SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
TUGAS

KEHAMILAN YANG TIDAK DI INGINKAN DAN ABORSI

1. SITI KARMILA
2. NURHAYATI

YAYASAN PENDIDIKAN SOWITE
AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA
KABUPATEN MUNA
2011/2012
i

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat,taufik,dan hidayahnya kepada kelompok kami sehingga kami dapat menyelesaykan
penyusunan makalah ini yang berjudul “KEHAMILAN YANG TIDAK DI INGINKAN DAN
ABORSI”

Makalah ini kami kami susun dengan menggunakan pengumpulan dan penyusunan data
secara ringkas,padat,dan dengan bahasa sederhana sehingga dapat dengan mudah di pahami dan
dimengarti oleh pembaca.

Ucapan terimakasi pula kami hanturkan kepada Dosen pembimbing kami yang telah
membantu dan memberikan arahan juga pembimbingan serta pihak tertentu sehingga makah ini
dapat terselesaykan tepat pada waktunya.

Semoga bermanfaat bagi semua.
ii

DAFTAR ISI

Halaman judul……………………………………………………………………………
Kata pengantar …………………………………………………………………………………
Daftar isi ..............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang………………………………………………………………………………………..
B. Rumusan masalah…………………………………………………………………………………….
C. Tujuan…………………………………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian unwanted

pregnancy………………………………………………………….

B.

Faktor penyebab…………………………………………………………………………………..

C.

Komplikasi pragnancy……………………………………………………………………………..

D.

Penanganan pragnancy …………………………………………………………………………..

E.

Pengertian aborsi…………………………………………………………………………………….

F.

Alasan aborsi di lakukan ……………………………………………………………………………

G. Macam-macam
H.
I.

aborsi ………………………………………………………………………………..

Penyebab keguguran ………………………………………………………………………………..
Tanda-tanda keguguran…………………………………………………………………………..

J. Penanganan

aborsi ………………………………………………………………………………………

a.Komplikasi … ……………………………..........................................................
b.Pencegahan……………………………………………………………………………………………
K. Hubungan antara unwanted pregnancy and aborsi…………………………………….
L.

Penyelesaian

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kehamilan jika diinginkan merupakan proses yang sehat dan jika kehamilan itu tidak
diinginkan ia merupakan suatu penyakit.
Kehamilan merupakan suatu proses faal yang secara normal terjadi pada manusia sebagai
instig untuk mempertahankanketurunannya di bumi. Oleh karenanya kehamilan sebagai tanda
akan hadirnya anggota baru dan penerus keturunan, pada umumnya akan disambut dengan
gembira. Kegembiraan itu sendiri yang sering menutupi resiko yang dihadapi oleh perempuan
hamil. Mereka pada umumnya, tidak sadar bahwa kehamilan dapat mempengruhi kesehatan
bahkan dapat mengancam jiwa si calon ibu. Dan ternyata tidak semua kehamilan disambut
dengan kegembiraan oleh orang tuanya. Beberapa kehamilan justru tidak diinginkan.
Biasanya untuk mengatasi masalah kehamilan yang tidak diinginkan tersebut mereka
menempuh jalan aborsi. Meskipun ara ini penuh resiko dan mahal. Untuk itu dalam makalah ini
akan dibahas lebih lanjut mengenai alasan yang membuat kehamilan itu tidak diinginkan dan
aborsi
B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu
a. Bagaymana cara mengatsai masalah kehamilan yang tidak di inginkan dan aborsi?
b. Bagaymana cara mengatsi penyebab utama kehamilan di luar nikah dan aborsi?
c. Bagaymana cara mengatasi penanganan aborsi
C. TUJUAN PENULISAN
1. TUJUAN UMUM

Agar mahasiswa memahami tentang unwanted pregnancy and aborsi (kehamilan yang
tidak diinginkan dan aborsi)
2. TUJUAN KHUSUS
2

1. Agar mahasiswa memahami pengertian unwanted pregnancy and aborsi
2. Agar mahasiwa dapat mengetahui penyebab atau alasan unwanted pregnancy
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami pengeetian aborsi secara jelas
4. Agar mahasiswa dapt mengetahu jenis-jenis aborsi
BAB II
PEMBAHASAN
A.

PENGERTIAN UNWANTED PREGNANCY

Unwanted pregnancy adalah kehamilan yang tidak diinginkan oleh orang tua si janin
baik ayah maupun ibu karena alasan psikologis maupun fisik.
B.

FAKTOR PENYEBAB
1.

Kehamilan yang terjadi akibat perkosaan

Perkosaan merupakan peristiwa yang traumatis dan meninggalkan aib pada perempuan
yang diperkosa. Dampak psikologis dari perkosan ini cukup dalam dan akan menetap seumur
hidup, jika perkosaan juga mengakibatkan kehamilan, aib itu tidak hanya akan dialami oleh si
korban saja tetapi juga seluruh keluarganya. Seandainya kehamilan itu diteruskan, maka anak
yang dilahirkan kelak yang akan mengalami tekanan sosial baik dari keluarga orang tuanya
sendiri maupun dari masyarakat sekitarnya. Bahkan ibunya sendiri mungkin akan melihat anak
itu sebagai penjelmaan laki-laki yang memperkosanya atau mungkin juga menjadi sasaran balas
dendam yang sebenarnya ia tujukan kepada laki-laki yang memperkosanya.
2.

Kehamilan datang pada saat yang belum diharapkan.

Hal ini dapat terjadi pada pekerjaan wanita yang sudah terlanjur menandatangani kontrak
bahwa selama beberapa waktu setelah bekerja ia tidak boleh hamil. Hal semacam itu dapat juga
terjadi pada mereka yang masih meneruskan sekolah atau mereka yang belum ingin hamil lagi
atas alasan-alasan yang sah, misalnya karena alasan anak yang terdahulu belum lagi berusia 1
tahun atau alasan tidak ingin punya anak lagi atau juga karena kesehatan ibu yang lemah.
3
3.

Bayi yang dalam kandungan ternyata menderita cacat majemuk yang berat.

Cacat majemuk tersebut meliputi kelainan kromosom yang mengakibatkan Tumesis
Syndrome, Fragele X Syndrome dan Down Syndrome. Cacat bawaan yang lain meliputi cacat
yang terjadi di otak, tulang belakang, jantung, ginjal, dan tangan atau kaki. Selaian itu juga dapat
terjadi penyakit-penyakit keturunan seperti TALASEMIA.

Tehknologi kedokteran telahn mampu mendeteksi adanya kelainan atau cacat pada janin
sejak janin masih dalam usia muda. Beberapa tekhnologi itu adalah:
a).
b).

Biopsi Plasenta

c).

Ultrasonografi

d).

Kadar Alpha-fetoprotem serum (S-AFP)

e).

Pemeriksaan unsur sel ganin yang terbawa dalam darah

f).
4.

Amnio Senetsis

Penapisan Genetik (DNA) atau DNA screening

Kehamilan yang terjadi akibat hubungan sexual diluar nikah.

Hubungan sex di luar ikatan perkawinan, menurut norma sosial dan masyarakat serta
agama dianggap buruk. Dalam masyarakat yang lebih modern pun, hubungan sex di luar nikah
dan terus berlangsung perbuatan semacam itu, membuat kehamilan yang terjadi sebenarnya
bukan merupakan kehamilan yang diinginkan
5.

Kegagalan kontrasepsi

C. KOMPLIKASI PREGNANCY

a).

Keguguran atau aborsi

b)

Kehamilan luar kandungan (kehamilan ektopik)

c)

BBLR

d)

Anemia pada ibu hamil

e)

Gangguan fsikologis

D. PENANGANAN PREGNANCY
4

Menangani sesegera mungkin jika terjadi kimplikasi yang dapat mengancam jiwa ibu dan janin
Memberikan bimbingan dan konseling pada ibu hamil Memberikan pendidikan sex education
sedini mungkin pada WUS.Memberikan penyuluhan pada orangtua untuk lebih memperhatikan
pergaulan putra putri mereka
E.

PENGERTIAN ABORSI
Aborsi adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar

kandungan atau biasa disebut keguguran, kehamilan yang tidak diinginkan sebagian besar
diselesaikan dengan aborsi. Meskipun ada sebagian besar yang melanjutan kehamilannnya
perdebatan tentang aborsi pada umumnya didasari anggapan bahwa aborsi adalah identik
dengan pembunuhan karena janin dianggap sebagaiu makhluk yang bernyawa.

F. ALASAN ABORSI DILAKUKAN

Beberapa alasan kenapa aborsi dilakukan antara lain :
- Kemanusiaan
- Agama
- Ekonomi
- Kesehatan
G.

MACAM-MACAM ABORSI

a. keguguran spontan
yaitu keguguran yang terjadi tanpa ada unsur tindakan dari luar dan kekuatan sendiri.
b. keguguran buatan
yaitu keguguran yang sengaja dilakuakan untuk megakhiri kehamilan
H.

PENYEBAB KEGUGURAN
1.

Faktor pertumbuhan hasil konsepsi

Kelainan pertumbhan hasil konsepsi dapat menimbulkan kematian janiunn cacat bawaan
yang menyebabkan hasil konsepsi di keluarkan. Gangguan pertumbuhan hasil konsepsi dapat
terjadi arena:
Ø Faktor kromosom
5

Ø Faktor lingkungan endometrium
Ø Pengaruh luar
2. Kelainan pada plasenta

a) Infeksi pada plasenta dengan berbagai sebab sehingga plasenta tidak dapat
berfungsi.
b) Gangguan pembuluh darah plasenta, dianntaranya pada diabetes mellitus
c) Hipertensi menyebabkan gangguan peredaran darah plasenta sehingga
menimulkan gangguan.
3. Penyakit ibu

Penyakit ibu dapat secara langsung mengganggu pertumbvuhan janin dalam
kandungan melalui plasenta.
1. Penyakit infeksi seperti pneumonia, tifus abdominalis, malaria, asites
2. Anemia
3. Penyakit menahun, seperti hipertensi, penyakit ginjal, penyakit hati, penyait PM
4. Kelainan yang terdapat dalam rahim.
I.

TANDA- TANDA KEGUGURAN

Terjadi perdarahan banyak atau sedikit üntuk Dapat diikuti dengan peneluaran hasil konsepsi
disertai sakit perut dan Pemeriksaan hasil tes hamil dapat masih positif atau negative
J. PENANGANAN ABORSI

Upaya untuk menghilangkan hasil konsepsi dapat dilakuakan berdasarkan :
1.

Indikasi medis

Yaitu menhilangkan kehamilan atas indikasi ibu maksudnya yaitu untuk
menyelamatkan jiwa ibu.
Indikasi medis tersebut antara lain:
Ibu dengan penyakit jantung, ginjal atau hati yang berat
Ibu dengan gangguan jiwa
Ibu dnegan gangguan pertumbuhan dan perkemnbangan dalam rahim
6

Ibu dengan kelainan bawaan berat pada pemeriksaan ultrasonografi.
2.

Indikasi Sosial

yaitu pengguran kandungan dilakukan atas dasar aspek sosial karena :
·

Menginginkan jenis kelamin tertentu
Tidak ingain punya anak
Jarak terlalu pendek
Belum siap untuk hamil
Kehamilan yang tidak diinginkan

Berdasarkan pelaku pengguran kandungan dikelompokan menjadi:
1. Keguguran buatan terapeutik
yaitu keguguran kandungan yang dilakukan tenaga medis secara legal berdasarkan
indikasi medis
2. Keguguran buatan illegal
yaitu pengguran kandungan yang dilakuakan tamnoa dasar hukum/ melawan hukum
berdasarkan gambaran klinisnya keguguran dibagi menjadi:
1. Keguguran yang terancam.

Kondisi ini kemungmkinan akibat perdarahan dari rahim yang terjadi sebelum usia
kandungan 20 minggu, tapi posisi serviks tertutup dan janin masih hidup.
2. Keguguran yang tak bisa dihindarkan.

Kondisi ini jika ada perdarahan dari uterus dan terjadi pembukaan serviks sebelum
usia kehamilan 20 minggu, tapi baik plasenta ataupun janin sudah keluar dari tubuh
sang ibu. Kemungkinan akibat selaput yang ada di sekeliling janin sudah pecah atau
rusak.
3. Keguguran tidak lengkap.

Kondisi ini terjadi jika sebagian dari janin atau plasenta sudah ada yang keluar dari
tubuh, tapi sebagian lagi masih berada di dalam rahim ibunya.
4. Keguguran lengkap.

Kondisi ini terjadi jika janin dan semua membran di sekitar janin serta plasenta telah
sepenuhnya keluar dan leher rahim telah menutup sebelum usia kandungan
7

mencapai 20 minggu.
5. Keguguran yang berulang.

Seorang perempuan dikatakan keguguran berulang jika telah mengalami keguguran
sebanyak tiga kali secara berturut-turut. Sekitar 1 persen perempuan mengalami
keguguran berulang.
6. Keguguran yang suram atau kehamilan anembryonic.

Kondisi ini terjadi jika terbentuk sebuah kantung kehamilan di dalam rahim, tapi
tidak ada janin yang tumbuh hingga usia kandungan mencapai 7 minggu.
7. Keguguran akibat infeksi.

Kondisi ini biasanya menimbulkan risiko kesehatan terutama bagi ibunya. Keguguran
ini terjadi akibat adanya infeksi pada rahim yang menyebabkan penyebaran infeksi
ke seluruh tubuh. Gejalanya meliputi perdarahan vagina, sakit perut, demam,
menggigil dan kelelahan.
Jika kehamilan berakhir setelah usia kandungan 20 minggu, maka tidak lagi
disebut dengan keguguran meskipun bayi yang dilahirkan meninggal.
KOMPLIKASI

a)

Infeksi
infeksi lebih sering terjadi pada abortus buatan, dimana pada saat tindakan
dilakukan tidak memperhatikan asepsis dan antisepsis, hal ini menyebabkan bakteri
dan kuman menyebar masuk ke peredran/ peritoneum.

b)

Perdarahan
abortus biasanya disertai perdarahan, perdarahan bisa sedikit / banyak perdarahan
akan bertambah banyak jika masih ada sisa, hasil konsepsi. Hal ini dilakuakan
dengan pengosongan uterus dari sisa “hasil konsepsi”. Perdarahan yang banyak jika
tidak segera diatasi dapat menyebabkan kematian.

c) Perforasi/ perlukaan
Perforasi yang terjadi ada waktudilatsqai dan koretase yang dilakukan oleh tenaga
yang tidak ahli seperti bidan dan dukun.
Dengan adanya dugaan/ kepastian terjadi perforasi maka penjahitan luka tersebut
8

harus segera tergantung dari luas dan bentuknya.
d) Syock
syock pada abortus bisa terjadai disbabkan oleh:
·

perdarahan yang banyak (Haemorragic)

·

infeksi berat.

PENCEGAHAN

A

a. Ibu Hamil

Seorang wanita yang mempunyai riwayat abortus dan ingin langsung hamil lagi.
Sebaiknya menunda kehamilan berikutnya sampai ia benar-benar pulih. Jika wanita itu sudah
terlanjur hamil maka ia hartus hati-hati menjaga kehamilannya. Hal ini dapat dilakukan dengan:
1. Selalu memeriksakan kehamnilanya ke bidan/ dokter
2. Memenuhi kebutuhan nurisi iu hamil
3. Tidak dilakukan pekerjaan yang berat
4. Istirahat yang cukup
b. Pra Nikah

Aborsi sering terjadi pada pra nikah. Aborsi pra nikah dapat dicegah dengan tidak boleh
melakukan hubungan sexual diluar nikah. Jika kehamilannya, maka kehamilan sebaiknya
dipoertahankan dan menjaga kehamilannya.
K.

HUBUNGAN ANTARA UNWANTED PREGNANCY AND ABORSI

Sebagian orang berpikiran bahwa penyelesaian dari kehamilan yang tidak diinginkan
(nwanted pregnancy) hanyalah dengan aborsi . padahal kenyataanya , kehamilan itu banyak juga
yang diteruskan hingga dilahirkan meskipun selanjutnya bayiitu ada yang dibuang atau
diserahkan kepada keluarga lain.
Adapun UU yang berhubungan dengan tindakan aborsi adalah UU no. 23 tahun 1992 yaitu
tentang kesehatan, menyatakan bahwa:
9

Tindakan medis dalam bentuk pengguguran kandungan dengan alasaan apapun, dilarang
arena bertentangan dengan norma hukum, agama, kesusilaan, dan norma kesopanan.
Namun dalam keadaan darurat.
Sebagai upaya menyelamatkjann jiwa ibu dan atau janin yang dikandungnya, dapat diambil
tindakan medis tertentu.
Selain itu, pasal yang menerangkan mengenai Aborsi antara lain:
I. Pasal 299 KUH Pidana
1. Barang siapa dengan sengaja mengonbati seorang wanita atau menyuruh sseorang
wanita supaya diobati dengan memberitahu atau menerbitkan pengharapan bahwa oleh
karena pengobatan itu dapat gugur kandunganya. Dipiudanan dengan pidana penjara
selama lamanya empat tahun atau dengda sebanyak –banyaknya empat puluh lima
rupiah.
2. Kalau yang bersalah berbuat karemna mencari keuntungan, atau melakukan kejahatan
itu ebagai mata pencaharian atau kebiasaan atau kalau ioa seorang dokter, bidan atau
juru obat pidaba dapat ditambah sepertiganya.
3. Kalau yang bersalah melakukan kejahatan itu dalam pekerjaannya, maka dapat dicabut
4. haknya melakuakan pekerjaan itu.
II. Pasal 346 KUH pidana
“Wanita yang dengan menyebabkan gugur atau mati kandungannya, atau , menyuruh orang lain
meneyebakan

itu,

dipidana

penjara

selama-lamanya

empat

tahun.

Bagi beberapa orang, „tindakan medias tertentu “ yang tercantum dalam UU No. 23 tahun 1992
memang ditafsirkan sebagaui aborsi. Tetap di sisi lain , pengadilan atau pemerinytah dapat saja
menafsirkanya

sebagai

tiundakan

lain

selain

aborsi.

Selain ini UU memandang, bahwa aborsi merupakan tindakan pidana. Meskipun begitu, praktek
aborsi bukan merupakan barang baru lagi.
L. PENYELESAIAN

Di masyarakat, keghadiran bay dari kehamilan yang tidak diinginkan sebagian besar
diselesaikan dengan cara pengguguran , diteruskan kehamilan tetapi atau bahkan dengan aborsi.
10

Aborsi dilegalkan apabila dengan melihat alasan-alasan:
1. Kesehatan
2. Korban perkosaan
Tetapi sebenarnya dengan alasan apapun, aborsi tetap tidak di legalkan menurut hukum
manapun norma yang ada.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Unwanted pregnancy adalah kehamilan yang tidak diinginkan oleh orang tua si janin baik
ayah maupun ibu karena alasan psikologis maupun fisik. Aborsi adalah hasil konsepsi janin
dapat hidup diluar kandungan secara paksa.
Aborsi selalu ijadikan sebagai satau-satunya jalan penyelesaian dai kehamilan yang tidak sebagai
ibu dan si janin sangat besar.
Baik secara psikologis (mereka telah melakukan pembunuhan), maupun fisik (dapat
menimbulkan kemandulan) dan norma (masyarakat jadi tahu bahwa “dia “ telah melakuakan
tidndakan asusila)
3.2 SARAN

Setelah

membuat

kesimpulan

,

maka

penbulis

mempunyai

beberapa

saran:

1. Jangan melakukan aborsi dengan alasan apapun
2. Berikan penyyuluhan tentang kesehatan reproduksi sedini mungkin.
3. Jelaskan bahwa, aborssi bukan sebuah solusi, tapi sebuah masalah-masalah yang menimulkan
masalah baru.
4. Kalau sudah resmi menjadi suami istri dan belum ingiun mempunyai anak harus benar-benar
11
menggunakan alat konrasepsi.
5. Mencegah berhubungan sex sebelum nikah

More Related Content

What's hot

Kb 2 pemberian obat obatan
Kb 2 pemberian obat obatanKb 2 pemberian obat obatan
Kb 2 pemberian obat obatanpjj_kemenkes
 
Teknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
Teknologi Tepat Guna dalam KebidananTeknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
Teknologi Tepat Guna dalam Kebidananpjj_kemenkes
 
KB 3 Identifikasi Gangguan Psikologis dalam Kebidanan dan Penatalaksanaannya
KB 3 Identifikasi Gangguan Psikologis dalam Kebidanan dan PenatalaksanaannyaKB 3 Identifikasi Gangguan Psikologis dalam Kebidanan dan Penatalaksanaannya
KB 3 Identifikasi Gangguan Psikologis dalam Kebidanan dan Penatalaksanaannyapjj_kemenkes
 
Modul 2 kb 2 peningkatan deteksi dini risiko atau komplikasi kebidanan
Modul 2 kb 2 peningkatan deteksi dini risiko atau komplikasi kebidananModul 2 kb 2 peningkatan deteksi dini risiko atau komplikasi kebidanan
Modul 2 kb 2 peningkatan deteksi dini risiko atau komplikasi kebidananpjj_kemenkes
 
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal NeonatalPembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal NeonatalAffiZakiyya
 
Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)
Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)
Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)dr. Rachel Sagrim
 
Standar 22 - Penanganan Perdarahan Postpartum Sekunder
Standar 22 - Penanganan Perdarahan Postpartum SekunderStandar 22 - Penanganan Perdarahan Postpartum Sekunder
Standar 22 - Penanganan Perdarahan Postpartum SekunderAi Ela Ayu Ningsih
 
Inversio uteri
Inversio uteriInversio uteri
Inversio uteriKiki Kino
 
pencatatan dan pelaporan dalam kesehatan masyarakat
pencatatan dan pelaporan dalam kesehatan masyarakatpencatatan dan pelaporan dalam kesehatan masyarakat
pencatatan dan pelaporan dalam kesehatan masyarakatHenni Yunira Yunirani
 
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IVPenatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IVpjj_kemenkes
 
Perdarahan Post Partum
Perdarahan Post PartumPerdarahan Post Partum
Perdarahan Post PartumIsma Nur'aini
 
Syok dalam kebidanan
Syok dalam kebidananSyok dalam kebidanan
Syok dalam kebidananNova Ci Necis
 
Penyulit Dan Komplikasi Masa Nifas
Penyulit Dan Komplikasi Masa NifasPenyulit Dan Komplikasi Masa Nifas
Penyulit Dan Komplikasi Masa Nifaspjj_kemenkes
 
Kegawat daruratan pada neonatal
Kegawat daruratan pada neonatalKegawat daruratan pada neonatal
Kegawat daruratan pada neonatalIrma Delima
 
Kegawatdaruratan Neonatal
Kegawatdaruratan NeonatalKegawatdaruratan Neonatal
Kegawatdaruratan NeonatalErinda Rinawati
 

What's hot (20)

Kb 2 pemberian obat obatan
Kb 2 pemberian obat obatanKb 2 pemberian obat obatan
Kb 2 pemberian obat obatan
 
ASKEB NIFAS DAN MENYUSUI
ASKEB NIFAS DAN MENYUSUIASKEB NIFAS DAN MENYUSUI
ASKEB NIFAS DAN MENYUSUI
 
Teknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
Teknologi Tepat Guna dalam KebidananTeknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
Teknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
 
KB 3 Identifikasi Gangguan Psikologis dalam Kebidanan dan Penatalaksanaannya
KB 3 Identifikasi Gangguan Psikologis dalam Kebidanan dan PenatalaksanaannyaKB 3 Identifikasi Gangguan Psikologis dalam Kebidanan dan Penatalaksanaannya
KB 3 Identifikasi Gangguan Psikologis dalam Kebidanan dan Penatalaksanaannya
 
Asfiksia Neonatorum
Asfiksia NeonatorumAsfiksia Neonatorum
Asfiksia Neonatorum
 
Asuhan pada ibu nifas
Asuhan pada ibu nifasAsuhan pada ibu nifas
Asuhan pada ibu nifas
 
Modul 2 kb 2 peningkatan deteksi dini risiko atau komplikasi kebidanan
Modul 2 kb 2 peningkatan deteksi dini risiko atau komplikasi kebidananModul 2 kb 2 peningkatan deteksi dini risiko atau komplikasi kebidanan
Modul 2 kb 2 peningkatan deteksi dini risiko atau komplikasi kebidanan
 
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal NeonatalPembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
 
Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)
Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)
Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)
 
Standar 22 - Penanganan Perdarahan Postpartum Sekunder
Standar 22 - Penanganan Perdarahan Postpartum SekunderStandar 22 - Penanganan Perdarahan Postpartum Sekunder
Standar 22 - Penanganan Perdarahan Postpartum Sekunder
 
Inversio uteri
Inversio uteriInversio uteri
Inversio uteri
 
Water Birth
Water BirthWater Birth
Water Birth
 
pencatatan dan pelaporan dalam kesehatan masyarakat
pencatatan dan pelaporan dalam kesehatan masyarakatpencatatan dan pelaporan dalam kesehatan masyarakat
pencatatan dan pelaporan dalam kesehatan masyarakat
 
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IVPenatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
 
Perdarahan Post Partum
Perdarahan Post PartumPerdarahan Post Partum
Perdarahan Post Partum
 
Syok dalam kebidanan
Syok dalam kebidananSyok dalam kebidanan
Syok dalam kebidanan
 
Penyulit Dan Komplikasi Masa Nifas
Penyulit Dan Komplikasi Masa NifasPenyulit Dan Komplikasi Masa Nifas
Penyulit Dan Komplikasi Masa Nifas
 
Kegawat daruratan pada neonatal
Kegawat daruratan pada neonatalKegawat daruratan pada neonatal
Kegawat daruratan pada neonatal
 
Kegawatdaruratan Neonatal
Kegawatdaruratan NeonatalKegawatdaruratan Neonatal
Kegawatdaruratan Neonatal
 
Makalah bakteri toxoplasma gondi
Makalah bakteri toxoplasma gondiMakalah bakteri toxoplasma gondi
Makalah bakteri toxoplasma gondi
 

Viewers also liked

STD Aids 2017_Brochure
STD Aids 2017_BrochureSTD Aids 2017_Brochure
STD Aids 2017_BrochureValentina Diaz
 
Infertilitas
InfertilitasInfertilitas
Infertilitaskenggi
 
kehamilan tidak diinginkan (aborsi)
kehamilan tidak diinginkan (aborsi)kehamilan tidak diinginkan (aborsi)
kehamilan tidak diinginkan (aborsi)Juwita Wulandari
 
Penyakit menular seksual
Penyakit menular seksualPenyakit menular seksual
Penyakit menular seksualstikes kesosi
 
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShareSlideShare
 
What to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShareWhat to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShareSlideShare
 
Getting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareGetting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareSlideShare
 

Viewers also liked (11)

Penyakit std
Penyakit stdPenyakit std
Penyakit std
 
STD Aids 2017_Brochure
STD Aids 2017_BrochureSTD Aids 2017_Brochure
STD Aids 2017_Brochure
 
Kti yenni kurniati
Kti yenni kurniatiKti yenni kurniati
Kti yenni kurniati
 
Infertilitas
InfertilitasInfertilitas
Infertilitas
 
kehamilan tidak diinginkan (aborsi)
kehamilan tidak diinginkan (aborsi)kehamilan tidak diinginkan (aborsi)
kehamilan tidak diinginkan (aborsi)
 
Infertilitas
InfertilitasInfertilitas
Infertilitas
 
Penyakit menular seksual
Penyakit menular seksualPenyakit menular seksual
Penyakit menular seksual
 
Penyakit menular seksual
Penyakit menular seksualPenyakit menular seksual
Penyakit menular seksual
 
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
 
What to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShareWhat to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShare
 
Getting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareGetting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShare
 

Similar to Aborsi dan kehamilan yang tidak diinginkan

Bayi prematur kelompok 8
Bayi prematur kelompok 8Bayi prematur kelompok 8
Bayi prematur kelompok 8Anse Safitri
 
Askeb bblr maya revisi
Askeb bblr maya revisiAskeb bblr maya revisi
Askeb bblr maya revisiIska Nangin
 
kel 1 masalah kebidanan komunitas.pptx
kel 1 masalah kebidanan komunitas.pptxkel 1 masalah kebidanan komunitas.pptx
kel 1 masalah kebidanan komunitas.pptxRahmiAdawiyah
 
Ulva (tugas buk rahma) (1) 2.docx
Ulva (tugas buk rahma) (1) 2.docxUlva (tugas buk rahma) (1) 2.docx
Ulva (tugas buk rahma) (1) 2.docxtdxrt4j664
 
Abortus illahhhhhh
Abortus illahhhhhhAbortus illahhhhhh
Abortus illahhhhhhfhradillah
 
Faktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilan
Faktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilanFaktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilan
Faktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilanpjj_kemenkes
 
Proses adaptasi psikologis dalam masa nifas
Proses adaptasi psikologis dalam masa nifasProses adaptasi psikologis dalam masa nifas
Proses adaptasi psikologis dalam masa nifasJuwita Ayu Antateliz
 
Makalah Penyebab Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Penyebab Anak Berkebutuhan KhususMakalah Penyebab Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Penyebab Anak Berkebutuhan KhususDedy Wiranto
 
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptx
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptxFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptx
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptxsheyllanovreitagusti
 
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik KebidananCara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidananpjj_kemenkes
 

Similar to Aborsi dan kehamilan yang tidak diinginkan (20)

Tugas biologi (bahaya kehamilan dini)
Tugas biologi (bahaya kehamilan dini)Tugas biologi (bahaya kehamilan dini)
Tugas biologi (bahaya kehamilan dini)
 
Bayi prematur kelompok 8
Bayi prematur kelompok 8Bayi prematur kelompok 8
Bayi prematur kelompok 8
 
Askeb bblr maya revisi
Askeb bblr maya revisiAskeb bblr maya revisi
Askeb bblr maya revisi
 
kel 1 masalah kebidanan komunitas.pptx
kel 1 masalah kebidanan komunitas.pptxkel 1 masalah kebidanan komunitas.pptx
kel 1 masalah kebidanan komunitas.pptx
 
Kesehatan reproduksi remaja (revisi)
Kesehatan reproduksi remaja (revisi)Kesehatan reproduksi remaja (revisi)
Kesehatan reproduksi remaja (revisi)
 
Ulva (tugas buk rahma) (1) 2.docx
Ulva (tugas buk rahma) (1) 2.docxUlva (tugas buk rahma) (1) 2.docx
Ulva (tugas buk rahma) (1) 2.docx
 
Abortus illahhhhhh
Abortus illahhhhhhAbortus illahhhhhh
Abortus illahhhhhh
 
Konsep dasar asuhan kehamilan
Konsep dasar asuhan kehamilanKonsep dasar asuhan kehamilan
Konsep dasar asuhan kehamilan
 
Faktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilan
Faktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilanFaktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilan
Faktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilan
 
Hutryanti
HutryantiHutryanti
Hutryanti
 
Hutryanti
HutryantiHutryanti
Hutryanti
 
Proses adaptasi psikologis dalam masa nifas
Proses adaptasi psikologis dalam masa nifasProses adaptasi psikologis dalam masa nifas
Proses adaptasi psikologis dalam masa nifas
 
195137392 askep-pada-ibu-hamil-1
195137392 askep-pada-ibu-hamil-1195137392 askep-pada-ibu-hamil-1
195137392 askep-pada-ibu-hamil-1
 
195137392 askep-pada-ibu-hamil-1
195137392 askep-pada-ibu-hamil-1195137392 askep-pada-ibu-hamil-1
195137392 askep-pada-ibu-hamil-1
 
Makalah Penyebab Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Penyebab Anak Berkebutuhan KhususMakalah Penyebab Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Penyebab Anak Berkebutuhan Khusus
 
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptx
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptxFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptx
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptx
 
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik KebidananCara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
 
Aborsi
AborsiAborsi
Aborsi
 
Askeb( kehamilan )
Askeb( kehamilan )Askeb( kehamilan )
Askeb( kehamilan )
 
Aborsi
AborsiAborsi
Aborsi
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Aborsi dan kehamilan yang tidak diinginkan

  • 1. TUGAS KEHAMILAN YANG TIDAK DI INGINKAN DAN ABORSI 1. SITI KARMILA 2. NURHAYATI YAYASAN PENDIDIKAN SOWITE AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA KABUPATEN MUNA 2011/2012
  • 2. i KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,taufik,dan hidayahnya kepada kelompok kami sehingga kami dapat menyelesaykan penyusunan makalah ini yang berjudul “KEHAMILAN YANG TIDAK DI INGINKAN DAN ABORSI” Makalah ini kami kami susun dengan menggunakan pengumpulan dan penyusunan data secara ringkas,padat,dan dengan bahasa sederhana sehingga dapat dengan mudah di pahami dan dimengarti oleh pembaca. Ucapan terimakasi pula kami hanturkan kepada Dosen pembimbing kami yang telah membantu dan memberikan arahan juga pembimbingan serta pihak tertentu sehingga makah ini dapat terselesaykan tepat pada waktunya. Semoga bermanfaat bagi semua.
  • 3. ii DAFTAR ISI Halaman judul…………………………………………………………………………… Kata pengantar ………………………………………………………………………………… Daftar isi .............................................................................................................................. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang……………………………………………………………………………………….. B. Rumusan masalah……………………………………………………………………………………. C. Tujuan………………………………………………………………………………………………… BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian unwanted pregnancy…………………………………………………………. B. Faktor penyebab………………………………………………………………………………….. C. Komplikasi pragnancy…………………………………………………………………………….. D. Penanganan pragnancy ………………………………………………………………………….. E. Pengertian aborsi……………………………………………………………………………………. F. Alasan aborsi di lakukan …………………………………………………………………………… G. Macam-macam H. I. aborsi ……………………………………………………………………………….. Penyebab keguguran ……………………………………………………………………………….. Tanda-tanda keguguran………………………………………………………………………….. J. Penanganan aborsi ……………………………………………………………………………………… a.Komplikasi … …………………………….......................................................... b.Pencegahan…………………………………………………………………………………………… K. Hubungan antara unwanted pregnancy and aborsi……………………………………. L. Penyelesaian BAB III PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kehamilan jika diinginkan merupakan proses yang sehat dan jika kehamilan itu tidak diinginkan ia merupakan suatu penyakit. Kehamilan merupakan suatu proses faal yang secara normal terjadi pada manusia sebagai instig untuk mempertahankanketurunannya di bumi. Oleh karenanya kehamilan sebagai tanda akan hadirnya anggota baru dan penerus keturunan, pada umumnya akan disambut dengan gembira. Kegembiraan itu sendiri yang sering menutupi resiko yang dihadapi oleh perempuan hamil. Mereka pada umumnya, tidak sadar bahwa kehamilan dapat mempengruhi kesehatan bahkan dapat mengancam jiwa si calon ibu. Dan ternyata tidak semua kehamilan disambut dengan kegembiraan oleh orang tuanya. Beberapa kehamilan justru tidak diinginkan. Biasanya untuk mengatasi masalah kehamilan yang tidak diinginkan tersebut mereka menempuh jalan aborsi. Meskipun ara ini penuh resiko dan mahal. Untuk itu dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai alasan yang membuat kehamilan itu tidak diinginkan dan aborsi B. RUMUSAN MASALAH Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu a. Bagaymana cara mengatsai masalah kehamilan yang tidak di inginkan dan aborsi? b. Bagaymana cara mengatsi penyebab utama kehamilan di luar nikah dan aborsi? c. Bagaymana cara mengatasi penanganan aborsi C. TUJUAN PENULISAN 1. TUJUAN UMUM Agar mahasiswa memahami tentang unwanted pregnancy and aborsi (kehamilan yang tidak diinginkan dan aborsi) 2. TUJUAN KHUSUS
  • 5. 2 1. Agar mahasiswa memahami pengertian unwanted pregnancy and aborsi 2. Agar mahasiwa dapat mengetahui penyebab atau alasan unwanted pregnancy 3. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami pengeetian aborsi secara jelas 4. Agar mahasiswa dapt mengetahu jenis-jenis aborsi BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN UNWANTED PREGNANCY Unwanted pregnancy adalah kehamilan yang tidak diinginkan oleh orang tua si janin baik ayah maupun ibu karena alasan psikologis maupun fisik. B. FAKTOR PENYEBAB 1. Kehamilan yang terjadi akibat perkosaan Perkosaan merupakan peristiwa yang traumatis dan meninggalkan aib pada perempuan yang diperkosa. Dampak psikologis dari perkosan ini cukup dalam dan akan menetap seumur hidup, jika perkosaan juga mengakibatkan kehamilan, aib itu tidak hanya akan dialami oleh si korban saja tetapi juga seluruh keluarganya. Seandainya kehamilan itu diteruskan, maka anak yang dilahirkan kelak yang akan mengalami tekanan sosial baik dari keluarga orang tuanya sendiri maupun dari masyarakat sekitarnya. Bahkan ibunya sendiri mungkin akan melihat anak itu sebagai penjelmaan laki-laki yang memperkosanya atau mungkin juga menjadi sasaran balas dendam yang sebenarnya ia tujukan kepada laki-laki yang memperkosanya. 2. Kehamilan datang pada saat yang belum diharapkan. Hal ini dapat terjadi pada pekerjaan wanita yang sudah terlanjur menandatangani kontrak bahwa selama beberapa waktu setelah bekerja ia tidak boleh hamil. Hal semacam itu dapat juga terjadi pada mereka yang masih meneruskan sekolah atau mereka yang belum ingin hamil lagi atas alasan-alasan yang sah, misalnya karena alasan anak yang terdahulu belum lagi berusia 1 tahun atau alasan tidak ingin punya anak lagi atau juga karena kesehatan ibu yang lemah.
  • 6. 3 3. Bayi yang dalam kandungan ternyata menderita cacat majemuk yang berat. Cacat majemuk tersebut meliputi kelainan kromosom yang mengakibatkan Tumesis Syndrome, Fragele X Syndrome dan Down Syndrome. Cacat bawaan yang lain meliputi cacat yang terjadi di otak, tulang belakang, jantung, ginjal, dan tangan atau kaki. Selaian itu juga dapat terjadi penyakit-penyakit keturunan seperti TALASEMIA. Tehknologi kedokteran telahn mampu mendeteksi adanya kelainan atau cacat pada janin sejak janin masih dalam usia muda. Beberapa tekhnologi itu adalah: a). b). Biopsi Plasenta c). Ultrasonografi d). Kadar Alpha-fetoprotem serum (S-AFP) e). Pemeriksaan unsur sel ganin yang terbawa dalam darah f). 4. Amnio Senetsis Penapisan Genetik (DNA) atau DNA screening Kehamilan yang terjadi akibat hubungan sexual diluar nikah. Hubungan sex di luar ikatan perkawinan, menurut norma sosial dan masyarakat serta agama dianggap buruk. Dalam masyarakat yang lebih modern pun, hubungan sex di luar nikah dan terus berlangsung perbuatan semacam itu, membuat kehamilan yang terjadi sebenarnya bukan merupakan kehamilan yang diinginkan 5. Kegagalan kontrasepsi C. KOMPLIKASI PREGNANCY a). Keguguran atau aborsi b) Kehamilan luar kandungan (kehamilan ektopik) c) BBLR d) Anemia pada ibu hamil e) Gangguan fsikologis D. PENANGANAN PREGNANCY
  • 7. 4 Menangani sesegera mungkin jika terjadi kimplikasi yang dapat mengancam jiwa ibu dan janin Memberikan bimbingan dan konseling pada ibu hamil Memberikan pendidikan sex education sedini mungkin pada WUS.Memberikan penyuluhan pada orangtua untuk lebih memperhatikan pergaulan putra putri mereka E. PENGERTIAN ABORSI Aborsi adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan atau biasa disebut keguguran, kehamilan yang tidak diinginkan sebagian besar diselesaikan dengan aborsi. Meskipun ada sebagian besar yang melanjutan kehamilannnya perdebatan tentang aborsi pada umumnya didasari anggapan bahwa aborsi adalah identik dengan pembunuhan karena janin dianggap sebagaiu makhluk yang bernyawa. F. ALASAN ABORSI DILAKUKAN Beberapa alasan kenapa aborsi dilakukan antara lain : - Kemanusiaan - Agama - Ekonomi - Kesehatan G. MACAM-MACAM ABORSI a. keguguran spontan yaitu keguguran yang terjadi tanpa ada unsur tindakan dari luar dan kekuatan sendiri. b. keguguran buatan yaitu keguguran yang sengaja dilakuakan untuk megakhiri kehamilan H. PENYEBAB KEGUGURAN 1. Faktor pertumbuhan hasil konsepsi Kelainan pertumbhan hasil konsepsi dapat menimbulkan kematian janiunn cacat bawaan yang menyebabkan hasil konsepsi di keluarkan. Gangguan pertumbuhan hasil konsepsi dapat terjadi arena: Ø Faktor kromosom
  • 8. 5 Ø Faktor lingkungan endometrium Ø Pengaruh luar 2. Kelainan pada plasenta a) Infeksi pada plasenta dengan berbagai sebab sehingga plasenta tidak dapat berfungsi. b) Gangguan pembuluh darah plasenta, dianntaranya pada diabetes mellitus c) Hipertensi menyebabkan gangguan peredaran darah plasenta sehingga menimulkan gangguan. 3. Penyakit ibu Penyakit ibu dapat secara langsung mengganggu pertumbvuhan janin dalam kandungan melalui plasenta. 1. Penyakit infeksi seperti pneumonia, tifus abdominalis, malaria, asites 2. Anemia 3. Penyakit menahun, seperti hipertensi, penyakit ginjal, penyakit hati, penyait PM 4. Kelainan yang terdapat dalam rahim. I. TANDA- TANDA KEGUGURAN Terjadi perdarahan banyak atau sedikit üntuk Dapat diikuti dengan peneluaran hasil konsepsi disertai sakit perut dan Pemeriksaan hasil tes hamil dapat masih positif atau negative J. PENANGANAN ABORSI Upaya untuk menghilangkan hasil konsepsi dapat dilakuakan berdasarkan : 1. Indikasi medis Yaitu menhilangkan kehamilan atas indikasi ibu maksudnya yaitu untuk menyelamatkan jiwa ibu. Indikasi medis tersebut antara lain: Ibu dengan penyakit jantung, ginjal atau hati yang berat Ibu dengan gangguan jiwa Ibu dnegan gangguan pertumbuhan dan perkemnbangan dalam rahim
  • 9. 6 Ibu dengan kelainan bawaan berat pada pemeriksaan ultrasonografi. 2. Indikasi Sosial yaitu pengguran kandungan dilakukan atas dasar aspek sosial karena : · Menginginkan jenis kelamin tertentu Tidak ingain punya anak Jarak terlalu pendek Belum siap untuk hamil Kehamilan yang tidak diinginkan Berdasarkan pelaku pengguran kandungan dikelompokan menjadi: 1. Keguguran buatan terapeutik yaitu keguguran kandungan yang dilakukan tenaga medis secara legal berdasarkan indikasi medis 2. Keguguran buatan illegal yaitu pengguran kandungan yang dilakuakan tamnoa dasar hukum/ melawan hukum berdasarkan gambaran klinisnya keguguran dibagi menjadi: 1. Keguguran yang terancam. Kondisi ini kemungmkinan akibat perdarahan dari rahim yang terjadi sebelum usia kandungan 20 minggu, tapi posisi serviks tertutup dan janin masih hidup. 2. Keguguran yang tak bisa dihindarkan. Kondisi ini jika ada perdarahan dari uterus dan terjadi pembukaan serviks sebelum usia kehamilan 20 minggu, tapi baik plasenta ataupun janin sudah keluar dari tubuh sang ibu. Kemungkinan akibat selaput yang ada di sekeliling janin sudah pecah atau rusak. 3. Keguguran tidak lengkap. Kondisi ini terjadi jika sebagian dari janin atau plasenta sudah ada yang keluar dari tubuh, tapi sebagian lagi masih berada di dalam rahim ibunya. 4. Keguguran lengkap. Kondisi ini terjadi jika janin dan semua membran di sekitar janin serta plasenta telah sepenuhnya keluar dan leher rahim telah menutup sebelum usia kandungan
  • 10. 7 mencapai 20 minggu. 5. Keguguran yang berulang. Seorang perempuan dikatakan keguguran berulang jika telah mengalami keguguran sebanyak tiga kali secara berturut-turut. Sekitar 1 persen perempuan mengalami keguguran berulang. 6. Keguguran yang suram atau kehamilan anembryonic. Kondisi ini terjadi jika terbentuk sebuah kantung kehamilan di dalam rahim, tapi tidak ada janin yang tumbuh hingga usia kandungan mencapai 7 minggu. 7. Keguguran akibat infeksi. Kondisi ini biasanya menimbulkan risiko kesehatan terutama bagi ibunya. Keguguran ini terjadi akibat adanya infeksi pada rahim yang menyebabkan penyebaran infeksi ke seluruh tubuh. Gejalanya meliputi perdarahan vagina, sakit perut, demam, menggigil dan kelelahan. Jika kehamilan berakhir setelah usia kandungan 20 minggu, maka tidak lagi disebut dengan keguguran meskipun bayi yang dilahirkan meninggal. KOMPLIKASI a) Infeksi infeksi lebih sering terjadi pada abortus buatan, dimana pada saat tindakan dilakukan tidak memperhatikan asepsis dan antisepsis, hal ini menyebabkan bakteri dan kuman menyebar masuk ke peredran/ peritoneum. b) Perdarahan abortus biasanya disertai perdarahan, perdarahan bisa sedikit / banyak perdarahan akan bertambah banyak jika masih ada sisa, hasil konsepsi. Hal ini dilakuakan dengan pengosongan uterus dari sisa “hasil konsepsi”. Perdarahan yang banyak jika tidak segera diatasi dapat menyebabkan kematian. c) Perforasi/ perlukaan Perforasi yang terjadi ada waktudilatsqai dan koretase yang dilakukan oleh tenaga yang tidak ahli seperti bidan dan dukun. Dengan adanya dugaan/ kepastian terjadi perforasi maka penjahitan luka tersebut
  • 11. 8 harus segera tergantung dari luas dan bentuknya. d) Syock syock pada abortus bisa terjadai disbabkan oleh: · perdarahan yang banyak (Haemorragic) · infeksi berat. PENCEGAHAN A a. Ibu Hamil Seorang wanita yang mempunyai riwayat abortus dan ingin langsung hamil lagi. Sebaiknya menunda kehamilan berikutnya sampai ia benar-benar pulih. Jika wanita itu sudah terlanjur hamil maka ia hartus hati-hati menjaga kehamilannya. Hal ini dapat dilakukan dengan: 1. Selalu memeriksakan kehamnilanya ke bidan/ dokter 2. Memenuhi kebutuhan nurisi iu hamil 3. Tidak dilakukan pekerjaan yang berat 4. Istirahat yang cukup b. Pra Nikah Aborsi sering terjadi pada pra nikah. Aborsi pra nikah dapat dicegah dengan tidak boleh melakukan hubungan sexual diluar nikah. Jika kehamilannya, maka kehamilan sebaiknya dipoertahankan dan menjaga kehamilannya. K. HUBUNGAN ANTARA UNWANTED PREGNANCY AND ABORSI Sebagian orang berpikiran bahwa penyelesaian dari kehamilan yang tidak diinginkan (nwanted pregnancy) hanyalah dengan aborsi . padahal kenyataanya , kehamilan itu banyak juga yang diteruskan hingga dilahirkan meskipun selanjutnya bayiitu ada yang dibuang atau diserahkan kepada keluarga lain. Adapun UU yang berhubungan dengan tindakan aborsi adalah UU no. 23 tahun 1992 yaitu tentang kesehatan, menyatakan bahwa:
  • 12. 9 Tindakan medis dalam bentuk pengguguran kandungan dengan alasaan apapun, dilarang arena bertentangan dengan norma hukum, agama, kesusilaan, dan norma kesopanan. Namun dalam keadaan darurat. Sebagai upaya menyelamatkjann jiwa ibu dan atau janin yang dikandungnya, dapat diambil tindakan medis tertentu. Selain itu, pasal yang menerangkan mengenai Aborsi antara lain: I. Pasal 299 KUH Pidana 1. Barang siapa dengan sengaja mengonbati seorang wanita atau menyuruh sseorang wanita supaya diobati dengan memberitahu atau menerbitkan pengharapan bahwa oleh karena pengobatan itu dapat gugur kandunganya. Dipiudanan dengan pidana penjara selama lamanya empat tahun atau dengda sebanyak –banyaknya empat puluh lima rupiah. 2. Kalau yang bersalah berbuat karemna mencari keuntungan, atau melakukan kejahatan itu ebagai mata pencaharian atau kebiasaan atau kalau ioa seorang dokter, bidan atau juru obat pidaba dapat ditambah sepertiganya. 3. Kalau yang bersalah melakukan kejahatan itu dalam pekerjaannya, maka dapat dicabut 4. haknya melakuakan pekerjaan itu. II. Pasal 346 KUH pidana “Wanita yang dengan menyebabkan gugur atau mati kandungannya, atau , menyuruh orang lain meneyebakan itu, dipidana penjara selama-lamanya empat tahun. Bagi beberapa orang, „tindakan medias tertentu “ yang tercantum dalam UU No. 23 tahun 1992 memang ditafsirkan sebagaui aborsi. Tetap di sisi lain , pengadilan atau pemerinytah dapat saja menafsirkanya sebagai tiundakan lain selain aborsi. Selain ini UU memandang, bahwa aborsi merupakan tindakan pidana. Meskipun begitu, praktek aborsi bukan merupakan barang baru lagi. L. PENYELESAIAN Di masyarakat, keghadiran bay dari kehamilan yang tidak diinginkan sebagian besar diselesaikan dengan cara pengguguran , diteruskan kehamilan tetapi atau bahkan dengan aborsi.
  • 13. 10 Aborsi dilegalkan apabila dengan melihat alasan-alasan: 1. Kesehatan 2. Korban perkosaan Tetapi sebenarnya dengan alasan apapun, aborsi tetap tidak di legalkan menurut hukum manapun norma yang ada. BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Unwanted pregnancy adalah kehamilan yang tidak diinginkan oleh orang tua si janin baik ayah maupun ibu karena alasan psikologis maupun fisik. Aborsi adalah hasil konsepsi janin dapat hidup diluar kandungan secara paksa. Aborsi selalu ijadikan sebagai satau-satunya jalan penyelesaian dai kehamilan yang tidak sebagai ibu dan si janin sangat besar. Baik secara psikologis (mereka telah melakukan pembunuhan), maupun fisik (dapat menimbulkan kemandulan) dan norma (masyarakat jadi tahu bahwa “dia “ telah melakuakan tidndakan asusila) 3.2 SARAN Setelah membuat kesimpulan , maka penbulis mempunyai beberapa saran: 1. Jangan melakukan aborsi dengan alasan apapun 2. Berikan penyyuluhan tentang kesehatan reproduksi sedini mungkin. 3. Jelaskan bahwa, aborssi bukan sebuah solusi, tapi sebuah masalah-masalah yang menimulkan masalah baru. 4. Kalau sudah resmi menjadi suami istri dan belum ingiun mempunyai anak harus benar-benar 11
  • 14. menggunakan alat konrasepsi. 5. Mencegah berhubungan sex sebelum nikah