1. Produk hukum daerah adalah peraturan dan keputusan yang dibuat oleh pemerintah daerah untuk mengatur urusan pemerintahan daerah.
2. Terdapat proses pembuatan yang harus dilalui mulai dari perencanaan, penyusunan, pembahasan, penetapan, hingga pengundangan.
3. Peraturan daerah dan keputusan daerah harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021Leks&Co
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No. 18/2021
Outline
Hak Pengelolaan
Tanah Reklamasi
Hak Atas Tanah
Hak Guna Usaha
Hak Guna Bangunan
Hak Pakai
Pembatalan Hak atas Tanah
Satuan Rumah Susun
Properti untuk Orang Asing
Ruang Atas Tanah dan Ruang Bawah Tanah
Pendaftaran Tanah secara Elektronik
Kawasan dan Tanah Telantar
HPL
Ketentuan mengenai HPL diatur lebih lanjut di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2021 Tentang Hak Pengelolaan, Hak atas Tanah, Satuan Rumah Susun, dan Pendaftaran Tanah (“PP No. 18/2021”)
Sejarah Pengaturan HPL
Sebelum ditetapkannya PP No. 18/2021, ketentuan mengenai HPL disinggung dalam Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai atas Tanah (“PP No. 40/1996”) dan berbagai aturan lain
HPL didefinisikan PP No. 40/1996 sebagai hak menguasai dari Negara yang kewenangan pelaksanaannya sebagian dilimpahkan kepada pemegangnya.
Ketentuan mengenai subjek HPL serta tata cara permohonan dan pemberiannya diatur dalam Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 9 Tahun 1999 Tentang Pemberian dan Pembatalan Hak atas Tanah Negara dan Hak Pengelolaan (“Permenag No. 9/1999”)
PP No. 18/2021 juga memberikan definisi HPL sebagai hak menguasai dari Negara yang kewenangan pelaksanaannya sebagian dilimpahkan kepada pemegang HPL
HPL dapat berasal dari (i) tanah negara dan (i) tanah ulayat.
HPL di atas tanah negara diberikan sepanjang tugas pokok dan fungsinya langsung berhubungan dengan pengelolaan tanah
Ini merupakan salah satu tugas saya mengenai Keputusan Tata Usaha Negara dimana merupakan tugas untuk mata kuliah Hukum Administrasi Negara di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Indonesia
Legal Writing – Cont’d
Mulai dengan menulis untuk kepentingan hukum (penulisan hukum)
Penting sekali untuk praktisi hukum seperti advokat, hakim, in-house lawyers, jaksa, dll
Tujuan : Untuk menginformasikan, membujuk, mencatat suatu hal penting
Untuk hakim, jika ditulis secara tidak baik atau bahkan salah maka pesan yang mau disampaikan tidak akan tercapai. Jika ini adalah suatu putusan pengadilan, maka putusan tersebut tentu berisiko dibantah lebih lanjut (upaya hukum seperti banding, kasasi, dll)
Untuk advokat, jika salah menulis bahasa hukum maka bisa kalah di suatu kasus, kehilangan klien, dokumen menjadi ambigu tidak jelas (berakibat sengketa), malpraktik, dll
Terdapat tiga tipe :
Untuk menginformasikan, misalnya surat kepada klien, surat kepada pihak ketiga, nasihat hukum dan memo. Surat termasuk komunikasi elektronik seperti surat elektronik dan WhatsApp misalnya
Untuk membujuk, misalnya gugatan, memori banding, memori kasasi
Untuk mencatat atau mendokumentasikan, misalnya akta, kontrak, wasiat, resolusi rapat umum pemegang saham, dll
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021Leks&Co
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No. 18/2021
Outline
Hak Pengelolaan
Tanah Reklamasi
Hak Atas Tanah
Hak Guna Usaha
Hak Guna Bangunan
Hak Pakai
Pembatalan Hak atas Tanah
Satuan Rumah Susun
Properti untuk Orang Asing
Ruang Atas Tanah dan Ruang Bawah Tanah
Pendaftaran Tanah secara Elektronik
Kawasan dan Tanah Telantar
HPL
Ketentuan mengenai HPL diatur lebih lanjut di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2021 Tentang Hak Pengelolaan, Hak atas Tanah, Satuan Rumah Susun, dan Pendaftaran Tanah (“PP No. 18/2021”)
Sejarah Pengaturan HPL
Sebelum ditetapkannya PP No. 18/2021, ketentuan mengenai HPL disinggung dalam Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai atas Tanah (“PP No. 40/1996”) dan berbagai aturan lain
HPL didefinisikan PP No. 40/1996 sebagai hak menguasai dari Negara yang kewenangan pelaksanaannya sebagian dilimpahkan kepada pemegangnya.
Ketentuan mengenai subjek HPL serta tata cara permohonan dan pemberiannya diatur dalam Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 9 Tahun 1999 Tentang Pemberian dan Pembatalan Hak atas Tanah Negara dan Hak Pengelolaan (“Permenag No. 9/1999”)
PP No. 18/2021 juga memberikan definisi HPL sebagai hak menguasai dari Negara yang kewenangan pelaksanaannya sebagian dilimpahkan kepada pemegang HPL
HPL dapat berasal dari (i) tanah negara dan (i) tanah ulayat.
HPL di atas tanah negara diberikan sepanjang tugas pokok dan fungsinya langsung berhubungan dengan pengelolaan tanah
Ini merupakan salah satu tugas saya mengenai Keputusan Tata Usaha Negara dimana merupakan tugas untuk mata kuliah Hukum Administrasi Negara di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Indonesia
Legal Writing – Cont’d
Mulai dengan menulis untuk kepentingan hukum (penulisan hukum)
Penting sekali untuk praktisi hukum seperti advokat, hakim, in-house lawyers, jaksa, dll
Tujuan : Untuk menginformasikan, membujuk, mencatat suatu hal penting
Untuk hakim, jika ditulis secara tidak baik atau bahkan salah maka pesan yang mau disampaikan tidak akan tercapai. Jika ini adalah suatu putusan pengadilan, maka putusan tersebut tentu berisiko dibantah lebih lanjut (upaya hukum seperti banding, kasasi, dll)
Untuk advokat, jika salah menulis bahasa hukum maka bisa kalah di suatu kasus, kehilangan klien, dokumen menjadi ambigu tidak jelas (berakibat sengketa), malpraktik, dll
Terdapat tiga tipe :
Untuk menginformasikan, misalnya surat kepada klien, surat kepada pihak ketiga, nasihat hukum dan memo. Surat termasuk komunikasi elektronik seperti surat elektronik dan WhatsApp misalnya
Untuk membujuk, misalnya gugatan, memori banding, memori kasasi
Untuk mencatat atau mendokumentasikan, misalnya akta, kontrak, wasiat, resolusi rapat umum pemegang saham, dll
Disampaikan oleh Persadaan Girsang pada Sosialisasi Hukum dan Perundangan terkait Kebijakan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. Acara diselenggarakan oleh Pokja AMPL bersama Ditjen PMD Kemendagri, Bali 6-8 September 2007
Materi musyawarah desa, teknik persidangan, dan tata tertib bpdArdi Susanto
Musyawarah Desa beserta Tata Tertib dan Teknik Persidangan yang dibawakan pada Bimbingan Teknis Kerjasama Pemda Barru dengan LP2M Universitas Hasanuddin yang dilaksanakan pada November 2018 di Hotel Denpasar Makassar
Undang-Undang No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah dijelaskan bahwa prinsip otonomi adalah mengurus dan mengatur pemerintahan di luar yang menjadi urusan Pemerintah yang ditetapkan dalam Undang-Undang tersebut. Daerah memiliki kewenangan membuat kebijakan daerah untuk memberi pelayanan, peningkatan peran serta, prakarsa dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat;
Agar otonomi daerah dapat dilaksanakan sejalan dengan tujuan yang hendak di capai, maka pemerintah wajib melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pengaturan, perencanaan, pemanfaatan, pelaksanaan sesuai dengan UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
Dalam rangka perwujudan pengembangan KSP secara efisien dan efektif yang penyusunan rencana tata ruang (RTR)-nya diamanatkan oleh peraturan daerah provinsi tentang rencana tata ruang wilayah (RTRW) provinsi, perlu suatu proses perencanaan untuk masing-masing KSP secara baik dan benar serta implementasi RTR KSP yang disepakati oleh semua pemangku kepentingan di daerah.;
Kawasan Banten Lama – Kasemen dan Kawasan Permukiman Masyarakat Adat Baduy – Leuwidamar merupakan salah satu Kawasan Strategis Provinsi yang telah ditetapkan di dalam RTRW Provinsi Tahun 2010-2030 dengan kepentingan sosial budaya yang lokasi wilayahnya berada di Kota Serang dan Kabupaten Lebak yang mendapat perhatian khusus di tahun 2014;
Ideopolstratak Aktualisasi Masyarakat Madani Intermediete Training Nasional H...Ardi Susanto
Srategi dan Taktik serta pengenalan Masyarakat Madani termasuk aktualisasinya dalam individu insan cita.
Materi ini saya bawakan pada Intermediete Traning LK 2 Nasional HMI Cabang Barru pada tanggal 28 Februari 2023 di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan.
Materi ini adalah kompilasi dari beberapa buku aktual dan peristiwa faktual serta aktualisasi diri dalam menjabarkan stratak selaku insan cita HMI di dunia kerja.
Penguatan Komunikasi Era Society 5.0 melalui Publik Speaking_Ardi SusantoArdi Susanto
Mari Belajar Apa Itu...
Komunikasi,
Era Society 5.0
Publik Speaking
Bersama Teknik, Tujuan, Dan Substansi Metodenya...
Bersama Gappembar Komisariat Unismuh
Majalah #BarruBaik sebagai Laporan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Admi...Ardi Susanto
Berdasarkan analisis masalah dalam organisasi saat ini, dan mengingat pentingnya saluran komunikasi yang sesuai dengan perkembangan jaman. Dengan mempertimbangkan banyaknya produk kehumasan maka melalui pemanfaatan teknologi informasi kami mengajukan terobosan inovatif dengan membangun aplikasi yang bertujuan sebagai media informasi dan komunikasi publik dan berbasis pada aplikasi android yang dapat di download pada play store.
Terobosan inovatif dimaksud adalah membangun sebuah aplikasi android dengan nama Aplikasi #BarruBaik sebagai upaya untuk membangun saluran informasi secara mudah dan massif.
Dalam aplikasi ini nantinya, diharapkan semua stakeholder pemerintahan dan masyarakat dapat berkolaborasi menyampaikan informasi public termasuk sebagai sumber untuk mengetahui informasi terbaru secara up to date serta dapat mendownload ragam informasi yang tersimpan di dalamnya termasuk menyimpan beberapa produk komunikasi publik.
Produk komunikasi publik dimaksud dapat berupa foto, video, konten grafis, rilis berita serta lainnya.
Selain itu, Aplikasi ini akan me-link-kan publik dengan beberapa Web milik Pemerintah Daerah semisal Barrukab.go.id maupun aplikasi yang bisa diakses publik lainnya.
Kemudian, didalamnya diharapkan ada ruang diskusi publik terhadap issue terkini yang dapat terdokumentasi untuk di print out dan dilaporkan ke Pimpinan sebagai bahan pengambilan kebijakan selanjutnya.
Perlunya ruang komunikasi publik melakukan diskusi dengan memberi masukan berupa diskusi ide, saran dan ruang bersama antara pemerintah daerah dan publik yang nantinya dapat dihimpun kemudian dikelola untuk di jadikan sebagai bahan pertimbangan selanjutnya. Kemudian, saat ini diperlukan pertukaran informasi antara masayarakat khususnya bagi yang memiliki kompetensi maupun keahlian yang dapat ditawarkan ke public melalui aplikasi #BarruBaik pada fitur yang didesain untuk di isi dan dimanfaatkan sendiri dari, oleh, dan untuk masyarakat.
Memberikan ruang bagi warga Barru untuk menawarkan diri kepada Publik untuk layanan jasa dan kompetensi yang ia miliki untuk dapat diketahui dan dimanfaatkan bagi pihak lainnya yang membutuhkan.
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan AdministratorArdi Susanto
Berdasarkan analisis masalah dalam organisasi saat ini, dan mengingat pentingnya saluran komunikasi yang sesuai dengan perkembangan jaman. Dengan mempertimbangkan banyaknya produk kehumasan maka melalui pemanfaatan teknologi informasi kami mengajukan terobosan inovatif dengan membangun aplikasi yang bertujuan sebagai media informasi dan komunikasi publik dan berbasis pada aplikasi android yang dapat di download pada play store.
Terobosan inovatif dimaksud adalah membangun sebuah aplikasi android dengan nama Aplikasi #BarruBaik sebagai upaya untuk membangun saluran informasi secara mudah dan massif.
Dalam aplikasi ini nantinya, diharapkan semua stakeholder pemerintahan dan masyarakat dapat berkolaborasi menyampaikan informasi public termasuk sebagai sumber untuk mengetahui informasi terbaru secara up to date serta dapat mendownload ragam informasi yang tersimpan di dalamnya termasuk menyimpan beberapa produk komunikasi publik. Produk komunikasi publik dimaksud dapat berupa foto, video, konten grafis, rilis berita serta lainnya.
Selain itu, Aplikasi ini akan me-link-kan publik dengan beberapa Web milik Pemerintah Daerah semisal Barrukab.go.id maupun aplikasi yang bisa diakses publik lainnya. Kemudian, didalamnya diharapkan ada ruang diskusi publik terhadap issue terkini yang dapat terdokumentasi untuk di print out dan dilaporkan ke Pimpinan sebagai bahan pengambilan kebijakan selanjutnya.
Perlunya ruang komunikasi publik melakukan diskusi dengan memberi masukan berupa diskusi ide, saran dan ruang bersama antara pemerintah daerah dan publik yang nantinya dapat dihimpun kemudian dikelola untuk di jadikan sebagai bahan pertimbangan selanjutnya. Kemudian, saat ini diperlukan pertukaran informasi antara masayarakat khususnya bagi yang memiliki kompetensi maupun keahlian yang dapat ditawarkan ke public melalui aplikasi #BarruBaik pada fitur yang didesain untuk di isi dan dimanfaatkan sendiri dari, oleh, dan untuk masyarakat.
Memberikan ruang bagi warga Barru untuk menawarkan diri kepada Publik untuk layanan jasa dan kompetensi yang ia miliki untuk dapat diketahui dan dimanfaatkan bagi pihak lainnya yang membutuhkan.
Rencana Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Puslatbang KMP LA...Ardi Susanto
Berdasarkan analisis masalah dalam organisasi saat ini, dan mengingat pentingnya saluran komunikasi yang sesuai dengan perkembangan jaman. Dengan mempertimbangkan banyaknya produk kehumasan maka melalui pemanfaatan teknologi informasi kami mengajukan terobosan inovatif dengan membangun aplikasi yang bertujuan sebagai media informasi dan komunikasi publik dan berbasis pada aplikasi android yang dapat di download pada play store.
Terobosan inovatif dimaksud adalah membangun sebuah aplikasi android dengan nama Aplikasi #BarruBaik sebagai upaya untuk membangun saluran informasi secara mudah dan massif.
Dalam aplikasi ini nantinya, diharapkan semua stakeholder pemerintahan dan masyarakat dapat berkolaborasi menyampaikan informasi public termasuk sebagai sumber untuk mengetahui informasi terbaru secara up to date serta dapat mendownload ragam informasi yang tersimpan di dalamnya termasuk menyimpan beberapa produk komunikasi publik. Produk komunikasi publik dimaksud dapat berupa foto, video, konten grafis, rilis berita serta lainnya.
Selain itu, Aplikasi ini akan me-link-kan publik dengan beberapa Web milik Pemerintah Daerah semisal Barrukab.go.id maupun aplikasi yang bisa diakses publik lainnya. Kemudian, didalamnya diharapkan ada ruang diskusi publik terhadap issue terkini yang dapat terdokumentasi untuk di print out dan dilaporkan ke Pimpinan sebagai bahan pengambilan kebijakan selanjutnya.
Perlunya ruang komunikasi publik melakukan diskusi dengan memberi masukan berupa diskusi ide, saran dan ruang bersama antara pemerintah daerah dan publik yang nantinya dapat dihimpun kemudian dikelola untuk di jadikan sebagai bahan pertimbangan selanjutnya. Kemudian, saat ini diperlukan pertukaran informasi antara masayarakat khususnya bagi yang memiliki kompetensi maupun keahlian yang dapat ditawarkan ke public melalui aplikasi #BarruBaik pada fitur yang didesain untuk di isi dan dimanfaatkan sendiri dari, oleh, dan untuk masyarakat.
Memberikan ruang bagi warga Barru untuk menawarkan diri kepada Publik untuk layanan jasa dan kompetensi yang ia miliki untuk dapat diketahui dan dimanfaatkan bagi pihak lainnya yang membutuhkan.
Badan Permusyawaratan Desa merupakan instrumen Pemerintahan Desa yang jika memahami batasan tugas, fungsi, dan wewenangnya maka akan berdampak pada sinergitas harmonis dalam akselerasi kesejahteraan rakyat menuju desa modern.
Problem Solving Skill merupakan sebuah teknik untuk memecahkan masalah secara terstruktur, kompleks, dan utuh sehingga dapat ditemukan pilihan kebijakan atau kebijaksanaan yang memiliki efektifitas dan efisiensi tinggi serta minim resiko.
Pengelolaan Keuangan Desa Berdasarkan permendagri 20 Tahun 2018 merupakan Peraturan perundang-Undangan yang perlu dipahami untuk semua pelaku yang berhubungan dengan Desa.
Arsip Fasilitatif Fungsi Keuangan dan Fungsi Kepegawaian adalah Arsip yang berkaitan dengan Bidang Keuangan/Fiskal dan Kepegawaian yang meliputi Perencanaan, Pelaksanaan, Pengawasan, dan Pertanggungjawaban Keuangan Arsip PNS dan Pejabat Negara
1. PRODUK HUKUM DAERAH
BAGIAN HUKUM SEKRETARIAT DAERAH
KABUPATEN BARRU
ARDI SUSANTO, SH
KEPALA SUBBAG PERUNDANG-UNDANGAN,
BAGIAN HUKUM, SETDA BARRU
Phone : 081355555453
DIPAPARKAN DALAM LATIHAN KEPEMIMPINAN
MAHASISWA (BARRU, 14 AGUST 2019)
3. PRODUK HUKUM DAERAH ADALAH
PRODUK HUKUM BERBENTUK
PERATURAN MELIPUTI PERDA,
PERKADA, PERATURAN DPRD DAN
BERBENTUK KEPUTUSAN MELIPUTI
KEPUTUSAN KEPALA DAERAH,
KEPUTUSAN DPRD, KEPUTUSAN
PIMPINAN DPRD DAN KEPUTUSAN
BADAN KEHORMATAN DPRD.
PENGERTIAN BERDASARKAN PASAL 1 ANGKA
19 PERMENDAGRI 80/2015 TENTANG
PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH JO
PERMENDAGRI 120/2018
5. 1.Daerah berhak menetapkan KEBIJAKAN
DAERAH untuk menyelenggarakan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah.
2.Daerah dalam menetapkan KEBIJAKAN
DAERAH, WAJIB berpedoman pada NSPK yg
telah ditetapkan o/Pemerintah Pusat
6. ARAH KEBIJAKAN
PENYELENGGARAAN PEMDA
MEMPERCEPAT TERWUJUDNYA KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
1. Peningkatan pelayanan;
2. Pemberdayaan dan peran serta
masyarakat;
3. Peningkatan daya saing daerah
PENINGKATAN EFISIENSI & EFEKTIFITAS
PENYELENGGARAAN PEMDA
1. Hubungan antara pemerintah pusat dgn
daerah dan antar daerah;
2. Potensi dan keanekaragaman daerah;
3. Peluang dan tantangan persaingan
global
1
2
® Ditjen Otda_2015
7. URUSAN PEMERINTAHAN
KONKURENABSOLUT
PILIHAN
(8)
WAJIB
(24)
PELAYANAN
DASAR (6)
NON
PELAYANAN
DASAR (18)
S P M
1. PENDIDIKAN
2. KESEHATAN
3. PU DAN PR
4. PERUMAHAN
RAKYAT & KAW
PERMUKIMAN
5. TRAMTIBUM &
LINMAS
6. SOSIAL
dilaksanakan secara bertahap dengan
mempertimbangkan kapasitas keuangan daerah, sumber
daya personil, dan ketersediaan sarana dan prasarana.
Memprioritaskan
pelaksanaan urusan wajib
yang berkaitan dengan
pelayanan dasar
1. PERTAHANAN
2. KEAMANAN
3. AGAMA
4. YUSTISI
5. POLITIK LUAR
NEGERI
6. MONETER &
FISKAL
NSPK
PEMERINTAHAN
UMUM
1. Pembinaan wawasan
Kebangsaan dan Ketahanan
Nasional.
2. Pembinaan Persatuan dan
Kesatuan Bangsa.
3. Pembinaan kerukunan
antarsuku dan Intrasuku, umat
beragama, ras dan gol lainnya
4. Penanganan Konflik Sosial.
5. Koordinasi Pelaksanaan tugas
antar instansi pemerintahan
yang ada di Wilayah Daerah
Provinsi dan Kabupaten/Kota.
6. Pengembangan kehidupan
demokrasi berdasarkan
Pancasila.
7. Pelaksanaan semua Urusan
Pemerintahan yang bukan
merupakan kewenangan Daerah
dan tidak dilaksanakan oleh
Instansi Vertikal.
8. URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB
PELAYANAN DASAR
• A. PENDIDIKAN;
• B. KESEHATAN;
• C. PEKERJAAN UMUM
DAN PENATAAN
RUANG;
• D. PERUMAHAN
RAKYAT DAN
KAWASAN
PERMUKIMAN;
• E. KETENTERAMAN,
KETERTIBAN UMUM,
DAN PELINDUNGAN
• MASYARAKAT; DAN
• F. SOSIAL.
BUKAN PELAYANAN
DASAR
a. tenaga kerja;
b. pemberdayaan
perempuan dan
pelindungan anak;
c. pangan;
d. pertanahan;
e. lingkungan
hidup;
f. administrasi
kependudukan dan
pencatatan sipil;
g. pemberdayaan
masyarakat dan
Desa;
h. pengendalian
penduduk dan
i. perhubungan;
j. komunikasi dan
informatika;
k. koperasi, usaha
kecil, dan
menengah;
l. penanaman
modal;
m. kepemudaan
dan olah raga;
n. statistik;
o. persandian;
p. kebudayaan;
q. perpustakaan;
dan
r. kearsipan.
9. URUSAN PEMERINTAHAN PILIHAN
• A. KELAUTAN DAN PERIKANAN;
• B. PARIWISATA;
• C. PERTANIAN;
• D. KEHUTANAN;
• E. ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL;
• F. PERDAGANGAN;
• G. PERINDUSTRIAN; DAN
• H. TRANSMIGRASI.
10. DASAR HUKUM PENYUSUNAN
PRODUK HUKUM DAERAH
1. UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TTG PEMDA
2. UU PEMBENTUKAN DAERAH OTONOMI BARRU-SULAWESI SELATAN
3. UNDANG-UNDANG 12 TAHUN 2011 TTG PPP
4. PERATURAN YG MENDELEGASIKAN
5. PERMENDAGRI 80 THN 2015 TTG PEMBENTUKAN PHD
6. PERATURAN DAERAH
7. PERATURAN PUUAN SEKTORAL SESUAI DGN MATERI MUATAN PERBUP
11. KAIDAH YANG HARUS
DIPERHATIKAN
• KEHARUSAN ADANYA KEWENANGAN
• KEHARUSAN ADANYA KESESUAIAN JENIS
PERATURAN DENGAN MATERI YANG
DIATUR
• KEHARUSAN MENGIKUTI TATA CARA
TERTENTU
• TDK BOLEH BERTENTANGAN DENGAN
PERATURAN PER-UUAN YANG LEBIH
TINGGI 11
14. TAHAPAN PEMBENTUKAN PERATURAN
DAERAH
1. PERENCANAAN DALAM PROPEMPERDA
2. PENYUSUNAN OLEH PEMDA/DPRD
3. PEMBAHASAN PEMERINTAHAN DAERAH
4. PEMBINAAN/FASILITASI OLEH PEMPROV
5. EVALUASI OLEH PEMPROV
6. NOMOR REGISTER OLEH PEMPROV
7. PENETAPAN, PENOMORAN, PENGUNDANGAN,
AUTENTIFIKASI
8. PENYEBARLUASAN OLEH PEMDA
16. Pemrakarsa dlm mempersiapkan ranperda disertai dengan
PENJELASAN atau KETERANGAN dan/atau NASKAH AKADEMIK
Naskah Akademik berisi : Pendahuluan, Kajian teoritis
dan praktik empiris, Evaluasi dan analisis aturan
terkait, Landasan filosofis, sosiologis, yuridis,
jangkauan arah pengaturan dan ruang lingkup
Naskah Akademik tidak diperlukan bagi APBD, Pencabutan Perda,
atau Perubahan Perda
PASAL 22-24
PMDN
80/2015
17. BUPATI TIM
PENYUSUNAN
1. BUPATI
2. SEKDA
3. SKPD
PEMRAKARS
A
4. BAGIAN
HUKUM
5. PD TERKAIT
6. PERANCANG
DITETAPKAN DGN
KEP BUPATI
KETUA TIM
& PD
PEMRAKARS
A
SEKDA
HARMONISASI, PEMBULATAN DAN
PEMANTAPAN KONSEPSI RANPERDA
OLEH BAGIAN HUKUM
PARAF
PERSETUJUAN
PAKOR
PENYUSUNAN PERDA EKSEKUTIF
18. RANPERDA
(O/ ANGGOTA DPRD, KOMISI,
GABUNGAN
KOMUSI,/BAPERMPERDA)
DISERTAI NASKAH
AKADEMIK
N.A YG TELAH MELALUI
PENGKAJIAN DAN
PENYELARASAN, MEMUAT :
a. Latarbelakang & tujuan
penyusunan
b. Sasaran yg ingin diwujudkan
c. Pokok pikiran, ruang lingkup
atau objek yg akan diatur
d. Jangkauan & arah pengaturan
PENJELASAN & KETERANGAN,
MEMUAT :
a. Pokok pikiran dan materi
muatan yg diatur
b. Daftar nama
c. Tanda tangan pengusul
DISERTAI KETERANGAN &
PENJELASAN
PENYAMPAIAN
RANPERDA
PIMPINAN DPRD
NOMOR POKOK O/
SEKRETARIAT DPRD
BAPEMPERDA
UTK HARMONISASI, PEMBULATAN DAN
PEMANTAPAN KONSEPSI RANPERDA
HASIL PENGKAJIAN RANPERDA
ANGGOTA DPRD
PENYAMPAIAN RANPERDA
7 HARI SBLM RAPAT
PARIPURNA
RAPAT PARIPURNA BUPATIpembahas
an
19. PARIPURNA I
(PEMBICARAAN TINGKAT I MELIPUTI PENYERAHAN, PANDANGAN UMUM
FRAKSI, DAN PEMBAHASAN)
RANPERDA EKSEKUTIF
• PENJELASAN BUPATI
DALAM RAPAT PARIPURNA
MENGENAI RANCANGAN
PERDA;
• PEMANDANGAN UMUM
FRAKSI TERHADAP
RANCANGAN PERDA; DAN
• TANGGAPAN DAN/ATAU
JAWABAN BUPATI
TERHADAP
PEMANDANGAN UMUM
FRAKSI.
RANPERDA INISIATIF
DPRD
• PENJELASAN PIMPINAN
KOMISI,PIMPINAN GABUNGAN
KOMISI, PIMPINAN
BAPEMPERDA, ATAU PIMPINAN
PANITIA KHUSUS DALAM
RAPAT PARIPURNA MENGENAI
RANCANGAN PERDA;
• PENDAPAT BUPATI TERHADAP
RANCANGAN PERDA; DAN
• TANGGAPAN DAN/ATAU
JAWABAN FRAKSI TERHADAP
PENDAPAT BUPATI .
20. PARIPURNA II
(PEMBICARAAN TINGKAT II MELIPUTI PENDAPAT
AKHIR DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN)
1. PENYAMPAIAN LAPORAN KOMISI/PIMPINAN GABUNGAN
KOMISI/PIMPINAN PANITIA KHUSUS YANG BERISI
PENDAPAT FRAKSI DAN HASIL PEMBAHASAN;
2. PERMINTAAN PERSETUJUAN DARI ANGGOTA SECARA
LISAN OLEH PIMPINAN RAPAT PARIPURNA ; DAN
3. SAMBUTAN BUPATI MENGIRINGI PENETAPAN
RANCANGAN PERDA MENJADI PERDA.
21. PENETAPAN
RANPERDA
(DISETUJUI BERSAMA DPRD DAN KHD)
DISAMPAIKAN OLEH PIMPINAN DPRD
PLG LAMA 3 HARI SJK TGL PERSETUJUAN
BUPATI/WALIKO
TA
GUBERNUR
RANPERDA
DISAMPAIKA
N PLG LAMA
3 HARI SEJAK
DITERIMA
NOMOR
REGISTER
(PALING LAMA 7
HARI SEJAK
RANPERDA
DITERIMA)
RANPERDA YG TLH DIBERI NOREG DITETAPKAN O/ KDH DGN
MEBUBUHKAN TTD
PALING LAMA 30 HARI SEJAK RANPERDA DISETUJUI BERSAMA (DPRD & KDH)
APABILA KDH TDK TTD RANPERDA YG SDH DIBERI NOREG, RANPERDA TSB SAH
MJD PERDA & WAJIB DIUNDANGKAN
RANPERDA DINYATAKAN SAH DGN KALIMAT PENGESAHAN “PERATURAN DAERAH INI DINYATAKAN SAH”
N DIBUBUHKAN PADA HALAMAN TERAKHIR PERDA SEBELUM PENGUNDANGAN NASKAH PERDA KE DLM LEMBARAN DAER
22. EVALUASI RANPERDA
RANPERDA
(RPJPD, RPJMD, APBD, PERUBAHAN APBD, PERTANGGUNGJAWABAN
APBD, PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, TATA RUANG)
KAB/KOTA
GUBERNUR
Menteri Dalam
Negeri
Menteri UP
Bidang Keuangan
Menteri UP
Bidang Tata
Ruang
EVALUA
SI
HASIL EVALUASI RANPERDA JIKA DISETUJUI
DIIKUTI DGN PEMBERIAN NOMOR REGISTER
23. 1. PERDA DAPAT MEMUAT KETENTUAN TENTANG
PEMBEBANAN BIAYA PAKSAAN
PENEGAKAN/PELAKSANAAN PERDA SELURUHNYA
ATAU SEBAGIAN KEPADA PELANGGAR SESUAI DENGAN
KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN.
2. PERDA DAPAT MEMUAT ANCAMAN PIDANA
KURUNGAN PALING LAMA 6 (ENAM) BULAN ATAU
PIDANA DENDA PALING BANYAK Rp. 50.000.000,-
(LIMA PULUH JUTA RUPIAH)
3. PERDA DAPAT MEMUAT ANCAMAN PIDANA
KURUNGAN ATAU PIDANA DENDA SESUAI DENGAN
KETENTUAN PERUNDANG UNDANGAN.
4. PERDA DAPAT MEMUAT ANCAMAN SANKSI BERSIFAT
MENGEMBALIKAN PADA KEADAAN SEMULA DAN
PASAL
5
PMDN
80/201
5
27. BUPATI TIM
PEMBAHASAN 1. SKPD
PEMRAKARS
A
2. BAGIAN
HUKUM
3. PD TERKAIT
4. LEGAL
DRAFTER
DITETAPKAN DGN
KEP BUPATI
KETUA TIM
& PD
PEMRAKARS
A
SEKDA
HARMONISASI, PEMBULATAN DAN
PEMANTAPAN KONSEPSI RANPERBUP
OLEH BAGIAN HUKUM
PARAF
PERSETUJUAN
DRAFT
PENYUSUNAN PERATURAN BUPATI
28. TAHAP AWAL PENYUSUNAN
•NASKAH AWAL DISUSUN
OLEH KEPALA PD
•DAPAT MELIBATKAN PD
LAIN, INSTANSI LAIN, &
MASY
PERANGKAT
DAERAH
•DRAFT SK TIM
PEMBAHASAN/PENYUS
UN; DAN
•NASKAH RANCANGAN
PERBUP (SOFT/HARD
COPY)
DRAFT
• FASILITASI
PENETAPAN
PEMBENTUKAN TIM
PEMBAHASAN
BAGIAN HUKUM
29. SK TIM PEMBAHASAN
KETUA : KEPALA PERANGKAT DAERAH
PEMRAKARSA
SEKRETARIS : KEPALA BAGIAN HUKUM
ANGGOTA : SESUAI KEBUTUHAN
DALAM HAL KETUA TIM ADALAH PEJABAT LAIN YANG
DITUNJUK MAKA PIMPINAN PERANGKAT DAERAH
PEMRAKARSA TETAP BERTANGGUNGJAWAB TERHADAP
MATERI MUATAN.
30. TUGAS TIM
• MELAPORKAN PERKEMBANGAN
RANCANGAN PERATURAN BUPATI KEPADA
SEKRETARIS DAERAH
• MEMBERIKAN PARAF KOORDINASI PADA
TIAP HALAMAN RANCANGAN YANG TELAH
SELESAI DIBAHAS
• MENGAJUKAN RANCANGAN PERBUP YANG
TELAH DIPARAF KOORDINASI KEPADA
BUPATI MELALUI SEKRETARIS DAERAH
31. PENOMORAN
• REGISTRASI PRODUK HUKUM DAERAH PADA SUB
BAGIAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM
DI BAGIAN HUKUM
• MENGGUNAKAN NOMOR BULAT DAN DIUNDANGKAN
DALAM BERITA DAERAH
• DIMUAT DALAM JARINGAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI
HUKUM (JDIH) NASIONAL/DAERAH
32. 1. TEGURAN LISAN
2. TEGURAN TERTULIS
3. PENGHENTIAN SEMENTARA KEGIATAN
4. PENGHENTIAN TETAP KEGIATAN
5. PENCABUTAN SEMENTARA IZIN
6. PENCABUTAN TETAP IZIN
7. DENDA ADMINISTRATIF
8. SANKSI ADMINISTRATIF LAIN SESUAI DENGAN
KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG – UNDANGAN
SANKSI ADMINISTRATIF
PASAL 5
PMDN
80/2015
33. MASYARAKAT berhak memberikan masukan secara lisan dan/atau
tertulis dalam pembentukan PERDA, PERKADA, PB KDH dan/atau
Peraturan DPRD
MASUKAN MASYARAKAT DAPAT DILAKUKAN :
a. Rapat Dengan Pendapat
b. Kunjungan Kerja
c. Sosialisasi
d. Seminar, Lokakarya dan/atau diskusi
35. KAIDAH YANG HARUS DIPERHATIKAN
• KEPUTUSAN BUPATI BERSIFAT KONKRIT, INDIVIDUAL, FINAL,
DAN MENGIKAT
• KEHARUSAN ADANYA KEWENANGAN
• KEHARUSAN ADANYA KESESUAIAN JENIS PERATURAN DENGAN MATERI
YANG DIATUR
• KEHARUSAN MENGIKUTI TATA CARA TERTENTU
• TDK BOLEH BERTENTANGAN DENGAN PERATURAN PER-UUAN YANG
LEBIH TINGGI
35
36. PEDOMAN UMUM
1. KOP BUPATI MENGGUNAKAN LAMBANG GARUDA
WARNA EMAS DENGAN PENULISAN JABATAN
PEMBENTUK BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI
SELATAN TERSUSUN DIBAWAH LAMBANG GARUDA
DAN DI TULIS DENGAN HURUF BOOKMAN OLD STYLE
DENGAN SIZE FONT 14.
2. JENIS HURUF UNTUK KESELURUHAN PENULISAN
KEPUTUSAN BUPATI ADALAH “BOOKMAN OLD STYLE”
DENGAN SIZE FONT 12 SELAIN KOP BUPATI.
37. 3. JENIS KERTAS ADALAH F4 (21,5 CM X 33 CM)
BERWARNA PUTIH DENGAN PRINT OUT
MENGGUNAKAN TINTA WARNA HITAM.
4. PARAF/PENANDATANGANAN MENGGUNAKAN
TINTA WARNA BIRU TUA
5. SK DITANDATANGANI DALAM 3 (TIGA)
RANGKAP ASLI DAN YANG TERPARAF LENGKAP
DIARSIPKAN OLEH BAGIAN HUKUM.
39. PARAF KOORDINASI
PERANGKAT DAERAH
DINAS/BADAN
1. KEPALA DINAS/BADAN
2. SEKRETARIS ATAU
KEPALA BIDANG
3. KASUBAG/KA. SEKSI
UNIT INSTANSI
1. KEPALA
BAGIAN/KA.UPTD
2. KASUBAG/KA.
TATA USAHA
Dilakukan secara berjenjang sesuai Eselonisasi oleh
Pejabat Penanggungjawab Internal SKPD Pemrakarsa
50. ASAS-ASAS PEMBENTUKAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
1. KEJELASAN TUJUAN;
2. KELEMBAGAAN / ORGAN PEMBENTUK
YANG TEPAT;
3. KESESUAIAN ANTARA JENIS DAN MATERI
MUATAN;
4. DAPAT DILAKSANAKAN;
5. KEDAYAGUNAAN DAN KEHASILGUNAAN;
6. KEJELASAN RUMUSAN; DAN
7. KETERBUKAAN.
50
51. ASAS MATERI MUATAN
PERATURAN PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN
1. PENGAYOMAN;
2. KEMANUSIAAN;
3. KEBANGSAAN;
4. KEKELUARGAAN;
5. KENUSANTARAAN;
6. BHINNEKA TUNGGAL IKA;
7. KEADILAN;
8. KESAMAAN KEDUDUKAN DALAM HUKUM
DAN PEMERINTAHAN;
9. KETERTIBAN DAN KEPASTIAN HUKUM ;
10. KESEIMBANGAN, KESERASIAN DAN
KESELARASAN.
51
53. ARDI SUSANTO
KASUBAG PERUNDANG-UNDANGAN PADA
BAGIAN HUKUM PEMERINTAH KABUPATEN
BARRU.
NIP. 19831210 200604 1 009
PANGKAT : PENATA TINGKAT I/ IIID
FACEBOOK : ARDI DRAFTER
HP. : 081 355 555 453
EMAIL : ARDIBARRU@GMAIL.COM
Editor's Notes
POLITIK HUKUM: Kebijakan Dasar untuk menetukan arah bentuk, isi hukum yg akan dibentuk & dilaksanakan oleh pemerintahan negara
MATERI MUATAN: Pasal 236 ayat (3) & (4), Pasal 237 ayat (1) UU 23/14
TERTIB IMPLEMENTASI : bermakna bahwa setelah perda selesai diundangkan, maka tidak berarti bahwa perda tersebut sudah bisa terlaksana dengan sendirinya, masih diperlukan langkah2 hkm selanjutnya agar perda bisa efektif.
Antara lain SOSIALISASI