2. BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
“Setiap kamu adalah pemimpin. Dan setiap pemimpin bertanggung jawab
atas kepemimpinannya”. Manusia diturunkan di bumi ini adalah sebagai
khalifah yang memakmurkan dan menyemarakkan dunia yang artinya
setiap individu muslim adalah seorang pemimpin. Yakni memimpin
dirinya sendiri dan bertanggung jawab atas dirinya sendiri.
Konsep kepemimpinan dalam Islam sebenarnya memiliki dasar yang
sangat kuat dan kokoh karena sejak berabad-abad yang lalu telah
dipraktekkan oleh nabi Muhammad SAW, para Shahabat dan Al-Khulafa’
Al-Rosyidin. Pijakan kuat yang bersumber dari Al-Qur’an dan Assunnah.
Namun dalam perkembangannya, aplikasi kepemimpinan Islam saat ini
terlihat semakin jauh dari harapan masyarakat. Harapan masyarakat (baca:
umat) akan munculnya seorang tokoh muslim yang mampu dan bisa
diterima oleh semua lapisan dalam mewujudkan negara yang terhormat,
kuat dan sejahtera nampaknya masih harus melalui proses yang panjang.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja tugas dan peran pemimpin?
2. Bagaimana kriteria pemimpin dalam Islam yang dapat kita aplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari?
C. TUJUAN PENULISAN
2
3. Tujuan dibuat penulisan ini adalah sebagai tugas dalam rangka kegiatan
LKMM 2 BEM Universitas Muhammadiyah Semarang
D. MANFAAT PENULISAN
Manfaat untuk penulis adalah melatih kemampuan menuangkan ide-ide,
pokok pikiran dalam memecahkan masalah. Sedangkan manfaat untuk
pembaca
adalah
agar
pembaca
dapat
mengetahui
bagaimana
kepemimpinan dalam Islam dan apa saja contoh tindakan kepemimpinan
yang dapat di jadikan tuntunan dalam kehidupan sehari-hari.
3
4. BAB II
KAJIAN TEORI
Kepemimpinan Menurut Islam
Dalam pandangan Islam kepemimpinan tidak jauh berbeda dengan model
kepemimpinan pada umumnya, karena prinsip-prinsip dan sistem-sistem yang
digunakan terdapat beberapa kesamaan. Kepemimpinan dalam Islam pertama kali
dicontohkan oleh Rasulullah SAW, kepemimpinan Rasulullah tidak bisa
dipisahkan dengan fungsi kehadirannya sebagai pemimpin spiritual dan
masyarakat. Prinsip dasar kepemimpinan beliau adalah keteladanan. Dalam
kepemimpinannya mengutamakan uswatun hasanah yaitu pemberian contoh
kepada para sahabatnya yang dipimpin. Kepemimpinan adalah setiap tindakan
yang dilakukan oleh individu untuk mengkoordinasi dan memberi arah kepada
individu atau kelompok lain yang tergabung dalam wadah tertentu untuk
mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Prinsip Dasar Kepemimpinan
Islam memberikan dasar-dasar normatif dan filosofis tentang kepemimpinan yang
bersifat komprehensif dan universal. Tidak hanya untuk umat Islam tapi juga
untuk seluruh umat manusia.
Prinsip-prinsip kepemimpinan dalam Islam adalah sebagai berikut:
1. Hikmah, ajaklah manusia ke jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan nasehat yang
baik lagi bijaksana (QS. al-Nahl:125).
2. Qudwah, kepemimpinan menjadi efektif apabila dilakukan tidak hanya dengan
nasihat tapi juga dengan ketauladanan yang baik dan bijaksana (QS. alAhdzab:21). Pepatah mengatakan, satu ketauladanan yang baik lebih utama
dari seribu satu nasehat.
4
5. 3. Musyawarah diskusi, adalah suatu bentuk pelibatan seluruh komponen
masyarakat secara proporsional dalam keikutsertaan dalam pengambilan
sebuah keputusan atau kebijaksanaan (QS. Ali Imran:159, QS. As-Syura:38).
Dengan musyawarah diskusi dan bertukar pikiran, maka tidak ada suatu
permasalahan yang tak dapat diselesaikan.
4. Adil, tidak memihak pada salah satu pihak. Pemimpin yang berdiri pada semua
kelompok dan golongan, (QS. al-Nisa’:58 & 135, QS. al-Maidah:8). Dalam
memimpin pegangannya hanya pada kebenaran, shirathal mustaqim (jalan
yang lurus). Timbangan dan ukurannya bersumber pada al-Qur’an dan alHadits.
5. Kelembutan hati dan saling mendoakan, kesuksesan dan keberhasilan
Rasulallah dan para sahabat dalam memimpin umat, lebih banyak didukung
oleh faktor performa pribadi Rasul dan para sahabat yang lembut hatinya, halus
perangainya dan santun perkataannya. Maka Allah SWT menempatkan
Muhammad Rasulallah sebagai rujukan dalam pembinaan mental dan moral
sebagaimana firmannya, ”Laqad kana lakum fi Rasulillahi uswatun hasanah”
Artinya sungguh ada pada diri Rasul suri tauladan yang baik (QS. alAhdzab:21 dan al-Qalam:10).
6. Kebebasan berfikir, kreativitas dan berijtihad. Sungguh amat luar biasa,
sepeninggal Rasulallah para sahabat dapat menunjukkan diri sebagai sosok
pemimpin yang mandiri, kuat, kreatif dan fleksibel. Dua sosok pemimpin
penerus Rasulallah yaitu Abu Bakar dan Umar bin Khattab adalah sosok
pemimpin yang banyak dipengaruhi dan diwarnai oleh nilai-nilai al-Qur’an dan
al-Hadits. Tidak
sebagai pemimpin yang dipengaruhi dan dikuasai oleh
karakter pribadi dan hawa nafsu.
7. Sinergis membangun kebersamaan. Mengoptimalkan sumber daya insani yang
ada. Hebatnya Rasulullah salah satunya adalah kemampuan beliau dalam
mensinergikan dan membangun kekuatan dan potensi yang dimiliki umatnya.
5
6. Hakekat Kepemimpinan
Hakikat kepemimpinan dalam pandangan Islam yang secara garis besar dalam
lima lingkup yaitu:
1. Tangung Jawab, Bukan Keistimewaan
Ketika seseorang diangkat atau ditunjuk untuk memimpin suatu lembaga atau
institusi, maka ia sebenarnya mengemban tanggung jawab yang besar sebagai
seorang pemimpin yang harus mampu mempertanggungjawabkannya. Bukan
hanya dihadapan manusia tapi juga dihadapan Allah SWT sehingga menjadi
pemimpin bukanlah suatu keistimewaan
2. Pengorbanan, Bukan Fasilitas
Menjadi pemimpin bukanlah untuk menikmati kemewahan atau kesenangan
hidup dengan berbagai fasilitas duniawi yang menyenangkan, tapi justru ia
harus mau berkorban dan menunjukkan pengorbanan, apalagi ketika
masyarakat yang dipimpinnya berada dalam kondisi sulit dan sangat sulit.
3. Kerja Keras, Bukan Santai
Para pemimpin mendapat tanggung jawab yang besar untuk menghadapi dan
mengatasi berbagai persoalan yang menghantui masyarakat yang dipimpinnya
untuk selanjutnya mengarahkan kehidupan masyarakat untuk bisa menjalani
kehidupan yang baik dan benar serta mencapai kemajuan dan kesejahteraan.
Untuk itu, para pemimpin dituntut bekerja keras dengan penuh kesungguhan
dan optimisme.
4. Kewenangan Melayani, Bukan Sewenang-Wenang
Pemimpin adalah pelayan bagi orang yang dipimpinnya, karena itu menjadi
pemimpin atau pejabat berarti mendapatkan kewenangan yang besar untuk bisa
melayani masyarakat dengan pelayanan yang lebih baik dari pemimpin
sebelumnya, Rasulullah Saw bersabda: Pemimpin suatu kaum adalah pelayan
mereka (HR. Abu Na'im). Oleh karena itu, setiap pemimpin harus memiliki
6
7. visi dan misi pelayanan terhadap orang-orang yang dipimpinnya guna
meningkatkan kesejahteraan hidup, ini berarti tidak ada keinginan sedikitpun
untuk menzalimi rakyatnya apalagi menjual rakyat, berbicara atas nama rakyat
atau kepentingan rakyat padahal sebenarnya untuk kepentingan diri, keluarga
atau golongannya. Bila pemimpin seperti ini terdapat dalam kehidupan kita,
maka ini adalah pengkhianat yang paling besar, Rasulullah Saw bersabda:
Khianat yang paling besar adalah bila seorang penguasa memperdagangkan
rakyatnya (HR. Thabrani).
5. Keteladanan dan Kepeloporan, Bukan Pengekor
Dalam segala bentuk kebaikan, seorang pemimpin seharusnya menjadi teladan
dan pelopor, bukan malah menjadi pengekor yang tidak memiliki sikap
terhadap nilai-nilai kebenaran dan kebaikan. Ketika seorang pemimpin
menyerukan kejujuran kepada rakyat yang dipimpinnya, maka ia telah
menunjukkan kejujuran itu. Ketika ia menyerukan hidup sederhana dalam soal
materi, maka ia tunjukkan kesederhanaan bukan malah kemewahan.
Masyarakat sangat menuntut adanya pemimpin yang bisa menjadi pelopor dan
teladan dalam kebaikan dan kebenaran.
Sumber Hukum Kepemimpinan Dalam Islam
Kepemimpinan dalam Islam adalah kepemimpinan yang berdasarkan Kitabullah
dan Sunnah Rasulullah saw, oleh karena itu sosok pemimpin yang disyariatkan
adalah pemimpin yang beriman sehingga hukum-hukum allah SWT dapat
ditegakkan dan diterapkan. Hukum-hukum Allah harus ditegakkan agar keadilan
dan kebenaran dapat terjamah oleh orang-orang yang tertindas dan terdzalimi baik
itu dari kalangan muslim maupun non muslim karena pada hakekatnya Islam itu
adalah rahmat bagi seluruh alam.
7
8. BAB III
PEMBAHASAN
Tugas dan Peran Seorang Pemimpin
Tugas utama seorang pemimpin adalah :
1. Pemimpin bekerja dengan orang lain: Seorang pemimpin bertanggung jawab
untuk bekerja dengan orang lain seperti dengan atasannya, staf, teman sekerja
atau atasan lain dalam organisasi maupun di luar organisasi.
2. Pemimpin
adalah
tanggung
jawab
dan
mempertanggungjawabkan
(akontabilitas): Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas
menjalankan tugas, mengadakan evaluasi, untuk mencapai outcome yang
terbaik.
3. Pemimpin
menyeimbangkan
pencapaian
tujuan
dan prioritas:
Proses
kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin hanya dapat menyusun tugas
dengan mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin
harus dapat mendelegasikan tugas-tugasnya kepada staf. Kemudian pemimpin
harus dapat mengatur waktu secara efektif.
4. Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual: Seorang pemimpin
harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual. Selanjutnya dapat
mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat menguraikan
seluruh pekerjaan menjadi lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan lain.
5. Manajer adalah forcing mediator: Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan
organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menjadi seorang mediator
(penengah).
8
9. 6. Pemimpin adalah politisi dan diplomat: Seorang pemimpin harus mampu
mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai seorang diplomat, seorang
pemimpin harus dapat mewakili tim atau organisasinya.
7. Pemimpin membuat keputusan yang sulit : Seorang pemimpin harus dapat
memecahkan masalah.
Menurut Henry Mintzberg, Peran Pemimpin adalah :
1. Peran hubungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai
pemimpin yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi.
2. Fungsi peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara.
3. Peran pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan
gangguan, sumber alokasi, dan negosiator.
Kriteria Pemimpin Menurut Pandangan Islam
Setiap manusia yang terlahir dibumi dari yang pertama hingga yang terakhir
adalah seorang pemimpin, setidaknya ia adalah seorang pemimpin bagi dirinya
sendiri. Bagus tidaknya seorang pemimpin pasti berimbas kepada apa yang
dipimpin olehnya. Karena itu menjadi pemimpin adalah amanah yang harus
dilaksanakan dan dijalankan dengan baik oleh pemimpin tersebut, karena kelak
Allah akan meminta pertanggung jawaban atas kepemimpinannya. Keriteria
pemimpin menurut agama islam adalah:
1. Beriman dan Beramal Shaleh
Kita harus memilih pemimpin orang yang beriman, bertaqwa, selalu
menjalankan perintah Allah dan rasulnya. Karena ini merupakan jalan
kebenaran yang membawa kepada kehidupan yang damai, tentram, dan
bahagia dunia maupun akherat. Disamping itu juga harus bisa mengamalkan
keimanannya dalam bentuk amal soleh.
9
10. 2. Niat Yang Tulus
Menerima suatu tanggung jawab harus lah di landasi dengan
niat sesuai
dengan apa yang telah Allah perintahkan. Karena suatu amalan itu bergantung
pada niatnya. Karena itu ketika menjadi seorang pemimpin hendaknya kita
tanamkan dalam lubuk hati kita hanya karena mencari ridho Allah semata, dan
sesungguhnya kepemimpinan atau jabatan itu adalah tanggung jawab dan
sebuah beban, bukan kesempatan dan kemuliaan yang nanti akan di permintai
tanggung jawabannya kelak nanti.
3. Laki-Laki
Telah diterangkan dalam Al Qur’an bahwa laki laki adalah pemimpin dari
kaum wanita karena lelaki itu lebih utama dan lebih baik, sehingga kenabian
dikhususkan pada kaum lelaki, dan demikian pula kepemimpinan tertinggi.
Karena Nabi shallallahu "alaihi wa sallam bersabda: “Tidak akan beruntung
suatu kaum yang menyerahkan urusan (kepemimpinan) mereka kepada seorang
wanita” (Hadits Riwayat Al-Bukhari).
4. Tidak Meminta Jabatan
Rasullullah bersabda kepada Abdurrahman bin Samurah Radhiyallahu"anhu,
“Wahai Abdul Rahman bin samurah! Janganlah kamu meminta untuk menjadi
pemimpin. Sesungguhnya jika kepemimpinan diberikan kepada kamu karena
permintaan, maka kamu akan memikul tanggung jawab sendirian, dan jika
kepemimpinan itu diberikan kepada kamu bukan karena permintaan, maka
kamu akan dibantu untuk menanggungnya” (Riwayat Bukhari dan Muslim).
5. Berpegang pada Hukum Allah
Ini salah satu kewajiban utama seorang pemimpin, apabila memutuskan suatu
hukum haruslah berlandaskan atas hukum-hukum Allah (Alquran dan hadist)
dan haruslah mengesampingkan urusan duniawi dan hawa nafsu
10
11. 6. Memutuskan Perkara Dengan Adil
Dalam hal ini di maksudkan bahwa pemutusan suatu masalah haruslah sesuai
dengan adil maksudnya apabila hal tersebut haq maka harus di putuskaN (di
katakan) haq dan apabila hal itu batil maka haruslah di putuskan(dikatakan)
batil, seperti halnya syarat-syarat menjadi seorang hakim,dan tanpa adanya
campur tangan hawa nafsu di dalamnya.
7. Menasehati Rakyat
Dalam suatu kisah Rasulullah SAW dalam bermasyarakat beliau menasehati
rakyatnya di tunjukkan dengan kepribadiannya tersebut lalu beliau menyuruh
umatnya untuk mengikuti apa yang telah Rasulullah perbuat, karna salah satu
wahyu
allah
kepada
Rasulallah
adalah
Limakarimal
Ahlak
(yaitu
menyempurnakan ahlak) yang kini setiap tindakan dan ucapannya menjadi
sunnahnya.
8. Tidak Menerima Hadiah
Seorang rakyat yang memberikan hadiah kepada seorang pemimpin pasti
mempunyai maksud tersembunyi, entah ingin mendekati atau mengambil hati.
Oleh karena itu, hendaklah seorang pemimpin menolak pemberian hadiah dari
rakyatnya, agar dalam pelaksanaan dalam kepemimpinnya tidak lah
memandang sebelah mata atau pun berat sebelah dalam pemutusan suatu
perkara yang mungkin ada sangkut pautnya dengan salah satu pihak tertentu.
9. Tegas
Ini merupakan sikap seorang pemimpin yang harus ada dan menjadi salah satu
hal yang di idam-idamkan oleh semua rakyatnya. Tegas bukan berarti otoriter,
tapi tegas maksudnya adalah yang benar katakan benar dan yang salah katakan
salah serta melaksanakan aturan hukum yang sesuai dengan Allah, SWT dan
Rasulnya.
11
12. 10. Selain poin- poin yang ada di atas seorang pemimpin dapat dikatakan baik
bila ia memiliki sifat STAF, yang dimaksud STAF adalah:
-
Siddiq (jujur)
-
Tablig (menyampaikan)
-
Amanah (dapat dipercaya)
-
Fatonah (cerdas).
12
13. BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Kepemimpinan adalah setiap tindakan yang dilakukan oleh individu untuk
mengkoordinasi dan memberi arah kepada individu atau kelompok lain yang
tergabung dalam wadah tertentu untuk mencapai suatu tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Kepemimpinan dalam Islam berarti menjalankan tindakan
kepemimpinan
sesuai
syariat
Islam.
Dengan
pengetahuan
mengenai
kepemimpinan dalam Islam diharapkan akan lahir tokoh muslim yang mampu dan
bisa diterima oleh semua lapisan dalam mewujudkan negara yang terhormat, kuat
dan sejahtera sehingga pemimpin tersebut dapat memimpin umatnya ke jalan yang
benar yaitu ke jalan Allah.
SARAN
Masing-masing individu muslim adalah seorang pemimpin. Oleh karena itu, kita
hendaknya menerapkan sifat-sifat kepemimpinan yang telah diajarkan Allah dan
Rasulullah sehingga kita dapat menjadi pemimpin yang baik yang dapat menjadi
panutan untuk orang-orang di sekitar kita.
13