2. Apa itu “Dinamika Penduduk?”
Pembelajaran hari ini :
Apa kaitan poster di samping
dengan “dinamika Penduduk’??
(jelaskan di buku tulis mu, serta
jawab 4 contoh kasus dalam PPT
ini, foto dan kirim ke Google
Class Room, KODE GCR : kleytve)
3. 1. Pengertian Dinamika Penduduk
Menurut KBBI DINAMIKA itu diartikan sebagai sesuatu yang “BERGERAK tidak
DIAM/STATIS dan PENDUDUK adalah semua orang yang berdomisili di
wilayah suatu negara selama 6 bulan atau lebih, atau mereka yang berdomisili
kurang dari 6 bulan, tetapi bertujuan untuk menetap.
Jadi dapat diartikan bahwa Dinamika penduduk merupakan perubahan jumlah
penduduk yang disebabkan oleh beberapa factor diantaranya : kelahiran,
kematian, dan migrasi.
4. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi
“DINAMIKA PENDUDUK”
1. Kelahiran atau Fertilitas
2. Kematian atau Mortalitas
3. Migrasi (Perpindahan)
5. 1. 1. Kelahiran atau Fertilitas
Fertilitas/Kelahiran dalam pengertian demografi(Ilmu Kependudukan)
adalah kemampuan riil seorang wanita untuk melahirkan, yang
dicerminkan dalam jumlah bayi yang dilahirkan.
Kelahiran menyebabkan bertambahnya jumlah penduduk.
Beberapa pengukuran dasar fertilitas/kelahiran yang sering digunakan
sebagai berikut:
6. a. Angka Kelahiran Kasar atau (Crude Birth
Rate/CBR)
Angka kelahiran kasar merupakan penentuan tingkat kelahiran bayi tanpa membeda-bedakan golongan dan umur dalam satu tahun
dari setiap 1.000 orang penduduk suatu wilayah.
Dapat dihitung menggunakan rumus berikut :
Selesaikan Contoh kasus : (1)
Desa Bonandolok pada tahun 2010 berpenduduk 10.000 jiwa. Jumlah kelahiran pada tahun yang sama adalah 160 bayi.
Berapakah angka kelahiran kasarnya? (termasuk dalam golongan mana?)
Angka kelahiran kasar digolongkan menjadi:
a. Golongan tinggi, jika jumlah kelahiran >30.
b. Golongan sedang, jika jumlah kelahiran 20-30.
c. Golongan rendah, jika jumlah kelahiran <20
7. b. Angka Kelahiran Menurut Umur (khusus) (Age
Specific Fertility Rate/ ASFR)
Perhitungan angka kelahiran yang mempertimbangkan umur dan jenis kelamin
disebut angka kelahiran menurut kelompok umur atau Age Specific Fertility Rate
(ASFR).
ASFR menunjukkan jumlah kelahiran dari setiap seribu wanita pada kelompok
umur tertentu selama setahun. Dapat dihitung dengan Rumus
8. Selesaikan Contoh kasus : (2)
Penduduk wanita kelompok umur 25–30 tahun di Desa
Tegalwangi pada tahun 2005 berjumlah 250 jiwa. Jumlah
kelahiran dari wanita kelompok tersebut 15 bayi. Berapa
angka kelahiran dari wanita kelompok umur tersebut?
9. c. Angka kelahiran umum/GFR (General Fertility
Rate)
Angka kelahiran umum/GFR (General Fertility Rate) menunjukkan banyaknya kelahiran tiap 1.000 wanita yang berusia 15 - 49
tahun dalam setahun.
Dapat dihitung dengan rumus :
11. D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELAHIRAN
1.Beberapa Faktor-faktor yang mendukung kelahiran (pronatalitas):
A) Kawin dalam usia muda atau di bawah umur,
B) Rendahnya tingkat kesehatan,
C)Anggapan ”banyak anak banyak rezeki”,
D)Jaminan untuk hari tua ada yang merawat,
E) Kurangnya informasi tentang keluarga berencana
f) Keinginan memperoleh anak laki-laki.
12. 2. Faktor-faktor yang menghambat kelahiran (antinatalitas):
A) Adanya ketentuan batas umur menikah. Di Indonesia, untuk wanita ditetapkan minimal umur 16
tahun, sedangkan untuk laki-laki batas minimal 19 tahun,
B) Adanya program KB,
C) Anggapan bahwa banyak anak menjadi beban orang tua,
D) Adanya pembatasan tunjangan anak, terutama bagi pegawai negeri,
E) Masa-masa perang
F) Penundaan usia perkawinan.
13. 2.1 Kematian atau Mortalitas
Kematian atau mortalitas adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan
manusia secara permanen.
Kematian/ Mortalitas akan menyebabkan jumlah penduduk
berkurang.
Tingkat kematian penduduk di suatu wilayah dapat dibedakan
sebagai berikut:
14. a. Angka Kematian Kasar atau Crude Death Rate (CDR)
menunjukkan jumlah orang yang mati dalam setiap 1.000 penduduk di suatu wilayah. CDR dapat ditentukan
dengan rumus sebagai berikut.
Selesaikan Contoh Kasus : (3)
Desa Sekar Mulia pada tahun 2005 berpenduduk 12.000 jiwa. Kematian di desa ini pada tahun yang sama adalah 480 jiwa.
Berapakah angka kematian kasar di Desa Sekar Mulia? (termasuk golongan?)
Angka kematian kasar digolongkan menjadi:
a. Golongan tinggi, jika jumlah kematian >20.
b. b. Golongan sedang, jika jumlah kematian 10-20.
c. c. Golongan rendah, jika jumlah kematian <10.
15. b. Angka Kematian Bayi atau Infant Mortality
Rate (IMR)
Angka kematian bayi menunjukkan jumlah kematian bayi (usia kurang 1 tahun) dari setiap 1.000 kelahiran. Penentuan angka
kematian bayi menggunakan rumus sebagai berikut.
16. c. Angka Kematian Menurut Umur (khusus) atau Age Specific Death Rate (ASDR)
menunjukkan jumlah kematian penduduk usia tertentu dari setiap 1.000 jiwa penduduk
dalam satu tahun. Besarnya angka kematian khusus ditentukan dengan rumus sebagai
berikut.
Selesaikan Contoh kasus: (4)
Penduduk Desa Sekar Mulia pada tahun 2005 yang berumur 55– 60 tahun berjumlah 1.800 jiwa. Dalam setahun, penduduk kelompok
umur tersebut yang meninggal sebanyak 54 jiwa. Berapakah angka kematian khusus penduduk kelompok umur 55– 60 tahun di Desa Sekar
Mulia?
17. D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMATIAN
D.1 Faktor-faktor yang mendukung kematian (promortalitas):
1) Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan,
2) Kurangnya fasilitas kesehatan yang memadai,
3) Buruknya kondisi kesehatan lingkungan,
4) Seringnya terjadi kecelakaan lalu lintas,
5) Adanya bencana alam atau wabah penyakit,
6) Peperangan.
18. D.2 Faktor-faktor yang menghambat kematian (antimortalitas):
1) Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan,
2) Fasilitas kesehatan yang memadai dan iptek yang maju,
3) Lingkungan yang bersih, sehat dan teratur,
4) Ajaran agama yang melarang bunuh diri,
5) Angka harapan hidup yang tinggi
19. 3. Migrasi (Perpindahan)
Dinamika penduduk juga dipengaruhi oleh mobilitas( pergerakan) penduduk
dalam bentuk perpindahan, perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat
lain disebut Migrasi.
Beberapa faktor yang mendorong terjadinya perpindahan penduduk, antara lain
untuk memenuhi kebutuhan hidup. Jangka waktu perpindahan pun tidak terbatas,
ada yang hanya menetap beberapa waktu atau dalam jangka waktu yang lama
dengan berbagai batas administrasi baik antarkota maupun antarnegara.
20. Berikut ini adalah berbagai jenis migrasi.
a. Migrasi Internasional (Migrasi Ekstern)
Migrasi jenis ini merupakan perpindahan penduduk dari dan ke suatu negara. Migrasi
internasional dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1) Imigrasi yaitu masuknya penduduk dari negara lain ke suatu negara dengan tujuan untuk
menetap. Contoh: Orang Inggris menikah dengan orang Indonesia kemudian menetap di
Indonesia.
2) Emigrasi merupakan perpindahan penduduk atau keluarnya penduduk dari suatu negara ke
negara lain dengan tujuan untuk menetap. Contoh: Orang Indonesia yang bekerja dan
menetap di Arab Saudi
3) Remigrasi merupakan kembalinya penduduk dari suatu negara ke negara asalnya. Contoh:
Orang Indonesia yang kembali ke Indonesia setelah lama bekerja di Malaysia.
21. b. Migrasi Nasional (Migrasi Intern)
Migrasi jenis ini merupakan perpindahan penduduk yang terjadi masih dalam
wilayah satu negara.
Jenis migrasi ini meliputi:
1) Transmigrasi merupakan perpindahan penduduk yang diprakarsai dan
diselenggarakan oleh pemerintah, dari daerah yang padat penduduknya ke
daerah yang belum padat penduduknya
2) Urbanisasi merupakan perpindahan penduduk dari daerah pedesaan ke
daerah perkotaan. Terjadinya urbanisasi karena kota mempunyai daya tarik
untuk dituju dan desa mempunyai daya dorong untuk ditinggalkan.
22. a) Daya tarik kota antara lain:
(1) Tersedianya lapangan pekerjaan formal maupun informal di kota lebih banyak dibandingkan di
desa. (2) Tingginya upah tenaga kerja di kota.
(3) Ketersediaan fasilitas yang lengkap.
(4) Ketersediaan berbagai hiburan.
b) Daya dorong keluar dari desa, antara lain:
(1) Lapangan pekerjaan di luar sektor pertanian semakin sempit.
(2) Lahan pertanian di desa semakin sempit.
(3) Upah tenaga kerja di desa pada umumnya lebih rendah.
(4) Kurangnya berbagai fasilitas umum.
(5) Kurangnya berbagai hiburan.
(6) Kegiatan pertanian di desa bersifat musiman.
(7) Dorongan penduduk untuk memperbaiki taraf hidup
23. 3) “Jenis-Jenis Migrasi Lain”
masih terdapat beberapa jenis migrasi intern lainnya, yaitu:
a) Ruralisasi yaitu kembalinya pelaku urbanisasi menuju daerah asalnya.
b) Forensen yaitu orang-orang yang tinggal di desa tetapi bekerja di kota yang setiap harinya
nglaju (pulang pergi).
c) Turisme yaitu orang yang bepergian ke luar untuk mengunjungi tempat-tempat pariwisata di
daerah atau negara yang dituju
d) Week end yaitu perginya orang-orang kota untuk mencari tempat yang udaranya sejuk ke luar
kota di akhir minggu.
e) Evakuasi yaitu perpindahan penduduk karena gangguan bencana alam atau keamanan