Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Ppt dimensi
1. HAKIKAT MANUSIA
DAN PENGEMBANGANNNYA
KELOMPOK 1
Ikko Fuji Lestari
NPM : 14.05.0.045
Reny Rosida
NPM : 14.05.0.047
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN SEMESTER II
TAHUN 2014/2015
3. Sifat hakikat manusia menjadi bidang kajian
filsafat, khususnya filsafat antropologi. Hal ini menjadi
keharusan oleh karena pendidikan bukanlah soal
sekedar praktek melainkan praktek yang berlandasan
dan bertujuan. Sedangkan landasan dan tujuan
pendidikan itu sendiri sifatnya filosofis normatife.
Filosofis karena untuk mendapatkan landasan
yang kukuh diperlukan adanya kajian yang bersifat
mendasar, sistematis, dan universal tentang hakikat
manusia.
4. Pengertian Sifat Hakikat Manusia diartikan
sebagai ciri-ciri karateristik yang prinsipil yang
membedakan manusia dan hewan.
Wujud Sifat Hakikat Manusia yaitu meliputi :
• Kemampuan menyadari diri
Kaum Rasionalis menunjuk kunci
perbedaan manusia dengan hewan pada
adnya kemampuan menyadari diri yang
dimiliki oleh manusia, maka manusia
menyadari bahwa dirinya memiliki ciri khas
atau karateristik.
5. Dengan keluar dari dirinya, dan dengan membuat
jarak antara aku dengan dirinya sebagai objek, lalu melihat
objek itu sebagai sesuatu, berarti manusia itu dapat
menembus atau menerobos dan mengatasi batas-batas
yang membelenggu dirinya. Kemampuan menerobos ini
bukan saja soal ruang, melainkan juga dengan waktu.
Kemampuan menempatkan diri dan menerobos inilah
yang disebut kemampuan bereksistensi.
• Kata hati
Kata hati atau conscieice of Man juga sering disebut
dengan istilah hati nurani, lubuk hati, pelita hati, dan
sebagainya. Manusia memiliki pengertian yang
menyertai tentang apa yang akan, yang sedang, dan
yang telah dibuatnya. Bahkan mengerti juga akibatnya
baik atau buruk bagi manusia sebagai manusia.
• Kemampuan Bereksistensi
6. Jika kata hati dikatakan sebagai bentuk pengertian
yang menyertai perbuatan, maka yang dimaksud dengan
moral adlah perbuatan itu sendiri. Di sini masih tampak
bahwa masih ada jarak antar kata hati dengan moral.
Artinya seseorang yang telah memiliki kata hati yang tajam
belum otomatis perbuatannya merupakan realisasi dari kata
hatinya itu. Untuk menjembatani jarak yang mengantarai
keduanya masih ada aspek yang diperlukan yaitu kemauan.
• Tanggung jawab
Kesediaan untuk menanggung segenap akibat dari
perbuatan yang menuntut jawab, merupakan pertanda
dari sifat orang yang bertanggung jawab. Wujud
bertanggung jawab ada bermacam-macam, ada
bertanggung jawab pada diri sendiri, masyarakat, dan
kepada Tuhan.
• Moral
7. Merdeka adalah rasa bebas tidak merasa terikat oleh
sesuatu tetapi sesuai denagn tuntutan kodrat manusia.
Dalam pernyataan ini ada dua hal yang kelihatannya
saling bertentangan yaitu “rasa bebas” dan “sesuai dengan
tuntutan kodrat manusia” yang berarti ada ikatan.
• Kewajiban dan Hak
Kewajiban dan hak adalah dua macam gejala yang
timbul sebagai manifestasi dari manusia sebagai mahluk
sosial.Tak ada hak tanpa kewajiban. Jika seseorang
mempunyai hak untuk menuntut sesuatu maka tentu ada
kewajiban yang harus dipenuhi terlebih dahulu yang pada
saat itu belum di penuhi. Dalam relitas hidup sehari-hari
umumnya hak diasosiasikan dengan sesuatu yang
menyenangkan, sedangkan kewajiban di pndang sebagai
sesuatu beban.
• Rasa Kebebasan
9. 1. Dimensi Keindividuan
Menurut seorang ahli bernama Lysen individu
sebagai orang – seorang sesuatu yang dapat dibagi – bagi
lagi. Individu juga diartikan sebagai pribadi. Setiap
manusia yang dilahirkan telah dikaruniai potensi untuk
membedakan dirinya dengan orang lain. Tidak ada
indivudi yang benar – benar identik di muka bumi ini
bahkan orang kembar sekali pun.
Seorang individu memiliki dorongan untuk
mandiri yang sangat kuat. Untuk itu perlu
dikembangkan melalui pendidikan agar bisa menjadi
kenyataan dan tentunya dorongan dari pendidik. Sebab
fungsi utama pendidikan adalah membantu peserta didik
untuk membentuk kepribadiannya.
10. 2. Dimensi Kesosialan
Menurut M.J Langeveld bayi yang baru dilahirkan
sudah memiliki potensi sosial. Ini dapat diartikan setiap
anak dikaruniai benih untuk bergaul. Di dalam bergaul
pasti ada unsur saling menerima dan memberi. Adanya
saling ketergantungan inilah yang menjadi kunci sukses
dalam bergaul.
Manusia dari lahir sampai mati pun akan tetap
memerlukan bantuan dari orang lain. Tidak ada seorang
pun yang dapat hidup sendiri dan tanpa bantuan orang
lain. Di dalam berinteraksi dengan sesamanya, dalam
saling menerima dan memberi, seseorang menghayati
dan menyadari sifat kemanusiaanya.
11. 3. Dimensi Kesusilaan
Kesusilaan berasal dari kata su dan sila yang
artinya kepantasan yang lebih tinggi. Namun dalam
penerapannya orang tidak cukup hanya berbuat yang
pantas jika di dalamnya terselubung niat yang jahat.
Dalam kesusilaan itu sendiri ada dua konotasi berbeda
yakni etiket (persoalan kepantasan dan kesopanan) dan
etika (persoalan kebaikan).
Di dalam menerapkan konsep kesusilaan ini yang
mencangkup etika dan etiket diperlukan nilai – nilai
yang menjadi pedoman dalam berbuat yaitu : nilai
otonom yang bersifat individual, nilai heteronom yang
bersifat kolektif dan nilai keagamaan yang berasal dari
Tuhan.
12. 4. Dimensi Keberagamaan
Dimensi keberagamaan yaitu Pada hakikatnya
manusia adalah mahluk religius, sejak dahulu kala
sebelum manusia mengenal agama mereka telah percaya
bahwa di luar alam yang tidak dapat dijangkau dengan
perantaraan indranya, diyakini dengan adanya kekuatan
supranatural yang menguasai hidup alam semesta ini.
Untuk itu pendidikan agama sangat diperlukan
dan harus diajarkan sedini mungkin. Ini menjadi
tanggung jawab orang tua dan para pendidik untuk
mengenalkan agama secepat mungkin kepada anak –
anaknya. Namun ajaran agama tidak hanya untuk
pengetahuan semata tetapi harus diterapkan dalam
kehidupan ini.