KB 1 Komplikasi Persalinan dan Penatalaksanaannyapjj_kemenkes
Modul ini membahas komplikasi yang dapat terjadi pada saat persalinan dan nifas beserta penatalaksanaannya, meliputi distosia akibat kelainan tenaga dan letak janin, serta komplikasi pada nifas seperti infeksi dan perdarahan."
Modul 5 kb 2 penyulit komplikasi persalinan kala iii dan iv persalinanpjj_kemenkes
Modul ini membahas asuhan persalinan pada kondisi yang mengancam ibu dan janin. Beberapa komplikasi persalinan kala III dan IV diantaranya perdarahan pasca persalinan, plasenta previa, amniotik emboli, robekan perineum dan serviks, serta inversio uteri. Tindakan bidan meliputi masase fundus, ergometrin IM, infus, plasenta manual, penjahitan, dan reposisi inversio uteri. Modul ini bertujuan meningkatkan pen
KB 1 Komplikasi Persalinan dan Penatalaksanaannyapjj_kemenkes
Modul ini membahas komplikasi-komplikasi yang dapat terjadi pada saat persalinan meliputi distosia karena kelainan tenaga dan letak janin, komplikasi pada kala III seperti perdarahan postpartum, dan peristiwa lain seperti infeksi berat dan solusio plasenta yang dapat menyebabkan syok.
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IVpjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas penatalaksanaan keadaan darurat pada persalinan kala III dan IV, seperti atonia uteri, retensio plasenta, robekan jalan lahir, perdarahan, dan syok obstetrik. Penatalaksanaan meliputi pemberian obat, manajemen aktif, plasenta manual, dan penanganan awal syok seperti infus cairan dan pantau tanda vital untuk menstabilkan kondisi pasien.
Konsep dasar ibu intranatal dan asuhan keperawatan pada ibu intranatal pjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas konsep dasar persalinan yang dibagi menjadi 4 kala (tahap), yaitu Kala I dimulai dari kontraksi hingga pembukaan serviks lengkap, Kala II hingga bayi lahir, Kala III hingga plasenta keluar, dan Kala IV selama 2 jam setelahnya. Dibahas pula faktor yang mempengaruhi persalinan, adaptasi fisiologis dan psikologis ibu, serta asuhan keperawatan yang diberikan pada
KB 1 Komplikasi Persalinan dan Penatalaksanaannyapjj_kemenkes
Modul ini membahas komplikasi yang dapat terjadi pada saat persalinan dan nifas beserta penatalaksanaannya, meliputi distosia akibat kelainan tenaga dan letak janin, serta komplikasi pada nifas seperti infeksi dan perdarahan."
Modul 5 kb 2 penyulit komplikasi persalinan kala iii dan iv persalinanpjj_kemenkes
Modul ini membahas asuhan persalinan pada kondisi yang mengancam ibu dan janin. Beberapa komplikasi persalinan kala III dan IV diantaranya perdarahan pasca persalinan, plasenta previa, amniotik emboli, robekan perineum dan serviks, serta inversio uteri. Tindakan bidan meliputi masase fundus, ergometrin IM, infus, plasenta manual, penjahitan, dan reposisi inversio uteri. Modul ini bertujuan meningkatkan pen
KB 1 Komplikasi Persalinan dan Penatalaksanaannyapjj_kemenkes
Modul ini membahas komplikasi-komplikasi yang dapat terjadi pada saat persalinan meliputi distosia karena kelainan tenaga dan letak janin, komplikasi pada kala III seperti perdarahan postpartum, dan peristiwa lain seperti infeksi berat dan solusio plasenta yang dapat menyebabkan syok.
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IVpjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas penatalaksanaan keadaan darurat pada persalinan kala III dan IV, seperti atonia uteri, retensio plasenta, robekan jalan lahir, perdarahan, dan syok obstetrik. Penatalaksanaan meliputi pemberian obat, manajemen aktif, plasenta manual, dan penanganan awal syok seperti infus cairan dan pantau tanda vital untuk menstabilkan kondisi pasien.
Konsep dasar ibu intranatal dan asuhan keperawatan pada ibu intranatal pjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas konsep dasar persalinan yang dibagi menjadi 4 kala (tahap), yaitu Kala I dimulai dari kontraksi hingga pembukaan serviks lengkap, Kala II hingga bayi lahir, Kala III hingga plasenta keluar, dan Kala IV selama 2 jam setelahnya. Dibahas pula faktor yang mempengaruhi persalinan, adaptasi fisiologis dan psikologis ibu, serta asuhan keperawatan yang diberikan pada
KB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan Penatalaksanaannyapjj_kemenkes
Modul ini membahas kedaruratan obstetrik pada kehamilan, persalinan, dan masa nifas serta penanganannya. Pada persalinan, kedaruratan yang dijelaskan meliputi partus lama, distosia akibat kelainan alat kandungan atau janin, distosia bahu, dan ruptur uterus beserta tatalaksananya.
Penatalaksana Kegawatdaruratan Masa Nifaspjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas penatalaksanaan kegawatdaruratan masa nifas, termasuk pendarahan post partum sekunder, hematoma, subinvolusi, sisa plasenta, infeksi nifas, dan mastitis. Untuk setiap kondisi diberikan penjelasan mengenai tanda, gejala, diagnosa, dan penatalaksanaannya.
Dokumen tersebut membahas beberapa tindakan ginekologi operatif yaitu dilatasi dan kuretase, ekstraksi vakum, dan ekstraksi forcep. Dilatasi dan kuretase digunakan untuk mengakhiri kehamilan pada usia kurang dari 20 minggu, sedangkan ekstraksi vakum dan forcep digunakan untuk melahirkan janin. Dokumen ini menjelaskan prosedur, indikasi, kontraindikasi, dan komplikasi masing-masing
Asuhan persalinan kala II memberikan informasi tentang:
1. Asuhan sayang ibu dan posisi meneran yang nyaman bagi ibu
2. Mekanisme persalinan normal meliputi proses penurunan dan rotasi kepala janin
3. Pemantauan ibu dan janin selama persalinan kala II seperti kontraksi, tanda-tanda kala II, kemajuan persalinan, dan kesejahteraan janin
Asuhan kebidanan pada masa nifas merupakan kelanjutan dari asuhan kebidanan pada ibu hamil dan bersalin. Tujuannya antara lain meningkatkan kesehatan ibu dan bayi serta mencegah komplikasi. Peran bidan meliputi pemberian dukungan, penyuluhan menyusui, deteksi komplikasi, dan manajemen asuhan secara profesional.
Dokumen tersebut membahas penatalaksanaan kegawatdaruratan kehamilan muda seperti preeklamsia, eklampsi, placenta praevia, dan solutio placenta. Secara ringkas, dokumen menjelaskan gejala, diagnosis, dan penatalaksanaan untuk kondisi tersebut, termasuk pemberian obat, persiapan persalinan, dan tindakan bedah jika diperlukan.
Modul ini membahas penilaian dan klasifikasi serta pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan. Langkah-langkah yang harus dilakukan meliputi memeriksa kemungkinan kejang, gangguan napas, hipotermia, infeksi bakteri, ikterus, gangguan saluran cerna, diare, berat badan rendah, pemberian ASI, status imunisasi, dan masalah lain. Jika dibutuhkan rujukan segera, dilan
KB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan Penatalaksanaannyapjj_kemenkes
Modul ini membahas kedaruratan obstetrik pada kehamilan, persalinan, dan masa nifas serta penanganannya. Pada persalinan, kedaruratan yang dijelaskan meliputi partus lama, distosia akibat kelainan alat kandungan atau janin, distosia bahu, dan ruptur uterus beserta tatalaksananya.
Penatalaksana Kegawatdaruratan Masa Nifaspjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas penatalaksanaan kegawatdaruratan masa nifas, termasuk pendarahan post partum sekunder, hematoma, subinvolusi, sisa plasenta, infeksi nifas, dan mastitis. Untuk setiap kondisi diberikan penjelasan mengenai tanda, gejala, diagnosa, dan penatalaksanaannya.
Dokumen tersebut membahas beberapa tindakan ginekologi operatif yaitu dilatasi dan kuretase, ekstraksi vakum, dan ekstraksi forcep. Dilatasi dan kuretase digunakan untuk mengakhiri kehamilan pada usia kurang dari 20 minggu, sedangkan ekstraksi vakum dan forcep digunakan untuk melahirkan janin. Dokumen ini menjelaskan prosedur, indikasi, kontraindikasi, dan komplikasi masing-masing
Asuhan persalinan kala II memberikan informasi tentang:
1. Asuhan sayang ibu dan posisi meneran yang nyaman bagi ibu
2. Mekanisme persalinan normal meliputi proses penurunan dan rotasi kepala janin
3. Pemantauan ibu dan janin selama persalinan kala II seperti kontraksi, tanda-tanda kala II, kemajuan persalinan, dan kesejahteraan janin
Asuhan kebidanan pada masa nifas merupakan kelanjutan dari asuhan kebidanan pada ibu hamil dan bersalin. Tujuannya antara lain meningkatkan kesehatan ibu dan bayi serta mencegah komplikasi. Peran bidan meliputi pemberian dukungan, penyuluhan menyusui, deteksi komplikasi, dan manajemen asuhan secara profesional.
Dokumen tersebut membahas penatalaksanaan kegawatdaruratan kehamilan muda seperti preeklamsia, eklampsi, placenta praevia, dan solutio placenta. Secara ringkas, dokumen menjelaskan gejala, diagnosis, dan penatalaksanaan untuk kondisi tersebut, termasuk pemberian obat, persiapan persalinan, dan tindakan bedah jika diperlukan.
Modul ini membahas penilaian dan klasifikasi serta pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan. Langkah-langkah yang harus dilakukan meliputi memeriksa kemungkinan kejang, gangguan napas, hipotermia, infeksi bakteri, ikterus, gangguan saluran cerna, diare, berat badan rendah, pemberian ASI, status imunisasi, dan masalah lain. Jika dibutuhkan rujukan segera, dilan
Pelaksanaan Asuhan Kebidanan Kala I, II, III dan IVpjj_kemenkes
1. Dokumen tersebut memberikan instruksi langkah-langkah persiapan dan tindakan bidan dalam menolong persalinan normal, mulai dari persiapan ruangan dan peralatan hingga tahap-tahap kelahiran bayi.
2. Langkah-langkah tersebut meliputi observasi kemajuan persalinan, pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan lengkap, bimbingan meneran, hingga persiapan kelahiran kepala dan bahu bayi
Tali pusat janin dapat menumbung di samping atau di bawah bagian terendahnya. Kondisi ini dapat terjadi karena ketidakcocokan ukuran kepala janin dan pelvis ibu, atau karena presentasi janin yang abnormal seperti letak lintang atau presentasi bokong. Upaya yang dapat dilakukan antara lain mengurangi kompresi tali pusat dan memperbaiki posisi janin, serta melakukan ekstraksi secepat mungkin jika pembu
Dokumen ini membahas analisis data dan perumusan masalah dalam kebidanan. Mencakup langkah-langkah identifikasi keadaan normal dan komplikasi berdasarkan gejala, penetapan diagnosis kebidanan sesuai standar nomenklatur, serta perumusan masalah berdasarkan kesenjangan antara respon ibu dengan masa nifasnya.
Kb3 Peran & tanggungjawab bidan dalam asuhan evidence based & kunjungan ancpjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang peran dan tanggung jawab bidan dalam asuhan kehamilan berdasarkan evidence, meliputi sebagai penyedia layanan kesehatan yang memberikan asuhan secara holistik, pemimpin masyarakat dalam upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak, serta sebagai pengambil keputusan klinis. Dokumen ini juga menjelaskan pentingnya evidence based practice dan kunjungan antenatal care yang sesuai standar untuk mendetek
Modul ini membahas hipertensi gravidarum yang merupakan komplikasi kehamilan berupa peningkatan tekanan darah. Bidan berperan mendeteksi dan merujuk ibu hamil dengan komplikasi tersebut. Dokumen ini menjelaskan pengertian, patofisiologi, diagnosis, dan penanganan umum serta khusus hipertensi gravidarum seperti pantauan tekanan darah dan proteinuria, serta konseling pasien dan keluarga.
Kb3 kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembanganpjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas mengenai ketidaknyamanan yang dialami ibu hamil dan cara mengatasinya. Beberapa ketidaknyamanan yang dijelaskan adalah mual, kelelahan, keputihan, sering buang air kecil, konstipasi, sesak nafas, nyeri ligamen, pusing, dan keringat bertambah beserta penjelasan penyebabnya. Dokumen ini juga memberikan solusi untuk menangani ketidaknyamanan tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan antenatal terpadu yang merupakan pelayanan kehamilan komprehensif dan berkualitas untuk ibu hamil. Pelayanan ini meliputi pemeriksaan kesehatan ibu hamil secara berkala, konseling gizi, deteksi dini komplikasi, persiapan persalinan, dan rujukan cepat bila diperlukan. Tujuannya adalah agar kehamilan dapat berlangsung dengan sehat bagi ibu dan jan
Makalah ini membahas konsep dasar asuhan kegawatdaruratan maternal dan neonatal. Beberapa kegawatdaruratan maternal yang dijelaskan adalah abortus, mola hidatidosa, kehamilan ektopik, plasenta previa, dan preeklamsia. Sementara kegawatdaruratan neonatal yang disebutkan adalah hipotermia, hipertermia, hiperglikemia, dan tetanus neonatorum. Penyebab dan tanda-tanda dari setiap kegawatdaruratan tersebut juga
KB 1 - Konsep Dasar Asuhan Kebidanan NifasUwes Chaeruman
Asuhan kebidanan pada masa nifas merupakan kelanjutan dari asuhan kebidanan pada ibu hamil dan bersalin. Tujuannya antara lain meningkatkan kesehatan ibu dan bayi serta mencegah komplikasi. Peran bidan meliputi pemberian dukungan, penyuluhan menyusui, deteksi komplikasi, dan manajemen asuhan secara profesional.
Modul ini membahas tentang tahapan persalinan normal yang terdiri atas 3 kala, dimulai dari kala I (pembukaan serviks), kala II (turunnya kepala dan lahirnya bayi), hingga kala III (kelahiran plasenta). Pembahasan lebih lanjut diuraikan mengenai fase-fase yang terjadi pada setiap kala, mekanisme persalinan, dan tanda-tanda persalinan. Tujuannya agar mahasiswa kebidanan memahami
Perdarahan post partum dan retensio plasenta masih menjadi penyebab utama kematian ibu saat bersalin. Manajemen retensio plasenta meliputi penghentian perdarahan, penggantian darah, dan pengeluaran plasenta secara manual untuk mencegah komplikasi lebih lanjut seperti infeksi dan syok.
Dokumen tersebut membahas tentang persalinan dan masa nifas. Persalinan adalah proses kelahiran bayi, plasenta, dan selaput ketuban dari rahim ibu. Terdiri atas 4 tahapan yaitu pembukaan, pengeluaran bayi, pelepasan plasenta, dan observasi. Masa nifas adalah masa sesudah persalinan yang berlangsung kurang lebih 6 minggu untuk memulihkan organ reproduksi ibu. Terdapat perubahan fisiologis
Modul 4 kb 1 kebutuhan fisiologis ibu bersalinpjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang kebutuhan fisiologis ibu bersalin selama proses persalinan. Kebutuhan dasar ibu bersalin meliputi oksigen, cairan dan nutrisi, eliminasi, kebersihan pribadi, istirahat, posisi dan gerakan, pengurangan rasa sakit, penjahitan perineum jika diperlukan, serta pertolongan persalinan yang terstandar. Bidan berperan penting dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut untuk menunjang
Dokumen tersebut membahas tentang neonatus dan bayi, termasuk fisiologi bayi baru lahir dan perubahan yang terjadi, tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan bayi, milestone perkembangan bayi, serta tips untuk membuat bayi tidur nyenyak di malam hari.
Cara mengatasi masalah dalam kesehatan reproduksi pada ibu nifas dan menyusui...Operator Warnet Vast Raha
Makalah ini membahas masalah buang air kecil pada ibu nifas dan menyusui. Faktor yang dapat menyebabkan kesulitan buang air kecil antara lain otot perut yang melemah selama persalinan dan trauma pada kandung kemih. Cara mengatasinya adalah minum air banyak, berjalan-jalan, berendam air hangat, atau kateterisasi jika perlu.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada ibu nifas mulai dari 6-8 jam hingga 6 minggu pascapersalinan, mencakup tahapan pengkajian, interpretasi data, identifikasi diagnosis dan masalah, perencanaan asuhan, implementasi, serta evaluasi. Asuhan yang diberikan meliputi mobilitas, eliminasi, pola makan, serta pendeteksian tanda bahaya seperti perdarahan berlebihan.
Kebutuhan dasar ibu nifas meliputi nutrisi dan cairan yang mencukupi, eliminasi, kebersihan diri, istirahat yang cukup, serta olahraga untuk memulihkan fungsi tubuh pascapersalinan.
Modul ini membahas tentang alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yang meliputi profil, jenis, cara kerja, keuntungan dan kerugian AKDR. AKDR yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah Cu T-380A yang terbuat dari kawat tembaga dan berbentuk huruf T. AKDR bekerja dengan mencegah pertemuan antara sperma dan ovum. Keuntungan AKDR antara lain efektif jangka panjang dan tidak mempengaruhi hubungan se
Ya, saya menuliskan beberapa metode KB sederhana tanpa alat yang saya ketahui yaitu:
- Metode Amenore Laktasi (MAL)
- Metode Safe Period
- Metode Billings
- Metode Kalender
Uraian di bawah ini sesuai dengan penjelasan saya mengenai MAL sebagai salah satu metode KB sederhana tanpa alat. Terima kasih atas penjelasannya.
Benang merah utama dalam melakukan asuhan persalinan normal adalah:
1. Membuat keputusan klinis yang tepat berdasarkan data yang dikumpulkan
2. Memberikan asuhan yang menghargai budaya dan keinginan ibu (asuhan sayang ibu dan bayi)
3. Mencegah terjadinya infeksi
4. Memantau kemajuan persalinan secara berkala
5. Mendokumentasikan seluruh proses dan hasil pemeriksaan
Bagaimana uraianku
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada kehamilan dengan penyulit dan komplikasi. Modul dibagi menjadi 6 kegiatan belajar yang mencakup asuhan pada ibu dengan perdarahan hamil muda, ibu hamil anemia, preeklamsi, perdarahan hamil lanjut, infeksi malaria, dan HIV/AIDS. Tujuannya agar mahasiswa dapat memberikan asuhan berupa deteksi dini, penatalaksanaan awal, kolaborasi, dan rujukan pada i
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada bayi baru lahir yang mencakup asuhan bayi baru lahir normal, asuhan bayi baru lahir bermasalah, asuhan kegawatdaruratan pada bayi baru lahir, dan sistem rujukan bayi baru lahir. Modul ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam melaksanakan Praktek Kebidanan III.
[Ringkasan]
Modul ini membahas tentang konsep dan sejarah kesehatan reproduksi. Kesehatan reproduksi merupakan hak asasi manusia yang mencakup kesehatan fisik dan emosional sepanjang siklus hidup. Sejarahnya dimulai dari konferensi PBB tahun 1960-an yang membahas pertumbuhan penduduk, kemudian diikuti oleh konferensi-konferensi internasional lainnya seperti ICPD Kairo 1994 yang meletakkan dasar baru tentang kese
Dokumen tersebut membahas tentang standar dokumentasi keperawatan, yang meliputi tujuan, prinsip, kaidah penulisan, dan komponen-komponen standar dokumentasi keperawatan seperti komunikasi, akuntabilitas dan kewajiban, serta keamanan informasi pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang implikasi hukum dan etika dalam dokumentasi keperawatan serta strategi manajemen risiko. Undang-undang dan peraturan mewajibkan tenaga kesehatan termasuk perawat untuk mendokumentasikan hasil kerjanya dalam rekam medis pasien. Dokumentasi yang baik dan sesuai standar dapat menjadi alat bukti hukum penting dan mencerminkan kualitas pelayanan. Manajemen risiko bertujuan mencegah c
Dokumen tersebut membahas manfaat dan pentingnya dokumentasi keperawatan, yang mencakup aspek hukum, kualitas pelayanan, komunikasi, keuangan, pendidikan, penelitian, akreditasi, dan sarana evaluasi. Dokumentasi keperawatan memberikan dasar hukum untuk tindakan perawat dan penting untuk menjamin kualitas pelayanan serta komunikasi antar tenaga kesehatan.
Modul ini membahas tentang dokumentasi keperawatan pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan seperti perawatan akut, jangka panjang, dan di rumah. Pada perawatan akut, dokumentasi dilakukan secara ringkas dan fokus pada masalah, tindakan, dan respon. Sedangkan pada perawatan jangka panjang dan rumah, dokumentasi mencakup pengkajian lengkap, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi untuk memast
Modul ini membahas tentang standar dokumentasi keperawatan, yang mencakup pengertian, tujuan, prinsip, dan komponen dokumentasi keperawatan serta standar dan indikator yang harus dipenuhi."
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Persalinan Kala I dan II
1. Penatalaksanaan Asuhan
Kegawatdaruratan Persalinan Kala I
dan II
Semester 04
Kegiatan Belajar II
Asuhan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013
Modul II
http://dokita.co/blog/wp-content/uploads/2013/03/bagaimana-mengetahui-waktu-persalinan.jpg
3. anita yang bertahan hidup setelah
menjalani resusitasi jantung sebaiknya
mendapat terapi yang ditujukan untukWoksigenasi dan membantu miokardium yang
mengalami kegagalan. Tindakan yang menunjang
sirkulasi dan pemberian darah dan komponen
darah sangat penting dikerjakan
PENATALAKSANAAN
http://3.bp.blogspot.com/-dJvzwh_DCRg/UCoGHXEra6I/AAAAAAAAAHc/D84I2iaFX0Y/s1600/1.jpg
5. 1. Mengenakan sarung tangan desinfeksi
tingkat tinggi atau steril.
2. Melaksanakan episiotomi secukupnya
dengan didahului dengan anastesi lokal.
3. Mengatur posisi ibu Manuver Mc Robert
4. Ganti posisi ibu dengan posisi merangkak
dan kepala berada di atas
PENATALAKSANAAN
7. PENATALAKSANAAN
http://annafoti.files.wordpress.com/2011/10/breech_color2_compressed.jpg
1. Pada saat masuk kamar bersalin perlu
dilakukan penilaian secara cepat dan cermat
mengenai : keadaan selaput ketuban, fase
persalinan, kondisi janin serta keadaan umum
ibu.
2. Dilakukan pengamatan cermat pada DJJ dan
kualitas his dan kemajuan persalinan.
3. Persiapan tenaga penolong persalinan dan
asisten penolong
9. http://drzulfadli.my-webs.org/wp-content/uploads/2011/12/gambar7.png
Mulai lahirnya umbilikus sampai mulut.
Pada fase ini, kepala janin masuk
panggul sehingga terjadi oklusi
pembuluh darah talipusat antara
kepala dengan tulang panggul sehingga
sirkulasi uteroplasenta terganggu.
Disebut fase cepat oleh karena tahapan
ini harus terselesaikan dalam 1 – 2 kali
kontraksi uterus (sekitar 8 menit).
PERSALINAN SPONTAN
PERVAGINAM
Fase Cepat
12. PENATALAKSANAAN
http://www.portlanddoulas.com/wp-content/uploads/2012/07/JM-Baby-Feet.jpg
Selama persalinan, semangat pasien
harus didukung
Intake cairan sedikitnya 2500 ml per hari
Makanan yang dimakan dalam proses
persalinan tidak akan tercerna dengan
baik
Pengosongan kandung kemih dan usus
harus memadai
Meskipun wanita yang berada dalam
proses persalinan harus diistirahatkan
dengan pemberian sedatif dan rasa
nyerinya
Tindakan Suportif
Harry Oxorn dan Willian R. Forte (1996)
16. PENATAKLASANAAN
http://www.mindfulmum.co.uk/files/2012/10/Blood-pressure-pregnant.jpg
Anastsi lokal dapat diberikan bila tekanan
darah tidak terlalu tinggi dan penderita masih
sanmolen karena pengaruh obat.
Hindari pemberian ergometrin pada kala III
karena dapat menyebabkna kontriksi pembuluh
darah dan dapat meningkatkan pembuluh darah
Pemberian obat penennag diteruskan sampai
dengan 48 jam postpartum
Editor's Notes
Selamat berjumpa para mahasiswa pendidikan jarak jauh, DIII prodi Kebidanan semester 2 pada Modul 4 mata kuliah Etikolegal dalam Praktik Kebidanan,
dengan pokok bahasan ”Standar Praktek Kebidanan”
Selamat Belajar !
Selamat berjumpa para mahasiswa pendidikan jarak jauh, DIII prodi Kebidanan semester 2 pada Modul 4 mata kuliah Etikolegal dalam Praktik Kebidanan,
dengan pokok bahasan ”Standar Praktek Kebidanan”
Selamat Belajar !
Selamat berjumpa para mahasiswa pendidikan jarak jauh, DIII prodi Kebidanan semester 2 pada Modul 4 mata kuliah Etikolegal dalam Praktik Kebidanan,
dengan pokok bahasan ”Standar Praktek Kebidanan”
Selamat Belajar !
Selamat berjumpa para mahasiswa pendidikan jarak jauh, DIII prodi Kebidanan semester 2 pada Modul 4 mata kuliah Etikolegal dalam Praktik Kebidanan,
dengan pokok bahasan ”Standar Praktek Kebidanan”
Selamat Belajar !
Selamat berjumpa para mahasiswa pendidikan jarak jauh, DIII prodi Kebidanan semester 2 pada Modul 4 mata kuliah Etikolegal dalam Praktik Kebidanan,
dengan pokok bahasan ”Standar Praktek Kebidanan”
Selamat Belajar !
Selamat berjumpa para mahasiswa pendidikan jarak jauh, DIII prodi Kebidanan semester 2 pada Modul 4 mata kuliah Etikolegal dalam Praktik Kebidanan,
dengan pokok bahasan ”Standar Praktek Kebidanan”
Selamat Belajar !
Selamat berjumpa para mahasiswa pendidikan jarak jauh, DIII prodi Kebidanan semester 2 pada Modul 4 mata kuliah Etikolegal dalam Praktik Kebidanan,
dengan pokok bahasan ”Standar Praktek Kebidanan”
Selamat Belajar !
Selamat berjumpa para mahasiswa pendidikan jarak jauh, DIII prodi Kebidanan semester 2 pada Modul 4 mata kuliah Etikolegal dalam Praktik Kebidanan,
dengan pokok bahasan ”Standar Praktek Kebidanan”
Selamat Belajar !
Selamat berjumpa para mahasiswa pendidikan jarak jauh, DIII prodi Kebidanan semester 2 pada Modul 4 mata kuliah Etikolegal dalam Praktik Kebidanan,
dengan pokok bahasan ”Standar Praktek Kebidanan”
Selamat Belajar !
Selamat berjumpa para mahasiswa pendidikan jarak jauh, DIII prodi Kebidanan semester 2 pada Modul 4 mata kuliah Etikolegal dalam Praktik Kebidanan,
dengan pokok bahasan ”Standar Praktek Kebidanan”
Selamat Belajar !
Selamat berjumpa para mahasiswa pendidikan jarak jauh, DIII prodi Kebidanan semester 2 pada Modul 4 mata kuliah Etikolegal dalam Praktik Kebidanan,
dengan pokok bahasan ”Standar Praktek Kebidanan”
Selamat Belajar !
Selamat berjumpa para mahasiswa pendidikan jarak jauh, DIII prodi Kebidanan semester 2 pada Modul 4 mata kuliah Etikolegal dalam Praktik Kebidanan,
dengan pokok bahasan ”Standar Praktek Kebidanan”
Selamat Belajar !
Selamat berjumpa para mahasiswa pendidikan jarak jauh, DIII prodi Kebidanan semester 2 pada Modul 4 mata kuliah Etikolegal dalam Praktik Kebidanan,
dengan pokok bahasan ”Standar Praktek Kebidanan”
Selamat Belajar !
Selamat berjumpa para mahasiswa pendidikan jarak jauh, DIII prodi Kebidanan semester 2 pada Modul 4 mata kuliah Etikolegal dalam Praktik Kebidanan,
dengan pokok bahasan ”Standar Praktek Kebidanan”
Selamat Belajar !
Selamat berjumpa para mahasiswa pendidikan jarak jauh, DIII prodi Kebidanan semester 2 pada Modul 4 mata kuliah Etikolegal dalam Praktik Kebidanan,
dengan pokok bahasan ”Standar Praktek Kebidanan”
Selamat Belajar !
Selamat berjumpa para mahasiswa pendidikan jarak jauh, DIII prodi Kebidanan semester 2 pada Modul 4 mata kuliah Etikolegal dalam Praktik Kebidanan,
dengan pokok bahasan ”Standar Praktek Kebidanan”
Selamat Belajar !