SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Download to read offline
Bio XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 1
Nandang Rahman, MPd.
SMA Negeri 1 Arjawinangun
Cirebon 2014
Bio-XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 2
Standar Kompetensi .
3. Memahami konsep dasar dan prinsip-prinsip hereditas serta implikasinya
pada salingtemas
Kompetensi Dasar .
3.3. Menjelaskan keterkaitan antara proses pembelahan mitosis dan meosis
dengan pewarisan sifat
Indikator .
 Mengidentifikasi sel yang akan bereproduksi
 Menjelaskan urutan tahapan mitosis
 Mengidentifikasi ciri-ciri tahapan mitosis
 Menunjukkan lokasi pada makhluk hidup yang mengalami mitosis.
 Menjelaskan urutan tahapan meosis
 Mengidentifikasi ciri-ciri tahapan meosis
 Mengidentifikasi ciri-ciri tahapan meosis
 Membedakan proses tahapan, tempat terjadinya, fungsi pembelahan
mitosis dan meosis
 Menjelaskan gametogenesis terkait dengan pewarisan sifat
Bio XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 3
Sel merupakan unit pertumbuhan dan perkembangan. Sel mempunyai
kemampuan untuk berkembangbiak. Perkembangbiakan sel terjadi melalui
pembelahan sel. Pembelahan sel dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :
a. Pembelahan Amitosis
b. Pembelahan Mitosis
c. Pembelahan Meiosis
1. Pembelahan Amitosis
Merupakan pembelahan sel secara langsung tanpa melalui fase-fase dan
peleburan inti. Pembelahan sel didahului dengan pembelahan inti yang diikuti
langsung oleh pemisahan sitoplasma. Dari satu kali pembelahan dihasilkan
dua sel baru yang sifatnya identik dengan sel induk. Disebut juga pebelahan
biner.
Amitosis merupakan cara reproduksi aseksual pada mahluk hidup bersel
satu (uniseluler). Contoh pada bakteri, Protozoa (Misal : Amoeba sp.
Paramaecium sp, Euglena sp), Alga biru
Gambar 1 : Pembelahan Amitosis pada bakteri E. Coli
Sumber : Campbell, Edisi 8 Jilid 1 : 253
Bio-XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 4
2. Pembelahan Mitosis
Ciri-ciri :
- Merupakan pembelahan tidak langsung (melalui fase-sase)
- Terjadi satu kali pembelahan
- Dihasilkan dua sel anak yang diploid (2n)
- Sifat sel anak sama (identik) dengan sel induk
- Terjadi pada sel tubuh
- Tujuan : untuk memperbanyak sel atau mengganti jaringan yang
rusak.
- Antara mitosis satu ke mitosis berikutnya selalu diselingi dengan
interfase
Interfase bukan merupakan fase pembelahan mitosis, tetapi merupakan
fase istrirahat. Interfase dibagi menjadi 3 (tiga) sub fase, yaitu :
1) Sub fase G1 (Pertumbuhan primer) : terjadi pengumpulan energi,
perbanyakan komponen sel (organel sel).
2) Sub fase S (Sintesis) : terjadi reflikasi DNA dan perbanyakan organel
3) Sub fase G2 (Pertumbuhan sekunder) : terjadi pematangan sel dan
penyempurnaan komponen sel.
Gambar 2 : Siklus Sel
Fase Mitosis (fase M) / fase pembelahan sel terdiri dari 4 (empat) fase,
yaitu Profase, Metafase, Anafase dan Telofase. Disingkat ProMAT.
Keterangan :
G1 = Pertumbuhan
Primer
G2 = Pertumbuhan
Sekunder
Sito = Sitokinesis
Bio XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 5
Pada fase profase terjadi penggandaan gen di dalam kromosom
(duflikasi). Dalam duplikasi ini dihasilkan gen yang susunan dan sifatnya sama
dengan gen asalnya. Pada fase ini juga diperlukan energi terbesar yang
digunakan untuk membentuk perlengkapan pembelahan. Energi yang
diperlukan pada setiap fase pembelahan berbeda-beda demikian juga
waktunya. Secara keseluruhan pembelahan mitosis pada sel hewan dan sel
tumbuhan adalah sama, perbedaannya adalah pada sel tumbuhan tidak
dibentuk gelendong pembelahan, hal ini disebabkan karena sel tumbuhan
tidak mempunyai sentrosom dan sentriol.
Gambar 3 : Pembelahan Mitosis Sel Hewan
Sumber : Campbell 9th
: 232 - 233
Bio-XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 6
Keterangan :
G2 Interfase Profase Pro Metafase
Metafase Anafase Telofase
Sitokinesis
Sumber : Campbell Edisi 8 Jilid 1 : 248 – 249
Bio XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 7
3. Pembelahan Meiosis
Ciri-ciri :
- Merupakan pembelahan secara tidak langsung.
- Terjadi dua kali pembelahan tanpa diselingi interfase.
- Dari satu sel induk dihasilkan empat sel anak yang haploid (n).
- Sifat sel anak berbeda dengan sel induk.
- Bertujuan untuk mengurangi jumlah kromosom, maksudnya supaya
tidak terjadi penggandaan kromosom pada waktu fertilisasi
(pembuahan).
- Terjadi pada organ reproduksi (yaitu pada ovarium, testis, serbuk sari,
sporogonium).
- Berhubungan dengan proses pembentukan gamet/sel kelamin
(gametogenesis).
Tahapan-tahapan Pembelahan Meiosis :
a. Meiosis I
1) Profase I, teriri dari 5 sub fase, yaitu :
 Leptoten
 Zigoten
 Pakiten
 Diploten
 Diakinesis
:
:
:
:
:
benang-benang kromatin memendek dan menebal
membentuk kromosom.
kromosom homolog saling berpasangan, disebut
sinapsis
tiap kromosom membelah menjadi 2 kromatid.
Sehingga pada setiap kelompok sinapsis ada empat
kromatid, yaitu kelompok kromosom homo;og yang
bereflikasi. Setiap kelompok ini disebut tetrad atau
bivalen.
Kromosom homolog memisahkan diri dari
pasangannya.
Terjadi tukar menukar gen antara kromatid yang
saling menempel melalui peristiwa pindah silang.
Tempat terjadinya pindah silang disebut kiasma
(kiasmata). Kedua sentriol berpisah.
2) Metafase I
Kromosom hasil reflikasi (tetrad) berjajar berhadap-hadapan di
sepanjang bidang equator nukleus (dataran metafase/bidang
Bio-XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 8
pembelahan) dan melekat pada benang gelendong pada bagian
sentromer kromosom.
3) Anafase I
 Kromosom homolog saling berpisah dan selanjutnya bergerak menuju
ke arah kutub yang berlawanan.
 Kromatid masih berlekatan pada sentromernya.
 Gelendong dan seluruh isi sel memanjang.
4) Telofase I
 Kromatid sampai di kutub masing-masing, memanjang dan lebih
halus menjadi benang-benang kromatin.
 Benang-benang gelendong menghilang.
 Membran inti, nukleus dan nukleolus terbentuk kembali.
 Di bidang equator terbentuk sekat pemisah.
 Selanjutnya terjadi sitokinesis, dan terbentuklah 2 sel anak yang
haploid.
Setiap sel anak hasil Meiosis I kemudian membelah secara Meiosis II
b. Meiosis II
1) Profase II
 Benang-benang kromatin memendek dan menebal menjadi
kromosom.
 Kedua sentriol berpisah dan bergerak menuju ke kutub berlawanan.
 Membran inti dan nukleolus menghilang.
 Terbentuk benang-benang gelendong
2) Metafase II
 Kromosom bergerak berjajar beraturan pada bidang equator.
 Setiap benang gelendong memegang satu kromosom pada bagian
sentromernya.
3) Anafase II
 Seluruh isi sel dan benang-benang gelendong bertambah panjang.
 Sentromer membelah menjadi dua.
 Kromatid saling berpisah dan bergerak menuju kutub yang
berlawanan.
4) Telofase II
 Kromatid sampai di kuub masing-masing, kemudian beruabah
menjadi benag-benang kromatin.
 Membran inti dan nukleolus terbentuk kembali.
 Pada bidang equator terbentuk sekat plasma.
 Selanjutnya terjadilah sitokinesis.
Bio XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 9
Gambar 4 : Pembelahan Meiosis
Created by Nandang R.
Bio-XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 10
3.1 Pembentukan Gamet (Gametogenesis)
Proses pembentukan dan pematangan gamet (sel kelamin) disebut
dengan gametogenesis. Pada dasarnya gametogenesis merupakan
pembelahan meiosis. Proses pembentukan gamet jantan disebut
spermatogenesis, sedangkan pembentukan gamet betina disebut
oogenesis.
3.1.1Pembentukan Gamet Pada Hewan Tingkat Tinggi
a. Spermatogenesis
Spermatogenesis berlangsung di dalam testis (buah zakar/kelenjar
kelamin). Hasil dari spermatogenesis adalah berupa sperma yang
fungsional yang bersifat haploid (n). Spermatogenesis diawali dengan
pembelahan spermatogonium (sel induk sperma) secara mitosis beberapa
kali. Spermatoginium baru hasil pembelahan selanjutnya mengalami
pertumbuhan dan berkembang menjadi spermatosit primer (2n). Kemudian
spermatosit primer membelah secara meiosis I menjadi 2 (dua)
spermatosit sekunder yang haploid (n). Spermatosit sekunder selanjutnya
membelah secara meiosis II menjadi 4 (empat) spermatid. Spermatid
adalah sel berbentuk bundar atau bulat dengan sejumlah protoplasma dan
merupakan gamet dewasa. Tahap akhir dari spermatogenesis adalah
terjadinya pertumbuhan dan diferensiasi dari spermatid menjadi
sperma/spermatozoa. Pada proses spermatogenesis dari satu
spermatogonium dihasilkan 4 sel sperma yang fungsional. (Lihat gambar 5)
b. Oogenesis
Berlangsung di dalam ovarium (indung telur). Proses oogenesis diawali
dengan pembelahan oogonium secara mitosis beberapa kali. Selanjutnya
oogonium berkembang menjadi oosit primer yang bersifat diploid (2n).
Pada bentuk oosit primer terjadi sinapsis (pembentukan tetrad) dan
pemisahan kromosom homolog. kemudian pembelahan meiosis I dimulai.
Hasil pembelahan oosit primer secara meiosis I dihasilkan dua sel anak
yang tidak sama besar, sel yang besar disebut oosit sekunder dan yang
kecil disebut sel polosit I/badan kutub primer yang bersifat haploid (n).
Pembelahan selanjutnya adalah meiosis II.
Dalam pembelahan meiosis II oosit sekunder membelah menajdi dua sel,
yang besar disebut ootid (n) dan yang kecil disebut sel polosit II/badan
kutub sekunder. Ootid mengandung hampir semua kuning telur dan
sitoplasma. Pada saat yang bersamaan badan kutib primer membelah
Bio XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 11
Sumber:GlencoeScienceBiology:1051
menjadi dua badan kutub sekunder. Selanjutnya ootid tumbuh dan
berkembang menjadi sel telur yang dewasa/masak dan tidak mengalami
pembelahan sel. Sedangkan ketiga badan kutub hancur, sehingga tiap oosit
primer pada proses oogenesis hanya menghasilkan satu ovum (telur) yang
fungsional. (lihat gambar 6)
Gambar 5 : Spermatogenesis
Sumber : Glencoe Science (Biology) : 1051
Bio-XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 12
Gambar 6 : Oogenesis
3.1.2 Pembentukan Gamet Pada Tumbuhan Tingkat Tinggi
a. Pembentukan Gamet Jantan
Terjadi pada bagian dalam bunga jantan (kepala sari) yang
menghasilkan serbuk sari, disebut mikrosporogenesis.
Mikrosporosit (2n) yang terdapat di kepala sari (antera) megalami
meiosis I yang menghasilkan dua sel haploid (n). Pada pembelahan meiosis
II dihasilkan empat mikrospora haploid yang berkelompok menjadi satu.
Nukleus setiap mikrospora selanjutnya mengalami pembelahan yang
disebut kariokinesis, sehingga masing-masing mempunyai dua nukleus
haploid yang tiak sama besar. Nukleus yang besar disebut nukleus
Bio XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 13
vegetatif (inti vegetatif/inti saluran serbuk sari), sedangkan nukleus yang
kecil disebut nukleus generatif (inti generatif). Selanjutnya setelah serbuk
sari terbentuk inti generatif mengalami pembelahan secara mitosis dan
tidak diikuti sitokinesis, sehingga terbentuk dua inti sperma, Sedangkan
nukleus saluran serbuk sari tidak membelah. Serbuk sari yang masak
memiliki tiga inti yang haploid, yaitu satu inti vegetatif/inti saluran serbuk
sari dan dua inti generatif/inti sperma. Inti vegetatif terletak di depan inti
generatif dan berfungsi sebagai petunjuk jalan bagi inti generatif/inti
sperma untuk mencapai sel telur.
Gambar 7 : Mikrosporogenesis
Sumber : Schaum (Genetika) : 12
b. Pembentukan Gamet Betina
Berlangsung di dalam ovarium (bakal buah). Prosesnya disebut
megasporogenesis/ makrosporogenesis.
Megasporosit (2n) yang terdapat di dalam ovarium pertama-tama
mengalami pembelahan Meiosis I, menghasilkan 2 (dua) sel haploid (n).
Bio-XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 14
Selanjutya diikuti Meiosis II sehingga dihasilkan 4 (empat) megaspora
haploid yang tersusun berderet. 3 (Tiga) megaspora mengalami degenerasi
dan mati, sedangkan yang 1 (satu) nya lagi tetap hidup dan kromosomnya
mengalami pembelahan mitosis tanpa mengalami pembelahan plasma
(kariokinesis) secara berurutan sebanyak 3 (tiga) kali. Dari pembelahan ini
dihasilkan satu sel besar yang disebut kandung lembaga muda dengan 8
(delapan) inti haploid. Kandung lembaga muda dilingkupi oleh kulit yang
dibagian ujungnya terdapat sebuah lubang kecil yang disebut mikrofil.
Mikrofil berfungsi sebagai tempat jalan masuknya saluran serbuk sari ke
dalam kandung lembaga.
Dari 8 inti tersebut, 3 inti menuju daerah kalaza berfungsi sebagai
antipoda (antipoda mengalami degenerasi dan mati), 3 inti menuju
mikrofil, 1 inti berkembang menjadi ovum (inti kandung lembaga
primer) dan yang 2-nya lagi mengapit ovum dan berfungsi sebagai
sinergid ( sinergid selanjutnya megalami degenerasi dan mati). 2 inti
yang tersisa (nukleus kutub) bergerak ke tengah kandung lembaga dan
melebur menjadi satu sehingga dihasilkan satu inti yang diploid (2n)
dan disebut sebagai inti kandung lembaga sekunder (megagametosit)
dan sudah siap dibuahi.
Gambar 8 : Megasporogenesis/Makrosporogenesis
Sumber : Schaum (Genetika) : 19
Bio XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 15
4. Perbedaan Mitosis dengan Meiosis
4.1 Perbandingan Pembelahan Mitosis dengan Meiosis
Sumber : Campbell Edisi 8 Jilid 1 : 276
Mitosis Meiosis
Bio-XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 16
4.2 Perbedaan Mitosis dengan Meiosis
No Objek/Pembeda Mitosis Meiosis
1. Tempat
terjadinya
Hewan : pada sel
somatis
Tumbuhan : pada titik
tumbuh
Pada organ reproduksi
Hewan : testis, ovarium.
Tumbuhan : serbuk sari,
sporogonium, ovarium
2. Jumlah
pembelahan
Satu kali Dua kali
3. Jumlah sel anak
dan komposisi
genetik
Dua sel anak yang
diploid (2n), yaitu
jumlah kromosom sel
anak sama dengan
jumlah kromosom sel
induk
Empat sel anak yang
haploid (n) yaitu jumlah
kromosom sel anak
setengah dari jumlah
kromosom sel induk
4. Sifat sel anak
dengan sel induk
Secara genetik identik
dengan sel induk
Secara genetik berbeda
dengan sel induk
5. Tujuan atau
peran
Memperbanyak sel,
memperbaiki sel-sel
yang rusak
Menghasilkan sel kelamin
(gamet) dan bertujuan
untuk mengurangi jumlah
kromosom (n) supaya
tidak terjadi penggandaan
setelah fertilisasi
(pembuahan)
6. Replikasi DNA Terjadi pada saat
interfase sebelum
mitosis dimulai
Terjadi pada saat interfase
sebelum meiosis I dimulai
7. Sinapsis dari
kromosom
homolog
Tidak terjadi Terjadi pada saat profase I
yaitu pada sub fase
zigoten.
Bio XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 17
TUGAS :
1. Jodohkan pernyataan dalam kolom I dengan istilah pada kolom II. Tulislah
huruf yang mengandung isitilah yang benar pada tempat yang telah
disediakan.
Jawaban I II
................ 1. Sel membelah a. Subfase S
................ 2. Duplikasi kromosom b. Telofase
................ 3. Memisahnya sentriol c. Anafase
................ 4. Pembentukan sel gamet d. Metafase
................ 5. Fase setelah reflikasi DNA e. Profase
................ 6. Kromosom mulai dapat terindera f. Subfase G1
................ 7. Selubung nukleus mulai hilang atau tidak
dapat terindera.
g. Subfase G2
................ 8. Selubung nukleus mulai terindera kembali h. Profase
................ 9. Menata diri di dataran metafase/bidag
equator
i. Interfase
................ 10. Pematangan sel
3. Mengapa sel polosit II/Badan kutub sekunder hasil proses Oogenesis tidak
dapat berdiferensiasi menjadi sel telur (ovum) yang fungsional ? Jelaskan !
4. Jelaskan pengertian dari :
a. Sitokinesis
b. Kariokinesis
5. Jelaskan pembuahan ganda pada Angiospermae !
Bio-XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 18
DAFTAR PUSTAKA
Alton, et.all. (2008), Glencoe Science (Biology), Mc. Graw Hill Companies Inc.
: New York.
Cambell, Urry R, Cain, Minorsky W, Jackson. (2010). Biologi Edisi 8 Jilid 1
(Terjemahan), Jakarta : Erlangga.
Cambell, Urry R, Cain, Minorsky W, Jackson. (2011). Biology 9 th.ed., United
State of America : Pearson Benyamin Cumming.
Elrod, S. & Stanfield, W. (2007). Schaum’s Outlines (Genetika) edisi 4
terjemahan, Bandung : Gelora Aksara Pratama.
Pratiwi, D.A., Maryati, S., Srikini, Suharno, Bambang S. (2007). Biologi SMA
Jilid 3 untuk Kelas XII. Jakarta : Erlangga.
____, (2005). Biologi Kelas XII, Jakarta : Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Bio XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 19
Nandang Rahman lahir di Garut, 07 Oktober 1967 lalu dari pasangan Uman
Suherman dan Uum Suryati. Menyelesaikan sekolah dasar di SDN 2 Cibatu
tahun 1980, kemudian melanjutkan ke SMPN 1 Cibatu dan lulus tahun 1983.
Pada tahun 1986 lulus dari SMAN 1 Cibatu Garut Tahun 1986 diterima di
Program D3 IKIP Bandung Fakultas FPMIPA Jurusan Biologi dan lulus pada
tahun 1989. Tahun 2010 melanjutkan kuliah S1 di Universitas Kuningan pada
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, program studi Pendidikan Biologi.
Setelah lulus tahun 2011, tahun 2012 melanjutkan studi di Sekolah Pasca
Sarjana UNIKU program Studi Pendidikan Biologi dan lulus pada tahun 2014.
Sejak tahun 1990 mengajar bidang studi biologi di SMA Negeri 1 Arjawinangun

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepaLaporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepaNor Hidayati
 
Power point peredaran darah
Power point peredaran darahPower point peredaran darah
Power point peredaran darahsicua050896
 
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan TubuhPPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan TubuhNida Chofiya
 
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPASistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPAMutiara Dwi Faiska
 
Respon fisiologi thdp cekaman (9)
Respon fisiologi thdp cekaman (9)Respon fisiologi thdp cekaman (9)
Respon fisiologi thdp cekaman (9)f' yagami
 
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Bab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibiBab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibiNana Citra
 
Gambar dan tahap pembelahan sel
Gambar dan tahap pembelahan selGambar dan tahap pembelahan sel
Gambar dan tahap pembelahan selresky r.p
 
Kelompok 10 power point pembelahan sel
Kelompok 10 power point pembelahan selKelompok 10 power point pembelahan sel
Kelompok 10 power point pembelahan selUNIB
 
Sel dan genetika (modul sel dan genetika)
Sel dan genetika (modul sel dan genetika)Sel dan genetika (modul sel dan genetika)
Sel dan genetika (modul sel dan genetika)fikri asyura
 
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisfahmiganteng
 
Struktur Biji dan Bagian-bagiannya
Struktur Biji dan Bagian-bagiannyaStruktur Biji dan Bagian-bagiannya
Struktur Biji dan Bagian-bagiannyaStella Bakti Lakka
 
MATERI Sistem imun KELAS XII SMA
MATERI Sistem imun KELAS XII SMAMATERI Sistem imun KELAS XII SMA
MATERI Sistem imun KELAS XII SMAZona Bebas
 

What's hot (20)

Laporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepaLaporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepa
 
Ppt bio Pembelahan MEIOSIS
Ppt bio Pembelahan MEIOSISPpt bio Pembelahan MEIOSIS
Ppt bio Pembelahan MEIOSIS
 
Power point peredaran darah
Power point peredaran darahPower point peredaran darah
Power point peredaran darah
 
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan TubuhPPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
 
Mekanisme Spesiasi dan Kepunahan
Mekanisme Spesiasi dan KepunahanMekanisme Spesiasi dan Kepunahan
Mekanisme Spesiasi dan Kepunahan
 
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPASistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA
 
Respon fisiologi thdp cekaman (9)
Respon fisiologi thdp cekaman (9)Respon fisiologi thdp cekaman (9)
Respon fisiologi thdp cekaman (9)
 
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Bab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibiBab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
 
Gambar dan tahap pembelahan sel
Gambar dan tahap pembelahan selGambar dan tahap pembelahan sel
Gambar dan tahap pembelahan sel
 
Kelompok 10 power point pembelahan sel
Kelompok 10 power point pembelahan selKelompok 10 power point pembelahan sel
Kelompok 10 power point pembelahan sel
 
Jaringan periderm
Jaringan peridermJaringan periderm
Jaringan periderm
 
Pembelahan Sel
Pembelahan SelPembelahan Sel
Pembelahan Sel
 
Sel dan genetika (modul sel dan genetika)
Sel dan genetika (modul sel dan genetika)Sel dan genetika (modul sel dan genetika)
Sel dan genetika (modul sel dan genetika)
 
MUTASI BIOLOGI - 3 SMA
MUTASI BIOLOGI - 3 SMAMUTASI BIOLOGI - 3 SMA
MUTASI BIOLOGI - 3 SMA
 
PEMBELAHAN MEIOSIS
PEMBELAHAN MEIOSISPEMBELAHAN MEIOSIS
PEMBELAHAN MEIOSIS
 
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
 
Hormon auksin
Hormon auksinHormon auksin
Hormon auksin
 
Struktur Biji dan Bagian-bagiannya
Struktur Biji dan Bagian-bagiannyaStruktur Biji dan Bagian-bagiannya
Struktur Biji dan Bagian-bagiannya
 
MATERI Sistem imun KELAS XII SMA
MATERI Sistem imun KELAS XII SMAMATERI Sistem imun KELAS XII SMA
MATERI Sistem imun KELAS XII SMA
 
Laporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 AmphibiaLaporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 Amphibia
 

Similar to MitosisMeiosis

Pembelahan sel (anggun zairatul arifa 12 ips 1)
Pembelahan sel (anggun zairatul arifa 12 ips 1)Pembelahan sel (anggun zairatul arifa 12 ips 1)
Pembelahan sel (anggun zairatul arifa 12 ips 1)CitraAgustina4
 
Ilmu alam dasar
Ilmu alam dasar Ilmu alam dasar
Ilmu alam dasar Ayra Auliya
 
Pembelahan sel
Pembelahan selPembelahan sel
Pembelahan selakurice
 
PPT PEMBELAHAN SEL.pptx
PPT PEMBELAHAN SEL.pptxPPT PEMBELAHAN SEL.pptx
PPT PEMBELAHAN SEL.pptxelvin778761
 
BAB 05 PEMBELAHAN SEL.pptx
BAB 05 PEMBELAHAN SEL.pptxBAB 05 PEMBELAHAN SEL.pptx
BAB 05 PEMBELAHAN SEL.pptxMarfaNis
 
Bab 05 pembelahan sel
Bab 05 pembelahan selBab 05 pembelahan sel
Bab 05 pembelahan selIkha Mardiyah
 
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptxMATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptxFIRYAL14
 
Biologi 12 laporan praktikum mitosis dan meiosis
Biologi 12   laporan praktikum mitosis dan meiosisBiologi 12   laporan praktikum mitosis dan meiosis
Biologi 12 laporan praktikum mitosis dan meiosisNisa 'Icha' El
 
MAKALAH.docx NAHLA REPRODUKSI SEL.docx
MAKALAH.docx NAHLA REPRODUKSI SEL.docxMAKALAH.docx NAHLA REPRODUKSI SEL.docx
MAKALAH.docx NAHLA REPRODUKSI SEL.docxIccaPinzen
 
Pembelahan Sel hewan dan tumbuhan powerpoint
Pembelahan Sel hewan dan tumbuhan powerpointPembelahan Sel hewan dan tumbuhan powerpoint
Pembelahan Sel hewan dan tumbuhan powerpointverlitarochma1
 
Genetika dan Reproduksi Sel
Genetika dan Reproduksi SelGenetika dan Reproduksi Sel
Genetika dan Reproduksi SelSulistia Rini
 
Resume pembelahan sel (marinda rahman 12 ips 1)
Resume pembelahan sel (marinda rahman 12 ips 1)Resume pembelahan sel (marinda rahman 12 ips 1)
Resume pembelahan sel (marinda rahman 12 ips 1)CitraAgustina4
 
Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)
Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)
Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)RamandhikaAbiKarami
 

Similar to MitosisMeiosis (20)

Pembelahan sel (anggun zairatul arifa 12 ips 1)
Pembelahan sel (anggun zairatul arifa 12 ips 1)Pembelahan sel (anggun zairatul arifa 12 ips 1)
Pembelahan sel (anggun zairatul arifa 12 ips 1)
 
Materi reproduksi sel
Materi reproduksi selMateri reproduksi sel
Materi reproduksi sel
 
Pembelahan Sel
Pembelahan SelPembelahan Sel
Pembelahan Sel
 
Ilmu alam dasar
Ilmu alam dasar Ilmu alam dasar
Ilmu alam dasar
 
Pembelahan sel
Pembelahan selPembelahan sel
Pembelahan sel
 
PPT PEMBELAHAN SEL.pptx
PPT PEMBELAHAN SEL.pptxPPT PEMBELAHAN SEL.pptx
PPT PEMBELAHAN SEL.pptx
 
BAB 05 PEMBELAHAN SEL.pptx
BAB 05 PEMBELAHAN SEL.pptxBAB 05 PEMBELAHAN SEL.pptx
BAB 05 PEMBELAHAN SEL.pptx
 
Ppt miosis mitosis
Ppt miosis mitosisPpt miosis mitosis
Ppt miosis mitosis
 
Bab 05 pembelahan sel
Bab 05 pembelahan selBab 05 pembelahan sel
Bab 05 pembelahan sel
 
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptxMATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
 
Anatomi Tumbuhan - Reproduksi Sel
Anatomi Tumbuhan - Reproduksi SelAnatomi Tumbuhan - Reproduksi Sel
Anatomi Tumbuhan - Reproduksi Sel
 
Psikologi Faal Pertemuan2a
Psikologi Faal Pertemuan2aPsikologi Faal Pertemuan2a
Psikologi Faal Pertemuan2a
 
Biologi 12 laporan praktikum mitosis dan meiosis
Biologi 12   laporan praktikum mitosis dan meiosisBiologi 12   laporan praktikum mitosis dan meiosis
Biologi 12 laporan praktikum mitosis dan meiosis
 
MAKALAH.docx NAHLA REPRODUKSI SEL.docx
MAKALAH.docx NAHLA REPRODUKSI SEL.docxMAKALAH.docx NAHLA REPRODUKSI SEL.docx
MAKALAH.docx NAHLA REPRODUKSI SEL.docx
 
Pembelahan Sel hewan dan tumbuhan powerpoint
Pembelahan Sel hewan dan tumbuhan powerpointPembelahan Sel hewan dan tumbuhan powerpoint
Pembelahan Sel hewan dan tumbuhan powerpoint
 
PEMBELAHAN SEL
PEMBELAHAN SELPEMBELAHAN SEL
PEMBELAHAN SEL
 
Genetika dan Reproduksi Sel
Genetika dan Reproduksi SelGenetika dan Reproduksi Sel
Genetika dan Reproduksi Sel
 
Remed pts biologi xii ips i zufar
Remed pts biologi xii ips i zufarRemed pts biologi xii ips i zufar
Remed pts biologi xii ips i zufar
 
Resume pembelahan sel (marinda rahman 12 ips 1)
Resume pembelahan sel (marinda rahman 12 ips 1)Resume pembelahan sel (marinda rahman 12 ips 1)
Resume pembelahan sel (marinda rahman 12 ips 1)
 
Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)
Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)
Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)
 

More from Funnys Rahman

Klasifikasi numerik p2m_daring_th_2020
Klasifikasi numerik p2m_daring_th_2020Klasifikasi numerik p2m_daring_th_2020
Klasifikasi numerik p2m_daring_th_2020Funnys Rahman
 
Membuat media pembelajaran berbasis android
Membuat media pembelajaran berbasis androidMembuat media pembelajaran berbasis android
Membuat media pembelajaran berbasis androidFunnys Rahman
 
Metabolisme (Metabolisme Karbohidrat)
Metabolisme (Metabolisme Karbohidrat)Metabolisme (Metabolisme Karbohidrat)
Metabolisme (Metabolisme Karbohidrat)Funnys Rahman
 
Modul x 1 ruang lingkup biologi
Modul x 1 ruang lingkup biologiModul x 1 ruang lingkup biologi
Modul x 1 ruang lingkup biologiFunnys Rahman
 

More from Funnys Rahman (10)

Klasifikasi numerik p2m_daring_th_2020
Klasifikasi numerik p2m_daring_th_2020Klasifikasi numerik p2m_daring_th_2020
Klasifikasi numerik p2m_daring_th_2020
 
Membuat media pembelajaran berbasis android
Membuat media pembelajaran berbasis androidMembuat media pembelajaran berbasis android
Membuat media pembelajaran berbasis android
 
Diktat sel 1415
Diktat sel 1415Diktat sel 1415
Diktat sel 1415
 
Metabolisme (Metabolisme Karbohidrat)
Metabolisme (Metabolisme Karbohidrat)Metabolisme (Metabolisme Karbohidrat)
Metabolisme (Metabolisme Karbohidrat)
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
Enzim (Metabolisme)
Enzim (Metabolisme)Enzim (Metabolisme)
Enzim (Metabolisme)
 
Modul x 1 ruang lingkup biologi
Modul x 1 ruang lingkup biologiModul x 1 ruang lingkup biologi
Modul x 1 ruang lingkup biologi
 
Modul x 03 virus
Modul x 03 virusModul x 03 virus
Modul x 03 virus
 
Pterydophyta revisi
Pterydophyta revisiPterydophyta revisi
Pterydophyta revisi
 
Bryophyta revisi
Bryophyta revisiBryophyta revisi
Bryophyta revisi
 

Recently uploaded

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 

Recently uploaded (20)

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 

MitosisMeiosis

  • 1. Bio XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 1 Nandang Rahman, MPd. SMA Negeri 1 Arjawinangun Cirebon 2014
  • 2. Bio-XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 2 Standar Kompetensi . 3. Memahami konsep dasar dan prinsip-prinsip hereditas serta implikasinya pada salingtemas Kompetensi Dasar . 3.3. Menjelaskan keterkaitan antara proses pembelahan mitosis dan meosis dengan pewarisan sifat Indikator .  Mengidentifikasi sel yang akan bereproduksi  Menjelaskan urutan tahapan mitosis  Mengidentifikasi ciri-ciri tahapan mitosis  Menunjukkan lokasi pada makhluk hidup yang mengalami mitosis.  Menjelaskan urutan tahapan meosis  Mengidentifikasi ciri-ciri tahapan meosis  Mengidentifikasi ciri-ciri tahapan meosis  Membedakan proses tahapan, tempat terjadinya, fungsi pembelahan mitosis dan meosis  Menjelaskan gametogenesis terkait dengan pewarisan sifat
  • 3. Bio XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 3 Sel merupakan unit pertumbuhan dan perkembangan. Sel mempunyai kemampuan untuk berkembangbiak. Perkembangbiakan sel terjadi melalui pembelahan sel. Pembelahan sel dapat dibedakan menjadi 3, yaitu : a. Pembelahan Amitosis b. Pembelahan Mitosis c. Pembelahan Meiosis 1. Pembelahan Amitosis Merupakan pembelahan sel secara langsung tanpa melalui fase-fase dan peleburan inti. Pembelahan sel didahului dengan pembelahan inti yang diikuti langsung oleh pemisahan sitoplasma. Dari satu kali pembelahan dihasilkan dua sel baru yang sifatnya identik dengan sel induk. Disebut juga pebelahan biner. Amitosis merupakan cara reproduksi aseksual pada mahluk hidup bersel satu (uniseluler). Contoh pada bakteri, Protozoa (Misal : Amoeba sp. Paramaecium sp, Euglena sp), Alga biru Gambar 1 : Pembelahan Amitosis pada bakteri E. Coli Sumber : Campbell, Edisi 8 Jilid 1 : 253
  • 4. Bio-XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 4 2. Pembelahan Mitosis Ciri-ciri : - Merupakan pembelahan tidak langsung (melalui fase-sase) - Terjadi satu kali pembelahan - Dihasilkan dua sel anak yang diploid (2n) - Sifat sel anak sama (identik) dengan sel induk - Terjadi pada sel tubuh - Tujuan : untuk memperbanyak sel atau mengganti jaringan yang rusak. - Antara mitosis satu ke mitosis berikutnya selalu diselingi dengan interfase Interfase bukan merupakan fase pembelahan mitosis, tetapi merupakan fase istrirahat. Interfase dibagi menjadi 3 (tiga) sub fase, yaitu : 1) Sub fase G1 (Pertumbuhan primer) : terjadi pengumpulan energi, perbanyakan komponen sel (organel sel). 2) Sub fase S (Sintesis) : terjadi reflikasi DNA dan perbanyakan organel 3) Sub fase G2 (Pertumbuhan sekunder) : terjadi pematangan sel dan penyempurnaan komponen sel. Gambar 2 : Siklus Sel Fase Mitosis (fase M) / fase pembelahan sel terdiri dari 4 (empat) fase, yaitu Profase, Metafase, Anafase dan Telofase. Disingkat ProMAT. Keterangan : G1 = Pertumbuhan Primer G2 = Pertumbuhan Sekunder Sito = Sitokinesis
  • 5. Bio XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 5 Pada fase profase terjadi penggandaan gen di dalam kromosom (duflikasi). Dalam duplikasi ini dihasilkan gen yang susunan dan sifatnya sama dengan gen asalnya. Pada fase ini juga diperlukan energi terbesar yang digunakan untuk membentuk perlengkapan pembelahan. Energi yang diperlukan pada setiap fase pembelahan berbeda-beda demikian juga waktunya. Secara keseluruhan pembelahan mitosis pada sel hewan dan sel tumbuhan adalah sama, perbedaannya adalah pada sel tumbuhan tidak dibentuk gelendong pembelahan, hal ini disebabkan karena sel tumbuhan tidak mempunyai sentrosom dan sentriol. Gambar 3 : Pembelahan Mitosis Sel Hewan Sumber : Campbell 9th : 232 - 233
  • 6. Bio-XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 6 Keterangan : G2 Interfase Profase Pro Metafase Metafase Anafase Telofase Sitokinesis Sumber : Campbell Edisi 8 Jilid 1 : 248 – 249
  • 7. Bio XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 7 3. Pembelahan Meiosis Ciri-ciri : - Merupakan pembelahan secara tidak langsung. - Terjadi dua kali pembelahan tanpa diselingi interfase. - Dari satu sel induk dihasilkan empat sel anak yang haploid (n). - Sifat sel anak berbeda dengan sel induk. - Bertujuan untuk mengurangi jumlah kromosom, maksudnya supaya tidak terjadi penggandaan kromosom pada waktu fertilisasi (pembuahan). - Terjadi pada organ reproduksi (yaitu pada ovarium, testis, serbuk sari, sporogonium). - Berhubungan dengan proses pembentukan gamet/sel kelamin (gametogenesis). Tahapan-tahapan Pembelahan Meiosis : a. Meiosis I 1) Profase I, teriri dari 5 sub fase, yaitu :  Leptoten  Zigoten  Pakiten  Diploten  Diakinesis : : : : : benang-benang kromatin memendek dan menebal membentuk kromosom. kromosom homolog saling berpasangan, disebut sinapsis tiap kromosom membelah menjadi 2 kromatid. Sehingga pada setiap kelompok sinapsis ada empat kromatid, yaitu kelompok kromosom homo;og yang bereflikasi. Setiap kelompok ini disebut tetrad atau bivalen. Kromosom homolog memisahkan diri dari pasangannya. Terjadi tukar menukar gen antara kromatid yang saling menempel melalui peristiwa pindah silang. Tempat terjadinya pindah silang disebut kiasma (kiasmata). Kedua sentriol berpisah. 2) Metafase I Kromosom hasil reflikasi (tetrad) berjajar berhadap-hadapan di sepanjang bidang equator nukleus (dataran metafase/bidang
  • 8. Bio-XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 8 pembelahan) dan melekat pada benang gelendong pada bagian sentromer kromosom. 3) Anafase I  Kromosom homolog saling berpisah dan selanjutnya bergerak menuju ke arah kutub yang berlawanan.  Kromatid masih berlekatan pada sentromernya.  Gelendong dan seluruh isi sel memanjang. 4) Telofase I  Kromatid sampai di kutub masing-masing, memanjang dan lebih halus menjadi benang-benang kromatin.  Benang-benang gelendong menghilang.  Membran inti, nukleus dan nukleolus terbentuk kembali.  Di bidang equator terbentuk sekat pemisah.  Selanjutnya terjadi sitokinesis, dan terbentuklah 2 sel anak yang haploid. Setiap sel anak hasil Meiosis I kemudian membelah secara Meiosis II b. Meiosis II 1) Profase II  Benang-benang kromatin memendek dan menebal menjadi kromosom.  Kedua sentriol berpisah dan bergerak menuju ke kutub berlawanan.  Membran inti dan nukleolus menghilang.  Terbentuk benang-benang gelendong 2) Metafase II  Kromosom bergerak berjajar beraturan pada bidang equator.  Setiap benang gelendong memegang satu kromosom pada bagian sentromernya. 3) Anafase II  Seluruh isi sel dan benang-benang gelendong bertambah panjang.  Sentromer membelah menjadi dua.  Kromatid saling berpisah dan bergerak menuju kutub yang berlawanan. 4) Telofase II  Kromatid sampai di kuub masing-masing, kemudian beruabah menjadi benag-benang kromatin.  Membran inti dan nukleolus terbentuk kembali.  Pada bidang equator terbentuk sekat plasma.  Selanjutnya terjadilah sitokinesis.
  • 9. Bio XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 9 Gambar 4 : Pembelahan Meiosis Created by Nandang R.
  • 10. Bio-XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 10 3.1 Pembentukan Gamet (Gametogenesis) Proses pembentukan dan pematangan gamet (sel kelamin) disebut dengan gametogenesis. Pada dasarnya gametogenesis merupakan pembelahan meiosis. Proses pembentukan gamet jantan disebut spermatogenesis, sedangkan pembentukan gamet betina disebut oogenesis. 3.1.1Pembentukan Gamet Pada Hewan Tingkat Tinggi a. Spermatogenesis Spermatogenesis berlangsung di dalam testis (buah zakar/kelenjar kelamin). Hasil dari spermatogenesis adalah berupa sperma yang fungsional yang bersifat haploid (n). Spermatogenesis diawali dengan pembelahan spermatogonium (sel induk sperma) secara mitosis beberapa kali. Spermatoginium baru hasil pembelahan selanjutnya mengalami pertumbuhan dan berkembang menjadi spermatosit primer (2n). Kemudian spermatosit primer membelah secara meiosis I menjadi 2 (dua) spermatosit sekunder yang haploid (n). Spermatosit sekunder selanjutnya membelah secara meiosis II menjadi 4 (empat) spermatid. Spermatid adalah sel berbentuk bundar atau bulat dengan sejumlah protoplasma dan merupakan gamet dewasa. Tahap akhir dari spermatogenesis adalah terjadinya pertumbuhan dan diferensiasi dari spermatid menjadi sperma/spermatozoa. Pada proses spermatogenesis dari satu spermatogonium dihasilkan 4 sel sperma yang fungsional. (Lihat gambar 5) b. Oogenesis Berlangsung di dalam ovarium (indung telur). Proses oogenesis diawali dengan pembelahan oogonium secara mitosis beberapa kali. Selanjutnya oogonium berkembang menjadi oosit primer yang bersifat diploid (2n). Pada bentuk oosit primer terjadi sinapsis (pembentukan tetrad) dan pemisahan kromosom homolog. kemudian pembelahan meiosis I dimulai. Hasil pembelahan oosit primer secara meiosis I dihasilkan dua sel anak yang tidak sama besar, sel yang besar disebut oosit sekunder dan yang kecil disebut sel polosit I/badan kutub primer yang bersifat haploid (n). Pembelahan selanjutnya adalah meiosis II. Dalam pembelahan meiosis II oosit sekunder membelah menajdi dua sel, yang besar disebut ootid (n) dan yang kecil disebut sel polosit II/badan kutub sekunder. Ootid mengandung hampir semua kuning telur dan sitoplasma. Pada saat yang bersamaan badan kutib primer membelah
  • 11. Bio XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 11 Sumber:GlencoeScienceBiology:1051 menjadi dua badan kutub sekunder. Selanjutnya ootid tumbuh dan berkembang menjadi sel telur yang dewasa/masak dan tidak mengalami pembelahan sel. Sedangkan ketiga badan kutub hancur, sehingga tiap oosit primer pada proses oogenesis hanya menghasilkan satu ovum (telur) yang fungsional. (lihat gambar 6) Gambar 5 : Spermatogenesis Sumber : Glencoe Science (Biology) : 1051
  • 12. Bio-XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 12 Gambar 6 : Oogenesis 3.1.2 Pembentukan Gamet Pada Tumbuhan Tingkat Tinggi a. Pembentukan Gamet Jantan Terjadi pada bagian dalam bunga jantan (kepala sari) yang menghasilkan serbuk sari, disebut mikrosporogenesis. Mikrosporosit (2n) yang terdapat di kepala sari (antera) megalami meiosis I yang menghasilkan dua sel haploid (n). Pada pembelahan meiosis II dihasilkan empat mikrospora haploid yang berkelompok menjadi satu. Nukleus setiap mikrospora selanjutnya mengalami pembelahan yang disebut kariokinesis, sehingga masing-masing mempunyai dua nukleus haploid yang tiak sama besar. Nukleus yang besar disebut nukleus
  • 13. Bio XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 13 vegetatif (inti vegetatif/inti saluran serbuk sari), sedangkan nukleus yang kecil disebut nukleus generatif (inti generatif). Selanjutnya setelah serbuk sari terbentuk inti generatif mengalami pembelahan secara mitosis dan tidak diikuti sitokinesis, sehingga terbentuk dua inti sperma, Sedangkan nukleus saluran serbuk sari tidak membelah. Serbuk sari yang masak memiliki tiga inti yang haploid, yaitu satu inti vegetatif/inti saluran serbuk sari dan dua inti generatif/inti sperma. Inti vegetatif terletak di depan inti generatif dan berfungsi sebagai petunjuk jalan bagi inti generatif/inti sperma untuk mencapai sel telur. Gambar 7 : Mikrosporogenesis Sumber : Schaum (Genetika) : 12 b. Pembentukan Gamet Betina Berlangsung di dalam ovarium (bakal buah). Prosesnya disebut megasporogenesis/ makrosporogenesis. Megasporosit (2n) yang terdapat di dalam ovarium pertama-tama mengalami pembelahan Meiosis I, menghasilkan 2 (dua) sel haploid (n).
  • 14. Bio-XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 14 Selanjutya diikuti Meiosis II sehingga dihasilkan 4 (empat) megaspora haploid yang tersusun berderet. 3 (Tiga) megaspora mengalami degenerasi dan mati, sedangkan yang 1 (satu) nya lagi tetap hidup dan kromosomnya mengalami pembelahan mitosis tanpa mengalami pembelahan plasma (kariokinesis) secara berurutan sebanyak 3 (tiga) kali. Dari pembelahan ini dihasilkan satu sel besar yang disebut kandung lembaga muda dengan 8 (delapan) inti haploid. Kandung lembaga muda dilingkupi oleh kulit yang dibagian ujungnya terdapat sebuah lubang kecil yang disebut mikrofil. Mikrofil berfungsi sebagai tempat jalan masuknya saluran serbuk sari ke dalam kandung lembaga. Dari 8 inti tersebut, 3 inti menuju daerah kalaza berfungsi sebagai antipoda (antipoda mengalami degenerasi dan mati), 3 inti menuju mikrofil, 1 inti berkembang menjadi ovum (inti kandung lembaga primer) dan yang 2-nya lagi mengapit ovum dan berfungsi sebagai sinergid ( sinergid selanjutnya megalami degenerasi dan mati). 2 inti yang tersisa (nukleus kutub) bergerak ke tengah kandung lembaga dan melebur menjadi satu sehingga dihasilkan satu inti yang diploid (2n) dan disebut sebagai inti kandung lembaga sekunder (megagametosit) dan sudah siap dibuahi. Gambar 8 : Megasporogenesis/Makrosporogenesis Sumber : Schaum (Genetika) : 19
  • 15. Bio XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 15 4. Perbedaan Mitosis dengan Meiosis 4.1 Perbandingan Pembelahan Mitosis dengan Meiosis Sumber : Campbell Edisi 8 Jilid 1 : 276 Mitosis Meiosis
  • 16. Bio-XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 16 4.2 Perbedaan Mitosis dengan Meiosis No Objek/Pembeda Mitosis Meiosis 1. Tempat terjadinya Hewan : pada sel somatis Tumbuhan : pada titik tumbuh Pada organ reproduksi Hewan : testis, ovarium. Tumbuhan : serbuk sari, sporogonium, ovarium 2. Jumlah pembelahan Satu kali Dua kali 3. Jumlah sel anak dan komposisi genetik Dua sel anak yang diploid (2n), yaitu jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel induk Empat sel anak yang haploid (n) yaitu jumlah kromosom sel anak setengah dari jumlah kromosom sel induk 4. Sifat sel anak dengan sel induk Secara genetik identik dengan sel induk Secara genetik berbeda dengan sel induk 5. Tujuan atau peran Memperbanyak sel, memperbaiki sel-sel yang rusak Menghasilkan sel kelamin (gamet) dan bertujuan untuk mengurangi jumlah kromosom (n) supaya tidak terjadi penggandaan setelah fertilisasi (pembuahan) 6. Replikasi DNA Terjadi pada saat interfase sebelum mitosis dimulai Terjadi pada saat interfase sebelum meiosis I dimulai 7. Sinapsis dari kromosom homolog Tidak terjadi Terjadi pada saat profase I yaitu pada sub fase zigoten.
  • 17. Bio XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 17 TUGAS : 1. Jodohkan pernyataan dalam kolom I dengan istilah pada kolom II. Tulislah huruf yang mengandung isitilah yang benar pada tempat yang telah disediakan. Jawaban I II ................ 1. Sel membelah a. Subfase S ................ 2. Duplikasi kromosom b. Telofase ................ 3. Memisahnya sentriol c. Anafase ................ 4. Pembentukan sel gamet d. Metafase ................ 5. Fase setelah reflikasi DNA e. Profase ................ 6. Kromosom mulai dapat terindera f. Subfase G1 ................ 7. Selubung nukleus mulai hilang atau tidak dapat terindera. g. Subfase G2 ................ 8. Selubung nukleus mulai terindera kembali h. Profase ................ 9. Menata diri di dataran metafase/bidag equator i. Interfase ................ 10. Pematangan sel 3. Mengapa sel polosit II/Badan kutub sekunder hasil proses Oogenesis tidak dapat berdiferensiasi menjadi sel telur (ovum) yang fungsional ? Jelaskan ! 4. Jelaskan pengertian dari : a. Sitokinesis b. Kariokinesis 5. Jelaskan pembuahan ganda pada Angiospermae !
  • 18. Bio-XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 18 DAFTAR PUSTAKA Alton, et.all. (2008), Glencoe Science (Biology), Mc. Graw Hill Companies Inc. : New York. Cambell, Urry R, Cain, Minorsky W, Jackson. (2010). Biologi Edisi 8 Jilid 1 (Terjemahan), Jakarta : Erlangga. Cambell, Urry R, Cain, Minorsky W, Jackson. (2011). Biology 9 th.ed., United State of America : Pearson Benyamin Cumming. Elrod, S. & Stanfield, W. (2007). Schaum’s Outlines (Genetika) edisi 4 terjemahan, Bandung : Gelora Aksara Pratama. Pratiwi, D.A., Maryati, S., Srikini, Suharno, Bambang S. (2007). Biologi SMA Jilid 3 untuk Kelas XII. Jakarta : Erlangga. ____, (2005). Biologi Kelas XII, Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
  • 19. Bio XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 19 Nandang Rahman lahir di Garut, 07 Oktober 1967 lalu dari pasangan Uman Suherman dan Uum Suryati. Menyelesaikan sekolah dasar di SDN 2 Cibatu tahun 1980, kemudian melanjutkan ke SMPN 1 Cibatu dan lulus tahun 1983. Pada tahun 1986 lulus dari SMAN 1 Cibatu Garut Tahun 1986 diterima di Program D3 IKIP Bandung Fakultas FPMIPA Jurusan Biologi dan lulus pada tahun 1989. Tahun 2010 melanjutkan kuliah S1 di Universitas Kuningan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, program studi Pendidikan Biologi. Setelah lulus tahun 2011, tahun 2012 melanjutkan studi di Sekolah Pasca Sarjana UNIKU program Studi Pendidikan Biologi dan lulus pada tahun 2014. Sejak tahun 1990 mengajar bidang studi biologi di SMA Negeri 1 Arjawinangun