Dokumen tersebut membahas tentang diare pada anak, yang merupakan masalah kesehatan utama di berbagai negara termasuk Indonesia. Diare dapat menyebabkan kematian akibat dehidrasi, terutama pada bayi dan balita. Dokumen ini menjelaskan pengertian, etiologi, patofisiologi, gejala klinis, komplikasi, dan pencegahan diare.
Berduka adalah respon normal terhadap kehilangan yang memungkinkan individu melakukan koping secara bertahap untuk menerima kehilangan. Berduka diwujudkan secara unik pada setiap orang dan dipengaruhi pengalaman pribadi, budaya, dan keyakinan. Teori Engel menjelaskan proses berduka melalui lima fase mulai dari penyangkalan hingga penerimaan.
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang mempengaruhi pola dan frekuensi berkemih seseorang, antara lain diet, gaya hidup, stres, aktivitas fisik, kondisi penyakit, pengobatan, dan pemeriksaan medis.
Dokumen tersebut membahas tentang diare pada anak, yang merupakan masalah kesehatan utama di berbagai negara termasuk Indonesia. Diare dapat menyebabkan kematian akibat dehidrasi, terutama pada bayi dan balita. Dokumen ini menjelaskan pengertian, etiologi, patofisiologi, gejala klinis, komplikasi, dan pencegahan diare.
Berduka adalah respon normal terhadap kehilangan yang memungkinkan individu melakukan koping secara bertahap untuk menerima kehilangan. Berduka diwujudkan secara unik pada setiap orang dan dipengaruhi pengalaman pribadi, budaya, dan keyakinan. Teori Engel menjelaskan proses berduka melalui lima fase mulai dari penyangkalan hingga penerimaan.
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang mempengaruhi pola dan frekuensi berkemih seseorang, antara lain diet, gaya hidup, stres, aktivitas fisik, kondisi penyakit, pengobatan, dan pemeriksaan medis.
Dokumen tersebut membahas tentang keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh. Terdapat tiga bagian utama yaitu distribusi dan pergerakan cairan tubuh, pengaturan cairan dan elektrolit, serta gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. Cairan tubuh terdiri dari cairan ekstrasel dan intrasel yang dipertahankan melalui asupan, haluaran, dan hormon seperti ADH dan aldosteron. Gangguan yang dibahas meliputi ket
Makalah ini membahas tentang perawatan luka, dengan menjelaskan pengertian luka, proses penyembuhan luka, dan faktor yang mempengaruhinya. Juga dijelaskan tentang perawatan luka bersih, luka basah, menjahit luka, dan mengangkat jahitan.
Tinjauan kasus pasien Ny. "S" yang mengalami gastroenteritis mencakup:
1. Identitas pasien wanita berumur 23 tahun dengan keluhan demam, diare dan muntah
2. Riwayat penyakit sekarang mengalami panas badan dan diare 5 kali sehari selama 2 hari
3. Pemeriksaan fisik menunjukkan keadaan umum lemah dan panas beserta tanda vital tidak normal
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan fisik sistem perkemihan yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi organ-organ terkait seperti ginjal, kandung kemih, dan meatus urinaria untuk mendeteksi gangguan pada sistem tersebut.
Makalah ini membahas tentang masalah kesehatan lansia meliputi definisi lansia, batasan usia lansia, ciri-ciri lansia, kondisi fisik lansia, masalah kesehatan umum lansia, penyakit yang sering diderita, upaya pelayanan kesehatan, solusi permasalahan lansia, kebutuhan gizi lansia, serta menu seimbang untuk lansia.
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAmalia Senja
Berduka merupakan reaksi normal terhadap kehilangan yang memungkinkan individu untuk memecahkan masalah dan menerima kehilangan secara bertahap. Gangguan berduka dapat terjadi akibat kematian orang terdekat secara tiba-tiba dan ditandai dengan kesulitan menjalankan peran sosial dan rasa bersalah yang berlebihan."
Askep Gangguan Kebutuhan Dasar Manusia : Personal Hygiene Kuku Kaki dan TanganWarung Bidan
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan kebutuhan dasar manusia personal higiene khususnya perawatan kuku tangan dan kaki. Secara garis besar dibahas mengenai konsep dasar personal higiene, etiologi, anatomi, fisiologi, faktor risiko, manifestasi klinis, dan konsep asuhan keperawatan termasuk pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Utik Pariani
Dokumen tersebut merangkum konsep dasar diabetes mellitus, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaannya. Diabetes mellitus adalah kelompok gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia akibat kekurangan produksi insulin atau resistensi terhadap insulin. Terdapat dua tipe utama diabetes yaitu tipe 1 yang disebabkan kerusakan sel pankreas dan tipe 2 yang le
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas konsep gangguan kebutuhan dasar berupa nyeri, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi nyeri
2. Ada dua jenis nyeri utama yaitu nyeri akut dan nyeri kronik, yang berbeda dalam durasi, penyebab, dan karakteristiknya
3. Banyak faktor yang dapat mempeng
1. Polio adalah penyakit menular yang disebabkan virus polio, yang dapat menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan kelumpuhan. 2. Gejala polio meliputi demam, sakit kepala, muntah, sulit buang air besar, nyeri otot, dan dapat menyebabkan kelumpuhan. 3. Penularan polio terjadi secara langsung melalui feses, droplet, dan kontak oral-oral.
Pada masa nifas yang berlangsung kira-kira 6 minggu setelah melahirkan, tanda-tanda vital seperti suhu, nadi, tekanan darah, dan pernafasan akan mengalami perubahan dari keadaan normal sebelum kehamilan dan perlu dipantau.
Modul ini membahas panduan praktikum asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah psikososial seperti ansietas, gangguan citra tubuh, dan kehilangan. Modul ini berisi penjelasan tentang pengkajian, diagnosa keperawatan, dan contoh format laporan pendahuluan serta strategi pelaksanaan untuk memberikan asuhan keperawatan secara terapeutik pada pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh. Terdapat tiga bagian utama yaitu distribusi dan pergerakan cairan tubuh, pengaturan cairan dan elektrolit, serta gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. Cairan tubuh terdiri dari cairan ekstrasel dan intrasel yang dipertahankan melalui asupan, haluaran, dan hormon seperti ADH dan aldosteron. Gangguan yang dibahas meliputi ket
Makalah ini membahas tentang perawatan luka, dengan menjelaskan pengertian luka, proses penyembuhan luka, dan faktor yang mempengaruhinya. Juga dijelaskan tentang perawatan luka bersih, luka basah, menjahit luka, dan mengangkat jahitan.
Tinjauan kasus pasien Ny. "S" yang mengalami gastroenteritis mencakup:
1. Identitas pasien wanita berumur 23 tahun dengan keluhan demam, diare dan muntah
2. Riwayat penyakit sekarang mengalami panas badan dan diare 5 kali sehari selama 2 hari
3. Pemeriksaan fisik menunjukkan keadaan umum lemah dan panas beserta tanda vital tidak normal
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan fisik sistem perkemihan yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi organ-organ terkait seperti ginjal, kandung kemih, dan meatus urinaria untuk mendeteksi gangguan pada sistem tersebut.
Makalah ini membahas tentang masalah kesehatan lansia meliputi definisi lansia, batasan usia lansia, ciri-ciri lansia, kondisi fisik lansia, masalah kesehatan umum lansia, penyakit yang sering diderita, upaya pelayanan kesehatan, solusi permasalahan lansia, kebutuhan gizi lansia, serta menu seimbang untuk lansia.
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAmalia Senja
Berduka merupakan reaksi normal terhadap kehilangan yang memungkinkan individu untuk memecahkan masalah dan menerima kehilangan secara bertahap. Gangguan berduka dapat terjadi akibat kematian orang terdekat secara tiba-tiba dan ditandai dengan kesulitan menjalankan peran sosial dan rasa bersalah yang berlebihan."
Askep Gangguan Kebutuhan Dasar Manusia : Personal Hygiene Kuku Kaki dan TanganWarung Bidan
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan kebutuhan dasar manusia personal higiene khususnya perawatan kuku tangan dan kaki. Secara garis besar dibahas mengenai konsep dasar personal higiene, etiologi, anatomi, fisiologi, faktor risiko, manifestasi klinis, dan konsep asuhan keperawatan termasuk pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Utik Pariani
Dokumen tersebut merangkum konsep dasar diabetes mellitus, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaannya. Diabetes mellitus adalah kelompok gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia akibat kekurangan produksi insulin atau resistensi terhadap insulin. Terdapat dua tipe utama diabetes yaitu tipe 1 yang disebabkan kerusakan sel pankreas dan tipe 2 yang le
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas konsep gangguan kebutuhan dasar berupa nyeri, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi nyeri
2. Ada dua jenis nyeri utama yaitu nyeri akut dan nyeri kronik, yang berbeda dalam durasi, penyebab, dan karakteristiknya
3. Banyak faktor yang dapat mempeng
1. Polio adalah penyakit menular yang disebabkan virus polio, yang dapat menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan kelumpuhan. 2. Gejala polio meliputi demam, sakit kepala, muntah, sulit buang air besar, nyeri otot, dan dapat menyebabkan kelumpuhan. 3. Penularan polio terjadi secara langsung melalui feses, droplet, dan kontak oral-oral.
Pada masa nifas yang berlangsung kira-kira 6 minggu setelah melahirkan, tanda-tanda vital seperti suhu, nadi, tekanan darah, dan pernafasan akan mengalami perubahan dari keadaan normal sebelum kehamilan dan perlu dipantau.
Modul ini membahas panduan praktikum asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah psikososial seperti ansietas, gangguan citra tubuh, dan kehilangan. Modul ini berisi penjelasan tentang pengkajian, diagnosa keperawatan, dan contoh format laporan pendahuluan serta strategi pelaksanaan untuk memberikan asuhan keperawatan secara terapeutik pada pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang akromegali yang merupakan kondisi klinis akibat sekresi hormon pertumbuhan berlebihan pada dewasa yang disebabkan oleh tumor hipofisis. Dokumen menjelaskan definisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan diagnostik, dan penatalaksanaan akromegali meliputi bedah, radiasi, dan terapi farmasi.
Pemerintah Indonesia berencana memperluas program vaksinasi COVID-19 ke seluruh provinsi. Target vaksinasi akan dicapai dengan melibatkan tenaga kesehatan di puskesmas dan rumah sakit untuk membantu proses vaksinasi. Vaksinasi diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi dan aktivitas masyarakat.
Dokumen ini membahas tentang konsep diri dan pengertiannya, komponen-komponen konsep diri seperti citra tubuh, ideal diri, harga diri, peran dan identitas. Keluarga memiliki peran penting dalam membentuk konsep diri sejak dini. Gangguan konsep diri dapat berdampak pada kesehatan mental seseorang. Penilaian dan penanganan gangguan konsep diri meliputi 5 tingkat keperawatan.
Dokumen tersebut membahas tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengkajian terhadap klien gangguan jiwa, meliputi sikap, ekspresi, reaksi, dan interaksi klien selama proses wawancara. Dokumen juga menjelaskan pendekatan dan teknik yang tepat dalam melakukan pengkajian, seperti menciptakan suasana yang nyaman, menghindari pertanyaan yang menghakimi, serta memberikan kesempatan bagi
- Klien laki-laki berusia 38 tahun dengan diagnosa skizofrenia paranoid dirawat di RSJ karena isolasi sosial dan gangguan komunikasi. Ia mengalami berbagai masalah keperawatan seperti isolasi sosial, harga diri rendah, dan gangguan proses pikir. Pengobatan yang diterima adalah alprazolam dan risperidon.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis gangguan jiwa seperti skizofrenia, depresi, gangguan kepribadian, gangguan mental organik, dan psikosomatik. Juga dijelaskan penyebab dan penggolongan gangguan jiwa menurut beberapa sumber.
Pemberian obat melalui kulit dapat dilakukan dengan mengoleskan berbagai jenis obat seperti krim, losion, dan salep pada permukaan kulit untuk tujuan perawatan kulit atau mengobati infeksi kulit. Prosedur pemberian obat melalui kulit meliputi persiapan pasien, pembersihan daerah kulit, pengolesan obat sesuai indikasi, dan penutupan luka. Jenis obat topikal yang umum dig
Kb 2 asuhan keperawatan pada pasien dengan kehilanganpjj_kemenkes
Modul ini membahas asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah psikososial gangguan citra tubuh dan masalah kehilangan. Materi dibagi menjadi dua kegiatan belajar yaitu asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan citra tubuh dan asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah kehilangan. Pada kegiatan belajar kedua dibahas konsep kehilangan, tanda dan gejala, analisis data dan diagnosa keperawatan, serta
Modul ini membahas asuhan keperawatan pada pasien dengan defisit perawatan diri, meliputi pengkajian, diagnosis, dan tindakan keperawatan untuk memastikan pasien mampu merawat diri secara mandiri."
Kb 2 asuhan keperawatan pada pasien ansietaspjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah psikososial khususnya ansietas, meliputi pengertian ansietas, tingkatannya, dan langkah-langkah asuhan keperawatan mulai dari pengkajian, penetapan diagnosis, tindakan keperawatan, evaluasi hingga dokumentasi.
Modul ini memberikan panduan praktik asuhan keperawatan pada pasien gangguan jiwa dengan tiga masalah utama: halusinasi, perilaku kekerasan, dan defisit perawatan diri. Modul ini berisi penjelasan tentang pengkajian, penetapan diagnosa, rencana tindakan, implementasi, evaluasi, dan dokumentasi untuk setiap masalah.
Modul ini membahas asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan jiwa seperti halusinasi, perilaku kekerasan, dan defisit perawatan diri. Modul ini dibagi menjadi tiga kegiatan belajar yang mencakup pengkajian, diagnosis, tindakan keperawatan, evaluasi, dan dokumentasi untuk setiap masalah kesehatan jiwa. Kegiatan belajar kedua membahas asuhan keperawatan risiko perilaku kekerasan dengan menjelaskan
Kb 1 asuhan keperawatan harga diri rendahpjj_kemenkes
Modul ini membahas asuhan keperawatan pasien dengan gangguan harga diri rendah dan isolasi sosial. Pada kegiatan belajar pertama, dibahas tentang konsep harga diri rendah, proses terjadinya, dan tanda-tandanya. Proses terjadinya harga diri rendah dipengaruhi oleh faktor predisposi seperti biologis, psikologis, dan sosial budaya, serta faktor presipitasi seperti trauma dan ketegangan peran.
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien dengan penyalahgunaan zatpjj_kemenkes
Modul ini membahas asuhan keperawatan pada pasien dengan penyalahgunaan zat, termasuk alkohol, opium, obat dengan resep, psikotomimetiks, kokain, dan mariyuana. Modul ini menjelaskan konsep penyalahgunaan zat, jenis-jenis zat yang beredar, rentang respon kimiawi penyalahgunaan zat, langkah-langkah asuhan keperawatan, sumber koping pasien, mekanisme koping dan pertahanan ego."
Modul ini membahas asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sensori persepsi halusinasi, perilaku kekerasan, dan defisit perawatan diri. Materi dibahas dalam tiga kegiatan belajar yaitu gangguan sensori persepsi halusinasi, pengkajian risiko perilaku kekerasan, dan pengkajian defisit perawatan diri. Pokok bahasan meliputi konsep, proses keperawatan, dan tahapan halusinasi.
Modul ini memberikan panduan praktikum komunikasi terapeutik bagi mahasiswa D3 Keperawatan. Modul ini menjelaskan konsep dan langkah-langkah komunikasi terapeutik, serta memberikan contoh penerapannya dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah psikososial."
Praktikum 3 halusinasi dan perilaku kekerasanpjj_kemenkes
Modul ini membahas panduan praktek klinik asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan jiwa halusinasi dan resiko perilaku kekerasan. Terdiri atas 2 kegiatan belajar yaitu melakukan asuhan pada pasien dengan halusinasi dan resiko perilaku kekerasan, mencakup pengkajian, diagnosa, rencana tindakan, implementasi dan evaluasi serta dokumentasi.
Modul ini membahas penilaian dan klasifikasi serta pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan. Langkah-langkah yang harus dilakukan meliputi memeriksa kemungkinan kejang, gangguan napas, hipotermia, infeksi bakteri, ikterus, gangguan saluran cerna, diare, berat badan rendah, pemberian ASI, status imunisasi, dan masalah lain. Jika dibutuhkan rujukan segera, dilan
Modul ini membahas tentang alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yang meliputi profil, jenis, cara kerja, keuntungan dan kerugian AKDR. AKDR yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah Cu T-380A yang terbuat dari kawat tembaga dan berbentuk huruf T. AKDR bekerja dengan mencegah pertemuan antara sperma dan ovum. Keuntungan AKDR antara lain efektif jangka panjang dan tidak mempengaruhi hubungan se
Ya, saya menuliskan beberapa metode KB sederhana tanpa alat yang saya ketahui yaitu:
- Metode Amenore Laktasi (MAL)
- Metode Safe Period
- Metode Billings
- Metode Kalender
Uraian di bawah ini sesuai dengan penjelasan saya mengenai MAL sebagai salah satu metode KB sederhana tanpa alat. Terima kasih atas penjelasannya.
Benang merah utama dalam melakukan asuhan persalinan normal adalah:
1. Membuat keputusan klinis yang tepat berdasarkan data yang dikumpulkan
2. Memberikan asuhan yang menghargai budaya dan keinginan ibu (asuhan sayang ibu dan bayi)
3. Mencegah terjadinya infeksi
4. Memantau kemajuan persalinan secara berkala
5. Mendokumentasikan seluruh proses dan hasil pemeriksaan
Bagaimana uraianku
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada kehamilan dengan penyulit dan komplikasi. Modul dibagi menjadi 6 kegiatan belajar yang mencakup asuhan pada ibu dengan perdarahan hamil muda, ibu hamil anemia, preeklamsi, perdarahan hamil lanjut, infeksi malaria, dan HIV/AIDS. Tujuannya agar mahasiswa dapat memberikan asuhan berupa deteksi dini, penatalaksanaan awal, kolaborasi, dan rujukan pada i
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada bayi baru lahir yang mencakup asuhan bayi baru lahir normal, asuhan bayi baru lahir bermasalah, asuhan kegawatdaruratan pada bayi baru lahir, dan sistem rujukan bayi baru lahir. Modul ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam melaksanakan Praktek Kebidanan III.
[Ringkasan]
Modul ini membahas tentang konsep dan sejarah kesehatan reproduksi. Kesehatan reproduksi merupakan hak asasi manusia yang mencakup kesehatan fisik dan emosional sepanjang siklus hidup. Sejarahnya dimulai dari konferensi PBB tahun 1960-an yang membahas pertumbuhan penduduk, kemudian diikuti oleh konferensi-konferensi internasional lainnya seperti ICPD Kairo 1994 yang meletakkan dasar baru tentang kese
Dokumen tersebut membahas tentang standar dokumentasi keperawatan, yang meliputi tujuan, prinsip, kaidah penulisan, dan komponen-komponen standar dokumentasi keperawatan seperti komunikasi, akuntabilitas dan kewajiban, serta keamanan informasi pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang implikasi hukum dan etika dalam dokumentasi keperawatan serta strategi manajemen risiko. Undang-undang dan peraturan mewajibkan tenaga kesehatan termasuk perawat untuk mendokumentasikan hasil kerjanya dalam rekam medis pasien. Dokumentasi yang baik dan sesuai standar dapat menjadi alat bukti hukum penting dan mencerminkan kualitas pelayanan. Manajemen risiko bertujuan mencegah c
Dokumen tersebut membahas manfaat dan pentingnya dokumentasi keperawatan, yang mencakup aspek hukum, kualitas pelayanan, komunikasi, keuangan, pendidikan, penelitian, akreditasi, dan sarana evaluasi. Dokumentasi keperawatan memberikan dasar hukum untuk tindakan perawat dan penting untuk menjamin kualitas pelayanan serta komunikasi antar tenaga kesehatan.
Modul ini membahas tentang dokumentasi keperawatan pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan seperti perawatan akut, jangka panjang, dan di rumah. Pada perawatan akut, dokumentasi dilakukan secara ringkas dan fokus pada masalah, tindakan, dan respon. Sedangkan pada perawatan jangka panjang dan rumah, dokumentasi mencakup pengkajian lengkap, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi untuk memast
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien gangguan citra tubuh
1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
KEPERAWATAN JIWA I
SEMESTER 6
MODUL
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN MASALAH
PSIKOSOSIAL (GANGGUAN CITRA TUBUH
DAN MASALAH KEHILANGAN)
KEGIATAN BELAJAR I
Asuhan Keperawatan Pada Pasien
dengan Gangguan Citra Tubuh
Nurhalimah
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
i
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat
Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
berkah dan karuniNyalah penyusun
dapat menyelesaikan Modul Mata
Kuliah Keperawatan Jiwa I.
Buku ini disusun sebagai referensi dan
bahan belajar untuk mahasiswa program
Pendidikan Jarak Jauh Program D.III
Keperawatan yang diselenggarakan oleh
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga
Kesehatan, Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
Penyusun mengucapkan terima kasih
atas berbagai bantuan baik materiil
maupun imateriil dari berbagai pihak
atas keberhasilan penyusunan modul
ini.
Mudah-mudahan Modul ini dapat
digunakan secara efektif dan dapat
menjadimediayangdapatmeningkatkan
pemahaman dan kemampuan
memberikan asuhan keperawatan jiwa
bagi mahasiswa Pendidikan Jarak Jauh
Program D.III Keperawatan.
Kata
Pengantar
Tim Penyusun
Gambar : Praktek Keperawatan Kejiwaan
3. 1
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Pendahuluan
Selamat bertemu kembali dan selamat atas
keberhasilan Anda mempelajari modul
1, semoga kesuksesan selalu menyertai
langkah Anda. Selamat mempelajari modul
2 mata kuliah keperawatan jiwa I, asuhan
keperawatan pada pasien dengan masalah
psikososial. Sekarang Anda akan mempelajari
modul 2 ini berjudul “Asuhan keperawatan
pada pasien dengan gangguan masalah
psikososial, yaitu gangguan citra tubuh (Body
Image) dan masalah kehilangan”.
Nah, untuk membantu Anda memahami
materi dalam modul ini pelajarilah ilustrasi
berikut ini. Ketika Anda memeriksa pasien
di Puskesmas atau di masyarakat. Anda
menemukanpasienyangmengatakan”saya
malu dengan tubuh saya suster, karena kaki
saya hilang akibat kecelakaan. Hidup saya
tidak berarti lagi suster tanpa istri saya.
Saya saat ini seperti burung yang hilang
sayapnya satu. Saya tidak tahu bagaimana
melanjutkan hidup ini tanpanya suster”.
Seringkali keluhan pasien disertai dengan
perubahan fisiologis seperti tidak bisa
tidur dengan nyenyak, tidak napsu makan,
dan lain-lain. Dalam keadaan demikian,
pasti Anda sudah dapat menyimpulkan
bahwa pasien Anda mengalami masalah
psikososial.
Gambar : Keperawatan Jiwa
Bagus sekali! Anda telah mampu mendiagnosis masalah psikososial. Untuk meningkatkan
pemahaman Anda mengenai masalah psikososial.
Kita akan mempelajari asuhan keperawatan jiwa pada pasien dengan masalah psikososial.
Agar modul ini dapat Anda pelajari dengan mudah, maka modul ini dibagi menjadi dua
Kegiatan Belajar, yaitu:
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
2
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Selamat belajar, semoga berhasil
Kegiatan Belajar 1 : Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Body Image (Gangguan Citra
Tubuh).
Kegiatan Belajar 2 : Asuhan Keperawatan pada pasien gangguan masalah kehilangan
Untuk lebih memahami kedua kegiatan belajar di atas, beberapa pertanyaan dalam bentuk
tes formatif dan tugas mandiri akan diajukan untuk Anda jawab segera setelah selesai
mempelajari uraian materinya. Untuk menilai kemajuan belajar Anda, kerjakan test formatif
dan tugas mandiri yang ada pada setiap akhir Kegiatan Belajar. Sebaiknya Anda tidak melihat
Kunci Jawaban terlebih dahulu sebelum selesai menjawab pertanyaan tes formatif dan tugas
mandiri.
Waktu untuk menyelesaikan modul ini kurang lebih 6 x 120 menit. Gunakan waktu tersebut
dengan sebaik-baiknya. Anda dinyatakan berhasil apabila memperoleh nilai 80 atau 80%
dapat menyelesaikan pertanyaan tes formatif atau tugas mandiri yang diberikan. Saya yakin
anda dapat memahami modul ini dengan baik asalkan Anda benar-benar dengan cermat
mempelajarinya.
5. 3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Kegiatan
Belajar 1
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Gangguan
Citra Tubuh
Tujuan Pembelajaran Umum
I. Deskripsi Singkat
Tentunya Anda seringkali menjumpai pasien yang mengatakan “Suster saya merasa tidak
percaya diri dengan diri saya, saya malu bertemu dengan teman-teman saya karena saya telah
kehilangan satu anggota tubuh yang paling berharga bagi seorang wanita. Bagaimana saya
harus kekantor Suster dan bertemu dengan relasi saya bila kondisi saya seperti ini”. Ketika
Anda mendengar apa yang diungkapkan pasien Anda, apa yang terlintas dalam benak Anda?
Masalah apa yang sedang dialami pasien Anda? Bagus sekali Anda telah mampu menemukan
masalah yang dialami pasien Anda yaitu gangguan citra tubuh. Citra tubuh sikap seseorang
terhadap tubuhnya secara sadar dan tidak sadar termasuk persepsi dan perasaan tentang
ukuran dan bentuk, fungsi, penampilan, dan potensi tubuh saat ini dan masa lalu.
Kegiatan belajar 1 ini akan membahas asuhan keperawatan gangguan citra tubuh. Materi
pada kegiatan belajar 1 ini terdiri dari pengkajian, penetapan diagnosis keperawatan, tindakan
keperawatan, evaluasi kemampuan pasien, dan melakukan dokumentasi. Untuk lebih
meningkatkan pemahaman Anda tentang gangguan citra tubuh mulailah Anda mempelajari
kegiatan belajar 1 ini.
II. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Anda mampu melakukan asuhan keperawatan pada
pasien dengan gangguan citra tubuh.
Gambar : Gangguan Citra Tubuh
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
4
Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Anda mampu:
1. Menjelaskan konsep gangguan citra tubuh
2. Melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan citra tubuh, yaitu:
• Pengkajian pada pasien dengan gangguan citra tubuh
• Menyusun diagnosis keperawatan pada pasien dengan gangguan citra tubuh
• Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien gangguan citra tubuh
• Melakukan tindakan keperawatan kepada keluarga pasien gangguan citra tubuh
• Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam merawat pasien gangguan
citra tubuh
• Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pasien gangguan citra tubuh
III. Pokok - Pokok Materi
Dalam kegiatan belajar 1 ini akan dibahas pokok-pokok materi sebagai berikut:
1. Konsep gangguan citra tubuh
2. Asuhan keperawatan gangguan citra tubuh
7. 5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Uraian
Materi
Apa pengertian citra tubuh itu? Banyak
ahli mendefinisikan mengenai citra tubuh
diantaranya menurut Stuart & Sundeen (1998)
yang mengatakan bahwa citra tubuh adalah
kumpulan dari sikap individu yang disadari dan
tidak disadari terhadap tubuhnya. Termasuk
dalam hal ini adalah persepsi tentang masa lalu
dan sekarang, serta perasaan tentang ukuran,
fungsi, penampilan, dan potensi diri. Citra tubuh
merupakan salah satu komponen dari konsep
diri dimana konsep diri adalah semua pikiran,
keyakinan dan kepercayaan yang membuat
seseorang mengetahui tentang dirinya dan
mempengaruhi hubungannya dengan orang
lain.
Pendapat lain mengenai gambaran diri adalah
sikap seseorang terhadap tubuhnya secara
sadar dan tidak sadar termasuk persepsi dan
perasaan tentang ukuran dan bentuk, fungsi,
penampilan dan potensi tubuh saat ini dan
masa lalu.
Sedangkan menurut Keliat. BA (1999), citra
tubuh adalah sikap, persepsi, keyakinan,
pengetahuan individu secara sadar atau tidak
sadar terhadap tubuhnya yaitu ukuran, bentuk,
struktur, fungsi, keterbatasan, makna dan objek
yang kontak secara terus menerus (anting,
make-up, kontak lensa, pakaian, kursi roda)
baik masa lalu maupun sekarang.
1. Definisi
Gambar : Citra Tubuh
Anda telah mempelajari berbagai definisi dari para ahli mengenai pengertian citra tubuh.
Nah sekarang coba Anda Jelaskan kembali pengertian dari citra tubuh dengan menggunakan
bahasa Anda sendiri. Tuliskan jawaban Anda pada kolom berikut ini:
Citra tubuh adalah :
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
6
Bagaimana Anda melakukan pengkajian? Pengkajian merupakan langkah pertama dari
asuhan keperawatan. Apa yang harus Anda ketahui dan lakukan pada saat pengkajian
pada pasien dengan gangguan citra tubuh?.Pengkajian dilakukan dengan cara wawancara
dan observasi.
Berikut ini adalah observasi pada saat pengkajian yang harus Anda lakukan.
a. Tanda dan gejala
Data obyektif yang dapat diobservasi :
1. Perubahan dan hilangnya anggota tubuh, baik struktur, bentuk dan fungsi
2. Menyembunyikan atau memamerkan bagian tubuh yang terganggu
3. Menolak melihat bagian tubuh
4. Menolak menyentuh bagian tubuh
5. Aktifitas social menurun
Data Subyektif :
Sedangkan pada saat wawancara, pasien dengan gangguan citra tubuh biasanya
mengungkapkan hal-hal sebagai berikut:
1. Penolakkan terhadap :
• Perubahan anggota tubuh saat ini, misalnya tidak puas dengan hasil operasi
• Anggota tubuhnya yang tidak berfungsi
• Interaksi dengan orang lain
2. Perasaan tidak berdaya, tidak berharga dan keputusasaan
3. Keinginan yang terlalu tinggi terhadap bagian tubuh yang terganggu
4. Sering mengulang-ulang mengatakan kehilangan yang terjadi
5. Merasa asing terhadap bagian tubuh yang hilang
Nah, untuk menilai sejauh mana kemampuan Anda dalam memahami materi yang telah
dipelajari jawablah pertanyaan dibawah ini dengan mengisi tabel dibawah ini. Sebutkan
tanda dan gejala dari gangguan citra tubuh? Tuliskan jawaban Anda pada tabel di bawah
ini:
2. Pengkajian
Tabel 1. Data Subyektif dan Obyektif
Data Obyektif Data Subyektif
Bagaimana Anda melakukan pengelompokkan data dan analisa data? Langkah selanjutnya
yang harus dilakukan setelah melakukan pengkajian adalah melakukan pengelompokkan
data dan melakukan analisa data. Tabel dibawah ini merupakan contoh analisa data. Untuk
itu Anda cermati dengan baik.
9. 7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Bagaimana Anda menegakkan diagnose keperawatan? Setelah Anda melakukan analisa
data dan merumuskan masalah langkah selanjutnya adalah menegakkan diagnose
keperawatan yaitu:
3. Diagnosa Keperawatan
Setelah menetapkan diagnose keperawatan apa langkah selanjutnya? Membuat pohon
masalah. Gambar di bawah ini merupakan contoh pohon masalah pada gangguan citra
tubuh.
Setelah menetapkan diagnosa keperawatan apa langkah selanjutnya? Membuat pohon
masalah. Gambar di bawah ini merupakan contoh pohon masalah pada gangguan citra
tubuh.
Tabel 2. Analisis Data
Data Masalah
Subjektif :
Gangguan citra tubuh/gambaran diri
Pasien merasa tidak dapat menerima
keadaan
Objektif :
Pasien menolak penjelasan perubahan
tumbuhnya
Gangguan Citra Tubuh
Diskusikanlah dengan teman Anda cara membuat pohon masalah pada kasus gangguan
citra tubuh. Kemudian jawaban Anda bandingkan atau cocokkan dengan bagan berikut ini.
Bagan 1 Pohon Masalah Gangguan Citra Tubuh
Pohon Masalah
HargaDiriRendah Efek
Gangguan Citra Masalah Rumah
Kehilangan Anggota
Tubuh
Causa
10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
8
Bagaimana Anda melakukan evaluasi keperawatan? Setelah melakukan tindakan
keperawatan, langkah selanjutnya adalah melakukan evaluasi keperawatan. Keberhasilan
tindakan keperawatan pada pasien dengan gangguan citra tubuh tampak dari kemampuan
pasien untuk:
1. Mengungkapkan persepsi tentang citra tubuhnya, dulu dan saat ini.
2. Mengungkapkan perasaan tentang citra tubuhnya dan harapan tentang citra tubuhnya
5. Evaluasi Keperawatan
Apa langkah selanjutnya setelah membuat
pohon masalah dan menetapkan masalah
utama pada kasus gangguan citra tubuh?
Langkah selanjutnya setelah Anda membuat
pohon masalah dan menetapkan masalah
utamaadalahmelakukantindakankeperawatan.
Tindakan keperawatan untuk pasien dengan
gangguan citra tubuh bertujuan agar pasien
mampu:
1. Mengidentifikasi citra tubuhnya
2. Meningkatkan penerimaan terhadap citra
tubuhnya
3. Mengidentifikasi aspek positif diri
4. Mengetahui cara-cara untuk meningkatkan
citra tubuh
5. Melakukan cara-cara untuk meningkatkan
citra tubuh
6. Berinteraksi dengan orang lain tanpa
terganggu
4. Tindakan Keperawatan
oGambar : Citra Tubuh
Agar tujuan pemberian asuhan keperawatan pasien gangguan citra tubuh berhasil, maka
tindakan keperawatan yang Anda lakukan adalah:
1. Diskusikan persepsi pasien tentang citra tubuhnya, dulu dan saat ini, perasaan tentang
citra tubuhnya dan harapan tentang citra tubuhnya saat ini.
2. Motivasi pasien untuk melihat/meminta bantuan keluarga dan perawat untuk melihat
dan menyentuh bagian tubuh secara bertahap
3. Diskusikan aspek positif diri
4. Bantu pasien untuk meningkatkan fungsi bagian tubuh yang terganggu (misalnya
menggunakan anus buatan dari hasil kolostomi)
5. Ajarkan pasien meningkatkan citra tubuh dengan cara memberikan motivasi pasien
untuk melakukan aktivitas yang mengarah pada pembentukkan tubuh yang ideal
6. Lakukan interaksi secara bertahap dengan cara:
• Susun jadual kegiatan sehari-hari
• Motivasi untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan terlibat dalam aktivitas keluarga
dan social
• Motivasi untuk mengunjungi teman atau orang lain yang berarti atau mempunyai
peran penting baginya
• Berikan pujian terhadap keberhasilan Pasien melakukan interaksi
11. 9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
saat ini
3. Meminta bantuan keluarga dan perawat untuk melihat dan menyentuh bagian tubuh
secara bertahap
4. Mendiskusikan aspek positif diri
5. Meminta bantu pasien untuk meningkatkan fungsi bagian tubuh yang terganggu
(misalnya
6. menggunakan anus buatan dari hasil kolostomi)
6. Pendokumentasian
Langkah terakhir dari asuhan keperawatan adalah melakukan dokumentasi asuhan
keperawatan. Dokumentasi dilakukan pada setiap tahap proses keperawatan yang
meliputi dokumentasi pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, implementasi
tindakan keperawatan, dan evaluasi.
12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
10
Rangkuman
Citra tubuh merupakan salah satu kom-
ponen dari konsep diri dimana konsep diri
adalah semua pikiran, keyakinan dan ke-
percayaan yang membuat seseorang men-
getahui tentang dirinya dan mempengaruhi
hubungannya dengan orang lain.
Data obyektif yang dapat diobservasi pada
pasien dengan gangguan citra tubuh adalah
perubahan dan hilangnya anggota tubuh,
baik struktur, bentuk dan fungsi, menyem-
bunyikan atau memamerkan bagian tubuh
yang terganggu,menolak melihat bagian
tubuh, menolak menyentuh bagian tubuh,
aktifitas sosial menurun. Sedangkan data
obyektif yang diungkapkan pasien dengan
gangguan citra tubuh adalah mengungkap-
kan penolakkan terhadap prubahan anggo-
ta tubuh saat ini, misalnya tidak puas den-
gan hasil operasi, anggota tubuhnya yang
tidak berfungsi. Menolak interaksi dengan
orang lain, dan mengungkapkan perasaan
tidak berdaya, tidak berharga dan keputu-
sasaan. Mengungkapkan keinginan yang
terlalu tinggi terhadap bagian tubuh yang
terganggu. Sering mengulang-ulang menga-
takan kehilangan yang terjadi. Merasa asing
terhadap bagian tubuh yang hilang
Pengkajian merupakan tahap awal dan
dasar utama dari proses keperawatan kes-
ehatan jiwa yang terdiri atas pengumpulan
data dan perumusan kebutuhan dengan
pendekatan menggunakan teknik komuni-
kasi terapeutik.
Dari kelompok data yang terkumpul, baik
data subjektif maupun data objektif, maka
masalah dirumuskan. Dalam kaitan ini perlu
dibuat daftar masalah keperawatan kese-
hatan jiwa sesuai dengan pengkajian, pohon
masalah, dan menegakkan diagnosa keper-
awatan dengan menyimpulkan core prob-
lem (masalah utama)
Menegakkan diagnosa dilakukan berdasar-
kan prioritas.
1. Melaksanakan tindakan keperawatan se-
suai dengan rencana tindakan
2. Mengevaluasi keberhasilan klien dan kel-
uarga.
3. Menuliskan pendokumentasian pasien
sesuai dengan format yang ada.
13. 11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Evaluasi
Formatif
1. Berikut ini adalah data subyektif yang Anda temukan pada pasien dengan gangguan
citra tubuh, kecuali:
A. Mengungkapkan penolakkan terhadap perubahan anggota tubuh saat ini.
B. Tidak mau berinteraksi dengan orang lain
C. Mengungkapkan perasaan tidak berdaya, tidak berharga dan keputusasaan
D. Mengungkapkan keinginan yang terlalu tinggi terhadap bagian tubuh yang ter
ganggu
2. Tujuan tindakkan keperawatan pada pasien dengan gangguan citra tubuh adalah.........
A. Pasien dapat mengidentifikasi citra tubuhnya
B. Pasien dapat meningkatkan penerimaan terhadap citra tubuhnya
C. Pasien dapat mengidentifikasi aspek positif diri
D. Pasien dapat mengetahui cara-cara untuk meningkatkan citra tubuh
E. Sering mengulang-ulang mengatakan kehilangan yang terjadi
E. Pasien tidak dapat melakukan cara-cara untuk meningkatkan citra tubuh
3. Data obyektif yang dapat diobservasi pada pasien dengan gangguan citra tubuh ada
lah:
A. Perubahan dan hilangnya anggota tubuh, baik struktur, bentuk dan fungsi
B. Menyembunyikan atau memamerkan bagian tubuh yang terganggu
C. Menolak melihat bagian tubuh
D. Menolak menyentuh bagian tubuh
E. Pasien mengatakan malu dengan dirinya
4. Berikut ini tindakan keperawatan pada pasien dengan gangguan citra tubuh, kecuali:
A. Diskusikan persepsi Pasien tentang citra tubuhnya, dulu dan saat ini., perasaan
tentang citra tubuhnya dan harapan tentang citra tubuhnya saat ini
B. Motivasi Pasien untuk melihat/meminta bantuan keluarga dan perawat untuk
melihat dan menyentuh bagian tubuh yang mengalami cancer secara bertahap
C. Diskusikan aspek positif diri
D. Bantu Pasien untuk meningkatkan fungsi bagian tubuh yang terganggu (misalnya
menggunakan anus buatan dari hasil kolostomi)
E. Anjurkan pasien untuk berkenalan dengan orang lain dilingkungan sekitarnya
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih salah satu jawaban yang paling benar.
14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
12
Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 1
1 B
2 E
3 E
4 E
5 -
15. 13
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Tugas
Mandiri
Ny. B (45 tahun) di diagnosa menderita Ca. Payudara. Seminggu yang lalu, Pasien menjalani
mastektomi pada payudara kirinya. Sejak saat itu Pasien tampak lebih pendiam dan jarang
berbicara. Pandangan pasien selalu terarah ke sebelah kanan. Pasien tidak mau menoleh ke
sebelah kiri karena tidak mau melihat payudaranya yang telah diangkat. Pasien mengatakan
ia merasa menjadi orang yang tidak sempurna dan pasien merasa malu. Tugas Anda adalah:
1. Buatlah asuhan keperawatan pada kasus di atas
2. Lakukanlah analisis data dan masalah keperawatan!
3. Buatlah pohon masalah!
4. Tetapkanlah tindakan keperawatan
5. Lakukanlah evaluasi keperawatan
16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
14
Selamat Anda telah menyelesaikan mempelajari modul 2 ini, yang membahas tentang
“Asuhan keperawatan Pasien dengan masalah psikososial yaitu kehilangan dan gangguan
citra tubuh”. Saya yakin Anda cukup memahami uraian materi yang diberikan dengan sangat
baik. Modul ini sangat berharga bagi Anda dalam memberikan asuhan keperawatan pada
pasien dengan masalah psikososial yang terjadi di lahan praktek maupun di kehidupan
masyarakat.
Keberhasilan Anda dalam melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah
psikososial, sangat dipengaruhi oleh kemampuan Anda dalam melakukan pengkajian.
Karena dengan keberhasilan Anda melakukan pengkajian, secara otomatis Anda telah
memahami konsep dengan sempurna. Keberhasilan tersebut akan mempermudah Anda
untuk melakukan tindakan keperawatan..
Dalam modul 2 ini Anda juga belajar membuat pohon masalah. Pohon masalah tersebut
tentu yang berkaitan dengan kasus pasien Anda yaitu untuk kasus kehilangan dan gangguan
citra tubuh.
Saya mengharapkan agar pemahaman ini diterapkan dalam kasus-kasus yang ada dengan
pendekatan masalah psikososial. Untuk mengukur kembali pemahaman modul ini jangan
lupa untuk mengikuti Test Akhir Modul (TAM).
Terakhir, salam sejahtera buat semua teman sejawat yang ingin maju dan selamat buat
Anda yang telah menyelesaikan pembelajaran melalui modul ini.
Penutup
17. 15
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Herdman,T.H.(2012). NANDAInternationalNursingDiagnosesDefinitionand Classification,
2012-2014. Oxford: Wiley-Blackwell
Keliat, B.A., dkk. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas (CMHN - Basic Course).
Jakarta: EGC
Stuart,G.W. (2009). Principles and Practice of Psychiatric Nursing. 8th edition. Missouri :
Mosby
Daftar
Pustaka
18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
16
Daftar
Gambar
• http://www.slideshare.net/ferdiansahumar/ppt-asuhan-keperawatan-jiwa
• http://buahhati.co.id/wp-content/uploads/2014/10/Cara-Mencegah-Penularan-Sakit-Mata-
Kepada-Bayi.jpg
• https://rofiwida.wordpress.com/about/
• https://infusionnurse.files.wordpress.com/2012/04/4411268_l.jpg
• http://www.artikelkeperawatan.info/asuhan-keperawatan-pada-pasien-keracunan-510.
html
• http://i0.wp.com/www.kabarmaya.com/wp-content/uploads/2015/03/Kiat-Kiat-Mengatasi-
Depresi-Dengan-Diri-Sendiri.png?fit=1024%2C1024
19. 17
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS)
2015