Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang implementasi mission HMI dalam diri kader HMI
2. Mission HMI adalah tugas dan tanggung jawab untuk mempertahankan NKRI, memajukan umat Islam, dan menciptakan masyarakat adil makmur
3. Kader HMI diharapkan memiliki lima kualitas insan cita untuk merealisasikan mission HMI tersebut dalam kehidupan sehari-hari
1. IMPLEMENTASI MISSION DALAM BATANNG TUBUH KADER HMI
“ESSAY”
Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti Training Instruktur(TI)
HMI Cabang MEULABOH Aceh Barat
OLEH
NAMA : INDRA GUNAWAN
E-MAIL : gunawaindra27@gmail.com
TELEPON/WA : 081261391177
HIMPUNAN MAHASISWAISLAM
KOMISARIAT KOMUSA UIN IB
CABANG PADANG
1441 H/2020 M
PENDAHULUAN
2. A. Latar Belakang
HMI adalah organisasi yang lahir sebagai anak kandung umat dan bangsa
Indonesia, tepatnya pada 5 Februari 1947 bertepatan dengan 14 rabiul awal 1366
H, sejarah telah mencatat itu. Sejak kelahirannya komitmen ke-Islaman dan ke-
Indonesian layaknya dua sisi pada satu keping koin mata uang yang tak
terpisahkan, di dalam tubuh organisasi Himpunan ini. Perubahan boleh terjadi, di
sisi lain HMI harus terus tumbuh dan berkembang dalam semangat ke-Islaman.
Jika HMI sebagai tubuh maka jiwanya adalah Islam yang hidup dengan
karunia bangsa yang besar. Oleh karena itu konsistensi sikap HMI akan terus
digugat baik di eksternal maupun internal dalam mengawal gerak perubahan
bersama kepentingan umat dan bangsa. Sebab kehadiran dan keberlangsungan
organisasi ini tergantung pada upaya menjawab tantangan zaman.
Misi dan tujuan HMI secara tersirat dari latar belakang berdirinya HMI dan secara
tersurat terformulasikan dalam rumusan pertama tujuan HMI. Adapun rumusan
tujuan HMI yang pertama adalah:
1. Mempertahankan NKRI dan mempertinggi derajat rakyat Indonesia.
2. Menegakkan dan mengembangkan ajaran Islam.
Dari dua rumusan tujuan awal HMI berdiri termanifestasikan secara utuh
dalam komitmen ke-Indonesiaan dan ke-Islaman HMI dalam pluralistiknya
kehidupan berbangsa dan bernegara masyarakat Indonesia.
Komitmen tersebut mempunya citra rasa nilai luhur yang dimiliki
organisasi mahasiswa dan menghimpun generasi muda penerus bangsa. Semua itu
merupakan suatu keberanian dan sikap mental yang istiqomah dalam melakukan
gerakan, perjuangan, dan pengabdian secara utuh untuk melakukan pilihan tepat.
Dalam konteks meningkatnya kemajemukan umat Islam, multikulturalnya
kebudayaan bangsa dan pluralnya masyarakat Indonesia secara global, untuk
merealisasikan gagasan keislaman dan keindonesiaan itu, Lafran Pane mendirikan
HMI pada tanggal 5 februari 1947. Sebagai alat untuk merealisasikan gagasan itu,
diperlukannya sebuah wadah dalam bingkai organisasi mahasiswa Islam (HMI).
3. Dengan kata lain organisasi adalah alat untuk mencapai tujuan HMI yang pertama
tadi.
Dari uraian pembahasan di atas, maka penulis tertarik untuk menganalisa
lebih lanjut dan mendalan pembahasan diatas dalam essay yang di sebut sebagai
syarat mengikuti senior course training informal hmi di cabang pamekasan ini
dengan judul Implementasi Mission Dalam Batanng Tubuh Kader Hmi.
B. Rumusan masalah
Untuk mempermudah penulis dalam menentukan arah pembahasan, maka
penulis pada kesempatan kali ini akan merumuskan beberapa point yang akan
coba penulis jabarkan dalam essay ini:
a. Apa yang dimaksud dengan Mission HMI.
b. Bagaiman peran Mission dalam batang tubuh kader HMI.
c. Bagaimana penerapanan mission dalam kehidupan sehari-hari bagi kader
HMI.
C. Tujuan
a. Sebagai syarat untuk mengikuti senior course Himpunan Mahasiswa Islam
Cabang pamekasan.
b. Mengetahui apa peranan Kader HMI dalam Menjalankan mission dalam
kehidupan sehari-hari.
c. Manfaat praktis bisa jadi ladang amal bagi penulis dan bisa
mengimplentasikan mission HMI dalam kehidupan sehari- hari penulis.
PEMBAHASAN
Mission dapat diartikan sebagai amanah/tanggun jawab. Pembahasan
makna mission secara harafiah coba tidak saya jabarkan, karena pemaknaan
merupakan pembatasan,dan setiap orang dapat melakukan pemaknaan terhadap
4. suatu hal (tergantung mana yangdisepakati), maka untuk menghindari perbedaan
makna, pembahasan makna secara harafiah coba diabaikan.
Tujuan yang jelas diperlukan untuk suatu organisasi, hingga setiap usaha
yang dilakukan oleh suatu organisasi tersebut dapat dilaksanakan dengan teratur.
Dan tujuantersebut tak lepas dipengaruh oleh suatu motivasi dasar pembentukan,
status danfungsinya dalam totalitas dimana organisasi tersebut berada.
Mission yang berarti di atas tersebut, diartikan dalam tujuanya keberadaan
Missiondalam sekup yang besar maupun kecil (baik perorangan, organisasi,
ataupun Negara) adalah sebagai pemberian akan tersematnya suatu term tugas dan
tanggung jawab pada setiap manusia secara perseorangan, organisasi, ataupun
negara dengan jelas dan terarah. Dan secara fitrah kejadianya, manusia diciptakan
tentu ada maksud dan tujuanadanya manusia di bumi ini, sehingga manusia
menyadari akan peran, tujuan, dantanggung jawabnya dan diaplikasikan dalam
kehidupan nyata.Dari situ maka pemahaman terkait tujuan HMI sekirannya perlu
dijabarkan terlebih dahulu dan kemudian mengetahui sebenarnya apa sebenarnya
mission HMI.
Tujuan yang jelas diperlukan untuk suatu organisasi, hingga setiap usaha
yang dilakukan oleh organisasi tersebut dapat dilaksanakan dengan teratur. Tujuan
HMItertera dalam pasal 4 Anggaran Dasar HMI yaitu :“Terbinanya Insan
Akademis, Pencipta, Pengabdi Yang Bernafaskan Islam Dan Bertanggung Jawab
Atas terwujudnya Masyarakat Adil Makmur Yang Diridhoi Allah swt”1
.
Pengertian Mission: Tugas dan tanggung jawab diemban. Pengertian
Mission HMI: tugas dan tanggung jawab yang di emban oleh Kader HMI.Mission
HMI: dua ide dasar kelahiran HMI (dua komitmen asasi) yakni :
1. Mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia dan mempertinggi derajat
rakyat Indonesia
1https://www.academia.edu/9805513/makalah_intermediate_training_peran_k
ader_HMI_dalam_mewujudkan_masyarakat_adil_makmur_yang_diridhai_Allah_
SWT.
5. 2. Mensyiarkan agama islam
Ide Pertama yaitu komitmen dan wawasan kebangsaan dan ide kedua yaitu
komitmen dan wawasan keislaman. Kesatuan dari kedua wawasan ini disebut
wawasan integralistik, yakni cara pandang yang utuh melihat bangsa indonesia
terhadap tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan sebagai warga negara
dan umat islam Indonesia.
Rumusan mission HMI tergambar dalam tujuan HMI `` Terbinanya insan
akademis pencipta, pengabdi yang bernafaskan islam dan bertanggung jawab atas
terwujudnya masyarakat adil makmur yang dirido`hi Allah SWT (pasal 4 AD
HMI).
Dan tujuan diatas dapat dirumuskan dalam 5 kualitas insan cita :
1. Kualitas insan cita Akademis
2. Kualitas insan cita pencipta
3. Kualitas insan cita pengabdi
4. Kualitas insan cita bernafaskan islam
5. Kualitas insan cita yang bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil
makmur yang di ridoi`hi Allah SWT.
Kualitas insan cita Akademis
Berpendidikan tinggi, berpengetahuan luas, mampu berfikir rasional,
objektif dan kritis. Memiliki kemampuan teoritis, mampu merformulasikan apa
yang diketahui dan apa yang dirahasiakan dan dia menghadapi suasana
disekelilingnya dengan penuh kesadaran.
6. Sanggup berdiri sendiri dengan ilmu yang ia miliki sesuai dengan jurusan
ilmu yang dipilihnya baik secara teoritis maupun teknis dan sanggup berkerja
secara ilmiah yaitu secara bertahap, teratur, mengarah pada tujuan sesuai dengan
prinsip-prinsip perkembangan
Kualitas insan cita Pencipta
Sanggup melihat kemungkinan-kemungkinan lain yang lebih dari sekedar
yang ada dan bergairah besar untuk menciptakan bentuk-bentuk imbang lebih baik
dan bermanfaat dengan bertolak dari apa yang ada. Berjiwa penuh dengan
gagasan-gagasan kemajuan selalu mencari perbaikan dan pembaharuan.
Bersifat indefenden dan terbuka tidak isolatif, insan yang menyadari
dengan sikap demikian fotensi kreatifnya dapat dikembangkan dan menumbuhkan
bentuk yang indah-indah. Dengan ditopang kemampuan akademis ia mampu
melaksanakan kerja kemanusiaan yang disemangati ajaran islam.
Kualitas insan cita Pengabdi
Ikhlas dan sanggub berkarya demi kepentingan orang banyak atau sesama
umat manusia. Sadar membawa tugas insan pengabdi bukan hanya membuat
dirinya baik tetapi membuat keadaan disekelilingnya jadi baik. Insan akademis
pencipta pengabdi adalah insan yang pasra cita-citanya yang ikhlas mengamalkan
ilmunya untuk kepentingan sesamanya.
Kualitas insan cita bernafaskan Islam
Islam telah menjiwai dan memberi pedoman pola pikir dan pola lakunya
tanpa memakai merek islam, insan akan jadi pedoman dalam berkarya dan
mencipta sejalan dengan mission Islam dengan demikian islam telah manifestasi
dan menjiwai karya-karyanya.
Ajaran islam telah membentuk unity of personality dalam dirinya, namun
islam telah membentuk pribadi yang utuh tercegah dari split personality tidak
pernah ada delima antara dirinya sebagai warga negara dan dirinya sebagai
muslim insan ini telah mengintegrasikan masalah suksesnya pembangunan
7. nasional bangsa kedalam suksesnya perjuangan ummat islam Indonesia dan
sebaliknya.
Kualitas insan cita yang bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat
adil makmur yang diridoi`hi Allah SWT .
Berwatak sanggup memikul akibat-akibat dari perbuatannya sadar bahwa
menurut arah jalan yang benar diperlukan adanya keberanian moral. Spontan
dalam menghadapi tugas responsif dalam menghadapi permasalahan-
permasalahan jauh dari sikap apatis2
.
Rasa tanggung jawab dan rasa taqwa kepada Allah SWT, yang menggugah
untuk mengambil peran akif dalam suatu bidang dalam mewujudkan masyarakat
adil makmur yang dirido`hi Allah SWT. Kreatif dan responsif terhadap setiap
langka yang berlawanan dengan usaha mewujudkan masyarakat adil makmur.
Kader merupakan nafas dan ujung tombak perjuangan HMI. Tanpa kader,
HMI bukanlah siapa-siapa. Oleh sebab itu, cabang manapun harus menjaga agar
proses kaderisasi itu agar tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Senada dengan Zubaeri (2011: 17) bahwa makna pengkaderan HMI adalah
menyadarkan kadernya agar mampu menjadi dirinya sendiri (capacity building)
yang memadai sebagai bekal hidup dan fungsi kekhalifaan di muka bumi, yaitu
penjaga keseimbangan antara mikrokosmos dengan makrokosmos hingga
terciptanya dinamisasi hubungan yang saling membutuhkan tetapi tidak saling
menguasai. Pendapat di atas sangat sinkron dengan realitas di lapangan.3
Kader yang dulunya belum mengikuti basic training diketahui sangat
malas membaca buku, berdiskusi, bahkan sama sekali tidak ingin berorganisasi.
Tetapi, setelah mengikuti pengkaderan, semuanya dapat berubah. Ditemukan
mahasiswa lulusan basic training lebih sering membawa dan membaca buku
dimanapun berada. Walaupun di sisi lain masih ada sebagian kecil lulusan
2 http://kampushijauhitam.blogspot.com/2009/01/mission-hmi.html
3 Hasdiansyah Adi, PERAN KADER HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM DALAM
MEMBANGUN TRADISI ILMIAH DI DALAM KAMPUS (Studi Peran Kader Himpunan
Mahasiswa Islam di Universitas Negeri Makassar) Vol. 2. No 2 Hlm. 116-213
Agustus 2017
8. pelatihan belum memiliki kesadaran demikian. Di sisi lain, HMI berhasil
membuat mahasiswa mencintai dirinya, atas dasar itulah HMI selalu ada dalam
diri setiap kader dimanapun berada. Terlihat dalam tubuh organisasi, kader
memiliki fungsi tersendiri yaitu sebagai tenaga penggerak organisasi, sebagai
calon pemimpin, dan sebagai benteng organisasi. Secara kualitatif, kader
mempunyai mutu, kesanggupan bekerja dan berkorban yang lebih besar daripada
anggota biasa.
Kader itu adalah anggota inti. Kader merupakan benteng dari ―serangan‖
dari luar serta penyelewengan dari dalam. Ke dalam tubuh organisasi, kader
merupakan pembina yang tidak berfungsi pemimpin. Kader adalah tenaga
penggerakorganisasi, yang memahami sepenuhnya dasar dan ideologi perjuangan.
Iamampu melaksanakan program perjuangan secara konsisten di setiap
waktu,situasi, dan tempat.
Terbawa oleh fungsinya itu, untuk menjadi kaderorganisasi yang
berkualitas, anggota harus menjalani pendidikan, latihan, dan praktikum.
Pendidikan kader harus dilaksanakan secara terus menerus danteratur, rapi dan
berencana, yang diatur dalam pedoman perkaderan. Kongreske-8 HMI tahun 1966
merumuskan pengertian kader adalah tulang punggungorganisasi, pelopor,
penggerak, pelaksana, penyelamat cita-cita HMI masakini dan yang akan datang
dimanapun berada, tetap berorientasi kepada asasdan syariat islam.4
Definisi dan pengertian diatas, setidaknya terdapat tiga ciri yangterintegrasi dalam
diri seorang kader. Pertama, seorang kader bergerak danterbentuk dalam
organisasi. Kader mengenal aturan permainan organisasisesuai dengan ketentuan
yang ada, seperti NDP dalam pemahaman yangintegralistik dengan Pancasila
dan UUD 1945. Dari segi operasionalisasiorganisasi, kader selau berpegang dan
mematuhi AD/ART HMI, pedoman perkaderan, dan ketentuan lain. Kedua,
seorang kader mempunyai komitmenyang tinggi secara terus menerus, konsisten
dalam memperjuangkan dan melaksanakan kebenaran. Ketiga, seorang kader
4 Prof. Dr. H. Agussalim Sitompul, 44 Indikator Kemunduran HMI, (Jakarta: CV
Misaka Galiza ,2008), hal. 10.
9. mempunyai bakat dankualitas sebagai tulang punggung yang mampu menyangga
kesatuankumpulan manusia yang lebih besar. Jadi, fokus seorang kader terletak
padakualitas.
Kader HMI adalah anggota HMI yang telah menjalani proses perkaderan
sehingga memiliki ciri kader, yang integritas kepribadian yang utuh, beriman,
berilmu, dan beramal shaleh sehingga siap mengemban tugas dan amanah dalam
kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.5
Mengingat fungsi HMI sebagai organisasi kader, maka seluruhaktivitasnya harus
dapat memberi kesempatan berkembang bagi kualitas-kualitas pribadi anggota-
anggotanya.
Sifat kekaderan HMI dipertegas dalam pasal 4 Anggaran Dasar HMI yaitu
Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi, yang bernafaskan islam,
dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhai
Allah SWT .
Tujuan HMI ini telahmemberi tuntunan kemana perkaderan HMI
diarahkan. Anggota HMI yangmerupakan human material yang dihadapi HMI
untuk dibina dandikembangkan menjadi kader HMI, adalah mereka yang
memiliki kualitas-kualitas sebagai:
a) mahasiswa, yaitu mereka yang telah mencapai tingkat pendidikan
intelektual tertentu, calon sarjana, dan potensial menjadi intelegensia.
b)kader, yaitu mereka yang memiliki kesediaan untuk berlatihdan
mengembangkan kualitas pribadinya guna menyongsong tugas masadepan umat
Islam dan bangsa Indonesia.
c) pejuang , yaitu mereka yang ikhlas , bersedia berbuat dan berkorban guna
mencapai cita cita umat Islam dan bangsa Indonesia pada waktu sekarang
dan yang akan datang.6
5 Prof. Dr. H. Agussalim Sitompul, 44 Indikator Kemunduran HMI, (Jakarta: CV
Misaka Galiza ,2008), hal 11.
6 Ibid, hal 12
10. Pada hakekatnya, tugas pokok HMI adalah tugas perkaderan yang mana
semua kegiatannya hendaklah menggambarkan fungsi kekaderannya sehingga
membentuk profil kader yang ideal, yaitu Muslim intelektual profesioanl.
Tujuan HMI sebagai tujuan umum yang hendak dicapai oleh HMImenjadi
garis arah dan titik sentral seluruh kegiatan dan aktivitas perkaderanHMI.
Konsekuensi dari tujuan itu maka dengan sendirinya tujuan merupakan
ukuran/norma dari semua kegiatan HMI.
Dengan demikan kegiatan-kegiatanHMI benar-benar relevan dengan
tujuannya. Bagi anggota, tujuan organisasimerupakan titik pertemuan persamaan
kepentingan yang paling pokok dariseluruh anggota. Oleh karena itu peranan
anggota dalam pencapaian tujuanorganisasi adalah sangat besar dan menentukan.7
KESIMPULAN
Kader HMI sebagai bagian dari pemuda mempunyai tanggung jawab
yang besar dalam membangun umat dan bangsa. Dia mempunyai kesempatan dan
peluang yang lebih dikarenakan semua tingkah polah yang dilakukan kaderHMI
selalu menjunjung nilai-nilai kemanusiaan dan berlandaskan Islam.
Namun itu semua harus dibarengi dengan ketekunan dan kegigihan dalam
memperjuangkan pengetahuan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalanajaran-
ajaran Islam setiap anggotanya.
Karena masyarakat yang diidam-idamkan sebagai civil society yang
berakhlak-ul-karimah membutuhkan manusia-manusia yang berkualitas dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan kepercayaan sebagai pemimpin di
dalamnya.Manusia diciptakan sebagai khalifah fi-l-ardh di muka bumi.
7 Prof. Dr. H. Agussalim Sitompul, 44 Indikator Kemunduran HMI, (Jakarta: CV
Misaka Galiza ,2008), hal 137
11. Oleh karenaitu kita sebagai kader HMI yang secara akademisi mempunyai
intelektual yang lebih serta mengemban amanah organisasi yang luhur diharapkan
mampu menghayati dan menerapkan ajaran-ajaran di dalamnya. Sehingga cita-cita
masyarakat adil makmur yang diridhai Allah SWT dapat dicapai.
REFERENSI
Buku:
- Prof. Dr. H. Agussalim Sitompul, 44 Indikator Kemunduran HMI,
(Jakarta: CV Misaka Galiza ,2008).
Internet:
- https://www.academia.edu/9805513/makalah_intermediate_training_p
eran_kader_HMI_dalam_mewujudkan_masyarakat_adil_makmur_yan
g_diridhai_Allah_SWT.
- http://kampushijauhitam.blogspot.com/2009/01/mission-hmi.html.
Jurnal:
12. - Hasdiansyah Adi, PERAN KADER HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
DALAM MEMBANGUN TRADISI ILMIAH DI DALAM KAMPUS
(Studi Peran Kader Himpunan Mahasiswa Islam di Universitas Negeri
Makassar) Vol. 2. No 2 Hlm. 116-213 Agustus 2017.