SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Cedera Anggota Gerak
Anggota gerak pada manusia merupakan hal yang sangat penting sepanjang daur
kehidupan manusia, baik anggota gerak atas maupun anggota gerak bawah. Dalam
kehidupan manusia sering ditemukan beragam penyakit yang mengenai anggota gerak
yang disebabkan oleh trauma. Trauma merupakan keadaan dimana seseorang mengalami
cidera oleh sebab tertentu. Penyebab utama trauma adalah kecelakaan lalu lintas, kerja dan
olahraga. Salah satu penyakit yang dapat disebabkan oleh trauma adalah fraktur. Fraktur
adalah terputusnya kontinuitas struktur tulang. Fraktur dapat berbentuk transversal, oblik
atau spiral. Fraktur terjadi ketika tekanan kuat diberikan pada tulang normal atau tekanan
yang sedang pada tulang yang terkena penyakit, misalnya osteoporosis dan kebanyakan
fraktur pergelangan tangan dapat terjadi akibat jatuh dengan posisi lengan terbuka.
Fraktur kedua tulang lengan bawah merupakan cedera yang tidak stabil. Stabilitas
fraktur bergantung pada jumlah energi yang diserap selama cedera dan gaya otot besar
yang cenderung menggeser fragmen. Fraktur radius distal merupakan 15 % dari seluruh
kejadian fraktur pada dewasa ini. Abraham Colles adalah orang yang pertama kali
mendeskripsikan fraktur radius distalis pada tahun 1814 dan sekarang dikenal dengan nama
fraktur Colles. Fraktur colles terjadi pada tulang radius bagian distal yang berjarak 1,5 inchi
dari permukaan sendi radiocarpal dengan deformitas ke posterior atau dorsal. Pergelangan
tangan merupakan alat gerak yang sering digunakan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Pada kasus pasca fraktur, jika keterlambatan mendapatkan penanganan akan
mengalami beberapa masalah diantaranya deformitas yang akan menganggu aktifitas
fungsional pada penderita. Dalam hal ini fisioterapi berperan penting untuk mengurangi
nyeri, meningkatkan lingkup gerak sendi dan meningkatkan kekuatan otot penderita agar
tidak terjadi keterbatasan gerak, mencegah deformitas dan mengembalikan aktifitas
fungsional pada penderita. Modalitas yang dimiliki oleh fisioterapi berupa infra red untuk
memperlancar sirkulasi darah, rileksasi otot, dan mengurangi nyeri gerak saat melakukan
gerakan serta terapi latihan untuk meningkatkan lingkup gerak sendi pada pergelangan
tangan dan meningkatkan kekuatan otot-otot pada pergelangan tangan sehingga dapat
meningkatkan aktivitas fungsional.
Kecelakaan atau cedera dapat terjadi dimana saja, kapan saja dan siapa saja.
Dalam melakukan pertolongan dan penangan cedera olahraga terlebih dahulu mengetahui
bagian badan yang terkena cedera dan beratnya cedera tersebut. Secara umum, pasien
tidak diperkenankan melakukan kegiatan olahraga hingga kelainan tersebut betul-betul
membaik, dan dapat menggerakkan tubuh dengan nyeri yang minimal. Perlu sekali diingat
bahwa bagian besar penyebab cedera tulang adalah akibat melakukan aktivitas sebelum
waktunya. Olahraga adalah merupakan kegiatan yang rutin dilakukan untuk menjaga
kebugaran tubuh, baik berupa jalan kaki, lari, senam dan berbagai bentuk olahraga yang
lain. Dari kegiatan olahraga tersebut bisa terjadi cedera, baik karena jatuh, benturan
ataupun salah gerak. Cedera tersebut bisa terjadi berupa strain maupun sprain. Sprain
adalah robekan atau peregangan dari suatu otot, ligamen dan sendi, sedang strain adalah
suatu kondisi nyeri pada otot yang disebabkan karena adanya tarikan yang berlebihan dari
otot tersebut. Cedera tersebut ditandai dengan adanya rasa sakit, pembengkakan, kram,
memar, kekakuan dan adanya pembatasan gerak sendi serta berkurangnya kekuatan pada
daerah yang mengalami cedera tersebut.
Sebelum ke rumah sakit, pertolongan pertama yang dapat dilakukan adalah evaluasi
awal tentang keadaan umum penderita, untuk menentukan apakah ada keadaan yang
mengancam kelangsungan hidupnya. Setelah diketahui tidak ada hal membahayakan
jiwanya maka dilanjutkan upaya RICE, yaitu: 1. REST, yaitu mengistirahatkan anggota tubuh
yang terkena cedera agar tidak menambah luas cedera tersebut 2. ICE, yaitu memberi
kompres dingin pada bagian tubuh yang terkena cedera dengan tujuan untuk mengurangi
rasa sakit dan dingin akan membantu menghentikan perdarahan. 3. COMPRESSION, yaitu
memberikan balutan tekan pada anggota tubuh yang cedera dengan tujuan untuk
mengurangi pembengkakan. 4. ELEVATION, yaitu meninggikan anggota tubuh yang cedera
untuk mengurangi pembengkakan. Ketika mengalami cedera baru dihindari HARM, yaitu H :
HEAT, pemberian panas pada bagian cedera justru akan meningkatkan perdarahan. A :
ALCOHOL, akan meningkatkan pembengkakan. R : RUNNING, terlalu dini akan
memperburuk cedera. M : MASSAGE, tidak boleh diberikan pada masa akut karena akan
merusak jaringan.
Pertolongan pertama adalah sebuah pemberian perawatan yang di perlukan untuk
sementara waktu. Seperti pertolongan pada: Pertolongan pada perdarahan Perdarahan
terjadi karena pecahnya pembuluh darah sebagai akibat dari trauma pukulan, tendangan
atau terjatuh. Cara menghentikan perdarahan, yaitu dengan mempergunakan bahan lembut
apa saja yang dimiliki saat itu seperti sapu tangan atau kain yang bersih. Lalu tekankan
pada bagian tubuh yang mengalami perdarahan dengan kuat. Kemudian ikatlah sapu
tangan baju atau apa pun agar sapu tangan yang digunakan tetap menekan luka sumber
perdarahan. Letakkan bagian perdarahan lebih tinggi dari bagian tubuh lainnya kecuali kalau
keadaannya tidak memungkinkan
Kedua yakni sprain atau terkilir. Sprain merupakan kecelakaan yang paling sering
terjadi, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam berolahraga. Sprain disebabkan
adanya hentakan yang keras terhadap sebuah sendi tetapi dengan arah yang salah atau
berlawanan dengan alur otot. Akibatnya, jaringan pengikat antar tulang (ligament) robek.
Robekan ini diikuti oleh perdarahan dibawah kulit, menggumpal di bawah kulit dan
menyebabkan terjadinya pembekakan, rasa nyeri, serta sendi sulit digerakan. Bagian tubuh
yang sering mengalami sprain pada saat berolahraga antara lain: Pergelangan kaki dimana
banyak terjadi pada pergelangan kaki dan biasanya terkilir kearah mendalam. Akibat yang
sering terjadi adalah ligament antara tulang betis dan tulang kering.
Tindakan pertolongan sebagai berikut: Apabila tidak ada patah tulang, tindakan
pertama ditempat kecelakaan dilakukan dengan mengendorkan tali sepatu korban dan
balutlah pergelangan kaki dengan pembalut. Untuk 24 jam pertama merendam atau
mengompres kaki yang cedera didalam air dingin atau es selam 30 menit beberapa kali
sehari. Setelah itu untuk jam ke-25 atau hari berikutnya, merendam kaki dengan air panas
beberapa kali sehari. Tekanlah bagian kaki dengan lembut atau dibalut dengan
menggunakan spon untuk mencegah kebengkakan dan menahan perdarahan. Setalah
direndam air es, pergelangan kaki tersebut dibalut dengan pembalut yang menekan.
Pembalut tekan ini dikenakan mengelilingi pergelangan kaki. Untuk menambah tekanan,
diantara pembalut dan tempat pembengkakan diselipkan bantalan spon. Dalam 24 jam
pertama penderita tidak boleh menggunakan kakinya yang cedera untuk menahan berat
badan. Korban harus isrirahat dangan kaki yang cedera diletakkan lebih tinggi dari bagian
tubuh setelah 36-48 jam. Untuk mengurangi rasa sakit atau pembengkakan dapat diberikan
obat gosok, balsam atau sinar infra merah. Akan tetapi obat tersebut tidak boleh digunakan
langsung ditempat yang cedera malainkan ditempat yang lebih atas lagi. Pemijatan tidak
boleh dilakukan ditempat yang cedera karena dapat menambah perdarahan/
pembengkakan
Sprain pergelangan tangan dapat terjadi karena mengangkat beban berat secara
mendadak atau melakukan suatu yang belum biasa. Tindakan pertolongan bila terjadi
cedera yaitu: Jika tidak ada patah tulang maka tindakan pertama ialah sama dengan
tindakan tindakan dalam mengatasi sprain pergelangan kaki. Merendam tangan ke dalam air
dingin atau es selam 30 menit kemudian berikan balutan yang menekan. Istirahatkan tangan
yang sakit dengan jalan menggantungkan ke pundak. Sprain pada jari tangan tindakan
pertolongan bila jari tangan mengalami cedera, yaitu tindakan pertolongan seperti tindakan
pada sprain pergelangan kaki. Apabila sebuah pukulan keras mengenai siku ketika lengan
rentang lurus, ada kemungkinan siku akan terkilir. Untuk mengetahui yaitu dengan cara
bagian siku ditekuk 90 derajat dan korban diminta mengerak-gerakan jari-jari serta
pergelangan tangannya. Apabila ia merasa nyeri di tepi luar dan dalam sendi siku, maka
siku mengalami terkilir.
Tindakan pertolongan yang harus dilakukan yaitu kompres dengan air dingin atau es
selam 30 menit kemudian dibalut dengan siku tertekuk 90 derajat dan digantungkan keleher.
Pemijitan boleh dilakukan setelah pembekakan mereda. Sesudah sembuh, untuk sementara
waktu tidak diperkenankan melakukan olahraga berat. Karena susunannya yang kompleks,
cedera pada sendi lutut dapat menimbulkan berbagai masalah komplikasi, seperti terkilir,
tulang rawan terpeleset atau pecah tempurung lututnya. Apabila sudah terjadi
pembengkakan, diagnose yang pasti hanya dapat dilakukan dengan pemeriksaan rongen
(sinar X). Untuk tindakan pertolongan bila tidak ada tandatanda retak, diperlukan seperti
terkilir pada umumnya. Tindakan pertolongan yaitu: Kompres es selama 30 menit, lalu
berikan balutan yang menekan (kalau perlu di lapisi dengan spons diatas dan di kiri dan
kanan tempurung lutut) kemudian diistirahatkan.
Kejang otot (Kram) dapat terjadi karena keletihan, dapat pula karena dingin atau
karena panas. Tindakan pertolongan yaitu dengan meregangkan otot tersebut. Bila kram
terjadi di betis berdirilah dengan bertumpukan dengan jari-jari kaki (berjinjit) dan kemudian
sentakan tumit kebawah. Dapat juga menolong dengan melemaskan tungkai yang
mengalami kejang dan memijat otot yang kejang itu kearah jantung. Kejang otot pada saat
berenang dapat diatasi dengan jalan menarik lutut ke dada sambil dada berusaha
mengapung dan memijit otot yang kejang. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan
bahwa kejang dapat disebabkan karena keletihan, kepanasan atau kedinginan. Pertolongan
pertama dapat dilakukan dengan meregangkan otot, melemaskan dan memijat kea rah
jantung.

More Related Content

What's hot (20)

DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE
DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALEDISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE
DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE
 
Penyakit Akibat Kerja
Penyakit Akibat KerjaPenyakit Akibat Kerja
Penyakit Akibat Kerja
 
dislokasi
dislokasidislokasi
dislokasi
 
Kecederaan dalaman
Kecederaan dalamanKecederaan dalaman
Kecederaan dalaman
 
strain
strainstrain
strain
 
Bab 3 penilaian kecerderaan sukan
Bab 3  penilaian kecerderaan sukanBab 3  penilaian kecerderaan sukan
Bab 3 penilaian kecerderaan sukan
 
MAKALAH Nyeri punggung
MAKALAH Nyeri punggung MAKALAH Nyeri punggung
MAKALAH Nyeri punggung
 
Askep low back pain indah zen
Askep low back pain indah zenAskep low back pain indah zen
Askep low back pain indah zen
 
16 trauma-sendi-10-april-2013
16 trauma-sendi-10-april-201316 trauma-sendi-10-april-2013
16 trauma-sendi-10-april-2013
 
Golfers elbow
Golfers elbowGolfers elbow
Golfers elbow
 
Problem kesehatan oleh ergonomi
Problem kesehatan oleh ergonomiProblem kesehatan oleh ergonomi
Problem kesehatan oleh ergonomi
 
Dislokasi Sendi
Dislokasi SendiDislokasi Sendi
Dislokasi Sendi
 
Presentase calkaneus spur
Presentase calkaneus spurPresentase calkaneus spur
Presentase calkaneus spur
 
Pengobatan rheumatik
Pengobatan rheumatikPengobatan rheumatik
Pengobatan rheumatik
 
Artikel carpal tunnel syndrome
Artikel   carpal tunnel syndromeArtikel   carpal tunnel syndrome
Artikel carpal tunnel syndrome
 
Kecederaan Tulang, Sendi dan Otot
Kecederaan Tulang, Sendi dan OtotKecederaan Tulang, Sendi dan Otot
Kecederaan Tulang, Sendi dan Otot
 
Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal
Modul 3 Skenario 2 MuskuloskeletalModul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal
Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal
 
Gambaran Klinis Fraktur
Gambaran Klinis FrakturGambaran Klinis Fraktur
Gambaran Klinis Fraktur
 
Assignment kecederaan kulit
Assignment kecederaan kulitAssignment kecederaan kulit
Assignment kecederaan kulit
 
Penanganan Cidera Muskuloskelatal
Penanganan Cidera MuskuloskelatalPenanganan Cidera Muskuloskelatal
Penanganan Cidera Muskuloskelatal
 

Similar to CEDERA ANGGOTA GERAK

Penanganan Cidera Muskuloskelatal
Penanganan Cidera MuskuloskelatalPenanganan Cidera Muskuloskelatal
Penanganan Cidera Muskuloskelatalpuskesmas mojoagung
 
Ppt_strain_n_sprain.pptx
Ppt_strain_n_sprain.pptxPpt_strain_n_sprain.pptx
Ppt_strain_n_sprain.pptxssuserf5305e
 
Cidera sistem otot rangka
Cidera sistem otot rangkaCidera sistem otot rangka
Cidera sistem otot rangkaKharistya Amaru
 
11 Gizi dan Fisiologi Olahraga - 2019.pptx
11 Gizi dan Fisiologi Olahraga - 2019.pptx11 Gizi dan Fisiologi Olahraga - 2019.pptx
11 Gizi dan Fisiologi Olahraga - 2019.pptxssuserf5305e
 
Ika jpam presentation
Ika jpam presentationIka jpam presentation
Ika jpam presentationelun
 
GMI GROUP - PERTOLONGAN PERTAMA
GMI GROUP - PERTOLONGAN PERTAMAGMI GROUP - PERTOLONGAN PERTAMA
GMI GROUP - PERTOLONGAN PERTAMANandez Gie
 
Kecederaan tisu lembut
Kecederaan tisu lembutKecederaan tisu lembut
Kecederaan tisu lembuttokey_sport
 
fracture colles
fracture collesfracture colles
fracture collesMelda RD
 
Kb 1 asuhan keperawatan medikal bedah fraktur asma bronkial
Kb 1 asuhan keperawatan medikal bedah fraktur asma bronkialKb 1 asuhan keperawatan medikal bedah fraktur asma bronkial
Kb 1 asuhan keperawatan medikal bedah fraktur asma bronkialpjj_kemenkes
 
PPT Pertolongan Luka dan Perdarahan.pptx
PPT Pertolongan Luka dan Perdarahan.pptxPPT Pertolongan Luka dan Perdarahan.pptx
PPT Pertolongan Luka dan Perdarahan.pptxAufaAnastasyaN
 
09. Cedera pada Tulang (Olahraga Baseball).pptx
09. Cedera pada Tulang (Olahraga Baseball).pptx09. Cedera pada Tulang (Olahraga Baseball).pptx
09. Cedera pada Tulang (Olahraga Baseball).pptxssuserafb1be
 
MATERI KAK RINNA FIXXXXX.ppt
MATERI KAK RINNA FIXXXXX.pptMATERI KAK RINNA FIXXXXX.ppt
MATERI KAK RINNA FIXXXXX.pptRinnaRappa
 
materi balut bidai.ppt
materi balut bidai.pptmateri balut bidai.ppt
materi balut bidai.pptssuser77132c
 
Power PoinT kesehatan olahraga.ppt kesehatan
Power PoinT kesehatan olahraga.ppt kesehatanPower PoinT kesehatan olahraga.ppt kesehatan
Power PoinT kesehatan olahraga.ppt kesehatanakmal821
 

Similar to CEDERA ANGGOTA GERAK (20)

Penanganan Cidera Muskuloskelatal
Penanganan Cidera MuskuloskelatalPenanganan Cidera Muskuloskelatal
Penanganan Cidera Muskuloskelatal
 
Ppt_strain_n_sprain.pptx
Ppt_strain_n_sprain.pptxPpt_strain_n_sprain.pptx
Ppt_strain_n_sprain.pptx
 
Cidera sistem otot rangka
Cidera sistem otot rangkaCidera sistem otot rangka
Cidera sistem otot rangka
 
11 Gizi dan Fisiologi Olahraga - 2019.pptx
11 Gizi dan Fisiologi Olahraga - 2019.pptx11 Gizi dan Fisiologi Olahraga - 2019.pptx
11 Gizi dan Fisiologi Olahraga - 2019.pptx
 
Ika jpam presentation
Ika jpam presentationIka jpam presentation
Ika jpam presentation
 
GMI GROUP - PERTOLONGAN PERTAMA
GMI GROUP - PERTOLONGAN PERTAMAGMI GROUP - PERTOLONGAN PERTAMA
GMI GROUP - PERTOLONGAN PERTAMA
 
Bidai.ppt
Bidai.pptBidai.ppt
Bidai.ppt
 
Kecederaan tisu lembut
Kecederaan tisu lembutKecederaan tisu lembut
Kecederaan tisu lembut
 
fracture colles
fracture collesfracture colles
fracture colles
 
Kb 1 asuhan keperawatan medikal bedah fraktur asma bronkial
Kb 1 asuhan keperawatan medikal bedah fraktur asma bronkialKb 1 asuhan keperawatan medikal bedah fraktur asma bronkial
Kb 1 asuhan keperawatan medikal bedah fraktur asma bronkial
 
PPT Pertolongan Luka dan Perdarahan.pptx
PPT Pertolongan Luka dan Perdarahan.pptxPPT Pertolongan Luka dan Perdarahan.pptx
PPT Pertolongan Luka dan Perdarahan.pptx
 
Ppt fraktur
Ppt frakturPpt fraktur
Ppt fraktur
 
09. Cedera pada Tulang (Olahraga Baseball).pptx
09. Cedera pada Tulang (Olahraga Baseball).pptx09. Cedera pada Tulang (Olahraga Baseball).pptx
09. Cedera pada Tulang (Olahraga Baseball).pptx
 
MATERI KAK RINNA FIXXXXX.ppt
MATERI KAK RINNA FIXXXXX.pptMATERI KAK RINNA FIXXXXX.ppt
MATERI KAK RINNA FIXXXXX.ppt
 
27798620 askep-muskuloskletaal
27798620 askep-muskuloskletaal27798620 askep-muskuloskletaal
27798620 askep-muskuloskletaal
 
materi balut bidai.ppt
materi balut bidai.pptmateri balut bidai.ppt
materi balut bidai.ppt
 
Sprain Ankle.pptx
Sprain Ankle.pptxSprain Ankle.pptx
Sprain Ankle.pptx
 
Power PoinT kesehatan olahraga.ppt kesehatan
Power PoinT kesehatan olahraga.ppt kesehatanPower PoinT kesehatan olahraga.ppt kesehatan
Power PoinT kesehatan olahraga.ppt kesehatan
 
Dasar-Dasar P3K.pptx
Dasar-Dasar P3K.pptxDasar-Dasar P3K.pptx
Dasar-Dasar P3K.pptx
 
Sap rematik incie
Sap rematik incieSap rematik incie
Sap rematik incie
 

Recently uploaded

Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaErdinataKusuma1
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 

Recently uploaded (20)

Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 

CEDERA ANGGOTA GERAK

  • 1. Cedera Anggota Gerak Anggota gerak pada manusia merupakan hal yang sangat penting sepanjang daur kehidupan manusia, baik anggota gerak atas maupun anggota gerak bawah. Dalam kehidupan manusia sering ditemukan beragam penyakit yang mengenai anggota gerak yang disebabkan oleh trauma. Trauma merupakan keadaan dimana seseorang mengalami cidera oleh sebab tertentu. Penyebab utama trauma adalah kecelakaan lalu lintas, kerja dan olahraga. Salah satu penyakit yang dapat disebabkan oleh trauma adalah fraktur. Fraktur adalah terputusnya kontinuitas struktur tulang. Fraktur dapat berbentuk transversal, oblik atau spiral. Fraktur terjadi ketika tekanan kuat diberikan pada tulang normal atau tekanan yang sedang pada tulang yang terkena penyakit, misalnya osteoporosis dan kebanyakan fraktur pergelangan tangan dapat terjadi akibat jatuh dengan posisi lengan terbuka. Fraktur kedua tulang lengan bawah merupakan cedera yang tidak stabil. Stabilitas fraktur bergantung pada jumlah energi yang diserap selama cedera dan gaya otot besar yang cenderung menggeser fragmen. Fraktur radius distal merupakan 15 % dari seluruh kejadian fraktur pada dewasa ini. Abraham Colles adalah orang yang pertama kali mendeskripsikan fraktur radius distalis pada tahun 1814 dan sekarang dikenal dengan nama fraktur Colles. Fraktur colles terjadi pada tulang radius bagian distal yang berjarak 1,5 inchi dari permukaan sendi radiocarpal dengan deformitas ke posterior atau dorsal. Pergelangan tangan merupakan alat gerak yang sering digunakan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Pada kasus pasca fraktur, jika keterlambatan mendapatkan penanganan akan mengalami beberapa masalah diantaranya deformitas yang akan menganggu aktifitas fungsional pada penderita. Dalam hal ini fisioterapi berperan penting untuk mengurangi nyeri, meningkatkan lingkup gerak sendi dan meningkatkan kekuatan otot penderita agar tidak terjadi keterbatasan gerak, mencegah deformitas dan mengembalikan aktifitas fungsional pada penderita. Modalitas yang dimiliki oleh fisioterapi berupa infra red untuk memperlancar sirkulasi darah, rileksasi otot, dan mengurangi nyeri gerak saat melakukan gerakan serta terapi latihan untuk meningkatkan lingkup gerak sendi pada pergelangan tangan dan meningkatkan kekuatan otot-otot pada pergelangan tangan sehingga dapat meningkatkan aktivitas fungsional. Kecelakaan atau cedera dapat terjadi dimana saja, kapan saja dan siapa saja. Dalam melakukan pertolongan dan penangan cedera olahraga terlebih dahulu mengetahui bagian badan yang terkena cedera dan beratnya cedera tersebut. Secara umum, pasien tidak diperkenankan melakukan kegiatan olahraga hingga kelainan tersebut betul-betul membaik, dan dapat menggerakkan tubuh dengan nyeri yang minimal. Perlu sekali diingat bahwa bagian besar penyebab cedera tulang adalah akibat melakukan aktivitas sebelum waktunya. Olahraga adalah merupakan kegiatan yang rutin dilakukan untuk menjaga
  • 2. kebugaran tubuh, baik berupa jalan kaki, lari, senam dan berbagai bentuk olahraga yang lain. Dari kegiatan olahraga tersebut bisa terjadi cedera, baik karena jatuh, benturan ataupun salah gerak. Cedera tersebut bisa terjadi berupa strain maupun sprain. Sprain adalah robekan atau peregangan dari suatu otot, ligamen dan sendi, sedang strain adalah suatu kondisi nyeri pada otot yang disebabkan karena adanya tarikan yang berlebihan dari otot tersebut. Cedera tersebut ditandai dengan adanya rasa sakit, pembengkakan, kram, memar, kekakuan dan adanya pembatasan gerak sendi serta berkurangnya kekuatan pada daerah yang mengalami cedera tersebut. Sebelum ke rumah sakit, pertolongan pertama yang dapat dilakukan adalah evaluasi awal tentang keadaan umum penderita, untuk menentukan apakah ada keadaan yang mengancam kelangsungan hidupnya. Setelah diketahui tidak ada hal membahayakan jiwanya maka dilanjutkan upaya RICE, yaitu: 1. REST, yaitu mengistirahatkan anggota tubuh yang terkena cedera agar tidak menambah luas cedera tersebut 2. ICE, yaitu memberi kompres dingin pada bagian tubuh yang terkena cedera dengan tujuan untuk mengurangi rasa sakit dan dingin akan membantu menghentikan perdarahan. 3. COMPRESSION, yaitu memberikan balutan tekan pada anggota tubuh yang cedera dengan tujuan untuk mengurangi pembengkakan. 4. ELEVATION, yaitu meninggikan anggota tubuh yang cedera untuk mengurangi pembengkakan. Ketika mengalami cedera baru dihindari HARM, yaitu H : HEAT, pemberian panas pada bagian cedera justru akan meningkatkan perdarahan. A : ALCOHOL, akan meningkatkan pembengkakan. R : RUNNING, terlalu dini akan memperburuk cedera. M : MASSAGE, tidak boleh diberikan pada masa akut karena akan merusak jaringan. Pertolongan pertama adalah sebuah pemberian perawatan yang di perlukan untuk sementara waktu. Seperti pertolongan pada: Pertolongan pada perdarahan Perdarahan terjadi karena pecahnya pembuluh darah sebagai akibat dari trauma pukulan, tendangan atau terjatuh. Cara menghentikan perdarahan, yaitu dengan mempergunakan bahan lembut apa saja yang dimiliki saat itu seperti sapu tangan atau kain yang bersih. Lalu tekankan pada bagian tubuh yang mengalami perdarahan dengan kuat. Kemudian ikatlah sapu tangan baju atau apa pun agar sapu tangan yang digunakan tetap menekan luka sumber perdarahan. Letakkan bagian perdarahan lebih tinggi dari bagian tubuh lainnya kecuali kalau keadaannya tidak memungkinkan Kedua yakni sprain atau terkilir. Sprain merupakan kecelakaan yang paling sering terjadi, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam berolahraga. Sprain disebabkan adanya hentakan yang keras terhadap sebuah sendi tetapi dengan arah yang salah atau berlawanan dengan alur otot. Akibatnya, jaringan pengikat antar tulang (ligament) robek. Robekan ini diikuti oleh perdarahan dibawah kulit, menggumpal di bawah kulit dan menyebabkan terjadinya pembekakan, rasa nyeri, serta sendi sulit digerakan. Bagian tubuh
  • 3. yang sering mengalami sprain pada saat berolahraga antara lain: Pergelangan kaki dimana banyak terjadi pada pergelangan kaki dan biasanya terkilir kearah mendalam. Akibat yang sering terjadi adalah ligament antara tulang betis dan tulang kering. Tindakan pertolongan sebagai berikut: Apabila tidak ada patah tulang, tindakan pertama ditempat kecelakaan dilakukan dengan mengendorkan tali sepatu korban dan balutlah pergelangan kaki dengan pembalut. Untuk 24 jam pertama merendam atau mengompres kaki yang cedera didalam air dingin atau es selam 30 menit beberapa kali sehari. Setelah itu untuk jam ke-25 atau hari berikutnya, merendam kaki dengan air panas beberapa kali sehari. Tekanlah bagian kaki dengan lembut atau dibalut dengan menggunakan spon untuk mencegah kebengkakan dan menahan perdarahan. Setalah direndam air es, pergelangan kaki tersebut dibalut dengan pembalut yang menekan. Pembalut tekan ini dikenakan mengelilingi pergelangan kaki. Untuk menambah tekanan, diantara pembalut dan tempat pembengkakan diselipkan bantalan spon. Dalam 24 jam pertama penderita tidak boleh menggunakan kakinya yang cedera untuk menahan berat badan. Korban harus isrirahat dangan kaki yang cedera diletakkan lebih tinggi dari bagian tubuh setelah 36-48 jam. Untuk mengurangi rasa sakit atau pembengkakan dapat diberikan obat gosok, balsam atau sinar infra merah. Akan tetapi obat tersebut tidak boleh digunakan langsung ditempat yang cedera malainkan ditempat yang lebih atas lagi. Pemijatan tidak boleh dilakukan ditempat yang cedera karena dapat menambah perdarahan/ pembengkakan Sprain pergelangan tangan dapat terjadi karena mengangkat beban berat secara mendadak atau melakukan suatu yang belum biasa. Tindakan pertolongan bila terjadi cedera yaitu: Jika tidak ada patah tulang maka tindakan pertama ialah sama dengan tindakan tindakan dalam mengatasi sprain pergelangan kaki. Merendam tangan ke dalam air dingin atau es selam 30 menit kemudian berikan balutan yang menekan. Istirahatkan tangan yang sakit dengan jalan menggantungkan ke pundak. Sprain pada jari tangan tindakan pertolongan bila jari tangan mengalami cedera, yaitu tindakan pertolongan seperti tindakan pada sprain pergelangan kaki. Apabila sebuah pukulan keras mengenai siku ketika lengan rentang lurus, ada kemungkinan siku akan terkilir. Untuk mengetahui yaitu dengan cara bagian siku ditekuk 90 derajat dan korban diminta mengerak-gerakan jari-jari serta pergelangan tangannya. Apabila ia merasa nyeri di tepi luar dan dalam sendi siku, maka siku mengalami terkilir. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan yaitu kompres dengan air dingin atau es selam 30 menit kemudian dibalut dengan siku tertekuk 90 derajat dan digantungkan keleher. Pemijitan boleh dilakukan setelah pembekakan mereda. Sesudah sembuh, untuk sementara waktu tidak diperkenankan melakukan olahraga berat. Karena susunannya yang kompleks, cedera pada sendi lutut dapat menimbulkan berbagai masalah komplikasi, seperti terkilir,
  • 4. tulang rawan terpeleset atau pecah tempurung lututnya. Apabila sudah terjadi pembengkakan, diagnose yang pasti hanya dapat dilakukan dengan pemeriksaan rongen (sinar X). Untuk tindakan pertolongan bila tidak ada tandatanda retak, diperlukan seperti terkilir pada umumnya. Tindakan pertolongan yaitu: Kompres es selama 30 menit, lalu berikan balutan yang menekan (kalau perlu di lapisi dengan spons diatas dan di kiri dan kanan tempurung lutut) kemudian diistirahatkan. Kejang otot (Kram) dapat terjadi karena keletihan, dapat pula karena dingin atau karena panas. Tindakan pertolongan yaitu dengan meregangkan otot tersebut. Bila kram terjadi di betis berdirilah dengan bertumpukan dengan jari-jari kaki (berjinjit) dan kemudian sentakan tumit kebawah. Dapat juga menolong dengan melemaskan tungkai yang mengalami kejang dan memijat otot yang kejang itu kearah jantung. Kejang otot pada saat berenang dapat diatasi dengan jalan menarik lutut ke dada sambil dada berusaha mengapung dan memijit otot yang kejang. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kejang dapat disebabkan karena keletihan, kepanasan atau kedinginan. Pertolongan pertama dapat dilakukan dengan meregangkan otot, melemaskan dan memijat kea rah jantung.