Dokumen ini membahas tentang pengelolaan sumber daya air terpadu di Indonesia. Pengelolaan sumber daya air terpadu dilakukan secara terpadu, menyeluruh, dan berwawasan lingkungan dengan tujuan pemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan. Penerapannya didasarkan pada pola dan rencana pengelolaan sumber daya air terpadu per wilayah sungai yang disusun berdasarkan wilayah administrasi. Keterpaduan dicapai melalui kerja
2. LATAR BELAKANG
Dalam rangka menciptakan aparatur yang memiliki integritas dan profesional salah
satu caranya yaitu dengan mengikutsertakan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam
sebuah pembinaan/pelatihan. Dengan tujuan supaya ASN memiliki kompetensi berupa
pengetahuan, keterampilan, pola pikir, sikap dan perilaku yang dibutuhkan dalam
melaksanakan tugas dan fungsi dengan sebaik-baiknya terutama dalam kegiatan
Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu.
3. AIR
Air adalah semua air yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah,
seperti air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang berada di darat, yang
selalu bergerak mengikuti pola pergerakan/siklus tertentu.
4. SIKLUS HIDROLOGI
Siklus hidrologi adalah siklus air yang tidak pernah berhenti melalui proses kondensasi,
presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Mengingat sebagian besar air di bumi berada di
lautan maka, proses pergerakan atau siklus tersebut pada umumnya dimulai dari
permukaan laut, dimana terjadi penguapan air laut akibat energi panas matahari. Slain
itu, penguapan juga banyak terjadi pada air yang berada di daratan.
5.
6. AIR PERMUKAAN
Air permukaan adalah semua air yang terdapat pada permukaan tanah, seperti air
sungai, air saluran (stream), mata air (spring), air danau, air waduk, air telaga, dan air
di kolam retensi. Air permukaan ini dapat berasal dari air hujan, lelehan salju, dan
aliran yang berasal dari air tanah.
7. AIR PERMUKAAN
Sifat dan Karakteristik Daerah Aliran Sungai yang berpengaruh terhadap air permukaan,
meliputi :
a. Luas dan Bentuk Daerah Aliran Sungai
b. Kondisi Topografi
c. Tataguna Lahan
8. AIR TANAH
Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah
permukaan tanah.
9. CEKUNGAN AIR TANAH
Daerah aliran tanah atau cekungan air tanah (akuifer) merupakan suatu wilayah yang
dibatasi oleh batas-batas hidrogeologis, tempat dimana semua kejadian hidrogeologis
berlangsung, seperti proses pengimbuhan, pengaliran dan pelepasan air tanah.
10. Cekungan air tanah dibedakan atas 2 kondisi :
a. Cekungan air tanah bebas (confines aquifer)
b. Cekungan air tanah tertekan (unconfined aquifer)
CEKUNGAN AIR TANAH
11. SUMBER DAYA AIR
Sumber daya air adalah air, sumber air, dan daya air yang dikandung di dalamnya,
dimana sumber air adalah tempat atau wadah air alami dan atau buatan yang terdapat
pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah.
Sumber Daya Air harus dikelola secara menyeluruh, terpadu, dan berwawasan
lingkungan dengan tujuan untuk mewujudkan pemanfaatan sumber daya air yang
berkelanjutan guna kemakmuran rakyat.
12. PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
Pengelolaan sumber daya air adalah upaya untuk merencanakan, melaksanakan,
memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan konservasi sumber daya air,
pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air.
13. PILAR PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
c. Pengendalian Daya Rusak Air
d. Pemberdayaan Masyarakat
e. Sistem Informasi Sumber Daya Air
a. Konservasi Sumber Daya Air
b. Pendayagunaan Sumber Daya Air
14. FUNGSI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
Fungsi dari pengelolaan sumber daya air, meliputi :
a. Fungsi Sosial
b. Fungsi Lingkungan Hidup
c. Fungsi Ekonomi
15. KEWENANGAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
Kewenangan pengelolaan sumber daya air dapat dikelompokkan atas :
a. Kewenangan Pemerintah Pusat
b. Kewenangan Pemerintah Provinsi
c. Kewenangan Pemerintah Kabupaten/ Kota
16. PENGELOLAAN & PEMANFAATAN SUMBER DAYA AIR
Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya air secara terpadu dan menyeluruh,
antara lain berupa :
a. Pengembangan daerah irigasi
b. Pengembangan air tanah untuk irigasi
c. Pengembangan sistem drainase
d. Penyediaan air baku untuk rumah tangga dan industri
e. Transportasi air
f. Pembangkit listrik tenaga air
g. Perikanan dan perlindungan satwa
h. Rekreasi air
i. Pengendalian pencemaran air dan gulma air
j. Pengendalian erosi dan sedimen
k. Pengendalian banjir
l. Pengendalian kekeringan
17. PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI
Pengelolaan daerah aliran sungai adalah pengelolaan sumber daya alam yang terbarui
pada suatu daerah aliran sungai seperti, vegetasi, tanah dan air sehingga dapat
memberikan manfaat yang optimal dan berkesinambungan.
Sasaran daerah aliran sungai yaitu, daerah-daerah yang secara alami berpotensi
terhadap terjadinya kerusakan lingkungan, khususnya erosi lahan di bagian hulu dan
tengah aliran sungai dan memiliki kemiringan lebih besar dari 8%.
18. POLA PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI
Pola pengelolaan daerah aliran sungai didasarkan atas :
a. Landasan Institusional
b. Landasan konsepsional
c. Landasan Operasional
19. LINGKUP PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI
Lingkup pengelolaan daerah aliran sungai, mencakup :
a. Daerah Tangkapan Air
b. Pengelolaan Sumber Daya Air
c. Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Pengairan
d. Pengendalian Banjir
e. Pengelolaan Lingkungan Sungai
f. Pemberdayaan Masyarakat
20. KEGIATAN PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI
Kegiatan pengelolaan daerah aliran sungai, meliputi :
a. Pengelolaan Vegetasi
b. Pengelolaan Lahan
c. Pengelolaan Air
d. Pembinaan Aktivitas Masyarakat
21. KEBIJAKAN PSDAT DI INDONESIA
Kebijakan pengelolaan sumber daya air terpadu diatur dalam banyak Peraturan Menteri
PUPR yang mencakup 7 sektor SDA
22. PENERAPAN PSDAT DI INDONESIA
Penerapan pengelolaan sumber daya air terpadu di Indonesia, selalu didasarkan
kepada pola dan rencana PSDAT. Pola dan rencana tersebut berfungsi sebagai
pengarah dalam pengelolaan sumber daya air terpadu.
Pola dan rencana PSDAT disusun berdasarkan Wilayah Sungai (WS). WS di Indonesia
dipilah menjadi lima kategori berdasarkan posisinya berdasarkan wilayah administratif
pemerintahan, diantaranya :
1. WS di dalam satu wilayah kabupaten/kota
2. WS di dalam suatu provinsi atau lintas wilayah kabupaten/kota
3. WS lintas wilayah provinsi
4. WS lintas wilayah negara
5. WS strategis nasional
23. KETERPADUAN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR TERPADU
Keterpaduan dalam pengelolaan sumber daya air terpadu merupakan bentuk sinergi
kelembagaan antara pemerintah pusat dan daerah.
Seperti yang dijelaskan dalam lampiran C UU No. 23 tahun 2014 bahwa pengelolaan
SDA terletak pada beberapa WS, diantaranya WS lintas negara, WS lintas
kabupaten/kota, dan WS dalam satu kabupaten/kota.
Maka pada akhir tahun 2005, Kementerian PUPR membentuk Unit Pelaksana Teknis
pengelolaan SDA pada setiap WS. UPT tersebut diberi nama Balai Besar Pengelolaan
Wilayah Sungai (BBWS) dan Balai Wilayah Sungai (BWS).