SlideShare a Scribd company logo
ELEKTROFORESIS
Hi!
Hello!
DISUSUN OLEH KELOMPOK 8
1. SITI LAILATUL ROHMA (190105094)
2. SITI MUAWANAH (190105096)
3. SRI WIDIANTI (190105098)
4. VIDIA PUTRI KUSUMANDARI (190105100)
5. YULI INDRI ASTUTI (190105102)
6. YUNITA DWI MEITASARI (190105104)
Elektroforesis adalah metode pemisahan berdasarkan perbedaan mobilitas analit
menunjukkan dalam medan listrik diterapkan. metode elektroforetik dapat diterapkan
untuk pemisahan dari suatu sampel dengan variety luas, termasuk protein, asam nukleat,
asam amino dan karbohidrat. pemisahan dapat dilakukan pada analisis serta skala
preparatif. keuntungan utama atas metode khromatografi cair adalah efisiensi yang lebih
tinggi dari pemisahan elektroforesis. hal ini terutama berlaku bagi molekul besar
(Andreas Manz, et.al, 2010).
Definisi Elektroforesis
Gambar : prinsip pemisahan elektroforesis
Prinsip Kerja Elektroforesis:
 Pemisahan elektroforesis dapat dilakukan dalam larutan bebas atau dalam larutan yang
mengandung matriks non-konduktif seperti agarosa atau poliakrilamid gel.
 Pada elektroforesis media pemisahnya berupa gel Agarosa atau lainnya yang memiliki tingkat
viskositas tinggi. Laju dalam elektroforesis sangat bergantung pada kekentalan medium (n), ukuran
atau bentuk (r), dan muatan molekul (q). Kekuatan asam pada medium juga mempengaruhi besar
muatan pada saat ionisasi berlangsung sehingga diperlukan larutan buffer untuk mengatasi
masalah ini. Dan juga perlu dilakukan analisis terhadap kemampuan media untuk memisahkan
molekul- molekul agar lebih efektif dan maksimal.
 Alat elektroforesis terdiri dari medium pemisah yang terhubung dengan dua elektroda dan kertas
saring. Media pemisah dapat berupa gel Agarosa, pati atau poliakrilamida. Media terdiri dari dua
bagian yang dihubungkan dengan sumbu asbes; satu bagian berisi elektroda platina dan yang lain
kontak dengan medium elektroforesis.
Komponen Elektroforesis
Elektroforesis terdiri dari beberapa komponen utama dalam penggunaanya.
 Larutan elektrolit yang berfungsi sebagai pembawa komponen. Umumnya
berupa larutan buffer dengan pH tertentu sesuai dengan karakteristik
senyawa yang akan dipisahkan.
 Media pemisah merupakan tempat proses pemisahan terjadi. Media
pemisah ini berupa kertas (selulosa asetat, selulosa nitrat), gel kanji, gel
polikrilamid, busa poliuretan atau agar-agar.
 Yang paling penting adalah elektroda yang berfungsi sebagai penghubung
arus listrik dengan media pemisah dan baterai atau arus listrik sebagai
sumber energi (source) pada rangkaian alat.
Penggunaan Medium Pemisah
Ada dua medium yang sering digunakan dalam menggunakan elektroforesis yaitu :
1. Gel Agarosa, merupakan metode standar untuk mengidentifikasi serta memurnikan fragmen-
fragmen Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) dan Ribose Nucleic Acid. Senyawaan tersebut merupakan
pembawa genetika pada makhluk hidup-dilakukan pada medan listrik horizontal.
 Kelebihan : lebih mudah, sederhana dan laju pemisahannya lebih cepat membentuk
fragmen- fragmen dan tidak bersifat toksik.
 Kelemahan : memiliki sensitifitas tinggi dan mudah rusak sehingga memerlukan ketelitian
dan kehati-hatian pada proses pengerjaannya.
2. Gel poliakrilamida. Gel ini memiliki memiliki resolusi tinggi pada hasil pemisahannya.
Membutuhkan tegangan listrik yang tinggi pada pengerjaannya dan dilakukan pada medan
listrik vertical. Persiapan pengerjaan membutuhkan waktu relatif lama, mahal dan memiliki laju
pemisahan yang lebih lambat dibandingkan gel Agarosa (Rita Elfianis)
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Elektroforesis
Ada beberapa faktor penentu lainnya yang dapat
mempengaruhi proses pemisahan yaitu :
1. Sampel.
2. Larutan Buffer.
3. Medan listrik.
SDS-PAGE
 SDS-PAGE merupakan suatu teknik elektroforesis yang menggunakan polyacrylamide sebagai bahan
pemisah. SDS-PAGE banyak digunakan dalam praktikum biologi molekuler, genetik, biokimia, dan
biomedik. SDS-PAGE biasanya digunakan untuk memisahkan protein berdasarkan sifat electrophoretic
mobility (pemisahan komponen atau molekul bermuatan berdasarkan perbedaan tingkat migrasi dan
berat molekulnya (BM) dalam sebuah medan listrik)
 Prinsip kerja dari SDS-PAGE adalah ketika protein dipisahkan oleh elektroforesis melalui matriks gel dan
arus listrik diberikan, protein dengan molekul yang lebih kecil bermigrasi lebih cepat sedangkan molekul
yang lebih besar akan tertahan akibat pergerakan yang lebih lambat.
 Langkah SDS-PAGE
1. Pembuatan gel pemisah (separating gel)
2. Pembuatan gel pengumpul (stacking gel atau upper gel)
3. Pemanasan sampel
4. Dilarutkan. Runing pada plate 1 dengan arus 28A dengan tegangan 110V dan pada plate 2 dengan
arus 30A dan tegangan 130 V.
5. Gel direndam dalam larutan staining untuk proses pewarnaan selama 20 menit
6. Gel direndam dalam larutan destaining (Penghilangan warna) untuk proses pencucian 20 menit
Lanjutan
 Persiapan Gel
 Pewarnaan Gel
 Gel Media
 Aliran elektroosmotik
Instrumentasi Elektroforesis
a. Elektroforesis Gel
 komponen utama yang diperlukan untuk elektroforesis gel. pemisahan dapat dilakukan secara vertikal atau
horizontal.
 Ruang elektroforesis mengandung matriks gel direndam dalam buffer elektrolit.
 Untuk pemisahan vertical, Sampel dilarutkan dalam gliserol atau sukrosa solusi kepadatan tinggi untuk
mencegah mereka dari pencampuran dengan penyangga di upper reservoir
 Termostat diperlukan untuk kontrol tempratur. ruang dikontrol temperatrue memastikan lebih
direproduksi separatios
b. Visualisasi Dan Deteksi
Bentuk Pita dipisahkan yang paling sering divisualisasikan dengan pewarnaan dengan warna,
pewarna fluorescent atau dengan perak. pewarna dan commomly digunakan adalah coomassie brilian biru. gel
direndam dalam larutan alkohol asam ini temperatur tinggi pewarna dan dibiarkan selama beberapa jam,
pewarna Kelebihan ini kemudian dihapus oleh jumlah mencuci langkah. Deteksi batas untuk protein berkisar
sekitar 100 ng ke 1. pewarnaan perak lebih sensitif dengan batas deteksi, 1 ng. proses pewarnaan ini mirip
dengan protografhy
Lanjutan
c. Metode Gel Elektroforesis
 Sodium Dodecyl Sulfate–Polyacrylamide Gel Elektrforesis (SDS –PAGE)
Prinsip pemisahan SDS_PAGE semata-mata didasarkan pada perbedaan ukuran protein dan
berat molekul. protein yang benar-benar didenaturasi dengan adanya deterjen anionik natrium
dedocyl asetat (SDS). Preparasi sampel biasanya melibatkan pemanasan protein pada
temperature 950C. dengan adanya SDS yang berbih dan agen tiol-reducing seperti ᵝmercapto
etanol. Hasilnya lengkapdiperoleh terjadi pada struktur sekunder dan tersier. Molekul melintang
melalui jembtan yaitu sulfide dan ikatan SDS dengan asamamino
 Isoelektrik Focussing(IEF)
Isoelektrik Focussing (IEF) memungkinkan pemisahan analit zwitterionic seperti protein atau
peptida menurut ke titik isoelektrik mereka. ief diterapkan untuk pemisahan dan pemurnian
protein peptida dan asam amino pada analitis serta skala preparatif. Gel agarose dan PA
keduanya digunakan pada metode IEF.
Lanjutan
 Dua Dimensi Gel Elektroforesis (2D-GE)
Pada 2D-GE, dua metode elektroforesis dikombinasikan dengan gel tunggal. Bagian yang satu
akan terpisah yang dibentuk dengan satu dimensi, berikutnya yang lain akan terpisah sama
dengan yang pertama. Dengan metode ini, pencampuran seribu protein atau asam nukleat dapat
dipisahkan dengan resolusi yang tinggi.Hasil fingerprint dapat dibandingkan dengan database
elektronik. Hasilnya bisa, bagaimanapun, sulit untuk mereproduksi dan metode ini secara teknis
menantang membutuhkan pengalaman personil dalam operasi.
Kelebihan Dan Kekurangan Dalam Elektroforesis
 Kelebihan :
Metode pemisahan elektroforesis cukup dengan peralatan sederhana, digunakan untuk
memisahkan suatu sampel molekul besar seperti protein, asam nukleat, asam amino dan
karbohidrat, dan dalam proses pengerjaan yang mudah dan sederhana.
 Kekurangan :
Memiliki keterbatasan dalam hal yang efisiensi yang rendah, waktu pemisahan yang relative
lama, dan berlaku untuk senyawa yang berwarna saja. Factor penyebabnya biasanya karena
kuat arus searah yang relative rendah, kecepatan pemisahan tergantung pada penamabahan
tegangan listrik yang searah. Selain itu tegangan listrik yang searah dapat menyebabkan noda
hasil pemisahan menjadi tidak jelas akibat kerusakan noda oleh panas yang dihasilkan
.tegangan listrik searah yang tinggi sehingga noda-noda hasil pemisahan elektroforesis menjadi
tidak terlalu jelas .memisah.
Penelitian Penggunaan Elektroforesis
 Hermanto S., et al (2014) melakukan penelitian tentang penggunaan metode SDS- PAGE (Sodium Dodecyl Sulphate Poly
Acrylamide Gel Electrophoresis) bertujuan untuk mengidentifikasi sumber gelatin yang digunakan pada kapsul keras. Hal
ini merujuk pada penggunaan gelatin sebagai salah satu bahan utama sistem pengiriman (delivery) obat medis atau
farmasi.
 Kolagen tulang sapi dan lemak babi merupakan salah satu sumber penghasil gelatin. Dengan ada penelitian tersebut dapat
dilakukan pemerikasaan terhadap kehalalan suatu produk yang memanfaatkan metode SDS-PAGE (Sodium Dodecyl
Sulphate Poly Acrilamide Gel Elektrophoresis).
 Tahap awal penelitian dilakukan optimasi terhadap standar gelatin sapi dan babi yang dihidrolisis dengan pepsin pada pH
4.5 dan suhu 60 oC selama 1 jam, 2 jam dan,3 jam. Gelatin yang dihasilkan hidrolisis selanjutnya dianalisis dengan SDS-
PAGE untuk menentukan waktu hidrolisis optimal. Kemudian identifikasi gambaran gelatin hidrolisat dibandingkan
berdasarkan perbedaan bobot molekulnya.
 Hasil penelitian yang diperoleh kemudian diaplikasikan terhadap indikasi sumber gelatin pada beberapa sampel kapsul
keras yang diperoleh dari pasaran dan dibandingkan dengan kapsul keras gelatin hasil simulasi. Hasil hidrolisis optimum
selama 3 jam menunjukkan adanya pitapita spesifik pada gelatin sapi dengan bobot molekul 15 kDa; 18,5 kDa; 33 kDa dan
47 kDa serta pita spesifik pada gelatin babi dengan bobot molekul 12,8 kDa; 17,3 kDa, 23,7 kDa dan 37 kDa. Hasil yang
sama diperoleh pada kapsul keras sampel dengan pita-pita gambaran protein yang identik dengan standar gelatin sapi.
Hasil analisis yang diperoleh menunjukkan ketiga sampel yang diuji diduga merupakan kapsul yang terbuat dari gelatin
sapi.
Jurnal kedua yang kami ambil dari Lutfi Andre, et al (2016)
berjudul “Pemanfaatan Nata de Coco sebagai Media Gel
Elektroforesis Pada Zat Warna Remazol : Pengaruh pH, Waktu
dan Aplikasi Pemisahan Gelatin”
 Pada penelitian ini, diamati pengaruh pH larutan buffer, waktu elektroforesis dan aplikasi
pemisahan gelatin menggunakan elektroforesis dengan media nata de coco. Nata de coco yang
berumur 4 hari memiliki ketebalan yang sesuai yaitu 0,454 cm dan waktu inkubasi yang tidak
terlalu lama sehingga umur tersebut digunakan dalam penelitian ini.
 Pada pengaruh pH dinyatakan dengan kekuatan ion, dimana semakin besar kekuatan ion
larutan, maka semakin jauh jarak migrasi remazol. Lama waktu elektroforesis mempengaruhi
jarak migrasi remazol Kondisi optimum elektroforesis gel menggunakan nata yang didapat,
digunakan untuk uji pemisahan gelatin menggunakan pewarna remazol turquoise dan
didapatkan dua pita pemisahan dengan jarak pita masing-masing 2 cm dan 3,6 cm.
Hasil yang diperoleh pemanfaatan gel nata de coco sebagai media dalam
proses gel elektroforesis telah dilakukan. Berdasarkan hasil pengamatan
dan data yang diperoleh menunjukkan kesimpulan bahwa gel nata de coco
dapat digunakan sebagai gel dalam proses gel elektroforesis dengan kondisi
sebagai berikut :
1. Umur nata de coco yang dapat digunakan minimal umur 4 hari.
2. Nilai pH larutan buffer fosfat tidak memberikan pengaruh terhadap migrasi
remazol, melainkan yang mempengaruhi adalah kekuatan ionnya, dimana
semakin besar kuat ion maka semakin jauh jarak migrasi remazol.
3. Semakin lama waktu elektroforesis, semakin jauh jarak migrasi yang ditempuh
remazol.
4. Pemisahan gelatin menggunakan pewarnaan remazol turquoise blue
menghasilkan 2 pita pemisahan dengan jarak pemisahan 2cm dan 3,6cm.
Jurnal ketiga yang kami ambil dari Wery Aslinda1 dan Ahyar
Ahmad (2016) berjudul “Isolasi dan Karakterikasi Agarosa dari
Makroalga Merah Euchema Cottoni untuk Pemisahaan Fragmen
DNA”.
 Agarosa telah diisolasi dari makroalga merah Euchema Cottoni yang terdapat di perairan Takalar. Agarosa ini
dikarakterisasi berdasarkan persen rendamen, sifat-sifat fisiknya dan dianalisa dengan spektrofotometer IR.
Sifat-sifat ini dibandingkan dengan produk agarosa komersial Takara, Japan dan ditemukan bahwa agarosa yang
diisolasi dari E. Cottoni menunjukkan hasil yang relatif sama dengan agarosa komersial.
 Berdasarkan hasil isolasi agarosa dari makroalga, kandungan sulfatnya sebesar 0,26%, titik leleh sebesar 96 0C,
dan viskositas sebesar 14 cps. Agarosa ini kemudian diaplikasikan untuk pemisahan fragmen DNA dengan hasil
menunjukkan kualitas pemisahan dan ketajaman pita yang kurang baik jika dibandingkan dengan agarosa
komersil.
 Hasil yang diperoleh berdasarkan hasil elektroforesis sampel DNA Ladder dengan menggunakan agarosa yang
diisolasi dari makroalga E. Cottoni menunjukkan hasil elektroforesis yang tidak terlalu jelas pemisahan setiap
pita DNA sehingga sulit dalam pembacaan pita DNA itu sendiri dan berdasarkan hasil perbandingan analisis
DNA pada elektroforesis menggunakan agarosa makroalga E. Cottoni dengan agarosa komersil (Takara, Japan),
menunjukkan hasil kualitas pemisahan dan ketajaman pita yang kurang baik pada makroalga E. Cottoni jika
dibandingkan dengan agarosa komersil (Takara, Japan) sehingga belum dapat diaplikasikan langsung dalam
analisis dan pemisahan pita-pita DNA.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirup
sisabihi
 
Makalah asam nukleat
Makalah asam nukleatMakalah asam nukleat
Makalah asam nukleat
Warnet Raha
 
aldol dan cleisen.pptx
aldol dan cleisen.pptxaldol dan cleisen.pptx
aldol dan cleisen.pptx
SigitPurnomo65
 
Praktkum ii fenol
Praktkum ii fenolPraktkum ii fenol
Praktkum ii fenol
Dearvis Renii
 
PPT Karbohidrat
PPT KarbohidratPPT Karbohidrat
PPT Karbohidrat
Natalia Christina
 
Sediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniSediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neni
Dokter Tekno
 
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas PekalonganKimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Anna Lisstya
 
High performance liquid chromatography (hplc)
High performance liquid chromatography (hplc)High performance liquid chromatography (hplc)
High performance liquid chromatography (hplc)muhlisun_azim
 
Pengantar hubungan struktur & aktivitas biologis
Pengantar hubungan struktur & aktivitas biologisPengantar hubungan struktur & aktivitas biologis
Pengantar hubungan struktur & aktivitas biologis
dimaswp
 
Sediaan krim
Sediaan krimSediaan krim
Sediaan krim
Pharmacist
 
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
aufia w
 
Isolasi dan purifikasi protein
Isolasi dan purifikasi protein Isolasi dan purifikasi protein
Isolasi dan purifikasi protein
salni nindita
 
Pengenalan resep
Pengenalan resepPengenalan resep
Pengenalan resep
Tazkiyatan Isria
 
Manajemen Pengadaan Obat di rumah sakit
Manajemen Pengadaan Obat di rumah sakitManajemen Pengadaan Obat di rumah sakit
Manajemen Pengadaan Obat di rumah sakit
Putri Shyafira El-Maryam
 
Analisis resep
Analisis resepAnalisis resep
Analisis resep
Dokter Tekno
 
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Filania Kanja
 
Poliketida
PoliketidaPoliketida
Poliketida
Laela Puspita
 
Evaluasi Tablet
Evaluasi TabletEvaluasi Tablet
Evaluasi Tablet
Indra Gunawan
 

What's hot (20)

Uji barfoed
Uji barfoedUji barfoed
Uji barfoed
 
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirup
 
Makalah asam nukleat
Makalah asam nukleatMakalah asam nukleat
Makalah asam nukleat
 
aldol dan cleisen.pptx
aldol dan cleisen.pptxaldol dan cleisen.pptx
aldol dan cleisen.pptx
 
Praktkum ii fenol
Praktkum ii fenolPraktkum ii fenol
Praktkum ii fenol
 
PPT Karbohidrat
PPT KarbohidratPPT Karbohidrat
PPT Karbohidrat
 
Sediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniSediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neni
 
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas PekalonganKimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
 
High performance liquid chromatography (hplc)
High performance liquid chromatography (hplc)High performance liquid chromatography (hplc)
High performance liquid chromatography (hplc)
 
Pengantar hubungan struktur & aktivitas biologis
Pengantar hubungan struktur & aktivitas biologisPengantar hubungan struktur & aktivitas biologis
Pengantar hubungan struktur & aktivitas biologis
 
Sediaan krim
Sediaan krimSediaan krim
Sediaan krim
 
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
 
Isolasi dan purifikasi protein
Isolasi dan purifikasi protein Isolasi dan purifikasi protein
Isolasi dan purifikasi protein
 
Pengenalan resep
Pengenalan resepPengenalan resep
Pengenalan resep
 
Manajemen Pengadaan Obat di rumah sakit
Manajemen Pengadaan Obat di rumah sakitManajemen Pengadaan Obat di rumah sakit
Manajemen Pengadaan Obat di rumah sakit
 
Analisis resep
Analisis resepAnalisis resep
Analisis resep
 
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
 
Salbutamol Sirup
Salbutamol SirupSalbutamol Sirup
Salbutamol Sirup
 
Poliketida
PoliketidaPoliketida
Poliketida
 
Evaluasi Tablet
Evaluasi TabletEvaluasi Tablet
Evaluasi Tablet
 

Similar to Ppt kelompok elektroforesis

Elektroforesis kapiler
Elektroforesis kapiler Elektroforesis kapiler
Elektroforesis kapiler
ALLKuliah
 
Elektroforesis
ElektroforesisElektroforesis
Elektroforesis
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
Kelompok 8 Kimia B ( Elektroforesis)
Kelompok 8 Kimia B ( Elektroforesis)Kelompok 8 Kimia B ( Elektroforesis)
Kelompok 8 Kimia B ( Elektroforesis)
hasmachem
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
Faradisa Anindita
 
Elektroforesis protein dan gel
Elektroforesis protein dan gelElektroforesis protein dan gel
Elektroforesis protein dan gel
khoirilliana12
 
Elektroforesa ppt.pptx
Elektroforesa ppt.pptxElektroforesa ppt.pptx
Elektroforesa ppt.pptx
MuhammadHaidilAlMasa
 
BIOUnnes_Elektroforesis
BIOUnnes_ElektroforesisBIOUnnes_Elektroforesis
BIOUnnes_Elektroforesis
Nur Aini
 
Ppt bioteknologi ELEKTROFORESIS
Ppt bioteknologi ELEKTROFORESISPpt bioteknologi ELEKTROFORESIS
Ppt bioteknologi ELEKTROFORESIS
ALLKuliah
 
Bab v biotek
Bab v biotekBab v biotek
Bab v biotek
nindatitis
 
Elektroforesis bahan presentasi
Elektroforesis bahan presentasiElektroforesis bahan presentasi
Elektroforesis bahan presentasi
Adjie Affan
 
Elektroforesis
ElektroforesisElektroforesis
Elektroforesisdahidaaya
 
Jurnal ekstrasi dna ihwan
Jurnal ekstrasi dna ihwanJurnal ekstrasi dna ihwan
Jurnal ekstrasi dna ihwan
ihwan fauzi
 
LAPORAN PEMURNIAN PROTEIN-NURFITRA AMALIA-178.pdf
LAPORAN PEMURNIAN PROTEIN-NURFITRA AMALIA-178.pdfLAPORAN PEMURNIAN PROTEIN-NURFITRA AMALIA-178.pdf
LAPORAN PEMURNIAN PROTEIN-NURFITRA AMALIA-178.pdf
NurfitraAmalia
 
LAPORAN PEMURNIAN PROTEIN-NURFITRA AMALIA-178.pdf
LAPORAN PEMURNIAN PROTEIN-NURFITRA AMALIA-178.pdfLAPORAN PEMURNIAN PROTEIN-NURFITRA AMALIA-178.pdf
LAPORAN PEMURNIAN PROTEIN-NURFITRA AMALIA-178.pdf
NurfitraAmalia
 
Elektroforesis + jenisnya
Elektroforesis + jenisnyaElektroforesis + jenisnya
Elektroforesis + jenisnya
khoirilliana12
 
Presentasi bahan alam
Presentasi bahan alamPresentasi bahan alam
Presentasi bahan alam
Dafid Bryant Mewengkang
 
Elektroforesis Kapiler
Elektroforesis KapilerElektroforesis Kapiler
Elektroforesis Kapiler
ALLKuliah
 
Elektroforesis.pptx
Elektroforesis.pptxElektroforesis.pptx
Elektroforesis.pptx
CosmasZebua
 

Similar to Ppt kelompok elektroforesis (20)

Elektroforesis kapiler
Elektroforesis kapiler Elektroforesis kapiler
Elektroforesis kapiler
 
Elektroforesis
ElektroforesisElektroforesis
Elektroforesis
 
Kelompok 8 Kimia B ( Elektroforesis)
Kelompok 8 Kimia B ( Elektroforesis)Kelompok 8 Kimia B ( Elektroforesis)
Kelompok 8 Kimia B ( Elektroforesis)
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
 
Elektroforesis protein dan gel
Elektroforesis protein dan gelElektroforesis protein dan gel
Elektroforesis protein dan gel
 
Ppt elektroforesis
Ppt elektroforesisPpt elektroforesis
Ppt elektroforesis
 
Elektroforesa ppt.pptx
Elektroforesa ppt.pptxElektroforesa ppt.pptx
Elektroforesa ppt.pptx
 
BIOUnnes_Elektroforesis
BIOUnnes_ElektroforesisBIOUnnes_Elektroforesis
BIOUnnes_Elektroforesis
 
Ppt bioteknologi ELEKTROFORESIS
Ppt bioteknologi ELEKTROFORESISPpt bioteknologi ELEKTROFORESIS
Ppt bioteknologi ELEKTROFORESIS
 
Bab v biotek
Bab v biotekBab v biotek
Bab v biotek
 
Elektroforesis bahan presentasi
Elektroforesis bahan presentasiElektroforesis bahan presentasi
Elektroforesis bahan presentasi
 
Elektroforesis
ElektroforesisElektroforesis
Elektroforesis
 
Jurnal ekstrasi dna ihwan
Jurnal ekstrasi dna ihwanJurnal ekstrasi dna ihwan
Jurnal ekstrasi dna ihwan
 
LAPORAN PEMURNIAN PROTEIN-NURFITRA AMALIA-178.pdf
LAPORAN PEMURNIAN PROTEIN-NURFITRA AMALIA-178.pdfLAPORAN PEMURNIAN PROTEIN-NURFITRA AMALIA-178.pdf
LAPORAN PEMURNIAN PROTEIN-NURFITRA AMALIA-178.pdf
 
LAPORAN PEMURNIAN PROTEIN-NURFITRA AMALIA-178.pdf
LAPORAN PEMURNIAN PROTEIN-NURFITRA AMALIA-178.pdfLAPORAN PEMURNIAN PROTEIN-NURFITRA AMALIA-178.pdf
LAPORAN PEMURNIAN PROTEIN-NURFITRA AMALIA-178.pdf
 
Elektroforesis + jenisnya
Elektroforesis + jenisnyaElektroforesis + jenisnya
Elektroforesis + jenisnya
 
Elektrokromatografi
ElektrokromatografiElektrokromatografi
Elektrokromatografi
 
Presentasi bahan alam
Presentasi bahan alamPresentasi bahan alam
Presentasi bahan alam
 
Elektroforesis Kapiler
Elektroforesis KapilerElektroforesis Kapiler
Elektroforesis Kapiler
 
Elektroforesis.pptx
Elektroforesis.pptxElektroforesis.pptx
Elektroforesis.pptx
 

More from ALLKuliah

ppt_Laporan PBL_Seven.pptx
ppt_Laporan PBL_Seven.pptxppt_Laporan PBL_Seven.pptx
ppt_Laporan PBL_Seven.pptx
ALLKuliah
 
ppt fisika.pptx
ppt fisika.pptxppt fisika.pptx
ppt fisika.pptx
ALLKuliah
 
PPT alga merah.pptx
PPT alga merah.pptxPPT alga merah.pptx
PPT alga merah.pptx
ALLKuliah
 
ppt phytoplankton Cyanophyta
ppt phytoplankton Cyanophyta ppt phytoplankton Cyanophyta
ppt phytoplankton Cyanophyta
ALLKuliah
 
PPT (schizophyta).pptx
PPT  (schizophyta).pptxPPT  (schizophyta).pptx
PPT (schizophyta).pptx
ALLKuliah
 
PPT BAHAN OBAT KELAUTAN Rhodophyta.pptx
PPT BAHAN OBAT KELAUTAN Rhodophyta.pptxPPT BAHAN OBAT KELAUTAN Rhodophyta.pptx
PPT BAHAN OBAT KELAUTAN Rhodophyta.pptx
ALLKuliah
 
PPT CYANOPHYTA.pptx
PPT CYANOPHYTA.pptxPPT CYANOPHYTA.pptx
PPT CYANOPHYTA.pptx
ALLKuliah
 
PPT (LAMUN).pptx
PPT  (LAMUN).pptxPPT  (LAMUN).pptx
PPT (LAMUN).pptx
ALLKuliah
 
BAHAN OBAT KELAUTAN PHAEOPHYTA.pptx
BAHAN OBAT KELAUTAN PHAEOPHYTA.pptxBAHAN OBAT KELAUTAN PHAEOPHYTA.pptx
BAHAN OBAT KELAUTAN PHAEOPHYTA.pptx
ALLKuliah
 
PPT Bahan Obat Kelautan Chrysophyta
PPT Bahan Obat Kelautan ChrysophytaPPT Bahan Obat Kelautan Chrysophyta
PPT Bahan Obat Kelautan Chrysophyta
ALLKuliah
 
PPT Bahan Obat Kelautan pyrrophyta
PPT Bahan Obat Kelautan pyrrophytaPPT Bahan Obat Kelautan pyrrophyta
PPT Bahan Obat Kelautan pyrrophyta
ALLKuliah
 
Presentasi PBL PKL apotek 8
Presentasi PBL PKL apotek 8Presentasi PBL PKL apotek 8
Presentasi PBL PKL apotek 8
ALLKuliah
 
Presentasi PBL PKL apotek 7
Presentasi PBL PKL apotek 7Presentasi PBL PKL apotek 7
Presentasi PBL PKL apotek 7
ALLKuliah
 
Presentasi PBL PKL apotek 6
Presentasi PBL PKL apotek 6Presentasi PBL PKL apotek 6
Presentasi PBL PKL apotek 6
ALLKuliah
 
Presentasi PBL PKL apotek 5
Presentasi PBL PKL apotek 5Presentasi PBL PKL apotek 5
Presentasi PBL PKL apotek 5
ALLKuliah
 
Presentasi PBL PKL apotek 4
Presentasi PBL PKL apotek 4Presentasi PBL PKL apotek 4
Presentasi PBL PKL apotek 4
ALLKuliah
 
Presentasi PBL PKL apotek 3
Presentasi PBL PKL apotek 3Presentasi PBL PKL apotek 3
Presentasi PBL PKL apotek 3
ALLKuliah
 
Presentasi PBL PKL apotrek 2
Presentasi PBL PKL apotrek 2Presentasi PBL PKL apotrek 2
Presentasi PBL PKL apotrek 2
ALLKuliah
 
Farmakoterapi pada masa kehamilan
Farmakoterapi pada masa kehamilanFarmakoterapi pada masa kehamilan
Farmakoterapi pada masa kehamilan
ALLKuliah
 
FARMAKOTERAPI SISTEM KEHAMILAN
FARMAKOTERAPI SISTEM KEHAMILANFARMAKOTERAPI SISTEM KEHAMILAN
FARMAKOTERAPI SISTEM KEHAMILAN
ALLKuliah
 

More from ALLKuliah (20)

ppt_Laporan PBL_Seven.pptx
ppt_Laporan PBL_Seven.pptxppt_Laporan PBL_Seven.pptx
ppt_Laporan PBL_Seven.pptx
 
ppt fisika.pptx
ppt fisika.pptxppt fisika.pptx
ppt fisika.pptx
 
PPT alga merah.pptx
PPT alga merah.pptxPPT alga merah.pptx
PPT alga merah.pptx
 
ppt phytoplankton Cyanophyta
ppt phytoplankton Cyanophyta ppt phytoplankton Cyanophyta
ppt phytoplankton Cyanophyta
 
PPT (schizophyta).pptx
PPT  (schizophyta).pptxPPT  (schizophyta).pptx
PPT (schizophyta).pptx
 
PPT BAHAN OBAT KELAUTAN Rhodophyta.pptx
PPT BAHAN OBAT KELAUTAN Rhodophyta.pptxPPT BAHAN OBAT KELAUTAN Rhodophyta.pptx
PPT BAHAN OBAT KELAUTAN Rhodophyta.pptx
 
PPT CYANOPHYTA.pptx
PPT CYANOPHYTA.pptxPPT CYANOPHYTA.pptx
PPT CYANOPHYTA.pptx
 
PPT (LAMUN).pptx
PPT  (LAMUN).pptxPPT  (LAMUN).pptx
PPT (LAMUN).pptx
 
BAHAN OBAT KELAUTAN PHAEOPHYTA.pptx
BAHAN OBAT KELAUTAN PHAEOPHYTA.pptxBAHAN OBAT KELAUTAN PHAEOPHYTA.pptx
BAHAN OBAT KELAUTAN PHAEOPHYTA.pptx
 
PPT Bahan Obat Kelautan Chrysophyta
PPT Bahan Obat Kelautan ChrysophytaPPT Bahan Obat Kelautan Chrysophyta
PPT Bahan Obat Kelautan Chrysophyta
 
PPT Bahan Obat Kelautan pyrrophyta
PPT Bahan Obat Kelautan pyrrophytaPPT Bahan Obat Kelautan pyrrophyta
PPT Bahan Obat Kelautan pyrrophyta
 
Presentasi PBL PKL apotek 8
Presentasi PBL PKL apotek 8Presentasi PBL PKL apotek 8
Presentasi PBL PKL apotek 8
 
Presentasi PBL PKL apotek 7
Presentasi PBL PKL apotek 7Presentasi PBL PKL apotek 7
Presentasi PBL PKL apotek 7
 
Presentasi PBL PKL apotek 6
Presentasi PBL PKL apotek 6Presentasi PBL PKL apotek 6
Presentasi PBL PKL apotek 6
 
Presentasi PBL PKL apotek 5
Presentasi PBL PKL apotek 5Presentasi PBL PKL apotek 5
Presentasi PBL PKL apotek 5
 
Presentasi PBL PKL apotek 4
Presentasi PBL PKL apotek 4Presentasi PBL PKL apotek 4
Presentasi PBL PKL apotek 4
 
Presentasi PBL PKL apotek 3
Presentasi PBL PKL apotek 3Presentasi PBL PKL apotek 3
Presentasi PBL PKL apotek 3
 
Presentasi PBL PKL apotrek 2
Presentasi PBL PKL apotrek 2Presentasi PBL PKL apotrek 2
Presentasi PBL PKL apotrek 2
 
Farmakoterapi pada masa kehamilan
Farmakoterapi pada masa kehamilanFarmakoterapi pada masa kehamilan
Farmakoterapi pada masa kehamilan
 
FARMAKOTERAPI SISTEM KEHAMILAN
FARMAKOTERAPI SISTEM KEHAMILANFARMAKOTERAPI SISTEM KEHAMILAN
FARMAKOTERAPI SISTEM KEHAMILAN
 

Recently uploaded

Manajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxx
Manajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxxManajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxx
Manajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxx
AdheaPriyanka1
 
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptxLAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
GregoryStevanusGulto
 
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptxPPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
kartikaoktarini
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUSASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUS
maya746072
 
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.pptPencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Rizkiyahnovianti
 
Kebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptx
Kebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptxKebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptx
Kebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptx
HestyGrariwa2
 
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdfVaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
ShaoranAulia1
 
MATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptx
MATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptxMATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptx
MATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptx
lidyanimargareth23
 
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptxPMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
kartikaoktarini
 
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdfPanduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
AbdulWahid24425
 

Recently uploaded (10)

Manajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxx
Manajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxxManajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxx
Manajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxx
 
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptxLAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
 
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptxPPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUSASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUS
 
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.pptPencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
 
Kebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptx
Kebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptxKebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptx
Kebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptx
 
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdfVaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
 
MATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptx
MATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptxMATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptx
MATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptx
 
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptxPMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
 
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdfPanduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
 

Ppt kelompok elektroforesis

  • 2. DISUSUN OLEH KELOMPOK 8 1. SITI LAILATUL ROHMA (190105094) 2. SITI MUAWANAH (190105096) 3. SRI WIDIANTI (190105098) 4. VIDIA PUTRI KUSUMANDARI (190105100) 5. YULI INDRI ASTUTI (190105102) 6. YUNITA DWI MEITASARI (190105104)
  • 3. Elektroforesis adalah metode pemisahan berdasarkan perbedaan mobilitas analit menunjukkan dalam medan listrik diterapkan. metode elektroforetik dapat diterapkan untuk pemisahan dari suatu sampel dengan variety luas, termasuk protein, asam nukleat, asam amino dan karbohidrat. pemisahan dapat dilakukan pada analisis serta skala preparatif. keuntungan utama atas metode khromatografi cair adalah efisiensi yang lebih tinggi dari pemisahan elektroforesis. hal ini terutama berlaku bagi molekul besar (Andreas Manz, et.al, 2010). Definisi Elektroforesis Gambar : prinsip pemisahan elektroforesis
  • 4. Prinsip Kerja Elektroforesis:  Pemisahan elektroforesis dapat dilakukan dalam larutan bebas atau dalam larutan yang mengandung matriks non-konduktif seperti agarosa atau poliakrilamid gel.  Pada elektroforesis media pemisahnya berupa gel Agarosa atau lainnya yang memiliki tingkat viskositas tinggi. Laju dalam elektroforesis sangat bergantung pada kekentalan medium (n), ukuran atau bentuk (r), dan muatan molekul (q). Kekuatan asam pada medium juga mempengaruhi besar muatan pada saat ionisasi berlangsung sehingga diperlukan larutan buffer untuk mengatasi masalah ini. Dan juga perlu dilakukan analisis terhadap kemampuan media untuk memisahkan molekul- molekul agar lebih efektif dan maksimal.  Alat elektroforesis terdiri dari medium pemisah yang terhubung dengan dua elektroda dan kertas saring. Media pemisah dapat berupa gel Agarosa, pati atau poliakrilamida. Media terdiri dari dua bagian yang dihubungkan dengan sumbu asbes; satu bagian berisi elektroda platina dan yang lain kontak dengan medium elektroforesis.
  • 5. Komponen Elektroforesis Elektroforesis terdiri dari beberapa komponen utama dalam penggunaanya.  Larutan elektrolit yang berfungsi sebagai pembawa komponen. Umumnya berupa larutan buffer dengan pH tertentu sesuai dengan karakteristik senyawa yang akan dipisahkan.  Media pemisah merupakan tempat proses pemisahan terjadi. Media pemisah ini berupa kertas (selulosa asetat, selulosa nitrat), gel kanji, gel polikrilamid, busa poliuretan atau agar-agar.  Yang paling penting adalah elektroda yang berfungsi sebagai penghubung arus listrik dengan media pemisah dan baterai atau arus listrik sebagai sumber energi (source) pada rangkaian alat.
  • 6. Penggunaan Medium Pemisah Ada dua medium yang sering digunakan dalam menggunakan elektroforesis yaitu : 1. Gel Agarosa, merupakan metode standar untuk mengidentifikasi serta memurnikan fragmen- fragmen Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) dan Ribose Nucleic Acid. Senyawaan tersebut merupakan pembawa genetika pada makhluk hidup-dilakukan pada medan listrik horizontal.  Kelebihan : lebih mudah, sederhana dan laju pemisahannya lebih cepat membentuk fragmen- fragmen dan tidak bersifat toksik.  Kelemahan : memiliki sensitifitas tinggi dan mudah rusak sehingga memerlukan ketelitian dan kehati-hatian pada proses pengerjaannya. 2. Gel poliakrilamida. Gel ini memiliki memiliki resolusi tinggi pada hasil pemisahannya. Membutuhkan tegangan listrik yang tinggi pada pengerjaannya dan dilakukan pada medan listrik vertical. Persiapan pengerjaan membutuhkan waktu relatif lama, mahal dan memiliki laju pemisahan yang lebih lambat dibandingkan gel Agarosa (Rita Elfianis)
  • 7. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Elektroforesis Ada beberapa faktor penentu lainnya yang dapat mempengaruhi proses pemisahan yaitu : 1. Sampel. 2. Larutan Buffer. 3. Medan listrik.
  • 8. SDS-PAGE  SDS-PAGE merupakan suatu teknik elektroforesis yang menggunakan polyacrylamide sebagai bahan pemisah. SDS-PAGE banyak digunakan dalam praktikum biologi molekuler, genetik, biokimia, dan biomedik. SDS-PAGE biasanya digunakan untuk memisahkan protein berdasarkan sifat electrophoretic mobility (pemisahan komponen atau molekul bermuatan berdasarkan perbedaan tingkat migrasi dan berat molekulnya (BM) dalam sebuah medan listrik)  Prinsip kerja dari SDS-PAGE adalah ketika protein dipisahkan oleh elektroforesis melalui matriks gel dan arus listrik diberikan, protein dengan molekul yang lebih kecil bermigrasi lebih cepat sedangkan molekul yang lebih besar akan tertahan akibat pergerakan yang lebih lambat.  Langkah SDS-PAGE 1. Pembuatan gel pemisah (separating gel) 2. Pembuatan gel pengumpul (stacking gel atau upper gel) 3. Pemanasan sampel 4. Dilarutkan. Runing pada plate 1 dengan arus 28A dengan tegangan 110V dan pada plate 2 dengan arus 30A dan tegangan 130 V. 5. Gel direndam dalam larutan staining untuk proses pewarnaan selama 20 menit 6. Gel direndam dalam larutan destaining (Penghilangan warna) untuk proses pencucian 20 menit
  • 9. Lanjutan  Persiapan Gel  Pewarnaan Gel  Gel Media  Aliran elektroosmotik
  • 10. Instrumentasi Elektroforesis a. Elektroforesis Gel  komponen utama yang diperlukan untuk elektroforesis gel. pemisahan dapat dilakukan secara vertikal atau horizontal.  Ruang elektroforesis mengandung matriks gel direndam dalam buffer elektrolit.  Untuk pemisahan vertical, Sampel dilarutkan dalam gliserol atau sukrosa solusi kepadatan tinggi untuk mencegah mereka dari pencampuran dengan penyangga di upper reservoir  Termostat diperlukan untuk kontrol tempratur. ruang dikontrol temperatrue memastikan lebih direproduksi separatios b. Visualisasi Dan Deteksi Bentuk Pita dipisahkan yang paling sering divisualisasikan dengan pewarnaan dengan warna, pewarna fluorescent atau dengan perak. pewarna dan commomly digunakan adalah coomassie brilian biru. gel direndam dalam larutan alkohol asam ini temperatur tinggi pewarna dan dibiarkan selama beberapa jam, pewarna Kelebihan ini kemudian dihapus oleh jumlah mencuci langkah. Deteksi batas untuk protein berkisar sekitar 100 ng ke 1. pewarnaan perak lebih sensitif dengan batas deteksi, 1 ng. proses pewarnaan ini mirip dengan protografhy
  • 11. Lanjutan c. Metode Gel Elektroforesis  Sodium Dodecyl Sulfate–Polyacrylamide Gel Elektrforesis (SDS –PAGE) Prinsip pemisahan SDS_PAGE semata-mata didasarkan pada perbedaan ukuran protein dan berat molekul. protein yang benar-benar didenaturasi dengan adanya deterjen anionik natrium dedocyl asetat (SDS). Preparasi sampel biasanya melibatkan pemanasan protein pada temperature 950C. dengan adanya SDS yang berbih dan agen tiol-reducing seperti ᵝmercapto etanol. Hasilnya lengkapdiperoleh terjadi pada struktur sekunder dan tersier. Molekul melintang melalui jembtan yaitu sulfide dan ikatan SDS dengan asamamino  Isoelektrik Focussing(IEF) Isoelektrik Focussing (IEF) memungkinkan pemisahan analit zwitterionic seperti protein atau peptida menurut ke titik isoelektrik mereka. ief diterapkan untuk pemisahan dan pemurnian protein peptida dan asam amino pada analitis serta skala preparatif. Gel agarose dan PA keduanya digunakan pada metode IEF.
  • 12. Lanjutan  Dua Dimensi Gel Elektroforesis (2D-GE) Pada 2D-GE, dua metode elektroforesis dikombinasikan dengan gel tunggal. Bagian yang satu akan terpisah yang dibentuk dengan satu dimensi, berikutnya yang lain akan terpisah sama dengan yang pertama. Dengan metode ini, pencampuran seribu protein atau asam nukleat dapat dipisahkan dengan resolusi yang tinggi.Hasil fingerprint dapat dibandingkan dengan database elektronik. Hasilnya bisa, bagaimanapun, sulit untuk mereproduksi dan metode ini secara teknis menantang membutuhkan pengalaman personil dalam operasi.
  • 13. Kelebihan Dan Kekurangan Dalam Elektroforesis  Kelebihan : Metode pemisahan elektroforesis cukup dengan peralatan sederhana, digunakan untuk memisahkan suatu sampel molekul besar seperti protein, asam nukleat, asam amino dan karbohidrat, dan dalam proses pengerjaan yang mudah dan sederhana.  Kekurangan : Memiliki keterbatasan dalam hal yang efisiensi yang rendah, waktu pemisahan yang relative lama, dan berlaku untuk senyawa yang berwarna saja. Factor penyebabnya biasanya karena kuat arus searah yang relative rendah, kecepatan pemisahan tergantung pada penamabahan tegangan listrik yang searah. Selain itu tegangan listrik yang searah dapat menyebabkan noda hasil pemisahan menjadi tidak jelas akibat kerusakan noda oleh panas yang dihasilkan .tegangan listrik searah yang tinggi sehingga noda-noda hasil pemisahan elektroforesis menjadi tidak terlalu jelas .memisah.
  • 14. Penelitian Penggunaan Elektroforesis  Hermanto S., et al (2014) melakukan penelitian tentang penggunaan metode SDS- PAGE (Sodium Dodecyl Sulphate Poly Acrylamide Gel Electrophoresis) bertujuan untuk mengidentifikasi sumber gelatin yang digunakan pada kapsul keras. Hal ini merujuk pada penggunaan gelatin sebagai salah satu bahan utama sistem pengiriman (delivery) obat medis atau farmasi.  Kolagen tulang sapi dan lemak babi merupakan salah satu sumber penghasil gelatin. Dengan ada penelitian tersebut dapat dilakukan pemerikasaan terhadap kehalalan suatu produk yang memanfaatkan metode SDS-PAGE (Sodium Dodecyl Sulphate Poly Acrilamide Gel Elektrophoresis).  Tahap awal penelitian dilakukan optimasi terhadap standar gelatin sapi dan babi yang dihidrolisis dengan pepsin pada pH 4.5 dan suhu 60 oC selama 1 jam, 2 jam dan,3 jam. Gelatin yang dihasilkan hidrolisis selanjutnya dianalisis dengan SDS- PAGE untuk menentukan waktu hidrolisis optimal. Kemudian identifikasi gambaran gelatin hidrolisat dibandingkan berdasarkan perbedaan bobot molekulnya.  Hasil penelitian yang diperoleh kemudian diaplikasikan terhadap indikasi sumber gelatin pada beberapa sampel kapsul keras yang diperoleh dari pasaran dan dibandingkan dengan kapsul keras gelatin hasil simulasi. Hasil hidrolisis optimum selama 3 jam menunjukkan adanya pitapita spesifik pada gelatin sapi dengan bobot molekul 15 kDa; 18,5 kDa; 33 kDa dan 47 kDa serta pita spesifik pada gelatin babi dengan bobot molekul 12,8 kDa; 17,3 kDa, 23,7 kDa dan 37 kDa. Hasil yang sama diperoleh pada kapsul keras sampel dengan pita-pita gambaran protein yang identik dengan standar gelatin sapi. Hasil analisis yang diperoleh menunjukkan ketiga sampel yang diuji diduga merupakan kapsul yang terbuat dari gelatin sapi.
  • 15. Jurnal kedua yang kami ambil dari Lutfi Andre, et al (2016) berjudul “Pemanfaatan Nata de Coco sebagai Media Gel Elektroforesis Pada Zat Warna Remazol : Pengaruh pH, Waktu dan Aplikasi Pemisahan Gelatin”  Pada penelitian ini, diamati pengaruh pH larutan buffer, waktu elektroforesis dan aplikasi pemisahan gelatin menggunakan elektroforesis dengan media nata de coco. Nata de coco yang berumur 4 hari memiliki ketebalan yang sesuai yaitu 0,454 cm dan waktu inkubasi yang tidak terlalu lama sehingga umur tersebut digunakan dalam penelitian ini.  Pada pengaruh pH dinyatakan dengan kekuatan ion, dimana semakin besar kekuatan ion larutan, maka semakin jauh jarak migrasi remazol. Lama waktu elektroforesis mempengaruhi jarak migrasi remazol Kondisi optimum elektroforesis gel menggunakan nata yang didapat, digunakan untuk uji pemisahan gelatin menggunakan pewarna remazol turquoise dan didapatkan dua pita pemisahan dengan jarak pita masing-masing 2 cm dan 3,6 cm.
  • 16. Hasil yang diperoleh pemanfaatan gel nata de coco sebagai media dalam proses gel elektroforesis telah dilakukan. Berdasarkan hasil pengamatan dan data yang diperoleh menunjukkan kesimpulan bahwa gel nata de coco dapat digunakan sebagai gel dalam proses gel elektroforesis dengan kondisi sebagai berikut : 1. Umur nata de coco yang dapat digunakan minimal umur 4 hari. 2. Nilai pH larutan buffer fosfat tidak memberikan pengaruh terhadap migrasi remazol, melainkan yang mempengaruhi adalah kekuatan ionnya, dimana semakin besar kuat ion maka semakin jauh jarak migrasi remazol. 3. Semakin lama waktu elektroforesis, semakin jauh jarak migrasi yang ditempuh remazol. 4. Pemisahan gelatin menggunakan pewarnaan remazol turquoise blue menghasilkan 2 pita pemisahan dengan jarak pemisahan 2cm dan 3,6cm.
  • 17. Jurnal ketiga yang kami ambil dari Wery Aslinda1 dan Ahyar Ahmad (2016) berjudul “Isolasi dan Karakterikasi Agarosa dari Makroalga Merah Euchema Cottoni untuk Pemisahaan Fragmen DNA”.  Agarosa telah diisolasi dari makroalga merah Euchema Cottoni yang terdapat di perairan Takalar. Agarosa ini dikarakterisasi berdasarkan persen rendamen, sifat-sifat fisiknya dan dianalisa dengan spektrofotometer IR. Sifat-sifat ini dibandingkan dengan produk agarosa komersial Takara, Japan dan ditemukan bahwa agarosa yang diisolasi dari E. Cottoni menunjukkan hasil yang relatif sama dengan agarosa komersial.  Berdasarkan hasil isolasi agarosa dari makroalga, kandungan sulfatnya sebesar 0,26%, titik leleh sebesar 96 0C, dan viskositas sebesar 14 cps. Agarosa ini kemudian diaplikasikan untuk pemisahan fragmen DNA dengan hasil menunjukkan kualitas pemisahan dan ketajaman pita yang kurang baik jika dibandingkan dengan agarosa komersil.  Hasil yang diperoleh berdasarkan hasil elektroforesis sampel DNA Ladder dengan menggunakan agarosa yang diisolasi dari makroalga E. Cottoni menunjukkan hasil elektroforesis yang tidak terlalu jelas pemisahan setiap pita DNA sehingga sulit dalam pembacaan pita DNA itu sendiri dan berdasarkan hasil perbandingan analisis DNA pada elektroforesis menggunakan agarosa makroalga E. Cottoni dengan agarosa komersil (Takara, Japan), menunjukkan hasil kualitas pemisahan dan ketajaman pita yang kurang baik pada makroalga E. Cottoni jika dibandingkan dengan agarosa komersil (Takara, Japan) sehingga belum dapat diaplikasikan langsung dalam analisis dan pemisahan pita-pita DNA.