SlideShare a Scribd company logo
GANGGUAN HUBUNGAN SOSIAL




Ns. Bela Purnama Dewi,S.Kep
PENGERTIAN
 GANGGUAN HUBUNGAN SOSIAL
  merupakan suatu hubungan interpersonal yg
  tjd akibat adanya kepribadian yg tdk fleksibel
  yg menimbulkan perilaku maladaptif dan
  mengganggu fungsi seseorang dalam
  berhubungan sosial
RENTANG RESPON SOSIAL

☻Sebagai makhluk sosial manusia
 membutuhkan org lain dan lingkungan
 sosial dalam memenuhi kebutuhan
 hidupnya sehari2.
☻Manusia tdk akan mampu memenuhi
 kebutuhan hidupnya tanpa ada
 hubungan dg lingk. Sosialnya.
☻Hub.dg orla dan lingk. Sosialnya
 menimbulkan respon2 sosial pada
 individu.
RENTANG RESPON
♣ ADAPTIF :
 Menyendiri
 Otonomi
 Kebersamaan
 Saling ketergantungan
♣ AMBANG BATAS :
 Kesepian
 Menarik diri
 Ketergantungan
♣ MALADAPTIF
 Manipulasi
 Impulsif
 Narkisisme
RESPON ADAPTIF adalah
 respon individu dalam penyelesaian
 masalah yg msh dapat diterima oleh
 norma2 sosial dan budaya yg umum
 berlaku, dg kata lain individu
 tersebut msh dalam batas2 normal
 dlm menyelesaikan masalahnya.
♥ A. MENYENDIRI (SOLITUTE)
  merupakan respon yg dibutuhkan
  seseorang untuk merenungkan apa yg
  telah dilakukan di lingk.sosialnya dan
  juga suatu cara mengevaluasi diri utk
  menentukan langkah2 selanjutnya.

♥ B.OTONOMI merupakan kemampuan
  individu dlm menentukan dan
  menyampaikan ide,pikiran,perasaan
  dlm hubungan sosial.
♥ C. KEBERSAMAAN merupakan
  suatu kondisi dalam hubungan
  interpersonal dimana individu
  mampu utk saling memberi dan
  menerima.
♥ D.SALING KETERGANTUNGAN
  merupakan suatu hubungan saling
  tergantung antar individu dg
  orla dlm rangka membina hub.
  interpersonal
 RESPON MALADAPTIF
  adalah respon individu dlm
  penyelesaian masalah yg
  menyimpang dari norma2 sosial
  dan budaya lingkungannya.

A.MANIPULASI :
Pada ggn hub.sosial jenis ini
 orang lain diperlakukan sbg
 obyek,hubungan terpusat pd mslh
 pengendalian orla.dan individu
 cenderung
• Berorientasi pada diri sendiri
  atau tujuan,bukan pada orang
  lain.
B. IMPULSIF
Individu impulsif tdk mampu
  merencanakan sesuatu,tidak
  mampu belajar dari
  pengalaman,tdk dapat diandalkan.
C.NARKISISME
Pada individu narkisisme
 terdapat harga diri yg
 rapuh,secara terus menerus
 berusaha mendapatkan
 penghargaan dan pujian,sikap
 egosentris,pencemburu,marah
 jika orla tdk mendukung.
PROSES PERAWATAN
PENGKAJIAN
• Dalam pengkajian ada beberapa
  faktor yg perlu dieksplorasi yaitu
 faktor pendukung/predisposisi
 faktor presipitasi terjadinya ggn hubungan
  sosial
 perilaku klien
 mekanisme koping.
1.FAKTOR
  PREDISPOSISI
1.FAKTOR TUMBUH
  KEMBANG
  Pada setiap tahapan tumbuh
   kembang individu ada tugas
   perkembangan yg harus
   dipenuhi agar tdk terjadi ggn
   dalam hubungan sosial.
 Tugas perkembangan pd msg2
  tahap tumbang ini memiliki
  karakteristik tersendiri.

Bila tgs2 dalam
 perkembangan ini tdk
 terpenuhi misalnya jika pd
 fase oral tugas membentuk
 rasa saling percaya maka
 akan menghambat fase
 perkembangan sosial
 berikutnya yg dapat
 2.FAKTOR KOMUNIKASI DLM
  KELUARGA
   Ggn komunikasi dalam keluarga
    merupakan faktor pendukung untuk
    terjadinya ggn dalam hubungan
    sosial.
 Dalam teori ini termasuk masalah
  komunikasi yg tdk jelas yaitu suatu
  keadaan dimana seorang anggota
  keluarga menerima pesan yg saling
  bertentangan dalam waktu
  bersamaan,ekspresi emosi yg tinggi
  dalam klrg yg menghambat utk
  berhubungan dg lingk. diluar keluarga.
3. FAKTOR SOSIAL BUDAYA
 Isolasi sosial atau mengasingkan
  diri dari lingkungan sosial
  merupakan suatu faktor
  pendukung terjadinya gangguan
  dalam hubungan sosial.

 Hal ini disebabkan oleh norma2
  yg salah dianut oleh keluarga,
  dimana setiap anggota keluarga
  yg tdk produktif seperti
  usila,penyakit kronis dan
  penyandang cacat diasingkan dari
4.FAKTOR BIOLOGIS
 Faktor biologis jg merupakan
  salah satu faktor pendukung
  terjadinya gangguan dalam
  hubungan sosial.
 Organ tubuh yg jelas dapat
  mempengaruhi terjadinya
  gangguan hubungan sosial adalah
  otak.
 Sebagai contoh :
  Pada klien schizofrenia yg
  mengalami masalah dalam
  hubungan sosial terdapat struktur
  yg abnormal pada otak seperti
  atropi otak, perubahan ukuran
  dan bentuk sel2 dalam limbik dan
  daerah kortikal.
TUGAS PERKEMBANGAN
1.Masa bayi :Menetapkan rasa
    percaya.
2.Masa bermain :
 Mengembangkan        otonomi dan
 awal perilaku mandiri.
3.Masa pra sekolah : Belajar
 menunjukkan inisiatif, rasa
 tanggung jawab dan hati nurani.
4.Masa sekolah : Belajar
 berkompetisi,bekerjasama dan
5.Masa pra remaja : Menjalin
 hubungan intim dg teman sesama
    jenis kelamin.
6.Masa remaja : Menjadi intim dg
    teman lawan jenis dan tdk
 tergantung pd ortu.
7.Masa dewasa muda : Menjadi
    saling tergantung antara ortu
 dan     teman, mencari pasangan,
    menikah,dan mempunyai anak.
8.Masa tengah baya : Belajar
 menerima hasil kehidupan yg
    sudah dilalui.
9.Masa dewasa tua : Berduka
 karena kehilangan dan
 mengembangkan       perasaan
 keterikatan dg budaya.
FAKTOR PRESIPITASI

1. FAKTOR EKSTERNAL
    Contohnya adalah stresor sosial
     budaya,yaitu stres yg ditimbulkan
     oleh keluarga.
 2.FAKTOR INTERNAL
 Contohnya adalah stresor psikologik, yaitu
  stres terjadi akibat ansietas yg
  berkepanjangan dan terjadi bersamaan dg
  keterbatasan kemampuan individu untuk
  mengatasinya.

 Ansietas ini dapat terjadi akibat tuntutan
  untuk berpisah dg orang terdekat atau tdk
  terpenuhinya kebutuhan ketergantungan
  individu.
MEKANISME
          KOPING
☻Mekanisme pertahanan diri yg sering
 digunakan pada masing2 gangguan
 hubungan sosial sangat bervariasi, seperti
 pada curiga adalah
 regresi,proyeksi,represi;
☻pada dependen adalah :regresi;
☻pada manipulatif adalah regresi,represi,
 isolasi;
☻pada menarik diri adalah
 :regresi,represi,isolasi.
PERILAKU
♥ Perilaku yg biasa muncul pada klien
  dg gangguan hubungan sosial adalah
  sbb :
♦ MENARIK DIRI
• Kurang spontan, apatis, ekspresi
  wajah kurang berseri, tdk
  merawat diri, kurang komunikasi
  verbal, masukan makan minum
  kurang, aktivitas menurun,
  rendah diri, posisi fetus pada
  saat tidur.
♦ CURIGA
• Tidak mampu mempercayai
  orla,bermusuhan,mengisolasi diri
  dalam lingkungan
♦ MANIPULASI
• Ekspresi perasaan yg tidak
  langsung pada tujuan,kurang
  asertif, mengisolasi diri dari
  hubungan sosial, harga diri
  yg rendah,sangat tergantung
  pada orang lain.
MASALAH KEPERAWATAN

☻Masalah keperawatan yg mungkin
  terkait dg masalah gangguan
  hubungan sosial adalah
  {Capernito,1995} :
• A.Ansietas.
• B.Isolasi sosial.
• C.Harga diri rendah.
• D.Defisit perawatan diri.
• E.Resiko mencederai dirisendiri.
☻Diagnosa keperawatan yg
  mungkin untuk masalah
  gangguan hubungan sosial
  adalah :
• A.ISOLASI SOSIAL: MENARIK
  DIRI
• B.GANGGUAN KONSEP DIRI :
  HARGA DIRI RENDAH
RENCANA KEPERAWATAN

£ TUJUAN
 Tujuan yg ingin dicapai secara umum
  dalam memberikan tindakan
  keperawatan adalah untuk
  menumbuhkan perasaan yg
  menyenangkan dalam hubungan
  interpersonal yg optimal dan
  menetapkan serta mempertahankan
  perubahan yg telah dicapaidalam
  hubungan interpersonal tsb.
☻Berikut ini adalah contoh tujuan
  khusus untuk klien menarik diri :
• 1.Klien dapat menyebutkan
  penyebab menarik diri.
• 2.Klien dapat menyebutkan
  keuntungan berhubungan dg
     orang lain.
• 3.Klien dapat melakukan
  hubungan sosial secara
  bertahap : klien-   perawat;
  klien-perawat- klien/perawat;
• Klien-kelompok; klien-keluarga.
• 4.Klien dapat mengungkapkan
  perasaannya setelah
  berhubungan dg orla.
• 5.Klien dapat memberdayakan
  sistem pendukung untuk
  memfasilitasi hubungan sosial.
TINDAKAN KEPERAWATAN

►MENARIK DIRI
 Perhatikan kebutuhan dasar
  fisiologis.
 Berikan kegiatan secara bertahap.
 Batasi pilihan yg akan ditawarkan
  pd klien.
 Perluas kontak dg klien. Sosial scr
  bertahap.
►CURIGA
 Tetapkan hubungan saling
  percaya.
 Jelaskan setiap prosedur kegiatan
  pd pasien.
 Perhatikan kebutuhan fisiologis
  klien.
 Hargai privacy klien.
 Batasi jumlah tim kprwtn yg
  merawat klien.
 Terbuka dan jujur.
 Diskusikan harapan tindakan
  keperawatan bersama2 dg klien.
 Libatkan klien dalam rencana
  prwtn.
 Hindari berbicara berbisik2 dan
  tdk jelas didekat klien.
 Lindungi hak klien bila klien
  menolak pengobatan atau
  perawatan.
►DEPENDEN
 Bantu klien untuk mengenali
  perasaannya.
 Anjurkan klien untuk menolong
  dirinya sendiri.
 Hindari memberi pujian untuk
  tingkah laku dependen.
 Buat rencana secara teratur dan
  buat jadwal untuk mengadakan
  kontak dg klien.
►MANIPULATIF
 Libatkan orang2 yg berarti bagi
  klien.
 Lindungan klien dari ancaman
  terhadap diri sendiri.
 Berpedoman pd respon tingkah
  laku klien.
 Berikan tindakan keperawatan
  secara terstruktur.
 Bantu klien untuk mengenali
  perasaannya.
 Fokuskan tindakan keperawatan
  kepada kekuatan klien.
 Buat batasan perilaku dg
  pendekatan terapi modifikasi
  perilaku.
EVALUASI
♦ Evaluasi dilakukan dg berfokus pd
  perubahan perilaku klien setelah
  diberikan tindakan keperawatan.

♦ Keluarga jg perlu dievaluasi karena
  merupakan sistem pendukung yg
  terutama,bahkan dapat dikatakan
  keluarga merupakan indikator dari
  keberhasilan perawatan klien.
♦ Sebagai contoh pd tahap evaluasi untuk klien menarik
  diri diharapkan :
¥ 1.Klien dapat menyebutkan
  penyebab menarik diri.
¥ 2.Klien dapat menyebutkan
  keuntungan berhubungan dg orla.
¥ 3.Klien dapat melakukan hubungan
  sosial secara bertahap.
¥ 4.Klien dapat mengungakapkan
  perasaannya setelah
  berhubungan dg orla.
¥ 5.Klien dapat memberdayakan
  sistem pendukungnya untuk
  memfasilitasi hubungan
  sosialnya.
• SP 1 PASIEN:
• Membina hubungan saling percaya,
• membantu pasien mengenal
  penyebab isolasi sosial,
• membantu pasien mengenal
  keuntunganberhubungan dan
  kerugian tidak berhubungan dengan
  orang lain,
• mengajarkan pasien berkenalan
• Orientasi
  (Perkenalan):

• “Selamat pagi ”
• “Saya H ……….., Saya senang dipanggil
  Ibu Her …………, Saya perawat di
  Puskesmas … yang akan merawat Ibu.”
• “Siapa nama Ibu? Senang dipanggil
  siapa?”
• “Apa keluhan S hari ini?” Bagaimana
  kalau kita bercakap-cakap tentang
  keluarga dan teman-teman S? Mau
  dimana kita bercakap-cakap?
• Kerja:

• (Jika pasien baru)
• ”Siapa saja yang tinggal serumah? Siapa yang
  paling dekat dengan S? Siapa yang jarang
  bercakap-cakap dengan S? Apa yang membuat
  S jarang bercakap-cakap dengannya?”
• (Jika pasien sudah lama dirawat)
• ”Apa yang S rasakan selama S dirawat disini?
  O.. S merasa sendirian? Siapa saja yang S
  kenal di ruangan ini”
• “Apa saja kegiatan yang biasa S lakukan
  dengan teman yang S kenal?”
• “Apa yang menghambat S dalam berteman
  atau bercakap-cakap dengan pasien yang
  lain?”
• Menurut S apa saja keuntungannya
  kalau kita mempunyai teman ? Wah
  benar, ada teman bercakap-cakap. Apa
  lagi ? (sampai pasien dapat
  menyebutkan beberapa) Nah kalau
  kerugiannya tidak mampunyai teman
  apa ya S ? Ya, apa lagi ? (sampai pasien
• dapat menyebutkan beberapa) Jadi
  banyak juga ruginya tidak punya teman
  ya. Kalau begitu inginkah S belajar
  bergaul dengan orang lain ?
• « Bagus. Bagaimana kalau sekarang
  kita belajar berkenalan dengan orang
  lain”
• “Begini lho S, untuk berkenalan
  dengan orang lain kita sebutkan
  dulu nama kita dan nama
  panggilan yang kita suka asal kita
  dan hobi. Contoh: Nama Saya S,
  senang dipanggil Si. Asal saya dari
  Bireun, hobi memasak”
• “Selanjutnya S menanyakan nama
  orang yang diajak berkenalan.
  Contohnya begini: Nama Bapak
  siapa? Senang dipanggil apa?
  Asalnya dari mana/ Hobinya apa?”
• “Ayo S dicoba! Misalnya saya
  belum kenal dengan S. Coba
  berkenalan dengan saya!”
• “Ya bagus sekali! Coba sekali lagi.
  Bagus sekali”
• “Setelah S berkenalan dengan
  orang tersebut S bisa melanjutkan
  percakapan tentang hal-hal yang
  menyenangkan S bicarakan.
  Misalnya tentang cuaca, tentang
  hobi, tentang keluarga, pekerjaan
  dan sebagainya.”
• Terminasi:

• ”Bagaimana perasaan S setelah kita
  latihan berkenalan?”
• ”S tadi sudah mempraktekkan cara
  berkenalan dengan baik sekali”
• ”Selanjutnya S dapat mengingat-ingat
  apa yang kita pelajari tadi selama saya
  tidak ada. Sehingga S lebih siap untuk
  berkenalan dengan orang lain. S mau
  praktekkan ke pasien lain. Mau jam
  berapa mencobanya. Mari kita
  masukkan pada jadwal kegiatan
  hariannya.”
• ”Besok pagi jam 10 saya akan
  datang kesini untuk mengajak S
  berkenalan dengan teman saya,
  perawat N. Bagaimana, S mau
  kan?”
• ”Baiklah, sampai jumpa.”
Gangguan hubungan-sosial

More Related Content

What's hot

Makalah komunikasi terapeutik
Makalah komunikasi terapeutikMakalah komunikasi terapeutik
Makalah komunikasi terapeutik
Warnet Raha
 
Prespektif Keperawatan Paliatif
Prespektif Keperawatan PaliatifPrespektif Keperawatan Paliatif
Prespektif Keperawatan Paliatif
Vicky Thio
 
Contoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitasContoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitas
Ns.Heri Saputro
 
Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ...
Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ...Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ...
Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ...Rc Suntown
 
Konsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan AdaptasiKonsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan Adaptasi
Widiastutiwiwi
 
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanTeori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanMuhammad Awaludin
 
Pendelegasian Dalam Keperawatan
Pendelegasian Dalam KeperawatanPendelegasian Dalam Keperawatan
Pendelegasian Dalam Keperawatan
Fransiska Oktafiani
 
Kb 1 konsep perawatan paliatif
Kb 1 konsep perawatan paliatifKb 1 konsep perawatan paliatif
Kb 1 konsep perawatan paliatifUwes Chaeruman
 
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanPelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanCsii M'py
 
Konsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutikKonsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutik
widya1972
 
Promkes di sekolah
Promkes di sekolahPromkes di sekolah
Promkes di sekolahom_wiez
 
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposal
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposalErsi setiani.21340027 p.ppt.proposal
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposal
sukkmaladewilaura
 
Konsep cultural awarenees
Konsep cultural awareneesKonsep cultural awarenees
Konsep cultural awareneesEdison Thomas
 
CARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.ppt
CARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.pptCARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.ppt
CARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.ppt
TYASLARASATI
 
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematianMakalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematianDidik Nurkantoro
 
Model pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatanModel pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatanRahayoe Ningtyas
 
Sistem kesehatan by Warizen
Sistem kesehatan by WarizenSistem kesehatan by Warizen
Sistem kesehatan by Warizen
Al-waris Suarez
 

What's hot (20)

(2). konsep keperawatan komunitas
(2). konsep keperawatan komunitas(2). konsep keperawatan komunitas
(2). konsep keperawatan komunitas
 
Makalah komunikasi terapeutik
Makalah komunikasi terapeutikMakalah komunikasi terapeutik
Makalah komunikasi terapeutik
 
Prespektif Keperawatan Paliatif
Prespektif Keperawatan PaliatifPrespektif Keperawatan Paliatif
Prespektif Keperawatan Paliatif
 
Contoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitasContoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitas
 
Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ...
Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ...Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ...
Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ...
 
Konsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan AdaptasiKonsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan Adaptasi
 
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanTeori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
 
Pendelegasian Dalam Keperawatan
Pendelegasian Dalam KeperawatanPendelegasian Dalam Keperawatan
Pendelegasian Dalam Keperawatan
 
Konsep caring
Konsep caringKonsep caring
Konsep caring
 
Kb 1 konsep perawatan paliatif
Kb 1 konsep perawatan paliatifKb 1 konsep perawatan paliatif
Kb 1 konsep perawatan paliatif
 
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanPelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
 
Konsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutikKonsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutik
 
Promkes di sekolah
Promkes di sekolahPromkes di sekolah
Promkes di sekolah
 
1. asuhan keperawatan pada bph
1. asuhan keperawatan pada bph1. asuhan keperawatan pada bph
1. asuhan keperawatan pada bph
 
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposal
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposalErsi setiani.21340027 p.ppt.proposal
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposal
 
Konsep cultural awarenees
Konsep cultural awareneesKonsep cultural awarenees
Konsep cultural awarenees
 
CARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.ppt
CARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.pptCARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.ppt
CARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.ppt
 
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematianMakalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
 
Model pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatanModel pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatan
 
Sistem kesehatan by Warizen
Sistem kesehatan by WarizenSistem kesehatan by Warizen
Sistem kesehatan by Warizen
 

Viewers also liked

Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu BuanaHubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
Tiara II
 
KB 3 Sikap Terbuka dan Adil
KB 3 Sikap Terbuka dan AdilKB 3 Sikap Terbuka dan Adil
KB 3 Sikap Terbuka dan Adil
pjj_kemenkes
 
Penanganan terkini patah tulang terbuka (open fracture)
Penanganan terkini patah tulang terbuka (open fracture)Penanganan terkini patah tulang terbuka (open fracture)
Penanganan terkini patah tulang terbuka (open fracture)
Broto Suwadji
 
Bab 10 keterbukaan umat beragama 2
Bab 10 keterbukaan umat beragama 2Bab 10 keterbukaan umat beragama 2
Bab 10 keterbukaan umat beragama 2
Kornelis Ruben
 
Modul 1 hubungan industrial
Modul 1 hubungan industrialModul 1 hubungan industrial
Modul 1 hubungan industrial
riswan ludfi
 
BIMBINGAN KONSELING TENTANG PENYEBAB SUGESTI DAN SIKA SIMPATI TIMBUL
BIMBINGAN KONSELING TENTANG PENYEBAB SUGESTI DAN SIKA SIMPATI TIMBULBIMBINGAN KONSELING TENTANG PENYEBAB SUGESTI DAN SIKA SIMPATI TIMBUL
BIMBINGAN KONSELING TENTANG PENYEBAB SUGESTI DAN SIKA SIMPATI TIMBUL
AdeliaShafira
 

Viewers also liked (8)

BERTUMBUHLAH !.ppt
BERTUMBUHLAH !.pptBERTUMBUHLAH !.ppt
BERTUMBUHLAH !.ppt
 
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu BuanaHubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
 
KB 3 Sikap Terbuka dan Adil
KB 3 Sikap Terbuka dan AdilKB 3 Sikap Terbuka dan Adil
KB 3 Sikap Terbuka dan Adil
 
Bab i proposal
Bab i proposalBab i proposal
Bab i proposal
 
Penanganan terkini patah tulang terbuka (open fracture)
Penanganan terkini patah tulang terbuka (open fracture)Penanganan terkini patah tulang terbuka (open fracture)
Penanganan terkini patah tulang terbuka (open fracture)
 
Bab 10 keterbukaan umat beragama 2
Bab 10 keterbukaan umat beragama 2Bab 10 keterbukaan umat beragama 2
Bab 10 keterbukaan umat beragama 2
 
Modul 1 hubungan industrial
Modul 1 hubungan industrialModul 1 hubungan industrial
Modul 1 hubungan industrial
 
BIMBINGAN KONSELING TENTANG PENYEBAB SUGESTI DAN SIKA SIMPATI TIMBUL
BIMBINGAN KONSELING TENTANG PENYEBAB SUGESTI DAN SIKA SIMPATI TIMBULBIMBINGAN KONSELING TENTANG PENYEBAB SUGESTI DAN SIKA SIMPATI TIMBUL
BIMBINGAN KONSELING TENTANG PENYEBAB SUGESTI DAN SIKA SIMPATI TIMBUL
 

Similar to Gangguan hubungan-sosial

Askep gangguan hubungan sosial
Askep gangguan hubungan sosialAskep gangguan hubungan sosial
Askep gangguan hubungan sosial
akhsani_umar
 
idoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdf
idoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdfidoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdf
idoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdf
HoirulIhsan
 
LP ISOS(1).docx
LP ISOS(1).docxLP ISOS(1).docx
LP ISOS(1).docx
baiqasriati
 
LP ISOS(1).docx
LP ISOS(1).docxLP ISOS(1).docx
LP ISOS(1).docx
baiqasriati
 
Perilaku Abnormal
 Perilaku Abnormal Perilaku Abnormal
Perilaku Abnormal
pjj_kemenkes
 
Gangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep DiriGangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep Diri
Siti Maemunah
 
Perilaku Abnormal
Perilaku AbnormalPerilaku Abnormal
Perilaku Abnormal
pjj_kemenkes
 
bergaul-yang-efektif.docx
bergaul-yang-efektif.docxbergaul-yang-efektif.docx
bergaul-yang-efektif.docx
mirzahmaradoni1
 
LP isos Nungki widyastuti.doc.doc
LP isos Nungki widyastuti.doc.docLP isos Nungki widyastuti.doc.doc
LP isos Nungki widyastuti.doc.doc
BintiSaja
 
Askep harga diri rendah
Askep harga diri rendahAskep harga diri rendah
Askep harga diri rendahf' yagami
 
TEMU 3_Kelompok 2_Isolasi Sosial_askep keperawatan jiwa.pptx
TEMU 3_Kelompok 2_Isolasi Sosial_askep keperawatan jiwa.pptxTEMU 3_Kelompok 2_Isolasi Sosial_askep keperawatan jiwa.pptx
TEMU 3_Kelompok 2_Isolasi Sosial_askep keperawatan jiwa.pptx
made406432
 
Bergaul yang efektif
Bergaul yang efektifBergaul yang efektif
Bergaul yang efektif
rida rahmah
 
Teori Alfred Adler
Teori Alfred AdlerTeori Alfred Adler
Teori Alfred Adler
Fathmalyn Abdullah
 
Bentuk dukungan bagi pengguna napza dan keluarga
Bentuk dukungan bagi pengguna napza dan keluargaBentuk dukungan bagi pengguna napza dan keluarga
Bentuk dukungan bagi pengguna napza dan keluargaMusa Hutauruk
 
Masalah siswa di sekolah dan pendekatan umum bimbingan konseling
Masalah siswa di sekolah dan pendekatan umum bimbingan konselingMasalah siswa di sekolah dan pendekatan umum bimbingan konseling
Masalah siswa di sekolah dan pendekatan umum bimbingan konseling
Siti Nur Aeni
 
LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH
LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAHLAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH
LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH
Viia Beespe
 

Similar to Gangguan hubungan-sosial (20)

Askep gangguan hubungan sosial
Askep gangguan hubungan sosialAskep gangguan hubungan sosial
Askep gangguan hubungan sosial
 
Askep gangguan kepribadian 2012
Askep gangguan kepribadian 2012Askep gangguan kepribadian 2012
Askep gangguan kepribadian 2012
 
idoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdf
idoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdfidoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdf
idoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdf
 
LP ISOS(1).docx
LP ISOS(1).docxLP ISOS(1).docx
LP ISOS(1).docx
 
LP ISOS(1).docx
LP ISOS(1).docxLP ISOS(1).docx
LP ISOS(1).docx
 
Isolasi sosial AKPER PEMKAB MUNA
Isolasi sosial AKPER PEMKAB MUNA Isolasi sosial AKPER PEMKAB MUNA
Isolasi sosial AKPER PEMKAB MUNA
 
Perilaku Abnormal
 Perilaku Abnormal Perilaku Abnormal
Perilaku Abnormal
 
Gangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep DiriGangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep Diri
 
Perilaku Abnormal
Perilaku AbnormalPerilaku Abnormal
Perilaku Abnormal
 
Konsep diri
Konsep diriKonsep diri
Konsep diri
 
bergaul-yang-efektif.docx
bergaul-yang-efektif.docxbergaul-yang-efektif.docx
bergaul-yang-efektif.docx
 
LP isos Nungki widyastuti.doc.doc
LP isos Nungki widyastuti.doc.docLP isos Nungki widyastuti.doc.doc
LP isos Nungki widyastuti.doc.doc
 
Askep harga diri rendah
Askep harga diri rendahAskep harga diri rendah
Askep harga diri rendah
 
TEMU 3_Kelompok 2_Isolasi Sosial_askep keperawatan jiwa.pptx
TEMU 3_Kelompok 2_Isolasi Sosial_askep keperawatan jiwa.pptxTEMU 3_Kelompok 2_Isolasi Sosial_askep keperawatan jiwa.pptx
TEMU 3_Kelompok 2_Isolasi Sosial_askep keperawatan jiwa.pptx
 
Bergaul yang efektif
Bergaul yang efektifBergaul yang efektif
Bergaul yang efektif
 
Teori Alfred Adler
Teori Alfred AdlerTeori Alfred Adler
Teori Alfred Adler
 
Bentuk dukungan bagi pengguna napza dan keluarga
Bentuk dukungan bagi pengguna napza dan keluargaBentuk dukungan bagi pengguna napza dan keluarga
Bentuk dukungan bagi pengguna napza dan keluarga
 
Masalah siswa di sekolah dan pendekatan umum bimbingan konseling
Masalah siswa di sekolah dan pendekatan umum bimbingan konselingMasalah siswa di sekolah dan pendekatan umum bimbingan konseling
Masalah siswa di sekolah dan pendekatan umum bimbingan konseling
 
Diri sosial
Diri sosialDiri sosial
Diri sosial
 
LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH
LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAHLAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH
LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH
 

Recently uploaded

Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
rrherningputriganisw
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
ResidenUrologiRSCM
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 

Recently uploaded (20)

Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 

Gangguan hubungan-sosial

  • 1. GANGGUAN HUBUNGAN SOSIAL Ns. Bela Purnama Dewi,S.Kep
  • 2. PENGERTIAN  GANGGUAN HUBUNGAN SOSIAL merupakan suatu hubungan interpersonal yg tjd akibat adanya kepribadian yg tdk fleksibel yg menimbulkan perilaku maladaptif dan mengganggu fungsi seseorang dalam berhubungan sosial
  • 3. RENTANG RESPON SOSIAL ☻Sebagai makhluk sosial manusia membutuhkan org lain dan lingkungan sosial dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari2.
  • 4. ☻Manusia tdk akan mampu memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa ada hubungan dg lingk. Sosialnya. ☻Hub.dg orla dan lingk. Sosialnya menimbulkan respon2 sosial pada individu.
  • 5. RENTANG RESPON ♣ ADAPTIF : Menyendiri Otonomi Kebersamaan Saling ketergantungan ♣ AMBANG BATAS : Kesepian Menarik diri Ketergantungan
  • 6. ♣ MALADAPTIF Manipulasi Impulsif Narkisisme
  • 7. RESPON ADAPTIF adalah respon individu dalam penyelesaian masalah yg msh dapat diterima oleh norma2 sosial dan budaya yg umum berlaku, dg kata lain individu tersebut msh dalam batas2 normal dlm menyelesaikan masalahnya.
  • 8. ♥ A. MENYENDIRI (SOLITUTE) merupakan respon yg dibutuhkan seseorang untuk merenungkan apa yg telah dilakukan di lingk.sosialnya dan juga suatu cara mengevaluasi diri utk menentukan langkah2 selanjutnya. ♥ B.OTONOMI merupakan kemampuan individu dlm menentukan dan menyampaikan ide,pikiran,perasaan dlm hubungan sosial.
  • 9. ♥ C. KEBERSAMAAN merupakan suatu kondisi dalam hubungan interpersonal dimana individu mampu utk saling memberi dan menerima. ♥ D.SALING KETERGANTUNGAN merupakan suatu hubungan saling tergantung antar individu dg orla dlm rangka membina hub. interpersonal
  • 10.  RESPON MALADAPTIF adalah respon individu dlm penyelesaian masalah yg menyimpang dari norma2 sosial dan budaya lingkungannya. A.MANIPULASI : Pada ggn hub.sosial jenis ini orang lain diperlakukan sbg obyek,hubungan terpusat pd mslh pengendalian orla.dan individu cenderung
  • 11. • Berorientasi pada diri sendiri atau tujuan,bukan pada orang lain. B. IMPULSIF Individu impulsif tdk mampu merencanakan sesuatu,tidak mampu belajar dari pengalaman,tdk dapat diandalkan.
  • 12. C.NARKISISME Pada individu narkisisme terdapat harga diri yg rapuh,secara terus menerus berusaha mendapatkan penghargaan dan pujian,sikap egosentris,pencemburu,marah jika orla tdk mendukung.
  • 13. PROSES PERAWATAN PENGKAJIAN • Dalam pengkajian ada beberapa faktor yg perlu dieksplorasi yaitu  faktor pendukung/predisposisi  faktor presipitasi terjadinya ggn hubungan sosial  perilaku klien  mekanisme koping.
  • 14. 1.FAKTOR PREDISPOSISI 1.FAKTOR TUMBUH KEMBANG Pada setiap tahapan tumbuh kembang individu ada tugas perkembangan yg harus dipenuhi agar tdk terjadi ggn dalam hubungan sosial.
  • 15.  Tugas perkembangan pd msg2 tahap tumbang ini memiliki karakteristik tersendiri. Bila tgs2 dalam perkembangan ini tdk terpenuhi misalnya jika pd fase oral tugas membentuk rasa saling percaya maka akan menghambat fase perkembangan sosial berikutnya yg dapat
  • 16.  2.FAKTOR KOMUNIKASI DLM KELUARGA Ggn komunikasi dalam keluarga merupakan faktor pendukung untuk terjadinya ggn dalam hubungan sosial.
  • 17.  Dalam teori ini termasuk masalah komunikasi yg tdk jelas yaitu suatu keadaan dimana seorang anggota keluarga menerima pesan yg saling bertentangan dalam waktu bersamaan,ekspresi emosi yg tinggi dalam klrg yg menghambat utk berhubungan dg lingk. diluar keluarga.
  • 18. 3. FAKTOR SOSIAL BUDAYA  Isolasi sosial atau mengasingkan diri dari lingkungan sosial merupakan suatu faktor pendukung terjadinya gangguan dalam hubungan sosial.  Hal ini disebabkan oleh norma2 yg salah dianut oleh keluarga, dimana setiap anggota keluarga yg tdk produktif seperti usila,penyakit kronis dan penyandang cacat diasingkan dari
  • 19. 4.FAKTOR BIOLOGIS  Faktor biologis jg merupakan salah satu faktor pendukung terjadinya gangguan dalam hubungan sosial.  Organ tubuh yg jelas dapat mempengaruhi terjadinya gangguan hubungan sosial adalah otak.
  • 20.  Sebagai contoh : Pada klien schizofrenia yg mengalami masalah dalam hubungan sosial terdapat struktur yg abnormal pada otak seperti atropi otak, perubahan ukuran dan bentuk sel2 dalam limbik dan daerah kortikal.
  • 21. TUGAS PERKEMBANGAN 1.Masa bayi :Menetapkan rasa percaya. 2.Masa bermain : Mengembangkan otonomi dan awal perilaku mandiri. 3.Masa pra sekolah : Belajar menunjukkan inisiatif, rasa tanggung jawab dan hati nurani. 4.Masa sekolah : Belajar berkompetisi,bekerjasama dan
  • 22. 5.Masa pra remaja : Menjalin hubungan intim dg teman sesama jenis kelamin. 6.Masa remaja : Menjadi intim dg teman lawan jenis dan tdk tergantung pd ortu. 7.Masa dewasa muda : Menjadi saling tergantung antara ortu dan teman, mencari pasangan, menikah,dan mempunyai anak.
  • 23. 8.Masa tengah baya : Belajar menerima hasil kehidupan yg sudah dilalui. 9.Masa dewasa tua : Berduka karena kehilangan dan mengembangkan perasaan keterikatan dg budaya.
  • 24. FAKTOR PRESIPITASI 1. FAKTOR EKSTERNAL  Contohnya adalah stresor sosial budaya,yaitu stres yg ditimbulkan oleh keluarga.
  • 25.  2.FAKTOR INTERNAL  Contohnya adalah stresor psikologik, yaitu stres terjadi akibat ansietas yg berkepanjangan dan terjadi bersamaan dg keterbatasan kemampuan individu untuk mengatasinya.  Ansietas ini dapat terjadi akibat tuntutan untuk berpisah dg orang terdekat atau tdk terpenuhinya kebutuhan ketergantungan individu.
  • 26. MEKANISME KOPING ☻Mekanisme pertahanan diri yg sering digunakan pada masing2 gangguan hubungan sosial sangat bervariasi, seperti pada curiga adalah regresi,proyeksi,represi; ☻pada dependen adalah :regresi; ☻pada manipulatif adalah regresi,represi, isolasi; ☻pada menarik diri adalah :regresi,represi,isolasi.
  • 27. PERILAKU ♥ Perilaku yg biasa muncul pada klien dg gangguan hubungan sosial adalah sbb :
  • 28. ♦ MENARIK DIRI • Kurang spontan, apatis, ekspresi wajah kurang berseri, tdk merawat diri, kurang komunikasi verbal, masukan makan minum kurang, aktivitas menurun, rendah diri, posisi fetus pada saat tidur. ♦ CURIGA • Tidak mampu mempercayai orla,bermusuhan,mengisolasi diri dalam lingkungan
  • 29. ♦ MANIPULASI • Ekspresi perasaan yg tidak langsung pada tujuan,kurang asertif, mengisolasi diri dari hubungan sosial, harga diri yg rendah,sangat tergantung pada orang lain.
  • 30. MASALAH KEPERAWATAN ☻Masalah keperawatan yg mungkin terkait dg masalah gangguan hubungan sosial adalah {Capernito,1995} : • A.Ansietas. • B.Isolasi sosial. • C.Harga diri rendah. • D.Defisit perawatan diri. • E.Resiko mencederai dirisendiri.
  • 31. ☻Diagnosa keperawatan yg mungkin untuk masalah gangguan hubungan sosial adalah : • A.ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI • B.GANGGUAN KONSEP DIRI : HARGA DIRI RENDAH
  • 32. RENCANA KEPERAWATAN £ TUJUAN  Tujuan yg ingin dicapai secara umum dalam memberikan tindakan keperawatan adalah untuk menumbuhkan perasaan yg menyenangkan dalam hubungan interpersonal yg optimal dan menetapkan serta mempertahankan perubahan yg telah dicapaidalam hubungan interpersonal tsb.
  • 33. ☻Berikut ini adalah contoh tujuan khusus untuk klien menarik diri : • 1.Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri. • 2.Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dg orang lain. • 3.Klien dapat melakukan hubungan sosial secara bertahap : klien- perawat; klien-perawat- klien/perawat;
  • 34. • Klien-kelompok; klien-keluarga. • 4.Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dg orla. • 5.Klien dapat memberdayakan sistem pendukung untuk memfasilitasi hubungan sosial.
  • 35. TINDAKAN KEPERAWATAN ►MENARIK DIRI Perhatikan kebutuhan dasar fisiologis. Berikan kegiatan secara bertahap. Batasi pilihan yg akan ditawarkan pd klien. Perluas kontak dg klien. Sosial scr bertahap.
  • 36. ►CURIGA  Tetapkan hubungan saling percaya.  Jelaskan setiap prosedur kegiatan pd pasien.  Perhatikan kebutuhan fisiologis klien.  Hargai privacy klien.  Batasi jumlah tim kprwtn yg merawat klien.  Terbuka dan jujur.
  • 37.  Diskusikan harapan tindakan keperawatan bersama2 dg klien.  Libatkan klien dalam rencana prwtn.  Hindari berbicara berbisik2 dan tdk jelas didekat klien.  Lindungi hak klien bila klien menolak pengobatan atau perawatan.
  • 38. ►DEPENDEN  Bantu klien untuk mengenali perasaannya.  Anjurkan klien untuk menolong dirinya sendiri.  Hindari memberi pujian untuk tingkah laku dependen.  Buat rencana secara teratur dan buat jadwal untuk mengadakan kontak dg klien.
  • 39. ►MANIPULATIF  Libatkan orang2 yg berarti bagi klien.  Lindungan klien dari ancaman terhadap diri sendiri.  Berpedoman pd respon tingkah laku klien.  Berikan tindakan keperawatan secara terstruktur.  Bantu klien untuk mengenali perasaannya.
  • 40.  Fokuskan tindakan keperawatan kepada kekuatan klien.  Buat batasan perilaku dg pendekatan terapi modifikasi perilaku.
  • 41. EVALUASI ♦ Evaluasi dilakukan dg berfokus pd perubahan perilaku klien setelah diberikan tindakan keperawatan. ♦ Keluarga jg perlu dievaluasi karena merupakan sistem pendukung yg terutama,bahkan dapat dikatakan keluarga merupakan indikator dari keberhasilan perawatan klien.
  • 42. ♦ Sebagai contoh pd tahap evaluasi untuk klien menarik diri diharapkan : ¥ 1.Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri. ¥ 2.Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dg orla. ¥ 3.Klien dapat melakukan hubungan sosial secara bertahap.
  • 43. ¥ 4.Klien dapat mengungakapkan perasaannya setelah berhubungan dg orla. ¥ 5.Klien dapat memberdayakan sistem pendukungnya untuk memfasilitasi hubungan sosialnya.
  • 44. • SP 1 PASIEN: • Membina hubungan saling percaya, • membantu pasien mengenal penyebab isolasi sosial, • membantu pasien mengenal keuntunganberhubungan dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain, • mengajarkan pasien berkenalan
  • 45. • Orientasi (Perkenalan): • “Selamat pagi ” • “Saya H ……….., Saya senang dipanggil Ibu Her …………, Saya perawat di Puskesmas … yang akan merawat Ibu.” • “Siapa nama Ibu? Senang dipanggil siapa?” • “Apa keluhan S hari ini?” Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang keluarga dan teman-teman S? Mau dimana kita bercakap-cakap?
  • 46. • Kerja: • (Jika pasien baru) • ”Siapa saja yang tinggal serumah? Siapa yang paling dekat dengan S? Siapa yang jarang bercakap-cakap dengan S? Apa yang membuat S jarang bercakap-cakap dengannya?” • (Jika pasien sudah lama dirawat) • ”Apa yang S rasakan selama S dirawat disini? O.. S merasa sendirian? Siapa saja yang S kenal di ruangan ini” • “Apa saja kegiatan yang biasa S lakukan dengan teman yang S kenal?” • “Apa yang menghambat S dalam berteman atau bercakap-cakap dengan pasien yang lain?”
  • 47. • Menurut S apa saja keuntungannya kalau kita mempunyai teman ? Wah benar, ada teman bercakap-cakap. Apa lagi ? (sampai pasien dapat menyebutkan beberapa) Nah kalau kerugiannya tidak mampunyai teman apa ya S ? Ya, apa lagi ? (sampai pasien • dapat menyebutkan beberapa) Jadi banyak juga ruginya tidak punya teman ya. Kalau begitu inginkah S belajar bergaul dengan orang lain ? • « Bagus. Bagaimana kalau sekarang kita belajar berkenalan dengan orang lain”
  • 48. • “Begini lho S, untuk berkenalan dengan orang lain kita sebutkan dulu nama kita dan nama panggilan yang kita suka asal kita dan hobi. Contoh: Nama Saya S, senang dipanggil Si. Asal saya dari Bireun, hobi memasak” • “Selanjutnya S menanyakan nama orang yang diajak berkenalan. Contohnya begini: Nama Bapak siapa? Senang dipanggil apa? Asalnya dari mana/ Hobinya apa?”
  • 49. • “Ayo S dicoba! Misalnya saya belum kenal dengan S. Coba berkenalan dengan saya!” • “Ya bagus sekali! Coba sekali lagi. Bagus sekali” • “Setelah S berkenalan dengan orang tersebut S bisa melanjutkan percakapan tentang hal-hal yang menyenangkan S bicarakan. Misalnya tentang cuaca, tentang hobi, tentang keluarga, pekerjaan dan sebagainya.”
  • 50. • Terminasi: • ”Bagaimana perasaan S setelah kita latihan berkenalan?” • ”S tadi sudah mempraktekkan cara berkenalan dengan baik sekali” • ”Selanjutnya S dapat mengingat-ingat apa yang kita pelajari tadi selama saya tidak ada. Sehingga S lebih siap untuk berkenalan dengan orang lain. S mau praktekkan ke pasien lain. Mau jam berapa mencobanya. Mari kita masukkan pada jadwal kegiatan hariannya.”
  • 51. • ”Besok pagi jam 10 saya akan datang kesini untuk mengajak S berkenalan dengan teman saya, perawat N. Bagaimana, S mau kan?” • ”Baiklah, sampai jumpa.”