SlideShare a Scribd company logo
1 of 97
SPERMATOPHYTA
GYMNOSPERMAE
ANGIOSPERMAE
BELAJAR YUUK…!!!!!!

BARENG-BARENG
1. Memiliki organ /alat perkembangbiakan berupa biji
2. Biji dihasilkan oleh bagian bunga atau strobilus.

Integumen
Dinding spora
Stamen
Megasporangium
(2n)

Anthera

Tangkai antera

Carpel/putik
Stigma
tangkai
Ovary

Megaspora (n)

(a) . Ini adalah gambar ovum dari pinus (a
gymnosperm), Megasporangium yang besar
dilindungi oleh lapisan pelindung yang
disebut integumen. (Pada Angiospermae
integumen ada 2 lapis.)

Petal
Sepal

Receptakel

Ovule
Kepala sari

Mikrospora / serbuk
sari
Serbuk sari
berisi inti sel
generatif dan
inti vegetatif

Bunga dewasa
Kepala putik
Tangkai putik
Biji
Inti Kandung
Lembaga
sekunder

Inti kandung
lembaga
sekunder

Antipoda

Ovum dibuahi
oleh 1 inti
generatif

Ovum

ovum

IKLS dibuahi oleh 1 inti
generatif lainnya
Serbuk sari
berkecambah

Tangkai
putik

Bakal
buah/ovari
Inti
kandung
lembaga
sekunder

Inti generatif
2 INTI
GENERATIF
Buluh tabung
sari
Inti vegetatif

Antipoda

Inti
kandung
lembaga
sekunder

ovum
ovum

Gbr. Pembuahan ovum dan inti kandung lembaga sekunder
1.
2.
3.
4.
5.

6.
7.

8.

9.

Pembentukkan biji dimulai dengan terjadinya penyerbukan (polinasi).
Serbuk sari yang jatuh di kepala putik kemudian akan berkecambah
membentuk buluh sari.
Buluh sari akan tumbuh memanjang menuju bakal biji.Selama tumbuh, inti
serbuk sari membelah menjadi 2 yaitu 1 inti generatif dan 1 inti vegetatif.
Inti generatif lalu membelah lagi menjadi 2 inti generatif (Sel Sperma).
Inti generatif berfungsi membuahi sel ovum dan membuahi inti kandung
lembaga. Sedangkan inti vegetatif berfungsi mengantarkan inti generatif
menuju bakal biji.
Setelah sampai pada bakal biji, inti vegetatif hancur lalu 2 inti generatif
(sperma) akan masuk ke bakal biji melalui mikrofil.
Bersamaan saat terjadinya polinasi, inti kandung lembaga akan membelah 3
kali sehingga menghasilkan 8 inti. 3 inti menghadap mikrofil (2 inti sinergid, 1
ovum), 3 inti menuju kutub berlawanan (antipoda) dan 2 inti berada di tengah
(inti kandung lembaga sekunder).
Lalu 1 inti generatif akan masuk membuahi ovum yang akan berkembang
menjadi embrio, dan 1 inti generatif lain membuahi inti kandung lembaga
sekunder dan akan terbentuk endospermae (kandung lembaga).
Dan akhirnya terbentukkah biji. Peristiwa ini di sebut pembuahan ganda.
(Tumbuhan Berbiji)

(Biji Terbuka)

(Biji Tertutup)

(Mlinjo)
(Pakis)

(Pinus)
Gambaran umum :
Tiga variasi dalam pergiliran generasi pada tumbuhan
KLASIFIKASI
SPERMATOPHYTA
(TUMBUHAN BERBIJI)

Gymnospermae
(Tumbuhan biji terbuka)

Cycadinae

Angiospermae
(Tumbuhan biji tertutup)

Ginkgoinae
Dicotyledonae

Coniferae

Gnetinae

Monocotyledonea
GYMNOSPERMAE
Ciri utama : Bakal biji tumbuh pada permukaan
megasporofil (daun buah)
biji tidak berada di dalam buah
 Habitus semak, perdu atau pohon
 Akar tunggang
 Batang tumbuh tegak lurus dan bercabangcabang
 Batang dan akar berkambium

Tidak memiliki bunga sesungguhnya, membentuk
strobilus jantan dan betina
 Monoseus atau dioseus
 Penyerbukan
* anemogami
* Serbuk sari jatuh langsung pada bakal biji
* Jarak waktu penyerbukan sampai pembuahan
relatif panjang
 Spermatozoid bergerak aktif
 Xilem berupa trakeid

Gymnospermae (biji terbuka)

Bakal biji tidak dilindungi daging buah
(sepal)
Tidak memiliki bunga (berupa strobilus)
Penyerbukan dgn bantuan angin
Dikelompokan menjadi 3 kelas:
- Cycadinae, cth: Cycas rumphy/ pakis
haji
- Coniferae, cth : Agatis alba/damar
- Gnetinae, cth : Gnetum
gnemon/melinjo
CONTOH GYMNOSPERMAE
CYCADINAE


Menyerupai palem, berkayu, sedikit atau
tidak bercabang
 Daun tersusun dalam roset batang (berjejaljejal pada ujung batang)
 Daun majemuk, tulang daun menyirip
 Daun muda menggulung
 Sporofil tersusun dalam strobilus, terletak di
ujung batang (terminal)
- Strobilus jantan
Bentuk tongkol dengan
kantung-kantung
serbuk sari
- Strobilus betina
Daun buah ditepinya
bakal biji
 Dioseus
Cycas rumphii Miq.

Cycas circinnalis L.
Tumbuhan betina Cycas circinalis.

Tumbuhan jantan Cycas circinalis.
Kerajaan:
Divisi:

Spermatophyta

Subdivisi:

Gymnospermae

Kelas:

Cycadinae

Ordo:

Cycadales

Famili:

Cycadaceae

Genus:

Cycas

Spesies:
Daun dan runjung jantan Cycas revoluta

Plantae

Cycas revoluta
Cycas revoluta

Cycas pectinata
CONIFERAE / CONIFERINAE
Habitus : Semak, perdu atau pohon, dengan
tajuk menyerupai kerucut
 Daun berbentuk jarum
 Dioseus atau monoseus
 Mikrosporofil dan megasporofil memiliki
struktur dan susunan bermacam-macam

Ordo pada kelas Coniferae :
1. Ordo Pinales. Misalnya famili Pinaceae,
contohnya Abies alba dan Pinus merkusii
(pinus).
2. Ordo Araucariales. Misalnya famili
araucariaceae, contohnya Araucaria dan
Agathis (damar)
3. Ordo Taxales. Misalnya famili
Taxaceace,
contohnya Taxus
4. Ordo Podocarpales. Misalnya famili
Podocarpaceae, contonya Podocarpus
PINALES

Pinus luchuensis Maryr

Pinus elliottii Engelm.
Runjung betina tahap sangat muda

Dua tahap perkembangan
runjung betina

Strobili (runjung) pembawa
serbuk sari (sel kelamin jantan
Runjung betina muda siap membesar

Runjung betina yang hampir masak

Runjung Pinus mugo yang telah masak
STROBILUS BETINA PINUS SP
Abies sp  

 

Keteleeria davidiana
(Franchet) Beissner  
ARAUCARIALES

Araucaria excelsa (Lamb.) 

Araucaria cunninghamii Sweet
Kingdom:
Divisi:

Spermatophyta

Subdivisi:

Gymnospermae

Kelas:

Coniferae

Ordo:

Araucariales

Famili:

Araucaria heterophylla
(Araucariaceae)

Plantae

Araucariaceae

Genus:

Araucaria
Araucaria araucana (Molina) Koch 
Agathis dammara
TAXALES

Taxus wallichiana Zucc. (= Taxus baccata L.)

Taxodium distichum (L.) 
Kingdom: Plantae
Divisi: Spermatophyta
Subdivisi:
Gymnospermae
Ordo: Coniferales
Family: Taxodiaceae
Genus: Sequoiadendron
Species: 
Sequoiadendron
giganteum
CUPRESSALES

Chamaecyparis formosensis Matsum.

Calocedrus formosana (Florin) Florin 
PADOCARPALES
 

  
  

Podocarpus fasciculus de Laub. 

Podocarpus nakaii Hayata  
  

Podocarpus macrophyllus (Thunb.) Sweet 

Podocarpus costalis Presl
 

Nageia nagi (Thunb.) O. Ktze.
GNETINAE batangnya bercabang-cabang
Tumbuhan berkayu yang


atau tidak
 Daun tunggal, lebar dan tulang daun menyirip
 Bunga berkelamin tunggal, tersusun majemuk,
terdapat dalam ketiak daun pelindung yang besar dan
memiliki tenda bunga
 Monoseus dan dioseus
 Biji dilindungi mantel, terdiri dari
- Integumen luar yang keras
- Tenda bunga berdaging
GNETALES
Kerajaan:

Plantae

Divisi:
Subdivisi:

Spermatophyta
Gymnospermae

Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:

Gnetinae
Gnetales
Gnetaceae
Gnetum
Gnetum
gnemon
EPHEDRALES

Male "flowers" of mormon-tea
(Ephedra sp.), New Mexico 

Female "flowers" of mormon-tea
(Ephedra sp.), New Mexico
WELWITSCHIALES

Welwitschia mirabilis Hook. f. Habit (Messum River,Namibia) 
female plant with 
megastrobili
Kerajaan:
Divisio:

Spermatophyta

Subdivisi:

Gymnospermae

Kelas:

Ginkgoinae

Ordo:

Ginkgoales

Famili:

Daun ginkgo

Plantae

Ginkgoaceae

Genus:
Spesies:

Ginkgo
Ginkyo biloba
GINKGOINAE
Tinggi 30 m
 Pohon yang memiliki tunas pendek
 Daun bertangkai panjang, berbentuk pasak atau kipas
 Tulang daun bercabang-cabang menggarpu,
meranggas pada musim gugur
 Dioseus
 Biji dengan kulit luar yang berdaging dan kulit dalam
yang keras

B. ANGIOSPERMAE (BIJI
TERTUTUP)
Bakal biji dilindungi oleh daging buah
 Memiliki bunga yang lengkap
 Terjadi proses penyerbukan oleh serangga atau
burung krn memiliki kelenjar madu/nektar.
 Dikelompokan menjadi 2 : Dikotil dan monokotil

Habitus

Semak, perdu, pohon

Akar

Tunggang

Batang

Tegak lurus,
bercabang-cabang

Daun

Jarang berdaun
lebar
Tidak banyak
ragamnya

Pipih dan lebar

*Berkambium
*Tipe pembuluh angkut
Kolateral terbuka

*Tidak / ada kambium

*Xilem berupa trakeid

Trakea dan trakeid

Tulang daun
Anatomi

herba, semak, perdu,
pohon
Serabut dan tunggang
Bermacam-macam
Bercabang-cabang /
tidak

Beraneka ragam

Kolateral tertutup /
terbuka
Bunga

Penyerbukan

Fertilisasi

Belum memiliki bunga
sesungguhnya
Membentuk strobilus
jantan dan betina
Makrosporofil (daun buah)
dengan bakal biji
(makrosporangium) yang
tampak menempel padanya

Bunga sesungguhnya
Makrosporofil (daun buah)
membentuk putik dengan
bakal biji didalamnya (tidak
tampak)
Putik dan benang sari
terpisah atau terkumpul pada
satu bunga

* Anemogami
• Serbuk sari jatuh (pada
tetes penyerbukan)
langsung pada bakal biji
• Jarak waktu antara
penyerbukan sampai
pembuahan relatif panjang

• Bermacam-macam
• Serbuk sari jatuh pada
kepala putik

Tunggal

Ganda

• Jarak waktu antara
penyerbukan sampai
pembuahan relatif pendek
1. Memiliki organ /alat perkembangbiakan berupa biji
2. Biji dihasilkan oleh bagian bunga atau strobilus.

Integumen
Dinding spora
Stamen
Megasporangium
(2n)

Anthera

Tangkai antera

Carpel/putik
Stigma
tangkai
Ovary

Megaspora (n)

(a) . Ini adalah gambar ovum dari pinus (a
gymnosperm), Megasporangium yang besar
dilindungi oleh lapisan pelindung yang
disebut integumen. (Pada Angiospermae
integumen ada 2 lapis.)

Petal
Sepal

Receptakel

Ovule
Kepala sari

Mikrospora / serbuk
sari
Serbuk sari
berisi inti sel
generatif dan
inti vegetatif

Bunga dewasa
Kepala putik
Tangkai putik
Biji
Inti Kandung
Lembaga
sekunder

Inti kandung
lembaga
sekunder

Antipoda

Ovum dibuahi
oleh 1 inti
generatif

Ovum

ovum

IKLS dibuahi oleh 1 inti
generatif lainnya
Serbuk sari
berkecambah

Tangkai
putik

Bakal
buah/ovari
Inti
kandung
lembaga
sekunder

Inti generatif
2 INTI
GENERATIF
Buluh tabung
sari
Inti vegetatif

Antipoda

Inti
kandung
lembaga
sekunder

ovum
ovum

Gbr. Pembuahan ovum dan inti kandung lembaga sekunder
1.

Pembentukkan biji dimulai dengan terjadinya penyerbukan (polinasi).

2.

Serbuk sari yang jatuh di kepala putik kemudian akan berkecambah
membentuk buluh sari.

3.

Buluh sari akan tumbuh memanjang menuju bakal biji.Selama tumbuh, inti
serbuk sari membelah menjadi 2 yaitu 1 inti generatif dan 1 inti vegetatif.

4.

Inti generatif lalu membelah lagi menjadi 2 inti generatif (Sel Sperma).

5.

Inti generatif berfungsi membuahi sel ovum dan membuahi inti kandung
lembaga. Sedangkan inti vegetatif berfungsi mengantarkan inti generatif
menuju bakal biji.

6.

Setelah sampai pada bakal biji, inti vegetatif hancur lalu 2 inti generatif
(sperma) akan masuk ke bakal biji melalui mikrofil.

7.

Bersamaan saat terjadinya polinasi, inti kandung lembaga akan membelah 3
kali sehingga menghasilkan 8 inti. 3 inti menghadap mikrofil (2 inti sinergid, 1
ovum), 3 inti menuju kutub berlawanan (antipoda) dan 2 inti berada di tengah
(inti kandung lembaga sekunder).

8.

Lalu 1 inti generatif akan masuk membuahi ovum yang akan berkembang
menjadi embrio, dan 1 inti generatif lain membuahi inti kandung lembaga
sekunder dan akan terbentuk endospermae (kandung lembaga).

9.

Dan akhirnya terbentukkah biji. Peristiwa ini di sebut pembuahan ganda.
BAGIAN-BAGIAN BUNGA
Bagian-bagian bunga
lengkap:
1. Tangkai bunga
(pedicellus)

5
4

3

3. Mahkota (corolla)

6
7

2. Kelopak (kaliks)

2

4. Benang sari (stamen)
5. Putik (pistilum)

1

6. Bakal buah (ovari)
7. Bakal biji (ovule)
BAGIAN BIJI ANGIOSPERMAE
Proses Pembuahan Ganda :
1. Inti generatif 1 masuk
membuahi inti sel telur
menghasilkan Zigot (2n)
sebagai bakal individu baru.
2. Inti generatif 2 masuk
membuahi inti kandung
lembaga sekunder
menghasilkan endosperm/
kotiledon(3n) sebagai cadangan
makanan bg embrio
Perkembangan embrio
tumbuhan dikotil
Menjelang bakal biji menjadi biji
yang matang, zigot telah menjadi
suatu tumbuhan embrionik dengan
organ yang sempurna
Mobilitas zat-zat makanan selama perkecambahan
pada sebuah biji barley
Setelah biji mengimbibisi air, embrio membebaskan hormon yang disebut giberelin
sebagai sinyal terhadap aleuron. Aleuron mensintesis dan mensekresikan enzim
pencernaan yang menghidrolisis makanan yang tersimpan dalam endosperma,
yang menghasilkan molekul kecil yang larut dalam air seperti α -amilase
Perkecambahan biji
Radikula, akar, embrio, pertama kali
muncul dari biji. Kemudian tunas
akan memecah permukaan tanah
melalui salah satu mekanisme seperti
di gambar tersebut
PERBEDAAN MONOKOTIL & DIKOTIL
KETERANGAN

Habitus

Dicotyledoneae

Monocotyledoneae

Herba, semak, perdu
dan pohon

Herba, semak,
atau pohon

Memiliki 2 daun
lembaga (berkeping 2 )
Pada waktu
berkecambah membelah
menjadi 2 bagian

Memiliki 1 daun lembaga
(berkeping tunggal)
Pada waktu
berkecambah biji tidak
berbelah

Lembaga/
Kecambah

Akar lembaga tumbuh
terus menjadi akar
tunggang yang
bercabang-cabang

Akar lembaga mati,
disusul pembentukan
akar yg sama besar
berupa akar serabut.

Ujung akar
dan batang
lembaga

Tidak memiliki
pelindung khusus

Memiliki pelindung
khusus berupa koleoriza
dan koleoptil

Biji

perdu
Batang

Batang dari pangkal ke
ujung
seperti
kerucut
panjang, bercabang-cabang,
dengan ruas-ruas tidak jelas.

Batang dari pangkal ke
ujung hampir sama besar,
tidak
bercabang-cabang,
dengan ruas-ruas batang
jelas.

Daun

Daun
tunggal
atau
majemuk, jarang memiliki
pelepah
Daun duduknya tersebar
atau berkarang.
Tulang daun menjari atau
menyirip.

Daun tunggal,
pelepah

Bunga

memiliki

Daun duduknya berseling
atau merupakan rozet.
Tulang daun sejajar atau
melengkung.

Bagian-bagian
bunga Bagian-bagian
bunga
kelipatan dua, empat atau kelipatan tiga (trimer).
lima (dimer, tetramer atau
pentamer)
Anatomi Akar dan batang

Akar dan batang tidak
berkambium, sehingga berkambium, sehingga
tumbuh membesar
tidak ada pertumbuhan
(pertumbuhan
sekunder.
sekunder).
Batang
Berkas pembuluh
angkut : kolateral
terbuka

Berkas pembuluh
angkut : kolateral
tertutup.

Akar
Berkas pembuluh
angkut : Bikolateral

Berkas pembuluh
angkutan : radial.
Kecambah monokotil dan dikotil
Daun tunggal versus daun majemuk
•
•
•
•

Sebuah daun tunggal memiliki helai daun tunggal yang tidak terbagi
Tunas aksiler terletak di tempat tangkai daun menyatu dengan batang
Helai daun majemuk terbagi menjadi beberapa helai anak daun
Anda dapat membedakan sebuah daun majemuk dengan daun tunggal dengan
cara memeriksa lokasi tunas aksilernya
MONOKOTIL

DIKOTIL
DICOTYLEDONEAE
Subkelas

MONOCHLAMYDEAE

* Ordo Casuarinales: Casuarina equsetifolia
* Ordo Fagales: Betula nona
* Ordo Proteales: Banksia coccinea
* Ordo Urticales: Artocarpus integra
* Ordo Piperales: Piper nigrum
* Ordo Caryophyllales: Mirabilis jalapa
Kingdom : Plantae
Divisi :
Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas :
Dicotyledoneae
Subkelas : Monochlamydeae
Ordo :
Piperales
Famili :
Piperaceae
Genus :
Piper
Spesies : Piper ningrum

Piper nigrum, dari Koehler (1887)
Subkelas

DIALYPETALAE

* Ordo Ranales : Annona muricata (sirsak)
Cananga odoratum (kenanga)
* Ordo Rosales : Parkia speciosa (petai)
Rosa canina (Mawar)
* Ordo Brassicales : Cleome hassleriana
* Ordo Malvales : Gossypium hirsutum (kapas)
Hibiscus rosa-sinensis
* Ordo Rutales : Citrus nobilis (jeruk keprok)
Murraya paniculata
(kemuning)
MALVALES

Malvus sp

Hibiscus rosa-sinensis
Subkelas SYMPETALAE
* Ordo Solanales :
- Solanum tuberosum (kentang)
- Solanum lycorpersicon (tomat)
- Nicotiana tabacum (tembakau)
* Ordo Rubiales :
- Ixora grandiflora (bunga soka)
- Mussaenda frondosa (nusa indah)
* Ordo Apocynales :
- Catharanthus roseus (tapak dara)
- Allamanda cathartica (alamanda)


SOLANALES

Brugmansia insignis
Taman Nasional Amerika Serikat
MONOCOTYLEDONEAE
Ordo Poales
* Oryza sativa (padi)
* Zea mays (jagung)
* Saccharum officinarum (tebu)
 Ordo Cyperales
* Cyperus papyrus (rumput papirus)
 Ordo Zingiberales
* Zingiber officinale (jahe)
* Curcuma domestica (kunyit)
* Alpinia galanga (laos)

POALES
ZINGIBERALES

Alpinia kusshakuensis Hayata  

Alpinia galanga (L.) Sw
Ordo Liliales
* Lilium duchartrei (lili)
* Allium cepa (bawang merah)
 Ordo Bromeliales
* Eichornia crassipes (eceng gondok)
* Monochoria hastata (wewehan)
* Ananas comosus (nanas)
 Ordo Orchidales
* Phalaenopsis amabilis (anggrek bulan)
* Vanda tricolor (vanda)
* Cymbidium hookerianum (anggrek)

Liliales

Alium cepa

Orchidales
ARECALES

Amorphophallus titanium

Maranta sp
Rafflessia Arnoldi
MANFAAT TUMBUHAN BERBIJI
Jagung, padi, gandum sbgi bhn pangan
 Sebagai sumber vitamin dan mineral (sayuran
dan buah)
 Kapas sbgi sumber sandang
 Sebagai sumber obat-obatan (Jahe, mengkudu,
dll)
 Sebagai bumbu masakan (kunyit, kencur,
bawang, dll).

BIOJI

More Related Content

What's hot

Laporan pengenalan penyakit
Laporan pengenalan penyakitLaporan pengenalan penyakit
Laporan pengenalan penyakitTidar University
 
Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)tochi run
 
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.pptPENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.pptirhamakbar7
 
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN Repository Ipb
 
Tungro wereng hijau dan hubungan dengan iklim
Tungro wereng hijau dan hubungan dengan iklimTungro wereng hijau dan hubungan dengan iklim
Tungro wereng hijau dan hubungan dengan iklimKhairullah Khairullah
 
Aspek sosial ekonomi dan budaya agroforestri
Aspek sosial ekonomi dan budaya agroforestriAspek sosial ekonomi dan budaya agroforestri
Aspek sosial ekonomi dan budaya agroforestriabdul samad
 
Dedi firmanto komunikasi, adopsi, dan difusi inovasi dalam
Dedi firmanto komunikasi, adopsi, dan difusi inovasi dalamDedi firmanto komunikasi, adopsi, dan difusi inovasi dalam
Dedi firmanto komunikasi, adopsi, dan difusi inovasi dalamDedi Firmanto
 
Laporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan TanahLaporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan Tanahedhie noegroho
 
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asliVanyWardani
 
Diagnosis Laboratorium: Hama
Diagnosis Laboratorium: HamaDiagnosis Laboratorium: Hama
Diagnosis Laboratorium: HamaNurma Fauzaniar
 
Pengendalian OPT secara kimiawi
Pengendalian OPT secara kimiawiPengendalian OPT secara kimiawi
Pengendalian OPT secara kimiawiPy Bayu
 
Pertemuan 8 (adaptasi thdp opt)
Pertemuan 8 (adaptasi thdp opt)Pertemuan 8 (adaptasi thdp opt)
Pertemuan 8 (adaptasi thdp opt)f' yagami
 
laporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologilaporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologiedhie noegroho
 

What's hot (20)

Sertifikasi benih
Sertifikasi benihSertifikasi benih
Sertifikasi benih
 
Laporan pengenalan penyakit
Laporan pengenalan penyakitLaporan pengenalan penyakit
Laporan pengenalan penyakit
 
Ppt selekta
Ppt selektaPpt selekta
Ppt selekta
 
Pola tanam
Pola tanamPola tanam
Pola tanam
 
Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)
 
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.pptPENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
 
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
 
Tungro wereng hijau dan hubungan dengan iklim
Tungro wereng hijau dan hubungan dengan iklimTungro wereng hijau dan hubungan dengan iklim
Tungro wereng hijau dan hubungan dengan iklim
 
Hibridisasi 2
Hibridisasi 2Hibridisasi 2
Hibridisasi 2
 
Aspek sosial ekonomi dan budaya agroforestri
Aspek sosial ekonomi dan budaya agroforestriAspek sosial ekonomi dan budaya agroforestri
Aspek sosial ekonomi dan budaya agroforestri
 
9. pengujian-benih
9. pengujian-benih9. pengujian-benih
9. pengujian-benih
 
Jurnal kultur jaringan
Jurnal kultur jaringanJurnal kultur jaringan
Jurnal kultur jaringan
 
Dedi firmanto komunikasi, adopsi, dan difusi inovasi dalam
Dedi firmanto komunikasi, adopsi, dan difusi inovasi dalamDedi firmanto komunikasi, adopsi, dan difusi inovasi dalam
Dedi firmanto komunikasi, adopsi, dan difusi inovasi dalam
 
Laporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan TanahLaporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan Tanah
 
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
 
Diagnosis Laboratorium: Hama
Diagnosis Laboratorium: HamaDiagnosis Laboratorium: Hama
Diagnosis Laboratorium: Hama
 
Pengendalian OPT secara kimiawi
Pengendalian OPT secara kimiawiPengendalian OPT secara kimiawi
Pengendalian OPT secara kimiawi
 
Pertemuan 8 (adaptasi thdp opt)
Pertemuan 8 (adaptasi thdp opt)Pertemuan 8 (adaptasi thdp opt)
Pertemuan 8 (adaptasi thdp opt)
 
PGPR.pptx
PGPR.pptxPGPR.pptx
PGPR.pptx
 
laporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologilaporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologi
 

Similar to BIOJI

Similar to BIOJI (20)

Spermatophyta
SpermatophytaSpermatophyta
Spermatophyta
 
Gymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - AnatomyGymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - Anatomy
 
PPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fixPPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fix
 
4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga
 
Plantae
PlantaePlantae
Plantae
 
MATERI PLANTAE
MATERI PLANTAEMATERI PLANTAE
MATERI PLANTAE
 
Plantae spermatophyta
Plantae   spermatophytaPlantae   spermatophyta
Plantae spermatophyta
 
Materi dan soal tumbuhan biji
Materi dan soal tumbuhan bijiMateri dan soal tumbuhan biji
Materi dan soal tumbuhan biji
 
Biologi plantae
Biologi plantaeBiologi plantae
Biologi plantae
 
Powerpoint biologi. sepuluhenam (erlyta, nita, puji)
Powerpoint biologi. sepuluhenam (erlyta, nita, puji)Powerpoint biologi. sepuluhenam (erlyta, nita, puji)
Powerpoint biologi. sepuluhenam (erlyta, nita, puji)
 
Kingdom plantae
Kingdom plantaeKingdom plantae
Kingdom plantae
 
Rangkuman spermatophyta
Rangkuman spermatophytaRangkuman spermatophyta
Rangkuman spermatophyta
 
Spermatophyta: Ciri dan Klasifikasi
Spermatophyta: Ciri dan KlasifikasiSpermatophyta: Ciri dan Klasifikasi
Spermatophyta: Ciri dan Klasifikasi
 
BAB 8_Tumbuhan.pptx
BAB 8_Tumbuhan.pptxBAB 8_Tumbuhan.pptx
BAB 8_Tumbuhan.pptx
 
Gymnospermae
GymnospermaeGymnospermae
Gymnospermae
 
Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae)
Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae)Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae)
Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae)
 
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
 
Presentation botani Spermatophyta
Presentation botani SpermatophytaPresentation botani Spermatophyta
Presentation botani Spermatophyta
 
Pert 7 reproduksi tumbuhan
Pert 7 reproduksi tumbuhanPert 7 reproduksi tumbuhan
Pert 7 reproduksi tumbuhan
 
Gymnospermae
GymnospermaeGymnospermae
Gymnospermae
 

More from Muhamad Dzaki Albiruni

Population Control in Indonesia and Japan
Population Control in Indonesia and JapanPopulation Control in Indonesia and Japan
Population Control in Indonesia and JapanMuhamad Dzaki Albiruni
 
Soal Pengetahuan Umum SC 68 - Geografi
Soal Pengetahuan Umum SC 68 - GeografiSoal Pengetahuan Umum SC 68 - Geografi
Soal Pengetahuan Umum SC 68 - GeografiMuhamad Dzaki Albiruni
 
Bandung Lautan Api Sejarah Indonesia SMA
Bandung Lautan Api Sejarah Indonesia SMABandung Lautan Api Sejarah Indonesia SMA
Bandung Lautan Api Sejarah Indonesia SMAMuhamad Dzaki Albiruni
 
Akuntansi Perusahaan Dagang (Ekonomi XII SMA)
Akuntansi Perusahaan Dagang (Ekonomi XII SMA)Akuntansi Perusahaan Dagang (Ekonomi XII SMA)
Akuntansi Perusahaan Dagang (Ekonomi XII SMA)Muhamad Dzaki Albiruni
 
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen LetalGagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen LetalMuhamad Dzaki Albiruni
 

More from Muhamad Dzaki Albiruni (20)

Soal OSK Geografi 2017
Soal OSK Geografi 2017Soal OSK Geografi 2017
Soal OSK Geografi 2017
 
Business Case Analysis - Indomie
Business Case Analysis - IndomieBusiness Case Analysis - Indomie
Business Case Analysis - Indomie
 
Laporan Praktikum Perkecambahan
Laporan Praktikum PerkecambahanLaporan Praktikum Perkecambahan
Laporan Praktikum Perkecambahan
 
Population Control in Indonesia and Japan
Population Control in Indonesia and JapanPopulation Control in Indonesia and Japan
Population Control in Indonesia and Japan
 
Eco Living City
Eco Living CityEco Living City
Eco Living City
 
Population Control Impact Essay
Population Control Impact EssayPopulation Control Impact Essay
Population Control Impact Essay
 
Spending Money Wisely Essay
Spending Money Wisely EssaySpending Money Wisely Essay
Spending Money Wisely Essay
 
Kebijakan Pemerintahan Orde Baru
Kebijakan Pemerintahan Orde BaruKebijakan Pemerintahan Orde Baru
Kebijakan Pemerintahan Orde Baru
 
Soal Pengetahuan Umum SC 68 - Geografi
Soal Pengetahuan Umum SC 68 - GeografiSoal Pengetahuan Umum SC 68 - Geografi
Soal Pengetahuan Umum SC 68 - Geografi
 
Bandung Lautan Api Sejarah Indonesia SMA
Bandung Lautan Api Sejarah Indonesia SMABandung Lautan Api Sejarah Indonesia SMA
Bandung Lautan Api Sejarah Indonesia SMA
 
Akuntansi Perusahaan Dagang (Ekonomi XII SMA)
Akuntansi Perusahaan Dagang (Ekonomi XII SMA)Akuntansi Perusahaan Dagang (Ekonomi XII SMA)
Akuntansi Perusahaan Dagang (Ekonomi XII SMA)
 
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen LetalGagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
 
Wonders of Yogyakarta
Wonders of YogyakartaWonders of Yogyakarta
Wonders of Yogyakarta
 
Hukum Mendel & Pola Pewarisan Sifat
Hukum Mendel & Pola Pewarisan SifatHukum Mendel & Pola Pewarisan Sifat
Hukum Mendel & Pola Pewarisan Sifat
 
Kabinet Natsir
Kabinet NatsirKabinet Natsir
Kabinet Natsir
 
Tugas Geografi Batuan Kelas X
Tugas Geografi Batuan Kelas XTugas Geografi Batuan Kelas X
Tugas Geografi Batuan Kelas X
 
Teori Alam Semesta
Teori Alam SemestaTeori Alam Semesta
Teori Alam Semesta
 
Inflasi
InflasiInflasi
Inflasi
 
Matahari Sebagai Bintang
Matahari Sebagai BintangMatahari Sebagai Bintang
Matahari Sebagai Bintang
 
Geografi Pembangunan
Geografi PembangunanGeografi Pembangunan
Geografi Pembangunan
 

BIOJI