SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
1
POLA PIKIR DAN ETOS KERJA REVOLUSIONER SEBAGAI
FONDASIKEKUATAN BANGSA
Muhammad Fadhil
Ketua BEM Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo 2016-2017
Dewasa ini bangsa Indonesia tengah memiliki berbagai macam permasalahan
yang menyebabkan bangsa kita menjadi bangsa yang terpuruk, tidak berkembang
bahkan terkesan mengalami kemunduran khususnya dalam bidang pemerintahan,
perekonomian dan moral etika. Mengapa bangsa kita memerlukan perubahan yang
bersifat menyeluruh ? karena permasalahan yang bangsa kita alami sudah hampir
mencakup keseluruhan aspek, kita sudah terlalu lama membiarkan praktik-praktik
dalam berbangsa dan bernegara dilakukan dengan cara yang tidak jujur, tidak
memegang etika dan moral, tidak bertanggung-jawab, tidak dapat diandalkan, dan tidak
dapat dipercaya. Bangsa kita juga mengalami krisis integritas dan pandemik korupsi.
Akibatnya kejujuran dan integritas menjadi barang mahal dalam kehidupan para
penyelenggara negara dan masyarakat. Kepercayaan antar penyelenggara Negara
rendah, aturan dibuat untuk tidak untuk ditaati, perilaku tak amanah pada berbagai lapis
kepemimpinan. Dengan kata lain, sebagai bangsa kita kehilangan nilai-nilai Integritas
yang merupakan wujud keutuhan prinsip moral dan etika bangsa dalam kehidupan
bernegara yang selayaknya menjadi pondasi kekuatan suatu bangsa dalam
menyelenggarakan suatu sistem berbangsa dan bernegara yang baik. Dalam bidang
perekonomian kita tertinggal jauh dari negara-negara lain, karena Indonesia makin
tertinggal dari negeri lain, akibat orientasi materialisme namun berbudaya instan untuk
meraih tujuan-tujuan hidup. Ketergantungan atas impor makin tinggi pada berbagai
produk barang dan jasa, padahal sumber daya alam dan manusia melimpah akibat etos
kerja, produktivitas, kreativitas dan daya saing relatif rendah. Tak kalah pentingnya,
permasalahan mengenai krisis Identitas perlu perhatian khusus untuk kita semua.
2
Karakter kuat bangsa Indonesia sebagai bangsa yang mempunyai semangat gotong
royong, saling bekerja-sama demi kemajuan bangsa perlahan telah mengalami reduksi.
Sebagai seorang mahasiswa yang merupakan agent of change terhadap bangsa
dan negara sudah selayaknya mahasiswa memiliki kecenderungan menghendaki
perubahan secara menyeluruh dan mendasar terkait cara pandang, pola pikir,
pemahaman akan nilai-nilai berbangsa dan bernegara serta etos kerja individu itu
sendiri yang lebih dikenal dengan istilah revolusioner. Kenyataan yang dihadapi
bangsa ini mewajibkan adanya perubahan dari bangsa itu sendiri dari berbagai aspek
terutama adanya revolusi mental terutama untuk para generasi penerus bangsa.
Mengapa bangsa kita memerlukan revolusi mental ?. Mentalitas menentukan
kemajuan suatu bangsa, bangsa yang mempunyai mental yang kuat akan tumbuh
sebagai bangsa yang maju dan bermartabat, dan sebaliknya bangsa yang memiliki
mental yang terbelakang akan tumbuh pula sebagai bangsa yang tertinggal. Revolusi
mental bermula di alam pikiran, menuntun dalam meraih cita-cita dan mencapai tujuan
bernegara. Revolusi mental juga membangkitkan kesadaran untuk berprestasi tinggi,
produktif menuju bangsa maju dan modern. Revolusi mental bertumpu pada tiga nilai-
nilai dasar : Integritas, Etos kerja dan Gotong Royong. adapun tujuan Revolusi Mental
itu sendiri mencakup 3 hal yaitu :
1. Mengubah cara pandang, pola pikir, sikap, perilaku dan cara kerja yang
berorientasi pada kemajuan dan kemodernan sehingga Indonesia menjadi
bangsa besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
2. Membangkitkan kesadaran dan membangun sikap optimististis dalam menatap
masa depan Indonesia sebagai negara dengan kekuatan besar untuk berprestasi
tinggi, produktif dan berpotensi menjadi bangsa maju dan modern dengan
fondasi tiga pilar Trisakti.
3. Mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi,
dan berkepribadian yang kuat melalui pembentukan manusia Indonesia baru
yang unggul menerapkan nilai-nilai integritas, kerja keras, dan semangat
gotong royong.
3
Tujuan diatas tidak akan tercapai tanpa adanya kesadaran dari seluruh pihak
terkait dalam hal ini seluruh aspek bangsa Indonesia terutama mahasiswa sebagai agent
of change, namun tidak dapat dipungkiri penanaman nilai-nilai akan revolusi mental
dari bangsa Indonesia itu sendiri harus dimulai dari penanaman nilai-nilai dasar dari
tiap individu dan proses penanaman nilai-nilai tersebut harus dimulai sejak dini dan
atas dukungan semua aspek untuk tercapainya generasi bangsa yang lebih baik.
Penanaman nilai-nilai kebangsaan memiliki porsinya masing-masing, namun yang
menjadi perhatiaan utama adalah pola pikir dan etos kerja dari masing-masing individu.
Pola pikir dan etos kerja yang dibutuhkan oleh bangsa saat ini adalah pola pikir yang
bersifat kritis dalam menanggapi suatu masalah, inovatif dan kreatif dalam mencari
solusi terhadap masalah yang ada, dan mampu merealisasikan nilai-nilai pancasila
dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Disamping itu dalam
membangun sistem pemerintahan yang maju dan sinergis diperlukan etos kerja yang
mencakup Kerja keras, optimis, produktif, inovatif, dan berdaya saing.
Dalam sebuah kesempatan Presiden Republik Indonesia berkata bahwa
"Revolusi pola pikir kita perlukan. Kita tidak mungkin (lagi) berpikir monoton, bisa
kedahuluan negara lain," kata Presiden saat menerima kunjungan peserta kursus
reguler Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) di Istana Negara, Jakarta, Selasa.
Hal ini menunjukkan bahwa betapa penting bagi rakyat Indonesia berhijrah dari
pola pikir sederhana yang hanya menguntungkan diri sendiri, kurang inovatif dan tidak
effisien menjadi pola pikir yang mengutamakan kemajuan bangsa, inovatif dan
effisien. Menjadi bangsa yang besar adalah cita-cita para pendahulu bangsa, oleh
karena itu upaya memajukan bangsa menjadi tanggung jawab kita semua. Melalui
pembangunan yang berorientasi peningkatan kesejahteraan serta peningkatan
produktivitas dari masyarakat Indonesia. Yang diperlukan itu sebenarnya revolusi pola
pikir dalam melihat suatu momen peristiwa. Kata Adnan Oskar yang sering disebut
Harun Yahya, kita umumnya mempunyai pola pikir yang dangkal bukan deep
thingking. Salah satu cirinya adalah kesulitan kita ketika mengungkapkan sesuatu.
4
Dengan kata lain umumnya kita sangat susah untuk menulis padahal pelajaran
mengarang dulu diajarkan sejak SD.
Revolusi pola pikir sebenarnya sudah jelas dicantumkan di dalam al-Qur'an
dalam Qs 96:1 ketika wahyu pertama kali diturunkan dengan sebutan “Iqra bismi. Iqra
bismi adalah ungkapan “bacalah dengan Nama Tuhanmu Yang menciptakan”. Ayat
pertama yang terdiri dari 19 huruf ini sebenarnya menegaskan kepada Rasulullah yang
saat itu memang ummi untuk membaca.
Kenapa Tuhan memerintahkan Rasul untuk membaca sementar Tuhan sendiri
tahu persis kalau Rasul seorang yang Ummi. Perintah ini bukanlah kontradiksi namun
suatu ungkapan metaforis bahwa meskipun Rasul seorang yang ummi dan secara
formal tidak dididik secara khusus dengan ilmu-ilmu pengetahuan yang saat itu sudah
berkembang, Tuhan menekankan bahwa ”bacalah” itu mengandung makna yang jelas
berkaitan dengan membaca Tanda-tanda Tuhan, Pesan-pesan Tuhan yang ada dimana-
mana termasuk dalam diri Rasulullah sendiri sebagai makhluk yang diciptakan dari
segumpal darah.
Dalam membaca Qalam Allah, maka Tuhan menyarankan Rasul untuk
merenungkan, memahami, dan mengamati gejala-gejala fenomenal seperti
diungkapkan dalam beberapa ayat dari “prinsip dasarnya” bukan katanya atau
merujuk pada suatu referensi tertentu. Ungkapan yang dimaksud adalah dzikir, fikir
dan ikhtiar. Meskipun hasil akhirnya tampil seperti mirip-mirip, namun sejatinya itu
menunjukkan bahwa sumber pengetahuan Rasul adalah Allah, Tuhan Yang Esa melalui
mediator-mediator Wahyu-Nya seperti Jibril, Rasulin Kariim, dll. Ketika Tatanan
Pengetahuan Tuhan Terungkap sebagai Isra Miraj, maka Rasulullah telah mengetahui
dengan Cahaya Allah yang murni yang hanya dimungkinkan karena beliau menyucikan
jiwanya untuk memahami Asma, Sifat dan Perbuatan Tuhan.
Jadi, dalam belajar membaca, umat Islam diwajibkan untuk membaca langsung
Qalam Allah atau Pesan-pesan Tuhan bukan taklid buta. Dan harus kritis benar tentang
berbagai hal bukan hanya sebagai pengikut. Harus mampu berargumentasi tanpa
meninggalkan kemukminannya dan harus bisa memahami pendapat orang lain karena
5
kebenaran boleh jadi muncul dari lawan bicara kita tanpa disadarinya. Ambil yang
benar dan baik dan buang yang buruk itu merupakan kaidah Rasululah belajar dari
sekelilingnya.
Revolusi pola pikir pada akhirnya kembali kepada diri kita sendiri untuk
menggali kembali al-Qur'an dan as-Sunnah dengan jiwa yang murni dan tidak diliputi
hawa nafsu karena banyak ilmu pengetahuan dari Al Qur'an yang diabaikan Umat
Islam namun sebenarnya telah diadopsi oleh kalangan barat yang diam-diam
membedah Al Qur'an meskipun sebagian besar dari mereka mungkin tidak beriman
kepada Tuhan.
Karena itu untuk berpikir dengan benar, kembalilah menggali Warisan Sang
Nabi, al-Qur'an dan As-Sunnah dengan melihat ruang-waktu atau zaman dimana kita
hidup karena penafsir al-Qur'an yang benar adalah anak-anak zamannya. Anak-anak
yang sadar dirinya, ruang-waktunya dan sejarahnya.

More Related Content

What's hot

Kepentingan pendidikan islam dalam melahirkan modal insan yang
Kepentingan pendidikan islam dalam melahirkan modal insan yangKepentingan pendidikan islam dalam melahirkan modal insan yang
Kepentingan pendidikan islam dalam melahirkan modal insan yangRahila Najihah
 
analisis tujuan pendidikan nasional
analisis tujuan pendidikan nasionalanalisis tujuan pendidikan nasional
analisis tujuan pendidikan nasionalsofwan jamiel
 
Fix - materi toleransi dalam keberagaman fasprov mi-m ts-ma
Fix  - materi toleransi dalam keberagaman fasprov mi-m ts-maFix  - materi toleransi dalam keberagaman fasprov mi-m ts-ma
Fix - materi toleransi dalam keberagaman fasprov mi-m ts-mataufiq ahmad
 
Falsafah pendidikan islam misi baru
Falsafah pendidikan islam misi baruFalsafah pendidikan islam misi baru
Falsafah pendidikan islam misi barumaleha lauto
 
Konsep pendidikan menurut islam
Konsep pendidikan menurut islamKonsep pendidikan menurut islam
Konsep pendidikan menurut islamSuhaiza Shuib
 
2020 Moderasi WI_Kepsek
2020 Moderasi WI_Kepsek2020 Moderasi WI_Kepsek
2020 Moderasi WI_KepsekAnis Masykhur
 
Sumber Dasar Pendidikan Islam
Sumber Dasar Pendidikan IslamSumber Dasar Pendidikan Islam
Sumber Dasar Pendidikan IslamAmeilya P P
 
Manusia dan pandangan hidup
Manusia dan pandangan hidupManusia dan pandangan hidup
Manusia dan pandangan hidupKhahlilGibran
 
Urgensi dan Peranan Pendidikan Islam
Urgensi dan Peranan Pendidikan IslamUrgensi dan Peranan Pendidikan Islam
Urgensi dan Peranan Pendidikan IslamLusiana Diyan
 
2. pengertian dan ruang lingkup ipi
2. pengertian dan ruang lingkup ipi2. pengertian dan ruang lingkup ipi
2. pengertian dan ruang lingkup ipiMahrus Ali
 
Pendidikan masa nabi saw
Pendidikan masa nabi sawPendidikan masa nabi saw
Pendidikan masa nabi sawDodyk Fallen
 
Pancasila sebagai Pembangun, Pembentukan Karakter Bangsa Indonesia
Pancasila sebagai Pembangun, Pembentukan Karakter Bangsa IndonesiaPancasila sebagai Pembangun, Pembentukan Karakter Bangsa Indonesia
Pancasila sebagai Pembangun, Pembentukan Karakter Bangsa Indonesiabellamiaariella3
 

What's hot (18)

Kepentingan pendidikan islam dalam melahirkan modal insan yang
Kepentingan pendidikan islam dalam melahirkan modal insan yangKepentingan pendidikan islam dalam melahirkan modal insan yang
Kepentingan pendidikan islam dalam melahirkan modal insan yang
 
analisis tujuan pendidikan nasional
analisis tujuan pendidikan nasionalanalisis tujuan pendidikan nasional
analisis tujuan pendidikan nasional
 
Fix - materi toleransi dalam keberagaman fasprov mi-m ts-ma
Fix  - materi toleransi dalam keberagaman fasprov mi-m ts-maFix  - materi toleransi dalam keberagaman fasprov mi-m ts-ma
Fix - materi toleransi dalam keberagaman fasprov mi-m ts-ma
 
Falsafah pendidikan islam misi baru
Falsafah pendidikan islam misi baruFalsafah pendidikan islam misi baru
Falsafah pendidikan islam misi baru
 
Konsep pendidikan menurut islam
Konsep pendidikan menurut islamKonsep pendidikan menurut islam
Konsep pendidikan menurut islam
 
2020 Moderasi WI_Kepsek
2020 Moderasi WI_Kepsek2020 Moderasi WI_Kepsek
2020 Moderasi WI_Kepsek
 
Essay mission hmi (1)
Essay mission hmi (1)Essay mission hmi (1)
Essay mission hmi (1)
 
Sumber Dasar Pendidikan Islam
Sumber Dasar Pendidikan IslamSumber Dasar Pendidikan Islam
Sumber Dasar Pendidikan Islam
 
Manusia dan pandangan hidup
Manusia dan pandangan hidupManusia dan pandangan hidup
Manusia dan pandangan hidup
 
Urgensi dan Peranan Pendidikan Islam
Urgensi dan Peranan Pendidikan IslamUrgensi dan Peranan Pendidikan Islam
Urgensi dan Peranan Pendidikan Islam
 
2. pengertian dan ruang lingkup ipi
2. pengertian dan ruang lingkup ipi2. pengertian dan ruang lingkup ipi
2. pengertian dan ruang lingkup ipi
 
144626783 pemimpin-dalam-islam
144626783 pemimpin-dalam-islam144626783 pemimpin-dalam-islam
144626783 pemimpin-dalam-islam
 
Pendidikan masa nabi saw
Pendidikan masa nabi sawPendidikan masa nabi saw
Pendidikan masa nabi saw
 
Tujuan Proses Pendidikan Islam PPT
Tujuan Proses Pendidikan Islam PPTTujuan Proses Pendidikan Islam PPT
Tujuan Proses Pendidikan Islam PPT
 
PHOTOTALK HAFIZ
PHOTOTALK HAFIZPHOTOTALK HAFIZ
PHOTOTALK HAFIZ
 
Moderasi beragama
Moderasi beragamaModerasi beragama
Moderasi beragama
 
Pendidikan dan pengetahuan anak menurut islam
Pendidikan dan pengetahuan anak menurut islamPendidikan dan pengetahuan anak menurut islam
Pendidikan dan pengetahuan anak menurut islam
 
Pancasila sebagai Pembangun, Pembentukan Karakter Bangsa Indonesia
Pancasila sebagai Pembangun, Pembentukan Karakter Bangsa IndonesiaPancasila sebagai Pembangun, Pembentukan Karakter Bangsa Indonesia
Pancasila sebagai Pembangun, Pembentukan Karakter Bangsa Indonesia
 

Similar to Revolusi Mental

makalah Manusia Dan Revolusi Mantal kel. 9.pptx
makalah Manusia Dan Revolusi Mantal kel. 9.pptxmakalah Manusia Dan Revolusi Mantal kel. 9.pptx
makalah Manusia Dan Revolusi Mantal kel. 9.pptxDELLAMONICA10
 
proses perkembangan peserta didik
proses perkembangan peserta didikproses perkembangan peserta didik
proses perkembangan peserta didikfitrimaisya
 
MATERI KE IPM An PELATIHAN KADER DASAR TARUNA MELATI 1 PD IPM METRO.pptx
MATERI KE IPM An PELATIHAN KADER DASAR TARUNA MELATI 1 PD IPM METRO.pptxMATERI KE IPM An PELATIHAN KADER DASAR TARUNA MELATI 1 PD IPM METRO.pptx
MATERI KE IPM An PELATIHAN KADER DASAR TARUNA MELATI 1 PD IPM METRO.pptxSutanYunusDanuAnwari1
 
Kepemimpinan yang bertanggung jawab
Kepemimpinan yang bertanggung jawabKepemimpinan yang bertanggung jawab
Kepemimpinan yang bertanggung jawabEunikeEpa
 
Motivasi belajar dalam pendidikan islam
Motivasi belajar dalam pendidikan islam Motivasi belajar dalam pendidikan islam
Motivasi belajar dalam pendidikan islam Khoiriyatul Ma'rufah
 
Asigment pembangunan sahsiah betul
Asigment pembangunan sahsiah betulAsigment pembangunan sahsiah betul
Asigment pembangunan sahsiah betulSiti Jaharah Muhamad
 
Hakikat Manusia dan Pengembangannya
Hakikat Manusia dan PengembangannyaHakikat Manusia dan Pengembangannya
Hakikat Manusia dan PengembangannyaHariyatunnisa Ahmad
 
Afi parnawi. makalah . kultur lembaga pend. islam
Afi parnawi. makalah . kultur lembaga pend. islamAfi parnawi. makalah . kultur lembaga pend. islam
Afi parnawi. makalah . kultur lembaga pend. islamDr. Afi Parnawi, M.Pd
 
Metopen Sonia
Metopen SoniaMetopen Sonia
Metopen Soniaregas12
 
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Nia Khusnul Chotimah
 

Similar to Revolusi Mental (20)

Pendidikan karakter melalui kepramukaan
Pendidikan karakter melalui kepramukaanPendidikan karakter melalui kepramukaan
Pendidikan karakter melalui kepramukaan
 
Pendidikan karakter melalui kepramukaan
Pendidikan karakter melalui kepramukaanPendidikan karakter melalui kepramukaan
Pendidikan karakter melalui kepramukaan
 
Pendidikan karakter melalui kepramukaan
Pendidikan karakter melalui kepramukaanPendidikan karakter melalui kepramukaan
Pendidikan karakter melalui kepramukaan
 
Pendidikan karakter melalui kepramukaan
Pendidikan karakter melalui kepramukaanPendidikan karakter melalui kepramukaan
Pendidikan karakter melalui kepramukaan
 
Pendidikan karakter melalui kepramukaan
Pendidikan karakter melalui kepramukaanPendidikan karakter melalui kepramukaan
Pendidikan karakter melalui kepramukaan
 
Agama kelompok 2
Agama kelompok 2Agama kelompok 2
Agama kelompok 2
 
makalah Manusia Dan Revolusi Mantal kel. 9.pptx
makalah Manusia Dan Revolusi Mantal kel. 9.pptxmakalah Manusia Dan Revolusi Mantal kel. 9.pptx
makalah Manusia Dan Revolusi Mantal kel. 9.pptx
 
Makalah pembentukan karakter
Makalah pembentukan karakterMakalah pembentukan karakter
Makalah pembentukan karakter
 
proses perkembangan peserta didik
proses perkembangan peserta didikproses perkembangan peserta didik
proses perkembangan peserta didik
 
MATERI KE IPM An PELATIHAN KADER DASAR TARUNA MELATI 1 PD IPM METRO.pptx
MATERI KE IPM An PELATIHAN KADER DASAR TARUNA MELATI 1 PD IPM METRO.pptxMATERI KE IPM An PELATIHAN KADER DASAR TARUNA MELATI 1 PD IPM METRO.pptx
MATERI KE IPM An PELATIHAN KADER DASAR TARUNA MELATI 1 PD IPM METRO.pptx
 
Kepemimpinan yang bertanggung jawab
Kepemimpinan yang bertanggung jawabKepemimpinan yang bertanggung jawab
Kepemimpinan yang bertanggung jawab
 
Motivasi belajar dalam pendidikan islam
Motivasi belajar dalam pendidikan islam Motivasi belajar dalam pendidikan islam
Motivasi belajar dalam pendidikan islam
 
Asigment pembangunan sahsiah betul
Asigment pembangunan sahsiah betulAsigment pembangunan sahsiah betul
Asigment pembangunan sahsiah betul
 
Contoh laporan ptk
Contoh laporan ptkContoh laporan ptk
Contoh laporan ptk
 
Hakikat Manusia dan Pengembangannya
Hakikat Manusia dan PengembangannyaHakikat Manusia dan Pengembangannya
Hakikat Manusia dan Pengembangannya
 
Isbd
IsbdIsbd
Isbd
 
Afi parnawi. makalah . kultur lembaga pend. islam
Afi parnawi. makalah . kultur lembaga pend. islamAfi parnawi. makalah . kultur lembaga pend. islam
Afi parnawi. makalah . kultur lembaga pend. islam
 
Buku saku rev 5
Buku saku rev 5Buku saku rev 5
Buku saku rev 5
 
Metopen Sonia
Metopen SoniaMetopen Sonia
Metopen Sonia
 
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
 

Recently uploaded

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 

Recently uploaded (20)

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 

Revolusi Mental

  • 1. 1 POLA PIKIR DAN ETOS KERJA REVOLUSIONER SEBAGAI FONDASIKEKUATAN BANGSA Muhammad Fadhil Ketua BEM Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo 2016-2017 Dewasa ini bangsa Indonesia tengah memiliki berbagai macam permasalahan yang menyebabkan bangsa kita menjadi bangsa yang terpuruk, tidak berkembang bahkan terkesan mengalami kemunduran khususnya dalam bidang pemerintahan, perekonomian dan moral etika. Mengapa bangsa kita memerlukan perubahan yang bersifat menyeluruh ? karena permasalahan yang bangsa kita alami sudah hampir mencakup keseluruhan aspek, kita sudah terlalu lama membiarkan praktik-praktik dalam berbangsa dan bernegara dilakukan dengan cara yang tidak jujur, tidak memegang etika dan moral, tidak bertanggung-jawab, tidak dapat diandalkan, dan tidak dapat dipercaya. Bangsa kita juga mengalami krisis integritas dan pandemik korupsi. Akibatnya kejujuran dan integritas menjadi barang mahal dalam kehidupan para penyelenggara negara dan masyarakat. Kepercayaan antar penyelenggara Negara rendah, aturan dibuat untuk tidak untuk ditaati, perilaku tak amanah pada berbagai lapis kepemimpinan. Dengan kata lain, sebagai bangsa kita kehilangan nilai-nilai Integritas yang merupakan wujud keutuhan prinsip moral dan etika bangsa dalam kehidupan bernegara yang selayaknya menjadi pondasi kekuatan suatu bangsa dalam menyelenggarakan suatu sistem berbangsa dan bernegara yang baik. Dalam bidang perekonomian kita tertinggal jauh dari negara-negara lain, karena Indonesia makin tertinggal dari negeri lain, akibat orientasi materialisme namun berbudaya instan untuk meraih tujuan-tujuan hidup. Ketergantungan atas impor makin tinggi pada berbagai produk barang dan jasa, padahal sumber daya alam dan manusia melimpah akibat etos kerja, produktivitas, kreativitas dan daya saing relatif rendah. Tak kalah pentingnya, permasalahan mengenai krisis Identitas perlu perhatian khusus untuk kita semua.
  • 2. 2 Karakter kuat bangsa Indonesia sebagai bangsa yang mempunyai semangat gotong royong, saling bekerja-sama demi kemajuan bangsa perlahan telah mengalami reduksi. Sebagai seorang mahasiswa yang merupakan agent of change terhadap bangsa dan negara sudah selayaknya mahasiswa memiliki kecenderungan menghendaki perubahan secara menyeluruh dan mendasar terkait cara pandang, pola pikir, pemahaman akan nilai-nilai berbangsa dan bernegara serta etos kerja individu itu sendiri yang lebih dikenal dengan istilah revolusioner. Kenyataan yang dihadapi bangsa ini mewajibkan adanya perubahan dari bangsa itu sendiri dari berbagai aspek terutama adanya revolusi mental terutama untuk para generasi penerus bangsa. Mengapa bangsa kita memerlukan revolusi mental ?. Mentalitas menentukan kemajuan suatu bangsa, bangsa yang mempunyai mental yang kuat akan tumbuh sebagai bangsa yang maju dan bermartabat, dan sebaliknya bangsa yang memiliki mental yang terbelakang akan tumbuh pula sebagai bangsa yang tertinggal. Revolusi mental bermula di alam pikiran, menuntun dalam meraih cita-cita dan mencapai tujuan bernegara. Revolusi mental juga membangkitkan kesadaran untuk berprestasi tinggi, produktif menuju bangsa maju dan modern. Revolusi mental bertumpu pada tiga nilai- nilai dasar : Integritas, Etos kerja dan Gotong Royong. adapun tujuan Revolusi Mental itu sendiri mencakup 3 hal yaitu : 1. Mengubah cara pandang, pola pikir, sikap, perilaku dan cara kerja yang berorientasi pada kemajuan dan kemodernan sehingga Indonesia menjadi bangsa besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain di dunia. 2. Membangkitkan kesadaran dan membangun sikap optimististis dalam menatap masa depan Indonesia sebagai negara dengan kekuatan besar untuk berprestasi tinggi, produktif dan berpotensi menjadi bangsa maju dan modern dengan fondasi tiga pilar Trisakti. 3. Mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi, dan berkepribadian yang kuat melalui pembentukan manusia Indonesia baru yang unggul menerapkan nilai-nilai integritas, kerja keras, dan semangat gotong royong.
  • 3. 3 Tujuan diatas tidak akan tercapai tanpa adanya kesadaran dari seluruh pihak terkait dalam hal ini seluruh aspek bangsa Indonesia terutama mahasiswa sebagai agent of change, namun tidak dapat dipungkiri penanaman nilai-nilai akan revolusi mental dari bangsa Indonesia itu sendiri harus dimulai dari penanaman nilai-nilai dasar dari tiap individu dan proses penanaman nilai-nilai tersebut harus dimulai sejak dini dan atas dukungan semua aspek untuk tercapainya generasi bangsa yang lebih baik. Penanaman nilai-nilai kebangsaan memiliki porsinya masing-masing, namun yang menjadi perhatiaan utama adalah pola pikir dan etos kerja dari masing-masing individu. Pola pikir dan etos kerja yang dibutuhkan oleh bangsa saat ini adalah pola pikir yang bersifat kritis dalam menanggapi suatu masalah, inovatif dan kreatif dalam mencari solusi terhadap masalah yang ada, dan mampu merealisasikan nilai-nilai pancasila dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Disamping itu dalam membangun sistem pemerintahan yang maju dan sinergis diperlukan etos kerja yang mencakup Kerja keras, optimis, produktif, inovatif, dan berdaya saing. Dalam sebuah kesempatan Presiden Republik Indonesia berkata bahwa "Revolusi pola pikir kita perlukan. Kita tidak mungkin (lagi) berpikir monoton, bisa kedahuluan negara lain," kata Presiden saat menerima kunjungan peserta kursus reguler Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) di Istana Negara, Jakarta, Selasa. Hal ini menunjukkan bahwa betapa penting bagi rakyat Indonesia berhijrah dari pola pikir sederhana yang hanya menguntungkan diri sendiri, kurang inovatif dan tidak effisien menjadi pola pikir yang mengutamakan kemajuan bangsa, inovatif dan effisien. Menjadi bangsa yang besar adalah cita-cita para pendahulu bangsa, oleh karena itu upaya memajukan bangsa menjadi tanggung jawab kita semua. Melalui pembangunan yang berorientasi peningkatan kesejahteraan serta peningkatan produktivitas dari masyarakat Indonesia. Yang diperlukan itu sebenarnya revolusi pola pikir dalam melihat suatu momen peristiwa. Kata Adnan Oskar yang sering disebut Harun Yahya, kita umumnya mempunyai pola pikir yang dangkal bukan deep thingking. Salah satu cirinya adalah kesulitan kita ketika mengungkapkan sesuatu.
  • 4. 4 Dengan kata lain umumnya kita sangat susah untuk menulis padahal pelajaran mengarang dulu diajarkan sejak SD. Revolusi pola pikir sebenarnya sudah jelas dicantumkan di dalam al-Qur'an dalam Qs 96:1 ketika wahyu pertama kali diturunkan dengan sebutan “Iqra bismi. Iqra bismi adalah ungkapan “bacalah dengan Nama Tuhanmu Yang menciptakan”. Ayat pertama yang terdiri dari 19 huruf ini sebenarnya menegaskan kepada Rasulullah yang saat itu memang ummi untuk membaca. Kenapa Tuhan memerintahkan Rasul untuk membaca sementar Tuhan sendiri tahu persis kalau Rasul seorang yang Ummi. Perintah ini bukanlah kontradiksi namun suatu ungkapan metaforis bahwa meskipun Rasul seorang yang ummi dan secara formal tidak dididik secara khusus dengan ilmu-ilmu pengetahuan yang saat itu sudah berkembang, Tuhan menekankan bahwa ”bacalah” itu mengandung makna yang jelas berkaitan dengan membaca Tanda-tanda Tuhan, Pesan-pesan Tuhan yang ada dimana- mana termasuk dalam diri Rasulullah sendiri sebagai makhluk yang diciptakan dari segumpal darah. Dalam membaca Qalam Allah, maka Tuhan menyarankan Rasul untuk merenungkan, memahami, dan mengamati gejala-gejala fenomenal seperti diungkapkan dalam beberapa ayat dari “prinsip dasarnya” bukan katanya atau merujuk pada suatu referensi tertentu. Ungkapan yang dimaksud adalah dzikir, fikir dan ikhtiar. Meskipun hasil akhirnya tampil seperti mirip-mirip, namun sejatinya itu menunjukkan bahwa sumber pengetahuan Rasul adalah Allah, Tuhan Yang Esa melalui mediator-mediator Wahyu-Nya seperti Jibril, Rasulin Kariim, dll. Ketika Tatanan Pengetahuan Tuhan Terungkap sebagai Isra Miraj, maka Rasulullah telah mengetahui dengan Cahaya Allah yang murni yang hanya dimungkinkan karena beliau menyucikan jiwanya untuk memahami Asma, Sifat dan Perbuatan Tuhan. Jadi, dalam belajar membaca, umat Islam diwajibkan untuk membaca langsung Qalam Allah atau Pesan-pesan Tuhan bukan taklid buta. Dan harus kritis benar tentang berbagai hal bukan hanya sebagai pengikut. Harus mampu berargumentasi tanpa meninggalkan kemukminannya dan harus bisa memahami pendapat orang lain karena
  • 5. 5 kebenaran boleh jadi muncul dari lawan bicara kita tanpa disadarinya. Ambil yang benar dan baik dan buang yang buruk itu merupakan kaidah Rasululah belajar dari sekelilingnya. Revolusi pola pikir pada akhirnya kembali kepada diri kita sendiri untuk menggali kembali al-Qur'an dan as-Sunnah dengan jiwa yang murni dan tidak diliputi hawa nafsu karena banyak ilmu pengetahuan dari Al Qur'an yang diabaikan Umat Islam namun sebenarnya telah diadopsi oleh kalangan barat yang diam-diam membedah Al Qur'an meskipun sebagian besar dari mereka mungkin tidak beriman kepada Tuhan. Karena itu untuk berpikir dengan benar, kembalilah menggali Warisan Sang Nabi, al-Qur'an dan As-Sunnah dengan melihat ruang-waktu atau zaman dimana kita hidup karena penafsir al-Qur'an yang benar adalah anak-anak zamannya. Anak-anak yang sadar dirinya, ruang-waktunya dan sejarahnya.