Dokumen tersebut membahas tiga rasio keuangan penting yaitu likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas. Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan membayar hutang jangka pendek, solvabilitas untuk kemampuan membayar seluruh hutang, dan rentabilitas untuk mengukur kemampuan menghasilkan laba.
2. A. LIKUIDITAS
bahwa struktur kekayaan suatu perusahaan itu erat
hubungannya dengan struktur modalnya.
Dengan menghubungkan elemen-elemen aktiva di
satu pihak dengan elemen-elemen pasiva di lain
pihak, kita akan dapat memperoleh banyak
gambaran tentang keadaan financial suatu
perusahaan.
Masalah likuiditas adalah berhubungan dengan
masalah kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi kewajiban finansialnya yang segera
harus dipenuhi.
Rasio Likuiditas adalah rasio untuk mengukur
kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi
kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi.
3. Rasio Likuiditas……
Jumlah alat-alat pembayaran (alat-alat likuid) merupakan
“Kekuatan membayar” dari perusahaan yang
bersangkutan.
perusahaan yang mempunyai “kekuatan membayar”
belum tentu mempunyai “kemampuan membayar”.
kemampuan membayar baru dapat diketahui setelah kita
membandingkan “kekuatan membayar”-nya di satu pihak
dengan kewajiban-kewajiban finansialnya yang segera
harus dipenuhi di lain pihak.
Besarnya “kekuatan membayar” sehingga mampu
memenuhi segala kewajiban finansialnya yang segera
harus dipenuhi, maka perusahaan tersebut adalah
“likuid”, dan sebaliknya jika tidak mempunyai
“kemampuan membayar” maka perusahaan disebut
“illikuid”
4. kemampuan membayar tersebut dihubungkan
dengan kewajiban kepada pihak luar (Kreditur)
dinamakan “likuiditas badan usaha”.
kemampuan membayar tersebut dihubungkan
dengan kewajiban finasialnya untuk
menyelenggarakan proses produksi, maka
dinamakan “likuiditas perusahaan”
Likuiditas badan usaha dapat diketahui dengan
membandingkan jumlah aktiva lancar (current
assets) di satu pihak dengan utang lancar (current
liabilities) di lain pihak, hasil perbandingan tersebut
apa yang disebut “current ratio” atau “working capital
ratio”.
5. Liquidity ratio (Rasio Likuiditas)
Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya
a. Current ratio (Rasio Lancar)
Current assets (Aset Lancar)
Current liabilities (kewajiban Lancar)
b. Quick ratio (Rasio Cepat)
Current assets – inventory (Persediaan)
Current liabilities (kewajiban lancar)
c. Cash ratio (Rasio Kas)
Cash + marketable securities (Surat Berharga)
Current liabilities
6. Ketentuan Rasio
Perusahaan kredit, Secara kasar memiliki current ratio
2:1 (200%) dianggap kurang Baik, sebab apabila aktiva
lancarnya turun 50%, maka aktiva lancarnya tidak akan
cukup lagi untuk menutupi utang lancarnya.
Apabila perusahaan telah menetapkan pedoman current
ratio 2:1 (200%) sebagai rasio minimum, maka
perusahaan harus berpedoman rasio itu untuk menarik
kredit jangka pendeknya.
Apabila perusahaan menetapkan curent ratio yg harus
dipertahankan sebesar 3:1 atau 300%, hal ini bahwa
setiap utang lancar sebesar Rp.1, 00 harus dijamin dgn
aktiva lancar Rp.3,00 atau dijamin dgn “net working
capital” sebesar Rp. 2,00. dgn demikian rasio modal
kerja dgn utang lancar adalah 2:1, karena modal kerja
adalah kelebihan Aktiva lancar diatas utang lancar (2=3-
1)
7. Contoh:
Apabila suatu perusahaan mempunyai modal kerja neto
(net working capital) sebesar Rp. 10.000,00, maka
perusahaan tersebut hanya boleh mempunyai utang
lancar maksimal Rp. 5.000,00 yaitu ½ x Rp.10.000,00
(bila perusahaan tetap mempertahankan current ratio
300%)
Aktiva lancer……………Rp.15.000,00 Utang lancer………………….Rp. 5.000,00
New Working capital……..Rp.10.000,00
Apabila utang lancar perusahaan tersebut melebihi Rp. 5.000,00
(Misalnya Rp. 6.000,00) sedangkan modal kerjanya tetap Rp.
10.000,00, maka current rationya sekarng kurang dari 3:1, karena
aktiva lancarnya akan menjadi Rp. 16.000,00 (Rp.
10.000,00+Rp.6.000,00) sedangkan utang lancarnya menjadi Rp.
6.000,00. current ratio menjadi Rp. 16.000: Rp.6.000 =2,76 :1
8. Mengingat bahwa curren ratio adalah angka
perbandingan antara aktiva lancar dengan utang
lancar, maka setiap transaksi yg mengakibatkan
perubahan jumlah aktiva lancar atau utang lancar,
baik masing-masing atau keduanya, akan dapat
mengakibatkan perubahan current ratio, yg
mengakibatkan perubahan tingkat likuiditasnya.
Dengan cara-cara untuk mempertinggi current ratio
tersebut, maka transaksi dapat dilakukan pada
sektor Aktiva lancar, utang lancar, atau keduanya.
9. 1. Sektor Aktiva lancar (Current ratio)
Transaksi-transaksi yang dapat mengakibatkan kenaikan
aktiva lancar antara lain:
a. Menjual Aktiva tetap (Fixed asset)
b. Mendapatkan Tambahan Modal Sendiri
c. Mendapatkan tambahan utang jangka panjang
Aktiva lancer……………………Rp.12.000,00 Utang lancer………………….Rp. 6.000,00
Aktiva tetap……………………..Rp.28.000,00 Utang Jangka panjang…..Rp.14.000,00
Modal Sendiri………………..Rp.20.000,00
Rp.40.000,00 Rp.40.000,00
Neraca Perusahaan “Makmur”
Per 31 Desember 2012
Curent ratio = 12.000 : 6000 = 2:1 atau 200%
10. a. Menjual Aktiva Tetap (Fixed Asset)
Hasil penjualan aktiva tetap sebesar Rp.4.000,00 dugunakan untuk
menambah aktiva lancar, misanya disimpan menjadi Kas, disimpan
di bank, atau untuk membeli saham.
Aktiva lancer……………………Rp.16.000,00 Utang lancer………………….Rp. 6.000,00
Aktiva tetap……………………..Rp.24.000,00 Utang Jangka panjang…..Rp.14.000,00
Modal Sendiri………………..Rp.20.000,00
Rp.40.000,00 Rp.40.000,00
Curent ratio = 16.000 : 6000 = 2,67:1 atau 267%
11. b. Mendapatkan Tambahan Modal sendiri
Hasil tambahan modal sendiri misalnya Rp. 4.000.00, maka
modal sendiri menjadi Rp. 24.000,00 aktiva lancar menjadi
Rp. 16.000,00
Aktiva lancer……………………Rp.16.000,00 Utang lancer………………….Rp. 6.000,00
Aktiva tetap……………………..Rp.28.000,00 Utang Jangka panjang…..Rp.14.000,00
Modal Sendiri………………..Rp.24.000,00
Rp.44.000,00 Rp.44.000,00
Curent ratio = 16.000 : 6000 = 2,67:1 atau 267%
12. c. Mendapatkan tambahan utang jk. panjang
Hasil tambahan utang jk panjang digunakan untuk
menambah aktiva lancar misalnya Rp. 4.000,00
Aktiva lancer……………………Rp.16.000,00 Utang lancer………………….Rp. 6.000,00
Aktiva tetap……………………..Rp.28.000,00 Utang Jangka panjang…..Rp.18.000,00
Modal Sendiri………………..Rp.20.000,00
Rp.44.000,00 Rp.44.000,00
Curent ratio = 16.000 : 6000 = 2,67:1 atau 267%
13. 2. Sektor Utang Lancar (Current Liabilities)
Transaksi-transaksi yang dapat mengakibatkan
turunya atau berkurangnya utang lancar, atau
tambahan dana dipergunakan untuk membayar utang
lancar. Transaksi tersebut antara lain:
a. Menjual Aktiva
b. Mendapatkan Tambahan Modal sendiri
c. Mendapatkan Tambahan Utang Jk. Panjang
14. a. Menjual Aktiva
Hasil penjualan aktiva tetap digunakan untuk
melunasi atau membayar Utang lancar, Misalnya Rp.
2.000,00
Aktiva lancer……………………Rp.12.000,00 Utang lancer………………….Rp. 4.000,00
Aktiva tetap……………………..Rp.26.000,00 Utang Jangka panjang…..Rp.14.000,00
Modal Sendiri………………..Rp.20.000,00
Rp.38.000,00 Rp.38.000,00
Curent ratio = 12.000 : 4.000 = 3:1 atau 300%
15. b. Mendapat Tambahan Modal sendiri
Hasil tambahan modal sendiri digunakan untuk
mengurangi atau membayar Utang lancar, Misalnya Rp.
2.000,00
Aktiva lancer……………………Rp.12.000,00 Utang lancer………………….Rp. 4.000,00
Aktiva tetap……………………..Rp.28.000,00 Utang Jangka panjang…..Rp.14.000,00
Modal Sendiri………………..Rp.22.000,00
Rp.40.000,00 Rp.40.000,00
Curent ratio = 12.000 : 4.000 = 3:1 atau 300%
16. c. Mendapat Tambahan Utang Jangka
panjang
Hasil tambahan Utang Jk. panjang digunakan untuk
mengurangi atau membayar Utang lancar, Misalnya Rp.
2.000,00
Aktiva lancer……………………Rp.12.000,00 Utang lancer………………….Rp. 4.000,00
Aktiva tetap……………………..Rp.28.000,00 Utang Jangka panjang…..Rp.16.000,00
Modal Sendiri………………..Rp.20.000,00
Rp.40.000,00 Rp.40.000,00
Curent ratio = 12.000 : 4.000 = 3:1 atau 300%
17. B. SOLVABILITAS
Solvabilitas suatu perusahaan menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala
kewajiban finansilnya apabila perusahaan hendak di
likuidasikan.
Persoalanya adalah apakah kekayaan yang dimiliki
oleh perusahaan tersebut cukup untuk memenuhi
semua utang-utangnya?
Dengan demikian pengertian solvabilitas
dimaksudkan sebagai kemampuan perusahaan
untuk membayar semua utang-utangnya (baik
jangka pendek maupun jangka panjang)
18. Solvabilitas…..
Perusahaan yg solvabel berarti perusahaan tersebut
mempunyai aktiva atau kekayaan yg cukup utk
membayar semua utang-utangnya, tetapi tidak
berarti perusahaan tersebut likuid.
Dalam hubungan antara likuiditas dan solvabilitas
ada 4 kemungkinan yg dapat dialami oleh
perusahaan, yaitu:
a. Perusahaan yg likuid tetapi insolvabel
b. Perusahaan yg likuid dan solvabel
c. perusahaan yg solvabel tetapi illikuid
d. perusahaan yg insolvabel dan illikuid
19. Solvabilitas perusahaan dapat diukur dengan
membandingkan jumlah aktiva (total asset) dgn jumlah
utang (baik jk. pendek maupun jk. panjang).
Dalam menghitung solvabel tdk diperhitungkan intangible
asset.
20. Contoh
Jumlah aktiva atau kekayaan……………………..Rp.
450.000
Jumlah utang…………………………………......Rp.
300.000
Axcess Velue daripada aktiva diatas total utang…Rp.
150.000.
Kalau dinyatakan dalam persentase adalah:
Kalau menggunakan rasio 450.000 : 300.000 = 1,5 :1, artinya
utang Rp. 1,00 dijamin oleh aktiva Rp.1,5.
Apabila solvabilitasnya 100%, ini berarti jumlah kekayaan sama
dengan jumlah utangnya, sehingga perusahaan tersebut tdk
memiliki kelebihan aktiva diatas utangnya.
21. Dari contoh di atas, perusahaan mempunyai selisih
positif nilai lebih aktiva diatas utang) sebesar Rp.
150.000, dinyantakan dalam persentase adalah:
Atau dalam ratio:
Artinya, perusahaan akan mulai dalam keadaan tidak
mempunyai kelebihan aktiva di atas utang setelah
1/3atau 33 1/3% dari assetnya berkurang. Makin kecil
rasio ini makin cepat terjadinya insolvabel.
22. Kasus:
Apabila perusahaan menambah utangnya sebesar
excess velue (Rp. 150.000), maka sekarang
keadaannya adalah sbb:
Jumlah Aktiva Rp. 600.000 (Rp. 450.000+Rp.150.000)
Jumlah Utang Rp.450.000 (Rp.300.000+Rp.150.000)
Nilai lebih Rp.150.000
Nilai lebih dari kekayaan tidak berubah dari Rp. 150.000,
walaupun diadakan tambahan utang, tetapi dinyatakan
dalam persentase baik solvabilitasnya maupun nilai
lebihnya akan makin kecil. Solvabilitasnya sekarang
menjadi:
23. Kelebihan nilai aktiva di atas utang adalah
Artinya, bahwa sekarang perusahaan tersebut akan
mulai dalam keadaan insolvabel setelah ¼ atau 25% dari
nilai aktivanya berkurang.
Pertanyaannya, Bagaimana tingkat solvabilitas dapat
dipertinggi?
Ada 2 cara:
1. menambah aktiva tanpa menambah utang, atau
menambah aktiva relatif lebih besar daripada
tambahan utang.
2. mengurangi utang tanpa mengurangi aktiva, atau
mengurangi utang relatif lebih besar daripada
24. C. RENTABILITAS
Rentabilitas suaru perusahaan menunjukkan
perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal
yg menghasilkan laba selama periode tertentu,
umunya dirumuskan sbb:
25. Rentabilitas Ekonomi
Rentabilitas Ekonomi ialah perbandingan antara laba
usaha dengan modal sendiri dan modal asing yg
dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan
dinyatakan dalam persentase.
Contoh:
Suatu perusahaan bekerja dengan jumlah modal
sebesar Rp. 200.000.- yg terdiri dari utang Rp.
100.000,- dgn bunga 10% pertahun, dan modal
sendiri sebesar Rp. 100.000,-. Keuntungan dari
operasinya adalah Rp 40.000,-, maka RE adalah:
27. Laporan Berkala (Tahunan)
Neraca – menyajikan potret posisi keuangan
perusahaan pada suatu saat tertentu.
Laporan Laba Rugi – memuat secara ringkas biaya-
biaya dan pendapatan perusahaan dalam jangka
waktu tertentu.
Laporan laba di tahan – menunjukkan keputusan
perusahaan untuk menunda pembagian laba
kepada pemegang saham daripada pembagian
deviden.
Laporan aliran kas – laporan yang memuat seluruh
kegiatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu.
28. Neraca: Aktiva
Kas
Piutang
Persediaan
Total Aktiva Lancar
Aktiva Tetap Bruto
Kurang: Penyusutan
Aktiva Tetap Bruto
Total Aktiva
2009
7,282
632,160
1,287,360
1,926,802
1,202,950
263,160
939,790
2,866,592
2008
57,600
351,200
715,20
0
1,124,00
0
491,000
146,20
0
29. Neraca:
Hutang dan Modal
Hutang
Hutang usaha
Hutang jatuh tempo
Total Pasiva Lancar
Hutang jangka panjang
Saham biasa
Laba ditahan
Total kekayaan
Total Hutang dan Modal
2009
524,160
636,808
489,600
1,650,568
723,432
460,000
32,592
492,592
2,866,592
2008
145,600
200,000
136,000
481,600
323,432
460,000
203,768
663,768
1,468,800
33. EPS = Earning Per-Share
DPS = Deviden Per-Share
Pmts = Payment of an annuity statement
34. Laporan Laba ditahan (2009)
Balance of retained
Pendapatan, 12/31/08
(+): Pendapatan Bersih,
2009
(-): Pembayaran Deviden
Balance of retained
Pendapatan, 12/31/09
$203,768
(160,176)
(11,000)
$32,592
35. Laporan Aliran Kas (2009)
KEGIATAN OPERASIONAL
Pendapatan Bersih
Tambah (Sumber kas):
Penyusutan
Penambahan hutang
Increase in accruals
Subtract (Uses of cash):
Penambahan piutang
Penambahan persediaan
Net cash provided by ops.
(160,176)
116,960
378,560
353,600
(280,960)
(572,160)
(164,176)
36. Laporan aliran kas (2009)
L-T INVESTING ACTIVITIES
Investment in fixed assets
FINANCING ACTIVITIES
Increase in notes payable
Increase in long-term debt
Payment of cash dividend
Net cash from financing
NET CHANGE IN CASH
Plus: Cash at beginning of year
Cash at end of year
(711,950)
436,808
400,000
(11,000)
825,808
(50,318)
57,600
7,282
37. Apa yang dapat Anda simpulkan
tentang kondisi D’Leon's berdasarkan
laporan keuangan CFs?
Kas bersih dari operasi = - $ 164.176, terutama
karena NI negatif
Perusahaan meminjam $ 825.808 untuk memenuhi
kebutuhan kasnya.
Bahkan setelah pinjaman, rekening kas turun
sebesar $ 50.318.
38. Apakah ekspansi tambahan membuat
net operating after taxes (NOPAT)?
NOPAT = EBIT (1 – Tax rate)
NOPAT02 = -$130,948(1 – 0.4)
= -$130,948(0.6)
= -$78,569
NOPAT01 = $114,257
39. Apa dampak ekspansi net operating
working capital?
NOWC = Current - Non-interest
assets bearing CL
NOWC09 = ($7,282 + $632,160 + $1,287,360)
– ( $524,160 + $489,600)
= $913,042
NOWC08 = $842,400
40. Apa dampak ekspansi terhadap
operating capital?
Operating capital = NOWC + Net Fixed Assets
Operating Capital09 = $913,042 + $939,790
= $1,852,832
Operating Capital081 = $1,187,200
41. Apa penilaian Anda terhadap pengaruh
ekspansi di operasi?
Penjualan
NOPAT
NOWC
Operating capital
Net Income
2009
$6,034,000
-$78,569
$913,042
$1,852,832
-$160,176
2008
$3,432,000
$114,257
$842,400
$1,187,200
$87,960
42. Apa dampak ekspansi terhadap arus kas
bersih dan arus kas operasional?
NCF02 = NI + Dep = ($160,176) + $116,960
= -$43,216
NCF01 = $87,960 + $18,900 = $106,860
OCF02 = NOPAT + Dep
= ($78,569) + $116,960
= $38,391
OCF01 = $114,257 + $18,900
= $133,157
43. Apa free cash flow (FCF) untuk
tahun 2009?
FCF = OCF – Gross capital investment
- OR -
FCF02 = NOPAT – Net capital investment
= -$78,569 – ($1,852,832 - $1,187,200)
= -$744,201
Apakah arus kas bebas negatif selalu
merupakan pertanda buruk?
44. Economic Value Added (EVA)
EVA = After-tax __ After-tax
Operating Income Capital costs
= Funds Available __ Cost of
to Investors Capital Used
= NOPAT – After-tax Cost of Capital
45. EVA Concepts
Dalam rangka untuk menghasilkan EVA positif,
perusahaan harus lebih dari sekedar menutupi
biaya operasi. Hal ini juga harus memberikan
kembali kepada mereka yang telah memberikan
perusahaan dengan modal.
EVA memperhitungkan total biaya modal, yang
meliputi biaya ekuitas.
46. Apakah EVA perusahaan? Asumsikan setelah
pajak persentase perusahaan biaya modal
adalah 10% pada tahun 2000 dan 13% pada
tahun 2008.
EVA02= NOPAT – (A-T cost of capital) (Capital)
= -$78,569 – (0.13)($1,852,832)
= -$78,569 - $240,868
= -$319,437
EVA01= $114,257 – (0.10)($1,187,200)
= $114,257 - $118,720
= -$4,463
47. Apakah kenaikan atau penurunan ekspansi
MVA?
MVA = Market value __ Equity capital
of equity supplied
Selama tahun terakhir, harga saham mengalami
penurunan 73%. Sebagai akibatnya, nilai pasar
ekuitas telah menurun, dan karenanya MVA
menurun, juga.
48. Apakah D'Leon membayar suplier pada
waktu?
Mungkin tidak.
Hutang naik 260%, selama tahun lalu,
sedangkan penjualan hanya meningkat 76%.
Jika hal ini terus berlanjut, suplier boleh
memotong kredit perdagangan D’Leon's.
49. Apakah tampak bahwa D'Leon's harga
jual melebihi biaya per unit yang
terjual?
Tidak, negatif NOPAT dan penurunan dalam
posisi kas menunjukkan bahwa pengeluaran
D'Leon lebih besar daripada pendapatan.
50. Bagaimana jika manajer penjualan D'Leon's
memutuskan untuk menawarkan persyaratan
kredit 60-hari kepada pelanggan, daripada
syarat kredit 30-hari?
Jika pesaing menyetujui dengan masa jatuh tempo,
dan dengan penjualan tetap …
Piutang yang akan datang
Kas yang akan datang
Jika pesaing tidak cocok, dan penjualan ganda …
Jangka pendek: Persediaan dan Aktiva Tetap
untuk memenuhi peningkatan penjualan. Piutang
, Kas . Perusahaan mungkin harus mencari
pendanaan tambahan.
Jangka panjang: posisi kas perusahaan diperbaiki
dengan meningkatkan pembayaran tagihan
51. Bagaimana D'Leon melakukan ekspansi
keuangan?
Ekspansi keuangan D'Leon dengan modal eksternal.
D'Leon menerbitkan utang jangka panjang dan
fleksibilitas menurunkan kekuatan keuangan.
52. Apakah D'Leon akan membutuhkan modal
eksternal jika mereka menutup usaha pada
tahun 2008 (Laba Bersih = 0)?
YA, perusahaan masih harus meningkatkan
pembiayaan pada aset. Melihat ke Laporan Arus
Kas, kita melihat bahwa perusahaan melakukan
investasi sebesar $ 711.950 di aktiva tetap bersih.
Oleh karena itu, mereka akan dibutuhkan untuk
mengumpulkan dana tambahan.
53. Apa yang terjadi jika D'Leon
menyusutkan aktiva tetap selama 7
tahun (sebagai lawan dari 10 tahun
berjalan)?
Tidak pengaruh pada
aset fisik.
Aktiva tetap pada
Neraca akan menurun.
Pendapatan bersih akan
menurun.
Pembayaran pajak akan
menurun.
Posisi kas akan
bertambah.
55. Pajak Korporasi dan Pribadi
Keduanya memiliki struktur progresif (semakin tinggi
pendapatan, semakin tinggi tingkat pertambahan pajak).
Korporasi
Harga mulai dari 15% dan meningkat menjadi 35% untuk
perusahaan dengan pendapatan lebih dari $ 10 juta.
Juga dikenakan pajak negara (sekitar 5%).
Individuals
Harga mulai sebesar 10% dan meningkat menjadi 38,6%
untuk individu dengan pendapatan lebih dari $ 307.050.
Dapat dikenakan pajak.
56. Pengenaan Pajak pada berbagai
penggunaan dan sumber dana
Pembayaran bunga - pajak dikurangkan untuk
perusahaan (dibayar dari laba sebelum pajak), tetapi
biasanya tidak untuk individu (bunga pinjaman
rumah menjadi pengecualian).
Bunga yang diperoleh - biasanya penuh kena pajak
(suatu kepentingan yang pengecualian dari (Muni ").
Pembayaran dividen - dibayarkan dari penghasilan
setelah pajak.
Dividen yang diterima - dikenakan pajak sebagai
pendapatan biasa bagi individu ("pajak ganda").
Sebagian dari dividen yang diterima oleh
perusahaan-perusahaan adalah pajak dikecualikan,
untuk menghindari "pajak triple".
57. Lebih lanjut tentang pajak
Tax Loss Carry-Back and Carry-Forward – selama
pendapatan perusahaan dapat berfluktuasi secara
luas, kode pajak yang memungkinkan perusahaan
untuk membawa kerugian kembali untuk
mengimbangi laba pada tahun-tahun sebelumnya
atau ke depan untuk mengimbangi keuntungan di
masa depan.
Capital gains –didefinisikan sebagai keuntungan dari
penjualan aset tidak biasanya ditransaksikan dalam
kegiatan usaha normal, capital gain untuk individu
biasanya dikenakan pajak sebagai pendapatan biasa
jika dimiliki untuk kurang dari setahun, dan pada
tingkat capital gain jika dimiliki lebih.