Dokumen tersebut membahas pentingnya mutu dalam layanan laboratorium klinik. Mutu hasil pemeriksaan dan layanan yang memenuhi standar dapat meningkatkan kepercayaan pasien dan dokter, serta mendukung kelancaran bisnis laboratorium. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai ukuran mutu seperti akurasi, presisi, sensitivitas, dan spesifisitas; serta penggunaan kontrol kualitas dan aturan Westgard untuk memantau kualitas
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. MENGAPA MUTU PENTING ?
Pengguna Jasa berhak menerima yang
terbaik ( Pelanggan )
Produk tidak bermutu berpotensi
membahayakan ( User )
Dukungan legalitas ( Company )
Persaingan lokal dan global
(Company,Marketing )
3. MUTU HASIL
Hasil pemeriksaan laboratorium dapat
dipercaya (memenuhi standar mutu)
MUTU LAYANAN
Aktivitas yang diberikan sesuai
kebutuhan atau harapan pelanggan
(keluhan pasien/pelanggan menurun)
4. Mendeteksi adanya perubahan pada sistem operasional
rutin yang stabil
Memberikan alarm sedini mungkin bila terjadi kesalahan
yang signifikan
Menjamin hasil lab yang dilaporkan mendekati “true
value” untuk membantu klinisi membuat keputusan
suatu diagnosa
5. Mutu hasil pemeriksaan meningkat
Kepercayaan dokter terhadap laboratorium
meningkat
Pimpinan laboratorium lebih mudah
melakukan pengawasan
Meningkatkan kepercayaan dan moral
petugas laboratorium
6. Ketelitian (presisi) : seberapa dekatnya suatu hasil
pemeriksaan bila dilakukan berulang dengan sampel yang
sama.
Ketepatan (akurasi) : menunjukan kedekatan hasil
terhadap nilai sebenarnya yang telah dtentukan oleh
metode standar.
Sensitivitas analitik (batas deteksi) : kemampuan suatu
metoda untuk mengukur kadar terendah suatu zat dalam
larutan.
Spesifisitas analitik : kemampuan suatu metoda untuk
mengukur kadar zat dalam larutan tanpa dipengaruhi oleh
zat lain.
8. Penanganan Bahan Control :
Konsistensi dalam melarutkan
Volume pipet
Mencampurkan /homogenisasi
Penyimpanan bahan kontrol
2-8ºC
Hindari cahaya matahari
Stabilitas setelah pelarutan
12-25ºC4 jam
Labelling
No LOT,Tgl Pelarutan,Exp Date,Nama kontrol
9. Dua atau 3 konsentrasi analit ( Level kontrol )
digunakan untuk pengendalian kualitas
Pemilihan level bahan kontrol akan memungkinkan
untuk menganalisa random error atau critical
concentration selama berada dalam prosedur yang
stabil
10. Grafik Pengendalian (Control Chart)
Metode grafik untuk menunjukan hasil
pengendalian dan mengevaluasi apakah berada
dalam pengendalian atau diluar pengendalian
Batas Pengendalian (Control Limit)
Adalah garis yang dibuat pada grafik
pengendalian yang memberikan kriteria apakah
berada dalam pengendalian atau diluar
pengendalian
11.
12. 1-2S
Merupakan PERINGATAN
yang harus dilakukan adalah melihat performan hasil kontrol lainnya, yaitu :
- Hasil kontrol yang sebelumnya dalam level yang sama (across run)
- Hasil kontrol level lainnya pada saat dikerjakan berbarengan (within run)
X
-2SD
2SD
1-2S
13. WESTGARD MULTIRULE
1-3S
Merupakan PENOLAKAN
Yaitu 1 (satu) hasil kontrol keluar batasan baik 3 SD (diatas) atau -3SD
(Dibawah)
1-3S merupakan ciri :
- Kesalahan random
- Awal dari kesalahan
sistematik yang besar
X
-2SD
2SD
1-3S
14. WESTGARD MULTIRULE
2-2S
Merupakan PENOLAKAN menggambarkan kesalahan sistematik
Yaitu : - 2 (dua) hasil kontrol terakhir dari level kontrol yang sama, keluar di
sisi yang sama baik 2 SD (diatas) atau -2SD (Dibawah) [across run]
- 2 (dua) hasil kontrol dari level kontrol yang berbeda, keluar di
sisi yang sama baik 2 SD (diatas) atau -2SD (Dibawah) [within run]
Accros run Within run
X
-2SD
2SD
2-2S
X
-2SD
2SD
2-2S
15. WESTGARD MULTIRULE
R-4S
Merupakan PENOLAKAN menggambarkan kesalahan Random
Yaitu : - 2 (dua) hasil kontrol terakhir dari level kontrol yang sama [across run] atau
berbeda [within run], keluar dari 2SD di sisi yang berseberangan sehingga
perbedaan nilainya menjadi 4SD,
- Jika 3 level yang dikerjakan dan 2 hasil diantaranya berbeda 4SD
Accros run Within run
X
-2SD
2SD
R-4S
X
-2SD
2SD
R-4S
16. WESTGARD MULTIRULE
4-1S
Merupakan PENOLAKAN menggambarkan kesalahan Sistematis
Yaitu : - 4 (empat) hasil kontrol terakhir dari level kontrol yang sama [across run] atau
berbeda [within run], berada pada sisi yang sama diatas nilai 1SD atau dibawah -1SD
Accros run Within run
X
-2SD
2SD
4-1S
X
-2SD
2SD
4-1S
17. WESTGARD MULTIRULE
10(x)
Merupakan PENOLAKAN menggambarkan kesalahan Sistematis
Yaitu : - 10 (sepuluh) hasil kontrol terakhir dari level kontrol yang sama [across
run] atau berbeda [within run], berada pada sisi yang sama diatas /
dibawah nilai rata-rata
Within runAccros run
X
-2SD
2SD
10(X)
X
-2SD
2SD
10(X)
18. Tidak harus semua rule dalam atauran
Wesgard harus kita pakai !
Dasar pertimbangan adalah performance
dan efesiensi !
19.
20. TE : Gabungan antara kesalahan systemik dan kesalahan
acak/random.
SEc mengukur berapa SD maksimal yang diperlukan sehingga penyimpangan
yang dihasilkan tidak mempengaruhi interpretasi clinic
Six Sigma mengukur “jumlah ketidaksesuaian/defect untuk satu juta
kemungkinan”
21. Sumber kesalahan untuk “sebuah” hasil Lab;
68 % dari Proses Preanalitik
13 % dari Proses Analitik
19 % dari Proses Post Analitik
“Hati-hati dengan PRE-ANALITIK”!