3. • Latar Belakang
Air adalah komponen utama kehidupan makhluk di bumi ini. Setiap
makhluk hidup tentunya membutuhkan air. Air dibutuhkan manusia dalam
kehidupan sehari-hari seperti minum, mandi, mencuci, dan memasak.
Seiring dengan perkembangan jumlah penduduk maka semakin besar pula
kebutuhan untuk memperoleh air. Permasalahan yang ada adalah
terjadinya kekeringan di musim kemarau dan banjir di musim penghujan,
dan kondisi aliran sungai pada saat musim hujan mempunyai debit yang
sangat besar.
Besaran debit yang lewat tersebut tidak ada manfaatnya bahkan
sering sekali menjadi masalah baik sepanjang alur sungai itu sendiri
maupun daerah-daerah disekitarnya.Sedangkan di saat-saat musim
kemarau alur sungai mempunyai debit yang sangat minim. Daerah-daerah
disekitarnya kering, pertanian dan perkebunan kurang air.
Kesenjangan kondisi akibat perubahan musim tersebut perlu
dilakukan pengkajian, supaya besaran debit yang terjadi bisa dimanfaatkan
dan tidak menjadi masalah lagi. Sehingga ketersedian air pada saat musim
hujan tidak berlebihan dan pada saat musimkemarau tidak terlalu
kekurangan. Salah satu pendekatan dalam pemecahan masalah ini perlu
dibuat sebuah bangunan penampung air di alur sungai tersebut, yaitu
bendungan atau waduk. Bendungan atau waduk tidak saja sebagai
tampungan air pada saat musim hujan tetapi dapat dimanfaatkan untuk
tujuan lainnya
4. Sebagai upaya menjaga kelestarian air maka berbagai usaha telah
dilakukan baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Upaya non fisik
diantaranya pembuatan peta potensi catchmen area, mengatur penggunaan
DAS, pembuatan master plan pengendalian banjir dan mekanisme
perijinan alih fungsi lahan yang ketat. Upaya fisik diantaranya
pembangunan bendungan dan waduk yang diharapkan dapat menampung
laju air sungai sehingga dapat meresap ke dalam tanah serta berfungsi
sebagai pengendali banjir di daerah hilir.
Pada dasarnya bendungan adalah kontruksi bangunan yang
digunakan untuk menampung air. Hasil tampungan air berupa genangan
itulah yang dinamakan waduk. Jadi bendungan dan waduk merupakan satu
kesatuan sistem yang berhubungan. Di Indonesia, keberadaan waduk
memberikan manfaat bagi kehidupan manusia dalam bidang pertanian,
energi, supaya air baku, pariwisata dan pengendalian banjir. Di sisi lain
keberadaan waduk dapat merugikan manusia terutama bagi mereka yang
terkena dampak relokasi.
5. • Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah
▫ Apa yang dimaksud dengan waduk?
▫ Apa saja komponen-komponen yang terdapat dalam waduk?
▫ Apa saja manfaat akibat adanya pembangunan waduk?
▫ Apa saja permasalahan-permasalahan yang ditimbulkan akibat
keberadaan waduk?
▫ Bagaimana cara pemeliharaan waduk agar tetap bekerja secara optimal?
▫ Alternatif apa saja yang ditawarkan oleh Pemerintah dalam upaya
konservasi sumber daya air?
6. • Tujuan penulisan
Berdasarkan latar belakang masalah, maka paper ini bertujuan
untuk
▫ Mengetahui pengertian dari waduk
▫ Mengetahui komponen-komponen dari waduk
▫ Mengetahui manfaat waduk
▫ Mengetahui permasalahan yang ditimbulkan, dan bagaimana cara penanggulangannya
▫ Mengetahui cara pemeliharaan waduk, agar tetap bekerja secara optimal
▫ Menjabarkan alternatif dalam upaya konservasi sumber daya air
8. • Waduk dan Komponen Waduk
Waduk sering disebut danau buatan yang besar. Menurut Komisi
DAM dunia bendungan/waduk besar adalah bila tinggi bendungan lebih
dari 15 m. Sedangkan embung merupakan waduk kecil dan tinggi
bendungannya kurang dari 15 m. Sistem tata air waduk berbeda dengan
danau alami. Pada waduk komponen tata airnya pada umumnya telah
direncanakan sedemikian rupa sehingga volume, kedalaman,
luas, presepitasi, debit inflow/outflow dan waktu tinggal air diketahui
dengan pasti. Waduk memiliki beberapa komponen yaitu :
9.
10. 1. Waduk
2. Bendungan (DAM)
Bendungan (DAM) adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju
air menjadi waduk. Seringkali bendungan juga digunakan untuk
mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air. Kebanyakan
Dam juga memiliki bagian yang disebutpintu air untuk membuang air yang
tidak diperlukan secara bertahap atau berkelanjutan. DAM berfungsi untuk
menahan atau membelokkan arah aliran air.
3. Pelimpah (Spillway)
Bangunan air yang bernama spillway ini mempunyai kegunaan untuk
mengendalikan tinggi air pada waktu saat terjadinya banjir, dimana
pengendalian spillway ini yakni dengan mengatur kedudukan pintunya.
Pada saat terjadi hujan dengan curah yang tinggi, maka kemungkinan
permukaan air untuk itu guna menghindari meluapnya air yang tinggi
tersebut maka dapat diatasi dengan membuka pintu spillway agar
kedudukan air pada waduk dalam keadaan stabil. Selain itu spillway juga
berfungsi mengurangi banyak sedimen yang masuk ke dalam waduk
dengan cara yang sama yakni mengatur buka dan tutupnya pintu
air spillway. Konstruksi bangunan pelimpah terbuat dari beton, urugan
batu, urugan tanah atau gabungan dari ketiganya.
11. 4. Tailrace Outlate (Pintu Keluar Saluran Akhir)
Suatu konstruksi khusus tempat keluarnya air dari spillway atau air
buangan rumah pembangkit. Konstruksinya dari beton.
5. Pembangkit listrik (Power House)
Power house hanya terdapat pada bendungan pembangkit listrik, atau
dapat disebut sebagai rumah pembangkit merupakan konstruksi tehnik
khusus yang berfungsi sebagai tempat merubah energi air menjadi energi
listrik yang melalui turbin. Konstruksi umumnya dari beton.
12. • Manfaat adanya Waduk
Pembangunan waduk/bendungan merupakan salah satu upaya dalam
pengelolaan konservasi sumber daya air. Adapun manfaat dari keberadaan
waduk/bendungan adalah sebagai berikut :
1. Penyediaan air baku penduduk
Keberadaan bendungan/waduk dapat dijadikan cadangan ketersediaan air
bagi penduduk ketika musim kemarau telah tiba.
2. Suplay air irigasi daerah persawahan.
Lahan pertanian membutuhkan air secara terus menerus. Ketersediaan air
yang melimpah menjadikan tanaman dapat supply air dan tidak hanya
mengandalkan dari datangnya hujan.
13. 3. Pengendalian banjir.
Melalui bendungan maka laju air dapat dikendalikan sebagai upaya
pengendalian banjir di hilir bendungan.
4. Pengembangan pariwisata.
Keberadaan bendungan/waduk sangat berpotensi dalam pengembangan
pariwisata yang berujung pada peningkatan Pendapatan Asli daerah (PAD)
dan kesejahteraan masyarakat sekitar.
5. Suplay air untuk kegiatan industri.
Kegiatan industri membutuhkan air baku yang relatif banyak. Oleh karena
itu dapat merangsang investor untuk mendirikan industri.
14. • Kendala dalam Pengelolaan Waduk
Pengelolaan sumber daya air di dalam waduk/bendungan tertuang dalam UU No. 7
Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air yang terdiri dari 3 komponen yaitu konservasi,
pemanfaatan dan pengendalian daya rusak air. Namun pada kenyataannya konservasi
sumber daya air masih jauh dari harapan malah semakin rusak baik kualitas maupun
kuantitasnya. Berbagai kendala yang dihadapi dalam pengelolaan sumber daya air
waduk/bendungan antara lain :
a. Banyaknya instansi yang terkait dalam melakukan pengelolaan DAS waduk yaitu setiap
instansi lebih mementingkan ego sektoralnya daripada upaya konservasinya.
b. Banyaknya instansi yang terkait dalam pemanfaatan air waduk sehingga menimbulkan
konflik kepentingan.
c. Perbedaan batas ekologis dan administratif, sehingga ada keengganan pemerintah
tempat berlokasinya waduk untuk melakukan konservasi.
d. Masih lemahnya kapasitas kemampuan instansi pengelola dalam melakukan konservasi.
e. Kurangnya pemahaman dan kesadaran, pengetahuan dan kemampuan, untuk
melakukan konservasi bagi penduduk yang ada di sekitar DAS atau penduduk di sekitar
waduk.
15. • Permasalahan yang ditimbulkan akibat adanya
waduk
Keberadaan bendungan/waduk juga menimbulkan berbagai
permasalahan baik terhadap lingkungan alamiah maupun bagi penduduk.
Berbagai permasalahan tersebut bukan berarti sebagai penghalang tetapi
sebaiknya dijadikan pertimbangan dalam upaya mewujudkan konservasi
sumber daya air. Adapun permasalahan-permasalahan yang dapat
ditimbulkan oleh keberadaan bendungan/waduk adalah sebagai berikut :
a. Keberadaan waduk/bendungan dapat menghilangkan komunitas
setempat.
Kondisi seperti ini berlaku pada area rencana waduk yang terdapat
penduduk di dalamnya. Permasalahan yang sering terjadi adalah
masyarakat setempat harus direlokasi dan terancam kehilangan tempat
tinggal, tanah dan keberlangsungan hidup termasuk mata pencaharian.
b. Keberadaan waduk/bendungan dapat menghilangkan habitat berbagai
jenis hewan.
Hutan, lahan basah, dan habitat lain dibanjiri air. Waduk juga dapat
memisahkan habitat hewan dan menghalangi rute migrasi.
16. c. Keberadaan waduk/bendungan dapat menciptakan permasalahan
kesehatan.
Berbagai penyakit seperti malaria akan meningkat seiring dengan
bertambahnya jumlah nyamuk.
d. Bendungan/waduk dapat membunuh ikan.
Hal ini tentunya akan merugikan masyarakat yang menggantungkan
hidupnya pada ikan di sungai.
e. Hasil panen berkurang
Waduk akan membanjiri lahan pertanian di sekitar sungai atau pinggiran
sungai.
f. Waduk sebagai salah satu faktor penyebab cuaca buruk bagi daerah
sekitarnya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hossain (2009) terdapat
korelasi antara keberadaan bendungan/waduk dengan tingkat curah hujan.
Waduk dapat meningkatkan proses penguapan yang kemudian
meningkatkan kadar kelembapan pada atmosfer. Hal inilah yang
menyebabkan curah hujan di sekitar waduk meningkat.
17. • Alternatif dalam pengupayaan konservasi energi
Dalam rangka menciptakan kondisi air yang dapat memenuhi
berbagai kebutuhan, maka keberadaan bendungan/waduk sangat potensial
untuk dikembangkan. Permasalahan yang paling sulit adalah dampak sosial
dari pembangunan bendungan/waduk. Banyak penduduk yang harus
kehilangan tempat tinggal beserta mata pencaharian. Oleh karena itu,
diperlukan alternatif lain selain bendungan/waduk dalam rangka upaya
konservasi sumber daya air, menghasilkan energi dan mencegah banjir.
Alternatif-alternatif tersebut diantaranya adalah :
18. a. Alternatif konservasi air
Upaya yang dapat dilakukan adalah mengurangi permintaan terhadap air,
menampung air hujan melalui pembuatan sumur resapan, pembangunan
porous paving, pembuatan bendungan kecil di lahan pertanian dan
meningkatkan RTH baik kualitas maupun kuantitasnya serta aplikasi
ecodrainase.
b. Alternatif penghasil energi
Mengurangi kebutuhan energi, meningkatkan kualitas bendungan/waduk
dan tranmisi yang ada, membangun sumber energi lain seperti hydropower
kecil, energi biomassa, energi matahari, tenaga angin dan energi
geothermal.
c. Alternatif pencegahan banjir
Pada dasarnya banjir terjadi karena air permukaan yang melebihi ambang
batas yang tidak terserap ke dalam tanah. Oleh karena itu perlu upaya
perlindungan dan pengembalian area penangkapan air, serta perlunya
sistem peringatan dini terhadap banjir.
20. • Kesimpulan
Keberadaan waduk sangatlah penting bagi kehidupan. Pembangunan
waduk/bendungan merupakan salah satu upaya dalam pengelolaan
konservasi sumber daya air. Dengan adanya waduk memberikan manfaat
seperti sebagai penyediaan air baku bagi penduduk, Suplay air irigasi
daerah persawahan, Pengendalian banjir,pengembangan pariwisata,dan
suplay air untuk kegiatan industri. Namun dibalik sisi positif dengan
adanya waduk, waduk juga menimbulkan permasalahan seperti
Keberadaan waduk/bendungan dapat menghilangkan komunitas setempat,
dapat menghilangkan habitat berbagai jenis hewan, dapat menciptakan
permasalahan kesehatan, dapat membunuh ikan dan lain sebagainya. Oleh
karena itu diperlukan alternatif lain selain bendungan/waduk dalam rangka
upaya konservasi sumber daya air, menghasilkan energi dan mencegah
banjir
21. • Saran
Diharapkan setelah membaca paper ini pembaca menyadari betapa
pentingnya waduk. Sehingga masyarakat lebih peduli terhadap waduk
tersebut, sehingga waduk dapat bekerja secara optimal. Marilah Kita
meningkatan kualitas Pengelolaan sumberdaya perairan waduk secara
optimal dan terpadu.