Batang memiliki struktur yang kompleks yang terdiri dari epidermis, korteks, stele, perikambium, empulur, dan jaringan pengangkut. Stele dapat berupa protostele, sifonostele, solenostele, eustele, dan lainnya. Pertumbuhan batang terjadi secara primer melalui meristem apikal dan sekunder melalui kambium. Terdapat berbagai tipe batang seperti konifer, dikotil berkayu, tidak berkayu,
6. • Konsep stele : filogeni struktur sistem pembuluh primer dalam sumbu
tumbuhan.
• Dikelilingi korteks yang ditutup oleh epidermis.
• Terdiri dari jaringan atau berkas-berkas pengangkut, empulur, dan daerah
perikambium.
• Stele digolongkan menjadi beberapa tipe, yaitu : Protostele, Sifonostele,
Solenostele, Eustele, Stele Polisiklus,Ataktostele, Polistele.
7. Perikambium
• Lapisan silinder pusat ini bersifat
meristematis.
• Sel-sel pada lapisan perikambium aktif
membelah dan menghasilkan sel-sel
yang baru.
• Sifat meristematis ini juga dapat
diambil manfaatnya untuk
memperbanyak tumbuhan, yaitu
dengan cara mencangkok.
8. Empulur
• Jaringan yang letaknya di bagian
terdalam dari batang tumbuhan
berpembuluh.
• Tersusun dari sel parenkim yang
menyimpan dan mengangkut nutrisi ke
seluruh bagian tumbuhan.
• Pada tumbuhan dikotil, empulur
terletak di tengah batang (stele)
dikelilingi oleh pembuluh xylem.
9. Jaringan
Pengangku
t
• Jaringan pengangkut pada batang adalah
xilem dan floem.
• Xilem berfungsi mengangkut air dan
garam-garam mineral dari akar menuju ke
daun.
• Sel-selnya telah mati, berdinding tebal,
dan mengandung zat lignin.
• Floem berfungsi mengangkut dan
mengantarkan zat makanan hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh bagian
tumbuhan.
• Floem tersusun dari sel-sel yang hidup
dan mati.
10. Tipe-tipe berkas pengangkut
1.Tipe kolateral
jika xilem dan floem terletak
berdampingan, dan floem berada di
bagian luar xilem.
a.Tipe kolateral terbuka, jika antara
xilem dan floem terdapat kambium
b.Tipe kolateral tertutup, yaitu jika
diantara xilem dan floem tidak dijumpai
kambium
c.Tipe bikolateral, jika terdapat floem
luar, floem dalam, kambium luar, dan
kambium dalam
11. 2. Tipe konsentris
jika xilem dikelilingi oleh floem
atau sebaliknya.
a. tipe konsentris amfikibral,
apabila xilem berada ditengah
dan dikelilingi floem
b. tipe konsentris amfivasal,
apabila floem berada ditengah
dan dikelilingi oleh xilem,
12. 3.Tipe Radial
Tipe radial merupakan berkas pengangkut dimana xilem dan floem
letaknya bergantian menurut jari-jari lingkaran, dijumpai pada akar
Monocotyledoneae.
13. Protostele
• Tipe yang paling primitif.
• Jaringan pembuluh di bagian tengahnya
terdiri atas xilem yang dikelilingi oleh
floem, tanpa empulur.
• Terdiri atas beberapa bentuk, yaitu
haplostele, aktinostele, plektostele, dan
stele dengan empulur campuran.
14. Haplostele
Aktinostele
• Tipe yang paling primitif atau
sederhana.
• Xilem bundar pada penampang
melintang dan dikelilingi floem.
• Contoh Rhynia yang telah berubah fosil
dan Selaginella.
• Tepi xilem tidak rata, melainkan
berombak atau membentuk jari-jari
dengan floem diantaranya.
• Silinder pembuluh pada akar tumbuhan
berbiji digolongkan sebagai aktinostele.
• Contoh : batang Psilotum
15. Plektostele
• Xilem terbagi menjadi bagian-bagian
yang sejajar satu sama lain dengan
floem terdapat diantaranya.
• Contoh : pada batang Lycopodium
• Xilem bercampur dengan sel-sel
parenkim empulur.
• Contoh : pakuan-pakuan primitif.
Stele dengan empulur
campuran
16.
17. Sifonostele • Modifikasi dari protostele
• Ada empulur dibagian tengahnya
yang terdiri atas sel-sel parenkim
• Terdiri dari sifonostele ektofloem
dan sifonostele amfifloem
18. Sifonostele
Ektofloem
• Floem mengelilingi xilem
• Terdapat empulur di bagian tengah
• Contoh : batang Acorus
• Floem terdapat di sebelah luar dan
sebelah dalam dari xilem
• Contoh : Adiantum dan Marsilea
Sifonostele
Amfifloem
19. Solenostele
• Modifikasi dari sifonostele dengan
adanya jendela daun
• Jendela daun merupakan bagian
parenkimatis yang terdapat langsung
diatas pembelokan berkas pengangkut
yang menuju ke daun.
• Jendela daun pendek
• Tidak ada tumpang tindih antara
jendela daun yang satu dengan yang
lainnya.
• Dibedakan menjadi solenostele
amfifloem dan solenostele ektofloem
20. Solenostele
ektofloem
• Terdapat jendela daun yang overlap
satu sama lain dan disebut diktiostele
• Terdapat struktur konsentris yang
terdiri atas xilem dibagian sentral dan
dikelilingi oleh floem
• Berkembang secara evolusioner
menjadi eustele
Solenostele
amfifloem
21.
22.
23. Eustele
Stele
Polisiklus
• Terdiri atas berkas pengangkut kolateral
atau bikolateral
• Modifikasi sifonostele dimana sistem
vaskuler terdiri atas suatu lingkaran
berkas-berkas pengangkut kolaterl atau
bikolateral
• Terletak di sebelah ferifer
• Tipe yang paling rumit diantara paku-
pakuan
• Strukturnya adalah sifonostele
• Terdiri atas dua atau lebih silinder terpusat
dari jaringan pembuluh
24.
25. Ataktostele
Polistele
• Tipe stele yang berkas pengangkutnya
tersebar seperti pada
Monocotyledoneae
• Batang yang memiliki lebih dari satu
stele
28. Batang Primer
• Pertumbuhan primer merupakan
pertumbuhan yang disebabkan
oleh kegiatan titik tumbuh
primer. Titik tumbuh primer
terdapat pada ujung akar atau
ujung batang.
• Ujung akar dan ujung batang
tempat terjadinya pertumbuhan
merupakan daerah meristem
apical. Pertumbuhan primer
menyebabkan batang dan akar
bertambah panjang.
29. Batang Sekunder
• Pertumbuhan sekunder terjadi
akibat aktivitas sel-sel meristem
lateral. Ada dua macam meristem
lateral, yaitu cambium vascular dan
cambium gabus. Kambium vascular
terletak diantara xylem dan floem.
• Pertumbuhan sekunder merupakan
pertumbuhan yang disebabkan oleh
kegiatan jaringan cambium.
• Aktivitas cambium vascular
menghasilkan sel-sel baru. Kea rah
dalam membentuk xylem sekunder
dan ke arah luar membentuk floem
sekunder
30. TIPE
BATANG
• Tipe batang dibedakan atas batang
Conifer, Dikotil berkayu, Dikotil tidak
berkayu (perdu), Dikotil merambat,
Dikotil dengan pertumbuhan
menyimpang, dan Monokotil
31. Batang
Conifer
• Mempunyai berkas pengangkut
konsentris amfikibral
• Pada Floem primer tidak terbentuk
serabut pada bagian tepi dan tidak
ditemukan adanya endodermis
• Selama pertumbuhan sekuder batas
luar floem terlihat dngan adanya jarijari
empulur
33. Batang
Dikotil
Berkayu
• Kebanyakan berbentuk pohon, daerah
antar pembuluhnya sempit
• Jaringan sekunder membentuk silinder
yang membentang terus menerus tidak
diputus oleh jari-jari empulur
• Pada batang yang sudah tua empulur
terdiri atas sel berdinding tebal dan
berwarna tua karena mengandung
tannin
• Pada floem sekunder banyak dibentuk
serabut yang terdiri atas pembuluh
pengangkut dan sel parenkim
34. Batang
Dikotil
Tidak
Berkayu
(perdu)
• Pada batang muda terdapat epidermis
dan masih terdapat pada awal
pertumbuhan sekunder
• Pada batang tua akan membentuk
periderm dengan lentisel
• Lapisan dibawah korteks
berisikloroplas, kolenkim, dan parenkim
• Berkas pengankut pada batang
biasanya kolateral.
36. Batang
Dikotil
Merambat
• Jaringan primer terdiri atas epidermis,
korteks yang terdiri atas jaringan
parenkim dan kolenkim yang
mengandung klorofil, dan silinder pusat
• Sel yang dibentuk pada akhir masa
pertumbuhan relative lebih kecil,
apabila diameter batang membesar,
setiap berkar juga membesar ke arah
luar atau kea rah tepi
• Pada bebrapa spesies, beberapa sel
parenkim berubah menjadi sel batu
37. Batang Dikotil dengan
Pertumbuhan Menyimpang
• Pertumbuhan sekunder yang menyimpang digunakan untuk
menunjukkan bentuk keaktifan cambium yang menyimpang dari
kebiasaan, pada beberapa tumbuhan dengan pertumbuhan
menyimpang, cambium pembuluh terdapat pada kedudukan normal
• Namun tubuh sekunder menunjukkan penyebaran xylem floem tidak
biasa
38.
39. Batang
Monokotil
• Pada umumnya monokotil tidak
mempunyai pertumbuhan sekunder
dari cambium dan cambium pembuluh,
tetapi batangnya dapat berkembang
menjadi tebal
• Penebalan ini berasal dari pembelahan
dan pembesaran sel parenkim dasar
• Pertumbuhan ini disebut pertumbuhan
sekunder menyebar
• Namun ada juga monokotil yang tidak
memiliki cambium sehingga mengalami
pertumbuhan sekunder
42. Penyesuaian Batang pada Habitat
Gurun Pasir dan Garam
• Tumbuhan xerofit yaitu tumbuhan yang hidup pada daerah yang
kekurangan air/minim air
• Daun kecil untuk mengurangi penguapan
• Batang sekuen yang kaya akan air
• Lapisan kutikula tebal untuk mengurangi penguapan
• Berakar serabut yang sangat panjang untuk mencari air dan hara mineral
di dalam tanah
• Kloroplas hanya pada bagian tepi sel, bagian tengah berisi air
• Terdapat empulur, korteks dan epidermis yang tebal
• Contoh : tumbuhan Retama raetam
43. Adaptasi pada Habitat Akuatik
• Daun dan batang di bawah permukaan air banyak mengandung kloroplas,
tetapi kutikulanya berkurang
• Kloroplas terdapat dalam sel epidermis (lebih banyak terdapat dalam
epidermis daripada di jaringan bagian dalam)
• Korteks dan mesofil berfungsi sebagai jaringan penyimpan tepung dan lemak
• Tidak mempunyai stomata pada epidermisnya.
• Dinding sel tipis untuk mempermudah penyerapan gas
• Terdapat lakuna sebagai tempat lewatnya udara yang di bentuk secara
skizogen
• Jaringan yang paling khusus di temukan pada batang dan akar nafas dari
banyak tumbuhan adalah aerenkim
• Sistem akar hidrofit biasanya sangat berkurang karena untuk penyerapan air
dan garam di lakukan oleh batang dan daun. Demikian pula sistem
pembuluhnya, terutama jaringan xilem juga sangat berkuran
44. ANOMALI PADA BATANG
1. PosisiAnomal Kambium
Pada Serjania ichtyoctona terjadi pemisahan batang terdiri atas berkas-berkas
yang terletak bersama-sama.
45. 2. Kelakuan Abnormal pada Kambium Normal
• Gambar : Aristolochia, memperlihatkan kelakuan abnormal pada
kambium normal
• Terbentuknya xilem yang terpotong-potong terjadi oleh kelakuan
abnormal kambium.
46. 3. Pembentukan & aktifitas kambium Asesoris
• Gambar : Penampang melintang batang Boerhavia,
• Sebagai akibat pembentukkan kambium asesoris serta aktivitasnya
adalah terbentuklah lingkaran kosentrik berkas pengangkut jaringan
konjuktif.
47. 4. Kambium Ekstrastelar
Gambar : Penampang melintang Bougenvile
Adanya kambium exstra telah menyebabkan timbulnya berkas pengangkut
dan parenkim interfasikuler.
48. 5. Adanya Floem Inter Xilar
• Gambar : Batang Acorus, xilem mengelilingi floem
• Floem interxilar merupakan floem di tengah-tengah xilem. Misalnya
terjadi pada Acorus.
49. ANOMALI BENTUK LAINNYA
• TidakAdanyaTrakea pada xylem
• Adanya berkas pengangkut tersebar pada tumbuhan dikotil.
• Adanya berkas floem dan xilem yang eksklusif (menyendiri).
• Adanya berkas pengangkut medular.
• Adanya berkas pengangkut korteks.
• Adanya floem intraxilar.
50. • Berkas pengngkut tersusun seperti lingkaran pada tumbuhan monokotil.
• Pertumbuhan sekunder pada tumbuhan monokotil (Liliales: Aloe, Yucca,
Dracaena, Agave, Cordyline, Testudinaria.)
• Struktur anomali pada batang secara garis besar terjadi karena dua macam
penyebab, yaitu:
• Cambium mempunyai struktur yang normal, akan tetapi aktivitasnya tidak
beraturan sehingga terjadilah berkas pengangkut dengan struktur yang tidak
wajar.
• Adanya cambium tambahan (cambium assesori) di samping cambium yang
normal sehingga terbentuk lebih dari satu lingkaran berkas pengangkut.