Dokumen tersebut membahas peran perawat jiwa dalam pelayanan kesehatan jiwa di Indonesia, termasuk upaya kesehatan jiwa, definisi perawat, jenis peran perawat jiwa, dan bagaimana mengaplikasikan peran-peran tersebut dalam sistem pelayanan kesehatan jiwa Indonesia.
2. UPAYA KESEHATAN
Merupakan kegiatan pelayanan
kesehatan yang dilakukan untuk
memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat
dengan promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif
3. UPAYA KESEHATAN JIWA
Ditujukan untuk menjamin setiap orang
dapat menikmati kehidupan kejiwaan yang
sehat, bebas dari ketakutan, tekanan dan
gangguan lain yang dapat mengganggu
kesehatan jiwa
Terdiri atas peningkatan, pencegahan,
pengobatan dan pemulihan pasien
gangguan jiwa dan masalah psikososial
4. UPAYA KESEHATAN JIWA
Menjadi tanggung jawab bersama
pemerintah dan masyarakat
Pemerintah dan masyarakat
bertanggung jawab menciptakan
kondisi kesehatan jiwa yang optimal
dan menjamin ketersediaan,
aksesbilitas, mutu dan pemerataan
upaya kesejatah jiwa
5. UPAYA KESEHATAN JIWA
Pemerintah berkewajiban untuk
mengembangkan upaya kesehatan
jiwa sebagai bagian dari upaya
kesehatan jiwa secara keseluruhan,
termasuk mempermudah akses
masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan jiwa
6. PERAWAT
Adalah seseorang yang telah
menyelesaikan program pendidikan
keperawatan, baik di dalam maupun
di luar negeri yang diakui oleh
Pemerintah RI sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
Perawat vokasional dan profesional
7. PERAWAT
Mempunyai jenjang karir sebagai perawat
pelaksana, manajer, pendidik, dan peneliti
(level I s/d V)
Memiliki kompetensi sebagai perawat
vokasional dn generalis, spesialis dan
konsultan
Bekerja pada institusi sarkes (strata I, II &
III) dengan pelayanan primer, sekunder, &
tersier) dan praktik mandiri/ swasta
8. PERAN PERAWAT JIWA
Mekanisme utama yang mendorong
sistem sosial (Parson, 1951 dalam buku
The Bridge to Professional Nursing
Practice, Creasia, 2001)
Set perilaku unik yang menggambarkan
posisi yang merefleksikan domain
personal, sosial dan okupasi
Pola perilaku tersebut dimanifestasikan
kedalam penampilan melaksanakan tugas
dan kewajiban
9. PERAN PERAWAT JIWA
Pembentukan peran perawat dipengaruhi
oleh karakteristik organisasi, individu
perawat dan interaksi perawat dengan
yang lain terlibat dalam set peran tersebut
Peran profesional unik karena dipengaruhi
oleh kode etik yang membantu
memperlihatkan secara tajam perilaku
profesional dan sebagai kerangka dari
harapan peran tersebut
10. DAMPAK DARI PERAN
MULTIPLE
STRESS & KETEGANGAN PERAN
STRESSOR
• Konflik peran
• Kebingungan (ambiguity) peran
• Incongruity peran
11. JENIS PERAN
Caregiver
• Fundamental, essential dan luas
• Pendekatan proses keperawatan
• Pelayanan kesehatan strata I, II & III
Teacher
Client Advocate
• As protecter, mediator,
pelindung/pendamping
Quality improvement coordinator
12. JENIS PERAN
Manager/executive
• Leader, entrepreneur, liaison,
spokesperson, resource allocator,
negotiator (Fosbinder et.al, 1999)
Researcher
Consultant
Informatics Nurse
Case Manager
Advanced Practice Roles
13. JENIS PERAN
Semua peran perawat tersebut dapat
dilaksanakan dalam memberikan pelayanan
keperawatan jiwa baik pada institusi sarana
kesehatan RS, Puskesmas dengan wilayah
kerjanya maupun praktik mandiri/swasta
Untuk melaksanakan peran tersebut
dipersiapkan perawat yang memiliki
kompetensi dan kewenangan untuk
melaksanakan (Registrasi, sertifikasi &
lisensi)
Setting/tatanan pelayanan yang jelas,
terintegrasi dengan sistem yang ada
14. Bagaimana kita mengaplikasikan peran-peran
perawat jiwa tersebut dalam pelayanan
kesehatan jiwa di Indonesia ?
Harus proactive mengambil peran yang
strategis dan implementasi
Mempersiapkan perawat jiwa, memiliki
kompetensi generalis, spesialis, konsultan
secara bertahap
Menetapkan tatanan pelayanan
keperawatan jiwa strata I, II & III
Jika peran promosi prevensi (prevention
level 1,2) sukses maka diharapkan angka
kejadian penyakit jiwa menurun dan
mencapai masyarakat dengan jiwa sehat
15. Bagaimana kita mengaplikasikan peran-peran
perawat jiwa tersebut dalam pelayanan
kesehatan jiwa di Indonesia ?
Sistem pelayanan kesehatan terus
berubah, diantisipasi penambahan,
perluasan peran perawat jiwa akan terjadi
dan diperlukan
Saat ini bagaimana peran perawat jiwa di
Puskesmas, RS dan bentuk praktik
mandiri berada dalam sistem pelayanan
kesehatan jiwa dan memiliki indikator
keberhasilan yang jelas dan bisa diukur.