Peran pengelolaan manajemen risiko dalam pencapaian target kinerja rumah sakitSonny Irawan
Sharing knowledge untuk mengetahui apa dan bagaimana implementasi maupu peran manajemen risiko di dalam pencapaian target kinerja rumah sakit. Identifikasi masalah sampai dengan mitigasi risiko yang dapat dilakukan atas penyimpangan seluruh target kerja di semua lini rumah sakit. Semoga bermanfaat untuk info lebih lanjut bisa menghubungi Saya seorang Asisten Manager Manajemen Risiko di salah satu korporasi kesehatan terbesar yang memiliki lebih dari 20 cabang unit usaha rumah sakit di Indonesia yang sudah bekerja lebih dari 15 tahun di kesehatan ... Salam Sony Irawan
Peran pengelolaan manajemen risiko dalam pencapaian target kinerja rumah sakitSonny Irawan
Sharing knowledge untuk mengetahui apa dan bagaimana implementasi maupu peran manajemen risiko di dalam pencapaian target kinerja rumah sakit. Identifikasi masalah sampai dengan mitigasi risiko yang dapat dilakukan atas penyimpangan seluruh target kerja di semua lini rumah sakit. Semoga bermanfaat untuk info lebih lanjut bisa menghubungi Saya seorang Asisten Manager Manajemen Risiko di salah satu korporasi kesehatan terbesar yang memiliki lebih dari 20 cabang unit usaha rumah sakit di Indonesia yang sudah bekerja lebih dari 15 tahun di kesehatan ... Salam Sony Irawan
Disampaikan untuk Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKP)
Jakarta, 16 Juli 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara
Ketua Tim Penjamin Kualitas RB LAN-RI
Setiap pelaksanaan kegiatan di Puskesmas memiliki risiko. Risiko tersebut harus diidentifikasi, diprioritasi, dan kemudian dikelola sehingga bisa dihilangkan, dihindari dan/atau dikurangi dampaknya.
Update bisa diakses di: https://1drv.ms/p/s!Al8RLk3mI16-hO9nX3cuZlb7lt5_gg?e=iBalNv
HFMEA atau FMEA di Puskesmas merupakan salah satu alat manajemen risiko yang cukup lengkap dan mudah digunakan, termasuk untuk mencegah terjadinya insiden keselamatan pasien di fasiltas layanan kesehatan.
Catatan: diperlukan diklat khusus untuk melatih kemampuan staf melakukan FMEA.
Disampaikan untuk Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKP)
Jakarta, 16 Juli 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara
Ketua Tim Penjamin Kualitas RB LAN-RI
Setiap pelaksanaan kegiatan di Puskesmas memiliki risiko. Risiko tersebut harus diidentifikasi, diprioritasi, dan kemudian dikelola sehingga bisa dihilangkan, dihindari dan/atau dikurangi dampaknya.
Update bisa diakses di: https://1drv.ms/p/s!Al8RLk3mI16-hO9nX3cuZlb7lt5_gg?e=iBalNv
HFMEA atau FMEA di Puskesmas merupakan salah satu alat manajemen risiko yang cukup lengkap dan mudah digunakan, termasuk untuk mencegah terjadinya insiden keselamatan pasien di fasiltas layanan kesehatan.
Catatan: diperlukan diklat khusus untuk melatih kemampuan staf melakukan FMEA.
Development of a procurement strategy and making the aquisition and purchasing choice by Derek Hendrikz. passive, independent, supportive and integrative strategies. Outsourcing vs. insourcing and bottle neck, critical, routine and leverage sourcing discussed.
www.derekhendrikz.com
Focus has provided cost-effective and innovative project management, engineering, procurement, and construction management services to the oil and gas industry since 1973.
Learn how Bechtel is applying an Engineered Logistics™ approach to be more predictable in transportation planning. Tools like 4D simulation, holograms, virtual reality and drones can identify potential issues and help prevent downtime. Mr. Spoljaric will share how Bechtel is implementing several of the newest technologies and what they see as future innovation for the industry.
Speaker: Stephen “Spo” Spoljaric, Functional T & L Manager, Bechtel Oil Gas & Chemical
3. Manfaat Pedoman Quality Control dalam Pelayanan adalah : MANFAAT BAGI RUMAH SAKIT Sebagai bahan acuan untuk pengendalian mutu pelayananan dibidang kesehatan, serta pembinaan penyelenggaraan pelayanan yang berorientasi mutu.
4. BAGI PENYELENGGARA Sebagai acuan dalam menyelenggarakan kegiatan yang berorientasi mutu BAGI CONSUMEN Mendapatkan pelayanan yang berorientasi mutu mulai dari input, proses dan out put. MANFAAT
5. MANFAAT BAGI TIM AKREDITASI Sebagai acuan dalam melakukan audit terhadap penerapan hasil akreditasi.
6.
7. KERANGKA PIKIR PENGENDALIAN MUTU B. APLIKASI TRILOGI JURAN DLM PELAYANAN QUALITY PLANNING ( TERSUSUNNYA RENCANA ) QUALITY CONTROL ( PENGAWASAN & PENILAIAN PELAKS. PEL. ) QUALITY IMPROVEMENT ( PROSES PENINGKATAN MUTU PEL. )
8. C. KERANGKA PIKIR QUALITY PLANNING Pengendalian mutu faktor input (akreditasi) QUALITY CONTROL Pengendalian mutu faktor : input,proses,out put (audit mutu) QUALITY IMPROVMENT Peningkatan mutu faktor : input, proses, out put, out come
9. SECARA FOCUS QUALITY CONTROL DAPAT DIGAMBARKAN Penetapan standar / SOP Input Proses Output Out come Preliminary control Concurrent control Rework control Tindakan Pengukuran Studi
10.
11. PROSES QUALITY CONTROL DALAM PENYELENGGARAAN PELAYANAN : 3 . Tahap Rework Control : audit terhadap faktor out put dalam penyelenggaraan pelayanan. 4. Audit terhadap faktor outcome pelayanan
12.
13. D. PROSES / ALUR AUDITOR LAPOR KE PENYELENGGARA AUDIT TERHADAP INPUT PELAYANAN AUDIT PROSES PELAYANAN : AUDIT OUT PUT DISKUSI HASIL TEMUAN LAPORAN HASIL AUDIT