SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
1
Disarikan dari
Chapter 2 The CollectiveLeadership Compass: APractice Model for NavigatingComplex Change
Stewarding Sustainability Transformations. An Emerging Theori and Practice of SDG Implementation.
Petra Kuenkel. Springer, Scham, Swiss, 2019.
Pedoman Kepemimpinan Bersama (The Collective Leadership Compass/CLC)
Sebuah Model Praktik Pengendalian Perubahan
Disarikan oleh Oswar Mungkasa
Tujuan dari model praktik (practice model), Pedoman Kepemimpinan Bersama (the
Collective Leadership Compass/CLC), adalah memandu pemimpin dalam mengedepankan upaya
perubahan yang berkelanjutan berupa inisiatif beragam pemangku kepentingan tanpa hirarki,
dan lintas sektor.
Tujuan 17 Agenda 2030, menunjukkkan bahwa kemitraan dan kolaborasi beragam
pemangku kepentingan merupakan penanda penting perubahan berkelanjutan. Pada sistem
kolaborasi yang berjalan baik, beragam pemangku kepentingan menyertakan keahlian, dan
pengalaman tentang pengetahuan tematik masing-masing dan konteks geografisnya. Kemudian
diidentifikasi tantangan utama dan tujuan nyata bersama-sama. Berangkat dari peran saling
melengkapi, kekuatan, dan ketangkasan, mereka menyadari visi yang sama. Pembelajaran
pelaksanaan CLC menunjukkan bahwa CLC telah memperkuat kolaborasi bagi perubahan sistem
dan mendukung kolaborasi beragam pemangku kepentingan yang rumit.
Kepemimpinan Bersama (Collective leadership) dalam konteks perubahan berkelanjutan
adalah kapasitas sekelompok pemimpin yang berkontribusi pada masa depan yang lebih
berkelanjutan melalui bentuk kepemimpinan yang fleksibel dalam mencapai kebaikan bersama.
Intinya adalah kapasitas manusia untuk berdialog dan merubah perbedaan menjadi kemajuan.
Diasumsikan bahwa kesuksesan sistem kolaborasi bergantung pada kemampuan pelaku
menyertakan kekuatan yang memadai ke dalam sistem. Ekosistem kolaborasi dapat hidup pada
berbagai tingkatan dari masyarakat global, mereka dapat bertindihan, beradu, dan kolaborasi
satu sama lain.
Sekelompok pelaku kolaborasi lintas lembaga menunjukkan kepemimpinan bersama
ketika mereka mampu mempercepat perubahan sistemik bagi kebaikan bersama lintas lembaga
dalam kondisi beragam pelaku.
CLC sebagai model praktik bagi perubahan dalam kondisi beragam pemangku
kepentingan yang rumit mempertimbangkan hal berikut
(i) CLC mendukung kesadaran pentingnya proses bersama yang berfokus pada penyelesaian
masalah atau menemukan solusi baru terkait isu tertentu.
2
(ii) CLC sebagai model yang memandu pelaku untuk memberi perhatian terhadap faktor
kemanusiaan yang menggabungkan aspek rasional dan nonrasional dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi inisiatif.
(iii) Pentingnya membahas isukeberlanjutan seringkali terkendala oleh kurangnya waktu untuk
melakukan refleksi bersama antara para pendukung. CLC mendorong baik refleksi
perseorangan maupun bersama.
(iv) CLC sebagai model acuan bagi kolaborasi beragam pemangku kepentingan
memperlihatkan kerumitan tetapi pada saat yang sama lebih praktis dan berorientasi
tindakan nyata.
 Memahami Pedoman Kepemimpinan Bersama (Collective Leadership Compass/CLC)
Sebagai perangkat acuan bagi pemimpin dan pelaku perubahan, pendekatan metodologi
CLC menyarankan perhatian sepenuhnya pada 6 (enam) dimensi kompetensi manusia yang
memperkuat kapasitas pelaku melakukan kolaborasi beragam pemangku kepetingan yang rumit.
Ke enam dimensi dirinci masing-masing dalam3 (tiga) aspek yang menciptakan pola kompetensi
kemanusiaan. Rangkumannya pada Tabel 1.
Tabel 1
Enam Dimensi Kompetensi Manusia dari Collective Leadership Compass
Dimensi Kompetensi terkait Kemanusiaan
Peluang Masa Depan
(Future Possibilities)
Bertanggungjawab dan secara sadar
membentuk kenyataan menuju masa depan
berkelanjutan
Keterikatan
(Engagement)
Menciptakan keterikatan bertahap menuju
terbangunnya sistemkolaborasi efektif
Inovasi
(Innovation)
Menciptakan kebaruan dan menemukan solusi
cerdas
Kemanusiaan
(Humanity)
Menjangkau kemanusiaan satu sama lain, baik
pengalaman bersama maupun sendiri
Kecerdasan Bersama
(Collective Intelligence)
Memanfaatkan perbedaan dan keberagaman
bagi kemajuan berdialog
Keutuhan
(wholeness)
Melihat gambaran besar dan tetap terhubung
dengan kebaikan bersama
Sumber: Kuenkel, 2016
Ke enam dimensi ini bukan merupakan hal baru. Namun, fokus pada cara dimensi ini
terhubung dengan dampak positip terhadap kualitas kolaborasi lah yang baru. CLC digunakan
sebagai alat diagnosa dan bertindak bagi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kolaborasi
inisiatif perubahan. Hal ini membantu pemangku kepentingan dalam mengawal perubahan
3
dengan mengamati pola interaksi kolaboratif yang efektif. Selain itu, memungkinkan juga
mengelola kerumitan secara lebih efektif.
Selain digunakan sebagai cara berfokus pada aspek mental, praktik menunjukkan bahwa
CLC menjadi bermanfaat dalam menggerakkan kelompok yang terbelah oleh ketidakpercayaan
atau persaingan menjadi berkolaborasi dengan baik. Pemimpin juga terbantu untuk
memperhitungkan yang tak terlihat, menanyakan pertanyaan baru, merancang strategi
intervensi proses yang lebih baik dan memandu aksi bersama.
Penerapan CLC dalam inisiatif berkelanjutan yang rumit menunjukkan bahwa ketika ke
enam dimensi diterapkan pada refleksi dan perencanaan proses, maka terwujud pola kolaborasi
yang lebih baik. Lebih banyak masyarakat hadir, konflik bisa diselesaikan dengan pengakuan
adanya perbedaan, dan umumnya kolaborasi menuju hasil yang lebih baik dalam waktu singkat.
Rangkumannya pada Tabel 2
Tabel 2
Tingkatan Penerapan dari Panduan Kepemimpinan Bersama (CLC)
Pandangan Penerapan Keperluan
Memperkuat kompetensi
kepemimpinan perorangan
bagi kolaborasi
Menilai sendiri; identifikasi
wilayah pengembangan;
rencana pegembangan
perorangan, pedoman
pelatihan
Memperkuat kapabilitas
kepemimpinan perorangan
terpadu dan kapasitas
memimpin bersama dengan
lainnya; meningkatkan
kehebatan sendiri dalam
menciptakan wadah
kolaborasi.
Pemberdayaan kelompok
aksi kolaboratif
Penilaian kelompok;
identifikasi wilayah
perbaikan; refleksi tim;
definisi wilayah fokus;
rencana aksi; panduan
pelatihan tim; rencana
pertemuan
Memperkuat kehebatan
kelompok inti berkolaborasi;
memokuskan kembali
kelompok inti pada isu
berkelanjutan; meningkatkan
kesadaran antarmuka antara
keterampilan ringan dan
berat; memperbaiki dampak
rencana aksi
Membangun komunitas bagi
perubahan
Penilaian dan penilaian
sendiri dari sistem
kolaborasi; rencana aksi
bersama; rencana
pertemuan; lokakarya dan
kegiatan kolaborasi;
pemantauan kualitas
Melibatkan organisasi/dinas/
jejaring lintas sektor/inisiatif
dalam mengawal perubahan
yang rumit bagi tujuan
berkelanjutan; memperbaiki
hasil kolaborasi; memperkuat
aksi kolaboratif;
4
kolaborasi; penilaian
kemajuan.
meningkatkan dampak
kolaboratif.
Sumber: Kuenkel, 2019.
 Ringkasan Dimensi Panduan (Compass).
Upaya perubahan yang rumit (complex) dimulai dengan mempertimbangkan peluang masa
depan. Setiap orang merasakan masa depan yang menjanjikan dan mulai membangun visi masa
depan. Berjalannya waktu, peluang tersebut bertumbuh menjadi inisiatif perubahan yang lebih
tertata atau bahkan menjadi sebuah gerakan.
Dimensi ‘peluang masa depan (future possibilities)’ mengacu pada kompetensi manusia
untuk bertanggungjawab dan secara sadar membentuk kenyataan menuju masa depan
berkelanjutan. Namun, bahkan visi terkait perubahan paling hebat pun menjadi sia-sia tanpa
dukungan pemangku kepentingan yang siap bertindak. Pengaturan beragam pelaku yang efektif
membutuhkan keterlibatan berbagai pemangku kepentingan baik yang kuat maupun yang lemah
termasuk yang mempengaruhi dan terpengaruh. Proses pelibatan pemangku kepentingan berarti
menciptakan rasa percaya dan kepaduan (kohesi), memperkuat keterhubungan jejaring, dan
menumbuhkan tindakan bersama yang mengarah pada hasil nyata.
Dimensi ‘keterikatan (engagement)’ mengacu pada kompetensi manusia untuk menciptakan
keterlibatan bertahap menuju ekosistem kolaborasi efektif. Namun, jika kebaruan tidak menjadi
bagian dari sistem kolaborasi, proses mungkin tidak bergerak maju tetapi malah hanya
mengulang tindakan dan perilaku saat ini. Meskipun belajar dari masa lalu itu penting, namun
pemimpin sewajarnya dapat menciptakan berbagai variasi dari solusi saat ini. Dimensi ‘inovasi
(innovation) mengacu pada kompetensi manusia untuk menciptakan kebaruan dan menemukan
solusi cerdas. Namun, inovasi yang tidak mempertimbangkan kemanusiaan dapat
mengakibatkan lingkungan yang tidak aman.
Kesadaran tentang sejarah kemanusiaan mempengaruhi cara pandang baik perorangan
maupun bersama. Sistem kolaborasi dapat mengarahkan menuju solusi yang bermanfaat ketika
terwujud saling menghormati dan pengakuan atas nilai hakiki semua orang, tanpa membedakan
perbedaan pandangan.
Dimensi ‘kemanusiaan (humanity)’ mengacu pada kemampuan setiap orang untuk
terhubung dengan kompetensi manusia masing-masing yang unik. Peningkatan kesadaran,
bagaimanapun, membutuhkan pertukaran satu sama lain terkait tindakan yang akan diambil.
Sudah jelas bahwa kehidupan tumbuh subur dalam keberagaman, demikian pula kebersamaan
manusia. Kerangka kerja, yang berakar dalam dialog antara manusia, adalah penting dalam
kolaborasi beragam pemangku kepentingan.
Dimensi ‘kecerdasan bersama (collective intelligence)’ mengacu pada kompetensi manusia
untuk memanfaatkan perbedaan bagi kemajuan. Seluruh gerakan berkelanjutan perlu dilekatkan
pada kemampuan manusia untuk merasakan keutuhan. Ketika pemimpin dapat menjaga jarak
dari situasi apapun, biasanya mereka dapat bergerak ke arah pemikiran baru, lebih dapat
5
memahami kepaduan situasi. Pemimpin sering dilatih untuk fokus pada bagian kecil dari kisah
besar, atau terbatas pada keahliannya saja.
Dimensi ‘keutuhan (wholeness)’ mengacu pada kompetensi untuk melihat gambaran besar
dan tetap terhubung dengan kebaikan bersama. Gambar berikut membantu menjelaskan
konstelasi dimensi dan sub dimensi.
Gambar 1
Pedoman Kepemimpinan Bersama (the Collective eadership Compass)
Dalamrangka menguji keterkaitan enam dimensi kompetensi dan kefektifan model, telah
dilaksanakan sebuah penelitian kuantitatif mengikutsertakan praktisi dari inisiatif kolaborasi
beragam pemangku kepentingan, baik lokal maupun internasional. Pada tahun 2011 dan 2012,
penulis mewawancarai 30 praktisi berkelanjutan atau pihak yang terlbat dalam inisiatif
kolaboratif.
6
Adapun ringkasan pemikiran hasil wawancara dipadukan dalam model praktik. Para
responden menggambarkan kesuksesan dalam inisiatifnya bergantung pada pemanfaatan
strategi berikut:
1. Membina saling percaya melalui penghargaan perbedaan, bersatu menghadapi masa
depan, dan menemukan titik temu. Hal ini mirip dengan pentingnya memperkuat
kompetensi manusia dari dimensi kemanusiaan (humanity) dan peluang masa depan
(future possibilities).
2. Memodelkan proses perubahan bertahap melalui pelibatan bertahap pemangku
kepentingan dan berfokus pada hasil bersama dan memastikan aliran komunikasi yang
baik. Hal ini mirip pentingnya memperkuat kompetensi manusia dari dimensi keterikatan
(engagement) dan kecerdasan bersama (collective intelligence).
3. Keterhubungan yang menghidupkan (invigorating connectivity) melalui pengembangan
jejaring perseorangan yang bertumbuh kedalam gerakan perubahan yang saling
berhubungan, sebagai sumbangan pada kebaikan bersama. Hal ini mirip dengan
pentingnya memperkuat kompetensi manusia dari dimensi keterikatan (engagement)
dan keutuhan (wholeness).
4. Menciptakan pola daya hidup melalui tindakan kolaboratif yang saling mendukung dan
memastikan proses kolaboratif terkendali dengan aturan yang disepakati dan cara yang
kreatif dan kapasitas belajar dan adaptasi yang cepat. Hal ini mirip pentingnya
memperkuat kompetensi manusia dari dimensi inovasi dan keutuhan (wholeness).
 Gagasan Awal Model Praktik
CLC telah dikembangkan bertahun-tahun setelah perencanaan dan evaluasi inisiatif
kolaborasi beragam pemangku kepentingan yang rumit dan mengamati pembuat perbedaan
antara keberhasilan dan kegagalan. Hal ini diinspirasi oleh teori sistem dan literatur
kepemimpinan, contohnya, pengetahuan dibentuk oleh para pionir pemikiran baru tentang
kepemimpinan dan perilaku organisasi.
Keseluruhannya didasari teori utama tentang cara evolusi manusia, sistem kerja alamiah,
seperti juga kerumitan dan kekacauan membentuk dunia. Latar belakang konseptual menguji
interaksi manusia maupun alam, interaksi sistem dan manusia, dan banyak lagi. Pemikiran ini
diterapkan dalam enam dimensi compass.
Bagian berikut menggambarkan pemikiran konseptual yang sangat berpengaruh pada CLC,
sepanjang awal pengembangnnya sebagai hasil dari identifikasi faktor kesuksesan dalam
kolaborasi beragam pemangku kepentingan antara tahun 2007 dan 2010.
 Membentuk Masa Depan
Kolaborasi beragam pemangku kepentingan merupakan cara membentuk sementara,
sistemberorientasi tujuan dari interaksi manusia. Disebabkan sifatnya yang sementara, dan
7
struktur yang luwes, kolaborasi beragam pemangku kepentingan dipandang sebagai katalis
timbulnya cara baru membentuk masa depan secara bersama.
Peter Senge menyatakan bahwa dasar kepemimpinan adalah ‘belajar membentuk masa
depan. Kepemimpinan ada ketika masyarakat tidak lagi menjadi korban keadaan, tetapi
berpartisipasi dalam menciptakan keadaan baru’.
Dalamwaktu yang lama, kepemimpinan telah dianggapsebagaikapasitas perseorangan.
Namun, cara pandang ini berubah sebagai hasil riset yang melihat kepemimpinan sebagai
kompetensi dari kebersamaan seperti tim, kelompok inti inisiatif kolaborasi beragam
pemangku kepentingan, atau kelompok kepemimpinan senior dari perusahaan.
Peter Senge memahami bahwa kepemimpinan adalah kapasitas komunitas manusia
untuk membentuk masa depannya dan khususnya untuk mempertahankan proses
perubahan. Dimensi peluang masa depan didasari hasil kerja Senge, literatur tambahan
tentang kepemimpinan, dan pengalaman pribadi bahwa masyarakat ditarik menuju peluang
membuat perbedaan. Kompetensi manusia dari dimensi peluang masa depan mencakup
aspek seperti orientasi masa depan, pemberdayaan, dan ketegasan yang dapat memperkuat
atau memperbaiki sistem kolaborasi.
Tabel Tiga
Dimensi dan Aspek Panduan Kepemimpinan Bersama (CLC)
Dimensi Aspek Contoh Lingkup Perwujudan
PeluangMasa depan
Kompetensi
Bertanggungjawab dan secara
sadarmembentukkenyataan
menuju masa depan
berkelanjutan
Orientasi Masa Depan
Sorotan
Cara berfokuspada peluang
atau kesempatan dan
pendorong perubahan menjadi
lebih baik
Semangatkewirausahaan;
Mencari kemungkinan;
Pandanganmasa depanpositif;
Fokuspada potensi;
Orientsi solusi;Visi jelas;
Penetapantujuan;Semangat
perubahan;Sikapperubahan
terusmenerus;Keinginan
memimpin;Keterbukaan
terhadapperubahan.
Pemberdayaan
Sorotan
Cara menginspirasi,memberi
hak,dan membangkitkan
semangatdan pilihan
perubahan
Menginspirasi diri sendiridan
orang lain;membangkitkan
semangatperubahan;merubah
cara pandang;meningkatkan
kapasitas;kemandirian;
bertanggungjawab;
memperkuatorganisasi,
kapasitas,penyerahan
tanggungjawab.
Ketegasan
Sorotan
Mengambil sikap;
melaksanakan;menyelesaikan
tugas; perencanaanteliti;
8
Dimensi Aspek Contoh Lingkup Perwujudan
Cara mencapai,fokus,
melaksanakan dan mengukur
kemajuan
pengelolaankegiatan
berkualitastinggi;orientasi
target;disiplin;handal;
bertanggungjawab;ukuran
keberhasilan;komitmen;
keinginanmengelola;kejelasan
fokus;sabar;kegigihan;
pengambilankeputusan;
Keterikatan
Kompetensi
Menciptakan keterikatan
bertahap menuju terbangunnya
sistem kolaborasiefektif
Kualitas Proses
Sorotan
Cara membangun keterikatan
bertahap dan terstruktur
Keterikatan terstruktursecara
bertahap;kejelasanpetajalan;
kehandalan;keterbukaan;
keterlibatanpemangku
kepentingan;perhatianpada
proses;perhatianpada
kebutuhan;membangun
kepercayaan;membangun
kemitraan;rancanganproses
berkualitas tinggi;komunikasi
berkualitastinggi.
Keterhubungan
Sorotan
Cara mempercepatkohesidan
membangun jejaring
Menciptakanjejaring;
membangunkemitraan;
keterhubungandengan
beragampelaku,membangun
kohesi;mempercepat
identifikasi;mengembangkan
komunitas;mengamati
koherensi;
Aksi Bersama
Sorotan
Cara mendorong pelaksanaan
bersama dan menyampaikan
hasil
Pengaturanpelaksanaan
bersama;penyampaianhasil;
membantu
pertanggungjawabanbersama;
mempercepatperjanjian;
mengembangkan konsensus;
perhatianpadadampak
bersama;merayakan
kesuksesan;orientasihasil;
fokuspadahasil;mencapai
kesepakatan;pelaksanaan
bersama;menciptakancara
penyediaan,tatakelola,dan
koordinasi
Inovasi
Kompetensi
Menciptakan kebaruandan
menemukan solusicerdas
Kreativitas
Sorotan
Cara memelihara sumberdaya
energi kreatif,dan
mengembangkan idebersama
Memeliharasumberdayaenergi
kreatif;fokuspadasemangat;
membawaide baru,penemuan,
menemukansolusi kreatif;
pengejaranmimpi;menciptakan
9
Dimensi Aspek Contoh Lingkup Perwujudan
waktudan ruang bagi
pembangkitanide bersama;
senang;bermain-main;cara
baru; berhubunganinformal;
interaksi informal;keterbukaan
terhadapide baru;
mengagendakanpengakhiran
waktubaikperoranganmaupun
bersama.
Kesempurnaan
Sorotan
Cara mengejarpenguasaan
materi dan pengetahuan
Berusahasempurna;
penyediaanberkualitastinggi;
perhatianpadarincian;
perbaikanterusmenerus;
peningkatanpengetahuan;
pengakuankeragamankeahlian;
orientasi pelayanan;pertukaran
pengetahuandan praktek
unggulan;belajardari ahlinya;
membimbing
Kelincahan
Sorotan
Cara bergerakmelalui krisis,
tetap terbuka bagiperubahan
dan menumbuhkan
kemampuan mengambilresiko
Keterbukaanterhadap
perubahan;kelenturan;
kesiapanberusahake dalam
ketidakpastian;mengambil
resiko;kesiapanmenanam
modal;melihatkendalasebagai
peluang;bersikappenemudan
petualang;bergerakdi luarzona
nyaman;melampaui batas;
kerendahanhati;pengelolaan
krisisberorientasi
pembelajaran;beradaptasi
cepatterhadapsituasi baru;
berketahanan
Kemanusiaan
Kompetensi
mencapaikemanusiaan satu
sama lain
Perhatian
Sorotan
Cara memperdalamkesadaran
terhadap kenyataan dalam
seluruh aspek
Refleksi sendiri;keheningan;
refleksi bersama;evaluasi
mendalamterhadap
pengalaman;wawasan,
mengamati;keterhubungan
dengankisahlainnya;
bersyukur;kesadaranbertingkat
(merenungsambal bertindak),
mencari makna;mencari
koherensi;kesadaranakanrasa
takut;mencari di luar
kenyataan;menguasai pikiran
10
Dimensi Aspek Contoh Lingkup Perwujudan
Keseimbangan
Sorotan
Cara memadukan aspirasi
pribadidan profesional
Keseimbanganantara
kepentinganpribadi dan
kehidupanprofesional;
perhatianpadahubungan
pribadi;perhatianpadatujuan
hidupdanspiritualitas;
pengetahuanbekerjadengan
baik;menemukanirama
optimal;budidayapembaruan
Empati
Sorotan
Cara merangkulpandangan
orang lain dan membuka pintu
rekonsiliasi
Memasuki pandangan
seseorang;perhatianpada
kemanusiaan;rekonsiliasi;
mendengarkankisahdibalik
kesulitanuntukmemhami
situasi;memberi penghargaan;
tindakanberdasarcintadan
kasihsayang;menghargai
Kecerdasan Bersama
Kompetensi
memanfaatkan perbedaan dan
keragaman untukkemajuan
berdialog
Kualitas Dialog
Sorotan
Cara mengikutistrukturdan
kualitaspercakapan
Perhatianpadakualitas
percakapan;kesadaran
terhadappolakomunikasi;
mendengarkan;praktikdialog
yang hidup;menciptakan
lingkunganberpikir;
penyelidikan;memadukan
pandanganberbeda;
menciptakanpengaturandialog
membangun;memperkuat
percakapanbermakna;
menyeimbangkanpemberian
saran dan penyelidikan
Keragaman
Sorotan
Cara mendukung keragaman
pemikiran,cara pandang,
latarbelakang dan pengalaman
Menghargai perbedaan;
mendorongdanmendukung
keragamanpandangan,
pendapat,latarbelakang,dan
pengalaman;mengelolakonflik
denganbaik;mendengarkan
sebelumbertindak;menunda
pertimbangan;berkeinginan
mempertemukanperbedaan
dan kesulitan;
ketidakberdayaan;melihat
perlawanansebagai niat
meluruskan
Pembelajaranberulang
Sorotan
Inventarisasi berkala(pribadi
dan professional);
mengembangkansiklusrefleksi
11
Dimensi Aspek Contoh Lingkup Perwujudan
Cara mengembangkan siklus
refleksi sampaitindakan
sampai tindakan;menyesuaikan
strategi;menciptakanruang
belajar;inventarisasi berkala
kehidupandan/ataukemajuan;
merubahkegagalanmenjadi
kemajuan;mengembangkan
strukturpembelajaran;evaluasi
dampak;mengaturmekanisme
umpanbalik;evaluasi
Keutuhan
Kompetensi
Melihat gambaran besardan
tetap terhubung dengan
kebaikan bersama
Kontekstualitas
Sorotan
Cara berhubungan dengan
situasiyang lebih luas
Mempertimbangkansituasi
lebihluas;pandangan sistemik;
mencari secara aktif
perkembangandan
kecenderungan;kemampuan
memperolehpandangan;
melihatgambaranluas;
keterbukaanmemahami
interaksi berbagai tingkatan;
menangkapnilai dasar;
kemampuanmerasakan
keperluandalamsituasi
tertentu;tanggapterhadap
kebutuhanlebihbesarbaik
organisasi,sistemkerjasama,
masyarakatdan dunia.
Saling Mendukung
Sorotan
Cara saling memperkuatsatu
sama lain
Menghargai;memberikandan
memperolehdukungan;
memperkuatkekuatansendiri
dan orang lain;menyimak
tingkatenergi;menyimak
kemampuansendiri;
mendukungkemampuanorang
lain;mencari keterhubungan
lebihdalam;kemampuan
memperbaharui keindahan
lokasi;merasakan
keterhubungandengan
kekuatankehidupanyanglebih
dalam.
Kontribusi
Sorotan
Cara memanfaatkan
kemampuan dasar,aset,dan
kapasitasmembuatperbedaan
menuju masa depan
berkelanjutan
Terinspirasi olehmakna;
berkeinginanmembuat
perbedaan;mengetahui
kekuatanseseorang;mengejar
kontribusi khusus;mengikuti
panggilan;memberi perhatian
pada kemampuanseseorang
12
Dimensi Aspek Contoh Lingkup Perwujudan
memurnikanmiliknyasendiri
dan sebuahsistemkontribusi
pada sebuahdunia
berkelanjutan;fokuspada
kebaikanbersama.
Sumber: Kuenkel,2019.
 Merancang Bersama Perubahan (Co-designing Change)
Literatur kerjasama dan kepemimpinan menunjukkan pentingnya partisipasi sebagai
cara meningkatkan kemampuan masyarakat dalambertindak. Pemahaman ini penting untuk
menghadapi tantangan keberlanjutan global. Contoh bagus untuk hal ini adalah konsep
menciptakan nilai bersama.
Kolaborasi beragam pemangku kepentingan tidak hanya menciptakan manfaat
pembelajaran bagi pemerintah dan swasta tetapi juga menghemat biaya dan waktu.
Penghematan ini terjadi karena tindakan menjadi mudah ketika masyarakat menjadi bagian
dari pembentukan masa depannya.
Memadukan pemikiran ini dengan pembelajaran pribadi tentang pentingnya keterikatan
secara bertahap dalam pengelolaan perubahan menjadikan perlunya mendefinisikan
dimensi keterikatan. Aspek seperti kualitas proses, keterhubungan, dan tindakan bersama
adalah penting untuk memperkuat atau memperbaiki sistem kolaborasi.
 Menemukan Jalur Baru
Jaworski (1996) menyatakan bahwa wilayah kepemimpinan yang lebih mendalam
adalah ‘mendengarkan’ bersama tentang keinginan yang mengemuka di dunia, dan
mempunyai keberanian melakukan apapun yang diperlukan’ (Kuenkel, 2019).
Scharmer (2007) kemudian mengembangkan ide ini menjadi konsep Teori U, yang
intinya dibangun pada kapasitas sekelompok orang untuk mengubah struktur perhatiannya
dan selanjutnya pola kebersamaan pemikiran dan tindakan (Kuenkel, 2019)
Ketika perseorangan dan kelompok memikul tanggungjawab yang lebih besar dalam
inisiatifperubahan beragampemangku kepentingan yang rumit, kapasitas inimenumbuhkan
daya cipta bersama. Keseluruhan penelitian dan praktik telah memunculkan pendekatan
‘Pemikiran Rancangan’ (design thinking), sebuah metodologi yang melibatkan dengan
sengaja sebuah kebersamaan dalam menghasilkan kebaruan.
Metodologi berfokus pada keragaman pemikiran melalui pemaduan faktor manusia,
bisnis, dan teknologi seperti juga beragam tingkatan keahlian ke dalam sebuah proses
interaktif dari penciptaan ide, prototipe, dan perbaikan berulang-ulang.
 Pola Aksi Jejaring
Sistem alam termasuk manusia terhubung melalui pola hubungan teratur sebagai
jejaring, disertai komunikasi internal terus menerus. Kolaborasi beragam pemangku
13
kepentingan dapat dipahami sebagai aksi jejaring yang mengenali perbedaan kekuatan
antara para pelaku dan bukan hubungan berjenjang. Sebagai akibatnya, struktur pendukung
kreasi bersama akan terdiri dari sebuah jejaring para pelaku, dengan perbedaan kekuatan,
keahlian, pengalaman, dan pengaruh.
Dalampraktik, sistemkolaborasi fungsional sepertinya muncul ketika identitas bersama
telah terbentuk dalam konteks pola dukungan satu sama lain.
Keenam dimensi mungkin dikonsepkan sebagai pusat perhatian, sama halnya
menggambarkan keutuhan dengan aspek kontekstualitas, dukungan satu sama lain, dan
kontribusi yang memperkuat atau memperbaiki sistem kolaborasi.
 Dari Praktik ke Teori
Peninjauan literatur awal telah menunjukkan kapasitas manusia secara sadar bertindak
dan merefleksi secara bersama. Sementara dalam buku ini disampaikan bahwa kolaborasi
beragam pemangku kepentingan dalamagenda berkelanjutan global dan pelaksanaan SDGs
membutuhkan banyak pelaku yang memahami dengan baik dalam memanfaatkan
kapasitasnya bagi reflleksi bersama dan selanjutnya tindakan bersama yang lebih baik.
CLC menyarankan cara membangun kapasitas, dengan menghadirkan ke enam dimensi
dalam proses perubahan kolaboratif yang rumit sepanjang waktu. Meskipun dimensi bukan
baru, namun yang baru adalah memberi perhatian pada kehadiran kerjasama sebagai pola
berhubungan dalam mendiagnosa dan merencanakan perubahan dalam keadaan
transformasi berkelanjutan yang melibatkan beragam pelaku. Dalam praktik, hal ini
mempunyai dampak positip terhadap kualitas kolaborasi.

More Related Content

What's hot

Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Makalah perencanaan strategis [lengkap]Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Makalah perencanaan strategis [lengkap]Fajar Jabrik
 
Tipe tipe model kebijakan
Tipe tipe model kebijakanTipe tipe model kebijakan
Tipe tipe model kebijakanNuzulul Putri
 
Evaluasi Formatif dan Sumatif
Evaluasi Formatif dan SumatifEvaluasi Formatif dan Sumatif
Evaluasi Formatif dan SumatifMuhammad Bahrudin
 
Data Dasar Perencanaan Pendidikan
Data Dasar Perencanaan PendidikanData Dasar Perencanaan Pendidikan
Data Dasar Perencanaan PendidikanAdy Setiawan
 
Modul 4.2 Teknik dan Kriteria dalam Analisis Kebijakan
Modul 4.2 Teknik dan Kriteria dalam Analisis KebijakanModul 4.2 Teknik dan Kriteria dalam Analisis Kebijakan
Modul 4.2 Teknik dan Kriteria dalam Analisis Kebijakanunitpublikasi
 
Pelaksanaan dan Pengendalian serta Evaluasi Kinerja Kebijakan
Pelaksanaan dan Pengendalian serta Evaluasi Kinerja Kebijakan Pelaksanaan dan Pengendalian serta Evaluasi Kinerja Kebijakan
Pelaksanaan dan Pengendalian serta Evaluasi Kinerja Kebijakan Dadang Solihin
 
Pemberdayaan masyarakat desa
Pemberdayaan masyarakat desaPemberdayaan masyarakat desa
Pemberdayaan masyarakat desaEka Saputra
 
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikAgenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikTri Widodo W. UTOMO
 
Metode Penelitian Kuantitatif
Metode Penelitian KuantitatifMetode Penelitian Kuantitatif
Metode Penelitian KuantitatifSiti Sahati
 
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...Dadang Solihin
 
Power point perencanaan
Power point perencanaanPower point perencanaan
Power point perencanaanYaumil Fajri
 
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...Dadang Solihin
 
Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanQiu El Fahmi
 
pengorganisasian organisasi publik
pengorganisasian organisasi publikpengorganisasian organisasi publik
pengorganisasian organisasi publikFrans Dione
 
Partisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakatPartisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakatabu hanafie
 
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan KeputusanPemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan KeputusanTri Widodo W. UTOMO
 
PPT Rancangan penelitian kuantitatif
PPT Rancangan penelitian kuantitatifPPT Rancangan penelitian kuantitatif
PPT Rancangan penelitian kuantitatifNona Zesifa
 

What's hot (20)

Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Makalah perencanaan strategis [lengkap]Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Makalah perencanaan strategis [lengkap]
 
Tipe tipe model kebijakan
Tipe tipe model kebijakanTipe tipe model kebijakan
Tipe tipe model kebijakan
 
Evaluasi Formatif dan Sumatif
Evaluasi Formatif dan SumatifEvaluasi Formatif dan Sumatif
Evaluasi Formatif dan Sumatif
 
Data Dasar Perencanaan Pendidikan
Data Dasar Perencanaan PendidikanData Dasar Perencanaan Pendidikan
Data Dasar Perencanaan Pendidikan
 
Modul 4.2 Teknik dan Kriteria dalam Analisis Kebijakan
Modul 4.2 Teknik dan Kriteria dalam Analisis KebijakanModul 4.2 Teknik dan Kriteria dalam Analisis Kebijakan
Modul 4.2 Teknik dan Kriteria dalam Analisis Kebijakan
 
Pelaksanaan dan Pengendalian serta Evaluasi Kinerja Kebijakan
Pelaksanaan dan Pengendalian serta Evaluasi Kinerja Kebijakan Pelaksanaan dan Pengendalian serta Evaluasi Kinerja Kebijakan
Pelaksanaan dan Pengendalian serta Evaluasi Kinerja Kebijakan
 
Pemberdayaan masyarakat desa
Pemberdayaan masyarakat desaPemberdayaan masyarakat desa
Pemberdayaan masyarakat desa
 
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikAgenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
 
Metode Penelitian Kuantitatif
Metode Penelitian KuantitatifMetode Penelitian Kuantitatif
Metode Penelitian Kuantitatif
 
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
 
Formulasi kebijakan
Formulasi kebijakanFormulasi kebijakan
Formulasi kebijakan
 
Power point perencanaan
Power point perencanaanPower point perencanaan
Power point perencanaan
 
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
 
Analisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan PublikAnalisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan Publik
 
Isu isu strategis dan agenda pembangunan rt rpjmn 2020-2024
Isu isu strategis dan agenda pembangunan rt rpjmn 2020-2024Isu isu strategis dan agenda pembangunan rt rpjmn 2020-2024
Isu isu strategis dan agenda pembangunan rt rpjmn 2020-2024
 
Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunan
 
pengorganisasian organisasi publik
pengorganisasian organisasi publikpengorganisasian organisasi publik
pengorganisasian organisasi publik
 
Partisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakatPartisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakat
 
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan KeputusanPemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
 
PPT Rancangan penelitian kuantitatif
PPT Rancangan penelitian kuantitatifPPT Rancangan penelitian kuantitatif
PPT Rancangan penelitian kuantitatif
 

Similar to Pedoman kepemimpinan bersama

Tugas3 ahmad fahrur rozikin 4520210053_developing interpersonal skills
Tugas3 ahmad fahrur rozikin 4520210053_developing interpersonal skillsTugas3 ahmad fahrur rozikin 4520210053_developing interpersonal skills
Tugas3 ahmad fahrur rozikin 4520210053_developing interpersonal skillsAhmadFahrurRozikin
 
Tugas 3_Interpersonal Skill B_4520210017_Jessica Marta Ulina
Tugas 3_Interpersonal Skill B_4520210017_Jessica Marta UlinaTugas 3_Interpersonal Skill B_4520210017_Jessica Marta Ulina
Tugas 3_Interpersonal Skill B_4520210017_Jessica Marta Ulinajessicamrt24
 
Developing interpersonal skills: a micro skills approach
Developing interpersonal skills: a micro skills approachDeveloping interpersonal skills: a micro skills approach
Developing interpersonal skills: a micro skills approachBagasDwi27
 
Kb 4 pengorganisasian komunitas
Kb 4   pengorganisasian komunitasKb 4   pengorganisasian komunitas
Kb 4 pengorganisasian komunitaspjj_kemenkes
 
Indah Permatasari 4520210069 developing_interpersonalskills
Indah Permatasari 4520210069 developing_interpersonalskillsIndah Permatasari 4520210069 developing_interpersonalskills
Indah Permatasari 4520210069 developing_interpersonalskillsIndahPermata52
 
Developing interpersonal skills a micro skills approach 4520210014-muhammad ...
Developing interpersonal skills  a micro skills approach 4520210014-muhammad ...Developing interpersonal skills  a micro skills approach 4520210014-muhammad ...
Developing interpersonal skills a micro skills approach 4520210014-muhammad ...MuhammadAldiansyah22
 
Tot Community Development
Tot Community DevelopmentTot Community Development
Tot Community DevelopmentAri Raharjo
 
_koordinasi-kolaborasi-dan-jejaring-kerja.pdf
_koordinasi-kolaborasi-dan-jejaring-kerja.pdf_koordinasi-kolaborasi-dan-jejaring-kerja.pdf
_koordinasi-kolaborasi-dan-jejaring-kerja.pdfEliNurlaeli7
 
10-1108_JSMA-09-2020-0253.af.id.pdf
10-1108_JSMA-09-2020-0253.af.id.pdf10-1108_JSMA-09-2020-0253.af.id.pdf
10-1108_JSMA-09-2020-0253.af.id.pdfikhsanilham
 
10-1108_JSMA-09-2020-0253.af.id.pdf
10-1108_JSMA-09-2020-0253.af.id.pdf10-1108_JSMA-09-2020-0253.af.id.pdf
10-1108_JSMA-09-2020-0253.af.id.pdfikhsanilham
 
Presentasi STLO_scdssfdfdfdvddfdfdfdfdfdfdfdf
Presentasi STLO_scdssfdfdfdvddfdfdfdfdfdfdfdfPresentasi STLO_scdssfdfdfdvddfdfdfdfdfdfdfdf
Presentasi STLO_scdssfdfdfdvddfdfdfdfdfdfdfdftakdir12
 
Developing interpersonal skills a micro skills approach shaka mutaqin 4520210060
Developing interpersonal skills a micro skills approach shaka mutaqin 4520210060Developing interpersonal skills a micro skills approach shaka mutaqin 4520210060
Developing interpersonal skills a micro skills approach shaka mutaqin 4520210060ShakaMutaqin
 
Developing Interpersonal Skill_Tugas 3_Interpersonal Skill_B_Nabil Fahlevi Ab...
Developing Interpersonal Skill_Tugas 3_Interpersonal Skill_B_Nabil Fahlevi Ab...Developing Interpersonal Skill_Tugas 3_Interpersonal Skill_B_Nabil Fahlevi Ab...
Developing Interpersonal Skill_Tugas 3_Interpersonal Skill_B_Nabil Fahlevi Ab...Universitas Pancasila
 
Manajemen strategi kepemimpinan
Manajemen strategi kepemimpinanManajemen strategi kepemimpinan
Manajemen strategi kepemimpinanvitalfrans
 
DEVELOPING INTERPERSONAL SKILLS: A micro-skills approach BY SYAHRANI ADRIANTY...
DEVELOPING INTERPERSONAL SKILLS: A micro-skills approach BY SYAHRANI ADRIANTY...DEVELOPING INTERPERSONAL SKILLS: A micro-skills approach BY SYAHRANI ADRIANTY...
DEVELOPING INTERPERSONAL SKILLS: A micro-skills approach BY SYAHRANI ADRIANTY...SyahraniAdrianty
 
Pembangunan, Perubahan Sosial Dan Inovasi Pendidikan-Perkembangan Peserta Didik
Pembangunan, Perubahan Sosial  Dan Inovasi Pendidikan-Perkembangan Peserta DidikPembangunan, Perubahan Sosial  Dan Inovasi Pendidikan-Perkembangan Peserta Didik
Pembangunan, Perubahan Sosial Dan Inovasi Pendidikan-Perkembangan Peserta DidikIrma Fitriani
 
Organization Development for human capital
Organization Development for human capitalOrganization Development for human capital
Organization Development for human capitalSetiono Winardi
 

Similar to Pedoman kepemimpinan bersama (20)

Tugas3 ahmad fahrur rozikin 4520210053_developing interpersonal skills
Tugas3 ahmad fahrur rozikin 4520210053_developing interpersonal skillsTugas3 ahmad fahrur rozikin 4520210053_developing interpersonal skills
Tugas3 ahmad fahrur rozikin 4520210053_developing interpersonal skills
 
Kemitr~1
Kemitr~1Kemitr~1
Kemitr~1
 
Tugas 3_Interpersonal Skill B_4520210017_Jessica Marta Ulina
Tugas 3_Interpersonal Skill B_4520210017_Jessica Marta UlinaTugas 3_Interpersonal Skill B_4520210017_Jessica Marta Ulina
Tugas 3_Interpersonal Skill B_4520210017_Jessica Marta Ulina
 
Developing interpersonal skills: a micro skills approach
Developing interpersonal skills: a micro skills approachDeveloping interpersonal skills: a micro skills approach
Developing interpersonal skills: a micro skills approach
 
Kb 4 pengorganisasian komunitas
Kb 4   pengorganisasian komunitasKb 4   pengorganisasian komunitas
Kb 4 pengorganisasian komunitas
 
Indah Permatasari 4520210069 developing_interpersonalskills
Indah Permatasari 4520210069 developing_interpersonalskillsIndah Permatasari 4520210069 developing_interpersonalskills
Indah Permatasari 4520210069 developing_interpersonalskills
 
Developing interpersonal skills a micro skills approach 4520210014-muhammad ...
Developing interpersonal skills  a micro skills approach 4520210014-muhammad ...Developing interpersonal skills  a micro skills approach 4520210014-muhammad ...
Developing interpersonal skills a micro skills approach 4520210014-muhammad ...
 
Tot Community Development
Tot Community DevelopmentTot Community Development
Tot Community Development
 
Manajemen pembaharuan
Manajemen pembaharuanManajemen pembaharuan
Manajemen pembaharuan
 
_koordinasi-kolaborasi-dan-jejaring-kerja.pdf
_koordinasi-kolaborasi-dan-jejaring-kerja.pdf_koordinasi-kolaborasi-dan-jejaring-kerja.pdf
_koordinasi-kolaborasi-dan-jejaring-kerja.pdf
 
10-1108_JSMA-09-2020-0253.af.id.pdf
10-1108_JSMA-09-2020-0253.af.id.pdf10-1108_JSMA-09-2020-0253.af.id.pdf
10-1108_JSMA-09-2020-0253.af.id.pdf
 
10-1108_JSMA-09-2020-0253.af.id.pdf
10-1108_JSMA-09-2020-0253.af.id.pdf10-1108_JSMA-09-2020-0253.af.id.pdf
10-1108_JSMA-09-2020-0253.af.id.pdf
 
Presentasi STLO_scdssfdfdfdvddfdfdfdfdfdfdfdf
Presentasi STLO_scdssfdfdfdvddfdfdfdfdfdfdfdfPresentasi STLO_scdssfdfdfdvddfdfdfdfdfdfdfdf
Presentasi STLO_scdssfdfdfdvddfdfdfdfdfdfdfdf
 
Developing interpersonal skills a micro skills approach shaka mutaqin 4520210060
Developing interpersonal skills a micro skills approach shaka mutaqin 4520210060Developing interpersonal skills a micro skills approach shaka mutaqin 4520210060
Developing interpersonal skills a micro skills approach shaka mutaqin 4520210060
 
Developing Interpersonal Skill_Tugas 3_Interpersonal Skill_B_Nabil Fahlevi Ab...
Developing Interpersonal Skill_Tugas 3_Interpersonal Skill_B_Nabil Fahlevi Ab...Developing Interpersonal Skill_Tugas 3_Interpersonal Skill_B_Nabil Fahlevi Ab...
Developing Interpersonal Skill_Tugas 3_Interpersonal Skill_B_Nabil Fahlevi Ab...
 
Manajemen strategi kepemimpinan
Manajemen strategi kepemimpinanManajemen strategi kepemimpinan
Manajemen strategi kepemimpinan
 
DEVELOPING INTERPERSONAL SKILLS: A micro-skills approach BY SYAHRANI ADRIANTY...
DEVELOPING INTERPERSONAL SKILLS: A micro-skills approach BY SYAHRANI ADRIANTY...DEVELOPING INTERPERSONAL SKILLS: A micro-skills approach BY SYAHRANI ADRIANTY...
DEVELOPING INTERPERSONAL SKILLS: A micro-skills approach BY SYAHRANI ADRIANTY...
 
Praktek kepemimpinan efektif
Praktek kepemimpinan efektifPraktek kepemimpinan efektif
Praktek kepemimpinan efektif
 
Pembangunan, Perubahan Sosial Dan Inovasi Pendidikan-Perkembangan Peserta Didik
Pembangunan, Perubahan Sosial  Dan Inovasi Pendidikan-Perkembangan Peserta DidikPembangunan, Perubahan Sosial  Dan Inovasi Pendidikan-Perkembangan Peserta Didik
Pembangunan, Perubahan Sosial Dan Inovasi Pendidikan-Perkembangan Peserta Didik
 
Organization Development for human capital
Organization Development for human capitalOrganization Development for human capital
Organization Development for human capital
 

More from Oswar Mungkasa

Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganOswar Mungkasa
 
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Oswar Mungkasa
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Oswar Mungkasa
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingOswar Mungkasa
 
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Oswar Mungkasa
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Oswar Mungkasa
 
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAFakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAOswar Mungkasa
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganOswar Mungkasa
 
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...Oswar Mungkasa
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Oswar Mungkasa
 
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...Oswar Mungkasa
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranBekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranOswar Mungkasa
 
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...Oswar Mungkasa
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Oswar Mungkasa
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Oswar Mungkasa
 
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaPresentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaOswar Mungkasa
 
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiPengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiOswar Mungkasa
 
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Oswar Mungkasa
 
Pembangunan Air Minum dan Sanitasi di Indonesia
Pembangunan Air Minum dan Sanitasi di IndonesiaPembangunan Air Minum dan Sanitasi di Indonesia
Pembangunan Air Minum dan Sanitasi di IndonesiaOswar Mungkasa
 
Pembelajaran dari Dukungan UN Habitat dalam Pelaksanaan PPSP Tahun 2013 di Ka...
Pembelajaran dari Dukungan UN Habitat dalam Pelaksanaan PPSP Tahun 2013 di Ka...Pembelajaran dari Dukungan UN Habitat dalam Pelaksanaan PPSP Tahun 2013 di Ka...
Pembelajaran dari Dukungan UN Habitat dalam Pelaksanaan PPSP Tahun 2013 di Ka...Oswar Mungkasa
 

More from Oswar Mungkasa (20)

Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
 
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
 
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
 
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAFakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
 
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
 
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranBekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
 
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
 
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaPresentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
 
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiPengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
 
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
 
Pembangunan Air Minum dan Sanitasi di Indonesia
Pembangunan Air Minum dan Sanitasi di IndonesiaPembangunan Air Minum dan Sanitasi di Indonesia
Pembangunan Air Minum dan Sanitasi di Indonesia
 
Pembelajaran dari Dukungan UN Habitat dalam Pelaksanaan PPSP Tahun 2013 di Ka...
Pembelajaran dari Dukungan UN Habitat dalam Pelaksanaan PPSP Tahun 2013 di Ka...Pembelajaran dari Dukungan UN Habitat dalam Pelaksanaan PPSP Tahun 2013 di Ka...
Pembelajaran dari Dukungan UN Habitat dalam Pelaksanaan PPSP Tahun 2013 di Ka...
 

Pedoman kepemimpinan bersama

  • 1. 1 Disarikan dari Chapter 2 The CollectiveLeadership Compass: APractice Model for NavigatingComplex Change Stewarding Sustainability Transformations. An Emerging Theori and Practice of SDG Implementation. Petra Kuenkel. Springer, Scham, Swiss, 2019. Pedoman Kepemimpinan Bersama (The Collective Leadership Compass/CLC) Sebuah Model Praktik Pengendalian Perubahan Disarikan oleh Oswar Mungkasa Tujuan dari model praktik (practice model), Pedoman Kepemimpinan Bersama (the Collective Leadership Compass/CLC), adalah memandu pemimpin dalam mengedepankan upaya perubahan yang berkelanjutan berupa inisiatif beragam pemangku kepentingan tanpa hirarki, dan lintas sektor. Tujuan 17 Agenda 2030, menunjukkkan bahwa kemitraan dan kolaborasi beragam pemangku kepentingan merupakan penanda penting perubahan berkelanjutan. Pada sistem kolaborasi yang berjalan baik, beragam pemangku kepentingan menyertakan keahlian, dan pengalaman tentang pengetahuan tematik masing-masing dan konteks geografisnya. Kemudian diidentifikasi tantangan utama dan tujuan nyata bersama-sama. Berangkat dari peran saling melengkapi, kekuatan, dan ketangkasan, mereka menyadari visi yang sama. Pembelajaran pelaksanaan CLC menunjukkan bahwa CLC telah memperkuat kolaborasi bagi perubahan sistem dan mendukung kolaborasi beragam pemangku kepentingan yang rumit. Kepemimpinan Bersama (Collective leadership) dalam konteks perubahan berkelanjutan adalah kapasitas sekelompok pemimpin yang berkontribusi pada masa depan yang lebih berkelanjutan melalui bentuk kepemimpinan yang fleksibel dalam mencapai kebaikan bersama. Intinya adalah kapasitas manusia untuk berdialog dan merubah perbedaan menjadi kemajuan. Diasumsikan bahwa kesuksesan sistem kolaborasi bergantung pada kemampuan pelaku menyertakan kekuatan yang memadai ke dalam sistem. Ekosistem kolaborasi dapat hidup pada berbagai tingkatan dari masyarakat global, mereka dapat bertindihan, beradu, dan kolaborasi satu sama lain. Sekelompok pelaku kolaborasi lintas lembaga menunjukkan kepemimpinan bersama ketika mereka mampu mempercepat perubahan sistemik bagi kebaikan bersama lintas lembaga dalam kondisi beragam pelaku. CLC sebagai model praktik bagi perubahan dalam kondisi beragam pemangku kepentingan yang rumit mempertimbangkan hal berikut (i) CLC mendukung kesadaran pentingnya proses bersama yang berfokus pada penyelesaian masalah atau menemukan solusi baru terkait isu tertentu.
  • 2. 2 (ii) CLC sebagai model yang memandu pelaku untuk memberi perhatian terhadap faktor kemanusiaan yang menggabungkan aspek rasional dan nonrasional dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi inisiatif. (iii) Pentingnya membahas isukeberlanjutan seringkali terkendala oleh kurangnya waktu untuk melakukan refleksi bersama antara para pendukung. CLC mendorong baik refleksi perseorangan maupun bersama. (iv) CLC sebagai model acuan bagi kolaborasi beragam pemangku kepentingan memperlihatkan kerumitan tetapi pada saat yang sama lebih praktis dan berorientasi tindakan nyata.  Memahami Pedoman Kepemimpinan Bersama (Collective Leadership Compass/CLC) Sebagai perangkat acuan bagi pemimpin dan pelaku perubahan, pendekatan metodologi CLC menyarankan perhatian sepenuhnya pada 6 (enam) dimensi kompetensi manusia yang memperkuat kapasitas pelaku melakukan kolaborasi beragam pemangku kepetingan yang rumit. Ke enam dimensi dirinci masing-masing dalam3 (tiga) aspek yang menciptakan pola kompetensi kemanusiaan. Rangkumannya pada Tabel 1. Tabel 1 Enam Dimensi Kompetensi Manusia dari Collective Leadership Compass Dimensi Kompetensi terkait Kemanusiaan Peluang Masa Depan (Future Possibilities) Bertanggungjawab dan secara sadar membentuk kenyataan menuju masa depan berkelanjutan Keterikatan (Engagement) Menciptakan keterikatan bertahap menuju terbangunnya sistemkolaborasi efektif Inovasi (Innovation) Menciptakan kebaruan dan menemukan solusi cerdas Kemanusiaan (Humanity) Menjangkau kemanusiaan satu sama lain, baik pengalaman bersama maupun sendiri Kecerdasan Bersama (Collective Intelligence) Memanfaatkan perbedaan dan keberagaman bagi kemajuan berdialog Keutuhan (wholeness) Melihat gambaran besar dan tetap terhubung dengan kebaikan bersama Sumber: Kuenkel, 2016 Ke enam dimensi ini bukan merupakan hal baru. Namun, fokus pada cara dimensi ini terhubung dengan dampak positip terhadap kualitas kolaborasi lah yang baru. CLC digunakan sebagai alat diagnosa dan bertindak bagi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kolaborasi inisiatif perubahan. Hal ini membantu pemangku kepentingan dalam mengawal perubahan
  • 3. 3 dengan mengamati pola interaksi kolaboratif yang efektif. Selain itu, memungkinkan juga mengelola kerumitan secara lebih efektif. Selain digunakan sebagai cara berfokus pada aspek mental, praktik menunjukkan bahwa CLC menjadi bermanfaat dalam menggerakkan kelompok yang terbelah oleh ketidakpercayaan atau persaingan menjadi berkolaborasi dengan baik. Pemimpin juga terbantu untuk memperhitungkan yang tak terlihat, menanyakan pertanyaan baru, merancang strategi intervensi proses yang lebih baik dan memandu aksi bersama. Penerapan CLC dalam inisiatif berkelanjutan yang rumit menunjukkan bahwa ketika ke enam dimensi diterapkan pada refleksi dan perencanaan proses, maka terwujud pola kolaborasi yang lebih baik. Lebih banyak masyarakat hadir, konflik bisa diselesaikan dengan pengakuan adanya perbedaan, dan umumnya kolaborasi menuju hasil yang lebih baik dalam waktu singkat. Rangkumannya pada Tabel 2 Tabel 2 Tingkatan Penerapan dari Panduan Kepemimpinan Bersama (CLC) Pandangan Penerapan Keperluan Memperkuat kompetensi kepemimpinan perorangan bagi kolaborasi Menilai sendiri; identifikasi wilayah pengembangan; rencana pegembangan perorangan, pedoman pelatihan Memperkuat kapabilitas kepemimpinan perorangan terpadu dan kapasitas memimpin bersama dengan lainnya; meningkatkan kehebatan sendiri dalam menciptakan wadah kolaborasi. Pemberdayaan kelompok aksi kolaboratif Penilaian kelompok; identifikasi wilayah perbaikan; refleksi tim; definisi wilayah fokus; rencana aksi; panduan pelatihan tim; rencana pertemuan Memperkuat kehebatan kelompok inti berkolaborasi; memokuskan kembali kelompok inti pada isu berkelanjutan; meningkatkan kesadaran antarmuka antara keterampilan ringan dan berat; memperbaiki dampak rencana aksi Membangun komunitas bagi perubahan Penilaian dan penilaian sendiri dari sistem kolaborasi; rencana aksi bersama; rencana pertemuan; lokakarya dan kegiatan kolaborasi; pemantauan kualitas Melibatkan organisasi/dinas/ jejaring lintas sektor/inisiatif dalam mengawal perubahan yang rumit bagi tujuan berkelanjutan; memperbaiki hasil kolaborasi; memperkuat aksi kolaboratif;
  • 4. 4 kolaborasi; penilaian kemajuan. meningkatkan dampak kolaboratif. Sumber: Kuenkel, 2019.  Ringkasan Dimensi Panduan (Compass). Upaya perubahan yang rumit (complex) dimulai dengan mempertimbangkan peluang masa depan. Setiap orang merasakan masa depan yang menjanjikan dan mulai membangun visi masa depan. Berjalannya waktu, peluang tersebut bertumbuh menjadi inisiatif perubahan yang lebih tertata atau bahkan menjadi sebuah gerakan. Dimensi ‘peluang masa depan (future possibilities)’ mengacu pada kompetensi manusia untuk bertanggungjawab dan secara sadar membentuk kenyataan menuju masa depan berkelanjutan. Namun, bahkan visi terkait perubahan paling hebat pun menjadi sia-sia tanpa dukungan pemangku kepentingan yang siap bertindak. Pengaturan beragam pelaku yang efektif membutuhkan keterlibatan berbagai pemangku kepentingan baik yang kuat maupun yang lemah termasuk yang mempengaruhi dan terpengaruh. Proses pelibatan pemangku kepentingan berarti menciptakan rasa percaya dan kepaduan (kohesi), memperkuat keterhubungan jejaring, dan menumbuhkan tindakan bersama yang mengarah pada hasil nyata. Dimensi ‘keterikatan (engagement)’ mengacu pada kompetensi manusia untuk menciptakan keterlibatan bertahap menuju ekosistem kolaborasi efektif. Namun, jika kebaruan tidak menjadi bagian dari sistem kolaborasi, proses mungkin tidak bergerak maju tetapi malah hanya mengulang tindakan dan perilaku saat ini. Meskipun belajar dari masa lalu itu penting, namun pemimpin sewajarnya dapat menciptakan berbagai variasi dari solusi saat ini. Dimensi ‘inovasi (innovation) mengacu pada kompetensi manusia untuk menciptakan kebaruan dan menemukan solusi cerdas. Namun, inovasi yang tidak mempertimbangkan kemanusiaan dapat mengakibatkan lingkungan yang tidak aman. Kesadaran tentang sejarah kemanusiaan mempengaruhi cara pandang baik perorangan maupun bersama. Sistem kolaborasi dapat mengarahkan menuju solusi yang bermanfaat ketika terwujud saling menghormati dan pengakuan atas nilai hakiki semua orang, tanpa membedakan perbedaan pandangan. Dimensi ‘kemanusiaan (humanity)’ mengacu pada kemampuan setiap orang untuk terhubung dengan kompetensi manusia masing-masing yang unik. Peningkatan kesadaran, bagaimanapun, membutuhkan pertukaran satu sama lain terkait tindakan yang akan diambil. Sudah jelas bahwa kehidupan tumbuh subur dalam keberagaman, demikian pula kebersamaan manusia. Kerangka kerja, yang berakar dalam dialog antara manusia, adalah penting dalam kolaborasi beragam pemangku kepentingan. Dimensi ‘kecerdasan bersama (collective intelligence)’ mengacu pada kompetensi manusia untuk memanfaatkan perbedaan bagi kemajuan. Seluruh gerakan berkelanjutan perlu dilekatkan pada kemampuan manusia untuk merasakan keutuhan. Ketika pemimpin dapat menjaga jarak dari situasi apapun, biasanya mereka dapat bergerak ke arah pemikiran baru, lebih dapat
  • 5. 5 memahami kepaduan situasi. Pemimpin sering dilatih untuk fokus pada bagian kecil dari kisah besar, atau terbatas pada keahliannya saja. Dimensi ‘keutuhan (wholeness)’ mengacu pada kompetensi untuk melihat gambaran besar dan tetap terhubung dengan kebaikan bersama. Gambar berikut membantu menjelaskan konstelasi dimensi dan sub dimensi. Gambar 1 Pedoman Kepemimpinan Bersama (the Collective eadership Compass) Dalamrangka menguji keterkaitan enam dimensi kompetensi dan kefektifan model, telah dilaksanakan sebuah penelitian kuantitatif mengikutsertakan praktisi dari inisiatif kolaborasi beragam pemangku kepentingan, baik lokal maupun internasional. Pada tahun 2011 dan 2012, penulis mewawancarai 30 praktisi berkelanjutan atau pihak yang terlbat dalam inisiatif kolaboratif.
  • 6. 6 Adapun ringkasan pemikiran hasil wawancara dipadukan dalam model praktik. Para responden menggambarkan kesuksesan dalam inisiatifnya bergantung pada pemanfaatan strategi berikut: 1. Membina saling percaya melalui penghargaan perbedaan, bersatu menghadapi masa depan, dan menemukan titik temu. Hal ini mirip dengan pentingnya memperkuat kompetensi manusia dari dimensi kemanusiaan (humanity) dan peluang masa depan (future possibilities). 2. Memodelkan proses perubahan bertahap melalui pelibatan bertahap pemangku kepentingan dan berfokus pada hasil bersama dan memastikan aliran komunikasi yang baik. Hal ini mirip pentingnya memperkuat kompetensi manusia dari dimensi keterikatan (engagement) dan kecerdasan bersama (collective intelligence). 3. Keterhubungan yang menghidupkan (invigorating connectivity) melalui pengembangan jejaring perseorangan yang bertumbuh kedalam gerakan perubahan yang saling berhubungan, sebagai sumbangan pada kebaikan bersama. Hal ini mirip dengan pentingnya memperkuat kompetensi manusia dari dimensi keterikatan (engagement) dan keutuhan (wholeness). 4. Menciptakan pola daya hidup melalui tindakan kolaboratif yang saling mendukung dan memastikan proses kolaboratif terkendali dengan aturan yang disepakati dan cara yang kreatif dan kapasitas belajar dan adaptasi yang cepat. Hal ini mirip pentingnya memperkuat kompetensi manusia dari dimensi inovasi dan keutuhan (wholeness).  Gagasan Awal Model Praktik CLC telah dikembangkan bertahun-tahun setelah perencanaan dan evaluasi inisiatif kolaborasi beragam pemangku kepentingan yang rumit dan mengamati pembuat perbedaan antara keberhasilan dan kegagalan. Hal ini diinspirasi oleh teori sistem dan literatur kepemimpinan, contohnya, pengetahuan dibentuk oleh para pionir pemikiran baru tentang kepemimpinan dan perilaku organisasi. Keseluruhannya didasari teori utama tentang cara evolusi manusia, sistem kerja alamiah, seperti juga kerumitan dan kekacauan membentuk dunia. Latar belakang konseptual menguji interaksi manusia maupun alam, interaksi sistem dan manusia, dan banyak lagi. Pemikiran ini diterapkan dalam enam dimensi compass. Bagian berikut menggambarkan pemikiran konseptual yang sangat berpengaruh pada CLC, sepanjang awal pengembangnnya sebagai hasil dari identifikasi faktor kesuksesan dalam kolaborasi beragam pemangku kepentingan antara tahun 2007 dan 2010.  Membentuk Masa Depan Kolaborasi beragam pemangku kepentingan merupakan cara membentuk sementara, sistemberorientasi tujuan dari interaksi manusia. Disebabkan sifatnya yang sementara, dan
  • 7. 7 struktur yang luwes, kolaborasi beragam pemangku kepentingan dipandang sebagai katalis timbulnya cara baru membentuk masa depan secara bersama. Peter Senge menyatakan bahwa dasar kepemimpinan adalah ‘belajar membentuk masa depan. Kepemimpinan ada ketika masyarakat tidak lagi menjadi korban keadaan, tetapi berpartisipasi dalam menciptakan keadaan baru’. Dalamwaktu yang lama, kepemimpinan telah dianggapsebagaikapasitas perseorangan. Namun, cara pandang ini berubah sebagai hasil riset yang melihat kepemimpinan sebagai kompetensi dari kebersamaan seperti tim, kelompok inti inisiatif kolaborasi beragam pemangku kepentingan, atau kelompok kepemimpinan senior dari perusahaan. Peter Senge memahami bahwa kepemimpinan adalah kapasitas komunitas manusia untuk membentuk masa depannya dan khususnya untuk mempertahankan proses perubahan. Dimensi peluang masa depan didasari hasil kerja Senge, literatur tambahan tentang kepemimpinan, dan pengalaman pribadi bahwa masyarakat ditarik menuju peluang membuat perbedaan. Kompetensi manusia dari dimensi peluang masa depan mencakup aspek seperti orientasi masa depan, pemberdayaan, dan ketegasan yang dapat memperkuat atau memperbaiki sistem kolaborasi. Tabel Tiga Dimensi dan Aspek Panduan Kepemimpinan Bersama (CLC) Dimensi Aspek Contoh Lingkup Perwujudan PeluangMasa depan Kompetensi Bertanggungjawab dan secara sadarmembentukkenyataan menuju masa depan berkelanjutan Orientasi Masa Depan Sorotan Cara berfokuspada peluang atau kesempatan dan pendorong perubahan menjadi lebih baik Semangatkewirausahaan; Mencari kemungkinan; Pandanganmasa depanpositif; Fokuspada potensi; Orientsi solusi;Visi jelas; Penetapantujuan;Semangat perubahan;Sikapperubahan terusmenerus;Keinginan memimpin;Keterbukaan terhadapperubahan. Pemberdayaan Sorotan Cara menginspirasi,memberi hak,dan membangkitkan semangatdan pilihan perubahan Menginspirasi diri sendiridan orang lain;membangkitkan semangatperubahan;merubah cara pandang;meningkatkan kapasitas;kemandirian; bertanggungjawab; memperkuatorganisasi, kapasitas,penyerahan tanggungjawab. Ketegasan Sorotan Mengambil sikap; melaksanakan;menyelesaikan tugas; perencanaanteliti;
  • 8. 8 Dimensi Aspek Contoh Lingkup Perwujudan Cara mencapai,fokus, melaksanakan dan mengukur kemajuan pengelolaankegiatan berkualitastinggi;orientasi target;disiplin;handal; bertanggungjawab;ukuran keberhasilan;komitmen; keinginanmengelola;kejelasan fokus;sabar;kegigihan; pengambilankeputusan; Keterikatan Kompetensi Menciptakan keterikatan bertahap menuju terbangunnya sistem kolaborasiefektif Kualitas Proses Sorotan Cara membangun keterikatan bertahap dan terstruktur Keterikatan terstruktursecara bertahap;kejelasanpetajalan; kehandalan;keterbukaan; keterlibatanpemangku kepentingan;perhatianpada proses;perhatianpada kebutuhan;membangun kepercayaan;membangun kemitraan;rancanganproses berkualitas tinggi;komunikasi berkualitastinggi. Keterhubungan Sorotan Cara mempercepatkohesidan membangun jejaring Menciptakanjejaring; membangunkemitraan; keterhubungandengan beragampelaku,membangun kohesi;mempercepat identifikasi;mengembangkan komunitas;mengamati koherensi; Aksi Bersama Sorotan Cara mendorong pelaksanaan bersama dan menyampaikan hasil Pengaturanpelaksanaan bersama;penyampaianhasil; membantu pertanggungjawabanbersama; mempercepatperjanjian; mengembangkan konsensus; perhatianpadadampak bersama;merayakan kesuksesan;orientasihasil; fokuspadahasil;mencapai kesepakatan;pelaksanaan bersama;menciptakancara penyediaan,tatakelola,dan koordinasi Inovasi Kompetensi Menciptakan kebaruandan menemukan solusicerdas Kreativitas Sorotan Cara memelihara sumberdaya energi kreatif,dan mengembangkan idebersama Memeliharasumberdayaenergi kreatif;fokuspadasemangat; membawaide baru,penemuan, menemukansolusi kreatif; pengejaranmimpi;menciptakan
  • 9. 9 Dimensi Aspek Contoh Lingkup Perwujudan waktudan ruang bagi pembangkitanide bersama; senang;bermain-main;cara baru; berhubunganinformal; interaksi informal;keterbukaan terhadapide baru; mengagendakanpengakhiran waktubaikperoranganmaupun bersama. Kesempurnaan Sorotan Cara mengejarpenguasaan materi dan pengetahuan Berusahasempurna; penyediaanberkualitastinggi; perhatianpadarincian; perbaikanterusmenerus; peningkatanpengetahuan; pengakuankeragamankeahlian; orientasi pelayanan;pertukaran pengetahuandan praktek unggulan;belajardari ahlinya; membimbing Kelincahan Sorotan Cara bergerakmelalui krisis, tetap terbuka bagiperubahan dan menumbuhkan kemampuan mengambilresiko Keterbukaanterhadap perubahan;kelenturan; kesiapanberusahake dalam ketidakpastian;mengambil resiko;kesiapanmenanam modal;melihatkendalasebagai peluang;bersikappenemudan petualang;bergerakdi luarzona nyaman;melampaui batas; kerendahanhati;pengelolaan krisisberorientasi pembelajaran;beradaptasi cepatterhadapsituasi baru; berketahanan Kemanusiaan Kompetensi mencapaikemanusiaan satu sama lain Perhatian Sorotan Cara memperdalamkesadaran terhadap kenyataan dalam seluruh aspek Refleksi sendiri;keheningan; refleksi bersama;evaluasi mendalamterhadap pengalaman;wawasan, mengamati;keterhubungan dengankisahlainnya; bersyukur;kesadaranbertingkat (merenungsambal bertindak), mencari makna;mencari koherensi;kesadaranakanrasa takut;mencari di luar kenyataan;menguasai pikiran
  • 10. 10 Dimensi Aspek Contoh Lingkup Perwujudan Keseimbangan Sorotan Cara memadukan aspirasi pribadidan profesional Keseimbanganantara kepentinganpribadi dan kehidupanprofesional; perhatianpadahubungan pribadi;perhatianpadatujuan hidupdanspiritualitas; pengetahuanbekerjadengan baik;menemukanirama optimal;budidayapembaruan Empati Sorotan Cara merangkulpandangan orang lain dan membuka pintu rekonsiliasi Memasuki pandangan seseorang;perhatianpada kemanusiaan;rekonsiliasi; mendengarkankisahdibalik kesulitanuntukmemhami situasi;memberi penghargaan; tindakanberdasarcintadan kasihsayang;menghargai Kecerdasan Bersama Kompetensi memanfaatkan perbedaan dan keragaman untukkemajuan berdialog Kualitas Dialog Sorotan Cara mengikutistrukturdan kualitaspercakapan Perhatianpadakualitas percakapan;kesadaran terhadappolakomunikasi; mendengarkan;praktikdialog yang hidup;menciptakan lingkunganberpikir; penyelidikan;memadukan pandanganberbeda; menciptakanpengaturandialog membangun;memperkuat percakapanbermakna; menyeimbangkanpemberian saran dan penyelidikan Keragaman Sorotan Cara mendukung keragaman pemikiran,cara pandang, latarbelakang dan pengalaman Menghargai perbedaan; mendorongdanmendukung keragamanpandangan, pendapat,latarbelakang,dan pengalaman;mengelolakonflik denganbaik;mendengarkan sebelumbertindak;menunda pertimbangan;berkeinginan mempertemukanperbedaan dan kesulitan; ketidakberdayaan;melihat perlawanansebagai niat meluruskan Pembelajaranberulang Sorotan Inventarisasi berkala(pribadi dan professional); mengembangkansiklusrefleksi
  • 11. 11 Dimensi Aspek Contoh Lingkup Perwujudan Cara mengembangkan siklus refleksi sampaitindakan sampai tindakan;menyesuaikan strategi;menciptakanruang belajar;inventarisasi berkala kehidupandan/ataukemajuan; merubahkegagalanmenjadi kemajuan;mengembangkan strukturpembelajaran;evaluasi dampak;mengaturmekanisme umpanbalik;evaluasi Keutuhan Kompetensi Melihat gambaran besardan tetap terhubung dengan kebaikan bersama Kontekstualitas Sorotan Cara berhubungan dengan situasiyang lebih luas Mempertimbangkansituasi lebihluas;pandangan sistemik; mencari secara aktif perkembangandan kecenderungan;kemampuan memperolehpandangan; melihatgambaranluas; keterbukaanmemahami interaksi berbagai tingkatan; menangkapnilai dasar; kemampuanmerasakan keperluandalamsituasi tertentu;tanggapterhadap kebutuhanlebihbesarbaik organisasi,sistemkerjasama, masyarakatdan dunia. Saling Mendukung Sorotan Cara saling memperkuatsatu sama lain Menghargai;memberikandan memperolehdukungan; memperkuatkekuatansendiri dan orang lain;menyimak tingkatenergi;menyimak kemampuansendiri; mendukungkemampuanorang lain;mencari keterhubungan lebihdalam;kemampuan memperbaharui keindahan lokasi;merasakan keterhubungandengan kekuatankehidupanyanglebih dalam. Kontribusi Sorotan Cara memanfaatkan kemampuan dasar,aset,dan kapasitasmembuatperbedaan menuju masa depan berkelanjutan Terinspirasi olehmakna; berkeinginanmembuat perbedaan;mengetahui kekuatanseseorang;mengejar kontribusi khusus;mengikuti panggilan;memberi perhatian pada kemampuanseseorang
  • 12. 12 Dimensi Aspek Contoh Lingkup Perwujudan memurnikanmiliknyasendiri dan sebuahsistemkontribusi pada sebuahdunia berkelanjutan;fokuspada kebaikanbersama. Sumber: Kuenkel,2019.  Merancang Bersama Perubahan (Co-designing Change) Literatur kerjasama dan kepemimpinan menunjukkan pentingnya partisipasi sebagai cara meningkatkan kemampuan masyarakat dalambertindak. Pemahaman ini penting untuk menghadapi tantangan keberlanjutan global. Contoh bagus untuk hal ini adalah konsep menciptakan nilai bersama. Kolaborasi beragam pemangku kepentingan tidak hanya menciptakan manfaat pembelajaran bagi pemerintah dan swasta tetapi juga menghemat biaya dan waktu. Penghematan ini terjadi karena tindakan menjadi mudah ketika masyarakat menjadi bagian dari pembentukan masa depannya. Memadukan pemikiran ini dengan pembelajaran pribadi tentang pentingnya keterikatan secara bertahap dalam pengelolaan perubahan menjadikan perlunya mendefinisikan dimensi keterikatan. Aspek seperti kualitas proses, keterhubungan, dan tindakan bersama adalah penting untuk memperkuat atau memperbaiki sistem kolaborasi.  Menemukan Jalur Baru Jaworski (1996) menyatakan bahwa wilayah kepemimpinan yang lebih mendalam adalah ‘mendengarkan’ bersama tentang keinginan yang mengemuka di dunia, dan mempunyai keberanian melakukan apapun yang diperlukan’ (Kuenkel, 2019). Scharmer (2007) kemudian mengembangkan ide ini menjadi konsep Teori U, yang intinya dibangun pada kapasitas sekelompok orang untuk mengubah struktur perhatiannya dan selanjutnya pola kebersamaan pemikiran dan tindakan (Kuenkel, 2019) Ketika perseorangan dan kelompok memikul tanggungjawab yang lebih besar dalam inisiatifperubahan beragampemangku kepentingan yang rumit, kapasitas inimenumbuhkan daya cipta bersama. Keseluruhan penelitian dan praktik telah memunculkan pendekatan ‘Pemikiran Rancangan’ (design thinking), sebuah metodologi yang melibatkan dengan sengaja sebuah kebersamaan dalam menghasilkan kebaruan. Metodologi berfokus pada keragaman pemikiran melalui pemaduan faktor manusia, bisnis, dan teknologi seperti juga beragam tingkatan keahlian ke dalam sebuah proses interaktif dari penciptaan ide, prototipe, dan perbaikan berulang-ulang.  Pola Aksi Jejaring Sistem alam termasuk manusia terhubung melalui pola hubungan teratur sebagai jejaring, disertai komunikasi internal terus menerus. Kolaborasi beragam pemangku
  • 13. 13 kepentingan dapat dipahami sebagai aksi jejaring yang mengenali perbedaan kekuatan antara para pelaku dan bukan hubungan berjenjang. Sebagai akibatnya, struktur pendukung kreasi bersama akan terdiri dari sebuah jejaring para pelaku, dengan perbedaan kekuatan, keahlian, pengalaman, dan pengaruh. Dalampraktik, sistemkolaborasi fungsional sepertinya muncul ketika identitas bersama telah terbentuk dalam konteks pola dukungan satu sama lain. Keenam dimensi mungkin dikonsepkan sebagai pusat perhatian, sama halnya menggambarkan keutuhan dengan aspek kontekstualitas, dukungan satu sama lain, dan kontribusi yang memperkuat atau memperbaiki sistem kolaborasi.  Dari Praktik ke Teori Peninjauan literatur awal telah menunjukkan kapasitas manusia secara sadar bertindak dan merefleksi secara bersama. Sementara dalam buku ini disampaikan bahwa kolaborasi beragam pemangku kepentingan dalamagenda berkelanjutan global dan pelaksanaan SDGs membutuhkan banyak pelaku yang memahami dengan baik dalam memanfaatkan kapasitasnya bagi reflleksi bersama dan selanjutnya tindakan bersama yang lebih baik. CLC menyarankan cara membangun kapasitas, dengan menghadirkan ke enam dimensi dalam proses perubahan kolaboratif yang rumit sepanjang waktu. Meskipun dimensi bukan baru, namun yang baru adalah memberi perhatian pada kehadiran kerjasama sebagai pola berhubungan dalam mendiagnosa dan merencanakan perubahan dalam keadaan transformasi berkelanjutan yang melibatkan beragam pelaku. Dalam praktik, hal ini mempunyai dampak positip terhadap kualitas kolaborasi.