tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cibinong T.A. 2017/2018
1. Pengelolaan Sumber Daya Air
Anggota Kelompok :
Eka Prasetyo
Deva Anastasya
Fernando Samosir
Gabriella Sandra
Michelle Maharani
William Paschalino
2. PENGERTIAN
Pengelolaan Sumber Daya Air adalah upaya
merencanakan , melaksanakan, memantau, dan
mengevaluasi penyelenggaraan konservasi sumber
daya air, pendayagunaan sumber daya air dan
pengendalian daya air rusak.
Pengertian lain, Pengelolaan Sumber Daya Air
didefinisikan sebagai aplikasi dari cara struktural
dan non struktural untuk mengendalikan sistem
sumber daya air alam dan buatan manusia untuk
kepentingan atau manfaat manusia dan tujuan
lingkungan.
3. Pengelolaan sumber daya air dilaksanakan dengan memperhatikan
keserasian antara konservasi dan pendayagunaan, antara hulu dan hilir, antara
pemanfaatan air permukaan dan air tanah, serta antara pemenuhan kepentingan
jangka pendek dan kepentingan jangka panjang. Dalam hal ini pembangunan
ketersediaan air baku berskala kecil akan lebih diutamakan agar rakyat kecil
lebih dapat menikmatinya. Prioritas utama pada pemenuhan kebutuhan pokok
rumah tangga terutama di wilayah rawan defisit air, wilayah tertinggal, dan
wilayah strategis.
Pengendalian daya rusak air terutama diarahkan untuk
penananggulangan banjir dengan menggunakan pendekatan vegetatif melalui
konservasi sumberdaya air dan pengelolaan daerah aliran sungai.
Penanggulangan banjir haruslah sudah diutamakan, demikian pula pengelolaan
bencana kekeringan.
4. Dalam rangka mewujudkan pengelolaan sumberdaya air secara
terpadu (IWRM) ada tiga criteria utama yang dijadikan acuan,
yaitu:
• Efisiensi ekonomi.
• Keadilan.
• Keberlanjutan (sustainablility) lingkungan dan ekologi.
5. FUNGSI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
Alokasi Air
Pengendalian Pencemaran
Pemantauan Sumber Daya Air, Penggunaan dan Pencemaran Air
Pengelolaan Informasi
Pengelolaan Ekonomi dan Keuangan
7. Salah satu cara yang harus diperhatikan dalam pengelolaan air adalah
pengelolaan yang berdasarkan pada ‘watershed’ (Daerah Aliran Sungai/DAS). Daerah
aliran sungai adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai
dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air
yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat
merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang
masih terpengaruh aktivitas daratan.
Dengan pengelolaan air berdasarkan DAS maka diharapkan akan tercipta
kesinambungan sumber daya air. Pengelolaan air pada suatu daerah tidak bisa begitu saja
hanya memperhatikan variabel–variabel hidrologis pada wilayah itu saja. Bahkan,
pengelolaan Waduk Saguling untuk keperluan PLTA, misalnya, tidak bisa hanya
memperhatikan variabel–variabel disekitar waduk. Seluruh masalah pengelolaan sumber
daya air harus memperhitungkan keseluruhan DAS karena bagaimanapun juga bahkan
sebuah titik di ujung terluar DAS pun memiliki pengaruh terhadap keberadaan dan
kualitas air di sungai utama. Jadi, Pengelolaan sumber daya air yang bersifat parsial harus
ditinggalkan.
8. ASPEKAspek Pengelolaan
Pada umumnya pengelolaan sumberdaya air (khususnya air tanah) berangkat hanya dari
satu sisi saja yakni bagaimana memanfaatkan dan mendapatkan keuntungan dari adanya
air. Namun untuk tidak dilupakan bahwa jika adanya keuntungan pasti ada kerugian.
Aspek Pemanfaatan
Hal ini biasanya terlintas dalam pikiran manusia jika berhubungan dengan air. Baru setelah
terjadi ketidakseimbangan antara kebutuhan dengan air yang tersedia, maka manusia
mulai sadar atas aspek yang lain.
9. Aspek Pelestarian
Agar pemanfaatan tersebut bisa berkelanjutan, maka air perlu dijaga kelestariannya baik
dari segi jumlah maupun mutunya. Menjaga daerah tangkapan hujan dihulu maupun
daerah penambilan merupakan salah satu bagian pengelolaan. Sehingga perbedaan debit
air musim kemarau dan musim hujan tidak besar. Demikian pula menjaga air dari
pencemaran limbah.
Aspek Pengendalian
Dalam pengelolaan air tanah tidak boleh dilupakan adalah pengendalian terhadap daya
rusak yang berupa pencemaran air tanah. Dalam pengelolaan air tanah, aspek-aspek
penting tesebut, harus menjadi satu kesatuan, tidak dapat dipisahkan satu dengan yang
lainnya. Salah satu aspek saja terlupakan akan mengakibatkan tidak lestarinya
pemanfaatan air dan bahkan akan membawa akibat buruk.
10. Untuk mencapai tujuan penggunaan sumberdaya air secara berkelanjutan
diperlukan perubahan paradigma penyusunan strategi pengelolaan sumberdaya air yang
tidak terbatas pada “managemen air” tapi perlu digeser menjadi : ”managemen ecosistem
sumberdaya air” baik lingkungan alam maupun sosial.
Usaha-usaha tersebut sercara rinci dijabarkan dalam bidang prioritas program sebagai berikut :
Evaluasi Cadangan Dan Kebutuhan Sumberdaya Air
Cadangan sumberdaya air bersumber dari potensi air yang berasal dari curah hujan, air
permukaan dan air tanah. Dengan demikian ketersediaan sumberdaya air sangat tergantung
dari berbagai factor. Managemen air hujan merupakan salah factor yang penting dan utama.
Kegiatan managemen air hujan mencakup berbagai hal,yaitu :
(a) upaya agar air hujan lebih banyak tertahan dan masuk tanah
(b) air hujan ditampung di permukaan
(c) air hujan dikelola masuk saluran air untuk dimanfaatkan berbagai kepentingan
pembangunan
(d) air hujan dimanfaatkan tanaman yang yang dapat meningkatkan nilai tambah, yaitu
dikembalikan ke udara.
11. Perbaikan Mutu Sumberdaya Air
Akibat penurunan kualitas air yang berkelanjutan, bukan saja secara langsung dapat merugikan kegiatan
produksi perikanan, tapi beban biaya yang akan semakin besar untuk menjadikan lingkungan
air nyaman untuk kehidupan manusia itu sendiri. Belum lagi dampak negatif terhadap perubahan
keanekaragaman jenis fauna dan flora di perairan yang kualitasnya menurun karena telah berada diluar
kemampuan lingkungan untuk melakukan pemurnian alami (self purification). Akibatnya akan terjadi
penimbunan sebagian besar limbah, sehingga penurunan kualitas sumberdaya air akan
semakin memperburuk mutu air secara berkelanjutan.
Tujuan pengelolaan mutu sumberdaya air adalah sebagai berikut :
1. Mengatur sistem pembuangan limbah domestik (konsumen rumahtangga) maupun industri,
termasuk limbah pertanian, peternakan, perikanan dan lainnya yang didukung dengan kampanye
penyadaran masyarakat luas, khususnya masyarakat industri, petani, rumahtangga dan masyarakat luas
dalam peningkatan mutu air untuk kesehatan maupun persyaratan perdagangan global
2. Melakukan kajian, evaluasi dan pengembangan teknologi pengendalian limbah dan perbaikan mutu
air, termasuk penyebarluasan IPTEK melalui penyuluhan penggunaan air yang sehat untuk setiap
peruntukan
3. Penegakan aturan pengendalian limbah cair atau padat menurut kriteria kesehatan dan
memberikan pinalti setiap bentuk pelanggaran secara tegas dan konsisten
12. Distibusi Sumberdaya Air Di Daerah
Investasi industri di berbagai daerah ternyata tidak menyebar rata, karena pertimbangan
prasarana ekonomi yang tersedia di lokasi industri. Pada umumnya perkembangan
industri tumbuh pesat di berbagai kota besar seperti Jakarta, Surabaya dan di kota-kota yang
berdekatan dengan fasilitas prasarna ekonomi yang diperlukan. Dalam pelaksanaan pembangunan
industri tersebut, maka memerlukan penyediaan jumlah air yang lebih banyak, sehingga masalah
distribusi ketersediaan air menjadi sangat penting. Jika distribusi penyediaan air tidak memperoleh
perhatian secara memadai, maka akan muncul berbagai kendala dalam pelaksaanaan pembangunan
tersebut, yang pada akhirnya akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi selanjutnya.
Disamping itu, akibat pemusatan industri telah tumbuh di kota-kota besar, maka akan
memacu arus pendatang yang pada waktunya akan juga memerlukan penyediaan air yang makin
meningkat. Yang berarti kebutuhan air di kota besar akan bertambah. Mengingat perkembangan
industri di Indonesia memusat di Pulau Jawa, maka hasil berbagai analisa dikhawatirkan pada
akhir tahun 2025, Pulau Jawa secara keseluruhanakan menghadapi krisis air, diduga akan defisit
lebih dari 130 juta m3 per tahun. Untuk mengantisipasi kondisi kritis tersebut, maka pengelolaan
dalam penyediaan dan distribusi air secara efisien sejak dini harus telah dipersiapkan.
13. Program Strategi sistem pengelolaan sumberdaya air antara lain :
1. Pengembangan Konservasi Sumber daya Air Program ini bertujuan meningkatkan
produktivitas pemanfaatan sumber daya air melalui peningkatan efisiensi dan efektifitas prasarana
pengairan, mendaya gunakan sumber daya air bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Di
samping itu program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang masih
hidup di bawah garis kemiskinan dan terisolir. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu dukungan
kebijaksanaan pembangunan di wilayah DAS dan areal resapan air lainnya, khususnya di bagian
hulu dan bantaran sungai.
2. Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku Program ini bertujuan untuk meningkatkan
penyediaan air baku dan produktivitas prasarananya untuk memenuhi kebutuhan air bagi hajat
hidup rakyat banyak, baik di daerah perkotaan maupun pedesaan. Program ini juga bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang masih hidup di bawah garis kemiskinan di
pedesaan dan di daerah terisolir.
3. Program Pengelolaan Sungai, Danau dan Sumberdaya Air lainnya. Program ini bertujuan untuk
melestarikan kondisi dan fungsi sumber air sekaligus menunjang daya dukung lingkungannya,
serta meningkatkan nilai manfaat sumber air sehingga dapat dipergunakan untuk berbagai
kepentingan.
14. Pemanfaatan air untuk pembangkit listriktenaga air
Karena air adalah SDA yang banyak tidak ada polusi serta topografi maka sumber daya air
dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga air. Listrik yang digunakan untuk penerangan,
industry, alat rumah tangga.
Pengelolaan kualitas air dan pengendalian
Pencemaran air untuk mempertahankan dan memulihkan kualitas air yang masuk dan yang
ada pada sumber air.
Hal ini dapat dilakukan dengan memperbaiki kualitas air yang masuk dan yang pada sumber
air,hal ini dapat dilakukan dengan memperbaiki kualitas air pada sumber air dan
prasarana.pengelolaan pencemaran air dilakukan dengan mencegah masuknya pencemaran
air pada sumber air dan prasarana sumber air.
15. Pembiayaan pembangunan sumber daya air
Dana infrastruktur sumber daya air dianggarkan di tingkat pemerintah pusat melalui anggaran
pendapatan dan belanja daerah (APBD). Pengangguran di tingkat pusat dilakukan melalui
koordinasi antara lembaga lembaga yang melibatkan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (
BAPPENAS) dalam mengembangkan rencana kerja pemerintah tahunan. APBN dapat bersumber
dari mata uang lokal, pinjaman, dan hibah dari negara/ lembaga donor.
Saluran irigasi hemat air
Peningkatan kebutuhan air pada daerah yang padat industri serta pada daerah pertanian tidak
merata di Indonesia padahal ketersediaan air melalui siklus neraca air tidak merata pula. Oleh
karena itu, untuk keseimbangan neraca air perlu dikembangkan berbagai teknologi yang dapat
menghemat pemakaian air
1. Saluran pendistribusian air yang efesien sehingga tingkat kebocoran dan kehilangan air
dapat di kurangi
2. Sistem pengairan sawah yang efisien, mengingat pada saat ini persawahan merupakan
pemakai air yang dominan
3. Sistem pengairan sawah secara konvensional yang boros air perlu diperbaiki dan perlu
dikembangkan teknik pengairan dengan system saluran atau pipa yang hemat air