2. G I T A P A E M B O N A N
M U H A M M A D I M A M H A N A F I
N U R M A L I S A G I T A S A F I T R I
S T E N Y P . G . K O R W A
S U V E N K I M A P A N G R A R A N
NAMA KELOMPOK:
R U T H N O V I A Y . L . M S I R E N
S A M U E L A G U S S . R U M E R E
T A N I A F L O R I D A M A R P A U N G
Y E N S I G A L A S A R I
4. Mc Burne y’s sig n
Melakukan penekanan terhadap titik McBurney
(McBurney's point) yang terdapat di 2/3 antara
umbilikus dan anteriot superior iliac spine (ASIS).
(+) : terdapat nyeri tekan pada McBurney's point.
(–) : tidak ada nyeri tekan.
5. Rovsing 's sig n
Melakukan penekanan di beberapa titik dari
mulai regio iliaca kiri hingga regio iliaca kanan dengan arah berlawanan jarum jam.
(+) : terdapat nyeri tekan pada sepanjang titik penekanan yang bisa menjalar hingga
daerah kuadran kanan bawah (kuadran disekitar apendiks).
(–) : tidak ada nyeri tekan.
6. Blumberg's sign (Rebound Tenderness)
Blumberg's sign biasa disebut juga dengan nyeri rebound atau nyeri lepas.
Melakukan penekanan perlahan, lalu melepaskan penekanan tersebut secara tiba-tiba. Penekanan
dilakukan secara tegak lurus di empat kuadran abdomen.
(+) : terdapat nyeri lepas pada sepanjang titik penekanan yang bisa menjalar hingga daerah kuadran
kanan bawah (kuadran disekitar apendiks); menandakan adanya apendisitis atau peritonitis.
(–) : tidak ada nyeri lepas.
7. Psoas Sign
Pemeriksaan ini disebut juga Cope's psoas test atau Obraztsova's sign.
1. Pertama, posisikan pasien untuk miring ke kiri (left lateral decubitus);
2. Kedua, tahan bokong pasien dengan tangan kiri;
3. Ketiga, tarik kaki pasien ke arah pemeriksa dengan menggunakan tangan kanan.
(+) : timbul nyeri pada kuadran kanan bawah abdomen saat melakukan manuver.
(–) : tidak ada nyeri saat melakukan manuver
8. Obturator sign
Melakukan penarikan otot obturator internus dengan cara melakukan rotasi internal pada caput
tulang femur.
1. Pertama, kaki pasien diangkat dan lutunya di flexikan 90 derajat tegak lurus;
2. Kedua, tarik kaki pasien ke arah pemeriksa untuk memberikan efek rotasi internal pada femur.
(+) : timbul nyeri pada kuadran kanan bawah abdomen saat melakukan manuver.
(–) : tidak ada nyeri saat melakukan manuver.
9. Dunphy's sign
Menyuruh pasien untuk batuk.
(+) : akan muncul nyeri di wilayah abdomen saat pasien batuk.
(–) : tidak ada nyeri di wilayah abdomen saat pasien batuk.
10. Aaron's sign
Pemeriksaan ini bisa dilakukan bersamaan
dengan pemeriksaan McBurney's sign.
Melakukan penekanan pada titik McBurney
(McBurney's point) yang terdapat di 2/3 antara
umbilikus dan anteriot superior iliac spine (ASIS).
(+) : akan muncul nyeri di daerah epigastrium saat
titik McBurney ditekan.
(–) : tidak ada nyeri di daerah epigastrium saat
titik McBurney ditekan.
11. Aure-Rozanova's sign
Melakukan palpasi ringan dengan menggunakan
jari pada segitiga petit (petit triangle)
(+) : terasa nyeri pada wilayah yang di palpasi
(–) : tidak terasa nyeri
13. Tata cara melakukan pemeriksaan titik schuffner
Posisikan pasien dalam keadaan berbaring dan kedua tekuk kedua lutut
Mulai dengan meraba dan melakukan penekanan dengan menggunakan bagian
pinggir dalam palmar dan jari tangan pada abdomen sampai sedalam 4-5 cm
dari arah SIAS (Spina Iliaca Anterior Superior) ke arah arcus costa kiri
lakukan penekanan saat pasien melakukan inspirasi, dan berikan penilaian
mengenai ukuran, pinggir, konsistensi, nyeri.
14. Metode Schuffner membagi splenomegali menjadi 8
dimana pembesaran mulai dari arcus costa kiri sampai
umbilicus adalah Scuffner I – IV dan umbilicus sampai
SIAS adalah Scuffner V – VIIIf.
Metode Schuffner diintepretasikan sebagai berikut:
Tarik garis imajiner (A) yang melalui perpotongan antara
linea mid-clavicularis kiri dengan arcus costa dengan
umbilicus
Dengan membagi 4 garis A tersebut maka didapatkan
area yang membatasi Scuffner I-IV
Kemudian tarik garis imajiner kedua (B) yang tegak lurus
dengan A, yang melalui umbilicus, garis ini juga
merupakan batas Scuffner IV
Dari B tarik garis imajiner ketiga (C) yang tegak lurus
dengan B sampai berpotongan dengan SIAS Dengan
membagi 4 garis C tersebut maka didapatkan area yang
membatasi Scuffner V-VIII
15. TERIMA KASIH
REFERENSI:
1. MIKE HARDIN, J.R . 1999. Acute Appendicitis: Review
and Update. American . American Academy of Family
Physicians.
2. Harjanti, Tutik & Arif, Mansyur; 2015; Keterampilan
Klinik Sistem Hematologi; FK UNHAS; Makassar