Selama siklus sel, sel mengalami replikasi DNA dan pembelahan inti serta sitoplasma untuk membentuk dua sel anak yang identik secara genetik. Siklus sel terdiri dari interfase dan fase mitosis, dimana interfase meliputi fase G1, S, dan G2 untuk persiapan replikasi DNA dan fase mitosis meliputi profase, metafase, anafase, telofase, dan sitokinesis untuk pembelahan inti dan sitoplasma.
3. 100 µm
(a) Reproduction. An amoeba,
a single-celled eukaryote, is
dividing into two cells. Each
new cell will be an individual
organism (LM).
4. • Organisme multiseluler tergantung pada
pembelahan sel untuk:
– Perkembangan (dari sel yang terfertilisasi)
– Pertumbuhan
– Repair
20 µm
200 µm
(b) Growth and development.
This micrograph shows a
sand dollar embryo shortly
after the fertilized egg divided,
forming two cells (LM).
(c) Tissue renewal. These dividing
bone marrow cells (arrow) will
give rise to new blood cells (LM).
Figure 12.2 B, C
5. Semua organisme kompleks
berasal dari a single fertilized
egg.
Melalui pembelahan sel,
jumlah sel meningkat
Sel kemudian terspesialisasi
dan berubah menjadi
fungsinya masing2
6. Distribution of Chromosomes During Cell
Division
• Pada persiapan cell division, DNA bereplikasi
dan kromosom memadat
• Tiap chromosome yang terduplikasi memiliki
dua sister chromatids, yang berpisah selama
cell division
• Sentromer merupakan daerah ceking dari
chromosome yang terduplikasi, diantara dua
chromatids terikat dengan dekat
8. Cell division results in genetically identical
daughter cells
• Sel menduplikasikan material genetik sebelum
membelah, utk memastikan bahwa tiap sel anak
menerima copy DNA dengan tepat
• A cell’s endowment of DNA (its genetic
information) is called its genome
• Molekul DNA dalam sel ter-pack menjadi
kromosom
9. • Setiap spesies eukariot memiliki sejumlah tertentu
kromosom pada nukleus
• Sel somatik (nonreproductive) memiliki 2 set
kromosom
• Gamet (reproductive cells: sperm and eggs)
memiliki jumlah kromosom setengah jumlah
kromosom sel somatik
• Kromosom eukaryotik terdiri dari kromatin, sebuah
komplex DNA dan protein yang memampat selama
pembelahan sel
10.
11. 0.5 µm
Chromosome
duplication
(including DNA
synthesis)
Centromere
Separation
of sister
chromatids
Sister
chromatids
Centromeres Sister chromatids
A eukaryotic cell has multiple
chromosomes, one of which is
represented here. Before
duplication, each chromosome
has a single DNA molecule.
Once duplicated, a chromosome
consists of two sister chromatids
connected at the centromere. Each
chromatid contains a copy of the
DNA molecule.
Mechanical processes separate
the sister chromatids into two
chromosomes and distribute
them to two daughter cells.
Figure 12.4
12. • Pembelahan sel pada eukariot terdiri dari:
– Mitosis, the division of the nucleus
– Cytokinesis, the division of the cytoplasm
• Gamet diproduksi dalam pembelahan sel yang
disebut meiosis
• Meiosis menghasilkan sel anak yang tidak
identik dengan induk yaitu hanya memiliki 1 set
kromosom
13. Pada pembelahan sel, fase mitosis bergantian
dengan interfase
• Pada tahun 1882, ahli anatomi Jerman Walther
Flemming mengembangkan pewarna untuk mengamati
kromosom selama mitosis dan sitokinesis
• Bagi Flemming, terlihat sel tumbuh membesar
• Sekarang dapat diketahui banyak peristiwa kritis terjadi
selama tahapan siklus sel
16. Tipe pembelahan sel
• AMITOSIS
-Pembelahan secara langsung
• Mitosis:
– Growth, development & repair
– Asexual reproduction (yields identical cells)
– Occurs in somatic (body) cells
• Meiosis:
– Sexual reproduction (yields different cells)
– Occurs in specific reproductive cells
17. AMITOSIS
• Pembelahan sel pada bakteri (prokariota), sel
kanker, tanpa melalui tahapan tertentu
(profase s.d. telofase), tetapi melalui
pembelahan binair oleh materi hereditas tidak
terkemas di dalam inti
• Pertumbuhan sel kanker terjadi karena
kegagalan dalam kontrol siklus sel
18. AMITOSIS PEMBELAHAN BINER /LANGSUNG
(pada Bakteri)
Kromosom bakteri
menempel pada
membran plasma
Bagian DNA
kromosom yang
menempel mengalami
replikasi
Sel mulai membelah
Terbentuk dua sel
anakan
Pembelahan Sel
21. In binary fission
– The bacterial chromosome
replicates
– The two daughter
chromosomes actively move
apart
Prokaryotes (bacteria and
archaea) reproduce by a type
of cell division called binary
fission
22. LE 12-11_1
Origin of
replication
Cell wall
Plasma
membrane
Bacterial
chromosome
E. coli cell
Two copies
of origin
Chromosome replication
begins. Soon thereafter,
one copy of the origin
moves rapidly toward the
other end of the cell.
23. LE 12-11_2
Origin of
replication
Cell wall
Plasma
membrane
Bacterial
chromosome
E. coli cell
Two copies
of origin
Chromosome replication
begins. Soon thereafter,
one copy of the origin
moves rapidly toward the
other end of the cell.
Replication continues. One
copy of the origin is now at
each end of the cell.
Origin Origin
24. LE 12-11_3
Origin of
replication
Cell wall
Plasma
membrane
Bacterial
chromosome
E. coli cell
Two copies
of origin
Chromosome
replication begins.
Soon thereafter,
one copy of the origin
moves rapidly toward
the other end of the
cell.
Replication continues.
One copy of the origin
is now at each end of
the cell.
Origin Origin
Replication finishes.
The plasma membrane
grows inward, and
new cell wall is
deposited.
Two daughter
cells result.
25. Pembelahan sel eukaryotik
• Ukuran sel lebih besar dari prokaryotik
• Lebih banyak mengandung DNA
• Lebih rumit
• Repikasi segregasi cytokinesis
26. Pembelahan Sel Eukaryotik
• Mitosis: pembelahan pada sel somatik yang
menghasilkan sel anakan yang sama dengan
sel induk.
• Meiosis: pembelahan reduksi yang
memisahkan kromosom-kromosom yang
homolog. Terjadi pada proses gametogenesis.
29. Siklus Sel
• Fase G fase gap pertama yang merupakan
fase pertumbuhan primer
• Fase S fase sintesis DNA
• Fase G2 fase persiapan membelah sel
• Fase M fase pembelahan sel
30. SIKLUS SEL
• Fase pembelahan sel (mitotik / M).
• Fase pertumbuhan (interfase), terdiri dari :
a. G1.(fase gap 1)
b. S. (fase sintesis)
c. G2.(fase gap 2)
Sebelum sel memasuki fase mitotik dan siap
membelah.
31. Phases of the Cell Cycle
• Siklus sel terdiri dari
– Mitotic (M) phase (mitosis and cytokinesis)
– Interphase (cell growth and copying of
chromosomes in preparation for cell division)
• Interphase (terdiri dari sekitar 90% dari siklus
sel) yang dapat dibagi dalam sub fase:
– G1 phase (“first gap”)
– S phase (“synthesis”)
– G2 phase (“second gap”)
32. SIKLUS SEL
• G1(gap 1): periode setelah mitosis, gen-gen aktif
berekspresi
• S (sintesis): fase sintesis DNA (replikasi), kromosom
dua kromatid
• G2 (gap 2): setelah S, terjadi aktifitas gen-gen untuk
mengontrol pembentukan protein/ enzim untuk
keperluan mitosis
• G0: fase istirahat, dormant (contoh: sel otot, sel
darah merah)
Dalam kultur sel tertentu, G1: 16-24 jam, M: 1-2 jam
Terdapat variasi yang besar dalam lamanya siklus sel
33. Regulasi Siklus Sel
• Berbeda-beda pada beberapa jenis sel yang
berbeda
• Beberapa sel membelah cepat, sel lain
membutuhkan waktu yang lebih lama
• Sel kanker pembelahan cepat, sel anakan
akan terus membelah sebelum dewasa secara
fungsonal
37. Fase-fase dalam siklus sel
• Siklus sel terdiri dari
– Fase mitosis
– Interphase
INTERPHASE
G1
S
(DNA synthesis)
G2
Figure 12.5
• Interphase
– G1 phase
– S phase
– G2 phase
• The mitotic phase
– mitosis
– cytokinesis
38. Purpose of Interphase – to duplicate cell contents;
90% of the cell’s growth cycle
Purpose of Mitosis – to divide the genetic material
into exact two halves
Purpose of Cytokinesis – to divide all other contents
(except nucleus) into two cells
39. INTERFASE
• Interfase terjadi replikasi DNA (dari 1 salinan
menjadi 2 salinan).
• Fase gap 1 belum terjadi replikasi DNA.
• Fase sintesis(S) DNA dalam inti mengalami
replikasi sehingga menghasilkan salinan 2
DNA.
• Fase gap 2 replikasi DNA telah selesai, dan sel
bersiap-siap mengadakan pembelahan.
40.
41. MITOSIS DAN MEIOSIS
• Merupakan type pembelahan sel yang berbeda
• Ciri-ciri yang sama
Persamaan :
1. Duplikasi seluruh isi kromosom sel seblm
pembelahan
2. Mempergunakan sel induk sbg acuan u/
membuat DNA&RNA
3. Menggunakan serat gelendong u/ memisahkan
kromosom
42. Perbedaan
1. Prilaku kromosom hsl duplikasi setlh replikasi
DNA : MITOSIS
*Jml kromosom anak sama dg jml kromosom
induk
MEIOSIS * Jml kromosom anak separoh jml
kromosom induk
2. Materi genetik:
Mitosis : tdk terjd pertukaran materi genetik
Meiosis: terjd pertukaran materi genetik
anak kromosom 4 kromatid (tetrad)
43. Keaktifan pembelahan sel
• Sel yang sudah terspesialisasi dan tidak akan
mengalami pembelahan lagi pada organisme
dewasa mis: sel saraf
• Sel yang secara umum tidak dapat membelah
lagi,tetapi jika diinduksi akan membelah mis:
sel hati
* Sel yang mempunyai aktifitas tinggi
44. Prinsip Siklus Sel
• Pembelahan sel menghasilkan sel-sel anak
yang identik secara genetik
• Bagaimana mendistribusikan materi genetik
yg identik ke sel-sel anak
• Pada sel eukariot diregulasi oleh sistem
kontrol molekular yg meregulasi jalannya
siklus sel eukariot
45. • Bila sistem kontrol molekuler gagal berfungsi,
regulasi siklus sel memainkan peran penting
dalam perkembangan kanker
• Fase mitotik silih berganti dengan interfase
dalam siklus sel
• Distribusi materi genetik yang identik dan
ketepatan pewarisan DNA dari satu generasi
ke generasi berikutnya
46. • Berdasarkan jumlah kromosom sel terdiri
dari: sel somatik (46 kromosom)
sel gamet (23 kromosom)
• Sel somatik membelah secara mitosis, sel
gamet membelah secara miosis
Kromosom terbuat dari kromatin, kompleks
DNA dan molekul2 protein terkait yang
mempertahankan struktur kromosom dan
membantu mengontrol aktivitas gen
47. Distribusi kromosom selama pembelahan
• Sel sedang tidak membelah atau sedang men-
duplikasi DNA-nya dalam persiapan u/pembe-lahan
sel, kromosom dlm serat kromatin yg rapat, panjang
dan tipis
• Setelah duplikasi DNA, kromosom berkonden-sasi,
setiap serat kromatin menjadi terkumpar dan terlipat
rapat sehingga kromosom jauh lebih pendek tebal
48. • Setiap kromosom terduplikasi memiliki dua
kromatid yg masing2 mengandung mol DNA
identik, saling melekat menurut panj berkat
kompleks protein adhesif (kohesin)
• Dlm proses pembelahan sel, kedua kromatid
memisah & bergrk menuju kedua nukleus
baru, satu nukleus terbtk pd masing2 ujung
sel
• Pembelahan nukleus diikuti pembelahan
sitoplasma (sitokinesis)
49. Fase siklus sel
Pada sel manusia:
• Fase G1 (tumbuh) 5 – 6 jam
• Fase S (sintesis) sel bertumbuh sambil
menjalin kromosom2 nya 10 – 12 jam
• Fase G2 tumbuh sambil mempersiapkan
untuk pembelahan 4 – 6 jam
• Fase M (mitotik) mitosis dan sitokinesis ± 1
jam
51. INTERFASE
• Interfase akhir nukleus terbentuk jelas,
dibungkus o/ selubung nukleus
• Mempunyai satu atau lebih nukleolus
• Terdapat dua sentromer
52. Interfase
• Tahap interfase merupakan tahap persiapan
yang esensial untuk pembelahan sel karena
pada tahap ini kromosom direplikasi.
• Saat pembelahan sel, kromatin dikemas
sangat padat/kompak sehingga tampak
sebagai kromosom. Selama interfase,
kromatin tidak terlalu terkondensasi untuk
ekspresi informasi genetik
53. Fase M: Tahap kariokinesis (pembelahan inti) dan
sitokinesis ( pembelaha sitoplasma).
• Profase
• Metafase
• Anafase
• telofase
• Pembelahan sitoplasma
dan diikuti
pembentukan sekat sel
yang baru
• Sekat memisahkan dua
inti tersebut menjadi 2
sel anakan.
54. Sitokinesis
• Proses sitokinesis sudah dimulai sejak tahap anafase
akhir dengan mulai terbentuknya cincin kontraktil di
bawah membran plasma yang paralel terhadap keping
metafase. Selanjutnya cincin ini perlahan-lahan akan
mengecil dan menyebabkan pelipatan membran
plasma ke arah dalam hingga sel terbagi dua.
• Pada sel tumbuhan, terjadi sintesis keping sel diantara
dua anak sel untuk membentuk dinding sel.
56. KARIOKINESIS
Profase:
• Membran inti mulai hilang
• Nukleolus (anak inti) mulai hilang
• Kromosom terlihat tebal dan
panjang (terdiri dari 2 kromatid)
• Di sitoplasma terdapat sentriol
yang membelah menjadi 2 dan
bergerak ke arah kutub yang
berlawanan, terbentuk benang
spindel (mikrotubul)
Metafase
• Kromosom mengadakan
spiralisasi sehingga menjadi
pendek
• Ada 3 kegiatan: Proses kongregasi
(kromosom bergerak menuju
bidang ekuatorial), proses
distribusi (kromosom menyebar
ke tepi), proses orientasi
(kromosom melekatkan diri
dengan benang spindel pada
sentromer/ kinetokor)
57. KARIOKINESIS
Anafase
• Sentromer/ kinetokor
membelah menjadi 2
• Kromatid ditarik oleh
benang spindel ke kutub
berlawanan
Telofase
• Kromatid tunggal sampai di
kutub kembali menjadi
benang kromatin,
membentuk dinding inti
kembali
• Sitokinesis berlangsung
sehingga terjadi dua anak
sel yang identik (furrowing).
58. MITOSIS
• Tujuan : Pada hewan bersel satu, untuk memperbanyak
diri(reproduksi).Pada hewan bersel banyak untuk memperbanyak sel dan
pertumbuhan
• Terjadi pada seluruh jaringan tubuh, baik jaringan somatik (vegetatif)
maupun jaringan germinatif (generatif).
• Tahap pembelahan : PROMAT (profase, metafase, anafase, dan telofase).
• Hasil : dua sel anakan yang memiliki jumlah kromosom seperti
induknya(diploid)
59. PEMBELAHAN MITOSIS
• Terjadi pada sel tubuh (somatis) dan
menghasilkan sel anak dengan jumlah
kromosom sama dengan sel induk.
• Kromosom hasil pembelahan mitosis
berpasangan sehingga disebut diploid (2n).
• Ada empat fase dalam pembelahan mitosis
yaitu : profase, metafase, anafase, dan telofase.
• Hasil akhir pembelahan ini adalah 2 sel anak
yang masing-masing memiliki sifat dan jumlah
kromosom yang sama dengan induknya.
60. MITOSIS
• Pembelahan sel somatis 2 anak sel yang
mengandung jumlah kromosom/ materi hereditas
yang sama atau identik.
• Tujuan:
1. Mengganti sel-sel yang rusak/ regenerasi
2. Perkembangan dari satu sel menjadi banyak
3. Membentuk individu baru (reproduksi sel baru)
pada individu bersel tunggal
• Secara umum, pembelahan sel terbagi menjadi 2
tahap, yaitu: Kariokinesis dan sitokinesis
61. Phases of Mitosis
1. Prophase
2. Prometaphase
3. Metaphase
4. Anaphase
5. Telophase
• Pembelahan sel menghasilkan sel anak yang secara
genetik identik
• Sel harus menduplikasikan material genetiknya
– Before they divide, ensuring that each daughter cell
receives an exact copy of the genetic material, DNA
62. CIRI-CIRI TAHAPAN MITOSIS
• Profase ditandai dengan menghilangnya membran
inti, dan terbentuknya benang-benang kromatin
(pemadatan kromosom).
• Metafase ditandai dengan kromosom yang berderet
di bidang equator (saat yang mudah mengamati
kromosom).
• Anafase ditandai dengan kromosom mulai bergerak
kearah kutub yang berlawanan ditarik oleh benang-
benang spindel/mikrotubul.
• Telofase sel terbagi menjadi 2 sel anakan
63. PEMBELAHAN MITOSIS
Profase awal Profase akhir Metafase
Anafase
Telofase akhir
Telofase awal
Pembelahan Sel
Telofase
Metafase
Profase
2 sel anakan
Anafase
interfase
66. Sitokinesis pada sel tumbuhan.
Sitokinesis pada sel
hewan.
Pembelahan Sel
PEMBELAHAN MITOSIS (2)
67. Profase
• Kromatin tersusun longgar pd interfase di
profase akan yergulung lebih rapat, memadat
menjadi kromosom
• Perubahan nukleus dan sitoplasma
• Nukleoli menghilang, kromosom terduplikasi
→ dua kromatid identik
• Dlm sitoplasma gelendong mitotik mulai
terbentuk dr mikrotubul yg keluar dr sentriol
• Sentriol mulai bergerak
68. PROFASE
Benang-benang kromatin
makin menjadi pendek
sehingga menjadi tebal.
Terbentuklah kromosom-
kromosom. Tiap kromosom
lalu membelah dan
memanjang dan anakan
kromosom ini dinamakan
kromatid. Membran inti
mulai menghilang. Sentriol
(bentuk seperti bintang
dalam sitoplasma) juga
membelah
69. Profase
• Kromatin dalam nukleus mulai terkondensasi dan
terlihat sebagai kromosom.
• Nukleolus menghilang
• Sentrosom mulai bergerak ke ujung nukleus yang
berlawanan dan suatu benang mikrotubul mulai
memanjang pada sentromer untuk membentuk
benang mitosis (mitotic spindle)
71. Prometafase
• Profase akhir atau prometafase, dimulai dengan
penghancuran membran inti menjadi vesikel-vesikel
membran kecil (seperti RE)
• Selama periode ini kromosom terus berkondensasi
serta berangsur-angsur memendek dan menebal
hingga siap untuk bermitosis
• Mikrotubul kinetochore terlihat dan menempel pada
mikrotubul polar, kromosom mulai bergerak
72. Prometafase
• Ddg nukleus terfragmentasi, mikrotubul
berinteraksi dg kromosom
• Kedua kromatid yg berasal dr satu kromosom
memiliki struktur khusus → kinetokor
• Interaksi ini, menyebabkan kromosom mulai
melakukan gerakan
74. Metafase
• Mikrotubul nonkinetokor berinteraksi dg
mikrotubul dr kutub sel yg berlawanan
• Sentrosom sekarang berada pd kutup yg
berlawan dlm sel
• Kromosom berkumpul pd plat metafase
• Sentromer dr seluruh kromosom membuat
formasi sebaris dan kromatid
75. Metafase
• Mikrotubul meluas menuju setiap ujung yang
berlawanan dan membentuk spindle pole atau
mitotic center. Pada sel hewan, setiap spindle pole
mengandung sepasang sentriole.
• Benang mitosis memposisikan kromosom berjajar
pada bagian tengah sel (disebut keping metafase).
Pengaturan ini memastikan bahwa setiap sel anak
menerima satu salinan kromosom.
76. ANAFASE
• Pasangan sentromer dr setiap kromosom
berpisah yang akhirnya melepaskan kromatid
• Kromatid sekarang dianggap sebag kromosom
lengkap
• Kromatid yg tadinya menyatu mulai berpisah
ke arah kutub sel yg berlawanan
• Mikrotubul kinetokornya memendek
• Karena mikrotubul kinetokornya melekat dg
sentromer,mk sentromernya tertarik lebih dulu
77. ANAFASE.
Kedua buah
kromatid
memisahkan diri dan
ditarik benang
gelendong yang
dibentuk ditiap kutub
sel yang
berlawanan. Tiap
kromatid itu mamiliki
sifat keturunan yang
sama. Mulai saat ini
kromatid-kromatid
berlaku sebagai
kromosom baru.
78. TELOFASE
• Mikrotubul nonkinetokor lebih memperpnjang
sel lagi, dan nukleus anak terbentuk pd kedua
kutub sel
• Selubung nukleus terbtk kembali dr fragmen2
selubung nukleus induk dan bag2 lain sistem
endometrium
• Kromosom menjadi kurang tergulung menjadi
benang2 halus → kromatid
79. Di setiap kutub sel terbentuk
sel kromosom yang serupa.
Benang-benang gelendong
lenyap dan membran inti
terbentuk lagi. Kemudian
plasma sel terbagi menjadi
dua bagian. Proses ini
dinamakan sitokinesis. Pada
sel hewan sitokinesis
ditandai dengan melekuknya
sel kedalam, sedang pada
tumbuhan karena selnya
berdinding, maka sitokinesis
ditandai dengan
terbentuknya dinding
pemisah ditengah-tengah sel
80. Telofase
• Membran inti mulai terbentuk kembali di sekeliling
kromosom. Nukleolus muncul dan kromosom mulai
menghilang. Saat telofase selesai dan membran sel
baru (atau dinding sel pada tanaman tingkat tinggi)
sedang terbentuk, pembentukan nukleus sudah
hampir selesai.
• Langkah akhir telofase melibatkan inisiasi
pembelahan membran plasma pada setiap anak sel
untuk membentuk dua sel yang terpisah pada fase
pembelahan sel berikutnya yang dikenal sebagai
sitokinesis.
81.
82. Sitokinesis
• Proses sitokinesis sudah dimulai sejak tahap anafase
akhir dengan mulai terbentuknya cincin kontraktil di
bawah membran plasma yang paralel terhadap keping
metafase. Selanjutnya cincin ini perlahan-lahan akan
mengecil dan menyebabkan pelipatan membran
plasma ke arah dalam hingga sel terbagi dua.
• Pada sel tumbuhan, terjadi sintesis keping sel diantara
dua anak sel untuk membentuk dinding sel.
83. MEIOSIS dan GAMETOGENESIS
• Meiosis terjadi pd sel gamet (ovum &
spermatozoa)
• Kromosom induk tidak sama dg anak
* bentuk
* jumlah
• Kromosom autosom (tubuh/22 ps)
gonosom (gonad/1ps)
• Gonosom penentu jenis kelamin (X & Y)
84. MEIOSIS
• Interfase
MEIOSIS I
• Profase I
• Metafase I
• Anafase I
• Telofase I dan sitokinesis
MEIOSIS II
• Profase II
• Metafase II
• Anafase II
• Telofase II dan sitokinesis
85. INTERFASE:
• Sama dg mitosis dmn meiosis juga dimulai dg
replikasi kromosom
• Interfase akhir nukleus terbentuk jelas,
dibungkus o/ selubung nukleus
• Mempunyai satu atau lebih nukleolus
• Terdapat dua sentromer
86. MEIOSIS
• Pada hewan bersel banyak, untuk membentuk
sel kelamin(gamet). Meiosis berfungsi
mengurangi jumlah kromosom agar
keturunannya memiliki jumlah kromosom
yang sama.
• Pada tumbuhan terjadi di benangsari dan
putik. Pada hewan terjadi pada alat kelamin
87. MEIOSIS
• Terjadi lewat dua rangkaian tahap yaitu
meiosis I (PRO(lezipadidia)MAT I) dan meiosis
II (PROMAT II).
• Hasil : empat sel anakan yang memiliki
setengah jumlah kromosom sel induknya
(haploid)
88. MEIOSIS
• 2Meiosis: pembelahan sel khusus yang terdapat
pada organ/ alat reproduksi, menghasilkan gamet/
sel kelamin, memiliki jumlah kromosom ½ dari
jumlah kromosom induknya (46 23), terjadi
pembelahan reduksi
• Tujuan: mendapatkan individu yang memiliki jumlah
kromosom normal (46) berasal ½ dari ayah dan ½
dari8 ibu
• Meiosis I: profase 1 (leptoten, zigoten, pachiten,
diploten, diakinesis), metafase 1, anafase 1, telofase
1
• Meiosis II: profase 2, metafase 2, anafase 2, telofase
89. Meiosis
• 2 tahap: Meiosis I dan Meiosis II
– Meiosis I: profase I, metafase I, anafase I, telofase
I
– Meiosis II: profase II, metafase II, anafase II,
telofase II
90. PEMBELAHAN MEIOSIS
(terjadi pada sel gamet)
Meiosis I
Profase I
Telofase I Anafase I
Metafase I
Pembelahan Sel
Profase 1
Telofase 1
Metafase 1
Anafase 1
91. MEIOSIS (pembelahan sel gamet).
• Meiosis I
Prometafase I
Anafase I Telofase I Sitokinesis I
Profase I Metafase I
94. • Meiosis I, yang dibedakan atas beberapa fase :
(a),(b) Profase I, dibagi menjadi 5 sub tahap: leptoten, zigoten, pakiten,
diploten, dan diakinesis
(c) Metafase 1. bivalen-bivalen menempatkan diri dibidang tengah dari
sel secara acak (random).
(d) Anafase 1. Kini kromosom-kromosom homolog (masing-masing
terdiri dari 2 kromatid) saling memisahkan diri dan ditarik oleh
benang-benang gelendong kekutub sel yang berlawanan. Berarti
jumlah kromosom telah diparuh, dari keadaan diploid (2n) menjadi
haploid (n)
(e) Telofase 1. Sekarang berlanjut sitokinesis sehingga sel induk yang
mula-mula diploid telah menjadi dua sel anakan masing-masing
haploid.
95. PROFASE I
• Merupakan fase yg lebih kompleks & lama
dibanding profase mitosis
• Kromosom mulai memadat
• Kromosom homolog membelah bersamaan
membtk kromatid sebagai pasangannya
• Shg terbentuk 4 kromatid (2 psg), yg saling
menyilang, tetap terikat dlm kromosom
• Persilangan yg terikat ini disebut kiasma &
segmen kromosom saling bertukar
96. PROFASE 1
• Leptoten
Kromosom terlihat sebagai benang-benang panjang,
yang ujung-ujungnya mengarah ke suatu tempat
(polarisasi). Benang-benang tersebut terlihat ada
daerah yang tebal (kromomer) dan daerah yang tipis
Sister kromatid sangat dekat sehingga sulit dibedakan
(dilihat)
• Zigoten
Kromosom-kromosom homolog (paternal dan
maternal) saling berdekatan dan berpasangan
sinapsis
• Pachyten
Benang-benang (kromosom) homolog (bivalen)
melekat erat, masing-masing bivalen terdiri dari 4
benang kromatid (tetrad)
97. Profase 1
• Diploten
Benang-benang kromosom homolog
meregangkan diri (2 kromatid 4 kromatid),
namun masih ada bagian-bagian yang melekat
(khiasmata). Pada khiasmata terjadi proses
crossing over (pindah silang). Hasil dari
crossing over adalah terjadi rekombinasi gen-
gen. Kira-kira 30-40 cross overs atau 1-2
perkromosom terjadi selama meiosis pada sel
gamet manusia
• Diakinesis
Kromosom mengalami kondensasi yang
maksimal
98. Profase I td:
• Leptoten: psg kromosom homolog terletak ber-
dampingan,hampir tdk terlihat, tetrad
• Zigoten: kromosom menebal & memendek ter-
lihat = mitosis
• Pakiten: terjadi sinapsis, pindah silang,pertukar-
an kromatid
• Diploten/diakinesis: kromosom semkin memen-
dek,terbtk kiasma yg bergabung dg lengan kro-mosom
yg btknya tdk sama dg kromosom induk
99. • Sementara komponen sel lainnya
mempersiap-kan diri mis: nukleus
membelah yg = mitosis & membran
nukleus, nukleolus mulai menyebar
• Sentriol mulai bergerak kearah yag
berlawanan,
Serat gelendong dr mikrotubul mulai
terbtk yg berikatan dg kinetokor yg
berasal dr kromosom
• Propase I ini dpt berlangsung bbrp hari
bahkan sampai ± 90% dr waktu meiosis
100. Pindah Silang
• Terjadi saat profase I
• Pertukaran DNA antara dua
nonsister-kromatid pada
kromosom yang homolog
101. MEIOSIS I
• Metafase 1:
Membran nukleus hilang, terbentuk benang spindel,
sentriol menuju ke masing-masing kutub
Terjadi proses kongregasi, distribusi, dan orientasi
• Anafase 1: kromosom yang telah mengalami crossing
over memisahkan diri ke kutub yang berlawanan
• Telofase 1: terjadi sitokinesis, terbentuk 2 sel dengan
jumlah kromosom yang haploid (n)
102. METAFASE I
• Kromosom terssn pd plat metafase dg psg
homolog
• Pd masing² psgan tetap berada pd mikrotubul
kinetokor masing² sentriol
• Mikrotubul masing² sentriol menempel
sesamanya
103. ANAFASE I
• Serat gelendong menggerakan kromosom ke arah
kutub dg psngan kromatid ttp terikat pd sentromer
• Bedanya dg mitosis:
1. kromosom homolog bergerak ke kutub yg
berlawanan (ke kutub searah)
2. kromosom tetap berpasangan (sendiri²)
3. serat gelendong memisahkan psng kromatid
dr masing² kromosom (kromatid tdk memisah)
104. TELOFASE I & SITOKINESIS
• Srt gelendong ttp memisahkan psg kromosom
smp ke kutub sel, setiab kutub memp satu set
kromosom (haploid) tp setiap kromosom tetap
memp psg kromatid.
• Sitokinesis terjadi secara simultan membtk 2
sel anak, membran nukleus, nukleolus terbtk.
• Terjadi interfase II sebelum meiosis II.
• Terjadi replikasi lagi utk persiapan melakukan
meiosis II.
105. MEIOSIS II
• Profase 2: sering ke fase berikutnya
• Metafase 2, anafase 2, telofase 2 = fase pada
mitosis. Hasil akhir: 4 buah sel haploid
• Anafase 2: terjadi pembelahan sentromer dan
bergerak ke kutub yang berlawanan
• Telofase 2: terjadi pengelompokkan
kromosom yang haploid menjadi nukleus
106. MEIOSIS II
• Dimana masing² sel anak melakukan
pempelahan yg sama dng mitosis, diakhiri dg
terbentuknya 4 sel anak
• Membawa kromosom haploid
• Komposisi kromosom anak tidak sama dg
komposisi kromosom induk (tdk mirip)
107.
108. • Meiosis II, yang dibedakan atas beberapa fase :
(f)Profase II, benang-benang gelendong terbentuk lagi
(g) Metafase II. Kromosom-kromosom menempatkan diri
ditengah sel
(h) Anafase II. Tiap kromosom membelah, kromatid-
kromatid memisahkan diri dan ditarik kekutub
kearah yang berlawanan dan merupakan kromosom.
(i), (j) Telofase II. Berlangsunglah sitokinesis lagi, diikuti
dengan pembentukan membran inti.
110. Mitosis vs Meiosis
Mitosis Meiosis
Kromosom homolog tidak bersinapsis Kromosom homolog bersinapsis
Tidak terjadi pertukaran genetik antara
kromosom-kromosom yang homolog
terjadi pertukaran genetik (pindah
silang) antara kromosom-kromosom
yang homolog
Dihasilkan 2 sel anakan per siklus Dihasilkan 4 sel anakan per siklus
Jumlah kromosom sel anakan sama
dengan jumlah kromosom sel induk
Jumlah kromosom sel anakan setengah
jumlah kromosom sel induk
Kandungan genetik sel-sel anakan
identik dengan sel induk
Kandungan genetik sel-sel anakan
berbeda satu sama lain dan berbeda
dengan sel induk
113. GAMETOGENESIS
1.Spermatogenesis :
spermatogonium mitosis (proliferasi)
spermatosit I meiosis I
spermatosit II meiosis II
spermatid Transformasi (pematangan)
spermatozoa (4 spermatozoa)
• Proses ini terjadi di tubulus seminiferus di testis
• Satu siklus spermatogenesis ± 72 jam
116. Tahap spermatogenesis
1. Spermatositogenesis : proliferasi, perbanyakan
sel secara mitosis (spermatogonium)
2. Meiosis : proses meiosis I dan meiosis II
(spermatosit I & spermatosit II)
3. Spermiogenesis: transformasi dlm pembtkan
kepala spermatozoa (spermatid
spermatozoa)
120. 2 Sel pemelihara
a. sel sertoli: f - melindungi sel spermatogenik
sertoli jungtion
- nutrisi pd sel spermatogenik
- fagositosis * sel spermato genik
abnormal
* residual body
- membina plasma semen
- menggetahkan hormon ABP
b. Sel leydig ( jaringan interstitial) f. menghasilkan
hormon testosteron yg dikontrol o/ LH/ FSH/GnRH
124. 2. Oogenesis :
oogonium mitosis (proliferasi)( folikel
promordial)
oosit I meiosis I (folikel primer)
oosit II meiosis II (folikel sekunder)
ootid transformasi (pematangan)
(folikel tertier)
ovum (folikel Graaf) (1 ovum 3 polosit)
• Proses ini terjadi di dalam folikel di ovarium
• Satu siklus oogenesis normal 28 hari
126. FSH Folikel esrogen
LH K .Luteumprogesteron
Gambar folikel-folikel
127. KORELASI KLINIS
Perubahan kromosom (jumlah & struktur)
kelainan genetik.
1. Jumlah Aneuploid & Poliploid *nondisjungtion* se ps
kromosom homolog
tdk bergrk wkt meiosis I atau kromatid gagal
berpisah selama meiosis II
2. Struktur:
a. Delesi (hilangnya segmen kromosom)
b.Duplikasi (pengulangan segmen kromosom)
c. Inversi (membalik segmen kromosom)
d. Translokasi( memindahkan segmen kromosom)