MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Perbankan Syariah
1. ِ ِ َّ ِ ْ َّ ِ ِ ْ
بِسم اللَّه الرْحَن الرحيم
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA 2013
2.
3. DUNIA
1. 1940 : Penerapan Profit & Loss sharing diterapkan di Pakistan dan
Malaysia--> Pengelolaan dana haji secara nonkonvensional
2. 1963 : Berdiri Islamic Rural Bank di desa Mit Ghamr, Kairo, Mesir
3. 1975 : Sidang menteri keuangan OKI di Jeddah, menyetujui rancangan pendirian Islamic Development Bank (IDB) dengan modal awal
2 miliar dinar Islam
4. Akhir 1999--> Sesuai analisa Prof. Khurshid Ahmad dan laporan
International Association of Islamic Bank tercatat lebih dari 200
lembaga keuangan Islam yang beroperasi di seluruh dunia baik di
negara-negara berpenduduk muslim maupun di Eropa, Australia
maupun Amerika
INDONESIA
1. Awal 1980-an : Mulai ada diskusi tentang Bank Syari'ah sebagai
pilar Ekonomi Islam
2. 1990 : Terbentuk Tim Perbankan MUI melalui lokakarya
3. 1992 : Tanggal 1 Mei Bank Muamalat Indonesia mulai beroperasi
dengan modal awal Rp 106 miliar
4. 1. Pada saat krisis tahun 1998, bank syariah jumlahnya hanya 1
(satu) buah. Ia masih kecil dan kurang memiliki portfolio dalam
valuta asing. Oleh karena itu, hantaman badai berupa turunnaiknya nilai tukar valuta asing tidak terlalu berpengaruh kepada
asetnya.
2. Nasabah bank syariah saat itu 90% tipe “emotional customer”.
3. Produknya sale-based. Dalam kamus perbankan syariah, kalau
pembiayaan disepakati atas dasar jual beli, harganya tidak
berubah selama perjanjian. Karena, yang namanya menambah
keuntungan atas hutang itu sama dengan riba. Maka tidak heran,
meskipun nasabah di bank lain komplen karena suku bunga
pinjamannya naik secara tiba-tiba, nasabah di bank syariah
tenang-tenang saja. (Cecep Maskanul Hakim, Bank Syariah, Menyiasati Krisis)
5. Segi Hukum, Falsafah, Operasional, Aspek Sosial, Organisasi, Tujuan
PERBEDAAN BANK SYARI'AH DAN BANK KONVENSIONAL
PERBEDAAN
BANK SYARI'AH
Dasar Hukum *Al-Qur'an, As-Sunnah, Fatwa Ulama, Bank Indonesia
dan Pemerintah
Falsafah
*Tidak berdasarkan bunga (riba ), spekalusi (maysir ) dan
ketidakjelasan (garar )
Operasional *DPK berupa titipan (wadi'ah ) dan investasi (mudharabah )
yang akan mendapatkan hasil jika diusahakan dulu
*Penyaluran dana (financing )pada usaha yang halal dan
menguntungkan
Aspek sosial *Dinyatakan secara eksplisit dan tegas yang tertuang dalam
visi dan misi
Organisasi
*Harus memiliki Dewan Pengawas Syari'ah
Tujuan
*Profit and Falah Oriented
BANK KONVENSIONAL
*Bank Indonesia dan Pemerintah
*Memakai perangkat bunga
*DPK berupa titipan simpanan yang harus dibayar bunganya
pada saat jatuh tempo
*Penyaluran dana pada sektor yang menguntungkan aspek
halal tidak dipertimbangkan
*Tidak diketahui secara tegas
*Tidak memiliki DPS
*Profit Oriented
6. Laporan Keuangan
PERBEDAAN BANK SYARI'AH DAN BANK KONVENSIONAL
BANK KONVENSIONAL
BANK SYARI'AH
1. Neraca
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan Arus Kas
3. Laporan Arus Kas
4. Laporan Perubahan Ekuitas
4. Laporan Perubahan Ekuitas
5. Catatan atas Laporan Keuangan
5. Catatan atas Laporan Keuangan
6. Laporan Perubahan Dana Investasi Terikat
7. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana ZIS
8. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Qardhul Hasan
7.
8. “Nilai-nilai syariah yang diemban oleh perbankan syariah sangat
memperhatikan profesionalisme dan juga menyentuh langsung sektor
riil dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat”.
NILAI-NILAI SYARI'AH YANG DIEMBAN PERBANKAN SYARI'AH
PERSPEKTIF MIKRO
1. Shiddiq--> Menjunjung tinggi nilai kejujuran dengan mengedepankan
cara-cara yang halal.
2. Tabligh--> Secara berkesinambungan melakukan sosialisasi dan edukasi
manfaat bagi pengguna jasa perbankan syari'ah.
3. Amanah--> Menciptakan rasa s aling percaya antara shahibul mal
dan mudharib dalam pengelolaan dana.
4. Fathanah--> Pengelolaan dana dilakukan secara profesional dan
menerapkan pelayanan dengan cermat dan santun serta
tanggung jawab.
PERSPEKTIF MAKRO
1. Kaidah zakat--> Perilaku investasi, karena zakat untuk investasi dikenakan pada hasilnya, sedangkan zakat bagi harta simpanan dikenakan pokok.
2. Kaidah pelarangan riba--> Pembiayaan bersifat bagi hasil (Equity Based
Financing).
3. Kaidah pelarangan judi/maisir--> Tidak ada spekulasi dan transaksi
langsung mengena pada sektor riil.
4. Kaidah pelarangan gharar-->Transparansi dalam bertransaksi dan menghindari ketidakjelasan.