Dokumen tersebut membahas tentang penyakit infeksi yang disebabkan oleh berbagai agen infeksi seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit. Dibahas pula sejarah penemuan penyakit infeksi, definisi, penyebab, mekanisme penularan, mekanisme patogenik, gejala klinis, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
2. Sejarah Penyakit Infeksi
• Bakteri ditemukan pd tahun 1975 oleh Antony van Leewenhoek
• Pd tahun 1987 Robert Koch menunjukan bahwa penyakit tertentu
disebabkan oleh mikroorganisme tertentu
• Postulat Koch → 4 kriteria bahwa penyakit spesifik disebabkan oleh
mikroorganisme spesifik:
✓Agen spesifik harus berkaitan dengan setiap kasus penyakit
✓Agen harus terisolasi dari host yg berpenyakit dan ditumbuhkan dalam
kultur
✓Ketika agen yg dikembangbiakan dlm kultur dimasukan kedalam host yg
sehat dan rentan, agen harus mengakibatkan penyakit yg sama
✓Agen yg sama harus diisolasi lagi dari host eksperimen yg terinfeksi
3. Definisi
• Penyakit: kondisi patologik bagian tubuh atau jaringan yg
dikarakteristikan dengan sekelompok tanda & gejala yg dapat
diidentifikasi
• Penyakit infeksi: penyakit yg disebabkan oleh agen infeksius seperti
bakteri, virus, protozoa, atau fungi yg dapat ditularkan pada org lain.
• Infeksi: terjadi ketika agen infeksi yg memasuki tubuh dan mulai
bereproduksi yg bisa mengakibatkan penyakit
• Patogen: agen infeksius yg menyebabkan penyakit
• Host: organisme yg terinfeksi oleh organisme lain
• Virulensi: kemampuan relatif agen infeksius mengakibatkan cepat dan
beratnya penyakit pada Host
6. Bagaimana Agen Infeksius mengakibatkan Infeksi?
• Produksi racun, cth toksin dan enzim yg menghancurkan
sel dan jaringan
• Invasi langsung & destruksi sel host
• Menstimulasi respon dari sistem immun host yg
mengakibatkan tanda & gejala penyakit
7. Mekanisme Patogenik Penyakit Infeksi
3 tahap rangkaian kejadian infeksi:
1. Pintu masuk (Portal of entry) → Setiap patogen memiliki pintu masuk
yg berbeda-beda. Cth: Micobacterium Tuberculosis, Meningococus
masuk melalui saluran pernafasan , Shigella masuk melalui saluran
digestif
2. Lokalisasi & Penyebaran → Patogen akan menempati organ tertentu &
melakukan penyebaran. Cth: virus Mumps pada kelenjar parotis,
Hepatitis C pada Hati, Shigella pada usus
3. Saluran Eksresi → Patogen akan dieksresi dari tubuh sebagi sumber
penularan infeksi. Cth: Shigella diekresi melalui Feces, Hepatitis A
dieksresi melalui Feces, Hepatitis B dieksresi melalui darah
8. Cara Masuk Mikroorganisme Patogen
1. Kontak langsung, misal peny. Kelamin
2. Kontaminasi dan luka, misal infeksi luka dan rabies
3. Inokulasi, misal gigitan serangga (malaria), suntikan (serum
hepatitis)
4. Menelan makan dan minuman yg terkontaminasi (Hepatitis
A, poliomielits, kolera)
5. Menghirup debu dan droplet, misal influenza, tbc
9. Pertahanan Primer Host terhadap Mikroorganisme
• Kulit → dekontaminasi fisik (Kekuatan jaringan epitel), dekontaminasi kimia
(keringat), dekontaminasi biologis (flora normal)
• Mulut → dekontaminasi kimia (Saliva), dekontaminasi biologis (flora Normal)
• Saluran Pencernaan → dekontaminasi kimia (sekresi mukosa, Asam lambung),
dekontaminasi biologis (flora normal), dekontaminasi fisik (Peristaltik)
• Saluran Pernafasan → dekontaminasi fisik (Silia), dekontaminasi kimia (Sekresi
mukosa)
• Saluran Kemih → Dekontaminasi kimia (urine), dekontaminasi fisik (sekresi mukus)
• Conyuntiva Mata → Dekontaminasi fisik (Refleks berkedip), dekontaminasi kimia (air
mata)
• Vagina → dekontaminasi kimia (keasaman & sekresi mukus), dekontaminasi biologis
(flora normal)
10. Peran Patogen dlm Proses Infeksi
1. Keinvasifan: kemampuan adhesi & penetrasi
2. Virulensi: toksin, enzim dan kemampuan histolitik
3. Dosis Infeksi: dosis yg dpt mengakibatkan infeksi
4. Variablitas: perubahan struktur patogen utk
menghindari imunitas host
11. Faktor yg Mempengaruhi Perjalanan Infeksi
Saat MO masuk kedalam tubuh berbagai mekanisme pertahanan akan
bekerja:
• Inflamasi pd reaksi lokal akut u/ membatasi penyebaran mo
• Fagositosis
• Respon imunitas
• Reaksi Ab humoral → aglutinasi, opsonisasi, lisis melalui komplemen
• Reaksi seluler → tu pd infeksi virus
• Interferon : sekelompok agen antivirus non spesifik yg dihasilkan oleh sel
host yg terinfeksi
12. Reaksi Host dengan Mikroorganisme
• Komensalisme → tidak saling menyerang atau
menguntungkan bagi yg satu tanpa menimbulkan cedera
pada yg lain
• Mutualisme → saling menguntungkan
• Parasitisme → menguntungkan bagi yg satu tapi merugikan
bagi yg lain
13. Fase-fase Penyakit Infeksi
1. Periode Inkubasi --- waktu antara infeksi dan munculnya tanda &
gejala
2. Fase Prodromal --- gejala ringan, non spesifik sbg isyarat
dimulainya penyakit pd umumnya
3. Fase Klinik --- orang yg terinfeksi mengalami tanda & gejala
spesifik penyakit
4. Fase Decline --- Penurunan Gejala
5. Fase Pemulihan --- gejala tidak tampak, jaringan sembuh & tubuh
kembali sehat
14. Klasifikasi Penyakit Infeksi
Berdasarkan durasi
• Acute --- manifestasi klinik berkembang & berjalan secara cepat
• Kronik ---berkembang lebih lambat & umumnya tidak berat, tetapi menetap
lama , waktu tidak menentu
• Laten --- dikarakteristikan dengan periode tidak ada gejala antara
keterjangkitan penyakit
Berdasarkan Lokasi
• Lokal --- dibatasi pada area tubuh spesifik
• Sistemik --- menginfeksi banyak tubuh dimana parogen terdistribusi secara luas
didalam jaringan
Berdasarkan Waktu
• Primer --- infeksi awal pada orang yg sebelumnya sehat
• Sekunder --- infeksi yg terjadi pd orang yg terinfeksi primer
15. Mekanisme Kerusakan Jaringan
• Invasi langsung: Sitolisis, nekrosis jaringan, inflamasi
• Kerja Toksin dan Sitokin: shock septik,DIC, dll.
• Immunopathogenesis: Immunosuppressi, detruksi sel T, kompleks
Immun, sitotoksik yg dimediasi oleh antibodi
16. Perubahan Patofisiologi pada Infeksi
• Demam (Pireksia) → Akibat Exogenous pyrogens (virus) dan
Endogenous pyrogens (Inter Leukin-1, TNF, IL-6, interferon).
• Perubahan Metabolisme
✓ Katabolisme Protein , Glikolisis
✓ Air & Elektrolit → Dehidrasi, Hipokalemia
✓ Gangguan Endokrin → Anabolisme , Hiperkortikosteroidemia
• Perubahan struktur darah: Leukositosis, leukopeni, peningkatan
protein plasma
17. Jenis Penyakit Infeksi
1. Bakteri
a. Infeksi bakteri non spesifik
✓mengenai banyak tempat
✓dapat menimbulkan peradangan
misal: stafilococcus, streptococcus, koliform gol. Haemofilus B
proteus
b. Infeksi bakteri spesifik
misal: kolera, disentri, demam enteric, gonore, tuberkulosis,
sifilis
18. 2. Virus
✓memerlukan penjamu untuk bereproduksi
✓terdiri dari satu RNA atau DNA yg terkandung dalam selubung
protein: kapsid
✓virus harus berikatan dengan membrane sel penjamu
misal: ensefalitis, demam kuning, rubella, gondongan
3. Mikoplasma
mirip bakteri tetapi lebih kecil dan mengandung peptidoglikan
misal: pneumonia mikoplasma
19. 4. Riketsia
✓memerlukan penjamu untuk bereproduksi secara seksual
✓mengandung DNA dan RNA
✓memiliki dinding petidoglikan
✓ditularkan melalui gigitan kutu
misal: tifus
5. Klamidia
▪ organisme unisel
▪ bereproduksi secara aseksual dalam penjamu dan mengalami siklus
replikasi
misal: infeksi urogenital
20. 6. Jamur
▪ mencakup ragi (yeast)
▪ memiliki intisel dan dinding sel
misal: candidiasis mulut dan vagina, kurap
7. Parasit: protozoa, cacing dan artopoda
21. GAMBARAN KLINIS PENYAKIT
INFEKSI
Tergantung vector, tempat infeksi dan keadaan kesehatan awaL
penjamu
1. Infeksi oleh virus, bakteri dan mikoplasma sering menimbulkan:
✓ pembesaran kelenjar getah bening (kel. Limpe) regional
✓ demam (biasanya ringan pada virus)
✓ nyeri tubuh
✓ ruam atau erupsi kulit t.u pada infeksi virus
22. 2. Infeksi oleh klamidia
• disertai pengeluaran mukopurulen, gatal dan rasa terbakar
saat berkemih, misal pada servicitis
3. Riketsia
• ruam kulit
• demam menggigil
• mialgia
• pembentukan trombud di organ
23. 4. Infeksi jamus
✓gatal di kulit atau kepala (superficial)
✓ruam atau perubahan warna kuku
✓plak putih pada rongga mulut
✓tanda-tanda pneumonia
5. Infeksi parasit
▪ diare oleh parasit saluran cerna
▪ demam disertai malaria
▪ gatal dan ruam pada infeksi kulit
24. Faktor yg Mempengaruhi terjadinya Infeksi
• Faktor host: kondisi tubuh yg sehat & nutrisi baik mencegah & membatasi
infeksi
a) Barier fisika: epitel gepeng pd kulit
b) Sekresi: air mata, urin
c) Filtrasi: bulu hidung
d) Musin: pd silia sal nafas
e) Bahan kimia: sekresi asam pd lambung & sal kemih, lisosom,
imunoglobulin A, substansi inhibitor non spesifik seperti urin, keringat,
sebum
• Faktor Mikroorganisme
a) Jml kuman → makin >> kuman, makin mudah mekanisme pertahanan
diserang
b) virulensi