1. SAP Personal Hygiene
SATUAN ACARA PENYULUHAN
( SAP )
Pokok bahasan : Personal Hygiene
Sub pokok bahasan : Penyuluhan tentang personal hygiene
Hari : 23 April 2014
Waktu : 30 menit
Tempat : RSUD Kota Makassar
I. TUJUAN
a. Umum :
Ibu mampu memahami tentang pentingnya menjaga Personal Hygiene.
b. Khusus :
Setelah penyuluhan ibu dapat :
1. Menyebutkan pengertian Personal Hygiene.
2. Menyebutkan tujuan Personal hygiene.
3. Menyebutkan factor yang mempengaruhi Personal Hygiene.
4. Menyebutkan dampak yang sering timbul pada masalah Personal hygiene.
5. Menyebutkan Jenis-jenis personal hygiene.
II. MATERI
1. Menyebutkan pengertian Personal Hygiene.
2. Menyebutkan tujuan Personal hygiene.
3. Menyebutkan factor yang mempengaruhi Personal Hygiene.
4. Menyebutkan dampak yang sering timbul pada masalah Personal hygiene.
5. Menyebutkan Jenis-jenis personal hygiene.
III. METODE
a. Ceramah
b. Tanya jawab
IV. MEDIA : Leaflet
2. V.LANGKAH-LANGKAH
Langkah Waktu Kegiatan Penanggung jawab
1. Pembukaan 10 menit
2. Perkenalan
3. Menjelaskan tujuan
4. Pengembangan 30 menit
5. Menyebutkan pengertian gizi ibu hamil
6. Menyebutkan makanan yang bergizi pada saat hamil
7. Menyebutkan zat-zat yang penting bagi ibu hamil
8. Penutup 10 menit
9. Evaluasi
10. Menanyakan kembali penjelasan dari hasil penyampaian materi
5 menit
11. Menyimpulkan hasil penyuluhan
VI. EVALUASI
a. Evaluasi proses Pengamatan selama penyuluhan
b. Hasil Evaluasi formatif cara lisan/sering
MATERI
3. PERSONAL HYGIENE
A.Pengertian Personal Hygiene
Hygiene adalah ilmu kesehatan.Hygiene perorangan adalah cara perawatan
diri manusia untuk memelihara kesehatan mereka. Cara perawatan diri
menjadi rumit dikarenakan kondisi fisik atau keadaan emosional
seseorang. Pemeliharaan hygiene perorangan diperlukan untuk kenyamanan
individu, keamanan, dan kesehatan.
B.Tujuan Personal Hygiene
1.Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
2.Memelihara kebersihan diri seseorang
3.Memperbaiki personal hyiene yang kurang
4. Mencegah penyakit
5. Menciptakan keindahan
6.Meningkatkan rasa percaya diri
C.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene
1. Body image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri
misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli
terhadap kebersihannya.
2. Praktik social
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan
akan terjadi perubahan pola Personal Hygiene.
3. Status sosial-ekonomi
Personal Hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi,
sikat gigi, sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk
menyediakannya.
4. 4. Pengetahuan
Pengetahuan Personal Hygiene sangat penting karena pengetahuan yang
baik dapatmeningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien penderita
Keputihan ia harus menjaga kebersihan genitalianya.
5. Budaya
Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu maka tidak boleh
dimandikan.
6. Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam
perawatan dirinya seperti penggunaan sabun, sampo, dan lain-lain.
7. Kondisi fisik
Pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan
perlu bantuan untuk melakukannya.
D.Dampak yang Sering Timbul pada Masalah Personal Hyiene
1. Dampak Fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang
sering terjadi adalah gangguan integritas kulit,gangguan membrane mukosa
mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku.
2. Dampak Psikososial
Masalah social yang berhubungan dengan Personal Hygiene adalah
gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai,
kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.
E.Jenis-Jenis Personal Hygiene
1. Gigi
a. Sikat gigi minimal dua kali sehari/sehabis makan lalu bilas.
5. b. Menyikat gigi sebelum tidur penting.
c. Ketika gosok gigi, perhatikan untuk membersihkan partikel makanan yang tersangkut diantara
dan di dalam celah antara gigi rata dibelakang, gigi geraham dan gigi geraham bungsu.
d. Sikat dengan arah kebawah untuk gigi atas dan sikat kearah atas untuk gigi bawah.
e. Gunakan gerakan melingkar. Bersihkan juga lidah dan bagian dalam gigi.
f. Sikat gigi harus memiliki ujung bulu yang dapat kembali ke bentuk semula.
g. Sikat harus dibilas bersih dan kering setelah dipakai.
h. Tidak ada pasta gigi yang sempurna. Gunaka pasta gigi yang tidak mengandung
i. Bahan pengasah atau antiseptic yang kuat.
2. Kuku
a. Memanjangkan kuku hanya jika anda menjamin kebersihan kuku. Kuku pendek mengurangi
masalah.
b. Jangan memotong kuku terlalu dekat dengan ujung kulit. Badan sehat mempunyai kukusehat.
Kuku rapuh/tak berwarna merah mengindikasika kondis kurang sehat atau adanyapenyakit.
c. Mengecat kuku terus menerus dapat menyebabkan keratin atau kuku robek.
d. Jika memungkinkan, manjakan kuku anda tiap tiga minggu sekali dengan manicure
(rendamtangan di air hangat selama 10 menit, pijat tangan, kemudian bersihkan dan bentuk
kuku anda).
3. Kaki
a. Gosok kaki dengan spon, batu kambang atau penggosok kaki yang tidak terbuat dari bahan
b. pengamplas ketika mandi.
c. Keringkan jari kaki sehabis mandi.
d. Biarkan kuku kaki tetap pendek.
e. Untuk personel yang sering memakai sepatu terus menerus perlu mengeluarkan sesekali, iniakan
memberikan udara pada kaus kaki dan mengurangi bau. Gunakan kaus kaki katun.Gunakan kaus
kaki bersih setiap hari. Gunakan bedak sebelum menggunakan kaus kaki.
f. Banyak orang memiliki kaki yang mudah berkeringat, dan kaus kaki serta sepatu menjadicukup
berbau. Jika memungkinkan, jangan menggunakan sepatu yang sama setiap hari.Paling tidak,
anda memilki sepasang sepatu dan gunakan sebagai alternated.
6. g. Lakukan pedicure untuk kaki anda tiga minggu sekali.
h. Penting untuk memastikan anda menggunakan sepatu/ alas kaki yang nyaman. Untuk andayang
bertelanjang kaki didalam ruangan, keset pintu harus dibersihkan atau diganti secaraberkala.
i. Perawatan kaki yang lebih diperlukan untuk penderita diabetes
4. Perawatan mata, telinga dan hidung
Perhatian khusus diberikan untuk membersihkan mata, telinga dan hidung secara normal
tidakada perawatan khusus yang diperlukan untuk mata karena secara terus-menerus dibersihkan
airmata, dan kelopak mata, dan bulu mata mencegah partikel asing. Seseorang hanya
memerlukanuntuk memindahkan sekresi kering yang terkumpul kepada kantus sebelah, dalam
bulu matahygiene telinga mempunyai implikasi ketajaman pendengaran sebasea lilin atau benda
asingberkumpul pada kanal telinga luar yang mengganggu konduksi suara. Khususnya pada
lansia rentan masalah. Hidung memberikan temperatur dan kelembaban udara yang pernafasan
dihirupserta mencegah masuknya partikel asing ke dalam sistem kumulasi sekresi yang mengeras
didalam nares dapat merusak sensasi olfaktori dan pernafasan.
5. Pakaian
Sebaiknya pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat karena produksi
keringat menjadi banyak. Produksi keringat yang tinggi berguna untuk menghilangkan ekstra
volume saat hamil. Sebaiknya, pakaian agak longgar di daerah dada sehingga payudara tidak
tertekan dan kering. Demikian juga dengan pakaian dalam, agar tidak terjadi iritasi (lecet) pada
daerah sekitarnya akibat lochea.
6. Kebersihan rambut
Setelah bayi lahir, ibu mungkin akan mengalami kerontokan rambut akibat gangguan
perubahan hormon sehingga keadaannya menjadi lebih tipis dibandingkan keadaan normal.
Jumlah dan lamanya kerontokan berbeda-beda antara satu wanita dengan wanita yang lain.
Meskipun demikian, kebanyakan akan pulih setelah beberapa bulan. Cuci rambut dengan
conditioner yang cukup, lalu menggunakan sisir yang lembut. Hindari penggunaan pengering
rambut.
7. Kebersihan kulit
Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan dikeluarkan
7. kembali melalui air seni dan keringat untuk menghilangkan pembengkakan pada wajah, kaki,
betis, dan tangan ibu. oleh karena itu, dalam minggu-minggu pertama setelah melahirkan, ibu
akan merasakan jumlah keringat yang lebih banyak dari biasanya. Usahakan mandi lebih sering
dan jaga agar kulit tetap kering.
8. Kebersihan vulva dan sekitarnya.
a. Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan cara membersihkan daerah di sekitar
vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian membersihkan daerah sekitar
anus. Bersihkan vulva setiap kali buang air kecil atau besar.
b. Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari. Kain
dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan dikeringkan di bawah matahari atau
disetrika.
c. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan
daerah kelaminnya.
d. Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk menghindari
menyentuh luka, cebok dengan air dingin atau cuci menggunakan sabun. Perawatan luka
perineum bertujuan untuk mencegah infeksi, meningkatkan rasa nyaman dan mempercepat
penyembuhan. Perawatan luka perineum dapat dilakukan dengan cara mencuci daerah genital
dengan air dan sabun setiap kali habis BAK/BAB yang dimulai dengan mencuci bagian depan,
baru kenudian daerah anus. Sebelum dan sesudahnya ibu dianjukan untuk mencuci tangan.
Pembalut hendaknya diganti minimal 2 kali sehari. Bila pembalut yang dipakai ibu bukan
pembalut habis pakai, pembalut dapat dipakai kembali dengan dicuci, dijemur dibawah sinar
matahari 1 dan disetrika.