Teks tersebut membahas tentang teori-teori perkembangan manusia, hakikat manusia, dan unsur-unsur pendidikan. Teori-teori perkembangan manusia mencakup nativisme, naturalisme, empirisme, dan konvergensi. Hakikat manusia meliputi sifat-sifat seperti kemampuan menyadari diri, berinteraksi, dan bertanggung jawab. Unsur-unsur pendidikan yang dijelaskan adalah tujuan, peserta didik,
1. TUGAS PERBAIKAN NILAI
MATA KULIAH LANDASAN PENDIDIKAN
01. Teori Perkembangan
a. Nativisme berpandangan segala sesuatunya ditentukan oleh faktor-faktor
yang dibawa sejak lahir, jadi perkembangan individu itu semata-mata
dimungkinkan dan ditentukan oleh dasar turunan, misalnya ; kalau ayahnya
pintar, maka kemungkinan besar anaknya juga pintar.
b. Naturalisme merupakan aliran yang menyakini adanya pembawaan dan juga
milieu (lingkungan). Namun demikian, ada dua pandangan besar mengenai
hal ini. Pertama disampaikan oleh Rousseau yang berpendapat bahwa pada
dasarnya manusia baik, namun jika ada yang jahat, itu karena terpengaruh
oleh lingkungannya. Kedua, disampaikan oleh Mensius yang berpendapat
bahwa pada dasarnya manusia itu jahat. Ia menjadi manusia yang baik
karena bergaul dengan lingkungannya (Ahmadi dan Uhbiyati, 1991: 296).
c. Empirisme (empiri = pengalaman), tidak mengakui adanya pembawaan atau
potensi yang dibawa lahir manusia. Dengan kata lain bahwa manusia itu
lahir dalam keadaan suci, tidak membawa apa-apa. Karena itu, aliran ini
berpandangan bahwa hasil belajar peserta didik besar pengaruhnya pada
faktor lingkungan.
d. Konvergensi ini didasari pada dua teori sebelumnya, yakni nativisme dan
empirisme. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa Konvergensi merupakan
gabungan antara kedua teori tersebut. Hal ini dapat ditilik dalam teori
konvergensi yang menyatakan bahwa pertumbuhan dan perkembangan
manusia itu bergantung pada faktor bakat/pembawaan dan faktor
lingkungan, pengalaman/pendidikan (Ahmadi dan Uhbiyati, 1991: 294).
02. Hakikat Manusia
a. Pengertian Hakikat Manusia
Hakikat manusia adalah pembentukan kebudayaan dikarenakan manusia
dihadapkan pada persoalan yang meminta pemecahan dan penyelesaian.
Dalam rangka survive manusia mampu memenuhi apa yang menjadi
kebutuhannya sehingga manusia melakukan berbagai cara. Dimana
memiliki peran ataupun fungsi yang harus dijalankan oleh setiap manusia.
Sesungguhnya hakikat manusia adalah mahluk yang bertanggung jawab
atas tindakannya dan manusia diberi naluri.
b. Sifat wujud hakikat manusia menurut Filsafat Eksistensialisme
1) Kemampuan menyadari diri
a. Kaum rasionalis menunjuk kunci perbedaan manusia dengan hewan
pada adanya kemampuan menyadari diri yang dimiliki oleh manusia,
berkat adanya kemampuan menyadari diri yang dimiliki oleh manusia
maka manusia menyadari bahwa dirinya memiliki ciri khas atau
karakteristik diri.
b. Kemampuan manusia membuat jarak dengan lingkungannya ini
berarah ganda yaitu arah keluar dan ke dalam. Hal ini berarti
manusia dapat keluar dari dirinya atau memandang dan menjadikan
lingkungan sebagai objek sehingga manusia dapat menempatkan
dirinya pada diri orang lain. Di dalam proses pendidikan,
kecenderungan dua arah inilah yang perlu dikembangkan secara
berimbang dimana pengembangan arah keluar merupakan
2. pembinaan aspek sosialitas, sedangkan pengembangan arah ke
dalam berarti pembinaan aspek individualitas manusia.
2) Kemampuan berinteraksi
a. Kemampuan bereksistensi adalah kemampuan menerobos dan
mengatasi batas-batas yang membelenggu dirinya. Kemampua
Bereksistensi, Manusia bersifat aktif dan manusia dapat menjadi
manejer terhadap lingkungannya
b. Dengan keluar dari dirinya dan dengan memnuat jarak antara aku
dengan dirinya sebagai objek, lalu melihat objek itu sebagai sesuatu,
berarti manusia itu dapat menembus atau menerobos dan mengatasi
batas-batas yang membelenggu dirinya. Kemampuan menerobos ini
bukan saja yang berkaitan dengan ruang, melainkan juga dengan
waktu. Dengan kata lain, manusia tidak terbelenggu dengan tempat
atau ruang ini (di sini) dan waktu ini (sekarang), tetapi dapat
menembus ke sana, ke masa depan, atau ke masa lampau.
3) Kata Hati
a. Kata hati adalah kemampuan membuat keputusan tentang yang
baik-benar dan yang buruk-salah bagi manusia sebagai manusia.
b. Manusia memiliki pengertian pada dirinya mengenai apa yang akan,
yang sedang, dan yang telah dibuatnya, bahkan mengerti juga
akibatnya bagi manusia sebagai manusia.
c. Usaha untuk mengubah kata hati yang tumpul menjadi kata hati yang
tajam disebut pendidikan kata hati (gewetan forming). Realisasinya
dapat ditempuh dengan melatih akal kecerdasan dan kepekaan
emosi dimana tujuannya agar orang memiliki keberanian moral
(berbuat) yang didasari oleh kata hati yang tajam.
4) Moral
a. Pengertian moral menurut behaviorisme;
Menekankan pada aspek kemampuan perilaku yang diwujudkan
dengan cara kemampuan merespons terhadap stimulus yang
datang kepada dirinya.
b. Pengertian moral menurut kognitivisme;
Lebih menekankan bagaimana proses atau upaya untuk
mengoptimalkan kemampuan aspek rasional yang dimiliki oleh orang
lain.
c. Hubungan perbuatan dengan alasan;
5) Kemampuan bertanggung jawab
Tanggung jawab merupakan sifat dari manusia dimana memiliki
kesediaaan untuk menanggung segenap akibat dari perbuatan yang
menuntut jawab. Wujud bertanggung jawab bermacam-macam
diantaranya, tanggung jawab kepada diri sendiri dimana tanggung
jawab pada diri sendiri ini berarti menanggung tuntutan kata hati,
bertanggung jawab kepada masyarakat yang berarti menanggung
tuntutan norma-norma social dimana bentuk tuntutannya berupa sanksi-
sanksi sosial seperti cemoohan masyarakat, hukuman penjara dan lain-
lain.
6) Hubungan kata hati, moral dan bertanggungjawab
Hubungan kata hati, moral dan tanggung jawab bisa dikaitkan dengan
pedoman, melakukan dan menanggung konsekuensi dari perbuatan.
3. Kata hati dijadikan pedoman atas moral atau perbuatanya sehingga ia
bertanggung jawab yaitu menerima segala resiko atas perbuatannya.
7) Kebebasan;
a. Pengertian Kebebasan;
Merdeka merupakan rasa bebas dimana kita tidak terikat oleh
sesuatu, tetapi sesuai dengan tuntutan kodrat manusia.
b. Kebebasan menurut faham Determinisme;
Aliran determinisme, apapun bentuk dan istilahnya, pada dasarnya
berpijak pada garis pemikiran yang sama, yaitu bahwa segala
sesuatu di dunia ini ditentukan oleh hukum sebab akibat.
Konsekuensi logis dari pemikiran itu adalah bahwa di dunia ini tidak
ada kebebasan.
c. Kebebasan menurut faham Indeterminisme;
Manusia mempunyai kebebasan mutlak dalam perbuatannya
berdasarkan perwujudan kodratnya sendiri.
d. Kebebasan menurut faham Eksistensialisme;
Eksistensialisme adalah salah satu aliran besar dalam filsafat,
khususnya tradisi filsafat Barat. Eksistensialisme mempersoalkan
keber-Ada-an manusia, dan keber-Ada-an itu dihadirkan lewat
kebebasan. Aliran filsafat yang pahamnya berpusat pada manusia
individu yang bertanggung jawab atas kemauannya yang bebas tanpa
memikirkan secara mendalam mana yang benar dan mana yang tidak
benar.
8) Kewajiban dan Hak:
a. Makna kewajiban;
Sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab
b. Makna hak;
Sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya
tergantung kepada kita sendiri.
c. Hubungan kewajiban dan hak;
Hak dan kewajiban merupakan sebagian dari aturan-aturan dasar
yang ada dalam kehidupan bermasyarakat. Hak dan kewajiban
dalam kehidupan masyarakat harus jelas dan bersifat terbuka agar
setiap individu sebagai bagian dari masyarakat mengetahui hal-hal
yang harus ia terima dan hal-hal yang harus ia kerjakan dalam hidup
bermasyarakat.
9) Kemampuan menghayati kebahagiaan;
Kebahagiaan adalah suatu istilah yang lahir di kehidupan manusia untuk
mengungkapkan perasaan senang, gembira, bahagia dan lain-lain.
Kebahagiaan akan didapatkan dengan melakukan usaha terlebih dahulu.
Usaha adalah perjuangan yang terus menerus mengatasi masalah hidup.
Orang yang dapat merasakan kebahagiaan merupakan orang yang
mampu menghayati usaha yang telah dilakukan dan dapat menyatukan
dirinya dan norma-norma yang ada sehingga dia tidak merasa terbebani
dengan adanya masalah-masalah.
03. Unsur-unsur pendidikan;
a. Tujuan pendidikan;
Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur,
pantas, benar, dan indah untuk kehidupan
4. b. Peserta didik
1) Pengertian;
Peserta didik berstatus sebagai subjek didik. Pandangan modern
cenderung menyebutkan demikian oleh karena peserta didik adalah
subjek atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya.
2) Karakteristik/ciri khas;
Ciri khas peserta didik yang perlu dipahami oleh pendidik ialah:
Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga
merupakan insan yang unik.
Individu yang sedang berkembang.
Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan
manusiawi.
Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri.
c. Pendidik;
1) Pengertian;
Pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
pendidikan dengan sasaran peserta didik
2) Kewibawaan;
kewibawaan yaitu suatu pancaran batin yang dapat menimbulkan pada
pihak lain sikap untuk menagkui, menerima dan menuruti denagn penuh
pengertian atsa kekuasaan tersebut.
3) Syarat agar berwibawa;
Kewibawaan tersebut dapat memudar jika tidak dirawat dan dibina oleh
karenanya ada 3 sendi kewibawaan yang harus dibina yaitu kepercyaan,
kasih syang dan kemampuan.
d. Materi pendidikan
Materi atau isi pendidikan, terdiri materi inti dan materi muatan lokal. Materi
inti bersifat nasional yang mengandung misi pengendalian dan persatuan
bangsa, sedangakn materi muatan local misisnya adalah mengembangkan
kebhinekaan kekayaan budaya sesuai dengan kondisi lingkungan.
e. Metode dan alat pendidikan
Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun
diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Secara khusus
alat melihat jenisnya sedangkan metode melihat efisiensi dan efektifitasnya.
Alat pendidikan dibedakan atas alat yang preventif dan yang kuratif.
f. Lingkungan pendidikan (keluarga, masyarakat, dan sekolah, tempat bekerja)
Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama
bagi manusia karena manusia pertama kalinya memperoleh
pendidikan di lingkungan ini sebelum mengenal lingkungan pendidikan
yang lainnya.
Lingkungan/sekitar ialah semua keadaan, benda-benda, orang-orang,
kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa yang ada di sekeliling anak
yang mempunyai pengaruh pada perkembangan dan pendidikan
anak.
Sekolah merupakan sarana yang secara sengaja dirancang untuk
melaksanakan pendidikan. Salah satu alternatif yang mungkin
dilakukan di sekolah untuk melaksanakan kebijakan nasional adalah
secara bertahab mengembangkan sekolah menjadi suatu tempat
pusat latihan (training centre) manusia Indonesia di masa depan.
5. Selanjutnya, manusia dalam bekerja dan hidup sehari-hari akan selalu
berupaya memperoleh manfaat dari pengalaman hidupnya itu untuk
meningkatkan dirinya. Dengan kata lain, manusia berusaha mendidik
dirinya sendiri dengan memanfaatkan sumber-sumber belajar yang
tersedia di masyarakatnya dalam bekerja, bergaul, dan sebagainya.