SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
BIO 3
1PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
A. PENDAHULUAN
Pertumbuhan adalah:
1) Proses perubahan dan pertambahan ukuran
akibat pembelahan dan perbesaran sel.
2) Bersifat irreversibel dan tetap.
3) Kuantitatif (dapat diukur).
Perkembangan adalah:
1) Proses perubahan bentuk dan pendewasaan
akibat perubahan struktur dan fungsi sel.
2) Kualitatif (tidak dapat diukur).
B. PEMBUNGAAN DAN PEMBUAHAN
Pembungaan adalah proses pembentukan
bunga sebagai alat reproduksi generatif.
Proses pembungaan:
1) Induksi/evokasi, perubahan jaringan
meristem vegetatif menjadi generatif.
2) Inisiasi, pembentukan kuncup bunga.
3) Inisiasi menuju anthesis, diferensiasi
bagian-bagian bunga dan pembentukan
mikrospora dan megaspora.
4) Anthesis, mekarnya bunga dan matangnya
mikrospora dan megaspora.
Struktur bunga:
1) Tangkai bunga (petiola/pedisella), berfungsi
menyangga bunga.
2) Kelopak bunga (kaliks/sepal), berfungsi
melindungi bunga saat kuncup.
3) Mahkota bunga (korolla/petal), berfungsi
menarik perhatian serangga untuk
membantu penyerbukan.
4) Benang sari (stament), adalah alat kelamin
jantan penghasil serbuk sari (pollen) yang
berasal dari mikrospora.
Benang sari terdiri dari kepala (anthera) dan
tangkai (filamen).
5) Putik (karpel), adalah alat kelamin betina
penghasil ovum dan inti kandung lembaga
sekunder (IKLS) yang berasal dari megaspora.
Putik terdiri dari kepala (stigma), tangkai
(stillus), dan buluh serbuk (tuba pollen).
6) Ovarium, yaitu bakal buah yang akan
membesar menjadi buah setelah
pembuahan.
7) Ovulum, yaitu bakal biji yang terdapat dalam
ovarium yang mengandung sel kandung
lembaga (embrio) yang akan menjadi biji.
8) Dasar bunga (reseptakel), tempat
melekatnya mahkota bunga, benang sari dan
putik.
Biji adalah alat perkembangbiakan tumbuhan
generatif yang dihasilkan dari penyerbukan.
Pembuahan adalah proses fertilisasi gamet
jantan dan betina pada tumbuhan yang
menghasilkan buah dan biji.
Tumbuhan melakukan pembuahan ganda.
Proses pembuahan terjadi di dalam putik.
Mikrosporogenesis (dalam buluh serbuk sari)
1) Serbuk sari yang dihasilkan benang sari
jatuh ke atas putik (penyerbukan).
2) Mikrosporosit (sel induk, 2n) mengalami
meiosis menjadi inti vegetatif (inti tabung, n)
dan inti generatif (sperma, n).
3) Inti vegetatif berfungsi untuk membentuk
buluh serbuk (tuba pollen), sedangkan
sperma akan mengalami mitosis dalam buluh
serbuk menjadi inti sperma 1 (n) dan inti
sperma 2 (n).
Megasporogenesis (dalam ovulum)
1) Megasporosit (sel induk, 2n) mengalami
meiosis menjadi empat sel megaspora (n).
Kemudian tiga sel megaspora mati.
54
7 2
1
6
3
8
ovum + sperma generatif 1
+
biji
zigot
IKLS + sperma generatif 2 endosperm
inti vegetatif
inti generatif
kalaza
antipoda
ovum
sinergid
mikrofil
IKLS
BIO 3
2PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
2) Sel megaspora yang tersisa mengalami
mitosis inti (kariokinesis) tanpa pembelahan
sel menjadi sel kandung lembaga yang
mengandung delapan inti.
3) Inti sel kandung lembaga lalu bergerak:
a. Tiga inti menuju mikrofil menjadi ovum
(n) dan 2 sinergid.
b. Dua inti berada di tengah bergabung
menjadi IKLS (2n).
c. Tiga inti menuju kalaza menjadi
antipoda, kemudian mati.
Fertilisasi
1) Inti sperma 1 yang sampai di mikrofil akan
membuahi ovum, menjadi zigot (2n).
Zigot adalah embrio yang akan menjadi
calon tumbuhan.
2) Inti sperma 2 yang sampai di mikrofil akan
membuah IKLS, menjadi endosperm (3n).
Endosperm adalah cadangan makanan
sementara biji selama berkecambah.
Kesatuan zigot (embrio) dan endosperm
(cadangan makanan) disebut biji.
C. PERKECAMBAHAN
Monokotil Dikotil
Struktur biji:
1) Embrio, zigot yang telah berkembang dan
siap berkecambah.
Macam-macam perkecambahan:
1) Perkecambahan hipogeal
Adalah perkecambahan yang terjadi pada
tumbuhan monokotil, dan kotiledon berada
di bawah tanah.
2) Perkecambahan epigeal
Adalah perkecambahan yang terjadi pada
tumbuhan dikotil, dan kotiledon berada di
atas tanah.
D. PERTUMBUHAN
Jaringan meristem adalah jaringan embrionik
tumbuhan yang belum terspesialisasi dan aktif
membelah.
Pertumbuhan tumbuhan oleh jaringan
meristem apikal dijelaskan teori titik tumbuh.
1) Teori Histogen (Hanstein, 1868)
Titik tumbuh tersusun atas lapisan sel yang
disebut histogen yang terdiri dari:
4
5
1
2
6 7a
7b
8
3 2
4
5
6
7a
7b
1
3
8
koleoriza
radikula
kotiledon
koleoptil
plumula
hipokotil
radikula
kotiledon
epikotilplumula
hipokotil
dermatogen d epidermis
periblem d korteks, endodermis
plerom d stele
2) Endosperm, cadangan makanan utama biji
monokotil (berendosperm).
3) Kotiledon, cadangan makanan utama biji
dikotil (tak berendosperm).
4) Aleuron (lapisan luar endosperm)
5) Testa (kulit biji)
6) Radikula (akar lembaga)
7) Kaulikulus (batang lembaga)
a. Hipokotil, sumbu embrio yang berada di
bawah tempat munculnya kotiledon.
b. Epikotil, sumbu embrio yang berada di
atas tempat munculnya kotiledon.
8) Plumula (daun lembaga)
Pro
Air masuk ke biji (imbibisi) dan testa pecah,
2) Pelepasan hormon giberellin oleh embrio
ses perkecambahan:
1)
memicu sintesis dan aktivasi enzim α amilase
dan protease oleh aleuron,
3) Hidrolisis cadangan makanan dalam
kotiledon dan endosperm oleh air dan enzim,
4) Penghasilan energi dari respirasi aerob
menggunakan glukosa dan oksigen.
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan
dan perkembangan embrio di dalam biji.
BIO 3
3PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
2) Teori Tunika Korpus (Schmidt, 1924)
Titik tumbuh terdiri atas zona tunika (luar)
dan korpus (pusat).
Berdasarkan letaknya, jaringan meristem terdiri
dari meristem apikal, lateral, dan interkalar.
Jaringan meristem apikal (ujung) adalah
jaringan meristem primer yang:
1) Terletak di ujung akar dan ujung batang
(bagian apikal).
2) Tempat pertumbuhan primer, yaitu
pertambahan panjang.
Zonasi pertumbuhan:
1) Zona pembelahan, sel meristem apikal giat
melakukan pembelahan.
2) Zona pemanjangan, sel yang telah
membelah membesar dan memanjang.
3) Zona pendewasaan, sel yang telah membelah
terspesialisasi menjadi jaringan permanen.
Jaringan meristem lateral (samping) adalah
jaringan meristem sekunder yang:
1) Terletak di akar dan batang (kambium).
2) Tempat pertumbuhan sekunder, yaitu
perbesaran ukuran.
Kambium terdiri dari:
1) Kambium vaskuler
Adalah kambium yang memperbesar ukuran
selama pertumbuhan sekunder.
Kambium memperbesar diameter batang
dengan membentuk xilem sekunder dan
floem sekunder (lingkaran tahun).
2) Kambium gabus (felogen)
Adalah kambium di bawah epidermis, yang
menghasilkan lapisan kulit kayu (periderm)
pengganti epidermis.
Jaringan meristem interkalar (antara) adalah
bagian jaringan meristem apikal yang terpisah
dan dapat membelah sewaktu-waktu.
Tumbuhan yang memiliki jaringan ini adalah
famili Gramineae (rumput-rumputan).
E. STRUKTUR ORGAN TUMBUHAN
Organ tumbuhan tersusun atas sistem jaringan
tumbuhan permanen (dewasa).
Jaringan permanen terdiri dari:
1) Jaringan epidermis (pelindung)
Adalah jaringan paling luar yang berfungsi
melindungi jaringan di bawahnya.
2) Jaringan parenkim (dasar)
Adalah jaringan dasar yang menyusun
hampir seluruh bagian organ tumbuhan.
Ciri-ciri sel parenkim:
 Merupakan sel-sel hidup.
 Memiliki selulosa tipis rata.
 Masih dapat membelah meski dewasa.
3) Jaringan penyokong
Adalah jaringan mekanik yang menunjang
bentuk tumbuhan.
Jaringan penyokong dibedakan menjadi:
a. Jaringan kolenkim
Adalah jaringan penyokong muda.
Jaringan kolenkim terdapat di bagian
tumbuhan yang masih mengalami
pertumbuhan dan perkembangan.
Ciri-ciri sel kolenkim:
 Merupakan sel-sel hidup.
 Mengalami penebalan selulosa sudut.
 Mengandung kloroplas.
tunika d epidermis, korteks, endodermis
korpus d stele
meristem
apikal tunas
protoderm
prokambium
meristem
dasar
tunas
aksiler
primordia
daun
protoderm
prokambium
meristem
dasar
rambut akar
meristem
apikal akar
tudung akar
zona pendewasaan
(maturasi/diferensiasi)
zona pembelahan
zona pemanjangan
(elongasi)
heartwood
(kayu tua)
sapwood
(kayu muda)
kambium
vaskuler
bark
(kulit kayu)
floem
sekunderkambium
gabus
node
node
internode
meristem
interkalar
BIO 3
4PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
b. Jaringan sklerenkim
Adalah jaringan penyokong tua. Jaringan
sklerenkim terdapat di bagian tumbuhan
yang tidak mengalami pertumbuhan dan
perkembangan.
Ciri-ciri sel sklerenkim:
 Merupakan sel-sel mati.
 Mengalami penebalan selulosa merata.
 Memiliki lignin (zat kayu).
Jaringan sklerenkim tersusun atas serabut
sklerenkim dan sklereid (sel-sel batu).
4) Jaringan vaskuler (pembuluh angkut)
Adalah jaringan pengangkut air dan unsur
hara, serta zat hasil fotosintesis.
Jaringan pengangkut terdiri dari:
a. Xilem, mengangkut air dan unsur hara
dari akar ke daun.
b. Floem, mengangkut hasil fotosintesis
dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
5) Jaringan gabus
Adalah jaringan yang tersusun atas sel-sel
gabus (parenkim penutup luka) yang
memanjang yang dihasilkan kambium
gabus (felogen).
Jaringan gabus terdiri dari dua macam:
a. Feloderm, dibentuk ke arah dalam dan
tersusun atas sel-sel hidup.
b. Felem, dibentuk ke arah luar dan
tersusun atas sel-sel mati.
Fungsi jaringan gabus adalah melindungi
jaringan di bawahnya dari kerusakan.
Struktur potongan melintang akar:
Monokotil Dikotil
1) Epidermis, lapisan terluar akar, di lapisan
bawahnya terdapat kambium gabus.
2) Korteks, jaringan dasar yang terletak di
sebelah dalam epidermis.
3) Endodermis, lapisan tempat terdapatnya
pita Caspary yang bersifat impermeabel
yang berfungsi menyeleksi air yang masuk.
4) Perisikel, lapisan sebelah dalam
endodermis, tempat pembentukan kambium
gabus dan rambut akar.
5) Pembuluh angkut, terdiri dari xilem (a, ke
arah dalam), dan floem (b, ke arah luar).
6) Empulur/pit, jaringan dasar yang berada di
sebelah dalam endodermis.
Struktur potongan melintang batang:
Monokotil Dikotil
1) Epidermis, lapisan terluar batang, dan di
bawahnya terdapat kambium gabus.
2) Korteks, jaringan dasar yang terletak di
sebelah dalam epidermis.
3) Stele (silinder pusat)
4) Pembuluh angkut, terdiri dari xilem (a, ke
arah dalam), dan floem (b, ke arah luar).
5) Kambium
6) Jari-jari empulur, terbentuk akibat
pertumbuhan sekunder.
7) Empulur/pit, jaringan dasar pengisi stele.
Struktur potongan melintang daun:
1) Epidermis, lapisan terluar daun yang
dilengkapi kutikula (zat lilin). Pada epidermis
bawah, banyak terdapat stomata.
2) Jaringan palisade (pagar), jaringan
penyokong yang memiliki banyak klorofil.
3) Jaringan spons, jaringan penyokong yang
memiliki sedikit klorofil dan sebagai tempat
penyimpanan cadangan makanan.
4) Pembuluh angkut, terdiri dari xilem (a, ke
arah epidermis atas) dan floem (b, ke arah
epidermis bawah).
F. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUM-
BUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
Faktor internal yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan:
1) Genetis, sifat-sifat tumbuhan tertentu
berasal dari pewarisan sifat induk tumbuhan.
(dipelajari di Biologi 4)
1
2
3
4
5a
5b
6
1
2
3
4
5a
5b
6
1 2
4a 4b
1
2
4a
4b
5
6
3
7
1
2
3
4a
4b
1
BIO 3
5PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
2) Fisiologis, sifat-sifat tumbuhan tertentu
dipengaruhi oleh hormon dan vitamin.
Hormon-hormon tumbuhan:
Hormon Fungsi
Auksin
(IAA)
 Pemanjangan sel.
 Dominansi apikal (ujung).
 Partenokarpi (pembuahan
tanpa penyerbukan).
 Partenogenesis (pembentukan
buah tanpa biji).
 Etiolasi (pertumbuhan tanpa
cahaya).
 Pembentukan xilem, floem, akar
lateral dan serabut akar.
 Menghambat absisi (gugur)
daun dan buah.
 Berlawanan dengan sitokinin.
Sitokinin
 Pembelahan sel.
 Dominansi lateral (cabang).
 Pembentukan daun, bunga dan
buah.
 Menghambat proses penuaan.
 Berlawanan dengan auksin.
Giberellin
 Pertumbuhan raksasa.
 Pembentukan bunga dan biji.
 Proses perkecambahan biji.
 Mengakhiri dormansi biji.
 Partenokarpi (pembuahan
tanpa penyerbukan).
Asam
traumalin
 Regenerasi sel.
 Penyembuhan luka.
Asam
absisat
(ABA)
 Penghambat hormon-hormon
pertumbuhan.
 Meningkatkan absisi (gugur)
daun dan proses penuaan.
 Penutupan stomata.
 Memperlambat pemanjangan
dan pembelahan sel.
 Memicu pembentukan gas
etilen di seluruh sel tumbuhan.
 Melakukan dormansi
tumbuhan (masa tidur).
Gas etilen
 Proses pematangan buah.
 Proses absisi daun.
 Menghambat pembentukan
akar, batang dan bunga.
Kalin
 Organogenesis akar (rhizokalin),
batang (kaulokalin), daun
(filokalin), bunga (anthokalin).
Efek yang ditimbulkan oleh hormon tumbuhan:
1) Pertumbuhan akibat auksin
Proses pembengkokan arah tumbuh:
 Auksin di ujung batang yang terkena
cahaya akan menjadi inaktif.
 Pertumbuhan lalu dialihkan ke sisi yang
tidak terkena cahaya.
 Pertumbuhan tersebut menyebabkan
tumbuhan bengkok menuju cahaya.
2) Etiolasi oleh auksin
Etiolasi adalah pertumbuhan tanpa cahaya,
namun menggunakan auksin.
Etiolasi menghasilkan tumbuhan yang:
- Berbatang panjang, kurus dan lemah.
- Berdaun kecil dan tipis.
- Mengalami klorosis (defisiensi klorofil).
3) Penyembuhan luka oleh asam traumalin
Dilakukan dengan:
- Re-merismatik jaringan permanen.
- Pengeluaran getah di daerah luka.
- Pembentukan jaringan gabus oleh
kambium gabus (felogen).
4) Absisi daun oleh asam absisat
Asam absisat akan melisis sel-sel pada
tangkai daun sehingga daun akan
kekurangan nutrisi dan mati.
Vitamin pada tumbuhan mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan melalui
pembentukan hormon dan koenzim.
Contoh: vitamin B12 (riboflavin), vitamin B1
(tiamin), vitamin B6 (piridoksin), vitamin C (asam
askorbat).
Faktor eksternal yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
antara lain air, cahaya matahari, suhu, keadaan
medium tumbuh dan nutrisi.
BIO 3
6PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Air berperan dalam:
1) Reaksi fotosintesis (reaksi gelap).
2) Mempengaruhi respirasi dan transpirasi.
3) Pelarut dan medium reaksi kimia tumbuhan.
4) Transportasi unsur hara dan hasil fotosintesis.
5) Menjaga turgiditas sel tumbuhan.
6) Perkecambahan biji (imbibisi).
Cahaya matahari mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan, terutama pembungaan.
Tumbuhan peka terhadap cahaya karena
pigmen fitokrom.
Berdasarkan lama penyinaran (fotoperiodisme),
pembungaan tumbuhan terjadi jika:
Jenis Penyinaran Contoh
Berhari
pendek
<12 jam
(sub-tropis
utara)
krisan, aster, dahlia,
anggrek, stroberi, jagung,
kedelai, ubi jalar
Berhari
sedang
12 jam
(tropis)
kacang, tebu
Berhari
panjang
>12 jam
(sub-tropis
selatan)
kentang, gandum, bit,
bayam, selada, lobak, kol,
bunga sepatu
Berhari
netral
tidak
dipengaruhi
padi, kapas, timun, tomat,
mawar, anyelir, bunga
matahari
Suhu/temperatur akan mempengaruhi:
1) Jumlah air dan transpirasi (penguapan).
2) Proses metabolisme (fotosintesis dan
respirasi) dan kerja enzim.
3) Dormansi biji dan tumbuhan.
Suhu optimal suatu tumbuhan didasarkan atas
suhu rata-rata iklim asal tumbuhan.
Keadaan medium tumbuh tanaman (tanah, air,
dsb.) dipengaruhi oleh pH dan oksigen.
1) pH yang optimal adalah netral.
pH yang terlalu asam dapat diatur melalui
pengapuran.
2) Oksigen dibutuhkan akar untuk respirasi dan
penyerapan unsur hara dalam tanah, melalui
aerasi medium tumbuh yang baik.
Nutrisi (unsur hara) yang diperlukan oleh
tumbuhan terbagi menjadi makronutrien dan
mikronutrien.
Perubahan pada daun akibat defisiensi nutrisi:
Daun sehat
Defisiensi air
Defisiensi N
Defisiensi P
Defisiensi Ca
Defisiensi K
Defisiensi Mg
Unsur Sumber Fungsi/penyusun Defisiensi
Makronutrien
C CO2
reaksi fotosintesis, bahan dasar senyawa
organik
pertumbuhan dan metabolisme terhambatH H2O
O H2O, O2
N NO3
-
, NH4
+
asam amino, asam nukleat, klorofil pertumbuhan terhambat, klorosis
S SO4
2-
asam amino daun hijau pucat
P H2PO4
-
asam nukleat, fosfolipid, ATP pertumbuhan terhambat, daun keunguan
Ca Ca2+
dinding sel, aktivator enzim
pertumbuhan akar dan apikal terhambat,
daun tidak terbentuk
K K+
osmosis, keseimbangan ion, aktivator
enzim
pertumbuhan terhambat, tumbuhan
lemah, daun menggulung, bercak-bercak
dan tepi hangus
Mg Mg2+
klorofil, aktivator enzim gugur daun, klorosis
BIO 3
7
materi78.co.nr
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Mikronutrien
Fe Fe2+
, Fe3+
sintesis protein dan klorofil klorosis, daun bergaris kuning
Cl Cl-
keseimbangan ion klorosis, daun mati
Cu Cu2+
aktivator enzim
pertumbuhan terhambat, klorosis, daun
bintik-bintik
Zn Zn2+
aktivator enzim, sintensis auksin, kloroplas klorosis, daun merah tua
Mn Mn2+
aktivator enzim, sintesis klorofil
daun putih, berkas pembuluh berwarna
gelap
Mo MoO4
2-
fiksasi nitrogen, reproduksi tumbuhan daun hijau pucat dan menggulung
B H2BO3
-
, B(OH)4
-
perkecambahan, pembungaan,
pembuahan, sintesis asam nukleat
pertumbuhan apikal dan lateral
terhambat, daun menebal dan keriting

More Related Content

What's hot

1b pertumbuhan-dan-perkembangan-rev1
1b pertumbuhan-dan-perkembangan-rev11b pertumbuhan-dan-perkembangan-rev1
1b pertumbuhan-dan-perkembangan-rev1Raphael Shawn
 
isi buku pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
isi buku pertumbuhan dan perkembangan tumbuhanisi buku pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
isi buku pertumbuhan dan perkembangan tumbuhanKhalifati sifa
 
prinsip perkembangan hewan
prinsip perkembangan hewanprinsip perkembangan hewan
prinsip perkembangan hewanjulkarnaini
 
Bhn ajar pertumbuhan dan perkembangan
Bhn ajar pertumbuhan dan perkembanganBhn ajar pertumbuhan dan perkembangan
Bhn ajar pertumbuhan dan perkembangandeywoon
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganxempat
 
ppt biologi bab 1 kelas 12
ppt biologi bab 1 kelas 12ppt biologi bab 1 kelas 12
ppt biologi bab 1 kelas 12umi_fadhilah
 
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidupPertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hiduprisky_kartika
 
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
Pertumbuhan dan perkembangan   pada hewanPertumbuhan dan perkembangan   pada hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewanIkke Soehartina
 
Pertumbuhan dan perkembangan awal
Pertumbuhan dan perkembangan awalPertumbuhan dan perkembangan awal
Pertumbuhan dan perkembangan awalHeri Cahyono
 
Pertumbuhan dan perkembangan keseluruhan
Pertumbuhan dan perkembangan keseluruhanPertumbuhan dan perkembangan keseluruhan
Pertumbuhan dan perkembangan keseluruhanastutirisa
 
Kelompok 12 perkembangan makhluk hidup
Kelompok 12 perkembangan makhluk hidupKelompok 12 perkembangan makhluk hidup
Kelompok 12 perkembangan makhluk hidupNanda Reda
 
Buku xii bab 1 (Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan)
Buku xii bab 1 (Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan)Buku xii bab 1 (Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan)
Buku xii bab 1 (Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan)Muhamad Toha
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganIr. Zakaria, M.M
 
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhanPertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhanKurnia Wardhani
 
Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan PerkembanganPertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan PerkembanganRia Astariyan
 
PPT Interaktif Pertumbuhan dan Perkembangan
PPT Interaktif Pertumbuhan dan PerkembanganPPT Interaktif Pertumbuhan dan Perkembangan
PPT Interaktif Pertumbuhan dan Perkembangannuraida achsani
 
Makalah gametogenisis
Makalah gametogenisisMakalah gametogenisis
Makalah gametogenisisfahmiganteng
 
Pertumbuhan tumbuhan mangga
Pertumbuhan tumbuhan manggaPertumbuhan tumbuhan mangga
Pertumbuhan tumbuhan manggatamamali2308
 

What's hot (19)

1b pertumbuhan-dan-perkembangan-rev1
1b pertumbuhan-dan-perkembangan-rev11b pertumbuhan-dan-perkembangan-rev1
1b pertumbuhan-dan-perkembangan-rev1
 
isi buku pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
isi buku pertumbuhan dan perkembangan tumbuhanisi buku pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
isi buku pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
 
prinsip perkembangan hewan
prinsip perkembangan hewanprinsip perkembangan hewan
prinsip perkembangan hewan
 
Kelompok 11
Kelompok 11Kelompok 11
Kelompok 11
 
Bhn ajar pertumbuhan dan perkembangan
Bhn ajar pertumbuhan dan perkembanganBhn ajar pertumbuhan dan perkembangan
Bhn ajar pertumbuhan dan perkembangan
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
ppt biologi bab 1 kelas 12
ppt biologi bab 1 kelas 12ppt biologi bab 1 kelas 12
ppt biologi bab 1 kelas 12
 
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidupPertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
 
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
Pertumbuhan dan perkembangan   pada hewanPertumbuhan dan perkembangan   pada hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
 
Pertumbuhan dan perkembangan awal
Pertumbuhan dan perkembangan awalPertumbuhan dan perkembangan awal
Pertumbuhan dan perkembangan awal
 
Pertumbuhan dan perkembangan keseluruhan
Pertumbuhan dan perkembangan keseluruhanPertumbuhan dan perkembangan keseluruhan
Pertumbuhan dan perkembangan keseluruhan
 
Kelompok 12 perkembangan makhluk hidup
Kelompok 12 perkembangan makhluk hidupKelompok 12 perkembangan makhluk hidup
Kelompok 12 perkembangan makhluk hidup
 
Buku xii bab 1 (Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan)
Buku xii bab 1 (Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan)Buku xii bab 1 (Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan)
Buku xii bab 1 (Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan)
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhanPertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
 
Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan PerkembanganPertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan Perkembangan
 
PPT Interaktif Pertumbuhan dan Perkembangan
PPT Interaktif Pertumbuhan dan PerkembanganPPT Interaktif Pertumbuhan dan Perkembangan
PPT Interaktif Pertumbuhan dan Perkembangan
 
Makalah gametogenisis
Makalah gametogenisisMakalah gametogenisis
Makalah gametogenisis
 
Pertumbuhan tumbuhan mangga
Pertumbuhan tumbuhan manggaPertumbuhan tumbuhan mangga
Pertumbuhan tumbuhan mangga
 

Similar to Pertumbuhan dan Perkembangan tumbuhan

materi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
materi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhanmateri pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
materi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhanRiniDwi7
 
Jaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhanJaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhanTiaraMay01
 
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.Agustin Dian Kartikasari
 
Lecture Notes 2 Histologi Tumbuh Kembang Empat Jaringan Dasar
Lecture Notes 2 Histologi Tumbuh Kembang Empat Jaringan DasarLecture Notes 2 Histologi Tumbuh Kembang Empat Jaringan Dasar
Lecture Notes 2 Histologi Tumbuh Kembang Empat Jaringan DasarCatatan Medis
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiAgustin Dian Kartikasari
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman
Pertumbuhan dan Perkembangan TanamanPertumbuhan dan Perkembangan Tanaman
Pertumbuhan dan Perkembangan TanamanFitriDamayanti9
 
Pembelahan amitosis, mitosis, gametogenesis pada manusia, hewan, dan tumbuhan...
Pembelahan amitosis, mitosis, gametogenesis pada manusia, hewan, dan tumbuhan...Pembelahan amitosis, mitosis, gametogenesis pada manusia, hewan, dan tumbuhan...
Pembelahan amitosis, mitosis, gametogenesis pada manusia, hewan, dan tumbuhan...luluk anas
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesisPPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesisAgustin Dian Kartikasari
 
Biologi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Biologi   struktur dan fungsi jaringan tumbuhanBiologi   struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Biologi struktur dan fungsi jaringan tumbuhanReedha Williams
 
Perkembangan hewan sistem musculator
Perkembangan hewan sistem musculatorPerkembangan hewan sistem musculator
Perkembangan hewan sistem musculatorIkhsan Ismail Safrani
 
Struktur Biji dan Bagian-bagiannya
Struktur Biji dan Bagian-bagiannyaStruktur Biji dan Bagian-bagiannya
Struktur Biji dan Bagian-bagiannyaStella Bakti Lakka
 
Buku struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
Buku struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)Buku struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
Buku struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)Athiyyah Yaa
 
Documents.tips buku struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan-nining-khoerunnisa
Documents.tips buku struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan-nining-khoerunnisaDocuments.tips buku struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan-nining-khoerunnisa
Documents.tips buku struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan-nining-khoerunnisaThomy El'sOne
 
COURSES BIOLOGI.pptx
COURSES BIOLOGI.pptxCOURSES BIOLOGI.pptx
COURSES BIOLOGI.pptxAisyah52
 
Materi lengkap sel hewan dan sel tumbuhan beserta fungsinya (2)
Materi lengkap sel hewan dan sel tumbuhan beserta fungsinya (2)Materi lengkap sel hewan dan sel tumbuhan beserta fungsinya (2)
Materi lengkap sel hewan dan sel tumbuhan beserta fungsinya (2)hyiuiu98
 
Pertumbuhan dan perkembangan : Ismail
Pertumbuhan dan perkembangan : IsmailPertumbuhan dan perkembangan : Ismail
Pertumbuhan dan perkembangan : IsmailIsmail Fizh
 
ORGANOLOGI_I-ORGANOLOGI-ORGANOLOGI.docx.docx
ORGANOLOGI_I-ORGANOLOGI-ORGANOLOGI.docx.docxORGANOLOGI_I-ORGANOLOGI-ORGANOLOGI.docx.docx
ORGANOLOGI_I-ORGANOLOGI-ORGANOLOGI.docx.docxAgathaHaselvin
 
PPT-Struktur-dan-Fungsi-Tumbuhan ADHIXIONS.pptx
PPT-Struktur-dan-Fungsi-Tumbuhan ADHIXIONS.pptxPPT-Struktur-dan-Fungsi-Tumbuhan ADHIXIONS.pptx
PPT-Struktur-dan-Fungsi-Tumbuhan ADHIXIONS.pptxAndaraPutra1
 

Similar to Pertumbuhan dan Perkembangan tumbuhan (20)

materi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
materi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhanmateri pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
materi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
 
Jaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhanJaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhan
 
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
 
Lecture Notes 2 Histologi Tumbuh Kembang Empat Jaringan Dasar
Lecture Notes 2 Histologi Tumbuh Kembang Empat Jaringan DasarLecture Notes 2 Histologi Tumbuh Kembang Empat Jaringan Dasar
Lecture Notes 2 Histologi Tumbuh Kembang Empat Jaringan Dasar
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman
Pertumbuhan dan Perkembangan TanamanPertumbuhan dan Perkembangan Tanaman
Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman
 
Pembelahan amitosis, mitosis, gametogenesis pada manusia, hewan, dan tumbuhan...
Pembelahan amitosis, mitosis, gametogenesis pada manusia, hewan, dan tumbuhan...Pembelahan amitosis, mitosis, gametogenesis pada manusia, hewan, dan tumbuhan...
Pembelahan amitosis, mitosis, gametogenesis pada manusia, hewan, dan tumbuhan...
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesisPPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
 
Biologi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Biologi   struktur dan fungsi jaringan tumbuhanBiologi   struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Biologi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
 
Perkembangan hewan sistem musculator
Perkembangan hewan sistem musculatorPerkembangan hewan sistem musculator
Perkembangan hewan sistem musculator
 
Struktur Biji dan Bagian-bagiannya
Struktur Biji dan Bagian-bagiannyaStruktur Biji dan Bagian-bagiannya
Struktur Biji dan Bagian-bagiannya
 
Buku struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
Buku struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)Buku struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
Buku struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
 
Documents.tips buku struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan-nining-khoerunnisa
Documents.tips buku struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan-nining-khoerunnisaDocuments.tips buku struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan-nining-khoerunnisa
Documents.tips buku struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan-nining-khoerunnisa
 
COURSES BIOLOGI.pptx
COURSES BIOLOGI.pptxCOURSES BIOLOGI.pptx
COURSES BIOLOGI.pptx
 
Materi lengkap sel hewan dan sel tumbuhan beserta fungsinya (2)
Materi lengkap sel hewan dan sel tumbuhan beserta fungsinya (2)Materi lengkap sel hewan dan sel tumbuhan beserta fungsinya (2)
Materi lengkap sel hewan dan sel tumbuhan beserta fungsinya (2)
 
Pertumbuhan dan perkembangan : Ismail
Pertumbuhan dan perkembangan : IsmailPertumbuhan dan perkembangan : Ismail
Pertumbuhan dan perkembangan : Ismail
 
ORGANOLOGI_I-ORGANOLOGI-ORGANOLOGI.docx.docx
ORGANOLOGI_I-ORGANOLOGI-ORGANOLOGI.docx.docxORGANOLOGI_I-ORGANOLOGI-ORGANOLOGI.docx.docx
ORGANOLOGI_I-ORGANOLOGI-ORGANOLOGI.docx.docx
 
Pertumbuhan perkembangan
Pertumbuhan perkembanganPertumbuhan perkembangan
Pertumbuhan perkembangan
 
Jaringan
JaringanJaringan
Jaringan
 
PPT-Struktur-dan-Fungsi-Tumbuhan ADHIXIONS.pptx
PPT-Struktur-dan-Fungsi-Tumbuhan ADHIXIONS.pptxPPT-Struktur-dan-Fungsi-Tumbuhan ADHIXIONS.pptx
PPT-Struktur-dan-Fungsi-Tumbuhan ADHIXIONS.pptx
 

More from SMA WARGA Surakarta (16)

Bab 6 keanekaragaman hayati
Bab 6 keanekaragaman hayatiBab 6 keanekaragaman hayati
Bab 6 keanekaragaman hayati
 
Bab 5 jamur
Bab 5 jamurBab 5 jamur
Bab 5 jamur
 
Bab 4 protista
Bab 4 protistaBab 4 protista
Bab 4 protista
 
Bab 3 archaebacteria dan eubacteria
Bab 3 archaebacteria dan eubacteriaBab 3 archaebacteria dan eubacteria
Bab 3 archaebacteria dan eubacteria
 
Bab 2 virus
Bab 2 virusBab 2 virus
Bab 2 virus
 
UN Bab 1 ruang lingkup biologi
UN Bab 1 ruang lingkup biologiUN Bab 1 ruang lingkup biologi
UN Bab 1 ruang lingkup biologi
 
Jaringan Tumbuhan
Jaringan TumbuhanJaringan Tumbuhan
Jaringan Tumbuhan
 
Jaringan Hewan
Jaringan HewanJaringan Hewan
Jaringan Hewan
 
Jaringan Hewan
Jaringan HewanJaringan Hewan
Jaringan Hewan
 
Sel
SelSel
Sel
 
Sel
SelSel
Sel
 
Anabolisme
AnabolismeAnabolisme
Anabolisme
 
Katabolisme
KatabolismeKatabolisme
Katabolisme
 
Enzim (Enzyme)
Enzim (Enzyme)Enzim (Enzyme)
Enzim (Enzyme)
 
Metabolisme
MetabolismeMetabolisme
Metabolisme
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 

Recently uploaded

2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdfMutiaraArafah2
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIariwidiyani3
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaErvina Puspita
 
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.tency1
 
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIACochipsPJW
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfindigobig
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxWitaadw
 
Metodologi penelitian teknik sipil unesa
Metodologi penelitian teknik sipil unesaMetodologi penelitian teknik sipil unesa
Metodologi penelitian teknik sipil unesaYanuarBayu2
 
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptxMODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx12MIPA3NurulKartikaS
 

Recently uploaded (9)

2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
 
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
 
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
 
Metodologi penelitian teknik sipil unesa
Metodologi penelitian teknik sipil unesaMetodologi penelitian teknik sipil unesa
Metodologi penelitian teknik sipil unesa
 
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptxMODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
 

Pertumbuhan dan Perkembangan tumbuhan

  • 1. BIO 3 1PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan A. PENDAHULUAN Pertumbuhan adalah: 1) Proses perubahan dan pertambahan ukuran akibat pembelahan dan perbesaran sel. 2) Bersifat irreversibel dan tetap. 3) Kuantitatif (dapat diukur). Perkembangan adalah: 1) Proses perubahan bentuk dan pendewasaan akibat perubahan struktur dan fungsi sel. 2) Kualitatif (tidak dapat diukur). B. PEMBUNGAAN DAN PEMBUAHAN Pembungaan adalah proses pembentukan bunga sebagai alat reproduksi generatif. Proses pembungaan: 1) Induksi/evokasi, perubahan jaringan meristem vegetatif menjadi generatif. 2) Inisiasi, pembentukan kuncup bunga. 3) Inisiasi menuju anthesis, diferensiasi bagian-bagian bunga dan pembentukan mikrospora dan megaspora. 4) Anthesis, mekarnya bunga dan matangnya mikrospora dan megaspora. Struktur bunga: 1) Tangkai bunga (petiola/pedisella), berfungsi menyangga bunga. 2) Kelopak bunga (kaliks/sepal), berfungsi melindungi bunga saat kuncup. 3) Mahkota bunga (korolla/petal), berfungsi menarik perhatian serangga untuk membantu penyerbukan. 4) Benang sari (stament), adalah alat kelamin jantan penghasil serbuk sari (pollen) yang berasal dari mikrospora. Benang sari terdiri dari kepala (anthera) dan tangkai (filamen). 5) Putik (karpel), adalah alat kelamin betina penghasil ovum dan inti kandung lembaga sekunder (IKLS) yang berasal dari megaspora. Putik terdiri dari kepala (stigma), tangkai (stillus), dan buluh serbuk (tuba pollen). 6) Ovarium, yaitu bakal buah yang akan membesar menjadi buah setelah pembuahan. 7) Ovulum, yaitu bakal biji yang terdapat dalam ovarium yang mengandung sel kandung lembaga (embrio) yang akan menjadi biji. 8) Dasar bunga (reseptakel), tempat melekatnya mahkota bunga, benang sari dan putik. Biji adalah alat perkembangbiakan tumbuhan generatif yang dihasilkan dari penyerbukan. Pembuahan adalah proses fertilisasi gamet jantan dan betina pada tumbuhan yang menghasilkan buah dan biji. Tumbuhan melakukan pembuahan ganda. Proses pembuahan terjadi di dalam putik. Mikrosporogenesis (dalam buluh serbuk sari) 1) Serbuk sari yang dihasilkan benang sari jatuh ke atas putik (penyerbukan). 2) Mikrosporosit (sel induk, 2n) mengalami meiosis menjadi inti vegetatif (inti tabung, n) dan inti generatif (sperma, n). 3) Inti vegetatif berfungsi untuk membentuk buluh serbuk (tuba pollen), sedangkan sperma akan mengalami mitosis dalam buluh serbuk menjadi inti sperma 1 (n) dan inti sperma 2 (n). Megasporogenesis (dalam ovulum) 1) Megasporosit (sel induk, 2n) mengalami meiosis menjadi empat sel megaspora (n). Kemudian tiga sel megaspora mati. 54 7 2 1 6 3 8 ovum + sperma generatif 1 + biji zigot IKLS + sperma generatif 2 endosperm inti vegetatif inti generatif kalaza antipoda ovum sinergid mikrofil IKLS
  • 2. BIO 3 2PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN 2) Sel megaspora yang tersisa mengalami mitosis inti (kariokinesis) tanpa pembelahan sel menjadi sel kandung lembaga yang mengandung delapan inti. 3) Inti sel kandung lembaga lalu bergerak: a. Tiga inti menuju mikrofil menjadi ovum (n) dan 2 sinergid. b. Dua inti berada di tengah bergabung menjadi IKLS (2n). c. Tiga inti menuju kalaza menjadi antipoda, kemudian mati. Fertilisasi 1) Inti sperma 1 yang sampai di mikrofil akan membuahi ovum, menjadi zigot (2n). Zigot adalah embrio yang akan menjadi calon tumbuhan. 2) Inti sperma 2 yang sampai di mikrofil akan membuah IKLS, menjadi endosperm (3n). Endosperm adalah cadangan makanan sementara biji selama berkecambah. Kesatuan zigot (embrio) dan endosperm (cadangan makanan) disebut biji. C. PERKECAMBAHAN Monokotil Dikotil Struktur biji: 1) Embrio, zigot yang telah berkembang dan siap berkecambah. Macam-macam perkecambahan: 1) Perkecambahan hipogeal Adalah perkecambahan yang terjadi pada tumbuhan monokotil, dan kotiledon berada di bawah tanah. 2) Perkecambahan epigeal Adalah perkecambahan yang terjadi pada tumbuhan dikotil, dan kotiledon berada di atas tanah. D. PERTUMBUHAN Jaringan meristem adalah jaringan embrionik tumbuhan yang belum terspesialisasi dan aktif membelah. Pertumbuhan tumbuhan oleh jaringan meristem apikal dijelaskan teori titik tumbuh. 1) Teori Histogen (Hanstein, 1868) Titik tumbuh tersusun atas lapisan sel yang disebut histogen yang terdiri dari: 4 5 1 2 6 7a 7b 8 3 2 4 5 6 7a 7b 1 3 8 koleoriza radikula kotiledon koleoptil plumula hipokotil radikula kotiledon epikotilplumula hipokotil dermatogen d epidermis periblem d korteks, endodermis plerom d stele 2) Endosperm, cadangan makanan utama biji monokotil (berendosperm). 3) Kotiledon, cadangan makanan utama biji dikotil (tak berendosperm). 4) Aleuron (lapisan luar endosperm) 5) Testa (kulit biji) 6) Radikula (akar lembaga) 7) Kaulikulus (batang lembaga) a. Hipokotil, sumbu embrio yang berada di bawah tempat munculnya kotiledon. b. Epikotil, sumbu embrio yang berada di atas tempat munculnya kotiledon. 8) Plumula (daun lembaga) Pro Air masuk ke biji (imbibisi) dan testa pecah, 2) Pelepasan hormon giberellin oleh embrio ses perkecambahan: 1) memicu sintesis dan aktivasi enzim α amilase dan protease oleh aleuron, 3) Hidrolisis cadangan makanan dalam kotiledon dan endosperm oleh air dan enzim, 4) Penghasilan energi dari respirasi aerob menggunakan glukosa dan oksigen. Perkecambahan adalah proses pertumbuhan dan perkembangan embrio di dalam biji.
  • 3. BIO 3 3PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN 2) Teori Tunika Korpus (Schmidt, 1924) Titik tumbuh terdiri atas zona tunika (luar) dan korpus (pusat). Berdasarkan letaknya, jaringan meristem terdiri dari meristem apikal, lateral, dan interkalar. Jaringan meristem apikal (ujung) adalah jaringan meristem primer yang: 1) Terletak di ujung akar dan ujung batang (bagian apikal). 2) Tempat pertumbuhan primer, yaitu pertambahan panjang. Zonasi pertumbuhan: 1) Zona pembelahan, sel meristem apikal giat melakukan pembelahan. 2) Zona pemanjangan, sel yang telah membelah membesar dan memanjang. 3) Zona pendewasaan, sel yang telah membelah terspesialisasi menjadi jaringan permanen. Jaringan meristem lateral (samping) adalah jaringan meristem sekunder yang: 1) Terletak di akar dan batang (kambium). 2) Tempat pertumbuhan sekunder, yaitu perbesaran ukuran. Kambium terdiri dari: 1) Kambium vaskuler Adalah kambium yang memperbesar ukuran selama pertumbuhan sekunder. Kambium memperbesar diameter batang dengan membentuk xilem sekunder dan floem sekunder (lingkaran tahun). 2) Kambium gabus (felogen) Adalah kambium di bawah epidermis, yang menghasilkan lapisan kulit kayu (periderm) pengganti epidermis. Jaringan meristem interkalar (antara) adalah bagian jaringan meristem apikal yang terpisah dan dapat membelah sewaktu-waktu. Tumbuhan yang memiliki jaringan ini adalah famili Gramineae (rumput-rumputan). E. STRUKTUR ORGAN TUMBUHAN Organ tumbuhan tersusun atas sistem jaringan tumbuhan permanen (dewasa). Jaringan permanen terdiri dari: 1) Jaringan epidermis (pelindung) Adalah jaringan paling luar yang berfungsi melindungi jaringan di bawahnya. 2) Jaringan parenkim (dasar) Adalah jaringan dasar yang menyusun hampir seluruh bagian organ tumbuhan. Ciri-ciri sel parenkim:  Merupakan sel-sel hidup.  Memiliki selulosa tipis rata.  Masih dapat membelah meski dewasa. 3) Jaringan penyokong Adalah jaringan mekanik yang menunjang bentuk tumbuhan. Jaringan penyokong dibedakan menjadi: a. Jaringan kolenkim Adalah jaringan penyokong muda. Jaringan kolenkim terdapat di bagian tumbuhan yang masih mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Ciri-ciri sel kolenkim:  Merupakan sel-sel hidup.  Mengalami penebalan selulosa sudut.  Mengandung kloroplas. tunika d epidermis, korteks, endodermis korpus d stele meristem apikal tunas protoderm prokambium meristem dasar tunas aksiler primordia daun protoderm prokambium meristem dasar rambut akar meristem apikal akar tudung akar zona pendewasaan (maturasi/diferensiasi) zona pembelahan zona pemanjangan (elongasi) heartwood (kayu tua) sapwood (kayu muda) kambium vaskuler bark (kulit kayu) floem sekunderkambium gabus node node internode meristem interkalar
  • 4. BIO 3 4PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN b. Jaringan sklerenkim Adalah jaringan penyokong tua. Jaringan sklerenkim terdapat di bagian tumbuhan yang tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Ciri-ciri sel sklerenkim:  Merupakan sel-sel mati.  Mengalami penebalan selulosa merata.  Memiliki lignin (zat kayu). Jaringan sklerenkim tersusun atas serabut sklerenkim dan sklereid (sel-sel batu). 4) Jaringan vaskuler (pembuluh angkut) Adalah jaringan pengangkut air dan unsur hara, serta zat hasil fotosintesis. Jaringan pengangkut terdiri dari: a. Xilem, mengangkut air dan unsur hara dari akar ke daun. b. Floem, mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. 5) Jaringan gabus Adalah jaringan yang tersusun atas sel-sel gabus (parenkim penutup luka) yang memanjang yang dihasilkan kambium gabus (felogen). Jaringan gabus terdiri dari dua macam: a. Feloderm, dibentuk ke arah dalam dan tersusun atas sel-sel hidup. b. Felem, dibentuk ke arah luar dan tersusun atas sel-sel mati. Fungsi jaringan gabus adalah melindungi jaringan di bawahnya dari kerusakan. Struktur potongan melintang akar: Monokotil Dikotil 1) Epidermis, lapisan terluar akar, di lapisan bawahnya terdapat kambium gabus. 2) Korteks, jaringan dasar yang terletak di sebelah dalam epidermis. 3) Endodermis, lapisan tempat terdapatnya pita Caspary yang bersifat impermeabel yang berfungsi menyeleksi air yang masuk. 4) Perisikel, lapisan sebelah dalam endodermis, tempat pembentukan kambium gabus dan rambut akar. 5) Pembuluh angkut, terdiri dari xilem (a, ke arah dalam), dan floem (b, ke arah luar). 6) Empulur/pit, jaringan dasar yang berada di sebelah dalam endodermis. Struktur potongan melintang batang: Monokotil Dikotil 1) Epidermis, lapisan terluar batang, dan di bawahnya terdapat kambium gabus. 2) Korteks, jaringan dasar yang terletak di sebelah dalam epidermis. 3) Stele (silinder pusat) 4) Pembuluh angkut, terdiri dari xilem (a, ke arah dalam), dan floem (b, ke arah luar). 5) Kambium 6) Jari-jari empulur, terbentuk akibat pertumbuhan sekunder. 7) Empulur/pit, jaringan dasar pengisi stele. Struktur potongan melintang daun: 1) Epidermis, lapisan terluar daun yang dilengkapi kutikula (zat lilin). Pada epidermis bawah, banyak terdapat stomata. 2) Jaringan palisade (pagar), jaringan penyokong yang memiliki banyak klorofil. 3) Jaringan spons, jaringan penyokong yang memiliki sedikit klorofil dan sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. 4) Pembuluh angkut, terdiri dari xilem (a, ke arah epidermis atas) dan floem (b, ke arah epidermis bawah). F. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUM- BUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan: 1) Genetis, sifat-sifat tumbuhan tertentu berasal dari pewarisan sifat induk tumbuhan. (dipelajari di Biologi 4) 1 2 3 4 5a 5b 6 1 2 3 4 5a 5b 6 1 2 4a 4b 1 2 4a 4b 5 6 3 7 1 2 3 4a 4b 1
  • 5. BIO 3 5PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN 2) Fisiologis, sifat-sifat tumbuhan tertentu dipengaruhi oleh hormon dan vitamin. Hormon-hormon tumbuhan: Hormon Fungsi Auksin (IAA)  Pemanjangan sel.  Dominansi apikal (ujung).  Partenokarpi (pembuahan tanpa penyerbukan).  Partenogenesis (pembentukan buah tanpa biji).  Etiolasi (pertumbuhan tanpa cahaya).  Pembentukan xilem, floem, akar lateral dan serabut akar.  Menghambat absisi (gugur) daun dan buah.  Berlawanan dengan sitokinin. Sitokinin  Pembelahan sel.  Dominansi lateral (cabang).  Pembentukan daun, bunga dan buah.  Menghambat proses penuaan.  Berlawanan dengan auksin. Giberellin  Pertumbuhan raksasa.  Pembentukan bunga dan biji.  Proses perkecambahan biji.  Mengakhiri dormansi biji.  Partenokarpi (pembuahan tanpa penyerbukan). Asam traumalin  Regenerasi sel.  Penyembuhan luka. Asam absisat (ABA)  Penghambat hormon-hormon pertumbuhan.  Meningkatkan absisi (gugur) daun dan proses penuaan.  Penutupan stomata.  Memperlambat pemanjangan dan pembelahan sel.  Memicu pembentukan gas etilen di seluruh sel tumbuhan.  Melakukan dormansi tumbuhan (masa tidur). Gas etilen  Proses pematangan buah.  Proses absisi daun.  Menghambat pembentukan akar, batang dan bunga. Kalin  Organogenesis akar (rhizokalin), batang (kaulokalin), daun (filokalin), bunga (anthokalin). Efek yang ditimbulkan oleh hormon tumbuhan: 1) Pertumbuhan akibat auksin Proses pembengkokan arah tumbuh:  Auksin di ujung batang yang terkena cahaya akan menjadi inaktif.  Pertumbuhan lalu dialihkan ke sisi yang tidak terkena cahaya.  Pertumbuhan tersebut menyebabkan tumbuhan bengkok menuju cahaya. 2) Etiolasi oleh auksin Etiolasi adalah pertumbuhan tanpa cahaya, namun menggunakan auksin. Etiolasi menghasilkan tumbuhan yang: - Berbatang panjang, kurus dan lemah. - Berdaun kecil dan tipis. - Mengalami klorosis (defisiensi klorofil). 3) Penyembuhan luka oleh asam traumalin Dilakukan dengan: - Re-merismatik jaringan permanen. - Pengeluaran getah di daerah luka. - Pembentukan jaringan gabus oleh kambium gabus (felogen). 4) Absisi daun oleh asam absisat Asam absisat akan melisis sel-sel pada tangkai daun sehingga daun akan kekurangan nutrisi dan mati. Vitamin pada tumbuhan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan melalui pembentukan hormon dan koenzim. Contoh: vitamin B12 (riboflavin), vitamin B1 (tiamin), vitamin B6 (piridoksin), vitamin C (asam askorbat). Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan antara lain air, cahaya matahari, suhu, keadaan medium tumbuh dan nutrisi.
  • 6. BIO 3 6PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN Air berperan dalam: 1) Reaksi fotosintesis (reaksi gelap). 2) Mempengaruhi respirasi dan transpirasi. 3) Pelarut dan medium reaksi kimia tumbuhan. 4) Transportasi unsur hara dan hasil fotosintesis. 5) Menjaga turgiditas sel tumbuhan. 6) Perkecambahan biji (imbibisi). Cahaya matahari mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, terutama pembungaan. Tumbuhan peka terhadap cahaya karena pigmen fitokrom. Berdasarkan lama penyinaran (fotoperiodisme), pembungaan tumbuhan terjadi jika: Jenis Penyinaran Contoh Berhari pendek <12 jam (sub-tropis utara) krisan, aster, dahlia, anggrek, stroberi, jagung, kedelai, ubi jalar Berhari sedang 12 jam (tropis) kacang, tebu Berhari panjang >12 jam (sub-tropis selatan) kentang, gandum, bit, bayam, selada, lobak, kol, bunga sepatu Berhari netral tidak dipengaruhi padi, kapas, timun, tomat, mawar, anyelir, bunga matahari Suhu/temperatur akan mempengaruhi: 1) Jumlah air dan transpirasi (penguapan). 2) Proses metabolisme (fotosintesis dan respirasi) dan kerja enzim. 3) Dormansi biji dan tumbuhan. Suhu optimal suatu tumbuhan didasarkan atas suhu rata-rata iklim asal tumbuhan. Keadaan medium tumbuh tanaman (tanah, air, dsb.) dipengaruhi oleh pH dan oksigen. 1) pH yang optimal adalah netral. pH yang terlalu asam dapat diatur melalui pengapuran. 2) Oksigen dibutuhkan akar untuk respirasi dan penyerapan unsur hara dalam tanah, melalui aerasi medium tumbuh yang baik. Nutrisi (unsur hara) yang diperlukan oleh tumbuhan terbagi menjadi makronutrien dan mikronutrien. Perubahan pada daun akibat defisiensi nutrisi: Daun sehat Defisiensi air Defisiensi N Defisiensi P Defisiensi Ca Defisiensi K Defisiensi Mg Unsur Sumber Fungsi/penyusun Defisiensi Makronutrien C CO2 reaksi fotosintesis, bahan dasar senyawa organik pertumbuhan dan metabolisme terhambatH H2O O H2O, O2 N NO3 - , NH4 + asam amino, asam nukleat, klorofil pertumbuhan terhambat, klorosis S SO4 2- asam amino daun hijau pucat P H2PO4 - asam nukleat, fosfolipid, ATP pertumbuhan terhambat, daun keunguan Ca Ca2+ dinding sel, aktivator enzim pertumbuhan akar dan apikal terhambat, daun tidak terbentuk K K+ osmosis, keseimbangan ion, aktivator enzim pertumbuhan terhambat, tumbuhan lemah, daun menggulung, bercak-bercak dan tepi hangus Mg Mg2+ klorofil, aktivator enzim gugur daun, klorosis
  • 7. BIO 3 7 materi78.co.nr PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN Mikronutrien Fe Fe2+ , Fe3+ sintesis protein dan klorofil klorosis, daun bergaris kuning Cl Cl- keseimbangan ion klorosis, daun mati Cu Cu2+ aktivator enzim pertumbuhan terhambat, klorosis, daun bintik-bintik Zn Zn2+ aktivator enzim, sintensis auksin, kloroplas klorosis, daun merah tua Mn Mn2+ aktivator enzim, sintesis klorofil daun putih, berkas pembuluh berwarna gelap Mo MoO4 2- fiksasi nitrogen, reproduksi tumbuhan daun hijau pucat dan menggulung B H2BO3 - , B(OH)4 - perkecambahan, pembungaan, pembuahan, sintesis asam nukleat pertumbuhan apikal dan lateral terhambat, daun menebal dan keriting