SlideShare a Scribd company logo
1 of 50
BATANG
KELOMPOK 9 :
Nurul Hidayatun Nisa (4401416055)
Rizqi Mareta Dewi (4401416075)
Diajeng Ayu Septiani (4401416103)
Pendidikan Biologi 2016
Rombel 3
STRUKTUR BAGIAN-BAGIAN
BATANG
EPIDERMIS
• Trikoma
• Sel Silika
KORTEKS
STELE (SILINDER PUSAT)
• Konsep stele : filogeni struktur sistem pembuluh primer dalam sumbu
tumbuhan.
• Dikelilingi korteks yang ditutup oleh epidermis.
• Terdiri dari jaringan atau berkas-berkas pengangkut, empulur, dan daerah
perikambium.
• Stele digolongkan menjadi beberapa tipe, yaitu : Protostele, Sifonostele,
Solenostele, Eustele, Stele Polisiklus,Ataktostele, Polistele.
Perikambium
• Lapisan silinder pusat ini bersifat
meristematis.
• Sel-sel pada lapisan perikambium aktif
membelah dan menghasilkan sel-sel
yang baru.
• Sifat meristematis ini juga dapat
diambil manfaatnya untuk
memperbanyak tumbuhan, yaitu
dengan cara mencangkok.
Empulur
• Jaringan yang letaknya di bagian
terdalam dari batang tumbuhan
berpembuluh.
• Tersusun dari sel parenkim yang
menyimpan dan mengangkut nutrisi ke
seluruh bagian tumbuhan.
• Pada tumbuhan dikotil, empulur
terletak di tengah batang (stele)
dikelilingi oleh pembuluh xylem.
Jaringan
Pengangku
t
• Jaringan pengangkut pada batang adalah
xilem dan floem.
• Xilem berfungsi mengangkut air dan
garam-garam mineral dari akar menuju ke
daun.
• Sel-selnya telah mati, berdinding tebal,
dan mengandung zat lignin.
• Floem berfungsi mengangkut dan
mengantarkan zat makanan hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh bagian
tumbuhan.
• Floem tersusun dari sel-sel yang hidup
dan mati.
Tipe-tipe berkas pengangkut
1.Tipe kolateral
 jika xilem dan floem terletak
berdampingan, dan floem berada di
bagian luar xilem.
 a.Tipe kolateral terbuka, jika antara
xilem dan floem terdapat kambium
 b.Tipe kolateral tertutup, yaitu jika
diantara xilem dan floem tidak dijumpai
kambium
 c.Tipe bikolateral, jika terdapat floem
luar, floem dalam, kambium luar, dan
kambium dalam
2. Tipe konsentris
 jika xilem dikelilingi oleh floem
atau sebaliknya.
 a. tipe konsentris amfikibral,
apabila xilem berada ditengah
dan dikelilingi floem
 b. tipe konsentris amfivasal,
apabila floem berada ditengah
dan dikelilingi oleh xilem,
3.Tipe Radial
 Tipe radial merupakan berkas pengangkut dimana xilem dan floem
letaknya bergantian menurut jari-jari lingkaran, dijumpai pada akar
Monocotyledoneae.
Protostele
• Tipe yang paling primitif.
• Jaringan pembuluh di bagian tengahnya
terdiri atas xilem yang dikelilingi oleh
floem, tanpa empulur.
• Terdiri atas beberapa bentuk, yaitu
haplostele, aktinostele, plektostele, dan
stele dengan empulur campuran.
Haplostele
Aktinostele
• Tipe yang paling primitif atau
sederhana.
• Xilem bundar pada penampang
melintang dan dikelilingi floem.
• Contoh Rhynia yang telah berubah fosil
dan Selaginella.
• Tepi xilem tidak rata, melainkan
berombak atau membentuk jari-jari
dengan floem diantaranya.
• Silinder pembuluh pada akar tumbuhan
berbiji digolongkan sebagai aktinostele.
• Contoh : batang Psilotum
Plektostele
• Xilem terbagi menjadi bagian-bagian
yang sejajar satu sama lain dengan
floem terdapat diantaranya.
• Contoh : pada batang Lycopodium
• Xilem bercampur dengan sel-sel
parenkim empulur.
• Contoh : pakuan-pakuan primitif.
Stele dengan empulur
campuran
Sifonostele • Modifikasi dari protostele
• Ada empulur dibagian tengahnya
yang terdiri atas sel-sel parenkim
• Terdiri dari sifonostele ektofloem
dan sifonostele amfifloem
Sifonostele
Ektofloem
• Floem mengelilingi xilem
• Terdapat empulur di bagian tengah
• Contoh : batang Acorus
• Floem terdapat di sebelah luar dan
sebelah dalam dari xilem
• Contoh : Adiantum dan Marsilea
Sifonostele
Amfifloem
Solenostele
• Modifikasi dari sifonostele dengan
adanya jendela daun
• Jendela daun merupakan bagian
parenkimatis yang terdapat langsung
diatas pembelokan berkas pengangkut
yang menuju ke daun.
• Jendela daun pendek
• Tidak ada tumpang tindih antara
jendela daun yang satu dengan yang
lainnya.
• Dibedakan menjadi solenostele
amfifloem dan solenostele ektofloem
Solenostele
ektofloem
• Terdapat jendela daun yang overlap
satu sama lain dan disebut diktiostele
• Terdapat struktur konsentris yang
terdiri atas xilem dibagian sentral dan
dikelilingi oleh floem
• Berkembang secara evolusioner
menjadi eustele
Solenostele
amfifloem
Eustele
Stele
Polisiklus
• Terdiri atas berkas pengangkut kolateral
atau bikolateral
• Modifikasi sifonostele dimana sistem
vaskuler terdiri atas suatu lingkaran
berkas-berkas pengangkut kolaterl atau
bikolateral
• Terletak di sebelah ferifer
• Tipe yang paling rumit diantara paku-
pakuan
• Strukturnya adalah sifonostele
• Terdiri atas dua atau lebih silinder terpusat
dari jaringan pembuluh
Ataktostele
Polistele
• Tipe stele yang berkas pengangkutnya
tersebar seperti pada
Monocotyledoneae
• Batang yang memiliki lebih dari satu
stele
PERKEMB
ANGAN
BATANG
1. Perkembangan Struktur Primer
2. Perkembangan Struktur Sekunder
Batang Primer
• Pertumbuhan primer merupakan
pertumbuhan yang disebabkan
oleh kegiatan titik tumbuh
primer. Titik tumbuh primer
terdapat pada ujung akar atau
ujung batang.
• Ujung akar dan ujung batang
tempat terjadinya pertumbuhan
merupakan daerah meristem
apical. Pertumbuhan primer
menyebabkan batang dan akar
bertambah panjang.
Batang Sekunder
• Pertumbuhan sekunder terjadi
akibat aktivitas sel-sel meristem
lateral. Ada dua macam meristem
lateral, yaitu cambium vascular dan
cambium gabus. Kambium vascular
terletak diantara xylem dan floem.
• Pertumbuhan sekunder merupakan
pertumbuhan yang disebabkan oleh
kegiatan jaringan cambium.
• Aktivitas cambium vascular
menghasilkan sel-sel baru. Kea rah
dalam membentuk xylem sekunder
dan ke arah luar membentuk floem
sekunder
TIPE
BATANG
• Tipe batang dibedakan atas batang
Conifer, Dikotil berkayu, Dikotil tidak
berkayu (perdu), Dikotil merambat,
Dikotil dengan pertumbuhan
menyimpang, dan Monokotil
Batang
Conifer
• Mempunyai berkas pengangkut
konsentris amfikibral
• Pada Floem primer tidak terbentuk
serabut pada bagian tepi dan tidak
ditemukan adanya endodermis
• Selama pertumbuhan sekuder batas
luar floem terlihat dngan adanya jarijari
empulur
Gambar. Penampang melintang batang
Pinus yang berumur 4 tahun
Batang
Dikotil
Berkayu
• Kebanyakan berbentuk pohon, daerah
antar pembuluhnya sempit
• Jaringan sekunder membentuk silinder
yang membentang terus menerus tidak
diputus oleh jari-jari empulur
• Pada batang yang sudah tua empulur
terdiri atas sel berdinding tebal dan
berwarna tua karena mengandung
tannin
• Pada floem sekunder banyak dibentuk
serabut yang terdiri atas pembuluh
pengangkut dan sel parenkim
Batang
Dikotil
Tidak
Berkayu
(perdu)
• Pada batang muda terdapat epidermis
dan masih terdapat pada awal
pertumbuhan sekunder
• Pada batang tua akan membentuk
periderm dengan lentisel
• Lapisan dibawah korteks
berisikloroplas, kolenkim, dan parenkim
• Berkas pengankut pada batang
biasanya kolateral.
Gambar. Penampang melintang
batang Cucurbita
Batang
Dikotil
Merambat
• Jaringan primer terdiri atas epidermis,
korteks yang terdiri atas jaringan
parenkim dan kolenkim yang
mengandung klorofil, dan silinder pusat
• Sel yang dibentuk pada akhir masa
pertumbuhan relative lebih kecil,
apabila diameter batang membesar,
setiap berkar juga membesar ke arah
luar atau kea rah tepi
• Pada bebrapa spesies, beberapa sel
parenkim berubah menjadi sel batu
Batang Dikotil dengan
Pertumbuhan Menyimpang
• Pertumbuhan sekunder yang menyimpang digunakan untuk
menunjukkan bentuk keaktifan cambium yang menyimpang dari
kebiasaan, pada beberapa tumbuhan dengan pertumbuhan
menyimpang, cambium pembuluh terdapat pada kedudukan normal
• Namun tubuh sekunder menunjukkan penyebaran xylem floem tidak
biasa
Batang
Monokotil
• Pada umumnya monokotil tidak
mempunyai pertumbuhan sekunder
dari cambium dan cambium pembuluh,
tetapi batangnya dapat berkembang
menjadi tebal
• Penebalan ini berasal dari pembelahan
dan pembesaran sel parenkim dasar
• Pertumbuhan ini disebut pertumbuhan
sekunder menyebar
• Namun ada juga monokotil yang tidak
memiliki cambium sehingga mengalami
pertumbuhan sekunder
PENYESU
AIAN
BATANG
PADA
BERBAGAI
HABITAT
• Penyesuaian Batang pada Habitat
Gurun Pasir dan Garam
• Adaptasi pada Habitat Akuatik
Penyesuaian Batang pada Habitat
Gurun Pasir dan Garam
• Tumbuhan xerofit yaitu tumbuhan yang hidup pada daerah yang
kekurangan air/minim air
• Daun kecil untuk mengurangi penguapan
• Batang sekuen yang kaya akan air
• Lapisan kutikula tebal untuk mengurangi penguapan
• Berakar serabut yang sangat panjang untuk mencari air dan hara mineral
di dalam tanah
• Kloroplas hanya pada bagian tepi sel, bagian tengah berisi air
• Terdapat empulur, korteks dan epidermis yang tebal
• Contoh : tumbuhan Retama raetam
Adaptasi pada Habitat Akuatik
• Daun dan batang di bawah permukaan air banyak mengandung kloroplas,
tetapi kutikulanya berkurang
• Kloroplas terdapat dalam sel epidermis (lebih banyak terdapat dalam
epidermis daripada di jaringan bagian dalam)
• Korteks dan mesofil berfungsi sebagai jaringan penyimpan tepung dan lemak
• Tidak mempunyai stomata pada epidermisnya.
• Dinding sel tipis untuk mempermudah penyerapan gas
• Terdapat lakuna sebagai tempat lewatnya udara yang di bentuk secara
skizogen
• Jaringan yang paling khusus di temukan pada batang dan akar nafas dari
banyak tumbuhan adalah aerenkim
• Sistem akar hidrofit biasanya sangat berkurang karena untuk penyerapan air
dan garam di lakukan oleh batang dan daun. Demikian pula sistem
pembuluhnya, terutama jaringan xilem juga sangat berkuran
ANOMALI PADA BATANG
1. PosisiAnomal Kambium
Pada Serjania ichtyoctona terjadi pemisahan batang terdiri atas berkas-berkas
yang terletak bersama-sama.
2. Kelakuan Abnormal pada Kambium Normal
• Gambar : Aristolochia, memperlihatkan kelakuan abnormal pada
kambium normal
• Terbentuknya xilem yang terpotong-potong terjadi oleh kelakuan
abnormal kambium.
3. Pembentukan & aktifitas kambium Asesoris
• Gambar : Penampang melintang batang Boerhavia,
• Sebagai akibat pembentukkan kambium asesoris serta aktivitasnya
adalah terbentuklah lingkaran kosentrik berkas pengangkut jaringan
konjuktif.
4. Kambium Ekstrastelar
Gambar : Penampang melintang Bougenvile
Adanya kambium exstra telah menyebabkan timbulnya berkas pengangkut
dan parenkim interfasikuler.
5. Adanya Floem Inter Xilar
• Gambar : Batang Acorus, xilem mengelilingi floem
• Floem interxilar merupakan floem di tengah-tengah xilem. Misalnya
terjadi pada Acorus.
ANOMALI BENTUK LAINNYA
• TidakAdanyaTrakea pada xylem
• Adanya berkas pengangkut tersebar pada tumbuhan dikotil.
• Adanya berkas floem dan xilem yang eksklusif (menyendiri).
• Adanya berkas pengangkut medular.
• Adanya berkas pengangkut korteks.
• Adanya floem intraxilar.
• Berkas pengngkut tersusun seperti lingkaran pada tumbuhan monokotil.
• Pertumbuhan sekunder pada tumbuhan monokotil (Liliales: Aloe, Yucca,
Dracaena, Agave, Cordyline, Testudinaria.)
• Struktur anomali pada batang secara garis besar terjadi karena dua macam
penyebab, yaitu:
• Cambium mempunyai struktur yang normal, akan tetapi aktivitasnya tidak
beraturan sehingga terjadilah berkas pengangkut dengan struktur yang tidak
wajar.
• Adanya cambium tambahan (cambium assesori) di samping cambium yang
normal sehingga terbentuk lebih dari satu lingkaran berkas pengangkut.

More Related Content

What's hot

Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.Agustin Dian Kartikasari
 
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Anatomi bunga,buah, biji
Anatomi bunga,buah, bijiAnatomi bunga,buah, biji
Anatomi bunga,buah, bijiBudi Setiyawan
 
anatomi tumbuhan Batang sekunder
anatomi tumbuhan Batang sekunderanatomi tumbuhan Batang sekunder
anatomi tumbuhan Batang sekundernaviaekas
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Gymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - AnatomyGymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - Anatomydewisetiyana52
 
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)Dokter Tekno
 
Biologi 11 jaringan tumbuhan
Biologi 11   jaringan tumbuhanBiologi 11   jaringan tumbuhan
Biologi 11 jaringan tumbuhanNisa 'Icha' El
 
Resume modifikasi daun dan filotaksis
Resume modifikasi daun dan filotaksisResume modifikasi daun dan filotaksis
Resume modifikasi daun dan filotaksisSiti Nur Aeni
 
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...Lana Karyatna
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Monalisa Pirade
 

What's hot (20)

Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
 
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
 
Anatomi bunga,buah, biji
Anatomi bunga,buah, bijiAnatomi bunga,buah, biji
Anatomi bunga,buah, biji
 
anatomi tumbuhan Batang sekunder
anatomi tumbuhan Batang sekunderanatomi tumbuhan Batang sekunder
anatomi tumbuhan Batang sekunder
 
Jaringan periderm
Jaringan peridermJaringan periderm
Jaringan periderm
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusii
PPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusiiPPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusii
PPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusii
 
Anatomi daun
Anatomi daunAnatomi daun
Anatomi daun
 
Gymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - AnatomyGymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - Anatomy
 
3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemonPPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
 
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga MajemukPPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
 
Batang (Caulis)
Batang (Caulis)Batang (Caulis)
Batang (Caulis)
 
Biologi 11 jaringan tumbuhan
Biologi 11   jaringan tumbuhanBiologi 11   jaringan tumbuhan
Biologi 11 jaringan tumbuhan
 
Botani 3 Daun Majemuk
Botani 3 Daun MajemukBotani 3 Daun Majemuk
Botani 3 Daun Majemuk
 
Resume modifikasi daun dan filotaksis
Resume modifikasi daun dan filotaksisResume modifikasi daun dan filotaksis
Resume modifikasi daun dan filotaksis
 
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - BijiPPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4
 

Similar to BATANG SEKUNDER

struktur ANGIOSPERNAE.pptx
struktur ANGIOSPERNAE.pptxstruktur ANGIOSPERNAE.pptx
struktur ANGIOSPERNAE.pptxNOVAcica
 
ANATOMI_BATANG_AKAR_DAN_DAUN_TUMBUHAN.pptx
ANATOMI_BATANG_AKAR_DAN_DAUN_TUMBUHAN.pptxANATOMI_BATANG_AKAR_DAN_DAUN_TUMBUHAN.pptx
ANATOMI_BATANG_AKAR_DAN_DAUN_TUMBUHAN.pptxFadilPutra8
 
Bagian bagian-tumbuhan
Bagian bagian-tumbuhanBagian bagian-tumbuhan
Bagian bagian-tumbuhanAndi Lou
 
Fungsi dan struktur jaringan tumbuhan
Fungsi dan struktur jaringan tumbuhanFungsi dan struktur jaringan tumbuhan
Fungsi dan struktur jaringan tumbuhanArif Hakim
 
Struktur dan fungsi jaringan akar
Struktur dan fungsi jaringan akarStruktur dan fungsi jaringan akar
Struktur dan fungsi jaringan akarAdi Suwarno
 
Struktur jaringan tumbuhan kelompok 2
Struktur jaringan tumbuhan kelompok 2Struktur jaringan tumbuhan kelompok 2
Struktur jaringan tumbuhan kelompok 2Nailie Rahma
 
jaringan tumbuhan.pptx
jaringan tumbuhan.pptxjaringan tumbuhan.pptx
jaringan tumbuhan.pptxDekaMuliya1
 
ANATOMI ORGAN AKAR.pptx
ANATOMI ORGAN AKAR.pptxANATOMI ORGAN AKAR.pptx
ANATOMI ORGAN AKAR.pptxGirlyRisma1306
 
JARINGAN PENYOKONG TUMBUHAN BIOLOGI MISA VLKRN
JARINGAN PENYOKONG TUMBUHAN BIOLOGI MISA VLKRNJARINGAN PENYOKONG TUMBUHAN BIOLOGI MISA VLKRN
JARINGAN PENYOKONG TUMBUHAN BIOLOGI MISA VLKRNGinaSihombing
 
farmakognosi dasar 1
farmakognosi dasar 1farmakognosi dasar 1
farmakognosi dasar 1Sri Ariesty
 
Jaringan tumbuhan jadi
Jaringan tumbuhan jadiJaringan tumbuhan jadi
Jaringan tumbuhan jadiCECE SUTIA
 
struktur tumbuhan 11 IPA 4
struktur tumbuhan 11 IPA 4struktur tumbuhan 11 IPA 4
struktur tumbuhan 11 IPA 4Annur Anisa
 
KD 3.4 STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN.pptx
KD 3.4  STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN.pptxKD 3.4  STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN.pptx
KD 3.4 STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN.pptxGitaLorencia
 

Similar to BATANG SEKUNDER (20)

Anatomi batang
Anatomi batangAnatomi batang
Anatomi batang
 
1. SUPERTUM .pdf
1. SUPERTUM .pdf1. SUPERTUM .pdf
1. SUPERTUM .pdf
 
struktur ANGIOSPERNAE.pptx
struktur ANGIOSPERNAE.pptxstruktur ANGIOSPERNAE.pptx
struktur ANGIOSPERNAE.pptx
 
ANATOMI_BATANG_AKAR_DAN_DAUN_TUMBUHAN.pptx
ANATOMI_BATANG_AKAR_DAN_DAUN_TUMBUHAN.pptxANATOMI_BATANG_AKAR_DAN_DAUN_TUMBUHAN.pptx
ANATOMI_BATANG_AKAR_DAN_DAUN_TUMBUHAN.pptx
 
Bagian bagian-tumbuhan
Bagian bagian-tumbuhanBagian bagian-tumbuhan
Bagian bagian-tumbuhan
 
Fungsi dan struktur jaringan tumbuhan
Fungsi dan struktur jaringan tumbuhanFungsi dan struktur jaringan tumbuhan
Fungsi dan struktur jaringan tumbuhan
 
Struktur dan fungsi jaringan akar
Struktur dan fungsi jaringan akarStruktur dan fungsi jaringan akar
Struktur dan fungsi jaringan akar
 
Struktur jaringan tumbuhan kelompok 2
Struktur jaringan tumbuhan kelompok 2Struktur jaringan tumbuhan kelompok 2
Struktur jaringan tumbuhan kelompok 2
 
jaringan tumbuhan.pptx
jaringan tumbuhan.pptxjaringan tumbuhan.pptx
jaringan tumbuhan.pptx
 
ANATOMI ORGAN AKAR.pptx
ANATOMI ORGAN AKAR.pptxANATOMI ORGAN AKAR.pptx
ANATOMI ORGAN AKAR.pptx
 
Jaringan Tumbuhan
Jaringan TumbuhanJaringan Tumbuhan
Jaringan Tumbuhan
 
jaringan pada tumbuhan
jaringan pada tumbuhanjaringan pada tumbuhan
jaringan pada tumbuhan
 
JARINGAN PENYOKONG TUMBUHAN BIOLOGI MISA VLKRN
JARINGAN PENYOKONG TUMBUHAN BIOLOGI MISA VLKRNJARINGAN PENYOKONG TUMBUHAN BIOLOGI MISA VLKRN
JARINGAN PENYOKONG TUMBUHAN BIOLOGI MISA VLKRN
 
Jaringan tumbuhan 4
Jaringan tumbuhan 4Jaringan tumbuhan 4
Jaringan tumbuhan 4
 
farmakognosi dasar 1
farmakognosi dasar 1farmakognosi dasar 1
farmakognosi dasar 1
 
Jaringan tumbuhan jadi
Jaringan tumbuhan jadiJaringan tumbuhan jadi
Jaringan tumbuhan jadi
 
Jaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhanJaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhan
 
struktur tumbuhan 11 IPA 4
struktur tumbuhan 11 IPA 4struktur tumbuhan 11 IPA 4
struktur tumbuhan 11 IPA 4
 
BAB 1 T5.pptx
BAB 1 T5.pptxBAB 1 T5.pptx
BAB 1 T5.pptx
 
KD 3.4 STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN.pptx
KD 3.4  STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN.pptxKD 3.4  STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN.pptx
KD 3.4 STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN.pptx
 

More from Rafika Nur Handayani

More from Rafika Nur Handayani (9)

Penentuan jenis kelamin dan rangkai kelamin
Penentuan jenis kelamin dan rangkai kelaminPenentuan jenis kelamin dan rangkai kelamin
Penentuan jenis kelamin dan rangkai kelamin
 
Modul Biologi kd 3.13 kelas xi tentang KB dan kontrasepsi
Modul Biologi kd 3.13 kelas xi tentang KB dan kontrasepsiModul Biologi kd 3.13 kelas xi tentang KB dan kontrasepsi
Modul Biologi kd 3.13 kelas xi tentang KB dan kontrasepsi
 
Arsitektur pohon
Arsitektur pohonArsitektur pohon
Arsitektur pohon
 
Laporan proyek fishew kelompok 4
Laporan proyek fishew kelompok 4Laporan proyek fishew kelompok 4
Laporan proyek fishew kelompok 4
 
Resume bio sel 1
Resume bio sel 1Resume bio sel 1
Resume bio sel 1
 
Sistem endokrin
Sistem endokrin Sistem endokrin
Sistem endokrin
 
Sistem digesti pada reptil
Sistem digesti pada reptilSistem digesti pada reptil
Sistem digesti pada reptil
 
Morfologi Tumbuhan - Daun majemuk
Morfologi Tumbuhan - Daun majemukMorfologi Tumbuhan - Daun majemuk
Morfologi Tumbuhan - Daun majemuk
 
Anatomi Tumbuhan - Reproduksi Sel
Anatomi Tumbuhan - Reproduksi SelAnatomi Tumbuhan - Reproduksi Sel
Anatomi Tumbuhan - Reproduksi Sel
 

Recently uploaded

CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanAprissiliaTaifany1
 

Recently uploaded (10)

CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
 

BATANG SEKUNDER

  • 1. BATANG KELOMPOK 9 : Nurul Hidayatun Nisa (4401416055) Rizqi Mareta Dewi (4401416075) Diajeng Ayu Septiani (4401416103) Pendidikan Biologi 2016 Rombel 3
  • 6. • Konsep stele : filogeni struktur sistem pembuluh primer dalam sumbu tumbuhan. • Dikelilingi korteks yang ditutup oleh epidermis. • Terdiri dari jaringan atau berkas-berkas pengangkut, empulur, dan daerah perikambium. • Stele digolongkan menjadi beberapa tipe, yaitu : Protostele, Sifonostele, Solenostele, Eustele, Stele Polisiklus,Ataktostele, Polistele.
  • 7. Perikambium • Lapisan silinder pusat ini bersifat meristematis. • Sel-sel pada lapisan perikambium aktif membelah dan menghasilkan sel-sel yang baru. • Sifat meristematis ini juga dapat diambil manfaatnya untuk memperbanyak tumbuhan, yaitu dengan cara mencangkok.
  • 8. Empulur • Jaringan yang letaknya di bagian terdalam dari batang tumbuhan berpembuluh. • Tersusun dari sel parenkim yang menyimpan dan mengangkut nutrisi ke seluruh bagian tumbuhan. • Pada tumbuhan dikotil, empulur terletak di tengah batang (stele) dikelilingi oleh pembuluh xylem.
  • 9. Jaringan Pengangku t • Jaringan pengangkut pada batang adalah xilem dan floem. • Xilem berfungsi mengangkut air dan garam-garam mineral dari akar menuju ke daun. • Sel-selnya telah mati, berdinding tebal, dan mengandung zat lignin. • Floem berfungsi mengangkut dan mengantarkan zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. • Floem tersusun dari sel-sel yang hidup dan mati.
  • 10. Tipe-tipe berkas pengangkut 1.Tipe kolateral  jika xilem dan floem terletak berdampingan, dan floem berada di bagian luar xilem.  a.Tipe kolateral terbuka, jika antara xilem dan floem terdapat kambium  b.Tipe kolateral tertutup, yaitu jika diantara xilem dan floem tidak dijumpai kambium  c.Tipe bikolateral, jika terdapat floem luar, floem dalam, kambium luar, dan kambium dalam
  • 11. 2. Tipe konsentris  jika xilem dikelilingi oleh floem atau sebaliknya.  a. tipe konsentris amfikibral, apabila xilem berada ditengah dan dikelilingi floem  b. tipe konsentris amfivasal, apabila floem berada ditengah dan dikelilingi oleh xilem,
  • 12. 3.Tipe Radial  Tipe radial merupakan berkas pengangkut dimana xilem dan floem letaknya bergantian menurut jari-jari lingkaran, dijumpai pada akar Monocotyledoneae.
  • 13. Protostele • Tipe yang paling primitif. • Jaringan pembuluh di bagian tengahnya terdiri atas xilem yang dikelilingi oleh floem, tanpa empulur. • Terdiri atas beberapa bentuk, yaitu haplostele, aktinostele, plektostele, dan stele dengan empulur campuran.
  • 14. Haplostele Aktinostele • Tipe yang paling primitif atau sederhana. • Xilem bundar pada penampang melintang dan dikelilingi floem. • Contoh Rhynia yang telah berubah fosil dan Selaginella. • Tepi xilem tidak rata, melainkan berombak atau membentuk jari-jari dengan floem diantaranya. • Silinder pembuluh pada akar tumbuhan berbiji digolongkan sebagai aktinostele. • Contoh : batang Psilotum
  • 15. Plektostele • Xilem terbagi menjadi bagian-bagian yang sejajar satu sama lain dengan floem terdapat diantaranya. • Contoh : pada batang Lycopodium • Xilem bercampur dengan sel-sel parenkim empulur. • Contoh : pakuan-pakuan primitif. Stele dengan empulur campuran
  • 16.
  • 17. Sifonostele • Modifikasi dari protostele • Ada empulur dibagian tengahnya yang terdiri atas sel-sel parenkim • Terdiri dari sifonostele ektofloem dan sifonostele amfifloem
  • 18. Sifonostele Ektofloem • Floem mengelilingi xilem • Terdapat empulur di bagian tengah • Contoh : batang Acorus • Floem terdapat di sebelah luar dan sebelah dalam dari xilem • Contoh : Adiantum dan Marsilea Sifonostele Amfifloem
  • 19. Solenostele • Modifikasi dari sifonostele dengan adanya jendela daun • Jendela daun merupakan bagian parenkimatis yang terdapat langsung diatas pembelokan berkas pengangkut yang menuju ke daun. • Jendela daun pendek • Tidak ada tumpang tindih antara jendela daun yang satu dengan yang lainnya. • Dibedakan menjadi solenostele amfifloem dan solenostele ektofloem
  • 20. Solenostele ektofloem • Terdapat jendela daun yang overlap satu sama lain dan disebut diktiostele • Terdapat struktur konsentris yang terdiri atas xilem dibagian sentral dan dikelilingi oleh floem • Berkembang secara evolusioner menjadi eustele Solenostele amfifloem
  • 21.
  • 22.
  • 23. Eustele Stele Polisiklus • Terdiri atas berkas pengangkut kolateral atau bikolateral • Modifikasi sifonostele dimana sistem vaskuler terdiri atas suatu lingkaran berkas-berkas pengangkut kolaterl atau bikolateral • Terletak di sebelah ferifer • Tipe yang paling rumit diantara paku- pakuan • Strukturnya adalah sifonostele • Terdiri atas dua atau lebih silinder terpusat dari jaringan pembuluh
  • 24.
  • 25. Ataktostele Polistele • Tipe stele yang berkas pengangkutnya tersebar seperti pada Monocotyledoneae • Batang yang memiliki lebih dari satu stele
  • 26.
  • 27. PERKEMB ANGAN BATANG 1. Perkembangan Struktur Primer 2. Perkembangan Struktur Sekunder
  • 28. Batang Primer • Pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh primer. Titik tumbuh primer terdapat pada ujung akar atau ujung batang. • Ujung akar dan ujung batang tempat terjadinya pertumbuhan merupakan daerah meristem apical. Pertumbuhan primer menyebabkan batang dan akar bertambah panjang.
  • 29. Batang Sekunder • Pertumbuhan sekunder terjadi akibat aktivitas sel-sel meristem lateral. Ada dua macam meristem lateral, yaitu cambium vascular dan cambium gabus. Kambium vascular terletak diantara xylem dan floem. • Pertumbuhan sekunder merupakan pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan jaringan cambium. • Aktivitas cambium vascular menghasilkan sel-sel baru. Kea rah dalam membentuk xylem sekunder dan ke arah luar membentuk floem sekunder
  • 30. TIPE BATANG • Tipe batang dibedakan atas batang Conifer, Dikotil berkayu, Dikotil tidak berkayu (perdu), Dikotil merambat, Dikotil dengan pertumbuhan menyimpang, dan Monokotil
  • 31. Batang Conifer • Mempunyai berkas pengangkut konsentris amfikibral • Pada Floem primer tidak terbentuk serabut pada bagian tepi dan tidak ditemukan adanya endodermis • Selama pertumbuhan sekuder batas luar floem terlihat dngan adanya jarijari empulur
  • 32. Gambar. Penampang melintang batang Pinus yang berumur 4 tahun
  • 33. Batang Dikotil Berkayu • Kebanyakan berbentuk pohon, daerah antar pembuluhnya sempit • Jaringan sekunder membentuk silinder yang membentang terus menerus tidak diputus oleh jari-jari empulur • Pada batang yang sudah tua empulur terdiri atas sel berdinding tebal dan berwarna tua karena mengandung tannin • Pada floem sekunder banyak dibentuk serabut yang terdiri atas pembuluh pengangkut dan sel parenkim
  • 34. Batang Dikotil Tidak Berkayu (perdu) • Pada batang muda terdapat epidermis dan masih terdapat pada awal pertumbuhan sekunder • Pada batang tua akan membentuk periderm dengan lentisel • Lapisan dibawah korteks berisikloroplas, kolenkim, dan parenkim • Berkas pengankut pada batang biasanya kolateral.
  • 36. Batang Dikotil Merambat • Jaringan primer terdiri atas epidermis, korteks yang terdiri atas jaringan parenkim dan kolenkim yang mengandung klorofil, dan silinder pusat • Sel yang dibentuk pada akhir masa pertumbuhan relative lebih kecil, apabila diameter batang membesar, setiap berkar juga membesar ke arah luar atau kea rah tepi • Pada bebrapa spesies, beberapa sel parenkim berubah menjadi sel batu
  • 37. Batang Dikotil dengan Pertumbuhan Menyimpang • Pertumbuhan sekunder yang menyimpang digunakan untuk menunjukkan bentuk keaktifan cambium yang menyimpang dari kebiasaan, pada beberapa tumbuhan dengan pertumbuhan menyimpang, cambium pembuluh terdapat pada kedudukan normal • Namun tubuh sekunder menunjukkan penyebaran xylem floem tidak biasa
  • 38.
  • 39. Batang Monokotil • Pada umumnya monokotil tidak mempunyai pertumbuhan sekunder dari cambium dan cambium pembuluh, tetapi batangnya dapat berkembang menjadi tebal • Penebalan ini berasal dari pembelahan dan pembesaran sel parenkim dasar • Pertumbuhan ini disebut pertumbuhan sekunder menyebar • Namun ada juga monokotil yang tidak memiliki cambium sehingga mengalami pertumbuhan sekunder
  • 40.
  • 41. PENYESU AIAN BATANG PADA BERBAGAI HABITAT • Penyesuaian Batang pada Habitat Gurun Pasir dan Garam • Adaptasi pada Habitat Akuatik
  • 42. Penyesuaian Batang pada Habitat Gurun Pasir dan Garam • Tumbuhan xerofit yaitu tumbuhan yang hidup pada daerah yang kekurangan air/minim air • Daun kecil untuk mengurangi penguapan • Batang sekuen yang kaya akan air • Lapisan kutikula tebal untuk mengurangi penguapan • Berakar serabut yang sangat panjang untuk mencari air dan hara mineral di dalam tanah • Kloroplas hanya pada bagian tepi sel, bagian tengah berisi air • Terdapat empulur, korteks dan epidermis yang tebal • Contoh : tumbuhan Retama raetam
  • 43. Adaptasi pada Habitat Akuatik • Daun dan batang di bawah permukaan air banyak mengandung kloroplas, tetapi kutikulanya berkurang • Kloroplas terdapat dalam sel epidermis (lebih banyak terdapat dalam epidermis daripada di jaringan bagian dalam) • Korteks dan mesofil berfungsi sebagai jaringan penyimpan tepung dan lemak • Tidak mempunyai stomata pada epidermisnya. • Dinding sel tipis untuk mempermudah penyerapan gas • Terdapat lakuna sebagai tempat lewatnya udara yang di bentuk secara skizogen • Jaringan yang paling khusus di temukan pada batang dan akar nafas dari banyak tumbuhan adalah aerenkim • Sistem akar hidrofit biasanya sangat berkurang karena untuk penyerapan air dan garam di lakukan oleh batang dan daun. Demikian pula sistem pembuluhnya, terutama jaringan xilem juga sangat berkuran
  • 44. ANOMALI PADA BATANG 1. PosisiAnomal Kambium Pada Serjania ichtyoctona terjadi pemisahan batang terdiri atas berkas-berkas yang terletak bersama-sama.
  • 45. 2. Kelakuan Abnormal pada Kambium Normal • Gambar : Aristolochia, memperlihatkan kelakuan abnormal pada kambium normal • Terbentuknya xilem yang terpotong-potong terjadi oleh kelakuan abnormal kambium.
  • 46. 3. Pembentukan & aktifitas kambium Asesoris • Gambar : Penampang melintang batang Boerhavia, • Sebagai akibat pembentukkan kambium asesoris serta aktivitasnya adalah terbentuklah lingkaran kosentrik berkas pengangkut jaringan konjuktif.
  • 47. 4. Kambium Ekstrastelar Gambar : Penampang melintang Bougenvile Adanya kambium exstra telah menyebabkan timbulnya berkas pengangkut dan parenkim interfasikuler.
  • 48. 5. Adanya Floem Inter Xilar • Gambar : Batang Acorus, xilem mengelilingi floem • Floem interxilar merupakan floem di tengah-tengah xilem. Misalnya terjadi pada Acorus.
  • 49. ANOMALI BENTUK LAINNYA • TidakAdanyaTrakea pada xylem • Adanya berkas pengangkut tersebar pada tumbuhan dikotil. • Adanya berkas floem dan xilem yang eksklusif (menyendiri). • Adanya berkas pengangkut medular. • Adanya berkas pengangkut korteks. • Adanya floem intraxilar.
  • 50. • Berkas pengngkut tersusun seperti lingkaran pada tumbuhan monokotil. • Pertumbuhan sekunder pada tumbuhan monokotil (Liliales: Aloe, Yucca, Dracaena, Agave, Cordyline, Testudinaria.) • Struktur anomali pada batang secara garis besar terjadi karena dua macam penyebab, yaitu: • Cambium mempunyai struktur yang normal, akan tetapi aktivitasnya tidak beraturan sehingga terjadilah berkas pengangkut dengan struktur yang tidak wajar. • Adanya cambium tambahan (cambium assesori) di samping cambium yang normal sehingga terbentuk lebih dari satu lingkaran berkas pengangkut.