SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
PRINSIP-PRINSIP  EKOLOGI EKOSISTEM PERTANIAN Soemarno 2007
Ekologi Ekologi adalah  ilmu  yang mempelajari  interaksi  antara  organisme  dengan  lingkungannya  dan yang lainnya.  Berasal dari kata  Yunani   oikos  ("habitat") dan  logos  ("ilmu").  Sangat diperhatikan dengan hubungan  energi  dan menemukannya kembali kepada  matahari  kita yang merupakan sumber energi yang digunakan dalam  fotosintesis .
Ekologi,  biologi  dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan  zoologi  dan  geografi  yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi yang menggambarkan kebanyakan  rantai makanan   manusia  dan tingkat tropik. Ekowilayah  bumi  dan riset perubahan iklim ialah dua wilayah di mana ekolog (orang yang mempelajari ekologi) kini berfokus.
Ekologi dalam politik Ekologi menimbulkan banyak  filsafat  yang amat kuat dan pergerakan  politik  – termasuk gerakan  konservasi ,  kesehatan , lingkungan,dan ekologi yang kita kenal sekarang. Saat semuanya digabungkan dengan gerakan perdamaian dan Enam Asas, disebut gerakan hijau. Umumnya, mengambil kesehatan ekosistem yang pertama pada daftar moral manusia dan prioritas politik, seperti jalan buat mencapai kesehatan manusia dan keharmonisan sosial, dan ekonomi yang lebih baik.
Orang yang memiliki kepercayaan-kepercayaan itu disebut ekolog politik.  Beberapa telah mengatur ke dalam Kelompok Hijau, namun ada benar-benar ekolog politik dalam kebanyakan partai politik.  Sangat sering mereka memakai argumen dari ekologi buat melanjutkan kebijakan, khususnya kebijakan hutan dan energi. Seringkali argumen-argumen itu bertentangan satu sama lain, seperti banyak yang dilakukan akademisi juga.
Ekologi dalam ekonomi Banyak ekolog menghubungkan ekologi dengan  ekonomi  manusia: Lynn Margulis mengatakan bahwa studi ekonomi bagaimana manusia membuat kehidupan.  Studi ekologi bagaimana tiap binatang lainnya membuat kehidupan.  Mike Nickerson mengatakan bahwa "ekonomi tiga perlima ekologi" sejak ekosistem menciptakan sumber dan membuang  sampah , yang mana ekonomi menganggap dilakukan "untuk bebas".
Ekonomi ekologi dan teori perkembangan manusia mencoba memisahkan pertanyaan ekonomi dengan lainnya, namun susah.  Banyak orang berpikir ekonomi baru saja menjadi bagian ekologi, dan ekonomi mengabaikannya salah. "Modal alam" ialah 1 contoh 1 teori yang menggabungkan 2 hal itu.
Ekologi dalam kacamata antropologi Terkadang ekologi dibandingkan dengan  antropologi , sebab keduanya menggunakan banyak metode buat mempelajari satu hal yang yang kita tak bisa tinggal tanpa itu.  Antropologi ialah tentang bagaimana tubuh dan pikiran kita are dipengaruhi lingkungan kita, ekologi ialah tentang bagaimana lingkungan kita dipengaruhi tubuh dan pikiran kita.
Beberapa orang berpikir mereka hanya seorang ilmuwan, namun paradigma mekanistik bersikeras meletakkan subyek manusia dalam kontrol objek ekologi — masalah subyek-obyek.  Dalam  psikologi   evolusioner  atau psikoneuroimunologi misalnya jelas jika kemampuan manusia dan tantangan ekonomi berkembang bersama.  "Bumi mengajarkan kita lebih banyak tentang diri kita daripada seluruh buku. Karena itu menolak kita. Manusia menemukan dirinya sendiri saat ia membandingkan dirinya terhadap hambatan."
Ekosistem Ekosistem adalah suatu sistem  ekologi  yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara  makhluk hidup  dengan lingkungannya.  Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Komponen-komponen pembentuk ekosistem adalah: Komponen hidup (biotik)  Komponen tak hidup (abiotik)
Kedua komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur.  Misalnya, pada suatu ekosistem  akuarium , ekosistem ini terdiri dari  ikan , tumbuhan air,  plankton  yang terapung di air sebagai komponen biotik, sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah  air , pasir, batu, mineral dan  oksigen  yang terlarut dalam air.
Habitat Habitat (berasal dari kata dalam bahasa  Latin  yang berarti menempati) adalah tempat suatu  spesies  tinggal dan berkembang. Pada dasarnya, habitat adalah  lingkungan —paling tidak lingkungan fisiknya—di sekeliling  populasi  suatu spesies yang mempengaruhi dan dimanfaatkan oleh spesies tersebut.  Menurut Clements dan Shelford ( 1939 ), habitat adalah lingkungan fisik yang ada di sekitar suatu spesies, atau populasi spesies, atau kelompok spesies, atau  komunitas .
Dalam ilmu  ekologi , bila pada suatu tempat yang sama hidup berbagai kelompok spesies (mereka berbagi habitat yang sama) maka habitat tersebut disebut sebagai  biotop Bioma adalah sekelompok tumbuhan dan hewan yang tinggal di suatu habitat pada suatu lokasi geografis tertentu.
Habitus Habitus merupakan istilah  biologi  yang berarti tindakan naluriah (instinktif)  hewan  atau kecenderungan alamiah bentuk suatu  tumbuhan . Dalam  zoologi , istilah ini paling sering dipakai untuk menunjukkan di mana seekor hewan menghabiskan sebagian besar masa hidupnya. Kata "perilaku" dapat digunakan untuk menggantikan habitus.
Contohnya: Bekantan memiliki habitus arboreal dan jarang menjelajah lantai hutan.   Dalam  botani , penggunaan habitus lebih sering dan dipakai untuk menggambarkan penampilan umum atau arsitektur suatu tumbuhan.  Sebagai contoh: Melinjo merupakan contoh jenis  Gnetum  yang berhabitus pohon.  Habitus biasanya diperjelas lagi dengan suatu istilah  morfologi  penjelas atau kisaran ukuran yang dapat dijumpai pada keadaan alamiah.
 
 
 
Prinsip kesehatan ini menunjukkan bahwa kesehatan tiap individu dan komunitas tak dapat dipisahkan dari kesehatan ekosistem; tanah yang sehat akan menghasilkan tanaman sehat yang dapat mendukung kesehatan hewan dan manusia.  Kesehatan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem kehidupan. Hal ini tidak saja sekedar bebas dari penyakit, tetapi juga dengan memelihara kesejahteraan fisik, mental, sosial dan ekologi.
Ketahanan tubuh, keceriaan dan pembaharuan diri merupakan hal mendasar untuk menuju sehat. Peran pertanian organik baik dalam produksi, pengolahan, distribusi dan konsumsi bertujuan untuk melestarikan dan meningkatkan kesehatan ekosistem dan organisme, dari yang terkecil yang berada di dalam tanah hingga manusia. Secara khusus, pertanian organik dimaksudkan untuk menghasilkan makanan bermutu tinggi dan bergizi yang mendukung pemeliharaan kesehatan dan kesejahteraan. Mengingat hal tersebut, maka harus dihindari penggunaan pupuk, pestisida, obat-obatan bagi hewan dan bahan aditif makanan yang dapat berefek merugikan kesehatan.
 
 
Prinsip ekologi meletakkan pertanian organik dalam sistem ekologi kehidupan. Prinsip ini menyatakan bahwa produksi didasarkan pada proses dan daur ulang ekologis. Makanan dan kesejahteraan diperoleh melalui ekologi suatu lingkungan produksi yang khusus; sebagai contoh, tanaman membutuhkan tanah yang subur, hewan membutuhkan ekosistem peternakan, ikan dan organisme laut membutuhkan lingkungan perairan.
Budidaya pertanian, peternakan dan pemanenan produk liar organik haruslah sesuai dengan siklus dan keseimbangan ekologi di alam. Siklus-siklus ini bersifat universal tetapi pengoperasiannya bersifat spesifik-lokal.  Pengelolaan organik harus disesuaikan dengan kondisi, ekologi, budaya dan skala lokal. Bahan-bahan asupan sebaiknya dikurangi dengan cara dipakai kembali, didaur ulang dan dengan pengelolaan bahan-bahan dan energi secara efisien guna memelihara, meningkatkan kualitas dan melindungi sumber daya alam.
Pertanian organik dapat mencapai keseimbangan ekologis melalui pola sistem pertanian, membangun habitat, pemeliharaan keragaman genetika dan pertanian.  Mereka yang menghasilkan, memproses, memasarkan atau mengkonsumsi produk-produk organik harus melindungi dan memberikan keuntungan bagi lingkungan secara umum, termasuk di dalamnya tanah, iklim, habitat, keragaman hayati, udara dan air
 
 
Prinsip Keadilan dicirikan dengan kesetaraan, saling menghormati, berkeadilan dan pengelolaan dunia secara bersama, baik antar manusia dan dalam hubungannya dengan makhluk hidup yang lain. Prinsip ini menekankan bahwa mereka yang terlibat dalam pertanian organik harus membangun hubungan yang manusiawi untuk memastikan adanya keadilan bagi semua pihak di segala tingkatan; seperti petani, pekerja, pemroses, penyalur, pedagang dan konsumen. Pertanian organik harus memberikan kualitas hidup yang baik bagi setiap orang yang terlibat, menyumbang bagi kedaulatan pangan dan pengurangan kemiskinan. Pertanian organik bertujuan untuk menghasilkan kecukupan dan ketersediaan pangan maupun produk lainnya dengan kualitas yang baik.
Prinsip keadilan juga menekankan bahwa ternak harus dipelihara dalam kondisi dan habitat yang sesuai dengan sifat-sifat fisik, alamiah dan terjamin kesejahteraannya.  Sumber daya alam dan lingkungan yang digunakan untuk produksi dan konsumsi harus dikelola dengan cara yang adil secara sosial dan ekologis, dan dipelihara untuk generasi mendatang.  Keadilan memerlukan sistem produksi, distribusi dan perdagangan yang terbuka, adil, dan mempertimbangkan biaya sosial dan lingkungan yang sebenarnya.
 
 
Pertanian organik merupakan suatu sistem yang hidup dan dinamis yang menjawab tuntutan dan kondisi yang bersifat internal maupun eksternal. Para pelaku pertanian organik didorong meningkatkan efisiensi dan produktifitas, tetapi tidak boleh membahayakan kesehatan dan kesejahteraannya. Karenanya, teknologi baru dan metode-metode yang sudah ada perlu dikaji dan ditinjau ulang. Maka, harus ada penanganan atas pemahaman ekosistem dan pertanian yang tidak utuh. Prinsip ini menyatakan bahwa pencegahan dan tanggung jawab merupakan hal mendasar dalam pengelolaan, pengembangan dan pemilihan teknologi di pertanian organik.
Ilmu pengetahuan diperlukan untuk menjamin bahwa pertanian organik bersifat menyehatkan, aman dan ramah lingkungan. Tetapi pengetahuan ilmiah saja tidaklah cukup. Seiring waktu, pengalaman praktis yang dipadukan dengan kebijakan dan kearifan tradisional menjadi solusi tepat.  Pertanian organik harus mampu mencegah terjadinya resiko merugikan dengan menerapkan teknologi tepat guna dan menolak teknologi yang tak dapat diramalkan akibatnya, seperti rekayasa genetika (genetic engineering).  Segala keputusan harus mempertimbangkan nilai-nilai dan kebutuhan dari semua aspek yang mungkin dapat terkena dampaknya, melalui proses-proses yang transparan dan partisipatif
 
Ekosistem dan Lingkungan M emelihara hewan demi dagingnya mempunyai resiko yang menyebabkan kerusakan hutan tropis, naiknya panas bumi, pemborosan sumber energi, dan kelaparan dunia.  Penggunaan tanah, air dan energi untuk menghasilkan daging bukanlah cara yang efisien. Sejak 1960, sekitar 25% dari hutan tropis (rain forest) di Amerika Latin telah dibakar dan dileyapkan untuk menciptakan lahan peternakan sapi. Dipekirakan bahwa setiap empat ons ham burger yang berasal dari sapi di hutan tropis memusnakan 55 kaki persegi dari hutan di negara tropis.
Memelihara sapi adalah penyebab utama terciptanya tiga macam gas yang menyebabkan peningkatan panas bumi, penyebab utama polusi air, dan memerlukan jumplah air yang luar biasa yaitu 2.464 gallon untuk memproduksi setiap poun daging sapi. Hanya diperlukan 29 gallon air untuk menghasilkan satu poun tomat, dan 139 galon air untuk menghasilkan satu poun roti gandum. Hampir separuh penggunakan air di Amerika Serikat dipakai untuk mehasilkan pakan sapi dan ternak lainya. Bertambah banyak orang yang mendapat makanan jika sumber daya yang digunakan untuk peternakan sapi dimanfaatkan untuk menghasilkan gandum sebagai makanan penduduk dunia. Satu acre tanah yang ditanami gandum akan menghasilkan protein sebanyak delapan kali lipat dan kalori sebanyak dua puluh lima kali lipat, jika gandum itu dikonsumsi manusia daripada untuk sapi.  Satu acre tanah digunakan untuk menanam brocoli menghasilkan sepuluh kali lipat protein, kalori dan niacin dari pada satu acre tanah yang digunakan untuk menghasilkan daging sapi.
Banyak data statistik semacam ini. Sumber daya alam akan digunakan lebih efisien jika tanah peternakan diubah menjadi lahan pertanian untuk menghasilkan makanan bagi manusia. Menjadi vegetarian mengijinkan anda "menelusuri planet ini dengan lebih ringan". Disamping mengambil yang diperlukan saja dan mengurangi kelebihan, anda akan merasa lebih baik ketika mengetahui bahwa tidak ada makhluk hidup yang harus kehilangan nyawanya setiap kali anda menikmati hidangan.  The FAO of the United Nations reports problems created or significantly increased by animal excrement and growing animal feed:  Decreased biodiversity through habitat loss and ecosystem damage  Soil erosion  Reduction in the availability of irrigation water  Greenhouse gas production (nitrous oxide and carbon dioxide)  Aquifer depletion  Nitrogen, phosphorus, and pesticide contamination of water through run-off from fields
"Kotoran Hewan Peternakan di buang di danau yang dangkal"
The report lists the following problems created by manure: Contamination of surface waters  Aquatic ecosystem damage  Greenhouse gas production (nitrous oxide and methane)  Soil contamination with heavy metals  Acid rain and forest damage from ammonia emissions
"Tanah Longsor di Rio Puerco, New Meksiko, akibat dari hewan peternakan terlalu banyak makan rumput"
Perkembangan Ekosistem  Adanya perubahan-perubahan pada populasi mendorong perubahan pada komunitas. Perubahan-perubahan yang terjadi menyebabkan ekosistem berubah.  Perubahan ekosistem akan berakhir setelah terjadi keseimbangan ekosistem. Keadaan ini merupakan klimaks dari ekosistem. Apabila pada kondisi seimbang datang gangguan dariluar, kesimbangan ini dapat berubah, dan perubahan yang terjadi akan selalu mendorong terbentuknya keseimbangan baru.  Rangkaian perubahan mulai dari ekosistem tanaman perintis sampai mencapai ekosistem klimaks disebut suksesi. Terjadinya suksesi dapat kita amati pada daerah yang baru saja mengalami letusan gunung berapi.
Rangkaian suksesinya sebagai berikut. Mula-mula daerah tersebut gersang dan tandus. Setelah beberapa saat tanah akan ditumbuhi oleh tumbuhan perintis, misalnya lumut kerak.  Tumbuhan perintis ini akan menggemburkan tanah, sehingga tanah dapat ditumbuhi rumput-rumputan yang tahan kekeringan. Setelah rumput-rumput ini tumbuh dengan suburnya, tanah akan makin gembur karena akar-akar rumput dapat menembus dan melapukan tanah, juga karena rumput yang mati akan mengundang datangnya dekomposer (pengurai) untuk menguraikan sisa tumbuhan yang mati.  Dengan semakin subur dan gemburnya tanah maka biji-biji semak yang terbawa dari luar daerah itu akan tumbuh, sehingga proses pelapukkan akan semakin banyak.  Dengan makin gemburnya tanah, pohon-pohon akan mulai tumbuh. Kehadiran pohon-pohon akan mendesak kehidupan rumput dan semak sehingga akhirnya tanah akan didominasi oleh pepohonan.
Sejalan dengan perubahan vegetasi, hewan-hewan yang menghuni daerah tersebut juga mengalami perubahan tergantung pada perubahan jenis vegetasi yang ada.  Ada hewan yang datang dan ada hewan yang pergi.  Komunitas klimaks yang terbentuk dapat berupa komunitas yang homogen, tapi dapat juga komunitas yang heterogen.  Contoh komunitas klimaks homogen adalah hutan pinus, hutan jati. Contoh komunitas klimaks yang heterogen misalnya hutan hujan tropis.

More Related Content

What's hot

Pengetahuan Ilmu lingkungan
Pengetahuan Ilmu lingkunganPengetahuan Ilmu lingkungan
Pengetahuan Ilmu lingkunganfirst last
 
Rasa Cinta Etika Lingkungan
Rasa Cinta Etika LingkunganRasa Cinta Etika Lingkungan
Rasa Cinta Etika LingkunganAdis Daddis
 
Etika Lingkungan Hidup (Tugas Pengetahuan Lingkungan)
Etika Lingkungan Hidup (Tugas Pengetahuan Lingkungan)Etika Lingkungan Hidup (Tugas Pengetahuan Lingkungan)
Etika Lingkungan Hidup (Tugas Pengetahuan Lingkungan)Nurul Afdal Haris
 
Iiin Marya Rizka, Sosiologi Lingkungan, Prodi Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, ...
Iiin Marya Rizka, Sosiologi Lingkungan, Prodi Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, ...Iiin Marya Rizka, Sosiologi Lingkungan, Prodi Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, ...
Iiin Marya Rizka, Sosiologi Lingkungan, Prodi Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, ...iinmaryarizka
 
ekologi pemerintahan
ekologi pemerintahanekologi pemerintahan
ekologi pemerintahanhrmndo
 
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)Nurul Afdal Haris
 
EKOLOGI DAN PERAN MANUSIA DALAM EKOSISTEM
EKOLOGI DAN PERAN MANUSIA DALAM EKOSISTEMEKOLOGI DAN PERAN MANUSIA DALAM EKOSISTEM
EKOLOGI DAN PERAN MANUSIA DALAM EKOSISTEMThoyyibul Hanif
 
Ekoling 01 suning_universitas pgri adi buana surabaya
Ekoling 01 suning_universitas pgri adi buana surabayaEkoling 01 suning_universitas pgri adi buana surabaya
Ekoling 01 suning_universitas pgri adi buana surabayasuningterusberkarya
 
Etika lingkungan
Etika lingkunganEtika lingkungan
Etika lingkunganyosifarah
 
Power point plh kel 3 ekologi
Power point plh kel 3 ekologiPower point plh kel 3 ekologi
Power point plh kel 3 ekologiHerni Rahmawati
 
Analisis mata kuliah falsafah etika dan moral konservasi
Analisis mata kuliah falsafah etika dan moral konservasiAnalisis mata kuliah falsafah etika dan moral konservasi
Analisis mata kuliah falsafah etika dan moral konservasidewi_utari
 

What's hot (18)

Pengetahuan Ilmu lingkungan
Pengetahuan Ilmu lingkunganPengetahuan Ilmu lingkungan
Pengetahuan Ilmu lingkungan
 
Etika lingkungan
Etika lingkungan Etika lingkungan
Etika lingkungan
 
Rasa Cinta Etika Lingkungan
Rasa Cinta Etika LingkunganRasa Cinta Etika Lingkungan
Rasa Cinta Etika Lingkungan
 
Pklh presentation
Pklh presentationPklh presentation
Pklh presentation
 
Etika Lingkungan Hidup (Tugas Pengetahuan Lingkungan)
Etika Lingkungan Hidup (Tugas Pengetahuan Lingkungan)Etika Lingkungan Hidup (Tugas Pengetahuan Lingkungan)
Etika Lingkungan Hidup (Tugas Pengetahuan Lingkungan)
 
Ekologi dan ilmu lingkungan
Ekologi dan ilmu lingkunganEkologi dan ilmu lingkungan
Ekologi dan ilmu lingkungan
 
Iiin Marya Rizka, Sosiologi Lingkungan, Prodi Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, ...
Iiin Marya Rizka, Sosiologi Lingkungan, Prodi Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, ...Iiin Marya Rizka, Sosiologi Lingkungan, Prodi Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, ...
Iiin Marya Rizka, Sosiologi Lingkungan, Prodi Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, ...
 
ekologi pemerintahan
ekologi pemerintahanekologi pemerintahan
ekologi pemerintahan
 
Ekologi dan ilmu lingkungan
Ekologi dan ilmu lingkunganEkologi dan ilmu lingkungan
Ekologi dan ilmu lingkungan
 
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)
 
EKOLOGI DAN PERAN MANUSIA DALAM EKOSISTEM
EKOLOGI DAN PERAN MANUSIA DALAM EKOSISTEMEKOLOGI DAN PERAN MANUSIA DALAM EKOSISTEM
EKOLOGI DAN PERAN MANUSIA DALAM EKOSISTEM
 
Etika lingkungan
Etika lingkunganEtika lingkungan
Etika lingkungan
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
Ekoling 01 suning_universitas pgri adi buana surabaya
Ekoling 01 suning_universitas pgri adi buana surabayaEkoling 01 suning_universitas pgri adi buana surabaya
Ekoling 01 suning_universitas pgri adi buana surabaya
 
Etika lingkungan
Etika lingkunganEtika lingkungan
Etika lingkungan
 
Power point plh kel 3 ekologi
Power point plh kel 3 ekologiPower point plh kel 3 ekologi
Power point plh kel 3 ekologi
 
Ekologi
EkologiEkologi
Ekologi
 
Analisis mata kuliah falsafah etika dan moral konservasi
Analisis mata kuliah falsafah etika dan moral konservasiAnalisis mata kuliah falsafah etika dan moral konservasi
Analisis mata kuliah falsafah etika dan moral konservasi
 

Viewers also liked

02a present continuous be-ing
02a present continuous be-ing02a present continuous be-ing
02a present continuous be-ingOblaky
 
Inquérito sobre a rádio
Inquérito sobre a rádioInquérito sobre a rádio
Inquérito sobre a rádioportalefa
 
Programa "Relançar a ANTB"
Programa "Relançar a ANTB"Programa "Relançar a ANTB"
Programa "Relançar a ANTB"Vasco Curado
 
Hebe Mattos: Remanescentes das comunidades dos quilombos
Hebe Mattos: Remanescentes das comunidades dos quilombosHebe Mattos: Remanescentes das comunidades dos quilombos
Hebe Mattos: Remanescentes das comunidades dos quilombosGeraa Ufms
 
Los 3 Cerditos
Los 3 CerditosLos 3 Cerditos
Los 3 Cerditosyanete
 

Viewers also liked (9)

Intro studium
Intro studiumIntro studium
Intro studium
 
02a present continuous be-ing
02a present continuous be-ing02a present continuous be-ing
02a present continuous be-ing
 
Anboto 436
Anboto 436Anboto 436
Anboto 436
 
Inquérito sobre a rádio
Inquérito sobre a rádioInquérito sobre a rádio
Inquérito sobre a rádio
 
Programa "Relançar a ANTB"
Programa "Relançar a ANTB"Programa "Relançar a ANTB"
Programa "Relançar a ANTB"
 
Open point
Open pointOpen point
Open point
 
Hebe Mattos: Remanescentes das comunidades dos quilombos
Hebe Mattos: Remanescentes das comunidades dos quilombosHebe Mattos: Remanescentes das comunidades dos quilombos
Hebe Mattos: Remanescentes das comunidades dos quilombos
 
Los 3 Cerditos
Los 3 CerditosLos 3 Cerditos
Los 3 Cerditos
 
Aborto
AbortoAborto
Aborto
 

Similar to Ekosistem Pertanian Organik

Hukum sda analisis
Hukum sda analisisHukum sda analisis
Hukum sda analisisKeonk Hawk
 
dasar dasar kesehatan lingkungan
dasar dasar kesehatan lingkungandasar dasar kesehatan lingkungan
dasar dasar kesehatan lingkunganSabrianda
 
FIKIH EKOLOGI KEL 1.pptx
FIKIH EKOLOGI KEL 1.pptxFIKIH EKOLOGI KEL 1.pptx
FIKIH EKOLOGI KEL 1.pptxgilangdownload
 
bab6-230111124651-2702f68f.pptx
bab6-230111124651-2702f68f.pptxbab6-230111124651-2702f68f.pptx
bab6-230111124651-2702f68f.pptxendahretnosari
 
Bab 6. IPA Kelas 7 Kurikulum Merdeka (Ekologi dan Keragaman Hayati Indonesia ...
Bab 6. IPA Kelas 7 Kurikulum Merdeka (Ekologi dan Keragaman Hayati Indonesia ...Bab 6. IPA Kelas 7 Kurikulum Merdeka (Ekologi dan Keragaman Hayati Indonesia ...
Bab 6. IPA Kelas 7 Kurikulum Merdeka (Ekologi dan Keragaman Hayati Indonesia ...ZainulHasan13
 
Rancangan makalah pip
Rancangan makalah pipRancangan makalah pip
Rancangan makalah pipdita wahyu
 
bab6-230111124651-2702f68f.pptx
bab6-230111124651-2702f68f.pptxbab6-230111124651-2702f68f.pptx
bab6-230111124651-2702f68f.pptxWahyuYulianto12
 
Keseimbangan Ekologi Kehidupan Manusia
Keseimbangan Ekologi Kehidupan ManusiaKeseimbangan Ekologi Kehidupan Manusia
Keseimbangan Ekologi Kehidupan Manusiapepymarthaagyani
 
Ekologi dan ilmu lingkungan
Ekologi dan ilmu lingkunganEkologi dan ilmu lingkungan
Ekologi dan ilmu lingkunganIrfano
 
Ekologi dan Ilmu Lingkungan
Ekologi dan Ilmu LingkunganEkologi dan Ilmu Lingkungan
Ekologi dan Ilmu LingkunganGeGe_7T7
 

Similar to Ekosistem Pertanian Organik (20)

Bab V Ekologi
Bab V EkologiBab V Ekologi
Bab V Ekologi
 
Hukum sda analisis
Hukum sda analisisHukum sda analisis
Hukum sda analisis
 
Ruang Lingkup Ekologi
Ruang Lingkup EkologiRuang Lingkup Ekologi
Ruang Lingkup Ekologi
 
dasar dasar kesehatan lingkungan
dasar dasar kesehatan lingkungandasar dasar kesehatan lingkungan
dasar dasar kesehatan lingkungan
 
FIKIH EKOLOGI KEL 1.pptx
FIKIH EKOLOGI KEL 1.pptxFIKIH EKOLOGI KEL 1.pptx
FIKIH EKOLOGI KEL 1.pptx
 
bab6-230111124651-2702f68f.pptx
bab6-230111124651-2702f68f.pptxbab6-230111124651-2702f68f.pptx
bab6-230111124651-2702f68f.pptx
 
Bab 6. IPA Kelas 7 Kurikulum Merdeka (Ekologi dan Keragaman Hayati Indonesia ...
Bab 6. IPA Kelas 7 Kurikulum Merdeka (Ekologi dan Keragaman Hayati Indonesia ...Bab 6. IPA Kelas 7 Kurikulum Merdeka (Ekologi dan Keragaman Hayati Indonesia ...
Bab 6. IPA Kelas 7 Kurikulum Merdeka (Ekologi dan Keragaman Hayati Indonesia ...
 
Rancangan makalah pip
Rancangan makalah pipRancangan makalah pip
Rancangan makalah pip
 
bab6-230111124651-2702f68f.pptx
bab6-230111124651-2702f68f.pptxbab6-230111124651-2702f68f.pptx
bab6-230111124651-2702f68f.pptx
 
Ilmu alamiah dasar bab 5
Ilmu alamiah dasar bab 5Ilmu alamiah dasar bab 5
Ilmu alamiah dasar bab 5
 
6 Etika LH.pptx
6 Etika LH.pptx6 Etika LH.pptx
6 Etika LH.pptx
 
Makalah erosi tugas PLH
Makalah erosi tugas PLH Makalah erosi tugas PLH
Makalah erosi tugas PLH
 
Keseimbangan Ekologi Kehidupan Manusia
Keseimbangan Ekologi Kehidupan ManusiaKeseimbangan Ekologi Kehidupan Manusia
Keseimbangan Ekologi Kehidupan Manusia
 
Ekologi Tumbuhan
Ekologi Tumbuhan Ekologi Tumbuhan
Ekologi Tumbuhan
 
4._Ekologi_hewan.pdf
4._Ekologi_hewan.pdf4._Ekologi_hewan.pdf
4._Ekologi_hewan.pdf
 
4._Ekologi_hewan.pdf
4._Ekologi_hewan.pdf4._Ekologi_hewan.pdf
4._Ekologi_hewan.pdf
 
Kelompok 2 Ppt.pptx
Kelompok 2 Ppt.pptxKelompok 2 Ppt.pptx
Kelompok 2 Ppt.pptx
 
Ekologi dan ilmu lingkungan
Ekologi dan ilmu lingkunganEkologi dan ilmu lingkungan
Ekologi dan ilmu lingkungan
 
Ekologi dan Ilmu Lingkungan
Ekologi dan Ilmu LingkunganEkologi dan Ilmu Lingkungan
Ekologi dan Ilmu Lingkungan
 
faktor pembatas ekosistem
faktor pembatas ekosistemfaktor pembatas ekosistem
faktor pembatas ekosistem
 

More from ar_

Kuliah 05 manusia dan kemiskinan
Kuliah 05   manusia dan kemiskinanKuliah 05   manusia dan kemiskinan
Kuliah 05 manusia dan kemiskinanar_
 
Sumberdaya alam
Sumberdaya alamSumberdaya alam
Sumberdaya alamar_
 
Sumberdaya alam
Sumberdaya alamSumberdaya alam
Sumberdaya alamar_
 
Ppt.ilmu ekologi
Ppt.ilmu ekologiPpt.ilmu ekologi
Ppt.ilmu ekologiar_
 
Pembangunan dan-lingkungan
Pembangunan dan-lingkunganPembangunan dan-lingkungan
Pembangunan dan-lingkunganar_
 
Modulasi analog
Modulasi analogModulasi analog
Modulasi analogar_
 
Kuliah 2 ekologi-industri
Kuliah 2 ekologi-industriKuliah 2 ekologi-industri
Kuliah 2 ekologi-industriar_
 
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampahPeran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampahar_
 
Pengolahan sampah
Pengolahan sampahPengolahan sampah
Pengolahan sampahar_
 
Asas asas ilmu lingkungan
Asas asas ilmu lingkunganAsas asas ilmu lingkungan
Asas asas ilmu lingkunganar_
 
4 konsep sumberdaya alam
4 konsep sumberdaya alam4 konsep sumberdaya alam
4 konsep sumberdaya alamar_
 
Prinsip ekosistem ekologi pertanian
Prinsip ekosistem ekologi pertanianPrinsip ekosistem ekologi pertanian
Prinsip ekosistem ekologi pertanianar_
 

More from ar_ (12)

Kuliah 05 manusia dan kemiskinan
Kuliah 05   manusia dan kemiskinanKuliah 05   manusia dan kemiskinan
Kuliah 05 manusia dan kemiskinan
 
Sumberdaya alam
Sumberdaya alamSumberdaya alam
Sumberdaya alam
 
Sumberdaya alam
Sumberdaya alamSumberdaya alam
Sumberdaya alam
 
Ppt.ilmu ekologi
Ppt.ilmu ekologiPpt.ilmu ekologi
Ppt.ilmu ekologi
 
Pembangunan dan-lingkungan
Pembangunan dan-lingkunganPembangunan dan-lingkungan
Pembangunan dan-lingkungan
 
Modulasi analog
Modulasi analogModulasi analog
Modulasi analog
 
Kuliah 2 ekologi-industri
Kuliah 2 ekologi-industriKuliah 2 ekologi-industri
Kuliah 2 ekologi-industri
 
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampahPeran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah
 
Pengolahan sampah
Pengolahan sampahPengolahan sampah
Pengolahan sampah
 
Asas asas ilmu lingkungan
Asas asas ilmu lingkunganAsas asas ilmu lingkungan
Asas asas ilmu lingkungan
 
4 konsep sumberdaya alam
4 konsep sumberdaya alam4 konsep sumberdaya alam
4 konsep sumberdaya alam
 
Prinsip ekosistem ekologi pertanian
Prinsip ekosistem ekologi pertanianPrinsip ekosistem ekologi pertanian
Prinsip ekosistem ekologi pertanian
 

Ekosistem Pertanian Organik

  • 1. PRINSIP-PRINSIP EKOLOGI EKOSISTEM PERTANIAN Soemarno 2007
  • 2. Ekologi Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos ("habitat") dan logos ("ilmu"). Sangat diperhatikan dengan hubungan energi dan menemukannya kembali kepada matahari kita yang merupakan sumber energi yang digunakan dalam fotosintesis .
  • 3. Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan geografi yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi yang menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat tropik. Ekowilayah bumi dan riset perubahan iklim ialah dua wilayah di mana ekolog (orang yang mempelajari ekologi) kini berfokus.
  • 4. Ekologi dalam politik Ekologi menimbulkan banyak filsafat yang amat kuat dan pergerakan politik – termasuk gerakan konservasi , kesehatan , lingkungan,dan ekologi yang kita kenal sekarang. Saat semuanya digabungkan dengan gerakan perdamaian dan Enam Asas, disebut gerakan hijau. Umumnya, mengambil kesehatan ekosistem yang pertama pada daftar moral manusia dan prioritas politik, seperti jalan buat mencapai kesehatan manusia dan keharmonisan sosial, dan ekonomi yang lebih baik.
  • 5. Orang yang memiliki kepercayaan-kepercayaan itu disebut ekolog politik. Beberapa telah mengatur ke dalam Kelompok Hijau, namun ada benar-benar ekolog politik dalam kebanyakan partai politik. Sangat sering mereka memakai argumen dari ekologi buat melanjutkan kebijakan, khususnya kebijakan hutan dan energi. Seringkali argumen-argumen itu bertentangan satu sama lain, seperti banyak yang dilakukan akademisi juga.
  • 6. Ekologi dalam ekonomi Banyak ekolog menghubungkan ekologi dengan ekonomi manusia: Lynn Margulis mengatakan bahwa studi ekonomi bagaimana manusia membuat kehidupan. Studi ekologi bagaimana tiap binatang lainnya membuat kehidupan. Mike Nickerson mengatakan bahwa "ekonomi tiga perlima ekologi" sejak ekosistem menciptakan sumber dan membuang sampah , yang mana ekonomi menganggap dilakukan "untuk bebas".
  • 7. Ekonomi ekologi dan teori perkembangan manusia mencoba memisahkan pertanyaan ekonomi dengan lainnya, namun susah. Banyak orang berpikir ekonomi baru saja menjadi bagian ekologi, dan ekonomi mengabaikannya salah. "Modal alam" ialah 1 contoh 1 teori yang menggabungkan 2 hal itu.
  • 8. Ekologi dalam kacamata antropologi Terkadang ekologi dibandingkan dengan antropologi , sebab keduanya menggunakan banyak metode buat mempelajari satu hal yang yang kita tak bisa tinggal tanpa itu. Antropologi ialah tentang bagaimana tubuh dan pikiran kita are dipengaruhi lingkungan kita, ekologi ialah tentang bagaimana lingkungan kita dipengaruhi tubuh dan pikiran kita.
  • 9. Beberapa orang berpikir mereka hanya seorang ilmuwan, namun paradigma mekanistik bersikeras meletakkan subyek manusia dalam kontrol objek ekologi — masalah subyek-obyek. Dalam psikologi evolusioner atau psikoneuroimunologi misalnya jelas jika kemampuan manusia dan tantangan ekonomi berkembang bersama. "Bumi mengajarkan kita lebih banyak tentang diri kita daripada seluruh buku. Karena itu menolak kita. Manusia menemukan dirinya sendiri saat ia membandingkan dirinya terhadap hambatan."
  • 10. Ekosistem Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Komponen-komponen pembentuk ekosistem adalah: Komponen hidup (biotik) Komponen tak hidup (abiotik)
  • 11. Kedua komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium , ekosistem ini terdiri dari ikan , tumbuhan air, plankton yang terapung di air sebagai komponen biotik, sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah air , pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air.
  • 12. Habitat Habitat (berasal dari kata dalam bahasa Latin yang berarti menempati) adalah tempat suatu spesies tinggal dan berkembang. Pada dasarnya, habitat adalah lingkungan —paling tidak lingkungan fisiknya—di sekeliling populasi suatu spesies yang mempengaruhi dan dimanfaatkan oleh spesies tersebut. Menurut Clements dan Shelford ( 1939 ), habitat adalah lingkungan fisik yang ada di sekitar suatu spesies, atau populasi spesies, atau kelompok spesies, atau komunitas .
  • 13. Dalam ilmu ekologi , bila pada suatu tempat yang sama hidup berbagai kelompok spesies (mereka berbagi habitat yang sama) maka habitat tersebut disebut sebagai biotop Bioma adalah sekelompok tumbuhan dan hewan yang tinggal di suatu habitat pada suatu lokasi geografis tertentu.
  • 14. Habitus Habitus merupakan istilah biologi yang berarti tindakan naluriah (instinktif) hewan atau kecenderungan alamiah bentuk suatu tumbuhan . Dalam zoologi , istilah ini paling sering dipakai untuk menunjukkan di mana seekor hewan menghabiskan sebagian besar masa hidupnya. Kata "perilaku" dapat digunakan untuk menggantikan habitus.
  • 15. Contohnya: Bekantan memiliki habitus arboreal dan jarang menjelajah lantai hutan. Dalam botani , penggunaan habitus lebih sering dan dipakai untuk menggambarkan penampilan umum atau arsitektur suatu tumbuhan. Sebagai contoh: Melinjo merupakan contoh jenis Gnetum yang berhabitus pohon. Habitus biasanya diperjelas lagi dengan suatu istilah morfologi penjelas atau kisaran ukuran yang dapat dijumpai pada keadaan alamiah.
  • 16.  
  • 17.  
  • 18.  
  • 19. Prinsip kesehatan ini menunjukkan bahwa kesehatan tiap individu dan komunitas tak dapat dipisahkan dari kesehatan ekosistem; tanah yang sehat akan menghasilkan tanaman sehat yang dapat mendukung kesehatan hewan dan manusia. Kesehatan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem kehidupan. Hal ini tidak saja sekedar bebas dari penyakit, tetapi juga dengan memelihara kesejahteraan fisik, mental, sosial dan ekologi.
  • 20. Ketahanan tubuh, keceriaan dan pembaharuan diri merupakan hal mendasar untuk menuju sehat. Peran pertanian organik baik dalam produksi, pengolahan, distribusi dan konsumsi bertujuan untuk melestarikan dan meningkatkan kesehatan ekosistem dan organisme, dari yang terkecil yang berada di dalam tanah hingga manusia. Secara khusus, pertanian organik dimaksudkan untuk menghasilkan makanan bermutu tinggi dan bergizi yang mendukung pemeliharaan kesehatan dan kesejahteraan. Mengingat hal tersebut, maka harus dihindari penggunaan pupuk, pestisida, obat-obatan bagi hewan dan bahan aditif makanan yang dapat berefek merugikan kesehatan.
  • 21.  
  • 22.  
  • 23. Prinsip ekologi meletakkan pertanian organik dalam sistem ekologi kehidupan. Prinsip ini menyatakan bahwa produksi didasarkan pada proses dan daur ulang ekologis. Makanan dan kesejahteraan diperoleh melalui ekologi suatu lingkungan produksi yang khusus; sebagai contoh, tanaman membutuhkan tanah yang subur, hewan membutuhkan ekosistem peternakan, ikan dan organisme laut membutuhkan lingkungan perairan.
  • 24. Budidaya pertanian, peternakan dan pemanenan produk liar organik haruslah sesuai dengan siklus dan keseimbangan ekologi di alam. Siklus-siklus ini bersifat universal tetapi pengoperasiannya bersifat spesifik-lokal. Pengelolaan organik harus disesuaikan dengan kondisi, ekologi, budaya dan skala lokal. Bahan-bahan asupan sebaiknya dikurangi dengan cara dipakai kembali, didaur ulang dan dengan pengelolaan bahan-bahan dan energi secara efisien guna memelihara, meningkatkan kualitas dan melindungi sumber daya alam.
  • 25. Pertanian organik dapat mencapai keseimbangan ekologis melalui pola sistem pertanian, membangun habitat, pemeliharaan keragaman genetika dan pertanian. Mereka yang menghasilkan, memproses, memasarkan atau mengkonsumsi produk-produk organik harus melindungi dan memberikan keuntungan bagi lingkungan secara umum, termasuk di dalamnya tanah, iklim, habitat, keragaman hayati, udara dan air
  • 26.  
  • 27.  
  • 28. Prinsip Keadilan dicirikan dengan kesetaraan, saling menghormati, berkeadilan dan pengelolaan dunia secara bersama, baik antar manusia dan dalam hubungannya dengan makhluk hidup yang lain. Prinsip ini menekankan bahwa mereka yang terlibat dalam pertanian organik harus membangun hubungan yang manusiawi untuk memastikan adanya keadilan bagi semua pihak di segala tingkatan; seperti petani, pekerja, pemroses, penyalur, pedagang dan konsumen. Pertanian organik harus memberikan kualitas hidup yang baik bagi setiap orang yang terlibat, menyumbang bagi kedaulatan pangan dan pengurangan kemiskinan. Pertanian organik bertujuan untuk menghasilkan kecukupan dan ketersediaan pangan maupun produk lainnya dengan kualitas yang baik.
  • 29. Prinsip keadilan juga menekankan bahwa ternak harus dipelihara dalam kondisi dan habitat yang sesuai dengan sifat-sifat fisik, alamiah dan terjamin kesejahteraannya. Sumber daya alam dan lingkungan yang digunakan untuk produksi dan konsumsi harus dikelola dengan cara yang adil secara sosial dan ekologis, dan dipelihara untuk generasi mendatang. Keadilan memerlukan sistem produksi, distribusi dan perdagangan yang terbuka, adil, dan mempertimbangkan biaya sosial dan lingkungan yang sebenarnya.
  • 30.  
  • 31.  
  • 32. Pertanian organik merupakan suatu sistem yang hidup dan dinamis yang menjawab tuntutan dan kondisi yang bersifat internal maupun eksternal. Para pelaku pertanian organik didorong meningkatkan efisiensi dan produktifitas, tetapi tidak boleh membahayakan kesehatan dan kesejahteraannya. Karenanya, teknologi baru dan metode-metode yang sudah ada perlu dikaji dan ditinjau ulang. Maka, harus ada penanganan atas pemahaman ekosistem dan pertanian yang tidak utuh. Prinsip ini menyatakan bahwa pencegahan dan tanggung jawab merupakan hal mendasar dalam pengelolaan, pengembangan dan pemilihan teknologi di pertanian organik.
  • 33. Ilmu pengetahuan diperlukan untuk menjamin bahwa pertanian organik bersifat menyehatkan, aman dan ramah lingkungan. Tetapi pengetahuan ilmiah saja tidaklah cukup. Seiring waktu, pengalaman praktis yang dipadukan dengan kebijakan dan kearifan tradisional menjadi solusi tepat. Pertanian organik harus mampu mencegah terjadinya resiko merugikan dengan menerapkan teknologi tepat guna dan menolak teknologi yang tak dapat diramalkan akibatnya, seperti rekayasa genetika (genetic engineering). Segala keputusan harus mempertimbangkan nilai-nilai dan kebutuhan dari semua aspek yang mungkin dapat terkena dampaknya, melalui proses-proses yang transparan dan partisipatif
  • 34.  
  • 35. Ekosistem dan Lingkungan M emelihara hewan demi dagingnya mempunyai resiko yang menyebabkan kerusakan hutan tropis, naiknya panas bumi, pemborosan sumber energi, dan kelaparan dunia. Penggunaan tanah, air dan energi untuk menghasilkan daging bukanlah cara yang efisien. Sejak 1960, sekitar 25% dari hutan tropis (rain forest) di Amerika Latin telah dibakar dan dileyapkan untuk menciptakan lahan peternakan sapi. Dipekirakan bahwa setiap empat ons ham burger yang berasal dari sapi di hutan tropis memusnakan 55 kaki persegi dari hutan di negara tropis.
  • 36. Memelihara sapi adalah penyebab utama terciptanya tiga macam gas yang menyebabkan peningkatan panas bumi, penyebab utama polusi air, dan memerlukan jumplah air yang luar biasa yaitu 2.464 gallon untuk memproduksi setiap poun daging sapi. Hanya diperlukan 29 gallon air untuk menghasilkan satu poun tomat, dan 139 galon air untuk menghasilkan satu poun roti gandum. Hampir separuh penggunakan air di Amerika Serikat dipakai untuk mehasilkan pakan sapi dan ternak lainya. Bertambah banyak orang yang mendapat makanan jika sumber daya yang digunakan untuk peternakan sapi dimanfaatkan untuk menghasilkan gandum sebagai makanan penduduk dunia. Satu acre tanah yang ditanami gandum akan menghasilkan protein sebanyak delapan kali lipat dan kalori sebanyak dua puluh lima kali lipat, jika gandum itu dikonsumsi manusia daripada untuk sapi. Satu acre tanah digunakan untuk menanam brocoli menghasilkan sepuluh kali lipat protein, kalori dan niacin dari pada satu acre tanah yang digunakan untuk menghasilkan daging sapi.
  • 37. Banyak data statistik semacam ini. Sumber daya alam akan digunakan lebih efisien jika tanah peternakan diubah menjadi lahan pertanian untuk menghasilkan makanan bagi manusia. Menjadi vegetarian mengijinkan anda "menelusuri planet ini dengan lebih ringan". Disamping mengambil yang diperlukan saja dan mengurangi kelebihan, anda akan merasa lebih baik ketika mengetahui bahwa tidak ada makhluk hidup yang harus kehilangan nyawanya setiap kali anda menikmati hidangan. The FAO of the United Nations reports problems created or significantly increased by animal excrement and growing animal feed: Decreased biodiversity through habitat loss and ecosystem damage Soil erosion Reduction in the availability of irrigation water Greenhouse gas production (nitrous oxide and carbon dioxide) Aquifer depletion Nitrogen, phosphorus, and pesticide contamination of water through run-off from fields
  • 38. "Kotoran Hewan Peternakan di buang di danau yang dangkal"
  • 39. The report lists the following problems created by manure: Contamination of surface waters Aquatic ecosystem damage Greenhouse gas production (nitrous oxide and methane) Soil contamination with heavy metals Acid rain and forest damage from ammonia emissions
  • 40. "Tanah Longsor di Rio Puerco, New Meksiko, akibat dari hewan peternakan terlalu banyak makan rumput"
  • 41. Perkembangan Ekosistem Adanya perubahan-perubahan pada populasi mendorong perubahan pada komunitas. Perubahan-perubahan yang terjadi menyebabkan ekosistem berubah. Perubahan ekosistem akan berakhir setelah terjadi keseimbangan ekosistem. Keadaan ini merupakan klimaks dari ekosistem. Apabila pada kondisi seimbang datang gangguan dariluar, kesimbangan ini dapat berubah, dan perubahan yang terjadi akan selalu mendorong terbentuknya keseimbangan baru. Rangkaian perubahan mulai dari ekosistem tanaman perintis sampai mencapai ekosistem klimaks disebut suksesi. Terjadinya suksesi dapat kita amati pada daerah yang baru saja mengalami letusan gunung berapi.
  • 42. Rangkaian suksesinya sebagai berikut. Mula-mula daerah tersebut gersang dan tandus. Setelah beberapa saat tanah akan ditumbuhi oleh tumbuhan perintis, misalnya lumut kerak. Tumbuhan perintis ini akan menggemburkan tanah, sehingga tanah dapat ditumbuhi rumput-rumputan yang tahan kekeringan. Setelah rumput-rumput ini tumbuh dengan suburnya, tanah akan makin gembur karena akar-akar rumput dapat menembus dan melapukan tanah, juga karena rumput yang mati akan mengundang datangnya dekomposer (pengurai) untuk menguraikan sisa tumbuhan yang mati. Dengan semakin subur dan gemburnya tanah maka biji-biji semak yang terbawa dari luar daerah itu akan tumbuh, sehingga proses pelapukkan akan semakin banyak. Dengan makin gemburnya tanah, pohon-pohon akan mulai tumbuh. Kehadiran pohon-pohon akan mendesak kehidupan rumput dan semak sehingga akhirnya tanah akan didominasi oleh pepohonan.
  • 43. Sejalan dengan perubahan vegetasi, hewan-hewan yang menghuni daerah tersebut juga mengalami perubahan tergantung pada perubahan jenis vegetasi yang ada. Ada hewan yang datang dan ada hewan yang pergi. Komunitas klimaks yang terbentuk dapat berupa komunitas yang homogen, tapi dapat juga komunitas yang heterogen. Contoh komunitas klimaks homogen adalah hutan pinus, hutan jati. Contoh komunitas klimaks yang heterogen misalnya hutan hujan tropis.