2. Bio-XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 2
Standar Kompetensi .
3. Memahami konsep dasar dan prinsip-prinsip hereditas serta implikasinya
pada salingtemas
Kompetensi Dasar .
3.3. Menjelaskan keterkaitan antara proses pembelahan mitosis dan meosis
dengan pewarisan sifat
Indikator .
Mengidentifikasi sel yang akan bereproduksi
Menjelaskan urutan tahapan mitosis
Mengidentifikasi ciri-ciri tahapan mitosis
Menunjukkan lokasi pada makhluk hidup yang mengalami mitosis.
Menjelaskan urutan tahapan meosis
Mengidentifikasi ciri-ciri tahapan meosis
Mengidentifikasi ciri-ciri tahapan meosis
Membedakan proses tahapan, tempat terjadinya, fungsi pembelahan
mitosis dan meosis
Menjelaskan gametogenesis terkait dengan pewarisan sifat
3. Bio XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 3
Sel merupakan unit pertumbuhan dan perkembangan. Sel mempunyai
kemampuan untuk berkembangbiak. Perkembangbiakan sel terjadi melalui
pembelahan sel. Pembelahan sel dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :
a. Pembelahan Amitosis
b. Pembelahan Mitosis
c. Pembelahan Meiosis
1. Pembelahan Amitosis
Merupakan pembelahan sel secara langsung tanpa melalui fase-fase dan
peleburan inti. Pembelahan sel didahului dengan pembelahan inti yang diikuti
langsung oleh pemisahan sitoplasma. Dari satu kali pembelahan dihasilkan
dua sel baru yang sifatnya identik dengan sel induk. Disebut juga pebelahan
biner.
Amitosis merupakan cara reproduksi aseksual pada mahluk hidup bersel
satu (uniseluler). Contoh pada bakteri, Protozoa (Misal : Amoeba sp.
Paramaecium sp, Euglena sp), Alga biru
Gambar 1 : Pembelahan Amitosis pada bakteri E. Coli
Sumber : Campbell, Edisi 8 Jilid 1 : 253
4. Bio-XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 4
2. Pembelahan Mitosis
Ciri-ciri :
- Merupakan pembelahan tidak langsung (melalui fase-sase)
- Terjadi satu kali pembelahan
- Dihasilkan dua sel anak yang diploid (2n)
- Sifat sel anak sama (identik) dengan sel induk
- Terjadi pada sel tubuh
- Tujuan : untuk memperbanyak sel atau mengganti jaringan yang
rusak.
- Antara mitosis satu ke mitosis berikutnya selalu diselingi dengan
interfase
Interfase bukan merupakan fase pembelahan mitosis, tetapi merupakan
fase istrirahat. Interfase dibagi menjadi 3 (tiga) sub fase, yaitu :
1) Sub fase G1 (Pertumbuhan primer) : terjadi pengumpulan energi,
perbanyakan komponen sel (organel sel).
2) Sub fase S (Sintesis) : terjadi reflikasi DNA dan perbanyakan organel
3) Sub fase G2 (Pertumbuhan sekunder) : terjadi pematangan sel dan
penyempurnaan komponen sel.
Gambar 2 : Siklus Sel
Fase Mitosis (fase M) / fase pembelahan sel terdiri dari 4 (empat) fase,
yaitu Profase, Metafase, Anafase dan Telofase. Disingkat ProMAT.
Keterangan :
G1 = Pertumbuhan
Primer
G2 = Pertumbuhan
Sekunder
Sito = Sitokinesis
5. Bio XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 5
Pada fase profase terjadi penggandaan gen di dalam kromosom
(duflikasi). Dalam duplikasi ini dihasilkan gen yang susunan dan sifatnya sama
dengan gen asalnya. Pada fase ini juga diperlukan energi terbesar yang
digunakan untuk membentuk perlengkapan pembelahan. Energi yang
diperlukan pada setiap fase pembelahan berbeda-beda demikian juga
waktunya. Secara keseluruhan pembelahan mitosis pada sel hewan dan sel
tumbuhan adalah sama, perbedaannya adalah pada sel tumbuhan tidak
dibentuk gelendong pembelahan, hal ini disebabkan karena sel tumbuhan
tidak mempunyai sentrosom dan sentriol.
Gambar 3 : Pembelahan Mitosis Sel Hewan
Sumber : Campbell 9th
: 232 - 233
6. Bio-XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 6
Keterangan :
G2 Interfase Profase Pro Metafase
Metafase Anafase Telofase
Sitokinesis
Sumber : Campbell Edisi 8 Jilid 1 : 248 – 249
7. Bio XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 7
3. Pembelahan Meiosis
Ciri-ciri :
- Merupakan pembelahan secara tidak langsung.
- Terjadi dua kali pembelahan tanpa diselingi interfase.
- Dari satu sel induk dihasilkan empat sel anak yang haploid (n).
- Sifat sel anak berbeda dengan sel induk.
- Bertujuan untuk mengurangi jumlah kromosom, maksudnya supaya
tidak terjadi penggandaan kromosom pada waktu fertilisasi
(pembuahan).
- Terjadi pada organ reproduksi (yaitu pada ovarium, testis, serbuk sari,
sporogonium).
- Berhubungan dengan proses pembentukan gamet/sel kelamin
(gametogenesis).
Tahapan-tahapan Pembelahan Meiosis :
a. Meiosis I
1) Profase I, teriri dari 5 sub fase, yaitu :
Leptoten
Zigoten
Pakiten
Diploten
Diakinesis
:
:
:
:
:
benang-benang kromatin memendek dan menebal
membentuk kromosom.
kromosom homolog saling berpasangan, disebut
sinapsis
tiap kromosom membelah menjadi 2 kromatid.
Sehingga pada setiap kelompok sinapsis ada empat
kromatid, yaitu kelompok kromosom homo;og yang
bereflikasi. Setiap kelompok ini disebut tetrad atau
bivalen.
Kromosom homolog memisahkan diri dari
pasangannya.
Terjadi tukar menukar gen antara kromatid yang
saling menempel melalui peristiwa pindah silang.
Tempat terjadinya pindah silang disebut kiasma
(kiasmata). Kedua sentriol berpisah.
2) Metafase I
Kromosom hasil reflikasi (tetrad) berjajar berhadap-hadapan di
sepanjang bidang equator nukleus (dataran metafase/bidang
8. Bio-XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 8
pembelahan) dan melekat pada benang gelendong pada bagian
sentromer kromosom.
3) Anafase I
Kromosom homolog saling berpisah dan selanjutnya bergerak menuju
ke arah kutub yang berlawanan.
Kromatid masih berlekatan pada sentromernya.
Gelendong dan seluruh isi sel memanjang.
4) Telofase I
Kromatid sampai di kutub masing-masing, memanjang dan lebih
halus menjadi benang-benang kromatin.
Benang-benang gelendong menghilang.
Membran inti, nukleus dan nukleolus terbentuk kembali.
Di bidang equator terbentuk sekat pemisah.
Selanjutnya terjadi sitokinesis, dan terbentuklah 2 sel anak yang
haploid.
Setiap sel anak hasil Meiosis I kemudian membelah secara Meiosis II
b. Meiosis II
1) Profase II
Benang-benang kromatin memendek dan menebal menjadi
kromosom.
Kedua sentriol berpisah dan bergerak menuju ke kutub berlawanan.
Membran inti dan nukleolus menghilang.
Terbentuk benang-benang gelendong
2) Metafase II
Kromosom bergerak berjajar beraturan pada bidang equator.
Setiap benang gelendong memegang satu kromosom pada bagian
sentromernya.
3) Anafase II
Seluruh isi sel dan benang-benang gelendong bertambah panjang.
Sentromer membelah menjadi dua.
Kromatid saling berpisah dan bergerak menuju kutub yang
berlawanan.
4) Telofase II
Kromatid sampai di kuub masing-masing, kemudian beruabah
menjadi benag-benang kromatin.
Membran inti dan nukleolus terbentuk kembali.
Pada bidang equator terbentuk sekat plasma.
Selanjutnya terjadilah sitokinesis.
10. Bio-XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 10
3.1 Pembentukan Gamet (Gametogenesis)
Proses pembentukan dan pematangan gamet (sel kelamin) disebut
dengan gametogenesis. Pada dasarnya gametogenesis merupakan
pembelahan meiosis. Proses pembentukan gamet jantan disebut
spermatogenesis, sedangkan pembentukan gamet betina disebut
oogenesis.
3.1.1Pembentukan Gamet Pada Hewan Tingkat Tinggi
a. Spermatogenesis
Spermatogenesis berlangsung di dalam testis (buah zakar/kelenjar
kelamin). Hasil dari spermatogenesis adalah berupa sperma yang
fungsional yang bersifat haploid (n). Spermatogenesis diawali dengan
pembelahan spermatogonium (sel induk sperma) secara mitosis beberapa
kali. Spermatoginium baru hasil pembelahan selanjutnya mengalami
pertumbuhan dan berkembang menjadi spermatosit primer (2n). Kemudian
spermatosit primer membelah secara meiosis I menjadi 2 (dua)
spermatosit sekunder yang haploid (n). Spermatosit sekunder selanjutnya
membelah secara meiosis II menjadi 4 (empat) spermatid. Spermatid
adalah sel berbentuk bundar atau bulat dengan sejumlah protoplasma dan
merupakan gamet dewasa. Tahap akhir dari spermatogenesis adalah
terjadinya pertumbuhan dan diferensiasi dari spermatid menjadi
sperma/spermatozoa. Pada proses spermatogenesis dari satu
spermatogonium dihasilkan 4 sel sperma yang fungsional. (Lihat gambar 5)
b. Oogenesis
Berlangsung di dalam ovarium (indung telur). Proses oogenesis diawali
dengan pembelahan oogonium secara mitosis beberapa kali. Selanjutnya
oogonium berkembang menjadi oosit primer yang bersifat diploid (2n).
Pada bentuk oosit primer terjadi sinapsis (pembentukan tetrad) dan
pemisahan kromosom homolog. kemudian pembelahan meiosis I dimulai.
Hasil pembelahan oosit primer secara meiosis I dihasilkan dua sel anak
yang tidak sama besar, sel yang besar disebut oosit sekunder dan yang
kecil disebut sel polosit I/badan kutub primer yang bersifat haploid (n).
Pembelahan selanjutnya adalah meiosis II.
Dalam pembelahan meiosis II oosit sekunder membelah menajdi dua sel,
yang besar disebut ootid (n) dan yang kecil disebut sel polosit II/badan
kutub sekunder. Ootid mengandung hampir semua kuning telur dan
sitoplasma. Pada saat yang bersamaan badan kutib primer membelah
11. Bio XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 11
Sumber:GlencoeScienceBiology:1051
menjadi dua badan kutub sekunder. Selanjutnya ootid tumbuh dan
berkembang menjadi sel telur yang dewasa/masak dan tidak mengalami
pembelahan sel. Sedangkan ketiga badan kutub hancur, sehingga tiap oosit
primer pada proses oogenesis hanya menghasilkan satu ovum (telur) yang
fungsional. (lihat gambar 6)
Gambar 5 : Spermatogenesis
Sumber : Glencoe Science (Biology) : 1051
12. Bio-XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 12
Gambar 6 : Oogenesis
3.1.2 Pembentukan Gamet Pada Tumbuhan Tingkat Tinggi
a. Pembentukan Gamet Jantan
Terjadi pada bagian dalam bunga jantan (kepala sari) yang
menghasilkan serbuk sari, disebut mikrosporogenesis.
Mikrosporosit (2n) yang terdapat di kepala sari (antera) megalami
meiosis I yang menghasilkan dua sel haploid (n). Pada pembelahan meiosis
II dihasilkan empat mikrospora haploid yang berkelompok menjadi satu.
Nukleus setiap mikrospora selanjutnya mengalami pembelahan yang
disebut kariokinesis, sehingga masing-masing mempunyai dua nukleus
haploid yang tiak sama besar. Nukleus yang besar disebut nukleus
13. Bio XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 13
vegetatif (inti vegetatif/inti saluran serbuk sari), sedangkan nukleus yang
kecil disebut nukleus generatif (inti generatif). Selanjutnya setelah serbuk
sari terbentuk inti generatif mengalami pembelahan secara mitosis dan
tidak diikuti sitokinesis, sehingga terbentuk dua inti sperma, Sedangkan
nukleus saluran serbuk sari tidak membelah. Serbuk sari yang masak
memiliki tiga inti yang haploid, yaitu satu inti vegetatif/inti saluran serbuk
sari dan dua inti generatif/inti sperma. Inti vegetatif terletak di depan inti
generatif dan berfungsi sebagai petunjuk jalan bagi inti generatif/inti
sperma untuk mencapai sel telur.
Gambar 7 : Mikrosporogenesis
Sumber : Schaum (Genetika) : 12
b. Pembentukan Gamet Betina
Berlangsung di dalam ovarium (bakal buah). Prosesnya disebut
megasporogenesis/ makrosporogenesis.
Megasporosit (2n) yang terdapat di dalam ovarium pertama-tama
mengalami pembelahan Meiosis I, menghasilkan 2 (dua) sel haploid (n).
14. Bio-XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 14
Selanjutya diikuti Meiosis II sehingga dihasilkan 4 (empat) megaspora
haploid yang tersusun berderet. 3 (Tiga) megaspora mengalami degenerasi
dan mati, sedangkan yang 1 (satu) nya lagi tetap hidup dan kromosomnya
mengalami pembelahan mitosis tanpa mengalami pembelahan plasma
(kariokinesis) secara berurutan sebanyak 3 (tiga) kali. Dari pembelahan ini
dihasilkan satu sel besar yang disebut kandung lembaga muda dengan 8
(delapan) inti haploid. Kandung lembaga muda dilingkupi oleh kulit yang
dibagian ujungnya terdapat sebuah lubang kecil yang disebut mikrofil.
Mikrofil berfungsi sebagai tempat jalan masuknya saluran serbuk sari ke
dalam kandung lembaga.
Dari 8 inti tersebut, 3 inti menuju daerah kalaza berfungsi sebagai
antipoda (antipoda mengalami degenerasi dan mati), 3 inti menuju
mikrofil, 1 inti berkembang menjadi ovum (inti kandung lembaga
primer) dan yang 2-nya lagi mengapit ovum dan berfungsi sebagai
sinergid ( sinergid selanjutnya megalami degenerasi dan mati). 2 inti
yang tersisa (nukleus kutub) bergerak ke tengah kandung lembaga dan
melebur menjadi satu sehingga dihasilkan satu inti yang diploid (2n)
dan disebut sebagai inti kandung lembaga sekunder (megagametosit)
dan sudah siap dibuahi.
Gambar 8 : Megasporogenesis/Makrosporogenesis
Sumber : Schaum (Genetika) : 19
15. Bio XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 15
4. Perbedaan Mitosis dengan Meiosis
4.1 Perbandingan Pembelahan Mitosis dengan Meiosis
Sumber : Campbell Edisi 8 Jilid 1 : 276
Mitosis Meiosis
16. Bio-XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 16
4.2 Perbedaan Mitosis dengan Meiosis
No Objek/Pembeda Mitosis Meiosis
1. Tempat
terjadinya
Hewan : pada sel
somatis
Tumbuhan : pada titik
tumbuh
Pada organ reproduksi
Hewan : testis, ovarium.
Tumbuhan : serbuk sari,
sporogonium, ovarium
2. Jumlah
pembelahan
Satu kali Dua kali
3. Jumlah sel anak
dan komposisi
genetik
Dua sel anak yang
diploid (2n), yaitu
jumlah kromosom sel
anak sama dengan
jumlah kromosom sel
induk
Empat sel anak yang
haploid (n) yaitu jumlah
kromosom sel anak
setengah dari jumlah
kromosom sel induk
4. Sifat sel anak
dengan sel induk
Secara genetik identik
dengan sel induk
Secara genetik berbeda
dengan sel induk
5. Tujuan atau
peran
Memperbanyak sel,
memperbaiki sel-sel
yang rusak
Menghasilkan sel kelamin
(gamet) dan bertujuan
untuk mengurangi jumlah
kromosom (n) supaya
tidak terjadi penggandaan
setelah fertilisasi
(pembuahan)
6. Replikasi DNA Terjadi pada saat
interfase sebelum
mitosis dimulai
Terjadi pada saat interfase
sebelum meiosis I dimulai
7. Sinapsis dari
kromosom
homolog
Tidak terjadi Terjadi pada saat profase I
yaitu pada sub fase
zigoten.
17. Bio XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 17
TUGAS :
1. Jodohkan pernyataan dalam kolom I dengan istilah pada kolom II. Tulislah
huruf yang mengandung isitilah yang benar pada tempat yang telah
disediakan.
Jawaban I II
................ 1. Sel membelah a. Subfase S
................ 2. Duplikasi kromosom b. Telofase
................ 3. Memisahnya sentriol c. Anafase
................ 4. Pembentukan sel gamet d. Metafase
................ 5. Fase setelah reflikasi DNA e. Profase
................ 6. Kromosom mulai dapat terindera f. Subfase G1
................ 7. Selubung nukleus mulai hilang atau tidak
dapat terindera.
g. Subfase G2
................ 8. Selubung nukleus mulai terindera kembali h. Profase
................ 9. Menata diri di dataran metafase/bidag
equator
i. Interfase
................ 10. Pematangan sel
3. Mengapa sel polosit II/Badan kutub sekunder hasil proses Oogenesis tidak
dapat berdiferensiasi menjadi sel telur (ovum) yang fungsional ? Jelaskan !
4. Jelaskan pengertian dari :
a. Sitokinesis
b. Kariokinesis
5. Jelaskan pembuahan ganda pada Angiospermae !
18. Bio-XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 18
DAFTAR PUSTAKA
Alton, et.all. (2008), Glencoe Science (Biology), Mc. Graw Hill Companies Inc.
: New York.
Cambell, Urry R, Cain, Minorsky W, Jackson. (2010). Biologi Edisi 8 Jilid 1
(Terjemahan), Jakarta : Erlangga.
Cambell, Urry R, Cain, Minorsky W, Jackson. (2011). Biology 9 th.ed., United
State of America : Pearson Benyamin Cumming.
Elrod, S. & Stanfield, W. (2007). Schaum’s Outlines (Genetika) edisi 4
terjemahan, Bandung : Gelora Aksara Pratama.
Pratiwi, D.A., Maryati, S., Srikini, Suharno, Bambang S. (2007). Biologi SMA
Jilid 3 untuk Kelas XII. Jakarta : Erlangga.
____, (2005). Biologi Kelas XII, Jakarta : Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
19. Bio XII-Sel/2014-2015 Created by Nandang Rahman Page | 19
Nandang Rahman lahir di Garut, 07 Oktober 1967 lalu dari pasangan Uman
Suherman dan Uum Suryati. Menyelesaikan sekolah dasar di SDN 2 Cibatu
tahun 1980, kemudian melanjutkan ke SMPN 1 Cibatu dan lulus tahun 1983.
Pada tahun 1986 lulus dari SMAN 1 Cibatu Garut Tahun 1986 diterima di
Program D3 IKIP Bandung Fakultas FPMIPA Jurusan Biologi dan lulus pada
tahun 1989. Tahun 2010 melanjutkan kuliah S1 di Universitas Kuningan pada
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, program studi Pendidikan Biologi.
Setelah lulus tahun 2011, tahun 2012 melanjutkan studi di Sekolah Pasca
Sarjana UNIKU program Studi Pendidikan Biologi dan lulus pada tahun 2014.
Sejak tahun 1990 mengajar bidang studi biologi di SMA Negeri 1 Arjawinangun