Isolasi sosial merupakan masalah utama yang dialami klien. Laporan ini menjelaskan definisi, faktor risiko, gejala, dan diagnosis isolasi sosial serta rencana tindakan keperawatan untuk meningkatkan keterlibatan sosial dan harga diri klien."
LAPORAN PENDAHULUAN
ISOLASI SOSIAL
Disusununtuk memenuhi tugas praktik Klinik Keperawatan Jiwa
Disusun Oleh :
Nungki widyastuti / 081191021
PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2021
2.
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATANKLIEN DENGAN MASALAH
KEPERAWATAN JIWA ISOLASI SOSIAL
A. Masalah Utama
Isolasi sosial
B. Proses Terjadinya Masalah
1. Definisi
Isolasi sosial merupakan pertahanan diri seseorang terhadap orang
lain maupun lingkungan yang menyebabkan kecemasan pada diri sendiri
dengan cara menarik diri secara fisik maupun psikis. Isolasi sosial adalah
gangguan dalam berhubungan yang merupakan mekanisme individu
terhadap sesuatu yang mengancam dirinya dengan cara menghindari
interaksi dengan orang lain dan lingkungan. Isolasi sosial merupakan
upaya mengindari komunikasi dengan orang lain karena merasa
kehilangan hubungan akrab dan tidak mempunyai kesempatan untuk
berbagi rasa, pikiran dan kegagalan (Rusdi, 2013).
Kerusakan interaksi sosial merupakan suatu gangguan hubungan
interpersonal yang terjadi akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel
yang menimbulkan prilaku maladaptif dan mengganggu fungsi seseorang
dalam hubungan sosial (Depkes RI, 2011). Suatu keadaan kesepian yang
dialami seseorang karena orang lain menyatakan sikap yang negatif dan
mengancam (Townsend, 2012).
3.
2. Faktor Prediposisi
Terjadinyaperilaku menarik diri adalah kegagalan perkembangan
yang apat mengakibatkan individu tidak percaya diri, tidakk percaya orang
lain, ragu, takut salah, putus asa terhadap hubungan dengan orang lain.
Menghindari dari orang lain, tidak mampu merumuskan keinginan dan
merasa tertekan.
3. Faktor Presipitasi
Terjadinya faktor sosiokultural karena menurunnya stabilitas
keluarga dan terpisah karena meninggal dan faktor psikologis seperti
berpisah dengan orang terdekat atau kegagalan orang lain untuk
bergantung.
4. Tanda dan Gejala
Isolasi sosial menarik diri sering ditemukan adanya tanda dan
gejala sebagai berikut (Yosep iyus, 2012):
a. Data Subjektif
1) Pasien menceritakan perasaan kesepian atau ditolak oleh orang lain
2) Pasien merasa tidak aman berada dengan orang lain
3) Pasien mengatakan hubungan yang tidak berarti dengan orang lain
4) Pasien merasa bosan dan lambat menghabiskan waktu
5) Pasien tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan
6) Pasien merasa tidak berguna
7) Pasien tidak yakin dapat melangsungkan hidup
4.
b. Data Objektif
1)Tidak memiliki teman dekat
2) Menarik diri
3) Tidak komunikatif
4) Tindakan berulang dan tidak bermakna
5) Asyik dengan pikirannya sendiri
6) Tak ada kontak mata
7) Tampak sedih, afek tumpul
5. Akibat Tejadinya Masalah
Klien dengan perilaku menarik diri dapat berakibat adanya terjai
resiko perubahan sensori persepsi (halusinasi). Halusinasi ini merupakan
salah satu orientasi realitas yang maladatif, dimana halusinasi adalah
persepsi klien terhadap lingkungan tanpa stimulus yang nyata artinya klien
menginterprestasikan sesuatu yang nyata tanpa stimulus atau rangsangan
eksternal.
6. Pohon Masalah
Isolasi sosial: menarik
diri Core problem
Gangguan konsep diri: harga diri rendah
Defisit perawatan diri
Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi
5.
C. Masalah Keperawatandan Data Yang Perlu Dikaji
1. Isolasi sosial
a. Data subjektif
Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa,
bodooh, mengkritik diri sendiri, dan mengungkapkan perasaan malu
terhadap diri sendiri.
b. Data objektif
Klien nampak terlihat apatis, ekspresi sedih, menyendiri, berdiam diri
dikamar dan tampak diam.
2. Ganguan konsep diri : harga diri rendah
1) Data subjektif
Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa,
bodoh, mengkritik diri sendiri, dan mengungkapkan perasaan malu
terhadap diri sendiri.
2) Data objektif
Klien tampak suka sendiri, bingung bila disuruh memilih, ingin
mencederai diri.
6.
D. Diagnosa Keperawatan(SDKI)
a. Isolasi Sosial (D. 0121)
Definisi : Definisi : Ketidakmampuan untuk membina hubungan yang erat,
hangat, terbuka, dan interdependen dengan orang lain.
Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
- Merasa ingin sendirian
- Merasa tidak aman di tempat
umum
Subjektif :
- Merasa berbeda dengan orang
lain
- Merasa tidak mempunyai
tujuan yang jelas
Objektif
- Menarik diri
- Tidak berminat/menolak
berinteraksi dengan orang
lain atau lingkungan
Objektif :
- Afek datar
- Afek sedih
- Tidak ada kontak mata
- Riwayat ditolak
b. Harga Diri Rendah (D.0086)
Definisi :Evaluasi atau perasaan negatif terhadap diri sendiri atau
kemampuan klien seperti tidak berarti, tidak berharga, tidak
berdaya yang berlangsung dalam waktu lama dan terus menerus.
7.
Gejala dan TandaMayor Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
- Merasa tidak mampu
melakukan apapun
- Merasa malu/bersalah
- Merasa tidak memiliki
kelebihan atau kemampuan
positif
Subjektif :
- Merasa sulit konsentrasi
- Mengungkapkan
keputusasaan
Objektif
- Enggan mencoba hal baru
Objektif :
- Kontak mata kurang
- Berbicara pelan dan lirih
- Pasif
- Sulit membuat keputusan
E. Rencana Asuhan Keperawatan
No Tujuan dan kriteria Hasil
(SLKI)
Intervensi (SIKI) TTD
1. Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama ... x 24 jam,
Terapi Aktivitas
(I.05186)
8.
maka Keterlibatan Sosial
(L.13115)meningkat , dengan
kriteria hasil :
- Minat interaksi meningkat
- Verbalisasi tujuan yang jelas
meningkat
- Minat terhadap aktivitas
meningkat
- Verbalisasi ketidakamanan
ditempat umum menurun
- Perilaku menarik diri
menurun
- Verbalisasi perasaan berbeda
dengan orang lain menurun
- Afek murung/sedih menurun
- Kontak mata membaik
Observasi :
- Identifikasi defisit
tingkat aktivitas
- Monitor respon
emosional, fisik, sosial,
dan spiritual terhadap
aktivitas
Terapeutik :
- Fasilitasi fokus pada
kemampuan, bukan
defisit yang dialami
- Fasilitasi makna aktivitas
yang dipilih
- Fasilitasi memilih
aktivitas dan tetapkan
tujuan aktivitas yang
konsiten sesuai
kemampuan fisik,
psikologis, dan sosial
- Jadwalkan aktivitas
dalam rutinitas sehari-
hari
- Berikan penguatan
positif atas partisipasi
dalam aktivitas
Edukasi :
- ajarkan cara melakukan
aktivitas yang telah
dipilih
- Anjurkan keluarga untuk
memberi penguatan
2. Setelah dilakukantindakan
keperawatan selama ... x 24 jam,
maka Harga Diri (L.09069)
meningkat , dengan kriteria
hasil :
- Penilaian diri positif
meningkat
- Perasaan memiliki kelebihan
atau kemampuan positif
meningkat
- Minat mencoba hal baru
meningkat
- Konsentrasi meningkat
- Kontak mata meningkat
- Aktif meningkat
- Percaya diri berbicara
meningkat
- Kemampuan membuat
keputusan meningkat
- Perasaan tidak mampu
melakukan apapun menurun
Manajemen Perilaku
(I.12463)
Observasi :
- Identifikasi harapan
untuk mengendalikan
perilaku
Terapeutik :
- Diskusikan tanggung
jawab terhadap perilaku
- Jadwalkan kegiatan
terstruktur
- Tingkatkan aktivitas fisik
sesuai kemampuan
- Bicara dengan nada
rendah dan tenang
- Cegah perilaku pasif dan
agresif
- Beri penguatan positif
terhadap keberhasilan
mengendalikan perilaku
- Hindari sikap
mengancam dan berdebat
Edukasi :
- Informasikan keluarga
bahwa keluarga sebagi
11.
STRATEGI PELAKSANAAN 1
PertemuanI
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
a.Klien mengatakan malas untuk bergaul dengan teman dan tetangga
b.Klien tampak sering mondar mandir
c.Klien tampak sering duduk dan tidur sendiri
d.Klien tampak sering menundukkan kepala
e.Afek datar tanpa ekspresi.
2. Diagnosa keperawatan
Menarik diri : Isolasi sosial
3. Tujuan SP 1
a.Klien dapat mempraktikkan cara berkenalan dengan orang lain
b.Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
c.Klien dapat mengetahui keuntungan berinteraksi dengan orang lain
d.Klien dapat mengetahui kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
e.Klien dapat mempraktikkan kegiatan latihan berbincang-bincang
f. Klien dapat memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang dengan
orang lain dalam kegiatan harian
4. Tindakan keperawatan
a.Bina hubungan saling percaya
12.
b.Diskusi dengan kliententang keuntungan dan kerugian berinteraksi
dengan orang lain
c.Bantu klien barlatih cara berkenalan dengan 1 orang
d.Bantu klien memasukkan cara berkenalan dengan orang lain ke dalam
jadwal kegiatan hariannya.
B. Strategi Komunikasi
1. FASE ORIENTASI (PERKENALAN)
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi ibu, perkenalkan nama saya.......biasa
dipanggil..........”saya mahasiswa Universitas Kusuma Husada
Surakarta yang akan merawat ibu.
“kalau boleh tau nama ibu siapa? Suka dipanggil siapa?
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Ibu disini sudah berapa lama?
apakah ibu masih ingat siapa yang membawa ibu kesini? saya lihat
ibu sering menyendiri, apakah ibu jarang ngobrol sama teman?
c. Kontrak Waktu
“Bagaimana kalau kita ngobrol tentang keuntungan dan kerugian
berkenalan dengan teman serta cara berkenalan dengan teman? Ibu
maunya kita ngobrol berapa lama? dimana kita ngobrol?ditempat
tidur ibu saja ya ? Bagaimana jika 15menit?
13.
2. FASE KERJA
”sekarangcoba ibu ceritakan, apa yang membuat ibu suka menyendiri?
apakah ibu sebelumnya suka menyendiri? Penyebabnya apa bu? sama
tidak dengan sekarang? Menurut ibu apa saja keuntungan berkenalan
dengan orang lain? Kalau kerugiannya apa bu? ada berapa tahap
berkenalan dengan orang lain bu? Yang pertama ibu memperkenalkan
nama ibu.. hai boleh kenalan tidak? Nama saya….suka
dipanggil….namamu siapa? Suka dipanggil siapa? ayo coba ibu lakukan
cara perkenalan dengan orang lain. Bagus.. ibu pinta sudah bisa
berkenalan dengan orang lain.
3. FASE TERMINASI
a. Evaluasi Subyektif
”Bagaimana perasaan Ibusetelah kita ngobrol tadi? senangkah ibu
sudah bisa mengobrol”
b. Evaluasi Obyektif
Coba ibu sebutkan penyebab ibu menyendiri? Apa keuntungannya dan
kerugiannya berkenalan dengan orang lain?coba ibu praktikkan cara
berkenalan dengan orang lain?
c. Rencana Tindak Lanjut
“Bagaimana jika kegiatan ini dimasukkan ke jadwal kegiatan harian
ibu?”
14.
d. Kontrak
1) Topik
“bagaimanakalau ibu mempraktekkan cara berkenalan dengan 1
orang teman yang ada disini?”
2) Waktu
”bagaimana kalau besok? Berkenalan 15 menit saja
3) Tempat
”Besok kenalannya disebelah kamar ibu saja….
15.
DAFTAR PUSTAKA
Dermawan, Dedendan Rusdi. (2013). Konsep dan Kerangka Kerja Asuhan
Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Gosyen Publishing
PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnostik, Edisi 1, Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan Edisi 1, Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1, Jakarta: DPP PPNI.
Townsend M C. (2012). Diagnosa Keperawatan Pada Perawatan Psikiatri:
Pedoman Untuk Pembuatan Rencana Perawatan. Jakarta: EGC
Yosep Iyus, 2009. Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama.