SlideShare a Scribd company logo
Pengembangan Kurikulum
Pelatihan Teknis
By. Dr. Ali Muhtadi, M.Pd
S2 Teknologi Pembelajaran Program
Pascasarjana UNY.
Definisi Teknologi
Pendidikan
 Educational technology is the study and ethical
practice of facilitating learning and improving
performance by creating, using, and managing
appropriate technological processes and resources
(AECT, 2004)
 “Teknologi Pendidikan adalah studi (analisis
kebutuhan, penelitian, dan pengembangan) dan
praktek yang etis (pengaplikasian profesi TP
sesuai kode etik) untuk fasilitasi belajar dan
peningkatan kinerja melalui penciptaan,
penggunaan, dan pengelolaan proses teknologis
dan sumber dengan tepat.
Contoh peran TP dalam
memfasilitasi belajar, diantaranya:
 Membuat/mengembangkan banyak media untuk
membantu anak berkebutuhan khusus dalam
belajar
 Membantu bagaimana pemilihan metode
pembelajaran
Untuk membantu memudahkan dan memecahkan
permasalahan belajar peserta didik sesuai dengan
kebutuhan dan karakteristik mereka.
Peningkatan kinerja
 Memfasilitasi peningkatan pengetahuan dan
wawasan (belajar) para petani secara online
misalnya agar kualitas pekerjaannya dapat terus
meningkat.
 Memfasilitasi para karyawan perusahaan agar
tetap bisa belajar disela-sela bekerja, secara
online misalnya, agar kualitas pekerjaannya
terus meningkat.
Creating, Using, Managing
 Creating: pembuatan web pembelajaran untuk
mengatasi keterbatasan waktu belajar
 Using: penggunaan web belajar yang telah
dikembangkan untuk sumber belajar sekaligus
sarana interaksi/komunikasi pembelajaran.
 Managing: pengelolaan web secara terencana dan
terorganisasi yang dilakukan oleh staf administrasi.
Sehingga dapat
 memperbaiki kekurangan web tsb.
 Creating :
Menciptakan atau membuat sesuatu
(gagasan/produk/metode) dengan menganalisis
kebutuhan yang ada, shg gagasan/produk tsb dapat
mengatasi masalah yg ada.
 Using :
Menggunakan hasil dari proses creating dengan
cara atau metode yg tepat, sehingga mencapai
tujuan yang ditetapkan.
Managing :
mengembangkan, mengatur, mengelola, dan
mengevaluasi hasil dari proses creating dan using,
shg dapat melakukan perbaikan terus menerus
Pengertian & Hakekat Kurikulum
 Kurikulum adalah semua pengalaman belajar yg diterima
trainee dan mempengaruhi perkembangan pribadi atau
perilakunya di bawah tanggung institusi pendidikan atau
pelatihan.
 Kurikulum adl semua pengalaman trainee yang
dirancang, diarahkan, diberikan, dan
dipertanggungjawabkan oleh lembaga pendidikan dan
pelatihan.
Dalam pengertian ini:
 Isi kurikulum tidak terbatas pada materi diklat saja.
 Isi kurikulum mencakup materi, kegiatan pelatihan, setting
tempat pelatihan dan suasana pelatihan, strategi pelatihan,
serta pengalaman trainee di tempat pelatihan.
 Jadi isi kurikulum mencakup seluruh aktivitas pelatihan.
Hakekat Kurikulum
 Kurikulum merupakan rancangan dan proses pendidikan
yang dikembangkan oleh pengembang kurikulum sebagai
jawaban terhadap tantangan komunitas, masyarakat,
bangsa dan ummat manusia yang dilayani kurikulum
tersebut. (Oliva, 1997)
Komponen Inti Pengembangan Kurikulum:
 Tujuan apa yang hendak dicapai dalam pelatihan ?
 Pengalaman belajar apa yang hendak diberikan kepada
trainee ?
 Bagaimana mengorganisasikan pengalaman trainee agar
mencapai tujuan pelatihan ?
 Bagaimana kita tahu bahwa trainee telah mencapai tujuan
pelatihan ?
(Diadopsi dari Tyler, 1950)
Pengertian Pelatihan
 SETIAP USAHA UNTUK MEMPERBAIKI
PRESTASI KERJA PADA SUATU
PEKERJAAN TERTENTU YANG SEDANG
MENJADI TANGGUNG JAWABNYA (Gomes,
1997).
 SERANGKAIAN AKTIVITAS YANG
MEMBERIKAN KESEMPATAN UNTUK
MENDAPATKAN DAN MENINGKATKAN
KETERAMPILAN YANG BERKAITAN
DENGAN PEKERJAAN (Schermerhorn, 1999).
Tujuan Pelatihan
 MENGEMBANGKAN KEAHLIAN SEHINGGA
PEKERJAAN DAPAT DISELESAIKAN LEBIH
CEPAT DAN EFEKTIF. (Kemampuan Teknis).
 MENGEMBANGKAN PENGETAHUAN
SEHINGGA PEKERJAAN DAPAT
DISELESAIKAN SECARA RASIONAL.
(Kemampuan Konseptual).
 MENGEMBANGKAN SIKAP SEHINGGA
MENIMBULKAN KERJASAMA DENGAN
TEMAN-TEMAN PEGAWAI DAN PIMPINAN.
(Kemampuan Sosial).
Manfaat Pelatihan
 Meningkatkan produktivitas
 Kenaikan moral kerja
 Menghindarkan pekerja dari
kesalahan dan kecelakaan
 Kenaikan stabilitas dan fleksibilitas
tenaga kerja
 Mengembangkan kemampuan pribadi
Ciri Ciri Pelatihan
a. Pemahaman Wacana &
Keterampilan
b. Instruksional
c. Obyeknya seseorang/
sekelompok orang
Pelatihan
a. Memenuhi
Kebutuhan
b. Menciptakan
kebiasaan
c. Hasilnya : Perubahan
Jenis Pelatihan
Knowledge Based
Training
Skill Based Training
Wacana Baru
Yang Disosialisasikan
Dengan Tujuan
Pencapaian Tujuan
Perusahaan
Pendalaman
keterampilan
Teknis
Pengembangan Diri
ALASAN PENTINGNYA
PELATIHAN
(Hariandja, 2002)
 KARYAWAN BARU BELUM MEMAHAMI BENAR
BAGAIMANA MELAKUKAN PEKERJAAN.
 PERUBAHAN-PERUBAHAN LINGKUNGAN KERJA
DAN TENAGA KERJA. (Teknologi dan Metode
Baru, perbedaan latar belakang pekerja).
 Meningkatkan daya saing perusahaan dan
memperbaiki produktivitas.
 Menyesuaikan dengan peraturan-peraturan baru.
Proses pelatihan yang kreatif
X 
Pelatihan dan
Pengembangan
 
4. Bagaiman cara
pemberian
pelatihan?
5. Bagaimana
cara mengetahui
efektivitas
pelatihan?
3. Dimana tempat
pelatihan ?
2. Siapa yang
harus dilatih?
1. Pelatihan apa
yang dibutuhkan?
Setiap organisasi atau perusahaan pada saat melaksanakan pelatihan akan
dihadapkan pada pertanyaan – pertanyaan sebagai berikut :
Tahapan Pelatihan
Post
Training
On Going
Training
Pre
Training
Identifikasi Kebutuhan ,Menciptakan Sasaran,
Mempersiapkan Materi
Memilih Metode ,Teknik Komunikasi
Training Evaluation
PRE TRAINING : Identifikasi
LEVEL ORGANISASI
Tujuan yang ingin dicapai oleh lembaga BKKBN dan juga
apakah ada cukup sumberdaya di dalam organisasi
LEVEL OPERASIONAL
Mengumpulkan informasi mengenai Knowledge,
Skills dan Attitudes (KSA) yang
dibutuhkan oleh lembaga BKKBN,
LEVEL INDIVIDU
Mengukur kompetensi level individu
IDENTIFIKASI
KEBUTUHAN
PELATIHAN
LEVEL ORGANISASI
FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN & EFEKTIFITAS ORGANISASI
1
CORPORATE
STRATEGY.
2
CORPORATE
VALUE
7 FAKTOR KEBERHASILAN
PERUSAHAAN
LEVEL OPERASIONAL
1. Kualifikasi Pekerjaan yang dibutuhkan perusahaan
2. Mengumpulkan informasi mengenai Knowledge, Skills
dan Attitudes (KSA) yang dibutuhkan oleh perusahaan
LEVEL INDIVIDU
KEDUDUKAN KURIKULUM DAN
MODUL DALAM PROSES PELATIHAN
 KURIKULUM MERUPAKAN OUTPUT DARI TRAINING NEEDS
ASSESSMENT
 KURIKULUM MERUPAKAN INPUT UNTUK PROSES
PENYELENGGARAAN PELATIHAN (training implementation)
DAN EVALUASI PELATIHAN (training evaluation).
 MODUL ADALAH BAHAN UTAMA DALAM PROSES
PENYELENGGARAAN PELATIHAN YANG INTINYA ADALAH
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN.
RANCANGAN UMUM
KURIKULUM PELATIHAN
Latar Belakang (Analisis Kebutuhan).
Filosofi yang menekankan pada hak-hak peserta.
Kompetensi yang harus dimiliki peserta.
Tujuan pelatihan yang menggambarkan kompetensi SDM setelah
pelatihan.
Jumlah dan kriteria peserta.
Struktur program yang berisikan materi dan alokasi waktu serta
deskripsi singkat setiap materi.
Diagram alir pembelajaran mulai dari pembukaan sampai penutupan.
GBPP yang terdiri atas (1) tujuan pembelajaran; (2) judul materi; (3)
pokok bahasan; (4) sub-pokok bahasan; (5) metode; (6) media; (7) alat
bantu; (8) waktu; dan (9) referensi.
Evaluasi untuk mengukur keberhasilan dan pencapaian tujuan
pelatihan
yang ditetapkan.
Sertifikasi yang menjelaskan persyaratan untuk memperoleh sertifikat.
Prosedur Pengembangan
Kurikulum Pelatihan
I. Tahap Identifikasi
(1). Mengidentifikasi Kebutuhan Instruksional dan Menulis Tujuan
Instruksional Umum
(2). Melakukan Analisis Istruksional
(3). Mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal trainee
II. Tahap Pengembangan
(1). Menuliskan TIK
(2). Menuliskan Tes Acuan Patokan
(3). Menyusun Strategi Pelatihan
(4). Mengembangkan Bahan Pelatihan (Modul Pelatihan)
III. Tahap Mengevaluasi dan Merevisi
(1) Menyusun desain dan melaksanakan evaluasi formatif, yang
termasuk di dalamnya kegiatan merevisi
Identifikasi kebutuhan instruksional
merupakan suatu proses untuk:
1. Menentukan kesenjangan penampilan karyawan yang
disebabkan kekurangan kesempatan mendapatkan pelatihan
pada masa lalu.
2. Mengidentifikasi bentuk pelatihan atau kegiatan instruksional
yang paling tepat.
3. Menentukan populasi sasaran yang dapat mengikuti kegiatan
pelatihan atau intruksional.
Kebutuhan Instruksional
Kebutuhan instruksional yaitu: daftar pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap yang belum dikuasai
karyawan dan perlu dikuasai
Identifikasi kebutuhan diklat
Sasaran: Warga Masyarakat dan Karang Taruna Peternak
Ayam Potong di Kabupaten Sleman.
Mengidentifikasi Kebutuhan Instruksional
1. Adanya Kesenjangan Kebutuhan Produksi Daging Ayam
Semua waktu yang dibutuhkan untuk membesarkan ayam
potong yang siap panen adalah 8 minggu. Dari 100 bibit
ayam dalam 8 minggu seharusnya mampu menghasilkan
produksi ayam potong 300 kg daging. Pada beberapa
waktu ini produksi ayam potong mengalami penurunan
produksi dari target yang ditetapkan.
Identifikasi kebutuhan diklat
2. Penyebab Menurunnya Produksi Ayam potong dikarenakan
beberapa hal sebagai berikut:
a. Dari Ayam Potong itu sendiri
1). Keadaan pada ayam (ayam banyak yang sakit)
Hal ini disebabkan adanya penyakit yang sedang menjangkit atau
bersumber dari bibit yang didatangkan kurang berkualitas.
2). Stress pada Ayam
Stress yang terjadi pada ayam bisa ditimbulkan dari adanya
bermacam-macam suara gaduh dilingkungan kandang ayam.
b. Dari Peternak itu Sendiri
1). Pemberian komposisi makanan yang kurang tepat.
2). Pembersihan kandang yang tidak optimal
3). Pembersihan peralatan yang kurang steril
4). Pembuatan kandang yang kurang baik, dari segi kesehatan..
Hasil yg
diharapkan
Hasil
sekarang
Kesenjangan
Signifikansi,
Besar,
penting
Abaikan
Tidak
Ya
Penyebabnya
kesenjangan
pengetahuan,
ketrampilan dan
sikap tt
Tidak
Tidak perlu
pelatihan
Pernah
mempelajari
nya
Tidak
Rumuskan
Tujuan
Instruksional
umum
Sering
Beri Umpan
Balik
sampai bisa
Ya
Ya
Tidak
Beri kesempatan
melakukan praktik
dengan supervisi
Langkah-langkah Mengidentifikasi
Kebutuhan Instruksional
Menulis
Tujuan Instruksional Umum
TIU mrpkn jenis pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang
masih bersifat umum atau garis besar.
Contoh TIU :
Peserta Diklat akan dapat memelihara ayam potong dengan
teknis yang benar.
Melakukan Analisis Instruksional
Merupakan proses menjabarkan perilaku umum
menjadi perilaku khusus yang tersusun secara
logis dan sistematis.
Contoh Hasil Analisis
Instruksional
Memelihara
Ayam Potong
Pembersihan
Kandang
Pemberian Pakan Perawatan
Ayam Potong
Sistem Pemberian
Pakan
Komposisi
Makanan
Ayam Dewasa
Ayam Kecil atau
Bibit
Analisis intruksional
Mengidentifikasi Perilaku Awal
dan Karakteristik Trainee
Tujuan Identifikasi Perilaku Awal
Trainee
adalah untuk dijadikan pedoman untuk
menetapkan perilaku-perilaku khusus
yang tidak perlu diajarkan lagi dan
perilaku-perilaku khusus yang masih
perlu diajarkan.
Mengidentifikasi Perilaku Awal Trainee
Diklat Pemeliharaan Ayam Potong
No Perilaku Khusus baik cukup sedang kurang buruk
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Cara membersihkan
kandang
Pembersihan peralatan
Pemberian komposisi
makanan
Sistem Pemberian pakan
Perawatan ayam dewasa
Perawatan ayam bibit
V
-
-
-
-
-
-
V
-
-
-
-
-
-
-
-
V
V
-
-
V
-
-
-
-
-
-
V
-
-
Mengidentifikasi Karakteristik Awal
Trainee Diklat Pemeliharaan Ayam Potong
1.Berlatar Belakang Pendidikan SLTA
2.Peserta merupakan warga
masyarakat pedesaan
3.Bahasa yang dikuasai bahasa
Indonesia, Jawa
4.Usia rata-rata 20 – 30 tahun
5.Minat memelihara ayam rendah
6.Memiliki media radio dan televisi di
rumah.
Menuliskan Tujuan
Instruksional Khusus
TIK harus dirumuskan secara jelas, spesifik, dan
dapat diukur .
Isi materi pelatihan dikembangkan berdasarkan TIK
Metode pelatihan dipilih berdasarkan perilaku yang
ada dalam TIK
Contoh penulisan TIK (KD)
Melalui Diklat peserta diharapkan dapat:
1. Merawat ayam potong dengan benar.
2. Memberi makan ayam potong dengan benar.
3. Memberi makan ayam pada bermacam-macam
umur dengan benar
4. Memelihara ayam pada bermacam-macam
umur dengan benar.
5. Membersihkan kandang ayam dengan benar
6. Membersihakan peralatan dengan benar
7. Membuat kandang ayam dengan benar.
Menyusun Tes Acuan Patokan
• Tes yang seharusnya disusun adalah tes untuk
mengukur tingkat pencapaian peserta terhadap
perilaku yang terdapat dalam TIK, bukan berdasarkan
isi materi diklat yang telah diajarkan.
• Tiap-tiap butir tes yang relevan dengan TIK adalah
valid digunakan
Tingkat Penguasaan Peserta =
(skor yang dicapai) dibagi (skor maksimum) X 100%
Strategi Pembelajarn
Mengandung empat pengertian sebagai berikut:
 Urutan kegiatan pembelajaran, yaitu urutan kegiatan instruktur
dalam menyampaikan isi pelatihan kepada peserta;
 Metode pembelajaran, yaitu cara instruktur mengorganisasikan
materi pelatihan dan peserta diklat agar terjadi proses belajar
secara efektif dan efisien;
 Media pembelajaran, yaitu peralatan dan bahan instruksional yang
digunakan instruktur dan peserta dalam kegiatan diklat;
 Pengelolaan Kelas: kerja kelompok, individual, klasikal, indoor, out
door
 Waktu yang digunakan oleh instruktur dan peserta dalam
menyelesaikan setiap langkah dalam kegiatan diklat
Beberapa Contoh Strategi
Pengelolaan Kelas
1.Huddle group
- Tentukan isu utama
- Turunkan isu utama menjadi beberapa sub-isu
- Bentuk kelompok untuk membahas sub-isu
- Kelompok memiliki pimpinan / ketua
Central Issue
Training Participants
X
Y
Z
2.Phillips 66
- Tentukan isu diskusi
- Bentuk kelompok beranggotakan 6 orang / kelompok
- Tentukan 2 atau 3 putaran diskusi
- Ubah komposisi anggota kelompok pada setiap sesi
- Peserta mendapat beberapa kesimpulan dari isu yg
sama
P-1 P-2
3.Fish-bowl
- Peserta terbagi menjadi 2 kelompok
- Kelompok 1 (Fish) mendiskusikan isu utama dan
mencoba memecahkan permasalahan
- Kelompok 2 (Bowl) mengamati jalannya diskusi
kelompok 1: isu yang berkembang, proses pemecahan
masalah, peran anggota kelompok, perilaku anggota,
dan lainnya
- Di akhir sesi, masing – masing kelompok
mengemukakan hasil diskusi
Interaksi
Demonstrasi cara – hasil
- Umumnya digunakan untuk pelatihan technical skill
- Peserta diajak untuk memahami suatu cara melakukan
sesuatu,
tahap demi tahap
- Peserta mempraktekan tahapan tersebut
- Hasil yang diperoleh peserta didiskusikan bersama
- Contoh: a. Pelatihan teknik menjual
b. Pelatihan software komputer
c. Pelatihan teknik komunikasi
d. Pelatihan teknik memotivasi
Interaksi
Simulasi
- Bentuk penyederhanaan situasi
- Peserta belajar dari situasi yang dialaminya
- Dapat dilakukan individual maupun kelompok
- Umumnya digunakan pada pelatihan soft-skill dan
managerial skill
Contoh:
a. Pelatihan team building
b. Pelatihan problem solving
c. Pelatihan leadership
Interaksi
Permainan
- Aktivitas dilakukan dengan cara yang FUN
- Modifikasi dari simulasi dan demonstrasi
- Menghilangkan kejenuhan, memperkuat pemahaman
- Sangat sesuai digunakan untuk pelatihan di luar ruangan
Tips
Simple
Unique
Competitive
Rewarding
DIAGRAM ALIR PROSES PEMBELAJARAN
PEMBUKAAN
PERKENALAN DAN
HARAPAN
Building Learning Comitment
WAWASAN
Kehijakan,
Peraturan
METODE
Peserta Aktif
METODE
Peserta Akltif
KETERAMPILAN
Relevan dengan
materi pelajaran
PRAKTEK KERJA
LAPANGAN
RENCANA
TINDAK LANJUT
EVALUASI
PENUTUPAN
SILABUS PROGRAM
PEMBELAJARAN (GBPP)
TPU TPK MATE-
RI
POKO
K
BHS
SUB
POKOK
BHS
MET
O-DE
ME-
DIA
ALAT
BANT
U
WAK
-TU
SUM
-BER
Jelaskan TPU-TPK
EVALUASI PELATIHAN
 EVALUASI TERHADAP PESERTA
 Evaluasi Formatif (pada saat kelas berakhir untuk perbaikan)
 Evaluasi Sumatif (Pada akhir sesi pelatihan, untuk menentukan
peringkat, sertifikasi, kemajuan atau penilaian terhadap efektivitas
kurikulum dan perencanaan pelatihan).
 Evaluasi Portofolio (Catatan, kumpulan hasil karya peserta
yang didokumentasikan secara baik dan teratur).
 EVALUASI TERHADAP
FASILITATOR/PELATIH
(mengetahui kemampuan fasilitator/pelatih dalam menyampaikan materi
sesuai dengan tujuan).
EVALUASI TERHADAP PENYELENGGARA
(mengetahui pelaksanaan administrasi pelatihan).
SERTIFIKASI
 JELASKAN SERTIFIKASI YANG AKAN DIBERIKAN KEPADA
PESERTA YANG TELAH MENGIKUTI PELATIHAN YANG
TERAKREDITASI SERTA MEMENUHI KETENTUAN YANG
BERLAKU.
 CONTOH :
Peserta yang telah mengikuti pelatihan sekurang-kurangnya 90%
dari alokasi waktu pelatihan serta dinyatakan berhasil
berdasarkan hasil evaluasi belajar, maka mendapatkan 2 (dua)
angka kredit.
Penyusunan kurikulum pelatihan

More Related Content

What's hot

Training of trainner materi
Training of trainner materiTraining of trainner materi
Training of trainner materi
Khairul Fadli
 
MANAGEMENT TRAINEE - PLANTATION INDUSTRY
MANAGEMENT TRAINEE - PLANTATION INDUSTRYMANAGEMENT TRAINEE - PLANTATION INDUSTRY
MANAGEMENT TRAINEE - PLANTATION INDUSTRY
Joko Susanto
 

What's hot (20)

Talent management 4.0 pdf
Talent management 4.0 pdfTalent management 4.0 pdf
Talent management 4.0 pdf
 
Penyusunan program pelatihan berbasis kompetensi
Penyusunan program pelatihan berbasis kompetensiPenyusunan program pelatihan berbasis kompetensi
Penyusunan program pelatihan berbasis kompetensi
 
Manajemen SDM (Rekrutmen & Seleksi)
Manajemen SDM (Rekrutmen & Seleksi)Manajemen SDM (Rekrutmen & Seleksi)
Manajemen SDM (Rekrutmen & Seleksi)
 
Pendekatan Praktis Manajemen Talenta
Pendekatan Praktis Manajemen TalentaPendekatan Praktis Manajemen Talenta
Pendekatan Praktis Manajemen Talenta
 
CONTOH JOBDES LENGKAP
CONTOH JOBDES LENGKAPCONTOH JOBDES LENGKAP
CONTOH JOBDES LENGKAP
 
Training of trainner materi
Training of trainner materiTraining of trainner materi
Training of trainner materi
 
Pengembangan SDM
Pengembangan SDMPengembangan SDM
Pengembangan SDM
 
Training Need Analysis (TNA) _ Materi Training
Training Need Analysis (TNA) _ Materi TrainingTraining Need Analysis (TNA) _ Materi Training
Training Need Analysis (TNA) _ Materi Training
 
Budaya Kerja
Budaya KerjaBudaya Kerja
Budaya Kerja
 
Cara Menyusun HR Strategy dan HR Program
Cara Menyusun HR Strategy dan HR ProgramCara Menyusun HR Strategy dan HR Program
Cara Menyusun HR Strategy dan HR Program
 
CONTOH JOBDES LENGKAP UNTUK PERUSAHAAN
CONTOH JOBDES LENGKAP UNTUK PERUSAHAANCONTOH JOBDES LENGKAP UNTUK PERUSAHAAN
CONTOH JOBDES LENGKAP UNTUK PERUSAHAAN
 
Panduan program-mt
Panduan program-mtPanduan program-mt
Panduan program-mt
 
Inovasi dan Kepemimpinan untuk Menjawab Tantangan Pemerintahan di Era Disrupsi
Inovasi dan Kepemimpinan untuk Menjawab Tantangan Pemerintahan di Era DisrupsiInovasi dan Kepemimpinan untuk Menjawab Tantangan Pemerintahan di Era Disrupsi
Inovasi dan Kepemimpinan untuk Menjawab Tantangan Pemerintahan di Era Disrupsi
 
Bimtek. penyusunan sop
Bimtek. penyusunan sopBimtek. penyusunan sop
Bimtek. penyusunan sop
 
Ppt - Perencanaan Sumber Daya Manusia
Ppt - Perencanaan Sumber Daya ManusiaPpt - Perencanaan Sumber Daya Manusia
Ppt - Perencanaan Sumber Daya Manusia
 
Manajemen SDM Berbasis Kompetensi
Manajemen SDM Berbasis KompetensiManajemen SDM Berbasis Kompetensi
Manajemen SDM Berbasis Kompetensi
 
Contoh Job Analysis
Contoh Job AnalysisContoh Job Analysis
Contoh Job Analysis
 
Contoh/Template JOB DESC dalam Perusahaan
Contoh/Template JOB DESC dalam PerusahaanContoh/Template JOB DESC dalam Perusahaan
Contoh/Template JOB DESC dalam Perusahaan
 
MANAGEMENT TRAINEE - PLANTATION INDUSTRY
MANAGEMENT TRAINEE - PLANTATION INDUSTRYMANAGEMENT TRAINEE - PLANTATION INDUSTRY
MANAGEMENT TRAINEE - PLANTATION INDUSTRY
 
Modul sop
Modul sopModul sop
Modul sop
 

Similar to Penyusunan kurikulum pelatihan

Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
TawonNakal
 
Staff training
Staff trainingStaff training
Staff training
selladurai
 
Pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
Pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)Pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
Pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
TawonNakal
 
Contoh bahan penyuluhan pertanian indonesia
Contoh bahan penyuluhan pertanian indonesiaContoh bahan penyuluhan pertanian indonesia
Contoh bahan penyuluhan pertanian indonesia
NenengPadriah
 

Similar to Penyusunan kurikulum pelatihan (20)

Training & Development
Training & DevelopmentTraining & Development
Training & Development
 
Pelatihan dan Pengembangan (Training and Development)
Pelatihan dan Pengembangan (Training and Development)Pelatihan dan Pengembangan (Training and Development)
Pelatihan dan Pengembangan (Training and Development)
 
TRAINING AND DEVELOPMENT
TRAINING AND DEVELOPMENTTRAINING AND DEVELOPMENT
TRAINING AND DEVELOPMENT
 
MANAJEMEN PELATIHAN.pdf
MANAJEMEN PELATIHAN.pdfMANAJEMEN PELATIHAN.pdf
MANAJEMEN PELATIHAN.pdf
 
Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
 
22-bahan-ajar-manajemen-pelatihan.pdf
22-bahan-ajar-manajemen-pelatihan.pdf22-bahan-ajar-manajemen-pelatihan.pdf
22-bahan-ajar-manajemen-pelatihan.pdf
 
Pelatihan dan-pengembangan-sdm
Pelatihan dan-pengembangan-sdmPelatihan dan-pengembangan-sdm
Pelatihan dan-pengembangan-sdm
 
topik 5.pptx
topik 5.pptxtopik 5.pptx
topik 5.pptx
 
Staff training
Staff trainingStaff training
Staff training
 
Training and development hrm
Training and development hrmTraining and development hrm
Training and development hrm
 
2017 diktat pembangunan kapasitas organisasi sektor publik ganjil 12 05-2017
2017 diktat pembangunan kapasitas organisasi sektor publik ganjil 12 05-20172017 diktat pembangunan kapasitas organisasi sektor publik ganjil 12 05-2017
2017 diktat pembangunan kapasitas organisasi sektor publik ganjil 12 05-2017
 
Training & development
Training & developmentTraining & development
Training & development
 
Silabus Training "Effective LEARNING and DEVELOPMENT PROGRAM"
Silabus Training "Effective LEARNING and DEVELOPMENT PROGRAM"Silabus Training "Effective LEARNING and DEVELOPMENT PROGRAM"
Silabus Training "Effective LEARNING and DEVELOPMENT PROGRAM"
 
(2022) Silabus Pelatihan "Sucessful MANAGEMENT of TRAINING (MoT)"
(2022) Silabus Pelatihan "Sucessful MANAGEMENT of TRAINING (MoT)"(2022) Silabus Pelatihan "Sucessful MANAGEMENT of TRAINING (MoT)"
(2022) Silabus Pelatihan "Sucessful MANAGEMENT of TRAINING (MoT)"
 
Pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
Pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)Pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
Pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
 
Contoh bahan penyuluhan pertanian indonesia
Contoh bahan penyuluhan pertanian indonesiaContoh bahan penyuluhan pertanian indonesia
Contoh bahan penyuluhan pertanian indonesia
 
MANAGING TRAINING AND DEVELOPMENT
MANAGING TRAINING AND DEVELOPMENTMANAGING TRAINING AND DEVELOPMENT
MANAGING TRAINING AND DEVELOPMENT
 
(2021) Silabus Pelatihan "Effective TRAINING NEEDS ANALYSIS (TNA)" di Era Di...
(2021) Silabus Pelatihan "Effective TRAINING NEEDS ANALYSIS  (TNA)" di Era Di...(2021) Silabus Pelatihan "Effective TRAINING NEEDS ANALYSIS  (TNA)" di Era Di...
(2021) Silabus Pelatihan "Effective TRAINING NEEDS ANALYSIS (TNA)" di Era Di...
 
(2021) Silabus Pelatihan "Effective TRAINING NEEDS ANALYSIS (TNA)" di Era Di...
(2021) Silabus Pelatihan "Effective TRAINING NEEDS ANALYSIS  (TNA)" di Era Di...(2021) Silabus Pelatihan "Effective TRAINING NEEDS ANALYSIS  (TNA)" di Era Di...
(2021) Silabus Pelatihan "Effective TRAINING NEEDS ANALYSIS (TNA)" di Era Di...
 
perencanaan kurikulum
perencanaan kurikulumperencanaan kurikulum
perencanaan kurikulum
 

More from titiwerdhy

More from titiwerdhy (20)

Efek pada vector
Efek pada vectorEfek pada vector
Efek pada vector
 
Penggabungan gambar vektor
Penggabungan gambar vektorPenggabungan gambar vektor
Penggabungan gambar vektor
 
Penyusunan laporan kerja proyek
Penyusunan laporan kerja proyekPenyusunan laporan kerja proyek
Penyusunan laporan kerja proyek
 
Pengemasan hasil kerja proyek
Pengemasan hasil kerja proyekPengemasan hasil kerja proyek
Pengemasan hasil kerja proyek
 
Presentasi kerja proyek
Presentasi kerja proyekPresentasi kerja proyek
Presentasi kerja proyek
 
Analisis hasil kerja proyek
Analisis hasil kerja proyekAnalisis hasil kerja proyek
Analisis hasil kerja proyek
 
Prinsip pembuatan buku panduan
Prinsip pembuatan buku panduanPrinsip pembuatan buku panduan
Prinsip pembuatan buku panduan
 
Prinsip penjaminan mutu kerja proyek
Prinsip penjaminan mutu kerja proyekPrinsip penjaminan mutu kerja proyek
Prinsip penjaminan mutu kerja proyek
 
Penyusunan proposal
Penyusunan proposalPenyusunan proposal
Penyusunan proposal
 
Analisis originalitas proyek
Analisis originalitas proyekAnalisis originalitas proyek
Analisis originalitas proyek
 
Kebutuhan pelanggan
Kebutuhan pelangganKebutuhan pelanggan
Kebutuhan pelanggan
 
Tim Kerja
Tim KerjaTim Kerja
Tim Kerja
 
Identifikasi proyek
Identifikasi proyekIdentifikasi proyek
Identifikasi proyek
 
Topik 3 (prinsip desain interface)
Topik 3 (prinsip desain interface)Topik 3 (prinsip desain interface)
Topik 3 (prinsip desain interface)
 
Topik 2 (storyboard & flowchart)
Topik 2 (storyboard & flowchart)Topik 2 (storyboard & flowchart)
Topik 2 (storyboard & flowchart)
 
Topik 1 (konsep multimedia interaktif)
Topik 1 (konsep multimedia interaktif)Topik 1 (konsep multimedia interaktif)
Topik 1 (konsep multimedia interaktif)
 
Topik 1 (konsep multimedia interaktif)
Topik 1 (konsep multimedia interaktif)Topik 1 (konsep multimedia interaktif)
Topik 1 (konsep multimedia interaktif)
 
Dvd video
Dvd videoDvd video
Dvd video
 
Teaching board
Teaching boardTeaching board
Teaching board
 
The lessons to be learned
The lessons to be learnedThe lessons to be learned
The lessons to be learned
 

Recently uploaded

Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdfCONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
Pangarso Yuliatmoko
 

Recently uploaded (20)

Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdfCONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 

Penyusunan kurikulum pelatihan

  • 1. Pengembangan Kurikulum Pelatihan Teknis By. Dr. Ali Muhtadi, M.Pd S2 Teknologi Pembelajaran Program Pascasarjana UNY.
  • 2. Definisi Teknologi Pendidikan  Educational technology is the study and ethical practice of facilitating learning and improving performance by creating, using, and managing appropriate technological processes and resources (AECT, 2004)  “Teknologi Pendidikan adalah studi (analisis kebutuhan, penelitian, dan pengembangan) dan praktek yang etis (pengaplikasian profesi TP sesuai kode etik) untuk fasilitasi belajar dan peningkatan kinerja melalui penciptaan, penggunaan, dan pengelolaan proses teknologis dan sumber dengan tepat.
  • 3. Contoh peran TP dalam memfasilitasi belajar, diantaranya:  Membuat/mengembangkan banyak media untuk membantu anak berkebutuhan khusus dalam belajar  Membantu bagaimana pemilihan metode pembelajaran Untuk membantu memudahkan dan memecahkan permasalahan belajar peserta didik sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik mereka.
  • 4. Peningkatan kinerja  Memfasilitasi peningkatan pengetahuan dan wawasan (belajar) para petani secara online misalnya agar kualitas pekerjaannya dapat terus meningkat.  Memfasilitasi para karyawan perusahaan agar tetap bisa belajar disela-sela bekerja, secara online misalnya, agar kualitas pekerjaannya terus meningkat.
  • 5. Creating, Using, Managing  Creating: pembuatan web pembelajaran untuk mengatasi keterbatasan waktu belajar  Using: penggunaan web belajar yang telah dikembangkan untuk sumber belajar sekaligus sarana interaksi/komunikasi pembelajaran.  Managing: pengelolaan web secara terencana dan terorganisasi yang dilakukan oleh staf administrasi. Sehingga dapat  memperbaiki kekurangan web tsb.
  • 6.  Creating : Menciptakan atau membuat sesuatu (gagasan/produk/metode) dengan menganalisis kebutuhan yang ada, shg gagasan/produk tsb dapat mengatasi masalah yg ada.  Using : Menggunakan hasil dari proses creating dengan cara atau metode yg tepat, sehingga mencapai tujuan yang ditetapkan. Managing : mengembangkan, mengatur, mengelola, dan mengevaluasi hasil dari proses creating dan using, shg dapat melakukan perbaikan terus menerus
  • 7. Pengertian & Hakekat Kurikulum  Kurikulum adalah semua pengalaman belajar yg diterima trainee dan mempengaruhi perkembangan pribadi atau perilakunya di bawah tanggung institusi pendidikan atau pelatihan.  Kurikulum adl semua pengalaman trainee yang dirancang, diarahkan, diberikan, dan dipertanggungjawabkan oleh lembaga pendidikan dan pelatihan. Dalam pengertian ini:  Isi kurikulum tidak terbatas pada materi diklat saja.  Isi kurikulum mencakup materi, kegiatan pelatihan, setting tempat pelatihan dan suasana pelatihan, strategi pelatihan, serta pengalaman trainee di tempat pelatihan.  Jadi isi kurikulum mencakup seluruh aktivitas pelatihan.
  • 8. Hakekat Kurikulum  Kurikulum merupakan rancangan dan proses pendidikan yang dikembangkan oleh pengembang kurikulum sebagai jawaban terhadap tantangan komunitas, masyarakat, bangsa dan ummat manusia yang dilayani kurikulum tersebut. (Oliva, 1997) Komponen Inti Pengembangan Kurikulum:  Tujuan apa yang hendak dicapai dalam pelatihan ?  Pengalaman belajar apa yang hendak diberikan kepada trainee ?  Bagaimana mengorganisasikan pengalaman trainee agar mencapai tujuan pelatihan ?  Bagaimana kita tahu bahwa trainee telah mencapai tujuan pelatihan ? (Diadopsi dari Tyler, 1950)
  • 9. Pengertian Pelatihan  SETIAP USAHA UNTUK MEMPERBAIKI PRESTASI KERJA PADA SUATU PEKERJAAN TERTENTU YANG SEDANG MENJADI TANGGUNG JAWABNYA (Gomes, 1997).  SERANGKAIAN AKTIVITAS YANG MEMBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MENDAPATKAN DAN MENINGKATKAN KETERAMPILAN YANG BERKAITAN DENGAN PEKERJAAN (Schermerhorn, 1999).
  • 10. Tujuan Pelatihan  MENGEMBANGKAN KEAHLIAN SEHINGGA PEKERJAAN DAPAT DISELESAIKAN LEBIH CEPAT DAN EFEKTIF. (Kemampuan Teknis).  MENGEMBANGKAN PENGETAHUAN SEHINGGA PEKERJAAN DAPAT DISELESAIKAN SECARA RASIONAL. (Kemampuan Konseptual).  MENGEMBANGKAN SIKAP SEHINGGA MENIMBULKAN KERJASAMA DENGAN TEMAN-TEMAN PEGAWAI DAN PIMPINAN. (Kemampuan Sosial).
  • 11. Manfaat Pelatihan  Meningkatkan produktivitas  Kenaikan moral kerja  Menghindarkan pekerja dari kesalahan dan kecelakaan  Kenaikan stabilitas dan fleksibilitas tenaga kerja  Mengembangkan kemampuan pribadi
  • 12. Ciri Ciri Pelatihan a. Pemahaman Wacana & Keterampilan b. Instruksional c. Obyeknya seseorang/ sekelompok orang Pelatihan a. Memenuhi Kebutuhan b. Menciptakan kebiasaan c. Hasilnya : Perubahan
  • 13. Jenis Pelatihan Knowledge Based Training Skill Based Training Wacana Baru Yang Disosialisasikan Dengan Tujuan Pencapaian Tujuan Perusahaan Pendalaman keterampilan Teknis Pengembangan Diri
  • 14. ALASAN PENTINGNYA PELATIHAN (Hariandja, 2002)  KARYAWAN BARU BELUM MEMAHAMI BENAR BAGAIMANA MELAKUKAN PEKERJAAN.  PERUBAHAN-PERUBAHAN LINGKUNGAN KERJA DAN TENAGA KERJA. (Teknologi dan Metode Baru, perbedaan latar belakang pekerja).  Meningkatkan daya saing perusahaan dan memperbaiki produktivitas.  Menyesuaikan dengan peraturan-peraturan baru.
  • 15. Proses pelatihan yang kreatif X  Pelatihan dan Pengembangan   4. Bagaiman cara pemberian pelatihan? 5. Bagaimana cara mengetahui efektivitas pelatihan? 3. Dimana tempat pelatihan ? 2. Siapa yang harus dilatih? 1. Pelatihan apa yang dibutuhkan? Setiap organisasi atau perusahaan pada saat melaksanakan pelatihan akan dihadapkan pada pertanyaan – pertanyaan sebagai berikut :
  • 16. Tahapan Pelatihan Post Training On Going Training Pre Training Identifikasi Kebutuhan ,Menciptakan Sasaran, Mempersiapkan Materi Memilih Metode ,Teknik Komunikasi Training Evaluation
  • 17. PRE TRAINING : Identifikasi LEVEL ORGANISASI Tujuan yang ingin dicapai oleh lembaga BKKBN dan juga apakah ada cukup sumberdaya di dalam organisasi LEVEL OPERASIONAL Mengumpulkan informasi mengenai Knowledge, Skills dan Attitudes (KSA) yang dibutuhkan oleh lembaga BKKBN, LEVEL INDIVIDU Mengukur kompetensi level individu IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELATIHAN
  • 18. LEVEL ORGANISASI FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN & EFEKTIFITAS ORGANISASI 1 CORPORATE STRATEGY. 2 CORPORATE VALUE
  • 20. LEVEL OPERASIONAL 1. Kualifikasi Pekerjaan yang dibutuhkan perusahaan 2. Mengumpulkan informasi mengenai Knowledge, Skills dan Attitudes (KSA) yang dibutuhkan oleh perusahaan
  • 22. KEDUDUKAN KURIKULUM DAN MODUL DALAM PROSES PELATIHAN  KURIKULUM MERUPAKAN OUTPUT DARI TRAINING NEEDS ASSESSMENT  KURIKULUM MERUPAKAN INPUT UNTUK PROSES PENYELENGGARAAN PELATIHAN (training implementation) DAN EVALUASI PELATIHAN (training evaluation).  MODUL ADALAH BAHAN UTAMA DALAM PROSES PENYELENGGARAAN PELATIHAN YANG INTINYA ADALAH PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN.
  • 23. RANCANGAN UMUM KURIKULUM PELATIHAN Latar Belakang (Analisis Kebutuhan). Filosofi yang menekankan pada hak-hak peserta. Kompetensi yang harus dimiliki peserta. Tujuan pelatihan yang menggambarkan kompetensi SDM setelah pelatihan. Jumlah dan kriteria peserta. Struktur program yang berisikan materi dan alokasi waktu serta deskripsi singkat setiap materi. Diagram alir pembelajaran mulai dari pembukaan sampai penutupan. GBPP yang terdiri atas (1) tujuan pembelajaran; (2) judul materi; (3) pokok bahasan; (4) sub-pokok bahasan; (5) metode; (6) media; (7) alat bantu; (8) waktu; dan (9) referensi. Evaluasi untuk mengukur keberhasilan dan pencapaian tujuan pelatihan yang ditetapkan. Sertifikasi yang menjelaskan persyaratan untuk memperoleh sertifikat.
  • 24. Prosedur Pengembangan Kurikulum Pelatihan I. Tahap Identifikasi (1). Mengidentifikasi Kebutuhan Instruksional dan Menulis Tujuan Instruksional Umum (2). Melakukan Analisis Istruksional (3). Mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal trainee II. Tahap Pengembangan (1). Menuliskan TIK (2). Menuliskan Tes Acuan Patokan (3). Menyusun Strategi Pelatihan (4). Mengembangkan Bahan Pelatihan (Modul Pelatihan) III. Tahap Mengevaluasi dan Merevisi (1) Menyusun desain dan melaksanakan evaluasi formatif, yang termasuk di dalamnya kegiatan merevisi
  • 25. Identifikasi kebutuhan instruksional merupakan suatu proses untuk: 1. Menentukan kesenjangan penampilan karyawan yang disebabkan kekurangan kesempatan mendapatkan pelatihan pada masa lalu. 2. Mengidentifikasi bentuk pelatihan atau kegiatan instruksional yang paling tepat. 3. Menentukan populasi sasaran yang dapat mengikuti kegiatan pelatihan atau intruksional. Kebutuhan Instruksional Kebutuhan instruksional yaitu: daftar pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang belum dikuasai karyawan dan perlu dikuasai
  • 26. Identifikasi kebutuhan diklat Sasaran: Warga Masyarakat dan Karang Taruna Peternak Ayam Potong di Kabupaten Sleman. Mengidentifikasi Kebutuhan Instruksional 1. Adanya Kesenjangan Kebutuhan Produksi Daging Ayam Semua waktu yang dibutuhkan untuk membesarkan ayam potong yang siap panen adalah 8 minggu. Dari 100 bibit ayam dalam 8 minggu seharusnya mampu menghasilkan produksi ayam potong 300 kg daging. Pada beberapa waktu ini produksi ayam potong mengalami penurunan produksi dari target yang ditetapkan.
  • 27. Identifikasi kebutuhan diklat 2. Penyebab Menurunnya Produksi Ayam potong dikarenakan beberapa hal sebagai berikut: a. Dari Ayam Potong itu sendiri 1). Keadaan pada ayam (ayam banyak yang sakit) Hal ini disebabkan adanya penyakit yang sedang menjangkit atau bersumber dari bibit yang didatangkan kurang berkualitas. 2). Stress pada Ayam Stress yang terjadi pada ayam bisa ditimbulkan dari adanya bermacam-macam suara gaduh dilingkungan kandang ayam. b. Dari Peternak itu Sendiri 1). Pemberian komposisi makanan yang kurang tepat. 2). Pembersihan kandang yang tidak optimal 3). Pembersihan peralatan yang kurang steril 4). Pembuatan kandang yang kurang baik, dari segi kesehatan..
  • 28. Hasil yg diharapkan Hasil sekarang Kesenjangan Signifikansi, Besar, penting Abaikan Tidak Ya Penyebabnya kesenjangan pengetahuan, ketrampilan dan sikap tt Tidak Tidak perlu pelatihan Pernah mempelajari nya Tidak Rumuskan Tujuan Instruksional umum Sering Beri Umpan Balik sampai bisa Ya Ya Tidak Beri kesempatan melakukan praktik dengan supervisi Langkah-langkah Mengidentifikasi Kebutuhan Instruksional
  • 29. Menulis Tujuan Instruksional Umum TIU mrpkn jenis pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang masih bersifat umum atau garis besar. Contoh TIU : Peserta Diklat akan dapat memelihara ayam potong dengan teknis yang benar.
  • 30. Melakukan Analisis Instruksional Merupakan proses menjabarkan perilaku umum menjadi perilaku khusus yang tersusun secara logis dan sistematis.
  • 31. Contoh Hasil Analisis Instruksional Memelihara Ayam Potong Pembersihan Kandang Pemberian Pakan Perawatan Ayam Potong Sistem Pemberian Pakan Komposisi Makanan Ayam Dewasa Ayam Kecil atau Bibit Analisis intruksional
  • 32. Mengidentifikasi Perilaku Awal dan Karakteristik Trainee Tujuan Identifikasi Perilaku Awal Trainee adalah untuk dijadikan pedoman untuk menetapkan perilaku-perilaku khusus yang tidak perlu diajarkan lagi dan perilaku-perilaku khusus yang masih perlu diajarkan.
  • 33. Mengidentifikasi Perilaku Awal Trainee Diklat Pemeliharaan Ayam Potong No Perilaku Khusus baik cukup sedang kurang buruk 1. 2. 3. 4. 5. 6. Cara membersihkan kandang Pembersihan peralatan Pemberian komposisi makanan Sistem Pemberian pakan Perawatan ayam dewasa Perawatan ayam bibit V - - - - - - V - - - - - - - - V V - - V - - - - - - V - -
  • 34. Mengidentifikasi Karakteristik Awal Trainee Diklat Pemeliharaan Ayam Potong 1.Berlatar Belakang Pendidikan SLTA 2.Peserta merupakan warga masyarakat pedesaan 3.Bahasa yang dikuasai bahasa Indonesia, Jawa 4.Usia rata-rata 20 – 30 tahun 5.Minat memelihara ayam rendah 6.Memiliki media radio dan televisi di rumah.
  • 35. Menuliskan Tujuan Instruksional Khusus TIK harus dirumuskan secara jelas, spesifik, dan dapat diukur . Isi materi pelatihan dikembangkan berdasarkan TIK Metode pelatihan dipilih berdasarkan perilaku yang ada dalam TIK
  • 36. Contoh penulisan TIK (KD) Melalui Diklat peserta diharapkan dapat: 1. Merawat ayam potong dengan benar. 2. Memberi makan ayam potong dengan benar. 3. Memberi makan ayam pada bermacam-macam umur dengan benar 4. Memelihara ayam pada bermacam-macam umur dengan benar. 5. Membersihkan kandang ayam dengan benar 6. Membersihakan peralatan dengan benar 7. Membuat kandang ayam dengan benar.
  • 37. Menyusun Tes Acuan Patokan • Tes yang seharusnya disusun adalah tes untuk mengukur tingkat pencapaian peserta terhadap perilaku yang terdapat dalam TIK, bukan berdasarkan isi materi diklat yang telah diajarkan. • Tiap-tiap butir tes yang relevan dengan TIK adalah valid digunakan Tingkat Penguasaan Peserta = (skor yang dicapai) dibagi (skor maksimum) X 100%
  • 38. Strategi Pembelajarn Mengandung empat pengertian sebagai berikut:  Urutan kegiatan pembelajaran, yaitu urutan kegiatan instruktur dalam menyampaikan isi pelatihan kepada peserta;  Metode pembelajaran, yaitu cara instruktur mengorganisasikan materi pelatihan dan peserta diklat agar terjadi proses belajar secara efektif dan efisien;  Media pembelajaran, yaitu peralatan dan bahan instruksional yang digunakan instruktur dan peserta dalam kegiatan diklat;  Pengelolaan Kelas: kerja kelompok, individual, klasikal, indoor, out door  Waktu yang digunakan oleh instruktur dan peserta dalam menyelesaikan setiap langkah dalam kegiatan diklat
  • 39. Beberapa Contoh Strategi Pengelolaan Kelas 1.Huddle group - Tentukan isu utama - Turunkan isu utama menjadi beberapa sub-isu - Bentuk kelompok untuk membahas sub-isu - Kelompok memiliki pimpinan / ketua Central Issue Training Participants X Y Z
  • 40. 2.Phillips 66 - Tentukan isu diskusi - Bentuk kelompok beranggotakan 6 orang / kelompok - Tentukan 2 atau 3 putaran diskusi - Ubah komposisi anggota kelompok pada setiap sesi - Peserta mendapat beberapa kesimpulan dari isu yg sama P-1 P-2
  • 41. 3.Fish-bowl - Peserta terbagi menjadi 2 kelompok - Kelompok 1 (Fish) mendiskusikan isu utama dan mencoba memecahkan permasalahan - Kelompok 2 (Bowl) mengamati jalannya diskusi kelompok 1: isu yang berkembang, proses pemecahan masalah, peran anggota kelompok, perilaku anggota, dan lainnya - Di akhir sesi, masing – masing kelompok mengemukakan hasil diskusi
  • 42. Interaksi Demonstrasi cara – hasil - Umumnya digunakan untuk pelatihan technical skill - Peserta diajak untuk memahami suatu cara melakukan sesuatu, tahap demi tahap - Peserta mempraktekan tahapan tersebut - Hasil yang diperoleh peserta didiskusikan bersama - Contoh: a. Pelatihan teknik menjual b. Pelatihan software komputer c. Pelatihan teknik komunikasi d. Pelatihan teknik memotivasi
  • 43. Interaksi Simulasi - Bentuk penyederhanaan situasi - Peserta belajar dari situasi yang dialaminya - Dapat dilakukan individual maupun kelompok - Umumnya digunakan pada pelatihan soft-skill dan managerial skill Contoh: a. Pelatihan team building b. Pelatihan problem solving c. Pelatihan leadership
  • 44. Interaksi Permainan - Aktivitas dilakukan dengan cara yang FUN - Modifikasi dari simulasi dan demonstrasi - Menghilangkan kejenuhan, memperkuat pemahaman - Sangat sesuai digunakan untuk pelatihan di luar ruangan Tips Simple Unique Competitive Rewarding
  • 45. DIAGRAM ALIR PROSES PEMBELAJARAN PEMBUKAAN PERKENALAN DAN HARAPAN Building Learning Comitment WAWASAN Kehijakan, Peraturan METODE Peserta Aktif METODE Peserta Akltif KETERAMPILAN Relevan dengan materi pelajaran PRAKTEK KERJA LAPANGAN RENCANA TINDAK LANJUT EVALUASI PENUTUPAN
  • 46. SILABUS PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) TPU TPK MATE- RI POKO K BHS SUB POKOK BHS MET O-DE ME- DIA ALAT BANT U WAK -TU SUM -BER Jelaskan TPU-TPK
  • 47. EVALUASI PELATIHAN  EVALUASI TERHADAP PESERTA  Evaluasi Formatif (pada saat kelas berakhir untuk perbaikan)  Evaluasi Sumatif (Pada akhir sesi pelatihan, untuk menentukan peringkat, sertifikasi, kemajuan atau penilaian terhadap efektivitas kurikulum dan perencanaan pelatihan).  Evaluasi Portofolio (Catatan, kumpulan hasil karya peserta yang didokumentasikan secara baik dan teratur).  EVALUASI TERHADAP FASILITATOR/PELATIH (mengetahui kemampuan fasilitator/pelatih dalam menyampaikan materi sesuai dengan tujuan). EVALUASI TERHADAP PENYELENGGARA (mengetahui pelaksanaan administrasi pelatihan).
  • 48. SERTIFIKASI  JELASKAN SERTIFIKASI YANG AKAN DIBERIKAN KEPADA PESERTA YANG TELAH MENGIKUTI PELATIHAN YANG TERAKREDITASI SERTA MEMENUHI KETENTUAN YANG BERLAKU.  CONTOH : Peserta yang telah mengikuti pelatihan sekurang-kurangnya 90% dari alokasi waktu pelatihan serta dinyatakan berhasil berdasarkan hasil evaluasi belajar, maka mendapatkan 2 (dua) angka kredit.