SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Kebijakan dan Mekanisme Penyaluran
Dana Alokasi Khusus Fisik
1
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Ketentuan mengenai penyaluran DAK Fisik dalam paparan ini bersifat
sementara (belum final) mengingat PMK masih dalam proses. Bahan ini
dimaksudkan sebagai pengantar Bapak/Ibu peserta Lokakarya dalam
memahami konsep penyaluran DAK Fisik. Pelaksanaan penyaluran DAK Fisik
oleh KPPN merujuk pada PMK yang akan ditetapkan.
2
DISCLAIMER
KEMENTERIAN KEUANGAN
Prinsip dan Kebijakan DAK Fisik
Perencanaan, Pengalokasian dan Penganggaran DAK
Fisik
Penyaluran DAK Fisik
3
KEMENTERIAN KEUANGAN 4
I. Prinsip dan Kebijakan DAK Fisik
KEMENTERIAN KEUANGAN
SKEMA PENDANAAN DAERAH
(UU 33/2004 dan Implementasinya sd 2017)
Pemerataan dan
mendanai kebutuhan
daerah
(seluruh urusan)
PAD
DBH
Block grant by origin
DAU
Equalization grant (block
grant) berbasis formula fiscal
gap + Alokasi Dasar (berbasis
Gaji PNSD)
Mendanai kebutuhan
khusus daerah
(dukungan belanja
modal)
DAK FISIK
REGULER
Dukungan pendanaan
khusus untuk daerah pada
bidang-2 sesuai RKP
DAK FISIK
PENUGASAN
Dukungan pendanaan
khusus untuk daerah pada
bidang-2 sesuai RKP
Mendanai
kebutuhan belanja
operasional
DAK FISIK
AFIRMASI
Dukungan pendanaan
khusus untuk daerah
tertentu, yaitu tertinggal,
perbatasan dan kepulauan
DAK NON FISIK
Dukungan pendanaan
khusus untuk belanja
operasional berbasis unit
cost
Reward
Dana Insentif
Daerah
Insentif kepada daerah
tertentu yang
mempunyai kinerja
baik
Pengaturan
Khusus
Dana Otsus
&
Dana
Keistimewaa
n DIY
Dukungan
pendanaan khusus
untuk daerah
tertentu yg diatur dg
UU khusus
Mendanai
kebutuhan non-
reguler
Hibah
Dukungan
pendanaan khusus
untuk daerah yang
bersifat temporer
dan dilakukan
dengan perikatan
perjanjian
Pinjaman
Percepatan
pembangunan
daerah khususnya
bagi daerah-2
dengan kapasitas
fiskal tinggi
5
KEMENTERIAN KEUANGAN
1 Dana Insentif Daerah
2 Bantuan Operasional Sekolah
3 Tunjangan Profesi Guru PNSD
4
Tambahan Penghasilan Guru Pegawai
Negeri Sipil
5
Proyek Pemerintah Daerah dan
Desentralisasi (P2D2)
2015 2016 & 2017
I. TRANSFER KE DAERAH I. TRANSFER KE DAERAH
A. Dana Perimbangan A. Dana Perimbangan
1. Dana Bagi Hasil 1. Dana Transfer Umum
2. Dana Alokasi Umum a. Dana Bagi Hasil
3. Dana Alokasi Khusus b. Dana Alokasi Umum
B. Dana Otonomi Khusus 2. Dana Transfer Khusus
C. Dana Keistimewaan DIY a. DAK Fisik
D. Dana Transfer Lainnya b. DAK Nonfisik
B. Dana Insentif Daerah
C. Dana Otsus dan Dana
Keistimewaan DIY
II. DANA DESA II. DANA DESA
No Jenis DAK Nonfisik
1 Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
2 Tunjangan Profesi Guru (TPG)
3 Tambahan Penghasilan Guru
(Tamsil)
4 Tunjangan Khusus Guru di Daerah
sangat terpencil
5 Bantuan Operasional Kesehatan
dan Keluarga Berencana (BOK dan
BOKB)
6 Bantuan Operasional
Penyelenggaraan PAUD (BOP PAUD)
7 Dana Peningkatan Kapasitas
Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah (P2UKM).
8 Pelayanan Administrasi
Kependudukan
Postur TKDD mengalami perubahan dengan
reklasifikasi dan refocusing Dana Transfer
lainnya selain Dana Insentif Daerah menjadi
DAK Non Fisik
Perubahan Postur Transfer Ke Daerah & Dana Desa (TKDD)
Dalam APBN
6
KEMENTERIAN KEUANGAN
Peningkatan Anggaran TKDD Untuk Penguatan Desentralisasi Fiskal dan
Nawacita
Belanja K/L
Dana Transfer
VS VS VS
2001 2016 2017
Rp95,9 triliun
Rp81,1 triliun
Rp153,0 triliun
Rp130,0 triliun
Rp763,6 triliun
Rp764,9 triliun
Implementasi UU 25/1999
Implementasi UU 33/2004
VS
2004
Rp767,8 triliun
Rp776,3 triliun
Rp14,8 T Rp23,0 T Rp8,5 T Rp1,3 T
8X
9X
2017
2001
2017
2001
7
KEMENTERIAN KEUANGAN
Tantangan terbesar dalam beberapa tahun terakhir dalam pengelolaan
APBN:
Proyeksi pendapatan negara (Pajak + PNBP) terlalu optimis dan
akhirnya tidak tercapai  shortage penerimaan pajak sebesar
Rp255,6 T (Target APBNP 2016 Rp1,539,2 T, realisasi Rp1,283,6
T)
Overtarget di sisi penerimaan diikuti dengan peningkatan
belanja yang sangat signifikan (termasuk TKDD)  pada saat
penerimaan tidak tercapai terjadi overbudgeting sehingga harus
dilakukan penyesuaian belanja (target belanja Negara APBNP
2016 adalah sebesar Rp2.082,9 T, direalisasikan sebesar
Rp1.859,5 T, atau hanya sebesar (89,3%)
Dalam rangka mengembalikan kredibilitas APBN, maka
pelaksanaan APBNP 2016 harus disesuaikan secara signifikan
(pemotongan belanja K/L dan penundaan beberapa jenis TKDD)
URAIAN
2015 2016 2017
APBN APBN-P APBN APBN-P APBN
TKDD 647,0 664,6 770,1 776,3 764,9
K / L 647,3 795,5 784,1 767,8 763,6
(dalam triliun Rp)
Tantangan Pelaksanaan APBN 3 Tahun terakhir
8
17,6 ; 2,7% 105,5 ; 15,9% 6,2 ; 0,81% -11,4 ; -1,5%
148,2 ; 22,9% 11,4 ; -1,4% -16,3 ; -2,1% -4,2 ; -0,5%
Sejak dimuai era Kabinet Kerja,
Alokasi TKDD dalam APBN
mengalami peningkatan yang
signifikan dibandingkan dengan
belanja KL. Hal tersebut sebagai
penguatan desentralisasi dan
implementasi dari Nawacita ke 3.
APBN adalah jangkar pengelolaan ekonomi makro yang sehat, sehingga harus dikelola secara kredibel.
(dalam triliun Rp)
KEMENTERIAN KEUANGAN
 Penundaan
 DAU 19,4 T
 DBH Pajak
16,7 T
9
Pengendalian Belanja dalam APBNP 2016
1. Pemulihan ekonomi global yang
lambat
2. Penurunan Harga Komoditas Utama
3. Risiko pasar finansial yang
meningkat
TANTANGAN
 Shortfall penerimaaan perpajakan
 Menyebabkan APBN mengalami
pelebaran defisit
Langkah Pengamanan APBNP 2016
DAMPAK
 Optimalisasi Peningkatan Penerimaan Perpajakan
 Pengendalian Belanja Negara
 Menjaga Defisit prognosis APBNP 2016 tetap
dibawah 3,0% thd PDB
Penghematan belanja K/L Rp114,7T
Pengendalian Belanja Negara
 Penghematan
alamiah
 DBH 4,2 T
 DAK Fisik 6,0 T
 DAK Nonfisik 23,8 T
 Dana Desa 2,8 T
Penghematan belanja TKDD Rp72,9T
Realisasi APBNP 2016
 Defisit Rp307,7 T
 Radio Defisit : PDB (2,46)%
KEMENTERIAN KEUANGAN 10
2015 2016
Realisasi mencapai Rp710,9 T, lebih
tinggi dari realisasi belanja K/L
Rp677,6 T
Penundaan DAU tidak jadi
dilaksanakan dan seluruh DAU yang
semula sebagian ditunda sudah
ditransfer pada bulan Desember 2016.
Realisasi TKDD 2016 secara nominal lebih tinggi Rp87,8 T
(14,1%) dari realisasinya pada tahun 2015. Namun
persentase realisasi TKDD 2016 lebih rendah (91,6%)
dibandingkan tahun 2015 (93,8%), terutama berkaitan
dengan:
Lebih rendahnya realisasi DBH Rp18,5 T dari pagu
APBN-P 2016 (Penundaan Tw. IV Rp11,5 T dan
penghematan alamiah Rp7 T),
Lebih rendahnya realisasi Dana Transfer Khusus Rp46,5
T dari pagu APBN-P 2016, terutama karena:
•Penghematan alamiah DAK Non Fisik Rp32 T,
•Penyerapan DAK Fisik yang belum optimal Rp14,6T.
Evaluasi Pelaksanaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2016
KEMENTERIAN KEUANGAN
URAIAN
2016 2017 Selisih terhadap
APBN APBN-P Outlook Realisasi APBN
Outlook
APBN-P
Realisasi
APBN-P
Transfer ke Daerah 723,2 729,3 659,1 664,2 704,9 45,8 40,7
A. Dana Perimbangan 700,4 705,5 635,3 640,4 677,1 41,8 36,7
1. Dana Transfer Umum 491,5 494,5 463,8 475,9 503,6 39,8 27,7
a. Dana Bagi Hasil 106,1 109,1 88,1 90,5 92,8 4,7 2,3
1) Pajak 51,5 68,7 50,8 50,6 58,6 7,8 8,0
2) Sumber Daya Alam 54,6 40,5 37,3 39,9 34,2 -3,1 -5,7
b. Dana Alokasi Umum 385,4 385,4 375,7 385,4 410,8 35,1 25,4
2. Dana Transfer Khusus 208,9 211,0 171,5 164,5 173,4 1,9 8,9
a. DAK Fisik 85,4 89,8 81,4 75,2 58,3 -23,1 -16,9
b. DAK Non Fisik 123,5 121,2 90,1 89,3 115,1 25 25,8
B. Dana Insentif Daerah 5,0 5,0 5,0 5,0 7,5 2,5 2,5
C. Dana Otonomi Khusus &
Dana Keistimewaan DIY
17,7 18,8 18,8 18,8 20,4 1,6 1,6
1. Dana Otsus 17,2 18,3 18,3 18,3 19,6 1,3 1,3
2. Dana Keistimewaan
DIY 0,5 0,5 0,5 0,5 0,8
0,3 0,3
Dana Desa 47,0 47,0 44,2 46,7 60,0 15,8 13,3
JUMLAH 770,2 776,3 703,3 710,9 764,9 7,6 54
(dalam triliun Rp)
Kebijakan TKDD 2017:
Postur Transfer ke Daerah dan Dana Desa
11
KEMENTERIAN KEUANGAN
12
DEFINISI DAK FISIK
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK):
“Dana yang bersumber dari
Pendapatan APBN, yang dialokasikan
kepada daerah tertentu untuk
membantu mendanai kegiatan
khusus yang merupakan urusan
daerah dan sesuai dengan prioritas
nasional”
UU 33 Tahun 2004 tentang PKPD
Membantu
daerah tertentu;
Mendanai penyediaan
sarana dan prasarana
pelayanan dasar
publik; dan
Mendorong percepatan
pembangunan daerah
dan pencapaian sasaran
prioritas nasional.
12
KEMENTERIAN KEUANGAN 13
PERKEMBANGAN PAGU DAK FISIK
TAHUN 2012-2017
26,116
31,697 30,200
33,000
62,342
20,496
24,861
35,867
2,605 3,479
6,002
16,997
2,800 2,820
-
10,000
20,000
30,000
40,000
50,000
60,000
70,000
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Reguler
IPD/Penugasan
Affirmasi
P3K2
Usulan Daerah
Tambahan
Miliar Rp
JENIS DAK 2012 2013 2014 2015 2016 2017
REGULER 26.116 31.697 30.200 33.000 62.342 20.496
IPD/PENUGASAN 24.861 35.867
AFFIRMASI 2.605 3479
P3K2 6.002
USULAN DAERAH 16.997
TAMBAHAN 2.800 2.820
TOTAL 26.116 31.697 33.000 58.819 89.808 58.342
Miliar Rp
KEMENTERIAN KEUANGAN 14
Perkembangan Jenis dan Bidang DAK Fisik
NO DAK 2015 NO DAK 2016 NO DAK 2017
DAK REGULER DAK REGULER DAK REGULER
1 Pendidikan 1 Pendidikan 1 Pendidikan
2 Kesehatan 2 Kesehatan dan KB 2 Kesehatan dan KB
3 Transportasi 3 Air Minum, Sanitasi, dan Perumahan 3 Perumahan dan Permukiman
4 Inf. Irigasi 4 Kedaulatan Pangan 4 Pertanian
5 Air Minum dan Sanitasi 5 Kehutanan dan LH 5 Kelautan dan Perikanan
6 Prasarana Pemerintah Daerah 6 Energi Skala Kecil 6 Pariwisata
7 Kelautan dan Perikanan 7 Kelautan dan Perikanan 7 IKM
8 Pertanian 8 Prasarana Pemerintahan Daerah DAK PENUGASAN
9 Lingkungan Hidup 9 Transportasi 1 Pendidikan (SMK)
10 KB 10 Sarana Perdagangan, Industri,dan
Pariwisata
2 Kesehatan (RS Rujukan dan RS Pratama)
11 Kehutanan DAK AFIRMASI 3 Air Minum
12 Sarana Perdagangan 1 Inf. Air Minum dan Sanitasi 4 Sanitasi
13 Energi Perdesaan 2 Inf. Irigasi 5 Jalan
14 Perumahan dan Permukiman 3 Transportasi (Jalan dan Transdes) 6 Irigasi
DAK AFIRMASI DAK IPD 7 Pasar
1 Inf. Air Minum dan Sanitasi 1 Transportasi (Jalan dan Perhubungan) 8 Energi Skala Kecil
2 Inf. Irigasi 2 Inf. Irigasi DAK AFIRMASI
3 Transportasi 3 Inf. Air Minum dan Sanitasi 1 Perumahan dan Permukiman
DAK APBNP 2015 4 Kelautan dan Perikanan 2 Kesehatan (Puskesmas)
1 DAK P3K2 3 Transportasi
2 DAK Usulan Daerah yg Disetujui DPR
RI
KEMENTERIAN KEUANGAN
KEBIJAKAN DAK FISIK TA 2017
Mempertajam fokus bidang/sub bidang DAK Fisik
untuk mendukung pencapaian prioritas dan sasaran
pembangunan nasional, yang meliputi dimensi
pembangunan manusia, dimensi pembangunan sektor
unggulan, dimensi pemerataan dan kewilayahan.
Mengalokasikan DAK Fisik berdasarkan usulan daerah
(proposal based) dan prioritas nasional dengan
memperhatikan perubahan kewenangan dari
kabupaten/kota ke provinsi.
Memberikan afirmasi untuk daerah tertinggal,
perbatasan, kepulauan, dan transmigrasi
Melakukan sinkronisasi pengalokasian DAK , yaitu:
 antar bidang/subbidang DAK
 antarkabupaten/kota dan antara kabupaten/kota
dengan provinsi.
 antara DAK dengan pendanaan lainnya selain DAK.
dengan mengoptimalkan peran Provinsi dalam
pelaksanaan sinkronisasi tersebut.
Memberikan diskresi kepada daerah untuk
menggunakan maksimal 5% dari pagu DAK Fisik
untuk kegiatan penunjang yang bersifat nonfisik.
Menghilangkan kewajiban Daerah untuk
menyediakan dana pendamping.
Mempercepat penetapan Juknis/Juklak DAK.
Memperbaiki mekanisme penyaluran DAK Fisik
berbasis kinerja penyerapan.
1
2
3
4
5
6
7
8
15
KEMENTERIAN KEUANGAN
Kebijakan dan Tantangan Pelaksanaan
Dana Alokasi Khusus Fisik 2017
Penyaluran DAK Fisik berdasarkan kinerja
pelaksanaan:
• Kinerja Penyerapan
• Kinerja Capaian Output
Rencana Penyaluran DAK Fisik
melalui Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN):
• Verifikasi dilakukan oleh KPPN.
• Efisiensi, waktu dan biaya untuk
penyampaian laporan.
• Good Governance, karena
realisasi dapat dipantau secara
langsung.
Akan dilakukan perubahan
mekanisme penyaluran dengan
meningkatkan syarat besaran
penyerapan untuk penyaluran DAK
Fisik setiap Triwulan/Tahap.
16
Kurang Bayar DAK Fisik 2016
• Direncanakan di-carry over pd APBN-P
2017
• Syarat Carry over:
 output tercapai 100% pd 2016
 Telah menyampaikan laporan
penyerapan dan output fisik
 dilakukan verifikasi administrasi dan
output fisik
Petunjuk Teknis Pelaksanaan DAK Fisik 2017
• Telah ditetapkan Perpres No.123 Tahun
2016 tentang Petunjuk Teknis DAK Fisik
• Daerah harus menyusun Rencana
Kegiatan yang disetujui oleh K/L terkait.
• Standar Teknis Pelaksaanan mengacu
kepada petunjuk operasional yang
ditetapkan K/L terkait.
• Rincian target output dan Lokasi Kegiatan
ditetapkan oleh K/L teknis terkait
KEMENTERIAN KEUANGAN
1. DAK REGULER
Untuk membantu
pemenuhan SPM dalam
pelayanan publik dan
mendukung kegiatan
perekonomian daerah
2. DAK PENUGASAN
• Untuk pencapaian
sasaran prioritas
nasional dalam RKP
• Menu dan lokus
terbatas
3. DAK AFFIRMASI
Untuk mempercepat
penyediaan infrastruktur
dan sarana/prasarana di
daerah tertinggal,
perbatasan, kepulauan,
dan transmigrasi
1)Pendidikan;
2)Kesehatan;
3)Perumahan dan
Permukiman;
4)Pertanian;
5)Kelautan dan Perikanan;
6)Sentra Industri Kecil; dan
7)Pariwisata
1)Pendidikan SMK;
2)Kesehatan (RS dan
Rujukan);
3)Air Minum;
4)Sanitasi;
5)Jalan;
6)Pasar;
7)Irigasi; dan
8)Energi Skala Kecil
1)Perumahan dan
Permukiman;
2)Transportasi
(Transportasi Desa,
Dermaga Kecil, dan
Tambatan Perahu)
3)Kesehatan
(Puskesmas)
17
DAK Fisik: Kebijakan dan Bidang 2017
KEMENTERIAN KEUANGAN
JENIS & BIDANG DAK
APBN P
2016
Dana Alokasi Khusus Fisik 89,8
A. DAK Reguler 62,3
1. Pendidikan 2,7
2. Kesehatan dan KB 15,4
3.
Perumahan, Air Minum dan
Sanitasi
0,7
4. Kedaulatan Pangan 4,1
5. Energi Skala Kecil 0,5
6. Kelautan dan Perikanan 1,1
7. Prasarana Pemda 0,3
8. Lingkungan Hidup & Kehutanan 1,4
9.
Transportasi (Infrastruktur Jalan,
Perhubungan, dan Transportasi
Desa)
0,8
10.
Sarana Prasarana Perdagangan
(Sarana Perdagangan, IKM dan
Pariwisata)
1,3
11. Penyelesaian Kurang Salur 0,6
12.
Sarpras Penunjang (Jalan, Irigasi,
Air Minum, Kesehatan dan Pasar)
45,1
13. Tambahan DAK 10.3
B. DAK IPD 24,8
C.
DAK AFIRMASI (Air Minum, Sanitasi,
Irigasi dan Kesehatan)
2,6
JENIS & BIDANG DAK
APBN
2017
Dana Alokasi Khusus Fisik 58,3
A. DAK Reguler 20,4
1. Pendidikan 6,1
2. Kesehatan dan KB 10,0
3. Perumahan dan Permukiman 0,6
4. Pertanian 1,6
5. Kelautan dan Perikanan 0,9
6. Sentra IKM 0,5
7. Pariwisata 0,5
B. DAK Penugasan 34,5
1. Pendidikan SMK 1,9
2.
Kesehatan (RS Rujukan dan
Pratama)
4,8
3. Air Minum 1,2
4. Sanitasi 1,2
5. Jalan 19,7
6. Pasar 1,0
7. Irigasi 4,0
8. Energi Skala Kecil (Listrik) 0,5
C. DAK AFIRMASI 3,5
1. Perumahan dan Permukiman 0,4
2. Transportasi (Jalan dan TransDes) 0,8
3. Kesehatan (Puskesmas) 2,2
(dalam trilliun Rupiah)
18
DAK Fisik: Postur DAK Fisik dalam APBN 2017
KEMENTERIAN KEUANGAN
II. Perencanaan, Pengalokasian dan Penganggaran DAK Fisik
19
KEMENTERIAN KEUANGAN
PERMASALAHAN
1. Pengalokasian, bersifat topdown,
berakibat:
 mismatch alokasi dengan kebutuhan
kebutuhan daerah
 Ketidaksinkronan perencanaan
pusat-daerah
 komitmen daerah kurang.
2. Penyaluran :
 Berdasarkan pagu alokasi per daerah
 Belum berdasarkan kinerja
penyerapan
3.Pelaporan, hanya laporan realisasi
dana
4. Pelaksanaan:
 Wajib dana pendamping 10%
 Juknis terlambat
20
Formulasi DAK 2015 &
sebelumnya
Tantangan dalam DAK Fisik
KEMENTERIAN KEUANGAN 21
Prinsip
Pembangunan
Berkelanjutan
Prinsip
Percepatan
Penyediaan
Infrastruktur di
Daerah
Prinsip
Sinkronisasi
Pendanaan
Pembangunan
Daerah
Prinsip
Pengalokasian
DAK Berbasis
Kinerja
Penyerapan
Usulan kegiatan harus:
1. Menjadi kewenangan
daerah;
2. Bagian dari RPJMD dan
RKPD yang telah
disinkronisasi dengan
prioritas nasional; dan
3. Kegiatannya harus
menghasil-kan output/
outcome yang bermanfaat
langsung bagi masyarakat
Usulan kegiatan harus
disinkronisasikan antara:
1. Bidang yang satu dengan
bidang lainnya;
2. Daerah yang satu dengan
daerah lainnya, termasuk
antara kabupaten/kota
dengan provinsi; dan
3. Kegiatan DAK dengan
kegiatan yang didanai dari
non DAK
Pengalokasian DAK
diprioritaskan untuk
mempercepat pembangunan
infrastruktur di daerah yang
terkait dengan:
1. pelayanan dasar untuk
pemenuhan SPM;
2. pengembangan industri,
perdagangan, pariwisata,
sektor perekonomian lainnya
Pengalokasian DAK
memperhitungkan tingkat
penyerapan DAK tahun
sebelumnya, dengan tujuan agar:
1. Daerah punya komitmen
untuk melaksanakan apa
yang telah diusulkan;
2. Daerah melaksanakan DAK
sesuai dengan terget output
dan lokasi kegiatan serta
batas waktu yang
ditetapkan.
PRINSIP-PRINSIP PENGALOKASIAN DAK FISIK
KEMENTERIAN KEUANGAN
TUJUAN:
• Memberikan informasi kepada pemerintah daerah dalam menyusun perencanaan
DAK Fisik di daerah;
• Memberikan panduan bagi pemerintah dalam melaksanakan/mengelola kegiatan
DAK Fisik.
MANFAAT:
• Memberikan kepastian bagi pemerintah daerah dalam melaksanakan DAK Fisik;
• Mempercepat pelaksanaan DAK Fisik di daerah dengan penetapan juknis yang
tepat waktu;
• Memperkuat landasan hukum pelaksanaan DAK Fisik.
PENETAPAN DAN MASA BERLAKU:
• Perpres ditetapkan paling lambat 1 bulan sejak Perpres Rincian APBN 2017
ditetapkan;
• Perpres berlaku 3 tahun untuk memberikan panduan yang bersifat jangka
menengah bagi pemerintah daerah;
• Perubahan atas ketentuan Perpres dengan Peraturan Menteri.
PENETAPAN PETUNJUK TEKNIS DAK FISIK
DENGAN PERATURAN PRESIDEN
22
KEMENTERIAN KEUANGAN 23
III. PENYALURAN DAK FISIK
KEMENTERIAN KEUANGAN 24
TUJUAN:
1) Memastikan pelaksanaan DAK Fisik dan Dana Desa sesuai dengan target ouput
yang direncanakan melalui proses verifikasi administrasi dan output oleh wakil
Kementerian Keuangan yang secara langsung berada dekat dengan lokasi di
daerah (oleh KPPN)
2) Efisiensi proses penyaluran:
 Pemda menyampaikan laporan ke KPPN setempat (mengurangi biaya
perjalanan dinas Pemda)
 Proses verifikasi laporan diharapkan lebih cepat dan mengurangi resiko
keterlambatan penyampaian laporan.
3) Meningkatkan good governance
 Verifikasi atas laporan penyerapan dan capaian output dapat dipantau
secara langsung oleh KPPN setempat
Perubahan Mekanisme Penyaluran DAK Fisik Dan Dana Desa
Melalui Ditjen Perbendaharaan
Prinsip Perubahan: DAK Fisik dan Dana Desa tetap sebagai Dana Transfer bukan
sebagai belanja Pemerintah Pusat  DJPK sebagai PPA TKDD dan KPPN sebagai
KPA Penyaluran
KEMENTERIAN KEUANGAN
Pembagian Peran Penyaluran DAK Fisik
DJPK DJA DJPB (KPPN)
1. Bertindak selaku
Pejabat Pengguna
Anggaran (PPA) BUN
DAK Fisik;
2. Menyusun RKA BA BUN
DAK Fisik;
3. Memproses Review
APIP;
4. Menyusun dan
Menetapkan DIPA
Induk;
5. Menyusun dan
Menetapkan DIPA
Petikan per KPPN.
1. Penetapan
Perpres Rincian
APBN;
2. Pengesahan DIPA.
1. Bertindak selaku Kuasa
Pengguna Anggaran BUN
DAK Fisik;
2. Menyusun Surat Keputusan
Rencana Transfer ke Daerah
untuk DAK Fisik;
3. Melakukan verifikasi Laporan
DAK Fisik yang disampaikan
oleh Daerah;
4. Menetapkan Surat
Permintaan Pembayaran
(SPP);
5. Menetapkan Surat Perintah
Membayar (SPM);
6. Menetapkan Surat Perintah
Pencairan Dana (SP2D);
7. Menyusun Laporan Unit
Akuntansi Pengguna
Anggaran
25
KEMENTERIAN KEUANGAN 26
DJPK DJA DJPb
Penyusunan Dokumen Pelaksanaan Anggaran
RKA
(Input DIPA Induk
dan Petikan)
Review APIP
DIPA Induk
Pengesahan DIPA
DIPA Petikan per
KPPN
SKPRTD
Verifikasi
Laporan
SPP
SPM
SP2D
Laporan UAKPA
KEMENTERIAN KEUANGAN
Struktur dan Pembagian Peran Penyaluran DAK Fisik di KPPN
PPK PPSPM Kuasa BUN
1. Melakukan
verifikasi/pengujian
atas persyaratan
penyakuran DAK fisik
yang telah disampaikan
oleh DJPK dan Daerah;
2. Menerbitkan Surat
Permintaan
Pembayaran (SPP);
1. Melakukan
verifikasi/pengujian
atas SPP;
2. Menerbitkan Surat
Perintah Membayar
(SPM);
3. Menyusun Laporan
UAKPA BUN DAK
Fisik;
4. Menyampaikan
Laporan Realisasi
Penyaluran DAK Fisik
kepada PPA.
1. Melakukan
verifikasi/pengujian atas
SPM;
2. Menerbitkan Surat
Perintah Pencairan Dana
(SP2D).
27
KEMENTERIAN KEUANGAN
Penyusunan SKPRTD di KPPN
 SKPRTD disusun dengan mengacu kepada:
 Pepres Rincian APBN;
 DIPA Petikan;
 SKPRTD disusun dengan membagi alokasi per Daerah sesuai
presentasi penyaluran per tahap atau sekaligus sesuai ketentuan
penyaluran DAK Fisik;
 Nilai dalam SKPRTD harus dalam nilai ribuan (pembulatan dalam
ribuan jika terdapat pecahan ratusan);
 Jumlah alokasi per daerah dan per bidang harus sesuai dengan
Rincian Perpres APBN dan DIPA Petikan;
 Dalam hal terdapat perubahan besaran penyaluran per tahap (misal:
terdapat permintaan penyaluran sekaligus karena terdapat kegiatan
yang tidak dapat dibayar secara bertahap, atau penghematan), maka
SKPRTD harus dilakukan perubahan;
28
KEMENTERIAN KEUANGAN
Pemda KPPN DJPKInputProsesToolsOutput
Data
SP2D
Laporan Realisasi :
a. % Penyerapan
b. Pagu
c. Distribusi
d. Sisa Dana
e. % Capaian Output
f. Foto Fisik
g. Sisa Kontrak
Input
Hardcopy Laporan Realisasi :
a. % Penyerapan
b. Pagu
c. Distribusi
d. Sisa Dana
e. % Capaian Output
f. Foto Fisik
g. Sisa Kontrak
OMSPAN
(semula INOVASI)
Softcopy
SAKTI
(semula IDWEB)
Verifikasi
1. SPP
2. SPM
SPAN
SP2D
Data
Softcopy
Reporting
SPAN / SIMTRADA
Managerial Report :
Per KPPN, Per
Kanwil, Per Daerah,
Per Propinsi, Per
Tahap, Per Bidang,
Per Jenis DAK
Skema Penyaluran DAK FISIK
29
KEMENTERIAN KEUANGAN
TahapI : 30%
Penyaluran : Feb - April
•Paling Lambat 31 Maret
(peralihan, dokumen
persyaratan masih dapat
diterima sampai dengan
tanggal 21 bulan
berikutnya)
•rekapitulasi penerimaan
peraturan daerah mengenai
APBD tahun anggaran
berjalan;
•laporan realisasi
penyerapan dana dan
capaian output kegiatan
DAK Fisik tahun anggaran
sebelumnya;
•Rencana Kegiatan DAK Fisik
yang telah disetujui oleh
kementerian/lembaga
teknis (Tahun 2017 dapat
diterima sampai dengan
periode penyaluran TW II);
Tahap2 : 25%
Penyaluran : April -
Juli
• Paling Lambat 30
Juni;
• laporan realisasi
penyerapan dana
yang menunjukkan
paling sedikit 75%
(tujuh puluh lima
persen) dari dana
yang telah diterima
di RKUD dan capaian
output kegiatan DAK
Fisik triwulan I;
• Ringkasan Kontrak
(masih dalam
pembahasan);
• Rencana Kegiatan
yang telah disetujui
kementerian/lembag
a teknis dalam hal
terdapat perubahan;
Tahap3 : 25%
Penyaluran : Juli -
Oktober
• Paling lambat 30
September;
• laporan realisasi
penyerapan dana
yang menunjukkan
paling sedikit 75%
(tujuh puluh lima
persen) dari dana
yang telah diterima
di RKUD dan capaian
output kegiatan DAK
Fisik sampai dengan
triwulan II yang
menunjukkan paling
sedikit 30% (tiga
puluh persen);
Tahap4 : 20% (atau
selisih penerimaan
dengan kebutuhan
penyelesaian kegiatan
 masih dibahas)
Penyaluran : Oktober
– Desember
• Paling lambat 15
Desember
• laporan realisasi
penyerapan dana
yang menunjukkan
paling sedikit 90%
(sembilan puluh
persen) dari dana
yang telah diterima
di RKUD dan capaian
output kegiatan DAK
Fisik sampai dengan
triwulan III yang
menunjukkan paling
sedikit 70% (tujuh
puluh persen
 Penyampaian laporan realisasi penyerapan dana dan capaian output kegiatan DAK Fisik setiap triwulan disertai dengan rekapitulasi SP2D atas
penggunaan DAK Fisik dalam bentuk dokumen elektronik (softcopy).
Kepala Daerah menyampaikan dokumen persyaratan penyaluran DAK Fisik melampaui batas waktu, DAK Fisik tidak disalurkan;
Laporan realisasi penyerapan dana dan capaian output kegiatan DAK Fisik dan rekapitulasi SP2D atas penggunaan DAK fisik dalam bentuk dokumen
elektronik (softcopy) merupakan dokumen yang sah dan dapat digunakan untuk keperluan pemeriksaan/audit (menunggu konfirmasi Itjen);
Penyaluran DAK Fisik dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah dokumen persyaratan diterima oleh KPPN dengan lengkap dan benar;
PENYALURAN DAK FISIK BERBASIS KINERJA PELAKSANAAN
1) Penyaluran DAK Fisik  PMK No. 187/2016 tentang Perubahan atas PMK No. 48/2016 tentang Pengelolaan
Transfer ke Daerah dan Dana Desa
30
KEMENTERIAN KEUANGAN
 Penyampaian laporan realisasi penyerapan dana dan capaian output kegiatan DAK Fisik setiap triwulan disertai dengan rekapitulasi SP2D atas
penggunaan DAK Fisik dalam bentuk dokumen elektronik (softcopy).
Kepala Daerah menyampaikan dokumen persyaratan penyaluran DAK Fisik melampaui batas waktu, DAK Fisik tidak disalurkan;
Laporan realisasi penyerapan dana dan capaian output kegiatan DAK Fisik dan rekapitulasi SP2D atas penggunaan DAK fisik dalam bentuk dokumen
elektronik (softcopy) merupakan dokumen yang sah dan dapat digunakan untuk keperluan pemeriksaan/audit (menunggu konfirmasi Itjen);
Penyaluran DAK Fisik dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah dokumen persyaratan diterima oleh KPPN dengan lengkap dan benar;
PENYALURAN DAK FISIK BERBASIS KINERJA PELAKSANAAN
Tahap I = 30% Tahap II = 30% Tahap III = 40%
Syarat:
1. APBD-P/Perubahan Perkada ttg Penjabaran APBD
2. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak.
3. Laporan realisasi penyerapan dana dan capaian
output DAK Fisik Reguler bidang/subbidang sd Tw II
Syarat:
Laporan realisasi & capaian
output tahap I dg
penyerapan minimal 90%
2) Penyaluran Tambahan DAK Fisik  PMK 186/2016 tentang Pelaksanaan DAK Fisik APBNP 2016
Syarat:
Laporan realisasi & capaian
output tahap II dg
penyerapan minimal 90%
31
KEMENTERIAN KEUANGAN 32
Penyaluran DAK Fisik bidang tertentu yang pagu alokasinya sampai dengan
Rp1.000.000.000,- (satu miliar rupiah), dapat dilaksanakan sekaligus sebesar
kebutuhan dana dalam rangka penyelesaian output kegiatan DAK Fisik;
Rentang Waktu: April – Juli;
Dilaksanakan setelah Kepala KPPN menerima dokumen persyaratan berupa:
• Rekapitulasi penerimaan peraturan daerah mengenai APBD tahun anggaran berjalan;
• Laporan realisasi penyerapan dana dan capaian output kegiatan DAK Fisik tahun anggaran
sebelumnya; dan
• Ringkasan kontrak dan/atau Rencana Kegiatan DAK Fisik yang telah disetujui oleh
kementerian/lembaga teknis.
Laporan realisasi penyerapan dana dan capaian output kegiatan DAK Fisik bidang
tertentu, disampaikan paling lambat bulan November tahun anggaran berjalan;
PENYALURAN BIDANG < 1 Milyar (sekaligus)
KEMENTERIAN KEUANGAN 33
Dalam hal pada bidang DAK Fisik terdapat sebagian atau seluruh kegiatan yang pembayarannya
tidak dapat dilakukan secara bertahap, kementerian teknis menyampaikan rekomendasi
terhadap kegiatan yang pembayarannya tidak dapat dilakukan secara bertahap;
Rekomendasi disampaikan kepada Menteri Keuangan c.q. Direktorat Jenderal Perimbangan
Keuangan paling lambat bulan Februari;
Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan menyampaikan kepada Kepala KPPN rekomendasi
penyaluran paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah diterimanya rekomendasi;
Kegiatan yang sebagian atau seluruhnya tidak dapat dibayarkan secara bertahap, disalurkan
sekaligus bersamaan dengan salah satu triwulan ,setelah KPPN menerima dokumen persyaratan
berupa:
•rekapitulasi penerimaan peraturan daerah mengenai APBD tahun anggaran berjalan;
•laporan realisasi penyerapan dana dan capaian output kegiatan DAK Fisik tahun anggaran sebelumnya;
•Ringkasan kontrak dan/atau Rencana Kegiatan DAK Fisik yang telah disetujui oleh kementerian/lembaga
teknis;
•bukti pemesanan barang atau sejenis;
•Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM);
Kepala KPPN melaksanakan penyaluran bidang DAK Fisik yang pembayarannya sebagian atau
seluruh kegiatan tidak dapat dilakukan secara bertahap secara triwulanan sesuai dengan periode
dan persyaratan penyaluran;
PENYALURAN BIDANG > 1 Milyar (sekaligus)
KEMENTERIAN KEUANGAN
VERIFIKASI/PENGUJIAN PERSYARATAN DAK FISIK
 KPPN melakukan verifikasi/pengujian atas Laporan DAK Fisik sebagai syarat
penyaluran DAK Fisik;
 Verifikasi dilakukan sebelum menetapkan SPP DAK Fisik;
 Proses verifikasi yang perlu dilakukan:
1. Memastikan pemda telah menyampaikan perda APBD (sumber Subdit DKD)
2. Memastikan laporan realisasi penyerapan dan capaian output yang
disampaikan oleh pemda merupakan posisi penyaluran terakhir di tahun
2016.
3. Laporan realisasi penyerapan dan capaian output yang disampaikan oleh
pemda merupakan dokumen persyaratan penyaluran tw 1 2017
4. Memastikan kesesuaian antara hardcopy dan softcopy (IDWEB).
5. Mengabaikan keterangan laporan (layak/tidak layak salur).
6. Laporan realisasi penyerapan dan capaian output DAKF merupakan produk
Aplikasi Inovasi.
7. Laporan yang ditandatangani oleh kepala daerah serta stempel basah.
8. Jika Penandatangan laporan selain kepala daerah, maka disertai dengan
dokumen pendukung (misalnya SK penunjukan/pendelegasian).
34
KEMENTERIAN KEUANGAN
No. Bidang DAK Fisik TA 2017 Bidang DAK Fisik TA 2016
1 Penugasan - Pendidikan Smk Reguler - Pendidikan
2 Reguler - Pendidikan Reguler - Pendidikan
3
Penugasan - Kesehatan (RS Rujukan
dan Pratama)
Reguler - Kesehatan dan Keluarga Berencana
4 Reguler - Kesehatan Reguler - Kesehatan dan Keluarga Berencana
5 Affirmasi - Kesehatan Reguler - Kesehatan dan Keluarga Berencana
6 Penugasan - Air Minum Reguler - Perumahan, Air Minum, dan Sanitasi
7 Penugasan - Sanitasi Reguler - Perumahan, Air Minum, dan Sanitasi
8
Reguler - Perumahan dan
Permukiman
Reguler - Perumahan, Air Minum, dan Sanitasi
9 Penugasan - Irigasi
Reguler - Kedaulatan Pangan dan atau Affirmasi -
Kedaulatan Pangan
Mapping Laporan DAKF TA 2016
sebagai syarat penyaluran DAKF tw 1 2017
35
KEMENTERIAN KEUANGAN
No. Bidang DAK Fisik TA 2017 Bidang DAK Fisik TA 2016
10 Reguler - Pertanian Reguler - Kedaulatan Pangan
11 Penugasan - Energi Skala Kecil Reguler - Energi Skala Kecil
12 Reguler - Kelautan dan Perikanan Reguler - Kelautan dan Perikanan
13 Penugasan - Jalan Reguler - Transportasi
14 Penugasan - Pasar Reguler - Sarana Perdagangan
15 Reguler - Pariwisata Reguler - Sarana Perdagangan
16
Reguler - Sentra Industri Kecil dan
Menengah
Reguler - Sarana Perdagangan
17
Affirmasi - Perumahan dan
Permukiman
Affirmasi - Perumahan, Air Minum, dan Sanitasi
18 Affirmasi - Transportasi Affirmasi - Transportasi
Mapping Laporan DAKF TA 2016
sebagai syarat penyaluran DAKF tw 1 2017
36
KEMENTERIAN KEUANGAN
PENYUSUNAN DAN PENETAPAN SPP DAN SPM
 Berdasarkan hasil verifikasi/pengujian persyaratan
penyaluran DAK Fisik, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
menyusun dan menetapkan SPP untuk disampaikan kepada
Pejabat Penandatangan SPM (PPSPM);
 Berdasarkan SPP yang disampaikan, PPSPM selanjutnya
melakukan pengujian atas SPP;
 Berdasarkan hasil pengujian SPP, PPSPM menyusun dan
menetapkan SPM;
 PPSPM menyampaikan SPM yang telah ditetapkan kepada
Kuasa BUN untuk penerbitan SP2D sebagai dokumen
penyaluran DAK Fisik.
37
KEMENTERIAN KEUANGAN 38
Kepala Daerah atau
pejabat yang
ditunjuk wajib
menyampaikan
konfirmasi
penerimaan TKDD
melalui:
a. LKT dan LRT; dan
b. media elektronik.
Konfirmasi
penerimaan,
disampaikan kepada
Direktur Jenderal
Perimbangan
Keuangan melalui
KPPN
Penyampaian LKT
dan dilakukan
dengan ketentuan:
a. LKT pada setiap
triwulan paling lama
10 (sepuluh) hari
kerja setelah
triwulan berkenaan
berakhir; dan
b. LRT dalam 1 (satu)
tahun anggaran
bersamaan dengan
penyampaian LKT
triwulan IV
Kepala KPPN
menyampaikan LKT
dan LRT beserta
rekapitulasi LKT
dan LR T(paling
lambat 2 hari
setelah diterima
KPPN) seluruh
pemerintah daerah
dalam wilayah
kerjanya kepada
Kepala Kantor
Wilayah Direktorat
Jenderal
Perbendaharaan;
Berdasarkan LKT dan
LRT yang disampaikan
oleh, Kepala Kantor
Wilayah Direktorat
Jenderal
Perbendaharaan
melakukan penelitian
dan menyusun
rekapitulasi LKT dan
LRT untuk disampaikan
kepada Direktur
Jenderal Perimbangan
Keuangan dengan
tembusan kepada
Direktur Jenderal
Perbendaharaan.
Penyampaian paling
lambat 5 hari kerja
setelah diterima Kepala
Kanwil DJPb.
LKT dibuat sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri;
LRT dibuat sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri;
Penyampaian konfirmasi penerimaan TKDD melalui media elektronik menggunakan aplikasi yang
tersedia pada website Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan;
Konfirmasi Penerimaan Dana TKDD
KEMENTERIAN KEUANGAN 39
KPA Penyaluran DAK Fisik dan
Dana Desa menyampaikan
laporan kepada Koordinator KPA;
Koordinator KPA Penyaluran DAK
Fisik dan Dana Desa
menyampaikan konsolidasi
laporan kepada Direktur Jenderal
Perimbangan Keuangan setiap
bulan paling lambat tanggal 15
bulan berikutnya.
PENATAUSAHAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
Dalam rangka sinkronisasi penyajian laporan realisasi anggaran TKDD Desa,
DJPK bersama-sama dengan Koordinator KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana
Desa dapat melakukan rekonsiliasi data realisasi atas penyaluran TKDD
dengan KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa dan Pemerintah Daerah.
KEMENTERIAN KEUANGAN
PENGGUNAAN SISA DAK FISIK
Sisa DAK Fisik adalah Dana DAK yang sudah tersalurkan ke RKUD namun
tidak habis digunakan sampai dengan akhir tahun anggaran.
Pagu DAK
Penyaluran/
Pemindahbukuan
RKUN ke RKUD
Pelaksanaan
Kegiatan di Daerah
Tidak Habis
sampai dengan TA
berakhir
Sisa DAK
Output
Kegiatan Belum
Tercapai digunakan untuk mendanai kegiatan
DAK Fisik pada
bidang/subbidang/subjenis tertentu
sesuai kebutuhan daerah dengan
menggunakan petunjuk teknis tahun
anggaran berjalan
Output
Kegiatan Telah
Tercapai
untuk mendanai
kegiatan DAK Fisik pada
bidang/subbidang/subj
enis yang sama
untuk mendanai
kegiatan DAK Fisik pada
bidang/subbidang/subj
enis tertentu sesuai
kebutuhan daerah
digunakan dalam rangka
pencapaian output dengan
menggunakan petunjuk teknis
pada saat output kegiatannya
belum tercapai
40
KEMENTERIAN KEUANGAN 41
1. DJPK dan DJPB melakukan pemantauan dan
evaluasi atas kinerja pelaksanaan DAK Fisik dan
Dana Desa menggunakan data yang bersumber dari
KPPN berdasarkan laporan yang disampaikan oleh
daerah;
2. Pemantauan dan evaluasi DAK Fisik dilakukan
sesuai ketentuan PMK Nomor 121/PMK.07/2016
tentang Monitoring dan Evaluasi Transfer yang
Bersifat Spesifik.
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
KEMENTERIAN KEUANGAN 42
1. Ketentuan persyaratan penyampaian RK DAK Fisik pada Triwulan I
mulai berlaku Tahun Anggaran 2018;
2. Ketentuan mengenai dispensasi batas waktu penyampaian dokumen
persyaratan penyaluran DAK Fisik, adalah sebagai berikut:
 Triwulan I paling lambat tanggal 21 April;
 Triwulan II paling lambat tanggal 21 Juli;
 Triwulan III paling lambat tanggal 21 Oktober; dan
 Triwulan IV paling lambat tanggal 21 Desember.
PERALIHAN
KEMENTERIAN KEUANGAN 43
DJPK sbg PPA DAK
Fisik
DJA
Dit. PA sebagai
Koordinator KPA
DJPb
KPPN sbg KPA
Penyaluran DAK
Fisik
Resume: Peran dalam Penyaluran DAK Fisik oleh KPPN
RKA
(Input DIPA Induk
dan Petikan)
Review APIP
DIPA Induk Pengesahan
DIPA
DIPA Petikan per
KPPN
SKPRTD
Verifikasi
Laporan
SPP
SPM
SP2D
Laporan UAKPA
Konsolidasi
Laporan
Bulanan
Rekap Laporan
Bulanan
KEMENTERIAN KEUANGAN 44
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Penyusunan RENJA
Penyusunan RENJAPenyusunan RENJA
Penyusunan RENJA93220872
 
Pengawasan kinerja kades oleh bpd inspektorat
Pengawasan kinerja kades oleh bpd   inspektoratPengawasan kinerja kades oleh bpd   inspektorat
Pengawasan kinerja kades oleh bpd inspektoratPemdes Seboro Sadang
 
Paparan Rakor SPM 31 OKT 2022 opsi 2 (1).pptx
Paparan Rakor SPM 31 OKT 2022 opsi 2 (1).pptxPaparan Rakor SPM 31 OKT 2022 opsi 2 (1).pptx
Paparan Rakor SPM 31 OKT 2022 opsi 2 (1).pptxBappedaLampungUtara
 
Tinjauan Aspek Perpajakan BUMDes dan BUMDesMa
Tinjauan Aspek Perpajakan BUMDes dan BUMDesMaTinjauan Aspek Perpajakan BUMDes dan BUMDesMa
Tinjauan Aspek Perpajakan BUMDes dan BUMDesMaTV Desa
 
Peran Bhabinkamtibmas dalam pencegahan, pengawasan & penanganan korupsi dana ...
Peran Bhabinkamtibmas dalam pencegahan, pengawasan & penanganan korupsi dana ...Peran Bhabinkamtibmas dalam pencegahan, pengawasan & penanganan korupsi dana ...
Peran Bhabinkamtibmas dalam pencegahan, pengawasan & penanganan korupsi dana ...Andy Susanto
 
BIMTEK APBDES 2023 DKB.ppt
BIMTEK APBDES  2023 DKB.pptBIMTEK APBDES  2023 DKB.ppt
BIMTEK APBDES 2023 DKB.pptasepmulyana83
 
Pedoman administrasi desa
Pedoman administrasi desaPedoman administrasi desa
Pedoman administrasi desaYudhi Aldriand
 
materi APBDesa bagi BPD
materi APBDesa bagi BPDmateri APBDesa bagi BPD
materi APBDesa bagi BPDHeru Suprapto
 
Pointer permendes pdtt 7 tahun 2021 tentang prioritas penggunaan dana desa t...
Pointer permendes pdtt 7 tahun 2021  tentang prioritas penggunaan dana desa t...Pointer permendes pdtt 7 tahun 2021  tentang prioritas penggunaan dana desa t...
Pointer permendes pdtt 7 tahun 2021 tentang prioritas penggunaan dana desa t...Dodik Mer
 
Ringkasan Evaluasi RPJP-D Kabupaten XYZ
Ringkasan Evaluasi RPJP-D Kabupaten XYZRingkasan Evaluasi RPJP-D Kabupaten XYZ
Ringkasan Evaluasi RPJP-D Kabupaten XYZRusman R. Manik
 
Indeks desa membangun kementerian desa
Indeks desa membangun kementerian desaIndeks desa membangun kementerian desa
Indeks desa membangun kementerian desaPajeg Lempung
 
Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah Dadang Solihin
 
Pengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaPengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaFormasi Org
 
Inventarisasi Aset Hasil Serah Terima Personil, Pendanaan, Sarana dan Prasara...
Inventarisasi Aset Hasil Serah Terima Personil, Pendanaan, Sarana dan Prasara...Inventarisasi Aset Hasil Serah Terima Personil, Pendanaan, Sarana dan Prasara...
Inventarisasi Aset Hasil Serah Terima Personil, Pendanaan, Sarana dan Prasara...Pemerintah Provinsi Jawa Timur
 
Kebijakan Pengelolaan Aset Desa Berdasarkan Permendagri 1 Tahun 2016 | MALMIN...
Kebijakan Pengelolaan Aset Desa Berdasarkan Permendagri 1 Tahun 2016 | MALMIN...Kebijakan Pengelolaan Aset Desa Berdasarkan Permendagri 1 Tahun 2016 | MALMIN...
Kebijakan Pengelolaan Aset Desa Berdasarkan Permendagri 1 Tahun 2016 | MALMIN...TV Desa
 
Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan
Evaluasi  Perkembangan Desa dan KelurahanEvaluasi  Perkembangan Desa dan Kelurahan
Evaluasi Perkembangan Desa dan KelurahanArdi Susanto
 
D. konsep penyusunan pagu indikati (ka subid pemerintahan)
D. konsep penyusunan pagu indikati (ka subid pemerintahan)D. konsep penyusunan pagu indikati (ka subid pemerintahan)
D. konsep penyusunan pagu indikati (ka subid pemerintahan)PEMPROP JABAR
 

What's hot (20)

Penyusunan RENJA
Penyusunan RENJAPenyusunan RENJA
Penyusunan RENJA
 
Pengawasan kinerja kades oleh bpd inspektorat
Pengawasan kinerja kades oleh bpd   inspektoratPengawasan kinerja kades oleh bpd   inspektorat
Pengawasan kinerja kades oleh bpd inspektorat
 
Paparan Rakor SPM 31 OKT 2022 opsi 2 (1).pptx
Paparan Rakor SPM 31 OKT 2022 opsi 2 (1).pptxPaparan Rakor SPM 31 OKT 2022 opsi 2 (1).pptx
Paparan Rakor SPM 31 OKT 2022 opsi 2 (1).pptx
 
Tinjauan Aspek Perpajakan BUMDes dan BUMDesMa
Tinjauan Aspek Perpajakan BUMDes dan BUMDesMaTinjauan Aspek Perpajakan BUMDes dan BUMDesMa
Tinjauan Aspek Perpajakan BUMDes dan BUMDesMa
 
Peran Bhabinkamtibmas dalam pencegahan, pengawasan & penanganan korupsi dana ...
Peran Bhabinkamtibmas dalam pencegahan, pengawasan & penanganan korupsi dana ...Peran Bhabinkamtibmas dalam pencegahan, pengawasan & penanganan korupsi dana ...
Peran Bhabinkamtibmas dalam pencegahan, pengawasan & penanganan korupsi dana ...
 
BIMTEK APBDES 2023 DKB.ppt
BIMTEK APBDES  2023 DKB.pptBIMTEK APBDES  2023 DKB.ppt
BIMTEK APBDES 2023 DKB.ppt
 
Pedoman administrasi desa
Pedoman administrasi desaPedoman administrasi desa
Pedoman administrasi desa
 
materi APBDesa bagi BPD
materi APBDesa bagi BPDmateri APBDesa bagi BPD
materi APBDesa bagi BPD
 
Pointer permendes pdtt 7 tahun 2021 tentang prioritas penggunaan dana desa t...
Pointer permendes pdtt 7 tahun 2021  tentang prioritas penggunaan dana desa t...Pointer permendes pdtt 7 tahun 2021  tentang prioritas penggunaan dana desa t...
Pointer permendes pdtt 7 tahun 2021 tentang prioritas penggunaan dana desa t...
 
Ringkasan Evaluasi RPJP-D Kabupaten XYZ
Ringkasan Evaluasi RPJP-D Kabupaten XYZRingkasan Evaluasi RPJP-D Kabupaten XYZ
Ringkasan Evaluasi RPJP-D Kabupaten XYZ
 
Indeks desa membangun kementerian desa
Indeks desa membangun kementerian desaIndeks desa membangun kementerian desa
Indeks desa membangun kementerian desa
 
satpolpp
satpolppsatpolpp
satpolpp
 
Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Pengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaPengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan Desa
 
Inventarisasi Aset Hasil Serah Terima Personil, Pendanaan, Sarana dan Prasara...
Inventarisasi Aset Hasil Serah Terima Personil, Pendanaan, Sarana dan Prasara...Inventarisasi Aset Hasil Serah Terima Personil, Pendanaan, Sarana dan Prasara...
Inventarisasi Aset Hasil Serah Terima Personil, Pendanaan, Sarana dan Prasara...
 
Kebijakan Pengelolaan Aset Desa Berdasarkan Permendagri 1 Tahun 2016 | MALMIN...
Kebijakan Pengelolaan Aset Desa Berdasarkan Permendagri 1 Tahun 2016 | MALMIN...Kebijakan Pengelolaan Aset Desa Berdasarkan Permendagri 1 Tahun 2016 | MALMIN...
Kebijakan Pengelolaan Aset Desa Berdasarkan Permendagri 1 Tahun 2016 | MALMIN...
 
Materi sosialisasi dak 2022
Materi sosialisasi dak 2022Materi sosialisasi dak 2022
Materi sosialisasi dak 2022
 
SUMBER KEUANGAN DAERAH (LOCAL REVENUES)
SUMBER KEUANGAN DAERAH (LOCAL REVENUES)SUMBER KEUANGAN DAERAH (LOCAL REVENUES)
SUMBER KEUANGAN DAERAH (LOCAL REVENUES)
 
Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan
Evaluasi  Perkembangan Desa dan KelurahanEvaluasi  Perkembangan Desa dan Kelurahan
Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan
 
D. konsep penyusunan pagu indikati (ka subid pemerintahan)
D. konsep penyusunan pagu indikati (ka subid pemerintahan)D. konsep penyusunan pagu indikati (ka subid pemerintahan)
D. konsep penyusunan pagu indikati (ka subid pemerintahan)
 

Similar to 2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik

Mardiasmo transfer ke daerah kebijakan 2008
Mardiasmo transfer ke daerah   kebijakan 2008Mardiasmo transfer ke daerah   kebijakan 2008
Mardiasmo transfer ke daerah kebijakan 2008rakhmadise
 
Ringkasan APBN 2017
Ringkasan APBN 2017Ringkasan APBN 2017
Ringkasan APBN 2017Tony Hidayat
 
6. Dir DTK DJPK Kemenkeu_Bahan Sos Pengusulan DAK TA 2022-1.pdf
6. Dir DTK DJPK Kemenkeu_Bahan Sos Pengusulan DAK TA 2022-1.pdf6. Dir DTK DJPK Kemenkeu_Bahan Sos Pengusulan DAK TA 2022-1.pdf
6. Dir DTK DJPK Kemenkeu_Bahan Sos Pengusulan DAK TA 2022-1.pdfssuserf8788c
 
Direktur dtk djpk kemenkeu bahan sos pengusulan dak ta 2022
Direktur dtk djpk kemenkeu bahan sos pengusulan dak ta 2022Direktur dtk djpk kemenkeu bahan sos pengusulan dak ta 2022
Direktur dtk djpk kemenkeu bahan sos pengusulan dak ta 2022BappedaLampungUtara
 
Arahan dirjen ck#10 wiltim
Arahan dirjen ck#10 wiltimArahan dirjen ck#10 wiltim
Arahan dirjen ck#10 wiltimGalih Putro
 
Kemenkeu djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan
Kemenkeu   djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdaganganKemenkeu   djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan
Kemenkeu djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdaganganOperator Warnet Vast Raha
 
Kemenkeu djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan
Kemenkeu   djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdaganganKemenkeu   djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan
Kemenkeu djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdaganganOperator Warnet Vast Raha
 
Kebijakan reformasi perencanaan
Kebijakan reformasi perencanaanKebijakan reformasi perencanaan
Kebijakan reformasi perencanaanSinergy Aditya
 
Bahan Paparan Bimtek LKPD 30 Oktober 2023
Bahan Paparan Bimtek LKPD 30 Oktober 2023Bahan Paparan Bimtek LKPD 30 Oktober 2023
Bahan Paparan Bimtek LKPD 30 Oktober 2023ssuser8f1e591
 
Kebijakan Umum Anggaran (Kua) induk 2017 08nov2016
Kebijakan Umum Anggaran (Kua) induk 2017 08nov2016Kebijakan Umum Anggaran (Kua) induk 2017 08nov2016
Kebijakan Umum Anggaran (Kua) induk 2017 08nov2016Tidore Tidore
 
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN FISKAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN FISKAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...IMPLEMENTASI KEBIJAKAN FISKAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN FISKAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...BappedaLampungUtara
 
Advertorial rapbn-2017
Advertorial rapbn-2017Advertorial rapbn-2017
Advertorial rapbn-2017Budi Prasetyo
 
2018-05-03 Penyaluran DAK Fisik melalui KPPN
2018-05-03 Penyaluran DAK Fisik melalui KPPN2018-05-03 Penyaluran DAK Fisik melalui KPPN
2018-05-03 Penyaluran DAK Fisik melalui KPPNAhmad Abdul Haq
 
#1 Kebijakan Penyaluran DF DD.pdf
#1 Kebijakan Penyaluran DF DD.pdf#1 Kebijakan Penyaluran DF DD.pdf
#1 Kebijakan Penyaluran DF DD.pdfErickTanalepy
 
Fgd bank indonesia keb fiskal dalam kerangka otonomi daerah
Fgd bank indonesia keb fiskal dalam kerangka otonomi daerahFgd bank indonesia keb fiskal dalam kerangka otonomi daerah
Fgd bank indonesia keb fiskal dalam kerangka otonomi daerahArie Maulana
 
Penyusunan RKAKL dan Kebijakan Belanja KL TA 2022 - 28 sept 2021---.pptx
Penyusunan RKAKL dan Kebijakan Belanja KL TA 2022 - 28 sept 2021---.pptxPenyusunan RKAKL dan Kebijakan Belanja KL TA 2022 - 28 sept 2021---.pptx
Penyusunan RKAKL dan Kebijakan Belanja KL TA 2022 - 28 sept 2021---.pptxKrisEkwanda
 
Sambutan Kemenkeu pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenkeu  pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Sambutan Kemenkeu  pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenkeu pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Panembahan Senopati Sudarmanto
 

Similar to 2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik (20)

Mardiasmo transfer ke daerah kebijakan 2008
Mardiasmo transfer ke daerah   kebijakan 2008Mardiasmo transfer ke daerah   kebijakan 2008
Mardiasmo transfer ke daerah kebijakan 2008
 
Ringkasan APBN 2017
Ringkasan APBN 2017Ringkasan APBN 2017
Ringkasan APBN 2017
 
6. Dir DTK DJPK Kemenkeu_Bahan Sos Pengusulan DAK TA 2022-1.pdf
6. Dir DTK DJPK Kemenkeu_Bahan Sos Pengusulan DAK TA 2022-1.pdf6. Dir DTK DJPK Kemenkeu_Bahan Sos Pengusulan DAK TA 2022-1.pdf
6. Dir DTK DJPK Kemenkeu_Bahan Sos Pengusulan DAK TA 2022-1.pdf
 
Direktur dtk djpk kemenkeu bahan sos pengusulan dak ta 2022
Direktur dtk djpk kemenkeu bahan sos pengusulan dak ta 2022Direktur dtk djpk kemenkeu bahan sos pengusulan dak ta 2022
Direktur dtk djpk kemenkeu bahan sos pengusulan dak ta 2022
 
PPAS Tahun 2017
PPAS Tahun 2017PPAS Tahun 2017
PPAS Tahun 2017
 
Arahan dirjen ck#10 wiltim
Arahan dirjen ck#10 wiltimArahan dirjen ck#10 wiltim
Arahan dirjen ck#10 wiltim
 
Kemenkeu djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan
Kemenkeu   djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdaganganKemenkeu   djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan
Kemenkeu djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan
 
Kemenkeu djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan
Kemenkeu   djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdaganganKemenkeu   djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan
Kemenkeu djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan
 
Kebijakan reformasi perencanaan
Kebijakan reformasi perencanaanKebijakan reformasi perencanaan
Kebijakan reformasi perencanaan
 
Bahan Paparan Bimtek LKPD 30 Oktober 2023
Bahan Paparan Bimtek LKPD 30 Oktober 2023Bahan Paparan Bimtek LKPD 30 Oktober 2023
Bahan Paparan Bimtek LKPD 30 Oktober 2023
 
Kebijakan Umum Anggaran (Kua) induk 2017 08nov2016
Kebijakan Umum Anggaran (Kua) induk 2017 08nov2016Kebijakan Umum Anggaran (Kua) induk 2017 08nov2016
Kebijakan Umum Anggaran (Kua) induk 2017 08nov2016
 
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN FISKAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN FISKAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...IMPLEMENTASI KEBIJAKAN FISKAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN FISKAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...
 
Desentralisasi Fiskal
Desentralisasi FiskalDesentralisasi Fiskal
Desentralisasi Fiskal
 
Advertorial rapbn-2017
Advertorial rapbn-2017Advertorial rapbn-2017
Advertorial rapbn-2017
 
2018-05-03 Penyaluran DAK Fisik melalui KPPN
2018-05-03 Penyaluran DAK Fisik melalui KPPN2018-05-03 Penyaluran DAK Fisik melalui KPPN
2018-05-03 Penyaluran DAK Fisik melalui KPPN
 
#1 Kebijakan Penyaluran DF DD.pdf
#1 Kebijakan Penyaluran DF DD.pdf#1 Kebijakan Penyaluran DF DD.pdf
#1 Kebijakan Penyaluran DF DD.pdf
 
Fgd bank indonesia keb fiskal dalam kerangka otonomi daerah
Fgd bank indonesia keb fiskal dalam kerangka otonomi daerahFgd bank indonesia keb fiskal dalam kerangka otonomi daerah
Fgd bank indonesia keb fiskal dalam kerangka otonomi daerah
 
Apbn 2016- presiden joko widodo indonesia raya
Apbn 2016- presiden joko widodo indonesia raya Apbn 2016- presiden joko widodo indonesia raya
Apbn 2016- presiden joko widodo indonesia raya
 
Penyusunan RKAKL dan Kebijakan Belanja KL TA 2022 - 28 sept 2021---.pptx
Penyusunan RKAKL dan Kebijakan Belanja KL TA 2022 - 28 sept 2021---.pptxPenyusunan RKAKL dan Kebijakan Belanja KL TA 2022 - 28 sept 2021---.pptx
Penyusunan RKAKL dan Kebijakan Belanja KL TA 2022 - 28 sept 2021---.pptx
 
Sambutan Kemenkeu pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenkeu  pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Sambutan Kemenkeu  pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenkeu pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
 

More from Ahmad Abdul Haq

2021-01-21 Paparan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 208/PMK.02/2020 tentang T...
2021-01-21 Paparan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 208/PMK.02/2020 tentang T...2021-01-21 Paparan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 208/PMK.02/2020 tentang T...
2021-01-21 Paparan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 208/PMK.02/2020 tentang T...Ahmad Abdul Haq
 
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen PerbendaharaanTata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen PerbendaharaanAhmad Abdul Haq
 
2020-01-11 Pokok-pokok Peraturan Menteri Keuangan Nomor 205/PMK.07/2019 tenta...
2020-01-11 Pokok-pokok Peraturan Menteri Keuangan Nomor 205/PMK.07/2019 tenta...2020-01-11 Pokok-pokok Peraturan Menteri Keuangan Nomor 205/PMK.07/2019 tenta...
2020-01-11 Pokok-pokok Peraturan Menteri Keuangan Nomor 205/PMK.07/2019 tenta...Ahmad Abdul Haq
 
MSO - Crown Ambassador Training
MSO - Crown Ambassador TrainingMSO - Crown Ambassador Training
MSO - Crown Ambassador TrainingAhmad Abdul Haq
 
Amway Basic Compensation Plan - Peluang Untuk Semua
Amway Basic Compensation Plan - Peluang Untuk SemuaAmway Basic Compensation Plan - Peluang Untuk Semua
Amway Basic Compensation Plan - Peluang Untuk SemuaAhmad Abdul Haq
 
2019 08-19 modul penerimaan negara generasi ketiga (mpn g3)
2019 08-19 modul penerimaan negara generasi ketiga (mpn g3)2019 08-19 modul penerimaan negara generasi ketiga (mpn g3)
2019 08-19 modul penerimaan negara generasi ketiga (mpn g3)Ahmad Abdul Haq
 
2019-03-12 Retno Kusdarwati - Panduan Menjoinkan IBO Baru
2019-03-12 Retno Kusdarwati - Panduan Menjoinkan IBO Baru2019-03-12 Retno Kusdarwati - Panduan Menjoinkan IBO Baru
2019-03-12 Retno Kusdarwati - Panduan Menjoinkan IBO BaruAhmad Abdul Haq
 
2019-07-05 Slide Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.01/2019
2019-07-05 Slide Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.01/20192019-07-05 Slide Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.01/2019
2019-07-05 Slide Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.01/2019Ahmad Abdul Haq
 
2019-07-15 (Ringkasan Buku) Les Giblin - Cara Memiliki Keyakinan dan Kekuasaa...
2019-07-15 (Ringkasan Buku) Les Giblin - Cara Memiliki Keyakinan dan Kekuasaa...2019-07-15 (Ringkasan Buku) Les Giblin - Cara Memiliki Keyakinan dan Kekuasaa...
2019-07-15 (Ringkasan Buku) Les Giblin - Cara Memiliki Keyakinan dan Kekuasaa...Ahmad Abdul Haq
 
2019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 2019
2019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 20192019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 2019
2019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 2019Ahmad Abdul Haq
 
2019-03-17 Retno Kusdarwati Sigit Setyawadi - Panduan Belanja di Amway
2019-03-17 Retno Kusdarwati Sigit Setyawadi - Panduan Belanja di Amway2019-03-17 Retno Kusdarwati Sigit Setyawadi - Panduan Belanja di Amway
2019-03-17 Retno Kusdarwati Sigit Setyawadi - Panduan Belanja di AmwayAhmad Abdul Haq
 
2019-03-27 Sigit Setyawadi - Passive Income Sebagai Back-up Income
2019-03-27 Sigit Setyawadi - Passive Income Sebagai Back-up Income2019-03-27 Sigit Setyawadi - Passive Income Sebagai Back-up Income
2019-03-27 Sigit Setyawadi - Passive Income Sebagai Back-up IncomeAhmad Abdul Haq
 
Sigit Setyawadi - Amway dengan Sistem Mekanisme Sukses Otomatis (MSO)
Sigit Setyawadi - Amway dengan Sistem Mekanisme Sukses Otomatis (MSO)Sigit Setyawadi - Amway dengan Sistem Mekanisme Sukses Otomatis (MSO)
Sigit Setyawadi - Amway dengan Sistem Mekanisme Sukses Otomatis (MSO)Ahmad Abdul Haq
 
Mengupas Rahasia Trading Sukses Forex
Mengupas Rahasia Trading Sukses ForexMengupas Rahasia Trading Sukses Forex
Mengupas Rahasia Trading Sukses ForexAhmad Abdul Haq
 
2018-05-18 Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) pada Aplikasi OM-SPAN
2018-05-18 Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) pada Aplikasi OM-SPAN2018-05-18 Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) pada Aplikasi OM-SPAN
2018-05-18 Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) pada Aplikasi OM-SPANAhmad Abdul Haq
 
2018-05-18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 2018
2018-05-18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 20182018-05-18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 2018
2018-05-18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 2018Ahmad Abdul Haq
 
2018-05-18 Selayang Pandang Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)
2018-05-18 Selayang Pandang Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)2018-05-18 Selayang Pandang Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)
2018-05-18 Selayang Pandang Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)Ahmad Abdul Haq
 
2018-05-16 Pentingnya Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)
2018-05-16 Pentingnya Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)2018-05-16 Pentingnya Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)
2018-05-16 Pentingnya Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)Ahmad Abdul Haq
 
2018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 2018
2018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 20182018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 2018
2018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 2018Ahmad Abdul Haq
 
2018-05-03 RPD Harian Dana Desa dan DAK Fisik
2018-05-03 RPD Harian Dana Desa dan DAK Fisik2018-05-03 RPD Harian Dana Desa dan DAK Fisik
2018-05-03 RPD Harian Dana Desa dan DAK FisikAhmad Abdul Haq
 

More from Ahmad Abdul Haq (20)

2021-01-21 Paparan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 208/PMK.02/2020 tentang T...
2021-01-21 Paparan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 208/PMK.02/2020 tentang T...2021-01-21 Paparan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 208/PMK.02/2020 tentang T...
2021-01-21 Paparan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 208/PMK.02/2020 tentang T...
 
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen PerbendaharaanTata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
 
2020-01-11 Pokok-pokok Peraturan Menteri Keuangan Nomor 205/PMK.07/2019 tenta...
2020-01-11 Pokok-pokok Peraturan Menteri Keuangan Nomor 205/PMK.07/2019 tenta...2020-01-11 Pokok-pokok Peraturan Menteri Keuangan Nomor 205/PMK.07/2019 tenta...
2020-01-11 Pokok-pokok Peraturan Menteri Keuangan Nomor 205/PMK.07/2019 tenta...
 
MSO - Crown Ambassador Training
MSO - Crown Ambassador TrainingMSO - Crown Ambassador Training
MSO - Crown Ambassador Training
 
Amway Basic Compensation Plan - Peluang Untuk Semua
Amway Basic Compensation Plan - Peluang Untuk SemuaAmway Basic Compensation Plan - Peluang Untuk Semua
Amway Basic Compensation Plan - Peluang Untuk Semua
 
2019 08-19 modul penerimaan negara generasi ketiga (mpn g3)
2019 08-19 modul penerimaan negara generasi ketiga (mpn g3)2019 08-19 modul penerimaan negara generasi ketiga (mpn g3)
2019 08-19 modul penerimaan negara generasi ketiga (mpn g3)
 
2019-03-12 Retno Kusdarwati - Panduan Menjoinkan IBO Baru
2019-03-12 Retno Kusdarwati - Panduan Menjoinkan IBO Baru2019-03-12 Retno Kusdarwati - Panduan Menjoinkan IBO Baru
2019-03-12 Retno Kusdarwati - Panduan Menjoinkan IBO Baru
 
2019-07-05 Slide Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.01/2019
2019-07-05 Slide Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.01/20192019-07-05 Slide Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.01/2019
2019-07-05 Slide Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.01/2019
 
2019-07-15 (Ringkasan Buku) Les Giblin - Cara Memiliki Keyakinan dan Kekuasaa...
2019-07-15 (Ringkasan Buku) Les Giblin - Cara Memiliki Keyakinan dan Kekuasaa...2019-07-15 (Ringkasan Buku) Les Giblin - Cara Memiliki Keyakinan dan Kekuasaa...
2019-07-15 (Ringkasan Buku) Les Giblin - Cara Memiliki Keyakinan dan Kekuasaa...
 
2019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 2019
2019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 20192019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 2019
2019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 2019
 
2019-03-17 Retno Kusdarwati Sigit Setyawadi - Panduan Belanja di Amway
2019-03-17 Retno Kusdarwati Sigit Setyawadi - Panduan Belanja di Amway2019-03-17 Retno Kusdarwati Sigit Setyawadi - Panduan Belanja di Amway
2019-03-17 Retno Kusdarwati Sigit Setyawadi - Panduan Belanja di Amway
 
2019-03-27 Sigit Setyawadi - Passive Income Sebagai Back-up Income
2019-03-27 Sigit Setyawadi - Passive Income Sebagai Back-up Income2019-03-27 Sigit Setyawadi - Passive Income Sebagai Back-up Income
2019-03-27 Sigit Setyawadi - Passive Income Sebagai Back-up Income
 
Sigit Setyawadi - Amway dengan Sistem Mekanisme Sukses Otomatis (MSO)
Sigit Setyawadi - Amway dengan Sistem Mekanisme Sukses Otomatis (MSO)Sigit Setyawadi - Amway dengan Sistem Mekanisme Sukses Otomatis (MSO)
Sigit Setyawadi - Amway dengan Sistem Mekanisme Sukses Otomatis (MSO)
 
Mengupas Rahasia Trading Sukses Forex
Mengupas Rahasia Trading Sukses ForexMengupas Rahasia Trading Sukses Forex
Mengupas Rahasia Trading Sukses Forex
 
2018-05-18 Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) pada Aplikasi OM-SPAN
2018-05-18 Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) pada Aplikasi OM-SPAN2018-05-18 Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) pada Aplikasi OM-SPAN
2018-05-18 Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) pada Aplikasi OM-SPAN
 
2018-05-18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 2018
2018-05-18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 20182018-05-18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 2018
2018-05-18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 2018
 
2018-05-18 Selayang Pandang Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)
2018-05-18 Selayang Pandang Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)2018-05-18 Selayang Pandang Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)
2018-05-18 Selayang Pandang Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)
 
2018-05-16 Pentingnya Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)
2018-05-16 Pentingnya Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)2018-05-16 Pentingnya Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)
2018-05-16 Pentingnya Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)
 
2018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 2018
2018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 20182018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 2018
2018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 2018
 
2018-05-03 RPD Harian Dana Desa dan DAK Fisik
2018-05-03 RPD Harian Dana Desa dan DAK Fisik2018-05-03 RPD Harian Dana Desa dan DAK Fisik
2018-05-03 RPD Harian Dana Desa dan DAK Fisik
 

Recently uploaded

Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxSusatyoTriwilopo
 
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxIPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxrohiwanto
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxBudyHermawan3
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke IntegrasiPenyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasiasaliaraudhatii
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfSalinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfdrmdbriarren
 

Recently uploaded (16)

Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
 
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxIPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke IntegrasiPenyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfSalinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
 

2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik

  • 1. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Kebijakan dan Mekanisme Penyaluran Dana Alokasi Khusus Fisik 1
  • 2. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Ketentuan mengenai penyaluran DAK Fisik dalam paparan ini bersifat sementara (belum final) mengingat PMK masih dalam proses. Bahan ini dimaksudkan sebagai pengantar Bapak/Ibu peserta Lokakarya dalam memahami konsep penyaluran DAK Fisik. Pelaksanaan penyaluran DAK Fisik oleh KPPN merujuk pada PMK yang akan ditetapkan. 2 DISCLAIMER
  • 3. KEMENTERIAN KEUANGAN Prinsip dan Kebijakan DAK Fisik Perencanaan, Pengalokasian dan Penganggaran DAK Fisik Penyaluran DAK Fisik 3
  • 4. KEMENTERIAN KEUANGAN 4 I. Prinsip dan Kebijakan DAK Fisik
  • 5. KEMENTERIAN KEUANGAN SKEMA PENDANAAN DAERAH (UU 33/2004 dan Implementasinya sd 2017) Pemerataan dan mendanai kebutuhan daerah (seluruh urusan) PAD DBH Block grant by origin DAU Equalization grant (block grant) berbasis formula fiscal gap + Alokasi Dasar (berbasis Gaji PNSD) Mendanai kebutuhan khusus daerah (dukungan belanja modal) DAK FISIK REGULER Dukungan pendanaan khusus untuk daerah pada bidang-2 sesuai RKP DAK FISIK PENUGASAN Dukungan pendanaan khusus untuk daerah pada bidang-2 sesuai RKP Mendanai kebutuhan belanja operasional DAK FISIK AFIRMASI Dukungan pendanaan khusus untuk daerah tertentu, yaitu tertinggal, perbatasan dan kepulauan DAK NON FISIK Dukungan pendanaan khusus untuk belanja operasional berbasis unit cost Reward Dana Insentif Daerah Insentif kepada daerah tertentu yang mempunyai kinerja baik Pengaturan Khusus Dana Otsus & Dana Keistimewaa n DIY Dukungan pendanaan khusus untuk daerah tertentu yg diatur dg UU khusus Mendanai kebutuhan non- reguler Hibah Dukungan pendanaan khusus untuk daerah yang bersifat temporer dan dilakukan dengan perikatan perjanjian Pinjaman Percepatan pembangunan daerah khususnya bagi daerah-2 dengan kapasitas fiskal tinggi 5
  • 6. KEMENTERIAN KEUANGAN 1 Dana Insentif Daerah 2 Bantuan Operasional Sekolah 3 Tunjangan Profesi Guru PNSD 4 Tambahan Penghasilan Guru Pegawai Negeri Sipil 5 Proyek Pemerintah Daerah dan Desentralisasi (P2D2) 2015 2016 & 2017 I. TRANSFER KE DAERAH I. TRANSFER KE DAERAH A. Dana Perimbangan A. Dana Perimbangan 1. Dana Bagi Hasil 1. Dana Transfer Umum 2. Dana Alokasi Umum a. Dana Bagi Hasil 3. Dana Alokasi Khusus b. Dana Alokasi Umum B. Dana Otonomi Khusus 2. Dana Transfer Khusus C. Dana Keistimewaan DIY a. DAK Fisik D. Dana Transfer Lainnya b. DAK Nonfisik B. Dana Insentif Daerah C. Dana Otsus dan Dana Keistimewaan DIY II. DANA DESA II. DANA DESA No Jenis DAK Nonfisik 1 Bantuan Operasional Sekolah (BOS) 2 Tunjangan Profesi Guru (TPG) 3 Tambahan Penghasilan Guru (Tamsil) 4 Tunjangan Khusus Guru di Daerah sangat terpencil 5 Bantuan Operasional Kesehatan dan Keluarga Berencana (BOK dan BOKB) 6 Bantuan Operasional Penyelenggaraan PAUD (BOP PAUD) 7 Dana Peningkatan Kapasitas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (P2UKM). 8 Pelayanan Administrasi Kependudukan Postur TKDD mengalami perubahan dengan reklasifikasi dan refocusing Dana Transfer lainnya selain Dana Insentif Daerah menjadi DAK Non Fisik Perubahan Postur Transfer Ke Daerah & Dana Desa (TKDD) Dalam APBN 6
  • 7. KEMENTERIAN KEUANGAN Peningkatan Anggaran TKDD Untuk Penguatan Desentralisasi Fiskal dan Nawacita Belanja K/L Dana Transfer VS VS VS 2001 2016 2017 Rp95,9 triliun Rp81,1 triliun Rp153,0 triliun Rp130,0 triliun Rp763,6 triliun Rp764,9 triliun Implementasi UU 25/1999 Implementasi UU 33/2004 VS 2004 Rp767,8 triliun Rp776,3 triliun Rp14,8 T Rp23,0 T Rp8,5 T Rp1,3 T 8X 9X 2017 2001 2017 2001 7
  • 8. KEMENTERIAN KEUANGAN Tantangan terbesar dalam beberapa tahun terakhir dalam pengelolaan APBN: Proyeksi pendapatan negara (Pajak + PNBP) terlalu optimis dan akhirnya tidak tercapai  shortage penerimaan pajak sebesar Rp255,6 T (Target APBNP 2016 Rp1,539,2 T, realisasi Rp1,283,6 T) Overtarget di sisi penerimaan diikuti dengan peningkatan belanja yang sangat signifikan (termasuk TKDD)  pada saat penerimaan tidak tercapai terjadi overbudgeting sehingga harus dilakukan penyesuaian belanja (target belanja Negara APBNP 2016 adalah sebesar Rp2.082,9 T, direalisasikan sebesar Rp1.859,5 T, atau hanya sebesar (89,3%) Dalam rangka mengembalikan kredibilitas APBN, maka pelaksanaan APBNP 2016 harus disesuaikan secara signifikan (pemotongan belanja K/L dan penundaan beberapa jenis TKDD) URAIAN 2015 2016 2017 APBN APBN-P APBN APBN-P APBN TKDD 647,0 664,6 770,1 776,3 764,9 K / L 647,3 795,5 784,1 767,8 763,6 (dalam triliun Rp) Tantangan Pelaksanaan APBN 3 Tahun terakhir 8 17,6 ; 2,7% 105,5 ; 15,9% 6,2 ; 0,81% -11,4 ; -1,5% 148,2 ; 22,9% 11,4 ; -1,4% -16,3 ; -2,1% -4,2 ; -0,5% Sejak dimuai era Kabinet Kerja, Alokasi TKDD dalam APBN mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan belanja KL. Hal tersebut sebagai penguatan desentralisasi dan implementasi dari Nawacita ke 3. APBN adalah jangkar pengelolaan ekonomi makro yang sehat, sehingga harus dikelola secara kredibel. (dalam triliun Rp)
  • 9. KEMENTERIAN KEUANGAN  Penundaan  DAU 19,4 T  DBH Pajak 16,7 T 9 Pengendalian Belanja dalam APBNP 2016 1. Pemulihan ekonomi global yang lambat 2. Penurunan Harga Komoditas Utama 3. Risiko pasar finansial yang meningkat TANTANGAN  Shortfall penerimaaan perpajakan  Menyebabkan APBN mengalami pelebaran defisit Langkah Pengamanan APBNP 2016 DAMPAK  Optimalisasi Peningkatan Penerimaan Perpajakan  Pengendalian Belanja Negara  Menjaga Defisit prognosis APBNP 2016 tetap dibawah 3,0% thd PDB Penghematan belanja K/L Rp114,7T Pengendalian Belanja Negara  Penghematan alamiah  DBH 4,2 T  DAK Fisik 6,0 T  DAK Nonfisik 23,8 T  Dana Desa 2,8 T Penghematan belanja TKDD Rp72,9T Realisasi APBNP 2016  Defisit Rp307,7 T  Radio Defisit : PDB (2,46)%
  • 10. KEMENTERIAN KEUANGAN 10 2015 2016 Realisasi mencapai Rp710,9 T, lebih tinggi dari realisasi belanja K/L Rp677,6 T Penundaan DAU tidak jadi dilaksanakan dan seluruh DAU yang semula sebagian ditunda sudah ditransfer pada bulan Desember 2016. Realisasi TKDD 2016 secara nominal lebih tinggi Rp87,8 T (14,1%) dari realisasinya pada tahun 2015. Namun persentase realisasi TKDD 2016 lebih rendah (91,6%) dibandingkan tahun 2015 (93,8%), terutama berkaitan dengan: Lebih rendahnya realisasi DBH Rp18,5 T dari pagu APBN-P 2016 (Penundaan Tw. IV Rp11,5 T dan penghematan alamiah Rp7 T), Lebih rendahnya realisasi Dana Transfer Khusus Rp46,5 T dari pagu APBN-P 2016, terutama karena: •Penghematan alamiah DAK Non Fisik Rp32 T, •Penyerapan DAK Fisik yang belum optimal Rp14,6T. Evaluasi Pelaksanaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2016
  • 11. KEMENTERIAN KEUANGAN URAIAN 2016 2017 Selisih terhadap APBN APBN-P Outlook Realisasi APBN Outlook APBN-P Realisasi APBN-P Transfer ke Daerah 723,2 729,3 659,1 664,2 704,9 45,8 40,7 A. Dana Perimbangan 700,4 705,5 635,3 640,4 677,1 41,8 36,7 1. Dana Transfer Umum 491,5 494,5 463,8 475,9 503,6 39,8 27,7 a. Dana Bagi Hasil 106,1 109,1 88,1 90,5 92,8 4,7 2,3 1) Pajak 51,5 68,7 50,8 50,6 58,6 7,8 8,0 2) Sumber Daya Alam 54,6 40,5 37,3 39,9 34,2 -3,1 -5,7 b. Dana Alokasi Umum 385,4 385,4 375,7 385,4 410,8 35,1 25,4 2. Dana Transfer Khusus 208,9 211,0 171,5 164,5 173,4 1,9 8,9 a. DAK Fisik 85,4 89,8 81,4 75,2 58,3 -23,1 -16,9 b. DAK Non Fisik 123,5 121,2 90,1 89,3 115,1 25 25,8 B. Dana Insentif Daerah 5,0 5,0 5,0 5,0 7,5 2,5 2,5 C. Dana Otonomi Khusus & Dana Keistimewaan DIY 17,7 18,8 18,8 18,8 20,4 1,6 1,6 1. Dana Otsus 17,2 18,3 18,3 18,3 19,6 1,3 1,3 2. Dana Keistimewaan DIY 0,5 0,5 0,5 0,5 0,8 0,3 0,3 Dana Desa 47,0 47,0 44,2 46,7 60,0 15,8 13,3 JUMLAH 770,2 776,3 703,3 710,9 764,9 7,6 54 (dalam triliun Rp) Kebijakan TKDD 2017: Postur Transfer ke Daerah dan Dana Desa 11
  • 12. KEMENTERIAN KEUANGAN 12 DEFINISI DAK FISIK DANA ALOKASI KHUSUS (DAK): “Dana yang bersumber dari Pendapatan APBN, yang dialokasikan kepada daerah tertentu untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional” UU 33 Tahun 2004 tentang PKPD Membantu daerah tertentu; Mendanai penyediaan sarana dan prasarana pelayanan dasar publik; dan Mendorong percepatan pembangunan daerah dan pencapaian sasaran prioritas nasional. 12
  • 13. KEMENTERIAN KEUANGAN 13 PERKEMBANGAN PAGU DAK FISIK TAHUN 2012-2017 26,116 31,697 30,200 33,000 62,342 20,496 24,861 35,867 2,605 3,479 6,002 16,997 2,800 2,820 - 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Reguler IPD/Penugasan Affirmasi P3K2 Usulan Daerah Tambahan Miliar Rp JENIS DAK 2012 2013 2014 2015 2016 2017 REGULER 26.116 31.697 30.200 33.000 62.342 20.496 IPD/PENUGASAN 24.861 35.867 AFFIRMASI 2.605 3479 P3K2 6.002 USULAN DAERAH 16.997 TAMBAHAN 2.800 2.820 TOTAL 26.116 31.697 33.000 58.819 89.808 58.342 Miliar Rp
  • 14. KEMENTERIAN KEUANGAN 14 Perkembangan Jenis dan Bidang DAK Fisik NO DAK 2015 NO DAK 2016 NO DAK 2017 DAK REGULER DAK REGULER DAK REGULER 1 Pendidikan 1 Pendidikan 1 Pendidikan 2 Kesehatan 2 Kesehatan dan KB 2 Kesehatan dan KB 3 Transportasi 3 Air Minum, Sanitasi, dan Perumahan 3 Perumahan dan Permukiman 4 Inf. Irigasi 4 Kedaulatan Pangan 4 Pertanian 5 Air Minum dan Sanitasi 5 Kehutanan dan LH 5 Kelautan dan Perikanan 6 Prasarana Pemerintah Daerah 6 Energi Skala Kecil 6 Pariwisata 7 Kelautan dan Perikanan 7 Kelautan dan Perikanan 7 IKM 8 Pertanian 8 Prasarana Pemerintahan Daerah DAK PENUGASAN 9 Lingkungan Hidup 9 Transportasi 1 Pendidikan (SMK) 10 KB 10 Sarana Perdagangan, Industri,dan Pariwisata 2 Kesehatan (RS Rujukan dan RS Pratama) 11 Kehutanan DAK AFIRMASI 3 Air Minum 12 Sarana Perdagangan 1 Inf. Air Minum dan Sanitasi 4 Sanitasi 13 Energi Perdesaan 2 Inf. Irigasi 5 Jalan 14 Perumahan dan Permukiman 3 Transportasi (Jalan dan Transdes) 6 Irigasi DAK AFIRMASI DAK IPD 7 Pasar 1 Inf. Air Minum dan Sanitasi 1 Transportasi (Jalan dan Perhubungan) 8 Energi Skala Kecil 2 Inf. Irigasi 2 Inf. Irigasi DAK AFIRMASI 3 Transportasi 3 Inf. Air Minum dan Sanitasi 1 Perumahan dan Permukiman DAK APBNP 2015 4 Kelautan dan Perikanan 2 Kesehatan (Puskesmas) 1 DAK P3K2 3 Transportasi 2 DAK Usulan Daerah yg Disetujui DPR RI
  • 15. KEMENTERIAN KEUANGAN KEBIJAKAN DAK FISIK TA 2017 Mempertajam fokus bidang/sub bidang DAK Fisik untuk mendukung pencapaian prioritas dan sasaran pembangunan nasional, yang meliputi dimensi pembangunan manusia, dimensi pembangunan sektor unggulan, dimensi pemerataan dan kewilayahan. Mengalokasikan DAK Fisik berdasarkan usulan daerah (proposal based) dan prioritas nasional dengan memperhatikan perubahan kewenangan dari kabupaten/kota ke provinsi. Memberikan afirmasi untuk daerah tertinggal, perbatasan, kepulauan, dan transmigrasi Melakukan sinkronisasi pengalokasian DAK , yaitu:  antar bidang/subbidang DAK  antarkabupaten/kota dan antara kabupaten/kota dengan provinsi.  antara DAK dengan pendanaan lainnya selain DAK. dengan mengoptimalkan peran Provinsi dalam pelaksanaan sinkronisasi tersebut. Memberikan diskresi kepada daerah untuk menggunakan maksimal 5% dari pagu DAK Fisik untuk kegiatan penunjang yang bersifat nonfisik. Menghilangkan kewajiban Daerah untuk menyediakan dana pendamping. Mempercepat penetapan Juknis/Juklak DAK. Memperbaiki mekanisme penyaluran DAK Fisik berbasis kinerja penyerapan. 1 2 3 4 5 6 7 8 15
  • 16. KEMENTERIAN KEUANGAN Kebijakan dan Tantangan Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus Fisik 2017 Penyaluran DAK Fisik berdasarkan kinerja pelaksanaan: • Kinerja Penyerapan • Kinerja Capaian Output Rencana Penyaluran DAK Fisik melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN): • Verifikasi dilakukan oleh KPPN. • Efisiensi, waktu dan biaya untuk penyampaian laporan. • Good Governance, karena realisasi dapat dipantau secara langsung. Akan dilakukan perubahan mekanisme penyaluran dengan meningkatkan syarat besaran penyerapan untuk penyaluran DAK Fisik setiap Triwulan/Tahap. 16 Kurang Bayar DAK Fisik 2016 • Direncanakan di-carry over pd APBN-P 2017 • Syarat Carry over:  output tercapai 100% pd 2016  Telah menyampaikan laporan penyerapan dan output fisik  dilakukan verifikasi administrasi dan output fisik Petunjuk Teknis Pelaksanaan DAK Fisik 2017 • Telah ditetapkan Perpres No.123 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis DAK Fisik • Daerah harus menyusun Rencana Kegiatan yang disetujui oleh K/L terkait. • Standar Teknis Pelaksaanan mengacu kepada petunjuk operasional yang ditetapkan K/L terkait. • Rincian target output dan Lokasi Kegiatan ditetapkan oleh K/L teknis terkait
  • 17. KEMENTERIAN KEUANGAN 1. DAK REGULER Untuk membantu pemenuhan SPM dalam pelayanan publik dan mendukung kegiatan perekonomian daerah 2. DAK PENUGASAN • Untuk pencapaian sasaran prioritas nasional dalam RKP • Menu dan lokus terbatas 3. DAK AFFIRMASI Untuk mempercepat penyediaan infrastruktur dan sarana/prasarana di daerah tertinggal, perbatasan, kepulauan, dan transmigrasi 1)Pendidikan; 2)Kesehatan; 3)Perumahan dan Permukiman; 4)Pertanian; 5)Kelautan dan Perikanan; 6)Sentra Industri Kecil; dan 7)Pariwisata 1)Pendidikan SMK; 2)Kesehatan (RS dan Rujukan); 3)Air Minum; 4)Sanitasi; 5)Jalan; 6)Pasar; 7)Irigasi; dan 8)Energi Skala Kecil 1)Perumahan dan Permukiman; 2)Transportasi (Transportasi Desa, Dermaga Kecil, dan Tambatan Perahu) 3)Kesehatan (Puskesmas) 17 DAK Fisik: Kebijakan dan Bidang 2017
  • 18. KEMENTERIAN KEUANGAN JENIS & BIDANG DAK APBN P 2016 Dana Alokasi Khusus Fisik 89,8 A. DAK Reguler 62,3 1. Pendidikan 2,7 2. Kesehatan dan KB 15,4 3. Perumahan, Air Minum dan Sanitasi 0,7 4. Kedaulatan Pangan 4,1 5. Energi Skala Kecil 0,5 6. Kelautan dan Perikanan 1,1 7. Prasarana Pemda 0,3 8. Lingkungan Hidup & Kehutanan 1,4 9. Transportasi (Infrastruktur Jalan, Perhubungan, dan Transportasi Desa) 0,8 10. Sarana Prasarana Perdagangan (Sarana Perdagangan, IKM dan Pariwisata) 1,3 11. Penyelesaian Kurang Salur 0,6 12. Sarpras Penunjang (Jalan, Irigasi, Air Minum, Kesehatan dan Pasar) 45,1 13. Tambahan DAK 10.3 B. DAK IPD 24,8 C. DAK AFIRMASI (Air Minum, Sanitasi, Irigasi dan Kesehatan) 2,6 JENIS & BIDANG DAK APBN 2017 Dana Alokasi Khusus Fisik 58,3 A. DAK Reguler 20,4 1. Pendidikan 6,1 2. Kesehatan dan KB 10,0 3. Perumahan dan Permukiman 0,6 4. Pertanian 1,6 5. Kelautan dan Perikanan 0,9 6. Sentra IKM 0,5 7. Pariwisata 0,5 B. DAK Penugasan 34,5 1. Pendidikan SMK 1,9 2. Kesehatan (RS Rujukan dan Pratama) 4,8 3. Air Minum 1,2 4. Sanitasi 1,2 5. Jalan 19,7 6. Pasar 1,0 7. Irigasi 4,0 8. Energi Skala Kecil (Listrik) 0,5 C. DAK AFIRMASI 3,5 1. Perumahan dan Permukiman 0,4 2. Transportasi (Jalan dan TransDes) 0,8 3. Kesehatan (Puskesmas) 2,2 (dalam trilliun Rupiah) 18 DAK Fisik: Postur DAK Fisik dalam APBN 2017
  • 19. KEMENTERIAN KEUANGAN II. Perencanaan, Pengalokasian dan Penganggaran DAK Fisik 19
  • 20. KEMENTERIAN KEUANGAN PERMASALAHAN 1. Pengalokasian, bersifat topdown, berakibat:  mismatch alokasi dengan kebutuhan kebutuhan daerah  Ketidaksinkronan perencanaan pusat-daerah  komitmen daerah kurang. 2. Penyaluran :  Berdasarkan pagu alokasi per daerah  Belum berdasarkan kinerja penyerapan 3.Pelaporan, hanya laporan realisasi dana 4. Pelaksanaan:  Wajib dana pendamping 10%  Juknis terlambat 20 Formulasi DAK 2015 & sebelumnya Tantangan dalam DAK Fisik
  • 21. KEMENTERIAN KEUANGAN 21 Prinsip Pembangunan Berkelanjutan Prinsip Percepatan Penyediaan Infrastruktur di Daerah Prinsip Sinkronisasi Pendanaan Pembangunan Daerah Prinsip Pengalokasian DAK Berbasis Kinerja Penyerapan Usulan kegiatan harus: 1. Menjadi kewenangan daerah; 2. Bagian dari RPJMD dan RKPD yang telah disinkronisasi dengan prioritas nasional; dan 3. Kegiatannya harus menghasil-kan output/ outcome yang bermanfaat langsung bagi masyarakat Usulan kegiatan harus disinkronisasikan antara: 1. Bidang yang satu dengan bidang lainnya; 2. Daerah yang satu dengan daerah lainnya, termasuk antara kabupaten/kota dengan provinsi; dan 3. Kegiatan DAK dengan kegiatan yang didanai dari non DAK Pengalokasian DAK diprioritaskan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di daerah yang terkait dengan: 1. pelayanan dasar untuk pemenuhan SPM; 2. pengembangan industri, perdagangan, pariwisata, sektor perekonomian lainnya Pengalokasian DAK memperhitungkan tingkat penyerapan DAK tahun sebelumnya, dengan tujuan agar: 1. Daerah punya komitmen untuk melaksanakan apa yang telah diusulkan; 2. Daerah melaksanakan DAK sesuai dengan terget output dan lokasi kegiatan serta batas waktu yang ditetapkan. PRINSIP-PRINSIP PENGALOKASIAN DAK FISIK
  • 22. KEMENTERIAN KEUANGAN TUJUAN: • Memberikan informasi kepada pemerintah daerah dalam menyusun perencanaan DAK Fisik di daerah; • Memberikan panduan bagi pemerintah dalam melaksanakan/mengelola kegiatan DAK Fisik. MANFAAT: • Memberikan kepastian bagi pemerintah daerah dalam melaksanakan DAK Fisik; • Mempercepat pelaksanaan DAK Fisik di daerah dengan penetapan juknis yang tepat waktu; • Memperkuat landasan hukum pelaksanaan DAK Fisik. PENETAPAN DAN MASA BERLAKU: • Perpres ditetapkan paling lambat 1 bulan sejak Perpres Rincian APBN 2017 ditetapkan; • Perpres berlaku 3 tahun untuk memberikan panduan yang bersifat jangka menengah bagi pemerintah daerah; • Perubahan atas ketentuan Perpres dengan Peraturan Menteri. PENETAPAN PETUNJUK TEKNIS DAK FISIK DENGAN PERATURAN PRESIDEN 22
  • 23. KEMENTERIAN KEUANGAN 23 III. PENYALURAN DAK FISIK
  • 24. KEMENTERIAN KEUANGAN 24 TUJUAN: 1) Memastikan pelaksanaan DAK Fisik dan Dana Desa sesuai dengan target ouput yang direncanakan melalui proses verifikasi administrasi dan output oleh wakil Kementerian Keuangan yang secara langsung berada dekat dengan lokasi di daerah (oleh KPPN) 2) Efisiensi proses penyaluran:  Pemda menyampaikan laporan ke KPPN setempat (mengurangi biaya perjalanan dinas Pemda)  Proses verifikasi laporan diharapkan lebih cepat dan mengurangi resiko keterlambatan penyampaian laporan. 3) Meningkatkan good governance  Verifikasi atas laporan penyerapan dan capaian output dapat dipantau secara langsung oleh KPPN setempat Perubahan Mekanisme Penyaluran DAK Fisik Dan Dana Desa Melalui Ditjen Perbendaharaan Prinsip Perubahan: DAK Fisik dan Dana Desa tetap sebagai Dana Transfer bukan sebagai belanja Pemerintah Pusat  DJPK sebagai PPA TKDD dan KPPN sebagai KPA Penyaluran
  • 25. KEMENTERIAN KEUANGAN Pembagian Peran Penyaluran DAK Fisik DJPK DJA DJPB (KPPN) 1. Bertindak selaku Pejabat Pengguna Anggaran (PPA) BUN DAK Fisik; 2. Menyusun RKA BA BUN DAK Fisik; 3. Memproses Review APIP; 4. Menyusun dan Menetapkan DIPA Induk; 5. Menyusun dan Menetapkan DIPA Petikan per KPPN. 1. Penetapan Perpres Rincian APBN; 2. Pengesahan DIPA. 1. Bertindak selaku Kuasa Pengguna Anggaran BUN DAK Fisik; 2. Menyusun Surat Keputusan Rencana Transfer ke Daerah untuk DAK Fisik; 3. Melakukan verifikasi Laporan DAK Fisik yang disampaikan oleh Daerah; 4. Menetapkan Surat Permintaan Pembayaran (SPP); 5. Menetapkan Surat Perintah Membayar (SPM); 6. Menetapkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D); 7. Menyusun Laporan Unit Akuntansi Pengguna Anggaran 25
  • 26. KEMENTERIAN KEUANGAN 26 DJPK DJA DJPb Penyusunan Dokumen Pelaksanaan Anggaran RKA (Input DIPA Induk dan Petikan) Review APIP DIPA Induk Pengesahan DIPA DIPA Petikan per KPPN SKPRTD Verifikasi Laporan SPP SPM SP2D Laporan UAKPA
  • 27. KEMENTERIAN KEUANGAN Struktur dan Pembagian Peran Penyaluran DAK Fisik di KPPN PPK PPSPM Kuasa BUN 1. Melakukan verifikasi/pengujian atas persyaratan penyakuran DAK fisik yang telah disampaikan oleh DJPK dan Daerah; 2. Menerbitkan Surat Permintaan Pembayaran (SPP); 1. Melakukan verifikasi/pengujian atas SPP; 2. Menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM); 3. Menyusun Laporan UAKPA BUN DAK Fisik; 4. Menyampaikan Laporan Realisasi Penyaluran DAK Fisik kepada PPA. 1. Melakukan verifikasi/pengujian atas SPM; 2. Menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D). 27
  • 28. KEMENTERIAN KEUANGAN Penyusunan SKPRTD di KPPN  SKPRTD disusun dengan mengacu kepada:  Pepres Rincian APBN;  DIPA Petikan;  SKPRTD disusun dengan membagi alokasi per Daerah sesuai presentasi penyaluran per tahap atau sekaligus sesuai ketentuan penyaluran DAK Fisik;  Nilai dalam SKPRTD harus dalam nilai ribuan (pembulatan dalam ribuan jika terdapat pecahan ratusan);  Jumlah alokasi per daerah dan per bidang harus sesuai dengan Rincian Perpres APBN dan DIPA Petikan;  Dalam hal terdapat perubahan besaran penyaluran per tahap (misal: terdapat permintaan penyaluran sekaligus karena terdapat kegiatan yang tidak dapat dibayar secara bertahap, atau penghematan), maka SKPRTD harus dilakukan perubahan; 28
  • 29. KEMENTERIAN KEUANGAN Pemda KPPN DJPKInputProsesToolsOutput Data SP2D Laporan Realisasi : a. % Penyerapan b. Pagu c. Distribusi d. Sisa Dana e. % Capaian Output f. Foto Fisik g. Sisa Kontrak Input Hardcopy Laporan Realisasi : a. % Penyerapan b. Pagu c. Distribusi d. Sisa Dana e. % Capaian Output f. Foto Fisik g. Sisa Kontrak OMSPAN (semula INOVASI) Softcopy SAKTI (semula IDWEB) Verifikasi 1. SPP 2. SPM SPAN SP2D Data Softcopy Reporting SPAN / SIMTRADA Managerial Report : Per KPPN, Per Kanwil, Per Daerah, Per Propinsi, Per Tahap, Per Bidang, Per Jenis DAK Skema Penyaluran DAK FISIK 29
  • 30. KEMENTERIAN KEUANGAN TahapI : 30% Penyaluran : Feb - April •Paling Lambat 31 Maret (peralihan, dokumen persyaratan masih dapat diterima sampai dengan tanggal 21 bulan berikutnya) •rekapitulasi penerimaan peraturan daerah mengenai APBD tahun anggaran berjalan; •laporan realisasi penyerapan dana dan capaian output kegiatan DAK Fisik tahun anggaran sebelumnya; •Rencana Kegiatan DAK Fisik yang telah disetujui oleh kementerian/lembaga teknis (Tahun 2017 dapat diterima sampai dengan periode penyaluran TW II); Tahap2 : 25% Penyaluran : April - Juli • Paling Lambat 30 Juni; • laporan realisasi penyerapan dana yang menunjukkan paling sedikit 75% (tujuh puluh lima persen) dari dana yang telah diterima di RKUD dan capaian output kegiatan DAK Fisik triwulan I; • Ringkasan Kontrak (masih dalam pembahasan); • Rencana Kegiatan yang telah disetujui kementerian/lembag a teknis dalam hal terdapat perubahan; Tahap3 : 25% Penyaluran : Juli - Oktober • Paling lambat 30 September; • laporan realisasi penyerapan dana yang menunjukkan paling sedikit 75% (tujuh puluh lima persen) dari dana yang telah diterima di RKUD dan capaian output kegiatan DAK Fisik sampai dengan triwulan II yang menunjukkan paling sedikit 30% (tiga puluh persen); Tahap4 : 20% (atau selisih penerimaan dengan kebutuhan penyelesaian kegiatan  masih dibahas) Penyaluran : Oktober – Desember • Paling lambat 15 Desember • laporan realisasi penyerapan dana yang menunjukkan paling sedikit 90% (sembilan puluh persen) dari dana yang telah diterima di RKUD dan capaian output kegiatan DAK Fisik sampai dengan triwulan III yang menunjukkan paling sedikit 70% (tujuh puluh persen  Penyampaian laporan realisasi penyerapan dana dan capaian output kegiatan DAK Fisik setiap triwulan disertai dengan rekapitulasi SP2D atas penggunaan DAK Fisik dalam bentuk dokumen elektronik (softcopy). Kepala Daerah menyampaikan dokumen persyaratan penyaluran DAK Fisik melampaui batas waktu, DAK Fisik tidak disalurkan; Laporan realisasi penyerapan dana dan capaian output kegiatan DAK Fisik dan rekapitulasi SP2D atas penggunaan DAK fisik dalam bentuk dokumen elektronik (softcopy) merupakan dokumen yang sah dan dapat digunakan untuk keperluan pemeriksaan/audit (menunggu konfirmasi Itjen); Penyaluran DAK Fisik dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah dokumen persyaratan diterima oleh KPPN dengan lengkap dan benar; PENYALURAN DAK FISIK BERBASIS KINERJA PELAKSANAAN 1) Penyaluran DAK Fisik  PMK No. 187/2016 tentang Perubahan atas PMK No. 48/2016 tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa 30
  • 31. KEMENTERIAN KEUANGAN  Penyampaian laporan realisasi penyerapan dana dan capaian output kegiatan DAK Fisik setiap triwulan disertai dengan rekapitulasi SP2D atas penggunaan DAK Fisik dalam bentuk dokumen elektronik (softcopy). Kepala Daerah menyampaikan dokumen persyaratan penyaluran DAK Fisik melampaui batas waktu, DAK Fisik tidak disalurkan; Laporan realisasi penyerapan dana dan capaian output kegiatan DAK Fisik dan rekapitulasi SP2D atas penggunaan DAK fisik dalam bentuk dokumen elektronik (softcopy) merupakan dokumen yang sah dan dapat digunakan untuk keperluan pemeriksaan/audit (menunggu konfirmasi Itjen); Penyaluran DAK Fisik dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah dokumen persyaratan diterima oleh KPPN dengan lengkap dan benar; PENYALURAN DAK FISIK BERBASIS KINERJA PELAKSANAAN Tahap I = 30% Tahap II = 30% Tahap III = 40% Syarat: 1. APBD-P/Perubahan Perkada ttg Penjabaran APBD 2. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak. 3. Laporan realisasi penyerapan dana dan capaian output DAK Fisik Reguler bidang/subbidang sd Tw II Syarat: Laporan realisasi & capaian output tahap I dg penyerapan minimal 90% 2) Penyaluran Tambahan DAK Fisik  PMK 186/2016 tentang Pelaksanaan DAK Fisik APBNP 2016 Syarat: Laporan realisasi & capaian output tahap II dg penyerapan minimal 90% 31
  • 32. KEMENTERIAN KEUANGAN 32 Penyaluran DAK Fisik bidang tertentu yang pagu alokasinya sampai dengan Rp1.000.000.000,- (satu miliar rupiah), dapat dilaksanakan sekaligus sebesar kebutuhan dana dalam rangka penyelesaian output kegiatan DAK Fisik; Rentang Waktu: April – Juli; Dilaksanakan setelah Kepala KPPN menerima dokumen persyaratan berupa: • Rekapitulasi penerimaan peraturan daerah mengenai APBD tahun anggaran berjalan; • Laporan realisasi penyerapan dana dan capaian output kegiatan DAK Fisik tahun anggaran sebelumnya; dan • Ringkasan kontrak dan/atau Rencana Kegiatan DAK Fisik yang telah disetujui oleh kementerian/lembaga teknis. Laporan realisasi penyerapan dana dan capaian output kegiatan DAK Fisik bidang tertentu, disampaikan paling lambat bulan November tahun anggaran berjalan; PENYALURAN BIDANG < 1 Milyar (sekaligus)
  • 33. KEMENTERIAN KEUANGAN 33 Dalam hal pada bidang DAK Fisik terdapat sebagian atau seluruh kegiatan yang pembayarannya tidak dapat dilakukan secara bertahap, kementerian teknis menyampaikan rekomendasi terhadap kegiatan yang pembayarannya tidak dapat dilakukan secara bertahap; Rekomendasi disampaikan kepada Menteri Keuangan c.q. Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan paling lambat bulan Februari; Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan menyampaikan kepada Kepala KPPN rekomendasi penyaluran paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah diterimanya rekomendasi; Kegiatan yang sebagian atau seluruhnya tidak dapat dibayarkan secara bertahap, disalurkan sekaligus bersamaan dengan salah satu triwulan ,setelah KPPN menerima dokumen persyaratan berupa: •rekapitulasi penerimaan peraturan daerah mengenai APBD tahun anggaran berjalan; •laporan realisasi penyerapan dana dan capaian output kegiatan DAK Fisik tahun anggaran sebelumnya; •Ringkasan kontrak dan/atau Rencana Kegiatan DAK Fisik yang telah disetujui oleh kementerian/lembaga teknis; •bukti pemesanan barang atau sejenis; •Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM); Kepala KPPN melaksanakan penyaluran bidang DAK Fisik yang pembayarannya sebagian atau seluruh kegiatan tidak dapat dilakukan secara bertahap secara triwulanan sesuai dengan periode dan persyaratan penyaluran; PENYALURAN BIDANG > 1 Milyar (sekaligus)
  • 34. KEMENTERIAN KEUANGAN VERIFIKASI/PENGUJIAN PERSYARATAN DAK FISIK  KPPN melakukan verifikasi/pengujian atas Laporan DAK Fisik sebagai syarat penyaluran DAK Fisik;  Verifikasi dilakukan sebelum menetapkan SPP DAK Fisik;  Proses verifikasi yang perlu dilakukan: 1. Memastikan pemda telah menyampaikan perda APBD (sumber Subdit DKD) 2. Memastikan laporan realisasi penyerapan dan capaian output yang disampaikan oleh pemda merupakan posisi penyaluran terakhir di tahun 2016. 3. Laporan realisasi penyerapan dan capaian output yang disampaikan oleh pemda merupakan dokumen persyaratan penyaluran tw 1 2017 4. Memastikan kesesuaian antara hardcopy dan softcopy (IDWEB). 5. Mengabaikan keterangan laporan (layak/tidak layak salur). 6. Laporan realisasi penyerapan dan capaian output DAKF merupakan produk Aplikasi Inovasi. 7. Laporan yang ditandatangani oleh kepala daerah serta stempel basah. 8. Jika Penandatangan laporan selain kepala daerah, maka disertai dengan dokumen pendukung (misalnya SK penunjukan/pendelegasian). 34
  • 35. KEMENTERIAN KEUANGAN No. Bidang DAK Fisik TA 2017 Bidang DAK Fisik TA 2016 1 Penugasan - Pendidikan Smk Reguler - Pendidikan 2 Reguler - Pendidikan Reguler - Pendidikan 3 Penugasan - Kesehatan (RS Rujukan dan Pratama) Reguler - Kesehatan dan Keluarga Berencana 4 Reguler - Kesehatan Reguler - Kesehatan dan Keluarga Berencana 5 Affirmasi - Kesehatan Reguler - Kesehatan dan Keluarga Berencana 6 Penugasan - Air Minum Reguler - Perumahan, Air Minum, dan Sanitasi 7 Penugasan - Sanitasi Reguler - Perumahan, Air Minum, dan Sanitasi 8 Reguler - Perumahan dan Permukiman Reguler - Perumahan, Air Minum, dan Sanitasi 9 Penugasan - Irigasi Reguler - Kedaulatan Pangan dan atau Affirmasi - Kedaulatan Pangan Mapping Laporan DAKF TA 2016 sebagai syarat penyaluran DAKF tw 1 2017 35
  • 36. KEMENTERIAN KEUANGAN No. Bidang DAK Fisik TA 2017 Bidang DAK Fisik TA 2016 10 Reguler - Pertanian Reguler - Kedaulatan Pangan 11 Penugasan - Energi Skala Kecil Reguler - Energi Skala Kecil 12 Reguler - Kelautan dan Perikanan Reguler - Kelautan dan Perikanan 13 Penugasan - Jalan Reguler - Transportasi 14 Penugasan - Pasar Reguler - Sarana Perdagangan 15 Reguler - Pariwisata Reguler - Sarana Perdagangan 16 Reguler - Sentra Industri Kecil dan Menengah Reguler - Sarana Perdagangan 17 Affirmasi - Perumahan dan Permukiman Affirmasi - Perumahan, Air Minum, dan Sanitasi 18 Affirmasi - Transportasi Affirmasi - Transportasi Mapping Laporan DAKF TA 2016 sebagai syarat penyaluran DAKF tw 1 2017 36
  • 37. KEMENTERIAN KEUANGAN PENYUSUNAN DAN PENETAPAN SPP DAN SPM  Berdasarkan hasil verifikasi/pengujian persyaratan penyaluran DAK Fisik, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) menyusun dan menetapkan SPP untuk disampaikan kepada Pejabat Penandatangan SPM (PPSPM);  Berdasarkan SPP yang disampaikan, PPSPM selanjutnya melakukan pengujian atas SPP;  Berdasarkan hasil pengujian SPP, PPSPM menyusun dan menetapkan SPM;  PPSPM menyampaikan SPM yang telah ditetapkan kepada Kuasa BUN untuk penerbitan SP2D sebagai dokumen penyaluran DAK Fisik. 37
  • 38. KEMENTERIAN KEUANGAN 38 Kepala Daerah atau pejabat yang ditunjuk wajib menyampaikan konfirmasi penerimaan TKDD melalui: a. LKT dan LRT; dan b. media elektronik. Konfirmasi penerimaan, disampaikan kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan melalui KPPN Penyampaian LKT dan dilakukan dengan ketentuan: a. LKT pada setiap triwulan paling lama 10 (sepuluh) hari kerja setelah triwulan berkenaan berakhir; dan b. LRT dalam 1 (satu) tahun anggaran bersamaan dengan penyampaian LKT triwulan IV Kepala KPPN menyampaikan LKT dan LRT beserta rekapitulasi LKT dan LR T(paling lambat 2 hari setelah diterima KPPN) seluruh pemerintah daerah dalam wilayah kerjanya kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan; Berdasarkan LKT dan LRT yang disampaikan oleh, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan melakukan penelitian dan menyusun rekapitulasi LKT dan LRT untuk disampaikan kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan dengan tembusan kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan. Penyampaian paling lambat 5 hari kerja setelah diterima Kepala Kanwil DJPb. LKT dibuat sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri; LRT dibuat sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri; Penyampaian konfirmasi penerimaan TKDD melalui media elektronik menggunakan aplikasi yang tersedia pada website Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan; Konfirmasi Penerimaan Dana TKDD
  • 39. KEMENTERIAN KEUANGAN 39 KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa menyampaikan laporan kepada Koordinator KPA; Koordinator KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa menyampaikan konsolidasi laporan kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan setiap bulan paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya. PENATAUSAHAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN Dalam rangka sinkronisasi penyajian laporan realisasi anggaran TKDD Desa, DJPK bersama-sama dengan Koordinator KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa dapat melakukan rekonsiliasi data realisasi atas penyaluran TKDD dengan KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa dan Pemerintah Daerah.
  • 40. KEMENTERIAN KEUANGAN PENGGUNAAN SISA DAK FISIK Sisa DAK Fisik adalah Dana DAK yang sudah tersalurkan ke RKUD namun tidak habis digunakan sampai dengan akhir tahun anggaran. Pagu DAK Penyaluran/ Pemindahbukuan RKUN ke RKUD Pelaksanaan Kegiatan di Daerah Tidak Habis sampai dengan TA berakhir Sisa DAK Output Kegiatan Belum Tercapai digunakan untuk mendanai kegiatan DAK Fisik pada bidang/subbidang/subjenis tertentu sesuai kebutuhan daerah dengan menggunakan petunjuk teknis tahun anggaran berjalan Output Kegiatan Telah Tercapai untuk mendanai kegiatan DAK Fisik pada bidang/subbidang/subj enis yang sama untuk mendanai kegiatan DAK Fisik pada bidang/subbidang/subj enis tertentu sesuai kebutuhan daerah digunakan dalam rangka pencapaian output dengan menggunakan petunjuk teknis pada saat output kegiatannya belum tercapai 40
  • 41. KEMENTERIAN KEUANGAN 41 1. DJPK dan DJPB melakukan pemantauan dan evaluasi atas kinerja pelaksanaan DAK Fisik dan Dana Desa menggunakan data yang bersumber dari KPPN berdasarkan laporan yang disampaikan oleh daerah; 2. Pemantauan dan evaluasi DAK Fisik dilakukan sesuai ketentuan PMK Nomor 121/PMK.07/2016 tentang Monitoring dan Evaluasi Transfer yang Bersifat Spesifik. PEMANTAUAN DAN EVALUASI
  • 42. KEMENTERIAN KEUANGAN 42 1. Ketentuan persyaratan penyampaian RK DAK Fisik pada Triwulan I mulai berlaku Tahun Anggaran 2018; 2. Ketentuan mengenai dispensasi batas waktu penyampaian dokumen persyaratan penyaluran DAK Fisik, adalah sebagai berikut:  Triwulan I paling lambat tanggal 21 April;  Triwulan II paling lambat tanggal 21 Juli;  Triwulan III paling lambat tanggal 21 Oktober; dan  Triwulan IV paling lambat tanggal 21 Desember. PERALIHAN
  • 43. KEMENTERIAN KEUANGAN 43 DJPK sbg PPA DAK Fisik DJA Dit. PA sebagai Koordinator KPA DJPb KPPN sbg KPA Penyaluran DAK Fisik Resume: Peran dalam Penyaluran DAK Fisik oleh KPPN RKA (Input DIPA Induk dan Petikan) Review APIP DIPA Induk Pengesahan DIPA DIPA Petikan per KPPN SKPRTD Verifikasi Laporan SPP SPM SP2D Laporan UAKPA Konsolidasi Laporan Bulanan Rekap Laporan Bulanan