CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)
1.
2. Makhluk hidup berasal dari pembelahan sel-sel yang
menyusun tubuhnya. Berawal dari satu sel, kemudian
membelah menjadi banyak sel. Setiap sel dapat
memperbanyak diri dengan membentuk sel-sel baru
melalui proses yang disebut pembelahan sel atau
reproduksi sel. Pada organisme bersel satu (uniseluler),
seperti bakteri dan protozoa, proses pembelahan sel
merupakan salah satu cara untuk berkembang biak. Pada
makhluk hidup bersel banyak (multiseluler), pembelahan
sel mengakibatkan bertambahnya sel-sel tubuh. sehingga
terjadilah proses pertumbuhan pada makhluk hidup.
Pembelahan sel juga berlangsung pada sel kelamin atau
sel gamet yang bertanggung jawab dalam proses
perkawinan antar individu. Melalui pembentukan sel-sel
gamet (sel kelamin), reproduksi sel merupakan cara
makhluk hidup mewariskan sifat kepada
keturunannya. Pada dasarnya, pembelahan sel dibedakan
menjadi dua, yaitu pembelahan secara langsung
(amitosis) dan pembelahan secara tidak langsung (mitosis
dan meiosis).
3. Pembelahan Amitosis
Proses pembelahan secara langsung disebut juga
pembelahan amitosis atau pembelahan biner.
Pembelahan biner banyak dilakukan organisme
uniseluler, seperti bakteri, protozoa, dan
mikroalga. Setiap terjadi pembelahan biner, satu
sel akan membelah menjadi dua sel yang identik
(sama satu sama lain).
Pembelahan biner dimulai dengan pembelahan
inti sel menjadi dua, kemudian diikuti pembelahan
sitoplasma. Akhirnya, sel terbelah menjadi dua sel
anakan. Pembelahan biner pada organisme
prokariotik terjadi pada bakteri. DNA bakteri
terdapat pada daerah yang disebut nukleoid. DNA
pada bakteri relatif lebih kecil dibandingkan
dengan DNA pada sel eukariotik. DNA pada
bakteri berbentuk tunggal, panjang dan sirkuler
sehingga tidak perlu dikemas menjadi kromosom
sebelum pembelahan.
Selain pada bakteri, pembelahan biner juga
dijumpai pada organisme eukariot,yaitu pada
Protozoa. Pada beberapa protozoa, benang-
benang spindle terdapat di dalam inti, tidak
dijumpai adanya sentriol. Pembelahan biner
dijumpai pada Protozoa, seperti Euglena sp
(Flagellata), Paramaecium sp (Ciliata), dan Arcella
sp (Sarcodina).
Salah satu pembelahan pada protozoa adalah
pada Euglena. Pada umumnya Euglena berkembang
biak secara aseksual dengan pembelahan biner
membujur. Pada mulanya membelah menurut
poros bujur. Selnya yang mempunyai 2 bulu
cambuk dan kloroplas yang berbentuk piala serta
mengandung pirenoid. Sebelum membelah,
pirenoid melebar melintang dan kedua bulu
cambuknya saling berjauhan. Pirenoid dan
kloroplas lalu mengadakan lekukan dan selnya
akan membelah menjadi dua individu baru yang
masing-masing dengan satu bulu cambuk disertai
dengan pembentukan stigma.
4. Pembelahan Mitosis
Pembelahan mitosis merupakan proses yang
menghasilkan dua sel anak yang identik. Pembelahan
mitosis mempertahankan pasangan kromosom yang
sama melalui pembelahan inti dari sel somatis secara
berturut-turut. Pembelahan ini diawali dengan
pembelahan inti (kariokinesis) dan dilanjutkan dengan
pembelahan sitoplasma (sitokinesis).
Pembelahan mitosis dapat dibagi menjadi lima fase,
yakni:
1. Profase: fase pembelahan terlama di mana sel
malakukan persiapan, baik sintesis protein, lipid, dll.
Sentriol kemudian menginvasi nukleus. Mikrofilamen
memanjang dari pangkal sentriol dan menempel pada
kromatin pada bagian kinetokor. Pada tahap ini
Nukleolus dan selaput inti mulai menghilang
2. Metafase: kromatin yang telah menjadi kromosom
mengumpul di ekuator nukleus, nukleolus pecah
menjadi butiran.
3. Anafase: bagian yang paling cepat di mana sel
ditarik ke dua badan kutub oleh dua sentriol.
4. Telofase: akhir pembelahan di mana sel menjadi
dua dan memisah bersama terbaginya organel-organel
sel yang kemudian terjadi sitokinesis (pembelahan
sitoplasma) pada tahap tersebut.
5. Interfase: pada saat fase interfase, sel akan mengalami
tiga tahapan sebagai berikut: 1). Fase Pertumbuhan Primer
(Gap 1 atau G1) Organel-organel yang ada di dalam sel,
seperti mitokondria, retikulum endoplasma, kompleks
Golgi, dan organel lainnya memperbanyak diri guna
menunjang kehidupan sel. 2). Fase Sintesis (S) Sel
melakukan sistesis terutama sintesis materi genetik, yaitu
DNA. 3). Fase Pertumbuhan Sekunder (Gap 2 atau G2)
Menjelang mitosis berikutnya, sel melakukan
pertumbuhan kedua dengan memperbanyak organel-
organel sel yang dimilikinya.
Umumnya, mitosis (profase, metafase, anafase, dan
telofase) berlangsung singkat, selebihnya sel berada pada
fase interfase. Lama mitosis tergantung pada jenis
organisme.
5. Pembelahan Meiosis
Pembelahan meiosis disebut juga pembelahan reduksi,
yaitu pengurangan jumlah kromosom pada sel-sel
kelamin (sel gamet jantan dan sel gamet betina).
Prosesnya pembelahan meiosisnya sendiri terdiri dari:
- Profase 1: terdiri dari 5 fase yang berbeda-
beda. Fase yang pertama disebut dengan
leptoten. Pada fase leptoten, kromatin berubah
menjadi kromosom. Kromosom tersebut terdiri
dari 2 kromatid. Setelah fase leptoten ini
selesai, fase selanjutnya, yait fase zigoten,
dimulai. Pada fase zigoten, kromosom tersebut
kemudian saling berpasangan dengan
homolognya. Homolog tersebut disebut
sinapsis. Fase selanjutnya disebut dengan
pakiten. Di fase pakiten, ada duplikasi
kromosom. Fase pakiten juga membentuk
kromosom tetrad. Setelah fase pakiten, ada
yang namanya fase diploten. Di fase diploten
ini terjadi pindah silang pada kiasma. Setelah
proses pindah silang ini terjadi, fase
selanjutnya, yaitu fase diakinesis, terjadi.
Pada fase diakinesis ini membran inti
menghilang.
- Metafase 1: Pada metafase 1, kromosom
homolog mulai tersusun rapi di bagian ekuator. Di
dalam metafase 1, kromosom tersusun di atas
lempeng metafase. Selain itu, serat spindle
menempel pada dua sentromer di masing-masing
kromosom homolog.
- Anafase 1: Pada anafase 1, kromosom homolog
akan bergerak menuju kutub yang berlawanan
akibat tarikan dari benang gelendong. Selain itu,
juga akan terjadi reduksi kromosom.
6. - Telofase 1: Pada telofase 1, membran inti mulai terbentuk kembali dan terjadi yang disebut dengan
sitokinesis. Sitokinesis merupakan kondisi ketika sitoplasma dari satu eukariotik sel membelah menjadi
dua sel anak. Pada telofase 1, selnya membelah 2 dengan kromosom haploid.
- Profase 2: sentrosom membelah menjadi 2 sentriol yang akan bergerak ke kutub sel yang berlawanan.
Kemudian, kromosom akan mulai memendek dan menebal serta membran inti sel mulai menghilang.
Akan tetapi, pada tahap ini pula mulai terbentuk benang-benang spindel. Benang-benang spindel ini
adalah bagian kromosom yang berfungsi menggerakan kromosom pada saat sel mulai membelah.
- Metafase 2: kromosom mulai tersusun rapi pada bidang ekuator. Mulai tersusun benang-benang
spindel yang salah satu ujungnya melekat pada sentromer, sedangkan ujung lainnya melekat pada kutub
pembelahan yang arahnya berlawanan.
- Anafase 2: terjadi pemisahan kromatid dengan cara ditarik menuju kutub yang berlawanan. Kemudian,
kromatid yang sudah dipisah ini resmi disebut sebagai kromosom.
- Telofase 2: benang-benang spindel menghilang dan membran inti mulai terlihat. Pada fase ini juga
terjadi proses yang namanya sitokinesis atau pembelahan sitoplasma. Hasilnya adalah 4 sel anak.