SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
1 
MAKALAH BIOLOGI 
Penyakit-penyakit yang Berhubungan dengan Faktor 
Keturunan 
Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas 
mata kuliah Biologi 
Disusun Oleh: 
1. Eky Ugi Yartiwi Meileni 
2. Fajar Laksita dewi 
3. Farida Purnamasari 
4. Intan Mutia P 
5. Nanda Agus Savitri Retnoningrum 
6. Nurul Ismiati 
7. Rishan Muhammad Mahfud 
8. Ruti Emayanti 
9. Sholikah 
10. Susi Susanti 
AKADEMI KEPERAWATAN MAMBA’UL ‘ULUM 
SURAKARTA 
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
2 
KATA PENGANTAR 
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah- 
Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Penyakit-penyakit yang Berhubungan 
dengan Faktor Keturunan”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi. 
Tujuan yang lebih khusus dari penulisan makalah ini ialah untuk menambah pengetahuan tentang apa 
itu penyakit menurun dan lebih mengenal macam-macam penyakit yang berhubungan dengan 
faktor keturunan, yang kami sajikan berdasarkan berbagai sumber informasi, referensi, dan 
berita. 
Kami menyampaikan rasa terima kasih kepada Dosen yang telah memberikan tugas untuk 
menulis makalah ini, serta kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi 
baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini. 
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun 
kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat bantuan, 
dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi. 
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi 
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Akademi Keperawatan 
Mamba’ul Ulum Surakarta. Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan 
dan jauh dari sempurna. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami 
harapkan. 
Surakarta, Oktober 2014 
Penyusun
3 
DAFTAR ISI 
JUDUL...................................................................................................................1 
KATA PENGANTAR..............................................................................................2 
DAFTAR ISI..........................................................................................................3 
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................4 
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................4 
B. Rumusan Masalah..........................................................................................4 
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................4 
BAB II PEMBAHASAN 
A.Pengertian……………………………............................................................................5 
B. Kelainan yang terpaut pada kromosom tubuh (autosom)...............................................6 
C. Kelainan yang terpaut pada kromosom seks ( gonosom)....................................12 
D.Kelainan pada jumlah kromosom....................................................................15 
BAB III PENUTUP 
A. Simpulan....................................................................................................18 
B. Saran...........................................................................................................18 
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................19
4 
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Genetika adalah bidang sains yang mempelajari pewarisansifatdan variasiyang 
diwariskan.Teori pewarisan sifat atau biasa disebut hukum heraditas 
pertamakalidicetuskanoleh Gregor JohannMendel. Ia berpendapat bahwa sifat – sifat 
dapat ditunkan dari generasikegenerasi melalui faktor penentu.Mendel menemukan 
prinsip dasar tentang pewarisan sifat dengan cara membiakan ercis kebun dalam 
percobaan yang dirancang secara hati –hati.Mendel mengembangkan teori pewarisan 
sifatnya beberapa dasawarsa sebelum kromosom terlihat dengan mikroskop dan nilai 
penting kromosom dipahami,Sejak itu teori Mendel belum diakui dan baru diakui 
saat ia sudah meninggal seiring dengan perkembangan jaman. ( Fathurrahman,2013 ) 
B. Rumusan Masalah 
1. Apa definisi dari penyakit menurun ? 
2. Apa saja penyakit yang berhubungan dengan faktor keturunan ? 
C. Tujuan 
1. Untuk mengetahui berbagai penyakit yang berhubungan dengan faktor keturunan
5 
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. PENGERTIAN 
Penyakit genetik atau kelainan genetik adalah sebuah kondisi yang disebabkan oleh 
kelainan oleh satu atau lebih gen yang menyebabkan sebuah kondisi fenotipe klinis. Sifat-sifat 
manusia diturunkan pada keturunannya mengikuti pola pewarisan sifat tertentu. Sifat 
yang diturunkan ada yang merugikan dan ada yang tidak merugikan (normal). Sifat menurun 
yang akan dibahas adalah cacat dan penyakit bawaan. 
Fenomena kelainan fisik berupa cacat atau penyakit bawaan pada manusia semakin 
lama semakin banyak dijumpai. Penyakit ini bukan disebabkan infeksi kuman penyakit, 
melainkan diwarisi dari orang tua melalui gen. Penyakit genetis ini tidak menular, dan dapat 
diusahakan agar terhindar. 
Pada umumnya, penyakit genetis dibawa oleh gen yang bersifat resesif. Jadi, gen akan 
muncul sebagai suatu penyakit atau cacat jika dalam keadaan resesif homozigot. Untuk 
keadaan gen yang heterozigot, individu yang bersangkutan tidak manampakkan kelainan atau 
penyakit. Individu yang demikian dikatakan sebagai pembawa sifat (carrier). Individu yang 
bersifat carrier walaupun menampakkan fenotipe normal, dapat mewariskan sifat yang 
negatif kepada generasi selanjutnya. 
Cacat kelainan bawaan dapat diturunkan lewat kromosom kelamin atau kromosom 
tubuh. Cacat bawaan yang tertaut kromosom tubuh ada yang bersifat resesif dan ada yang 
bersifat dominan. Yang bersifat resesif meliputi albino, botak, sistis fibrosis, fenilketonuria, 
Tay-Sachs, skizofrenia, anemia sel sabit, dan talasemia. Yang bersifat dominan meliputi 
kelainan sindaktili, polidaktili, brakidaktili, hipertensi, dan Huntington. Cacat bawaan yang 
tertaut kromosom kelamin biasanya bersifat resesif. Contohnya buta warna dan hemofilia. 
( Riska Yuniar, 2013 ) 
Cacat dan penyakit menurun pada manusia mempunyai cirri-ciri sebagai berikut : 
1. Pada umumnya tidak dapat disembuhkan 
2. Dikendalikan oleh gen, sehingga tidak menular 
3. Biasanya akan muncul dalam keadaan homozigot resesif 
4. Individu dalam keadaan heterozigot pada umumnya tidak mengalami kelainan tetapi 
bersifat carrier 
5. Dapat diusahakan agar terhindar.
6 
( Riska Yuniar, 2013 ) 
Cacat dan penyakit menurun pada manusia dibedakan menjadi 2 macam ; 
B. KELAINAN YANG TERPAUT PADA KROMOSOM 
TUBUH (AUTOSOM) 
1. Albino 
Penderita albino ditandai dengan proses pigmentasi yang tidak normal pada kulit dan 
bagian tubuh yang lain. Penderita albino mudah silau, karena matanya sangat peka terhadap 
sinar yang memiliki intensitas tinggi, seperti sinar matahari. Selain itu, penderita albino juga 
memiliki kelemahan pada jaringan saraf mata dibandingkan dengan orang normal untuk 
memfokuskan sinar. Kemampuan memfokuskan sinar ke dalam bola mata kurang lebih 60%. 
Mata juga tampak kemerahan karena pembuluh darah tampak jelas. 
Penderita albino yang hidup di daerah beriklim dingin tidak terlalu bermasalah, tetapi 
jika hidup di daerah beriklim tropis sangat mungkin terkena kelainan kulit yang berbahaya. 
Di samping keadaan fisik yang mengganggu, penderita albino juga mengalami beban mental 
dalam kehidupannya sehari-hari. 
Jika orang tua merupakan penderita albino, maka dapat dipastikan akan melahirkan 
anak-anak yang albino. Akan tetapi, tidak tertutup kemungkinan kedua orang tua yang 
fenotipenya normal melahirkan anak albino. Kasus demikian dapat terjadi jika kedua orang 
tua tersebut memiliki genotipe heterozigot (carrier). Orang tua yang membawa sifat albino, 
kemungkinan 25% menghasilkan keturunan (F1) yang penderita albino. Bagaimana hal ini 
dapat terjadi?? 
Perhatikan diagram persilangan berikut. 
Jika gen P = normal 
p = albino 
P : Pp >< Pp 
Gamet : P dan p P dan p 
F1 : PP, Pp,Pp dan pp 
Normal (75%) dan albino (25%) 
Penderita albino juga dapat dilahirkan oleh orang tua yang satu normal dan yang lainnya 
mederita albino:
7 
P : Pp pp 
(normal) >< (albino) 
Gamet : P dan p p 
F1 : Pp dan pp 
Normal (50%) dan albino (50%) 
Untuk mengetahui apakah seseorang normal atau normal pembawa sifat albino, secara fisik 
memanglah tidak mudah. Satu-satunya jalan adalah dengan menggunakan peta silsilah. 
( Riska Yuniar, 2013 ) 
2. Diabetes Melitus 
Dabetets mellitus atau penyakit kencing manis, diketahui sebagai suatu penyakit yang 
disebabkan oleh adanya gangguan menahun terutama pada sistem metabolisme karbohidrat, 
lemak, dan juga protein dalam tubuh. Gangguan metabolisme tersebut disebabkan kurangnya 
produksi hormon insulin, yang dipeilukan dalam proses pengubahan gula menjadi tenaga 
serta sintesis lemak. ( Riska Yuniar, 2013 ) 
Diabetes melitus diturunkan oleh ibu kepada anaknya, jadi bukan oleh ayah kepada 
anaknya yang dikendalikan oleh homozigot resesif. DM biasanya menyerang pada usia lanjut 
(>40 thn), tapi dapat pula timbul pada usia dini. Pada dasarnya, anak yang lahir dari Ibu yang 
mengidap DM, maka ia mempunyai bakat DM. Namun, bakat DM bisa tidak muncul bila kita 
melakukan pencegahan dini (seperti olahraga teratur, mengkonsumsi serat yang cukup, 
mengurangi konsumsi lemak dan gula, dll). Orang yang normal (tidak memiliki bakat DM), 
tapi memiliki pola hidup yang tidak sehat, rentan terserang penyakit DM ini (seperti banyak 
makan gula dan lemak, tidak pernah olahraga, kegemukan, dll). Jadi yang penting adalah 
menjaga pola hidup kita. ( Riska Yuniar, 2013 ) 
Perhatikan diagram persilangan berikut. 
Jika gen M = normal 
m = Diabetes Melitus 
P : Mn >< Mn 
Gamet : M dan n M dan n 
F1 : MM, Mn,Mn dan nn 
Normal (75%) dan DM (25%)
Penderita DM juga dapat dilahirkan oleh orang tua yang satu normal dan yang lainnya 
menderita DM, disini orang tua yang menderita DM adalah seorang ibu: 
P : Mn nn 
8 
(normal) >< (DM) 
Gamet : M dan n n 
F1 : Mn dan nn 
Normal (50%) dan DM (50%) 
( Riska Yuniar, 2013 ) 
3. Gangguan Mental 
Gangguan mental disebabkan karena gangguan saraf. Penyakit ini disebabkan kadar 
asam fenil piruvat dalam darah terlalu tinggi. Kelainan mental ini dikendalikan oleh gen yang 
mengatur pembentukan protein enzim. Penderita memiliki pasangan alel gen-gen relatif 
homozigot yang diwariskan oleh kedua orang tua heterozigot yang penampakannya normal. 
( Riska Yuniar, 2013 ) 
4. Anemia Sel Sabit (sickle cell anemia) 
Yaitu penyakit kurang darah yang parah karena sel darah merah berbentuk bulan sabit 
sehingga kemampuan darah untuk mengikat dan mengangkut oksigen berkurang. Penyakit ini 
ditemukan di afrika Tengah yang dilanda malaria pada tahun 1940 oleh Linus Pauling. 
( Riska Yuniar, 2013 ) 
Kelainan ini disebabkan oleh gen homozigot dominan. 
Genotipe Fenotipe Keterangan 
SS Anemia sel sabit Mati sebelum dewasa 
Ss Carrier anemia sel sabit Tidak menderita anemia 
Ss Normal Sehat 
Pada penderita anemia sel sabit ini, Hb S (Hemoglobin Sickle Cell) mengendap pada daerah 
tertentu di eritrosit, sehingga eritrosit bentuknya seperti bulan sabit dan afinitas terhadap 
oksigen rendah. ( Riska Yuniar, 2013 )
9 
Perhatikan persilangan berikut 
P : Ss >< Ss 
Gamet: S dan s S dan s 
F1 : SS, Ss, Ss, ss 
Normal (25%) dan Anemia sel sabit (25%) dan carrier (50%) 
5. Alcaptonuria 
Merupakan kelainan yang disebabkan gen homozigot resesif. Pada penderita ini air 
kencinh menjadi hitam atau coklat karena tidak memiliki enzim yang dapat mengubah 
alkapton menjadi aseto-asetat. ( Riska Yuniar, 2013 ) 
6. Cystinuria 
Yaitu terjadinya penumpukan asam amino sistein yang sulit larut , sehingga 
menyebabkan terbentuknya batu ginjal. Kelainan ini disebabkan oleh gen dominan C dalam 
keadaan homozigot dominan (CC), orang yang bergenotip Cc dan cc normal. ( Riska Yuniar, 
2013 ) 
Batu Ginjal di dalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah massa keras seperti batu 
yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan, 
penyumbatan aliran kemih atau infeksi. ( Riska Yuniar, 2013 ) 
Batu di dalam kandung kemih bisa menyebabkan nyeri di perut bagian bawah. Batu yang 
menyumbat ureter, pelvis renalis maupun tubulus renalis bisa menyebabkan nyeri punggung 
atau kolik renalis (nyeri kolik yang hebat). Gejalanya adalah mual dan muntah, perut 
menggelembung, demam, menggigil dan darah di dalam air kemih. Penderita mungkin 
menjadi sering berkemih, terutama ketika batu melewati ureter. ( Riska Yuniar, 2013 ) 
7. Galaktosemia 
Kelainan metabolism pada bayi yang disebabkan oleh gen homozigot resesif (gsgs). 
Penyakit ini berakibat tidak dapat mengubah galaktosa pada ASI menjadi glukosa. 
( Riska Yuniar, 2013 ) 
8. Kebotakan 
Botak adalah seseorang yang tidak memiliki rambut lagi di kepalanya. Seringkali 
dalam bahasa Indonesia, kata "botak" dibedakan dengan kata "gundul". Seseorang yang
gundul, rambutnya biasanya dipangkas secara sengaja, sedangkan yang rambutnya botak 
tidak. ( Riska Yuniar, 2013 ) 
Walau kebotakan dianggap biasa pada kaum lelaki, ternyata hal itu juga dipicu oleh 
keturunan. Ada gen yang diturunkan oleh salah satu pihak orangtua atau keduanya yang 
menyebabkan si anak juga menderita kebotakan. Ada juga orang yang menderita kebotakan 
permanen yang pastinya juga disebabkan oleh satu jenis gen yang disebut alopecia 
androgenetika. Bentuk rambut sama sekali tidak mempengaruhi timbulnya alopecia 
androgenetika. Pengobatannya harus secara medis, tidak ada pengobatan alternatif. 
( Riska Yuniar, 2013 ) 
Alopecia Androgenika terjadi pada pria di akhir usia 20-an tahun atau awal umur 30-an 
tahun. Rambut akan rontok secara bertahap dimulai dari bagian puncak kepala dan depan. 
Garis rambut menjadi mundur dan dahi menjadi terlihat lebih lebar. Puncak kepala menjadi 
botak. ( Riska Yuniar, 2013 ) 
10 
9. Brakidaktili, sindaktili, dan polidaktili 
Cacat ini menyerang jari kaki dan tangan. Brakidaktili adalah cacat yang 
menyebabkan jari-jari menjadi pendek. Kelainan ini bergenotip Bb,individu bergenotip BB 
bersifat letal dan genotip bb bersifat normal. sedangkan Sindaktili adalah cacat yang 
menyebabkan jari-jari tangan atau kaki saling berlekatan dengan fenotip Ss. Polidaktili adalah 
cacat yang menyebabkan jumlah jari lebih dari lima dengan individu normal berfenotip pp. 
( Riska Yuniar, 2013 ) 
. 
10. Cystic fibrosis 
Apabila seorang ibu berfenotip heterozigot dan bapak homozigot dominan, maka 
kelainannya homozigot resesif (cfcf). Penyakit ini ditandai dengan kelainan dalam 
metabolism protein yang barakibat pada rusaknya organ pancreas dan paru-paru 
Gejala penyakit menurun ini adalah nafsu makan bertambah, saluran pancreas 
tersumbat oleh lender sehingga mengganggu aliran enzim yang dibutuhkan dalam pencernaan 
makanan, penderita juga mengalami kesulitan bernafas. ( Riska Yuniar, 2013 )
11 
11. Phenil ketonuria (PKU) 
Terjadi pada homozigot resesif, karena tidak memiliki enzim yang diperlukan untuk 
mengubah asam amino fenilalanin menjadi asam amino tirosin. Fenilalanin tertimbun dalam 
jaringan dan menyebabkan perkembangan mental yang lambat. Konsentrasi fenilalanin yang 
berlebihan dalam darah akan mengganggu perkembangan dan aktivitas otak. 
( Riska Yuniar, 2013 ) 
Gejala-gejalanya ialah perkembangan intelegensi lambat, pigmentasi kulit tidak 
normal (pucat), cenderung terserang penyakit ayan, reaksi reflek yang lamban, rambut tidak 
normal, biasanya tidak berumur panjang, dan didukung keberadaannya dalam rumah sakit 
jiwa. ( Riska Yuniar, 2013 ) 
12. Tay –sachs 
Dibawa oleh homozigot resesif (tt). Penderita ini, otaknya mengandung suatu 
glikolipid yang komplek yang disebut gangliosida dalam kadar yang tinggi (abnormal). Tidak 
adanya enzim heksosa-aminidase A untuk merombak gangliosida, sehingga gangliosida 
terdapat di otak. ( Riska Yuniar, 2013 ) 
Ciri-ciri Tay-Sachs adalah lambatnya perkembangan mental, kelumpuhan, gila, 
kebutaan, penderita biasanya mati pada waktu bayi atau hanya bertahan pada usia sekitar 4 
tahun, dan gangguan intelegensi serta saraf. ( Riska Yuniar, 2013 ) 
13. Penyakit hemoglobin lepore 
Merupakan kelainan yang terjadi pada hemoglobin yang timbul sebagai hasil pindah 
silang sebagai hasil pindah silang yang tidak sama antara gen-gen yang menentukan sintesis 
ratai dan rantai delta. Dalam keadaan heterozigot (Ll) menderita anemia ringan (lepore), 
homozigot dominan (LL) maka normal dan keadaan homozigot resesif (ll) menderita anemia 
hebat dan bersifat letal. ( Riska Yuniar, 2013 ) 
14. Talasemia 
Penyakit ini banyak ditemukan di Spanyol, Italia, dan Yunani. Talasemia dibagi 
mejadi 2 macam yaitu
a. Talasemia mayor, merupakan penderita anemia yang sangat parah dan dapat 
menyebabkan kematian waktu bayi, bergenotip (ThTh) berfenotip homozigot 
dominan. 
( Riska Yuniar, 2013 ) 
b. Talasemia minor, merupakan penderita anemia yang tidak parah, bergenotip 
heterozogot (Thth). Sedangkan genotif (thth) bersifat normal. ( Riska Yuniar, 2013 ) 
12 
Perhatikan diagram persilangan berikut. 
P : Thth >< Thth 
Gamet: Th dan th Th dan th 
F1 : ThTh, Thth, Thth,thth 
Normal (25%) dan Anemia (25%) dan carrier (50%) 
( Riska Yuniar, 2013 ) 
C. KELAINAN YANG TERPAUT PADA KROMOSOM 
SEKS ( GONOSOM) 
Kelainan Yang Terpaut Pada Kromosom X 
1. Hemofilia 
Hemofilia adalah sifat ketidakmampuan darah untuk membeku. Apabila penderita 
hemofilia terluka dan terjadi pendarahan, darah sukar membeku sehingga penderita 
kehilangan banyak darah dan dapat berakibat fatal. Seperti juga buta warna, hemofilia 
tergolong penyakit menurun tang tertaut kromosom kelamin (sex linkage).( Riska Yuniar, 
2013 ) 
Mortalitas penderita hemofilia tergolong tinggi, terutama pada anak-anak. Apabila 
seorang pria penderita hemofilia bertahan hidup dan selamat hingga perkawinan, maka dia 
akan menurunkan anak wanita yang normal namun membawa sifat hemofilia. Kemudian, 
anak-anak wanita keturunannya ini akan menurunkan hemofilia kepada sebagian anak laki-lakinya, 
sehingga sebagian anak laki-lakinya ada yang menderita hemofilia. ( Riska Yuniar, 
2013 )
Hemofilia merupakan sifat resesif yang tertaut kromosom seks. Pada keadaan 
homozigot ( ) menyebabkan kematian (letal). Wanita hemofilia ( dilahirkan oleh ibu normal 
yang carrier dan suami hemofilia. ( Riska Yuniar, 2013 
Penyakit hemofilia ada dua jenis, yaitu sebagai berikut. 
a. Hemofilia A, yaitu penderita tidak memiliki faktor pembeku darah yang disebut 
FAH (faktor antihemofilia). ( Riska Yuniar, 2013 ) 
b. Hemofilia B, yaitu penderita tidak memiliki faktor KPT (Komponen Plasma 
Tromboplastin). Penyakit ini pertama kali dijumpai di Inggris, saat Inggris di 
bom oleh Jerman pada Perang Dunia II. Ketika itu, seorang anak laki-laki 
bernama Christmas terluka dan mengalami pendarahan hebat. Diagnosis dokter 
menyatakan bahwa anak itu menderita hemofilia tetapi berbeda dengan hemofilia 
yang biasa dijumpai. Kemudian, penyakit tersebut dinamakan hemofilia B / 
penyakit Christmas.( Riska Yuniar, 2013 ) 
13 
Untuk memperjelas penurunan penyakit hemofilia, dapat mengamati tabel berikut: 
Genotif dan Fenotif Hemofilia pada laki-laki dan perempuan 
Genotif Fenotif Keterangan 
XHXH Wanita Normal - 
XHXh Wanita Pembawa Karrier - 
XhXh Wanita Hemofilia Bersifat letal, meninggal 
sebelum dewasa 
XHY Pria Normal - 
XhY Pria Hemofilia - 
Apabila seorang wanita normal (carrier) menikah dengan laki-laki normal, maka: 
P : XHXh >< XHY 
Gamet : XH dan Xh XH dan Y 
F1 : XHXH, XHY, XHXh, XhY 
XHXH (wanita normal), XHY (Pria Normal), XHXh (Wanita Normal), XhY (Pria 
Hemofilia) 
Sehingga, presentase pria hemophilia adalah 25%, dan presentase anak perempuan normal 
adalah 50%. ( Riska Yuniar, 2013 )
14 
2. Buta Warna 
Buta warna merupakan kelainan genetik atau bawaan yang diturunkan dari orang tua 
kepada anaknya, kelainan ini sering juga disebaut sex linked, karena kelainan ini dibawa oleh 
kromosom X. Artinya kromosom Y tidak membawa faktor buta warna. Hal inilah yang 
membedakan antara penderita buta warna pada laki dan wanita. Seorang wanita terdapat 
istilah 'pembawa sifat' hal ini menujukkan ada satu kromosom X yang membawa sifat buta 
warna. Wanita dengan pembawa sifat, secara fisik tidak mengalami kelalinan buta warna 
sebagaimana wanita normal pada umumnya. Tetapi wanita dengan pembawa sifat berpotensi 
menurunkan faktor buta warna kepada anaknya kelak. Apabila pada kedua kromosom X 
mengandung faktor buta warna maka seorang wanita tersebut menderita buta warna. ( Riska 
Yuniar, 2013 ) 
Buta warna dapat kita tes dengan tes Ishihara, dimana lingkaran - lingkaran berwarna 
yang beberapa diantaranya dirancang agar ada tulisan tertentu yang hanya dapat dilihat atau 
tidak dapat dilihat oleh penderita buta warna. ( Riska Yuniar, 2013 ) 
Untuk lebih jelas dapat mengamati tabel pewarisan buta warna pada manusia. 
Pewarisan pada 
♂ dan ♀ 
♂ Normal ♂ cb 
X Y Xcb Y 
♀ Normal X XX XY XcbX XY 
X XX XY XcbX XY 
♀ Carrier Xcb XcbX XcbY XcbXcb XcbY 
X XX XY XcbX XY 
♀ cb Xcb XcbX XcbY XcbXcb XcbY 
Xcb XcbX XcbY XcbXcb XcbY 
Keterangan : 
Genotif XX : menunjukkan wanita normal 
Genotif XcbX : menunjukkan wanita carrier buta warna 
Genotif XcbXcb : menunjukkan wanita buta warna 
Genotif XY : menunjukkan laki-laki normal 
Genotif XcbY : menunjukkan laki-laki buta warna.( Riska Yuniar, 2013 ) 
3. Penyakit pada gigi
Penyakit yang menyerang gigi dapat pula karena keturunan seperti Anodotin merupakan 
kelainan yang terpaut pada kromosom seks X dan dikendalikan oleh gen resesif. Nama lain 
dari anodotin adalah ombong sehingga anak penderita tidak memiliki gigi. Amola merupakan 
penyakit yang dikendalikan oleh gen resesif. Nama lain Amola adalah gigi tidak bergeraham. 
Dan gigi tidak beremail dengan gen pengendali dominan. ( Riska Yuniar, 2013 ) 
P1 = XAXa >< XAY 
15 
Charrier Normal 
Anodontia 
G = XA,Xa XA,Y 
F1 = XAXB = Charrier 
XaY = Anodontia 
XAXA = Normal 
XAY = Normal 
4. Hypertrichosis 
Hypertrichosis merupakan sifat keturunan berupa tumbuhnya rambut di bagian 
tertentu dari daun telinga, wajah, dan anggota tubuh lainnya. Penyebabnya gen-gen resesif (h) 
yang termasuk kromosom Y. Kelainan ini hanya dimiliki oleh laki-laki. ( Teo Sukoco, 2013 ) 
Kelainan Yang Terpaut Pada Kromosom Y 
Beberapa penyakit yang terpaut pada kromosom Y adalah penyakit hekstekgrafior 
(rambut seperti landak) dengan gen pengendali resesif (XYhg). Adapula webbedtoes yaitu 
antar jari penderita terdapat selaput ) dikendalikan oleh gen resesif pula yaitu XYwt. terdapat 
pula Hipertrikosis yaitu terdapatnya rambut pada daun telinga, yang dikendalikan oleh gen 
resesif (XYht). ( Riska Yuniar, 2013 ) 
D. KELAINAN PADA JUMLAH KROMOSOM 
Jumlah kromosom manusia adalah 46 kromosom, yang sering disimbolkan dengan 
22AA + xy atau 44A + xy atau 46xy. Yang artinya terdiri dari 22 pasang autosom dan 
sepasang gonosom atau 44 autosom dan sepasang gonosom. Ada kelainan dalam jumlah 
kromosom baik bertambahnya kromosom maupun berkurangnya kromosom pada manusia, 
yang sering dikenal dengan sindrom. ( Riska Yuniar, 2013 )
16 
1. Sindroma Turner ditemukan oleh H.H. Turner tahun 1965. 
Individu ini memiliki 22 pasang autosom ditambah satu X sehingga tergolong 
monosomi (2n-1). Fenotifnya adalah wanita dengan perkembangan seks yang terhambat, 
steril, tubuh pendek, payudara tidak tumbuh selayaknya, tidak haid, jaringan jantung tidak 
normal, dan pendengaran tidak sempurna. ( Riska Yuniar, 2013 ) 
2. Sindroma Klinefelter ditemukan oleh klinefelter tahun 1942. 
Memiliki 22 pasang autosom ditambah kromosom seks XXY sehingga genotipnya 
22AA + XXY yang berasal dari gamet gagal berpisah antara (22A+ XY) dan gamet normal 
(22A + X). Sehingga sindrom ini memiliki 22 pasang autosom ditambah XXXY namun 
jarang terjadi. Dengan kata lain, sindrom ini keleihan kromosom X yang diderita oleh pria. ( 
Riska Yuniar, 2013 ) 
Tumbuh payudara, pertumbuhan rambut kurang, lengan dan kaki ekstrim panjang 
sehingga seluruh tubuh tampak tinggi, suara tinggi seperti wanita, testis kecil, alat genitalia 
tampak normal tapi spermatozoa biasanya tidak dibentuk. ( Riska Yuniar, 2013 ) 
3. Sindrom Jacobs ditemukan oleh P.A Jacobs tahun 1965. 
Penderita dengan sindrom ini memiliki 47 kromosom mendapat tambahan pada sebuah 
kromosom seks Y), diderita oleh pria. Ukuran tubuh ekstrim tinggi, intelegensinya 
mempunyai IQ antara 80-118, dan bersifat agresif. ( Riska Yuniar, 2013 ) 
4. Sindroma Down ditemukan oleh P.A Jacobs tahun 1866 
Tubuh pendek dan puntung, lengan atau kaki bengkok, kepala lebar, wajah membulat, mulut 
selalu terbuka, ujung lidah besar, hidung lebar dan datar, kedua lubang hidung terpisah lebar, 
jarak kelopak mata lebar, kelopak mata mempunyai lipatan epikantus sehingga mirip dengan 
orang oriental, iris mata kadang berbintik, IQ rendah antar 25-75, mempunyai kelainan 
jantung dan tidak resisten terhadap penyakit. Penderita ini mempunyai satu buah kromosom 
pada kromosom normal, yaitu 21. Sehingga jumlah kromosomnya ditulis 2n+1. 
( Riska Yuniar, 2013 ) 
Dari sudut sitologi sindrom ini dibagi 2 yaitu:
a. Sindroma Down Triplo 21 atau Trisomi 21, sehingga penderita memiliki 47 
kromosom. Penderita laki-laki 47,XY, +21 sedangkan penderita perempuan 47,XX, 
+21. Diperkirakan 92,5% dari semua kasus sindroma Down tergolong dalam tipe ini. ( 
Riska Yuniar, 2013 ) 
b. Sindroma Down Translokasi, translokasi adalah peristiwa terjadinya perubahan 
struktur kromosom, karena potongan kromosom bersambung dengan potongan 
kromosom lainnya yang bukan homolognya. ( Riska Yuniar, 2013 ) 
17 
5. Sindroma Edwards 
Sindroma yang menempatkan kromosom nomor, dapat juga penambahan pada 
kromosom kelamin, misalnya 22AA + XXX (wanita) atau 22AA + XYY (pria). Dengan kata 
lain, Sindroma Edwards, bagi penderita mempunyai 47 kromosom, dimana kromosom 
tambahan menjadi kromosom ketiga pada pasangan kromosom 18. Tambahan kromosom 
inilah yang menimbulkan berbagai gangguan pada penderita. ( Riska Yuniar, 2013 ) 
Memiliki banyak bentuk kelainan yaitu telinga rendah, rahang bawah rendah, mulut 
kecil, tuna mental, ginjal dobel dan tulang dada pendek. ( Riska Yuniar, 2013 ) 
6. Pria XYY 
Pria XYY pada umumnya lebih agresif dibanding laki-laki normal dan suka berbuat 
jahat dan melanggar norma. Pria ini memiliki 2 kromosom Y kejadian ini berlangsung saat 
ayahnya membentuk spermatozoa, dan sperma ini membuahi sel telur (membawa X) maka 
terjadilah zigot yang kemudian berkembang menjadi anak laki-laki XYY (47,XYY). ( Riska 
Yuniar, 2013 ) 
Kegagalan membuahan zigot juga dapat menyebabkan seorang pria memiliki sifat 
seperti perempuan dan sebaliknya. Pria yang kromosomnya XY mendapat tambahan X dari 
ibu akan mempunyai sifat perempuan. Begitu pula wanita yang memiliki kromosom XX 
apabila kesalahan pembuahan menyebabkan menerima tambahan kromosom Y maka anak 
perempuan akan cenderung memiliki sifat pria. ( Riska Yuniar, 2013 )
18 
BAB III 
PENUTUP 
Kesimpulan 
Dari berbagai macam jenis-jenis penyakit yang berhubungan dengan faktor keturunan 
kita dapat menyimpulkan bahwa : 
1. Penyakit genetik atau kelainan genetik adalah sebuah kondisi yang disebabkan oleh 
kelainan oleh satu atau lebih gen yang menyebabkan sebuah kondisi fenotipe klinis. 
2. penyakit menurun pada manusia dibedakan menjadi 2 macam: yaitu 
kelainan yang terpaut pada kromosom X dan Y 
Saran 
Sebaiknya kita harus mengetahui berbagai macam penyakit yang berhubungan dengan 
keturunan. Karena semua manusia akan memiliki penyakit yang berhubungan dengan faktor 
tersebut. Entah fisik maupun yang lainnya yang akan menjadi penyakit menurun. 
Dari makalah di atas semoga bermanfaat bagi penulis ataupun pembaca. Semoga 
pembaca dapat mengambil sisi positif dan hal-hal penting dalam memahami arti pentingnya 
penyakit yang berhubungan dengan keturunan. 
Dari makalah ini pula penulis mengalami banyak kendala. Maka banyak kesalahan 
yang dibuat oleh penulis. Oleh karena itu penuls membutuhkan saran dari pembaca untuk 
menyempurnakan makalah ini.
19 
DAFTAR PUSTAKA 
Omegaeati,Hadi,W.2013. Detik-detik Ujian Nasional Biologi. Klaten: PT Intan 
Pariwara 
Sukoco,Teo. 2013. Detik-detik Ujian Nasional Biologi. Klaten: PT Intan 
Pariwara 
http://fathurrahmankidbuu.blogspot.com/2013/10/makalah-biologi-tentang-genetika. 
html 
http://cacicu24.blogspot.com/2013/02/penyakit-menurun-dari-kromosom-x.html

More Related Content

What's hot

Percobaan Elektrolisis
Percobaan ElektrolisisPercobaan Elektrolisis
Percobaan Elektrolisisrinandani
 
Tanya Jawab Biologi Molekuler
Tanya Jawab Biologi MolekulerTanya Jawab Biologi Molekuler
Tanya Jawab Biologi Molekulerdewisetiyana52
 
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhanPertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhanNaflah Ariqah
 
Laporan penelitian perkecambahan
Laporan penelitian perkecambahanLaporan penelitian perkecambahan
Laporan penelitian perkecambahanRizka Pratiwi
 
ppt biologi MUTAGEN
ppt biologi MUTAGENppt biologi MUTAGEN
ppt biologi MUTAGENAldya Rachma
 
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang HijauLaporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijauanurputri
 
Faktor internal dan eksternal
Faktor internal dan eksternalFaktor internal dan eksternal
Faktor internal dan eksternalmuhammad123syafii
 
Laporan Biologi Enzim Katalase
Laporan Biologi Enzim KatalaseLaporan Biologi Enzim Katalase
Laporan Biologi Enzim KatalaseHilya Auliya
 
Powerpoint Mutasi dalam mekanisme evolusi manusia biologi SMA
Powerpoint Mutasi dalam mekanisme evolusi manusia biologi SMAPowerpoint Mutasi dalam mekanisme evolusi manusia biologi SMA
Powerpoint Mutasi dalam mekanisme evolusi manusia biologi SMAAlfi Nurfazri
 
Kelompok 10 power point pembelahan sel
Kelompok 10 power point pembelahan selKelompok 10 power point pembelahan sel
Kelompok 10 power point pembelahan selUNIB
 
Mutasi kromosom ( Materi Kelas XII SMA)
Mutasi kromosom ( Materi Kelas XII SMA)Mutasi kromosom ( Materi Kelas XII SMA)
Mutasi kromosom ( Materi Kelas XII SMA)Umbara Sakti Mihardja
 
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHANFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHANYunndBoregh
 
LAPORAN HASIL PENELITIAN “PENGARUH MEDIA JENIS AIR PENYIRAMAN TERHADAP PERTU...
LAPORAN HASIL PENELITIAN  “PENGARUH MEDIA JENIS AIR PENYIRAMAN TERHADAP PERTU...LAPORAN HASIL PENELITIAN  “PENGARUH MEDIA JENIS AIR PENYIRAMAN TERHADAP PERTU...
LAPORAN HASIL PENELITIAN “PENGARUH MEDIA JENIS AIR PENYIRAMAN TERHADAP PERTU...Afina Luthfi Azmi
 
Perubahan struktur kromosom
Perubahan struktur kromosomPerubahan struktur kromosom
Perubahan struktur kromosomNur Afdaliyah A
 

What's hot (20)

Mutasi
MutasiMutasi
Mutasi
 
Percobaan Elektrolisis
Percobaan ElektrolisisPercobaan Elektrolisis
Percobaan Elektrolisis
 
Bab 7 evolusi XII SMA IPA
Bab 7 evolusi XII SMA IPABab 7 evolusi XII SMA IPA
Bab 7 evolusi XII SMA IPA
 
Tanya Jawab Biologi Molekuler
Tanya Jawab Biologi MolekulerTanya Jawab Biologi Molekuler
Tanya Jawab Biologi Molekuler
 
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhanPertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
 
Laporan penelitian perkecambahan
Laporan penelitian perkecambahanLaporan penelitian perkecambahan
Laporan penelitian perkecambahan
 
Mekanisme evolusi
Mekanisme evolusiMekanisme evolusi
Mekanisme evolusi
 
ppt biologi MUTAGEN
ppt biologi MUTAGENppt biologi MUTAGEN
ppt biologi MUTAGEN
 
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang HijauLaporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
 
Faktor internal dan eksternal
Faktor internal dan eksternalFaktor internal dan eksternal
Faktor internal dan eksternal
 
Genetika penentuan jenis kelamin
Genetika penentuan jenis kelaminGenetika penentuan jenis kelamin
Genetika penentuan jenis kelamin
 
Laporan Biologi Enzim Katalase
Laporan Biologi Enzim KatalaseLaporan Biologi Enzim Katalase
Laporan Biologi Enzim Katalase
 
Powerpoint Mutasi dalam mekanisme evolusi manusia biologi SMA
Powerpoint Mutasi dalam mekanisme evolusi manusia biologi SMAPowerpoint Mutasi dalam mekanisme evolusi manusia biologi SMA
Powerpoint Mutasi dalam mekanisme evolusi manusia biologi SMA
 
Kromosom
KromosomKromosom
Kromosom
 
Kelompok 10 power point pembelahan sel
Kelompok 10 power point pembelahan selKelompok 10 power point pembelahan sel
Kelompok 10 power point pembelahan sel
 
Mutasi kromosom ( Materi Kelas XII SMA)
Mutasi kromosom ( Materi Kelas XII SMA)Mutasi kromosom ( Materi Kelas XII SMA)
Mutasi kromosom ( Materi Kelas XII SMA)
 
Bab 3 substansi genetik kelas XII IPA
Bab 3 substansi genetik kelas XII IPABab 3 substansi genetik kelas XII IPA
Bab 3 substansi genetik kelas XII IPA
 
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHANFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
 
LAPORAN HASIL PENELITIAN “PENGARUH MEDIA JENIS AIR PENYIRAMAN TERHADAP PERTU...
LAPORAN HASIL PENELITIAN  “PENGARUH MEDIA JENIS AIR PENYIRAMAN TERHADAP PERTU...LAPORAN HASIL PENELITIAN  “PENGARUH MEDIA JENIS AIR PENYIRAMAN TERHADAP PERTU...
LAPORAN HASIL PENELITIAN “PENGARUH MEDIA JENIS AIR PENYIRAMAN TERHADAP PERTU...
 
Perubahan struktur kromosom
Perubahan struktur kromosomPerubahan struktur kromosom
Perubahan struktur kromosom
 

Similar to Genetik Penyakit

Kelainan kongenital dan keturunan
Kelainan kongenital dan keturunanKelainan kongenital dan keturunan
Kelainan kongenital dan keturunanpjj_kemenkes
 
Kb 2 kelainan kongenital dan keturunan
Kb 2 kelainan kongenital dan keturunanKb 2 kelainan kongenital dan keturunan
Kb 2 kelainan kongenital dan keturunanpjj_kemenkes
 
Modul 2 kb 1 pertumbuhan dan
Modul 2 kb 1 pertumbuhan danModul 2 kb 1 pertumbuhan dan
Modul 2 kb 1 pertumbuhan danpjj_kemenkes
 
Makalah Indeks-Antropometri.docx
Makalah Indeks-Antropometri.docxMakalah Indeks-Antropometri.docx
Makalah Indeks-Antropometri.docxNadirKiki1
 
Ulva (tugas buk rahma) (1) 2.docx
Ulva (tugas buk rahma) (1) 2.docxUlva (tugas buk rahma) (1) 2.docx
Ulva (tugas buk rahma) (1) 2.docxtdxrt4j664
 
Kebutuhan Gizi dalam Tumbuh Kembang
Kebutuhan Gizi dalam Tumbuh KembangKebutuhan Gizi dalam Tumbuh Kembang
Kebutuhan Gizi dalam Tumbuh KembangAlninda Hutami
 
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik KebidananCara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidananpjj_kemenkes
 
materi stunting BKKBN.pdf
materi stunting BKKBN.pdfmateri stunting BKKBN.pdf
materi stunting BKKBN.pdfnora612723
 
Vedro Kependudukan
Vedro KependudukanVedro Kependudukan
Vedro Kependudukanvedro agasi
 

Similar to Genetik Penyakit (20)

Klb
KlbKlb
Klb
 
Kelainan kongenital dan keturunan
Kelainan kongenital dan keturunanKelainan kongenital dan keturunan
Kelainan kongenital dan keturunan
 
Kb 2 kelainan kongenital dan keturunan
Kb 2 kelainan kongenital dan keturunanKb 2 kelainan kongenital dan keturunan
Kb 2 kelainan kongenital dan keturunan
 
Modul 2 kb 1 pertumbuhan dan
Modul 2 kb 1 pertumbuhan danModul 2 kb 1 pertumbuhan dan
Modul 2 kb 1 pertumbuhan dan
 
Makalah Indeks-Antropometri.docx
Makalah Indeks-Antropometri.docxMakalah Indeks-Antropometri.docx
Makalah Indeks-Antropometri.docx
 
Ulva (tugas buk rahma) (1) 2.docx
Ulva (tugas buk rahma) (1) 2.docxUlva (tugas buk rahma) (1) 2.docx
Ulva (tugas buk rahma) (1) 2.docx
 
Makalah kesehatan
Makalah kesehatanMakalah kesehatan
Makalah kesehatan
 
Asuhan neonatus AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan neonatus AKPER PEMKAB MUNAAsuhan neonatus AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan neonatus AKPER PEMKAB MUNA
 
Aborsi dan kehamilan yang tidak diinginkan
Aborsi dan kehamilan yang tidak diinginkanAborsi dan kehamilan yang tidak diinginkan
Aborsi dan kehamilan yang tidak diinginkan
 
Kebutuhan Gizi dalam Tumbuh Kembang
Kebutuhan Gizi dalam Tumbuh KembangKebutuhan Gizi dalam Tumbuh Kembang
Kebutuhan Gizi dalam Tumbuh Kembang
 
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik KebidananCara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
 
159866011 proposal-bblr-dengan-bblr 2
159866011 proposal-bblr-dengan-bblr 2159866011 proposal-bblr-dengan-bblr 2
159866011 proposal-bblr-dengan-bblr 2
 
159866011 proposal-bblr-dengan-bblr
159866011 proposal-bblr-dengan-bblr159866011 proposal-bblr-dengan-bblr
159866011 proposal-bblr-dengan-bblr
 
materi stunting BKKBN.pdf
materi stunting BKKBN.pdfmateri stunting BKKBN.pdf
materi stunting BKKBN.pdf
 
Vedro Kependudukan
Vedro KependudukanVedro Kependudukan
Vedro Kependudukan
 
Konseling genetik
Konseling genetikKonseling genetik
Konseling genetik
 
Makalah kesehatan
Makalah kesehatanMakalah kesehatan
Makalah kesehatan
 
Makalah cacing
Makalah cacingMakalah cacing
Makalah cacing
 
Makalah cacing
Makalah cacingMakalah cacing
Makalah cacing
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 

More from Khomsha Sholikhah

More from Khomsha Sholikhah (20)

Istirahat dan tidur
Istirahat dan tidurIstirahat dan tidur
Istirahat dan tidur
 
penyakit paru obstruksi kronis
penyakit paru obstruksi kronispenyakit paru obstruksi kronis
penyakit paru obstruksi kronis
 
dilem etis keperawatan
dilem etis keperawatandilem etis keperawatan
dilem etis keperawatan
 
kebersamaan dalam pluralisme beragama
kebersamaan dalam pluralisme beragamakebersamaan dalam pluralisme beragama
kebersamaan dalam pluralisme beragama
 
Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koronerPenyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner
 
bahaya HIV AIDS yang disebabkan pergaulan bebas
bahaya HIV AIDS yang disebabkan pergaulan bebasbahaya HIV AIDS yang disebabkan pergaulan bebas
bahaya HIV AIDS yang disebabkan pergaulan bebas
 
Pentingnya rasa nasionalisme bagi remaja
Pentingnya rasa  nasionalisme bagi remajaPentingnya rasa  nasionalisme bagi remaja
Pentingnya rasa nasionalisme bagi remaja
 
Remaja islam yang aktif, kreatif dan inovatif
Remaja islam yang aktif, kreatif dan inovatifRemaja islam yang aktif, kreatif dan inovatif
Remaja islam yang aktif, kreatif dan inovatif
 
jangan asal bercanda
jangan asal bercandajangan asal bercanda
jangan asal bercanda
 
sabar itu indah
sabar itu indahsabar itu indah
sabar itu indah
 
rahasia meraih husnul khotimah
rahasia meraih husnul khotimahrahasia meraih husnul khotimah
rahasia meraih husnul khotimah
 
Ya Allah..jauhkan aku dari Zina
Ya Allah..jauhkan aku dari ZinaYa Allah..jauhkan aku dari Zina
Ya Allah..jauhkan aku dari Zina
 
Sikap yg disukai dan tdk disukai manusia
Sikap yg disukai dan tdk disukai manusiaSikap yg disukai dan tdk disukai manusia
Sikap yg disukai dan tdk disukai manusia
 
Hijab syar'iku
Hijab syar'ikuHijab syar'iku
Hijab syar'iku
 
Keperawatan dalam dimensi islam
Keperawatan dalam dimensi islamKeperawatan dalam dimensi islam
Keperawatan dalam dimensi islam
 
Perkembangan perilaku individu
Perkembangan perilaku individuPerkembangan perilaku individu
Perkembangan perilaku individu
 
Haji dan umrah
Haji dan umrahHaji dan umrah
Haji dan umrah
 
Ilmu gizi lemak
Ilmu gizi lemakIlmu gizi lemak
Ilmu gizi lemak
 
Ilmu gizi lemak
Ilmu gizi lemakIlmu gizi lemak
Ilmu gizi lemak
 
Perawatan luka bersih dan kotor
Perawatan luka bersih dan kotorPerawatan luka bersih dan kotor
Perawatan luka bersih dan kotor
 

Recently uploaded

Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 

Recently uploaded (20)

Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

Genetik Penyakit

  • 1. 1 MAKALAH BIOLOGI Penyakit-penyakit yang Berhubungan dengan Faktor Keturunan Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi Disusun Oleh: 1. Eky Ugi Yartiwi Meileni 2. Fajar Laksita dewi 3. Farida Purnamasari 4. Intan Mutia P 5. Nanda Agus Savitri Retnoningrum 6. Nurul Ismiati 7. Rishan Muhammad Mahfud 8. Ruti Emayanti 9. Sholikah 10. Susi Susanti AKADEMI KEPERAWATAN MAMBA’UL ‘ULUM SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
  • 2. 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah- Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Penyakit-penyakit yang Berhubungan dengan Faktor Keturunan”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi. Tujuan yang lebih khusus dari penulisan makalah ini ialah untuk menambah pengetahuan tentang apa itu penyakit menurun dan lebih mengenal macam-macam penyakit yang berhubungan dengan faktor keturunan, yang kami sajikan berdasarkan berbagai sumber informasi, referensi, dan berita. Kami menyampaikan rasa terima kasih kepada Dosen yang telah memberikan tugas untuk menulis makalah ini, serta kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Akademi Keperawatan Mamba’ul Ulum Surakarta. Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Surakarta, Oktober 2014 Penyusun
  • 3. 3 DAFTAR ISI JUDUL...................................................................................................................1 KATA PENGANTAR..............................................................................................2 DAFTAR ISI..........................................................................................................3 BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................4 A. Latar Belakang Masalah.................................................................................4 B. Rumusan Masalah..........................................................................................4 C. Tujuan Penulisan...........................................................................................4 BAB II PEMBAHASAN A.Pengertian……………………………............................................................................5 B. Kelainan yang terpaut pada kromosom tubuh (autosom)...............................................6 C. Kelainan yang terpaut pada kromosom seks ( gonosom)....................................12 D.Kelainan pada jumlah kromosom....................................................................15 BAB III PENUTUP A. Simpulan....................................................................................................18 B. Saran...........................................................................................................18 DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................19
  • 4. 4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Genetika adalah bidang sains yang mempelajari pewarisansifatdan variasiyang diwariskan.Teori pewarisan sifat atau biasa disebut hukum heraditas pertamakalidicetuskanoleh Gregor JohannMendel. Ia berpendapat bahwa sifat – sifat dapat ditunkan dari generasikegenerasi melalui faktor penentu.Mendel menemukan prinsip dasar tentang pewarisan sifat dengan cara membiakan ercis kebun dalam percobaan yang dirancang secara hati –hati.Mendel mengembangkan teori pewarisan sifatnya beberapa dasawarsa sebelum kromosom terlihat dengan mikroskop dan nilai penting kromosom dipahami,Sejak itu teori Mendel belum diakui dan baru diakui saat ia sudah meninggal seiring dengan perkembangan jaman. ( Fathurrahman,2013 ) B. Rumusan Masalah 1. Apa definisi dari penyakit menurun ? 2. Apa saja penyakit yang berhubungan dengan faktor keturunan ? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui berbagai penyakit yang berhubungan dengan faktor keturunan
  • 5. 5 BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN Penyakit genetik atau kelainan genetik adalah sebuah kondisi yang disebabkan oleh kelainan oleh satu atau lebih gen yang menyebabkan sebuah kondisi fenotipe klinis. Sifat-sifat manusia diturunkan pada keturunannya mengikuti pola pewarisan sifat tertentu. Sifat yang diturunkan ada yang merugikan dan ada yang tidak merugikan (normal). Sifat menurun yang akan dibahas adalah cacat dan penyakit bawaan. Fenomena kelainan fisik berupa cacat atau penyakit bawaan pada manusia semakin lama semakin banyak dijumpai. Penyakit ini bukan disebabkan infeksi kuman penyakit, melainkan diwarisi dari orang tua melalui gen. Penyakit genetis ini tidak menular, dan dapat diusahakan agar terhindar. Pada umumnya, penyakit genetis dibawa oleh gen yang bersifat resesif. Jadi, gen akan muncul sebagai suatu penyakit atau cacat jika dalam keadaan resesif homozigot. Untuk keadaan gen yang heterozigot, individu yang bersangkutan tidak manampakkan kelainan atau penyakit. Individu yang demikian dikatakan sebagai pembawa sifat (carrier). Individu yang bersifat carrier walaupun menampakkan fenotipe normal, dapat mewariskan sifat yang negatif kepada generasi selanjutnya. Cacat kelainan bawaan dapat diturunkan lewat kromosom kelamin atau kromosom tubuh. Cacat bawaan yang tertaut kromosom tubuh ada yang bersifat resesif dan ada yang bersifat dominan. Yang bersifat resesif meliputi albino, botak, sistis fibrosis, fenilketonuria, Tay-Sachs, skizofrenia, anemia sel sabit, dan talasemia. Yang bersifat dominan meliputi kelainan sindaktili, polidaktili, brakidaktili, hipertensi, dan Huntington. Cacat bawaan yang tertaut kromosom kelamin biasanya bersifat resesif. Contohnya buta warna dan hemofilia. ( Riska Yuniar, 2013 ) Cacat dan penyakit menurun pada manusia mempunyai cirri-ciri sebagai berikut : 1. Pada umumnya tidak dapat disembuhkan 2. Dikendalikan oleh gen, sehingga tidak menular 3. Biasanya akan muncul dalam keadaan homozigot resesif 4. Individu dalam keadaan heterozigot pada umumnya tidak mengalami kelainan tetapi bersifat carrier 5. Dapat diusahakan agar terhindar.
  • 6. 6 ( Riska Yuniar, 2013 ) Cacat dan penyakit menurun pada manusia dibedakan menjadi 2 macam ; B. KELAINAN YANG TERPAUT PADA KROMOSOM TUBUH (AUTOSOM) 1. Albino Penderita albino ditandai dengan proses pigmentasi yang tidak normal pada kulit dan bagian tubuh yang lain. Penderita albino mudah silau, karena matanya sangat peka terhadap sinar yang memiliki intensitas tinggi, seperti sinar matahari. Selain itu, penderita albino juga memiliki kelemahan pada jaringan saraf mata dibandingkan dengan orang normal untuk memfokuskan sinar. Kemampuan memfokuskan sinar ke dalam bola mata kurang lebih 60%. Mata juga tampak kemerahan karena pembuluh darah tampak jelas. Penderita albino yang hidup di daerah beriklim dingin tidak terlalu bermasalah, tetapi jika hidup di daerah beriklim tropis sangat mungkin terkena kelainan kulit yang berbahaya. Di samping keadaan fisik yang mengganggu, penderita albino juga mengalami beban mental dalam kehidupannya sehari-hari. Jika orang tua merupakan penderita albino, maka dapat dipastikan akan melahirkan anak-anak yang albino. Akan tetapi, tidak tertutup kemungkinan kedua orang tua yang fenotipenya normal melahirkan anak albino. Kasus demikian dapat terjadi jika kedua orang tua tersebut memiliki genotipe heterozigot (carrier). Orang tua yang membawa sifat albino, kemungkinan 25% menghasilkan keturunan (F1) yang penderita albino. Bagaimana hal ini dapat terjadi?? Perhatikan diagram persilangan berikut. Jika gen P = normal p = albino P : Pp >< Pp Gamet : P dan p P dan p F1 : PP, Pp,Pp dan pp Normal (75%) dan albino (25%) Penderita albino juga dapat dilahirkan oleh orang tua yang satu normal dan yang lainnya mederita albino:
  • 7. 7 P : Pp pp (normal) >< (albino) Gamet : P dan p p F1 : Pp dan pp Normal (50%) dan albino (50%) Untuk mengetahui apakah seseorang normal atau normal pembawa sifat albino, secara fisik memanglah tidak mudah. Satu-satunya jalan adalah dengan menggunakan peta silsilah. ( Riska Yuniar, 2013 ) 2. Diabetes Melitus Dabetets mellitus atau penyakit kencing manis, diketahui sebagai suatu penyakit yang disebabkan oleh adanya gangguan menahun terutama pada sistem metabolisme karbohidrat, lemak, dan juga protein dalam tubuh. Gangguan metabolisme tersebut disebabkan kurangnya produksi hormon insulin, yang dipeilukan dalam proses pengubahan gula menjadi tenaga serta sintesis lemak. ( Riska Yuniar, 2013 ) Diabetes melitus diturunkan oleh ibu kepada anaknya, jadi bukan oleh ayah kepada anaknya yang dikendalikan oleh homozigot resesif. DM biasanya menyerang pada usia lanjut (>40 thn), tapi dapat pula timbul pada usia dini. Pada dasarnya, anak yang lahir dari Ibu yang mengidap DM, maka ia mempunyai bakat DM. Namun, bakat DM bisa tidak muncul bila kita melakukan pencegahan dini (seperti olahraga teratur, mengkonsumsi serat yang cukup, mengurangi konsumsi lemak dan gula, dll). Orang yang normal (tidak memiliki bakat DM), tapi memiliki pola hidup yang tidak sehat, rentan terserang penyakit DM ini (seperti banyak makan gula dan lemak, tidak pernah olahraga, kegemukan, dll). Jadi yang penting adalah menjaga pola hidup kita. ( Riska Yuniar, 2013 ) Perhatikan diagram persilangan berikut. Jika gen M = normal m = Diabetes Melitus P : Mn >< Mn Gamet : M dan n M dan n F1 : MM, Mn,Mn dan nn Normal (75%) dan DM (25%)
  • 8. Penderita DM juga dapat dilahirkan oleh orang tua yang satu normal dan yang lainnya menderita DM, disini orang tua yang menderita DM adalah seorang ibu: P : Mn nn 8 (normal) >< (DM) Gamet : M dan n n F1 : Mn dan nn Normal (50%) dan DM (50%) ( Riska Yuniar, 2013 ) 3. Gangguan Mental Gangguan mental disebabkan karena gangguan saraf. Penyakit ini disebabkan kadar asam fenil piruvat dalam darah terlalu tinggi. Kelainan mental ini dikendalikan oleh gen yang mengatur pembentukan protein enzim. Penderita memiliki pasangan alel gen-gen relatif homozigot yang diwariskan oleh kedua orang tua heterozigot yang penampakannya normal. ( Riska Yuniar, 2013 ) 4. Anemia Sel Sabit (sickle cell anemia) Yaitu penyakit kurang darah yang parah karena sel darah merah berbentuk bulan sabit sehingga kemampuan darah untuk mengikat dan mengangkut oksigen berkurang. Penyakit ini ditemukan di afrika Tengah yang dilanda malaria pada tahun 1940 oleh Linus Pauling. ( Riska Yuniar, 2013 ) Kelainan ini disebabkan oleh gen homozigot dominan. Genotipe Fenotipe Keterangan SS Anemia sel sabit Mati sebelum dewasa Ss Carrier anemia sel sabit Tidak menderita anemia Ss Normal Sehat Pada penderita anemia sel sabit ini, Hb S (Hemoglobin Sickle Cell) mengendap pada daerah tertentu di eritrosit, sehingga eritrosit bentuknya seperti bulan sabit dan afinitas terhadap oksigen rendah. ( Riska Yuniar, 2013 )
  • 9. 9 Perhatikan persilangan berikut P : Ss >< Ss Gamet: S dan s S dan s F1 : SS, Ss, Ss, ss Normal (25%) dan Anemia sel sabit (25%) dan carrier (50%) 5. Alcaptonuria Merupakan kelainan yang disebabkan gen homozigot resesif. Pada penderita ini air kencinh menjadi hitam atau coklat karena tidak memiliki enzim yang dapat mengubah alkapton menjadi aseto-asetat. ( Riska Yuniar, 2013 ) 6. Cystinuria Yaitu terjadinya penumpukan asam amino sistein yang sulit larut , sehingga menyebabkan terbentuknya batu ginjal. Kelainan ini disebabkan oleh gen dominan C dalam keadaan homozigot dominan (CC), orang yang bergenotip Cc dan cc normal. ( Riska Yuniar, 2013 ) Batu Ginjal di dalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah massa keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi. ( Riska Yuniar, 2013 ) Batu di dalam kandung kemih bisa menyebabkan nyeri di perut bagian bawah. Batu yang menyumbat ureter, pelvis renalis maupun tubulus renalis bisa menyebabkan nyeri punggung atau kolik renalis (nyeri kolik yang hebat). Gejalanya adalah mual dan muntah, perut menggelembung, demam, menggigil dan darah di dalam air kemih. Penderita mungkin menjadi sering berkemih, terutama ketika batu melewati ureter. ( Riska Yuniar, 2013 ) 7. Galaktosemia Kelainan metabolism pada bayi yang disebabkan oleh gen homozigot resesif (gsgs). Penyakit ini berakibat tidak dapat mengubah galaktosa pada ASI menjadi glukosa. ( Riska Yuniar, 2013 ) 8. Kebotakan Botak adalah seseorang yang tidak memiliki rambut lagi di kepalanya. Seringkali dalam bahasa Indonesia, kata "botak" dibedakan dengan kata "gundul". Seseorang yang
  • 10. gundul, rambutnya biasanya dipangkas secara sengaja, sedangkan yang rambutnya botak tidak. ( Riska Yuniar, 2013 ) Walau kebotakan dianggap biasa pada kaum lelaki, ternyata hal itu juga dipicu oleh keturunan. Ada gen yang diturunkan oleh salah satu pihak orangtua atau keduanya yang menyebabkan si anak juga menderita kebotakan. Ada juga orang yang menderita kebotakan permanen yang pastinya juga disebabkan oleh satu jenis gen yang disebut alopecia androgenetika. Bentuk rambut sama sekali tidak mempengaruhi timbulnya alopecia androgenetika. Pengobatannya harus secara medis, tidak ada pengobatan alternatif. ( Riska Yuniar, 2013 ) Alopecia Androgenika terjadi pada pria di akhir usia 20-an tahun atau awal umur 30-an tahun. Rambut akan rontok secara bertahap dimulai dari bagian puncak kepala dan depan. Garis rambut menjadi mundur dan dahi menjadi terlihat lebih lebar. Puncak kepala menjadi botak. ( Riska Yuniar, 2013 ) 10 9. Brakidaktili, sindaktili, dan polidaktili Cacat ini menyerang jari kaki dan tangan. Brakidaktili adalah cacat yang menyebabkan jari-jari menjadi pendek. Kelainan ini bergenotip Bb,individu bergenotip BB bersifat letal dan genotip bb bersifat normal. sedangkan Sindaktili adalah cacat yang menyebabkan jari-jari tangan atau kaki saling berlekatan dengan fenotip Ss. Polidaktili adalah cacat yang menyebabkan jumlah jari lebih dari lima dengan individu normal berfenotip pp. ( Riska Yuniar, 2013 ) . 10. Cystic fibrosis Apabila seorang ibu berfenotip heterozigot dan bapak homozigot dominan, maka kelainannya homozigot resesif (cfcf). Penyakit ini ditandai dengan kelainan dalam metabolism protein yang barakibat pada rusaknya organ pancreas dan paru-paru Gejala penyakit menurun ini adalah nafsu makan bertambah, saluran pancreas tersumbat oleh lender sehingga mengganggu aliran enzim yang dibutuhkan dalam pencernaan makanan, penderita juga mengalami kesulitan bernafas. ( Riska Yuniar, 2013 )
  • 11. 11 11. Phenil ketonuria (PKU) Terjadi pada homozigot resesif, karena tidak memiliki enzim yang diperlukan untuk mengubah asam amino fenilalanin menjadi asam amino tirosin. Fenilalanin tertimbun dalam jaringan dan menyebabkan perkembangan mental yang lambat. Konsentrasi fenilalanin yang berlebihan dalam darah akan mengganggu perkembangan dan aktivitas otak. ( Riska Yuniar, 2013 ) Gejala-gejalanya ialah perkembangan intelegensi lambat, pigmentasi kulit tidak normal (pucat), cenderung terserang penyakit ayan, reaksi reflek yang lamban, rambut tidak normal, biasanya tidak berumur panjang, dan didukung keberadaannya dalam rumah sakit jiwa. ( Riska Yuniar, 2013 ) 12. Tay –sachs Dibawa oleh homozigot resesif (tt). Penderita ini, otaknya mengandung suatu glikolipid yang komplek yang disebut gangliosida dalam kadar yang tinggi (abnormal). Tidak adanya enzim heksosa-aminidase A untuk merombak gangliosida, sehingga gangliosida terdapat di otak. ( Riska Yuniar, 2013 ) Ciri-ciri Tay-Sachs adalah lambatnya perkembangan mental, kelumpuhan, gila, kebutaan, penderita biasanya mati pada waktu bayi atau hanya bertahan pada usia sekitar 4 tahun, dan gangguan intelegensi serta saraf. ( Riska Yuniar, 2013 ) 13. Penyakit hemoglobin lepore Merupakan kelainan yang terjadi pada hemoglobin yang timbul sebagai hasil pindah silang sebagai hasil pindah silang yang tidak sama antara gen-gen yang menentukan sintesis ratai dan rantai delta. Dalam keadaan heterozigot (Ll) menderita anemia ringan (lepore), homozigot dominan (LL) maka normal dan keadaan homozigot resesif (ll) menderita anemia hebat dan bersifat letal. ( Riska Yuniar, 2013 ) 14. Talasemia Penyakit ini banyak ditemukan di Spanyol, Italia, dan Yunani. Talasemia dibagi mejadi 2 macam yaitu
  • 12. a. Talasemia mayor, merupakan penderita anemia yang sangat parah dan dapat menyebabkan kematian waktu bayi, bergenotip (ThTh) berfenotip homozigot dominan. ( Riska Yuniar, 2013 ) b. Talasemia minor, merupakan penderita anemia yang tidak parah, bergenotip heterozogot (Thth). Sedangkan genotif (thth) bersifat normal. ( Riska Yuniar, 2013 ) 12 Perhatikan diagram persilangan berikut. P : Thth >< Thth Gamet: Th dan th Th dan th F1 : ThTh, Thth, Thth,thth Normal (25%) dan Anemia (25%) dan carrier (50%) ( Riska Yuniar, 2013 ) C. KELAINAN YANG TERPAUT PADA KROMOSOM SEKS ( GONOSOM) Kelainan Yang Terpaut Pada Kromosom X 1. Hemofilia Hemofilia adalah sifat ketidakmampuan darah untuk membeku. Apabila penderita hemofilia terluka dan terjadi pendarahan, darah sukar membeku sehingga penderita kehilangan banyak darah dan dapat berakibat fatal. Seperti juga buta warna, hemofilia tergolong penyakit menurun tang tertaut kromosom kelamin (sex linkage).( Riska Yuniar, 2013 ) Mortalitas penderita hemofilia tergolong tinggi, terutama pada anak-anak. Apabila seorang pria penderita hemofilia bertahan hidup dan selamat hingga perkawinan, maka dia akan menurunkan anak wanita yang normal namun membawa sifat hemofilia. Kemudian, anak-anak wanita keturunannya ini akan menurunkan hemofilia kepada sebagian anak laki-lakinya, sehingga sebagian anak laki-lakinya ada yang menderita hemofilia. ( Riska Yuniar, 2013 )
  • 13. Hemofilia merupakan sifat resesif yang tertaut kromosom seks. Pada keadaan homozigot ( ) menyebabkan kematian (letal). Wanita hemofilia ( dilahirkan oleh ibu normal yang carrier dan suami hemofilia. ( Riska Yuniar, 2013 Penyakit hemofilia ada dua jenis, yaitu sebagai berikut. a. Hemofilia A, yaitu penderita tidak memiliki faktor pembeku darah yang disebut FAH (faktor antihemofilia). ( Riska Yuniar, 2013 ) b. Hemofilia B, yaitu penderita tidak memiliki faktor KPT (Komponen Plasma Tromboplastin). Penyakit ini pertama kali dijumpai di Inggris, saat Inggris di bom oleh Jerman pada Perang Dunia II. Ketika itu, seorang anak laki-laki bernama Christmas terluka dan mengalami pendarahan hebat. Diagnosis dokter menyatakan bahwa anak itu menderita hemofilia tetapi berbeda dengan hemofilia yang biasa dijumpai. Kemudian, penyakit tersebut dinamakan hemofilia B / penyakit Christmas.( Riska Yuniar, 2013 ) 13 Untuk memperjelas penurunan penyakit hemofilia, dapat mengamati tabel berikut: Genotif dan Fenotif Hemofilia pada laki-laki dan perempuan Genotif Fenotif Keterangan XHXH Wanita Normal - XHXh Wanita Pembawa Karrier - XhXh Wanita Hemofilia Bersifat letal, meninggal sebelum dewasa XHY Pria Normal - XhY Pria Hemofilia - Apabila seorang wanita normal (carrier) menikah dengan laki-laki normal, maka: P : XHXh >< XHY Gamet : XH dan Xh XH dan Y F1 : XHXH, XHY, XHXh, XhY XHXH (wanita normal), XHY (Pria Normal), XHXh (Wanita Normal), XhY (Pria Hemofilia) Sehingga, presentase pria hemophilia adalah 25%, dan presentase anak perempuan normal adalah 50%. ( Riska Yuniar, 2013 )
  • 14. 14 2. Buta Warna Buta warna merupakan kelainan genetik atau bawaan yang diturunkan dari orang tua kepada anaknya, kelainan ini sering juga disebaut sex linked, karena kelainan ini dibawa oleh kromosom X. Artinya kromosom Y tidak membawa faktor buta warna. Hal inilah yang membedakan antara penderita buta warna pada laki dan wanita. Seorang wanita terdapat istilah 'pembawa sifat' hal ini menujukkan ada satu kromosom X yang membawa sifat buta warna. Wanita dengan pembawa sifat, secara fisik tidak mengalami kelalinan buta warna sebagaimana wanita normal pada umumnya. Tetapi wanita dengan pembawa sifat berpotensi menurunkan faktor buta warna kepada anaknya kelak. Apabila pada kedua kromosom X mengandung faktor buta warna maka seorang wanita tersebut menderita buta warna. ( Riska Yuniar, 2013 ) Buta warna dapat kita tes dengan tes Ishihara, dimana lingkaran - lingkaran berwarna yang beberapa diantaranya dirancang agar ada tulisan tertentu yang hanya dapat dilihat atau tidak dapat dilihat oleh penderita buta warna. ( Riska Yuniar, 2013 ) Untuk lebih jelas dapat mengamati tabel pewarisan buta warna pada manusia. Pewarisan pada ♂ dan ♀ ♂ Normal ♂ cb X Y Xcb Y ♀ Normal X XX XY XcbX XY X XX XY XcbX XY ♀ Carrier Xcb XcbX XcbY XcbXcb XcbY X XX XY XcbX XY ♀ cb Xcb XcbX XcbY XcbXcb XcbY Xcb XcbX XcbY XcbXcb XcbY Keterangan : Genotif XX : menunjukkan wanita normal Genotif XcbX : menunjukkan wanita carrier buta warna Genotif XcbXcb : menunjukkan wanita buta warna Genotif XY : menunjukkan laki-laki normal Genotif XcbY : menunjukkan laki-laki buta warna.( Riska Yuniar, 2013 ) 3. Penyakit pada gigi
  • 15. Penyakit yang menyerang gigi dapat pula karena keturunan seperti Anodotin merupakan kelainan yang terpaut pada kromosom seks X dan dikendalikan oleh gen resesif. Nama lain dari anodotin adalah ombong sehingga anak penderita tidak memiliki gigi. Amola merupakan penyakit yang dikendalikan oleh gen resesif. Nama lain Amola adalah gigi tidak bergeraham. Dan gigi tidak beremail dengan gen pengendali dominan. ( Riska Yuniar, 2013 ) P1 = XAXa >< XAY 15 Charrier Normal Anodontia G = XA,Xa XA,Y F1 = XAXB = Charrier XaY = Anodontia XAXA = Normal XAY = Normal 4. Hypertrichosis Hypertrichosis merupakan sifat keturunan berupa tumbuhnya rambut di bagian tertentu dari daun telinga, wajah, dan anggota tubuh lainnya. Penyebabnya gen-gen resesif (h) yang termasuk kromosom Y. Kelainan ini hanya dimiliki oleh laki-laki. ( Teo Sukoco, 2013 ) Kelainan Yang Terpaut Pada Kromosom Y Beberapa penyakit yang terpaut pada kromosom Y adalah penyakit hekstekgrafior (rambut seperti landak) dengan gen pengendali resesif (XYhg). Adapula webbedtoes yaitu antar jari penderita terdapat selaput ) dikendalikan oleh gen resesif pula yaitu XYwt. terdapat pula Hipertrikosis yaitu terdapatnya rambut pada daun telinga, yang dikendalikan oleh gen resesif (XYht). ( Riska Yuniar, 2013 ) D. KELAINAN PADA JUMLAH KROMOSOM Jumlah kromosom manusia adalah 46 kromosom, yang sering disimbolkan dengan 22AA + xy atau 44A + xy atau 46xy. Yang artinya terdiri dari 22 pasang autosom dan sepasang gonosom atau 44 autosom dan sepasang gonosom. Ada kelainan dalam jumlah kromosom baik bertambahnya kromosom maupun berkurangnya kromosom pada manusia, yang sering dikenal dengan sindrom. ( Riska Yuniar, 2013 )
  • 16. 16 1. Sindroma Turner ditemukan oleh H.H. Turner tahun 1965. Individu ini memiliki 22 pasang autosom ditambah satu X sehingga tergolong monosomi (2n-1). Fenotifnya adalah wanita dengan perkembangan seks yang terhambat, steril, tubuh pendek, payudara tidak tumbuh selayaknya, tidak haid, jaringan jantung tidak normal, dan pendengaran tidak sempurna. ( Riska Yuniar, 2013 ) 2. Sindroma Klinefelter ditemukan oleh klinefelter tahun 1942. Memiliki 22 pasang autosom ditambah kromosom seks XXY sehingga genotipnya 22AA + XXY yang berasal dari gamet gagal berpisah antara (22A+ XY) dan gamet normal (22A + X). Sehingga sindrom ini memiliki 22 pasang autosom ditambah XXXY namun jarang terjadi. Dengan kata lain, sindrom ini keleihan kromosom X yang diderita oleh pria. ( Riska Yuniar, 2013 ) Tumbuh payudara, pertumbuhan rambut kurang, lengan dan kaki ekstrim panjang sehingga seluruh tubuh tampak tinggi, suara tinggi seperti wanita, testis kecil, alat genitalia tampak normal tapi spermatozoa biasanya tidak dibentuk. ( Riska Yuniar, 2013 ) 3. Sindrom Jacobs ditemukan oleh P.A Jacobs tahun 1965. Penderita dengan sindrom ini memiliki 47 kromosom mendapat tambahan pada sebuah kromosom seks Y), diderita oleh pria. Ukuran tubuh ekstrim tinggi, intelegensinya mempunyai IQ antara 80-118, dan bersifat agresif. ( Riska Yuniar, 2013 ) 4. Sindroma Down ditemukan oleh P.A Jacobs tahun 1866 Tubuh pendek dan puntung, lengan atau kaki bengkok, kepala lebar, wajah membulat, mulut selalu terbuka, ujung lidah besar, hidung lebar dan datar, kedua lubang hidung terpisah lebar, jarak kelopak mata lebar, kelopak mata mempunyai lipatan epikantus sehingga mirip dengan orang oriental, iris mata kadang berbintik, IQ rendah antar 25-75, mempunyai kelainan jantung dan tidak resisten terhadap penyakit. Penderita ini mempunyai satu buah kromosom pada kromosom normal, yaitu 21. Sehingga jumlah kromosomnya ditulis 2n+1. ( Riska Yuniar, 2013 ) Dari sudut sitologi sindrom ini dibagi 2 yaitu:
  • 17. a. Sindroma Down Triplo 21 atau Trisomi 21, sehingga penderita memiliki 47 kromosom. Penderita laki-laki 47,XY, +21 sedangkan penderita perempuan 47,XX, +21. Diperkirakan 92,5% dari semua kasus sindroma Down tergolong dalam tipe ini. ( Riska Yuniar, 2013 ) b. Sindroma Down Translokasi, translokasi adalah peristiwa terjadinya perubahan struktur kromosom, karena potongan kromosom bersambung dengan potongan kromosom lainnya yang bukan homolognya. ( Riska Yuniar, 2013 ) 17 5. Sindroma Edwards Sindroma yang menempatkan kromosom nomor, dapat juga penambahan pada kromosom kelamin, misalnya 22AA + XXX (wanita) atau 22AA + XYY (pria). Dengan kata lain, Sindroma Edwards, bagi penderita mempunyai 47 kromosom, dimana kromosom tambahan menjadi kromosom ketiga pada pasangan kromosom 18. Tambahan kromosom inilah yang menimbulkan berbagai gangguan pada penderita. ( Riska Yuniar, 2013 ) Memiliki banyak bentuk kelainan yaitu telinga rendah, rahang bawah rendah, mulut kecil, tuna mental, ginjal dobel dan tulang dada pendek. ( Riska Yuniar, 2013 ) 6. Pria XYY Pria XYY pada umumnya lebih agresif dibanding laki-laki normal dan suka berbuat jahat dan melanggar norma. Pria ini memiliki 2 kromosom Y kejadian ini berlangsung saat ayahnya membentuk spermatozoa, dan sperma ini membuahi sel telur (membawa X) maka terjadilah zigot yang kemudian berkembang menjadi anak laki-laki XYY (47,XYY). ( Riska Yuniar, 2013 ) Kegagalan membuahan zigot juga dapat menyebabkan seorang pria memiliki sifat seperti perempuan dan sebaliknya. Pria yang kromosomnya XY mendapat tambahan X dari ibu akan mempunyai sifat perempuan. Begitu pula wanita yang memiliki kromosom XX apabila kesalahan pembuahan menyebabkan menerima tambahan kromosom Y maka anak perempuan akan cenderung memiliki sifat pria. ( Riska Yuniar, 2013 )
  • 18. 18 BAB III PENUTUP Kesimpulan Dari berbagai macam jenis-jenis penyakit yang berhubungan dengan faktor keturunan kita dapat menyimpulkan bahwa : 1. Penyakit genetik atau kelainan genetik adalah sebuah kondisi yang disebabkan oleh kelainan oleh satu atau lebih gen yang menyebabkan sebuah kondisi fenotipe klinis. 2. penyakit menurun pada manusia dibedakan menjadi 2 macam: yaitu kelainan yang terpaut pada kromosom X dan Y Saran Sebaiknya kita harus mengetahui berbagai macam penyakit yang berhubungan dengan keturunan. Karena semua manusia akan memiliki penyakit yang berhubungan dengan faktor tersebut. Entah fisik maupun yang lainnya yang akan menjadi penyakit menurun. Dari makalah di atas semoga bermanfaat bagi penulis ataupun pembaca. Semoga pembaca dapat mengambil sisi positif dan hal-hal penting dalam memahami arti pentingnya penyakit yang berhubungan dengan keturunan. Dari makalah ini pula penulis mengalami banyak kendala. Maka banyak kesalahan yang dibuat oleh penulis. Oleh karena itu penuls membutuhkan saran dari pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.
  • 19. 19 DAFTAR PUSTAKA Omegaeati,Hadi,W.2013. Detik-detik Ujian Nasional Biologi. Klaten: PT Intan Pariwara Sukoco,Teo. 2013. Detik-detik Ujian Nasional Biologi. Klaten: PT Intan Pariwara http://fathurrahmankidbuu.blogspot.com/2013/10/makalah-biologi-tentang-genetika. html http://cacicu24.blogspot.com/2013/02/penyakit-menurun-dari-kromosom-x.html