2. 2.2 Mengembangkan perilaku ramah lingkungan
dan responsif sebagai bentuk kepedulian lingkungan
KOMPETENSI DASAR
Melalui kegiatan pembelajaran dengan model discovery learning dan pendekatan saintifik,
peserta didik dapat menjelaskan dan menyajikan tentang ekologi dalam Perspektif Agama
Budhha serta mengembangkan nilai karakter menerima, menghargai (religiositas), disiplin,
dan bertanggung jawab (integritas). dan nasionalisme.
TUJUAN
Pendekatan : Scientific Learning
Model : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan)
Metode : Ceramah, Diskusi,Tanya Jawab, Praktek, Penugasan
.
METODE
3. Content Ekologi
Salah satu permasalahan dalam kehidupan manusia adalah lingkungan. Sejak munculnya era teknologi modern, perubahan
peradaban manusia semakin terasa. Manusia berlomba-lomba mencari kepuasan materi dengan mengeksploitasi alam, manusia telah
dibutakan oleh keserakahan mereka tidak menyadari bahwa mereka dapat hidup berkat dukungan alam. Kebutuhan hidup manusia,
terutama makanan berasal dari alam. Manusia juga membutuhkan oksigen untuk bernapas sebagai syarat mutlak penunjang hidup.
LATAR BELAKANG MASALAH
Ekologi berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari kata oikos yang artinya rumah
atau tempat hidup, dan logos yang berarti ilmu. Seara araia eklgi adala ilm
yang mempelaari tentang organisme-organisme dan lingkunan tempat
hidupnya.
definisi.
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah ilmu tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup
dan kondisi alam sekitarnya atau lingkungannya.
definisi
4. Content Agama buddha
Ajaran Buddha menganggap bahwa alam dan sekitarnya
sebagai dharmadhatu, yaitu suatu kesatuan mutlak, ketika suatu
peristiwa yang terjadi di alam ini akan berpengaruh baik secara
langsung maupun tidak langsung.
definisi.
5. Content Agama buddha
B. Pandangan Agama Buddha tentang Makhluk Hidup
Sebagaimana bagan 5.1 di atas, makhluk hidup dalam ajaran Buddha adalah
perpaduan antara jasmani dan batin (spirit). Batin merupakan perpaduan antara
kesadaran (vinnana), pencerapan/ingatan (sanna), perasaan (vedana), dan bentukbentuk
Pikiran (sankhara). Makhluk hidup juga perpaduan antara lima kelompok kehidupan
(pancakkhanda).
definisi.
Dalam lingkup alam manusia, yang termasuk makhluk hidup adalah manusia dan
hewan, sedangkan tumbuhan tidak termasuk makhluk hidup. Tumbuhan hanya
memiliki jasmani dan tidak memiliki batin. Makhluk hidup (manusia dan hewan)
sebagai sesuatu yang berkondisi mempunyai sifat selalu berubah-ubah (anicatta),
tidak memuaskan atau menderita (dukkhata), dan bersifat tidak mempunyai inti
yang kekal (anattata).
6. Content
Agama
Buddha
Content ekologi
C. Kesalingtergantungan Antara Makhluk Hidup dan Lingkungan
Interaksi antara manusia dan alam juga telah terjadi sejak
dahulu. Manusia telah memanfaatkan alam untuk membuat alat
berburu kemudian era bercocok tanam setelah nenek moyang
manusia hidup menetap. Selain itu, manusia membutuhkan
makanan, air, udara yang bersih yang semuanya merupakan bagian
dari lingkungan tempat manusia hidup.
definisi.
Dari uraian di atas jelas bahwa manusia, hewan, dan alam
(lingkungan) saling mempengaruhi. Ketika salah satu bagian dari
suatu sistem rusak, dampaknya akan dirasakan oleh seluruh sistem
tersebut. Rusaknya lingkungan akan mengakibatkan kehancuran
manusia pada akhirnya.
definisi
7. Content
Agama
Buddha
Content ekologi
C. Kesalingtergantungan Antara Makhluk Hidup dan Lingkungan
Ajaran Buddha memandang bahwa semua fenomena
yang terjadi di alam semesta adalah saling mempengaruhi dan
berinteraksi. Semua yang terjadi berdasar hukum sebab-akibat yang saling
memengaruhi.
definisi.
Buddha menyadari hal tersebut, sehingga beliau
mengajarkan kepada umat manusia untuk menghargai hewan
maupun tumbuhan. Dalam Pancasila buddhis aturan pertama
sang Buddha mengajarkan manusia untuk menghindari melukai/
menyakiti makhluk hidup. Sang buddha mengajarkan demikian
dikarenakan Beliau tahu bahwa manusia perlu menghargai hewan
demi menjaga keseimbangan ekosistem. Beliau juga mengajarkan
manusia untuk menghargai tumbuh-tumbuhan. Jadi ajaran Buddha
memandang bahwa manusia, hewan, dan alam saling memengaruhi
dan berinteraksi.
definisi
8. Sukarāni asādhūni,
attano ahitāni ca
yaṁ ve hitañ ca
sādhuñ ca, taṁ ve
paramadukkaraṁ.
Sungguh mudah
untuk melakukan
hal-hal yang buruk
dan tidak
bermanfaat,
tetapi sungguh sulit
untuk melakukan
hal-hal yang
bermanfaat.
Alam selalu mengalami perubahan dan berproses
secara
seimbang. Segala sesuatu yang berkondisi bersifat
tidak kekal
(anicatta), tidak memuaskan (dukkhata) dan tanpa
inti yang kekal
(anattata). Menurut ajaran Buddha, semua
fenomena yang terjadi
di alam merupakan sebab-akibat yang saling
berkaitan.
KESIMPULAN