SlideShare a Scribd company logo
PROTEIN Profil Protein Bakteri Pendetoksifikasi Metilmerkuri Menggunakan Elektroforesis Gel Native
Abstrak Enam isolat bakteri pendetoksifikasi metilmerkuri telah dikaji profil proteinnya menggunakan Elektroforesis Gel Native Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil protein spesifik yang diduga mempunyai aktivitas dalam mendetosifikasi metilmerkuri. Enam isolat bakteri : strain SDM 41,(Brevundimonas dimunata), strain SDM 78 (Bacillus cereus), strain SDM 81 (Empedobacter brevis), strain SDPM 8a (Klebsiella pneumoniae ssp pneumoniae), strain SDPM 8b (Pseudomonas aerogenosa) dan strain SDPM 24 (Spingomonas aucimobilis) serta bakteri kontrol positif (Pseudomonas putida IFO 14796) ditumbuhkan dalam medium Luria Bertani (LB) cair yang mengandung metilmerkuri dengan konsentrasi masing-masing : 2,5 g/mL, 2,0g/mL; 1,0g/mL; 2,0g/mL; 2,0 g/mL; 1,0g/mL. Sel diunduh setelah inkubasi selama 24 jam. Selanjutnya dilakukan preparasi biomasa sel untuk deteksi protein dengan Elektroforesis Gel Native. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dua isolat bakteri berikut: isolat SDM 41 ,(Brevundimonas dimunata) dan isolat SDM 78 (Bacillus sp), menghasilkan protein spesifik dengan berat molekul 18,67 – 21,32 kDa dan 56,48 – 64,5 kDa yang diduga mempunyai aktivitas detoksifikasi terhadap metilmerkuri.
Pendahuluan Proses pemutusan ikatan CH3-Hg+ menjadi gugus -CH4 dan ion merkuri Hg2+ disebut demetilasi, dalam kasus ini disebut detoksifikasi atau degradasi metilmerkuri.  	CH3Hg+ + H+  CH4 + Hg2+
Detoksifikasi dapat berlangsung secara biologi maupun fisik. Secara biologi reaksi demetilasi metilmerkuri melalui mekanisme enzimatis oleh mikrobia. Sedangkan secara fisik reaksi demetilasi dapat berlangsung melalui mekanisme fotodegradasi.
Bakteri yang resisten terhadap metilmerkuri mempunyai kemampuan untuk menurunkan toksisitas atau detoksifikasi metilmerkuri, karena bakteri tersebut menghasilkan enzim organomercurial lyase yang disandi oleh gen merB. Enzim ini selanjutnya akan mengkatalisis pemutusan ikatan H3C-Hg pada senyawa metilmerkuri menjadi ion Hg2+. Selanjutnya ion Hg2+ direduksi oleh enzim mercuricreductase (MerA) menjadiHgo yangbersifat volatil.1-3
Beberapa strain bakteri yang resisten terhadap metilmerkuri antara lainPseudomonas aeruginosa PU21, dan Escherichia coli PWS14, serta Pseudomonas putida FB1.2Penelitian biologi molekular membuktikan bahwa bakteri yang resisten terhadap metilmerkuri mempunyai gen yang bertanggung jawab untuk menghasilkan kedua enzim tersebut yang tersandi pada plasmid.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil protein spesifik yang diduga mempunyai aktivitas dalam mendetoksifikasi metilmerkuri. Selain itu untuk menentukan kondisi pemisahanprotein menggunakan elektroforesis Gel Native.
Bahan dan alat Isolat antara lain : strain SDM 41,(Brevundimonas dimunata), strain SDM 78 (Bacilluscereus), strainSDM 81 (Empedobacter brevis), strain SDPM 8a (Klebsiella pneumoniae ssp pneumoniae), strain SDPM 8b (Pseudomonas aerogenosa) dan strain SDPM 24 (Spingomonas aucimobilis) serta bakteri kontrol pos Bahan kimia yang digunakan untuk analisismetilmerkuri dengan GLC antara lain: tolune,aceton, isopropanol, Na2SO4., HCl, gas Argon.itif (Pseudomonas putida IFO 14796).
Bahan kimia untuk deteksi protein denganelektroforsesi terdiri dari : Acrylamide, bisacrylamide(N,N-methylenebisacrylamide), Tris (2- hydroximethyl-2-methyl-1,3-propanediol), SDS (sodium dodecyl sulfate atau sodium lauryl sulfate), TEMED (N,N,N,N-Tetramethyleneethylenediamine), amonium persulfat , 2-mercaptoethanol, glycerol, bromophenol blue, glycine, asam klorida, dithiothreitol.
Marker protein (Promega Mid- Ranger Protein MW Marker, V5234) yang digunakan antara lain : phosporylase B (97.400 Da), Bovine serum albumin (66.000 Da), Lglutamic dehydrogenase (55.000 Da), ovalbumin (42.700 Da), Aldolase (40.000 Da), Carbonic anhydrase (31.000 Da) dan Soybean trypsin inhibitor (21.500 Da). Peralatan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah GLC merk Shimadzu model 14B, Elektorforesis Kit, Sentrifus, Shaker Incubator, Ultrasonikator dan sperangkat alat gelas.
Cara kerja Pembuatan inokulum. Medium pertumbuhan Luria-Bertani (LB) sebanyak 50 Ml diinokulasi dengan 5 ose isolat bakteri strain SDM 41,(Brevundimonas dimunata), strain SDM 78 (Bacilluscereus), strain SDM 81 (Empedobacter brevis), strain SDPM 8a (Klebsiella pneumoniae ssp pneumoniae), strain SDPM 8b (Pseudomonas aerogenosa) dan strain SDPM 24 (Spingomonas aucimobilis) serta bakteri kontrol positif (Pseudomonas putida IFO 14796) dari mediumagar miring. Kultur tersebut diinkubasi pada suhu ruang (30oC) selama 12-24 jam. Kultur dapat digunakan untuk percobaan setelah kekeruhannya telah mencapai OD  ≤ 0,6.
Inokulasi kultur ke dalam medium pertumbuhan. Inokulasikan 50 mL kultur di atas ke dalam 450 mL medium LB yang mengandung metilmerkuri 2,5 μg/mL(isolat SDM 41), 2,0 μg/mL(isolat SDM 78/9a); 1,0 μ g/mL (isolat SDM 81); 2,0 μ g/mL (isolat SDPM 8a); 2,0 μ g/mL (isolat SDPM 8b); 1,0 μ g/mL (isolat SDPM 24, Pseudomonas p)dan medium LB tanpa metilmerkuri sebagai kontrol. Kultur diinkubasi diatas meja penggojog dengan kecepatan agitasi 120 rpm pada suhu ruang (30⁰C) selama 24 jam.
Pengunduhansel dan preparasi biomasa sel bakteri. Kultur bakteri yang telah mencapai OD600 nm ≥0,6 dimasukkan dalam 10 tabung conical 50 mL selanjutnya disentrifuse pada 3500 g suhu 4 oC selama 20 menit. Supernatan (ekstra sel)dipisahkan dari pelet dan tampung dalam satu wadah (erlenmeyer 500 mL). Pelet dicuci dua kali dengan Tris-HCl+EDTA pH 7,4 kemudian disonikasi pada 20 kHz 95 W 40 % siklus selama 5 x 10 detik. Supernatan yang telah disonikasi disentrifus kembali pada 10.000 g suhu 4oC selama 20 menit.
Hasil sentrifugasi terakhir berupa Supernatan fraksi sitoplasmik atau CFE (Cell Free Extract) untuk visualisasi protein dan pelet (dinding sel atau menbran). Pelet dari dinding sel/membran sel dicuci dua kali dengan Tris-HCl + EDTA pH 7,4 kemudian disentrifus pada 10.000 g suhu 4oC selama 20 menit. Hasil sentrifugasi berupa supernatan fraksi membran sitoplasmik atau sel debris (dinding + membran sel) digunakan untuk visualisasi protein dan pelet sisa dibuang.6-8 Sebelum digunakan protein-protein tersebut disimpan pada suhu -20oC.
Elektroforesis Gel NATIVE. Untuk menentukan kondisi pemisahan protein terbaik, maka dilakukanvariasi resolving gel (10, 12 dan 15%), sedangkanstacking gel dibuat tetap 3%. Persiapan running:sampel protein dilarutkan dalam sampel buffer dengan perbandingan 4 bagian sampel buffer dan 1 bagian sampel protein. Sampel direbus dalam air mendidih selama beberapa menit, setelah didinginkan sampel siap diaplikasikan dalam gel.
Marker protein sebanyak 5 μL ditambahkan 5 μL sampel buffer kemudian dimasukkan ke dalamsumuran. Sampel di running pada gel dengan voltase konstan 100 volt. Setelah proses runningselesai sampel divisualisasi mengunakan larutanstaining 0,1 % (b/v) coomasivebrilian blue R-250selama 12 jam pada suhu ruang dan diaduk di atas shaker pada kecepatan 40 rpm. Gel didestaining menggunakan larutan destaining dan disimpandalam larutan asam asetat 10%.
Hasil dan Pembahasan Deteksi protein dengan elektroforesis. Isolat bakteri yang ditumbuhkan dalam médium LB yang  mengandung metilmerkuri akan mengalami stres akibat toksisitas senyawa tersebut. Stres atau cekaman metilmerkuri ini ditanggapi dengan cara adaptasi lingkungan yaitu pertumbuhan yang lambat antara 1 – 5 jam. Selama proses adaptasi terjadi perubahan senyawa di dalam sel yang dilakukan oleh enzim. Selain itu akan terjadiperubahan kecepatan dan jalur metabolisme. Enzim adalah protein, oleh karena itu pengendalian metabolik dapat diketahui dengan mendeteksi perubahan profil protein yang terjadi.
M A B C DE FG Profil protein isolat bakteri dengan elektroforesis Gel Native dalam medium tanpa MeHg
M A B C D E FG Profil protein isolat bakteri dengan elektroforesis Gel Native dalam medium MeHg. (Ket gambar M = marker protein, A= bakteri kontrol (Pseudomonas putida), B= isolat SDM 41; C= SDM 78; D= SDM 81; E= SDPM 8a; F=SDPM 8b dan G=SDPM 24)
Profil protein pada Gambar 1 merupakan hasil pemisahan terbaik dari variasi Gel Native yang dilakukan (10%, 12% dan 15%). Penggunaan GelNative 12% dan 15% menunjukkan pita protein tidak terpisah sempurna dan pita marker terlihat menumpuk di atas. Keenam isolat ditumbuhkan pada medium yang mengandung metilmerkuri, ternyata menghasilkan dua protein spesifik dengan berat molekul yang berbeda, yang ditunjukkan pada Gambar 2.
Isolat 78 menghasilkan protein spesifik dengan berat molekul 59,22 dan 21,59 kDa, isolat 81 menghasilkan protein spesifik dengan berat molekul 55.97 dan 22,62 kDa, isolat 8a menghasilkan protein spesifik dengan berat molekul 59,22 dan 18,45 kDa, isolat 8b menghasilkan protein spesifik dengan berat molekul 63,43 dan 19,76 kDa, isolat 24 menghasilkan protein spesifik dengan berat molekul 55.97 dan 24,27 kDa, Protein tersebut mempunyai berat molekul yang mirip dengan enzim merkurireduktase (EC 1.16.1.1) yaitu 56 – 65 kDa7 dan organomerkuriliase (EC 4.99.1.2) yaitu 19 – 27 kDa. Protein spesifik yang dihasilkan oleh isolat tersebut diduga merupakan enzim yang berperan dalam proses degradasimetilmerkuri.
Kadar protein isolat SDM 81 dan SDPM 8b lebih tinggi dibanding isolat lain. Tingginya kadar protein pada kedua isolat berpengaruh pada kadar enzim yang dihasilkan oleh isolat tersebut. Kuantitas maupun kualitas enzim yang dihasilkan akan berpengaruh pada aktivitas detoksifikasi kedua isolat tersebut. Bakteri yang resisten terhadap metilmerkuri akan memproduksi enzim organomerkuriliase yang berfungsi memutus ikatan CH3-Hg+ menjadi CH4 dan Hg2
Isolat SDPM 8b danisolat SDM 81 mempunyai kemampuan detoksifikasi lebih tinggi dibanding isolat lain. Hal ini berkaitan erat dengan protein enzim yang dihasilkan oleh bakteri tersebut. Kadarprotein enzim isolat SDPM 8b adalah 7,69 μg/mL dan isolat SDM 81 sebesar 9,78 μg/mL 		Kadar protein lima isolat bakteri resisten metilmerkuri
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut bahwa rotein-protein isolat bakteri pendetoksifikasi metilmerkuri dapat terpisah dengan baik dengan Elektroforesis 10% Gel Native. Protein spesifik yang divisualisasikanmelalui Elektroforesis Gel Native diduga merupakan protein enzim yang berperan dalam detoksifikasi metilmerkuri.
DAFTAR PUSTAKA 1. Summers, A.O. Organization, expression, andevolotionof genes for mercury resistance. Annu. Rev. Microbiol., 1986, 40, 607-634 2. Baldi, F.; Semplici, F.; Filippeli, M. Enviromental Applications Resistant Bacteria. Wat. Air Soil Pollut. , 1991, 56, 465-475. 3. Misra, T.K. Heavy Metals, Bacterial Resistance.Encyclopedia of Mycrobiology 2nd Ed. Academic Press, 618-626, 2000. 4. Chang, J.S.; Chao, Y.; Law, W.S. Repeated fedbatchoperations for microbial of mercury using wild-type and recombinant mercury-resistant bacteria. J. Biotechnol. , 1998, 64, 219-230
	5. Suheryanto; Soetarto, E.S; Sugiharto, E.; Djohan, T.S. Bakteri Resisten Metilmerkuri dari Sedimen Sungai Sangon Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Berkala Ilmiah Biologi, 2008, 7(2), 43-51. 	6. Manz, A.; Pamme, N.; Lossifidis, D. Bioanalytical Chemistry. Imperial Colleges Press: London, p.29- 63, 2004. 	7. Bollag, D.M.; Rozycki, M.D.; Edelstein,S.J. Protein Methode2nd Edition. John Wiley and Sons Publication: New York1996. 8. Schottel, J.L. The mercuric and organomercurialdetoxifying enzymes from a plasmide-bearing strain of Escherichia coli. J.Biol.Chem., 1978, 253(12), 4341-4349. 9. Laemmli, U.K. Cleavage of Structural ProteinsDuring The Assembly of The Head of BacteriophageT4. Nature, 1970, 227, 680-685
	10. Ogunseitan, O.A. Protein Methode for Investigating Mercuric Reducatse Gene Expression in AquaticEnvironments. Appl. Environ. Microbiol., 1998,64(2), 695-702 	11. Nakamura, K.; Sakamoto, N.; Uchiyama,H.; Hagi, O. Organomercurial-Volatilizing Bacteria in The Mercury Polluted Sediment of Minamata Bay Japan.Appl. Environ. Microbiol ,1990, 56(4), 304-305 	12. Suheryanto; Soetarto, E.S.; Sugiharto, E.; Djohan, T.S. Biodegradasi metimerkuri oleh bakteri tanahyang diisolasi dari sedimen sungai Sangon Kulonprogo Yogyakarta, Jurnal Pengelolaan Lingkungan dan Sumber Daya Alam Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya, 2006 	13. Liese, A.; Seelbach, K.; Wandrey, C. Industrial Biotransformations 2nd ed., Wiley-VCH VerlagGmbH & Co.KgaA, Weinheim, p. 24-29, 2006.

More Related Content

What's hot

Klasifikasi bakteri berdasarkan kebutuhan oksigen
Klasifikasi bakteri berdasarkan kebutuhan oksigenKlasifikasi bakteri berdasarkan kebutuhan oksigen
Klasifikasi bakteri berdasarkan kebutuhan oksigen
fantasykomp
 
In vivo evaluation on synbiotic effect of fermented rice bran by probiotic la...
In vivo evaluation on synbiotic effect of fermented rice bran by probiotic la...In vivo evaluation on synbiotic effect of fermented rice bran by probiotic la...
In vivo evaluation on synbiotic effect of fermented rice bran by probiotic la...
Mochamad Nurcholis
 
Dampak dari asam oleat sebagai co-substrat glukosa pada efek crabtree pada Sa...
Dampak dari asam oleat sebagai co-substrat glukosa pada efek crabtree pada Sa...Dampak dari asam oleat sebagai co-substrat glukosa pada efek crabtree pada Sa...
Dampak dari asam oleat sebagai co-substrat glukosa pada efek crabtree pada Sa...
grachea aeryndhien
 
Metabolisme Mikroba
Metabolisme MikrobaMetabolisme Mikroba
Metabolisme Mikroba
Universities Pendidikan Ganesha
 
ISOLASI PROTEIN DAN WESTERN BLOTING
ISOLASI PROTEIN DAN WESTERN BLOTINGISOLASI PROTEIN DAN WESTERN BLOTING
ISOLASI PROTEIN DAN WESTERN BLOTING
Keke Awaliyah Awaliyah
 
File (1)
File (1)File (1)
File (1)ludrudy
 
Metabolisme mikroorganisme
Metabolisme mikroorganisme Metabolisme mikroorganisme
Metabolisme mikroorganisme
Ayu Kharisma
 
Isolasi dan purifikasi protein
Isolasi dan purifikasi protein Isolasi dan purifikasi protein
Isolasi dan purifikasi protein
salni nindita
 
Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...
Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...
Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...
Fendi Pradana
 
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1
Bayu Mario
 
Kumpulan soal biologi METABOLISME besrta kunci jawaban
Kumpulan soal biologi METABOLISME besrta kunci jawabanKumpulan soal biologi METABOLISME besrta kunci jawaban
Kumpulan soal biologi METABOLISME besrta kunci jawaban
Syarifah Thahira Anasya
 
Enzim 1
Enzim 1Enzim 1
Mikro ok
Mikro okMikro ok
Laporan praktikum mikrob tm 8
Laporan praktikum mikrob tm 8Laporan praktikum mikrob tm 8
Laporan praktikum mikrob tm 8
Raden Saputra
 
Tugas UAS MEDTEK UIN Jakarta TA 2014/2015
Tugas UAS MEDTEK UIN Jakarta TA 2014/2015Tugas UAS MEDTEK UIN Jakarta TA 2014/2015
Tugas UAS MEDTEK UIN Jakarta TA 2014/2015
1206951234
 
Enzim 2
Enzim 2Enzim 2
20 bioteknologi-sunan-solo-2012
20 bioteknologi-sunan-solo-201220 bioteknologi-sunan-solo-2012
20 bioteknologi-sunan-solo-2012
ahmadbuchori79
 
Drought tolerance soybean presentation
Drought tolerance soybean presentationDrought tolerance soybean presentation
Drought tolerance soybean presentation
Ela Afellay
 
Makalah kapsel
Makalah kapselMakalah kapsel
Makalah kapsel
Desiana Ika Listiani
 

What's hot (20)

Klasifikasi bakteri berdasarkan kebutuhan oksigen
Klasifikasi bakteri berdasarkan kebutuhan oksigenKlasifikasi bakteri berdasarkan kebutuhan oksigen
Klasifikasi bakteri berdasarkan kebutuhan oksigen
 
In vivo evaluation on synbiotic effect of fermented rice bran by probiotic la...
In vivo evaluation on synbiotic effect of fermented rice bran by probiotic la...In vivo evaluation on synbiotic effect of fermented rice bran by probiotic la...
In vivo evaluation on synbiotic effect of fermented rice bran by probiotic la...
 
Dampak dari asam oleat sebagai co-substrat glukosa pada efek crabtree pada Sa...
Dampak dari asam oleat sebagai co-substrat glukosa pada efek crabtree pada Sa...Dampak dari asam oleat sebagai co-substrat glukosa pada efek crabtree pada Sa...
Dampak dari asam oleat sebagai co-substrat glukosa pada efek crabtree pada Sa...
 
Metabolisme Mikroba
Metabolisme MikrobaMetabolisme Mikroba
Metabolisme Mikroba
 
ISOLASI PROTEIN DAN WESTERN BLOTING
ISOLASI PROTEIN DAN WESTERN BLOTINGISOLASI PROTEIN DAN WESTERN BLOTING
ISOLASI PROTEIN DAN WESTERN BLOTING
 
Th3
Th3Th3
Th3
 
File (1)
File (1)File (1)
File (1)
 
Metabolisme mikroorganisme
Metabolisme mikroorganisme Metabolisme mikroorganisme
Metabolisme mikroorganisme
 
Isolasi dan purifikasi protein
Isolasi dan purifikasi protein Isolasi dan purifikasi protein
Isolasi dan purifikasi protein
 
Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...
Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...
Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...
 
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1
 
Kumpulan soal biologi METABOLISME besrta kunci jawaban
Kumpulan soal biologi METABOLISME besrta kunci jawabanKumpulan soal biologi METABOLISME besrta kunci jawaban
Kumpulan soal biologi METABOLISME besrta kunci jawaban
 
Enzim 1
Enzim 1Enzim 1
Enzim 1
 
Mikro ok
Mikro okMikro ok
Mikro ok
 
Laporan praktikum mikrob tm 8
Laporan praktikum mikrob tm 8Laporan praktikum mikrob tm 8
Laporan praktikum mikrob tm 8
 
Tugas UAS MEDTEK UIN Jakarta TA 2014/2015
Tugas UAS MEDTEK UIN Jakarta TA 2014/2015Tugas UAS MEDTEK UIN Jakarta TA 2014/2015
Tugas UAS MEDTEK UIN Jakarta TA 2014/2015
 
Enzim 2
Enzim 2Enzim 2
Enzim 2
 
20 bioteknologi-sunan-solo-2012
20 bioteknologi-sunan-solo-201220 bioteknologi-sunan-solo-2012
20 bioteknologi-sunan-solo-2012
 
Drought tolerance soybean presentation
Drought tolerance soybean presentationDrought tolerance soybean presentation
Drought tolerance soybean presentation
 
Makalah kapsel
Makalah kapselMakalah kapsel
Makalah kapsel
 

Viewers also liked

Presentasi lingkungan sekolah sehat
Presentasi lingkungan sekolah sehatPresentasi lingkungan sekolah sehat
Presentasi lingkungan sekolah sehatAL Prince
 
Zimbabwe in Crisis
Zimbabwe in CrisisZimbabwe in Crisis
Zimbabwe in Crisis
Daniel Hrstich
 
Sheltering Wings
Sheltering WingsSheltering Wings
Sheltering Wings
Sarah Cullem
 
Feels Bad On The Back
Feels Bad On The BackFeels Bad On The Back
Feels Bad On The Back
Mohamad Farid Aguslemi
 
Foot Notes
Foot NotesFoot Notes
Foot Notes
Melanie Kahl
 
Shift Happens
Shift HappensShift Happens
Shift Happens
Jeff Brenman
 
THIRST
THIRSTTHIRST
THIRST
Jeff Brenman
 
Social Media for Business
Social Media for BusinessSocial Media for Business
Social Media for Business
Presentation Advisors
 
SMOKE - The Convenient Truth [1st place Worlds Best Presentation Contest] by ...
SMOKE - The Convenient Truth [1st place Worlds Best Presentation Contest] by ...SMOKE - The Convenient Truth [1st place Worlds Best Presentation Contest] by ...
SMOKE - The Convenient Truth [1st place Worlds Best Presentation Contest] by ...
Empowered Presentations
 
Healthcare Napkins All
Healthcare Napkins AllHealthcare Napkins All
Healthcare Napkins All
Dan Roam
 
You Suck At PowerPoint! by @jessedee
You Suck At PowerPoint! by @jessedeeYou Suck At PowerPoint! by @jessedee
You Suck At PowerPoint! by @jessedee
Jesse Desjardins - @jessedee
 

Viewers also liked (12)

Presentasi lingkungan sekolah sehat
Presentasi lingkungan sekolah sehatPresentasi lingkungan sekolah sehat
Presentasi lingkungan sekolah sehat
 
Presentasi lingkungan hidup
Presentasi lingkungan hidupPresentasi lingkungan hidup
Presentasi lingkungan hidup
 
Zimbabwe in Crisis
Zimbabwe in CrisisZimbabwe in Crisis
Zimbabwe in Crisis
 
Sheltering Wings
Sheltering WingsSheltering Wings
Sheltering Wings
 
Feels Bad On The Back
Feels Bad On The BackFeels Bad On The Back
Feels Bad On The Back
 
Foot Notes
Foot NotesFoot Notes
Foot Notes
 
Shift Happens
Shift HappensShift Happens
Shift Happens
 
THIRST
THIRSTTHIRST
THIRST
 
Social Media for Business
Social Media for BusinessSocial Media for Business
Social Media for Business
 
SMOKE - The Convenient Truth [1st place Worlds Best Presentation Contest] by ...
SMOKE - The Convenient Truth [1st place Worlds Best Presentation Contest] by ...SMOKE - The Convenient Truth [1st place Worlds Best Presentation Contest] by ...
SMOKE - The Convenient Truth [1st place Worlds Best Presentation Contest] by ...
 
Healthcare Napkins All
Healthcare Napkins AllHealthcare Napkins All
Healthcare Napkins All
 
You Suck At PowerPoint! by @jessedee
You Suck At PowerPoint! by @jessedeeYou Suck At PowerPoint! by @jessedee
You Suck At PowerPoint! by @jessedee
 

Similar to Presentasi bahan alam

Jurnal kel 2 bu edi
Jurnal kel 2 bu ediJurnal kel 2 bu edi
Jurnal kel 2 bu edi
Eka Setyawan
 
BAB III MINYAK ATSIRI
BAB III MINYAK ATSIRIBAB III MINYAK ATSIRI
BAB III MINYAK ATSIRI
Imroatul Chanifah
 
Magdalena praharani surya nigrum
Magdalena praharani surya nigrumMagdalena praharani surya nigrum
Magdalena praharani surya nigrum
magdalenapraharani
 
Prosedur Isolasi Plasmid Bakteri dengan Kit Ekstraksi Plasmid - PT Indogen In...
Prosedur Isolasi Plasmid Bakteri dengan Kit Ekstraksi Plasmid - PT Indogen In...Prosedur Isolasi Plasmid Bakteri dengan Kit Ekstraksi Plasmid - PT Indogen In...
Prosedur Isolasi Plasmid Bakteri dengan Kit Ekstraksi Plasmid - PT Indogen In...
marketingIndogen
 
Lap Prak Bio Mol 2010 Atang09007
Lap Prak Bio Mol 2010 Atang09007Lap Prak Bio Mol 2010 Atang09007
Lap Prak Bio Mol 2010 Atang09007asengsat95
 
Lap Prak Bio Mol 2010 Atang09007
Lap Prak Bio Mol 2010 Atang09007Lap Prak Bio Mol 2010 Atang09007
Lap Prak Bio Mol 2010 Atang09007
asengsat95
 
Tibaru12
Tibaru12Tibaru12
Tibaru12
andreei
 
Produksi vaksin rekombinasi
Produksi vaksin rekombinasiProduksi vaksin rekombinasi
Produksi vaksin rekombinasi
ALLKuliah
 
REPRILKASI DAN PCR.pptx
REPRILKASI DAN PCR.pptxREPRILKASI DAN PCR.pptx
REPRILKASI DAN PCR.pptx
DaraPuspita35
 
Presentasi kelompok 5
Presentasi kelompok 5Presentasi kelompok 5
Presentasi kelompok 5
agronomy
 
Bab v biotek
Bab v biotekBab v biotek
Bab v biotek
nindatitis
 
Ppt kelompok elektroforesis
Ppt kelompok elektroforesisPpt kelompok elektroforesis
Ppt kelompok elektroforesis
ALLKuliah
 
Pengukuran Berbagai Marker Enzim dari Merk Elabscience - PT Indogen Intertama...
Pengukuran Berbagai Marker Enzim dari Merk Elabscience - PT Indogen Intertama...Pengukuran Berbagai Marker Enzim dari Merk Elabscience - PT Indogen Intertama...
Pengukuran Berbagai Marker Enzim dari Merk Elabscience - PT Indogen Intertama...
marketingIndogen
 
Elektroforesis protein dan gel
Elektroforesis protein dan gelElektroforesis protein dan gel
Elektroforesis protein dan gel
khoirilliana12
 
REVIEW JURNAL
REVIEW JURNALREVIEW JURNAL
REVIEW JURNAL
Tri Setyo Ningsih
 
Serba-Serbi Bakteri: Archaeobacteria dan Eubacteria
Serba-Serbi Bakteri: Archaeobacteria dan EubacteriaSerba-Serbi Bakteri: Archaeobacteria dan Eubacteria
Serba-Serbi Bakteri: Archaeobacteria dan Eubacteria
1000 guru
 
Acute or chronic stress induce cell compartment specific phosphorylation of g...
Acute or chronic stress induce cell compartment specific phosphorylation of g...Acute or chronic stress induce cell compartment specific phosphorylation of g...
Acute or chronic stress induce cell compartment specific phosphorylation of g...
Lilin Rosyanti Poltekkes kemenkes kendari
 
BIOTECHNOLOGY.ppt
BIOTECHNOLOGY.pptBIOTECHNOLOGY.ppt
BIOTECHNOLOGY.ppt
AndreJunaediR
 
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL MOLEKULER
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL MOLEKULERLAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL MOLEKULER
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL MOLEKULER
Aulidya Habibah Adnan
 

Similar to Presentasi bahan alam (20)

Jurnal kel 2 bu edi
Jurnal kel 2 bu ediJurnal kel 2 bu edi
Jurnal kel 2 bu edi
 
BAB III MINYAK ATSIRI
BAB III MINYAK ATSIRIBAB III MINYAK ATSIRI
BAB III MINYAK ATSIRI
 
Magdalena praharani surya nigrum
Magdalena praharani surya nigrumMagdalena praharani surya nigrum
Magdalena praharani surya nigrum
 
Prosedur Isolasi Plasmid Bakteri dengan Kit Ekstraksi Plasmid - PT Indogen In...
Prosedur Isolasi Plasmid Bakteri dengan Kit Ekstraksi Plasmid - PT Indogen In...Prosedur Isolasi Plasmid Bakteri dengan Kit Ekstraksi Plasmid - PT Indogen In...
Prosedur Isolasi Plasmid Bakteri dengan Kit Ekstraksi Plasmid - PT Indogen In...
 
Lap Prak Bio Mol 2010 Atang09007
Lap Prak Bio Mol 2010 Atang09007Lap Prak Bio Mol 2010 Atang09007
Lap Prak Bio Mol 2010 Atang09007
 
Lap Prak Bio Mol 2010 Atang09007
Lap Prak Bio Mol 2010 Atang09007Lap Prak Bio Mol 2010 Atang09007
Lap Prak Bio Mol 2010 Atang09007
 
Tibaru12
Tibaru12Tibaru12
Tibaru12
 
Produksi vaksin rekombinasi
Produksi vaksin rekombinasiProduksi vaksin rekombinasi
Produksi vaksin rekombinasi
 
REPRILKASI DAN PCR.pptx
REPRILKASI DAN PCR.pptxREPRILKASI DAN PCR.pptx
REPRILKASI DAN PCR.pptx
 
Ti5
Ti5Ti5
Ti5
 
Presentasi kelompok 5
Presentasi kelompok 5Presentasi kelompok 5
Presentasi kelompok 5
 
Bab v biotek
Bab v biotekBab v biotek
Bab v biotek
 
Ppt kelompok elektroforesis
Ppt kelompok elektroforesisPpt kelompok elektroforesis
Ppt kelompok elektroforesis
 
Pengukuran Berbagai Marker Enzim dari Merk Elabscience - PT Indogen Intertama...
Pengukuran Berbagai Marker Enzim dari Merk Elabscience - PT Indogen Intertama...Pengukuran Berbagai Marker Enzim dari Merk Elabscience - PT Indogen Intertama...
Pengukuran Berbagai Marker Enzim dari Merk Elabscience - PT Indogen Intertama...
 
Elektroforesis protein dan gel
Elektroforesis protein dan gelElektroforesis protein dan gel
Elektroforesis protein dan gel
 
REVIEW JURNAL
REVIEW JURNALREVIEW JURNAL
REVIEW JURNAL
 
Serba-Serbi Bakteri: Archaeobacteria dan Eubacteria
Serba-Serbi Bakteri: Archaeobacteria dan EubacteriaSerba-Serbi Bakteri: Archaeobacteria dan Eubacteria
Serba-Serbi Bakteri: Archaeobacteria dan Eubacteria
 
Acute or chronic stress induce cell compartment specific phosphorylation of g...
Acute or chronic stress induce cell compartment specific phosphorylation of g...Acute or chronic stress induce cell compartment specific phosphorylation of g...
Acute or chronic stress induce cell compartment specific phosphorylation of g...
 
BIOTECHNOLOGY.ppt
BIOTECHNOLOGY.pptBIOTECHNOLOGY.ppt
BIOTECHNOLOGY.ppt
 
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL MOLEKULER
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL MOLEKULERLAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL MOLEKULER
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL MOLEKULER
 

Recently uploaded

Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
abdinahyan
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
DrEngMahmudKoriEffen
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
 

Presentasi bahan alam

  • 1. PROTEIN Profil Protein Bakteri Pendetoksifikasi Metilmerkuri Menggunakan Elektroforesis Gel Native
  • 2. Abstrak Enam isolat bakteri pendetoksifikasi metilmerkuri telah dikaji profil proteinnya menggunakan Elektroforesis Gel Native Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil protein spesifik yang diduga mempunyai aktivitas dalam mendetosifikasi metilmerkuri. Enam isolat bakteri : strain SDM 41,(Brevundimonas dimunata), strain SDM 78 (Bacillus cereus), strain SDM 81 (Empedobacter brevis), strain SDPM 8a (Klebsiella pneumoniae ssp pneumoniae), strain SDPM 8b (Pseudomonas aerogenosa) dan strain SDPM 24 (Spingomonas aucimobilis) serta bakteri kontrol positif (Pseudomonas putida IFO 14796) ditumbuhkan dalam medium Luria Bertani (LB) cair yang mengandung metilmerkuri dengan konsentrasi masing-masing : 2,5 g/mL, 2,0g/mL; 1,0g/mL; 2,0g/mL; 2,0 g/mL; 1,0g/mL. Sel diunduh setelah inkubasi selama 24 jam. Selanjutnya dilakukan preparasi biomasa sel untuk deteksi protein dengan Elektroforesis Gel Native. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dua isolat bakteri berikut: isolat SDM 41 ,(Brevundimonas dimunata) dan isolat SDM 78 (Bacillus sp), menghasilkan protein spesifik dengan berat molekul 18,67 – 21,32 kDa dan 56,48 – 64,5 kDa yang diduga mempunyai aktivitas detoksifikasi terhadap metilmerkuri.
  • 3. Pendahuluan Proses pemutusan ikatan CH3-Hg+ menjadi gugus -CH4 dan ion merkuri Hg2+ disebut demetilasi, dalam kasus ini disebut detoksifikasi atau degradasi metilmerkuri. CH3Hg+ + H+  CH4 + Hg2+
  • 4. Detoksifikasi dapat berlangsung secara biologi maupun fisik. Secara biologi reaksi demetilasi metilmerkuri melalui mekanisme enzimatis oleh mikrobia. Sedangkan secara fisik reaksi demetilasi dapat berlangsung melalui mekanisme fotodegradasi.
  • 5. Bakteri yang resisten terhadap metilmerkuri mempunyai kemampuan untuk menurunkan toksisitas atau detoksifikasi metilmerkuri, karena bakteri tersebut menghasilkan enzim organomercurial lyase yang disandi oleh gen merB. Enzim ini selanjutnya akan mengkatalisis pemutusan ikatan H3C-Hg pada senyawa metilmerkuri menjadi ion Hg2+. Selanjutnya ion Hg2+ direduksi oleh enzim mercuricreductase (MerA) menjadiHgo yangbersifat volatil.1-3
  • 6. Beberapa strain bakteri yang resisten terhadap metilmerkuri antara lainPseudomonas aeruginosa PU21, dan Escherichia coli PWS14, serta Pseudomonas putida FB1.2Penelitian biologi molekular membuktikan bahwa bakteri yang resisten terhadap metilmerkuri mempunyai gen yang bertanggung jawab untuk menghasilkan kedua enzim tersebut yang tersandi pada plasmid.
  • 7. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil protein spesifik yang diduga mempunyai aktivitas dalam mendetoksifikasi metilmerkuri. Selain itu untuk menentukan kondisi pemisahanprotein menggunakan elektroforesis Gel Native.
  • 8. Bahan dan alat Isolat antara lain : strain SDM 41,(Brevundimonas dimunata), strain SDM 78 (Bacilluscereus), strainSDM 81 (Empedobacter brevis), strain SDPM 8a (Klebsiella pneumoniae ssp pneumoniae), strain SDPM 8b (Pseudomonas aerogenosa) dan strain SDPM 24 (Spingomonas aucimobilis) serta bakteri kontrol pos Bahan kimia yang digunakan untuk analisismetilmerkuri dengan GLC antara lain: tolune,aceton, isopropanol, Na2SO4., HCl, gas Argon.itif (Pseudomonas putida IFO 14796).
  • 9. Bahan kimia untuk deteksi protein denganelektroforsesi terdiri dari : Acrylamide, bisacrylamide(N,N-methylenebisacrylamide), Tris (2- hydroximethyl-2-methyl-1,3-propanediol), SDS (sodium dodecyl sulfate atau sodium lauryl sulfate), TEMED (N,N,N,N-Tetramethyleneethylenediamine), amonium persulfat , 2-mercaptoethanol, glycerol, bromophenol blue, glycine, asam klorida, dithiothreitol.
  • 10. Marker protein (Promega Mid- Ranger Protein MW Marker, V5234) yang digunakan antara lain : phosporylase B (97.400 Da), Bovine serum albumin (66.000 Da), Lglutamic dehydrogenase (55.000 Da), ovalbumin (42.700 Da), Aldolase (40.000 Da), Carbonic anhydrase (31.000 Da) dan Soybean trypsin inhibitor (21.500 Da). Peralatan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah GLC merk Shimadzu model 14B, Elektorforesis Kit, Sentrifus, Shaker Incubator, Ultrasonikator dan sperangkat alat gelas.
  • 11. Cara kerja Pembuatan inokulum. Medium pertumbuhan Luria-Bertani (LB) sebanyak 50 Ml diinokulasi dengan 5 ose isolat bakteri strain SDM 41,(Brevundimonas dimunata), strain SDM 78 (Bacilluscereus), strain SDM 81 (Empedobacter brevis), strain SDPM 8a (Klebsiella pneumoniae ssp pneumoniae), strain SDPM 8b (Pseudomonas aerogenosa) dan strain SDPM 24 (Spingomonas aucimobilis) serta bakteri kontrol positif (Pseudomonas putida IFO 14796) dari mediumagar miring. Kultur tersebut diinkubasi pada suhu ruang (30oC) selama 12-24 jam. Kultur dapat digunakan untuk percobaan setelah kekeruhannya telah mencapai OD ≤ 0,6.
  • 12. Inokulasi kultur ke dalam medium pertumbuhan. Inokulasikan 50 mL kultur di atas ke dalam 450 mL medium LB yang mengandung metilmerkuri 2,5 μg/mL(isolat SDM 41), 2,0 μg/mL(isolat SDM 78/9a); 1,0 μ g/mL (isolat SDM 81); 2,0 μ g/mL (isolat SDPM 8a); 2,0 μ g/mL (isolat SDPM 8b); 1,0 μ g/mL (isolat SDPM 24, Pseudomonas p)dan medium LB tanpa metilmerkuri sebagai kontrol. Kultur diinkubasi diatas meja penggojog dengan kecepatan agitasi 120 rpm pada suhu ruang (30⁰C) selama 24 jam.
  • 13. Pengunduhansel dan preparasi biomasa sel bakteri. Kultur bakteri yang telah mencapai OD600 nm ≥0,6 dimasukkan dalam 10 tabung conical 50 mL selanjutnya disentrifuse pada 3500 g suhu 4 oC selama 20 menit. Supernatan (ekstra sel)dipisahkan dari pelet dan tampung dalam satu wadah (erlenmeyer 500 mL). Pelet dicuci dua kali dengan Tris-HCl+EDTA pH 7,4 kemudian disonikasi pada 20 kHz 95 W 40 % siklus selama 5 x 10 detik. Supernatan yang telah disonikasi disentrifus kembali pada 10.000 g suhu 4oC selama 20 menit.
  • 14. Hasil sentrifugasi terakhir berupa Supernatan fraksi sitoplasmik atau CFE (Cell Free Extract) untuk visualisasi protein dan pelet (dinding sel atau menbran). Pelet dari dinding sel/membran sel dicuci dua kali dengan Tris-HCl + EDTA pH 7,4 kemudian disentrifus pada 10.000 g suhu 4oC selama 20 menit. Hasil sentrifugasi berupa supernatan fraksi membran sitoplasmik atau sel debris (dinding + membran sel) digunakan untuk visualisasi protein dan pelet sisa dibuang.6-8 Sebelum digunakan protein-protein tersebut disimpan pada suhu -20oC.
  • 15. Elektroforesis Gel NATIVE. Untuk menentukan kondisi pemisahan protein terbaik, maka dilakukanvariasi resolving gel (10, 12 dan 15%), sedangkanstacking gel dibuat tetap 3%. Persiapan running:sampel protein dilarutkan dalam sampel buffer dengan perbandingan 4 bagian sampel buffer dan 1 bagian sampel protein. Sampel direbus dalam air mendidih selama beberapa menit, setelah didinginkan sampel siap diaplikasikan dalam gel.
  • 16. Marker protein sebanyak 5 μL ditambahkan 5 μL sampel buffer kemudian dimasukkan ke dalamsumuran. Sampel di running pada gel dengan voltase konstan 100 volt. Setelah proses runningselesai sampel divisualisasi mengunakan larutanstaining 0,1 % (b/v) coomasivebrilian blue R-250selama 12 jam pada suhu ruang dan diaduk di atas shaker pada kecepatan 40 rpm. Gel didestaining menggunakan larutan destaining dan disimpandalam larutan asam asetat 10%.
  • 17. Hasil dan Pembahasan Deteksi protein dengan elektroforesis. Isolat bakteri yang ditumbuhkan dalam médium LB yang mengandung metilmerkuri akan mengalami stres akibat toksisitas senyawa tersebut. Stres atau cekaman metilmerkuri ini ditanggapi dengan cara adaptasi lingkungan yaitu pertumbuhan yang lambat antara 1 – 5 jam. Selama proses adaptasi terjadi perubahan senyawa di dalam sel yang dilakukan oleh enzim. Selain itu akan terjadiperubahan kecepatan dan jalur metabolisme. Enzim adalah protein, oleh karena itu pengendalian metabolik dapat diketahui dengan mendeteksi perubahan profil protein yang terjadi.
  • 18. M A B C DE FG Profil protein isolat bakteri dengan elektroforesis Gel Native dalam medium tanpa MeHg
  • 19. M A B C D E FG Profil protein isolat bakteri dengan elektroforesis Gel Native dalam medium MeHg. (Ket gambar M = marker protein, A= bakteri kontrol (Pseudomonas putida), B= isolat SDM 41; C= SDM 78; D= SDM 81; E= SDPM 8a; F=SDPM 8b dan G=SDPM 24)
  • 20. Profil protein pada Gambar 1 merupakan hasil pemisahan terbaik dari variasi Gel Native yang dilakukan (10%, 12% dan 15%). Penggunaan GelNative 12% dan 15% menunjukkan pita protein tidak terpisah sempurna dan pita marker terlihat menumpuk di atas. Keenam isolat ditumbuhkan pada medium yang mengandung metilmerkuri, ternyata menghasilkan dua protein spesifik dengan berat molekul yang berbeda, yang ditunjukkan pada Gambar 2.
  • 21. Isolat 78 menghasilkan protein spesifik dengan berat molekul 59,22 dan 21,59 kDa, isolat 81 menghasilkan protein spesifik dengan berat molekul 55.97 dan 22,62 kDa, isolat 8a menghasilkan protein spesifik dengan berat molekul 59,22 dan 18,45 kDa, isolat 8b menghasilkan protein spesifik dengan berat molekul 63,43 dan 19,76 kDa, isolat 24 menghasilkan protein spesifik dengan berat molekul 55.97 dan 24,27 kDa, Protein tersebut mempunyai berat molekul yang mirip dengan enzim merkurireduktase (EC 1.16.1.1) yaitu 56 – 65 kDa7 dan organomerkuriliase (EC 4.99.1.2) yaitu 19 – 27 kDa. Protein spesifik yang dihasilkan oleh isolat tersebut diduga merupakan enzim yang berperan dalam proses degradasimetilmerkuri.
  • 22. Kadar protein isolat SDM 81 dan SDPM 8b lebih tinggi dibanding isolat lain. Tingginya kadar protein pada kedua isolat berpengaruh pada kadar enzim yang dihasilkan oleh isolat tersebut. Kuantitas maupun kualitas enzim yang dihasilkan akan berpengaruh pada aktivitas detoksifikasi kedua isolat tersebut. Bakteri yang resisten terhadap metilmerkuri akan memproduksi enzim organomerkuriliase yang berfungsi memutus ikatan CH3-Hg+ menjadi CH4 dan Hg2
  • 23. Isolat SDPM 8b danisolat SDM 81 mempunyai kemampuan detoksifikasi lebih tinggi dibanding isolat lain. Hal ini berkaitan erat dengan protein enzim yang dihasilkan oleh bakteri tersebut. Kadarprotein enzim isolat SDPM 8b adalah 7,69 μg/mL dan isolat SDM 81 sebesar 9,78 μg/mL Kadar protein lima isolat bakteri resisten metilmerkuri
  • 24. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut bahwa rotein-protein isolat bakteri pendetoksifikasi metilmerkuri dapat terpisah dengan baik dengan Elektroforesis 10% Gel Native. Protein spesifik yang divisualisasikanmelalui Elektroforesis Gel Native diduga merupakan protein enzim yang berperan dalam detoksifikasi metilmerkuri.
  • 25. DAFTAR PUSTAKA 1. Summers, A.O. Organization, expression, andevolotionof genes for mercury resistance. Annu. Rev. Microbiol., 1986, 40, 607-634 2. Baldi, F.; Semplici, F.; Filippeli, M. Enviromental Applications Resistant Bacteria. Wat. Air Soil Pollut. , 1991, 56, 465-475. 3. Misra, T.K. Heavy Metals, Bacterial Resistance.Encyclopedia of Mycrobiology 2nd Ed. Academic Press, 618-626, 2000. 4. Chang, J.S.; Chao, Y.; Law, W.S. Repeated fedbatchoperations for microbial of mercury using wild-type and recombinant mercury-resistant bacteria. J. Biotechnol. , 1998, 64, 219-230
  • 26. 5. Suheryanto; Soetarto, E.S; Sugiharto, E.; Djohan, T.S. Bakteri Resisten Metilmerkuri dari Sedimen Sungai Sangon Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Berkala Ilmiah Biologi, 2008, 7(2), 43-51. 6. Manz, A.; Pamme, N.; Lossifidis, D. Bioanalytical Chemistry. Imperial Colleges Press: London, p.29- 63, 2004. 7. Bollag, D.M.; Rozycki, M.D.; Edelstein,S.J. Protein Methode2nd Edition. John Wiley and Sons Publication: New York1996. 8. Schottel, J.L. The mercuric and organomercurialdetoxifying enzymes from a plasmide-bearing strain of Escherichia coli. J.Biol.Chem., 1978, 253(12), 4341-4349. 9. Laemmli, U.K. Cleavage of Structural ProteinsDuring The Assembly of The Head of BacteriophageT4. Nature, 1970, 227, 680-685
  • 27. 10. Ogunseitan, O.A. Protein Methode for Investigating Mercuric Reducatse Gene Expression in AquaticEnvironments. Appl. Environ. Microbiol., 1998,64(2), 695-702 11. Nakamura, K.; Sakamoto, N.; Uchiyama,H.; Hagi, O. Organomercurial-Volatilizing Bacteria in The Mercury Polluted Sediment of Minamata Bay Japan.Appl. Environ. Microbiol ,1990, 56(4), 304-305 12. Suheryanto; Soetarto, E.S.; Sugiharto, E.; Djohan, T.S. Biodegradasi metimerkuri oleh bakteri tanahyang diisolasi dari sedimen sungai Sangon Kulonprogo Yogyakarta, Jurnal Pengelolaan Lingkungan dan Sumber Daya Alam Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya, 2006 13. Liese, A.; Seelbach, K.; Wandrey, C. Industrial Biotransformations 2nd ed., Wiley-VCH VerlagGmbH & Co.KgaA, Weinheim, p. 24-29, 2006.