Direktorat Pemmerintahan Desa dan Kelurahan menjelaskan tentang otonomi asli desa, tugas-tugas desa, dan sumber pendapatan desa. Desa diberi kewenangan untuk mengatur sejumlah urusan publik dan mendapatkan bagian dari pajak, retribusi, dan dana perimbangan untuk membiayai program dan pelayanan masyarakat.
Materi Produk Hukum Daerah ini merupakan bahan perkenalan untuk selayang pandang mengenai jenis dan prosedur pembentukan Produk Hukum Daerah sebagaimana telah dipresentasikan dihadapan Mahasiswa STIA Al Gazali Barru pada Latihan Kepemimpinan Dasar 14 Agustus 2019
Materi Produk Hukum Daerah ini merupakan bahan perkenalan untuk selayang pandang mengenai jenis dan prosedur pembentukan Produk Hukum Daerah sebagaimana telah dipresentasikan dihadapan Mahasiswa STIA Al Gazali Barru pada Latihan Kepemimpinan Dasar 14 Agustus 2019
Teknis penyusunan RPJM Desa ini mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa. RPJM Desa adalah dokumen perencanaan bagi kepala desa yang harus ditetapkan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah dilantik.
Prinsip Penyusunan Strategi Sanitasi Kota presentasi disajikan dalam rangka Lokakarya Nasional Penjaringan Minat Kabupaten dan Kota calon peserta Program PPSP di Jakarta
Kebijakan Umum Pelaksanaan Program sAIIG, Hibah Sanitasi dari Australia-Indon...infosanitasi
Kebijakan Umum Pelaksanaan Program sAIIG, Hibah (Grant) Pemerintah Australia-kepada Pemerintah Daerah dalam rangka pembiayaan sanitasi (air limbah dan persampahan),
United Nations Institute for Training and Research (UNITAR)Oswar Mungkasa
presented at Workshop on Knowledge transfer and capacity building for water and sanitation services in Asia and the Pacific, Bangkok, February 18, 2009
Input untuk Kebijakan dan Strategi PersampahanOswar Mungkasa
Disampaikan oleh Laisa Wahanudin (Kasubdit Persampahan dan Drainase Bappenas) pada Diskusi Kelompok Terfokus dalam rangka Penyusunan masukan Teknis Review Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan (KSN-PSPP), Jakarta 23 Nopember 2012
Teknis penyusunan RPJM Desa ini mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa. RPJM Desa adalah dokumen perencanaan bagi kepala desa yang harus ditetapkan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah dilantik.
Prinsip Penyusunan Strategi Sanitasi Kota presentasi disajikan dalam rangka Lokakarya Nasional Penjaringan Minat Kabupaten dan Kota calon peserta Program PPSP di Jakarta
Kebijakan Umum Pelaksanaan Program sAIIG, Hibah Sanitasi dari Australia-Indon...infosanitasi
Kebijakan Umum Pelaksanaan Program sAIIG, Hibah (Grant) Pemerintah Australia-kepada Pemerintah Daerah dalam rangka pembiayaan sanitasi (air limbah dan persampahan),
United Nations Institute for Training and Research (UNITAR)Oswar Mungkasa
presented at Workshop on Knowledge transfer and capacity building for water and sanitation services in Asia and the Pacific, Bangkok, February 18, 2009
Input untuk Kebijakan dan Strategi PersampahanOswar Mungkasa
Disampaikan oleh Laisa Wahanudin (Kasubdit Persampahan dan Drainase Bappenas) pada Diskusi Kelompok Terfokus dalam rangka Penyusunan masukan Teknis Review Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan (KSN-PSPP), Jakarta 23 Nopember 2012
Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Ringkasan.Oswar Mungkasa
disampaikan oleh Deputi Regional Bappenas pada Seminar nasional Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Mewujudkan Kota Masa Depan Indonesia. Jakarta 13 Desember 2012
HUD Magazines. Edisi 2 Tahun 2012. Kota Tanpa Kumuh 2020Oswar Mungkasa
Diterbitkan oleh Lembaga Pengkajian Pengembangan Perumahan dan Perkotaan Indonesia (LP P3I) secara berkala. Tema yang ditampilkan terkait perumahan, permukiman, infrastrktur, dan perkotaan
Urban Slum Improvements in Developing Countries: Policy and StrategyOswar Mungkasa
Key Note Speech to The Third International Seminar on Tropical Eco Settlements. Urban Deprivation: A Challenge to Sustainable Urban Settlements. The Seminar hold by The Center for Housing and Settlement, Ministry of Public Work, the Republic of Indonesia in Jakarta 31 )ct-2 Nov 2012.
Pokok-Pokok Kebijakan Hubungan Keuangan Pusat dan daerah dalam Pelaksanaan PN...Oswar Mungkasa
disampaikan oleh Yusrizal Ilyas (Direktur Evaluasi Pendanaan dan Informasi Keuangan Daerah, Direktorat jenderal Perimbangan Keuangan, Kementerian Keuangan) pada Lokakarya Nasional PNPM Mandiri Perkotaan di Jakarta 9-11 Februari 2012
Sinkronisasi dan Optimalisasi Pembiayaan Pembangunan Sanitasi dan Air Minum d...Oswar Mungkasa
disampaikan oleh Dirjen Keuangan Daerah Kemendagri pada Konperensi Sanitasi dan Air Minum Nasional (KSAN) Tahun 2011 bertema Tangani Sanitasi Amankan Air Minum, Jakarta 11-13 Oktober 2011
Inovasi penanggulangan kemiskinan melalui rumah lapad ruhama kab Garutiman ridho
Inovasi penanggulangan kemiskinan melalui rumah lapad ruhama kab Garut, yang perlu perbaikan dalam pelaksanaan melalui optimalisasi koordinasi serta komitmen kolaborasi bersama para pemangku kepentingan.
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganOswar Mungkasa
pembangunan terkesan memanfaatkan tanah pertanian yang ditengarai dapat mengurangi produksi pangan. dengan demikian, dibutuhkan upaya yang masif agar pengalihan lahan pertanian tidak terjadi tanpa pengendalian.
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Oswar Mungkasa
perkotaan mengalami banyak masalah disebabkan demikian intensifnya penggunaan moda kendaraan bermotor. sudah saatnya melirik alternatif lain yang lebih berkelanjutan yaitu moda berjalan kaki dan bersepeda
selama ini skema yang diperkenalkan adalah 3 R (Reuse, Reduce Recycle) kemudian dengan berkembangnya konsep ekonomi sirkuler maka berkembang pula skema lebih baru yang dikenal sebagai upcycling.
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Oswar Mungkasa
The implementation of green infrastructure (GI) in Indonesia accelerated by public awareness of the importance of conservation of natural resources and ecosystems. One of the Indonesian government’s efforts to apply the principles of GI in urban areas in a structured and massive manner is through the Green City Development Program (P2KH) Ministry of Public Works and Public Housing (PUPR). The approach taken is Green Planning and Design, Green Open Space, Green Energy, Green Water, Green Waste, Green Building, Green Transportation, Green Community. The city that is the case study for discussion is Jakarta. Jakarta Smart City, Green Buildings, Urban Agriculture, and Child Friendly Integrated Public Space (RPTRA) are programs that successfully implemented. The implementation GI program easily accepted if based on the community.
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Oswar Mungkasa
artikel ini didasarkan pada kenyataan bahwa tata kelola kolaboratif telah diadopsi dalam hampir seluruh dokumen pebangunan di Indonesia namun dalam kenyataannya masih belum sepenuhnya dapat dilaksanakan. untuk itu, makalah ini mencoba memetakan kondisi yang ada berdasar pada pembelajaran maupun studi kasus pelaksanaan SDGs di indonesia. kemudian memberikan pilihan langkah strategis dalam uaya memperkuat tata kelola kolaboratif di indonesia
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAOswar Mungkasa
oleh Oswar Mungkasa
FGD Daring Optimalisasi Peran, Fungsi dan Pelayanan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP-TAPERA) bagi Penerima Manfaat Paska
Housing and Urban Development Institute
Jakarta, 24 Juni 2020
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...Oswar Mungkasa
disiapkan sebagai bagian dari pertanggungjawaban dan keterbukaan informasi publik
Kolobarasi yang berkelanjutan adalah kunci
mewujudkan Ketahanan Kota Jakarta”
Oswar M. Mungkasa
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaOswar Mungkasa
Collaborative approach in solving issues of Jakarta to build resilience
Oswar Mungkasa (Former Chief Resilient Officer of Jakarta 100 Resilient Cities Program)
Advocacy Forum on Giving Inputs to the Implementation of the New Urban Agenda in Myanmar - CORDAID Yangon, 22nd January 2020
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiOswar Mungkasa
Tulisan ini disiapkan untuk memeriahkan ajang NTU (Nugroho Tri Utomo) Writing Contest for Water and Sanitation 2019 bertema Menuntaskan Akses Sanitasi dan Air Minum Aman Berkelanjutan 2024 yang diselenggarakan oleh Jejaring Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL).
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Penguatan Pemerintahan Desa
1. DIREKTORAT PEMERINTAHAN DESA DAN KELURAHAN
DIREKTORAT JENDERAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
DEPARTEMEN DALAM NEGERI
2. • OTONOMI ASLI
• URS KAB/KOTA DISERAHKAN PENGATURANNYA KEPADA DESA
• TUGAS PEMBANTUAN
• TUGAS – TUGAS LAIN
1. KEWENANGAN MEMUTUSKAN
2. DEMOKRATISASI MSY
3. INISIATIF PRAKARSA
4. SEMUA INSTITUSI BERFUNGSI
5. KEB. LOKAL TERAKOMODIR
6. PRODUK HUKUM TINGGI
3. TUJUAN PEMBERSIHAN SURAT
IMB PASAR IJIN
WISATA JALAN-JALAN KENAL
RUMAH DESA DESA GALIAN C
PEDESAAN KAB/TEPI SUNGAI LAHIR, dsb.
(POSITIVE LIST KEWENANGAN, LIHAT PD
PENGATURAN
TATA PERMENDAGRI NO. 30 TAHUN 2006) PENGELOLAAN
JUMLAH URUSAN YANG DISERAHKAN HUTAN DESA
PEMUKIMAN
TERGANTUNG KESEPAKATAN KAB/KOTA
DGN DESA
PRODUK HUKUM DESA (PERMENDAGRI NO. 29 TAHUN 2006)
SUMBER PENDAPATAN BARU
BIAYA DI KAB/KOTA – DIALIHKAN KE DESA
5. • PENDAPATAN ASLI
• PENDAPATAN SBG AKIBAT PENYERAHAN OTONOMI KAB/KOTA
• BAGIAN DARI PAJAK/RETRIBUSI
• BAGIAN DARI DANA PERIMBANGAN
• BANTUAN PEM. PROP/KAB/KOTA
• PENDAPATAN LAIN
1. PROGRAM LOKAL DIBIAYAI PEMDES
2. BIAYA PENYE. PEMDES
3. KEDUDUKAN KEU. KADES/PERANGKAT
4. MEMBUKA LAPANGAN KERJA
5. PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL
6. PEMBERDAYAAM MSY/PARTISIPASI
6. PENDAPATAN ASLI DESA
PENDAPATAN SBG AKIBAT PENYERAHAN OTONOMI
BAGI HASIL PAJAK DAN RETRIBUSI
BAGIAN DARI DANA PERIMBANGAN KAB/KOTA (10%)
UTK DESA ( ALOKASI DANA DESA )
BANTUAN PEM, PEM PROP / KAB / KOTA
HIBAH DAN BANTUAN PIHAK KETIGA
PINJAMAN, DLL
BIAYA OPERASIONAL 30 %
BIAYA APARATUR
ADD
BELANJA PUBLIK
BELANJA PEMBERDAYAAN MSY
70 %
BIAYA PERBAIKAN SARANA PUBLIK DALAM SKALA KECIL
PENYERTAAN MODAL USAHA MASYARAKAT MELALUI BUMDesa
BIAYA UNTUK PENGADAAN KETAHANAN PANGAN
PERBAIKAN LINGKUNGAN DAN PEMUKIMAN
TEKNOLOGI TEPAT GUNA
PERBAIKAN KESEHATAN DAN PENDIDIKAN
PENGEMBANGAN SOSIAL BUDAYA
DSB YG DIANGGAP PENTING
7. APBDES GAMBARAN RENC. PEMDES SETIAP TAHUN
ANGGARAN YG MENCAKUP SELURUH PEMBIAYAAN
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA
STRUKTUR APBDES
PENERIMAAN :
SISA PERHITUNGAN TAHUN LALU
PENDAPATAN ASLI DAERAH
PENDAPATAN DARI OTONOMI KAB YG DIATUR DESA
BAGI HASIL PAJAK/RETRIBUSI
BAGIAN DARI DANA PERIMBANGAN
BANTUAN PEM. PUSAT/PROP/KAB/KOTA
PENDAPATAN LAIN
PENGELUARAN :
BELANJA APARATUR DAN BPD
BELANJA PEMERINTAHAN
BELANJA BARANG
BELANJA PUBLIK DAN PEMB. MASY.
BELANJA LAIN
8. Dibagi rata I 60%
1. Akumulasi Sisanya 40% dibagi-bagi Desa miskin,
Dana terpencil, partai, pendidikan rendah,
kesehatan, dsb
4. Dana ADD 30% untuk biaya aparatur, operasional,
yg diterima administratif
Desa 70% Belanja Publik dan
Pemberdayaan Masyarakat
8. Perencanaan Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Penggunaan Lembaga Kemasyarakatan
ADD Masyarakat
Tem Kab/Kota
(Pemda – Organisasi Lain)
Tem Fasilitator Kecamatan (Camat
4. BIN - WAS – Masy)
Pelaporan – Administratif
Evaluasi keberhasilan oleh Camat
9. Pasal 27:
Penghasilan tetap dan tunjangan lainnya
Kepala Desa dan Perangakat Desa diatas atau sejajar UMR
Penghasilan Tetap : beban APBD Kab/Kota (DAU)
Tunjangan lainnya : beban APBD Desa
10. PENGISIAN JABATAN SEKDES DARI PNS
• PELAYANAN YANG KONTINIU/JAM-KERJA
• TERTIB ADM. KEUANGAN DAN ORGANISASI
• FASILITASI PERDES, PERT KADES DAN KEPRES
• FASILITASI RENCANA PEMBANGUNAN
• MEMUDAHKAN PENGAWASAN TEKNIS PEMERINTAHAN
• PROGRAM PEMB. KANTOR PEMERINTAHAN DESA
11. Sekdes diisi PNS
Dengan syarat sbb:
Pengetahuan/Pengalaman Teknis
Pemerintahan
Pengetahuan Administrasi dan
Administrasi Keuangan
Pengetahuan Perencanaan dan
Pembangunan
Kemampuan Koordinasi Penyusunan
Peraturan
Memahami SOS BUD
Sekdes PNS diangkat SEKDA a.n. Bupati/Walikota
12. PROGRAM MENGANGKAT SEKDES
YG ADA SEKARANG MENJADI PNS:
Yang sudah jadi Sekdes sebelum
tanggal 15 Oktober 2004 dan
masih menjabat hingga saat ini
Diangkat sesuai Pendidikannya
Tidak lebih berusia 51 tahun
13. 1. Yang tidak memenuhi syarat,
selambat-lambatnya 6 (Enam) Bulan
diberhentikan – diisi dari PNS yang ada
4. Diberi Pesangon : 1 s/d 5 Tahun : 5 Juta
Selebihnya 1 Juta Per Tahun
Beban : APBD
14. 1. LEGISLASI
2. ASPIRASI
3. PENGAWASAN KINERJA
SEBAGAI AKIBAT I DAN II
• MENETAPKAN PERDES
• MEMBAHAS APB DESA – REN BANG
• KADES BERTANGGUNG JAWAB KPD BUPATI MELALUI CAMAT
• KET. PERATANGGUNG-JAWABAN KADES PD BPD
• PENGAWASAN KINERJA KADES
15. BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
KEDUDUKAN UNSUR PENYELENGGARA PEMERINTAHAN DESA
• LEGISLASI (MENETAPKAN PERDES BERSAMA KADES)
FUNGSI • PENAMPUNG DAN PENYALUR ASPIRASI MSY
• PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMDES
WEWENANG BPD (ADA 6) HAK BPD (ADA 2)
SYARAT ANGGOTA:
WAKIL PENDUDUK DESA (KETERWAKILAN WILAYAH,
KETOKOHAN/KEPEMUKAAN/PROFESI)
PENETAPAN ANGGOTA:
DITETAPKAN DENGAN CARA MUSYAWARAH DAN MUFAKAT
JUMLAH:
KEANGGOTAAN 5 – 11 ORANG (SESUAI LUAS WIAYAH, JUMLAH PENDUDUK,
KEMAMPUAN KEUANGAN DESA)
MASA JABATAN:
6 TAHUN (DAPAT DIANGKAT/DIUSULKAN KEMBALI
UNTUK 1 (SATU) KALI MASA JABATAN BERIKUTNYA).
PIMPINAN BPD:
1 ORG KETUA, 1 ORG WAKIL KETUA, 1 ORG SEKRETARIS
HAK ANGGOTA: (ADA 5)
KEWAJIBAN ANGGOTA: (ADA 8)
LARANGAN: (ADA 5)
• QUORUM: 2/3 ANGGOTA HADIR.
RAPAT BPD
• KEPUTUSAN: ½ DARI JUMLAH ANGGOTA YG HADIR + 1.
• DARI APBD-DESA
KEUANGAN
• SESUAI KEMAMPUAN KEUANGAN DESA
16. BADAN
KADES PERMUSYAWARATAN
DAN DESA
PERANGKAT DESA
PROGRAM YG
PROGRAM YG
DIUSULKAN UTK
DIBIAYAI OLEH
DIBIAYAI OLEH
DESA SENDIRI
PEM. ATASNYA
LKMD/LPM LEMBAGA MASYARAKAT
KEMASYARAKATAN
LAIN
17. Perencanaan Pembang. Desa (PPD) = satu kesatuan
dlm perencanaan pembang. Daerah
PPD disusun scr partisipatif oleh PEMDES
melibatkan BPD, Lembaga Kemasy. & Masy
PPD disusun scr partisipatif oleh PEMDES
melibatkan BPD, Lembaga Kemasy. & Masy
PPD disusun scr berjangka meliputi :
RPJMD untuk jangka 5 th ditetapkan dg Perdes
RKP untuk jangka 1 th ditetapkan dg Kep. Kades
Penyusunan PPD didsrkan pd data/informasi yg akurat :
Penyelengg. PEMDES
Organisasi & Tata Kerja PEMDES
Kemampuan keuangan desa & profil desa
Informasi lain berkaitan dg pemberdayaan masy.
Dlm pelaks. PPD dpt dilakukan mll kerjasama
antar desa & kerjasama dg pihak ketiga
18. MEMIMPIN PENYELENGGARAAN PEMDES BERDSRKAN
KEGIATAN YG DITETAPKAN BERSAMA DGN BPD
MENGAJUKAN RENCANA PERATURAN DESA
MENETAPKAN PERATURAN DESA
MENGAJUKAN RENCANA APBDesa
MEMBINA KEHIDUPAN MSY DESA
TUGAS MEMBINA PEREKONOMIAN DESA
PEMDES
MENGKOORDINASIKAN PEMBANGUNAN DESA
SECARA PARTISIPATIF DAN SWADAYA MASYARAKAT
MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN
MENJALIN HUB. KERJA SAMA DGN MITRA PEMDES
PENGEMBANGAN PENDAPATAN DESA
DAN SEBAGAINYA
19. BADAN PERWAKILAN DESA (BPD)
LKMD/LPM
PEMDES PEMBERDAYAAN KESEJAHTERAAN
MELAKUKAN HUB. KELUARGA (PKK)
KOORDINASI DGN APARAT RT/RW
DAN LEMBAGA LAIN
LEMBAGA KEMASYARAKATAN LAINNYA
(KARANG TARUNA, LMBG KEAGAMAAN, DSB)
TOKOH MSY
MERUMUSKAN PROGRAM DAN SKALA PRIORITAS
MEMBINA PARTISIPASI MSY / GOTONG ROYONG MSY
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
PENGAWASAN ATAS PELAKSANAAN
PEMBERDAYAAN MSY
20. BID. LEGISLASI
1. BPD BID. PENAMPUNGAN ASPIRASI
PENGAWASAN KINERJA
MEMBANTU PEMDES DLM MELAKUKAN
2. RT/RW PELAYANAN FUNGSI PEMDES
MEMBERDAYAKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
(KES-PENDIDIKAN-KB-LINGKUNGAN-DSB)
3. PKK PARTISIPASI DAN GOTONG ROYONG KELAURGA
PERUMUSAN PROGRAM, PELAKSANAAN DAN
4. LKMD/LPM PENGAWASAN PROGRAM
5. KARANG TARUNA PEMBERDAYAAN PEMUDA DAN OLAH RAGA
6. LEMBAGA KEMASYARAKATAN LAINNYA
21. PEMERINTAHAN DESA PEMERINTAH DESA DAN BPD
PEMDES KADES DAN PERANGKAT DESA
PERANGKAT DESA
SEKDES PNS DIANGKAT SEKDES A.N. BUPATI
PERANGKAT DESA LAINNYA DIANGKAT OLEH KADES
MATERI YANG PERLU DIATUR THP PERANGKAT DESA
USIA MIN DAN MAX DPT DIANGKAT JADI PERANGKAT DESA
KEWAJIBAN DAN LARANGAN THP PERANGKAT DESA
KEDUDUKAN KEUANGAN
MEKANISME KERJA DAN PERTANGGUNG-JAWABAN
TUGAS DAN WEWENANG SERTA LARANGAN THP KADES
22. “PILKADES” BEBAN APBD KAB/KOTA
6 BULAN SESUDAH ADA PEMBERITAHUAN OLEH
4 BULAN SEBELUM, BPD MEMPROSES PILKADES
DENGAN PEMBENTUKAN PANITIA
PERSYARATAN KADES:
ADA MUATAN LOKAL
YG SUDAH 2 KALI MENJABAT KADES TIDAK BISA DICALONKAN KEMBALI
KEPALA DESA TERPILIH 15 (LIMA BELAS) HARI SESUDAH
DITERIMA BA PEMILIH DITETAPKAN DENGAN KEPUTUSAN PENGESAHAN
15 HARI SETELAH SK HARUS DILANTIK
23. Dilakukan bila sdh ada hambatan dalam
management dan Span of Controll
1. PENGEMBANGAN KRITERIA TEKNIS :
DESA Jumlah Penduduk
Potensi
Sarana dan Prasarana
Pembiayaan
Untuk Indonesia yg ada: - Provinsi
- Kabupaten
Batas desa umumnya memakai Batas Alam.
2. BATAS Byk berubah : - Akibat Alam
DESA - Pemekaran Desa yg tdk jelas
batasnya
TP. ada program Pemetaan Batas Desa: (100 Juta)
KEGIATAN: Inventarisasi dasar hukum, kebiasaan, koordinasi
desa bertetangga, membangun kesepakatan
antar desa membuat patok, sketsa peta
24. PRODUK HUKUM
DESA
Peraturan Desa Otonomi Desa
Peraturan Kepala Desa Peraturan pelaksanaan PERDES
atau ditugaskan Peraturan yang lebih tinggi
Keputusan Kepala Desa
Yang bersifat menetapkan
ASAS :
Tidak bertentangan dengan kepentingan umum
atau perundang-undangan yang lebih tinggi
Uji Publikasi menampung aspirasi masyarakat
Penyusunan Perda oleh Bupati/Walikota
Dimuat dalam Berita Daerah oleh SEKDA
25. MUATAN MATERI PERDA/KDH
• Psl.4 P3 Desa
• Psl.5 Perubahan Status D/K
• Psl.9 Penyerahan kewenangan desa
• Psl.13 Penyusunan Org&Tata kerja Pemdes
• Psl.17 Tata cara pengangkatan Penjabat Kades
• Paragraf 2 psl.208 UU 32/2004 tugas & kewajiban
Kades Perda PP
• Psl.26 Perangkat desa lainnya
• Psl.28 Kedudukan Keu. Kades & Perangkat desa
• Psl.42 BPD (Badan Permusyawaratan Desa)
• Psl.53 Tata cara Pemilihan, pencalonan, pengangkatan,
pelantikan & pemberhentian Kades
• Psl.54 Pilkades Khusus
• Psl.62 Peraturan desa
• Psl.66 Pembangunan desa
• Psl.70 Perolehan pajak dan retribusi
• Psl.72 Sumber pendapatan desa
• Psl.74 APB Desa
• Psl.77 Pengelolaan Keuangan Desa
• Psl.81 Pembentukan & Pengelolaan BUMDES
• Psl.85 Kerjasama antar desa
• Psl.88 Kawasan Perdesaan
• Psl.97 Lembaga Kemasyarakatan
26. PROGRAM NASIONAL
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Pengentasan Kemiskinan:
Sisi Peningkatan Ekonomi:
Ekonomi Mikro, Dana Bergulir, BUMDES, Pasar Desa
Prasrana dan Sarana Pedesaan
Capacity Building perangkat Pemerintahan Desa dan
Lembaga Kemasyarakatan
Pengurangan Beban Pembiayaan Masyarakat:
Kesehatan Kartu Sehat
Pendidikan BOS
Pangan RASKIN
Subsidi Lain yang diubah dgn SLT Bersyarat BLT & SLT
Fasilitasi Sanitasi Air Bersih
Pembangunan Perumahan Rakyat PADAT KARYA
27. Penanganan semua prog. tsb mendukung PPK dan P2KP
sebagai “ PENJURU ” dan memakai Modul ini
PPK Tahun 2006 : 1.704 Kecamatan ( 271Kabupaten )
PPK Tahun 2007 : 2.000 Kecamatan
PPK Tahun 2008 : 3.800 Kecamatan
PPK Tahun 2009 : 3.625 Kecamatan
Saat sekarang pola ini akan diintegrasikan dengan sejumlah
sektor (Dept.) agar semua program pemberdayaan ini dalam
pelaksanaannya searah atau melalui PPK atau P2KP
Program PPK mempunyai prinsip-prinsip:
- Memaksimalkan partisipasi masyarakat
- Transparansi
- Open menu (masyarakat bebas memilih program)
- Kompetisi memperoleh dana
- Desentraslisasi ke tingkat Kecamatan – Desa
- Sederhana dan Implementatif
28. Kewenangan Dalam Penyusunan
dan Pengawasan Perda ttg Desa
PEMERINTAH PROV. : PEMERINTAH KAB/KOTA :
1. Fasilitasi Penyus. 1. Menyusun & menetapkan Perda
Perda Kab/Kota ttg Desa plg lama 1 th sejak
ditetapkan PP 72 Th 2005
2. Pengawasan terhadap
1. Perda wajib dilaporkan kpd Gubernur
Perda Kab/Kota
selaku wakil Pemerintah di daerah,
plg lambat 14 hari setelah ditetapkan
1. Kab/Kota memfasilitasi (pedoman, bimbingan,
supervisi & evaluasi) penyus.
Perdes & Peraturan Kades