7. Penangan Limbah Anorganik Padat
• Reduce
Reduce artinya mengurangi atau mereduksi sampah yang
akan terbentuk, memakai barang-barang dengan efesien
sehingga mengurangi jumlah sampah yang dibuang.
• Reuse
Reuse artinya penggunaan kembali sampah-sampah yang
masih dan dapat dimanfaatkan tanpa dilakukan
pengolahan khusus.
• Recycle
artinya daur ulang atau penggunaan kembali limbah yang
masih dapat dimanfaatkan, tetapi harus diberikan
pengolahan tertentu sehingga hasil akhrinya menjadi
barang yang berbeda dengan fungsi yang sama atau
berbeda
a.Reduce (Mengurangi)
b.Reuse (Menggunakan Kembali)
c.Recycle (Mendaur Ulang)
8. • Insenerator
alat yang digunakan untuk membakar sampah
secara terkendali pada suhu tinggi.
Sanitary Landfill
metode penanganan limbah padat dengan cara
membuangnya pada area tertentu.
• Metode galian parit (trenc method)
sampah dibuang ke dalam galian parit yang
memanjang.
9. • Metode area
sampah dibuang di atas tanah yang rendah, rawa, atau
lereng kemudian ditutupi dengan tanah yang diperoleh
ditempat itu.
• Metode ramp
merupakan gabungan dari metode galian parit dan metode
area.
• Penghancuran sampah (pulverisation)
proses pengolahan sampah anorganik padat dengan cara
menghancurkannya di dalam mobil sampah yang dilengkapi
dengan alat pelumat sampah sehingga sampah hancur
• Pengepresan sampah ( reduction mode)
proses pengolahan sampah dengan cara mengepres sampah
tesebut menjadi padat dan ringkas sehingga tidak memakan
banyak tempat.
10. Penanganan limbah organik padat :
• Composting, yaitu penanganan limbah organik
menjadi kompos yang bisa dimanfaatkan
sebagai pupuk melalui proses fermentasi.
• Gas Bio, yaitu pengubahan sampah organik
yang berasal dari tinja manusia maupun
kotoran hewan menjadi gas yang dapat
berfungsi sebagai bahan bakar alternatif.
• Makanan ternak ( Hog Feeding ), adalah
pengolahan sampah organik menjadi makanan
ternak.
11. Pengolahan Limbah Rumah Tangga
1) Pemanfaatan grey water
cairan limbah rumah tangga yang berasal dari hasil cuci- mencuci dan hasil
memasak. Limbah ini harus diberlakkan berbeda dengan limbah yang berasal dari
kotoran manusia. Sehingga limbah greywater tidak boleh di buang di septitank.
Kandungan sabun yang ada di limbah ini, mampu membunuh mikroorganisme atau
bakteri yang bertugas mengurai limbah manusia.
2) Black water
limbah yang berasal dari kotoran manusia. Limbah ini dibuang ke dalam septi
tank yang didalamnya telah terdapat mikroorganisme. Kegunaan mikroorganisme ini
dipakai untuk mengurangi lumpur tinja yang bertumpuk
3) Clear water
cairan yang keluar dari tetesan AC dan kulkas. Pada dasarnya air limbah ini
adalah air bersih yang dapat dipakai untuk mencuci.
12. Pengolahan limbah cair
• Pengolahan Primer
a. Tahap Penyaringan (Screening) Limbah cair yang terkumpul
harus melewati proses penyaringan terlebih dahulu melalui saluran
pembuangan.
b. Tahap Awal (Pretreatment) Setelah melewati proses
penyaringan, maka limbah tersebut akan disalurkan menuju tangki
atau bak yang berfungsi untuk memisahkan pasir dan partikel padat
lain yang berukuran besar
c. Tahap Pengendapan – Setelah melewati proses awal maka
air limbah akan ditampung dalam tangki khusus pengendapan.
d. Tahap Pengapungan (Floation) – Metode terakhir dari
proses pengolahan primer adalah tahap pengapungan. Metode ini
sangat efektif digunakan untuk memisahkan polutan seperti minyak
dan lemak.
13. • Pengolahan Sekunder
a. Tahap Tricking Filter Pada tahap ini, bakteri aerob akan digunakan
untuk menguraikan bahan organik yang melekat dan berkembang pada media
kasar yang berupa batuan kecil atau plastik dengan ketebalan 1-3 mili.
b. Tahap Lumpur Aktif – Pada tahap ini limbah cair yang telah
melewati proses filter akan ditampung pada tangki khusus yang didalamnya
terdapat lumpur yang kaya akan bakteri aerob. Setelah itu limbah akan
disalurkan kembali ke tangki pengendapan yang lainnya sementara itu lumpur
yang mengandung bakteri aerob akan disalurkan pada tangki aerasi.
c. Tahap Lumpur Aktif – Pada tahap ini limbah cair yang telah
melewati proses filter akan ditampung pada tangki khusus yang didalamnya
terdapat lumpur yang kaya akan bakteri aerob. Setelah itu limbah akan
disalurkan kembali ke tangki pengendapan yang lainnya sementara itu lumpur
yang mengandung bakteri aerob akan disalurkan pada tangki aerasi.
d. Tahap Treatment Ponds – Tahap terakhir pada tahap sekunder
adalah treatment ponds atau kolam perlakuan. Pada tahap ini limbah cair
akan ditempatkan pada kolam terbuka dimana didalamnya terdapat alga yang
dapat menghasilkan oksigen.
• Desinfeksi
Bertujuan untuk membunuh dan mengurangi mikroorganisme yang
ada dalam limbah cair.
15. D. Penanganan Limbah Gas, Debu
dan Partikel
1. Pengurangan gas buang
a. Desulfurisasi. Cara ini dapat dilakukan
dengan menggunakan filter basah atau wet
scrubber.
b. Menurunkan suhu pembakaran. Cara
ini dapat dilakukan dengan cara memasang
alat pengubah katalitik dengan tujuan
menyempurnakan pembakaran.
c. Menggunakan bahan bakar alternatif.
Penggunaan bahan bakar alternatif juga
dapat menjadi cara menangani pencemaran
udara oleh adanya limbah gas.
16. 2. Penggunaan metode fisik- kimia
a. Metode fase gas
• Metode ini digunakan untuk menyamarkan bau busuk
yang tidak disukai dengan memberikan bau- bauan
yang enak.
b. Metode fase cair
• Metode ini merupakan metode yang digunakan untuk
penyerapan gas yang memiliki tingkat kelarutan yang
tinggi pada zat cair.
c. Metode fase padat
• Metode ini digunakan untuk penyerapan gas oleh
senyawa penyerap atau adsorban dalam bentuk padat.
d. Metode pembakaran
• Metode ini dilakukan dengan cara membakar langsung
gas senyawa organik pada tingkat suhu yang cukup
sehingga dapat menghasilkan karbondioksida dan air.
17. Dampak
Dampak positif pengolahan limbah
• Pengolahan limbah yang benar akan memberikan dampak
positif, yaitu :
• Limbah dapat digunakan untuk menimbun lahan / dataran
rendah
• Limbah dapat digunakan untuk pupuk
• Limbah dapat digunakan sebagai pakan ternak , baik
langsung maupun mengalami proses pengolahan lebih dulu
• Mengurangi tempat perkembangbiakan penyakit / vektor
penyakit
• Mengurangi kemungkinan terjadinya penyakit menular
• Menghemat biaya pemeliharaan kesehatan karena
masyarakat yang sehat
18. Dampak negatif bila limbah tidak dikelola dengan baik
• Pengolahan limbah yang kurang baik akan memberikan dampak
negatif, seperti :
• Menjadi tempat berkembangbiaknya kuman penyakit / vektor
penyakit
• Menyebabkan gangguan kesehatan seperti sesak nafas, insomnia
maupun stress
• Lingkungan menjadi kotor, bau, saluran air tersumbat, banjir
• Lingkungan menjadi tidak indah dipandang
• Menurunkan minat orang datang ketempat tersebut
• Menaikkan angka kesakitan bagi masyarakat
• Membutuhkan dana besar untuk membersihkan lingkungan
• Menurunkan pemasukan pendapatan daerah karena kurangnya
wisatawan yang berkunjung.