1. Sistem manajemen mutu kerja proyek membantu mengontrol kualitas proyek dengan membuat pedoman, rencana, dan prosedur pengendalian dokumen, serta audit mutu internal.
2. Tim proyek memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas yang ditetapkan, seperti tim fungsional yang mengelola organisasi sehari-hari dan tim tugas khusus yang dibentuk untuk proyek tertentu.
3. Manajemen pelaksanaan kerja proy
Modul ini membahas sistem manajemen mutu konstruksi, mencakup definisi, tujuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, dan manfaat seperti meningkatkan kepercayaan pelanggan dan daya saing perusahaan. Juga dijelaskan langkah penerapan sistem manajemen mutu dan dua modelnya, yaitu informal dan formal seperti ISO.
Dokumen tersebut membahas konsep Gugus Kendali Mutu (GKM) yang merupakan kelompok karyawan dari unit kerja yang sama yang bertemu secara berkala untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mencari pemecahan masalah mutu di unit kerja mereka menggunakan teknik pengendalian mutu. Dokumen tersebut juga menjelaskan tujuan, prinsip-prinsip, tahapan pemecahan masalah, dan organisasi GKM.
Gugus Kendali Mutu (GKM) merupakan pendekatan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas dengan melibatkan karyawan. GKM berupa tim kecil yang terdiri atas 3-20 orang karyawan yang bertemu secara berkala untuk mengidentifikasi masalah dan menyarankan solusi. GKM bertujuan untuk meningkatkan komunikasi dan partisipasi karyawan dalam mengambil keputusan.
Gugus Kendali Mutu Industri Kecil MenengahDede Firmansah
Dokumen tersebut membahas tentang Gugus Kendali Mutu (GKM) dan manfaatnya bagi perusahaan dan individu. GKM adalah kelompok kecil yang bertemu secara teratur untuk menyelesaikan masalah dan meningkatkan kualitas secara sukarela. Dengan ber-GKM, anggotanya dapat belajar bersama dan meningkatkan kinerja perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, azas, unsur-unsur, dan teknik-teknik Quality Control (QC) dalam suatu kelompok kecil yang bekerja secara sukarela untuk meningkatkan mutu produk dan proses.
1. Sistem manajemen mutu kerja proyek membantu mengontrol kualitas proyek dengan membuat pedoman, rencana, dan prosedur pengendalian dokumen, serta audit mutu internal.
2. Tim proyek memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas yang ditetapkan, seperti tim fungsional yang mengelola organisasi sehari-hari dan tim tugas khusus yang dibentuk untuk proyek tertentu.
3. Manajemen pelaksanaan kerja proy
Modul ini membahas sistem manajemen mutu konstruksi, mencakup definisi, tujuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, dan manfaat seperti meningkatkan kepercayaan pelanggan dan daya saing perusahaan. Juga dijelaskan langkah penerapan sistem manajemen mutu dan dua modelnya, yaitu informal dan formal seperti ISO.
Dokumen tersebut membahas konsep Gugus Kendali Mutu (GKM) yang merupakan kelompok karyawan dari unit kerja yang sama yang bertemu secara berkala untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mencari pemecahan masalah mutu di unit kerja mereka menggunakan teknik pengendalian mutu. Dokumen tersebut juga menjelaskan tujuan, prinsip-prinsip, tahapan pemecahan masalah, dan organisasi GKM.
Gugus Kendali Mutu (GKM) merupakan pendekatan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas dengan melibatkan karyawan. GKM berupa tim kecil yang terdiri atas 3-20 orang karyawan yang bertemu secara berkala untuk mengidentifikasi masalah dan menyarankan solusi. GKM bertujuan untuk meningkatkan komunikasi dan partisipasi karyawan dalam mengambil keputusan.
Gugus Kendali Mutu Industri Kecil MenengahDede Firmansah
Dokumen tersebut membahas tentang Gugus Kendali Mutu (GKM) dan manfaatnya bagi perusahaan dan individu. GKM adalah kelompok kecil yang bertemu secara teratur untuk menyelesaikan masalah dan meningkatkan kualitas secara sukarela. Dengan ber-GKM, anggotanya dapat belajar bersama dan meningkatkan kinerja perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, azas, unsur-unsur, dan teknik-teknik Quality Control (QC) dalam suatu kelompok kecil yang bekerja secara sukarela untuk meningkatkan mutu produk dan proses.
Peran Fasilitator 27-29 Oktober 2017 Disperindag BandungMamang Lamsijan
Dokumen tersebut membahas tentang peran fasilitator dalam kelompok kerja mandiri (KKM). Secara ringkas, fasilitator bertanggung jawab untuk mengkoordinasi kegiatan KKM, memberikan masukan untuk meningkatkan kinerja KKM, dan memastikan KKM bekerja secara efektif untuk meningkatkan produktivitas perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem manajemen mutu, termasuk dimensi mutu, pilar manajemen mutu, standar mutu, hambatan dalam manajemen mutu, dan model proses manajemen mutu.
Seri ISO 9000 terdiri dari ISO 9000:2000 (dasar dan kosakata SMM), ISO 9001:2000 (persyaratan SMM), ISO 9004:2000 (pedoman peningkatan SMM), dan ISO 19011 (pedoman audit SMM dan lingkungan). ISO 9001:2000 adalah standar untuk SMM yang menetapkan persyaratan desain dan penilaian sistem untuk menjamin kepuasan pelanggan. Model proses ISO 9001:2000 terdiri dari 5 bagian utama yaitu SMM, tanggung jawab manajemen, man
Standar pelayanan organisasi merupakan pedoman mutu yang menjelaskan tingkat kualitas, persyaratan, dan kelompok standar (struktur, proses, hasil) guna mengukur pelayanan."
Dokumen tersebut membahas tentang Total Quality Management (TQM) yang merupakan pendekatan untuk memaksimalkan daya saing perusahaan melalui perbaikan berkelanjutan pada produk, layanan, sumber daya manusia, proses, dan lingkungan. TQM dapat diimplementasikan dengan melibatkan seluruh karyawan untuk meningkatkan kualitas secara berkelanjutan di setiap tingkatan operasi melalui penggunaan metode statistik dan inovasi berkel
Makalah ini membahas mengenai pengelolaan kualitas yang efektif dengan menjelaskan definisi kualitas, implikasi kualitas, standar kualitas internasional ISO 9000, biaya kualitas, manajemen kualitas total, dan peran inspeksi dalam pengelolaan kualitas.
Pelatihan ini membahas pengendalian dokumen dan rekaman sesuai dengan persyaratan ISO/TS 16949:2009. Tujuannya adalah memahami peran dan tanggung jawab pengendali dokumen, persyaratan pengendalian dokumen dan rekaman, serta implementasi yang sesuai dengan standar. Pelatihan ini ditujukan untuk seluruh karyawan terkait dengan proses QMS.
Total Quality Management (TQM) adalah sistem manajemen kualitas yang berfokus pada pelanggan dan melibatkan seluruh karyawan dalam perbaikan berkelanjutan. TQM menekankan pada kepuasan pelanggan, pendekatan ilmiah, dan komitmen jangka panjang untuk perubahan.
TQM adalah : “ Suatu sistem manajemen yang melibatkan semua level karyawan untuk terlibat dalam melakukan perbaikan terus menerus untuk memberikan pelayanan terbaikan untuk konsumen & menghasilkan produk yang berkualitas, zero defect, optimal/efektif dan mempunyai ratio reject yang kecil yang sesuai harapan konsumen”.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan sejarah kualitas, dimensi kualitas, sistem kualitas modern, serta perkembangan kualitas di Jepang dan Amerika. Kualitas mencakup usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan terkait produk, tenaga kerja, proses dan lingkungan. Sistem kualitas modern berorientasi pada konsumen dan partisipasi seluruh pegawai dalam peningkatan kualitas.
Dokumen tersebut membahas perkembangan manajemen mutu mulai dari era tanpa mutu hingga era sistem manajemen mutu berdasarkan standar ISO. Dibahas pula kontribusi tokoh-tokoh seperti Taylor, Shewart, Deming, dan Juran dalam perkembangan konsep manajemen mutu.
Basic Mentality Pada Gugus Kendali Mutu (GKM)Aa Renovit
Basic Mentality adalah merupakan mentalitas dasar yang harus dipegang dan dihayati oleh Anggota GKM dalam menjalankan penerapan Pengendalian Mutu Terpadu.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian mutu dan sistem manajemen mutu (Quality Management System/QMS) menurut beberapa sumber. Disebutkan pula tujuan penerapan QMS, manfaatnya, tahapan penerapannya, serta ISO 9001 sebagai standar internasional untuk QMS.
Dokumen tersebut membahas tentang Gugus Kendali Mutu (GKM), yang merupakan kelompok karyawan dari satu unit kerja yang bertemu secara berkala untuk mengidentifikasi dan menganalisis masalah serta mencari solusi terkait mutu kerja. GKM bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan karyawan, kerjasama, kemampuan pemecahan masalah, serta mutu produk/layanan. Dokumen tersebut juga menjelaskan organisasi, t
Dokumen tersebut membahas filosofi dan proses Kaizen untuk perbaikan berkelanjutan di perusahaan. Kaizen adalah filosofi Jepang tentang perubahan kecil secara berkelanjutan untuk mencapai perubahan besar, dan telah diterapkan di perusahaan-perusahaan Jepang seperti Toyota, Honda, dan Yamaha. Dokumen ini juga menjelaskan tujuan, prinsip, tahapan, organisasi, dan contoh penerapan Ka
Peran Fasilitator 27-29 Oktober 2017 Disperindag BandungMamang Lamsijan
Dokumen tersebut membahas tentang peran fasilitator dalam kelompok kerja mandiri (KKM). Secara ringkas, fasilitator bertanggung jawab untuk mengkoordinasi kegiatan KKM, memberikan masukan untuk meningkatkan kinerja KKM, dan memastikan KKM bekerja secara efektif untuk meningkatkan produktivitas perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem manajemen mutu, termasuk dimensi mutu, pilar manajemen mutu, standar mutu, hambatan dalam manajemen mutu, dan model proses manajemen mutu.
Seri ISO 9000 terdiri dari ISO 9000:2000 (dasar dan kosakata SMM), ISO 9001:2000 (persyaratan SMM), ISO 9004:2000 (pedoman peningkatan SMM), dan ISO 19011 (pedoman audit SMM dan lingkungan). ISO 9001:2000 adalah standar untuk SMM yang menetapkan persyaratan desain dan penilaian sistem untuk menjamin kepuasan pelanggan. Model proses ISO 9001:2000 terdiri dari 5 bagian utama yaitu SMM, tanggung jawab manajemen, man
Standar pelayanan organisasi merupakan pedoman mutu yang menjelaskan tingkat kualitas, persyaratan, dan kelompok standar (struktur, proses, hasil) guna mengukur pelayanan."
Dokumen tersebut membahas tentang Total Quality Management (TQM) yang merupakan pendekatan untuk memaksimalkan daya saing perusahaan melalui perbaikan berkelanjutan pada produk, layanan, sumber daya manusia, proses, dan lingkungan. TQM dapat diimplementasikan dengan melibatkan seluruh karyawan untuk meningkatkan kualitas secara berkelanjutan di setiap tingkatan operasi melalui penggunaan metode statistik dan inovasi berkel
Makalah ini membahas mengenai pengelolaan kualitas yang efektif dengan menjelaskan definisi kualitas, implikasi kualitas, standar kualitas internasional ISO 9000, biaya kualitas, manajemen kualitas total, dan peran inspeksi dalam pengelolaan kualitas.
Pelatihan ini membahas pengendalian dokumen dan rekaman sesuai dengan persyaratan ISO/TS 16949:2009. Tujuannya adalah memahami peran dan tanggung jawab pengendali dokumen, persyaratan pengendalian dokumen dan rekaman, serta implementasi yang sesuai dengan standar. Pelatihan ini ditujukan untuk seluruh karyawan terkait dengan proses QMS.
Total Quality Management (TQM) adalah sistem manajemen kualitas yang berfokus pada pelanggan dan melibatkan seluruh karyawan dalam perbaikan berkelanjutan. TQM menekankan pada kepuasan pelanggan, pendekatan ilmiah, dan komitmen jangka panjang untuk perubahan.
TQM adalah : “ Suatu sistem manajemen yang melibatkan semua level karyawan untuk terlibat dalam melakukan perbaikan terus menerus untuk memberikan pelayanan terbaikan untuk konsumen & menghasilkan produk yang berkualitas, zero defect, optimal/efektif dan mempunyai ratio reject yang kecil yang sesuai harapan konsumen”.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan sejarah kualitas, dimensi kualitas, sistem kualitas modern, serta perkembangan kualitas di Jepang dan Amerika. Kualitas mencakup usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan terkait produk, tenaga kerja, proses dan lingkungan. Sistem kualitas modern berorientasi pada konsumen dan partisipasi seluruh pegawai dalam peningkatan kualitas.
Dokumen tersebut membahas perkembangan manajemen mutu mulai dari era tanpa mutu hingga era sistem manajemen mutu berdasarkan standar ISO. Dibahas pula kontribusi tokoh-tokoh seperti Taylor, Shewart, Deming, dan Juran dalam perkembangan konsep manajemen mutu.
Basic Mentality Pada Gugus Kendali Mutu (GKM)Aa Renovit
Basic Mentality adalah merupakan mentalitas dasar yang harus dipegang dan dihayati oleh Anggota GKM dalam menjalankan penerapan Pengendalian Mutu Terpadu.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian mutu dan sistem manajemen mutu (Quality Management System/QMS) menurut beberapa sumber. Disebutkan pula tujuan penerapan QMS, manfaatnya, tahapan penerapannya, serta ISO 9001 sebagai standar internasional untuk QMS.
Dokumen tersebut membahas tentang Gugus Kendali Mutu (GKM), yang merupakan kelompok karyawan dari satu unit kerja yang bertemu secara berkala untuk mengidentifikasi dan menganalisis masalah serta mencari solusi terkait mutu kerja. GKM bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan karyawan, kerjasama, kemampuan pemecahan masalah, serta mutu produk/layanan. Dokumen tersebut juga menjelaskan organisasi, t
Dokumen tersebut membahas filosofi dan proses Kaizen untuk perbaikan berkelanjutan di perusahaan. Kaizen adalah filosofi Jepang tentang perubahan kecil secara berkelanjutan untuk mencapai perubahan besar, dan telah diterapkan di perusahaan-perusahaan Jepang seperti Toyota, Honda, dan Yamaha. Dokumen ini juga menjelaskan tujuan, prinsip, tahapan, organisasi, dan contoh penerapan Ka
Dokumen tersebut memberikan panduan mengenai penerapan amalan 5S di tempat kerja untuk menciptakan lingkungan yang lebih teratur dan efisien. Ia menjelaskan teknik-teknik 5S yaitu Seiri (membersihkan), Seiton (menyusun), Seiso (membersihkan), Seiketsu (memelihara ketertiban), dan Shitsuke (membiasakan) beserta contoh penerapannya dalam aktivitas harian di tempat kerja.
CQI merupakan proses berkelanjutan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan melalui identifikasi masalah, perencanaan perbaikan, pelaksanaan perbaikan, dan evaluasi hasil perbaikan. Model Nolan dan PDCA digunakan dalam proses CQI untuk meningkatkan mutu pelayanan di Puskesmas.
Manajemen SMA Kelas X Kel. 5 kelas X MIPA 3 SMAN 7 YKAdesyaYafi
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi. Terdiri dari fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. Jenjang manajemen terdiri dari manajemen puncak, manajemen menengah, dan manajemen bawah. Bidang manajemen meliputi produksi, pemasaran, sumber daya manusia, keuangan, dan akuntansi.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang perbedaan peran pemimpin dan manajer dalam menangani konflik, delapan tahapan menciptakan perubahan organisasi, serta kemampuan penting bagi pemimpin dalam membuat keputusan dan mengelola konflik secara efektif.
Magister Management Trisakti - Pengantar Manajemen Kualitas.
Quality Management for Organizational Excellence David L.Goetsch and Stanley Davis , seventh Edition dengan bab yaitu bab 10 mengenai Team Bulding and Teamwork.
Oleh: Ihma Oktarina, Iony Savirano, Maharani Istiqomah dan Abdurrahim Ramadhan Lubis
Gugus Kendali Mutu (GKM) adalah kelompok kecil pekerja yang berdiskusi untuk menemukan solusi masalah mutu di tempat kerja. Tujuan GKM adalah melibatkan pekerja dalam proses pengambilan keputusan untuk perbaikan mutu dengan mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data, menghasilkan ide, dan merekomendasikan perubahan. GKM bertemu secara teratur untuk menyelesaikan satu masalah sebelum beralih ke mas
Materi Seminar "Effective TEAM BUILDING” Kementerian PPN/BAPPENAS di Hotel GU...Kanaidi Ken Part II
Dokumen tersebut memberikan panduan tentang bagaimana membangun tim kerja yang efektif. Terdapat beberapa komponen penting untuk membangun tim kerja yang berkinerja tinggi seperti komunikasi yang baik, koordinasi, komitmen, dan kohesi. Dokumen tersebut juga menjelaskan tahapan perkembangan tim serta karakteristik tim yang efektif seperti sinergi positif dan kemampuan yang saling melengkapi.
Dokumen ini membahas berbagai alat interaktif untuk memberikan efek pada gambar vektor seperti transformasi objek, perubahan warna, kontur, distorsi bentuk, ektrusi menjadi 3D, dan bayangan untuk membuat desain terlihat lebih alami dan menarik. Dokumen ini juga menugaskan membuat logo menggunakan berbagai alat tersebut.
Dokumen ini membahas tentang prinsip penggabungan gambar vektor dalam CorelDraw. Terdapat dua cara untuk menggabung objek yaitu dengan perintah Weld dan Combine. Weld akan menggabungkan objek menjadi satu warna sedangkan Combine akan menggabungkan objek dengan perpotongan berlubang di antara objek.
Dokumen tersebut membahas tentang gagasan orisinal dan terintegrasi, otonomi tim kerja, serta investigasi kelompok secara kolaboratif. Gagasan orisinal adalah ide yang berasal dari pemikiran sendiri, sedangkan integrasi adalah proses penyatuan unsur-unsur yang berbeda menjadi kesatuan utuh. Tim kerja memerlukan otonomi untuk bertukar informasi dan memecahkan masalah secara mandiri. Investigasi kelompok kolaboratif
Dokumen tersebut membahas tentang multimedia interaktif, yang merupakan media yang menggabungkan teks, grafik, video, animasi dan suara untuk menyampaikan pesan dan informasi melalui perangkat elektronik. Dokumen tersebut juga membahas manfaat multimedia interaktif untuk pembelajaran, seperti proses pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif serta kualitas belajar yang ditingkatkan.
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan papan tulis sebagai media pembelajaran di kelas. Papan tulis merupakan alat yang sering digunakan namun perlu digunakan dengan baik, efektif, dan efisien. Dokumen ini menjelaskan sejarah penggunaan papan tulis, proses optimalisasi penggunaannya, serta keunggulan dan kelemahan dalam pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas pentingnya penggunaan teknologi instruksional dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan produktivitas nasional. Beberapa faktor kunci yang disebutkan antara lain dukungan pemerintah dalam pendanaan, kerja sama antara kepala sekolah dan otoritas pendidikan, serta keterlibatan guru dalam penggunaan teknologi pembelajaran.
Faktor-faktor pemilihan media pembelajarantitiwerdhy
Faktor yang mempengaruhi pemilihan media pembelajaran meliputi kompetensi belajar, karakteristik siswa, kemampuan guru, prasarana dan peralatan, serta biaya. Matriks pemilihan media menunjukkan kesesuaian berbagai jenis media dengan tujuan belajar. Langkah pengembangan media meliputi analisis kebutuhan siswa, perumusan kompetensi dan materi, penulisan naskah, produksi, dan evaluasi.
The document outlines 5 models of learning design: class-oriented, system-oriented, product-oriented, procedural, and circular. It also describes the ASSURE and KEMP models for developing learning media. The ASSURE model involves needs assessment, objectives, materials selection, learning activities, implementation, and evaluation. The KEMP model has 6 phases: define objectives, design and develop materials, validate materials, implement materials, evaluate results, and revise materials.
2. PENGORGANISASIANPENGORGANISASIAN
Ini ceritera tentang empat orang yang bernama:
Everybody, Somebody, Anybody dan Nobody.
Ada satu tugas penting yang harus dikerjakan dan Everybody diminta untuk
mengerjakannya. Everybody yakin bahwa Somebody akan mengerjakannya. Sebetulnya
Anybody dapat mengerjakannya, tetapi Nobody yang mengerjakannya.
Somebody marah sebab itu tugas Everybody. Everybody pikir bahwa Anybody dapat
mengerjakannya, tetapi Nobody sadar bahwa Everybody tidak akan mengerjakannya.
Akhirnya, Everybody menyalahkan Somebody yang sebetulnya Nobody diminta oleh
Anybody.
3. APA TKM ITU ?
TKM adalah suatu kelompok kerja kecil yang secara
sukarela mengadakan kegiatan pengendalian mutu
di dalam tempat kerja mereka sendiri.
Tiap anggota kelompok kecil ini berpartisipasi
sepenuhnya secara terus-menerus
(bersinambungan), sebagai bagian dari kegiatan
kendali mutu menyeluruh dalam organisasi,
mengembangkan diri serta mengem-bangkan
bersama, pengendalian dan perbaikan di dalam
tempat kerja, dengan menggunakan teknik-teknik
kendali mutu.
TIM KENDALI MUTUTIM KENDALI MUTU
(Gugus Kendali Mutu, Kelompok Kendali Mutu, Tim Perbaikan Mutu)(Gugus Kendali Mutu, Kelompok Kendali Mutu, Tim Perbaikan Mutu)
4. TAHAP-TAHAP PEMBENTUKAN TIM KERJASAMA
I. PEMBENTUKAN (FORMING)
II. PENGGUGAHAN (STORMING)
III. PENETAPAN NORMA (NORMING)
IV. PELAKSANAAN (PERFORMING)
SYARAT-SYARAT BAGI ANGGOTA TIMSYARAT-SYARAT BAGI ANGGOTA TIM
1. Saling percaya mempercayai.
2. Saling terbuka.
3. Mengakui kelebihan dan menerima
kelemahan anggota lain.
4. Menerima umpan balik.
5. Saling belajar.
6. Memupuk rasa kebersamaan.
5. 1. Menghapus rasa cemas.
2. Menempatkan tim pada posisi yang tepat.
3. Menciptakan situasi yang kondusif.
4. Menumbuhkan rasa percaya diri.
5. Memberi kesempatan bagi setiap anggota
Tim.
6. Mengadakan evaluasi terhadap perbedaan
pendapat.
PEMBINA TIM KERJASAMA
6. TUGAS-TUGAS TIM KERJASAMA
1. Mengumpulkan data.
2. Merumuskan masalah-masalah.
3. Menentukan prioritas masalah.
4. Menemukan cara-cara yang memungkinkan
Tim untuk bekerjasama.
5. Menciptakan suasana yang harmonis.
6. Menyusun upaya yang antisipatif terhadap
masalah baru yang mungkin terjadi.
7. TIM YANG EFEKTIF DAN EFISIEN
1. Tujuannya jelas.
2. Peran masing-masing anggota jelas.
3. Tersedia sumberdaya dasar.
4. Rencana kerja yang jelas.
5. Tanggung jawab dan batas-batas wewenang yang jelas.
6. Aturan main yang disepakati bersama.
7. Alat yang sesuai untuk menangani masalah.
8. Perilaku Tim yang bermanfaat.
8. PEDOMAN UNTUKPEDOMAN UNTUK
MUTU PERTEMUAN TKMMUTU PERTEMUAN TKM
1. Mulai dan berakhir tepat waktu.
2. Sesuai dengan agenda pertemuan.
3. Menetapkan alokasi waktu untuk setiap
mata acara.
4. Menggunakan “Aturan Permainan”
5. Tetap pada mata acara; batasi pembicaraan
yang menyimpang dari acara.
6. Keputusan diambil secara konsensus.
7. Catat informasi yang muncul.
8. Up-date dan evaluasi.
Q
9. PERATURAN PERMAINAN BAGI
TIM KENDALI MUTU
Q
Kawasan Aman
Tiada Gelar
Semua Berpartisipasi
Tak Ada yang Mendominasi
Tetap pada Jalur
Mendengarkan dengan Tekun
Satu Pembicara Setiap Saat
10. 1. Apa tujuan Tim Kerjasama.
2. Hasil apa yang diharapkan dari Tim.
3. Hasil apa yang telah dicapai.
4. Metoda apa yang telah digunakan.
5. Komponen-komponen mana yang perlu diganti.
TAHAPAN EVALUASI
1. Menentukan ruang lingkup.
2. Mengumpulkan informasi.
3. Menyimpulkan hasil evaluasi.
PERTANYAAN MENDASAR UNTUK EVALUASI
TIM KENDALI MUTU
11. 1. Membuat spesifikasi hal-hal yang akan dievaluasi.
2. Menentukan informasi yang diperlukan.
3. Menetapkan kapan dan bagaimana teknik pengum-
pulan informasi.
4. Menentukan alat pengumpul informasi.
5. Melakukan pengumpulan informasi.
6. Analisis informasi yang telah terkumpul.
7. Memutuskan informasi yang layak digunakan.
8. Membuat pertimbangan-pertimbangan.
9. Mengambil keputusan.
10. Menarik kesimpulan hasil evaluasi.
SEPULUH LANGKAH PELAKSANAAN EVALUASI
12. Sama dengan Tim Kendali Mutu; tekanan pada kemandirian.
Tim Kerja Mandiri adalah kelompok kerja alami yang bekerja
bersama melaksanakan suatu fungsi atau menghasilkan
suatu benda atau jasa/pelayanan.
Mereka memfokuskan diri pada upaya memenuhi atau
melebihi harapan pelanggannya; kepuasan pelanggan adalah
prioritas utama mereka.
Tim ini mandiri dalam arti memiliki kewenangan mengatur
dirinya sendiri, serta menentukan sendiri apa yang perlu
mereka lakukan. Mereka juga memiliki akses langsung pada
informasi yang memungkinkan mereka untuk merencanakan,
mengendalikan dan memperbaiki kerja mereka.
APAKAH TIM KERJA MANDIRI ITU ?APAKAH TIM KERJA MANDIRI ITU ?
mgs / 95 2