Pengarahan puket ii bidang administrasi umum dan keuangan
1. PENGARAHAN PUKET II BIDANG ADMINISTRASI
UMUM DAN KEUANGAN
STAI SHALAHUDDIN AL AYYUBI JAKARTA
PADA ACARA MASA TA’ARUF MAHASISWA
(MASTAMA) TAHUN AKADEMIK 2010/2011
OLEH: DRS.H.MOH.YA’KUB,MMPd
Sesuai dengan tugas saya sebagai Puket II bidang
Administrasi Umum & Keuangan, saya sudah
menyampaikan kepada seluruh koordinator tentang
Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Puket II dua
minggu setelah Rapat Kerja Pimpinan, dosen dan
karyawan STAISA Jakarta tanggal 16 Januari 2006 di
Universitas Terbuka Jakarta. Namun,pada kesempatan
ini saya hanya akan menitik-beratkan pada persoalan
PEMBIAYAAN PERGURUAN TINGGI yang terkait
langsung dengan pengelolaan administrasi dan
penyediaan sarana dan prasarana.
Undang Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan
Nasional) UU RI No.20 Th.2003 dalam Bab IX pasal
35 ayat 1 menyatakan: “Standar nasional pendidikan
terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan,
tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan
yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala”.
Untuk bisa mencapai mutu pendidikan, katakanlah
sesuai dengan standar minimal nasional pendidikan kita
perlu memerhatikan ,diantaranya pasal 40 UU RI No.20
Th.2003 bahwa pendidik dan tenaga kependidikan
berhak memperoleh penghasilan dan jaminan
kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai dan
memiliki kesempatan untuk menggunakan sarana,
prasarana, dan fasilitas pendidikan untuk menunjang
kelancaran pelaksanaan tugas. Hal ini sangat diperlukan
untuk bisa memenuhi keperluan pendidikan sesuai
dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik,
kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan
peserta didik. Ini semua tidak terlepas dengan persoalan
PEMBIAYAAN.
1
2. Pembiayaan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pada
Bab IX pasal 62 menyatakan: Pembiayaan pendidikan
terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya
personal (ayat 1); biaya investasi satuan pendidikan
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi penyediaan
sarana dan prasaran,.pengembangan sumber daya
manusia, dan modal kerja tetap (ayat 2); biaya personal
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi biaya
pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik
untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur
dan berkelanjutan (ayat 3); biaya operasi satuan
pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat 1
meliputi: (a) gaji pendidik dan tenaga kependidikan
serta segala tunjangan yang melekat pada gaji,(b)bahan
atau peralatan pendidikan habis pakai, dan (c)biaya
operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa
telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana,
uang lembur, transfortasi, konsumsi, pajak, asuransi,
dan lain sebagainya(ayat 4).
Dalam kesempatan yang terbatas ini, rasanya saya tidak
mungkin mengelaborasi pembiayaan dari
ketiganya.Namun demikian, saya akan mengurai
pembiayaan hanya pada biaya personal karena hal ini
secara langsung bersentuhan dengan mahasiswa dalam
merencanakan keuangannnya selama studi di STAISA
Jakarta.
BIAYA PERSONAL MAHASISWA
1.Sumber Pendapatan
Mahasiswa seharusnya telah mengetahui dengan
pasti tentang kondisi keuangannya sebelum Anda
memutuskan untuk kuliah di Perguruan Tinggi,
apakah pendapatannya hanya berasal dari pemberian
orang tua atau diperolehnya sendiri. Jika sumber
keuangannya berasal dari dirinya sendiri, maka Anda
juga perlu menelusuri apakah pemasukan itu didapat
dari Anda sebagai Employee(karyawan swasta atau
negeri) yang menerima gaji bulanan, dan atau Anda
peroleh dari Anda sebagai Self-employed (pekerja
2
3. mandiri, misalnya penulis, penterjemah,
penceramah, tabib, paranormal, dukun, dll), dan atau
Anda mendapatkan income dari Busnees Owner
(Pengusaha, misalnya usaha warung makan atau
restoran, pendidikan/tempat kursus yang sudah bisa
memperkerjakan beberapa karyawan), dan atau
pendapatan yang Anda peroleh dari hasil investasi di
instrument keuangan selaku kapasitas Anda sebagai
Investor.
Yang pertama (Karyawan) berarti Anda siap lahir
batin bekerja di dalam sebuah sistem orang lain.Ini
berarti Anda bekerja untuk uang. Yang kedua
(pekerja mandiri) telah menjadikan Anda sendiri
sebagai sistemnya. Ini mirip dengan nyanyian,
“bangun sendiri, makan sendiri, sakit sendiri, dan
bobok sendiri…”. Yang ketiga (pemilik bisnis)
mendorong Anda untuk menciptakan sistem dimana
anda bisa mengangkat orang lain untuk bekerja di
dalam sistem yang anda buat sendiri. Ini berarti
orang lain bekerja untuk anda. Yang keempat
(Investor) menanamkan uang Anda untuk bekerja ke
dalam suatu sistem yang sudah ada dalam bentuk
saham,obligasi, asset kertas, dll). Ini berarti Anda
tidak lagi bekerja untuk uang, tapi uang yang bekerja
untuk Anda.
Pertanyaannya: dimanakah kita berada kaitannya
dengan keempat kuadran tadi? (Untuk bisa
mendalami keempat pendapatan tadi Anda bisa baca
buku: The Cashflow Quadrant yang ditulis oleh
Robert T.Kiyosaki dan Sharon L.Lechter C.P.A,
diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama
Jakarta, 2007).
2. Konsep Biaya
Menurut saya, biaya kuliah di STAISA Jakarta
sangatlah murah (Saya belum pernah menemukan
biaya kuliah di PT lain yang lebih murah dari
STAISA Jakarta) dengan pengertian
membandingkan biaya yang harus dikeluarkan dan
hasil yang akan diperoleh.
3
4. Biaya dalam konsep ilmu ekonomi (economic cost)
berbeda dengan konsep biaya akuntasi (accounting
cost). Bagi seorang akuntan, biaya adalah total uang
yang dikeluarkan untuk memperoleh atau
menghasilkan sesuatu. Sementara itu, ekonom
melihat dari sudut pandang yang lebih luas, yaitu
alternatif penggunaan uang.. Misalnya, Nona Rara
berbisnis jual beli tanah. Diawal tahun, ia membeli
sepetak tanah empang dengan harga Rp.50 juta.
Lalu Nona Rara menguruk tanah empang tersebut
berikut pemagaran menghabiskan biaya Rp.10 juta.
Maka total harga perolehan tanah menurut konsep
akuntasi adalah Rp.60 juta. Di akhir tahun tanah itu
terjual seharga Rp. 63 juta. Nona Rara untung Rp. 3
juta. Benarkah demikian?
Ekonom melihat dari sudut pandang yang lebih luas,
yaitu alternatif penggunaan uang Rp.60 juta, jika
tidak digunakan untuk membeli tanah empang
berikut nguruk dan pemagarannya. Alternatif lain
adalah membeli sukuk dengan return 12% per tahun.
( 12: 100 x Rp.60 juta – pajak penghasilan 20%)
yaitu: Rp,5.760.000,-
Jadi walau secara akuntansi Nona Rara untung dari
hasil penjualan tanahnya Rp. 3 juta, secara ekonomi
rugi Rp.2.760.000,- ( Rp.5.760.000,- - Rp.
3.000.000,-). Sebab dengan menginvestasikannya ke
dalam Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ritel
atau sukuk, Nona Rara memperoleh Rp.2.760.000,-
lebih banyak dibanding jual beli tanah empang.
Konsep yang dijelaskan pada paragraf di atas adalah
biaya kesempatan (opportunity cost), yaitu
kesempatan (untuk memperoleh sesuatu) yang
hilang karena kita telah memilih alternatif lain.
Jadi, bagaimana caranya agar kita dapat memahami
perilaku kita dalam menentukan pilihan untuk
menggunakan sumber daya langka yang kita miliki
(dengan dan tanpa uang), dalam upaya meningkatkan
kualitas hidup kita…Dari perspektif inilah saya
berani mengatakan bahwa kuliah di STAISA Jakarta
sangatlah murah.
4
5. 3. Anatomi Komponen Biaya di STAISA
Pos pengeluaran yang mutlak harus diperhitungkan
oleh mahasiswa selama mahasiswa studi di
STAISA adalah:
a.pengeluaran pendaftaran dan Mastama
b.pengeluaran untuk NIM dan atau NIMKO
c.pengeluaran untuk BPP
d.pengeluaran matrikulasi bagi mahasiswa baru
yang tamatan SLTA dengan usia ijazah SLTA-
nya minimal sudah empat tahun ,
e.pengeluaran konversi bagi tamatan D1,D2,D3,
sarjana muda, dan sarjana lengkap non-tadris,
f.pengeluaran berupa SPP
g.pengeluaran Uji Kendali Mutu (UKM),
h.pengeluaran insidental berupa Kuliah Kerja
Nyata (KKN), proses bimbingan dan ujian
skripsi, wisuda, dan ijazah,
i.pengeluaran tambahan yang tak terduga, seperti
biaya untuk mengambil bidang studi UKM
kembali bila Anda tidak lulus pada mata kuliah
tertentu sesuai dengan jumlah SKS yang diikuti
atau diambil,
j.pengeluaran untuk membeli diktat, khususnya
diktat pada bidang studi yang di-UKM-kan
k.pengeluaran untuk foto copy dan legalisir
ijazah, dll.
4. Mengatur Arus Kas
Ketika Anda telah mengetahui sumber
pendapatan dan memahami secara jelas konsep
biaya dan anatomi komponen biaya di STAISA ,
maka yang menjadi persoalan paling penting
selanjutnya adalah apakah Anda mampu mengatur
arus kas Anda? Karena arus inilah yang akan
menentukan kemana penghasilan Anda pergi, yang
ujungnya adalah keberhasilan atau kegagalan
financial. Arus kas harus mampu mengintegrasikan
antara tujuan-tujuan finasial dengan proyeksi
penghasilan dan pengeluaran untuk tujuan maha
penting Anda, yaitu keberhasilan studi.
5
6. Yang harus selalu diperhatikan dalam mengatur
arus kas adalah fungsi dana, yaitu:
a.Liquidity, yaitu dana yang dapat dicairkan dalam
waktu relatif singkat tanpa ada pengurangan
investasi awal,
b.Anti inflation, dana yang disimpan guna
menghindari risiko penurunan pada daya beli
dimasa datang yang dapat dicairkan dengan relatif
cepat,
c.Capital growth, dana yang diperuntukkan untuk
penambahan/perkembangan pada modal.;
Demikianlah paparan singkat ini saya sampaikan,
semoga Anda dapat menjalani proses studi dengan
efisien dan efektif di Sekolah Tinggi Agama Islam
(STAI) Shalahuddin Al ayyubi Jakarta. Mudah-
mudahan nanti kita bisa bertemu pada acara wisuda
dan kami dengan perasaan bangga dapat
memberikan ijazah, dan Anda menerimanyapun
tentu dengan perasaan bangga pula. Amin.
Wassalamualaikum War.Wab.
6