4. 8.1 PRINSIP-PRINSIP KLASIFIKASI
ORGANISME
Klasifikasi adalah pengelompokan aneka
jenis hewan atau tumbuhan ke dalam
kelompok tertentu.
Pengelompokan ini disusun secara runtut
sesuai dengan tingkatannya (hierarkinya),
yaitu mulai dari yang lebih kecil tingkatannya
hingga ke tingkatan yang lebih besar.
Ilmu yang mempelajari prinsip dan
cara klasifikasi makhluk
hidup disebut taksonomi atau sistematik.
Sumber : http://biologimediacentre.com/macam-klasifikasi-makhluk-hidup/
5. Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup adalah:
•mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan
persamaan ciri-ciri yang dimiliki
•mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk
hidup untuk membedakannya dengan makhluk
hidup dari jenis yang lain
•mengetahui hubungan kekerabatan
antarmakhluk hidup
•memberi nama makhluk hidup yang belum
diketahui namanya
Sumber : http://biologimediacentre.com/macam-klasifikasi-makhluk-hidup/
6. A. Macam klasifikasi makhluk hidup
1. Sistem artifisial / buatan
Sistem yang mengelompokkan makhluk
hidup berdasarkan persamaan ciri yang ditetapkan oleh
peneliti sendiri, misalnya, ukuran, bentuk, dan habitat
makhluk hidup. Penganut sistem ini di antaranya
Aristoteles dan Theophratus (370 SM).
2. Sistem natural / alami
Sistem yang mengelompokkan makhluk
hidup berdasarkan persamaan ciri struktur tubuh eksternal
(morfologi) dan struktur tubuh internal (anatomi) secara
alamiah. Penganut sistem ini, di antaranya, Carolus
Linnaeus (abad ke-18).
3. Sistem modern (filogenetik)
Sistem klasifikasi makhluk hidup berdasarkan pada
hubungan kekerabatan secara evolusioner. parameter
yang digunakan Misalnya Persamaan struktur tubuh dapat
diketahui secara eksternal dan internal, Berdasarkan
genetika modern.
Sumber : http://biologimediacentre.com/macam-klasifikasi-makhluk-hidup/
7. B. Langkah-langkah klasifikasi
• mengidentifikasi objek berdasar ciri-ciri struktur tubuh
makhluk hidup,
• setelah kelompok spesies terbentuk, dapat dibentuk
kelompok-kelompok lain dari urutan tingkatan klasifikasi
sebagai berikut.
Dua atau lebih spesies dengan ciri-ciri tertentu
dikelompokkan untuk membentuk takson genus.
Beberapa genus yang memiliki ciri-ciri tertentu
dikelompokkan untuk membentuk takson famili.
Beberapa famili dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk
membentuk taksonordo.
Beberapa ordo dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk
membentuk taksonkelas.
Beberapa kelas dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk
membentuk taksonfilum (untuk hewan) atau divisio (untuk
Sumber : http://biologimediacentre.com/macam-klasifikasi-makhluk-hidup/
8. Dengan cara tersebut
terbentuklah urutan
hierarki atau tingkatan
klasifikasi makhluk hidup.
Urutan klasifikasi dari
tingkatan yang terbesar
hingga terkecil adalah
sebagai berikut:
1. kingdom (kerajaan)
2. divisio atau filum
3. kelas (classis)
4. ordo (bangsa)
5. famili (suku)
6. genus (marga)
7. spesies (jenis)
Sumber : http://biologimediacentre.com/macam-klasifikasi-makhluk-hidup/
9. C. TINGKATAN TAKSON
1. KINGDOM Kingdom merupakan
tingkatan takson tertinggi makhluk hidup,
Kingdom dikelompokkan menjadi 5 yaitu :
Monera, Proista, Fungi, Plantae, dan
Animalia.
2. FILUM/DIVISIO (KELUARGA
BESAR) Filum atau division terdiri atas
organism-organisme yang memiliki satu
atau dua persamaan ciri. Nama filum tidak
memiliki akhiran yang khas sedangkan
nama division umumnya memiliki akhiran
khas, antara lain phyta dan mycota.
3. KELAS (CLASSIS) Kelompok takson
yang satu tingkat lebih rendah dari filum
atau divisio
4. ORDO (BANGSA) Setiap kelas terdiri
dari beberapa ordo. Pada dunia tumbuhan,
nama ordo umumnya diberi akhiran ales.
5. FAMILI Nama famili tumbuhan
biasanya diberi akhiran aceae,
sedangkan untuk hewan biasanya
diberi nama idea. Dalam penyebutan
indonesia nama suku selalu diulang
penyebutannya : kacang-kacangan ,
angrek-anggrekan , jahe-jahean.
6. GENUS (MARGA) Nama genus
terdiri atas satu kata, huruf pertama
ditulis dengan huruf kapital, dan
seluruh huruf dalam kata itu ditulis
dengan huruf miring atau dibedakan
dari huruf lainnya.
7. SPECIES (JENIS) Spesies
adalah suatu kelompok organisme
yang dapat melakukan perkawinan
antar sesamanya untuk
menghasilkan keturunan yang fertil
(subur) aturan penulisannya
disebut binomial nomenklatur.
Sumber : http://biologimediacentre.com/macam-klasifikasi-makhluk-hidup/
10. 8.2 TATA NAMA HEWAN,
TUMBUHAN DAN MIKROBA
Tata nama dalam biologi telah mengalami perubahan
berkali-kali semenjak manusia mencatat berbagai jenis
organisme.
Plinius dari masa Kekaisaran Romawi telah menulis
sejumlah nama tumbuhan dan hewan dalam ensiklopedia
yang dibuatnya dalam bahasa Latin.
Sistem penamaan organisme selanjutnya selalu
menggunakan bahasa Latin dalam tradisi pencatatan
Eropa. Hingga sekarang sukar dijumpai sistem penulisan
nama organisme yang dipakai dalam tradisi Arab atau
Tiongkok.
Kemungkinan dalam tradisi ini penulisan nama
menggunakan nama setempat (nama lokal). Keadaan
berubah setelah cara penamaan yang lebih sistematik
diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus dalam kitab yang
ditulisnya, Systema Naturae("Sistematika Alamiah").
Sumber : http://ragamorganisme.blogspot.com/p/tata-nama-biologi.html
11. A. TATA NAMA BINOMIAL
Tata nama binomial (binomial berarti 'dua nama') merupakan
aturan penamaan baku bagi semua organisme (makhluk
hidup) yang terdiri dari dua kata dari sistem taksonomi
(biologi), dengan mengambil nama genus dan nama spesies.
Nama yang dipakai adalah nama baku yang diberikan dalam
bahasa Latin atau bahasa lain yang dilatinkan.
Aturan ini pada awalnya diterapkan untuk fungi, tumbuhan
dan hewan oleh penyusunnya (Carolus Linnaeus), namun
kemudian segera diterapkan untuk bakteri pula.
bagi Tata Nama Botani (ICBN) bagi tumbuhan, beberapa alga,
fungi, dan lumut kerak, serta fosil tumbuhan; Peraturan
Internasional bagi Tata Nama Zoologi (ICZN) bagi hewan dan
fosil hewan; dan Peraturan Internasional bagi Tata Nama
Prokariota (ICNP).
Aturan penamaan dalam biologi, khususnya tumbuhan, tidak
perlu dikacaukan dengan aturan lain yang berlaku bagi
tanaman budidaya (Peraturan Internasional bagi Tata Nama
Tanaman Budidaya, ICNCP).
Sumber : http://ragamorganisme.blogspot.com/p/tata-nama-biologi.html
12. B. ATURAN PENULISAN
Aturan penulisan dalam tatanama binomial selalu menempatkan
nama ("epitet" dari epithet) genus di awal dan nama ("epitet")
spesies mengikutinya.
Nama genus SELALU diawali dengan huruf kapital (huruf besar,
uppercase) dan nama spesies SELALU diawali dengan huruf biasa
(huruf kecil, lowercase).
Pada teks dengan huruf tegak (huruf latin), nama ilmiah ditulis
dengan huruf miring (huruf italik), dan sebaliknya.
Contoh: Glycine soja, Pavo muticus.
Pada teks tulisan tangan, nama ilmiah diberi garis bawah yang
terpisah untuk nama genus dan nama spesies.
Nama lengkap (untuk hewan) atau singkatan (untuk tumbuhan)
dari autoritas boleh diberikan di belakang nama spesies, dan ditulis
dengan huruf tegak (latin) atau tanpa garis bawah (jika tulisan
tangan). Jika suatu spesies digolongkan dalam genus yang
berbeda dari yang berlaku sekarang, nama autoritas ditulis dalam
tanda kurung. Contoh: Glycine max Merr., Passer domesticus
(Linnaeus, 1978) — yang terakhir semula dimasukkan dalam
genus Fringilla, sehingga diberi tanda kurung (parentesis)
Sumber : http://ragamorganisme.blogspot.com/p/tata-nama-biologi.html
13. Dalam naskah-naskah ilmiah, paling tidak salah satu nama spesies
(biasanya pada penyebutan pertama kali atau pada tempat utama) diikuti
oleh "autoritas" - ICZN mengatur penulisan nama autor di bidang zoologi
dalam bentuk nama akhir (nama keluarga) diikuti oleh tanggal (boleh hanya
tahun) publikasi. Di bidang botani, ICBN menggunakan singkatan nama
(terdaftar) dan mengabaikan tanggal (hal ini dulu pernah digunakan pula di
bidang zoologi).
Apabila nama awal diganti, misalnya karena spesies dipindahkan ke genus
yang lain, kedua sistem tata nama menggunakan tanda kurung (parentesis)
yang mengapit autor awalnya. Contoh:
(tumbuhan) Amaranthus retroflexus L. – "L." adalah singkatan baku untuk
"Linnaeus".
(tumbuhan) Hyacinthoides italica (L.) Rothm. – Linnaeus pertama kali
menamakan tumbuhan ini sebagai Scilla italica; Rothmaler
memindahkannya ke genus Hyacinthoides.
(hewan) Passer domesticus (Linnaeus, 1758) – nama asli diberikan oleh
Linnaeus sebagai Fringilla domestica; tidak seperti ICBN, ICZN tidak
memerlukan penulisan nama orang yang memindahkan nama spesies ke
genus lainnya.
Pada penulisan teks yang menyertakan nama umum/trivial, nama ilmiah
biasanya menyusul dan diletakkan dalam tanda kurung. Contoh pada suatu
judul: "PENGUJIAN DAYA TAHAN KEDELAI (Glycinemax Merr.)
TERHADAP BEBERAPA TINGKAT SALINITAS". (Penjelasan: Merr. adalah
singkatan dari autoritas (dalam contoh ini E.D. Merrill) yang hasil karyanya
diakui untuk menggambarkan Glycine max. Nama Glycine max diberikan
Sumber : http://ragamorganisme.blogspot.com/p/tata-nama-biologi.html
14. Singkatan "sp." (zoologi) atau "spec." (botani)
digunakan jika nama spesies tidak dapat atau tidak
perlu dijelaskan. Singkatan "spp." (zoologi dan botani)
merupakan bentuk jamak. Contoh:Canis sp., berarti satu
jenis dari genus Canis; Adiantum spp., berarti jenis-jenis
Adiantum.
Sering dikacaukan dengan singkatan sebelumnya
adalah "ssp." (zoologi) atau "subsp." (botani) yang
menunjukkan subspesies yang belum diidentifikasi.
Singkatan ini berarti "subspesies", dan bentuk jamaknya
"sspp." atau "subspp."
Singkatan "cf." (dari confer) dipakai jika identifikasi
nama belum pasti. Contoh: Corvus cf. splendensberarti
"sejenis burung mirip dengan gagak (Corvus splendens)
tapi belum dipastikan sama dengan spesies ini".
Penamaan fungi mengikuti penamaan tumbuhan.
Tatanama binomial dikenal pula sebagai "Sistem
Sumber : http://ragamorganisme.blogspot.com/p/tata-nama-biologi.html
15. 8.3 RAGNUM MONERA DAN VIRUS
•Monera adalah Kingdom makhluk
hidup yang tidak memiliki
membran inti, biasanya disebut
organisme prokariot.
•Meskipun tidak memiliki membran
inti, kelompok monera memiliki
bahan inti, seperti asam inti,
sitoplasma, dan membran sel.
•organisme yang tergolong ke
dalam kingdom monera itu sendiri
adalah Bakteri dan Alga Biru.
1. Ragnum Monera
https://zaifbio.wordpress.com/2009/01/30/tingkat-taksonomi/
16. a. Bakteri
Bakteri adalah organisme prokariot yang
hanya dapa dilihat dengan menggunakan
mikroskop. Artinya sudah jelas, yaitu
bakteri tidak dapat dilihat langsung oleh
mata.
https://zaifbio.wordpress.com/2009/01/30/tingkat-taksonomi/
17. A.Ciri-ciri Bakteri
•Bakteri memiliki tubuh yang
hanya terdiri dari satu sel dan
berukuran sekitar 4-8 mikron.
•Sel bakteri memiliki berbagai
bentuk, ada yang bulat(koskus),
batang(basil), dan spiral(spirilum)
•Meskipun berukuran kecil, jika
berkelompok(berkoloni), bakteri
akan terlihat.
https://zaifbio.wordpress.com/2009/01/30/tingkat-taksonomi/
18. Cara Hidup Bakteri
kebanyakan bakteri bersifat heterotrof, artinya
bakteri ada yang sifatnya saprofit dan ada pula
yang parasit.
Bakteri saprofit adalah bakter yang hidup bebas
di alam dengan mengurai sampah, bangkai,
serta kotoran.
Sedangkan bakteri parasit hidup di tubuh
makhluk hidup lain dan merugikan
inangnya.Berbagai penyakit manusia, tanaman,
dan hewan disebabkan oleh bakteri parasit ini.
Bakteri dapat menular melalui
makanan,minuman melalui perantara atau
https://zaifbio.wordpress.com/2009/01/30/tingkat-taksonomi/
19. Perkembangbiakkan Bakteri
Perkembangbiakkan bakteri dapat terjadi
secara kawin maupun tidak kawin.
Perkembangbiakan tak kawin dilakukan
dengan membelah diri. Pada pembelahan diri,
satu sel membelah menjadi dua, kemudian
menjadi empat, delapan, enambelas dan
seterusnya.
secara kawin, bakteri dapat berkembang biak
dengan konjugasi. Caranya, dua sel yang
berdekatan membentuk saluran konjugasi.
Melalui saluran ini plasma dari sel yang satu
mengalir ke sel yang lain.
https://zaifbio.wordpress.com/2009/01/30/tingkat-taksonomi/
20. b.ALGA BIRU (Cyanobacteria)
Alga biru merupakan organisme prokariot
sama seperti bakteri. Sehingga digolongkan
kedalam kingdom monera.
http://softilmu.blogspot.com/2013/05/kingdom-monera.html
21. A.Ciri-ciri Alga Biru
•Cyanobacteria sering disebut alga
hijau-biru karena memiliki warna hijau
kebiruan.
•Alga ini dapat hidup di berbagai
tempat dan keadaan, contohnya saja
ada yang hidup di batu, tanah, kulit
kayu, air tawar, bahkan air laut.
•Tubuhnya ada yang bersel satu, ada
pula yang berupa untaian benang yang
terbentuk dari beberapa sel.
•Sel alga biru tergolong ke dalam sel
prokariot yang berklorofil.
•Oleh karena itu, ia dapat
berfotosintesis dan mengahasilkan
makanan sendiri (autotrof).
http://softilmu.blogspot.com/2013/05/kingdom-monera.html
22. Perkembangbiakan Alga Biru
Alga biru berkembangbiak dengan cara
membelah diri dan fragmentasi.
Alga yang bersel satu membelah diri dari
satu menjadi dua, empat, delapan, dan
seterusnya.
Sedangkan Alga yang berbentuk benang
memutuskan diri menjadi fragmen dan
setiap fragmen dapat tumbuh menjadi
individu baru.
Contoh Alga biru antara lain Anabarna,
Rivularia, Glorocapsa, dan Oscillatori.
http://softilmu.blogspot.com/2013/05/kingdom-monera.html
23. 2. Regnum Virus
Virus berarti Racun dalam bahasa yunani
Cabang biologi yang mempelajari tentang virus disebut Virologi
Ciri-cirinya :
1.Aseluler
2.Mempunyai asam nukleat berupa RNA atau DNA
3.Ukuran tubuh 20-300 milimikron disebut juga ultramikroskopik
4. Hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron
5. Pembungkus Tubuh Kapsid terdiri dari Protein
6. Makhluk Peralihan antara makhluk hidup dan benda mati.
Disebut makhluk hidup karena virus dapat bereproduksi dan
mempunyai asam nukleat , disebut benda mati karena virus
dapat dikristalkan
7. Dapat melewati saringan bakteri
8. Struktur Tubuh terdiri dari Kepala, Leher dan Ekor
9. Parasit Obligiat
10. mempunyai daur hidup Litik dan Lisogenik
http://www.materisma.com/2014/10/penjelasan-ciri-ciri-dan-struktur-virus.html
24. Bentuk Virus
Virus dapat berbentuk oval, batang (memanjang), huruf T, dan
dapat juga berbentuk bulat. Virus memiliki struktur yang sangat
sederhana.
Virus hanya terdiri dari materi genetik berupa DNA atau RNA
yang dikelilingi oleh suatu protein pelindung yang disebut kapsid.
Kapsid dibangun oleh subunit-subunit yang identik satu sama lain
yang disebut kapsomer.
Bentuk kapsomer-kapsomer ini sangat simetris dan suatu saat
dapat mengkristal.
Pada beberapa virus, seperti virus herpes dan virus influenza,
dapat pula dilengkapi oleh sampul atau envelope dari lipoprotein
(lipid dan protein).
Pembungkus ini merupakan membran plasma yang berasal dari
sel inang virus. Suatu virus dengan materi genetik yang
terbungkus oleh pembungkus protein disebut partikel virus atau
virion.
Virus bukan sel atau makhluk hidup karena tidak memiliki
sitoplasma dan organel sel tidak melakukan metabolisme serta
berukuran sangat kecil sehingga tidak mungkin memiliki struktur
sel.
http://www.materisma.com/2014/10/penjelasan-ciri-ciri-dan-struktur-virus.html
25. Ukuran Virus
Virus berukuran sangat kecil dan hanya
dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop elektron.
Ukuran virus sekitar 20 – 300 milimikron, jauh
lebih kecil dari ukuran bakteri, yaitu 10
mikron.
Untuk membuktikan bahwa ukuran virus
sangat kecil, Iwanovski dan M. Beijerinck
melakukan eksperimen dengan penyaringan.
Ternyata virus tetap lolos dari saringan
keramik, sedangkan bakteri tersaring karena
ukurannya lebih besar daripada virus.
http://www.materisma.com/2014/10/penjelasan-ciri-ciri-dan-struktur-virus.html
26. Bagian Tubuh Virus
•Bentuk virus (bakteriofag) terdiri dari
kepala, selubung, dan ekor.
•Selubung ekor berfungsi sebagai
penginfeksi.
•Serabut-serabut ekor terdapat di dasar
selubung ekor, berfungsi sebagai
penerima rangsang.
•inti virus hanya terdiri dari satu
rangkaian asam nukleat.
•Satu rangkaian asam nukleat
mengandung 3.500 sampai 600.000
nukleotida.
•Deoxyribonucleid Acid (DNA), dan
Ribonucleid Acid (RNA) adalah substansi
genetik yang membawa kode pewarisan
sifat virus.
•Berdasarkan penyusun intinya, virus
dibedakan menjadi virus DNA dan virus
RNA.
http://www.materisma.com/2014/10/penjelasan-ciri-ciri-dan-struktur-virus.html
27. 1.Adsorbsi = Pelekatan
Tubuh virus pada sel
inangnya
2.Penetrasi/Injeksi =
Pemasikan Materi genetik
virus ke dalam inangnya
3.Sintesis dan Replikasi =
virus membuat bagian-
bagian tubuhnya dengan
menggunakan materi
genetik sel inangnya dan
digandakan sebanyak-
banyaknya
4. Perakitan = virus
merakit bagian-bagian
tubuhnya menjadi virus
utuh
5. Lisis = Virus
memecahkan dinding sel
http://www.materisma.com/2014/10/penjelasan-ciri-ciri-dan-struktur-virus.html
28. 1.Adsorbsi = Pelekatan
Tubuh virus pada sel
inangnya
2.Penetrasi/Injeksi =
Pemasikan Materi
genetik virus ke dalam
inangnya
3.Penggabungan dan =
Dna Virus akan
bergabung dengan Dna
sel inangnya dan virus
menjadi avirulen (tidak
aktif)
4. Pembelahan = Sel
inang yang terinfeksi
virus akan membelah diri
dan otomatis dna virus
juga ikut membelah
diri.kemudian akan
http://www.materisma.com/2014/10/penjelasan-ciri-ciri-dan-struktur-virus.html
29. Virus Pada Manusia
virus Orthomyxovirus menyebabkan Penyakit influenza
Varizella Zoster virus menyebabkan Penyakit Cacar air
Variola Zoster virus menyebabkan penyakit Cacar api
Human Immunodificiency Virus (HIV) menyebabkan penyakit AIDS
Virus Dengue menyebabkab penyakit Demam Berdarah
Virus pada Hewan
Rhabdo virus menyebabkan penyakit Rabies
New Castle Disease virus menyababkan penyakit tetelo pada unggas
Footh and Mouth disease virus menyebabkab penyakit kuku dan mulut pada
ternak
Virus pada tanaman
Tobacco Mosaik Virus (TMV) yg dapat menyebabkan penyakit bercak kunik daun
tembakau
Tomato Mosaik virus seperti diatas tetapi pada daun tomat
virus tungro menyebabkan penyakit kerdil pada tanaman padi
Peranan menguntungkan virus :
1. Dapat dijadikan Vaksinasi
http://www.materisma.com/2014/10/penjelasan-ciri-ciri-dan-struktur-virus.html
30. 8.4 RAGNUM PROTISTA DAN
FUNGI
1. RAGNUM PROTISTA
•Protista merupakan organisme yang bersifat
eukariotik (inti selnya sudah memiliki selaput inti).
•Pembentukan regnum ini diusulkan oleh Ernst
Haeckel atas pertimbangan adanya organise-
organisme yagn memiliki ciri tumbuhan (berklorofil)
sekaligus memiliki ciri hewan (dapat bergerak).
•Yang termasuk dalam regnum ini adalah :
1. Protozoa
2. Ganggang bersel satu
http://gurungeblog.com/2012/11/27/ciri-ciri-protista/
31. Kingdom ini merupakan kelompok yang bersel
satu atau bersel banyak yang mempunyai
membran inti (eukariot) dan selnya tidak
membentuk jaringan sebenarnya.
Protista dapat dikelompokkan lagi menjadi
protista menyerupai jamur,
protista menyerupai tumbuhan
(Algae/ganggang), dan protista menyerupai
hewan (protozoa).
Anggota protista banyak yang dapat
menimbulkan penyakit bagi manusia maupun
makhluk hidup lain, misalnya plasmodium yang
menyebabkan malaria.
Namun, banyak pula anggota kingdom protista
yang bermanfaat bagi manusia,
misalnya ganggang hijau Chlorella yang dapat
digunakan sebagai makanan suplemen bergizi
tinggi dan ganggang diatom yang dapat
digunakan sebagai bahan penggosok dan
http://gurungeblog.com/2012/11/27/ciri-ciri-protista/
32. a. protozoa
protozoa adalah berasal dari bahasa Yunani,
yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya
hewan.
Jadi,Protozoa adalah hewan pertama.
Protozoa merupakan kelompok lain protista
eukariotik.
.Habitat hidupnya adalah tempat yang basah
atau berair.
Jika kondisi lingkungan tempat hidupnya tidak
menguntungkan maka protozoa akan
membentuk membran tebal dan kuat yang
disebut Kista
http://gurungeblog.com/2012/11/27/ciri-ciri-protista/
33.
34. Ciri-ciri protozoa
1.Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)
2.Protozoa memiliki alat gerak yaitu ada yang berupa kaki
semu, bulu getar (cillia) atau bulu cambuk (flagel).
3.Hidup bebas, saprofit atau parasit
4.Organisme bersel tunggal
5.Eukariotik atau memiliki membran nukleus/ berinti sejati
6.Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)
7.Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup. sista,
merupakan bentuk sel protozoa yang terdehidrasi dan
berdinding tebal mirip dengan endospora yang terjadi pada
bakteri
8.Protozoa mampu bertahan hidup dalam lingkungan kering
maupun basah.
9.Protozoa tidak mempunyai dinding sel
10.Protozoa merupakan organisme mikroskopis yang prokariot
http://gurungeblog.com/2012/11/27/ciri-ciri-protista/
35. PROTOZOA DIBAGI MENJADI 4 KELAS BERDASAR
ALAT GERAK
1 Rhizopoda (Sarcodina),
alat geraknya berupa pseudopoda (kaki semu)
• Amoeba proteus
memiliki dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan dan
vakuola kontraktil.
• Entamoeba histolityca
menyebabkan disentri amuba (bedakan dengan disentri basiler
yang disebabkan Shigella dysentriae)
• Entamoeba gingivalis
menyebabkan pembusukan makanan di dalam mulut
radang gusi (Gingivitis)
• Foraminifera sp.
fosilnya dapat dipergunakan sebagai petunjuk adanya minyak
bumi. Tanah yang mengandung fosil fotaminifera disebut tanah
globigerina.
• Radiolaria sp.
endapan tanah yang mengandung hewan tersebut digunakan
untuk bahan penggosok.
http://gurungeblog.com/2012/11/27/ciri-ciri-protista/
36.
37. 2 Flagellata (Mastigophora),
alat geraknya berupa nagel (bulu cambuk). Dibagi
menjadi 2 kelompok, yaitu:
• Golongan phytonagellata
- Euglena viridis (makhluk hidup peralihah antara
protozoa
dengan ganggang)
• Golongan Zooflagellata, contohnya :
- Trypanosoma gambiense & Trypanosoma rhodesiense.
Menyebabkan penyakit tidur di Afrika dengan vektor
(pembawa)
Þ lalat Tsetse (Glossina sp.)
- Trypanosoma cruzl Þ penyakit chagas
- Trypanosoma evansi Þ penyakit surra, pada hewan
ternak
(sapi).
- Leishmaniadonovani Þ penyakit kalanzar
- Trichomonas vaginalis Þ penyakit keputihan
http://gurungeblog.com/2012/11/27/ciri-ciri-protista/
38.
39. 3 Ciliata (Ciliophora),
alat gerak berupa silia (rambut getar)
Memiliki dua jenis inti Þ Makronukleus dan
Mikronukleus (inti reproduktif).
Cara reproduksi, aseksual Þ membelah diri,
seksual Þ konyugasi.
http://gurungeblog.com/2012/11/27/ciri-ciri-protista/
40.
41. 4 Sporozoa,
protozoa yang tidak memiliki alat gerak
Cara bergerak hewan ini dengan cara
mengubah kedudukan tubuhnya.
Pembiakan secara vegetatif (aseksual)
disebut juga Skizogoni dan secara generatif
(seksual) disebut Sporogoni.
http://gurungeblog.com/2012/11/27/ciri-ciri-protista/
42.
43. b. Gangang bersel satu
•Merupakan organisme
berkloroplas yang dapat
mneghasilkan oksigen melalui
proses fotosintesis.
•Ukuran nya beragam dari
beberapa micrometer sampai
beberapa meter panjangnya.
•tersebar luas di alam dan
dijumpai hampir disegala
macam lingkungan yang
terkena sinar matahari
(Pelczar dan Chan, 1986).
http://gurungeblog.com/2012/11/27/ciri-ciri-protista/
44. Tubuh ganggang terdapat zat warna
(pigmen), yaitu :
- fikosianin : warna biru
- klorofil : warna hijau
- fikosantin : warna perang/ coklat
- fikoeritrin : warna merah
- karoten : warna keemasan
- xantofil : warna kuning
Ganggang bersifat autotrof (dapat menyusun
makanannya sendiri).
Hampir semua ganggang bersifat eukaryotik.
Habitat hidupnya di air tawar, laut dan
tempat-tempat yang lembab.
http://gurungeblog.com/2012/11/27/ciri-ciri-protista/
45. 2. Regnum Fungi (Jamur)
•
Fungi merupakan organisme uniseluler (bersel satu) dan multiseluler (bersel
banyak) yang tidak berklorofil,
• fungi multiseluler dapat membentuk benang-benang yang disebut hifa.
•Seluruh anggota dari regnum ini bersifat heterotrof.
•Regnum ini dibagi menjadi beberapa divisi yaitu:
•Zygomycotina
•Ascomycotina
•Basidiomycotina
•Deuteromycotina
http://www.artikelsiana.com/2015/03/klasifikasi-jamur-fungi-ciri-ciri-reproduksi-peranan.html#_
46. a. Zygomycotina
Jamur ini dinamakan sebagai
Zygomycota karena membentuk spora
istirahat berdinding tebal yang disebut
dengan zigospora.
Zygomycota berhabitat di darat, di tanah,
atau pada sisa organisme mati
Zygomycota merupakan kelompok
utama yang dapat dikatakan penting
karena membentuk mikorisa (simbiosis
jamur dengan akar tanaman).
Anggota Zygomycota yang utama adalah
hidup sebagai saprofit.
http://www.artikelsiana.com/2015/03/klasifikasi-jamur-fungi-ciri-ciri-reproduksi-peranan.html#_
47. Struktur Tubuh Zygomycota –
•Zygomycota memiliki miselium yang
bercabang banyak dan tidak bersekat-
sekat.
•Pada zygomycota memiliki hifa yang
bersifat senositik.
•Septa yang ditemukan hanya disaat
sel bereproduksi.
•Salah contoh dari Zygomycota yang
penting adalah Rhizopus stolonifer.
•Misliem pada Rhizopus memiliki tiga
tipe hifa
•Stolon, hifa yang membentuk
jaringan pada permukaan substrak
(misalnya roti)
•Rizoid, hifa yang menembus
substrak dan berfungsi sebagai
jangkar untuk menyerap makanan
•Sporangiofor, hifa yang tumbuh
dengan tegak pada permukaan
substrak dan memiliki sporangium
globuler di ujungnya.
http://www.artikelsiana.com/2015/03/klasifikasi-jamur-fungi-ciri-ciri-reproduksi-peranan.html#_
48. Ciri-Ciri Zygomycota
Zygomycota habitat didarat, tanah dan hidup dengan
saprofit
Merupakan kelompok utama dalam membentuk mikoriza
Memiliki miselium yang bercabang banyak dan juga tidak
bersekat-sekat
Zygomycota memiliki hifa yang bersifat senositik
Dinding sel terdiri dari kitin dan tidak memiliki zoospora
sehingga spora memiliki sel-sel yang berdinding
Bereproduksi secara aseksual dan seksual
Reproduksi secara aseksual adalah dilakukan pada spora
yang telah pecah yang berasal dari sporangium, sehingga
beberapa hifa akan muncul dengan ujung yang
membentuk sporangium berisi spora yang jika terhambur
akan membentuk miselium baru.
Reproduksi secara seksual adalah dilakukan dengan
peleburan dua hifa yaitu hifa betina dan jantan. Hifa betina
adalah hifa yang memberikan isi selnya. Sedangkan hifa
jantan adalah hifa yang menerima isi selnya.
http://www.artikelsiana.com/2015/03/klasifikasi-jamur-fungi-ciri-ciri-reproduksi-peranan.html#_
49. Cara Reproduksi –
Zygomycota bereproduksi dengan
aseksual dan seksual.
Pada reproduksi secara aseksual
adalah dengan spora nonmotil yang
dihasilkan oleh sporangium,
sedangkan pada reproduksi
seksualnya dengan konjugasi.
http://www.artikelsiana.com/2015/03/klasifikasi-jamur-fungi-ciri-ciri-reproduksi-peranan.html#_
50. b. Ascomycotina
Ascomycota bercirikan talus yang terdiri dari
miselium yang bersekat.
Reproduksi seksual pada Ascomycota yang
akan membentuk askospora didalam askus.
Ada yang hidup sebagai saproba dan ada
juga yang hidup sebagai parasit, yang
menimbulkan berbagai macam penyakit pada
tumbuh-tumbuhan.
http://www.artikelsiana.com/2015/03/klasifikasi-jamur-fungi-ciri-ciri-reproduksi-peranan.html#_
51. Ciri-Ciri Ascomycota
Menghasilkan askospora dalam hasil reproduksi
secara seksual,
Talus uniseluler dan multiseluler
Hifa yang bersekat dan tiap sekatnya memiliki inti
satu
Dinding hifa diperkuat dengan selulosa dan
memiliki sifat heterokarotik (inti berbeda muatan)
Reproduksi aseksual dengan memperbanyak
konidia, spora, tunas dan fragmentasi. Adapun
reproduksi seksual dengan konjugasi yang
digunakan untuk membentuk askospora di dalam
askus. Umumnya askus dibentuk dalam tubuh buah
yang disebut dengan askokarp (askoma).
http://www.artikelsiana.com/2015/03/klasifikasi-jamur-fungi-ciri-ciri-reproduksi-peranan.html#_
52. •Pada reproduksi aseksual
Ascomycota yang menghasilkan
spora konidin yang terbentuk pada
ujung hifa yang khusus disebut
dengan konidiofor.
•Bentuk askus terdiri dari macam-
macam bentuk yaitu :
1. askus tanpa askokarp
2. askus yang askokarpnya
berbentuk seperti mangkok yang
disebut apotesium
3. askus yang askokarpnya
berbentuk bola tanpa ostiulum
disebut dengan kleistotesium
4. askus yang askokarpnya
berbentuk botol dengan leher dan
memiliki ostiolum disebut
peritesium.
http://www.artikelsiana.com/2015/03/klasifikasi-jamur-fungi-ciri-ciri-reproduksi-peranan.html#_
53. c. Basidiomycotina
•Basidiomycota memiliki yaitu hifa yang bersepta
dengan sambungan apit (clamp connection),
•spora aseksualnya terbentuk pada basidium
yang memiliki bentuk ganda.
•Tubuh cendawan Basidiomycota mencakup
struktur yang mirip batang dan tudung yang
disebut dengan basidiokarp.
•Jamur ini memiliki struktur yang disebut dengan
basidium, menghasilkan spora.
•Fungsi dari basidium adalah sama dengan
askus pada Ascomycota.
•Dibagian ujung basidium akan tumbuh empat
basidiospora.
•Basidiomycota terdiri dari beberapa kelas
seperti Hymenomycetes yang memiliki ordo dari
Agaricales, famili Agaricaceae, yang mencakup
jamur-jamur berlamela atau memliki keping
lipatan yang berupa bilah-bilah.
http://www.artikelsiana.com/2015/03/klasifikasi-jamur-fungi-ciri-ciri-reproduksi-peranan.html#_
54. Ciri-Ciri Basidiomycota
Berdaging dan bersifat saproba
Tubuh buah seperti payung
Pada beberapa dari spesies tangkainya asimetris,
pendek, bahkan ada juga yang tidak bertangkai
Basidiospora terdapat pada permukaan lamela
atau bila yang terbentuk dibagian bawah
tudungnya
Makroskopis disebut dengan mushroom
Reproduksi aseksual dengan tunas, fragmentasi,
dan konidia.
Sedangkan pada reproduksi secara seksual
adalah dengan cara membentuk basidiospora.
Basidiospora menghasilkan basidium yang
memiliki bentuk seperti gada. Basidium ada yang
bersekat, dan ada juga yang tidak bersekat.
http://www.artikelsiana.com/2015/03/klasifikasi-jamur-fungi-ciri-ciri-reproduksi-peranan.html#_
55. d. Deuteromycotina
Deuteromycota atau fungi imperfecti (jamur tidak
sempurna).
Devisi ini dibuat untuk mengelompokkan dari
semua jamur yang tidak termasuk dalam devisi
lainnya.
Ciri utama dari Deuteromycota adalah belum
diketahui reproduksi aseksual selama siklus
hidupnya. Deuteremycota hanya dapat
ditemukan didarat.
Sebagianbesar dari anggota devisi ini
kemungkinan memiliki kerabat dengan
Ascomycota yang dilihat dari adanya
pembentukan konidia.
Sisanya kira-kira adalah Zygomycota dan
Basiodiomycota yang tidak bereproduksi secara
seksual.
http://www.artikelsiana.com/2015/03/klasifikasi-jamur-fungi-ciri-ciri-reproduksi-peranan.html#_
56. Reproduksi Deuteromycota –
Deuteromycota bereproduksi secara
aseksual dengan menghasilkan
konidia atau menghasilkan hifa yang
khusus disebut dengan konidiofor.
Kemungkinan dari jamur ini adalah
suatu peralihan jamur yang
digolongkan dalam antara
Ascomycota ke Basidiomycota tetapi
tidak diketahui hubungannya.
http://www.artikelsiana.com/2015/03/klasifikasi-jamur-fungi-ciri-ciri-reproduksi-peranan.html#_
57. Ciri-Ciri Deuteromycota
Hifa bersekat dan tubuhnya berukuran
mikroskopis
Bereproduksi hanya secara aseksual
yang dilakukan dengan membentuk
spora dan konidia. Adapun reproduksi
secara seksual belum diketahui
sehingga mengapa Deuteromycota
disebut dengan jamur tak sempurna
Multiseluler
Umumnya jenis Deuteromycota bersifat
merusak atau menyebabkan penyakit
pada manusia, hewan dan tanaman.
http://www.artikelsiana.com/2015/03/klasifikasi-jamur-fungi-ciri-ciri-reproduksi-peranan.html#_
58. 8.5 RAGNUM PLANTAE
Tumbuhan (Plantae) digolongkan ke
dalam kingdom tersendiri, yaitu
kingdom Plantae.
Penggunaan istilah regnum untuk
dunia tumbuhan lebih umum
digunakan dibandingkan istilah
kingdom.
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
59. Tumbuhan memiliki ciri / karakteristik antara
lain :
a. merupakan organisme multiseluler (terdiri
atas banyak sel),
b. merupakan organisme eukariotik (memiliki
membran inti)
c. memiliki klorofil (zat hijau daun) yang
berperan dalam proses fotosintesis. Dengan
demikian tumbuhan merupakan organisme
yang mampu mensintesis/membuat makanan
sendiri (autotrof).
d. dinding sel yang tersusun atas selulosa.
e. Reproduksi secara generatif
(gametofit/seksual) maupun vegetatif
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
60. Menurut Campbell (1998: 550), anggota Plantae dapat
diklasifikasikan ke dalam 12 divisio, yaitu:
1. Tumbuhan tidak berpembuluh (Briophyta)
a. Hepatophyta
b. Briophyta
c. Anthocerophyta
2. Tumbuhan berpembuluh (pteridophyta dan
Spermatophyta)
a. Psilophyta
b. Lycophyta
c. Equisetophyta (Sphenophyta)
d. Pterophyta
e. Pinophyta (Coniferophyta)
f. Cycadophyta
g. Ginkgophyta
h. Gnetophyta
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
62. A. Tumbuhan Lumut (Briophyta)
Briophyta memiliki jumlah kurang lebih 10.000 spesies yang telah
diidenfikasikan.
1. Ciri-Ciri Briophyta
- Briophyta merupakan organisme multiseluler dan eukariotik.
- Belum memiliki akar, daun, dan batang yang jelas (thallophyta),
namun ada yang sudah memiliki akar, batang, dan daun yang jelas
(kormophyta). Sehingga sering disebut sebagai tumbuhan
peralihan antara thallophyta dan kormophyta.
- Akar belum sejati, dan struktur mirip akar pada Briophyta disebut
rhizoid. Peranan Rhizoid membawa air dan nutrisi ke seluruh
jaringan. Rhizoid tidak memiliki pembuluh untuk mendistribusikan
air dan nutrisi, sehingga briophyta sering disebut tumbahan non-
tracheophyta.
- Reproduksi / perkembangbiakan secara metagenesis, yaitu terjadi
pergiliran keturunan antara fase sporofit yang diploid (2n) dan fase
gametofit yang haploid (n).
- Beberapa jenis lumut dapat bersifat kosmopolit karena dapat
ditemukan di berbagai tempat.
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
65. Klasifikasi Briophyta
Berdasarkan bentuk tubuhnya, lumut
dapat dibedakan menjadi tiga
kelompok (devisi/kelas), yaitu lumut
hati (Hepaticopsida), lumut tanduk
(Anthoceropsida), dan lumut sejati
(Bryopsida).
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
66. a. Hepatophyta (Lumut Hati)
Beberapa istilah tentang lumut hati
antara lain hepaticopsida dan
hepaticae.
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
67. Lumut hati biasa hidup di tempat yang
basah sehingga tubuhnya berstruktur
higromorf.
Ada juga yang hidup di tempat-tempat
yang sangat kering, seperti di kulit
pohon, di atas tanah, atau batu cadas
sehingga tubuhnya berstruktur
xeromorf.
Di dalam tubuh lumut terdapat alat
penyimpan air sehingga dalam
keadaan kekeringan tidak
mengakibatkan lumut mati.
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
68. Protonema lumut hati kebanyakan hanya
berkembang menjadi suatu buluh
pendek dan sebagian besar lumut hati
memiliki sel yang mengandung minyak
astri.
Lumut hati dapat berkembang biak
secara aseksual dengan pembentukan
kuncup atau gemma dan secara seksual
dengan pembentukan anteridium
penghasil sperma dan pembentukan
arkegonium
penghasil ovum. Lumut hati juga
mengalami pergiliran keturunan
(metagenesis).
Contoh : Marchantia polimorpha
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
69. b. Briophyta (Lumut Sejati)
Beberapa istilah tentang
lumut hati antara lain
Briopsida dan Musci
(lumut daun).
Lumut daun dapat
tumbuh di tanah-tanah
gundul yang secara
periodik mengalami
kekeringan, di atas pasir
bergerak, di antara
rumput-rumput, di atas
batu cadas, batang
pohon, di rawa-rawa, dan
sedikit yang terdapat di
dalam air.
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
70. •Pada tempat yang sesuai, spora akan
berkecambah membentuk protonema.
•Protonema ini terdiri atas benang
berwarna hijau, fototrof, bercabang-
cabang.
•Dari protonema, muncul rizoid yang
masuk ke dalam tanah.
•Pada keadaan cukup cahaya,
protonema akan membentuk kuncup
yang dapat berkembang menjadi
tumbuhan lumut.
•Alat kelamin Musci terkumpul pada
ujung batang atau ujung cabang dan
dikelilingi oleh daun paling atas.
•Pada Musci, kapsul sporanya memiliki
kolumela yang terletak di tengah dan
dikelilingi oleh ruang yang berisi spora.
•Kolumela inilah yang berfungsi sebagai
pemberi makanan dan penyimpan air
bagi spora yang baru terbentuk.
•Bagian atas yang tetap menyelubungi
kapsul spora disebut kaliptra
danvaginula.
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
71. c. Anthecerophyta (Lumut
Tanduk)
Beberapa istilah tentang lumut tanduk antara
lain Antheropsida dan Anthocerotales.
Lumut tanduk adalah lumut yang memiliki hubungan
kekerabatannya paling dekat dengan tumbuhan vaskuler.
Bentuk tubuhnya mirip lumut hati, tetapi sporofitnya
membentuk kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk.
Contoh : Anthoceros laevis
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
72. 2. Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
1. Ciri-Ciri Pteridophyta
- Pteridophyta merupakan organisme multiseluler dan
eukariotik.
- Sudah memiliki akar, daun, dan batang yang jelas
(kormophyta).
a. Struktur akar
Akarnya berbentuk serabut dan pada ujungnya terdapat
kaliptra (tudung akar). Jaringan akar tumbuhan paku
tersusun atas jaringan epidermis, korteks, dan silinder
pusat.
b. Struktur batang
Batang tumbuhan paku tersusun atas jaringan epidermis,
korteks, dan silinder pusat. Pada silinder pusat terdapat
jaringan pengangkut (pembuluh angkut), sehingga
tumbuhan paku sudah memiliki pembuluh angkut
(tracheophyta).
c. Struktur daun
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
73. Macam daun pada
tumbuhan paku ;
1) Berdasarkan ukurannya,
dibedakan :
- Daun Mikrofil, yaitu
daun yang ukurannya
kecil. Mikrofil berbentuk
rambut atau sisik, tidak
bertangkai, dan tidak
bertulang kecuali pada
paku kawat dan paku
ekor kuda.
- Daun Makrofil, yaitu
daun yang ukurannya
besar. makrofil sudah
bertangkai, bertulang
daun, dan memiliki
daging daun (mesofil)
yang terdapat stomata,
jaringan tiang, dan bunga
- Daun Tropofil, yaitu daun yang tidak
menghasilkan spora, tetapi memiliki zat hijau
daun (klorofil), sehingga berfungsi dalam
proses fotosintesis atau menghasilkan zat
makanan (glukosa).
- Daun Sporofil, yaitu daun yang menghasilkan
spora sebagai alat perkembangbiakan
(reproduksi), sehingga daun ini disebut juga
daun fertil (subur).
Sporofil pada tumbuhan paku ada yang
berbentuk helaian dan ada pula yang
membentuk strobilus. Strobilus merupakan
kumpulan beberapa sporofil yang menyerupai
bentuk kerucut.
Di bagian bawah sporofil terdapat sorus, yaitu
kumpulan bulatan kecil berwarna cokelat yang
mengandung banyak kotak spora (sporangium
- Reproduksi / perkembangbiakan secara
metagenesis, yaitu terjadi pergiliran keturunan
antara fase sporofit yang diploid (2n) dan fase
gametofit yang haploid (n). Pada Fase sporofit
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
74. Macam Pteridophyta berdasarkan jenis spora yang
dihasilkan
Ada 3 (tiga) macam tumbuhan paku berdasarkan jenis spora
yang dihasilkan, yaitu :
a. Paku Homospora ( isospora )
Tumbuhan paku homospora menghasilkan spora dengan
ukuran sama yang tidak dapat dibedakan antara spora
jantan dan betina
Contoh : Lycopodium sp. (paku kawat)
b. Paku Heterospora ( an-isospora )
Tumbuhan paku heterospora menghasilkan spora berbeda
ukuran. Spora jantan berukuran kecil disebut mikrospora
dan spora betina besar disebut makrospora
Contoh : Selaginella sp.(paku rane), Marsilea crenata
(semanggi)
c. Paku Peralihan
Paku peralihan menghasilkan spora dengan bentuk dan
ukuran sama, namun berjenis kelamin jantan atau betina
Contoh : paku ekor kuda ( Equisetum debile )
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
78. Klasifikasi Pteridophyta
a. Psilophyta (paku purba / paku telanjang)
•tumbuhan ini belum berdaun dan berakar,
•batang telah mempunyai berkas pengangkut, bercabang cabang
menggarpu dengan sporangium pada ujung cabang-cabangnya.
•Sporofil menghasilkan satu jenis spora (homospora).
Contoh :Rhynia major dan Psilotum nudum
b. Lycophyta (Paku kawat / paku rambat)
Tumbuhan paku ini berdaun kecil, tersusun spiral, sporangium
terkumpul dalam strobilus dan muncul di ketiak daun, batang
seperti kawat.
Contoh:
Selaginella sp (paku rane), sebagai tanaman hias
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
79. c. Equisetophyta / Sphenophyta
•Tumbuhan paku ini memiliki daun mirip kawat serta daunnya
tersusun dalam satu lingkaran.
•Bentuk batangnya mirip dengan ekor kuda.
d. Pterophyta / Felicinae (paku sejati)
•Pterophyta telah memiliki akar, batang, dan daun sejati.
•Daun umumnya berukuran besar atau disebut juga megafil.
•Batangnya dapat tumbuh di bawah tanah (seperti rhizoma)
ataupun batangnya tumbuh di atas tanah.
•Ciri yang khas pada divisio ini adalah daun mudanya yang
menggulung atau disebut juga circinnatus
•dan di bagian permukaan bawah daunnya terdapat sorus.
Contoh :
- Adiantum cuneatum (suplir)
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
80. B. Tumbuhan Berbiji
(Spermatophyta)
1. Ciri – ciri Umum
a. Disebut tumbuhan berbiji karena menghasilkan
biji, dan termasuk tumbuhan kormophyta (memiliki
akar, batang, dan daun sejati), dan menghasilkan
bunga sehingga disebut Anthophyta.
b. Memiliki plastida yang mengandung klorfil a dan
b, sehingga bersifat autotrof.
c. Termasuk sel eukariotik dan mempunyai dinding
sel yang tersusun dari selulose, hemiselulose, lignin.
d. Merupakan organisme bersel banyak
(multiseluler)
e. Memiliki berkas pengangkut, berupa xylem
(mengangkut air dan mineral dari tanah) dan floem
(mengangkat zat-zat makanan hasil fotosintesis dari
daun ke seluruh tubuh).
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
81. 2. Perkembangbiakan (reproduksi)
a. Perkembangbiakan secara
generatif/seksual dengan membentuk biji
yang diawali dengan pembentukan
gamet (gametogenesis), penyerbukan
(polinasi), peleburan gamet jantan dan
betina (fertilisasi) yang menghasilkan
Misal, kemudian menjadi embrio.
b. Perkembangan secara
vegetatif/aseksual dengan organ-organ
vegetatif (tunas, tunas adventif, rhizoma,
stolon).
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
82. Klasifikasi Spermatophyta
Tumbuhan Spermatophyta dibedakan
menjadi 2 golongan (sub devisio),
yaitu :
a. Gymnospermae (Tumbuhan biji
terbuka)
Angiospermae (Tumbuhan biji
tertutup)
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
83. a. Gymnospermae (Tumbuhan biji
terbuka)
Disebut biji terbuka karena biji tidak
tertutup oleh daging buah.
Umumnya memiliki struktur daun tebal,
banyak cabang, tudung daun
membentuk konifer/kerucut.
Belum memiliki bunga sesungguhnya.
Reproduksi generatif terjadi satu kali
pembuahan (pembuahan tunggal) yang
menghasilkan Misal.
Waktu antara penyerbukan dan
pembuahan berlangsung relatif lama.
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
84. v
1) Cycadophyta/Cycadales, batang tidak
bercabang, daun-daun majemuk tersusun
sebagai tajuk di pucuk pohon. Contoh :
Cycas rumpii (pakis haji).
2) Pinophyta/Coniferales, memiliki tudung
daun berbentuk kerucut (konifer), alat
reproduksi berupa strobilus (pada jantan
maupun betina), daun berbentuk jarum.
Contoh : Aghatis alba (damar),
Cupressus sp,
3) Gnetophyta/Gnetales, batang memiliki
banyak cabang, daun tunggal
berhadapan, bunga berkelamin tunggal.
Misal : Gnetum gnemon (mlinjo)
4) Ginkophyta, pohon dengan tunas
pendek, daun berbentuk pasak/kipas dan
bertangkai daun.
Gymnospermae dibedakan menjadi :biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
85. b. Angiospermae (Tumbuhan biji
tertutup)
Disebut biji tertutup karena biji terbungkus
oleh daging buah.
Memiliki alat reproduksi berupa bunga
sempurna (benangsari, putik, bakal buah,
bakal biji, mahkota, kelopak, dan tangkai).
Reproduksi generatif mengalami dua kali
pembuahan (pembuahan ganda) yang
menghasilkan zygot (pembuahan inti
generatif/sperma dengan ovum) dan
endosperm (pembuahan inti
generatif/sperma dengan kandung lembaga
skunder).
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
86. Angiospermae dibedakan menjadi 2
kelas
1) Kelas Monokotiledonae (Biji berkeping satu)
Umumnya berupa tumbuhan herba semusim atau
setahun,
memiliki kotiledon tunggal/berkeping satu, batang
tidak bercabang / bercabang sedikit
tidak memiliki kambium, berkas pengangkut
tersusun tidak teratur (tersebar),
tipe kolateral tertutup, tulang daun
melengkung/sejajar, memiliki akar serabut,
Bunga memiliki bagian-bagian dengan kelipatan 3,
bentuk bunga tidak beraturan, dan warna tidak
mencolok.
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
87. Terdiri dari beberapa famili :
a) Liliaceae, Misal : Lilium sp (lilia),
Alium cepa (bawang besar), Alium
sativum (bawang putih), Alium
ascolonicum (bawang merah).
b) Palmae (keluarga palem), Misal :
Cocos nucifera (kelapa), Phoenix sp
(kurma)
c) Graminae (keluarga rumput-
rumputan), Misal : Oryza sativa (padi),
Zea mays (Jagung), rumput, bambu, dan
sebagainya.
d) Orchidaceae (keluarga anggrek),
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
88. 2) Kelas Dikotiledonae (Biji berkeping dua)
Umumnya berupa tumbuhan menahun
(berkayu),
memiliki kotiledon ganda/berkeping dua,
umumnya batang bercabang,
memiliki kambium, berkas pengangkut
tersusun secara teratur (bersebelahan),
tipe kolateral terbuka, tulang daun
menjari/menyirip,
memiliki akar tunggang,
Bunga memiliki bagian-bagian dengan
kelipatan 4 atau 5,
bentuk bunga beraturan, dan umumnya
memiliki warna mencolok
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
89. Terdiri dari beberapa familia, yaitu :
a) Caryophyllaceae, Misal : Dianthus chinensis.
b) Magnoliaceae, Misal : Magnolia grandiflora
(cempaka putih).
c) Rosaseae, Misal : Rosa hybrida ( bunga
maqar)
d) Leguminoceae, Misal : Leucena glauca
(lamtoro), Parkia specinosa (petai), Tamarindus
indica (asam).
e) Malvaceae, Misal : Hibiscus rosa-sinensis
(bunga sepatu), Glossipium obtusifolium
(kapas).
f) Umbelliferae, Misal : Centella asiatica (talas)
g) Solanaceae, Misal : Solanum tuberosum
(kentang), Orthosiphon grandiflorus (kumisal
kucing).
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
91. Reproduksi Angiospermae
1. Reproduksi Generatif
Dalam siklus hidupnya ada beberapa
tahapan, antara lain :
a) Gametogenesis
Yaitu pembentukan gamet (sel kelamin).
Terjadi di bagian bunga.
b) Penyerbukan (Polinasi)
Yaitu jatuhnya/melekatnya serbuk sari
pada kepala putik (pada Angiospermae)
atau melekatnya serbuk sari pada bakal
buah (Gymnospermae).
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
92. 1) Berdasar asal serbuk
sari
- Autogami (penyerbukan
sendiri) yaitu bila serbuk
sari berasal dari bunga
yang sama (satu bunga).
Bila bunga belum mekar
disebut kleistogami
- Geitonogami
(penyerbukan tetangga)
bila serbuk sari berasal
dari bunga lain tapi masih
satu individu.
- Alogami ( xerogami )
atau penyerbukan silang,
yaitu bila serbuk sari
berasal dari individu lain
tapi masih dalam satu
jenis.
- Bastar (hibridogami) ,
yaitu bila serbuk sari
berasal dari yang lain
2) Berdasar Faktor yang membantu:
- Anemogami, yaitu penyerbukan dengan
bantuan angin.
- Hidrogami, yaitu penyerbukan dengan
bantuan air.
- Zoidiogami, yaitu penyeerbukan dengan
bantuan hewan.
-) Kiropterogami , yaitu penyerbukan dengan
bantuan kelelawar. Ciri : bunga yang mekar di
malam hari.
-) Entomogami, yaitu penyerbukan dengan
bantuan serangga. Ciri : bunga yang
menghasilkan nektar / polen / madu.
-) Ornitogami, yaitu penyerbukan dengan
bantuan burung.
-) Malakogami, yaitu penyerbukan dengan
bantuan siput (molusca).
- Antropogami, yaitu penyerbukan dengan
bantuan manusia.
-) Protandri, yaitu bila benang sari masak lebih
dahulu daripada putik.
-) Protogeni, yaitu bila putik masak lebih dahulu
daripada benang sari.
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
93. b) Pembuahan (fertilisasi)
Yaitu proses peleburan gamet jantan (sperma) dengan
gamet betina (ovum).
Setelah penyerbukan, sperma bergerak ke arah sel telur
melalui buluh serbuk sari,
selanjutnya terjadi peleburan inti sel telur dan inti sperma di
dalam ovula.
Ovula adalah struktur sporofit yang mengandung
megasporangium dan gametofit betina.
Pembuahan antara gamet jantan dan betina akan
menghasilkan embrio (lembaga).
Berdasarkan peristiwa itu, tumbuhan biji disebut juga
embriophyta siphonogama, yaitu tumbuhan yang memiliki
embrio dan perkawinannya terjadi melalui pembentukan
suatu bulu.
Embrio pada tumbuhan biji bersifat bipolar (dwipolar),
karena pada satu kutubnya akan tumbuh dan berkembang
membentuk batang dan daun, sedangkan kutub lain
membentuk sistem perakaran.
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
94. Ada 2 macam pembuahan pada tumbuhan
berbiji :
1) Pembuahan Tunggal (pembuahan yang
terjadi satu kali pembuahan), yaitu
peleburan gamet jantan dan gamet betina
yang menghasilkan embrio. Terjadi pada
tumbuhan Gymnospermae.
2) Pembuahan Ganda (pembuahan yang
terjadi dua kali pembuahan),
yaitu:
- peleburan inti sperma >< ovum ,
menghasilkan zygot (embrio).
- peleburan inti sperma >< kandung
lembaga skunder , menghasilkan
endosperm (untuk cadangan makanan).
- Terjadi pada tumbuhan Angiospermae.
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
96. yaitu cara reproduksi tanpa melalui
perkawinan (fertilisasi) gamet
jantan dan betina.
a. Alami , cara perbanyakan yang
dilakukan oleh organ
vegetatif tumbuhan tanpa bantuan
manusia.
Organ vegetatif yang berperan
antara lain :
- Rhizoma (rimpang/akar tinggal);
batang yang menjalar secara
horisontal dalam tanah menyerupai
akar.
- Stolon (geragih); batang yang
menjalar di atas tanah. Misal : arbei
(stroberi), daun kaki kuda (Centela
asiatica)
- Umbi Lapis (Bulbus); batang
berukuran pendek yang dikelilingi
daun berlapis-lapis. Misal: bawang
merah
- Umbi Batang ; batang yang
membengkak di dalam tanah. Misal :
ubi jalar, kentang.
- Tunas ; bagian batang yang
memiliki bakal tunas. Misal : bambu,
kelapa, dan sebagainya.
- Daun ; bagian tepi daun yang
memiliki jaringan meristem. Misal :
Cocor Bebek.
- Kormus ; pangkal batang yang
membesar dan memiliki beberapa
kuncup. Misal : bunga tasbih, gladiol.
b. Buatan; cara perbanyakan yang
dilakukan oleh tumbuhan dengan
bantuan manusia.
Macam reproduksi vegetatif secara
buatan
- Mencangkok
- Menempel (okulasi)
- Menyambung
- Menyetek
- Merunduk
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
97. 8.5. REGNUM ANIMALIA
Hewan merupakan organisme eukariotik yang
kebanyakan mempunyai banyak sel (multiselular)
Sel-sel hewan tidak memiliki dinding sel yang
menyokong tubuh dengan kuat,
Komponen terbesar sel-sel hewan terdiri atas protein
struktural kolagen.
Berbeda dengan tumbuhan, hewan mempunyai daya
gerak, cepat tanggap terhadap rangsangan eksternal,
tumbuh mencapai besar tertentu,
memerlukan makanan bentuk kompleks dan jaringan
tubuhnya lunak.
Semua hewan merupakan organisme heterotrof
(organisme yang membutuhkan senyawa organik
dimana karbon diekstrak untuk pertumbuhannya).
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
99. 1. Filum Protozoa – Hewan Primitif
•Filum ini terdiri dari organisme
uniseluler,
•biasanya berukuran mikroskopis,
makhluk air seperti amuba.
•Semua protozoa bergerak dengan
bantuan kaki palsu, yang dikenal
sebagai pseudopodia.
•Struktur mirip rambut kecil yang
disebut silia membantu dalam
pergerakan di air bebas.
•Sebagian besar protozoa memiliki
ekor, yang lagi digunakan untuk
gerakan.
•Protozoa berkembang biak dengan
mekanisme pembelahan biner, juga
dikenal sebagai mitosis.
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
100. 2. Filum Porifera – Spons•Filum ini kebanyakan ditemukan di
habitat air.
•Sebagian besar spons memiliki pori-
pori yang dikenal sebagai ostia
ditemukan di seluruh tubuh dan memiliki
lubang besar di puncak, disebut
osculum.
•Mereka memiliki sebuah kanal yang
mendukung asupan makanan dan
oksigen,
•memiliki sistem pendukung yang terdiri
dari jarum kecil seperti formasi silika,
serat spongin dan kalsium.
•reproduksi dari kerajaan hewan pada
segmen ini mungkin seksual, aseksual
atau bahkan tunas.
•Beberapa contoh porifera adalah:
Sycon, Spongilla dan euplectella.
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
101. 3. Filum Coelenterata – Cnidaria
•Sebagian besar ditemukan di habitat
laut,
•memiliki tubuh berlapis dua yang
simetris.
•Lapisan luar tubuh memiliki tentakel
sebagai penyengat yang dapat
melepaskan racun ke dalam tubuh
korban.
•bagian Tubuh Coelenterata terdiri dari
rongga gastro vasular.
•Kelompok ini biasanya terdiri dari dua
jenis hewan (zooids), yaitu polip (hidup
tetap, soliter atau kolonial) dan medusa
(berenang bebas).
•Reproduksi adalah dengan tunas
(aseksual) dalam polip dan medusa
seksual dengan itu.
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
102. 4. Filum Platyhelminthes –
Aschelminthes
filum ini meliputi semua hewan seperti cacing pipih
dan cacing kremi.
Hewan-hewan dalam filum ini dapat dipisahkan
menjadi tiga kelompok:
1. Kelas yang hidup bebas bernama Turbellaria.
2. Para cacing yang parasit jatuh di kelas Trematoda.
3. Para cacing pita parasit yang terdiri dari kelas
Cestoda.
Sebagian besar hewan dalam filum ini hanya
memiliki satu rongga tubuh, yang berfungsi baik
sebagai mulut dan anus.
Baik jantan dan betina memiliki organ jantan dan
betina pada mereka.
Planaria, cacing hati dan cacing pita juga masuk di
bawah segmentasi hewan ini.
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
103. Ciri Cacing Pipih Platyhelminthes
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
104. 5. Filum Nematoda –
Ascaris•terdiri dari sebagian besar cacing
gelang dan eelworms (cacing seperti
akar berkulit halus).
•Ribuan telur mereka yang tergeletak,
berbentuk kista dan menunggu proses
pencernaan.
•Beberapa spesies yang paling
penting yang termasuk dalam filum ini
adalah:
•Lungworms (cacing paru-paru) yang
menyebabkan Hoose.
•Cacing tambang, yang biasanya
cacing yang mempengaruhi anak-
anak sekolah.
•Eelworms Kentang dan cacing perut
lainnya.
Nemathelminthes
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
105. 6. Filum Annelida – Cacing beruas•Kelompok ini terdiri dari semua cacing beruas-ruas, seperti cacing tanah, dan
lintah.
•Sebagian besar cacing tersegmentasi memiliki bulu yang dikenal sebagai
Chaetae, pada setiap segmen, yang membantu mereka bergerak.
•Cacing bersegmen sebagian besar ditemukan pada tanah lembab, meskipun
mereka juga dapat menghuni air tawar dan laut.
•Cacing ini memiliki tubuh lunak yang triploblastic dan mengikuti simetri
bilateral.
•Sementara reproduksi biasanya seksual, mereka memiliki cara lain yang unik
reproduksi – reproduksi aseksual melalui peremajaan.
• Dengan bertumbuh kembali segmen rusak, cacing-cacing secara efektif dapat
mereproduksi. Contoh lain dari cacing annelida adalah sandworms dan
Aphrodites (laut tikus).
Annelida
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
106. 7. Filum Arthropoda – Kaki beruas
Dengan hampir satu juta spesies (hampir 80% dari
kerajaan hewan) yang merupakan bagian dari filum ini,
ini bisa dikatakan sebagai salah satu yang terbesar.
Semua arthropoda memiliki kaki bersendi dan
eksoskeleton dapat dilihat secara periodik.
Contoh arthropoda adalah: kalajengking, laba-laba,
kerang dan krustasea, serangga, kutu kayu, kelabang
dan kaki seribu.
Arthropoda memiliki bentuk tubuh simetri bilateral, yang
tersegmentasi menjadi bagian-bagian seperti kepala,
dada dan perut.
Semua arthropoda memiliki kaki bersendi yang
memungkinkan mudah berjalan, berenang, makan dan
merasakan.
Mereka memiliki darah yang diisi rongga tubuh kecil,
dan respirasi berlangsung dengan bantuan paru-paru,
paru-paru dan buku tracheae.
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
108. 8. Filum Molusca – Moluska dan
Bekicot
Moluska meliputi: siput, bekicot, cumi-
cumi, kerang, remis dan bahkan gurita.
Mereka memiliki lidah yang serak yang
bisa merobek bahan lebih kuat dari
mereka.
Meskipun mereka sebagian besar
ditemukan di habitat air, mereka juga
dapat ditemukan di darat.
Mereka tinggal di air bernapas melalui
insang, sementara mereka yang tinggal
di darat sepenuhnya mengembangkan
paru-paru. Moluska
memiliki jenis kelamin yang berbeda.
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
110. 9. Filum Echinodermata –
Bintang Ikan
•Echinodermata Filum terdiri dari
hewan seperti asterias (bintang ikan),
Echinus (landak laut), Holothuria
(teripang) dan Antedon (bintang bulu).
•Sebagian besar hewan ini adalah
makhluk laut dengan tubuh simetris
yang baik berbentuk bintang, bulat atau
memanjang.
•Sebagian besar dari mereka memiliki
eksoskeleton berduri dan sebagian
besar tidak memiliki kepala yang sejati.
•Pergerakan dicapai dengan bantuan
kaki tubed dan kedua jenis kelamin
terpisah.
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
111. 10. Filum Chordata –
Filum ini pada dasarnya milik hewan yang bisa
disebut vertebrata atau yang terkait erat dengan
vertebrata, yaitu hemichordata.
Chordata dibagi dalam banyak subphylums, yaitu:
amfibi, reptil, mamalia, hewan berkantong, burung,
ikan, dll.
Ini memiliki rambut atau bulu, mampu mengatur
suhu tubuh, melahirkan bayi sepenuhnya terbentuk
dan menghasilkan susu untuk memberi makan
anak-anak mereka.
Contoh mamalia adalah: monyet, anjing, gajah,
kuda nil, kanguru mamalia laut seperti paus, lumba-
lumba, tupai dan binatang pengerat lainnya, seperti
tikus, dan hewan berkantong seperti koala, dan
bahkan manusia.
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
112. 11. Kelas Amphibia – Amfibi
•Amfibi bertelur, biasanya
dalam air dan bernapas
melalui kombinasi paru-
paru, insang dan kulit.
•Mereka tidak bisa mengatur
suhu tubuh mereka dan bisa
hidup baik, di darat dan di
air.
•Amfibi dibagi menjadi tiga
jenis seperti: 1) Caecilian, 2)
Katak dan Kodok, dan 3)
Salamander.
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
113. 12. Kelas Reptilia – Reptil•Reptil telah menjelajahi bumi sejak
sebelum usia dinosaurus dan
beradaptasi dengan baik terhadap
perubahan lingkungan.
•Dinosaurus sebenarnya sekelompok
reptil dikenal sebagai Dinosauria.
•Contoh reptil Aligator, buaya, kadal,
ular, kura-kura, dll
•Meskipun ini adalah hewan
bernapas, mereka juga dapat hidup di
air, tetapi untuk jangka waktu yang
sangat pendek (mereka harus datang
di atas permukaan air untuk bernapas
).
•Reptil tidak dapat mengatur suhu
tubuh dan mereka bertelur.
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
114. 13. Kelas Aves – Burung
•Ada lebih dari 8000 spesies yang
berbeda dari burung dan beberapa
contoh dari mereka termasuk burung
beo, burung pipit, merpati, angsa, dan
camar laut.
•Karakteristik yang hanya unik untuk
burung adalah bahwa mereka
memiliki sayap berbulu, yang
memungkinkan mereka untuk
terbang,
•memiliki paruh bukannya gigi dan
tulang ringan yang membuat mereka
cukup ringan untuk terbang.
•Mereka bisa bernapas bahkan pada
ketinggian tinggi dan bertelur untuk
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015
115. 14. filum pisces
•Air adalah rumah bagi
lebih dari 20.000 ikan yang
berbeda, beberapa yang
bahkan belum diketahui.
•Mereka memiliki insang
dan mereka bertelur.
•Ikan yang digunakan harus
diklasifikasikan ke dalam
kelas Pisces, tetapi
konvensi yang tidak
digunakan lagi.
biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015