SlideShare a Scribd company logo
1 of 115
KEANEKARAGAMAN
HAYATI
KELOMPOK 3 PGMIPAU
 KRISNA SURYANTI
 DWI RIZKI PRATIWI
 MERY ANDANI
 BEMIE EKA SAPUTRA
KEANEKARAGAMAN HAYATI
8.1 PRINSIP-
PRINSIP
KLASIFIKASI
ORGANISME
8.3 RAGNUM
MONERA DAN
VIRUS
8.6 RAGNUM
ANIMALIA
8.4 RAGNUM
PROTISTA DAN
FUNGI
8.5 RAGNUM
PLANTAE
8.2 TATA NAMA
HEWAN,
TUMBUHAN DAN
MIKROBA
8.1 PRINSIP-PRINSIP KLASIFIKASI
ORGANISME
 Klasifikasi adalah pengelompokan aneka
jenis hewan atau tumbuhan ke dalam
kelompok tertentu.
 Pengelompokan ini disusun secara runtut
sesuai dengan tingkatannya (hierarkinya),
yaitu mulai dari yang lebih kecil tingkatannya
hingga ke tingkatan yang lebih besar.
 Ilmu yang mempelajari prinsip dan
cara klasifikasi makhluk
hidup disebut taksonomi atau sistematik.
Sumber : http://biologimediacentre.com/macam-klasifikasi-makhluk-hidup/
Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup adalah:
•mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan
persamaan ciri-ciri yang dimiliki
•mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk
hidup untuk membedakannya dengan makhluk
hidup dari jenis yang lain
•mengetahui hubungan kekerabatan
antarmakhluk hidup
•memberi nama makhluk hidup yang belum
diketahui namanya
Sumber : http://biologimediacentre.com/macam-klasifikasi-makhluk-hidup/
A. Macam klasifikasi makhluk hidup
 1. Sistem artifisial / buatan
Sistem yang mengelompokkan makhluk
hidup berdasarkan persamaan ciri yang ditetapkan oleh
peneliti sendiri, misalnya, ukuran, bentuk, dan habitat
makhluk hidup. Penganut sistem ini di antaranya
Aristoteles dan Theophratus (370 SM).
 2. Sistem natural / alami
Sistem yang mengelompokkan makhluk
hidup berdasarkan persamaan ciri struktur tubuh eksternal
(morfologi) dan struktur tubuh internal (anatomi) secara
alamiah. Penganut sistem ini, di antaranya, Carolus
Linnaeus (abad ke-18).
 3. Sistem modern (filogenetik)
Sistem klasifikasi makhluk hidup berdasarkan pada
hubungan kekerabatan secara evolusioner. parameter
yang digunakan Misalnya Persamaan struktur tubuh dapat
diketahui secara eksternal dan internal, Berdasarkan
genetika modern.
Sumber : http://biologimediacentre.com/macam-klasifikasi-makhluk-hidup/
B. Langkah-langkah klasifikasi
• mengidentifikasi objek berdasar ciri-ciri struktur tubuh
makhluk hidup,
• setelah kelompok spesies terbentuk, dapat dibentuk
kelompok-kelompok lain dari urutan tingkatan klasifikasi
sebagai berikut.
 Dua atau lebih spesies dengan ciri-ciri tertentu
dikelompokkan untuk membentuk takson genus.
 Beberapa genus yang memiliki ciri-ciri tertentu
dikelompokkan untuk membentuk takson famili.
 Beberapa famili dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk
membentuk taksonordo.
 Beberapa ordo dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk
membentuk taksonkelas.
 Beberapa kelas dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk
membentuk taksonfilum (untuk hewan) atau divisio (untuk
Sumber : http://biologimediacentre.com/macam-klasifikasi-makhluk-hidup/
Dengan cara tersebut
terbentuklah urutan
hierarki atau tingkatan
klasifikasi makhluk hidup.
Urutan klasifikasi dari
tingkatan yang terbesar
hingga terkecil adalah
sebagai berikut:
1. kingdom (kerajaan)
2. divisio atau filum
3. kelas (classis)
4. ordo (bangsa)
5. famili (suku)
6. genus (marga)
7. spesies (jenis)
Sumber : http://biologimediacentre.com/macam-klasifikasi-makhluk-hidup/
C. TINGKATAN TAKSON
1. KINGDOM Kingdom merupakan
tingkatan takson tertinggi makhluk hidup,
Kingdom dikelompokkan menjadi 5 yaitu :
Monera, Proista, Fungi, Plantae, dan
Animalia.
2. FILUM/DIVISIO (KELUARGA
BESAR) Filum atau division terdiri atas
organism-organisme yang memiliki satu
atau dua persamaan ciri. Nama filum tidak
memiliki akhiran yang khas sedangkan
nama division umumnya memiliki akhiran
khas, antara lain phyta dan mycota.
3. KELAS (CLASSIS) Kelompok takson
yang satu tingkat lebih rendah dari filum
atau divisio
4. ORDO (BANGSA) Setiap kelas terdiri
dari beberapa ordo. Pada dunia tumbuhan,
nama ordo umumnya diberi akhiran ales.
5. FAMILI Nama famili tumbuhan
biasanya diberi akhiran aceae,
sedangkan untuk hewan biasanya
diberi nama idea. Dalam penyebutan
indonesia nama suku selalu diulang
penyebutannya : kacang-kacangan ,
angrek-anggrekan , jahe-jahean.
6. GENUS (MARGA) Nama genus
terdiri atas satu kata, huruf pertama
ditulis dengan huruf kapital, dan
seluruh huruf dalam kata itu ditulis
dengan huruf miring atau dibedakan
dari huruf lainnya.
7. SPECIES (JENIS) Spesies
adalah suatu kelompok organisme
yang dapat melakukan perkawinan
antar sesamanya untuk
menghasilkan keturunan yang fertil
(subur) aturan penulisannya
disebut binomial nomenklatur.
Sumber : http://biologimediacentre.com/macam-klasifikasi-makhluk-hidup/
8.2 TATA NAMA HEWAN,
TUMBUHAN DAN MIKROBA
 Tata nama dalam biologi telah mengalami perubahan
berkali-kali semenjak manusia mencatat berbagai jenis
organisme.
 Plinius dari masa Kekaisaran Romawi telah menulis
sejumlah nama tumbuhan dan hewan dalam ensiklopedia
yang dibuatnya dalam bahasa Latin.
 Sistem penamaan organisme selanjutnya selalu
menggunakan bahasa Latin dalam tradisi pencatatan
Eropa. Hingga sekarang sukar dijumpai sistem penulisan
nama organisme yang dipakai dalam tradisi Arab atau
Tiongkok.
 Kemungkinan dalam tradisi ini penulisan nama
menggunakan nama setempat (nama lokal). Keadaan
berubah setelah cara penamaan yang lebih sistematik
diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus dalam kitab yang
ditulisnya, Systema Naturae("Sistematika Alamiah").
Sumber : http://ragamorganisme.blogspot.com/p/tata-nama-biologi.html
A. TATA NAMA BINOMIAL
 Tata nama binomial (binomial berarti 'dua nama') merupakan
aturan penamaan baku bagi semua organisme (makhluk
hidup) yang terdiri dari dua kata dari sistem taksonomi
(biologi), dengan mengambil nama genus dan nama spesies.
 Nama yang dipakai adalah nama baku yang diberikan dalam
bahasa Latin atau bahasa lain yang dilatinkan.
 Aturan ini pada awalnya diterapkan untuk fungi, tumbuhan
dan hewan oleh penyusunnya (Carolus Linnaeus), namun
kemudian segera diterapkan untuk bakteri pula.
 bagi Tata Nama Botani (ICBN) bagi tumbuhan, beberapa alga,
fungi, dan lumut kerak, serta fosil tumbuhan; Peraturan
Internasional bagi Tata Nama Zoologi (ICZN) bagi hewan dan
fosil hewan; dan Peraturan Internasional bagi Tata Nama
Prokariota (ICNP).
 Aturan penamaan dalam biologi, khususnya tumbuhan, tidak
perlu dikacaukan dengan aturan lain yang berlaku bagi
tanaman budidaya (Peraturan Internasional bagi Tata Nama
Tanaman Budidaya, ICNCP).
Sumber : http://ragamorganisme.blogspot.com/p/tata-nama-biologi.html
B. ATURAN PENULISAN
 Aturan penulisan dalam tatanama binomial selalu menempatkan
nama ("epitet" dari epithet) genus di awal dan nama ("epitet")
spesies mengikutinya.
 Nama genus SELALU diawali dengan huruf kapital (huruf besar,
uppercase) dan nama spesies SELALU diawali dengan huruf biasa
(huruf kecil, lowercase).
 Pada teks dengan huruf tegak (huruf latin), nama ilmiah ditulis
dengan huruf miring (huruf italik), dan sebaliknya.
Contoh: Glycine soja, Pavo muticus.
 Pada teks tulisan tangan, nama ilmiah diberi garis bawah yang
terpisah untuk nama genus dan nama spesies.
 Nama lengkap (untuk hewan) atau singkatan (untuk tumbuhan)
dari autoritas boleh diberikan di belakang nama spesies, dan ditulis
dengan huruf tegak (latin) atau tanpa garis bawah (jika tulisan
tangan). Jika suatu spesies digolongkan dalam genus yang
berbeda dari yang berlaku sekarang, nama autoritas ditulis dalam
tanda kurung. Contoh: Glycine max Merr., Passer domesticus
(Linnaeus, 1978) — yang terakhir semula dimasukkan dalam
genus Fringilla, sehingga diberi tanda kurung (parentesis)
Sumber : http://ragamorganisme.blogspot.com/p/tata-nama-biologi.html
 Dalam naskah-naskah ilmiah, paling tidak salah satu nama spesies
(biasanya pada penyebutan pertama kali atau pada tempat utama) diikuti
oleh "autoritas" - ICZN mengatur penulisan nama autor di bidang zoologi
dalam bentuk nama akhir (nama keluarga) diikuti oleh tanggal (boleh hanya
tahun) publikasi. Di bidang botani, ICBN menggunakan singkatan nama
(terdaftar) dan mengabaikan tanggal (hal ini dulu pernah digunakan pula di
bidang zoologi).
 Apabila nama awal diganti, misalnya karena spesies dipindahkan ke genus
yang lain, kedua sistem tata nama menggunakan tanda kurung (parentesis)
yang mengapit autor awalnya. Contoh:
 (tumbuhan) Amaranthus retroflexus L. – "L." adalah singkatan baku untuk
"Linnaeus".
 (tumbuhan) Hyacinthoides italica (L.) Rothm. – Linnaeus pertama kali
menamakan tumbuhan ini sebagai Scilla italica; Rothmaler
memindahkannya ke genus Hyacinthoides.
 (hewan) Passer domesticus (Linnaeus, 1758) – nama asli diberikan oleh
Linnaeus sebagai Fringilla domestica; tidak seperti ICBN, ICZN tidak
memerlukan penulisan nama orang yang memindahkan nama spesies ke
genus lainnya.
 Pada penulisan teks yang menyertakan nama umum/trivial, nama ilmiah
biasanya menyusul dan diletakkan dalam tanda kurung. Contoh pada suatu
judul: "PENGUJIAN DAYA TAHAN KEDELAI (Glycinemax Merr.)
TERHADAP BEBERAPA TINGKAT SALINITAS". (Penjelasan: Merr. adalah
singkatan dari autoritas (dalam contoh ini E.D. Merrill) yang hasil karyanya
diakui untuk menggambarkan Glycine max. Nama Glycine max diberikan
Sumber : http://ragamorganisme.blogspot.com/p/tata-nama-biologi.html
 Singkatan "sp." (zoologi) atau "spec." (botani)
digunakan jika nama spesies tidak dapat atau tidak
perlu dijelaskan. Singkatan "spp." (zoologi dan botani)
merupakan bentuk jamak. Contoh:Canis sp., berarti satu
jenis dari genus Canis; Adiantum spp., berarti jenis-jenis
Adiantum.
 Sering dikacaukan dengan singkatan sebelumnya
adalah "ssp." (zoologi) atau "subsp." (botani) yang
menunjukkan subspesies yang belum diidentifikasi.
Singkatan ini berarti "subspesies", dan bentuk jamaknya
"sspp." atau "subspp."
 Singkatan "cf." (dari confer) dipakai jika identifikasi
nama belum pasti. Contoh: Corvus cf. splendensberarti
"sejenis burung mirip dengan gagak (Corvus splendens)
tapi belum dipastikan sama dengan spesies ini".
 Penamaan fungi mengikuti penamaan tumbuhan.
 Tatanama binomial dikenal pula sebagai "Sistem
Sumber : http://ragamorganisme.blogspot.com/p/tata-nama-biologi.html
8.3 RAGNUM MONERA DAN VIRUS
•Monera adalah Kingdom makhluk
hidup yang tidak memiliki
membran inti, biasanya disebut
organisme prokariot.
•Meskipun tidak memiliki membran
inti, kelompok monera memiliki
bahan inti, seperti asam inti,
sitoplasma, dan membran sel.
•organisme yang tergolong ke
dalam kingdom monera itu sendiri
adalah Bakteri dan Alga Biru.
1. Ragnum Monera
https://zaifbio.wordpress.com/2009/01/30/tingkat-taksonomi/
a. Bakteri
Bakteri adalah organisme prokariot yang
hanya dapa dilihat dengan menggunakan
mikroskop. Artinya sudah jelas, yaitu
bakteri tidak dapat dilihat langsung oleh
mata.
https://zaifbio.wordpress.com/2009/01/30/tingkat-taksonomi/
A.Ciri-ciri Bakteri
•Bakteri memiliki tubuh yang
hanya terdiri dari satu sel dan
berukuran sekitar 4-8 mikron.
•Sel bakteri memiliki berbagai
bentuk, ada yang bulat(koskus),
batang(basil), dan spiral(spirilum)
•Meskipun berukuran kecil, jika
berkelompok(berkoloni), bakteri
akan terlihat.
https://zaifbio.wordpress.com/2009/01/30/tingkat-taksonomi/
Cara Hidup Bakteri
 kebanyakan bakteri bersifat heterotrof, artinya
bakteri ada yang sifatnya saprofit dan ada pula
yang parasit.
 Bakteri saprofit adalah bakter yang hidup bebas
di alam dengan mengurai sampah, bangkai,
serta kotoran.
 Sedangkan bakteri parasit hidup di tubuh
makhluk hidup lain dan merugikan
inangnya.Berbagai penyakit manusia, tanaman,
dan hewan disebabkan oleh bakteri parasit ini.
Bakteri dapat menular melalui
makanan,minuman melalui perantara atau
https://zaifbio.wordpress.com/2009/01/30/tingkat-taksonomi/
Perkembangbiakkan Bakteri
 Perkembangbiakkan bakteri dapat terjadi
secara kawin maupun tidak kawin.
 Perkembangbiakan tak kawin dilakukan
dengan membelah diri. Pada pembelahan diri,
satu sel membelah menjadi dua, kemudian
menjadi empat, delapan, enambelas dan
seterusnya.
 secara kawin, bakteri dapat berkembang biak
dengan konjugasi. Caranya, dua sel yang
berdekatan membentuk saluran konjugasi.
Melalui saluran ini plasma dari sel yang satu
mengalir ke sel yang lain.
https://zaifbio.wordpress.com/2009/01/30/tingkat-taksonomi/
b.ALGA BIRU (Cyanobacteria)
 Alga biru merupakan organisme prokariot
sama seperti bakteri. Sehingga digolongkan
kedalam kingdom monera.
http://softilmu.blogspot.com/2013/05/kingdom-monera.html
A.Ciri-ciri Alga Biru
•Cyanobacteria sering disebut alga
hijau-biru karena memiliki warna hijau
kebiruan.
•Alga ini dapat hidup di berbagai
tempat dan keadaan, contohnya saja
ada yang hidup di batu, tanah, kulit
kayu, air tawar, bahkan air laut.
•Tubuhnya ada yang bersel satu, ada
pula yang berupa untaian benang yang
terbentuk dari beberapa sel.
•Sel alga biru tergolong ke dalam sel
prokariot yang berklorofil.
•Oleh karena itu, ia dapat
berfotosintesis dan mengahasilkan
makanan sendiri (autotrof).
http://softilmu.blogspot.com/2013/05/kingdom-monera.html
Perkembangbiakan Alga Biru
 Alga biru berkembangbiak dengan cara
membelah diri dan fragmentasi.
 Alga yang bersel satu membelah diri dari
satu menjadi dua, empat, delapan, dan
seterusnya.
 Sedangkan Alga yang berbentuk benang
memutuskan diri menjadi fragmen dan
setiap fragmen dapat tumbuh menjadi
individu baru.
 Contoh Alga biru antara lain Anabarna,
Rivularia, Glorocapsa, dan Oscillatori.
http://softilmu.blogspot.com/2013/05/kingdom-monera.html
2. Regnum Virus
 Virus berarti Racun dalam bahasa yunani
 Cabang biologi yang mempelajari tentang virus disebut Virologi
 Ciri-cirinya :
 1.Aseluler
 2.Mempunyai asam nukleat berupa RNA atau DNA
 3.Ukuran tubuh 20-300 milimikron disebut juga ultramikroskopik
 4. Hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron
 5. Pembungkus Tubuh Kapsid terdiri dari Protein
 6. Makhluk Peralihan antara makhluk hidup dan benda mati.
Disebut makhluk hidup karena virus dapat bereproduksi dan
mempunyai asam nukleat , disebut benda mati karena virus
dapat dikristalkan
 7. Dapat melewati saringan bakteri
 8. Struktur Tubuh terdiri dari Kepala, Leher dan Ekor
 9. Parasit Obligiat
 10. mempunyai daur hidup Litik dan Lisogenik
http://www.materisma.com/2014/10/penjelasan-ciri-ciri-dan-struktur-virus.html
Bentuk Virus
 Virus dapat berbentuk oval, batang (memanjang), huruf T, dan
dapat juga berbentuk bulat. Virus memiliki struktur yang sangat
sederhana.
 Virus hanya terdiri dari materi genetik berupa DNA atau RNA
yang dikelilingi oleh suatu protein pelindung yang disebut kapsid.
Kapsid dibangun oleh subunit-subunit yang identik satu sama lain
yang disebut kapsomer.
 Bentuk kapsomer-kapsomer ini sangat simetris dan suatu saat
dapat mengkristal.
 Pada beberapa virus, seperti virus herpes dan virus influenza,
dapat pula dilengkapi oleh sampul atau envelope dari lipoprotein
(lipid dan protein).
 Pembungkus ini merupakan membran plasma yang berasal dari
sel inang virus. Suatu virus dengan materi genetik yang
terbungkus oleh pembungkus protein disebut partikel virus atau
virion.
 Virus bukan sel atau makhluk hidup karena tidak memiliki
sitoplasma dan organel sel tidak melakukan metabolisme serta
berukuran sangat kecil sehingga tidak mungkin memiliki struktur
sel.
http://www.materisma.com/2014/10/penjelasan-ciri-ciri-dan-struktur-virus.html
 Ukuran Virus
 Virus berukuran sangat kecil dan hanya
dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop elektron.
 Ukuran virus sekitar 20 – 300 milimikron, jauh
lebih kecil dari ukuran bakteri, yaitu 10
mikron.
 Untuk membuktikan bahwa ukuran virus
sangat kecil, Iwanovski dan M. Beijerinck
melakukan eksperimen dengan penyaringan.
 Ternyata virus tetap lolos dari saringan
keramik, sedangkan bakteri tersaring karena
ukurannya lebih besar daripada virus.
http://www.materisma.com/2014/10/penjelasan-ciri-ciri-dan-struktur-virus.html
Bagian Tubuh Virus
•Bentuk virus (bakteriofag) terdiri dari
kepala, selubung, dan ekor.
•Selubung ekor berfungsi sebagai
penginfeksi.
•Serabut-serabut ekor terdapat di dasar
selubung ekor, berfungsi sebagai
penerima rangsang.
•inti virus hanya terdiri dari satu
rangkaian asam nukleat.
•Satu rangkaian asam nukleat
mengandung 3.500 sampai 600.000
nukleotida.
•Deoxyribonucleid Acid (DNA), dan
Ribonucleid Acid (RNA) adalah substansi
genetik yang membawa kode pewarisan
sifat virus.
•Berdasarkan penyusun intinya, virus
dibedakan menjadi virus DNA dan virus
RNA.
http://www.materisma.com/2014/10/penjelasan-ciri-ciri-dan-struktur-virus.html
1.Adsorbsi = Pelekatan
Tubuh virus pada sel
inangnya
2.Penetrasi/Injeksi =
Pemasikan Materi genetik
virus ke dalam inangnya
3.Sintesis dan Replikasi =
virus membuat bagian-
bagian tubuhnya dengan
menggunakan materi
genetik sel inangnya dan
digandakan sebanyak-
banyaknya
4. Perakitan = virus
merakit bagian-bagian
tubuhnya menjadi virus
utuh
5. Lisis = Virus
memecahkan dinding sel
http://www.materisma.com/2014/10/penjelasan-ciri-ciri-dan-struktur-virus.html
1.Adsorbsi = Pelekatan
Tubuh virus pada sel
inangnya
2.Penetrasi/Injeksi =
Pemasikan Materi
genetik virus ke dalam
inangnya
3.Penggabungan dan =
Dna Virus akan
bergabung dengan Dna
sel inangnya dan virus
menjadi avirulen (tidak
aktif)
4. Pembelahan = Sel
inang yang terinfeksi
virus akan membelah diri
dan otomatis dna virus
juga ikut membelah
diri.kemudian akan
http://www.materisma.com/2014/10/penjelasan-ciri-ciri-dan-struktur-virus.html
Virus Pada Manusia
 virus Orthomyxovirus menyebabkan Penyakit influenza
 Varizella Zoster virus menyebabkan Penyakit Cacar air
 Variola Zoster virus menyebabkan penyakit Cacar api
 Human Immunodificiency Virus (HIV) menyebabkan penyakit AIDS
 Virus Dengue menyebabkab penyakit Demam Berdarah
Virus pada Hewan
 Rhabdo virus menyebabkan penyakit Rabies
 New Castle Disease virus menyababkan penyakit tetelo pada unggas
 Footh and Mouth disease virus menyebabkab penyakit kuku dan mulut pada
ternak
Virus pada tanaman
 Tobacco Mosaik Virus (TMV) yg dapat menyebabkan penyakit bercak kunik daun
tembakau
 Tomato Mosaik virus seperti diatas tetapi pada daun tomat
 virus tungro menyebabkan penyakit kerdil pada tanaman padi
Peranan menguntungkan virus :
 1. Dapat dijadikan Vaksinasi
http://www.materisma.com/2014/10/penjelasan-ciri-ciri-dan-struktur-virus.html
8.4 RAGNUM PROTISTA DAN
FUNGI
1. RAGNUM PROTISTA
•Protista merupakan organisme yang bersifat
eukariotik (inti selnya sudah memiliki selaput inti).
•Pembentukan regnum ini diusulkan oleh Ernst
Haeckel atas pertimbangan adanya organise-
organisme yagn memiliki ciri tumbuhan (berklorofil)
sekaligus memiliki ciri hewan (dapat bergerak).
•Yang termasuk dalam regnum ini adalah :
1. Protozoa
2. Ganggang bersel satu
http://gurungeblog.com/2012/11/27/ciri-ciri-protista/
 Kingdom ini merupakan kelompok yang bersel
satu atau bersel banyak yang mempunyai
membran inti (eukariot) dan selnya tidak
membentuk jaringan sebenarnya.
 Protista dapat dikelompokkan lagi menjadi
protista menyerupai jamur,
 protista menyerupai tumbuhan
(Algae/ganggang), dan protista menyerupai
hewan (protozoa).
 Anggota protista banyak yang dapat
menimbulkan penyakit bagi manusia maupun
makhluk hidup lain, misalnya plasmodium yang
menyebabkan malaria.
 Namun, banyak pula anggota kingdom protista
yang bermanfaat bagi manusia,
 misalnya ganggang hijau Chlorella yang dapat
digunakan sebagai makanan suplemen bergizi
tinggi dan ganggang diatom yang dapat
digunakan sebagai bahan penggosok dan
http://gurungeblog.com/2012/11/27/ciri-ciri-protista/
a. protozoa
 protozoa adalah berasal dari bahasa Yunani,
yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya
hewan.
 Jadi,Protozoa adalah hewan pertama.
 Protozoa merupakan kelompok lain protista
eukariotik.
 .Habitat hidupnya adalah tempat yang basah
atau berair.
 Jika kondisi lingkungan tempat hidupnya tidak
menguntungkan maka protozoa akan
membentuk membran tebal dan kuat yang
disebut Kista
http://gurungeblog.com/2012/11/27/ciri-ciri-protista/
Ciri-ciri protozoa
 1.Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)
 2.Protozoa memiliki alat gerak yaitu ada yang berupa kaki
semu, bulu getar (cillia) atau bulu cambuk (flagel).
 3.Hidup bebas, saprofit atau parasit
 4.Organisme bersel tunggal
 5.Eukariotik atau memiliki membran nukleus/ berinti sejati
 6.Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)
 7.Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup. sista,
merupakan bentuk sel protozoa yang terdehidrasi dan
berdinding tebal mirip dengan endospora yang terjadi pada
bakteri
 8.Protozoa mampu bertahan hidup dalam lingkungan kering
maupun basah.
 9.Protozoa tidak mempunyai dinding sel
 10.Protozoa merupakan organisme mikroskopis yang prokariot
http://gurungeblog.com/2012/11/27/ciri-ciri-protista/
PROTOZOA DIBAGI MENJADI 4 KELAS BERDASAR
ALAT GERAK
 1 Rhizopoda (Sarcodina),
 alat geraknya berupa pseudopoda (kaki semu)
• Amoeba proteus
 memiliki dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan dan
vakuola kontraktil.
• Entamoeba histolityca
 menyebabkan disentri amuba (bedakan dengan disentri basiler
yang disebabkan Shigella dysentriae)
• Entamoeba gingivalis
 menyebabkan pembusukan makanan di dalam mulut
radang gusi (Gingivitis)
• Foraminifera sp.
 fosilnya dapat dipergunakan sebagai petunjuk adanya minyak
bumi. Tanah yang mengandung fosil fotaminifera disebut tanah
globigerina.
• Radiolaria sp.
 endapan tanah yang mengandung hewan tersebut digunakan
untuk bahan penggosok.
http://gurungeblog.com/2012/11/27/ciri-ciri-protista/
2 Flagellata (Mastigophora),
 alat geraknya berupa nagel (bulu cambuk). Dibagi
menjadi 2 kelompok, yaitu:
• Golongan phytonagellata
- Euglena viridis (makhluk hidup peralihah antara
protozoa
dengan ganggang)
• Golongan Zooflagellata, contohnya :
- Trypanosoma gambiense & Trypanosoma rhodesiense.
 Menyebabkan penyakit tidur di Afrika dengan vektor
(pembawa)
Þ lalat Tsetse (Glossina sp.)
- Trypanosoma cruzl Þ penyakit chagas
- Trypanosoma evansi Þ penyakit surra, pada hewan
ternak
(sapi).
- Leishmaniadonovani Þ penyakit kalanzar
- Trichomonas vaginalis Þ penyakit keputihan
http://gurungeblog.com/2012/11/27/ciri-ciri-protista/
3 Ciliata (Ciliophora),
 alat gerak berupa silia (rambut getar)
 Memiliki dua jenis inti Þ Makronukleus dan
Mikronukleus (inti reproduktif).
 Cara reproduksi, aseksual Þ membelah diri,
seksual Þ konyugasi.
http://gurungeblog.com/2012/11/27/ciri-ciri-protista/
4 Sporozoa,
 protozoa yang tidak memiliki alat gerak
 Cara bergerak hewan ini dengan cara
mengubah kedudukan tubuhnya.
 Pembiakan secara vegetatif (aseksual)
disebut juga Skizogoni dan secara generatif
(seksual) disebut Sporogoni.
http://gurungeblog.com/2012/11/27/ciri-ciri-protista/
b. Gangang bersel satu
•Merupakan organisme
berkloroplas yang dapat
mneghasilkan oksigen melalui
proses fotosintesis.
•Ukuran nya beragam dari
beberapa micrometer sampai
beberapa meter panjangnya.
•tersebar luas di alam dan
dijumpai hampir disegala
macam lingkungan yang
terkena sinar matahari
(Pelczar dan Chan, 1986).
http://gurungeblog.com/2012/11/27/ciri-ciri-protista/
 Tubuh ganggang terdapat zat warna
(pigmen), yaitu :
- fikosianin : warna biru
- klorofil : warna hijau
- fikosantin : warna perang/ coklat
- fikoeritrin : warna merah
- karoten : warna keemasan
- xantofil : warna kuning
 Ganggang bersifat autotrof (dapat menyusun
makanannya sendiri).
 Hampir semua ganggang bersifat eukaryotik.
 Habitat hidupnya di air tawar, laut dan
tempat-tempat yang lembab.
http://gurungeblog.com/2012/11/27/ciri-ciri-protista/
2. Regnum Fungi (Jamur)
•
Fungi merupakan organisme uniseluler (bersel satu) dan multiseluler (bersel
banyak) yang tidak berklorofil,
• fungi multiseluler dapat membentuk benang-benang yang disebut hifa.
•Seluruh anggota dari regnum ini bersifat heterotrof.
•Regnum ini dibagi menjadi beberapa divisi yaitu:
•Zygomycotina
•Ascomycotina
•Basidiomycotina
•Deuteromycotina
http://www.artikelsiana.com/2015/03/klasifikasi-jamur-fungi-ciri-ciri-reproduksi-peranan.html#_
a. Zygomycotina
 Jamur ini dinamakan sebagai
Zygomycota karena membentuk spora
istirahat berdinding tebal yang disebut
dengan zigospora.
 Zygomycota berhabitat di darat, di tanah,
atau pada sisa organisme mati
 Zygomycota merupakan kelompok
utama yang dapat dikatakan penting
karena membentuk mikorisa (simbiosis
jamur dengan akar tanaman).
 Anggota Zygomycota yang utama adalah
hidup sebagai saprofit.
http://www.artikelsiana.com/2015/03/klasifikasi-jamur-fungi-ciri-ciri-reproduksi-peranan.html#_
Struktur Tubuh Zygomycota –
•Zygomycota memiliki miselium yang
bercabang banyak dan tidak bersekat-
sekat.
•Pada zygomycota memiliki hifa yang
bersifat senositik.
•Septa yang ditemukan hanya disaat
sel bereproduksi.
•Salah contoh dari Zygomycota yang
penting adalah Rhizopus stolonifer.
•Misliem pada Rhizopus memiliki tiga
tipe hifa
•Stolon, hifa yang membentuk
jaringan pada permukaan substrak
(misalnya roti)
•Rizoid, hifa yang menembus
substrak dan berfungsi sebagai
jangkar untuk menyerap makanan
•Sporangiofor, hifa yang tumbuh
dengan tegak pada permukaan
substrak dan memiliki sporangium
globuler di ujungnya.
http://www.artikelsiana.com/2015/03/klasifikasi-jamur-fungi-ciri-ciri-reproduksi-peranan.html#_
Ciri-Ciri Zygomycota
 Zygomycota habitat didarat, tanah dan hidup dengan
saprofit
 Merupakan kelompok utama dalam membentuk mikoriza
 Memiliki miselium yang bercabang banyak dan juga tidak
bersekat-sekat
 Zygomycota memiliki hifa yang bersifat senositik
 Dinding sel terdiri dari kitin dan tidak memiliki zoospora
sehingga spora memiliki sel-sel yang berdinding
 Bereproduksi secara aseksual dan seksual
 Reproduksi secara aseksual adalah dilakukan pada spora
yang telah pecah yang berasal dari sporangium, sehingga
beberapa hifa akan muncul dengan ujung yang
membentuk sporangium berisi spora yang jika terhambur
akan membentuk miselium baru.
 Reproduksi secara seksual adalah dilakukan dengan
peleburan dua hifa yaitu hifa betina dan jantan. Hifa betina
adalah hifa yang memberikan isi selnya. Sedangkan hifa
jantan adalah hifa yang menerima isi selnya.
http://www.artikelsiana.com/2015/03/klasifikasi-jamur-fungi-ciri-ciri-reproduksi-peranan.html#_
Cara Reproduksi –
 Zygomycota bereproduksi dengan
aseksual dan seksual.
 Pada reproduksi secara aseksual
adalah dengan spora nonmotil yang
dihasilkan oleh sporangium,
 sedangkan pada reproduksi
seksualnya dengan konjugasi.
http://www.artikelsiana.com/2015/03/klasifikasi-jamur-fungi-ciri-ciri-reproduksi-peranan.html#_
b. Ascomycotina
 Ascomycota bercirikan talus yang terdiri dari
miselium yang bersekat.
 Reproduksi seksual pada Ascomycota yang
akan membentuk askospora didalam askus.
 Ada yang hidup sebagai saproba dan ada
juga yang hidup sebagai parasit, yang
menimbulkan berbagai macam penyakit pada
tumbuh-tumbuhan.
http://www.artikelsiana.com/2015/03/klasifikasi-jamur-fungi-ciri-ciri-reproduksi-peranan.html#_
Ciri-Ciri Ascomycota
 Menghasilkan askospora dalam hasil reproduksi
secara seksual,
 Talus uniseluler dan multiseluler
 Hifa yang bersekat dan tiap sekatnya memiliki inti
satu
 Dinding hifa diperkuat dengan selulosa dan
memiliki sifat heterokarotik (inti berbeda muatan)
 Reproduksi aseksual dengan memperbanyak
konidia, spora, tunas dan fragmentasi. Adapun
reproduksi seksual dengan konjugasi yang
digunakan untuk membentuk askospora di dalam
askus. Umumnya askus dibentuk dalam tubuh buah
yang disebut dengan askokarp (askoma).
http://www.artikelsiana.com/2015/03/klasifikasi-jamur-fungi-ciri-ciri-reproduksi-peranan.html#_
•Pada reproduksi aseksual
Ascomycota yang menghasilkan
spora konidin yang terbentuk pada
ujung hifa yang khusus disebut
dengan konidiofor.
•Bentuk askus terdiri dari macam-
macam bentuk yaitu :
1. askus tanpa askokarp
2. askus yang askokarpnya
berbentuk seperti mangkok yang
disebut apotesium
3. askus yang askokarpnya
berbentuk bola tanpa ostiulum
disebut dengan kleistotesium
4. askus yang askokarpnya
berbentuk botol dengan leher dan
memiliki ostiolum disebut
peritesium.
http://www.artikelsiana.com/2015/03/klasifikasi-jamur-fungi-ciri-ciri-reproduksi-peranan.html#_
c. Basidiomycotina
•Basidiomycota memiliki yaitu hifa yang bersepta
dengan sambungan apit (clamp connection),
•spora aseksualnya terbentuk pada basidium
yang memiliki bentuk ganda.
•Tubuh cendawan Basidiomycota mencakup
struktur yang mirip batang dan tudung yang
disebut dengan basidiokarp.
•Jamur ini memiliki struktur yang disebut dengan
basidium, menghasilkan spora.
•Fungsi dari basidium adalah sama dengan
askus pada Ascomycota.
•Dibagian ujung basidium akan tumbuh empat
basidiospora.
•Basidiomycota terdiri dari beberapa kelas
seperti Hymenomycetes yang memiliki ordo dari
Agaricales, famili Agaricaceae, yang mencakup
jamur-jamur berlamela atau memliki keping
lipatan yang berupa bilah-bilah.
http://www.artikelsiana.com/2015/03/klasifikasi-jamur-fungi-ciri-ciri-reproduksi-peranan.html#_
Ciri-Ciri Basidiomycota
 Berdaging dan bersifat saproba
 Tubuh buah seperti payung
 Pada beberapa dari spesies tangkainya asimetris,
pendek, bahkan ada juga yang tidak bertangkai
 Basidiospora terdapat pada permukaan lamela
atau bila yang terbentuk dibagian bawah
tudungnya
 Makroskopis disebut dengan mushroom
 Reproduksi aseksual dengan tunas, fragmentasi,
dan konidia.
 Sedangkan pada reproduksi secara seksual
adalah dengan cara membentuk basidiospora.
 Basidiospora menghasilkan basidium yang
memiliki bentuk seperti gada. Basidium ada yang
bersekat, dan ada juga yang tidak bersekat.
http://www.artikelsiana.com/2015/03/klasifikasi-jamur-fungi-ciri-ciri-reproduksi-peranan.html#_
d. Deuteromycotina
 Deuteromycota atau fungi imperfecti (jamur tidak
sempurna).
 Devisi ini dibuat untuk mengelompokkan dari
semua jamur yang tidak termasuk dalam devisi
lainnya.
 Ciri utama dari Deuteromycota adalah belum
diketahui reproduksi aseksual selama siklus
hidupnya. Deuteremycota hanya dapat
ditemukan didarat.
 Sebagianbesar dari anggota devisi ini
kemungkinan memiliki kerabat dengan
Ascomycota yang dilihat dari adanya
pembentukan konidia.
 Sisanya kira-kira adalah Zygomycota dan
Basiodiomycota yang tidak bereproduksi secara
seksual.
http://www.artikelsiana.com/2015/03/klasifikasi-jamur-fungi-ciri-ciri-reproduksi-peranan.html#_
Reproduksi Deuteromycota –
 Deuteromycota bereproduksi secara
aseksual dengan menghasilkan
konidia atau menghasilkan hifa yang
khusus disebut dengan konidiofor.
 Kemungkinan dari jamur ini adalah
suatu peralihan jamur yang
digolongkan dalam antara
Ascomycota ke Basidiomycota tetapi
tidak diketahui hubungannya.
http://www.artikelsiana.com/2015/03/klasifikasi-jamur-fungi-ciri-ciri-reproduksi-peranan.html#_
Ciri-Ciri Deuteromycota
 Hifa bersekat dan tubuhnya berukuran
mikroskopis
 Bereproduksi hanya secara aseksual
yang dilakukan dengan membentuk
spora dan konidia. Adapun reproduksi
secara seksual belum diketahui
sehingga mengapa Deuteromycota
disebut dengan jamur tak sempurna
 Multiseluler
 Umumnya jenis Deuteromycota bersifat
merusak atau menyebabkan penyakit
pada manusia, hewan dan tanaman.
http://www.artikelsiana.com/2015/03/klasifikasi-jamur-fungi-ciri-ciri-reproduksi-peranan.html#_
8.5 RAGNUM PLANTAE
 Tumbuhan (Plantae) digolongkan ke
dalam kingdom tersendiri, yaitu
kingdom Plantae.
 Penggunaan istilah regnum untuk
dunia tumbuhan lebih umum
digunakan dibandingkan istilah
kingdom.
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
Tumbuhan memiliki ciri / karakteristik antara
lain :
 a. merupakan organisme multiseluler (terdiri
atas banyak sel),
 b. merupakan organisme eukariotik (memiliki
membran inti)
 c. memiliki klorofil (zat hijau daun) yang
berperan dalam proses fotosintesis. Dengan
demikian tumbuhan merupakan organisme
yang mampu mensintesis/membuat makanan
sendiri (autotrof).
 d. dinding sel yang tersusun atas selulosa.
 e. Reproduksi secara generatif
(gametofit/seksual) maupun vegetatif
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
Menurut Campbell (1998: 550), anggota Plantae dapat
diklasifikasikan ke dalam 12 divisio, yaitu:
 1. Tumbuhan tidak berpembuluh (Briophyta)
a. Hepatophyta
b. Briophyta
c. Anthocerophyta
 2. Tumbuhan berpembuluh (pteridophyta dan
Spermatophyta)
a. Psilophyta
b. Lycophyta
c. Equisetophyta (Sphenophyta)
d. Pterophyta
e. Pinophyta (Coniferophyta)
f. Cycadophyta
g. Ginkgophyta
h. Gnetophyta
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
A. Tumbuhan Lumut (Briophyta)
 Briophyta memiliki jumlah kurang lebih 10.000 spesies yang telah
diidenfikasikan.
1. Ciri-Ciri Briophyta
 - Briophyta merupakan organisme multiseluler dan eukariotik.
 - Belum memiliki akar, daun, dan batang yang jelas (thallophyta),
namun ada yang sudah memiliki akar, batang, dan daun yang jelas
(kormophyta). Sehingga sering disebut sebagai tumbuhan
peralihan antara thallophyta dan kormophyta.
 - Akar belum sejati, dan struktur mirip akar pada Briophyta disebut
rhizoid. Peranan Rhizoid membawa air dan nutrisi ke seluruh
jaringan. Rhizoid tidak memiliki pembuluh untuk mendistribusikan
air dan nutrisi, sehingga briophyta sering disebut tumbahan non-
tracheophyta.
 - Reproduksi / perkembangbiakan secara metagenesis, yaitu terjadi
pergiliran keturunan antara fase sporofit yang diploid (2n) dan fase
gametofit yang haploid (n).
 - Beberapa jenis lumut dapat bersifat kosmopolit karena dapat
ditemukan di berbagai tempat.
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
Reproduksi Briophyta
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
Klasifikasi Briophyta
 Berdasarkan bentuk tubuhnya, lumut
dapat dibedakan menjadi tiga
kelompok (devisi/kelas), yaitu lumut
hati (Hepaticopsida), lumut tanduk
(Anthoceropsida), dan lumut sejati
(Bryopsida).
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
 a. Hepatophyta (Lumut Hati)
 Beberapa istilah tentang lumut hati
antara lain hepaticopsida dan
hepaticae.
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
 Lumut hati biasa hidup di tempat yang
basah sehingga tubuhnya berstruktur
higromorf.
 Ada juga yang hidup di tempat-tempat
yang sangat kering, seperti di kulit
pohon, di atas tanah, atau batu cadas
sehingga tubuhnya berstruktur
xeromorf.
 Di dalam tubuh lumut terdapat alat
penyimpan air sehingga dalam
keadaan kekeringan tidak
mengakibatkan lumut mati.
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
 Protonema lumut hati kebanyakan hanya
berkembang menjadi suatu buluh
pendek dan sebagian besar lumut hati
memiliki sel yang mengandung minyak
astri.
 Lumut hati dapat berkembang biak
secara aseksual dengan pembentukan
kuncup atau gemma dan secara seksual
dengan pembentukan anteridium
penghasil sperma dan pembentukan
arkegonium
 penghasil ovum. Lumut hati juga
mengalami pergiliran keturunan
(metagenesis).
Contoh : Marchantia polimorpha
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
b. Briophyta (Lumut Sejati)
 Beberapa istilah tentang
lumut hati antara lain
Briopsida dan Musci
(lumut daun).
 Lumut daun dapat
tumbuh di tanah-tanah
gundul yang secara
periodik mengalami
kekeringan, di atas pasir
bergerak, di antara
rumput-rumput, di atas
batu cadas, batang
pohon, di rawa-rawa, dan
sedikit yang terdapat di
dalam air.
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
•Pada tempat yang sesuai, spora akan
berkecambah membentuk protonema.
•Protonema ini terdiri atas benang
berwarna hijau, fototrof, bercabang-
cabang.
•Dari protonema, muncul rizoid yang
masuk ke dalam tanah.
•Pada keadaan cukup cahaya,
protonema akan membentuk kuncup
yang dapat berkembang menjadi
tumbuhan lumut.
•Alat kelamin Musci terkumpul pada
ujung batang atau ujung cabang dan
dikelilingi oleh daun paling atas.
•Pada Musci, kapsul sporanya memiliki
kolumela yang terletak di tengah dan
dikelilingi oleh ruang yang berisi spora.
•Kolumela inilah yang berfungsi sebagai
pemberi makanan dan penyimpan air
bagi spora yang baru terbentuk.
•Bagian atas yang tetap menyelubungi
kapsul spora disebut kaliptra
danvaginula.
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
c. Anthecerophyta (Lumut
Tanduk)
 Beberapa istilah tentang lumut tanduk antara
lain Antheropsida dan Anthocerotales.
 Lumut tanduk adalah lumut yang memiliki hubungan
kekerabatannya paling dekat dengan tumbuhan vaskuler.
Bentuk tubuhnya mirip lumut hati, tetapi sporofitnya
membentuk kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk.
 Contoh : Anthoceros laevis
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
2. Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
 1. Ciri-Ciri Pteridophyta
 - Pteridophyta merupakan organisme multiseluler dan
eukariotik.
 - Sudah memiliki akar, daun, dan batang yang jelas
(kormophyta).
 a. Struktur akar
 Akarnya berbentuk serabut dan pada ujungnya terdapat
kaliptra (tudung akar). Jaringan akar tumbuhan paku
tersusun atas jaringan epidermis, korteks, dan silinder
pusat.
 b. Struktur batang
 Batang tumbuhan paku tersusun atas jaringan epidermis,
korteks, dan silinder pusat. Pada silinder pusat terdapat
jaringan pengangkut (pembuluh angkut), sehingga
tumbuhan paku sudah memiliki pembuluh angkut
(tracheophyta).
 c. Struktur daun
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
Macam daun pada
tumbuhan paku ;
1) Berdasarkan ukurannya,
dibedakan :
 - Daun Mikrofil, yaitu
daun yang ukurannya
kecil. Mikrofil berbentuk
rambut atau sisik, tidak
bertangkai, dan tidak
bertulang kecuali pada
paku kawat dan paku
ekor kuda.
 - Daun Makrofil, yaitu
daun yang ukurannya
besar. makrofil sudah
bertangkai, bertulang
daun, dan memiliki
daging daun (mesofil)
yang terdapat stomata,
jaringan tiang, dan bunga
- Daun Tropofil, yaitu daun yang tidak
menghasilkan spora, tetapi memiliki zat hijau
daun (klorofil), sehingga berfungsi dalam
proses fotosintesis atau menghasilkan zat
makanan (glukosa).
- Daun Sporofil, yaitu daun yang menghasilkan
spora sebagai alat perkembangbiakan
(reproduksi), sehingga daun ini disebut juga
daun fertil (subur).
Sporofil pada tumbuhan paku ada yang
berbentuk helaian dan ada pula yang
membentuk strobilus. Strobilus merupakan
kumpulan beberapa sporofil yang menyerupai
bentuk kerucut.
Di bagian bawah sporofil terdapat sorus, yaitu
kumpulan bulatan kecil berwarna cokelat yang
mengandung banyak kotak spora (sporangium
- Reproduksi / perkembangbiakan secara
metagenesis, yaitu terjadi pergiliran keturunan
antara fase sporofit yang diploid (2n) dan fase
gametofit yang haploid (n). Pada Fase sporofit
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
Macam Pteridophyta berdasarkan jenis spora yang
dihasilkan
Ada 3 (tiga) macam tumbuhan paku berdasarkan jenis spora
yang dihasilkan, yaitu :
a. Paku Homospora ( isospora )
 Tumbuhan paku homospora menghasilkan spora dengan
ukuran sama yang tidak dapat dibedakan antara spora
jantan dan betina
Contoh : Lycopodium sp. (paku kawat)
b. Paku Heterospora ( an-isospora )
 Tumbuhan paku heterospora menghasilkan spora berbeda
ukuran. Spora jantan berukuran kecil disebut mikrospora
dan spora betina besar disebut makrospora
Contoh : Selaginella sp.(paku rane), Marsilea crenata
(semanggi)
c. Paku Peralihan
 Paku peralihan menghasilkan spora dengan bentuk dan
ukuran sama, namun berjenis kelamin jantan atau betina
Contoh : paku ekor kuda ( Equisetum debile )
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
Daur Hidup Tumbuhan paku
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
Klasifikasi Pteridophyta
a. Psilophyta (paku purba / paku telanjang)
•tumbuhan ini belum berdaun dan berakar,
•batang telah mempunyai berkas pengangkut, bercabang cabang
menggarpu dengan sporangium pada ujung cabang-cabangnya.
•Sporofil menghasilkan satu jenis spora (homospora).
Contoh :Rhynia major dan Psilotum nudum
b. Lycophyta (Paku kawat / paku rambat)
Tumbuhan paku ini berdaun kecil, tersusun spiral, sporangium
terkumpul dalam strobilus dan muncul di ketiak daun, batang
seperti kawat.
Contoh:
Selaginella sp (paku rane), sebagai tanaman hias
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
c. Equisetophyta / Sphenophyta
•Tumbuhan paku ini memiliki daun mirip kawat serta daunnya
tersusun dalam satu lingkaran.
•Bentuk batangnya mirip dengan ekor kuda.
d. Pterophyta / Felicinae (paku sejati)
•Pterophyta telah memiliki akar, batang, dan daun sejati.
•Daun umumnya berukuran besar atau disebut juga megafil.
•Batangnya dapat tumbuh di bawah tanah (seperti rhizoma)
ataupun batangnya tumbuh di atas tanah.
•Ciri yang khas pada divisio ini adalah daun mudanya yang
menggulung atau disebut juga circinnatus
•dan di bagian permukaan bawah daunnya terdapat sorus.
Contoh :
- Adiantum cuneatum (suplir)
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
B. Tumbuhan Berbiji
(Spermatophyta)
1. Ciri – ciri Umum
 a. Disebut tumbuhan berbiji karena menghasilkan
biji, dan termasuk tumbuhan kormophyta (memiliki
akar, batang, dan daun sejati), dan menghasilkan
bunga sehingga disebut Anthophyta.
 b. Memiliki plastida yang mengandung klorfil a dan
b, sehingga bersifat autotrof.
 c. Termasuk sel eukariotik dan mempunyai dinding
sel yang tersusun dari selulose, hemiselulose, lignin.
 d. Merupakan organisme bersel banyak
(multiseluler)
 e. Memiliki berkas pengangkut, berupa xylem
(mengangkut air dan mineral dari tanah) dan floem
(mengangkat zat-zat makanan hasil fotosintesis dari
daun ke seluruh tubuh).
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
2. Perkembangbiakan (reproduksi)
 a. Perkembangbiakan secara
generatif/seksual dengan membentuk biji
yang diawali dengan pembentukan
gamet (gametogenesis), penyerbukan
(polinasi), peleburan gamet jantan dan
betina (fertilisasi) yang menghasilkan
Misal, kemudian menjadi embrio.
 b. Perkembangan secara
vegetatif/aseksual dengan organ-organ
vegetatif (tunas, tunas adventif, rhizoma,
stolon).
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
Klasifikasi Spermatophyta
Tumbuhan Spermatophyta dibedakan
menjadi 2 golongan (sub devisio),
yaitu :
 a. Gymnospermae (Tumbuhan biji
terbuka)
 Angiospermae (Tumbuhan biji
tertutup)
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
a. Gymnospermae (Tumbuhan biji
terbuka)
 Disebut biji terbuka karena biji tidak
tertutup oleh daging buah.
 Umumnya memiliki struktur daun tebal,
banyak cabang, tudung daun
membentuk konifer/kerucut.
 Belum memiliki bunga sesungguhnya.
Reproduksi generatif terjadi satu kali
pembuahan (pembuahan tunggal) yang
menghasilkan Misal.
 Waktu antara penyerbukan dan
pembuahan berlangsung relatif lama.
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
v
1) Cycadophyta/Cycadales, batang tidak
bercabang, daun-daun majemuk tersusun
sebagai tajuk di pucuk pohon. Contoh :
Cycas rumpii (pakis haji).
2) Pinophyta/Coniferales, memiliki tudung
daun berbentuk kerucut (konifer), alat
reproduksi berupa strobilus (pada jantan
maupun betina), daun berbentuk jarum.
Contoh : Aghatis alba (damar),
Cupressus sp,
3) Gnetophyta/Gnetales, batang memiliki
banyak cabang, daun tunggal
berhadapan, bunga berkelamin tunggal.
Misal : Gnetum gnemon (mlinjo)
4) Ginkophyta, pohon dengan tunas
pendek, daun berbentuk pasak/kipas dan
bertangkai daun.
Gymnospermae dibedakan menjadi :biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
b. Angiospermae (Tumbuhan biji
tertutup)
 Disebut biji tertutup karena biji terbungkus
oleh daging buah.
 Memiliki alat reproduksi berupa bunga
sempurna (benangsari, putik, bakal buah,
bakal biji, mahkota, kelopak, dan tangkai).
 Reproduksi generatif mengalami dua kali
pembuahan (pembuahan ganda) yang
menghasilkan zygot (pembuahan inti
generatif/sperma dengan ovum) dan
endosperm (pembuahan inti
generatif/sperma dengan kandung lembaga
skunder).
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
Angiospermae dibedakan menjadi 2
kelas
1) Kelas Monokotiledonae (Biji berkeping satu)
 Umumnya berupa tumbuhan herba semusim atau
setahun,
 memiliki kotiledon tunggal/berkeping satu, batang
tidak bercabang / bercabang sedikit
 tidak memiliki kambium, berkas pengangkut
tersusun tidak teratur (tersebar),
 tipe kolateral tertutup, tulang daun
melengkung/sejajar, memiliki akar serabut,
 Bunga memiliki bagian-bagian dengan kelipatan 3,
 bentuk bunga tidak beraturan, dan warna tidak
mencolok.
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
Terdiri dari beberapa famili :
 a) Liliaceae, Misal : Lilium sp (lilia),
Alium cepa (bawang besar), Alium
sativum (bawang putih), Alium
ascolonicum (bawang merah).
 b) Palmae (keluarga palem), Misal :
Cocos nucifera (kelapa), Phoenix sp
(kurma)
 c) Graminae (keluarga rumput-
rumputan), Misal : Oryza sativa (padi),
Zea mays (Jagung), rumput, bambu, dan
sebagainya.
 d) Orchidaceae (keluarga anggrek),
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
2) Kelas Dikotiledonae (Biji berkeping dua)
 Umumnya berupa tumbuhan menahun
(berkayu),
 memiliki kotiledon ganda/berkeping dua,
umumnya batang bercabang,
 memiliki kambium, berkas pengangkut
tersusun secara teratur (bersebelahan),
 tipe kolateral terbuka, tulang daun
menjari/menyirip,
 memiliki akar tunggang,
 Bunga memiliki bagian-bagian dengan
kelipatan 4 atau 5,
 bentuk bunga beraturan, dan umumnya
memiliki warna mencolok
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
Terdiri dari beberapa familia, yaitu :
 a) Caryophyllaceae, Misal : Dianthus chinensis.
 b) Magnoliaceae, Misal : Magnolia grandiflora
(cempaka putih).
 c) Rosaseae, Misal : Rosa hybrida ( bunga
maqar)
 d) Leguminoceae, Misal : Leucena glauca
(lamtoro), Parkia specinosa (petai), Tamarindus
indica (asam).
 e) Malvaceae, Misal : Hibiscus rosa-sinensis
(bunga sepatu), Glossipium obtusifolium
(kapas).
 f) Umbelliferae, Misal : Centella asiatica (talas)
 g) Solanaceae, Misal : Solanum tuberosum
(kentang), Orthosiphon grandiflorus (kumisal
kucing).
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
Reproduksi Angiospermae
1. Reproduksi Generatif
Dalam siklus hidupnya ada beberapa
tahapan, antara lain :
 a) Gametogenesis
Yaitu pembentukan gamet (sel kelamin).
Terjadi di bagian bunga.
 b) Penyerbukan (Polinasi)
Yaitu jatuhnya/melekatnya serbuk sari
pada kepala putik (pada Angiospermae)
atau melekatnya serbuk sari pada bakal
buah (Gymnospermae).
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
1) Berdasar asal serbuk
sari
- Autogami (penyerbukan
sendiri) yaitu bila serbuk
sari berasal dari bunga
yang sama (satu bunga).
Bila bunga belum mekar
disebut kleistogami
- Geitonogami
(penyerbukan tetangga)
bila serbuk sari berasal
dari bunga lain tapi masih
satu individu.
- Alogami ( xerogami )
atau penyerbukan silang,
yaitu bila serbuk sari
berasal dari individu lain
tapi masih dalam satu
jenis.
- Bastar (hibridogami) ,
yaitu bila serbuk sari
berasal dari yang lain
2) Berdasar Faktor yang membantu:
- Anemogami, yaitu penyerbukan dengan
bantuan angin.
- Hidrogami, yaitu penyerbukan dengan
bantuan air.
- Zoidiogami, yaitu penyeerbukan dengan
bantuan hewan.
-) Kiropterogami , yaitu penyerbukan dengan
bantuan kelelawar. Ciri : bunga yang mekar di
malam hari.
-) Entomogami, yaitu penyerbukan dengan
bantuan serangga. Ciri : bunga yang
menghasilkan nektar / polen / madu.
-) Ornitogami, yaitu penyerbukan dengan
bantuan burung.
-) Malakogami, yaitu penyerbukan dengan
bantuan siput (molusca).
- Antropogami, yaitu penyerbukan dengan
bantuan manusia.
-) Protandri, yaitu bila benang sari masak lebih
dahulu daripada putik.
-) Protogeni, yaitu bila putik masak lebih dahulu
daripada benang sari.
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
b) Pembuahan (fertilisasi)
 Yaitu proses peleburan gamet jantan (sperma) dengan
gamet betina (ovum).
 Setelah penyerbukan, sperma bergerak ke arah sel telur
melalui buluh serbuk sari,
 selanjutnya terjadi peleburan inti sel telur dan inti sperma di
dalam ovula.
 Ovula adalah struktur sporofit yang mengandung
megasporangium dan gametofit betina.
 Pembuahan antara gamet jantan dan betina akan
menghasilkan embrio (lembaga).
 Berdasarkan peristiwa itu, tumbuhan biji disebut juga
embriophyta siphonogama, yaitu tumbuhan yang memiliki
embrio dan perkawinannya terjadi melalui pembentukan
suatu bulu.
 Embrio pada tumbuhan biji bersifat bipolar (dwipolar),
karena pada satu kutubnya akan tumbuh dan berkembang
membentuk batang dan daun, sedangkan kutub lain
membentuk sistem perakaran.
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
 Ada 2 macam pembuahan pada tumbuhan
berbiji :
 1) Pembuahan Tunggal (pembuahan yang
terjadi satu kali pembuahan), yaitu
peleburan gamet jantan dan gamet betina
yang menghasilkan embrio. Terjadi pada
tumbuhan Gymnospermae.
 2) Pembuahan Ganda (pembuahan yang
terjadi dua kali pembuahan),
yaitu:
 - peleburan inti sperma >< ovum ,
menghasilkan zygot (embrio).
 - peleburan inti sperma >< kandung
lembaga skunder , menghasilkan
endosperm (untuk cadangan makanan).
- Terjadi pada tumbuhan Angiospermae.
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
yaitu cara reproduksi tanpa melalui
perkawinan (fertilisasi) gamet
jantan dan betina.
a. Alami , cara perbanyakan yang
dilakukan oleh organ
vegetatif tumbuhan tanpa bantuan
manusia.
Organ vegetatif yang berperan
antara lain :
- Rhizoma (rimpang/akar tinggal);
batang yang menjalar secara
horisontal dalam tanah menyerupai
akar.
- Stolon (geragih); batang yang
menjalar di atas tanah. Misal : arbei
(stroberi), daun kaki kuda (Centela
asiatica)
- Umbi Lapis (Bulbus); batang
berukuran pendek yang dikelilingi
daun berlapis-lapis. Misal: bawang
merah
- Umbi Batang ; batang yang
membengkak di dalam tanah. Misal :
ubi jalar, kentang.
- Tunas ; bagian batang yang
memiliki bakal tunas. Misal : bambu,
kelapa, dan sebagainya.
- Daun ; bagian tepi daun yang
memiliki jaringan meristem. Misal :
Cocor Bebek.
- Kormus ; pangkal batang yang
membesar dan memiliki beberapa
kuncup. Misal : bunga tasbih, gladiol.
b. Buatan; cara perbanyakan yang
dilakukan oleh tumbuhan dengan
bantuan manusia.
Macam reproduksi vegetatif secara
buatan
- Mencangkok
- Menempel (okulasi)
- Menyambung
- Menyetek
- Merunduk
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
8.5. REGNUM ANIMALIA
 Hewan merupakan organisme eukariotik yang
kebanyakan mempunyai banyak sel (multiselular)
 Sel-sel hewan tidak memiliki dinding sel yang
menyokong tubuh dengan kuat,
 Komponen terbesar sel-sel hewan terdiri atas protein
struktural kolagen.
 Berbeda dengan tumbuhan, hewan mempunyai daya
gerak, cepat tanggap terhadap rangsangan eksternal,
tumbuh mencapai besar tertentu,
 memerlukan makanan bentuk kompleks dan jaringan
tubuhnya lunak.
 Semua hewan merupakan organisme heterotrof
(organisme yang membutuhkan senyawa organik
dimana karbon diekstrak untuk pertumbuhannya).
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
Kingdom animalia
meliputi beberapa
kelompok
filum/phylum yaitu
 Porifera,
 Coelenterata,
 Vermes,
 Mollusca,
 Arthropoda,
 Echinodermata
 Chordata.
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
1. Filum Protozoa – Hewan Primitif
•Filum ini terdiri dari organisme
uniseluler,
•biasanya berukuran mikroskopis,
makhluk air seperti amuba.
•Semua protozoa bergerak dengan
bantuan kaki palsu, yang dikenal
sebagai pseudopodia.
•Struktur mirip rambut kecil yang
disebut silia membantu dalam
pergerakan di air bebas.
•Sebagian besar protozoa memiliki
ekor, yang lagi digunakan untuk
gerakan.
•Protozoa berkembang biak dengan
mekanisme pembelahan biner, juga
dikenal sebagai mitosis.
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
2. Filum Porifera – Spons•Filum ini kebanyakan ditemukan di
habitat air.
•Sebagian besar spons memiliki pori-
pori yang dikenal sebagai ostia
ditemukan di seluruh tubuh dan memiliki
lubang besar di puncak, disebut
osculum.
•Mereka memiliki sebuah kanal yang
mendukung asupan makanan dan
oksigen,
•memiliki sistem pendukung yang terdiri
dari jarum kecil seperti formasi silika,
serat spongin dan kalsium.
•reproduksi dari kerajaan hewan pada
segmen ini mungkin seksual, aseksual
atau bahkan tunas.
•Beberapa contoh porifera adalah:
Sycon, Spongilla dan euplectella.
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
3. Filum Coelenterata – Cnidaria
•Sebagian besar ditemukan di habitat
laut,
•memiliki tubuh berlapis dua yang
simetris.
•Lapisan luar tubuh memiliki tentakel
sebagai penyengat yang dapat
melepaskan racun ke dalam tubuh
korban.
•bagian Tubuh Coelenterata terdiri dari
rongga gastro vasular.
•Kelompok ini biasanya terdiri dari dua
jenis hewan (zooids), yaitu polip (hidup
tetap, soliter atau kolonial) dan medusa
(berenang bebas).
•Reproduksi adalah dengan tunas
(aseksual) dalam polip dan medusa
seksual dengan itu.
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
4. Filum Platyhelminthes –
Aschelminthes
 filum ini meliputi semua hewan seperti cacing pipih
dan cacing kremi.
 Hewan-hewan dalam filum ini dapat dipisahkan
menjadi tiga kelompok:
1. Kelas yang hidup bebas bernama Turbellaria.
2. Para cacing yang parasit jatuh di kelas Trematoda.
3. Para cacing pita parasit yang terdiri dari kelas
Cestoda.
 Sebagian besar hewan dalam filum ini hanya
memiliki satu rongga tubuh, yang berfungsi baik
sebagai mulut dan anus.
 Baik jantan dan betina memiliki organ jantan dan
betina pada mereka.
 Planaria, cacing hati dan cacing pita juga masuk di
bawah segmentasi hewan ini.
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
Ciri Cacing Pipih Platyhelminthes
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
5. Filum Nematoda –
Ascaris•terdiri dari sebagian besar cacing
gelang dan eelworms (cacing seperti
akar berkulit halus).
•Ribuan telur mereka yang tergeletak,
berbentuk kista dan menunggu proses
pencernaan.
•Beberapa spesies yang paling
penting yang termasuk dalam filum ini
adalah:
•Lungworms (cacing paru-paru) yang
menyebabkan Hoose.
•Cacing tambang, yang biasanya
cacing yang mempengaruhi anak-
anak sekolah.
•Eelworms Kentang dan cacing perut
lainnya.
Nemathelminthes
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
6. Filum Annelida – Cacing beruas•Kelompok ini terdiri dari semua cacing beruas-ruas, seperti cacing tanah, dan
lintah.
•Sebagian besar cacing tersegmentasi memiliki bulu yang dikenal sebagai
Chaetae, pada setiap segmen, yang membantu mereka bergerak.
•Cacing bersegmen sebagian besar ditemukan pada tanah lembab, meskipun
mereka juga dapat menghuni air tawar dan laut.
•Cacing ini memiliki tubuh lunak yang triploblastic dan mengikuti simetri
bilateral.
•Sementara reproduksi biasanya seksual, mereka memiliki cara lain yang unik
reproduksi – reproduksi aseksual melalui peremajaan.
• Dengan bertumbuh kembali segmen rusak, cacing-cacing secara efektif dapat
mereproduksi. Contoh lain dari cacing annelida adalah sandworms dan
Aphrodites (laut tikus).
Annelida
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
7. Filum Arthropoda – Kaki beruas
 Dengan hampir satu juta spesies (hampir 80% dari
kerajaan hewan) yang merupakan bagian dari filum ini,
ini bisa dikatakan sebagai salah satu yang terbesar.
 Semua arthropoda memiliki kaki bersendi dan
eksoskeleton dapat dilihat secara periodik.
 Contoh arthropoda adalah: kalajengking, laba-laba,
kerang dan krustasea, serangga, kutu kayu, kelabang
dan kaki seribu.
 Arthropoda memiliki bentuk tubuh simetri bilateral, yang
tersegmentasi menjadi bagian-bagian seperti kepala,
dada dan perut.
 Semua arthropoda memiliki kaki bersendi yang
memungkinkan mudah berjalan, berenang, makan dan
merasakan.
 Mereka memiliki darah yang diisi rongga tubuh kecil,
dan respirasi berlangsung dengan bantuan paru-paru,
paru-paru dan buku tracheae.
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
8. Filum Molusca – Moluska dan
Bekicot
 Moluska meliputi: siput, bekicot, cumi-
cumi, kerang, remis dan bahkan gurita.
 Mereka memiliki lidah yang serak yang
bisa merobek bahan lebih kuat dari
mereka.
 Meskipun mereka sebagian besar
ditemukan di habitat air, mereka juga
dapat ditemukan di darat.
 Mereka tinggal di air bernapas melalui
insang, sementara mereka yang tinggal
di darat sepenuhnya mengembangkan
paru-paru. Moluska
 memiliki jenis kelamin yang berbeda.
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
9. Filum Echinodermata –
Bintang Ikan
•Echinodermata Filum terdiri dari
hewan seperti asterias (bintang ikan),
Echinus (landak laut), Holothuria
(teripang) dan Antedon (bintang bulu).
•Sebagian besar hewan ini adalah
makhluk laut dengan tubuh simetris
yang baik berbentuk bintang, bulat atau
memanjang.
•Sebagian besar dari mereka memiliki
eksoskeleton berduri dan sebagian
besar tidak memiliki kepala yang sejati.
•Pergerakan dicapai dengan bantuan
kaki tubed dan kedua jenis kelamin
terpisah.
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
10. Filum Chordata –
 Filum ini pada dasarnya milik hewan yang bisa
disebut vertebrata atau yang terkait erat dengan
vertebrata, yaitu hemichordata.
 Chordata dibagi dalam banyak subphylums, yaitu:
amfibi, reptil, mamalia, hewan berkantong, burung,
ikan, dll.
 Ini memiliki rambut atau bulu, mampu mengatur
suhu tubuh, melahirkan bayi sepenuhnya terbentuk
dan menghasilkan susu untuk memberi makan
anak-anak mereka.
 Contoh mamalia adalah: monyet, anjing, gajah,
kuda nil, kanguru mamalia laut seperti paus, lumba-
lumba, tupai dan binatang pengerat lainnya, seperti
tikus, dan hewan berkantong seperti koala, dan
bahkan manusia.
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
11. Kelas Amphibia – Amfibi
•Amfibi bertelur, biasanya
dalam air dan bernapas
melalui kombinasi paru-
paru, insang dan kulit.
•Mereka tidak bisa mengatur
suhu tubuh mereka dan bisa
hidup baik, di darat dan di
air.
•Amfibi dibagi menjadi tiga
jenis seperti: 1) Caecilian, 2)
Katak dan Kodok, dan 3)
Salamander.
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
12. Kelas Reptilia – Reptil•Reptil telah menjelajahi bumi sejak
sebelum usia dinosaurus dan
beradaptasi dengan baik terhadap
perubahan lingkungan.
•Dinosaurus sebenarnya sekelompok
reptil dikenal sebagai Dinosauria.
•Contoh reptil Aligator, buaya, kadal,
ular, kura-kura, dll
•Meskipun ini adalah hewan
bernapas, mereka juga dapat hidup di
air, tetapi untuk jangka waktu yang
sangat pendek (mereka harus datang
di atas permukaan air untuk bernapas
).
•Reptil tidak dapat mengatur suhu
tubuh dan mereka bertelur.
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
13. Kelas Aves – Burung
•Ada lebih dari 8000 spesies yang
berbeda dari burung dan beberapa
contoh dari mereka termasuk burung
beo, burung pipit, merpati, angsa, dan
camar laut.
•Karakteristik yang hanya unik untuk
burung adalah bahwa mereka
memiliki sayap berbulu, yang
memungkinkan mereka untuk
terbang,
•memiliki paruh bukannya gigi dan
tulang ringan yang membuat mereka
cukup ringan untuk terbang.
•Mereka bisa bernapas bahkan pada
ketinggian tinggi dan bertelur untuk
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
14. filum pisces
•Air adalah rumah bagi
lebih dari 20.000 ikan yang
berbeda, beberapa yang
bahkan belum diketahui.
•Mereka memiliki insang
dan mereka bertelur.
•Ikan yang digunakan harus
diklasifikasikan ke dalam
kelas Pisces, tetapi
konvensi yang tidak
digunakan lagi.
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015

More Related Content

What's hot

Proses klasifikasi
Proses klasifikasiProses klasifikasi
Proses klasifikasiFebryani09
 
Pengertian klasifikasi mahluk hidup dikonversi
Pengertian klasifikasi mahluk hidup dikonversiPengertian klasifikasi mahluk hidup dikonversi
Pengertian klasifikasi mahluk hidup dikonversilanilinggar
 
Hakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas xHakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas xSMAK 5 Penabur
 
klasifikasi makhluk hidup
klasifikasi makhluk hidupklasifikasi makhluk hidup
klasifikasi makhluk hidupUmay Yoshioka
 
Klasifikasi mahluk hidup
Klasifikasi mahluk hidupKlasifikasi mahluk hidup
Klasifikasi mahluk hidupIrma Suryani
 
Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi Makhluk HidupKlasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi Makhluk HidupIntan Irawati
 
Klarifikasi makhluk hidup ppt biologi kelompok 8
Klarifikasi makhluk hidup ppt biologi kelompok 8Klarifikasi makhluk hidup ppt biologi kelompok 8
Klarifikasi makhluk hidup ppt biologi kelompok 8zairafotocopy
 
Ppt 1. Klasifikasi dan Nomenklatur Vertebrata
Ppt 1. Klasifikasi dan Nomenklatur VertebrataPpt 1. Klasifikasi dan Nomenklatur Vertebrata
Ppt 1. Klasifikasi dan Nomenklatur VertebrataAnnas Kurniawan
 
Buku x bab 2 (Klasifikasi Makhluk Hidup)
Buku x bab 2 (Klasifikasi Makhluk Hidup)Buku x bab 2 (Klasifikasi Makhluk Hidup)
Buku x bab 2 (Klasifikasi Makhluk Hidup)Muhamad Toha
 
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup / Kelas 7 SMP
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup / Kelas 7 SMPKeanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup / Kelas 7 SMP
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup / Kelas 7 SMPFatharaniPutriAdrian
 
Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhan
Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhanMakalah klasifikasi hewan dan tumbuhan
Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhanSeptian Muna Barakati
 
Taksonomi tumbuhan
Taksonomi tumbuhanTaksonomi tumbuhan
Taksonomi tumbuhandenotsudiana
 
Klasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupKlasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupRijalul Fikri
 
Klasifikasi, identifikasi tata nama tumbuhan kelompok 5
Klasifikasi, identifikasi tata nama tumbuhan  kelompok 5Klasifikasi, identifikasi tata nama tumbuhan  kelompok 5
Klasifikasi, identifikasi tata nama tumbuhan kelompok 5AnhariSA
 

What's hot (20)

Proses klasifikasi
Proses klasifikasiProses klasifikasi
Proses klasifikasi
 
Pengertian klasifikasi mahluk hidup dikonversi
Pengertian klasifikasi mahluk hidup dikonversiPengertian klasifikasi mahluk hidup dikonversi
Pengertian klasifikasi mahluk hidup dikonversi
 
Hakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas xHakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas x
 
klasifikasi makhluk hidup
klasifikasi makhluk hidupklasifikasi makhluk hidup
klasifikasi makhluk hidup
 
Klasifikasi mahluk hidup
Klasifikasi mahluk hidupKlasifikasi mahluk hidup
Klasifikasi mahluk hidup
 
Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi Makhluk HidupKlasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi Makhluk Hidup
 
Klasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupKlasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidup
 
Tata nama tumbuhan
Tata nama tumbuhanTata nama tumbuhan
Tata nama tumbuhan
 
Klarifikasi makhluk hidup ppt biologi kelompok 8
Klarifikasi makhluk hidup ppt biologi kelompok 8Klarifikasi makhluk hidup ppt biologi kelompok 8
Klarifikasi makhluk hidup ppt biologi kelompok 8
 
Makalah klasifikasi makhluk hidup
Makalah klasifikasi makhluk hidupMakalah klasifikasi makhluk hidup
Makalah klasifikasi makhluk hidup
 
Ppt 1. Klasifikasi dan Nomenklatur Vertebrata
Ppt 1. Klasifikasi dan Nomenklatur VertebrataPpt 1. Klasifikasi dan Nomenklatur Vertebrata
Ppt 1. Klasifikasi dan Nomenklatur Vertebrata
 
Buku x bab 2 (Klasifikasi Makhluk Hidup)
Buku x bab 2 (Klasifikasi Makhluk Hidup)Buku x bab 2 (Klasifikasi Makhluk Hidup)
Buku x bab 2 (Klasifikasi Makhluk Hidup)
 
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup / Kelas 7 SMP
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup / Kelas 7 SMPKeanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup / Kelas 7 SMP
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup / Kelas 7 SMP
 
Kunci determinasi
Kunci determinasiKunci determinasi
Kunci determinasi
 
Kki burn
Kki burnKki burn
Kki burn
 
Klasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupKlasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidup
 
Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhan
Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhanMakalah klasifikasi hewan dan tumbuhan
Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhan
 
Taksonomi tumbuhan
Taksonomi tumbuhanTaksonomi tumbuhan
Taksonomi tumbuhan
 
Klasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupKlasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidup
 
Klasifikasi, identifikasi tata nama tumbuhan kelompok 5
Klasifikasi, identifikasi tata nama tumbuhan  kelompok 5Klasifikasi, identifikasi tata nama tumbuhan  kelompok 5
Klasifikasi, identifikasi tata nama tumbuhan kelompok 5
 

Viewers also liked

sistem sirkulasi pada insecta
sistem sirkulasi pada insectasistem sirkulasi pada insecta
sistem sirkulasi pada insectakrisnasuryanti
 
Sistem pernapasan pada aves
Sistem pernapasan pada avesSistem pernapasan pada aves
Sistem pernapasan pada aveskrisnasuryanti
 
Kemerdekaan mengemukakan pendapat
Kemerdekaan mengemukakan pendapatKemerdekaan mengemukakan pendapat
Kemerdekaan mengemukakan pendapatAgus Sri Hartono
 
Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat
Kemerdekaan Mengemukakan PendapatKemerdekaan Mengemukakan Pendapat
Kemerdekaan Mengemukakan Pendapatdwinandatsania
 
Bentuk bentuk mengemukakan pendapat
Bentuk bentuk mengemukakan pendapatBentuk bentuk mengemukakan pendapat
Bentuk bentuk mengemukakan pendapatsitizaharajamil
 
Sistem pernapasan pada insecta
Sistem pernapasan pada insectaSistem pernapasan pada insecta
Sistem pernapasan pada insectakrisnasuryanti
 
MEKANISME PERNAPASAN BURUNG
MEKANISME PERNAPASAN BURUNGMEKANISME PERNAPASAN BURUNG
MEKANISME PERNAPASAN BURUNGgitaatr
 

Viewers also liked (8)

sistem sirkulasi pada insecta
sistem sirkulasi pada insectasistem sirkulasi pada insecta
sistem sirkulasi pada insecta
 
NILAI NILAI DEMOKRASI
NILAI NILAI DEMOKRASINILAI NILAI DEMOKRASI
NILAI NILAI DEMOKRASI
 
Sistem pernapasan pada aves
Sistem pernapasan pada avesSistem pernapasan pada aves
Sistem pernapasan pada aves
 
Kemerdekaan mengemukakan pendapat
Kemerdekaan mengemukakan pendapatKemerdekaan mengemukakan pendapat
Kemerdekaan mengemukakan pendapat
 
Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat
Kemerdekaan Mengemukakan PendapatKemerdekaan Mengemukakan Pendapat
Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat
 
Bentuk bentuk mengemukakan pendapat
Bentuk bentuk mengemukakan pendapatBentuk bentuk mengemukakan pendapat
Bentuk bentuk mengemukakan pendapat
 
Sistem pernapasan pada insecta
Sistem pernapasan pada insectaSistem pernapasan pada insecta
Sistem pernapasan pada insecta
 
MEKANISME PERNAPASAN BURUNG
MEKANISME PERNAPASAN BURUNGMEKANISME PERNAPASAN BURUNG
MEKANISME PERNAPASAN BURUNG
 

Similar to Keanekaragaman hayati

BAB 3 KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP.ppt
BAB 3 KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP.pptBAB 3 KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP.ppt
BAB 3 KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP.pptreskihastutismaitali
 
klasifikasi makhluk hidup biologiXA.pdf
klasifikasi makhluk hidup biologiXA.pdfklasifikasi makhluk hidup biologiXA.pdf
klasifikasi makhluk hidup biologiXA.pdfDickyy2
 
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP (CIRI-CIRI MH).pptx
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP (CIRI-CIRI MH).pptxKLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP (CIRI-CIRI MH).pptx
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP (CIRI-CIRI MH).pptxHanifahHanifah23
 
Handout materi-kuliah-taksonomi-tumbuhan-tingkat-rendah-hmbp(1)
Handout materi-kuliah-taksonomi-tumbuhan-tingkat-rendah-hmbp(1)Handout materi-kuliah-taksonomi-tumbuhan-tingkat-rendah-hmbp(1)
Handout materi-kuliah-taksonomi-tumbuhan-tingkat-rendah-hmbp(1)Ummi Fitri
 
Aturan binomial nomenclatur
Aturan binomial nomenclaturAturan binomial nomenclatur
Aturan binomial nomenclaturdwirohmawati
 
2. unit unit klasifikasi
2. unit unit klasifikasi2. unit unit klasifikasi
2. unit unit klasifikasiChilmi Andreas
 
Klasifikasi makhluk hidup bahan ajar
Klasifikasi makhluk hidup bahan ajarKlasifikasi makhluk hidup bahan ajar
Klasifikasi makhluk hidup bahan ajarRezha Fahlevi
 
2. klasifikasi mahluk hidup
2. klasifikasi mahluk hidup2. klasifikasi mahluk hidup
2. klasifikasi mahluk hidupBayu Aji D
 
Biologi Tanaman : Nomenclatur (Unsoed) Smt 1
Biologi Tanaman : Nomenclatur (Unsoed) Smt 1Biologi Tanaman : Nomenclatur (Unsoed) Smt 1
Biologi Tanaman : Nomenclatur (Unsoed) Smt 1Muhammad Azka Fardani
 
PPT-UEU-Botani-Farmasi-Pertemuan-12.ppt
PPT-UEU-Botani-Farmasi-Pertemuan-12.pptPPT-UEU-Botani-Farmasi-Pertemuan-12.ppt
PPT-UEU-Botani-Farmasi-Pertemuan-12.pptyoin3
 
Pert 6 keanekaragaman dan klasifikasi
Pert 6 keanekaragaman dan klasifikasiPert 6 keanekaragaman dan klasifikasi
Pert 6 keanekaragaman dan klasifikasihabibdyatama
 
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk HidupKeanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk HidupSMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Hakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas xHakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas xSMAK 5 Penabur
 
BAB 2 PERTEMUAN KE2.pdf
BAB 2 PERTEMUAN KE2.pdfBAB 2 PERTEMUAN KE2.pdf
BAB 2 PERTEMUAN KE2.pdfAgustinaAnita2
 
Bab iii biologi klas 7
Bab iii biologi klas 7Bab iii biologi klas 7
Bab iii biologi klas 7Ismail Hamim
 

Similar to Keanekaragaman hayati (20)

BAB 3 KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP.ppt
BAB 3 KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP.pptBAB 3 KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP.ppt
BAB 3 KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP.ppt
 
klasifikasi makhluk hidup
klasifikasi makhluk hidupklasifikasi makhluk hidup
klasifikasi makhluk hidup
 
klasifikasi makhluk hidup biologiXA.pdf
klasifikasi makhluk hidup biologiXA.pdfklasifikasi makhluk hidup biologiXA.pdf
klasifikasi makhluk hidup biologiXA.pdf
 
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP (CIRI-CIRI MH).pptx
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP (CIRI-CIRI MH).pptxKLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP (CIRI-CIRI MH).pptx
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP (CIRI-CIRI MH).pptx
 
Handout materi-kuliah-taksonomi-tumbuhan-tingkat-rendah-hmbp(1)
Handout materi-kuliah-taksonomi-tumbuhan-tingkat-rendah-hmbp(1)Handout materi-kuliah-taksonomi-tumbuhan-tingkat-rendah-hmbp(1)
Handout materi-kuliah-taksonomi-tumbuhan-tingkat-rendah-hmbp(1)
 
Aturan binomial nomenclatur
Aturan binomial nomenclaturAturan binomial nomenclatur
Aturan binomial nomenclatur
 
Botani farmasi 2
Botani farmasi 2Botani farmasi 2
Botani farmasi 2
 
2. unit unit klasifikasi
2. unit unit klasifikasi2. unit unit klasifikasi
2. unit unit klasifikasi
 
Tingkat taksonomi
Tingkat taksonomiTingkat taksonomi
Tingkat taksonomi
 
Tingkat taksonomi
Tingkat taksonomiTingkat taksonomi
Tingkat taksonomi
 
Klasifikasi makhluk hidup bahan ajar
Klasifikasi makhluk hidup bahan ajarKlasifikasi makhluk hidup bahan ajar
Klasifikasi makhluk hidup bahan ajar
 
2. klasifikasi mahluk hidup
2. klasifikasi mahluk hidup2. klasifikasi mahluk hidup
2. klasifikasi mahluk hidup
 
Biologi Tanaman : Nomenclatur (Unsoed) Smt 1
Biologi Tanaman : Nomenclatur (Unsoed) Smt 1Biologi Tanaman : Nomenclatur (Unsoed) Smt 1
Biologi Tanaman : Nomenclatur (Unsoed) Smt 1
 
PPT-UEU-Botani-Farmasi-Pertemuan-12.ppt
PPT-UEU-Botani-Farmasi-Pertemuan-12.pptPPT-UEU-Botani-Farmasi-Pertemuan-12.ppt
PPT-UEU-Botani-Farmasi-Pertemuan-12.ppt
 
Pert 6 keanekaragaman dan klasifikasi
Pert 6 keanekaragaman dan klasifikasiPert 6 keanekaragaman dan klasifikasi
Pert 6 keanekaragaman dan klasifikasi
 
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk HidupKeanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup
 
Hakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas xHakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas x
 
BAB 2 PERTEMUAN KE2.pdf
BAB 2 PERTEMUAN KE2.pdfBAB 2 PERTEMUAN KE2.pdf
BAB 2 PERTEMUAN KE2.pdf
 
Bab iii biologi klas 7
Bab iii biologi klas 7Bab iii biologi klas 7
Bab iii biologi klas 7
 
Bab Iii
Bab IiiBab Iii
Bab Iii
 

More from krisnasuryanti

sistem respirasi bintang laut
sistem respirasi bintang lautsistem respirasi bintang laut
sistem respirasi bintang lautkrisnasuryanti
 
Sistem sirkulasi kelompok 3
Sistem sirkulasi kelompok 3Sistem sirkulasi kelompok 3
Sistem sirkulasi kelompok 3krisnasuryanti
 
sistem respirasi pada katak
sistem respirasi pada kataksistem respirasi pada katak
sistem respirasi pada katakkrisnasuryanti
 
Sistem pernapasan pada aves
Sistem pernapasan pada avesSistem pernapasan pada aves
Sistem pernapasan pada aveskrisnasuryanti
 
Sistem respirasi pada katak
Sistem respirasi pada katakSistem respirasi pada katak
Sistem respirasi pada katakkrisnasuryanti
 
biologi umum ilmu pengetahuan
biologi umum ilmu pengetahuanbiologi umum ilmu pengetahuan
biologi umum ilmu pengetahuankrisnasuryanti
 
Krisna suryanti rsa1 c314011 fis pgmipau
Krisna suryanti rsa1 c314011 fis pgmipauKrisna suryanti rsa1 c314011 fis pgmipau
Krisna suryanti rsa1 c314011 fis pgmipaukrisnasuryanti
 
Ppt ddm krisna suryanti
Ppt ddm krisna suryantiPpt ddm krisna suryanti
Ppt ddm krisna suryantikrisnasuryanti
 
3 d of instructional media
3 d of instructional media3 d of instructional media
3 d of instructional mediakrisnasuryanti
 
Apakah pendapat anda tentang penangguhan perubahan kurikulum 2013
Apakah pendapat anda tentang penangguhan perubahan kurikulum 2013Apakah pendapat anda tentang penangguhan perubahan kurikulum 2013
Apakah pendapat anda tentang penangguhan perubahan kurikulum 2013krisnasuryanti
 
Laporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarLaporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarkrisnasuryanti
 

More from krisnasuryanti (14)

sistem respirasi bintang laut
sistem respirasi bintang lautsistem respirasi bintang laut
sistem respirasi bintang laut
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
 
Sistem sirkulasi kelompok 3
Sistem sirkulasi kelompok 3Sistem sirkulasi kelompok 3
Sistem sirkulasi kelompok 3
 
sistem respirasi pada katak
sistem respirasi pada kataksistem respirasi pada katak
sistem respirasi pada katak
 
Sistem pernapasan pada aves
Sistem pernapasan pada avesSistem pernapasan pada aves
Sistem pernapasan pada aves
 
Sistem respirasi pada katak
Sistem respirasi pada katakSistem respirasi pada katak
Sistem respirasi pada katak
 
biologi umum ilmu pengetahuan
biologi umum ilmu pengetahuanbiologi umum ilmu pengetahuan
biologi umum ilmu pengetahuan
 
Krisna suryanti rsa1 c314011 fis pgmipau
Krisna suryanti rsa1 c314011 fis pgmipauKrisna suryanti rsa1 c314011 fis pgmipau
Krisna suryanti rsa1 c314011 fis pgmipau
 
Ppt ddm krisna suryanti
Ppt ddm krisna suryantiPpt ddm krisna suryanti
Ppt ddm krisna suryanti
 
3 d of instructional media
3 d of instructional media3 d of instructional media
3 d of instructional media
 
Ppt miosis mitosis
Ppt miosis mitosisPpt miosis mitosis
Ppt miosis mitosis
 
Apakah pendapat anda tentang penangguhan perubahan kurikulum 2013
Apakah pendapat anda tentang penangguhan perubahan kurikulum 2013Apakah pendapat anda tentang penangguhan perubahan kurikulum 2013
Apakah pendapat anda tentang penangguhan perubahan kurikulum 2013
 
Laporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarLaporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasar
 
impuls and momentum
impuls and momentumimpuls and momentum
impuls and momentum
 

Recently uploaded

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 

Recently uploaded (20)

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 

Keanekaragaman hayati

  • 2. KELOMPOK 3 PGMIPAU  KRISNA SURYANTI  DWI RIZKI PRATIWI  MERY ANDANI  BEMIE EKA SAPUTRA
  • 3. KEANEKARAGAMAN HAYATI 8.1 PRINSIP- PRINSIP KLASIFIKASI ORGANISME 8.3 RAGNUM MONERA DAN VIRUS 8.6 RAGNUM ANIMALIA 8.4 RAGNUM PROTISTA DAN FUNGI 8.5 RAGNUM PLANTAE 8.2 TATA NAMA HEWAN, TUMBUHAN DAN MIKROBA
  • 4. 8.1 PRINSIP-PRINSIP KLASIFIKASI ORGANISME  Klasifikasi adalah pengelompokan aneka jenis hewan atau tumbuhan ke dalam kelompok tertentu.  Pengelompokan ini disusun secara runtut sesuai dengan tingkatannya (hierarkinya), yaitu mulai dari yang lebih kecil tingkatannya hingga ke tingkatan yang lebih besar.  Ilmu yang mempelajari prinsip dan cara klasifikasi makhluk hidup disebut taksonomi atau sistematik. Sumber : http://biologimediacentre.com/macam-klasifikasi-makhluk-hidup/
  • 5. Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup adalah: •mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki •mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis yang lain •mengetahui hubungan kekerabatan antarmakhluk hidup •memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya Sumber : http://biologimediacentre.com/macam-klasifikasi-makhluk-hidup/
  • 6. A. Macam klasifikasi makhluk hidup  1. Sistem artifisial / buatan Sistem yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri yang ditetapkan oleh peneliti sendiri, misalnya, ukuran, bentuk, dan habitat makhluk hidup. Penganut sistem ini di antaranya Aristoteles dan Theophratus (370 SM).  2. Sistem natural / alami Sistem yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri struktur tubuh eksternal (morfologi) dan struktur tubuh internal (anatomi) secara alamiah. Penganut sistem ini, di antaranya, Carolus Linnaeus (abad ke-18).  3. Sistem modern (filogenetik) Sistem klasifikasi makhluk hidup berdasarkan pada hubungan kekerabatan secara evolusioner. parameter yang digunakan Misalnya Persamaan struktur tubuh dapat diketahui secara eksternal dan internal, Berdasarkan genetika modern. Sumber : http://biologimediacentre.com/macam-klasifikasi-makhluk-hidup/
  • 7. B. Langkah-langkah klasifikasi • mengidentifikasi objek berdasar ciri-ciri struktur tubuh makhluk hidup, • setelah kelompok spesies terbentuk, dapat dibentuk kelompok-kelompok lain dari urutan tingkatan klasifikasi sebagai berikut.  Dua atau lebih spesies dengan ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson genus.  Beberapa genus yang memiliki ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson famili.  Beberapa famili dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk taksonordo.  Beberapa ordo dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk taksonkelas.  Beberapa kelas dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk taksonfilum (untuk hewan) atau divisio (untuk Sumber : http://biologimediacentre.com/macam-klasifikasi-makhluk-hidup/
  • 8. Dengan cara tersebut terbentuklah urutan hierarki atau tingkatan klasifikasi makhluk hidup. Urutan klasifikasi dari tingkatan yang terbesar hingga terkecil adalah sebagai berikut: 1. kingdom (kerajaan) 2. divisio atau filum 3. kelas (classis) 4. ordo (bangsa) 5. famili (suku) 6. genus (marga) 7. spesies (jenis) Sumber : http://biologimediacentre.com/macam-klasifikasi-makhluk-hidup/
  • 9. C. TINGKATAN TAKSON 1. KINGDOM Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi makhluk hidup, Kingdom dikelompokkan menjadi 5 yaitu : Monera, Proista, Fungi, Plantae, dan Animalia. 2. FILUM/DIVISIO (KELUARGA BESAR) Filum atau division terdiri atas organism-organisme yang memiliki satu atau dua persamaan ciri. Nama filum tidak memiliki akhiran yang khas sedangkan nama division umumnya memiliki akhiran khas, antara lain phyta dan mycota. 3. KELAS (CLASSIS) Kelompok takson yang satu tingkat lebih rendah dari filum atau divisio 4. ORDO (BANGSA) Setiap kelas terdiri dari beberapa ordo. Pada dunia tumbuhan, nama ordo umumnya diberi akhiran ales. 5. FAMILI Nama famili tumbuhan biasanya diberi akhiran aceae, sedangkan untuk hewan biasanya diberi nama idea. Dalam penyebutan indonesia nama suku selalu diulang penyebutannya : kacang-kacangan , angrek-anggrekan , jahe-jahean. 6. GENUS (MARGA) Nama genus terdiri atas satu kata, huruf pertama ditulis dengan huruf kapital, dan seluruh huruf dalam kata itu ditulis dengan huruf miring atau dibedakan dari huruf lainnya. 7. SPECIES (JENIS) Spesies adalah suatu kelompok organisme yang dapat melakukan perkawinan antar sesamanya untuk menghasilkan keturunan yang fertil (subur) aturan penulisannya disebut binomial nomenklatur. Sumber : http://biologimediacentre.com/macam-klasifikasi-makhluk-hidup/
  • 10. 8.2 TATA NAMA HEWAN, TUMBUHAN DAN MIKROBA  Tata nama dalam biologi telah mengalami perubahan berkali-kali semenjak manusia mencatat berbagai jenis organisme.  Plinius dari masa Kekaisaran Romawi telah menulis sejumlah nama tumbuhan dan hewan dalam ensiklopedia yang dibuatnya dalam bahasa Latin.  Sistem penamaan organisme selanjutnya selalu menggunakan bahasa Latin dalam tradisi pencatatan Eropa. Hingga sekarang sukar dijumpai sistem penulisan nama organisme yang dipakai dalam tradisi Arab atau Tiongkok.  Kemungkinan dalam tradisi ini penulisan nama menggunakan nama setempat (nama lokal). Keadaan berubah setelah cara penamaan yang lebih sistematik diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus dalam kitab yang ditulisnya, Systema Naturae("Sistematika Alamiah"). Sumber : http://ragamorganisme.blogspot.com/p/tata-nama-biologi.html
  • 11. A. TATA NAMA BINOMIAL  Tata nama binomial (binomial berarti 'dua nama') merupakan aturan penamaan baku bagi semua organisme (makhluk hidup) yang terdiri dari dua kata dari sistem taksonomi (biologi), dengan mengambil nama genus dan nama spesies.  Nama yang dipakai adalah nama baku yang diberikan dalam bahasa Latin atau bahasa lain yang dilatinkan.  Aturan ini pada awalnya diterapkan untuk fungi, tumbuhan dan hewan oleh penyusunnya (Carolus Linnaeus), namun kemudian segera diterapkan untuk bakteri pula.  bagi Tata Nama Botani (ICBN) bagi tumbuhan, beberapa alga, fungi, dan lumut kerak, serta fosil tumbuhan; Peraturan Internasional bagi Tata Nama Zoologi (ICZN) bagi hewan dan fosil hewan; dan Peraturan Internasional bagi Tata Nama Prokariota (ICNP).  Aturan penamaan dalam biologi, khususnya tumbuhan, tidak perlu dikacaukan dengan aturan lain yang berlaku bagi tanaman budidaya (Peraturan Internasional bagi Tata Nama Tanaman Budidaya, ICNCP). Sumber : http://ragamorganisme.blogspot.com/p/tata-nama-biologi.html
  • 12. B. ATURAN PENULISAN  Aturan penulisan dalam tatanama binomial selalu menempatkan nama ("epitet" dari epithet) genus di awal dan nama ("epitet") spesies mengikutinya.  Nama genus SELALU diawali dengan huruf kapital (huruf besar, uppercase) dan nama spesies SELALU diawali dengan huruf biasa (huruf kecil, lowercase).  Pada teks dengan huruf tegak (huruf latin), nama ilmiah ditulis dengan huruf miring (huruf italik), dan sebaliknya. Contoh: Glycine soja, Pavo muticus.  Pada teks tulisan tangan, nama ilmiah diberi garis bawah yang terpisah untuk nama genus dan nama spesies.  Nama lengkap (untuk hewan) atau singkatan (untuk tumbuhan) dari autoritas boleh diberikan di belakang nama spesies, dan ditulis dengan huruf tegak (latin) atau tanpa garis bawah (jika tulisan tangan). Jika suatu spesies digolongkan dalam genus yang berbeda dari yang berlaku sekarang, nama autoritas ditulis dalam tanda kurung. Contoh: Glycine max Merr., Passer domesticus (Linnaeus, 1978) — yang terakhir semula dimasukkan dalam genus Fringilla, sehingga diberi tanda kurung (parentesis) Sumber : http://ragamorganisme.blogspot.com/p/tata-nama-biologi.html
  • 13.  Dalam naskah-naskah ilmiah, paling tidak salah satu nama spesies (biasanya pada penyebutan pertama kali atau pada tempat utama) diikuti oleh "autoritas" - ICZN mengatur penulisan nama autor di bidang zoologi dalam bentuk nama akhir (nama keluarga) diikuti oleh tanggal (boleh hanya tahun) publikasi. Di bidang botani, ICBN menggunakan singkatan nama (terdaftar) dan mengabaikan tanggal (hal ini dulu pernah digunakan pula di bidang zoologi).  Apabila nama awal diganti, misalnya karena spesies dipindahkan ke genus yang lain, kedua sistem tata nama menggunakan tanda kurung (parentesis) yang mengapit autor awalnya. Contoh:  (tumbuhan) Amaranthus retroflexus L. – "L." adalah singkatan baku untuk "Linnaeus".  (tumbuhan) Hyacinthoides italica (L.) Rothm. – Linnaeus pertama kali menamakan tumbuhan ini sebagai Scilla italica; Rothmaler memindahkannya ke genus Hyacinthoides.  (hewan) Passer domesticus (Linnaeus, 1758) – nama asli diberikan oleh Linnaeus sebagai Fringilla domestica; tidak seperti ICBN, ICZN tidak memerlukan penulisan nama orang yang memindahkan nama spesies ke genus lainnya.  Pada penulisan teks yang menyertakan nama umum/trivial, nama ilmiah biasanya menyusul dan diletakkan dalam tanda kurung. Contoh pada suatu judul: "PENGUJIAN DAYA TAHAN KEDELAI (Glycinemax Merr.) TERHADAP BEBERAPA TINGKAT SALINITAS". (Penjelasan: Merr. adalah singkatan dari autoritas (dalam contoh ini E.D. Merrill) yang hasil karyanya diakui untuk menggambarkan Glycine max. Nama Glycine max diberikan Sumber : http://ragamorganisme.blogspot.com/p/tata-nama-biologi.html
  • 14.  Singkatan "sp." (zoologi) atau "spec." (botani) digunakan jika nama spesies tidak dapat atau tidak perlu dijelaskan. Singkatan "spp." (zoologi dan botani) merupakan bentuk jamak. Contoh:Canis sp., berarti satu jenis dari genus Canis; Adiantum spp., berarti jenis-jenis Adiantum.  Sering dikacaukan dengan singkatan sebelumnya adalah "ssp." (zoologi) atau "subsp." (botani) yang menunjukkan subspesies yang belum diidentifikasi. Singkatan ini berarti "subspesies", dan bentuk jamaknya "sspp." atau "subspp."  Singkatan "cf." (dari confer) dipakai jika identifikasi nama belum pasti. Contoh: Corvus cf. splendensberarti "sejenis burung mirip dengan gagak (Corvus splendens) tapi belum dipastikan sama dengan spesies ini".  Penamaan fungi mengikuti penamaan tumbuhan.  Tatanama binomial dikenal pula sebagai "Sistem Sumber : http://ragamorganisme.blogspot.com/p/tata-nama-biologi.html
  • 15. 8.3 RAGNUM MONERA DAN VIRUS •Monera adalah Kingdom makhluk hidup yang tidak memiliki membran inti, biasanya disebut organisme prokariot. •Meskipun tidak memiliki membran inti, kelompok monera memiliki bahan inti, seperti asam inti, sitoplasma, dan membran sel. •organisme yang tergolong ke dalam kingdom monera itu sendiri adalah Bakteri dan Alga Biru. 1. Ragnum Monera https://zaifbio.wordpress.com/2009/01/30/tingkat-taksonomi/
  • 16. a. Bakteri Bakteri adalah organisme prokariot yang hanya dapa dilihat dengan menggunakan mikroskop. Artinya sudah jelas, yaitu bakteri tidak dapat dilihat langsung oleh mata. https://zaifbio.wordpress.com/2009/01/30/tingkat-taksonomi/
  • 17. A.Ciri-ciri Bakteri •Bakteri memiliki tubuh yang hanya terdiri dari satu sel dan berukuran sekitar 4-8 mikron. •Sel bakteri memiliki berbagai bentuk, ada yang bulat(koskus), batang(basil), dan spiral(spirilum) •Meskipun berukuran kecil, jika berkelompok(berkoloni), bakteri akan terlihat. https://zaifbio.wordpress.com/2009/01/30/tingkat-taksonomi/
  • 18. Cara Hidup Bakteri  kebanyakan bakteri bersifat heterotrof, artinya bakteri ada yang sifatnya saprofit dan ada pula yang parasit.  Bakteri saprofit adalah bakter yang hidup bebas di alam dengan mengurai sampah, bangkai, serta kotoran.  Sedangkan bakteri parasit hidup di tubuh makhluk hidup lain dan merugikan inangnya.Berbagai penyakit manusia, tanaman, dan hewan disebabkan oleh bakteri parasit ini. Bakteri dapat menular melalui makanan,minuman melalui perantara atau https://zaifbio.wordpress.com/2009/01/30/tingkat-taksonomi/
  • 19. Perkembangbiakkan Bakteri  Perkembangbiakkan bakteri dapat terjadi secara kawin maupun tidak kawin.  Perkembangbiakan tak kawin dilakukan dengan membelah diri. Pada pembelahan diri, satu sel membelah menjadi dua, kemudian menjadi empat, delapan, enambelas dan seterusnya.  secara kawin, bakteri dapat berkembang biak dengan konjugasi. Caranya, dua sel yang berdekatan membentuk saluran konjugasi. Melalui saluran ini plasma dari sel yang satu mengalir ke sel yang lain. https://zaifbio.wordpress.com/2009/01/30/tingkat-taksonomi/
  • 20. b.ALGA BIRU (Cyanobacteria)  Alga biru merupakan organisme prokariot sama seperti bakteri. Sehingga digolongkan kedalam kingdom monera. http://softilmu.blogspot.com/2013/05/kingdom-monera.html
  • 21. A.Ciri-ciri Alga Biru •Cyanobacteria sering disebut alga hijau-biru karena memiliki warna hijau kebiruan. •Alga ini dapat hidup di berbagai tempat dan keadaan, contohnya saja ada yang hidup di batu, tanah, kulit kayu, air tawar, bahkan air laut. •Tubuhnya ada yang bersel satu, ada pula yang berupa untaian benang yang terbentuk dari beberapa sel. •Sel alga biru tergolong ke dalam sel prokariot yang berklorofil. •Oleh karena itu, ia dapat berfotosintesis dan mengahasilkan makanan sendiri (autotrof). http://softilmu.blogspot.com/2013/05/kingdom-monera.html
  • 22. Perkembangbiakan Alga Biru  Alga biru berkembangbiak dengan cara membelah diri dan fragmentasi.  Alga yang bersel satu membelah diri dari satu menjadi dua, empat, delapan, dan seterusnya.  Sedangkan Alga yang berbentuk benang memutuskan diri menjadi fragmen dan setiap fragmen dapat tumbuh menjadi individu baru.  Contoh Alga biru antara lain Anabarna, Rivularia, Glorocapsa, dan Oscillatori. http://softilmu.blogspot.com/2013/05/kingdom-monera.html
  • 23. 2. Regnum Virus  Virus berarti Racun dalam bahasa yunani  Cabang biologi yang mempelajari tentang virus disebut Virologi  Ciri-cirinya :  1.Aseluler  2.Mempunyai asam nukleat berupa RNA atau DNA  3.Ukuran tubuh 20-300 milimikron disebut juga ultramikroskopik  4. Hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron  5. Pembungkus Tubuh Kapsid terdiri dari Protein  6. Makhluk Peralihan antara makhluk hidup dan benda mati. Disebut makhluk hidup karena virus dapat bereproduksi dan mempunyai asam nukleat , disebut benda mati karena virus dapat dikristalkan  7. Dapat melewati saringan bakteri  8. Struktur Tubuh terdiri dari Kepala, Leher dan Ekor  9. Parasit Obligiat  10. mempunyai daur hidup Litik dan Lisogenik http://www.materisma.com/2014/10/penjelasan-ciri-ciri-dan-struktur-virus.html
  • 24. Bentuk Virus  Virus dapat berbentuk oval, batang (memanjang), huruf T, dan dapat juga berbentuk bulat. Virus memiliki struktur yang sangat sederhana.  Virus hanya terdiri dari materi genetik berupa DNA atau RNA yang dikelilingi oleh suatu protein pelindung yang disebut kapsid. Kapsid dibangun oleh subunit-subunit yang identik satu sama lain yang disebut kapsomer.  Bentuk kapsomer-kapsomer ini sangat simetris dan suatu saat dapat mengkristal.  Pada beberapa virus, seperti virus herpes dan virus influenza, dapat pula dilengkapi oleh sampul atau envelope dari lipoprotein (lipid dan protein).  Pembungkus ini merupakan membran plasma yang berasal dari sel inang virus. Suatu virus dengan materi genetik yang terbungkus oleh pembungkus protein disebut partikel virus atau virion.  Virus bukan sel atau makhluk hidup karena tidak memiliki sitoplasma dan organel sel tidak melakukan metabolisme serta berukuran sangat kecil sehingga tidak mungkin memiliki struktur sel. http://www.materisma.com/2014/10/penjelasan-ciri-ciri-dan-struktur-virus.html
  • 25.  Ukuran Virus  Virus berukuran sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.  Ukuran virus sekitar 20 – 300 milimikron, jauh lebih kecil dari ukuran bakteri, yaitu 10 mikron.  Untuk membuktikan bahwa ukuran virus sangat kecil, Iwanovski dan M. Beijerinck melakukan eksperimen dengan penyaringan.  Ternyata virus tetap lolos dari saringan keramik, sedangkan bakteri tersaring karena ukurannya lebih besar daripada virus. http://www.materisma.com/2014/10/penjelasan-ciri-ciri-dan-struktur-virus.html
  • 26. Bagian Tubuh Virus •Bentuk virus (bakteriofag) terdiri dari kepala, selubung, dan ekor. •Selubung ekor berfungsi sebagai penginfeksi. •Serabut-serabut ekor terdapat di dasar selubung ekor, berfungsi sebagai penerima rangsang. •inti virus hanya terdiri dari satu rangkaian asam nukleat. •Satu rangkaian asam nukleat mengandung 3.500 sampai 600.000 nukleotida. •Deoxyribonucleid Acid (DNA), dan Ribonucleid Acid (RNA) adalah substansi genetik yang membawa kode pewarisan sifat virus. •Berdasarkan penyusun intinya, virus dibedakan menjadi virus DNA dan virus RNA. http://www.materisma.com/2014/10/penjelasan-ciri-ciri-dan-struktur-virus.html
  • 27. 1.Adsorbsi = Pelekatan Tubuh virus pada sel inangnya 2.Penetrasi/Injeksi = Pemasikan Materi genetik virus ke dalam inangnya 3.Sintesis dan Replikasi = virus membuat bagian- bagian tubuhnya dengan menggunakan materi genetik sel inangnya dan digandakan sebanyak- banyaknya 4. Perakitan = virus merakit bagian-bagian tubuhnya menjadi virus utuh 5. Lisis = Virus memecahkan dinding sel http://www.materisma.com/2014/10/penjelasan-ciri-ciri-dan-struktur-virus.html
  • 28. 1.Adsorbsi = Pelekatan Tubuh virus pada sel inangnya 2.Penetrasi/Injeksi = Pemasikan Materi genetik virus ke dalam inangnya 3.Penggabungan dan = Dna Virus akan bergabung dengan Dna sel inangnya dan virus menjadi avirulen (tidak aktif) 4. Pembelahan = Sel inang yang terinfeksi virus akan membelah diri dan otomatis dna virus juga ikut membelah diri.kemudian akan http://www.materisma.com/2014/10/penjelasan-ciri-ciri-dan-struktur-virus.html
  • 29. Virus Pada Manusia  virus Orthomyxovirus menyebabkan Penyakit influenza  Varizella Zoster virus menyebabkan Penyakit Cacar air  Variola Zoster virus menyebabkan penyakit Cacar api  Human Immunodificiency Virus (HIV) menyebabkan penyakit AIDS  Virus Dengue menyebabkab penyakit Demam Berdarah Virus pada Hewan  Rhabdo virus menyebabkan penyakit Rabies  New Castle Disease virus menyababkan penyakit tetelo pada unggas  Footh and Mouth disease virus menyebabkab penyakit kuku dan mulut pada ternak Virus pada tanaman  Tobacco Mosaik Virus (TMV) yg dapat menyebabkan penyakit bercak kunik daun tembakau  Tomato Mosaik virus seperti diatas tetapi pada daun tomat  virus tungro menyebabkan penyakit kerdil pada tanaman padi Peranan menguntungkan virus :  1. Dapat dijadikan Vaksinasi http://www.materisma.com/2014/10/penjelasan-ciri-ciri-dan-struktur-virus.html
  • 30. 8.4 RAGNUM PROTISTA DAN FUNGI 1. RAGNUM PROTISTA •Protista merupakan organisme yang bersifat eukariotik (inti selnya sudah memiliki selaput inti). •Pembentukan regnum ini diusulkan oleh Ernst Haeckel atas pertimbangan adanya organise- organisme yagn memiliki ciri tumbuhan (berklorofil) sekaligus memiliki ciri hewan (dapat bergerak). •Yang termasuk dalam regnum ini adalah : 1. Protozoa 2. Ganggang bersel satu http://gurungeblog.com/2012/11/27/ciri-ciri-protista/
  • 31.  Kingdom ini merupakan kelompok yang bersel satu atau bersel banyak yang mempunyai membran inti (eukariot) dan selnya tidak membentuk jaringan sebenarnya.  Protista dapat dikelompokkan lagi menjadi protista menyerupai jamur,  protista menyerupai tumbuhan (Algae/ganggang), dan protista menyerupai hewan (protozoa).  Anggota protista banyak yang dapat menimbulkan penyakit bagi manusia maupun makhluk hidup lain, misalnya plasmodium yang menyebabkan malaria.  Namun, banyak pula anggota kingdom protista yang bermanfaat bagi manusia,  misalnya ganggang hijau Chlorella yang dapat digunakan sebagai makanan suplemen bergizi tinggi dan ganggang diatom yang dapat digunakan sebagai bahan penggosok dan http://gurungeblog.com/2012/11/27/ciri-ciri-protista/
  • 32. a. protozoa  protozoa adalah berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan.  Jadi,Protozoa adalah hewan pertama.  Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik.  .Habitat hidupnya adalah tempat yang basah atau berair.  Jika kondisi lingkungan tempat hidupnya tidak menguntungkan maka protozoa akan membentuk membran tebal dan kuat yang disebut Kista http://gurungeblog.com/2012/11/27/ciri-ciri-protista/
  • 33.
  • 34. Ciri-ciri protozoa  1.Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)  2.Protozoa memiliki alat gerak yaitu ada yang berupa kaki semu, bulu getar (cillia) atau bulu cambuk (flagel).  3.Hidup bebas, saprofit atau parasit  4.Organisme bersel tunggal  5.Eukariotik atau memiliki membran nukleus/ berinti sejati  6.Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)  7.Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup. sista, merupakan bentuk sel protozoa yang terdehidrasi dan berdinding tebal mirip dengan endospora yang terjadi pada bakteri  8.Protozoa mampu bertahan hidup dalam lingkungan kering maupun basah.  9.Protozoa tidak mempunyai dinding sel  10.Protozoa merupakan organisme mikroskopis yang prokariot http://gurungeblog.com/2012/11/27/ciri-ciri-protista/
  • 35. PROTOZOA DIBAGI MENJADI 4 KELAS BERDASAR ALAT GERAK  1 Rhizopoda (Sarcodina),  alat geraknya berupa pseudopoda (kaki semu) • Amoeba proteus  memiliki dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan dan vakuola kontraktil. • Entamoeba histolityca  menyebabkan disentri amuba (bedakan dengan disentri basiler yang disebabkan Shigella dysentriae) • Entamoeba gingivalis  menyebabkan pembusukan makanan di dalam mulut radang gusi (Gingivitis) • Foraminifera sp.  fosilnya dapat dipergunakan sebagai petunjuk adanya minyak bumi. Tanah yang mengandung fosil fotaminifera disebut tanah globigerina. • Radiolaria sp.  endapan tanah yang mengandung hewan tersebut digunakan untuk bahan penggosok. http://gurungeblog.com/2012/11/27/ciri-ciri-protista/
  • 36.
  • 37. 2 Flagellata (Mastigophora),  alat geraknya berupa nagel (bulu cambuk). Dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu: • Golongan phytonagellata - Euglena viridis (makhluk hidup peralihah antara protozoa dengan ganggang) • Golongan Zooflagellata, contohnya : - Trypanosoma gambiense & Trypanosoma rhodesiense.  Menyebabkan penyakit tidur di Afrika dengan vektor (pembawa) Þ lalat Tsetse (Glossina sp.) - Trypanosoma cruzl Þ penyakit chagas - Trypanosoma evansi Þ penyakit surra, pada hewan ternak (sapi). - Leishmaniadonovani Þ penyakit kalanzar - Trichomonas vaginalis Þ penyakit keputihan http://gurungeblog.com/2012/11/27/ciri-ciri-protista/
  • 38.
  • 39. 3 Ciliata (Ciliophora),  alat gerak berupa silia (rambut getar)  Memiliki dua jenis inti Þ Makronukleus dan Mikronukleus (inti reproduktif).  Cara reproduksi, aseksual Þ membelah diri, seksual Þ konyugasi. http://gurungeblog.com/2012/11/27/ciri-ciri-protista/
  • 40.
  • 41. 4 Sporozoa,  protozoa yang tidak memiliki alat gerak  Cara bergerak hewan ini dengan cara mengubah kedudukan tubuhnya.  Pembiakan secara vegetatif (aseksual) disebut juga Skizogoni dan secara generatif (seksual) disebut Sporogoni. http://gurungeblog.com/2012/11/27/ciri-ciri-protista/
  • 42.
  • 43. b. Gangang bersel satu •Merupakan organisme berkloroplas yang dapat mneghasilkan oksigen melalui proses fotosintesis. •Ukuran nya beragam dari beberapa micrometer sampai beberapa meter panjangnya. •tersebar luas di alam dan dijumpai hampir disegala macam lingkungan yang terkena sinar matahari (Pelczar dan Chan, 1986). http://gurungeblog.com/2012/11/27/ciri-ciri-protista/
  • 44.  Tubuh ganggang terdapat zat warna (pigmen), yaitu : - fikosianin : warna biru - klorofil : warna hijau - fikosantin : warna perang/ coklat - fikoeritrin : warna merah - karoten : warna keemasan - xantofil : warna kuning  Ganggang bersifat autotrof (dapat menyusun makanannya sendiri).  Hampir semua ganggang bersifat eukaryotik.  Habitat hidupnya di air tawar, laut dan tempat-tempat yang lembab. http://gurungeblog.com/2012/11/27/ciri-ciri-protista/
  • 45. 2. Regnum Fungi (Jamur) • Fungi merupakan organisme uniseluler (bersel satu) dan multiseluler (bersel banyak) yang tidak berklorofil, • fungi multiseluler dapat membentuk benang-benang yang disebut hifa. •Seluruh anggota dari regnum ini bersifat heterotrof. •Regnum ini dibagi menjadi beberapa divisi yaitu: •Zygomycotina •Ascomycotina •Basidiomycotina •Deuteromycotina http://www.artikelsiana.com/2015/03/klasifikasi-jamur-fungi-ciri-ciri-reproduksi-peranan.html#_
  • 46. a. Zygomycotina  Jamur ini dinamakan sebagai Zygomycota karena membentuk spora istirahat berdinding tebal yang disebut dengan zigospora.  Zygomycota berhabitat di darat, di tanah, atau pada sisa organisme mati  Zygomycota merupakan kelompok utama yang dapat dikatakan penting karena membentuk mikorisa (simbiosis jamur dengan akar tanaman).  Anggota Zygomycota yang utama adalah hidup sebagai saprofit. http://www.artikelsiana.com/2015/03/klasifikasi-jamur-fungi-ciri-ciri-reproduksi-peranan.html#_
  • 47. Struktur Tubuh Zygomycota – •Zygomycota memiliki miselium yang bercabang banyak dan tidak bersekat- sekat. •Pada zygomycota memiliki hifa yang bersifat senositik. •Septa yang ditemukan hanya disaat sel bereproduksi. •Salah contoh dari Zygomycota yang penting adalah Rhizopus stolonifer. •Misliem pada Rhizopus memiliki tiga tipe hifa •Stolon, hifa yang membentuk jaringan pada permukaan substrak (misalnya roti) •Rizoid, hifa yang menembus substrak dan berfungsi sebagai jangkar untuk menyerap makanan •Sporangiofor, hifa yang tumbuh dengan tegak pada permukaan substrak dan memiliki sporangium globuler di ujungnya. http://www.artikelsiana.com/2015/03/klasifikasi-jamur-fungi-ciri-ciri-reproduksi-peranan.html#_
  • 48. Ciri-Ciri Zygomycota  Zygomycota habitat didarat, tanah dan hidup dengan saprofit  Merupakan kelompok utama dalam membentuk mikoriza  Memiliki miselium yang bercabang banyak dan juga tidak bersekat-sekat  Zygomycota memiliki hifa yang bersifat senositik  Dinding sel terdiri dari kitin dan tidak memiliki zoospora sehingga spora memiliki sel-sel yang berdinding  Bereproduksi secara aseksual dan seksual  Reproduksi secara aseksual adalah dilakukan pada spora yang telah pecah yang berasal dari sporangium, sehingga beberapa hifa akan muncul dengan ujung yang membentuk sporangium berisi spora yang jika terhambur akan membentuk miselium baru.  Reproduksi secara seksual adalah dilakukan dengan peleburan dua hifa yaitu hifa betina dan jantan. Hifa betina adalah hifa yang memberikan isi selnya. Sedangkan hifa jantan adalah hifa yang menerima isi selnya. http://www.artikelsiana.com/2015/03/klasifikasi-jamur-fungi-ciri-ciri-reproduksi-peranan.html#_
  • 49. Cara Reproduksi –  Zygomycota bereproduksi dengan aseksual dan seksual.  Pada reproduksi secara aseksual adalah dengan spora nonmotil yang dihasilkan oleh sporangium,  sedangkan pada reproduksi seksualnya dengan konjugasi. http://www.artikelsiana.com/2015/03/klasifikasi-jamur-fungi-ciri-ciri-reproduksi-peranan.html#_
  • 50. b. Ascomycotina  Ascomycota bercirikan talus yang terdiri dari miselium yang bersekat.  Reproduksi seksual pada Ascomycota yang akan membentuk askospora didalam askus.  Ada yang hidup sebagai saproba dan ada juga yang hidup sebagai parasit, yang menimbulkan berbagai macam penyakit pada tumbuh-tumbuhan. http://www.artikelsiana.com/2015/03/klasifikasi-jamur-fungi-ciri-ciri-reproduksi-peranan.html#_
  • 51. Ciri-Ciri Ascomycota  Menghasilkan askospora dalam hasil reproduksi secara seksual,  Talus uniseluler dan multiseluler  Hifa yang bersekat dan tiap sekatnya memiliki inti satu  Dinding hifa diperkuat dengan selulosa dan memiliki sifat heterokarotik (inti berbeda muatan)  Reproduksi aseksual dengan memperbanyak konidia, spora, tunas dan fragmentasi. Adapun reproduksi seksual dengan konjugasi yang digunakan untuk membentuk askospora di dalam askus. Umumnya askus dibentuk dalam tubuh buah yang disebut dengan askokarp (askoma). http://www.artikelsiana.com/2015/03/klasifikasi-jamur-fungi-ciri-ciri-reproduksi-peranan.html#_
  • 52. •Pada reproduksi aseksual Ascomycota yang menghasilkan spora konidin yang terbentuk pada ujung hifa yang khusus disebut dengan konidiofor. •Bentuk askus terdiri dari macam- macam bentuk yaitu : 1. askus tanpa askokarp 2. askus yang askokarpnya berbentuk seperti mangkok yang disebut apotesium 3. askus yang askokarpnya berbentuk bola tanpa ostiulum disebut dengan kleistotesium 4. askus yang askokarpnya berbentuk botol dengan leher dan memiliki ostiolum disebut peritesium. http://www.artikelsiana.com/2015/03/klasifikasi-jamur-fungi-ciri-ciri-reproduksi-peranan.html#_
  • 53. c. Basidiomycotina •Basidiomycota memiliki yaitu hifa yang bersepta dengan sambungan apit (clamp connection), •spora aseksualnya terbentuk pada basidium yang memiliki bentuk ganda. •Tubuh cendawan Basidiomycota mencakup struktur yang mirip batang dan tudung yang disebut dengan basidiokarp. •Jamur ini memiliki struktur yang disebut dengan basidium, menghasilkan spora. •Fungsi dari basidium adalah sama dengan askus pada Ascomycota. •Dibagian ujung basidium akan tumbuh empat basidiospora. •Basidiomycota terdiri dari beberapa kelas seperti Hymenomycetes yang memiliki ordo dari Agaricales, famili Agaricaceae, yang mencakup jamur-jamur berlamela atau memliki keping lipatan yang berupa bilah-bilah. http://www.artikelsiana.com/2015/03/klasifikasi-jamur-fungi-ciri-ciri-reproduksi-peranan.html#_
  • 54. Ciri-Ciri Basidiomycota  Berdaging dan bersifat saproba  Tubuh buah seperti payung  Pada beberapa dari spesies tangkainya asimetris, pendek, bahkan ada juga yang tidak bertangkai  Basidiospora terdapat pada permukaan lamela atau bila yang terbentuk dibagian bawah tudungnya  Makroskopis disebut dengan mushroom  Reproduksi aseksual dengan tunas, fragmentasi, dan konidia.  Sedangkan pada reproduksi secara seksual adalah dengan cara membentuk basidiospora.  Basidiospora menghasilkan basidium yang memiliki bentuk seperti gada. Basidium ada yang bersekat, dan ada juga yang tidak bersekat. http://www.artikelsiana.com/2015/03/klasifikasi-jamur-fungi-ciri-ciri-reproduksi-peranan.html#_
  • 55. d. Deuteromycotina  Deuteromycota atau fungi imperfecti (jamur tidak sempurna).  Devisi ini dibuat untuk mengelompokkan dari semua jamur yang tidak termasuk dalam devisi lainnya.  Ciri utama dari Deuteromycota adalah belum diketahui reproduksi aseksual selama siklus hidupnya. Deuteremycota hanya dapat ditemukan didarat.  Sebagianbesar dari anggota devisi ini kemungkinan memiliki kerabat dengan Ascomycota yang dilihat dari adanya pembentukan konidia.  Sisanya kira-kira adalah Zygomycota dan Basiodiomycota yang tidak bereproduksi secara seksual. http://www.artikelsiana.com/2015/03/klasifikasi-jamur-fungi-ciri-ciri-reproduksi-peranan.html#_
  • 56. Reproduksi Deuteromycota –  Deuteromycota bereproduksi secara aseksual dengan menghasilkan konidia atau menghasilkan hifa yang khusus disebut dengan konidiofor.  Kemungkinan dari jamur ini adalah suatu peralihan jamur yang digolongkan dalam antara Ascomycota ke Basidiomycota tetapi tidak diketahui hubungannya. http://www.artikelsiana.com/2015/03/klasifikasi-jamur-fungi-ciri-ciri-reproduksi-peranan.html#_
  • 57. Ciri-Ciri Deuteromycota  Hifa bersekat dan tubuhnya berukuran mikroskopis  Bereproduksi hanya secara aseksual yang dilakukan dengan membentuk spora dan konidia. Adapun reproduksi secara seksual belum diketahui sehingga mengapa Deuteromycota disebut dengan jamur tak sempurna  Multiseluler  Umumnya jenis Deuteromycota bersifat merusak atau menyebabkan penyakit pada manusia, hewan dan tanaman. http://www.artikelsiana.com/2015/03/klasifikasi-jamur-fungi-ciri-ciri-reproduksi-peranan.html#_
  • 58. 8.5 RAGNUM PLANTAE  Tumbuhan (Plantae) digolongkan ke dalam kingdom tersendiri, yaitu kingdom Plantae.  Penggunaan istilah regnum untuk dunia tumbuhan lebih umum digunakan dibandingkan istilah kingdom. biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
  • 59. Tumbuhan memiliki ciri / karakteristik antara lain :  a. merupakan organisme multiseluler (terdiri atas banyak sel),  b. merupakan organisme eukariotik (memiliki membran inti)  c. memiliki klorofil (zat hijau daun) yang berperan dalam proses fotosintesis. Dengan demikian tumbuhan merupakan organisme yang mampu mensintesis/membuat makanan sendiri (autotrof).  d. dinding sel yang tersusun atas selulosa.  e. Reproduksi secara generatif (gametofit/seksual) maupun vegetatif biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
  • 60. Menurut Campbell (1998: 550), anggota Plantae dapat diklasifikasikan ke dalam 12 divisio, yaitu:  1. Tumbuhan tidak berpembuluh (Briophyta) a. Hepatophyta b. Briophyta c. Anthocerophyta  2. Tumbuhan berpembuluh (pteridophyta dan Spermatophyta) a. Psilophyta b. Lycophyta c. Equisetophyta (Sphenophyta) d. Pterophyta e. Pinophyta (Coniferophyta) f. Cycadophyta g. Ginkgophyta h. Gnetophyta biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
  • 62. A. Tumbuhan Lumut (Briophyta)  Briophyta memiliki jumlah kurang lebih 10.000 spesies yang telah diidenfikasikan. 1. Ciri-Ciri Briophyta  - Briophyta merupakan organisme multiseluler dan eukariotik.  - Belum memiliki akar, daun, dan batang yang jelas (thallophyta), namun ada yang sudah memiliki akar, batang, dan daun yang jelas (kormophyta). Sehingga sering disebut sebagai tumbuhan peralihan antara thallophyta dan kormophyta.  - Akar belum sejati, dan struktur mirip akar pada Briophyta disebut rhizoid. Peranan Rhizoid membawa air dan nutrisi ke seluruh jaringan. Rhizoid tidak memiliki pembuluh untuk mendistribusikan air dan nutrisi, sehingga briophyta sering disebut tumbahan non- tracheophyta.  - Reproduksi / perkembangbiakan secara metagenesis, yaitu terjadi pergiliran keturunan antara fase sporofit yang diploid (2n) dan fase gametofit yang haploid (n).  - Beberapa jenis lumut dapat bersifat kosmopolit karena dapat ditemukan di berbagai tempat. biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
  • 65. Klasifikasi Briophyta  Berdasarkan bentuk tubuhnya, lumut dapat dibedakan menjadi tiga kelompok (devisi/kelas), yaitu lumut hati (Hepaticopsida), lumut tanduk (Anthoceropsida), dan lumut sejati (Bryopsida). biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
  • 66.  a. Hepatophyta (Lumut Hati)  Beberapa istilah tentang lumut hati antara lain hepaticopsida dan hepaticae. biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
  • 67.  Lumut hati biasa hidup di tempat yang basah sehingga tubuhnya berstruktur higromorf.  Ada juga yang hidup di tempat-tempat yang sangat kering, seperti di kulit pohon, di atas tanah, atau batu cadas sehingga tubuhnya berstruktur xeromorf.  Di dalam tubuh lumut terdapat alat penyimpan air sehingga dalam keadaan kekeringan tidak mengakibatkan lumut mati. biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
  • 68.  Protonema lumut hati kebanyakan hanya berkembang menjadi suatu buluh pendek dan sebagian besar lumut hati memiliki sel yang mengandung minyak astri.  Lumut hati dapat berkembang biak secara aseksual dengan pembentukan kuncup atau gemma dan secara seksual dengan pembentukan anteridium penghasil sperma dan pembentukan arkegonium  penghasil ovum. Lumut hati juga mengalami pergiliran keturunan (metagenesis). Contoh : Marchantia polimorpha biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
  • 69. b. Briophyta (Lumut Sejati)  Beberapa istilah tentang lumut hati antara lain Briopsida dan Musci (lumut daun).  Lumut daun dapat tumbuh di tanah-tanah gundul yang secara periodik mengalami kekeringan, di atas pasir bergerak, di antara rumput-rumput, di atas batu cadas, batang pohon, di rawa-rawa, dan sedikit yang terdapat di dalam air. biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
  • 70. •Pada tempat yang sesuai, spora akan berkecambah membentuk protonema. •Protonema ini terdiri atas benang berwarna hijau, fototrof, bercabang- cabang. •Dari protonema, muncul rizoid yang masuk ke dalam tanah. •Pada keadaan cukup cahaya, protonema akan membentuk kuncup yang dapat berkembang menjadi tumbuhan lumut. •Alat kelamin Musci terkumpul pada ujung batang atau ujung cabang dan dikelilingi oleh daun paling atas. •Pada Musci, kapsul sporanya memiliki kolumela yang terletak di tengah dan dikelilingi oleh ruang yang berisi spora. •Kolumela inilah yang berfungsi sebagai pemberi makanan dan penyimpan air bagi spora yang baru terbentuk. •Bagian atas yang tetap menyelubungi kapsul spora disebut kaliptra danvaginula. biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
  • 71. c. Anthecerophyta (Lumut Tanduk)  Beberapa istilah tentang lumut tanduk antara lain Antheropsida dan Anthocerotales.  Lumut tanduk adalah lumut yang memiliki hubungan kekerabatannya paling dekat dengan tumbuhan vaskuler. Bentuk tubuhnya mirip lumut hati, tetapi sporofitnya membentuk kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk.  Contoh : Anthoceros laevis biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
  • 72. 2. Tumbuhan Paku (Pteridophyta)  1. Ciri-Ciri Pteridophyta  - Pteridophyta merupakan organisme multiseluler dan eukariotik.  - Sudah memiliki akar, daun, dan batang yang jelas (kormophyta).  a. Struktur akar  Akarnya berbentuk serabut dan pada ujungnya terdapat kaliptra (tudung akar). Jaringan akar tumbuhan paku tersusun atas jaringan epidermis, korteks, dan silinder pusat.  b. Struktur batang  Batang tumbuhan paku tersusun atas jaringan epidermis, korteks, dan silinder pusat. Pada silinder pusat terdapat jaringan pengangkut (pembuluh angkut), sehingga tumbuhan paku sudah memiliki pembuluh angkut (tracheophyta).  c. Struktur daun biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
  • 73. Macam daun pada tumbuhan paku ; 1) Berdasarkan ukurannya, dibedakan :  - Daun Mikrofil, yaitu daun yang ukurannya kecil. Mikrofil berbentuk rambut atau sisik, tidak bertangkai, dan tidak bertulang kecuali pada paku kawat dan paku ekor kuda.  - Daun Makrofil, yaitu daun yang ukurannya besar. makrofil sudah bertangkai, bertulang daun, dan memiliki daging daun (mesofil) yang terdapat stomata, jaringan tiang, dan bunga - Daun Tropofil, yaitu daun yang tidak menghasilkan spora, tetapi memiliki zat hijau daun (klorofil), sehingga berfungsi dalam proses fotosintesis atau menghasilkan zat makanan (glukosa). - Daun Sporofil, yaitu daun yang menghasilkan spora sebagai alat perkembangbiakan (reproduksi), sehingga daun ini disebut juga daun fertil (subur). Sporofil pada tumbuhan paku ada yang berbentuk helaian dan ada pula yang membentuk strobilus. Strobilus merupakan kumpulan beberapa sporofil yang menyerupai bentuk kerucut. Di bagian bawah sporofil terdapat sorus, yaitu kumpulan bulatan kecil berwarna cokelat yang mengandung banyak kotak spora (sporangium - Reproduksi / perkembangbiakan secara metagenesis, yaitu terjadi pergiliran keturunan antara fase sporofit yang diploid (2n) dan fase gametofit yang haploid (n). Pada Fase sporofit biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
  • 74. Macam Pteridophyta berdasarkan jenis spora yang dihasilkan Ada 3 (tiga) macam tumbuhan paku berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, yaitu : a. Paku Homospora ( isospora )  Tumbuhan paku homospora menghasilkan spora dengan ukuran sama yang tidak dapat dibedakan antara spora jantan dan betina Contoh : Lycopodium sp. (paku kawat) b. Paku Heterospora ( an-isospora )  Tumbuhan paku heterospora menghasilkan spora berbeda ukuran. Spora jantan berukuran kecil disebut mikrospora dan spora betina besar disebut makrospora Contoh : Selaginella sp.(paku rane), Marsilea crenata (semanggi) c. Paku Peralihan  Paku peralihan menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran sama, namun berjenis kelamin jantan atau betina Contoh : paku ekor kuda ( Equisetum debile ) biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
  • 75. Daur Hidup Tumbuhan paku biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
  • 78. Klasifikasi Pteridophyta a. Psilophyta (paku purba / paku telanjang) •tumbuhan ini belum berdaun dan berakar, •batang telah mempunyai berkas pengangkut, bercabang cabang menggarpu dengan sporangium pada ujung cabang-cabangnya. •Sporofil menghasilkan satu jenis spora (homospora). Contoh :Rhynia major dan Psilotum nudum b. Lycophyta (Paku kawat / paku rambat) Tumbuhan paku ini berdaun kecil, tersusun spiral, sporangium terkumpul dalam strobilus dan muncul di ketiak daun, batang seperti kawat. Contoh: Selaginella sp (paku rane), sebagai tanaman hias biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
  • 79. c. Equisetophyta / Sphenophyta •Tumbuhan paku ini memiliki daun mirip kawat serta daunnya tersusun dalam satu lingkaran. •Bentuk batangnya mirip dengan ekor kuda. d. Pterophyta / Felicinae (paku sejati) •Pterophyta telah memiliki akar, batang, dan daun sejati. •Daun umumnya berukuran besar atau disebut juga megafil. •Batangnya dapat tumbuh di bawah tanah (seperti rhizoma) ataupun batangnya tumbuh di atas tanah. •Ciri yang khas pada divisio ini adalah daun mudanya yang menggulung atau disebut juga circinnatus •dan di bagian permukaan bawah daunnya terdapat sorus. Contoh : - Adiantum cuneatum (suplir) biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
  • 80. B. Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) 1. Ciri – ciri Umum  a. Disebut tumbuhan berbiji karena menghasilkan biji, dan termasuk tumbuhan kormophyta (memiliki akar, batang, dan daun sejati), dan menghasilkan bunga sehingga disebut Anthophyta.  b. Memiliki plastida yang mengandung klorfil a dan b, sehingga bersifat autotrof.  c. Termasuk sel eukariotik dan mempunyai dinding sel yang tersusun dari selulose, hemiselulose, lignin.  d. Merupakan organisme bersel banyak (multiseluler)  e. Memiliki berkas pengangkut, berupa xylem (mengangkut air dan mineral dari tanah) dan floem (mengangkat zat-zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh). biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
  • 81. 2. Perkembangbiakan (reproduksi)  a. Perkembangbiakan secara generatif/seksual dengan membentuk biji yang diawali dengan pembentukan gamet (gametogenesis), penyerbukan (polinasi), peleburan gamet jantan dan betina (fertilisasi) yang menghasilkan Misal, kemudian menjadi embrio.  b. Perkembangan secara vegetatif/aseksual dengan organ-organ vegetatif (tunas, tunas adventif, rhizoma, stolon). biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
  • 82. Klasifikasi Spermatophyta Tumbuhan Spermatophyta dibedakan menjadi 2 golongan (sub devisio), yaitu :  a. Gymnospermae (Tumbuhan biji terbuka)  Angiospermae (Tumbuhan biji tertutup) biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
  • 83. a. Gymnospermae (Tumbuhan biji terbuka)  Disebut biji terbuka karena biji tidak tertutup oleh daging buah.  Umumnya memiliki struktur daun tebal, banyak cabang, tudung daun membentuk konifer/kerucut.  Belum memiliki bunga sesungguhnya. Reproduksi generatif terjadi satu kali pembuahan (pembuahan tunggal) yang menghasilkan Misal.  Waktu antara penyerbukan dan pembuahan berlangsung relatif lama. biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
  • 84. v 1) Cycadophyta/Cycadales, batang tidak bercabang, daun-daun majemuk tersusun sebagai tajuk di pucuk pohon. Contoh : Cycas rumpii (pakis haji). 2) Pinophyta/Coniferales, memiliki tudung daun berbentuk kerucut (konifer), alat reproduksi berupa strobilus (pada jantan maupun betina), daun berbentuk jarum. Contoh : Aghatis alba (damar), Cupressus sp, 3) Gnetophyta/Gnetales, batang memiliki banyak cabang, daun tunggal berhadapan, bunga berkelamin tunggal. Misal : Gnetum gnemon (mlinjo) 4) Ginkophyta, pohon dengan tunas pendek, daun berbentuk pasak/kipas dan bertangkai daun. Gymnospermae dibedakan menjadi :biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
  • 85. b. Angiospermae (Tumbuhan biji tertutup)  Disebut biji tertutup karena biji terbungkus oleh daging buah.  Memiliki alat reproduksi berupa bunga sempurna (benangsari, putik, bakal buah, bakal biji, mahkota, kelopak, dan tangkai).  Reproduksi generatif mengalami dua kali pembuahan (pembuahan ganda) yang menghasilkan zygot (pembuahan inti generatif/sperma dengan ovum) dan endosperm (pembuahan inti generatif/sperma dengan kandung lembaga skunder). biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
  • 86. Angiospermae dibedakan menjadi 2 kelas 1) Kelas Monokotiledonae (Biji berkeping satu)  Umumnya berupa tumbuhan herba semusim atau setahun,  memiliki kotiledon tunggal/berkeping satu, batang tidak bercabang / bercabang sedikit  tidak memiliki kambium, berkas pengangkut tersusun tidak teratur (tersebar),  tipe kolateral tertutup, tulang daun melengkung/sejajar, memiliki akar serabut,  Bunga memiliki bagian-bagian dengan kelipatan 3,  bentuk bunga tidak beraturan, dan warna tidak mencolok. biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
  • 87. Terdiri dari beberapa famili :  a) Liliaceae, Misal : Lilium sp (lilia), Alium cepa (bawang besar), Alium sativum (bawang putih), Alium ascolonicum (bawang merah).  b) Palmae (keluarga palem), Misal : Cocos nucifera (kelapa), Phoenix sp (kurma)  c) Graminae (keluarga rumput- rumputan), Misal : Oryza sativa (padi), Zea mays (Jagung), rumput, bambu, dan sebagainya.  d) Orchidaceae (keluarga anggrek), biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
  • 88. 2) Kelas Dikotiledonae (Biji berkeping dua)  Umumnya berupa tumbuhan menahun (berkayu),  memiliki kotiledon ganda/berkeping dua, umumnya batang bercabang,  memiliki kambium, berkas pengangkut tersusun secara teratur (bersebelahan),  tipe kolateral terbuka, tulang daun menjari/menyirip,  memiliki akar tunggang,  Bunga memiliki bagian-bagian dengan kelipatan 4 atau 5,  bentuk bunga beraturan, dan umumnya memiliki warna mencolok biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
  • 89. Terdiri dari beberapa familia, yaitu :  a) Caryophyllaceae, Misal : Dianthus chinensis.  b) Magnoliaceae, Misal : Magnolia grandiflora (cempaka putih).  c) Rosaseae, Misal : Rosa hybrida ( bunga maqar)  d) Leguminoceae, Misal : Leucena glauca (lamtoro), Parkia specinosa (petai), Tamarindus indica (asam).  e) Malvaceae, Misal : Hibiscus rosa-sinensis (bunga sepatu), Glossipium obtusifolium (kapas).  f) Umbelliferae, Misal : Centella asiatica (talas)  g) Solanaceae, Misal : Solanum tuberosum (kentang), Orthosiphon grandiflorus (kumisal kucing). biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
  • 91. Reproduksi Angiospermae 1. Reproduksi Generatif Dalam siklus hidupnya ada beberapa tahapan, antara lain :  a) Gametogenesis Yaitu pembentukan gamet (sel kelamin). Terjadi di bagian bunga.  b) Penyerbukan (Polinasi) Yaitu jatuhnya/melekatnya serbuk sari pada kepala putik (pada Angiospermae) atau melekatnya serbuk sari pada bakal buah (Gymnospermae). biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
  • 92. 1) Berdasar asal serbuk sari - Autogami (penyerbukan sendiri) yaitu bila serbuk sari berasal dari bunga yang sama (satu bunga). Bila bunga belum mekar disebut kleistogami - Geitonogami (penyerbukan tetangga) bila serbuk sari berasal dari bunga lain tapi masih satu individu. - Alogami ( xerogami ) atau penyerbukan silang, yaitu bila serbuk sari berasal dari individu lain tapi masih dalam satu jenis. - Bastar (hibridogami) , yaitu bila serbuk sari berasal dari yang lain 2) Berdasar Faktor yang membantu: - Anemogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan angin. - Hidrogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan air. - Zoidiogami, yaitu penyeerbukan dengan bantuan hewan. -) Kiropterogami , yaitu penyerbukan dengan bantuan kelelawar. Ciri : bunga yang mekar di malam hari. -) Entomogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan serangga. Ciri : bunga yang menghasilkan nektar / polen / madu. -) Ornitogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan burung. -) Malakogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan siput (molusca). - Antropogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan manusia. -) Protandri, yaitu bila benang sari masak lebih dahulu daripada putik. -) Protogeni, yaitu bila putik masak lebih dahulu daripada benang sari. biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
  • 93. b) Pembuahan (fertilisasi)  Yaitu proses peleburan gamet jantan (sperma) dengan gamet betina (ovum).  Setelah penyerbukan, sperma bergerak ke arah sel telur melalui buluh serbuk sari,  selanjutnya terjadi peleburan inti sel telur dan inti sperma di dalam ovula.  Ovula adalah struktur sporofit yang mengandung megasporangium dan gametofit betina.  Pembuahan antara gamet jantan dan betina akan menghasilkan embrio (lembaga).  Berdasarkan peristiwa itu, tumbuhan biji disebut juga embriophyta siphonogama, yaitu tumbuhan yang memiliki embrio dan perkawinannya terjadi melalui pembentukan suatu bulu.  Embrio pada tumbuhan biji bersifat bipolar (dwipolar), karena pada satu kutubnya akan tumbuh dan berkembang membentuk batang dan daun, sedangkan kutub lain membentuk sistem perakaran. biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
  • 94.  Ada 2 macam pembuahan pada tumbuhan berbiji :  1) Pembuahan Tunggal (pembuahan yang terjadi satu kali pembuahan), yaitu peleburan gamet jantan dan gamet betina yang menghasilkan embrio. Terjadi pada tumbuhan Gymnospermae.  2) Pembuahan Ganda (pembuahan yang terjadi dua kali pembuahan), yaitu:  - peleburan inti sperma >< ovum , menghasilkan zygot (embrio).  - peleburan inti sperma >< kandung lembaga skunder , menghasilkan endosperm (untuk cadangan makanan). - Terjadi pada tumbuhan Angiospermae. biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
  • 96. yaitu cara reproduksi tanpa melalui perkawinan (fertilisasi) gamet jantan dan betina. a. Alami , cara perbanyakan yang dilakukan oleh organ vegetatif tumbuhan tanpa bantuan manusia. Organ vegetatif yang berperan antara lain : - Rhizoma (rimpang/akar tinggal); batang yang menjalar secara horisontal dalam tanah menyerupai akar. - Stolon (geragih); batang yang menjalar di atas tanah. Misal : arbei (stroberi), daun kaki kuda (Centela asiatica) - Umbi Lapis (Bulbus); batang berukuran pendek yang dikelilingi daun berlapis-lapis. Misal: bawang merah - Umbi Batang ; batang yang membengkak di dalam tanah. Misal : ubi jalar, kentang. - Tunas ; bagian batang yang memiliki bakal tunas. Misal : bambu, kelapa, dan sebagainya. - Daun ; bagian tepi daun yang memiliki jaringan meristem. Misal : Cocor Bebek. - Kormus ; pangkal batang yang membesar dan memiliki beberapa kuncup. Misal : bunga tasbih, gladiol. b. Buatan; cara perbanyakan yang dilakukan oleh tumbuhan dengan bantuan manusia. Macam reproduksi vegetatif secara buatan - Mencangkok - Menempel (okulasi) - Menyambung - Menyetek - Merunduk biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
  • 97. 8.5. REGNUM ANIMALIA  Hewan merupakan organisme eukariotik yang kebanyakan mempunyai banyak sel (multiselular)  Sel-sel hewan tidak memiliki dinding sel yang menyokong tubuh dengan kuat,  Komponen terbesar sel-sel hewan terdiri atas protein struktural kolagen.  Berbeda dengan tumbuhan, hewan mempunyai daya gerak, cepat tanggap terhadap rangsangan eksternal, tumbuh mencapai besar tertentu,  memerlukan makanan bentuk kompleks dan jaringan tubuhnya lunak.  Semua hewan merupakan organisme heterotrof (organisme yang membutuhkan senyawa organik dimana karbon diekstrak untuk pertumbuhannya). biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
  • 98. Kingdom animalia meliputi beberapa kelompok filum/phylum yaitu  Porifera,  Coelenterata,  Vermes,  Mollusca,  Arthropoda,  Echinodermata  Chordata. biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
  • 99. 1. Filum Protozoa – Hewan Primitif •Filum ini terdiri dari organisme uniseluler, •biasanya berukuran mikroskopis, makhluk air seperti amuba. •Semua protozoa bergerak dengan bantuan kaki palsu, yang dikenal sebagai pseudopodia. •Struktur mirip rambut kecil yang disebut silia membantu dalam pergerakan di air bebas. •Sebagian besar protozoa memiliki ekor, yang lagi digunakan untuk gerakan. •Protozoa berkembang biak dengan mekanisme pembelahan biner, juga dikenal sebagai mitosis. biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
  • 100. 2. Filum Porifera – Spons•Filum ini kebanyakan ditemukan di habitat air. •Sebagian besar spons memiliki pori- pori yang dikenal sebagai ostia ditemukan di seluruh tubuh dan memiliki lubang besar di puncak, disebut osculum. •Mereka memiliki sebuah kanal yang mendukung asupan makanan dan oksigen, •memiliki sistem pendukung yang terdiri dari jarum kecil seperti formasi silika, serat spongin dan kalsium. •reproduksi dari kerajaan hewan pada segmen ini mungkin seksual, aseksual atau bahkan tunas. •Beberapa contoh porifera adalah: Sycon, Spongilla dan euplectella. biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
  • 101. 3. Filum Coelenterata – Cnidaria •Sebagian besar ditemukan di habitat laut, •memiliki tubuh berlapis dua yang simetris. •Lapisan luar tubuh memiliki tentakel sebagai penyengat yang dapat melepaskan racun ke dalam tubuh korban. •bagian Tubuh Coelenterata terdiri dari rongga gastro vasular. •Kelompok ini biasanya terdiri dari dua jenis hewan (zooids), yaitu polip (hidup tetap, soliter atau kolonial) dan medusa (berenang bebas). •Reproduksi adalah dengan tunas (aseksual) dalam polip dan medusa seksual dengan itu. biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
  • 102. 4. Filum Platyhelminthes – Aschelminthes  filum ini meliputi semua hewan seperti cacing pipih dan cacing kremi.  Hewan-hewan dalam filum ini dapat dipisahkan menjadi tiga kelompok: 1. Kelas yang hidup bebas bernama Turbellaria. 2. Para cacing yang parasit jatuh di kelas Trematoda. 3. Para cacing pita parasit yang terdiri dari kelas Cestoda.  Sebagian besar hewan dalam filum ini hanya memiliki satu rongga tubuh, yang berfungsi baik sebagai mulut dan anus.  Baik jantan dan betina memiliki organ jantan dan betina pada mereka.  Planaria, cacing hati dan cacing pita juga masuk di bawah segmentasi hewan ini. biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
  • 103. Ciri Cacing Pipih Platyhelminthes biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
  • 104. 5. Filum Nematoda – Ascaris•terdiri dari sebagian besar cacing gelang dan eelworms (cacing seperti akar berkulit halus). •Ribuan telur mereka yang tergeletak, berbentuk kista dan menunggu proses pencernaan. •Beberapa spesies yang paling penting yang termasuk dalam filum ini adalah: •Lungworms (cacing paru-paru) yang menyebabkan Hoose. •Cacing tambang, yang biasanya cacing yang mempengaruhi anak- anak sekolah. •Eelworms Kentang dan cacing perut lainnya. Nemathelminthes biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
  • 105. 6. Filum Annelida – Cacing beruas•Kelompok ini terdiri dari semua cacing beruas-ruas, seperti cacing tanah, dan lintah. •Sebagian besar cacing tersegmentasi memiliki bulu yang dikenal sebagai Chaetae, pada setiap segmen, yang membantu mereka bergerak. •Cacing bersegmen sebagian besar ditemukan pada tanah lembab, meskipun mereka juga dapat menghuni air tawar dan laut. •Cacing ini memiliki tubuh lunak yang triploblastic dan mengikuti simetri bilateral. •Sementara reproduksi biasanya seksual, mereka memiliki cara lain yang unik reproduksi – reproduksi aseksual melalui peremajaan. • Dengan bertumbuh kembali segmen rusak, cacing-cacing secara efektif dapat mereproduksi. Contoh lain dari cacing annelida adalah sandworms dan Aphrodites (laut tikus). Annelida biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
  • 106. 7. Filum Arthropoda – Kaki beruas  Dengan hampir satu juta spesies (hampir 80% dari kerajaan hewan) yang merupakan bagian dari filum ini, ini bisa dikatakan sebagai salah satu yang terbesar.  Semua arthropoda memiliki kaki bersendi dan eksoskeleton dapat dilihat secara periodik.  Contoh arthropoda adalah: kalajengking, laba-laba, kerang dan krustasea, serangga, kutu kayu, kelabang dan kaki seribu.  Arthropoda memiliki bentuk tubuh simetri bilateral, yang tersegmentasi menjadi bagian-bagian seperti kepala, dada dan perut.  Semua arthropoda memiliki kaki bersendi yang memungkinkan mudah berjalan, berenang, makan dan merasakan.  Mereka memiliki darah yang diisi rongga tubuh kecil, dan respirasi berlangsung dengan bantuan paru-paru, paru-paru dan buku tracheae. biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
  • 108. 8. Filum Molusca – Moluska dan Bekicot  Moluska meliputi: siput, bekicot, cumi- cumi, kerang, remis dan bahkan gurita.  Mereka memiliki lidah yang serak yang bisa merobek bahan lebih kuat dari mereka.  Meskipun mereka sebagian besar ditemukan di habitat air, mereka juga dapat ditemukan di darat.  Mereka tinggal di air bernapas melalui insang, sementara mereka yang tinggal di darat sepenuhnya mengembangkan paru-paru. Moluska  memiliki jenis kelamin yang berbeda. biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
  • 110. 9. Filum Echinodermata – Bintang Ikan •Echinodermata Filum terdiri dari hewan seperti asterias (bintang ikan), Echinus (landak laut), Holothuria (teripang) dan Antedon (bintang bulu). •Sebagian besar hewan ini adalah makhluk laut dengan tubuh simetris yang baik berbentuk bintang, bulat atau memanjang. •Sebagian besar dari mereka memiliki eksoskeleton berduri dan sebagian besar tidak memiliki kepala yang sejati. •Pergerakan dicapai dengan bantuan kaki tubed dan kedua jenis kelamin terpisah. biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
  • 111. 10. Filum Chordata –  Filum ini pada dasarnya milik hewan yang bisa disebut vertebrata atau yang terkait erat dengan vertebrata, yaitu hemichordata.  Chordata dibagi dalam banyak subphylums, yaitu: amfibi, reptil, mamalia, hewan berkantong, burung, ikan, dll.  Ini memiliki rambut atau bulu, mampu mengatur suhu tubuh, melahirkan bayi sepenuhnya terbentuk dan menghasilkan susu untuk memberi makan anak-anak mereka.  Contoh mamalia adalah: monyet, anjing, gajah, kuda nil, kanguru mamalia laut seperti paus, lumba- lumba, tupai dan binatang pengerat lainnya, seperti tikus, dan hewan berkantong seperti koala, dan bahkan manusia. biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
  • 112. 11. Kelas Amphibia – Amfibi •Amfibi bertelur, biasanya dalam air dan bernapas melalui kombinasi paru- paru, insang dan kulit. •Mereka tidak bisa mengatur suhu tubuh mereka dan bisa hidup baik, di darat dan di air. •Amfibi dibagi menjadi tiga jenis seperti: 1) Caecilian, 2) Katak dan Kodok, dan 3) Salamander. biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
  • 113. 12. Kelas Reptilia – Reptil•Reptil telah menjelajahi bumi sejak sebelum usia dinosaurus dan beradaptasi dengan baik terhadap perubahan lingkungan. •Dinosaurus sebenarnya sekelompok reptil dikenal sebagai Dinosauria. •Contoh reptil Aligator, buaya, kadal, ular, kura-kura, dll •Meskipun ini adalah hewan bernapas, mereka juga dapat hidup di air, tetapi untuk jangka waktu yang sangat pendek (mereka harus datang di atas permukaan air untuk bernapas ). •Reptil tidak dapat mengatur suhu tubuh dan mereka bertelur. biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
  • 114. 13. Kelas Aves – Burung •Ada lebih dari 8000 spesies yang berbeda dari burung dan beberapa contoh dari mereka termasuk burung beo, burung pipit, merpati, angsa, dan camar laut. •Karakteristik yang hanya unik untuk burung adalah bahwa mereka memiliki sayap berbulu, yang memungkinkan mereka untuk terbang, •memiliki paruh bukannya gigi dan tulang ringan yang membuat mereka cukup ringan untuk terbang. •Mereka bisa bernapas bahkan pada ketinggian tinggi dan bertelur untuk biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
  • 115. 14. filum pisces •Air adalah rumah bagi lebih dari 20.000 ikan yang berbeda, beberapa yang bahkan belum diketahui. •Mereka memiliki insang dan mereka bertelur. •Ikan yang digunakan harus diklasifikasikan ke dalam kelas Pisces, tetapi konvensi yang tidak digunakan lagi. biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015