SlideShare a Scribd company logo
1 of 85
Download to read offline
ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI
PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX
PERIODE 2011 – 2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Akademika Dan
Melengkapi Sebagian Dari Syarat-syarat Guna Mencapai
Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen
Oleh
FANDI FEBRYAN
2012410913
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS DARMA PERSADA
JAKARTA
2015
ii
iii
iv
v
ABSTRAK
NIM : 2012410913, Judul : ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM
MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX
PERIODE 2011-2013
Jumlah Halaman: xii + 73 hal : 2015,
Kata Kunci : Return, Beta, CAPM , Excess Return
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan saham yang optimal dan
melakukan analisis kinerja saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index ( JII )
dengan menggunakan Capital Asset Pricing Model.
Berdasarkan hasil penelitian terdapat 9 saham yang dikategorikan
saham yang sensitif dan 10 saham yang dikategorikan saham yang kurang
sensitif. Terdapat pula 8 saham yang memiliki return CAPM yang negatif dan
11 saham yang memiliki return CAPM yang positif.
Kesimpulan hasil penelitian adalah apabila nilai beta suatu saham
semakin sensitif, maka semakin besar resiko yang dimiliki saham tersebut. Beta
secara individu mempengaruhi return suatu saham. Dengan adanya portofolio ,
dapat mengurangi resiko tanpa harus mengurangi return yang diterima. Pilihan
investasi yang layak terdapat pada saham – saham optimal yang terdiri atas
saham Unilever Indonesia Tbk ( UNVR), London Sumatra Indonesia Tbk (
LSIP ), Astra Agro Lestari Tbk ( AALI ), dan Kalbe Farma Tbk ( KLBF ).
Daftar Acuan : 1997 - 2014
vi
KATA PENGANTAR
Bismil-laahir-rahmanir-rahiim
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat yang telah diberikan kepada penulis, baik berupa kesehatan fisik dan mental
sehinga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, yang merupakan salah satu
persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan manajemen pada
Fakultas Ekonomi Universitas Darma Persada Jakarta.
Penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada orangtua
penulis yang senantiasa bekerja keras mencari nafkah demi kesuksesan anak-
anaknya. Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan sehingga memungkinkan skripsi ini terwujud. Ucapan terima
kasih penulis sampaikan kepada :
1. Bapak Sukardi Hardjo Sentono, S.E, M.M selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Darma Persada.
2. Bapak Jombrik, S.E, M.M selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktu dan perhatian untuk memberikan bimbingan dan pengarahan
selama proses penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Dr. Firsan Nova S.E, M.M selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Darma Persada yang telah memberikan pengarahan dan
nasehat selama masa perkuliahan di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Darma Persada.
vii
4. Seluruh jajaran Dosen pengajar di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Darma Persada yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan
kepada penulis.
5. Kepada seluruh staff TU, pegawai perpustakaan, dan karyawan Fakultas Ekonomi
Universitas Darma Persada yang telah banyak memberikan bantuannya selama
masa studi.
6. Untuk kekasih saya, Shinta Lupita Oktaviani yang telah mendukung dan memberi
semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Untuk teman-teman Fakultas Ekonomi Universitas Darma Persada angkatan 2012
atas kebersamaan yang menyenangkan selama kuliah.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat diterima dan bermanfaat
dengan baik.
Jakarta, 30 Januari 2015
Penulis
viii
DAFTAR ISI
JUDUL SKRIPSI i
LEMBAR PERNYATAAN ii
LEMBAR PERSETUJUAN iii
LEMBAR PENGESAHAN iv
ABSTRAK v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI viii
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR LAMPIRAN xii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 4
1.3.1 Tujuan Penelitian 4
1.3.2 Manfaat Penelitian 4
BAB II LANDASAN TEORI 5
2.1 Pengertian Investasi 5
2.1.1 Proses Investasi 7
2.1.2 Sikap Investor 8
2.1.3 Bentuk Keuntungan dan Kerugian Investasi 9
ix
2.2 Financial Market 11
2.2.1 Pasar Modal 12
2.2.2 Resiko Investasi di Pasar Modal 16
2.2.3 Badan Pengawas Pasar Modal dan Bursa Efek 17
2.2.4 Mekanisme Perdagangan 18
2.2.5 Cara Berinvestasi di Pasar Modal 20
2.3 Pengertian Saham 22
2.3.1 Jenis Saham 23
2.3.2 Keuntungan dan Kerugian Saham 24
2.4 Capital Asset Pricing Model 25
2.4.1 Beta 29
2.4.2 Persamaan CAPM 30
2.5 Kerangka Pemikiran 31
BAB III METODE PENELITIAN 33
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 33
3.2 Jenis Penelitian 33
3.3 Jenis dan Sumber Data 33
3.3.1 Jenis Data 33
3.3.2 Sumber Data 34
3.4 Populasi dan Sampel 34
3.5 Metode Pengumpulan Data 35
3.6 Alat Analisis Data 35
x
3.6.1 Menghitung Risk Free Rate 35
3.6.2 Menghitung Market Return 35
3.6.3 Menghitung Expected Return 35
3.6.4 Menghitung Standard Deviation 36
3.6.5 Menghitung Beta 36
3.6.6 Menghitung Capital Asset Pricing Model 36
3.6.7 Menghitung Excess Return 37
3.7 Definisi Variabel Operasional 37
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 40
4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 40
4.2 Perhitungan Aset Bebas Resiko 41
4.3 Perhitungan Market Return 43
4.4 Return Saham 46
4.5 Beta Saham 48
4.6 Perhitungan Harga Keseimbangan ( CAPM ) dan Excess Return 51
4.7 Simulasi Portofolio 54
BAB V Kesimpulan dan Saran 56
5.1 Kesimpulan 56
5.2 Saran 56
Daftar Pustaka 57
Lampiran-Lampiran 59
xi
DAFTAR TABEL
TABEL 4.1 Daftar Nama Emiten 40
TABEL 4.2 Tingkat Suku Bunga SBI 42
TABEL 4.3 Market Return Jakarta Islamic Index 44
TABEL 4.4 Rata-Rata Return Saham Periode 2011-2013 47
TABEL 4.5 Systematic Risk Seluruh Saham Periode 2011-2013 50
TABEL 4.6 CAPM ( Required Return ) Seluruh Saham 52
TABEL 4.7 Excess Return Seluruh Saham 53
TABEL 4.8 Portofolio Saham Paling Efisien 54
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1:Kinerja Saham AALI dan ASRI 59
Lampiran 2:Kinerja Saham KLBF dan UNVR 60
Lampiran 3:Kinerja Saham INCO dan ANTM 61
Lampiran 4:Kinerja Saham UNTR dan TLKM 62
Lampiran 5:Kinerja Saham PTBA dan ITMG 63
Lampiran 6:Kinerja Saham BKSL dan MNCN 64
Lampiran 7:Kinerja Saham INTP dan LSIP 65
Lampiran 8:Kinerja Saham SMGR dan LPKR 66
Lampiran 9:Kinerja Saham CPIN dan ASII 67
Lampiran 10:Kinerja Saham BSDE 68
Lampiran 11:Portofolio Saham ( A1-B3 ) 69
Lampiran 12:Portofolio Saham ( C1-D3 ) 70
Lampiran 13:Portofolio Saham ( E1-F3 ) 71
Lampiran 14:Portofolio Saham ( G1-H3 ) 72
Lampiran 15:Portofolio Saham ( I1-J3 ) 73
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Suatu rencana investasi perlu dianalisis secara seksama. Analisis
rencana investasi pada dasarnya merupakan penelitian tentang dapat atau
tidaknya suatu proyek dapat dilaksanakan dengan berhasil. Suatu proyek
investasi umumnya memerlukan dana yang besar. Kegiatan investasi pada
dasarnya bertujuan untuk memperoleh suatu keuntungan di masa depan. Tujuan
mencari keuntungan adalah hal yang membedakan antara investasi dengan
menabung. Investasi merupakan kegiatan menaruh sejumlah dana dalam bentuk
uang ataupun barang yang diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi
pemiliknya di kemudian hari. Salah satu pilihan investasi yang dapat
memberikan keuntungan adalah investasi saham. Porsi kepemilikannya dapat
dilihat dari seberapa besar saham tersebut ditanamkan di perusahaan.
Investor berinvestasi di pasar modal sudah pasti mengharapkan tingkat
keuntungan yang lebih. Dalam berinvestasi ada dua faktor yang harus
dipertimbangkan oleh investor, yaitu tingkat pengembalian ( return ) dan
tingkat resiko ( risk ). Dua faktor ini merupakan hal yang berlawanan, dalam hal
ini investor menyukai tingkat pengembalian yang tinggi namun tidak menyukai
resiko yang tinggi. Pada kenyataannya terdapat hubungan yang linear antara
tingkat pengembalian ( return ) dan tingkat resiko ( risk ), karena semakin
2
tinggi tingkat pengembalian yang diharapkan, maka semakin besar resiko yang
akan dihadapi.Ada beberapa sumber resiko yang dapat mempengaruhi besar
kecilnya resiko suatu investasi, antara lain : Resiko suku bunga, resiko pasar,
resiko inflasi, resiko bisnis, resiko finansial, resiko likuiditas, dan resiko nilai
tukar mata uang
Di samping beberapa sumber resiko diatas, investor juga perlu
memperhatikan adanya ketidakpastian di masa yang akan datang yang dapat
menyebabkan munculnya dua jenis resiko, yaitu resiko sistematis ( systematic
risk ) dan resiko tidak sistematis ( unsystematic risk ). Resiko sistematis
biasanya di pengaruhi oleh keadaan pasar atau resiko ini akan dihadapi oleh
semua aset yang listing di bursa. Sedangkan resiko tidak sistematis biasanya
diakibatkan oleh kebijakan-kebijakan perusahaan dan hanya menimpa
perusahaan yang bersangkutan.
Model keseimbangan merupakan salah satu cara untuk menentukan
pengukur resiko yang relevan suatu aset, dan memahami bagaimana hubungan
resiko dan tingkat pengembalian yang diharapkan untuk suatu aset dalam
kondisi pasar yang seimbang. Salah satu model keseimbangan yang biasa
digunakan adalah Capital Asset Pricing Model ( CAPM )
Tingkat pengembalian merupakan tujuan utama investor dalam
berinvestasi. Capital Asset Pricing Model menjelaskan pentingnya untuk
memaksimalkan tingkat pengembalian dengan tingkat resiko tertentu, dengan
melakukan diversifikasi saham. Diversifikasi saham merupakan upaya
3
melakukan investasi pada banyak saham sehingga resiko kerugian pada satu
saham dapat di tutup dari keuntungan saham yang lainnya.
Semakin banyaknya perusahaan yang menjadi emiten di pasar modal,
akan memunculkan berbagai macam kombinasi saham yang bisa di pilih oleh
investor. Dalam menjalankan investasi, investor memilih untuk membeli saham
perusahaan yang go public. Saham go public menjanjikan tingkat pengembalian
yang tinggi tetapi juga memiliki resiko yang tinggi karena sifat komoditinya
yang sangat peka terhadap perubahan baik di bidang politik, ekonomi dan
moneter.
Terdapat banyak faktor yang perlu diperhatikan dalam berinvestasi
pada saham, terutama dalam memilih saham yang baik. Saham yang baik dapat
memberikan keuntungan bagi investor di masa yang akan datang. Hal tersebut
perlu dipertimbangkan dengan cermat bagi investor, terutama investor yang
masih awam.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penelitian ini berupaya
menjawab pertanyaan, bagaimana memilih saham dan menentukan saham mana
yang optimal untuk berinvestasi di Jakarta Islamic Index dengan menggunakan
Capital Asset Pricing Model.
4
1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
1. Menentukan saham yang optimal diantara berbagai saham.
2. Melakukan analisis kinerja saham yang terdaftar di JII dengan
menggunakan Capital Asset Pricing Model .
1.3.2 Manfaat Penelitian
1. Mengetahui tingkat pengembalian dan tingkat resiko yang diterima
dari berbagai saham sekaligus memberikan informasi bagi investor
yang ingin melakukan investasi di pasar modal.
2. Memperoleh pengetahuan tentang penerapan CAPM dalam analisis
investasi saham dan sebagai masukan bagi investor untuk
mengetahui keseimbangan pasar di pasar modal.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Investasi
Menurut Reilly ( 2009:4), investment is the current commitment of
dollars for period of time in order to derive future payments that will
compensate the investor for ( 1 ) the time funds are committed, ( 2 ) the
expected rate of inflation, and ( 3 ) the uncertainty of the future payments.
Definisi tersebut dapat di artikan bahwa investasi adalah komitmen terhadap
satu dolar dalam sebuah periode tertentu, akan memenuhi kebutuhan investor di
masa yang akan datang dengan pertimbangan : pertama, waktu dana tersebut
akan digunakan, kedua, tingkat inflasi yang terjadi, ketiga, ketidakpastian
kondisi ekonomi di masa yang akan datang. Sedangkan menurut Ahmad
(2004:3 ), investasi adalah menempatkan uang atau dana dengan harapan untuk
memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut.
Adapun menurut Sharpe ( 1997: 1 ), investasi berarti mengorbankan dolar
sekarang untuk dolar masa depan. Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat
diartikan bahwa investasi merupakan penanaman modal untuk satu atau lebih
aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan
mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang.
Investasi dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu investasi pada real
asset maupun investasi pada financial asset. Investasi pada real asset umumnya
6
membutuhkan modal yang besar dan memakan waktu yang relatif lama untuk
berkembang karena besarnya jumlah modal yang dibutuhkan. Seperti,
membangun pabrik, membeli mesin ataupun membeli properti. Sedangkan
investasi pada financial asset memiliki kecenderungan lebih likuid dan return
yang di dapat relatif lebih besar, sebanding dengan resikonya. Kelebihan
lainnya adalah banyaknya produk investasi yang ditawarkan pada sektor ini,
seperti investasi saham ataupun obligasi.
Hal paling mendasar yang harus diketahui oleh seorang investor
adalah adanya resiko ( risk ) yang selalu mengikuti tingkat pengembalian (
return ). Menurut Fahmi ( 2014:450), return adalah keuntungan yang diperoleh
oleh perusahaan, individu dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang
dilakukan. Return ini dapat berupa realized return yaitu return yang telah
terjadi dan expected return yaitu return yang di harapkan akan diperoleh oleh
investor di masa mendatang. Return ini biasanya berupa capital gain dan
dividen.
Menurut Manurung ( 2003:8 ), resiko merupakan selisih antara tingkat
pengembalian aktual dengan tingkat pengembalian yang diharapkan. Resiko ini
ada dua, yaitu resiko sistematis ( systematic risk ) dan resiko tidak sistematis (
unsystematic risk ). Antara risk dan return terdapat hubungan yang linier atau
searah. Artinya, semakin tinggi tingkat pengembalian yang diharapkan maka
semakin besar pula resiko yang harus di tanggung.
7
2.1.1 Proses Investasi
Proses keputusan investasi merupakan hal penting yang harus
dilakukan agar tercapainya keputusan investasi yang terbaik. Menurut Husnan
(1998:48) dalam sebuah proses investasi ada lima prosedur yang harus di
tempuh, antara lain :
1. Penentuan Kebijakan Investasi
Pada tahapan ini investor perlu menentukan tujuan investasinya dan
berapa banyak jumlah kekayaan yang akan di investasikan. Dalam
kondisi seperti ini, tujuan investor untuk memperoleh keuntungan
dengan memahami bahwa ada kemungkinan terjadinya kerugian.
2. Melakukan Analisis Sekuritas
Langkah kedua dalam proses investasi adalah melakukan analisis
sekuritas yang meliputi penilaian terhadap sekuritas secara
individual ( atau beberapa kelompok sekuritas ) yang masuk dalam
kategori luas dari asset finansial yang telah diidentifikasi
sebelumnya. Untuk menganalisis sekuritas terdapat dua klasifikasi
yang digunakan, yaitu analisis teknis dan analisis fundamental.
Analisis teknis merupakan analisis yang menggunakan data harga
saham masa lalu dalam upaya meramalkan dengan tepat harga
saham pada masa depan untuk saham tersebut. Analisis
fundamental merupakan analisis yang mengidentifikasi prospek
8
perusahaan berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya
untuk memperkirakan harga saham di masa yang akan datang.
3. Pemilihan Strategi Portofolio
Pada tahap ini investor membentuk portofolio yaitu melakukan
kombinasi saham dengan menentukan saham mana yang akan
dipilih dan berapa besar dana yang diberikan pada tiap saham
tersebut.
4. Merevisi Portofolio
Langkah keempat dalam proses investasi ini adalah menambah
saham menarik ke dalam portofolionya dan menjual saham yang
tidak lagi menarik. Hal ini dapat terjadi seiring dengan berjalannya
waktu, terjadi perubahan harga saham sehingga saham yang tadinya
tidak menarik sekarang menjadi menarik dan bisa juga sebaliknya.
5. Mengevaluasi Kinerja Portofolio
Langkah kelima dalam proses investasi, melakukan evaluasi kinerja
portofolio yang telah dibentuk secara periodik, dalam arti tidak
hanya keuntungan yang diperhatikan tetapi juga resiko kerugian
yang dapat terjadi.
2.1.2 Sikap Investor
Menurut Copeland ( 1995:427 ), berdasarkan sikapnya dalam
menghadapi resiko, investor dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok.
a. Acuh terhadap resiko ( Risk Indifferent )
9
Investor yang tidak perduli akan jenis investasi mana yang akan
diperoleh.
b. Menghindari resiko ( Risk Averter )
Investor yang apabila dihadapkan pada dua alternatif investasi
dengan tingkat pengembalian yang diharapkan sama, investor ini
cenderung menyukai investasi yang kurang beresiko.
c. Mengambil resiko ( Risk Seeker )
Investor yang apabila dihadapkan pada dua alternatif investasi
dengan tingkat pengembalian yang diharapkan sama, investor ini
cenderung menyukai investasi yang beresiko.
2.1.3 Bentuk Keuntungan dan Kerugian Investasi
Dalam aktivitas investasi pada suatu perusahaan di pasar modal,
investor akan dihadapkan pada dua kondisi yaitu keuntungan dan kerugian.
Bentuk keuntungan dan kerugian investasi tersebut sebagai berikut :
1. Keuntungan berinvestasi di pasar modal, yaitu :
a. Capital gain, yaitu keuntungan dari hasil jual beli saham,
berupa selisih antara nilai jual yang lebih tinggi daripada
nilai belinya.
b. Dividen, bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan
kepada pemegang saham.
2. Kerugian berinvestasi di pasar modal, yaitu :
10
a. Capital loss, yaitu kerugian dari hasil jual beli saham,
berupa selisih antara nilai jual yang lebih rendah daripada
nilai beli saham.
b. Kerugian karena perusahaan di likuidasi, namun nilai
likuidasinya lebih rendah dari harga beli saham.
Keuntungan merupakan hasil yang diperoleh dari suatu investasi.
Menurut Gitman ( 2009 : 261 ), tingkat pengembalian ( return ) biasanya di
bedakan menjadi dua yaitu : return realisasi ( realized return ) dan return
ekspetasi ( expected return ). Return ekspetasi adalah return yang diharapkan
akan diperoleh oleh investor di masa yang akan datang. Sedangkan return
realisasi merupakan return yang telah terjadi, dihitung berdasarkan data historis.
1. Realized Return
Keterangan :
= Penerimaan arus kas
= Keuntungan ( return ) realisasi
= Harga investasi sekarang
= Harga investasi tahun sebelumnya
2. Expected Return
̂
∑
11
Keterangan :
̂ = Expected Return
= Keuntungan investasi
= Jumlah aset
Untuk menghitung besarnya total resiko ( risk ) yang dikaitkan dengan
expected return dari suatu investasi dapat dihitung dengan deviasi standar return
investasi yang bersangkutan.
3. Standard Deviation
√
∑ ̂
Keterangan :
̂ = Expected Return
= Keuntungan investasi
= Jumlah asset
= Standard Deviation
2.2 Financial Market
Menurut Fahmi ( 2014 : 289 ), Pasar keuangan ( financial market )
adalah tempat dimana dilaksanakan berbagai aktivitas keuangan baik dalam
bentuk penjualan surat berharga ( commercial paper ) yang dilakukan oleh
pasar modal ( capital market ) dan juga penjualan mata uang ( currency ) seperti
yang dilakukan di pasar uang ( money market ). Kedua bentuk pasar ini
memiliki keterkaitan satu sama lainnya. Di Negara Indonesia pasar uang berada
di bawah pengawasan Gubernur Bank Indonesia sedangkan pasar modal berada
12
dalam pengawasan menteri keuangan dalam hal ini melalui BAPEPAM-LK (
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ). Secara umum dalam
keuangan dikenal dua jenis pasar keuangan, antara lain :
1. Pasar Uang ( money market ) adalah pasar internasional untuk
pelaku transaksi yang memperdagangkan instrumen keuangan
pemerintah dan perusahaan dalam jangka pendek, seperti Sertifikat
Bank Indonesia dan Surat Berharga Pasar Uang.
2. Pasar Modal ( capital market ) adalah pasar tempat dana-dana
modal, seperti ekuitas dan hutang diperdagangkan.
2.2.1 Pasar Modal
Menurut Tavinayati ( 2009:3 ), Pasar modal merupakan pasar yang
memperjualbelikan berbagai instrumen keuangan jangka panjang, baik dalam
bentuk hutang maupun modal yang diterbitkan perusahaan swasta. Sedangkan
menurut Hasibuan ( 2004:289 ), Pasar modal adalah pasar yang menjadi
penghubung antara pemilik dana ( pemodal = investor ) dengan pengguna dana
( emiten = perusahaan go public ). Adapun menurut Sutedi ( 2013:44 ), Pasar
Modal merupakan tempat kegiatan perusahaan dalam rangka mencari dana
untuk pembiayaan usahanya. Pasar modal mempertemukan pemilik dana
dengan pengguna dana untuk tujuan investasi jangka menengah maupun jangka
panjang. Kedua pihak melakukan jual beli modal yang berwujud efek. Pemilik
dana menyerahkan sejumlah dana dan penerima dana ( perusahaan terbuka )
menyerahkan surat bukti kepemilikan berupa efek.
13
Pasar modal menyediakan berbagai alternatif investasi bagi para
investor selain alternatif investasi lainnya seperti, menabung di bank, membeli
emas, asuransi, tanah, bangunan dan sebagainya. Pasar modal bertindak sebagai
penghubung antara para investor dengan perusahaan ataupun institusi
pemerintah melalui perdagangan instrumen keuangan jangka panjang seperti
obligasi, saham dan lainnya.
Menurut Tavinayati ( 2009:3 ), dalam menjalankan kegiatan sehari-
hari ataupun untuk pengembangan ke depannya, perusahaan membutuhkan dana
dalam bentuk uang tunai. Dalam situasi ini ada beberapa alternatif pendanaan
yang menjadi pilihan bagi perusahaan, antara lain :
1. Mencari pinjaman / tambahan pinjaman
2. Mencari partner untuk merger
3. Menjual perusahaan / menutup perusahaan
4. Mencari tambahan modal dengan mencari pihak lain yang mau ikut
penanaman modal pada perusahaan.
Apabila pilihan keempat yang dipilih, maka perusahaan memutuskan
untuk menjual sebagian saham dalam bentuk efek ke masyarakat luas. Dengan
demikian, perusahaan mulai memasuki tahap go public yakni dengan
melakukan penawaran umum ke masyarakat dalam rangka memenuhi dana
perusahaan. Dari sisi masyarakat keinginan untuk berinvestasi dipengaruhi oleh
hal-hal sebagai berikut :
14
1. Tergantung dari bunga bank, bila bunga deposito lebih tinggi dari
bunga obligasi maka keinginan berinvestasi di pasar modal akan
menurun.
2. Keadaan ekonomi secara keseluruhan apakah sedang resesi,
berkembang atau stabil.
3. Faktor politis sebagai faktor yang menentukan, mempengaruhi
rencana dan keputusan investasi para investor.
4. Faktor hukum, kepatuhan pelaku pasar modal untuk menjalankan
segala ketentuan hukum.
Secara umum pasar modal mempunyai peran dan manfaat penting bagi
perkembangan ekonomi suatu Negara, karena pasar modal dapat berfungsi
sebagai berikut :
1. Sarana untuk menghimpun dana-dana masyarakat untuk disalurkan
ke dalam kegiatan-kegiatan produktif.
2. Sumber pembiayaan yang mudah, murah, dan cepat bagi dunia
usaha serta pembangunan nasional.
3. Mendorong terciptanya kesempatan berusaha dan sekaligus
menciptakan kesempatan kerja.
4. Memungkinkan para investor untuk memiliki perusahaan yang
sehat dan berprospek baik.
5. Pelaksanaan manajemen perusahaan secara professional.
15
Pasar modal merupakan sarana yang memungkinkan bagi investor
untuk melakukan pilihan investasi pada berbagai alternatif aset, sedangkan bagi
perusahaan, pasar modal digunakan untuk mendapatkan tambahan dana jangka
panjang guna membiayai kegiatan usahanya. Pasar modal di bagi menjadi dua
jenis, antara lain : ( www.bapepam.go.id )
1. Pasar Perdana ( Primary market )
Pasar perdana adalah pasar dimana efek-efek diperdagangkan
untuk pertama kalinya, sebelum dicatatkan di Bursa Efek. Disini,
saham dan efek lainnya untuk pertama kalinya ditawarkan kepada
investor oleh pihak penjamin emisi. Pada masa ini, saham
ditawarkan di luar bursa dengan harga yang disepakati emiten
dengan penjamin emisi. Dalam pasar perdana, perusahaan akan
memperoleh dana yang diperlukan. Perusahaan dapat
menggunakan dana hasil emisi untuk mengembangkan dan
memperluas modal untuk memproduksi barang dan jasa, selain itu
dapat juga digunakan untuk melunasi hutang dan memperbaiki
struktur modal.
2. Pasar Sekunder ( Secondary Market )
Pasar sekunder adalah pasar dimana efek-efek yang telah
dicatatkan di Bursa Efek diperjualbelikan. Pasar sekunder
memberikan kesempatan kepada para investor untuk membeli atau
menjual efek-efek yang tercatat di bursa, setelah terlaksananya
16
penawaran perdana. Di pasar ini, efek-efek diperdagangkan dari
satu investor kepada investor lainnya. Dengan adanya pasar
sekunder, para investor dapat membeli dan menjual efek setiap
saat.
2.2.2 Resiko Investasi di Pasar Modal
Menurut Marsis ( 2013:30 ), strategi dasar investor yang akan
meningkatkan kinerja atau nilai portofolio investasi menjadi lebih baik adalah
mengukur resiko dengan membandingkannya terhadap tingkat keuntungan yang
diperoleh. Hal ini disebabkan adanya suatu ketidakpastian yang dapat dianggap
sebagai resiko investasi. Adapun resiko-resiko yang mungkin dihadapi oleh
investor, antara lain :
1. Resiko daya beli
Resiko ini berkaitan dengan kemungkinan investor menerima
keuntungan yang daya belinya jauh lebih kecil dibandingkan
keuntungan yang diperoleh semula, akibat terjadinya inflasi yang
menyebabkan nilai riil pendapatan akan lebih kecil. Resiko ini
umumnya merupakan dampak dari inflasi suatu investasi. Inflasi
adalah kondisi dimana terjadi peningkatan harga tinggi yang
menyebabkan daya beli konsumen menurun.
2. Resiko bisnis
17
Resiko ini berkaitan dengan menurunnya kemampuan memperoleh
laba, yang pada gilirannya akan mengurangi kemampuan
perusahaan ( emiten ) membayar bunga atau dividen.
3. Resiko tingkat bunga
Naiknya tingkat bunga biasanya menekan harga jenis-jenis surat
berharga yang berpendapatan tetap termasuk harga saham.
Biasanya kenaikan tingkat bunga berjalan tidak searah dengan
harga-harga instrumen pasar modal. Dengan naiknya tingkat
bunga, maka menurunkan harga-harga di pasar modal.
4. Resiko pasar
Apabila pasar bergairah ( bullish ) umumnya hampir semua harga
saham di Bursa Efek mengalami kenaikan. Sebaliknya, apabila
pasar lesu ( bearish ) harga saham-saham akan ikut pula
mengalami penurunan. Hal ini dapat menyebabkan harga-harga
surat berharga anjlok.
5. Resiko likuiditas
Resiko ini berkaitan dengan kemampuan suatu surat berharga
untuk dapat segera diperjualbelikan tanpa mengalami kerugian.
2.2.3 Badan Pengawas Pasar Modal dan Bursa Efek
Perusahaan yang menjual sahamnya di pasar modal perlu di atur
secara khusus karena menyangkut investor publik yang merupakan kepentingan
banyak pihak, oleh karena itu perlu ada pengawasan dari Otoritas Publik, yaitu
18
Badan Pengawas Pasar Modal ( BAPEPAM ). Berdasarkan Keputusan Presiden
Nomor 52 tahun 1976 tentang pasar modal, Bapepam merupakan Badan
Pelaksana Pasar Modal yakni pihak yang melakukan pengelolaan, pengaturan,
penilaian, dan pengawasan di bursa efek.
Bursa Efek didirikan oleh perseroan yang telah mendapat izin dari
Bapepam. Menurut Kansil ( 2002:9), Bursa Efek adalah gedung atau ruangan
yang ditetapkan sebagai kantor dan tempat kegiatan perdagangan efek. Dengan
kata lain, Bursa Efek adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli efek.
Tujuan pendirian Bursa Efek adalah untuk menyelenggarakan perdagangan efek
yang teratur, wajar dan efisien. Adapun fungsi dari Bursa Efek adalah sebagai
berikut :
1. Menyediakan sarana perdagangan.
2. Membuat aturan di bursa.
3. Menyediakan informasi pasar.
4. Memberikan pelayanan kepada anggota bursa, emiten dan
publik.
2.2.4 Mekanisme Perdagangan
Adapun prosedur penawaran dan pemesanan efek di pasar perdana,
antara lain : ( www.bapepam.go.id )
1. Penawaran Perdana suatu saham suatu perusahaan kepada investor
publik dilakukan melalui Penjamin Emisi dan Agen Penjual.
19
2. Investor yang berminat, dapat memesan saham dengan cara
menghubungi Penjamin Emisi atau Agen Penjual, dan kemudian
mengikuti prosedur yang telah ditetapkan.
3. Investor kemudian melakukan pemesanan saham tersebut dengan
disertai pembayaran.
4. Penjamin Emisi dan Agen Penjual kemudian mengumumkan hasil
penawaran umum tersebut kepada investor yang telah melakukan
pemesanan.
5. Proses penjatahan saham (biasa disebut dengan “allotment”)
kepada investor yang telah memesan dilakukan oleh Penjamin
Emisi dan Emiten yang mengeluarkan saham.
Sehubungan dengan proses penjatahan, ada beberapa istilah yang
harus diperhatikan yaitu, Undersubscribed dan Oversubscribed.
Undersubscribed adalah kondisi dimana total saham yang dipesan oleh investor
kurang dari total saham yang ditawarkan. Dalam kondisi seperti ini, semua
investor pasti akan mendapat saham sesuai dengan jumlah yang dipesannya.
Oversubscribed adalah kondisi dimana total saham yang dipesan oleh investor
melebihi jumlah total saham yang ditawarkan. Dalam kondisi ini, terdapat
kemungkinan investor mendapatkan saham kurang dari jumlah yang dipesan,
atau bahkan mungkin tidak mendapatkan sama sekali. Apabila jumlah saham
yang didapat oleh investor kurang dari jumlah yang dipesan, atau telah terjadi
20
oversubscribed, maka kelebihan dana investor akan dikembalikan ( proses ini
sering disebut dengan “refund” ).
2.2.5 Cara Berinvestasi di Pasar Modal
Sebelum berinvestasi di Pasar Modal, investor harus terlebih dahulu
membuka rekening di salah satu Perusahaan Efek. Sebelum memilih Perusahaan
Efek, investor sebaiknya memperhatikan faktor-faktor berikut ini:
1. Jika calon investor lebih menyukai untuk berinvestasi pada saham-
saham yang baru ditawarkan di Pasar Perdana, pilihlah Perusahaan
Efek yang aktif dalam proses Penjaminan Emisi Saham.
2. Jika calon investor hanya memerlukan jasa yang paling mendasar
dari Perusahaan Efek seperti, melaksanakan perintah jual dan/atau
perintah beli, pilihlah Perusahaan Efek yang dapat memberikan jasa
tersebut secara cepat dan akurat.
3. Jika calon investor memerlukan jasa tambahan seperti nasihat dan
saran-saran dalam mengambil keputusan investasi, pilihlah
Perusahan Efek yang mempunyai Analis Efek dengan kualifikasi
yang baik serta pengalaman yang memadai.
Investor dapat membuka rekening di Perusahaan Efek dengan cara
mengisi dokumen-dokumen yang diperlukan. Secara umum, Perusahaan Efek
biasanya mewajibkan investor untuk menyetorkan sejumlah dana tertentu
sebagai jaminan dalam proses penyelesaian transaksi.
21
Adapun prosedur penawaran dan pemesanan efek di pasar sekuder,
antara lain : ( www.bapepam.go.id )
1. Transaksi diawali dengan memberikan perintah jual dan/atau
perintah beli ke Perusahaan Efek. Perintah tersebut dapat
diberikan lewat telepon atau perintah secara tertulis. Perintah
tersebut harus berisikan nama saham, jumlah yang akan dijual
dan/atau dibeli, serta berapa harga jual dan/atau harga beli yang
diinginkan.
2. Perintah tersebut selanjutnya akan diverifikasi oleh Perusahaan
Efek bersangkutan.
3. Selanjutnya, perintah tersebut dimasukkan ke dalam sistem
perdagangan di Bursa Efek.
4. Semua perintah jual dan/atau perintah beli dari seluruh Perusahaan
Efek akan dikumpulkan di Bursa Efek dalam sistem yang disebut
JATS. Sejak tahun 1995, proses perdagangan efek di Bursa Efek
Jakarta telah dilakukan dengan sistem terkomputerisasi yang
disebut dengan JATS atau Jakarta Automated Trading System.
Sistem ini beroperasi berdasarkan “sistem tawar menawar” (
auction ) dan secara terus menerus selama periode perdagangan.
5. Apabila order jual dan/atau order beli telah cocok, maka proses
penyelesaian transaksi pembayarannya dilakukan di Bank
Kunstodian. Bank kunstodian merupakan suatu lembaga yang
22
bertanggung jawab dalam mengamankan asset keuangan dari suatu
perusahaan atau perorangan.
2.3 Pengertian Saham
Menurut Widoatmodjo ( 2004:39 ), saham adalah surat berharga yang
dikeluarkan oleh perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas ( PT ) atau
yang biasa disebut emiten. Sedangkan menurut Manurung ( 2009:10), saham
adalah surat berharga yang dapat ditransaksikan baik melalui bursa maupun
tidak , yang menyatakan kepemilikan aset. Berdasarkan kedua definisi tersebut,
dapat diartikan bahwa saham merupakan tanda bukti kepemilikan seseorang
atas suatu perusahaan. Dengan membeli saham, berarti membeli sebagian
perusahaan tersebut. Apabila perusahaan mengalami keuntungan, maka
pemegang saham biasanya akan mendapatkan sebagian keuntungan yang
disebut dividen. Saham juga dapat di jual ke pihak lain, baik dengan harga yang
lebih tinggi ataupun menjual dengan harga yang lebih rendah.
Wujud saham berupa selembar kertas yang menerangkan bahwa
pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat
berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan
yang di tanamkan di perusahaan tersebut. Saham merupakan instrumen yang
paling popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan bagi
perusahaan ketika memutuskan untuk menghimpun dana bagi perusahaan. Pada
sisi lain, saham merupakan salah satu bentuk instrumen investasi yang paling
banyak di pilih oleh para investor. Dalam transaksi jual beli di bursa efek,
23
saham atau shares merupakan instrumen yang paling dominan di perdagangkan
karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.
2.3.1 Jenis Saham
Adapun jenis saham yang dapat dimiliki oleh pemegang saham, antara
lain:
1. Saham Biasa ( Common Stock )
Saham biasa tidak memiliki jaminan hasil karena dividen yang
diberikan perusahaan nilainya tidak tetap sesuai dengan laba yang
diperoleh perusahaan. Bila manajemen perusahaan tidak dijalankan
dengan baik sehingga harga saham melemah maka kemungkinan
terburuk bagi para investor adalah kehilangan investasinya ( tidak
mendapat pembagian dividen ). Akan tetapi bila perusahaan
memperoleh kenaikan laba, terdapat kemungkinan adanya
peningkatan dividen yang diterima oleh investor.
2. Saham Istimewa ( Preferred Stock )
Saham istimewa merupakan saham yang mempunyai sifat
gabungan antara obligasi dan saham biasa. Seperti pada obligasi,
pemegang saham preferen juga menerima hasil ( dividen ) yang
tetap dan jumlahnya tidak akan bertambah walaupun perusahaan
mengalami keuntungan.
24
2.3.2 Keuntungan dan Kerugian Saham
Adapun manfaat yang akan diterima oleh investor dalam berinvestasi
pada saham adalah :
1. Dividen
Dividen adalah bagian keuntungan perusahaan yang diberikan
kepada pemegang saham. Jumlah dividen yang akan dibagikan
diusulkan oleh Dewan Direksi dan disetujui di dalam Rapat Umum
Pemegang Saham. Jenis dividen yang dibagikan dapat berupa
dividen tunai maupun dividen saham. Dividen tunai merupakan
dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam
bentuk sejumlah uang untuk setiap saham yang dimiliki,
sedangkan dividen saham merupakan dividen yang dibagikan
kepada para pemegang saham dalam bentuk saham baru
perusahaan tersebut, yang pada akhirnya akan meningkatkan
jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham.
2. Capital Gain
Investor dapat menikmati capital gain, jika harga jual melebihi
harga beli saham tersebut.
Adapun bentuk kerugian yang akan ditanggung oleh investor dalam
berinvestasi pada saham adalah :
1. Tidak ada pembagian dividen
25
Jika emiten tidak dapat membukukan laba pada tahun berjalan atau
Rapat Umum Pemegang Saham memutuskan untuk tidak
membagikan dividen kepada pemegang saham. Dalam hal ini laba
yang diperoleh akan dipergunakan untuk ekspansi usaha.
2. Capital Loss
Investor akan mengalami capital loss, jika harga beli saham lebih
besar dari harga jual.
3. Resiko Likuidasi
Jika emiten bangkrut atau di likuidasi, para pemegang saham
memiliki hak klaim terakhir terhadap aktiva perusahaan setelah
seluruh kewajiban emiten di bayar. Hal terburuk adalah jika tidak
ada lagi aktiva yang tersisa, maka para pemegang saham tidak
memperoleh apapun.
2.4 Capital Asset Pricing Model
Model CAPM diperkenalkan oleh William F. Sharpe, Treynor dan
John Litner. Menurut Husnan ( 1998:159 ), Capital Asset Pricing Model adalah
suatu model yang memungkinkan untuk menentukan pengukur resiko yang
relevan dan bagaimana hubungan antara resiko untuk setiap aset apabila pasar
modal berada dalam keadaan seimbang. Sedangkan menurut Yong ( 2002: 118),
Capital Asset Pricing Model adalah prinsip yang menerangkan bagaimana para
investor berperilaku dalam pasar, prinsip ini membawa kepada pernyataan
eksplisit tentang harga keseimbangan, keuntungan dan resiko untuk sesuatu
26
sekuritas. Dengan kata lain, Capital Asset Pricing Model merupakan suatu
model yang digunakan untuk menentukan harga suatu aset pada kondisi
ekulibrium. Dalam kondisi ini, tingkat keuntungan yang diharapkan oleh
pemodal untuk suatu saham dipengaruhi oleh resiko saham tersebut. Dengan
kata lain, CAPM merupakan analisis tingkat pengembalian yang diharapkan
oleh pemegang saham terkait tingkat resiko yang tinggi pula. Ada beberapa
asumsi mengenai CAPM, antara lain :
1. Tidak ada biaya transaksi. Penjualan dan pembelian aktiva tidak
dikenai biaya transaksi. Apabila dalam jual beli saham dikenakan
biaya transaksi maka hal tersebut dapat mengurangi return
investasi.
2. Investasi sepenuhnya fully divisible. Ini berarti bahwa dengan nilai
yang terkecilpun investor dapat melakukan investasi dan
melakukan transaksi penjualan dan pembelian aktiva setiap saat
dengan harga yang berlaku.
3. Tidak ada pajak penghasilan bagi para pemodal. Karena tidak ada
pajak pribadi, maka investor mempunyai pilihan yang sama untuk
mendapatkan dividen atau capital gain. Apabila dikenakan pajak,
tentu akan mempengaruhi investor dalam memilih saham yang
dimasukkan ke dalam portofolionya.
4. Investor secara individual tidak dapat menentukan harga. Investor
secara individual tidak dapat mempengaruhi harga dari suatu
27
aktiva dengan kegiatan membeli dan menjual aktiva tersebut,
melainkan investor secara keseluruhan yang dapat menentukan
harga dari suatu aktiva. Hal ini dikarenakan informasi tersedia
untuk semua investor dan dapat diperoleh dengan bebas tanpa
biaya sehingga harga saham sudah mencerminkan semua informasi
yang ada.
5. Para pemodal bisa melakukan short sales.
6. Terdapat riskless lending dan borrowing rate, sehingga pemodal
dapat meminjam dan meminjamkan pada tingkat suku bunga yang
sama.
7. Pemodal mempunyai harapan yang homogeny.
8. Semua aktiva bisa diperjualbelikan.
Model CAPM merupakan pengembangan dari teori portofolio dengan
memperkenalkan istilah baru yaitu systematic risk dan unsystematic risk.
Systematic risk adalah resiko yang tidak dapat dihilangkan dengan cara
diversifikasi atau dengan kata lain resiko yang sifatnya menyeluruh sedangkan
unsystematic risk merupakan resiko yang hanya membawa dampak pada
perusahaan yang bersangkutan. Dalam hal ini systematic risk dapat dihitung
dengan menggunakan beta sedangkan unsystematic risk hanya bisa dihilangkan
dengan cara diversifikasi.
Diversifikasi merupakan upaya mengurangi resiko portofolio dengan
cara mengalokasikan investasi ke berbagai macam instrumen keuangan yang
28
menunjang pengurangan resiko. Dalam upaya untuk meminimumkan resiko,
seorang investor sebaiknya melakukan diversifikasi dengan membentuk
portofolio, dimana investor tidak hanya melakukan investasi pada satu saham
perusahaan tertentu saja tetapi pada beberapa saham perusahaan yang berbeda.
Tujuan portofolio adalah berusaha mencapai portofolio yang efisien, yang
berarti portofolio dengan resiko tertentu akan mendapatkan return yang
maksimal. Dengan diversifikasi ini diharapkan investor akan memperoleh
return yang lebih besar dibandingkan dengan hanya melakukan investasi pada
satu saham saja. Diversifikasi resiko ini sangat penting untuk investor, karena
dapat meminimumkan resiko tanpa harus mengurangi return yang diterima.
Adapun tipe resiko yang dimaksud, antara lain :
1. Diversifiable Risk ( Unsystematic Risk )
Diversifiable Risk merupakan resiko khusus yang terdapat pada
masing-masing perusahaan, yang dapat dihilangkan dengan
membentuk portofolio. Fluktuasi resiko ini besarnya berbeda-beda
antara satu saham dengan saham lain. Karena perbedaan inilah,
maka masing-masing saham memiliki tingkat sensitifitas yang
berbeda-beda terhadap perubahan pasar.
2. Non Diversifiable Risk ( Systematic Risk )
Non Diversifiable Risk merupakan resiko pasar yang berkaitan
dengan perekonomian secara makro, misalnya perubahan tingkat
29
bunga, kurs valuta asing, dan kebijakan pemerintah. Resiko ini
sifatnya umum dan berlaku bagi semua saham.
2.4.1 Beta
Menurut Jogiyanto ( 2013:406), Beta adalah pengukur resiko
sistematik dari suatu sekuritas atau portofolio relatif terhadap resiko pasar.
Sedangkan menurut Husnan ( 1998:166 ), Beta adalah kepekaan tingkat
keuntungan terhadap perubahan-perubahan pasar. Berdasarkan kedua definisi
tersebut, dapat dikatakan bahwa beta merupakan suatu alat ukur untuk
mengukur hubungan antara tingkat pengembalian investasi dengan tingkat
pengembalian pasar secara keseluruhan. Saham dengan standar deviasi yang
tinggi akan mempunyai beta yang tinggi pula. Formula yang digunakan dalam
menghitung beta adalah sebagai berikut ( Gitman, 2009:251) :
Keterangan :
Suatu perusahaan yang mempunyai beta = 1 dapat dikatakan saham
berada pada rata-rata resiko pasar. Sedangkan suatu saham yang memiliki beta
> 1 dapat dikatakan bahwa saham lebih beresiko dibandingkan dengan resiko
30
pasar, sebaliknya suatu perusahaan yang memiliki beta < 1 dapat dikatakan
bahwa saham memiliki resiko dibawah resiko pasar.
2.4.2 Persamaan CAPM
Menurut Gitman ( 2009:254 ), secara umum persamaan dari CAPM
adalah :
+ [ ]
Keterangan :
merupakan market risk premium, karena hal ini
mencerminkan kompensasi atas kesanggupan seorang investor dalam
menanggung resiko di atas suku bunga bebas resiko.
31
2.5 Kerangka Pemikiran
Pasar Modal
Saham JII
 Harga Penutup Saham Bulanan
 Indeks Saham JII
 Suku Bunga SBI
 Menghitung Risk Free Rate
 Menghitung Market Return
 Menghitung Required of Return
 Menghitung Standard Deviation
 Menghitung Beta
Risk Return
Hasil
 Capital Asset Pricing Model
 Membentuk Portofolio
Analisis
Kesimpulan
32
Keterangan :
Pasar modal memiliki beberapa indeks yang diperlukan sebagai
indikator untuk mengamati pergerakan harga dari sekuritas-
sekuritas, salah satunya adalah Jakarta Islamic Index ( JII
).Jakarta Islamic Index memuat informasi berupa harga penutup
saham bulanan dan indeks saham JII. Adapun suku bunga SBI
memberikan informasi mengenai asset bebas resiko yang dijamin
pemerintah.
Suku bunga SBI digunakan untuk menghitung Risk Free Rate,
indeks JII untuk menghitung Market Return, sedangkan harga
penutup saham bulanan digunakan untuk menghitung Required of
Return, Standard Deviation dan Beta. Standard Deviation dan
Beta merupakan indikator yang mewakili resiko suatu saham (
Risk ), sedangkan Required of Return merupakan indikator yang
mewakili Return. Risk dan Return tersebut di kombinasikan ke
dalam formula Capital Asset Pricing Model, selanjutnya
membentuk portofolio dengan kombinasi dari beberapa saham
yang telah dihitung dengan formula Capital Asset Pricing Model.
Setelah mendapatkan hasil dari kombinasi saham tersebut,
selanjutya di analisis dan ditarik kesimpulan.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui website Bank Indonesia ( www.bi.go.id ),
Bursa Efek Indonesia ( www.idx.co.id ) , www.yahoofinance.com dan
www.duniainvestasi.com berdasarkan pertimbangan sumber data yang
diperoleh melalui website yang dapat mempercepat waktu pengumpulan data
dan menghemat biaya penelitian. Penelitian ini berlangsung selama tiga bulan,
di mulai dari September 2014 sampai dengan November 2014.
3.2 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian
yang bertujuan untuk menyusun gambaran atau fenomena suatu permasalahan
secara detail dan sistematis pada saham-saham yang termasuk ke dalam kategori
Jakarta Islamic Index. Pemilihan jenis penelitian ini sesuai dengan tujuan
penelitian, yaitu menentukan saham yang optimal diantara berbagai saham
dalam melakukan analisis kinerja saham JII dengan Capital Asset Pricing
Model.
3.3 Jenis dan Sumber Data
3.3.1 Jenis Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak
kedua. Data-data yang ada, dapat diolah kembali dengan menggabungkannya
34
pada data lain yang relevan sehingga diperoleh informasi yang diperlukan.
Data-data sekunder tersebut, antara lain : harga penutup saham harian, indeks
saham JII, suku bunga SBI bulanan, dan data-data lain. Semua data dihitung
dengan CAPM yang dibantu dengan menggunakan Microsft Excell 2010.
3.3.2 Sumber Data
Berdasarkan sumbernya, data diperoleh dari website Bank Indonesia
(www.bi.go.id ), Bursa Efek Indonesia ( www.idx.co.id ) dan
www.duniainvestasi.com . Ketiga sumber data tersebut digunakan untuk
mencari informasi tentang suku bunga SBI bulanan, harga penutup saham
harian dan indeks harga saham JII.
3.4 Populasi dan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan yang termasuk dalam saham
Jakarta Islamic Index periode 2011 sampai dengan 2013. Pada teknik
pengambilan sampel, penelitian ini menggunakan metode nonprobabilitas
dengan model pemilihan sampel bertujuan atau purposive sampling. Sampel
penelitian adalah perusahaan yang memenuhi kriteria tertentu sesuai dengan
pertimbangan peneliti, yaitu : perusahaan harus berturut-turut masuk pada
saham Jakarta Islamic Index selama periode 2011 sampai dengan 2013.
Berdasarkan kriteria tersebut, diperoleh 19 perusahaan yang dapat dijadikan
sampel penelitian dari 30 perusahaan yang terdaftar pada saham JII.
35
3.5 Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini metode pengumpulan data dengan menggunakan teknik
dokumentasi. Metode dokumentasi adalah metode yang mencari data mengenai
hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, surat kabar, majalah,
website dan sebagainya.
3.6 Alat Analisis Data
Teknik analisis data ini menggunakan Capital Asset Pricing Model. Langkah-
langkah yang digunakan dalam analisis data ini adalah sebagai berikut:
3.6.1 Menghitung Risk Free Rate
∑
Keterangan :
= Jumlah Periode
3.6.2 Menghitung Market Return
Keterangan :
3.6.3 Menghitung Expected Return
̂
∑
36
Keterangan :
̂ = Expected Return
= Keuntungan investasi
= Jumlah Periode
3.6.4 Menghitung Standard Deviation
√
∑ ̂
Keterangan :
̂ = Expected Return
= Keuntungan investasi
= Jumlah Periode
= Standard Deviation
3.6.5 Menghitung Beta
Keterangan :
3.6.6 Menghitung Capital Asset Pricing Model
+ [ ]
37
Keterangan :
3.6.7 Menghitung Excess Return
3.7 Definisi Variabel Operasional
Definisi variabel operasional adalah kalimat penjelas tentang
bagaimana operasi atau kegiatan yang harus dilakukan untuk memperoleh data
yang dimaksud. Variabel operasional yang digunakan dalam penelitian ini
antara lain :
1. Return Saham / Stock Return
Merupakan tingkat return yang diperoleh pada penanaman
sejumlah dana dalam suatu investasi tertentu yang terlihat pada
masing-masing harga saham.
2. Return Pasar / Market Return
Merupakan tingkat return yang diperoleh investor dari investasi
pada saham-saham yang terlihat dari perubahan indeks harga untuk
periode tertentu. Indeks harga yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah indeks harga saham Jakarta Islamic
Index(JII).
38
3. Expected Stock Return
Merupakan tingkat return rata-rata saham yang diperoleh investor
pada saham tertentu selama periode tertentu.
4. Expected Market Return
Merupakan tingkat return rata-rata pasar modal dalam periode
tertentu, yang dinilai dari rata-rata indeks harga saham JII.
5. Indeks Pasar / Market Index
Merupakan pencerminan dari indeks harga saham JII di Bursa Efek
Indonesia.
6. Tingkat Aset Bebas Resiko / Risk Free Rate
Merupakan tingkat return yang diperoleh dari investasi pada aktiva
bebas resiko ( riskless asset ). Di Indonesia yang dijadikan dasar
untuk menghitung adalah tingkat suku bunga Sertifikat Bank
Indonesia ( SBI ).
7. Resiko Sistematis / Systematic Risk
Merupakan resiko yang berkaitan dengan keadaan pasar dan tidak
dapat dihilangkan dengan cara diversifikasi.
8. Required Return
Merupakan besarnya tingkat return yang dibutuhkan oleh investor
dalam berinvestasi dengan tingkat resiko yang ada. Tingkat return
yang dibutuhkan ini akan melebihi ditambah dengan besarnya
39
kompensasi untuk menanggung resiko investasi pada saham
tertentu.
9. Excess Return
Merupakan selisih antara selisih antara return yang diharapkan
dari suatu saham tersebut dengan return pasar.
BAB IV
Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian
Bursa Efek Indonesia memperkenalkan Jakarta Islamic Index pada
tanggal 3 Juli 2000 kepada para pelaku pasar modal untuk memantau
kecenderungan pasar. Sesuai namanya maka indeks ini didasarkan pada kriteria
investasi berdasarkan Syariah Islam. Berdasarkan seleksi selama tiga tahun
yaitu dari tahun 2011 sampai dengan 2013 diperoleh 19 saham yang secara
konsisten tercatat sebagai Jakarta Islamic Index. Daftar nama emiten dapat
dilihat secara jelas pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.1
Daftar Nama Emiten
No. Kode Emiten Nama Emiten
1 AALI Astra Agro Lestari Tbk
2 ASRI Alam Sutera Realty Tbk
3 KLBF Kalbe Farma Tbk
4 UNVR Unilever Indonesia Tbk
5 INCO Vale Indonesia Tbk
6 ANTM Aneka Tambang ( Persero ) Tbk
7 UNTR United Tractors Tbk
8 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk
9 PTBA Tambang Batu Bara Bukit Asam ( Persero ) Tbk
10 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk
11 BKSL Sentul City Tbk
12 MNCN Media Nusantara Citra Tbk
13 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk
41
14 LSIP London Sumatra Indonesia Tbk
15 SMGR Semen Indonesia ( Persero ) Tbk
16 LPKR Lippo Karawaci Tbk
17 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk
18 ASII Astra International Tbk
19 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk
Sumber : www.idx.co.id
4.2 Perhitungan Aset Bebas Resiko
Investor dapat melakukan investasi ke dalam berbagai bentuk
instrumen keuangan, baik itu berupa Sertifikat Bank Indonesia ( SBI ) maupun
saham yang ada di pasar modal. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) merupakan aset
bebas resiko yang dimiliki negara Indonesia dan dijamin oleh pemerintah. Hal
itu disebabkan pemerintah selalu mengamankan setiap perbankan yang
langsung berada di bawah pengawasannya, yang otomatis bank pemerintah
tidak akan mengalami kebangkrutan atau sangat jarang sekali mengalami
kebangkrutan. Kebangkrutan pada bank pemerintah akan menurunkan wibawa
pemerintah baik dimata domestik maupun internasional.
Risiko yang didapat oleh investor bila berinvestasi di dalam aset ini
adalah 0, sehingga sangat kecil kemungkinan Bank Indonesia akan gagal bayar
bunga sertifikatnya. Return yang akan diterima oleh investor pun sesuai dengan
besarnya tingkat suku bunga yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Untuk
menghitungnya dapat menggunakan tingkat suku bunga SBI bulanan.
42
Tabel 4.2
Tingkat Suku Bunga SBI
Periode
Risk Free Rate ( SBI )
2011 2012 2013
Januari 0.0650 0.0600 0.0575
Februari 0.0675 0.0575 0.0575
Maret 0.0675 0.0575 0.0575
April 0.0675 0.0575 0.0575
Mei 0.0675 0.0575 0.0575
Juni 0.0675 0.0575 0.0600
Juli 0.0675 0.0575 0.0650
Agustus 0.0675 0.0575 0.0700
September 0.0675 0.0575 0.0725
Oktober 0.0650 0.0575 0.0725
November 0.0600 0.0575 0.0750
Desember 0.0600 0.0575 0.0750
Jumlah 0.7900 0.6925 0.7775
Sumber : www.bi.go.id
Perhitungan RF untuk periode 2011-2013 adalah sebagai berikut :
∑
Keterangan :
= Return asset bebas resiko
= Periode
Berdasarkan perhitungan di atas terlihat bahwa rata-rata return aset
bebas risiko ( RF ) yang diterima oleh investor pada tahun 2011-2013 adalah
sebesar 0,0628 atau 6,28% per tahun yang meliputi suku bunga minimum
sebesar 5,75% dan suku bunga maksimum sebesar 7,50%.
43
4.3 Perhitungan Market Return
Setelah menghitung rata-rata return aset bebas risiko, selanjutnya
adalah menghitung return pasar. Dalam menghitung return pasar perlu
menggunakan indeks pasar, dalam hal ini indeks pasar yang digunakan adalah
indeks harga saham Jakarta Islamic Index ( JII ). Indeks pasar digunakan oleh
investor sebagai alat analisis dalam pengambilan keputusan apakah akan
berinvestasi di pasar modal atau tidak. Apabila pasar bergairah ( bullish )
umumnya hampir semua harga saham di Bursa Efek mengalami kenaikan.
Sebaliknya, apabila pasar lesu ( bearish ) harga saham-saham akan ikut pula
mengalami penurunan. Indeks harga saham JII terbentuk dari pergerakan
keseluruhan saham- saham JII di Bursa Efek Indonesia. Indeks harga saham JII
digunakan untuk menentukan return pasar ( Rm ).
Adapun rumus-rumus yang digunakan berkaitan dengan return pasar
adalah sebagai berikut:
Rm
Perhitungan Rm untuk bulan berikutnya sama dengan perhitungan di atas.
∑
= = 0,0048
∑ ̂
m √ √
44
Keterangan :
= Expected Return ( Return Pasar )
m = Standar Deviasi Return Pasar
= Harga Saham
Berdasarkan perhitungan di atas terlihat bahwa rata-rata return pasar
yang diterima oleh investor adalah sebesar 0,0048 dengan besarnya standar
deviasi adalah sebesar 0,0374. Nilai dari return pasar dari indeks harga saham
Jakarta Islamic Index dapat dilihat secara jelas pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.3
Market Return Jakarta Islamic Index
Periode Rata-Rata Indeks Saham JII ̂ ̂
Jan-11 500,355 - - -
Feb-11 489,940 -0.0208 -0.0256 0.0007
Mar-11 504,260 0.0292 0.0245 0.0006
Apr-11 521,746 0.0347 0.0299 0.0009
May-11 528,530 0.0130 0.0082 0.0001
Jun-11 524,275 -0.0081 -0.0128 0.0002
Jul-11 555,595 0.0597 0.0550 0.0030
Aug-11 542,240 -0.0240 -0.0288 0.0008
Sep-11 512,560 -0.0547 -0.0595 0.0035
Oct-11 500,002 -0.0245 -0.0293 0.0009
Nov-11 523,150 0.0463 0.0415 0.0017
Dec-11 523,863 0.0014 -0.0034 0.0000
Jan-12 557,882 0.0649 0.0602 0.0036
Feb-12 565,493 0.0136 0.0089 0.0001
Mar-12 569,410 0.0069 0.0021 0.0000
Apr-12 591,059 0.0380 0.0332 0.0011
May-12 555,471 -0.0602 -0.0650 0.0042
Jun-12 529,839 -0.0461 -0.0509 0.0026
Jul-12 559,822 0.0566 0.0518 0.0027
45
Aug-12 575,105 0.0273 0.0225 0.0005
Sep-12 591,119 0.0278 0.0231 0.0005
Oct-12 612,382 0.0360 0.0312 0.0010
Nov-12 607,769 -0.0075 -0.0123 0.0002
Dec-12 591,059 -0.0275 -0.0323 0.0010
Jan-13 605,755 0.0249 0.0201 0.0004
Feb-13 621,324 0.0257 0.0209 0.0004
Mar-13 652,157 0.0496 0.0448 0.0020
Apr-13 666,012 0.0212 0.0165 0.0003
May-13 688,201 0.0333 0.0285 0.0008
Jun-13 633,255 -0.0798 -0.0846 0.0072
Jul-13 630,959 -0.0036 -0.0084 0.0001
Aug-13 593,376 -0.0596 -0.0643 0.0041
Sep-13 603,183 0.0165 0.0117 0.0001
Oct-13 618,941 0.0261 0.0213 0.0005
Nov-13 597,485 -0.0347 -0.0394 0.0016
Dec-13 576,871 -0.0345 -0.0393 0.0015
EXPECTED RETURN 0.0048
VARIANCE 0.0014
STANDARD DEVIATION 0.0374
Sumber : ( Data Diolah )
Pada bulan Februari 2011, poin indeks JII periode 2011-2013 berada
di tingkat minimum sebesar 489,940 dan pada bulan Mei 2013 berada di
tingkat maksimum sebesar 688,201. Nilai return rata-rata yang positif
menunjukkan sentimen pasar yang positif dan meningkat walaupun
pergerakannya sangat kecil.
46
4.4 Return Saham
Sebagian investor mengharapkan return saham yang tinggi dengan
risiko yang kecil pada dana yang diinvestasikan. Namun, itu semua tergantung
kembali pada risk profile dari masing-masing investor dalam memilih bentuk
investasi yang diinginkan. Seringkali hal tersebut membutuhkan proses analisis
yang cermat dengan dengan melihat fluktuasi dari harga penutup saham pada
beberapa perusahaan. Harga penutup saham dari masing-masing sampel
perusahaan dapat dilihat dalam lampiran ( 1 sampai dengan 10 ).
Adapun sampel perusahaan yang dijadikan contoh dalam perhitungan
return adalah saham Telekomunikasi Indonesia Tbk dengan perhitungan
sebagai berikut:
Return saham untuk bulan – bulan berikutnya menggunakan perhitungan yang
sama. Dari perhitungan tersebut dapat diketahui tingkat return yang diperoleh
dan besarnya standar deviasi dari saham Telekomunikasi Indonesia Tbk adalah
sebagai berikut:
∑
= = -0,0140
s √
∑ ̂
√
Keterangan :
= Expected Return ( Return Saham )
s = Standar Deviasi Return Saham
= Harga Saham
47
Dari hasil perhitungan di atas terlihat bahwa rata-rata return saham
Telekomunikasi Indonesia Tbk ( TLKM ) dalam tiga tahun yang diterima oleh
investor adalah sebesar -0,0140 dengan besarnya standar deviasi adalah sebesar
0,1424. Standar deviasi dalam perhitungan diatas menunjukkan tingkat risiko
saham. Semakin besar standar deviasinya maka semakin besar pula risiko setiap
saham. Perhitungan untuk seluruh sampel perusahaan secara lengkap disajikan
dalam lampiran ( 1 sampai dengan 10 ). Nilai dari rata-rata return saham dan
standar deviasi dapat dilihat secara jelas pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.4
Rata-Rata Return Saham Periode 2011-2013
No Saham Standard Deviation
1 AALI 0,0027 0,0793
2 ASRI 0,0279 0,1708
3 KLBF -0,0115 0,1374
4 UNVR 0,0175 0,0718
5 INCO -0,0135 0,0898
6 ANTM -0,0168 0,0770
7 UNTR -0,0024 0,0602
8 TLKM -0,0140 0,1424
9 PTBA -0,0164 0,0798
10 ITMG -0,0143 0,0661
11 BKSL 0,0223 0,1343
12 MNCN 0,0345 0,0797
13 INTP 0,0090 0,0558
14 LSIP -0,0271 0,1621
15 SMGR 0,0141 0,0572
16 LPKR 0,0145 0,0881
17 CPIN 0,0241 0,0886
18 ASII -0,0260 0,1645
19 BSDE 0,0185 0,0891
Sumber : Data Diolah
48
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa terdapat 9 saham menunjukkan
nilai expected return yang negatif dan 10 saham menunjukkan nilai expected
return yang positif . Nilai expected return yang positif mengindikasikan
kenaikan harga saham yang lebih besar dari penurunannya sehingga akan
menguntungkan investor. Sebaliknya nilai expected return yang negatif
mengindikasikan penurunan harga saham yang lebih besar daripada
kenaikannya sehingga akan merugikan investor apabila saham tersebut di pilih.
Hal selanjutnya adalah mempertimbangkan standar deviasi dari masing-masing
saham tersebut. Saham dengan standar deviasi yang tinggi akan mempunyai
beta yang tinggi pula.
4.5 Beta Saham
Beta merupakan suatu alat ukur untuk mengukur hubungan antara
tingkat pengembalian investasi dengan tingkat pengembalian pasar secara
keseluruhan. Apabila return saham tertentu peka terhadap segala perubahan
pasar yang terjadi sekecil apapun maka beta akan menunjukkan nilai yang
tinggi (β > 1) dan saham itu disebut saham sensitif. Apabila return saham
tersebut menunjukkan nilai yang stabil walaupun pasar mengalami perubahan
maka beta pun akan bernilai tetap ( β = 1 ) dan saham itu disebut saham netral,
sedangkan untuk return tertentu yang memiliki kepekaan lebih kecil dari
fluktuasi pasar maka beta akan menunjukkan nilai yang rendah (β < 1) dan
saham itu dinamakan saham kurang sensitif.
49
Sebelum menghitung beta, harus terlebih dahulu menghitung covarian.
Covarian menunjukkan gambaran dari hubungan antara return saham tertentu
dengan return pasar. Adapun rumus-rumus yang digunakan berkaitan dengan
Covarian dan Beta saham, dalam hal ini saham Telekomunikasi Indonesia Tbk
adalah sebagai berikut:
∑ [ ] [ ]
Berdasarkan perhitungan di atas terlihat bahwa beta saham TLKM
adalah sebesar 0,6146. Hal ini menjelaskan bahwa saham tersebut memiliki
kepekaan lebih kecil dari fluktuasi pasar karena hasil beta menunjukkan nilai
yang rendah (β < 1) sehingga saham tersebut dapat dikategorikan saham yang
kurang sensitif. Nilai dari beta masing-masing saham dapat dilihat secara jelas
pada tabel di bawah ini :
50
Tabel 4.5
Systematic Risk ( ) Seluruh Saham periode 2011-2013
No Saham Covarian Varians Market Beta
1 AALI 0,0007 0,0014 0,4700
2 ASRI 0,0026 0,0014 1,8891
3 KLBF 0,0006 0,0014 0,4066
4 UNVR 0,0006 0,0014 0,4619
5 INCO 0,0015 0,0014 1,0903
6 ANTM 0,0015 0,0014 1,0759
7 UNTR 0,0010 0,0014 0,7459
8 TLKM 0,0009 0,0014 0,6146
9 PTBA 0,0021 0,0014 1,5280
10 ITMG 0,0014 0,0014 0,9735
11 BKSL 0,0010 0,0014 0,7195
12 MNCN 0,0013 0,0014 0,9167
13 INTP 0,0013 0,0014 0,9524
14 LSIP 0,0002 0,0014 0,1366
15 SMGR 0,0015 0,0014 1,1060
16 LPKR 0,0016 0,0014 1,1577
17 CPIN 0,0017 0,0014 1,2205
18 ASII 0,0016 0,0014 1,1231
19 BSDE 0,0016 0,0014 1,1755
Sumber : www.yahoofinance.com ( Data Diolah )
Berdasarkan hasil perhitungan sebagaimana disajikan dalam tabel 4.5
terlihat ada 9 saham yang dikategorikan sebagai saham yang sensitif, karena
nilai betanya berada diatas satu. Adapun 9 saham yang dikategorikan tersebut,
saham yang paling sensitif adalah saham PT. Alam Sutera Realty Tbk ( ASRI )
yaitu sebesar 1.8891, kemudian diikuti saham PT.Tambang Batu Bara Bukit
Asam ( Persero ) Tbk ( PTBA ) yaitu sebesar 1.5280. Saham-saham dengan
nilai beta diatas satu, mengindikasikan bahwa saham tersebut sangat sensitif
terhadap pasar sehingga apabila pasar secara keseluruhan naik 1 poin, maka
51
saham dari 9 perusahaan tersebut naik menjadi lebih besar dari 1 poin, begitu
pula sebaliknya.
Selanjutnya dalam tabel 4.5 diatas terlihat pula ada 10 saham yang
nilai beta nya dibawah satu. Adapun 10 saham yang dikategorikan tersebut,
saham yang nilai betanya paling rendah adalah saham PT. London Sumatera
Indonesia Tbk ( LSIP ) yaitu sebesar 0.1366, kemudian diikuti saham PT. Kalbe
Farma Tbk ( KLBF ) yaitu sebesar 0.4066. Saham-saham dengan nilai beta
dibawah satu, mengindikasikan bahwa saham tersebut kurang sensitif terhadap
pasar sehingga apabila pasar secara keseluruhan naik 1 poin, maka saham dari
10 perusahaan tersebut naik kurang dari 1 poin, begitu pula sebaliknya.
4.6 Perhitungan Harga Keseimbangan ( CAPM ) dan Excess Return
Setiap investor memiliki karakteristik ( risk profile ) masing-masing
yang dalam kenyataannya investor berupaya memilih investasi yang berisiko
lebih kecil jika dihadapkan pada dua pilihan investasi yang memberikan return
yang sama dengan risiko yang berbeda. Investor dapat menilai hubungan antara
risiko dan return tersebut dengan menggunakan pendekatan Capital Assets
Pricing Model (CAPM) untuk menilai pilihan investasi yang layak.
Adapun perhitungan dengan menggunakan CAPM, dalam hal ini
saham Telekomunikasi Indonesia Tbk adalah sebagai berikut:
[ ] [ ]
Berdasarkan perhitungan diatas terlihat bahwa tingkat keuntungan
yang diharapkan dari saham PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk ( TLKM ) yaitu
52
sebesar 0,0271 lebih besar dari nilai return pasar yaitu sebesar 0,0048. Hal ini
berarti harga keseimbangan saham PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk ( TLKM
) berada diatas harga pasar secara keseluruhan. Nilai dari CAPM ( required of
return ) masing-masing saham dapat dilihat secara jelas pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.6
CAPM ( Required Return ) Seluruh Saham
No Saham Market Return CAPM
1 AALI 0.0048 0,0355
2 ASRI 0,0048 -0,0468
3 KLBF 0,0048 0,0392
4 UNVR 0,0048 0,0360
5 INCO 0,0048 -0,0005
6 ANTM 0,0048 0,0004
7 UNTR 0,0048 0,0195
8 TLKM 0,0048 0,0271
9 PTBA 0,0048 -0,0259
10 ITMG 0,0048 0,0063
11 BKSL 0,0048 0,0211
12 MNCN 0,0048 0,0096
13 INTP 0,0048 0,0075
14 LSIP 0,0048 0,0549
15 SMGR 0,0048 -0,0014
16 LPKR 0,0048 -0,0044
17 CPIN 0,0048 -0,0080
18 ASII 0,0048 -0,0024
19 BSDE 0,0048 -0,0054
Sumber : (Data Diolah)
Setelah mengetahui besarnya required return dari tabel di atas,
selanjutnya adalah menghitung Excess Return. Excess Return adalah selisih
antara return yang diharapkan dari suatu saham tersebut dengan return pasar.
Adapun perhitungan Excess Return, dalam hal ini saham
Telekomunikasi Indonesia Tbk adalah sebagai berikut:
53
Excess Return
Nilai dari excess return masing-masing saham dapat dilihat secara
jelas pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.7
Excess Return Seluruh Saham
No Saham Market Return CAPM Excess Return
1 AALI 0.0048 0,0355 0,0307
2 ASRI 0,0048 -0,0468 -0,0516
3 KLBF 0,0048 0,0392 0,0344
4 UNVR 0,0048 0,0360 0,0312
5 INCO 0,0048 -0,0005 -0,0053
6 ANTM 0,0048 0,0004 -0,0044
7 UNTR 0,0048 0,0195 0,0147
8 TLKM 0,0048 0,0271 0,0223
9 PTBA 0,0048 -0,0259 -0,0307
10 ITMG 0,0048 0,0063 0,0015
11 BKSL 0,0048 0,0211 0,0163
12 MNCN 0,0048 0,0096 0,0048
13 INTP 0,0048 0,0075 0,0027
14 LSIP 0,0048 0,0549 0,0501
15 SMGR 0,0048 -0,0014 -0,0062
16 LPKR 0,0048 -0,0044 -0,0092
17 CPIN 0,0048 -0,0080 -0,0128
18 ASII 0,0048 -0,0024 -0,0072
19 BSDE 0,0048 -0,0054 -0,0102
Sumber : Data Diolah
Apabila nilai excess return menunjukkan hasil yang positif maka hal
tersebut menggambarkan bahwa investor berpeluang melanjutkan investasi
saham tersebut karena return yang diterima melebihi return yang diharapkan,
dan apabila nilai excess return menunjukkan hasil yang negatif maka investor
54
akan mendapat kerugian dari investasi saham tersebut karena return yang
diterima lebih kecil dari return yang diharapkan.
4.7 Simulasi Portofolio
Setiap investor mempunyai harapan untuk mendapatkan tingkat
pengembalian yang tinggi dengan tingkat resiko yang kecil. Untuk
mendapatkan saham yang efisien, perlu membentuk portofolio. Dengan
membentuk portofolio dapat meminimumkan resiko tanpa mengurangi return.
Untuk itu, peneliti membentuk 30 portofolio yang tiap portofolio terdapat empat
kombinasi saham dengan proporsi yang berbeda sesuai dengan pertimbangan
peneliti. Setiap portofolio tersebut, harus menghitung total return portofolio
yang di dapat dari perhitungan CAPM. Selanjutnya memilih portofolio yang
memiliki total return portofolio paling tinggi. Portofolio saham paling efisien
dapat dilihat secara jelas pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.8
Portofolio Saham Optimal
C3
Saham Proporsi CAPM Jumlah
UNVR 0.2 0.0360 0.0072
LSIP 0.1 0.0549 0.0220
AALI 0.4 0.0355 0.0036
KLBF 0.3 0.0392 0.0118
0.0445
Sumber : Data Diolah
Dari 30 portofolio yang telah dibentuk, di dapati portofolio yang
memiliki return paling tinggi. Portofolio tersebut terdiri atas kombinasi saham
𝑟𝑝
55
PT. Unilever Indonesia Tbk ( UNVR ), PT. London Sumatera Indonesia Tbk (
LSIP ), PT. Astra Agro Lestari Tbk ( AALI ) dan PT. Kalbe Farma Tbk (KLBF)
dengan nilai return portofolio sebesar 0,0445. Dengan demikian terdapat
portofolio saham yang paling efisien untuk dijadikan pilihan dalam berinvestasi,
antara lain saham UNVR, LSIP, AALI dan KLBF. Kombinasi saham dalam
bentuk portofolio secara lengkap disajikan dalam lampiran ( 11 sampai dengan
15 ).
BAB V
Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh menggunakan Capital
Asset Pricing Model, dapat ditarik kesimpulan bahwa apabila beta suatu saham
semakin sensitif, maka semakin besar resiko yang dimiliki saham tersebut. Beta
secara individu mempengaruhi return saham. Dengan adanya portofolio , dapat
mengurangi resiko tanpa harus mengurangi return yang diterima. Pilihan
investasi yang layak terdapat pada saham – saham optimal yang terdiri atas
saham Unilever Indonesia Tbk ( UNVR), London Sumatra Indonesia Tbk (
LSIP ), Astra Agro Lestari Tbk ( AALI ), dan Kalbe Farma Tbk ( KLBF ).
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka penulis merekomendasikan
berupa saran-saran sebagai berikut :
1. Metode CAPM dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk
melakukan investasi di Pasar Modal.
2. Untuk memiliki investasi yang efisien, investor harus memiliki
beberapa alternatif asset yang dapat menunjang pengurangan
resiko.
3. Penelitian ini hanya menghitung kinerja saham dengan satu
metode saja, yaitu CAPM. Besar harapan penulis adanya penelitian
berikutnya yang menggunakan pendekatan model lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Kamaruddin, 2004, Dasar-Dasar Manajemen Investasi dan Portofolio, Edisi
Ketiga, Rineka Cipta, Jakarta.
Anderson, David R,. Dennis J. Sweeney, dan Thomas A. Williams, 2011, Statistics
for Business and Economics, Eleventh Edition, South Western.
Copeland, Thomas E, and J. Fred Weston, 1995, Manajemen Keuangan, Jilid 1,
Binarupa Aksara, Jakarta.
Fahmi, Irham, 2014, Manajemen Keuangan Perusahaan Dan Pasar Modal Di
Indonesia, Mitra Wacana Medika, Jakarta.
Gitman, Lawrence J, 2009, Principles Of Managerial Finance, Twelfth Edition,
Pearson.
Hartono, Jogiyanto, 2013, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Kedelapan,
BPFE, Yogyakarta.
Hasibuan, Tonny, dan Juli Irmayanto, 2004, Bank dan Lembaga Keuangan,
Universitas Trisakti, Jakarta.
Husnan, Suad, 1998, Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas,
Edisi ketiga, UMP AMP YKPN, Yogyakarta.
Kansil, Christine, 2002, Pokok-Pokok Hukum Pasar Modal, Pustaka Sinar Harapan,
Jakarta.
Manurung, Adler Haymans, 2003, Memahami Seluk Beluk Instrumen Investasi,
Adler Manurung Press, Jakarta.
Marsis, Adi Setiawan, 2013, Rahasia Terbesar Investasi, Second Hope, Jakarta.
Reilly, Frank K, and Keith C. Brown, 2009, Investment Analysis and Portofolio
Management, Ninth Edition, South Western.
Royadi, Dedy, 2004, Microsoft Excell, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Sharpe, William F ,. Gordon J Alexander, dan Jeffery V. Bailey, 1997, Investasi,
Edisi Kelima, Jilid 1, Indeks, Jakarta ( terjemahan ).
Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.
58
Sutedi, Adrian, 2013, “Pasar Modal: Mengenal Nasabah sebagai Pencegahan
Pencucian Uang”, Alfabeta, Bandung.
Tavinayati, dan Yulia Qamariyanti, 2009, Hukum Pasar Modal Di Indonesia,
Sinar Grafika, Jakarta.
Widoatmodjo, Sawidji, 2004, Cara Cepat Memulai Investasi Saham, Gramedia,
Jakarta.
Yong, Othman, dan Ahmad Rodoni, 2002, Analisis Investasi dan Teori Portofolio,
Rajagrafindo Persada, Jakarta.
Website Bank Indonesia ( www.bi.go.id )
Website Bursa Efek Indonesia ( www.idx.co.id )
Website Badan Pengawas Pasar Modal ( www.bapepam.go.id )
Website www.duniainvestasi.com
Website www.yahoofinance.com
59
JII AALI ASRI JII AALI ASRI JII AALI ASRI
Jan-11 500,355 24,155 271
Feb-11 489,940 22,178 242 -0.0208 -0.0818 -0.1086 -0.0256 -0.0846 -0.1366
Mar-11 504,260 22,409 264 0.0292 0.0104 0.0915 0.0245 0.0077 0.0636
Apr-11 521,746 21,484 455 0.0347 -0.0413 0.7246 0.0299 -0.0440 0.6967
May-11 528,530 23,562 300 0.0130 0.0967 -0.3413 0.0082 0.0940 -0.3692
Jun-11 524,275 23,158 322 -0.0081 -0.0172 0.0717 -0.0128 -0.0199 0.0437
Jul-11 555,595 23,145 370 0.0597 -0.0005 0.1493 0.0550 -0.0033 0.1214
Aug-11 542,240 21,966 416 -0.0240 -0.0509 0.1260 -0.0288 -0.0537 0.0981
Sep-11 512,560 21,193 404 -0.0547 -0.0352 -0.0290 -0.0595 -0.0379 -0.0569
Oct-11 500,002 18,862 418 -0.0245 -0.1100 0.0353 -0.0293 -0.1127 0.0073
Nov-11 523,150 21,636 439 0.0463 0.1471 0.0498 0.0415 0.1444 0.0219
Dec-11 523,863 21,484 455 0.0014 -0.0070 0.0373 -0.0034 -0.0098 0.0093
Jan-12 557,882 21,780 480 0.0649 0.0138 0.0544 0.0602 0.0110 0.0265
Feb-12 565,493 22,048 562 0.0136 0.0123 0.1696 0.0089 0.0096 0.1417
Mar-12 569,410 22,077 595 0.0069 0.0013 0.0602 0.0021 -0.0014 0.0322
Apr-12 591,059 22,705 594 0.0380 0.0284 -0.0020 0.0332 0.0257 -0.0299
May-12 555,471 20,111 569 -0.0602 -0.1142 -0.0423 -0.0650 -0.1170 -0.0703
Jun-12 529,839 20,736 522 -0.0461 0.0311 -0.0826 -0.0509 0.0283 -0.1105
Jul-12 559,822 22,536 487 0.0566 0.0868 -0.0677 0.0518 0.0841 -0.0956
Aug-12 575,105 22,143 464 0.0273 -0.0174 -0.0462 0.0225 -0.0202 -0.0741
Sep-12 591,119 21,398 467 0.0278 -0.0337 0.0057 0.0231 -0.0364 -0.0222
Oct-12 612,382 20,939 535 0.0360 -0.0214 0.1447 0.0312 -0.0242 0.1167
Nov-12 607,769 20,138 590 -0.0075 -0.0383 0.1046 -0.0123 -0.0410 0.0767
Dec-12 591,059 18,640 598 -0.0275 -0.0744 0.0129 -0.0323 -0.0771 -0.0150
Jan-13 605,755 19,587 700 0.0249 0.0508 0.1711 0.0201 0.0480 0.1432
Feb-13 621,324 18,798 854 0.0257 -0.0403 0.2185 0.0209 -0.0430 0.1906
Mar-13 652,157 18,495 1038 0.0496 -0.0161 0.2157 0.0448 -0.0188 0.1878
Apr-13 666,012 18,186 1034 0.0212 -0.0167 -0.0038 0.0165 -0.0194 -0.0318
May-13 688,201 17,857 1069 0.0333 -0.0181 0.0343 0.0285 -0.0209 0.0064
Jun-13 633,255 19,353 854 -0.0798 0.0838 -0.2017 -0.0846 0.0810 -0.2296
Jul-13 630,959 17,330 726 -0.0036 -0.1045 -0.1498 -0.0084 -0.1072 -0.1777
Aug-13 593,376 15,748 675 -0.0596 -0.0913 -0.0704 -0.0643 -0.0941 -0.0984
Sep-13 603,183 20,326 582 0.0165 0.2907 -0.1366 0.0117 0.2880 -0.1646
Oct-13 618,941 20,243 617 0.0261 -0.0041 0.0586 0.0213 -0.0068 0.0307
Nov-13 597,485 21,493 515 -0.0347 0.0617 -0.1654 -0.0394 0.0590 -0.1934
Dec-13 576,871 23,968 458 -0.0345 0.1152 -0.1108 -0.0393 0.1124 -0.1388
0.0048 0.0027 0.0279
0.0014 0.0061 0.0286
0.0006 0.0025
0.0374 0.0780 0.1692
0.4257 1.8176
0.0381 -0.0427
0.0333 -0.0474
CAPM
Excess Return
Return - Expected Return
Lampiran 1 Kinerja Saham AALI dan ASRI
Beta
Covariance
Periode
Rata-Rata Harga Saham Return
Expected Return
Variance
Standard Deviation
60
JII KLBF UNVR JII KLBF UNVR JII KLBF UNVR
Jan-11 500,355 2,987 15,436
Feb-11 489,940 2,881 15,258 -0.0208 -0.0356 -0.0115 -0.0256 -0.0241 -0.0290
Mar-11 504,260 3,039 16,216 0.0292 0.0549 0.0628 0.0245 0.0664 0.0452
Apr-11 521,746 3,601 15,203 0.0347 0.1852 -0.0625 0.0299 0.1966 -0.0800
May-11 528,530 3,474 14,926 0.0130 -0.0354 -0.0182 0.0082 -0.0239 -0.0357
Jun-11 524,275 3,368 14,870 -0.0081 -0.0306 -0.0038 -0.0128 -0.0191 -0.0213
Jul-11 555,595 3,520 15,013 0.0597 0.0453 0.0096 0.0550 0.0568 -0.0080
Aug-11 542,240 3,375 16,382 -0.0240 -0.0412 0.0912 -0.0288 -0.0297 0.0736
Sep-11 512,560 3,373 16,390 -0.0547 -0.0007 0.0005 -0.0595 0.0107 -0.0170
Oct-11 500,002 3,377 15,840 -0.0245 0.0014 -0.0335 -0.0293 0.0129 -0.0511
Nov-11 523,150 3,457 16,473 0.0463 0.0235 0.0399 0.0415 0.0350 0.0224
Dec-11 523,863 3,427 18,032 0.0014 -0.0085 0.0946 -0.0034 0.0029 0.0771
Jan-12 557,882 3,503 19,852 0.0649 0.0222 0.1010 0.0602 0.0337 0.0834
Feb-12 565,493 3,500 19,455 0.0136 -0.0009 -0.0200 0.0089 0.0106 -0.0376
Mar-12 569,410 3,469 19,357 0.0069 -0.0088 -0.0050 0.0021 0.0027 -0.0226
Apr-12 591,059 3,623 19,352 0.0380 0.0442 -0.0002 0.0332 0.0557 -0.0178
May-12 555,471 3,920 21,198 -0.0602 0.0820 0.0954 -0.0650 0.0935 0.0778
Jun-12 529,839 3,871 22,583 -0.0461 -0.0123 0.0654 -0.0509 -0.0008 0.0478
Jul-12 559,822 3,797 23,591 0.0566 -0.0193 0.0446 0.0518 -0.0078 0.0271
Aug-12 575,105 3,908 25,350 0.0273 0.0292 0.0745 0.0225 0.0407 0.0570
Sep-12 591,119 4,295 27,143 0.0278 0.0991 0.0707 0.0231 0.1106 0.0532
Oct-12 612,382 1,780 25,878 0.0360 -0.5856 -0.0466 0.0312 -0.5741 -0.0641
Nov-12 607,769 994 26,193 -0.0075 -0.4417 0.0122 -0.0123 -0.4302 -0.0054
Dec-12 591,059 1,051 22,893 -0.0275 0.0580 -0.1260 -0.0323 0.0695 -0.1435
Jan-13 605,755 1,042 21,857 0.0249 -0.0092 -0.0453 0.0201 0.0023 -0.0628
Feb-13 621,324 1,146 22,550 0.0257 0.0996 0.0317 0.0209 0.1111 0.0142
Mar-13 652,157 1,267 22,695 0.0496 0.1062 0.0064 0.0448 0.1177 -0.0111
Apr-13 666,012 1,284 22,902 0.0212 0.0134 0.0091 0.0165 0.0249 -0.0084
May-13 688,201 1,452 29,359 0.0333 0.1306 0.2819 0.0285 0.1420 0.2644
Jun-13 633,255 1,326 28,735 -0.0798 -0.0866 -0.0212 -0.0846 -0.0751 -0.0388
Jul-13 630,959 1,420 31,335 -0.0036 0.0706 0.0905 -0.0084 0.0820 0.0729
Aug-13 593,376 1,386 30,214 -0.0596 -0.0234 -0.0358 -0.0643 -0.0119 -0.0533
Sep-13 603,183 1,318 31,426 0.0165 -0.0496 0.0401 0.0117 -0.0381 0.0226
Oct-13 618,941 1,332 30,922 0.0261 0.0107 -0.0161 0.0213 0.0222 -0.0336
Nov-13 597,485 1,280 28,805 -0.0347 -0.0385 -0.0685 -0.0394 -0.0270 -0.0860
Dec-13 576,871 1,216 26,100 -0.0345 -0.0501 -0.0939 -0.0393 -0.0386 -0.1114
0.0048 -0.0115 0.0175
0.0014 0.0189 0.0052
0.0006 0.0007
0.0374 0.1374 0.0718
0.4066 0.4701
0.0392 0.0355
0.0344 0.0307
Lampiran 2 Kinerja Saham KLBF dan UNVR
Expected Return
Periode
Rata-Rata Harga Saham Return Return - Expected Return
CAPM
Excess Return
Variance
Covariance
Standard Deviation
Beta
61
JII INCO ANTM JII INCO ANTM JII INCO ANTM
Jan-11 500,355 4,740 2,342
Feb-11 489,940 4,992 2,221 -0.0208 0.0530 -0.0516 -0.0256 0.0665 -0.0348
Mar-11 504,260 4,818 2,220 0.0292 -0.0348 -0.0002 0.0245 -0.0212 0.0166
Apr-11 521,746 4,860 2,320 0.0347 0.0087 0.0448 0.0299 0.0222 0.0616
May-11 528,530 4,854 2,195 0.0130 -0.0013 -0.0538 0.0082 0.0122 -0.0370
Jun-11 524,275 4,580 2,095 -0.0081 -0.0564 -0.0457 -0.0128 -0.0428 -0.0289
Jul-11 555,595 4,383 2,053 0.0597 -0.0431 -0.0199 0.0550 -0.0296 -0.0031
Aug-11 542,240 3,811 1,944 -0.0240 -0.1305 -0.0531 -0.0288 -0.1170 -0.0363
Sep-11 512,560 3,486 1,729 -0.0547 -0.0851 -0.1110 -0.0595 -0.0716 -0.0941
Oct-11 500,002 3,146 1,625 -0.0245 -0.0975 -0.0597 -0.0293 -0.0839 -0.0429
Nov-11 523,150 3,332 1,669 0.0463 0.0589 0.0270 0.0415 0.0724 0.0438
Dec-11 523,863 3,109 1,630 0.0014 -0.0668 -0.0234 -0.0034 -0.0533 -0.0066
Jan-12 557,882 3,532 1,721 0.0649 0.1360 0.0561 0.0602 0.1495 0.0729
Feb-12 565,493 3,706 1,922 0.0136 0.0493 0.1168 0.0089 0.0628 0.1336
Mar-12 569,410 3,434 1,847 0.0069 -0.0734 -0.0393 0.0021 -0.0598 -0.0225
Apr-12 591,059 3,195 1,768 0.0380 -0.0696 -0.0426 0.0332 -0.0560 -0.0258
May-12 555,471 2,653 1,523 -0.0602 -0.1696 -0.1386 -0.0650 -0.1561 -0.1218
Jun-12 529,839 2,470 1,273 -0.0461 -0.0690 -0.1643 -0.0509 -0.0555 -0.1475
Jul-12 559,822 2,669 1,337 0.0566 0.0806 0.0502 0.0518 0.0941 0.0671
Aug-12 575,105 2,353 1,240 0.0273 -0.1184 -0.0727 0.0225 -0.1049 -0.0559
Sep-12 591,119 2,653 1,328 0.0278 0.1272 0.0709 0.0231 0.1407 0.0877
Oct-12 612,382 2,672 1,303 0.0360 0.0073 -0.0188 0.0312 0.0208 -0.0019
Nov-12 607,769 2,443 1,254 -0.0075 -0.0857 -0.0371 -0.0123 -0.0721 -0.0203
Dec-12 591,059 2,310 1,265 -0.0275 -0.0546 0.0087 -0.0323 -0.0411 0.0255
Jan-13 605,755 2,666 1,357 0.0249 0.1545 0.0725 0.0201 0.1680 0.0893
Feb-13 621,324 2,798 1,339 0.0257 0.0492 -0.0136 0.0209 0.0627 0.0032
Mar-13 652,157 2,645 1,347 0.0496 -0.0544 0.0061 0.0448 -0.0409 0.0229
Apr-13 666,012 2,533 1,390 0.0212 -0.0424 0.0322 0.0165 -0.0289 0.0490
May-13 688,201 2,650 1,331 0.0333 0.0462 -0.0425 0.0285 0.0597 -0.0257
Jun-13 633,255 2,330 1,120 -0.0798 -0.1208 -0.1588 -0.0846 -0.1073 -0.1420
Jul-13 630,959 1,947 1,118 -0.0036 -0.1641 -0.0011 -0.0084 -0.1506 0.0157
Aug-13 593,376 2,011 1,282 -0.0596 0.0325 0.1467 -0.0643 0.0460 0.1635
Sep-13 603,183 2,448 1,433 0.0165 0.2173 0.1174 0.0117 0.2308 0.1342
Oct-13 618,941 2,516 1,520 0.0261 0.0281 0.0611 0.0213 0.0416 0.0779
Nov-13 597,485 2,451 1,382 -0.0347 -0.0259 -0.0908 -0.0394 -0.0123 -0.0740
Dec-13 576,871 2,552 1,161 -0.0345 0.0412 -0.1602 -0.0393 0.0548 -0.1434
0.0048 -0.0135 -0.0168
0.0014 0.0081 0.0059
0.0015 0.0015
0.0374 0.0898 0.0770
1.0903 1.0759
-0.0005 0.0004
-0.0052 -0.0044
CAPM
Excess Return
Beta
Expected Return
Periode
Rata-Rata Harga Saham
Standard Deviation
Return Return - Expected Return
Lampiran 3 Kinerja Saham INCO dan ANTM
Variance
Covariance
62
JII UNTR TLKM JII UNTR TLKM JII UNTR TLKM
Jan-11 500,355 21,788 7,621
Feb-11 489,940 21,931 7,553 -0.0208 0.0066 -0.0090 -0.0256 0.0090 0.0049
Mar-11 504,260 21,844 7,166 0.0292 -0.0040 -0.0512 0.0245 -0.0015 -0.0373
Apr-11 521,746 21,697 7,373 0.0347 -0.0067 0.0288 0.0299 -0.0043 0.0428
May-11 528,530 22,524 7,645 0.0130 0.0381 0.0370 0.0082 0.0406 0.0509
Jun-11 524,275 23,193 7,308 -0.0081 0.0297 -0.0442 -0.0128 0.0321 -0.0302
Jul-11 555,595 25,413 7,188 0.0597 0.0957 -0.0164 0.0550 0.0982 -0.0025
Aug-11 542,240 24,553 7,371 -0.0240 -0.0338 0.0255 -0.0288 -0.0314 0.0395
Sep-11 512,560 22,785 7,435 -0.0547 -0.0720 0.0087 -0.0595 -0.0695 0.0226
Oct-11 500,002 22,576 7,325 -0.0245 -0.0092 -0.0148 -0.0293 -0.0067 -0.0008
Nov-11 523,150 24,909 7,452 0.0463 0.1033 0.0174 0.0415 0.1058 0.0313
Dec-11 523,863 25,061 7,177 0.0014 0.0061 -0.0369 -0.0034 0.0086 -0.0229
Jan-12 557,882 27,707 6,984 0.0649 0.1055 -0.0269 0.0602 0.1080 -0.0130
Feb-12 565,493 28,857 6,898 0.0136 0.0415 -0.0124 0.0089 0.0440 0.0016
Mar-12 569,410 30,500 6,964 0.0069 0.0569 0.0096 0.0021 0.0594 0.0235
Apr-12 591,059 30,960 7,683 0.0380 0.0151 0.1034 0.0332 0.0175 0.1173
May-12 555,471 26,643 7,954 -0.0602 -0.1394 0.0353 -0.0650 -0.1370 0.0492
Jun-12 529,839 22,431 7,719 -0.0461 -0.1581 -0.0296 -0.0509 -0.1557 -0.0156
Jul-12 559,822 21,852 8,668 0.0566 -0.0258 0.1230 0.0518 -0.0234 0.1369
Aug-12 575,105 21,717 9,307 0.0273 -0.0062 0.0736 0.0225 -0.0037 0.0876
Sep-12 591,119 20,978 9,443 0.0278 -0.0341 0.0146 0.0231 -0.0316 0.0286
Oct-12 612,382 20,009 9,630 0.0360 -0.0462 0.0199 0.0312 -0.0437 0.0339
Nov-12 607,769 19,574 9,357 -0.0075 -0.0217 -0.0284 -0.0123 -0.0193 -0.0144
Dec-12 591,059 18,619 9,036 -0.0275 -0.0488 -0.0344 -0.0323 -0.0463 -0.0204
Jan-13 605,755 20,557 9,372 0.0249 0.1041 0.0372 0.0201 0.1065 0.0511
Feb-13 621,324 19,323 9,843 0.0257 -0.0600 0.0502 0.0209 -0.0576 0.0642
Mar-13 652,157 18,952 10,719 0.0496 -0.0192 0.0891 0.0448 -0.0167 0.1030
Apr-13 666,012 18,380 11,270 0.0212 -0.0302 0.0514 0.0165 -0.0278 0.0654
May-13 688,201 17,133 11,926 0.0333 -0.0678 0.0582 0.0285 -0.0654 0.0721
Jun-13 633,255 16,883 10,623 -0.0798 -0.0146 -0.1093 -0.0846 -0.0122 -0.0954
Jul-13 630,959 16,741 11,411 -0.0036 -0.0084 0.0742 -0.0084 -0.0059 0.0882
Aug-13 593,376 16,436 10,156 -0.0596 -0.0182 -0.1100 -0.0643 -0.0158 -0.0960
Sep-13 603,183 16,845 2,179 0.0165 0.0249 -0.7854 0.0117 0.0273 -0.7715
Oct-13 618,941 17,793 2,273 0.0261 0.0563 0.0429 0.0213 0.0587 0.0569
Nov-13 597,485 19,110 2,211 -0.0347 0.0740 -0.0273 -0.0394 0.0764 -0.0134
Dec-13 576,871 18,745 2,095 -0.0345 -0.0191 -0.0521 -0.0393 -0.0166 -0.0382
0.0048 -0.0024 -0.0140
0.0014 0.0036 0.0203
0.0010 0.0009
0.0374 0.0602 0.1424
0.7459 0.6146
0.0195 0.0271
0.0147 0.0224
CAPM
Excess Return
Lampiran 4 Kinerja Saham UNTR dan TLKM
Return - Expected Return
Beta
Covariance
Periode
Rata-Rata Harga Saham Return
Expected Return
Variance
Standard Deviation
63
JII PTBA ITMG JII PTBA ITMG JII PTBA ITMG
Jan-11 500,355 22,148 51,550
Feb-11 489,940 19,861 45,697 -0.0208 -0.1032 -0.1135 -0.0256 -0.0869 -0.0992
Mar-11 504,260 20,536 45,934 0.0292 0.0340 0.0052 0.0245 0.0504 0.0195
Apr-11 521,746 22,285 47,720 0.0347 0.0851 0.0389 0.0299 0.1015 0.0532
May-11 528,530 21,529 46,869 0.0130 -0.0339 -0.0178 0.0082 -0.0176 -0.0035
Jun-11 524,275 20,898 45,487 -0.0081 -0.0293 -0.0295 -0.0128 -0.0129 -0.0152
Jul-11 555,595 21,130 48,228 0.0597 0.0111 0.0603 0.0550 0.0275 0.0746
Aug-11 542,240 19,547 44,350 -0.0240 -0.0749 -0.0804 -0.0288 -0.0585 -0.0661
Sep-11 512,560 17,628 42,893 -0.0547 -0.0982 -0.0329 -0.0595 -0.0818 -0.0185
Oct-11 500,002 16,438 40,071 -0.0245 -0.0675 -0.0658 -0.0293 -0.0511 -0.0515
Nov-11 523,150 17,591 42,470 0.0463 0.0701 0.0599 0.0415 0.0865 0.0742
Dec-11 523,863 17,032 37,648 0.0014 -0.0318 -0.1136 -0.0034 -0.0154 -0.0992
Jan-12 557,882 19,180 38,857 0.0649 0.1262 0.0321 0.0602 0.1425 0.0464
Feb-12 565,493 20,717 41,288 0.0136 0.0801 0.0626 0.0089 0.0965 0.0769
Mar-12 569,410 20,577 42,448 0.0069 -0.0067 0.0281 0.0021 0.0096 0.0424
Apr-12 591,059 19,336 42,762 0.0380 -0.0603 0.0074 0.0332 -0.0440 0.0217
May-12 555,471 16,850 36,267 -0.0602 -0.1286 -0.1519 -0.0650 -0.1122 -0.1375
Jun-12 529,839 14,000 34,950 -0.0461 -0.1691 -0.0363 -0.0509 -0.1528 -0.0220
Jul-12 559,822 15,514 37,043 0.0566 0.1081 0.0599 0.0518 0.1245 0.0742
Aug-12 575,105 15,000 37,487 0.0273 -0.0331 0.0120 0.0225 -0.0167 0.0263
Sep-12 591,119 15,373 40,113 0.0278 0.0248 0.0700 0.0231 0.0412 0.0844
Oct-12 612,382 16,324 41,898 0.0360 0.0619 0.0445 0.0312 0.0783 0.0588
Nov-12 607,769 15,893 40,767 -0.0075 -0.0264 -0.0270 -0.0123 -0.0100 -0.0127
Dec-12 591,059 14,764 40,736 -0.0275 -0.0710 -0.0008 -0.0323 -0.0546 0.0136
Jan-13 605,755 16,059 41,383 0.0249 0.0877 0.0159 0.0201 0.1040 0.0302
Feb-13 621,324 15,330 40,488 0.0257 -0.0454 -0.0216 0.0209 -0.0290 -0.0073
Mar-13 652,157 14,762 37,955 0.0496 -0.0371 -0.0626 0.0448 -0.0207 -0.0482
Apr-13 666,012 15,239 37,750 0.0212 0.0323 -0.0054 0.0165 0.0487 0.0089
May-13 688,201 14,283 32,930 0.0333 -0.0627 -0.1277 0.0285 -0.0464 -0.1133
Jun-13 633,255 12,333 26,780 -0.0798 -0.1365 -0.1868 -0.0846 -0.1202 -0.1724
Jul-13 630,959 11,772 26,493 -0.0036 -0.0455 -0.0107 -0.0084 -0.0291 0.0036
Aug-13 593,376 11,114 27,911 -0.0596 -0.0559 0.0535 -0.0643 -0.0395 0.0678
Sep-13 603,183 13,288 30,662 0.0165 0.1957 0.0985 0.0117 0.2120 0.1129
Oct-13 618,941 13,115 30,659 0.0261 -0.0130 -0.0001 0.0213 0.0034 0.0142
Nov-13 597,485 11,910 29,990 -0.0347 -0.0919 -0.0218 -0.0394 -0.0756 -0.0075
Dec-13 576,871 11,100 28,666 -0.0345 -0.0680 -0.0442 -0.0393 -0.0516 -0.0298
0.0048 -0.0164 -0.0143
0.0014 0.0064 0.0044
0.0021 0.0014
0.0374 0.0798 0.0661
1.5280 0.9735
-0.0259 0.0063
-0.0306 0.0015
Lampiran 5 Kinerja Saham PTBA dan ITMG
Expected Return
CAPM
Excess Return
Variance
Standard Deviation
Return - Expected Return
Beta
Covariance
Periode
Rata-Rata Harga Saham Return
64
JII BKSL MNCN JII BKSL MNCN JII BKSL MNCN
Jan-11 500,355 102 877
Feb-11 489,940 99 937 -0.0208 -0.0258 0.0685 -0.0256 -0.0480 0.0340
Mar-11 504,260 102 972 0.0292 0.0279 0.0369 0.0245 0.0056 0.0024
Apr-11 521,746 104 894 0.0347 0.0152 -0.0806 0.0299 -0.0070 -0.1151
May-11 528,530 102 894 0.0130 -0.0150 0.0009 0.0082 -0.0373 -0.0336
Jun-11 524,275 117 928 -0.0081 0.1421 0.0377 -0.0128 0.1199 0.0032
Jul-11 555,595 157 1,045 0.0597 0.3453 0.1261 0.0550 0.3231 0.0916
Aug-11 542,240 217 987 -0.0240 0.3836 -0.0557 -0.0288 0.3613 -0.0902
Sep-11 512,560 282 1,047 -0.0547 0.2999 0.0610 -0.0595 0.2776 0.0264
Oct-11 500,002 260 1,069 -0.0245 -0.0780 0.0211 -0.0293 -0.1003 -0.0135
Nov-11 523,150 256 1,120 0.0463 -0.0166 0.0472 0.0415 -0.0389 0.0127
Dec-11 523,863 259 1,302 0.0014 0.0133 0.1628 -0.0034 -0.0089 0.1283
Jan-12 557,882 259 1,345 0.0649 -0.0009 0.0328 0.0602 -0.0231 -0.0017
Feb-12 565,493 247 1,506 0.0136 -0.0471 0.1202 0.0089 -0.0694 0.0857
Mar-12 569,410 247 1,819 0.0069 0.0019 0.2074 0.0021 -0.0203 0.1729
Apr-12 591,059 290 1,971 0.0380 0.1716 0.0836 0.0332 0.1493 0.0491
May-12 555,471 287 2,049 -0.0602 -0.0089 0.0397 -0.0650 -0.0312 0.0052
Jun-12 529,839 226 1,917 -0.0461 -0.2118 -0.0645 -0.0509 -0.2340 -0.0991
Jul-12 559,822 226 2,170 0.0566 -0.0002 0.1319 0.0518 -0.0225 0.0974
Aug-12 575,105 207 2,225 0.0273 -0.0844 0.0256 0.0225 -0.1067 -0.0090
Sep-12 591,119 206 2,321 0.0278 -0.0055 0.0433 0.0231 -0.0278 0.0087
Oct-12 612,382 197 2,762 0.0360 -0.0449 0.1899 0.0312 -0.0672 0.1553
Nov-12 607,769 191 2,520 -0.0075 -0.0285 -0.0875 -0.0123 -0.0508 -0.1220
Dec-12 591,059 190 2,537 -0.0275 -0.0055 0.0066 -0.0323 -0.0277 -0.0279
Jan-13 605,755 239 2,446 0.0249 0.2554 -0.0360 0.0201 0.2331 -0.0705
Feb-13 621,324 260 2,611 0.0257 0.0890 0.0677 0.0209 0.0667 0.0332
Mar-13 652,157 309 2,935 0.0496 0.1907 0.1238 0.0448 0.1685 0.0893
Apr-13 666,012 279 3,035 0.0212 -0.0991 0.0343 0.0165 -0.1213 -0.0002
May-13 688,201 284 3,348 0.0333 0.0182 0.1030 0.0285 -0.0041 0.0685
Jun-13 633,255 263 2,975 -0.0798 -0.0721 -0.1114 -0.0846 -0.0943 -0.1459
Jul-13 630,959 243 3,060 -0.0036 -0.0784 0.0285 -0.0084 -0.1007 -0.0060
Aug-13 593,376 235 2,960 -0.0596 -0.0295 -0.0325 -0.0643 -0.0517 -0.0670
Sep-13 603,183 200 2,999 0.0165 -0.1520 0.0130 0.0117 -0.1742 -0.0215
Oct-13 618,941 206 2,707 0.0261 0.0324 -0.0975 0.0213 0.0101 -0.1320
Nov-13 597,485 184 2,511 -0.0347 -0.1062 -0.0723 -0.0394 -0.1285 -0.1069
Dec-13 576,871 166 2,592 -0.0345 -0.0973 0.0324 -0.0393 -0.1195 -0.0021
0.0048 0.0223 0.0345
0.0014 0.0180 0.0064
0.0010 0.0013
0.0374 0.1343 0.0797
0.7195 0.9167
0.0211 0.0096
0.0163 0.0048
CAPM
Excess Return
Lampiran 6 Kinerja Saham BKSL dan MNCN
Return - Expected Return
Beta
Covariance
Periode
Rata-Rata Harga Saham Return
Expected Return
Variance
Standard Deviation
65
JII INTP LSIP JII INTP LSIP JII INTP LSIP
Jan-11 500,355 14,898 11,976
Feb-11 489,940 14,675 10,117 -0.0208 -0.0149 -0.1553 -0.0256 -0.0240 -0.1281
Mar-11 504,260 14,964 2,286 0.0292 0.0197 -0.7740 0.0245 0.0106 -0.7469
Apr-11 521,746 16,925 2,386 0.0347 0.1311 0.0437 0.0299 0.1220 0.0708
May-11 528,530 16,883 2,418 0.0130 -0.0025 0.0132 0.0082 -0.0115 0.0404
Jun-11 524,275 16,868 2,336 -0.0081 -0.0009 -0.0338 -0.0128 -0.0100 -0.0066
Jul-11 555,595 16,403 2,335 0.0597 -0.0276 -0.0005 0.0550 -0.0366 0.0266
Aug-11 542,240 14,826 2,354 -0.0240 -0.0961 0.0081 -0.0288 -0.1051 0.0353
Sep-11 512,560 13,985 2,149 -0.0547 -0.0567 -0.0872 -0.0595 -0.0658 -0.0600
Oct-11 500,002 14,288 2,003 -0.0245 0.0217 -0.0678 -0.0293 0.0126 -0.0406
Nov-11 523,150 15,200 2,270 0.0463 0.0638 0.1335 0.0415 0.0548 0.1606
Dec-11 523,863 16,198 2,239 0.0014 0.0656 -0.0140 -0.0034 0.0566 0.0131
Jan-12 557,882 17,884 2,380 0.0649 0.1041 0.0629 0.0602 0.0951 0.0901
Feb-12 565,493 17,174 2,637 0.0136 -0.0397 0.1082 0.0089 -0.0488 0.1353
Mar-12 569,410 18,052 2,814 0.0069 0.0512 0.0670 0.0021 0.0421 0.0942
Apr-12 591,059 18,231 2,942 0.0380 0.0099 0.0455 0.0332 0.0008 0.0726
May-12 555,471 17,924 2,513 -0.0602 -0.0168 -0.1457 -0.0650 -0.0259 -0.1186
Jun-12 529,839 16,990 2,567 -0.0461 -0.0521 0.0213 -0.0509 -0.0611 0.0485
Jul-12 559,822 18,936 2,836 0.0566 0.1145 0.1051 0.0518 0.1055 0.1322
Aug-12 575,105 20,330 2,672 0.0273 0.0736 -0.0580 0.0225 0.0646 -0.0309
Sep-12 591,119 20,140 2,483 0.0278 -0.0094 -0.0708 0.0231 -0.0184 -0.0437
Oct-12 612,382 21,259 2,358 0.0360 0.0555 -0.0503 0.0312 0.0465 -0.0232
Nov-12 607,769 22,450 2,267 -0.0075 0.0560 -0.0386 -0.0123 0.0470 -0.0114
Dec-12 591,059 22,614 2,022 -0.0275 0.0073 -0.1081 -0.0323 -0.0017 -0.0809
Jan-13 605,755 21,759 1,977 0.0249 -0.0378 -0.0223 0.0201 -0.0469 0.0048
Feb-13 621,324 21,643 2,188 0.0257 -0.0053 0.1068 0.0209 -0.0144 0.1339
Mar-13 652,157 22,740 1,974 0.0496 0.0507 -0.0975 0.0448 0.0417 -0.0703
Apr-13 666,012 24,491 1,809 0.0212 0.0770 -0.0839 0.0165 0.0679 -0.0568
May-13 688,201 25,241 1,660 0.0333 0.0306 -0.0824 0.0285 0.0216 -0.0553
Jun-13 633,255 22,820 1,830 -0.0798 -0.0959 0.1024 -0.0846 -0.1050 0.1295
Jul-13 630,959 22,078 1,394 -0.0036 -0.0325 -0.2379 -0.0084 -0.0416 -0.2107
Aug-13 593,376 20,398 1,193 -0.0596 -0.0761 -0.1446 -0.0643 -0.0852 -0.1175
Sep-13 603,183 19,560 1,425 0.0165 -0.0411 0.1945 0.0117 -0.0501 0.2217
Oct-13 618,941 19,665 1,453 0.0261 0.0054 0.0202 0.0213 -0.0036 0.0473
Nov-13 597,485 19,357 1,747 -0.0347 -0.0157 0.2017 -0.0394 -0.0247 0.2289
Dec-13 576,871 19,359 1,901 -0.0345 0.0001 0.0886 -0.0393 -0.0089 0.1157
0.0048 0.0090 -0.0271
0.0014 0.0031 0.0263
0.0013 0.0002
0.0374 0.0558 0.1621
0.9524 0.1366
0.0075 0.0549
0.0028 0.0501
CAPM
Excess Return
Lampiran 7 Kinerja Saham INTP dan LSIP
Return - Expected Return
Beta
Covariance
Periode
Rata-Rata Harga Saham Return
Expected Return
Variance
Standard Deviation
66
JII SMGR LPKR JII SMGR LPKR JII SMGR LPKR
Jan-11 500,355 8,695 627
Feb-11 489,940 8,453 554 -0.0208 -0.0279 -0.1161 -0.0256 -0.0420 -0.1306
Mar-11 504,260 8,780 570 0.0292 0.0387 0.0283 0.0245 0.0245 0.0138
Apr-11 521,746 9,553 713 0.0347 0.0880 0.2519 0.0299 0.0739 0.2374
May-11 528,530 9,519 722 0.0130 -0.0035 0.0132 0.0082 -0.0176 -0.0013
Jun-11 524,275 9,485 651 -0.0081 -0.0036 -0.0988 -0.0128 -0.0177 -0.1133
Jul-11 555,595 9,820 700 0.0597 0.0353 0.0753 0.0550 0.0212 0.0608
Aug-11 542,240 9,050 773 -0.0240 -0.0784 0.1038 -0.0288 -0.0925 0.0893
Sep-11 512,560 8,624 702 -0.0547 -0.0471 -0.0914 -0.0595 -0.0612 -0.1059
Oct-11 500,002 8,593 636 -0.0245 -0.0035 -0.0937 -0.0293 -0.0177 -0.1082
Nov-11 523,150 9,143 636 0.0463 0.0640 -0.0004 0.0415 0.0499 -0.0149
Dec-11 523,863 10,350 647 0.0014 0.1320 0.0179 -0.0034 0.1179 0.0034
Jan-12 557,882 11,468 673 0.0649 0.1080 0.0393 0.0602 0.0939 0.0249
Feb-12 565,493 11,274 703 0.0136 -0.0169 0.0448 0.0089 -0.0311 0.0303
Mar-12 569,410 11,889 719 0.0069 0.0545 0.0225 0.0021 0.0404 0.0080
Apr-12 591,059 12,095 820 0.0380 0.0174 0.1404 0.0332 0.0033 0.1259
May-12 555,471 11,346 801 -0.0602 -0.0620 -0.0222 -0.0650 -0.0761 -0.0367
Jun-12 529,839 11,083 766 -0.0461 -0.0231 -0.0444 -0.0509 -0.0372 -0.0589
Jul-12 559,822 11,920 840 0.0566 0.0755 0.0964 0.0518 0.0614 0.0820
Aug-12 575,105 12,772 880 0.0273 0.0714 0.0482 0.0225 0.0573 0.0337
Sep-12 591,119 13,475 936 0.0278 0.0551 0.0636 0.0231 0.0409 0.0492
Oct-12 612,382 14,646 957 0.0360 0.0869 0.0224 0.0312 0.0728 0.0079
Nov-12 607,769 14,707 970 -0.0075 0.0042 0.0136 -0.0123 -0.0099 -0.0008
Dec-12 591,059 15,398 1015 -0.0275 0.0469 0.0461 -0.0323 0.0328 0.0317
Jan-13 605,755 15,665 1013 0.0249 0.0174 -0.0017 0.0201 0.0033 -0.0162
Feb-13 621,324 16,475 1065 0.0257 0.0517 0.0508 0.0209 0.0376 0.0363
Mar-13 652,157 17,929 1210 0.0496 0.0882 0.1371 0.0448 0.0741 0.1227
Apr-13 666,012 18,195 1342 0.0212 0.0149 0.1089 0.0165 0.0008 0.0944
May-13 688,201 18,561 1510 0.0333 0.0201 0.1253 0.0285 0.0060 0.1108
Jun-13 633,255 16,853 1601 -0.0798 -0.0920 0.0600 -0.0846 -0.1062 0.0455
Jul-13 630,959 15,307 1297 -0.0036 -0.0917 -0.1902 -0.0084 -0.1059 -0.2046
Aug-13 593,376 14,300 1213 -0.0596 -0.0658 -0.0643 -0.0643 -0.0799 -0.0787
Sep-13 603,183 13,752 1127 0.0165 -0.0383 -0.0709 0.0117 -0.0524 -0.0854
Oct-13 618,941 13,941 1060 0.0261 0.0137 -0.0596 0.0213 -0.0004 -0.0740
Nov-13 597,485 13,245 971 -0.0347 -0.0499 -0.0840 -0.0394 -0.0641 -0.0985
Dec-13 576,871 13,432 907 -0.0345 0.0141 -0.0656 -0.0393 0.0000 -0.0800
0.0048 0.0141 0.0145
0.0014 0.0033 0.0078
0.0015 0.0016
0.0374 0.0572 0.0881
1.1060 1.1577
-0.0014 -0.0044
-0.0062 -0.0092
CAPM
Excess Return
Lampiran 8 Kinerja Saham SMGR dan LPKR
Return - Expected Return
Beta
Covariance
Periode
Rata-Rata Harga Saham Return
Expected Return
Variance
Standard Deviation
67
JII CPIN ASII JII CPIN ASII JII CPIN ASII
Jan-11 500,355 1,654 49264
Feb-11 489,940 1,571 50131 -0.0208 -0.0503 0.0176 -0.0256 -0.0745 0.0435
Mar-11 504,260 1,711 55295 0.0292 0.0892 0.1030 0.0245 0.0651 0.1290
Apr-11 521,746 1,951 55868 0.0347 0.1406 0.0103 0.0299 0.1165 0.0363
May-11 528,530 1,896 58321 0.0130 -0.0285 0.0439 0.0082 -0.0526 0.0699
Jun-11 524,275 1,914 59415 -0.0081 0.0096 0.0188 -0.0128 -0.0145 0.0447
Jul-11 555,595 2,470 69843 0.0597 0.2905 0.1755 0.0550 0.2664 0.2015
Aug-11 542,240 2,667 68271 -0.0240 0.0798 -0.0225 -0.0288 0.0557 0.0035
Sep-11 512,560 2,588 65198 -0.0547 -0.0298 -0.0450 -0.0595 -0.0540 -0.0191
Oct-11 500,002 2,546 65838 -0.0245 -0.0159 0.0098 -0.0293 -0.0400 0.0358
Nov-11 523,150 2,540 69234 0.0463 -0.0026 0.0516 0.0415 -0.0267 0.0775
Dec-11 523,863 2,278 72636 0.0014 -0.1029 0.0491 -0.0034 -0.1270 0.0751
Jan-12 557,882 2,330 77202 0.0649 0.0225 0.0629 0.0602 -0.0016 0.0888
Feb-12 565,493 2,689 73338 0.0136 0.1540 -0.0501 0.0089 0.1299 -0.0241
Mar-12 569,410 2,675 71123 0.0069 -0.0051 -0.0302 0.0021 -0.0292 -0.0042
Apr-12 591,059 2,698 73290 0.0380 0.0085 0.0305 0.0332 -0.0157 0.0564
May-12 555,471 2,683 71750 -0.0602 -0.0056 -0.0210 -0.0650 -0.0297 0.0049
Jun-12 529,839 2,865 12079 -0.0461 0.0682 -0.8317 -0.0509 0.0440 -0.8057
Jul-12 559,822 3,170 6736 0.0566 0.1064 -0.4423 0.0518 0.0823 -0.4163
Aug-12 575,105 3,125 7100 0.0273 -0.0143 0.0540 0.0225 -0.0385 0.0799
Sep-12 591,119 2,839 7255 0.0278 -0.0916 0.0218 0.0231 -0.1157 0.0478
Oct-12 612,382 3,064 7300 0.0360 0.0794 0.0062 0.0312 0.0553 0.0322
Nov-12 607,769 3,204 7705 -0.0075 0.0455 0.0554 -0.0123 0.0214 0.0814
Dec-12 591,059 3,387 7374 -0.0275 0.0572 -0.0430 -0.0323 0.0331 -0.0170
Jan-13 605,755 3,647 7641 0.0249 0.0767 0.0363 0.0201 0.0526 0.0622
Feb-13 621,324 4,141 7725 0.0257 0.1356 0.0110 0.0209 0.1115 0.0369
Mar-13 652,157 4,710 7898 0.0496 0.1372 0.0223 0.0448 0.1131 0.0483
Apr-13 666,012 4,818 7664 0.0212 0.0231 -0.0296 0.0165 -0.0011 -0.0037
May-13 688,201 5,032 7350 0.0333 0.0443 -0.0409 0.0285 0.0202 -0.0150
Jun-13 633,255 4,806 6810 -0.0798 -0.0448 -0.0735 -0.0846 -0.0689 -0.0475
Jul-13 630,959 4,521 6600 -0.0036 -0.0594 -0.0308 -0.0084 -0.0835 -0.0049
Aug-13 593,376 3,758 6252 -0.0596 -0.1687 -0.0527 -0.0643 -0.1928 -0.0267
Sep-13 603,183 3,508 6324 0.0165 -0.0664 0.0114 0.0117 -0.0905 0.0374
Oct-13 618,941 3,804 6350 0.0261 0.0844 0.0041 0.0213 0.0603 0.0301
Nov-13 597,485 3,704 6512 -0.0347 -0.0265 0.0255 -0.0394 -0.0506 0.0515
Dec-13 576,871 3,348 6405 -0.0345 -0.0961 -0.0165 -0.0393 -0.1202 0.0095
0.0048 0.0241 -0.0260
0.0014 0.0079 0.0271
0.0017 0.0016
0.0374 0.0886 0.1645
1.2205 1.1231
-0.0080 -0.0024
-0.0128 -0.0071
Lampiran 9 Kinerja Saham CPIN dan ASII
Expected Return
CAPM
Excess Return
Variance
Standard Deviation
Return - Expected Return
Beta
Covariance
Periode
Rata-Rata Harga Saham Return
68
JII BSDE JII BSDE JII BSDE
Jan-11 500,355 805
Feb-11 489,940 680 -0.0208 -0.1550 -0.0256 -0.1736
Mar-11 504,260 771 0.0292 0.1337 0.0245 0.1152
Apr-11 521,746 878 0.0347 0.1389 0.0299 0.1204
May-11 528,530 911 0.0130 0.0381 0.0082 0.0195
Jun-11 524,275 887 -0.0081 -0.0274 -0.0128 -0.0459
Jul-11 555,595 943 0.0597 0.0632 0.0550 0.0446
Aug-11 542,240 1,007 -0.0240 0.0688 -0.0288 0.0503
Sep-11 512,560 911 -0.0547 -0.0962 -0.0595 -0.1147
Oct-11 500,002 881 -0.0245 -0.0325 -0.0293 -0.0510
Nov-11 523,150 928 0.0463 0.0536 0.0415 0.0351
Dec-11 523,863 943 0.0014 0.0162 -0.0034 -0.0024
Jan-12 557,882 1,028 0.0649 0.0896 0.0602 0.0711
Feb-12 565,493 1,177 0.0136 0.1454 0.0089 0.1268
Mar-12 569,410 1,235 0.0069 0.0488 0.0021 0.0302
Apr-12 591,059 1,395 0.0380 0.1298 0.0332 0.1112
May-12 555,471 1,450 -0.0602 0.0396 -0.0650 0.0211
Jun-12 529,839 1,208 -0.0461 -0.1672 -0.0509 -0.1857
Jul-12 559,822 1,162 0.0566 -0.0379 0.0518 -0.0565
Aug-12 575,105 1,068 0.0273 -0.0805 0.0225 -0.0991
Sep-12 591,119 1,035 0.0278 -0.0311 0.0231 -0.0497
Oct-12 612,382 1,090 0.0360 0.0531 0.0312 0.0346
Nov-12 607,769 1,240 -0.0075 0.1381 -0.0123 0.1195
Dec-12 591,059 1,175 -0.0275 -0.0530 -0.0323 -0.0715
Jan-13 605,755 1,247 0.0249 0.0618 0.0201 0.0433
Feb-13 621,324 1,425 0.0257 0.1424 0.0209 0.1238
Mar-13 652,157 1,666 0.0496 0.1689 0.0448 0.1504
Apr-13 666,012 1,685 0.0212 0.0113 0.0165 -0.0072
May-13 688,201 1,790 0.0333 0.0626 0.0285 0.0441
Jun-13 633,255 1,849 -0.0798 0.0330 -0.0846 0.0144
Jul-13 630,959 1,579 -0.0036 -0.1462 -0.0084 -0.1647
Aug-13 593,376 1,468 -0.0596 -0.0703 -0.0643 -0.0888
Sep-13 603,183 1,411 0.0165 -0.0387 0.0117 -0.0572
Oct-13 618,941 1,470 0.0261 0.0418 0.0213 0.0233
Nov-13 597,485 1,432 -0.0347 -0.0256 -0.0394 -0.0441
Dec-13 576,871 1,335 -0.0345 -0.0683 -0.0393 -0.0868
0.0048 0.0185
0.0014 0.0079
0.0016
0.0374 0.0891
1.1755
-0.0054
-0.0102
Expected Return
Lampiran 10 Kinerja Saham BSDE
Periode
Rata-Rata Harga Saham Return Return - Expected Return
CAPM
Excess Return
Variance
Covariance
Standard Deviation
Beta
69
Saham Proporsi CAPM Jumlah Saham Proporsi CAPM Jumlah
AALI 0.2 0.0355 0.0071 KLBF 0.4 0.0392 0.0157
KLBF 0.4 0.0392 0.0157 UNVR 0.3 0.0360 0.0108
UNVR 0.3 0.0360 0.0108 UNTR 0.1 0.0195 0.0020
UNTR 0.1 0.0195 0.0020 TLKM 0.2 0.0271 0.0054
Saham Proporsi CAPM Jumlah Saham Proporsi CAPM Jumlah
AALI 0.4 0.0355 0.0142 KLBF 0.4 0.0392 0.0157
TLKM 0.3 0.0271 0.0081 ITMG 0.1 0.0063 0.0006
ITMG 0.1 0.0063 0.0006 BKSL 0.3 0.0211 0.0063
BKSL 0.2 0.0211 0.0042 MNCN 0.2 0.0096 0.0019
Saham Proporsi CAPM Jumlah Saham Proporsi CAPM Jumlah
AALI 0.3 0.0355 0.0107 KLBF 0.3 0.0392 0.0118
MNCN 0.2 0.0096 0.0019 INTP 0.1 0.0075 0.0008
INTP 0.1 0.0075 0.0008 LSIP 0.4 0.0549 0.0220
LSIP 0.4 0.0549 0.0220 AALI 0.2 0.0355 0.0071
A3
0.0353
B1
0.0339
B2
0.0246
B3
A1
0.0355
A2
0.0272
0.0416
Lampiran 11 Portofolio Saham ( A1-B3 )
70
Saham Proporsi CAPM Jumlah Saham Proporsi CAPM Jumlah
UNVR 0.4 0.0360 0.0144 UNTR 0.2 0.0195 0.0039
UNTR 0.2 0.0195 0.0039 TLKM 0.4 0.0271 0.0108
TLKM 0.3 0.0271 0.0081 ITMG 0.1 0.0063 0.0006
ITMG 0.1 0.0063 0.0006 BKSL 0.3 0.0211 0.0063
Saham Proporsi CAPM Jumlah Saham Proporsi CAPM Jumlah
UNVR 0.4 0.0360 0.0144 UNTR 0.3 0.0195 0.0059
BKSL 0.3 0.0211 0.0063 MNCN 0.2 0.0096 0.0019
MNCN 0.2 0.0096 0.0019 INTP 0.1 0.0075 0.0008
INTP 0.1 0.0075 0.0008 LSIP 0.4 0.0549 0.0220
Saham Proporsi CAPM Jumlah Saham Proporsi CAPM Jumlah
UNVR 0.2 0.0360 0.0072 UNTR 0.1 0.0195 0.0020
LSIP 0.4 0.0549 0.0220 AALI 0.2 0.0355 0.0071
AALI 0.1 0.0355 0.0036 KLBF 0.4 0.0392 0.0157
KLBF 0.3 0.0392 0.0118 UNVR 0.3 0.0360 0.0108
D2
0.0305
D3
0.0355
Lampiran 12 Portofolio Saham ( C1-D3 )
0.0445
C1
0.0271
C2
0.0234
C3
D1
0.0217
71
Saham Proporsi CAPM Jumlah Saham Proporsi CAPM Jumlah
TLKM 0.4 0.0271 0.0108 ITMG 0.1 0.0063 0.0006
ITMG 0.1 0.0063 0.0006 BKSL 0.4 0.0211 0.0084
BKSL 0.3 0.0211 0.0063 MNCN 0.3 0.0096 0.0029
MNCN 0.2 0.0096 0.0019 INTP 0.2 0.0075 0.0015
Saham Proporsi CAPM Jumlah Saham Proporsi CAPM Jumlah
TLKM 0.2 0.0271 0.0054 ITMG 0.1 0.0063 0.0006
INTP 0.1 0.0075 0.0008 LSIP 0.4 0.0549 0.0220
LSIP 0.4 0.0549 0.0220 AALI 0.2 0.0355 0.0071
AALI 0.3 0.0355 0.0107 KLBF 0.3 0.0392 0.0118
Saham Proporsi CAPM Jumlah Saham Proporsi CAPM Jumlah
TLKM 0.2 0.0271 0.0054 ITMG 0.1 0.0063 0.0006
KLBF 0.4 0.0392 0.0157 UNVR 0.4 0.0360 0.0144
UNVR 0.3 0.0360 0.0108 UNTR 0.2 0.0195 0.0039
UNTR 0.1 0.0195 0.0020 TLKM 0.3 0.0271 0.0081
0.0388
E3
0.0339
0.0415
F3
0.0271
Lampiran 13 Portofolio Saham ( E1-F3 )
E1
0.0197
F1
0.0135
E2 F2
ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013
ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

More Related Content

What's hot

Kebijakan dividen
Kebijakan dividenKebijakan dividen
Kebijakan dividenrhiery
 
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansiMenggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansiFuturum2
 
Analisis PT Japra Indonesia
Analisis PT Japra IndonesiaAnalisis PT Japra Indonesia
Analisis PT Japra IndonesiaYesica Adicondro
 
Risk and return
Risk and returnRisk and return
Risk and returnyy rahmat
 
Kebijakan Bisnis
Kebijakan BisnisKebijakan Bisnis
Kebijakan BisnisPut Herma
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasitonyherman87
 
Obligasi konversi akuntansi bagian 2 b
Obligasi konversi akuntansi bagian 2 bObligasi konversi akuntansi bagian 2 b
Obligasi konversi akuntansi bagian 2 bFuturum2
 
Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostPT Lion Air
 
Portofolio investasi-bab-20-investasi-international
Portofolio investasi-bab-20-investasi-internationalPortofolio investasi-bab-20-investasi-international
Portofolio investasi-bab-20-investasi-internationalJudianto Nugroho
 
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDAAkuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDAMahyuni Bjm
 

What's hot (20)

Kebijakan dividen
Kebijakan dividenKebijakan dividen
Kebijakan dividen
 
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansiMenggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
 
Pemilihan Portofolio
Pemilihan PortofolioPemilihan Portofolio
Pemilihan Portofolio
 
Analisis PT Japra Indonesia
Analisis PT Japra IndonesiaAnalisis PT Japra Indonesia
Analisis PT Japra Indonesia
 
Risk and return
Risk and returnRisk and return
Risk and return
 
Kebijakan Bisnis
Kebijakan BisnisKebijakan Bisnis
Kebijakan Bisnis
 
Time Value Of Money
Time Value Of MoneyTime Value Of Money
Time Value Of Money
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
 
Obligasi konversi akuntansi bagian 2 b
Obligasi konversi akuntansi bagian 2 bObligasi konversi akuntansi bagian 2 b
Obligasi konversi akuntansi bagian 2 b
 
Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable Cost
 
Kliring
KliringKliring
Kliring
 
Ekonometrika 1
Ekonometrika 1Ekonometrika 1
Ekonometrika 1
 
Teori markowitz ppt
Teori markowitz pptTeori markowitz ppt
Teori markowitz ppt
 
Manajemen Kas
Manajemen Kas Manajemen Kas
Manajemen Kas
 
Bab 2 "Memahami Strategi"
Bab 2 "Memahami Strategi"Bab 2 "Memahami Strategi"
Bab 2 "Memahami Strategi"
 
Portofolio investasi-bab-20-investasi-international
Portofolio investasi-bab-20-investasi-internationalPortofolio investasi-bab-20-investasi-international
Portofolio investasi-bab-20-investasi-international
 
Analisis trend
Analisis trendAnalisis trend
Analisis trend
 
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDAAkuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
 
Efisiensi Pasar Modal
Efisiensi Pasar ModalEfisiensi Pasar Modal
Efisiensi Pasar Modal
 
Chap14 en-id
Chap14 en-idChap14 en-id
Chap14 en-id
 

Similar to ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

pdf-stock-valuation_compress.pdf
pdf-stock-valuation_compress.pdfpdf-stock-valuation_compress.pdf
pdf-stock-valuation_compress.pdfAndriSatiawan
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...Deby Christin
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...Deby Christin
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...Deby Christin
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...Deby Christin
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitianbisow enow
 
Aminullah assagaf mil12 manaj inv lanjutan_12 juni 2021
Aminullah assagaf mil12 manaj inv lanjutan_12 juni 2021Aminullah assagaf mil12 manaj inv lanjutan_12 juni 2021
Aminullah assagaf mil12 manaj inv lanjutan_12 juni 2021Aminullah Assagaf
 
PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVE...
PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVE...PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVE...
PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVE...aeena
 
Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek In...
Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek In...Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek In...
Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek In...Trisnadi Wijaya
 
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return Saham
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return SahamPengaruh Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return Saham
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return SahamTrisnadi Wijaya
 
P1 manajemen investasi lanjutan 21 sep 2019
P1 manajemen investasi lanjutan 21 sep 2019P1 manajemen investasi lanjutan 21 sep 2019
P1 manajemen investasi lanjutan 21 sep 2019Aminullah Assagaf
 
MAKALAH SEBELUM UAS
MAKALAH SEBELUM UASMAKALAH SEBELUM UAS
MAKALAH SEBELUM UASlindaauli29
 
51 p1 manajemen investasi lanjutan_21 sep 2019
51 p1 manajemen investasi lanjutan_21 sep 201951 p1 manajemen investasi lanjutan_21 sep 2019
51 p1 manajemen investasi lanjutan_21 sep 2019AminullahAssagaf3
 
51 p1 manajemen investasi lanjutan_21 sep 2019
51 p1 manajemen investasi lanjutan_21 sep 201951 p1 manajemen investasi lanjutan_21 sep 2019
51 p1 manajemen investasi lanjutan_21 sep 2019Aminullah Assagaf
 
P1 rev manajemen investasi lanjutan 21 sep 2019
P1 rev manajemen investasi lanjutan 21 sep 2019P1 rev manajemen investasi lanjutan 21 sep 2019
P1 rev manajemen investasi lanjutan 21 sep 2019Aminullah Assagaf
 

Similar to ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013 (20)

P 2 mean varian portoflio management
P 2 mean varian portoflio managementP 2 mean varian portoflio management
P 2 mean varian portoflio management
 
pdf-stock-valuation_compress.pdf
pdf-stock-valuation_compress.pdfpdf-stock-valuation_compress.pdf
pdf-stock-valuation_compress.pdf
 
Gbrp.analisis investasi dan portofolio
Gbrp.analisis investasi dan portofolioGbrp.analisis investasi dan portofolio
Gbrp.analisis investasi dan portofolio
 
PERTEMUAN 1.pptx
PERTEMUAN 1.pptxPERTEMUAN 1.pptx
PERTEMUAN 1.pptx
 
Makalah investasi
Makalah investasiMakalah investasi
Makalah investasi
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...
 
Makalah Manajemen Keuangan 2
Makalah Manajemen Keuangan 2Makalah Manajemen Keuangan 2
Makalah Manajemen Keuangan 2
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Aminullah assagaf mil12 manaj inv lanjutan_12 juni 2021
Aminullah assagaf mil12 manaj inv lanjutan_12 juni 2021Aminullah assagaf mil12 manaj inv lanjutan_12 juni 2021
Aminullah assagaf mil12 manaj inv lanjutan_12 juni 2021
 
PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVE...
PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVE...PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVE...
PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVE...
 
Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek In...
Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek In...Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek In...
Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek In...
 
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return Saham
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return SahamPengaruh Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return Saham
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return Saham
 
P1 manajemen investasi lanjutan 21 sep 2019
P1 manajemen investasi lanjutan 21 sep 2019P1 manajemen investasi lanjutan 21 sep 2019
P1 manajemen investasi lanjutan 21 sep 2019
 
MAKALAH SEBELUM UAS
MAKALAH SEBELUM UASMAKALAH SEBELUM UAS
MAKALAH SEBELUM UAS
 
51 p1 manajemen investasi lanjutan_21 sep 2019
51 p1 manajemen investasi lanjutan_21 sep 201951 p1 manajemen investasi lanjutan_21 sep 2019
51 p1 manajemen investasi lanjutan_21 sep 2019
 
51 p1 manajemen investasi lanjutan_21 sep 2019
51 p1 manajemen investasi lanjutan_21 sep 201951 p1 manajemen investasi lanjutan_21 sep 2019
51 p1 manajemen investasi lanjutan_21 sep 2019
 
P1 rev manajemen investasi lanjutan 21 sep 2019
P1 rev manajemen investasi lanjutan 21 sep 2019P1 rev manajemen investasi lanjutan 21 sep 2019
P1 rev manajemen investasi lanjutan 21 sep 2019
 

More from Uofa_Unsada

OTOMATISASI UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN SIMPAN PINJAM
OTOMATISASI UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN SIMPAN PINJAMOTOMATISASI UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN SIMPAN PINJAM
OTOMATISASI UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN SIMPAN PINJAMUofa_Unsada
 
PENERAPAN NOTIFIKASI ANDROID UNTUK MEMBANTU PENYEBARAN INFORMASI DAN KOMUNIKA...
PENERAPAN NOTIFIKASI ANDROID UNTUK MEMBANTU PENYEBARAN INFORMASI DAN KOMUNIKA...PENERAPAN NOTIFIKASI ANDROID UNTUK MEMBANTU PENYEBARAN INFORMASI DAN KOMUNIKA...
PENERAPAN NOTIFIKASI ANDROID UNTUK MEMBANTU PENYEBARAN INFORMASI DAN KOMUNIKA...Uofa_Unsada
 
PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG PENGISIAN DATA BORANG 3A BAN-PT 2013
PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG PENGISIAN DATA BORANG 3A BAN-PT 2013PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG PENGISIAN DATA BORANG 3A BAN-PT 2013
PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG PENGISIAN DATA BORANG 3A BAN-PT 2013Uofa_Unsada
 
APLIKASI ORASI SUCI DAN NOVENA KATOLIK BERBASIS ANDROID Diajukan untuk memenu...
APLIKASI ORASI SUCI DAN NOVENA KATOLIK BERBASIS ANDROID Diajukan untuk memenu...APLIKASI ORASI SUCI DAN NOVENA KATOLIK BERBASIS ANDROID Diajukan untuk memenu...
APLIKASI ORASI SUCI DAN NOVENA KATOLIK BERBASIS ANDROID Diajukan untuk memenu...Uofa_Unsada
 
IMPLEMENTASI SINKRONISASI DATABASE MENGGUNAKAN SQL DAN VALIDASI DATA BERDASAR...
IMPLEMENTASI SINKRONISASI DATABASE MENGGUNAKAN SQL DAN VALIDASI DATA BERDASAR...IMPLEMENTASI SINKRONISASI DATABASE MENGGUNAKAN SQL DAN VALIDASI DATA BERDASAR...
IMPLEMENTASI SINKRONISASI DATABASE MENGGUNAKAN SQL DAN VALIDASI DATA BERDASAR...Uofa_Unsada
 
OPTIMASI PENJADWALAN MATA KULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (STUDI...
OPTIMASI PENJADWALAN MATA KULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (STUDI...OPTIMASI PENJADWALAN MATA KULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (STUDI...
OPTIMASI PENJADWALAN MATA KULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (STUDI...Uofa_Unsada
 
MEMBANGUN APLIKASI PERPUSTAKAAN ONLINE BERBASIS DESKTOP DAN MOBILE ANDROID ST...
MEMBANGUN APLIKASI PERPUSTAKAAN ONLINE BERBASIS DESKTOP DAN MOBILE ANDROID ST...MEMBANGUN APLIKASI PERPUSTAKAAN ONLINE BERBASIS DESKTOP DAN MOBILE ANDROID ST...
MEMBANGUN APLIKASI PERPUSTAKAAN ONLINE BERBASIS DESKTOP DAN MOBILE ANDROID ST...Uofa_Unsada
 
PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK DENGAN D...
PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK DENGAN D...PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK DENGAN D...
PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK DENGAN D...Uofa_Unsada
 
APLIKASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE SMART BERBASIS WEB STU...
APLIKASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE SMART BERBASIS WEB STU...APLIKASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE SMART BERBASIS WEB STU...
APLIKASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE SMART BERBASIS WEB STU...Uofa_Unsada
 
SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO DAN ...
SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO DAN ...SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO DAN ...
SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO DAN ...Uofa_Unsada
 
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI DATAMINING BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ALGORI...
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI DATAMINING BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ALGORI...PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI DATAMINING BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ALGORI...
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI DATAMINING BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ALGORI...Uofa_Unsada
 
ANALISA MONITORING KESEHATAN KARYAWAN BERBASIS WEB
ANALISA MONITORING KESEHATAN KARYAWAN BERBASIS WEBANALISA MONITORING KESEHATAN KARYAWAN BERBASIS WEB
ANALISA MONITORING KESEHATAN KARYAWAN BERBASIS WEBUofa_Unsada
 
PERANCANGAN SISTEM MONITORING SUHU MENGGUNAKAN RASPBERRY PI BERBASIS WEB DAN ...
PERANCANGAN SISTEM MONITORING SUHU MENGGUNAKAN RASPBERRY PI BERBASIS WEB DAN ...PERANCANGAN SISTEM MONITORING SUHU MENGGUNAKAN RASPBERRY PI BERBASIS WEB DAN ...
PERANCANGAN SISTEM MONITORING SUHU MENGGUNAKAN RASPBERRY PI BERBASIS WEB DAN ...Uofa_Unsada
 
PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUIN...
PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUIN...PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUIN...
PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUIN...Uofa_Unsada
 
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...Uofa_Unsada
 
ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DA...
ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DA...ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DA...
ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DA...Uofa_Unsada
 
ANALISIS KINERJA JARINGAN SERAT OPTIK PADA RING 1 DI ARNET JATINEGARA
ANALISIS KINERJA JARINGAN SERAT OPTIK PADA RING 1 DI ARNET JATINEGARAANALISIS KINERJA JARINGAN SERAT OPTIK PADA RING 1 DI ARNET JATINEGARA
ANALISIS KINERJA JARINGAN SERAT OPTIK PADA RING 1 DI ARNET JATINEGARAUofa_Unsada
 
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP UNTUK SPEKTRUM ULTRA WIDEBAND PADA WLAN 5,2 GHz
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP UNTUK SPEKTRUM ULTRA WIDEBAND PADA WLAN 5,2 GHzPERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP UNTUK SPEKTRUM ULTRA WIDEBAND PADA WLAN 5,2 GHz
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP UNTUK SPEKTRUM ULTRA WIDEBAND PADA WLAN 5,2 GHzUofa_Unsada
 
Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...
Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...
Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...Uofa_Unsada
 
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH BUJUR SANGKAR DENGAN FREKUENSI KERJA 2.6 ...
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH BUJUR SANGKAR DENGAN FREKUENSI KERJA 2.6 ...PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH BUJUR SANGKAR DENGAN FREKUENSI KERJA 2.6 ...
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH BUJUR SANGKAR DENGAN FREKUENSI KERJA 2.6 ...Uofa_Unsada
 

More from Uofa_Unsada (20)

OTOMATISASI UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN SIMPAN PINJAM
OTOMATISASI UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN SIMPAN PINJAMOTOMATISASI UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN SIMPAN PINJAM
OTOMATISASI UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN SIMPAN PINJAM
 
PENERAPAN NOTIFIKASI ANDROID UNTUK MEMBANTU PENYEBARAN INFORMASI DAN KOMUNIKA...
PENERAPAN NOTIFIKASI ANDROID UNTUK MEMBANTU PENYEBARAN INFORMASI DAN KOMUNIKA...PENERAPAN NOTIFIKASI ANDROID UNTUK MEMBANTU PENYEBARAN INFORMASI DAN KOMUNIKA...
PENERAPAN NOTIFIKASI ANDROID UNTUK MEMBANTU PENYEBARAN INFORMASI DAN KOMUNIKA...
 
PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG PENGISIAN DATA BORANG 3A BAN-PT 2013
PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG PENGISIAN DATA BORANG 3A BAN-PT 2013PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG PENGISIAN DATA BORANG 3A BAN-PT 2013
PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG PENGISIAN DATA BORANG 3A BAN-PT 2013
 
APLIKASI ORASI SUCI DAN NOVENA KATOLIK BERBASIS ANDROID Diajukan untuk memenu...
APLIKASI ORASI SUCI DAN NOVENA KATOLIK BERBASIS ANDROID Diajukan untuk memenu...APLIKASI ORASI SUCI DAN NOVENA KATOLIK BERBASIS ANDROID Diajukan untuk memenu...
APLIKASI ORASI SUCI DAN NOVENA KATOLIK BERBASIS ANDROID Diajukan untuk memenu...
 
IMPLEMENTASI SINKRONISASI DATABASE MENGGUNAKAN SQL DAN VALIDASI DATA BERDASAR...
IMPLEMENTASI SINKRONISASI DATABASE MENGGUNAKAN SQL DAN VALIDASI DATA BERDASAR...IMPLEMENTASI SINKRONISASI DATABASE MENGGUNAKAN SQL DAN VALIDASI DATA BERDASAR...
IMPLEMENTASI SINKRONISASI DATABASE MENGGUNAKAN SQL DAN VALIDASI DATA BERDASAR...
 
OPTIMASI PENJADWALAN MATA KULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (STUDI...
OPTIMASI PENJADWALAN MATA KULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (STUDI...OPTIMASI PENJADWALAN MATA KULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (STUDI...
OPTIMASI PENJADWALAN MATA KULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (STUDI...
 
MEMBANGUN APLIKASI PERPUSTAKAAN ONLINE BERBASIS DESKTOP DAN MOBILE ANDROID ST...
MEMBANGUN APLIKASI PERPUSTAKAAN ONLINE BERBASIS DESKTOP DAN MOBILE ANDROID ST...MEMBANGUN APLIKASI PERPUSTAKAAN ONLINE BERBASIS DESKTOP DAN MOBILE ANDROID ST...
MEMBANGUN APLIKASI PERPUSTAKAAN ONLINE BERBASIS DESKTOP DAN MOBILE ANDROID ST...
 
PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK DENGAN D...
PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK DENGAN D...PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK DENGAN D...
PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK DENGAN D...
 
APLIKASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE SMART BERBASIS WEB STU...
APLIKASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE SMART BERBASIS WEB STU...APLIKASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE SMART BERBASIS WEB STU...
APLIKASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE SMART BERBASIS WEB STU...
 
SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO DAN ...
SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO DAN ...SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO DAN ...
SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO DAN ...
 
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI DATAMINING BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ALGORI...
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI DATAMINING BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ALGORI...PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI DATAMINING BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ALGORI...
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI DATAMINING BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ALGORI...
 
ANALISA MONITORING KESEHATAN KARYAWAN BERBASIS WEB
ANALISA MONITORING KESEHATAN KARYAWAN BERBASIS WEBANALISA MONITORING KESEHATAN KARYAWAN BERBASIS WEB
ANALISA MONITORING KESEHATAN KARYAWAN BERBASIS WEB
 
PERANCANGAN SISTEM MONITORING SUHU MENGGUNAKAN RASPBERRY PI BERBASIS WEB DAN ...
PERANCANGAN SISTEM MONITORING SUHU MENGGUNAKAN RASPBERRY PI BERBASIS WEB DAN ...PERANCANGAN SISTEM MONITORING SUHU MENGGUNAKAN RASPBERRY PI BERBASIS WEB DAN ...
PERANCANGAN SISTEM MONITORING SUHU MENGGUNAKAN RASPBERRY PI BERBASIS WEB DAN ...
 
PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUIN...
PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUIN...PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUIN...
PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUIN...
 
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...
 
ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DA...
ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DA...ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DA...
ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DA...
 
ANALISIS KINERJA JARINGAN SERAT OPTIK PADA RING 1 DI ARNET JATINEGARA
ANALISIS KINERJA JARINGAN SERAT OPTIK PADA RING 1 DI ARNET JATINEGARAANALISIS KINERJA JARINGAN SERAT OPTIK PADA RING 1 DI ARNET JATINEGARA
ANALISIS KINERJA JARINGAN SERAT OPTIK PADA RING 1 DI ARNET JATINEGARA
 
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP UNTUK SPEKTRUM ULTRA WIDEBAND PADA WLAN 5,2 GHz
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP UNTUK SPEKTRUM ULTRA WIDEBAND PADA WLAN 5,2 GHzPERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP UNTUK SPEKTRUM ULTRA WIDEBAND PADA WLAN 5,2 GHz
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP UNTUK SPEKTRUM ULTRA WIDEBAND PADA WLAN 5,2 GHz
 
Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...
Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...
Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...
 
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH BUJUR SANGKAR DENGAN FREKUENSI KERJA 2.6 ...
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH BUJUR SANGKAR DENGAN FREKUENSI KERJA 2.6 ...PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH BUJUR SANGKAR DENGAN FREKUENSI KERJA 2.6 ...
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH BUJUR SANGKAR DENGAN FREKUENSI KERJA 2.6 ...
 

Recently uploaded

menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalHendriKurniawanP
 
manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1YudiPradipta
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehBISMIAULIA
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanamalaguswan1
 
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar telekomunikasi
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar  telekomunikasiDasar Telekomunikasi Pengenalan dasar  telekomunikasi
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar telekomunikasidadan50
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanBungaCitraNazwaAtin
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptxMANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptxnugrohoaditya12334
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 

Recently uploaded (14)

menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
 
manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
 
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar telekomunikasi
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar  telekomunikasiDasar Telekomunikasi Pengenalan dasar  telekomunikasi
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar telekomunikasi
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptxMANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 

ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013

  • 1. ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011 – 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Akademika Dan Melengkapi Sebagian Dari Syarat-syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Oleh FANDI FEBRYAN 2012410913 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS DARMA PERSADA JAKARTA 2015
  • 2. ii
  • 3. iii
  • 4. iv
  • 5. v ABSTRAK NIM : 2012410913, Judul : ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011-2013 Jumlah Halaman: xii + 73 hal : 2015, Kata Kunci : Return, Beta, CAPM , Excess Return Penelitian ini bertujuan untuk menentukan saham yang optimal dan melakukan analisis kinerja saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index ( JII ) dengan menggunakan Capital Asset Pricing Model. Berdasarkan hasil penelitian terdapat 9 saham yang dikategorikan saham yang sensitif dan 10 saham yang dikategorikan saham yang kurang sensitif. Terdapat pula 8 saham yang memiliki return CAPM yang negatif dan 11 saham yang memiliki return CAPM yang positif. Kesimpulan hasil penelitian adalah apabila nilai beta suatu saham semakin sensitif, maka semakin besar resiko yang dimiliki saham tersebut. Beta secara individu mempengaruhi return suatu saham. Dengan adanya portofolio , dapat mengurangi resiko tanpa harus mengurangi return yang diterima. Pilihan investasi yang layak terdapat pada saham – saham optimal yang terdiri atas saham Unilever Indonesia Tbk ( UNVR), London Sumatra Indonesia Tbk ( LSIP ), Astra Agro Lestari Tbk ( AALI ), dan Kalbe Farma Tbk ( KLBF ). Daftar Acuan : 1997 - 2014
  • 6. vi KATA PENGANTAR Bismil-laahir-rahmanir-rahiim Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat yang telah diberikan kepada penulis, baik berupa kesehatan fisik dan mental sehinga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, yang merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas Darma Persada Jakarta. Penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada orangtua penulis yang senantiasa bekerja keras mencari nafkah demi kesuksesan anak- anaknya. Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan sehingga memungkinkan skripsi ini terwujud. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada : 1. Bapak Sukardi Hardjo Sentono, S.E, M.M selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Darma Persada. 2. Bapak Jombrik, S.E, M.M selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan perhatian untuk memberikan bimbingan dan pengarahan selama proses penyusunan skripsi ini. 3. Bapak Dr. Firsan Nova S.E, M.M selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Darma Persada yang telah memberikan pengarahan dan nasehat selama masa perkuliahan di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Darma Persada.
  • 7. vii 4. Seluruh jajaran Dosen pengajar di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Darma Persada yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis. 5. Kepada seluruh staff TU, pegawai perpustakaan, dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Darma Persada yang telah banyak memberikan bantuannya selama masa studi. 6. Untuk kekasih saya, Shinta Lupita Oktaviani yang telah mendukung dan memberi semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. 7. Untuk teman-teman Fakultas Ekonomi Universitas Darma Persada angkatan 2012 atas kebersamaan yang menyenangkan selama kuliah. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat diterima dan bermanfaat dengan baik. Jakarta, 30 Januari 2015 Penulis
  • 8. viii DAFTAR ISI JUDUL SKRIPSI i LEMBAR PERNYATAAN ii LEMBAR PERSETUJUAN iii LEMBAR PENGESAHAN iv ABSTRAK v KATA PENGANTAR vi DAFTAR ISI viii DAFTAR TABEL xi DAFTAR LAMPIRAN xii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang Masalah 1 1.2 Rumusan Masalah 3 1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 4 1.3.1 Tujuan Penelitian 4 1.3.2 Manfaat Penelitian 4 BAB II LANDASAN TEORI 5 2.1 Pengertian Investasi 5 2.1.1 Proses Investasi 7 2.1.2 Sikap Investor 8 2.1.3 Bentuk Keuntungan dan Kerugian Investasi 9
  • 9. ix 2.2 Financial Market 11 2.2.1 Pasar Modal 12 2.2.2 Resiko Investasi di Pasar Modal 16 2.2.3 Badan Pengawas Pasar Modal dan Bursa Efek 17 2.2.4 Mekanisme Perdagangan 18 2.2.5 Cara Berinvestasi di Pasar Modal 20 2.3 Pengertian Saham 22 2.3.1 Jenis Saham 23 2.3.2 Keuntungan dan Kerugian Saham 24 2.4 Capital Asset Pricing Model 25 2.4.1 Beta 29 2.4.2 Persamaan CAPM 30 2.5 Kerangka Pemikiran 31 BAB III METODE PENELITIAN 33 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 33 3.2 Jenis Penelitian 33 3.3 Jenis dan Sumber Data 33 3.3.1 Jenis Data 33 3.3.2 Sumber Data 34 3.4 Populasi dan Sampel 34 3.5 Metode Pengumpulan Data 35 3.6 Alat Analisis Data 35
  • 10. x 3.6.1 Menghitung Risk Free Rate 35 3.6.2 Menghitung Market Return 35 3.6.3 Menghitung Expected Return 35 3.6.4 Menghitung Standard Deviation 36 3.6.5 Menghitung Beta 36 3.6.6 Menghitung Capital Asset Pricing Model 36 3.6.7 Menghitung Excess Return 37 3.7 Definisi Variabel Operasional 37 BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 40 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 40 4.2 Perhitungan Aset Bebas Resiko 41 4.3 Perhitungan Market Return 43 4.4 Return Saham 46 4.5 Beta Saham 48 4.6 Perhitungan Harga Keseimbangan ( CAPM ) dan Excess Return 51 4.7 Simulasi Portofolio 54 BAB V Kesimpulan dan Saran 56 5.1 Kesimpulan 56 5.2 Saran 56 Daftar Pustaka 57 Lampiran-Lampiran 59
  • 11. xi DAFTAR TABEL TABEL 4.1 Daftar Nama Emiten 40 TABEL 4.2 Tingkat Suku Bunga SBI 42 TABEL 4.3 Market Return Jakarta Islamic Index 44 TABEL 4.4 Rata-Rata Return Saham Periode 2011-2013 47 TABEL 4.5 Systematic Risk Seluruh Saham Periode 2011-2013 50 TABEL 4.6 CAPM ( Required Return ) Seluruh Saham 52 TABEL 4.7 Excess Return Seluruh Saham 53 TABEL 4.8 Portofolio Saham Paling Efisien 54
  • 12. xii DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1:Kinerja Saham AALI dan ASRI 59 Lampiran 2:Kinerja Saham KLBF dan UNVR 60 Lampiran 3:Kinerja Saham INCO dan ANTM 61 Lampiran 4:Kinerja Saham UNTR dan TLKM 62 Lampiran 5:Kinerja Saham PTBA dan ITMG 63 Lampiran 6:Kinerja Saham BKSL dan MNCN 64 Lampiran 7:Kinerja Saham INTP dan LSIP 65 Lampiran 8:Kinerja Saham SMGR dan LPKR 66 Lampiran 9:Kinerja Saham CPIN dan ASII 67 Lampiran 10:Kinerja Saham BSDE 68 Lampiran 11:Portofolio Saham ( A1-B3 ) 69 Lampiran 12:Portofolio Saham ( C1-D3 ) 70 Lampiran 13:Portofolio Saham ( E1-F3 ) 71 Lampiran 14:Portofolio Saham ( G1-H3 ) 72 Lampiran 15:Portofolio Saham ( I1-J3 ) 73
  • 13. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu rencana investasi perlu dianalisis secara seksama. Analisis rencana investasi pada dasarnya merupakan penelitian tentang dapat atau tidaknya suatu proyek dapat dilaksanakan dengan berhasil. Suatu proyek investasi umumnya memerlukan dana yang besar. Kegiatan investasi pada dasarnya bertujuan untuk memperoleh suatu keuntungan di masa depan. Tujuan mencari keuntungan adalah hal yang membedakan antara investasi dengan menabung. Investasi merupakan kegiatan menaruh sejumlah dana dalam bentuk uang ataupun barang yang diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi pemiliknya di kemudian hari. Salah satu pilihan investasi yang dapat memberikan keuntungan adalah investasi saham. Porsi kepemilikannya dapat dilihat dari seberapa besar saham tersebut ditanamkan di perusahaan. Investor berinvestasi di pasar modal sudah pasti mengharapkan tingkat keuntungan yang lebih. Dalam berinvestasi ada dua faktor yang harus dipertimbangkan oleh investor, yaitu tingkat pengembalian ( return ) dan tingkat resiko ( risk ). Dua faktor ini merupakan hal yang berlawanan, dalam hal ini investor menyukai tingkat pengembalian yang tinggi namun tidak menyukai resiko yang tinggi. Pada kenyataannya terdapat hubungan yang linear antara tingkat pengembalian ( return ) dan tingkat resiko ( risk ), karena semakin
  • 14. 2 tinggi tingkat pengembalian yang diharapkan, maka semakin besar resiko yang akan dihadapi.Ada beberapa sumber resiko yang dapat mempengaruhi besar kecilnya resiko suatu investasi, antara lain : Resiko suku bunga, resiko pasar, resiko inflasi, resiko bisnis, resiko finansial, resiko likuiditas, dan resiko nilai tukar mata uang Di samping beberapa sumber resiko diatas, investor juga perlu memperhatikan adanya ketidakpastian di masa yang akan datang yang dapat menyebabkan munculnya dua jenis resiko, yaitu resiko sistematis ( systematic risk ) dan resiko tidak sistematis ( unsystematic risk ). Resiko sistematis biasanya di pengaruhi oleh keadaan pasar atau resiko ini akan dihadapi oleh semua aset yang listing di bursa. Sedangkan resiko tidak sistematis biasanya diakibatkan oleh kebijakan-kebijakan perusahaan dan hanya menimpa perusahaan yang bersangkutan. Model keseimbangan merupakan salah satu cara untuk menentukan pengukur resiko yang relevan suatu aset, dan memahami bagaimana hubungan resiko dan tingkat pengembalian yang diharapkan untuk suatu aset dalam kondisi pasar yang seimbang. Salah satu model keseimbangan yang biasa digunakan adalah Capital Asset Pricing Model ( CAPM ) Tingkat pengembalian merupakan tujuan utama investor dalam berinvestasi. Capital Asset Pricing Model menjelaskan pentingnya untuk memaksimalkan tingkat pengembalian dengan tingkat resiko tertentu, dengan melakukan diversifikasi saham. Diversifikasi saham merupakan upaya
  • 15. 3 melakukan investasi pada banyak saham sehingga resiko kerugian pada satu saham dapat di tutup dari keuntungan saham yang lainnya. Semakin banyaknya perusahaan yang menjadi emiten di pasar modal, akan memunculkan berbagai macam kombinasi saham yang bisa di pilih oleh investor. Dalam menjalankan investasi, investor memilih untuk membeli saham perusahaan yang go public. Saham go public menjanjikan tingkat pengembalian yang tinggi tetapi juga memiliki resiko yang tinggi karena sifat komoditinya yang sangat peka terhadap perubahan baik di bidang politik, ekonomi dan moneter. Terdapat banyak faktor yang perlu diperhatikan dalam berinvestasi pada saham, terutama dalam memilih saham yang baik. Saham yang baik dapat memberikan keuntungan bagi investor di masa yang akan datang. Hal tersebut perlu dipertimbangkan dengan cermat bagi investor, terutama investor yang masih awam. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penelitian ini berupaya menjawab pertanyaan, bagaimana memilih saham dan menentukan saham mana yang optimal untuk berinvestasi di Jakarta Islamic Index dengan menggunakan Capital Asset Pricing Model.
  • 16. 4 1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian 1. Menentukan saham yang optimal diantara berbagai saham. 2. Melakukan analisis kinerja saham yang terdaftar di JII dengan menggunakan Capital Asset Pricing Model . 1.3.2 Manfaat Penelitian 1. Mengetahui tingkat pengembalian dan tingkat resiko yang diterima dari berbagai saham sekaligus memberikan informasi bagi investor yang ingin melakukan investasi di pasar modal. 2. Memperoleh pengetahuan tentang penerapan CAPM dalam analisis investasi saham dan sebagai masukan bagi investor untuk mengetahui keseimbangan pasar di pasar modal.
  • 17. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Investasi Menurut Reilly ( 2009:4), investment is the current commitment of dollars for period of time in order to derive future payments that will compensate the investor for ( 1 ) the time funds are committed, ( 2 ) the expected rate of inflation, and ( 3 ) the uncertainty of the future payments. Definisi tersebut dapat di artikan bahwa investasi adalah komitmen terhadap satu dolar dalam sebuah periode tertentu, akan memenuhi kebutuhan investor di masa yang akan datang dengan pertimbangan : pertama, waktu dana tersebut akan digunakan, kedua, tingkat inflasi yang terjadi, ketiga, ketidakpastian kondisi ekonomi di masa yang akan datang. Sedangkan menurut Ahmad (2004:3 ), investasi adalah menempatkan uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut. Adapun menurut Sharpe ( 1997: 1 ), investasi berarti mengorbankan dolar sekarang untuk dolar masa depan. Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat diartikan bahwa investasi merupakan penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang. Investasi dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu investasi pada real asset maupun investasi pada financial asset. Investasi pada real asset umumnya
  • 18. 6 membutuhkan modal yang besar dan memakan waktu yang relatif lama untuk berkembang karena besarnya jumlah modal yang dibutuhkan. Seperti, membangun pabrik, membeli mesin ataupun membeli properti. Sedangkan investasi pada financial asset memiliki kecenderungan lebih likuid dan return yang di dapat relatif lebih besar, sebanding dengan resikonya. Kelebihan lainnya adalah banyaknya produk investasi yang ditawarkan pada sektor ini, seperti investasi saham ataupun obligasi. Hal paling mendasar yang harus diketahui oleh seorang investor adalah adanya resiko ( risk ) yang selalu mengikuti tingkat pengembalian ( return ). Menurut Fahmi ( 2014:450), return adalah keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan, individu dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukan. Return ini dapat berupa realized return yaitu return yang telah terjadi dan expected return yaitu return yang di harapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang. Return ini biasanya berupa capital gain dan dividen. Menurut Manurung ( 2003:8 ), resiko merupakan selisih antara tingkat pengembalian aktual dengan tingkat pengembalian yang diharapkan. Resiko ini ada dua, yaitu resiko sistematis ( systematic risk ) dan resiko tidak sistematis ( unsystematic risk ). Antara risk dan return terdapat hubungan yang linier atau searah. Artinya, semakin tinggi tingkat pengembalian yang diharapkan maka semakin besar pula resiko yang harus di tanggung.
  • 19. 7 2.1.1 Proses Investasi Proses keputusan investasi merupakan hal penting yang harus dilakukan agar tercapainya keputusan investasi yang terbaik. Menurut Husnan (1998:48) dalam sebuah proses investasi ada lima prosedur yang harus di tempuh, antara lain : 1. Penentuan Kebijakan Investasi Pada tahapan ini investor perlu menentukan tujuan investasinya dan berapa banyak jumlah kekayaan yang akan di investasikan. Dalam kondisi seperti ini, tujuan investor untuk memperoleh keuntungan dengan memahami bahwa ada kemungkinan terjadinya kerugian. 2. Melakukan Analisis Sekuritas Langkah kedua dalam proses investasi adalah melakukan analisis sekuritas yang meliputi penilaian terhadap sekuritas secara individual ( atau beberapa kelompok sekuritas ) yang masuk dalam kategori luas dari asset finansial yang telah diidentifikasi sebelumnya. Untuk menganalisis sekuritas terdapat dua klasifikasi yang digunakan, yaitu analisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis merupakan analisis yang menggunakan data harga saham masa lalu dalam upaya meramalkan dengan tepat harga saham pada masa depan untuk saham tersebut. Analisis fundamental merupakan analisis yang mengidentifikasi prospek
  • 20. 8 perusahaan berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya untuk memperkirakan harga saham di masa yang akan datang. 3. Pemilihan Strategi Portofolio Pada tahap ini investor membentuk portofolio yaitu melakukan kombinasi saham dengan menentukan saham mana yang akan dipilih dan berapa besar dana yang diberikan pada tiap saham tersebut. 4. Merevisi Portofolio Langkah keempat dalam proses investasi ini adalah menambah saham menarik ke dalam portofolionya dan menjual saham yang tidak lagi menarik. Hal ini dapat terjadi seiring dengan berjalannya waktu, terjadi perubahan harga saham sehingga saham yang tadinya tidak menarik sekarang menjadi menarik dan bisa juga sebaliknya. 5. Mengevaluasi Kinerja Portofolio Langkah kelima dalam proses investasi, melakukan evaluasi kinerja portofolio yang telah dibentuk secara periodik, dalam arti tidak hanya keuntungan yang diperhatikan tetapi juga resiko kerugian yang dapat terjadi. 2.1.2 Sikap Investor Menurut Copeland ( 1995:427 ), berdasarkan sikapnya dalam menghadapi resiko, investor dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok. a. Acuh terhadap resiko ( Risk Indifferent )
  • 21. 9 Investor yang tidak perduli akan jenis investasi mana yang akan diperoleh. b. Menghindari resiko ( Risk Averter ) Investor yang apabila dihadapkan pada dua alternatif investasi dengan tingkat pengembalian yang diharapkan sama, investor ini cenderung menyukai investasi yang kurang beresiko. c. Mengambil resiko ( Risk Seeker ) Investor yang apabila dihadapkan pada dua alternatif investasi dengan tingkat pengembalian yang diharapkan sama, investor ini cenderung menyukai investasi yang beresiko. 2.1.3 Bentuk Keuntungan dan Kerugian Investasi Dalam aktivitas investasi pada suatu perusahaan di pasar modal, investor akan dihadapkan pada dua kondisi yaitu keuntungan dan kerugian. Bentuk keuntungan dan kerugian investasi tersebut sebagai berikut : 1. Keuntungan berinvestasi di pasar modal, yaitu : a. Capital gain, yaitu keuntungan dari hasil jual beli saham, berupa selisih antara nilai jual yang lebih tinggi daripada nilai belinya. b. Dividen, bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. 2. Kerugian berinvestasi di pasar modal, yaitu :
  • 22. 10 a. Capital loss, yaitu kerugian dari hasil jual beli saham, berupa selisih antara nilai jual yang lebih rendah daripada nilai beli saham. b. Kerugian karena perusahaan di likuidasi, namun nilai likuidasinya lebih rendah dari harga beli saham. Keuntungan merupakan hasil yang diperoleh dari suatu investasi. Menurut Gitman ( 2009 : 261 ), tingkat pengembalian ( return ) biasanya di bedakan menjadi dua yaitu : return realisasi ( realized return ) dan return ekspetasi ( expected return ). Return ekspetasi adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa yang akan datang. Sedangkan return realisasi merupakan return yang telah terjadi, dihitung berdasarkan data historis. 1. Realized Return Keterangan : = Penerimaan arus kas = Keuntungan ( return ) realisasi = Harga investasi sekarang = Harga investasi tahun sebelumnya 2. Expected Return ̂ ∑
  • 23. 11 Keterangan : ̂ = Expected Return = Keuntungan investasi = Jumlah aset Untuk menghitung besarnya total resiko ( risk ) yang dikaitkan dengan expected return dari suatu investasi dapat dihitung dengan deviasi standar return investasi yang bersangkutan. 3. Standard Deviation √ ∑ ̂ Keterangan : ̂ = Expected Return = Keuntungan investasi = Jumlah asset = Standard Deviation 2.2 Financial Market Menurut Fahmi ( 2014 : 289 ), Pasar keuangan ( financial market ) adalah tempat dimana dilaksanakan berbagai aktivitas keuangan baik dalam bentuk penjualan surat berharga ( commercial paper ) yang dilakukan oleh pasar modal ( capital market ) dan juga penjualan mata uang ( currency ) seperti yang dilakukan di pasar uang ( money market ). Kedua bentuk pasar ini memiliki keterkaitan satu sama lainnya. Di Negara Indonesia pasar uang berada di bawah pengawasan Gubernur Bank Indonesia sedangkan pasar modal berada
  • 24. 12 dalam pengawasan menteri keuangan dalam hal ini melalui BAPEPAM-LK ( Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ). Secara umum dalam keuangan dikenal dua jenis pasar keuangan, antara lain : 1. Pasar Uang ( money market ) adalah pasar internasional untuk pelaku transaksi yang memperdagangkan instrumen keuangan pemerintah dan perusahaan dalam jangka pendek, seperti Sertifikat Bank Indonesia dan Surat Berharga Pasar Uang. 2. Pasar Modal ( capital market ) adalah pasar tempat dana-dana modal, seperti ekuitas dan hutang diperdagangkan. 2.2.1 Pasar Modal Menurut Tavinayati ( 2009:3 ), Pasar modal merupakan pasar yang memperjualbelikan berbagai instrumen keuangan jangka panjang, baik dalam bentuk hutang maupun modal yang diterbitkan perusahaan swasta. Sedangkan menurut Hasibuan ( 2004:289 ), Pasar modal adalah pasar yang menjadi penghubung antara pemilik dana ( pemodal = investor ) dengan pengguna dana ( emiten = perusahaan go public ). Adapun menurut Sutedi ( 2013:44 ), Pasar Modal merupakan tempat kegiatan perusahaan dalam rangka mencari dana untuk pembiayaan usahanya. Pasar modal mempertemukan pemilik dana dengan pengguna dana untuk tujuan investasi jangka menengah maupun jangka panjang. Kedua pihak melakukan jual beli modal yang berwujud efek. Pemilik dana menyerahkan sejumlah dana dan penerima dana ( perusahaan terbuka ) menyerahkan surat bukti kepemilikan berupa efek.
  • 25. 13 Pasar modal menyediakan berbagai alternatif investasi bagi para investor selain alternatif investasi lainnya seperti, menabung di bank, membeli emas, asuransi, tanah, bangunan dan sebagainya. Pasar modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen keuangan jangka panjang seperti obligasi, saham dan lainnya. Menurut Tavinayati ( 2009:3 ), dalam menjalankan kegiatan sehari- hari ataupun untuk pengembangan ke depannya, perusahaan membutuhkan dana dalam bentuk uang tunai. Dalam situasi ini ada beberapa alternatif pendanaan yang menjadi pilihan bagi perusahaan, antara lain : 1. Mencari pinjaman / tambahan pinjaman 2. Mencari partner untuk merger 3. Menjual perusahaan / menutup perusahaan 4. Mencari tambahan modal dengan mencari pihak lain yang mau ikut penanaman modal pada perusahaan. Apabila pilihan keempat yang dipilih, maka perusahaan memutuskan untuk menjual sebagian saham dalam bentuk efek ke masyarakat luas. Dengan demikian, perusahaan mulai memasuki tahap go public yakni dengan melakukan penawaran umum ke masyarakat dalam rangka memenuhi dana perusahaan. Dari sisi masyarakat keinginan untuk berinvestasi dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut :
  • 26. 14 1. Tergantung dari bunga bank, bila bunga deposito lebih tinggi dari bunga obligasi maka keinginan berinvestasi di pasar modal akan menurun. 2. Keadaan ekonomi secara keseluruhan apakah sedang resesi, berkembang atau stabil. 3. Faktor politis sebagai faktor yang menentukan, mempengaruhi rencana dan keputusan investasi para investor. 4. Faktor hukum, kepatuhan pelaku pasar modal untuk menjalankan segala ketentuan hukum. Secara umum pasar modal mempunyai peran dan manfaat penting bagi perkembangan ekonomi suatu Negara, karena pasar modal dapat berfungsi sebagai berikut : 1. Sarana untuk menghimpun dana-dana masyarakat untuk disalurkan ke dalam kegiatan-kegiatan produktif. 2. Sumber pembiayaan yang mudah, murah, dan cepat bagi dunia usaha serta pembangunan nasional. 3. Mendorong terciptanya kesempatan berusaha dan sekaligus menciptakan kesempatan kerja. 4. Memungkinkan para investor untuk memiliki perusahaan yang sehat dan berprospek baik. 5. Pelaksanaan manajemen perusahaan secara professional.
  • 27. 15 Pasar modal merupakan sarana yang memungkinkan bagi investor untuk melakukan pilihan investasi pada berbagai alternatif aset, sedangkan bagi perusahaan, pasar modal digunakan untuk mendapatkan tambahan dana jangka panjang guna membiayai kegiatan usahanya. Pasar modal di bagi menjadi dua jenis, antara lain : ( www.bapepam.go.id ) 1. Pasar Perdana ( Primary market ) Pasar perdana adalah pasar dimana efek-efek diperdagangkan untuk pertama kalinya, sebelum dicatatkan di Bursa Efek. Disini, saham dan efek lainnya untuk pertama kalinya ditawarkan kepada investor oleh pihak penjamin emisi. Pada masa ini, saham ditawarkan di luar bursa dengan harga yang disepakati emiten dengan penjamin emisi. Dalam pasar perdana, perusahaan akan memperoleh dana yang diperlukan. Perusahaan dapat menggunakan dana hasil emisi untuk mengembangkan dan memperluas modal untuk memproduksi barang dan jasa, selain itu dapat juga digunakan untuk melunasi hutang dan memperbaiki struktur modal. 2. Pasar Sekunder ( Secondary Market ) Pasar sekunder adalah pasar dimana efek-efek yang telah dicatatkan di Bursa Efek diperjualbelikan. Pasar sekunder memberikan kesempatan kepada para investor untuk membeli atau menjual efek-efek yang tercatat di bursa, setelah terlaksananya
  • 28. 16 penawaran perdana. Di pasar ini, efek-efek diperdagangkan dari satu investor kepada investor lainnya. Dengan adanya pasar sekunder, para investor dapat membeli dan menjual efek setiap saat. 2.2.2 Resiko Investasi di Pasar Modal Menurut Marsis ( 2013:30 ), strategi dasar investor yang akan meningkatkan kinerja atau nilai portofolio investasi menjadi lebih baik adalah mengukur resiko dengan membandingkannya terhadap tingkat keuntungan yang diperoleh. Hal ini disebabkan adanya suatu ketidakpastian yang dapat dianggap sebagai resiko investasi. Adapun resiko-resiko yang mungkin dihadapi oleh investor, antara lain : 1. Resiko daya beli Resiko ini berkaitan dengan kemungkinan investor menerima keuntungan yang daya belinya jauh lebih kecil dibandingkan keuntungan yang diperoleh semula, akibat terjadinya inflasi yang menyebabkan nilai riil pendapatan akan lebih kecil. Resiko ini umumnya merupakan dampak dari inflasi suatu investasi. Inflasi adalah kondisi dimana terjadi peningkatan harga tinggi yang menyebabkan daya beli konsumen menurun. 2. Resiko bisnis
  • 29. 17 Resiko ini berkaitan dengan menurunnya kemampuan memperoleh laba, yang pada gilirannya akan mengurangi kemampuan perusahaan ( emiten ) membayar bunga atau dividen. 3. Resiko tingkat bunga Naiknya tingkat bunga biasanya menekan harga jenis-jenis surat berharga yang berpendapatan tetap termasuk harga saham. Biasanya kenaikan tingkat bunga berjalan tidak searah dengan harga-harga instrumen pasar modal. Dengan naiknya tingkat bunga, maka menurunkan harga-harga di pasar modal. 4. Resiko pasar Apabila pasar bergairah ( bullish ) umumnya hampir semua harga saham di Bursa Efek mengalami kenaikan. Sebaliknya, apabila pasar lesu ( bearish ) harga saham-saham akan ikut pula mengalami penurunan. Hal ini dapat menyebabkan harga-harga surat berharga anjlok. 5. Resiko likuiditas Resiko ini berkaitan dengan kemampuan suatu surat berharga untuk dapat segera diperjualbelikan tanpa mengalami kerugian. 2.2.3 Badan Pengawas Pasar Modal dan Bursa Efek Perusahaan yang menjual sahamnya di pasar modal perlu di atur secara khusus karena menyangkut investor publik yang merupakan kepentingan banyak pihak, oleh karena itu perlu ada pengawasan dari Otoritas Publik, yaitu
  • 30. 18 Badan Pengawas Pasar Modal ( BAPEPAM ). Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 52 tahun 1976 tentang pasar modal, Bapepam merupakan Badan Pelaksana Pasar Modal yakni pihak yang melakukan pengelolaan, pengaturan, penilaian, dan pengawasan di bursa efek. Bursa Efek didirikan oleh perseroan yang telah mendapat izin dari Bapepam. Menurut Kansil ( 2002:9), Bursa Efek adalah gedung atau ruangan yang ditetapkan sebagai kantor dan tempat kegiatan perdagangan efek. Dengan kata lain, Bursa Efek adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli efek. Tujuan pendirian Bursa Efek adalah untuk menyelenggarakan perdagangan efek yang teratur, wajar dan efisien. Adapun fungsi dari Bursa Efek adalah sebagai berikut : 1. Menyediakan sarana perdagangan. 2. Membuat aturan di bursa. 3. Menyediakan informasi pasar. 4. Memberikan pelayanan kepada anggota bursa, emiten dan publik. 2.2.4 Mekanisme Perdagangan Adapun prosedur penawaran dan pemesanan efek di pasar perdana, antara lain : ( www.bapepam.go.id ) 1. Penawaran Perdana suatu saham suatu perusahaan kepada investor publik dilakukan melalui Penjamin Emisi dan Agen Penjual.
  • 31. 19 2. Investor yang berminat, dapat memesan saham dengan cara menghubungi Penjamin Emisi atau Agen Penjual, dan kemudian mengikuti prosedur yang telah ditetapkan. 3. Investor kemudian melakukan pemesanan saham tersebut dengan disertai pembayaran. 4. Penjamin Emisi dan Agen Penjual kemudian mengumumkan hasil penawaran umum tersebut kepada investor yang telah melakukan pemesanan. 5. Proses penjatahan saham (biasa disebut dengan “allotment”) kepada investor yang telah memesan dilakukan oleh Penjamin Emisi dan Emiten yang mengeluarkan saham. Sehubungan dengan proses penjatahan, ada beberapa istilah yang harus diperhatikan yaitu, Undersubscribed dan Oversubscribed. Undersubscribed adalah kondisi dimana total saham yang dipesan oleh investor kurang dari total saham yang ditawarkan. Dalam kondisi seperti ini, semua investor pasti akan mendapat saham sesuai dengan jumlah yang dipesannya. Oversubscribed adalah kondisi dimana total saham yang dipesan oleh investor melebihi jumlah total saham yang ditawarkan. Dalam kondisi ini, terdapat kemungkinan investor mendapatkan saham kurang dari jumlah yang dipesan, atau bahkan mungkin tidak mendapatkan sama sekali. Apabila jumlah saham yang didapat oleh investor kurang dari jumlah yang dipesan, atau telah terjadi
  • 32. 20 oversubscribed, maka kelebihan dana investor akan dikembalikan ( proses ini sering disebut dengan “refund” ). 2.2.5 Cara Berinvestasi di Pasar Modal Sebelum berinvestasi di Pasar Modal, investor harus terlebih dahulu membuka rekening di salah satu Perusahaan Efek. Sebelum memilih Perusahaan Efek, investor sebaiknya memperhatikan faktor-faktor berikut ini: 1. Jika calon investor lebih menyukai untuk berinvestasi pada saham- saham yang baru ditawarkan di Pasar Perdana, pilihlah Perusahaan Efek yang aktif dalam proses Penjaminan Emisi Saham. 2. Jika calon investor hanya memerlukan jasa yang paling mendasar dari Perusahaan Efek seperti, melaksanakan perintah jual dan/atau perintah beli, pilihlah Perusahaan Efek yang dapat memberikan jasa tersebut secara cepat dan akurat. 3. Jika calon investor memerlukan jasa tambahan seperti nasihat dan saran-saran dalam mengambil keputusan investasi, pilihlah Perusahan Efek yang mempunyai Analis Efek dengan kualifikasi yang baik serta pengalaman yang memadai. Investor dapat membuka rekening di Perusahaan Efek dengan cara mengisi dokumen-dokumen yang diperlukan. Secara umum, Perusahaan Efek biasanya mewajibkan investor untuk menyetorkan sejumlah dana tertentu sebagai jaminan dalam proses penyelesaian transaksi.
  • 33. 21 Adapun prosedur penawaran dan pemesanan efek di pasar sekuder, antara lain : ( www.bapepam.go.id ) 1. Transaksi diawali dengan memberikan perintah jual dan/atau perintah beli ke Perusahaan Efek. Perintah tersebut dapat diberikan lewat telepon atau perintah secara tertulis. Perintah tersebut harus berisikan nama saham, jumlah yang akan dijual dan/atau dibeli, serta berapa harga jual dan/atau harga beli yang diinginkan. 2. Perintah tersebut selanjutnya akan diverifikasi oleh Perusahaan Efek bersangkutan. 3. Selanjutnya, perintah tersebut dimasukkan ke dalam sistem perdagangan di Bursa Efek. 4. Semua perintah jual dan/atau perintah beli dari seluruh Perusahaan Efek akan dikumpulkan di Bursa Efek dalam sistem yang disebut JATS. Sejak tahun 1995, proses perdagangan efek di Bursa Efek Jakarta telah dilakukan dengan sistem terkomputerisasi yang disebut dengan JATS atau Jakarta Automated Trading System. Sistem ini beroperasi berdasarkan “sistem tawar menawar” ( auction ) dan secara terus menerus selama periode perdagangan. 5. Apabila order jual dan/atau order beli telah cocok, maka proses penyelesaian transaksi pembayarannya dilakukan di Bank Kunstodian. Bank kunstodian merupakan suatu lembaga yang
  • 34. 22 bertanggung jawab dalam mengamankan asset keuangan dari suatu perusahaan atau perorangan. 2.3 Pengertian Saham Menurut Widoatmodjo ( 2004:39 ), saham adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas ( PT ) atau yang biasa disebut emiten. Sedangkan menurut Manurung ( 2009:10), saham adalah surat berharga yang dapat ditransaksikan baik melalui bursa maupun tidak , yang menyatakan kepemilikan aset. Berdasarkan kedua definisi tersebut, dapat diartikan bahwa saham merupakan tanda bukti kepemilikan seseorang atas suatu perusahaan. Dengan membeli saham, berarti membeli sebagian perusahaan tersebut. Apabila perusahaan mengalami keuntungan, maka pemegang saham biasanya akan mendapatkan sebagian keuntungan yang disebut dividen. Saham juga dapat di jual ke pihak lain, baik dengan harga yang lebih tinggi ataupun menjual dengan harga yang lebih rendah. Wujud saham berupa selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang di tanamkan di perusahaan tersebut. Saham merupakan instrumen yang paling popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan bagi perusahaan ketika memutuskan untuk menghimpun dana bagi perusahaan. Pada sisi lain, saham merupakan salah satu bentuk instrumen investasi yang paling banyak di pilih oleh para investor. Dalam transaksi jual beli di bursa efek,
  • 35. 23 saham atau shares merupakan instrumen yang paling dominan di perdagangkan karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik. 2.3.1 Jenis Saham Adapun jenis saham yang dapat dimiliki oleh pemegang saham, antara lain: 1. Saham Biasa ( Common Stock ) Saham biasa tidak memiliki jaminan hasil karena dividen yang diberikan perusahaan nilainya tidak tetap sesuai dengan laba yang diperoleh perusahaan. Bila manajemen perusahaan tidak dijalankan dengan baik sehingga harga saham melemah maka kemungkinan terburuk bagi para investor adalah kehilangan investasinya ( tidak mendapat pembagian dividen ). Akan tetapi bila perusahaan memperoleh kenaikan laba, terdapat kemungkinan adanya peningkatan dividen yang diterima oleh investor. 2. Saham Istimewa ( Preferred Stock ) Saham istimewa merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan antara obligasi dan saham biasa. Seperti pada obligasi, pemegang saham preferen juga menerima hasil ( dividen ) yang tetap dan jumlahnya tidak akan bertambah walaupun perusahaan mengalami keuntungan.
  • 36. 24 2.3.2 Keuntungan dan Kerugian Saham Adapun manfaat yang akan diterima oleh investor dalam berinvestasi pada saham adalah : 1. Dividen Dividen adalah bagian keuntungan perusahaan yang diberikan kepada pemegang saham. Jumlah dividen yang akan dibagikan diusulkan oleh Dewan Direksi dan disetujui di dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Jenis dividen yang dibagikan dapat berupa dividen tunai maupun dividen saham. Dividen tunai merupakan dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk sejumlah uang untuk setiap saham yang dimiliki, sedangkan dividen saham merupakan dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk saham baru perusahaan tersebut, yang pada akhirnya akan meningkatkan jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham. 2. Capital Gain Investor dapat menikmati capital gain, jika harga jual melebihi harga beli saham tersebut. Adapun bentuk kerugian yang akan ditanggung oleh investor dalam berinvestasi pada saham adalah : 1. Tidak ada pembagian dividen
  • 37. 25 Jika emiten tidak dapat membukukan laba pada tahun berjalan atau Rapat Umum Pemegang Saham memutuskan untuk tidak membagikan dividen kepada pemegang saham. Dalam hal ini laba yang diperoleh akan dipergunakan untuk ekspansi usaha. 2. Capital Loss Investor akan mengalami capital loss, jika harga beli saham lebih besar dari harga jual. 3. Resiko Likuidasi Jika emiten bangkrut atau di likuidasi, para pemegang saham memiliki hak klaim terakhir terhadap aktiva perusahaan setelah seluruh kewajiban emiten di bayar. Hal terburuk adalah jika tidak ada lagi aktiva yang tersisa, maka para pemegang saham tidak memperoleh apapun. 2.4 Capital Asset Pricing Model Model CAPM diperkenalkan oleh William F. Sharpe, Treynor dan John Litner. Menurut Husnan ( 1998:159 ), Capital Asset Pricing Model adalah suatu model yang memungkinkan untuk menentukan pengukur resiko yang relevan dan bagaimana hubungan antara resiko untuk setiap aset apabila pasar modal berada dalam keadaan seimbang. Sedangkan menurut Yong ( 2002: 118), Capital Asset Pricing Model adalah prinsip yang menerangkan bagaimana para investor berperilaku dalam pasar, prinsip ini membawa kepada pernyataan eksplisit tentang harga keseimbangan, keuntungan dan resiko untuk sesuatu
  • 38. 26 sekuritas. Dengan kata lain, Capital Asset Pricing Model merupakan suatu model yang digunakan untuk menentukan harga suatu aset pada kondisi ekulibrium. Dalam kondisi ini, tingkat keuntungan yang diharapkan oleh pemodal untuk suatu saham dipengaruhi oleh resiko saham tersebut. Dengan kata lain, CAPM merupakan analisis tingkat pengembalian yang diharapkan oleh pemegang saham terkait tingkat resiko yang tinggi pula. Ada beberapa asumsi mengenai CAPM, antara lain : 1. Tidak ada biaya transaksi. Penjualan dan pembelian aktiva tidak dikenai biaya transaksi. Apabila dalam jual beli saham dikenakan biaya transaksi maka hal tersebut dapat mengurangi return investasi. 2. Investasi sepenuhnya fully divisible. Ini berarti bahwa dengan nilai yang terkecilpun investor dapat melakukan investasi dan melakukan transaksi penjualan dan pembelian aktiva setiap saat dengan harga yang berlaku. 3. Tidak ada pajak penghasilan bagi para pemodal. Karena tidak ada pajak pribadi, maka investor mempunyai pilihan yang sama untuk mendapatkan dividen atau capital gain. Apabila dikenakan pajak, tentu akan mempengaruhi investor dalam memilih saham yang dimasukkan ke dalam portofolionya. 4. Investor secara individual tidak dapat menentukan harga. Investor secara individual tidak dapat mempengaruhi harga dari suatu
  • 39. 27 aktiva dengan kegiatan membeli dan menjual aktiva tersebut, melainkan investor secara keseluruhan yang dapat menentukan harga dari suatu aktiva. Hal ini dikarenakan informasi tersedia untuk semua investor dan dapat diperoleh dengan bebas tanpa biaya sehingga harga saham sudah mencerminkan semua informasi yang ada. 5. Para pemodal bisa melakukan short sales. 6. Terdapat riskless lending dan borrowing rate, sehingga pemodal dapat meminjam dan meminjamkan pada tingkat suku bunga yang sama. 7. Pemodal mempunyai harapan yang homogeny. 8. Semua aktiva bisa diperjualbelikan. Model CAPM merupakan pengembangan dari teori portofolio dengan memperkenalkan istilah baru yaitu systematic risk dan unsystematic risk. Systematic risk adalah resiko yang tidak dapat dihilangkan dengan cara diversifikasi atau dengan kata lain resiko yang sifatnya menyeluruh sedangkan unsystematic risk merupakan resiko yang hanya membawa dampak pada perusahaan yang bersangkutan. Dalam hal ini systematic risk dapat dihitung dengan menggunakan beta sedangkan unsystematic risk hanya bisa dihilangkan dengan cara diversifikasi. Diversifikasi merupakan upaya mengurangi resiko portofolio dengan cara mengalokasikan investasi ke berbagai macam instrumen keuangan yang
  • 40. 28 menunjang pengurangan resiko. Dalam upaya untuk meminimumkan resiko, seorang investor sebaiknya melakukan diversifikasi dengan membentuk portofolio, dimana investor tidak hanya melakukan investasi pada satu saham perusahaan tertentu saja tetapi pada beberapa saham perusahaan yang berbeda. Tujuan portofolio adalah berusaha mencapai portofolio yang efisien, yang berarti portofolio dengan resiko tertentu akan mendapatkan return yang maksimal. Dengan diversifikasi ini diharapkan investor akan memperoleh return yang lebih besar dibandingkan dengan hanya melakukan investasi pada satu saham saja. Diversifikasi resiko ini sangat penting untuk investor, karena dapat meminimumkan resiko tanpa harus mengurangi return yang diterima. Adapun tipe resiko yang dimaksud, antara lain : 1. Diversifiable Risk ( Unsystematic Risk ) Diversifiable Risk merupakan resiko khusus yang terdapat pada masing-masing perusahaan, yang dapat dihilangkan dengan membentuk portofolio. Fluktuasi resiko ini besarnya berbeda-beda antara satu saham dengan saham lain. Karena perbedaan inilah, maka masing-masing saham memiliki tingkat sensitifitas yang berbeda-beda terhadap perubahan pasar. 2. Non Diversifiable Risk ( Systematic Risk ) Non Diversifiable Risk merupakan resiko pasar yang berkaitan dengan perekonomian secara makro, misalnya perubahan tingkat
  • 41. 29 bunga, kurs valuta asing, dan kebijakan pemerintah. Resiko ini sifatnya umum dan berlaku bagi semua saham. 2.4.1 Beta Menurut Jogiyanto ( 2013:406), Beta adalah pengukur resiko sistematik dari suatu sekuritas atau portofolio relatif terhadap resiko pasar. Sedangkan menurut Husnan ( 1998:166 ), Beta adalah kepekaan tingkat keuntungan terhadap perubahan-perubahan pasar. Berdasarkan kedua definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa beta merupakan suatu alat ukur untuk mengukur hubungan antara tingkat pengembalian investasi dengan tingkat pengembalian pasar secara keseluruhan. Saham dengan standar deviasi yang tinggi akan mempunyai beta yang tinggi pula. Formula yang digunakan dalam menghitung beta adalah sebagai berikut ( Gitman, 2009:251) : Keterangan : Suatu perusahaan yang mempunyai beta = 1 dapat dikatakan saham berada pada rata-rata resiko pasar. Sedangkan suatu saham yang memiliki beta > 1 dapat dikatakan bahwa saham lebih beresiko dibandingkan dengan resiko
  • 42. 30 pasar, sebaliknya suatu perusahaan yang memiliki beta < 1 dapat dikatakan bahwa saham memiliki resiko dibawah resiko pasar. 2.4.2 Persamaan CAPM Menurut Gitman ( 2009:254 ), secara umum persamaan dari CAPM adalah : + [ ] Keterangan : merupakan market risk premium, karena hal ini mencerminkan kompensasi atas kesanggupan seorang investor dalam menanggung resiko di atas suku bunga bebas resiko.
  • 43. 31 2.5 Kerangka Pemikiran Pasar Modal Saham JII  Harga Penutup Saham Bulanan  Indeks Saham JII  Suku Bunga SBI  Menghitung Risk Free Rate  Menghitung Market Return  Menghitung Required of Return  Menghitung Standard Deviation  Menghitung Beta Risk Return Hasil  Capital Asset Pricing Model  Membentuk Portofolio Analisis Kesimpulan
  • 44. 32 Keterangan : Pasar modal memiliki beberapa indeks yang diperlukan sebagai indikator untuk mengamati pergerakan harga dari sekuritas- sekuritas, salah satunya adalah Jakarta Islamic Index ( JII ).Jakarta Islamic Index memuat informasi berupa harga penutup saham bulanan dan indeks saham JII. Adapun suku bunga SBI memberikan informasi mengenai asset bebas resiko yang dijamin pemerintah. Suku bunga SBI digunakan untuk menghitung Risk Free Rate, indeks JII untuk menghitung Market Return, sedangkan harga penutup saham bulanan digunakan untuk menghitung Required of Return, Standard Deviation dan Beta. Standard Deviation dan Beta merupakan indikator yang mewakili resiko suatu saham ( Risk ), sedangkan Required of Return merupakan indikator yang mewakili Return. Risk dan Return tersebut di kombinasikan ke dalam formula Capital Asset Pricing Model, selanjutnya membentuk portofolio dengan kombinasi dari beberapa saham yang telah dihitung dengan formula Capital Asset Pricing Model. Setelah mendapatkan hasil dari kombinasi saham tersebut, selanjutya di analisis dan ditarik kesimpulan.
  • 45. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui website Bank Indonesia ( www.bi.go.id ), Bursa Efek Indonesia ( www.idx.co.id ) , www.yahoofinance.com dan www.duniainvestasi.com berdasarkan pertimbangan sumber data yang diperoleh melalui website yang dapat mempercepat waktu pengumpulan data dan menghemat biaya penelitian. Penelitian ini berlangsung selama tiga bulan, di mulai dari September 2014 sampai dengan November 2014. 3.2 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyusun gambaran atau fenomena suatu permasalahan secara detail dan sistematis pada saham-saham yang termasuk ke dalam kategori Jakarta Islamic Index. Pemilihan jenis penelitian ini sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu menentukan saham yang optimal diantara berbagai saham dalam melakukan analisis kinerja saham JII dengan Capital Asset Pricing Model. 3.3 Jenis dan Sumber Data 3.3.1 Jenis Data Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak kedua. Data-data yang ada, dapat diolah kembali dengan menggabungkannya
  • 46. 34 pada data lain yang relevan sehingga diperoleh informasi yang diperlukan. Data-data sekunder tersebut, antara lain : harga penutup saham harian, indeks saham JII, suku bunga SBI bulanan, dan data-data lain. Semua data dihitung dengan CAPM yang dibantu dengan menggunakan Microsft Excell 2010. 3.3.2 Sumber Data Berdasarkan sumbernya, data diperoleh dari website Bank Indonesia (www.bi.go.id ), Bursa Efek Indonesia ( www.idx.co.id ) dan www.duniainvestasi.com . Ketiga sumber data tersebut digunakan untuk mencari informasi tentang suku bunga SBI bulanan, harga penutup saham harian dan indeks harga saham JII. 3.4 Populasi dan Sampel Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan yang termasuk dalam saham Jakarta Islamic Index periode 2011 sampai dengan 2013. Pada teknik pengambilan sampel, penelitian ini menggunakan metode nonprobabilitas dengan model pemilihan sampel bertujuan atau purposive sampling. Sampel penelitian adalah perusahaan yang memenuhi kriteria tertentu sesuai dengan pertimbangan peneliti, yaitu : perusahaan harus berturut-turut masuk pada saham Jakarta Islamic Index selama periode 2011 sampai dengan 2013. Berdasarkan kriteria tersebut, diperoleh 19 perusahaan yang dapat dijadikan sampel penelitian dari 30 perusahaan yang terdaftar pada saham JII.
  • 47. 35 3.5 Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini metode pengumpulan data dengan menggunakan teknik dokumentasi. Metode dokumentasi adalah metode yang mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, surat kabar, majalah, website dan sebagainya. 3.6 Alat Analisis Data Teknik analisis data ini menggunakan Capital Asset Pricing Model. Langkah- langkah yang digunakan dalam analisis data ini adalah sebagai berikut: 3.6.1 Menghitung Risk Free Rate ∑ Keterangan : = Jumlah Periode 3.6.2 Menghitung Market Return Keterangan : 3.6.3 Menghitung Expected Return ̂ ∑
  • 48. 36 Keterangan : ̂ = Expected Return = Keuntungan investasi = Jumlah Periode 3.6.4 Menghitung Standard Deviation √ ∑ ̂ Keterangan : ̂ = Expected Return = Keuntungan investasi = Jumlah Periode = Standard Deviation 3.6.5 Menghitung Beta Keterangan : 3.6.6 Menghitung Capital Asset Pricing Model + [ ]
  • 49. 37 Keterangan : 3.6.7 Menghitung Excess Return 3.7 Definisi Variabel Operasional Definisi variabel operasional adalah kalimat penjelas tentang bagaimana operasi atau kegiatan yang harus dilakukan untuk memperoleh data yang dimaksud. Variabel operasional yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : 1. Return Saham / Stock Return Merupakan tingkat return yang diperoleh pada penanaman sejumlah dana dalam suatu investasi tertentu yang terlihat pada masing-masing harga saham. 2. Return Pasar / Market Return Merupakan tingkat return yang diperoleh investor dari investasi pada saham-saham yang terlihat dari perubahan indeks harga untuk periode tertentu. Indeks harga yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah indeks harga saham Jakarta Islamic Index(JII).
  • 50. 38 3. Expected Stock Return Merupakan tingkat return rata-rata saham yang diperoleh investor pada saham tertentu selama periode tertentu. 4. Expected Market Return Merupakan tingkat return rata-rata pasar modal dalam periode tertentu, yang dinilai dari rata-rata indeks harga saham JII. 5. Indeks Pasar / Market Index Merupakan pencerminan dari indeks harga saham JII di Bursa Efek Indonesia. 6. Tingkat Aset Bebas Resiko / Risk Free Rate Merupakan tingkat return yang diperoleh dari investasi pada aktiva bebas resiko ( riskless asset ). Di Indonesia yang dijadikan dasar untuk menghitung adalah tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia ( SBI ). 7. Resiko Sistematis / Systematic Risk Merupakan resiko yang berkaitan dengan keadaan pasar dan tidak dapat dihilangkan dengan cara diversifikasi. 8. Required Return Merupakan besarnya tingkat return yang dibutuhkan oleh investor dalam berinvestasi dengan tingkat resiko yang ada. Tingkat return yang dibutuhkan ini akan melebihi ditambah dengan besarnya
  • 51. 39 kompensasi untuk menanggung resiko investasi pada saham tertentu. 9. Excess Return Merupakan selisih antara selisih antara return yang diharapkan dari suatu saham tersebut dengan return pasar.
  • 52. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Bursa Efek Indonesia memperkenalkan Jakarta Islamic Index pada tanggal 3 Juli 2000 kepada para pelaku pasar modal untuk memantau kecenderungan pasar. Sesuai namanya maka indeks ini didasarkan pada kriteria investasi berdasarkan Syariah Islam. Berdasarkan seleksi selama tiga tahun yaitu dari tahun 2011 sampai dengan 2013 diperoleh 19 saham yang secara konsisten tercatat sebagai Jakarta Islamic Index. Daftar nama emiten dapat dilihat secara jelas pada tabel di bawah ini : Tabel 4.1 Daftar Nama Emiten No. Kode Emiten Nama Emiten 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ASRI Alam Sutera Realty Tbk 3 KLBF Kalbe Farma Tbk 4 UNVR Unilever Indonesia Tbk 5 INCO Vale Indonesia Tbk 6 ANTM Aneka Tambang ( Persero ) Tbk 7 UNTR United Tractors Tbk 8 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk 9 PTBA Tambang Batu Bara Bukit Asam ( Persero ) Tbk 10 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk 11 BKSL Sentul City Tbk 12 MNCN Media Nusantara Citra Tbk 13 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk
  • 53. 41 14 LSIP London Sumatra Indonesia Tbk 15 SMGR Semen Indonesia ( Persero ) Tbk 16 LPKR Lippo Karawaci Tbk 17 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk 18 ASII Astra International Tbk 19 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk Sumber : www.idx.co.id 4.2 Perhitungan Aset Bebas Resiko Investor dapat melakukan investasi ke dalam berbagai bentuk instrumen keuangan, baik itu berupa Sertifikat Bank Indonesia ( SBI ) maupun saham yang ada di pasar modal. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) merupakan aset bebas resiko yang dimiliki negara Indonesia dan dijamin oleh pemerintah. Hal itu disebabkan pemerintah selalu mengamankan setiap perbankan yang langsung berada di bawah pengawasannya, yang otomatis bank pemerintah tidak akan mengalami kebangkrutan atau sangat jarang sekali mengalami kebangkrutan. Kebangkrutan pada bank pemerintah akan menurunkan wibawa pemerintah baik dimata domestik maupun internasional. Risiko yang didapat oleh investor bila berinvestasi di dalam aset ini adalah 0, sehingga sangat kecil kemungkinan Bank Indonesia akan gagal bayar bunga sertifikatnya. Return yang akan diterima oleh investor pun sesuai dengan besarnya tingkat suku bunga yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Untuk menghitungnya dapat menggunakan tingkat suku bunga SBI bulanan.
  • 54. 42 Tabel 4.2 Tingkat Suku Bunga SBI Periode Risk Free Rate ( SBI ) 2011 2012 2013 Januari 0.0650 0.0600 0.0575 Februari 0.0675 0.0575 0.0575 Maret 0.0675 0.0575 0.0575 April 0.0675 0.0575 0.0575 Mei 0.0675 0.0575 0.0575 Juni 0.0675 0.0575 0.0600 Juli 0.0675 0.0575 0.0650 Agustus 0.0675 0.0575 0.0700 September 0.0675 0.0575 0.0725 Oktober 0.0650 0.0575 0.0725 November 0.0600 0.0575 0.0750 Desember 0.0600 0.0575 0.0750 Jumlah 0.7900 0.6925 0.7775 Sumber : www.bi.go.id Perhitungan RF untuk periode 2011-2013 adalah sebagai berikut : ∑ Keterangan : = Return asset bebas resiko = Periode Berdasarkan perhitungan di atas terlihat bahwa rata-rata return aset bebas risiko ( RF ) yang diterima oleh investor pada tahun 2011-2013 adalah sebesar 0,0628 atau 6,28% per tahun yang meliputi suku bunga minimum sebesar 5,75% dan suku bunga maksimum sebesar 7,50%.
  • 55. 43 4.3 Perhitungan Market Return Setelah menghitung rata-rata return aset bebas risiko, selanjutnya adalah menghitung return pasar. Dalam menghitung return pasar perlu menggunakan indeks pasar, dalam hal ini indeks pasar yang digunakan adalah indeks harga saham Jakarta Islamic Index ( JII ). Indeks pasar digunakan oleh investor sebagai alat analisis dalam pengambilan keputusan apakah akan berinvestasi di pasar modal atau tidak. Apabila pasar bergairah ( bullish ) umumnya hampir semua harga saham di Bursa Efek mengalami kenaikan. Sebaliknya, apabila pasar lesu ( bearish ) harga saham-saham akan ikut pula mengalami penurunan. Indeks harga saham JII terbentuk dari pergerakan keseluruhan saham- saham JII di Bursa Efek Indonesia. Indeks harga saham JII digunakan untuk menentukan return pasar ( Rm ). Adapun rumus-rumus yang digunakan berkaitan dengan return pasar adalah sebagai berikut: Rm Perhitungan Rm untuk bulan berikutnya sama dengan perhitungan di atas. ∑ = = 0,0048 ∑ ̂ m √ √
  • 56. 44 Keterangan : = Expected Return ( Return Pasar ) m = Standar Deviasi Return Pasar = Harga Saham Berdasarkan perhitungan di atas terlihat bahwa rata-rata return pasar yang diterima oleh investor adalah sebesar 0,0048 dengan besarnya standar deviasi adalah sebesar 0,0374. Nilai dari return pasar dari indeks harga saham Jakarta Islamic Index dapat dilihat secara jelas pada tabel di bawah ini : Tabel 4.3 Market Return Jakarta Islamic Index Periode Rata-Rata Indeks Saham JII ̂ ̂ Jan-11 500,355 - - - Feb-11 489,940 -0.0208 -0.0256 0.0007 Mar-11 504,260 0.0292 0.0245 0.0006 Apr-11 521,746 0.0347 0.0299 0.0009 May-11 528,530 0.0130 0.0082 0.0001 Jun-11 524,275 -0.0081 -0.0128 0.0002 Jul-11 555,595 0.0597 0.0550 0.0030 Aug-11 542,240 -0.0240 -0.0288 0.0008 Sep-11 512,560 -0.0547 -0.0595 0.0035 Oct-11 500,002 -0.0245 -0.0293 0.0009 Nov-11 523,150 0.0463 0.0415 0.0017 Dec-11 523,863 0.0014 -0.0034 0.0000 Jan-12 557,882 0.0649 0.0602 0.0036 Feb-12 565,493 0.0136 0.0089 0.0001 Mar-12 569,410 0.0069 0.0021 0.0000 Apr-12 591,059 0.0380 0.0332 0.0011 May-12 555,471 -0.0602 -0.0650 0.0042 Jun-12 529,839 -0.0461 -0.0509 0.0026 Jul-12 559,822 0.0566 0.0518 0.0027
  • 57. 45 Aug-12 575,105 0.0273 0.0225 0.0005 Sep-12 591,119 0.0278 0.0231 0.0005 Oct-12 612,382 0.0360 0.0312 0.0010 Nov-12 607,769 -0.0075 -0.0123 0.0002 Dec-12 591,059 -0.0275 -0.0323 0.0010 Jan-13 605,755 0.0249 0.0201 0.0004 Feb-13 621,324 0.0257 0.0209 0.0004 Mar-13 652,157 0.0496 0.0448 0.0020 Apr-13 666,012 0.0212 0.0165 0.0003 May-13 688,201 0.0333 0.0285 0.0008 Jun-13 633,255 -0.0798 -0.0846 0.0072 Jul-13 630,959 -0.0036 -0.0084 0.0001 Aug-13 593,376 -0.0596 -0.0643 0.0041 Sep-13 603,183 0.0165 0.0117 0.0001 Oct-13 618,941 0.0261 0.0213 0.0005 Nov-13 597,485 -0.0347 -0.0394 0.0016 Dec-13 576,871 -0.0345 -0.0393 0.0015 EXPECTED RETURN 0.0048 VARIANCE 0.0014 STANDARD DEVIATION 0.0374 Sumber : ( Data Diolah ) Pada bulan Februari 2011, poin indeks JII periode 2011-2013 berada di tingkat minimum sebesar 489,940 dan pada bulan Mei 2013 berada di tingkat maksimum sebesar 688,201. Nilai return rata-rata yang positif menunjukkan sentimen pasar yang positif dan meningkat walaupun pergerakannya sangat kecil.
  • 58. 46 4.4 Return Saham Sebagian investor mengharapkan return saham yang tinggi dengan risiko yang kecil pada dana yang diinvestasikan. Namun, itu semua tergantung kembali pada risk profile dari masing-masing investor dalam memilih bentuk investasi yang diinginkan. Seringkali hal tersebut membutuhkan proses analisis yang cermat dengan dengan melihat fluktuasi dari harga penutup saham pada beberapa perusahaan. Harga penutup saham dari masing-masing sampel perusahaan dapat dilihat dalam lampiran ( 1 sampai dengan 10 ). Adapun sampel perusahaan yang dijadikan contoh dalam perhitungan return adalah saham Telekomunikasi Indonesia Tbk dengan perhitungan sebagai berikut: Return saham untuk bulan – bulan berikutnya menggunakan perhitungan yang sama. Dari perhitungan tersebut dapat diketahui tingkat return yang diperoleh dan besarnya standar deviasi dari saham Telekomunikasi Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: ∑ = = -0,0140 s √ ∑ ̂ √ Keterangan : = Expected Return ( Return Saham ) s = Standar Deviasi Return Saham = Harga Saham
  • 59. 47 Dari hasil perhitungan di atas terlihat bahwa rata-rata return saham Telekomunikasi Indonesia Tbk ( TLKM ) dalam tiga tahun yang diterima oleh investor adalah sebesar -0,0140 dengan besarnya standar deviasi adalah sebesar 0,1424. Standar deviasi dalam perhitungan diatas menunjukkan tingkat risiko saham. Semakin besar standar deviasinya maka semakin besar pula risiko setiap saham. Perhitungan untuk seluruh sampel perusahaan secara lengkap disajikan dalam lampiran ( 1 sampai dengan 10 ). Nilai dari rata-rata return saham dan standar deviasi dapat dilihat secara jelas pada tabel di bawah ini : Tabel 4.4 Rata-Rata Return Saham Periode 2011-2013 No Saham Standard Deviation 1 AALI 0,0027 0,0793 2 ASRI 0,0279 0,1708 3 KLBF -0,0115 0,1374 4 UNVR 0,0175 0,0718 5 INCO -0,0135 0,0898 6 ANTM -0,0168 0,0770 7 UNTR -0,0024 0,0602 8 TLKM -0,0140 0,1424 9 PTBA -0,0164 0,0798 10 ITMG -0,0143 0,0661 11 BKSL 0,0223 0,1343 12 MNCN 0,0345 0,0797 13 INTP 0,0090 0,0558 14 LSIP -0,0271 0,1621 15 SMGR 0,0141 0,0572 16 LPKR 0,0145 0,0881 17 CPIN 0,0241 0,0886 18 ASII -0,0260 0,1645 19 BSDE 0,0185 0,0891 Sumber : Data Diolah
  • 60. 48 Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa terdapat 9 saham menunjukkan nilai expected return yang negatif dan 10 saham menunjukkan nilai expected return yang positif . Nilai expected return yang positif mengindikasikan kenaikan harga saham yang lebih besar dari penurunannya sehingga akan menguntungkan investor. Sebaliknya nilai expected return yang negatif mengindikasikan penurunan harga saham yang lebih besar daripada kenaikannya sehingga akan merugikan investor apabila saham tersebut di pilih. Hal selanjutnya adalah mempertimbangkan standar deviasi dari masing-masing saham tersebut. Saham dengan standar deviasi yang tinggi akan mempunyai beta yang tinggi pula. 4.5 Beta Saham Beta merupakan suatu alat ukur untuk mengukur hubungan antara tingkat pengembalian investasi dengan tingkat pengembalian pasar secara keseluruhan. Apabila return saham tertentu peka terhadap segala perubahan pasar yang terjadi sekecil apapun maka beta akan menunjukkan nilai yang tinggi (β > 1) dan saham itu disebut saham sensitif. Apabila return saham tersebut menunjukkan nilai yang stabil walaupun pasar mengalami perubahan maka beta pun akan bernilai tetap ( β = 1 ) dan saham itu disebut saham netral, sedangkan untuk return tertentu yang memiliki kepekaan lebih kecil dari fluktuasi pasar maka beta akan menunjukkan nilai yang rendah (β < 1) dan saham itu dinamakan saham kurang sensitif.
  • 61. 49 Sebelum menghitung beta, harus terlebih dahulu menghitung covarian. Covarian menunjukkan gambaran dari hubungan antara return saham tertentu dengan return pasar. Adapun rumus-rumus yang digunakan berkaitan dengan Covarian dan Beta saham, dalam hal ini saham Telekomunikasi Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: ∑ [ ] [ ] Berdasarkan perhitungan di atas terlihat bahwa beta saham TLKM adalah sebesar 0,6146. Hal ini menjelaskan bahwa saham tersebut memiliki kepekaan lebih kecil dari fluktuasi pasar karena hasil beta menunjukkan nilai yang rendah (β < 1) sehingga saham tersebut dapat dikategorikan saham yang kurang sensitif. Nilai dari beta masing-masing saham dapat dilihat secara jelas pada tabel di bawah ini :
  • 62. 50 Tabel 4.5 Systematic Risk ( ) Seluruh Saham periode 2011-2013 No Saham Covarian Varians Market Beta 1 AALI 0,0007 0,0014 0,4700 2 ASRI 0,0026 0,0014 1,8891 3 KLBF 0,0006 0,0014 0,4066 4 UNVR 0,0006 0,0014 0,4619 5 INCO 0,0015 0,0014 1,0903 6 ANTM 0,0015 0,0014 1,0759 7 UNTR 0,0010 0,0014 0,7459 8 TLKM 0,0009 0,0014 0,6146 9 PTBA 0,0021 0,0014 1,5280 10 ITMG 0,0014 0,0014 0,9735 11 BKSL 0,0010 0,0014 0,7195 12 MNCN 0,0013 0,0014 0,9167 13 INTP 0,0013 0,0014 0,9524 14 LSIP 0,0002 0,0014 0,1366 15 SMGR 0,0015 0,0014 1,1060 16 LPKR 0,0016 0,0014 1,1577 17 CPIN 0,0017 0,0014 1,2205 18 ASII 0,0016 0,0014 1,1231 19 BSDE 0,0016 0,0014 1,1755 Sumber : www.yahoofinance.com ( Data Diolah ) Berdasarkan hasil perhitungan sebagaimana disajikan dalam tabel 4.5 terlihat ada 9 saham yang dikategorikan sebagai saham yang sensitif, karena nilai betanya berada diatas satu. Adapun 9 saham yang dikategorikan tersebut, saham yang paling sensitif adalah saham PT. Alam Sutera Realty Tbk ( ASRI ) yaitu sebesar 1.8891, kemudian diikuti saham PT.Tambang Batu Bara Bukit Asam ( Persero ) Tbk ( PTBA ) yaitu sebesar 1.5280. Saham-saham dengan nilai beta diatas satu, mengindikasikan bahwa saham tersebut sangat sensitif terhadap pasar sehingga apabila pasar secara keseluruhan naik 1 poin, maka
  • 63. 51 saham dari 9 perusahaan tersebut naik menjadi lebih besar dari 1 poin, begitu pula sebaliknya. Selanjutnya dalam tabel 4.5 diatas terlihat pula ada 10 saham yang nilai beta nya dibawah satu. Adapun 10 saham yang dikategorikan tersebut, saham yang nilai betanya paling rendah adalah saham PT. London Sumatera Indonesia Tbk ( LSIP ) yaitu sebesar 0.1366, kemudian diikuti saham PT. Kalbe Farma Tbk ( KLBF ) yaitu sebesar 0.4066. Saham-saham dengan nilai beta dibawah satu, mengindikasikan bahwa saham tersebut kurang sensitif terhadap pasar sehingga apabila pasar secara keseluruhan naik 1 poin, maka saham dari 10 perusahaan tersebut naik kurang dari 1 poin, begitu pula sebaliknya. 4.6 Perhitungan Harga Keseimbangan ( CAPM ) dan Excess Return Setiap investor memiliki karakteristik ( risk profile ) masing-masing yang dalam kenyataannya investor berupaya memilih investasi yang berisiko lebih kecil jika dihadapkan pada dua pilihan investasi yang memberikan return yang sama dengan risiko yang berbeda. Investor dapat menilai hubungan antara risiko dan return tersebut dengan menggunakan pendekatan Capital Assets Pricing Model (CAPM) untuk menilai pilihan investasi yang layak. Adapun perhitungan dengan menggunakan CAPM, dalam hal ini saham Telekomunikasi Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: [ ] [ ] Berdasarkan perhitungan diatas terlihat bahwa tingkat keuntungan yang diharapkan dari saham PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk ( TLKM ) yaitu
  • 64. 52 sebesar 0,0271 lebih besar dari nilai return pasar yaitu sebesar 0,0048. Hal ini berarti harga keseimbangan saham PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk ( TLKM ) berada diatas harga pasar secara keseluruhan. Nilai dari CAPM ( required of return ) masing-masing saham dapat dilihat secara jelas pada tabel di bawah ini: Tabel 4.6 CAPM ( Required Return ) Seluruh Saham No Saham Market Return CAPM 1 AALI 0.0048 0,0355 2 ASRI 0,0048 -0,0468 3 KLBF 0,0048 0,0392 4 UNVR 0,0048 0,0360 5 INCO 0,0048 -0,0005 6 ANTM 0,0048 0,0004 7 UNTR 0,0048 0,0195 8 TLKM 0,0048 0,0271 9 PTBA 0,0048 -0,0259 10 ITMG 0,0048 0,0063 11 BKSL 0,0048 0,0211 12 MNCN 0,0048 0,0096 13 INTP 0,0048 0,0075 14 LSIP 0,0048 0,0549 15 SMGR 0,0048 -0,0014 16 LPKR 0,0048 -0,0044 17 CPIN 0,0048 -0,0080 18 ASII 0,0048 -0,0024 19 BSDE 0,0048 -0,0054 Sumber : (Data Diolah) Setelah mengetahui besarnya required return dari tabel di atas, selanjutnya adalah menghitung Excess Return. Excess Return adalah selisih antara return yang diharapkan dari suatu saham tersebut dengan return pasar. Adapun perhitungan Excess Return, dalam hal ini saham Telekomunikasi Indonesia Tbk adalah sebagai berikut:
  • 65. 53 Excess Return Nilai dari excess return masing-masing saham dapat dilihat secara jelas pada tabel di bawah ini : Tabel 4.7 Excess Return Seluruh Saham No Saham Market Return CAPM Excess Return 1 AALI 0.0048 0,0355 0,0307 2 ASRI 0,0048 -0,0468 -0,0516 3 KLBF 0,0048 0,0392 0,0344 4 UNVR 0,0048 0,0360 0,0312 5 INCO 0,0048 -0,0005 -0,0053 6 ANTM 0,0048 0,0004 -0,0044 7 UNTR 0,0048 0,0195 0,0147 8 TLKM 0,0048 0,0271 0,0223 9 PTBA 0,0048 -0,0259 -0,0307 10 ITMG 0,0048 0,0063 0,0015 11 BKSL 0,0048 0,0211 0,0163 12 MNCN 0,0048 0,0096 0,0048 13 INTP 0,0048 0,0075 0,0027 14 LSIP 0,0048 0,0549 0,0501 15 SMGR 0,0048 -0,0014 -0,0062 16 LPKR 0,0048 -0,0044 -0,0092 17 CPIN 0,0048 -0,0080 -0,0128 18 ASII 0,0048 -0,0024 -0,0072 19 BSDE 0,0048 -0,0054 -0,0102 Sumber : Data Diolah Apabila nilai excess return menunjukkan hasil yang positif maka hal tersebut menggambarkan bahwa investor berpeluang melanjutkan investasi saham tersebut karena return yang diterima melebihi return yang diharapkan, dan apabila nilai excess return menunjukkan hasil yang negatif maka investor
  • 66. 54 akan mendapat kerugian dari investasi saham tersebut karena return yang diterima lebih kecil dari return yang diharapkan. 4.7 Simulasi Portofolio Setiap investor mempunyai harapan untuk mendapatkan tingkat pengembalian yang tinggi dengan tingkat resiko yang kecil. Untuk mendapatkan saham yang efisien, perlu membentuk portofolio. Dengan membentuk portofolio dapat meminimumkan resiko tanpa mengurangi return. Untuk itu, peneliti membentuk 30 portofolio yang tiap portofolio terdapat empat kombinasi saham dengan proporsi yang berbeda sesuai dengan pertimbangan peneliti. Setiap portofolio tersebut, harus menghitung total return portofolio yang di dapat dari perhitungan CAPM. Selanjutnya memilih portofolio yang memiliki total return portofolio paling tinggi. Portofolio saham paling efisien dapat dilihat secara jelas pada tabel di bawah ini : Tabel 4.8 Portofolio Saham Optimal C3 Saham Proporsi CAPM Jumlah UNVR 0.2 0.0360 0.0072 LSIP 0.1 0.0549 0.0220 AALI 0.4 0.0355 0.0036 KLBF 0.3 0.0392 0.0118 0.0445 Sumber : Data Diolah Dari 30 portofolio yang telah dibentuk, di dapati portofolio yang memiliki return paling tinggi. Portofolio tersebut terdiri atas kombinasi saham 𝑟𝑝
  • 67. 55 PT. Unilever Indonesia Tbk ( UNVR ), PT. London Sumatera Indonesia Tbk ( LSIP ), PT. Astra Agro Lestari Tbk ( AALI ) dan PT. Kalbe Farma Tbk (KLBF) dengan nilai return portofolio sebesar 0,0445. Dengan demikian terdapat portofolio saham yang paling efisien untuk dijadikan pilihan dalam berinvestasi, antara lain saham UNVR, LSIP, AALI dan KLBF. Kombinasi saham dalam bentuk portofolio secara lengkap disajikan dalam lampiran ( 11 sampai dengan 15 ).
  • 68. BAB V Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh menggunakan Capital Asset Pricing Model, dapat ditarik kesimpulan bahwa apabila beta suatu saham semakin sensitif, maka semakin besar resiko yang dimiliki saham tersebut. Beta secara individu mempengaruhi return saham. Dengan adanya portofolio , dapat mengurangi resiko tanpa harus mengurangi return yang diterima. Pilihan investasi yang layak terdapat pada saham – saham optimal yang terdiri atas saham Unilever Indonesia Tbk ( UNVR), London Sumatra Indonesia Tbk ( LSIP ), Astra Agro Lestari Tbk ( AALI ), dan Kalbe Farma Tbk ( KLBF ). 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka penulis merekomendasikan berupa saran-saran sebagai berikut : 1. Metode CAPM dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk melakukan investasi di Pasar Modal. 2. Untuk memiliki investasi yang efisien, investor harus memiliki beberapa alternatif asset yang dapat menunjang pengurangan resiko. 3. Penelitian ini hanya menghitung kinerja saham dengan satu metode saja, yaitu CAPM. Besar harapan penulis adanya penelitian berikutnya yang menggunakan pendekatan model lainnya.
  • 69. DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Kamaruddin, 2004, Dasar-Dasar Manajemen Investasi dan Portofolio, Edisi Ketiga, Rineka Cipta, Jakarta. Anderson, David R,. Dennis J. Sweeney, dan Thomas A. Williams, 2011, Statistics for Business and Economics, Eleventh Edition, South Western. Copeland, Thomas E, and J. Fred Weston, 1995, Manajemen Keuangan, Jilid 1, Binarupa Aksara, Jakarta. Fahmi, Irham, 2014, Manajemen Keuangan Perusahaan Dan Pasar Modal Di Indonesia, Mitra Wacana Medika, Jakarta. Gitman, Lawrence J, 2009, Principles Of Managerial Finance, Twelfth Edition, Pearson. Hartono, Jogiyanto, 2013, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Kedelapan, BPFE, Yogyakarta. Hasibuan, Tonny, dan Juli Irmayanto, 2004, Bank dan Lembaga Keuangan, Universitas Trisakti, Jakarta. Husnan, Suad, 1998, Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi ketiga, UMP AMP YKPN, Yogyakarta. Kansil, Christine, 2002, Pokok-Pokok Hukum Pasar Modal, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta. Manurung, Adler Haymans, 2003, Memahami Seluk Beluk Instrumen Investasi, Adler Manurung Press, Jakarta. Marsis, Adi Setiawan, 2013, Rahasia Terbesar Investasi, Second Hope, Jakarta. Reilly, Frank K, and Keith C. Brown, 2009, Investment Analysis and Portofolio Management, Ninth Edition, South Western. Royadi, Dedy, 2004, Microsoft Excell, Graha Ilmu, Yogyakarta. Sharpe, William F ,. Gordon J Alexander, dan Jeffery V. Bailey, 1997, Investasi, Edisi Kelima, Jilid 1, Indeks, Jakarta ( terjemahan ). Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.
  • 70. 58 Sutedi, Adrian, 2013, “Pasar Modal: Mengenal Nasabah sebagai Pencegahan Pencucian Uang”, Alfabeta, Bandung. Tavinayati, dan Yulia Qamariyanti, 2009, Hukum Pasar Modal Di Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta. Widoatmodjo, Sawidji, 2004, Cara Cepat Memulai Investasi Saham, Gramedia, Jakarta. Yong, Othman, dan Ahmad Rodoni, 2002, Analisis Investasi dan Teori Portofolio, Rajagrafindo Persada, Jakarta. Website Bank Indonesia ( www.bi.go.id ) Website Bursa Efek Indonesia ( www.idx.co.id ) Website Badan Pengawas Pasar Modal ( www.bapepam.go.id ) Website www.duniainvestasi.com Website www.yahoofinance.com
  • 71. 59 JII AALI ASRI JII AALI ASRI JII AALI ASRI Jan-11 500,355 24,155 271 Feb-11 489,940 22,178 242 -0.0208 -0.0818 -0.1086 -0.0256 -0.0846 -0.1366 Mar-11 504,260 22,409 264 0.0292 0.0104 0.0915 0.0245 0.0077 0.0636 Apr-11 521,746 21,484 455 0.0347 -0.0413 0.7246 0.0299 -0.0440 0.6967 May-11 528,530 23,562 300 0.0130 0.0967 -0.3413 0.0082 0.0940 -0.3692 Jun-11 524,275 23,158 322 -0.0081 -0.0172 0.0717 -0.0128 -0.0199 0.0437 Jul-11 555,595 23,145 370 0.0597 -0.0005 0.1493 0.0550 -0.0033 0.1214 Aug-11 542,240 21,966 416 -0.0240 -0.0509 0.1260 -0.0288 -0.0537 0.0981 Sep-11 512,560 21,193 404 -0.0547 -0.0352 -0.0290 -0.0595 -0.0379 -0.0569 Oct-11 500,002 18,862 418 -0.0245 -0.1100 0.0353 -0.0293 -0.1127 0.0073 Nov-11 523,150 21,636 439 0.0463 0.1471 0.0498 0.0415 0.1444 0.0219 Dec-11 523,863 21,484 455 0.0014 -0.0070 0.0373 -0.0034 -0.0098 0.0093 Jan-12 557,882 21,780 480 0.0649 0.0138 0.0544 0.0602 0.0110 0.0265 Feb-12 565,493 22,048 562 0.0136 0.0123 0.1696 0.0089 0.0096 0.1417 Mar-12 569,410 22,077 595 0.0069 0.0013 0.0602 0.0021 -0.0014 0.0322 Apr-12 591,059 22,705 594 0.0380 0.0284 -0.0020 0.0332 0.0257 -0.0299 May-12 555,471 20,111 569 -0.0602 -0.1142 -0.0423 -0.0650 -0.1170 -0.0703 Jun-12 529,839 20,736 522 -0.0461 0.0311 -0.0826 -0.0509 0.0283 -0.1105 Jul-12 559,822 22,536 487 0.0566 0.0868 -0.0677 0.0518 0.0841 -0.0956 Aug-12 575,105 22,143 464 0.0273 -0.0174 -0.0462 0.0225 -0.0202 -0.0741 Sep-12 591,119 21,398 467 0.0278 -0.0337 0.0057 0.0231 -0.0364 -0.0222 Oct-12 612,382 20,939 535 0.0360 -0.0214 0.1447 0.0312 -0.0242 0.1167 Nov-12 607,769 20,138 590 -0.0075 -0.0383 0.1046 -0.0123 -0.0410 0.0767 Dec-12 591,059 18,640 598 -0.0275 -0.0744 0.0129 -0.0323 -0.0771 -0.0150 Jan-13 605,755 19,587 700 0.0249 0.0508 0.1711 0.0201 0.0480 0.1432 Feb-13 621,324 18,798 854 0.0257 -0.0403 0.2185 0.0209 -0.0430 0.1906 Mar-13 652,157 18,495 1038 0.0496 -0.0161 0.2157 0.0448 -0.0188 0.1878 Apr-13 666,012 18,186 1034 0.0212 -0.0167 -0.0038 0.0165 -0.0194 -0.0318 May-13 688,201 17,857 1069 0.0333 -0.0181 0.0343 0.0285 -0.0209 0.0064 Jun-13 633,255 19,353 854 -0.0798 0.0838 -0.2017 -0.0846 0.0810 -0.2296 Jul-13 630,959 17,330 726 -0.0036 -0.1045 -0.1498 -0.0084 -0.1072 -0.1777 Aug-13 593,376 15,748 675 -0.0596 -0.0913 -0.0704 -0.0643 -0.0941 -0.0984 Sep-13 603,183 20,326 582 0.0165 0.2907 -0.1366 0.0117 0.2880 -0.1646 Oct-13 618,941 20,243 617 0.0261 -0.0041 0.0586 0.0213 -0.0068 0.0307 Nov-13 597,485 21,493 515 -0.0347 0.0617 -0.1654 -0.0394 0.0590 -0.1934 Dec-13 576,871 23,968 458 -0.0345 0.1152 -0.1108 -0.0393 0.1124 -0.1388 0.0048 0.0027 0.0279 0.0014 0.0061 0.0286 0.0006 0.0025 0.0374 0.0780 0.1692 0.4257 1.8176 0.0381 -0.0427 0.0333 -0.0474 CAPM Excess Return Return - Expected Return Lampiran 1 Kinerja Saham AALI dan ASRI Beta Covariance Periode Rata-Rata Harga Saham Return Expected Return Variance Standard Deviation
  • 72. 60 JII KLBF UNVR JII KLBF UNVR JII KLBF UNVR Jan-11 500,355 2,987 15,436 Feb-11 489,940 2,881 15,258 -0.0208 -0.0356 -0.0115 -0.0256 -0.0241 -0.0290 Mar-11 504,260 3,039 16,216 0.0292 0.0549 0.0628 0.0245 0.0664 0.0452 Apr-11 521,746 3,601 15,203 0.0347 0.1852 -0.0625 0.0299 0.1966 -0.0800 May-11 528,530 3,474 14,926 0.0130 -0.0354 -0.0182 0.0082 -0.0239 -0.0357 Jun-11 524,275 3,368 14,870 -0.0081 -0.0306 -0.0038 -0.0128 -0.0191 -0.0213 Jul-11 555,595 3,520 15,013 0.0597 0.0453 0.0096 0.0550 0.0568 -0.0080 Aug-11 542,240 3,375 16,382 -0.0240 -0.0412 0.0912 -0.0288 -0.0297 0.0736 Sep-11 512,560 3,373 16,390 -0.0547 -0.0007 0.0005 -0.0595 0.0107 -0.0170 Oct-11 500,002 3,377 15,840 -0.0245 0.0014 -0.0335 -0.0293 0.0129 -0.0511 Nov-11 523,150 3,457 16,473 0.0463 0.0235 0.0399 0.0415 0.0350 0.0224 Dec-11 523,863 3,427 18,032 0.0014 -0.0085 0.0946 -0.0034 0.0029 0.0771 Jan-12 557,882 3,503 19,852 0.0649 0.0222 0.1010 0.0602 0.0337 0.0834 Feb-12 565,493 3,500 19,455 0.0136 -0.0009 -0.0200 0.0089 0.0106 -0.0376 Mar-12 569,410 3,469 19,357 0.0069 -0.0088 -0.0050 0.0021 0.0027 -0.0226 Apr-12 591,059 3,623 19,352 0.0380 0.0442 -0.0002 0.0332 0.0557 -0.0178 May-12 555,471 3,920 21,198 -0.0602 0.0820 0.0954 -0.0650 0.0935 0.0778 Jun-12 529,839 3,871 22,583 -0.0461 -0.0123 0.0654 -0.0509 -0.0008 0.0478 Jul-12 559,822 3,797 23,591 0.0566 -0.0193 0.0446 0.0518 -0.0078 0.0271 Aug-12 575,105 3,908 25,350 0.0273 0.0292 0.0745 0.0225 0.0407 0.0570 Sep-12 591,119 4,295 27,143 0.0278 0.0991 0.0707 0.0231 0.1106 0.0532 Oct-12 612,382 1,780 25,878 0.0360 -0.5856 -0.0466 0.0312 -0.5741 -0.0641 Nov-12 607,769 994 26,193 -0.0075 -0.4417 0.0122 -0.0123 -0.4302 -0.0054 Dec-12 591,059 1,051 22,893 -0.0275 0.0580 -0.1260 -0.0323 0.0695 -0.1435 Jan-13 605,755 1,042 21,857 0.0249 -0.0092 -0.0453 0.0201 0.0023 -0.0628 Feb-13 621,324 1,146 22,550 0.0257 0.0996 0.0317 0.0209 0.1111 0.0142 Mar-13 652,157 1,267 22,695 0.0496 0.1062 0.0064 0.0448 0.1177 -0.0111 Apr-13 666,012 1,284 22,902 0.0212 0.0134 0.0091 0.0165 0.0249 -0.0084 May-13 688,201 1,452 29,359 0.0333 0.1306 0.2819 0.0285 0.1420 0.2644 Jun-13 633,255 1,326 28,735 -0.0798 -0.0866 -0.0212 -0.0846 -0.0751 -0.0388 Jul-13 630,959 1,420 31,335 -0.0036 0.0706 0.0905 -0.0084 0.0820 0.0729 Aug-13 593,376 1,386 30,214 -0.0596 -0.0234 -0.0358 -0.0643 -0.0119 -0.0533 Sep-13 603,183 1,318 31,426 0.0165 -0.0496 0.0401 0.0117 -0.0381 0.0226 Oct-13 618,941 1,332 30,922 0.0261 0.0107 -0.0161 0.0213 0.0222 -0.0336 Nov-13 597,485 1,280 28,805 -0.0347 -0.0385 -0.0685 -0.0394 -0.0270 -0.0860 Dec-13 576,871 1,216 26,100 -0.0345 -0.0501 -0.0939 -0.0393 -0.0386 -0.1114 0.0048 -0.0115 0.0175 0.0014 0.0189 0.0052 0.0006 0.0007 0.0374 0.1374 0.0718 0.4066 0.4701 0.0392 0.0355 0.0344 0.0307 Lampiran 2 Kinerja Saham KLBF dan UNVR Expected Return Periode Rata-Rata Harga Saham Return Return - Expected Return CAPM Excess Return Variance Covariance Standard Deviation Beta
  • 73. 61 JII INCO ANTM JII INCO ANTM JII INCO ANTM Jan-11 500,355 4,740 2,342 Feb-11 489,940 4,992 2,221 -0.0208 0.0530 -0.0516 -0.0256 0.0665 -0.0348 Mar-11 504,260 4,818 2,220 0.0292 -0.0348 -0.0002 0.0245 -0.0212 0.0166 Apr-11 521,746 4,860 2,320 0.0347 0.0087 0.0448 0.0299 0.0222 0.0616 May-11 528,530 4,854 2,195 0.0130 -0.0013 -0.0538 0.0082 0.0122 -0.0370 Jun-11 524,275 4,580 2,095 -0.0081 -0.0564 -0.0457 -0.0128 -0.0428 -0.0289 Jul-11 555,595 4,383 2,053 0.0597 -0.0431 -0.0199 0.0550 -0.0296 -0.0031 Aug-11 542,240 3,811 1,944 -0.0240 -0.1305 -0.0531 -0.0288 -0.1170 -0.0363 Sep-11 512,560 3,486 1,729 -0.0547 -0.0851 -0.1110 -0.0595 -0.0716 -0.0941 Oct-11 500,002 3,146 1,625 -0.0245 -0.0975 -0.0597 -0.0293 -0.0839 -0.0429 Nov-11 523,150 3,332 1,669 0.0463 0.0589 0.0270 0.0415 0.0724 0.0438 Dec-11 523,863 3,109 1,630 0.0014 -0.0668 -0.0234 -0.0034 -0.0533 -0.0066 Jan-12 557,882 3,532 1,721 0.0649 0.1360 0.0561 0.0602 0.1495 0.0729 Feb-12 565,493 3,706 1,922 0.0136 0.0493 0.1168 0.0089 0.0628 0.1336 Mar-12 569,410 3,434 1,847 0.0069 -0.0734 -0.0393 0.0021 -0.0598 -0.0225 Apr-12 591,059 3,195 1,768 0.0380 -0.0696 -0.0426 0.0332 -0.0560 -0.0258 May-12 555,471 2,653 1,523 -0.0602 -0.1696 -0.1386 -0.0650 -0.1561 -0.1218 Jun-12 529,839 2,470 1,273 -0.0461 -0.0690 -0.1643 -0.0509 -0.0555 -0.1475 Jul-12 559,822 2,669 1,337 0.0566 0.0806 0.0502 0.0518 0.0941 0.0671 Aug-12 575,105 2,353 1,240 0.0273 -0.1184 -0.0727 0.0225 -0.1049 -0.0559 Sep-12 591,119 2,653 1,328 0.0278 0.1272 0.0709 0.0231 0.1407 0.0877 Oct-12 612,382 2,672 1,303 0.0360 0.0073 -0.0188 0.0312 0.0208 -0.0019 Nov-12 607,769 2,443 1,254 -0.0075 -0.0857 -0.0371 -0.0123 -0.0721 -0.0203 Dec-12 591,059 2,310 1,265 -0.0275 -0.0546 0.0087 -0.0323 -0.0411 0.0255 Jan-13 605,755 2,666 1,357 0.0249 0.1545 0.0725 0.0201 0.1680 0.0893 Feb-13 621,324 2,798 1,339 0.0257 0.0492 -0.0136 0.0209 0.0627 0.0032 Mar-13 652,157 2,645 1,347 0.0496 -0.0544 0.0061 0.0448 -0.0409 0.0229 Apr-13 666,012 2,533 1,390 0.0212 -0.0424 0.0322 0.0165 -0.0289 0.0490 May-13 688,201 2,650 1,331 0.0333 0.0462 -0.0425 0.0285 0.0597 -0.0257 Jun-13 633,255 2,330 1,120 -0.0798 -0.1208 -0.1588 -0.0846 -0.1073 -0.1420 Jul-13 630,959 1,947 1,118 -0.0036 -0.1641 -0.0011 -0.0084 -0.1506 0.0157 Aug-13 593,376 2,011 1,282 -0.0596 0.0325 0.1467 -0.0643 0.0460 0.1635 Sep-13 603,183 2,448 1,433 0.0165 0.2173 0.1174 0.0117 0.2308 0.1342 Oct-13 618,941 2,516 1,520 0.0261 0.0281 0.0611 0.0213 0.0416 0.0779 Nov-13 597,485 2,451 1,382 -0.0347 -0.0259 -0.0908 -0.0394 -0.0123 -0.0740 Dec-13 576,871 2,552 1,161 -0.0345 0.0412 -0.1602 -0.0393 0.0548 -0.1434 0.0048 -0.0135 -0.0168 0.0014 0.0081 0.0059 0.0015 0.0015 0.0374 0.0898 0.0770 1.0903 1.0759 -0.0005 0.0004 -0.0052 -0.0044 CAPM Excess Return Beta Expected Return Periode Rata-Rata Harga Saham Standard Deviation Return Return - Expected Return Lampiran 3 Kinerja Saham INCO dan ANTM Variance Covariance
  • 74. 62 JII UNTR TLKM JII UNTR TLKM JII UNTR TLKM Jan-11 500,355 21,788 7,621 Feb-11 489,940 21,931 7,553 -0.0208 0.0066 -0.0090 -0.0256 0.0090 0.0049 Mar-11 504,260 21,844 7,166 0.0292 -0.0040 -0.0512 0.0245 -0.0015 -0.0373 Apr-11 521,746 21,697 7,373 0.0347 -0.0067 0.0288 0.0299 -0.0043 0.0428 May-11 528,530 22,524 7,645 0.0130 0.0381 0.0370 0.0082 0.0406 0.0509 Jun-11 524,275 23,193 7,308 -0.0081 0.0297 -0.0442 -0.0128 0.0321 -0.0302 Jul-11 555,595 25,413 7,188 0.0597 0.0957 -0.0164 0.0550 0.0982 -0.0025 Aug-11 542,240 24,553 7,371 -0.0240 -0.0338 0.0255 -0.0288 -0.0314 0.0395 Sep-11 512,560 22,785 7,435 -0.0547 -0.0720 0.0087 -0.0595 -0.0695 0.0226 Oct-11 500,002 22,576 7,325 -0.0245 -0.0092 -0.0148 -0.0293 -0.0067 -0.0008 Nov-11 523,150 24,909 7,452 0.0463 0.1033 0.0174 0.0415 0.1058 0.0313 Dec-11 523,863 25,061 7,177 0.0014 0.0061 -0.0369 -0.0034 0.0086 -0.0229 Jan-12 557,882 27,707 6,984 0.0649 0.1055 -0.0269 0.0602 0.1080 -0.0130 Feb-12 565,493 28,857 6,898 0.0136 0.0415 -0.0124 0.0089 0.0440 0.0016 Mar-12 569,410 30,500 6,964 0.0069 0.0569 0.0096 0.0021 0.0594 0.0235 Apr-12 591,059 30,960 7,683 0.0380 0.0151 0.1034 0.0332 0.0175 0.1173 May-12 555,471 26,643 7,954 -0.0602 -0.1394 0.0353 -0.0650 -0.1370 0.0492 Jun-12 529,839 22,431 7,719 -0.0461 -0.1581 -0.0296 -0.0509 -0.1557 -0.0156 Jul-12 559,822 21,852 8,668 0.0566 -0.0258 0.1230 0.0518 -0.0234 0.1369 Aug-12 575,105 21,717 9,307 0.0273 -0.0062 0.0736 0.0225 -0.0037 0.0876 Sep-12 591,119 20,978 9,443 0.0278 -0.0341 0.0146 0.0231 -0.0316 0.0286 Oct-12 612,382 20,009 9,630 0.0360 -0.0462 0.0199 0.0312 -0.0437 0.0339 Nov-12 607,769 19,574 9,357 -0.0075 -0.0217 -0.0284 -0.0123 -0.0193 -0.0144 Dec-12 591,059 18,619 9,036 -0.0275 -0.0488 -0.0344 -0.0323 -0.0463 -0.0204 Jan-13 605,755 20,557 9,372 0.0249 0.1041 0.0372 0.0201 0.1065 0.0511 Feb-13 621,324 19,323 9,843 0.0257 -0.0600 0.0502 0.0209 -0.0576 0.0642 Mar-13 652,157 18,952 10,719 0.0496 -0.0192 0.0891 0.0448 -0.0167 0.1030 Apr-13 666,012 18,380 11,270 0.0212 -0.0302 0.0514 0.0165 -0.0278 0.0654 May-13 688,201 17,133 11,926 0.0333 -0.0678 0.0582 0.0285 -0.0654 0.0721 Jun-13 633,255 16,883 10,623 -0.0798 -0.0146 -0.1093 -0.0846 -0.0122 -0.0954 Jul-13 630,959 16,741 11,411 -0.0036 -0.0084 0.0742 -0.0084 -0.0059 0.0882 Aug-13 593,376 16,436 10,156 -0.0596 -0.0182 -0.1100 -0.0643 -0.0158 -0.0960 Sep-13 603,183 16,845 2,179 0.0165 0.0249 -0.7854 0.0117 0.0273 -0.7715 Oct-13 618,941 17,793 2,273 0.0261 0.0563 0.0429 0.0213 0.0587 0.0569 Nov-13 597,485 19,110 2,211 -0.0347 0.0740 -0.0273 -0.0394 0.0764 -0.0134 Dec-13 576,871 18,745 2,095 -0.0345 -0.0191 -0.0521 -0.0393 -0.0166 -0.0382 0.0048 -0.0024 -0.0140 0.0014 0.0036 0.0203 0.0010 0.0009 0.0374 0.0602 0.1424 0.7459 0.6146 0.0195 0.0271 0.0147 0.0224 CAPM Excess Return Lampiran 4 Kinerja Saham UNTR dan TLKM Return - Expected Return Beta Covariance Periode Rata-Rata Harga Saham Return Expected Return Variance Standard Deviation
  • 75. 63 JII PTBA ITMG JII PTBA ITMG JII PTBA ITMG Jan-11 500,355 22,148 51,550 Feb-11 489,940 19,861 45,697 -0.0208 -0.1032 -0.1135 -0.0256 -0.0869 -0.0992 Mar-11 504,260 20,536 45,934 0.0292 0.0340 0.0052 0.0245 0.0504 0.0195 Apr-11 521,746 22,285 47,720 0.0347 0.0851 0.0389 0.0299 0.1015 0.0532 May-11 528,530 21,529 46,869 0.0130 -0.0339 -0.0178 0.0082 -0.0176 -0.0035 Jun-11 524,275 20,898 45,487 -0.0081 -0.0293 -0.0295 -0.0128 -0.0129 -0.0152 Jul-11 555,595 21,130 48,228 0.0597 0.0111 0.0603 0.0550 0.0275 0.0746 Aug-11 542,240 19,547 44,350 -0.0240 -0.0749 -0.0804 -0.0288 -0.0585 -0.0661 Sep-11 512,560 17,628 42,893 -0.0547 -0.0982 -0.0329 -0.0595 -0.0818 -0.0185 Oct-11 500,002 16,438 40,071 -0.0245 -0.0675 -0.0658 -0.0293 -0.0511 -0.0515 Nov-11 523,150 17,591 42,470 0.0463 0.0701 0.0599 0.0415 0.0865 0.0742 Dec-11 523,863 17,032 37,648 0.0014 -0.0318 -0.1136 -0.0034 -0.0154 -0.0992 Jan-12 557,882 19,180 38,857 0.0649 0.1262 0.0321 0.0602 0.1425 0.0464 Feb-12 565,493 20,717 41,288 0.0136 0.0801 0.0626 0.0089 0.0965 0.0769 Mar-12 569,410 20,577 42,448 0.0069 -0.0067 0.0281 0.0021 0.0096 0.0424 Apr-12 591,059 19,336 42,762 0.0380 -0.0603 0.0074 0.0332 -0.0440 0.0217 May-12 555,471 16,850 36,267 -0.0602 -0.1286 -0.1519 -0.0650 -0.1122 -0.1375 Jun-12 529,839 14,000 34,950 -0.0461 -0.1691 -0.0363 -0.0509 -0.1528 -0.0220 Jul-12 559,822 15,514 37,043 0.0566 0.1081 0.0599 0.0518 0.1245 0.0742 Aug-12 575,105 15,000 37,487 0.0273 -0.0331 0.0120 0.0225 -0.0167 0.0263 Sep-12 591,119 15,373 40,113 0.0278 0.0248 0.0700 0.0231 0.0412 0.0844 Oct-12 612,382 16,324 41,898 0.0360 0.0619 0.0445 0.0312 0.0783 0.0588 Nov-12 607,769 15,893 40,767 -0.0075 -0.0264 -0.0270 -0.0123 -0.0100 -0.0127 Dec-12 591,059 14,764 40,736 -0.0275 -0.0710 -0.0008 -0.0323 -0.0546 0.0136 Jan-13 605,755 16,059 41,383 0.0249 0.0877 0.0159 0.0201 0.1040 0.0302 Feb-13 621,324 15,330 40,488 0.0257 -0.0454 -0.0216 0.0209 -0.0290 -0.0073 Mar-13 652,157 14,762 37,955 0.0496 -0.0371 -0.0626 0.0448 -0.0207 -0.0482 Apr-13 666,012 15,239 37,750 0.0212 0.0323 -0.0054 0.0165 0.0487 0.0089 May-13 688,201 14,283 32,930 0.0333 -0.0627 -0.1277 0.0285 -0.0464 -0.1133 Jun-13 633,255 12,333 26,780 -0.0798 -0.1365 -0.1868 -0.0846 -0.1202 -0.1724 Jul-13 630,959 11,772 26,493 -0.0036 -0.0455 -0.0107 -0.0084 -0.0291 0.0036 Aug-13 593,376 11,114 27,911 -0.0596 -0.0559 0.0535 -0.0643 -0.0395 0.0678 Sep-13 603,183 13,288 30,662 0.0165 0.1957 0.0985 0.0117 0.2120 0.1129 Oct-13 618,941 13,115 30,659 0.0261 -0.0130 -0.0001 0.0213 0.0034 0.0142 Nov-13 597,485 11,910 29,990 -0.0347 -0.0919 -0.0218 -0.0394 -0.0756 -0.0075 Dec-13 576,871 11,100 28,666 -0.0345 -0.0680 -0.0442 -0.0393 -0.0516 -0.0298 0.0048 -0.0164 -0.0143 0.0014 0.0064 0.0044 0.0021 0.0014 0.0374 0.0798 0.0661 1.5280 0.9735 -0.0259 0.0063 -0.0306 0.0015 Lampiran 5 Kinerja Saham PTBA dan ITMG Expected Return CAPM Excess Return Variance Standard Deviation Return - Expected Return Beta Covariance Periode Rata-Rata Harga Saham Return
  • 76. 64 JII BKSL MNCN JII BKSL MNCN JII BKSL MNCN Jan-11 500,355 102 877 Feb-11 489,940 99 937 -0.0208 -0.0258 0.0685 -0.0256 -0.0480 0.0340 Mar-11 504,260 102 972 0.0292 0.0279 0.0369 0.0245 0.0056 0.0024 Apr-11 521,746 104 894 0.0347 0.0152 -0.0806 0.0299 -0.0070 -0.1151 May-11 528,530 102 894 0.0130 -0.0150 0.0009 0.0082 -0.0373 -0.0336 Jun-11 524,275 117 928 -0.0081 0.1421 0.0377 -0.0128 0.1199 0.0032 Jul-11 555,595 157 1,045 0.0597 0.3453 0.1261 0.0550 0.3231 0.0916 Aug-11 542,240 217 987 -0.0240 0.3836 -0.0557 -0.0288 0.3613 -0.0902 Sep-11 512,560 282 1,047 -0.0547 0.2999 0.0610 -0.0595 0.2776 0.0264 Oct-11 500,002 260 1,069 -0.0245 -0.0780 0.0211 -0.0293 -0.1003 -0.0135 Nov-11 523,150 256 1,120 0.0463 -0.0166 0.0472 0.0415 -0.0389 0.0127 Dec-11 523,863 259 1,302 0.0014 0.0133 0.1628 -0.0034 -0.0089 0.1283 Jan-12 557,882 259 1,345 0.0649 -0.0009 0.0328 0.0602 -0.0231 -0.0017 Feb-12 565,493 247 1,506 0.0136 -0.0471 0.1202 0.0089 -0.0694 0.0857 Mar-12 569,410 247 1,819 0.0069 0.0019 0.2074 0.0021 -0.0203 0.1729 Apr-12 591,059 290 1,971 0.0380 0.1716 0.0836 0.0332 0.1493 0.0491 May-12 555,471 287 2,049 -0.0602 -0.0089 0.0397 -0.0650 -0.0312 0.0052 Jun-12 529,839 226 1,917 -0.0461 -0.2118 -0.0645 -0.0509 -0.2340 -0.0991 Jul-12 559,822 226 2,170 0.0566 -0.0002 0.1319 0.0518 -0.0225 0.0974 Aug-12 575,105 207 2,225 0.0273 -0.0844 0.0256 0.0225 -0.1067 -0.0090 Sep-12 591,119 206 2,321 0.0278 -0.0055 0.0433 0.0231 -0.0278 0.0087 Oct-12 612,382 197 2,762 0.0360 -0.0449 0.1899 0.0312 -0.0672 0.1553 Nov-12 607,769 191 2,520 -0.0075 -0.0285 -0.0875 -0.0123 -0.0508 -0.1220 Dec-12 591,059 190 2,537 -0.0275 -0.0055 0.0066 -0.0323 -0.0277 -0.0279 Jan-13 605,755 239 2,446 0.0249 0.2554 -0.0360 0.0201 0.2331 -0.0705 Feb-13 621,324 260 2,611 0.0257 0.0890 0.0677 0.0209 0.0667 0.0332 Mar-13 652,157 309 2,935 0.0496 0.1907 0.1238 0.0448 0.1685 0.0893 Apr-13 666,012 279 3,035 0.0212 -0.0991 0.0343 0.0165 -0.1213 -0.0002 May-13 688,201 284 3,348 0.0333 0.0182 0.1030 0.0285 -0.0041 0.0685 Jun-13 633,255 263 2,975 -0.0798 -0.0721 -0.1114 -0.0846 -0.0943 -0.1459 Jul-13 630,959 243 3,060 -0.0036 -0.0784 0.0285 -0.0084 -0.1007 -0.0060 Aug-13 593,376 235 2,960 -0.0596 -0.0295 -0.0325 -0.0643 -0.0517 -0.0670 Sep-13 603,183 200 2,999 0.0165 -0.1520 0.0130 0.0117 -0.1742 -0.0215 Oct-13 618,941 206 2,707 0.0261 0.0324 -0.0975 0.0213 0.0101 -0.1320 Nov-13 597,485 184 2,511 -0.0347 -0.1062 -0.0723 -0.0394 -0.1285 -0.1069 Dec-13 576,871 166 2,592 -0.0345 -0.0973 0.0324 -0.0393 -0.1195 -0.0021 0.0048 0.0223 0.0345 0.0014 0.0180 0.0064 0.0010 0.0013 0.0374 0.1343 0.0797 0.7195 0.9167 0.0211 0.0096 0.0163 0.0048 CAPM Excess Return Lampiran 6 Kinerja Saham BKSL dan MNCN Return - Expected Return Beta Covariance Periode Rata-Rata Harga Saham Return Expected Return Variance Standard Deviation
  • 77. 65 JII INTP LSIP JII INTP LSIP JII INTP LSIP Jan-11 500,355 14,898 11,976 Feb-11 489,940 14,675 10,117 -0.0208 -0.0149 -0.1553 -0.0256 -0.0240 -0.1281 Mar-11 504,260 14,964 2,286 0.0292 0.0197 -0.7740 0.0245 0.0106 -0.7469 Apr-11 521,746 16,925 2,386 0.0347 0.1311 0.0437 0.0299 0.1220 0.0708 May-11 528,530 16,883 2,418 0.0130 -0.0025 0.0132 0.0082 -0.0115 0.0404 Jun-11 524,275 16,868 2,336 -0.0081 -0.0009 -0.0338 -0.0128 -0.0100 -0.0066 Jul-11 555,595 16,403 2,335 0.0597 -0.0276 -0.0005 0.0550 -0.0366 0.0266 Aug-11 542,240 14,826 2,354 -0.0240 -0.0961 0.0081 -0.0288 -0.1051 0.0353 Sep-11 512,560 13,985 2,149 -0.0547 -0.0567 -0.0872 -0.0595 -0.0658 -0.0600 Oct-11 500,002 14,288 2,003 -0.0245 0.0217 -0.0678 -0.0293 0.0126 -0.0406 Nov-11 523,150 15,200 2,270 0.0463 0.0638 0.1335 0.0415 0.0548 0.1606 Dec-11 523,863 16,198 2,239 0.0014 0.0656 -0.0140 -0.0034 0.0566 0.0131 Jan-12 557,882 17,884 2,380 0.0649 0.1041 0.0629 0.0602 0.0951 0.0901 Feb-12 565,493 17,174 2,637 0.0136 -0.0397 0.1082 0.0089 -0.0488 0.1353 Mar-12 569,410 18,052 2,814 0.0069 0.0512 0.0670 0.0021 0.0421 0.0942 Apr-12 591,059 18,231 2,942 0.0380 0.0099 0.0455 0.0332 0.0008 0.0726 May-12 555,471 17,924 2,513 -0.0602 -0.0168 -0.1457 -0.0650 -0.0259 -0.1186 Jun-12 529,839 16,990 2,567 -0.0461 -0.0521 0.0213 -0.0509 -0.0611 0.0485 Jul-12 559,822 18,936 2,836 0.0566 0.1145 0.1051 0.0518 0.1055 0.1322 Aug-12 575,105 20,330 2,672 0.0273 0.0736 -0.0580 0.0225 0.0646 -0.0309 Sep-12 591,119 20,140 2,483 0.0278 -0.0094 -0.0708 0.0231 -0.0184 -0.0437 Oct-12 612,382 21,259 2,358 0.0360 0.0555 -0.0503 0.0312 0.0465 -0.0232 Nov-12 607,769 22,450 2,267 -0.0075 0.0560 -0.0386 -0.0123 0.0470 -0.0114 Dec-12 591,059 22,614 2,022 -0.0275 0.0073 -0.1081 -0.0323 -0.0017 -0.0809 Jan-13 605,755 21,759 1,977 0.0249 -0.0378 -0.0223 0.0201 -0.0469 0.0048 Feb-13 621,324 21,643 2,188 0.0257 -0.0053 0.1068 0.0209 -0.0144 0.1339 Mar-13 652,157 22,740 1,974 0.0496 0.0507 -0.0975 0.0448 0.0417 -0.0703 Apr-13 666,012 24,491 1,809 0.0212 0.0770 -0.0839 0.0165 0.0679 -0.0568 May-13 688,201 25,241 1,660 0.0333 0.0306 -0.0824 0.0285 0.0216 -0.0553 Jun-13 633,255 22,820 1,830 -0.0798 -0.0959 0.1024 -0.0846 -0.1050 0.1295 Jul-13 630,959 22,078 1,394 -0.0036 -0.0325 -0.2379 -0.0084 -0.0416 -0.2107 Aug-13 593,376 20,398 1,193 -0.0596 -0.0761 -0.1446 -0.0643 -0.0852 -0.1175 Sep-13 603,183 19,560 1,425 0.0165 -0.0411 0.1945 0.0117 -0.0501 0.2217 Oct-13 618,941 19,665 1,453 0.0261 0.0054 0.0202 0.0213 -0.0036 0.0473 Nov-13 597,485 19,357 1,747 -0.0347 -0.0157 0.2017 -0.0394 -0.0247 0.2289 Dec-13 576,871 19,359 1,901 -0.0345 0.0001 0.0886 -0.0393 -0.0089 0.1157 0.0048 0.0090 -0.0271 0.0014 0.0031 0.0263 0.0013 0.0002 0.0374 0.0558 0.1621 0.9524 0.1366 0.0075 0.0549 0.0028 0.0501 CAPM Excess Return Lampiran 7 Kinerja Saham INTP dan LSIP Return - Expected Return Beta Covariance Periode Rata-Rata Harga Saham Return Expected Return Variance Standard Deviation
  • 78. 66 JII SMGR LPKR JII SMGR LPKR JII SMGR LPKR Jan-11 500,355 8,695 627 Feb-11 489,940 8,453 554 -0.0208 -0.0279 -0.1161 -0.0256 -0.0420 -0.1306 Mar-11 504,260 8,780 570 0.0292 0.0387 0.0283 0.0245 0.0245 0.0138 Apr-11 521,746 9,553 713 0.0347 0.0880 0.2519 0.0299 0.0739 0.2374 May-11 528,530 9,519 722 0.0130 -0.0035 0.0132 0.0082 -0.0176 -0.0013 Jun-11 524,275 9,485 651 -0.0081 -0.0036 -0.0988 -0.0128 -0.0177 -0.1133 Jul-11 555,595 9,820 700 0.0597 0.0353 0.0753 0.0550 0.0212 0.0608 Aug-11 542,240 9,050 773 -0.0240 -0.0784 0.1038 -0.0288 -0.0925 0.0893 Sep-11 512,560 8,624 702 -0.0547 -0.0471 -0.0914 -0.0595 -0.0612 -0.1059 Oct-11 500,002 8,593 636 -0.0245 -0.0035 -0.0937 -0.0293 -0.0177 -0.1082 Nov-11 523,150 9,143 636 0.0463 0.0640 -0.0004 0.0415 0.0499 -0.0149 Dec-11 523,863 10,350 647 0.0014 0.1320 0.0179 -0.0034 0.1179 0.0034 Jan-12 557,882 11,468 673 0.0649 0.1080 0.0393 0.0602 0.0939 0.0249 Feb-12 565,493 11,274 703 0.0136 -0.0169 0.0448 0.0089 -0.0311 0.0303 Mar-12 569,410 11,889 719 0.0069 0.0545 0.0225 0.0021 0.0404 0.0080 Apr-12 591,059 12,095 820 0.0380 0.0174 0.1404 0.0332 0.0033 0.1259 May-12 555,471 11,346 801 -0.0602 -0.0620 -0.0222 -0.0650 -0.0761 -0.0367 Jun-12 529,839 11,083 766 -0.0461 -0.0231 -0.0444 -0.0509 -0.0372 -0.0589 Jul-12 559,822 11,920 840 0.0566 0.0755 0.0964 0.0518 0.0614 0.0820 Aug-12 575,105 12,772 880 0.0273 0.0714 0.0482 0.0225 0.0573 0.0337 Sep-12 591,119 13,475 936 0.0278 0.0551 0.0636 0.0231 0.0409 0.0492 Oct-12 612,382 14,646 957 0.0360 0.0869 0.0224 0.0312 0.0728 0.0079 Nov-12 607,769 14,707 970 -0.0075 0.0042 0.0136 -0.0123 -0.0099 -0.0008 Dec-12 591,059 15,398 1015 -0.0275 0.0469 0.0461 -0.0323 0.0328 0.0317 Jan-13 605,755 15,665 1013 0.0249 0.0174 -0.0017 0.0201 0.0033 -0.0162 Feb-13 621,324 16,475 1065 0.0257 0.0517 0.0508 0.0209 0.0376 0.0363 Mar-13 652,157 17,929 1210 0.0496 0.0882 0.1371 0.0448 0.0741 0.1227 Apr-13 666,012 18,195 1342 0.0212 0.0149 0.1089 0.0165 0.0008 0.0944 May-13 688,201 18,561 1510 0.0333 0.0201 0.1253 0.0285 0.0060 0.1108 Jun-13 633,255 16,853 1601 -0.0798 -0.0920 0.0600 -0.0846 -0.1062 0.0455 Jul-13 630,959 15,307 1297 -0.0036 -0.0917 -0.1902 -0.0084 -0.1059 -0.2046 Aug-13 593,376 14,300 1213 -0.0596 -0.0658 -0.0643 -0.0643 -0.0799 -0.0787 Sep-13 603,183 13,752 1127 0.0165 -0.0383 -0.0709 0.0117 -0.0524 -0.0854 Oct-13 618,941 13,941 1060 0.0261 0.0137 -0.0596 0.0213 -0.0004 -0.0740 Nov-13 597,485 13,245 971 -0.0347 -0.0499 -0.0840 -0.0394 -0.0641 -0.0985 Dec-13 576,871 13,432 907 -0.0345 0.0141 -0.0656 -0.0393 0.0000 -0.0800 0.0048 0.0141 0.0145 0.0014 0.0033 0.0078 0.0015 0.0016 0.0374 0.0572 0.0881 1.1060 1.1577 -0.0014 -0.0044 -0.0062 -0.0092 CAPM Excess Return Lampiran 8 Kinerja Saham SMGR dan LPKR Return - Expected Return Beta Covariance Periode Rata-Rata Harga Saham Return Expected Return Variance Standard Deviation
  • 79. 67 JII CPIN ASII JII CPIN ASII JII CPIN ASII Jan-11 500,355 1,654 49264 Feb-11 489,940 1,571 50131 -0.0208 -0.0503 0.0176 -0.0256 -0.0745 0.0435 Mar-11 504,260 1,711 55295 0.0292 0.0892 0.1030 0.0245 0.0651 0.1290 Apr-11 521,746 1,951 55868 0.0347 0.1406 0.0103 0.0299 0.1165 0.0363 May-11 528,530 1,896 58321 0.0130 -0.0285 0.0439 0.0082 -0.0526 0.0699 Jun-11 524,275 1,914 59415 -0.0081 0.0096 0.0188 -0.0128 -0.0145 0.0447 Jul-11 555,595 2,470 69843 0.0597 0.2905 0.1755 0.0550 0.2664 0.2015 Aug-11 542,240 2,667 68271 -0.0240 0.0798 -0.0225 -0.0288 0.0557 0.0035 Sep-11 512,560 2,588 65198 -0.0547 -0.0298 -0.0450 -0.0595 -0.0540 -0.0191 Oct-11 500,002 2,546 65838 -0.0245 -0.0159 0.0098 -0.0293 -0.0400 0.0358 Nov-11 523,150 2,540 69234 0.0463 -0.0026 0.0516 0.0415 -0.0267 0.0775 Dec-11 523,863 2,278 72636 0.0014 -0.1029 0.0491 -0.0034 -0.1270 0.0751 Jan-12 557,882 2,330 77202 0.0649 0.0225 0.0629 0.0602 -0.0016 0.0888 Feb-12 565,493 2,689 73338 0.0136 0.1540 -0.0501 0.0089 0.1299 -0.0241 Mar-12 569,410 2,675 71123 0.0069 -0.0051 -0.0302 0.0021 -0.0292 -0.0042 Apr-12 591,059 2,698 73290 0.0380 0.0085 0.0305 0.0332 -0.0157 0.0564 May-12 555,471 2,683 71750 -0.0602 -0.0056 -0.0210 -0.0650 -0.0297 0.0049 Jun-12 529,839 2,865 12079 -0.0461 0.0682 -0.8317 -0.0509 0.0440 -0.8057 Jul-12 559,822 3,170 6736 0.0566 0.1064 -0.4423 0.0518 0.0823 -0.4163 Aug-12 575,105 3,125 7100 0.0273 -0.0143 0.0540 0.0225 -0.0385 0.0799 Sep-12 591,119 2,839 7255 0.0278 -0.0916 0.0218 0.0231 -0.1157 0.0478 Oct-12 612,382 3,064 7300 0.0360 0.0794 0.0062 0.0312 0.0553 0.0322 Nov-12 607,769 3,204 7705 -0.0075 0.0455 0.0554 -0.0123 0.0214 0.0814 Dec-12 591,059 3,387 7374 -0.0275 0.0572 -0.0430 -0.0323 0.0331 -0.0170 Jan-13 605,755 3,647 7641 0.0249 0.0767 0.0363 0.0201 0.0526 0.0622 Feb-13 621,324 4,141 7725 0.0257 0.1356 0.0110 0.0209 0.1115 0.0369 Mar-13 652,157 4,710 7898 0.0496 0.1372 0.0223 0.0448 0.1131 0.0483 Apr-13 666,012 4,818 7664 0.0212 0.0231 -0.0296 0.0165 -0.0011 -0.0037 May-13 688,201 5,032 7350 0.0333 0.0443 -0.0409 0.0285 0.0202 -0.0150 Jun-13 633,255 4,806 6810 -0.0798 -0.0448 -0.0735 -0.0846 -0.0689 -0.0475 Jul-13 630,959 4,521 6600 -0.0036 -0.0594 -0.0308 -0.0084 -0.0835 -0.0049 Aug-13 593,376 3,758 6252 -0.0596 -0.1687 -0.0527 -0.0643 -0.1928 -0.0267 Sep-13 603,183 3,508 6324 0.0165 -0.0664 0.0114 0.0117 -0.0905 0.0374 Oct-13 618,941 3,804 6350 0.0261 0.0844 0.0041 0.0213 0.0603 0.0301 Nov-13 597,485 3,704 6512 -0.0347 -0.0265 0.0255 -0.0394 -0.0506 0.0515 Dec-13 576,871 3,348 6405 -0.0345 -0.0961 -0.0165 -0.0393 -0.1202 0.0095 0.0048 0.0241 -0.0260 0.0014 0.0079 0.0271 0.0017 0.0016 0.0374 0.0886 0.1645 1.2205 1.1231 -0.0080 -0.0024 -0.0128 -0.0071 Lampiran 9 Kinerja Saham CPIN dan ASII Expected Return CAPM Excess Return Variance Standard Deviation Return - Expected Return Beta Covariance Periode Rata-Rata Harga Saham Return
  • 80. 68 JII BSDE JII BSDE JII BSDE Jan-11 500,355 805 Feb-11 489,940 680 -0.0208 -0.1550 -0.0256 -0.1736 Mar-11 504,260 771 0.0292 0.1337 0.0245 0.1152 Apr-11 521,746 878 0.0347 0.1389 0.0299 0.1204 May-11 528,530 911 0.0130 0.0381 0.0082 0.0195 Jun-11 524,275 887 -0.0081 -0.0274 -0.0128 -0.0459 Jul-11 555,595 943 0.0597 0.0632 0.0550 0.0446 Aug-11 542,240 1,007 -0.0240 0.0688 -0.0288 0.0503 Sep-11 512,560 911 -0.0547 -0.0962 -0.0595 -0.1147 Oct-11 500,002 881 -0.0245 -0.0325 -0.0293 -0.0510 Nov-11 523,150 928 0.0463 0.0536 0.0415 0.0351 Dec-11 523,863 943 0.0014 0.0162 -0.0034 -0.0024 Jan-12 557,882 1,028 0.0649 0.0896 0.0602 0.0711 Feb-12 565,493 1,177 0.0136 0.1454 0.0089 0.1268 Mar-12 569,410 1,235 0.0069 0.0488 0.0021 0.0302 Apr-12 591,059 1,395 0.0380 0.1298 0.0332 0.1112 May-12 555,471 1,450 -0.0602 0.0396 -0.0650 0.0211 Jun-12 529,839 1,208 -0.0461 -0.1672 -0.0509 -0.1857 Jul-12 559,822 1,162 0.0566 -0.0379 0.0518 -0.0565 Aug-12 575,105 1,068 0.0273 -0.0805 0.0225 -0.0991 Sep-12 591,119 1,035 0.0278 -0.0311 0.0231 -0.0497 Oct-12 612,382 1,090 0.0360 0.0531 0.0312 0.0346 Nov-12 607,769 1,240 -0.0075 0.1381 -0.0123 0.1195 Dec-12 591,059 1,175 -0.0275 -0.0530 -0.0323 -0.0715 Jan-13 605,755 1,247 0.0249 0.0618 0.0201 0.0433 Feb-13 621,324 1,425 0.0257 0.1424 0.0209 0.1238 Mar-13 652,157 1,666 0.0496 0.1689 0.0448 0.1504 Apr-13 666,012 1,685 0.0212 0.0113 0.0165 -0.0072 May-13 688,201 1,790 0.0333 0.0626 0.0285 0.0441 Jun-13 633,255 1,849 -0.0798 0.0330 -0.0846 0.0144 Jul-13 630,959 1,579 -0.0036 -0.1462 -0.0084 -0.1647 Aug-13 593,376 1,468 -0.0596 -0.0703 -0.0643 -0.0888 Sep-13 603,183 1,411 0.0165 -0.0387 0.0117 -0.0572 Oct-13 618,941 1,470 0.0261 0.0418 0.0213 0.0233 Nov-13 597,485 1,432 -0.0347 -0.0256 -0.0394 -0.0441 Dec-13 576,871 1,335 -0.0345 -0.0683 -0.0393 -0.0868 0.0048 0.0185 0.0014 0.0079 0.0016 0.0374 0.0891 1.1755 -0.0054 -0.0102 Expected Return Lampiran 10 Kinerja Saham BSDE Periode Rata-Rata Harga Saham Return Return - Expected Return CAPM Excess Return Variance Covariance Standard Deviation Beta
  • 81. 69 Saham Proporsi CAPM Jumlah Saham Proporsi CAPM Jumlah AALI 0.2 0.0355 0.0071 KLBF 0.4 0.0392 0.0157 KLBF 0.4 0.0392 0.0157 UNVR 0.3 0.0360 0.0108 UNVR 0.3 0.0360 0.0108 UNTR 0.1 0.0195 0.0020 UNTR 0.1 0.0195 0.0020 TLKM 0.2 0.0271 0.0054 Saham Proporsi CAPM Jumlah Saham Proporsi CAPM Jumlah AALI 0.4 0.0355 0.0142 KLBF 0.4 0.0392 0.0157 TLKM 0.3 0.0271 0.0081 ITMG 0.1 0.0063 0.0006 ITMG 0.1 0.0063 0.0006 BKSL 0.3 0.0211 0.0063 BKSL 0.2 0.0211 0.0042 MNCN 0.2 0.0096 0.0019 Saham Proporsi CAPM Jumlah Saham Proporsi CAPM Jumlah AALI 0.3 0.0355 0.0107 KLBF 0.3 0.0392 0.0118 MNCN 0.2 0.0096 0.0019 INTP 0.1 0.0075 0.0008 INTP 0.1 0.0075 0.0008 LSIP 0.4 0.0549 0.0220 LSIP 0.4 0.0549 0.0220 AALI 0.2 0.0355 0.0071 A3 0.0353 B1 0.0339 B2 0.0246 B3 A1 0.0355 A2 0.0272 0.0416 Lampiran 11 Portofolio Saham ( A1-B3 )
  • 82. 70 Saham Proporsi CAPM Jumlah Saham Proporsi CAPM Jumlah UNVR 0.4 0.0360 0.0144 UNTR 0.2 0.0195 0.0039 UNTR 0.2 0.0195 0.0039 TLKM 0.4 0.0271 0.0108 TLKM 0.3 0.0271 0.0081 ITMG 0.1 0.0063 0.0006 ITMG 0.1 0.0063 0.0006 BKSL 0.3 0.0211 0.0063 Saham Proporsi CAPM Jumlah Saham Proporsi CAPM Jumlah UNVR 0.4 0.0360 0.0144 UNTR 0.3 0.0195 0.0059 BKSL 0.3 0.0211 0.0063 MNCN 0.2 0.0096 0.0019 MNCN 0.2 0.0096 0.0019 INTP 0.1 0.0075 0.0008 INTP 0.1 0.0075 0.0008 LSIP 0.4 0.0549 0.0220 Saham Proporsi CAPM Jumlah Saham Proporsi CAPM Jumlah UNVR 0.2 0.0360 0.0072 UNTR 0.1 0.0195 0.0020 LSIP 0.4 0.0549 0.0220 AALI 0.2 0.0355 0.0071 AALI 0.1 0.0355 0.0036 KLBF 0.4 0.0392 0.0157 KLBF 0.3 0.0392 0.0118 UNVR 0.3 0.0360 0.0108 D2 0.0305 D3 0.0355 Lampiran 12 Portofolio Saham ( C1-D3 ) 0.0445 C1 0.0271 C2 0.0234 C3 D1 0.0217
  • 83. 71 Saham Proporsi CAPM Jumlah Saham Proporsi CAPM Jumlah TLKM 0.4 0.0271 0.0108 ITMG 0.1 0.0063 0.0006 ITMG 0.1 0.0063 0.0006 BKSL 0.4 0.0211 0.0084 BKSL 0.3 0.0211 0.0063 MNCN 0.3 0.0096 0.0029 MNCN 0.2 0.0096 0.0019 INTP 0.2 0.0075 0.0015 Saham Proporsi CAPM Jumlah Saham Proporsi CAPM Jumlah TLKM 0.2 0.0271 0.0054 ITMG 0.1 0.0063 0.0006 INTP 0.1 0.0075 0.0008 LSIP 0.4 0.0549 0.0220 LSIP 0.4 0.0549 0.0220 AALI 0.2 0.0355 0.0071 AALI 0.3 0.0355 0.0107 KLBF 0.3 0.0392 0.0118 Saham Proporsi CAPM Jumlah Saham Proporsi CAPM Jumlah TLKM 0.2 0.0271 0.0054 ITMG 0.1 0.0063 0.0006 KLBF 0.4 0.0392 0.0157 UNVR 0.4 0.0360 0.0144 UNVR 0.3 0.0360 0.0108 UNTR 0.2 0.0195 0.0039 UNTR 0.1 0.0195 0.0020 TLKM 0.3 0.0271 0.0081 0.0388 E3 0.0339 0.0415 F3 0.0271 Lampiran 13 Portofolio Saham ( E1-F3 ) E1 0.0197 F1 0.0135 E2 F2