Dokumen tersebut membahas metode pemberian asuhan keperawatan modular, yang menerapkan sistem tim kecil 2-3 perawat yang bertanggung jawab atas 8-12 pasien. Metode ini memberikan asuhan komprehensif secara terintegrasi dari masuk hingga pulang pasien, namun membebani perawat dengan jumlah pasien yang besar.
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakitRahayoe Ningtyas
Dokumen tersebut membahas beberapa metode untuk menganalisis kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit, termasuk metode rasio, Gillies, dan standar Depkes. Metode-metode tersebut mempertimbangkan faktor seperti tingkat ketergantungan pasien, jumlah pasien, dan jam perawatan yang dibutuhkan."
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakitRahayoe Ningtyas
Dokumen tersebut membahas beberapa metode untuk menganalisis kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit, termasuk metode rasio, Gillies, dan standar Depkes. Metode-metode tersebut mempertimbangkan faktor seperti tingkat ketergantungan pasien, jumlah pasien, dan jam perawatan yang dibutuhkan."
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat DaruratElon Yunus
Dokumen tersebut membahas tentang aspek etik dan hukum dalam pelayanan keperawatan darurat. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah definisi etik dan hukum dalam konteks pelayanan kesehatan, alasan pentingnya aspek hukum, berbagai kebijakan yang memberikan jaminan hukum terhadap pelayanan darurat seperti UU No. 29/2004 dan UU No. 36/2009, serta peraturan terkait kompetensi dan pelimp
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Metode focus merupakan metode dokumentasi keperawatan yang menggunakan format DAR (Data-Action-Response) untuk mencatat asuhan keperawatan dengan menitikberatkan pada masalah utama pasien. Metode ini memiliki keuntungan seperti istilah yang lebih positif dan fleksibel dalam pencatatan.
Manajemen konflik melibatkan identifikasi penyebab dan jenis konflik serta upaya penanganannya untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif melalui komunikasi terbuka dan tanggung jawab bersama dalam penyelesaian perbedaan. Konflik dapat diselesaikan dengan berbagai cara seperti musyawarah, konfrontasi, atau bekerjasama untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan bagi semua pihak.
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)Yabniel Lit Jingga
Dokumen ini membahas metode Need dan Douglas untuk menghitung kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit berdasarkan klasifikasi pasien menjadi 3 kategori: minimal, parsial, dan total. Metode Douglas menetapkan standar waktu perawatan untuk setiap kategori dan menghitung jumlah perawat yang dibutuhkan untuk setiap shift berdasarkan jumlah pasien. Contoh kasus menunjukkan cara menghitung jumlah perawat pagi, sore, dan malam
Manajemen keperawatan adalah proses bekerja melalui upaya anggota staf keperawatan untuk memberikan pelayanan kesehatan dan bantuan kepada pasien. Proses manajemen keperawatan meliputi perencanaan, pengorganisasian, perekrutan, pengarahan, dan pengendalian personal keperawatan untuk mengoptimalkan mutu pelayanan kesehatan bagi pasien dan keluarga. Prinsip-prinsipnya meliputi pembagian kerja, tanggung jawab, disipl
Dokumen ini membahas sistem klasifikasi pasien dengan tujuan membantu mengelompokkan pasien berdasarkan kebutuhan perawatan mereka. Ada tiga kategori klasifikasi pasien yaitu perawatan minimal, intermediate, dan maksimal berdasarkan tingkat ketergantungan pasien. Klasifikasi ini digunakan untuk menentukan jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan.
Modul ini membahas beberapa model dokumentasi keperawatan, yaitu SOR, POR, catatan perkembangan, dan flowsheet. Model POR adalah model yang berorientasi pada masalah dengan empat komponen utama: data dasar, daftar masalah, rencana tindakan, dan catatan perkembangan.
Perawat terdakwa kasus aborsi ilegal terancam hukuman penjara 5,5 tahun karena membantu dokter melakukan aborsi pada tiga pasien dengan mempersiapkan peralatan. Tindakannya melanggar etika keperawatan dan undang-undang kesehatan karena aborsi dapat membahayakan kesehatan pasien dan janin.
Nursing case manajement adalah bentuk pemberian asuhan keperawatan dan manajemen sumber daya terkait yang memungkinkan manajemen strategis biaya dan mutu oleh perawat untuk episode penyakit pasien hingga perawatan lanjut. Patient focus adalah pengorganisasian asuhan keperawatan dimana perawat memberikan asuhan menyeluruh kepada satu pasien.
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakitALIYAH MS
Dokumen tersebut membahas analisis kebutuhan tenaga perawatan di rumah sakit. Ada beberapa cara untuk menghitung kebutuhan tersebut, seperti menggunakan rasio tempat tidur terhadap tenaga perawat, atau menghitung berdasarkan beban kerja setiap tugas perawatan. Dokumen ini juga membahas faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan tenaga perawat seperti perubahan jenis pelayanan, keluhan pasien, atau be
Manajemen keperawatan adalah proses pengelolaan sumber daya untuk memberikan asuhan keperawatan secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan organisasi. Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) merupakan sistem yang memungkinkan perawat memberikan asuhan secara terstruktur. Terdapat beberapa model MAKP, termasuk fungsional, kasus, tim, dan primer.
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat DaruratElon Yunus
Dokumen tersebut membahas tentang aspek etik dan hukum dalam pelayanan keperawatan darurat. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah definisi etik dan hukum dalam konteks pelayanan kesehatan, alasan pentingnya aspek hukum, berbagai kebijakan yang memberikan jaminan hukum terhadap pelayanan darurat seperti UU No. 29/2004 dan UU No. 36/2009, serta peraturan terkait kompetensi dan pelimp
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Metode focus merupakan metode dokumentasi keperawatan yang menggunakan format DAR (Data-Action-Response) untuk mencatat asuhan keperawatan dengan menitikberatkan pada masalah utama pasien. Metode ini memiliki keuntungan seperti istilah yang lebih positif dan fleksibel dalam pencatatan.
Manajemen konflik melibatkan identifikasi penyebab dan jenis konflik serta upaya penanganannya untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif melalui komunikasi terbuka dan tanggung jawab bersama dalam penyelesaian perbedaan. Konflik dapat diselesaikan dengan berbagai cara seperti musyawarah, konfrontasi, atau bekerjasama untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan bagi semua pihak.
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)Yabniel Lit Jingga
Dokumen ini membahas metode Need dan Douglas untuk menghitung kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit berdasarkan klasifikasi pasien menjadi 3 kategori: minimal, parsial, dan total. Metode Douglas menetapkan standar waktu perawatan untuk setiap kategori dan menghitung jumlah perawat yang dibutuhkan untuk setiap shift berdasarkan jumlah pasien. Contoh kasus menunjukkan cara menghitung jumlah perawat pagi, sore, dan malam
Manajemen keperawatan adalah proses bekerja melalui upaya anggota staf keperawatan untuk memberikan pelayanan kesehatan dan bantuan kepada pasien. Proses manajemen keperawatan meliputi perencanaan, pengorganisasian, perekrutan, pengarahan, dan pengendalian personal keperawatan untuk mengoptimalkan mutu pelayanan kesehatan bagi pasien dan keluarga. Prinsip-prinsipnya meliputi pembagian kerja, tanggung jawab, disipl
Dokumen ini membahas sistem klasifikasi pasien dengan tujuan membantu mengelompokkan pasien berdasarkan kebutuhan perawatan mereka. Ada tiga kategori klasifikasi pasien yaitu perawatan minimal, intermediate, dan maksimal berdasarkan tingkat ketergantungan pasien. Klasifikasi ini digunakan untuk menentukan jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan.
Modul ini membahas beberapa model dokumentasi keperawatan, yaitu SOR, POR, catatan perkembangan, dan flowsheet. Model POR adalah model yang berorientasi pada masalah dengan empat komponen utama: data dasar, daftar masalah, rencana tindakan, dan catatan perkembangan.
Perawat terdakwa kasus aborsi ilegal terancam hukuman penjara 5,5 tahun karena membantu dokter melakukan aborsi pada tiga pasien dengan mempersiapkan peralatan. Tindakannya melanggar etika keperawatan dan undang-undang kesehatan karena aborsi dapat membahayakan kesehatan pasien dan janin.
Nursing case manajement adalah bentuk pemberian asuhan keperawatan dan manajemen sumber daya terkait yang memungkinkan manajemen strategis biaya dan mutu oleh perawat untuk episode penyakit pasien hingga perawatan lanjut. Patient focus adalah pengorganisasian asuhan keperawatan dimana perawat memberikan asuhan menyeluruh kepada satu pasien.
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakitALIYAH MS
Dokumen tersebut membahas analisis kebutuhan tenaga perawatan di rumah sakit. Ada beberapa cara untuk menghitung kebutuhan tersebut, seperti menggunakan rasio tempat tidur terhadap tenaga perawat, atau menghitung berdasarkan beban kerja setiap tugas perawatan. Dokumen ini juga membahas faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan tenaga perawat seperti perubahan jenis pelayanan, keluhan pasien, atau be
Manajemen keperawatan adalah proses pengelolaan sumber daya untuk memberikan asuhan keperawatan secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan organisasi. Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) merupakan sistem yang memungkinkan perawat memberikan asuhan secara terstruktur. Terdapat beberapa model MAKP, termasuk fungsional, kasus, tim, dan primer.
Dokumen tersebut membahas definisi perawat dan keperawatan serta cara menjadi perawat yang baik. Definisi perawat mencakup seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan keperawatan dan berwenang memberikan pelayanan kesehatan. Sedangkan definisi keperawatan adalah layanan kesehatan profesional berbasis ilmu keperawatan. Cara menjadi perawat yang baik meliputi memiliki pendidikan perawat yang sah, menjalankan hak dan kewajiban,
Model praktek keperawatan dapat diimplementasikan dalam berbagai sistem, seperti private duty nursing, metode aplikasi klien, fungsional nursing, case management, dan ProACT. Setiap sistem memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu dalam menyediakan pelayanan keperawatan yang berfokus pada kebutuhan pasien secara menyeluruh atau efisiensi.
Metode penugasan fungsional membagi tugas perawatan berdasarkan jenis pekerjaan. Ada kepala ruangan, perawat staff, perawat pelaksana, pembantu perawat, dan tenaga administrasi. Metode penugasan pasien menugaskan satu perawat untuk beberapa pasien. Metode tim melibatkan kelompok perawat dalam merawat sekelompok pasien. Metode perawatan primer menetapkan satu perawat untuk merencanakan dan mengkoordinasikan perawatan pasien sel
Dokumen tersebut membahas tentang Model Praktek Keperawatan Profesional (MPKP) dan Pendekatan Modifikasi Keperawatan Primer. MPKP adalah sistem yang memungkinkan perawat memberikan asuhan keperawatan secara profesional. Pendekatan modifikasi keperawatan primer menetapkan satu perawat primer untuk 4-6 pasien dan bertanggung jawab selama 24 jam.
Modul ini membahas peran perawat sebagai penyuluh gizi dengan tujuan membantu mengatasi masalah gizi pasien. Peran perawat meliputi pemberi asuhan, advokat pasien, edukator kesehatan, koordinator pelayanan, dan kolaborator dengan ahli gizi. Penyuluhan gizi bertujuan meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku gizi yang baik pada individu, keluarga, dan masyarakat. Langkah penyuluhan
Modul ini membahas tentang etika dan kode etik keperawatan. Kode etik keperawatan merupakan pedoman perilaku perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan. Modul ini menjelaskan pengertian dan tujuan kode etik, serta beberapa kode etik keperawatan seperti yang ditetapkan oleh PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) dan ICN (International Council of Nursing).
Modul ini membahas tentang etika dan kode etik keperawatan. Kode etik keperawatan merupakan pedoman perilaku bagi perawat dalam melaksanakan tugasnya dan melindungi perbuatan yang tidak profesional. Modul ini menjelaskan pengertian dan tujuan kode etik, kode etik keperawatan PPNI dan ICN serta hubungan antara perawat dengan pasien, praktek, masyarakat, teman sejawat dan profesi.
Dokumen tersebut membahas beberapa metode penugasan dalam pelaksanaan praktek keperawatan, yaitu metode fungsional, metode penugasan pasien, metode penugasan tim, metode perawatan primer, dan metode modul. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi. Metode yang tepat dipilih berdasarkan jumlah tenaga keperawatan yang tersedia.
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Asuhan keperawatan merupakan titik sentral dalam pelayanan keperawatan,
oleh karena itu manajemen asuhan keperawatan yang benar akan meningkatkan
mutu pelayanan asuhan keperawatan. Tujuan asuhan keperawatan adalah untuk
memandirikan pasien sehingga dapat berfungsi secara optimal. Untuk mencapai
kondisi tersebut diperlukan manajemen asuhan keperawatan yang profesional, dan
salah satu faktor yang menentukan dalam manajemen tersebut adalah bagaimana
asuhan keperawatan diberikan oleh perawat melalui berbagai pendekatan model
asuhan keperawatan yang diberikan.
Penetapan dan keberhasilan model pemberian asuhan keperawatan yang
digunakan di suatu rumah sakit sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya
adalah bagaimana pemahaman perawat tentang model-model asuhan keperawatan
tersebut. Salah satu model yang akan di bahas pada kelompok kami yaitu Metode
Keperawatan Modular memiliki kesamaan baik dengan metode keperawatan
maupun metode keperawatan primer (Gillies, 1994). Dalam memberikan asuhan
keperawatan dengan menggunakan metode keperawatan modular, satu tim yang
terdiri dari dua hingga tiga perawat memiliki tanggung jawab penuh pada
sekelompok pasien berkisar 8 sampai 12 orang (Magargal, 1987). Hal ini tentu saja
dengan suatu persyaratan peralatan yang di butuhkan dalam perawatan cukup
memadai.
Adapun salah satu kelebihan dari modular berupa memfasilitasi pelayanan
keperawatan yang komprehensif dan holistik dengan pertanggungjawaban yang
jelas. Kekurangan nya berupa beban kerja tinggi terutama jika jumlah klien banyak
sehingga tugas rutin yang sederhana terlewatkan.
Maka dari itu kelompok 3b membahas “Sistem dan Metode Pemberian Askep
Modular”. Dengan tujuan perawat mampu mengaplikasikan dan memberikan asuhan
keperawatan secara langsung.
2. 2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang diuraikan di atas, maka permasalahan
dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana metode pemberian asuhan keperawatan secara modular dan struktur ?
2. Apa metode asuhan keperawatan modular?
3. Apa kelebihan dan kekurangan metode suhan keperawatan modular?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan Umum
Setelah munyusun makalah ini mahasiswa mampu menerapkan pemberian
asuhan keperawatan modular kepada pasien.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengetahuan tentang sistimatika penulisan, kerangka teoritis
metode asuhan keperawatan modular.
b. Mengetahui cara metode pemberian askep secara modular.
1.4 Manfaat Penulisan
Sesuai dengan latar belakang masalah dan tujuan penulisan yang akan dicapai,
maka manfaat yang dapat diharapkan di penelitian ini adalah:
1. Bagi Kelompok
Dapat menambah wawasan dan pemahaman tentang metode pemberian askep
modular.
2. Bagi Kelompok 3b
Dapat menambah pengetahuan dan pengertian tentang metode modular.
3. Bagi Profesi
Dapat memberikan sumbangan ilmu bagi ilmu keperawatan.
4. Bagi Institusi Pendidikan
Digunakan sebagai sumber informasi, khasanah, wacana, kepustakaan serta
dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya.
3. 3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Metode ini adalah suatu variasi dan metode keperawatan primer. Metode
keperawatan modular memiliki kesamaan baik dengan metode keperawatan ti
maupunmetode keperawatan primer (Gillies, 1994). Metode ini sama dengan metode
keperawatan tim karena baik perawat professional maupun non professional bekerja
sama dalam memberikan asuhan keperawatan dibawah kepemimpinan seorang
perawat professional.
Disamping ini, dikatakan memiliki kesamaan dengan metode keperawatan
primer karena dua atau tiga orang perawat bertanggung jawab atas sekelompok kecil
pasien sejak masuk dalam perawatan hingga pulang, bahkan sampai dengan waktu
follow up care. Metode modular yaitu metode gabungan antara Metode penugasan
tim dengan Metode perawatan primer. Metode ini menugaskan sekelompok perawat
merawat pasien dari datang sampai pulang.
Pengembangan model modular merupakan pengembangan dari primary
nursing yang digunakan dalam keperawatan dengan melibatkan tenaga professional
dan non professional. Model modular mirip dengan model keperawatan tim, karena
tenaga profesional dan non profesional bekerjasama dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada beberapa pasien dengan arahan kepemimpinan perawat
profesional.
Model modular mirip juga dengan model primer, karena tiap 2-3 perawat
bertanggung jawab terhadap asuhan beberapa pasien sesuai dengan beban kasus,
sejak pasien masuk, pulang dan setelah pulang serta asuhan lanjutan kembali ke
rumah sakit. Agar model ini efektif maka Kepala Ruangan secara seksama
menyusun tenaga profesional dan non profesionaln serta bertanggung jawab supaya
kedua tenaga tersebut saling mengisi dalam kemampuan, kepribadian, terutama
kepemimpinan.
4. 4
2.2 Struktur Metode Askep Modular
Dalam memberikan asuhan keperawatan dengan menggunakan metode
keperawatan modular, satu tim yang terdiri dari dua hingga tiga perawat memiliki
tanggung jawab penuh pada sekelompok pasien berkisar 8 sampai 12 orang
(Magargal, 1987). Hal ini tentu saja dengan suatu persyaratan peralatan yang di
butuhkan dalam perawatan cukup memadai.
Sekalipun dalam memberikan asuhan keperawatan dengan menggunakan
metode ini dilakukan oleh dua hingga tiga perawat, tanggung jawab paling besar
tetap ada pada perawat professional. Perawat professional memiliki kewajiban untuk
memimbing dan melatih non professional. Apabila perawat professional sebagai
ketua tim dalam keperawatan modular ini tidak masuk, tugas dan tanggung jawab
dapat digantikan oleh perawat professional lainnya yang berperan sebagai ketua tim.
Peran perawat kepala ruangan (nurse unit manager) diarahkan dalam hal
membuat jadwal dinas dengan mempertimbangkan kecocokan anggota dalam
bekerja sama, dan berperan sebagai fasilitator, pembimbing secara motivator.
2.3 Kelebihan & Kekurangan
Adapun kelebuhan dari metode modular yaitu :
Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif dan holistik
dengan pertanggungjawaban yang jelas.
Memungkinkan pencapaian proses keperawatan.
Konflik atau perbedaan pendapat antar staf daapt ditekan melalui rapat
tim,cara ini efektif untuk belajar.
Memberi kepuasan anggota tim dalam hubungan interpersonal.
Memungkinkan menyatukan kemampuan anggota tim yang berbeda-
beda dengan aman dan efektif.
Produktif karena kerjasama, komunikasi dan moral
Model praktek keperawatan profesional dapat dilakukan atau
diterapkan.
Memberikan kepuasan kerja bagi perawat.
Memberikan kepuasan bagi klien dan keluarga yang menerima asuhan
keperawatan.
Lebih mencerminkan otonomi
Menurunkan dana perawatan
5. 5
Kekurangan dari metode modular yaitu :
Beban kerja tinggi terutama jika jumlah klien banyak sehingga tugas
rutin yang sederhana terlewatkan.
Pendelegasian perawatan klien hanya sebagian selama perawat
penanggung
jawab klien bertugas
Hanya dapat dilakukan oleh perawat profesional
Biaya relatif lebih tinggi dibandingkan metode lain karena lebih
banyak menggunakan perawat profesional.
Perawat harus mampu mengimbangi kemajuan teknologi
kesehatan/kedokteran
Perawat anggota dapat merasa kehilangan kewenangan
Masalah komunikasi
6. 6
BAB III
KASUS
3.1 Kasus
Pada kamis, 28 maret 2013 ada 13 pasien masuk ke IGD dengan waktu yang
berbeda dan penyakit yang berbeda pula. Saat itu pasien dikirim ke ruang bedah.
Pasien 1 : mengalami fraktur femur (novitasari)
Pasien 2 : mengalami hydronefrosis (deni noviyana)
Pasien 3 : mengalami CKS (an susanti)
Pasien 4 : mengalami Ca.Mamae (sumarni)
Pasien 5 : mengalami hydrocepalus (merry eliyana)
Pasien 6 : mengalami luka bakar (safitri)
Pasien 7 : mengalami apendiksitis (riza wardati)
Pasien 8 : mengalami apendiksitis (nopita wulandari)
Pasien 9 : mengalami luka bakar eks.bawah (tomi ardiyan)
Pasien 10 : mengalami CKR (dewi setiorini)
Pasien 11 : mengalami fraktur tibia (uswatun zulfa)
Pasien 12 : mengalami Ca.mamae (radna vilusa)
Pasien 13 : mengalami hydrocepalus (rina purdaningsih)
Perawat 1 : suwati
Perawat 2 : rika susanti
Perawat 3 : budi supratman
Perawat 4 : riyalita
Op,PP, & pembaca naskah : mega nopridawati
Dokumentasi: laura puspa sari
Roleplay 1
Pukul 13.30 WIB perawat shif pagi melakukan operan pada perawat shif siang dengan
memberitahukan jumlah pasien yang masuk saat hari itu beserta penyakitnya. Sejalan dengan
melakukan operan, perawat shif siang mengecek kondisi pasien nya masing- masing. Jumlah
pasien yang baru masuk ada 13 pasien.
Rika : kak lita, riwayat pasien baru masuk sudah di buat belum ya sama yang shif pagi?
Lita : sudah ada ni kak, tapi belum banyak data yang di isi.
Budi : yukk kita lakukan pengkajian sama pasien nya saja.
7. 7
Suwati : yaa, Cuma kan ni pasien nya banyak, sementara kita hanya 4orang yang jaga. Jadi
kita bagi- bagi pasien saja kak, gimana kalian setuju gag??
Rika : setuju! jadi biar tidak terbengkalai pasien yang lainnya.
Roleplay2
Setelah mereka membagi tugas nya masing- masing maka perawat langsung mengambil
tindakan untuk melakukan pengkajian pada pasien yang telah ditentukan.
Budi : (melakukan kunjungan pada pasien1, 2 dan 3)
Budi : siang ibu , ass. Gimana kabarnya bu hari ini??
Novitasari : masih seperti kemarin dek.
Budi : apa yang ibu rasakan saat ini?
Novitasari : pedih dek di paha ibu, kadang terasa panas, apa lagi kalau malem,
sakit sekali rasanya.
Budi : ya bu,, nanti biar kita kasi obat penghilang nyeri nya.
Biar ibu nyaman dengan kondisi ibu seperti ini.
Saya tensi dulu ya ibu nya.
Roleplay3
Perawat budi melakukan kunjungan pada pasien selanjut nya dengan kondisi perawat yang
berbeda. Seiring dengan visit ke pasien lainnya perawat yang lain juga melakukan kunjungan.
Perawat suwati melakukan kunjungan pada pasien 4,5 dan 6.
Suwati : selamat siang ibu, siapa namanya bu??
Sumarni: nama saya sumarni, biasa di panggil yuni.
Suwati : gimana dengan payudara ibu? Msih terasa sakit??
Sumarni : terkadang sakit ni dek, nyut nyutan rasanya. Semakin lama semakin
bengkak ni dek. Jadi gimana ni dek?
Suwati : ya bu, nanti kita biopsi ya, dan hasilnya bisa kita kabari kalau sudah keluar.
Sumarni : ya dek, makasi ya !
Begitupun selanjutnya suwati melakukan pengkajian pada pasien lainnya.
Roleplay3
Riyalita melakukan visit kepada pasien 7,8,dan 9.
Riyalita : ass. dek, perkenalkan kk perawat hari ini yng merawat adek nama
kk, riyalita.
Siapa nama adek?
8. 8
Riza : nama kami riza kk.
Riyalita : riza apa yang dirasakan sayang?
Riza : sakit perut kak.
Riyalita : ehmm ya nanti kk kasi obat ya buat ngilangi sakit perut nya riza.
riza mau makan?
Riza : dag nafsu makan kak
Riyalita : riza harus sering makan ya walaupun yang dimakan sedikit.
Kk permisi dulu ya kalau riza perlu apa apa , bisa suruh ibu nya
panggil kk ya. Permisi ibu
Perawat riyalita melakukan pengkajian pada pasien yang lain.
Roleplay4
Perawat rika melakukan pengkajian pada pasien 10, 11, 12 dan 13.
Rika : selamat siang ibu, saya disini perawat rika yang akan merawat ibu beberapa
hari ini. Nama ibu siapa?
Dewi : siang dek, nama saya dewi
Rika : ibu dewi kepala nya kena apa?
Dewi : kemarin saya jatuh dari motor, tapi saya pakek helm , Cuma kok masih sakit
ya??
Rika : kepala ibu kebentur sama benda keras, jadi ada benjolan, dan dahi ibu juga
ada lecet nya.
Nanti kita lakukan perawatan lukanya ya bu.
Dewi : ya dek, makasi ya
Begitu rika selesai melakukan pengkajian kepada pasien dewi , maka rika melakukan visit ke
pasien selanjutnya.
Ke 4 perawat tersebut melakukan pengkajian dan visit kepada pasien nya masing- masing
hingga pasien nya pulih dan di perbolehkan pulang ke rumah. Perawatan yang dilakukan
masing- masing perawat merupakan segala kebutuhan pasien yang mendasar bagi pasien.
Perawatan yang dilakukan dari mulai pasien datang hingga pasien pulang. Pasien pulang
dengan selang beberapa hari yang berbeda.
9. 9
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Model modular merupakan gabungan dari model tim dan primary model.
Metode ini menugaskan sekelompok perawat merawat pasien dari datang sampai
pulang. Keuntungan dan Kerugian sama dengan gabungan antara metode tim dan
metode perawat primer. Semua metode diatas dapat digunakan sesuai dengan situasi
dan kondisi ruangan. Jumlah staf yang ada harus berimbang sesuai dengan yang
telah dibahas pembicaraan yang sebelumnya.
4.2 Saran
Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan pada makalah ini. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan sekali kritik yang membangun bagi makalah ini,
sebagai rujukan dalam memperbaiki makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
10. 10
Daftar Pustaka
Lokakarya Kepala Bangsal Keperawatan, pusat pengembangan Keperawatan Corulus,
Jakarta, 1993
Modul kuliah Manajemen Keperawatan, dengan judul “Metode Penugasan” oleh Ibu
Sumijatun (2008)
Naskah .Lengkap Kursus Manajemen Keperawatan Rumah pasca kongres persi 1990, Ikatan
Rumah Sakit Jakarta Metropolltan.