Dokumen tersebut membahas tentang definisi industri menurut UU dan klasifikasi industri berdasarkan cara memperoleh bahan baku, orientasi penggunaan modal dan tenaga kerja, departemen perindustrian, jumlah tenaga kerja, lokasi, dan produktivitas perorangan.
2. Menurut UU No. 5 Tahun 1984 tentang
Perindustrian industri adalah kegiatan ekonomi
yang mengolah bahan mentah, bahan baku,
barang setengah jadi, dan/atau barang jadi
menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi
untuk penggunaannya, termasuk kegiatan
rancang bangun dan perekayasaan industri.
3. 1. Berdasarkan cara memperoleh bahan
baku/mentah
a. Industri ekstraktif
b. Industri non-ekstraktif
c. Industri fasilitatif/industri jasa
2. Berdasarkan orientasi penggunaan modal
atau tenaga kerja
a. Industri padat modal
b. Industri padat karya
KLASIFIKASI INDUSTRI
6. 3. Berdasarkan klasifikasi dari departemen perindustrian
a. Industri kimia dasar
b. Mesin logam dasar
c. Aneka industri
d. Industri kecil
4. Berdasarkan jumlah tenaga kerjanya
a. Industri rumah tangga (1-4)
b. Industri kecil (5-19)
c. Industri menengah (20-99)
d. Industri besar (100 orang lebih)
7. Gambar ini
merupakan Industri
kimia dasar yang
memproduksi kertas
Yang ini pabrik semen
HOLCIM, salah satu
industri kimia dasar
yang berada di
Gunung Putri, Bogor ..
9. 5. Berdasarkan pemilihan lokasi
Market oriented (orientasi pasar)
Man power oriented industry (orientasi kepada tenaga
kerja)
Supply oriented industry (orientasi kepada bahan baku)
6. Produktivitas perorangan
Industri primer
Industri sekunder
Industri tersier
10. LOKASI INDUSTRI
1. Faktor yang menentukan pemilihan lokasi industri
menurut H. Robinson
a. Letak dari sumber bahan mentah untuk produksi
b. Letak dari pasar konsumen
c. Ketersediaan tenaga kerja
d. Ketersediaan pengangkutan atau transportasi
e. Ketersediaan energi
f. Medan wilayah
g. Pajak dan peraturan penjaluran kota
11. JENIS-JENIS LOKASI INDUSTRI
Lokasi industri yang ditetapkan pemerintah
Lokasi yang mengikuti sejarah
Lokasi industri yang mengikuti kondisi alam
Lokasi industri yang mengikuti faktor-faktor
ekonomi
12. AGLOMERASI
1. Aglomerasi primer ; perusahaan yang baru
muncul tidak ada hubungannya dengan
perusahaan lama
2. Aglomerasi sekunder ; jika perusahaan yang
baru beroperasi adalah perusahaan yang
memiliki tujuan untuk memberi pelayanan
pada perusahaan lama
13. FAKTOR PEMICU AGLOMERASI
1. Tenaga kerja yang tersedia banyak yang memiliki
kemampuan dan keahlian yang lebih baik,
dibandingkan di luar daerah tersebut
2. Daya tarik perusahaan bagi perusahaan lain
3. Perkembangan suatu perusahaan dari kecil menjadi
besar, sehingga menimbulkan perusahaan lain ikut
menunjang perusahaan yang membesar tersebut
4. Perpindahan suatu kegiatan produksi dari satu
tempat ke beberapa tempat lain
5. Pemindahan perusahaan lain agar lebih mendekati
sumber bahan untuk aktivitas produksi yang
dihasilkan oleh perusahaan yang sudah ada
sehingga saling menunjang satu sama lain
15. FAKTOR PEMICU DEGLOMERASI
1. Harga buruh yang semakin meningkat di
daerah padat industri
2. Penyempitan luas tanah yang dapat digunakan,
karena sudah banyak dipakai untuk
perumahan dan kantor pemerintahan
3. Harga tanah yang semakin tinggi di daerah
padat
4. Sarana dan prasarana di daerah lain semakin
baik namun harga tanah dan upah buruh
masih rendah
16. WPPI (WILAYAH PUSAT PERTUMBUHAN
INDUSTRI)
Medan, Kuala Tanjung, Pekanbaru, Padang :
gas, minyak bumi, sumber energi
Palembang, Batu Raja, Lampung, Cilegon :
timah, minyak bumi, batu bara, kaolin, kapur
Jawa , bali : sumber energi dan pertanian
Balikpapan , bontang : gas bumi, batubara
Batam , pontianak : jalur perdagangan
internasional, hasil hutamn, gas
Kupang (NTT) : industri kecil, tenaga terampil,
SDA
Papua, halmahera, merauke, biak : hasil laut,
mineral dan hasil hutan