SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
PATOLOGI
PENYAKIT INFEKSI
OLEH:
YUDI TRIGUNA
Sejarah Penyakit Infeksi
• Bakteri ditemukan pd tahun 1975 oleh Antony van Leewenhoek
• Pd tahun 1987 Robert Koch menunjukan bahwa penyakit tertentu
disebabkan oleh mikroorganisme tertentu
• Postulat Koch → 4 kriteria bahwa penyakit spesifik disebabkan oleh
mikroorganisme spesifik:
✓Agen spesifik harus berkaitan dengan setiap kasus penyakit
✓Agen harus terisolasi dari host yg berpenyakit dan ditumbuhkan dalam
kultur
✓Ketika agen yg dikembangbiakan dlm kultur dimasukan kedalam host yg
sehat dan rentan, agen harus mengakibatkan penyakit yg sama
✓Agen yg sama harus diisolasi lagi dari host eksperimen yg terinfeksi
Definisi
• Penyakit: kondisi patologik bagian tubuh atau jaringan yg
dikarakteristikan dengan sekelompok tanda & gejala yg dapat
diidentifikasi
• Penyakit infeksi: penyakit yg disebabkan oleh agen infeksius seperti
bakteri, virus, protozoa, atau fungi yg dapat ditularkan pada org lain.
• Infeksi: terjadi ketika agen infeksi yg memasuki tubuh dan mulai
bereproduksi yg bisa mengakibatkan penyakit
• Patogen: agen infeksius yg menyebabkan penyakit
• Host: organisme yg terinfeksi oleh organisme lain
• Virulensi: kemampuan relatif agen infeksius mengakibatkan cepat dan
beratnya penyakit pada Host
Penyebab Infeksi
• Prion
• Bacteri
• Virus
• Protozoa
• Jamur/Fungi
• Helminths (Animals)
KELOMPOK PATOGEN & HABITATNYA
Bagaimana Agen Infeksius mengakibatkan Infeksi?
• Produksi racun, cth toksin dan enzim yg menghancurkan
sel dan jaringan
• Invasi langsung & destruksi sel host
• Menstimulasi respon dari sistem immun host yg
mengakibatkan tanda & gejala penyakit
Mekanisme Patogenik Penyakit Infeksi
3 tahap rangkaian kejadian infeksi:
1. Pintu masuk (Portal of entry) → Setiap patogen memiliki pintu masuk
yg berbeda-beda. Cth: Micobacterium Tuberculosis, Meningococus
masuk melalui saluran pernafasan , Shigella masuk melalui saluran
digestif
2. Lokalisasi & Penyebaran → Patogen akan menempati organ tertentu &
melakukan penyebaran. Cth: virus Mumps pada kelenjar parotis,
Hepatitis C pada Hati, Shigella pada usus
3. Saluran Eksresi → Patogen akan dieksresi dari tubuh sebagi sumber
penularan infeksi. Cth: Shigella diekresi melalui Feces, Hepatitis A
dieksresi melalui Feces, Hepatitis B dieksresi melalui darah
Cara Masuk Mikroorganisme Patogen
1. Kontak langsung, misal peny. Kelamin
2. Kontaminasi dan luka, misal infeksi luka dan rabies
3. Inokulasi, misal gigitan serangga (malaria), suntikan (serum
hepatitis)
4. Menelan makan dan minuman yg terkontaminasi (Hepatitis
A, poliomielits, kolera)
5. Menghirup debu dan droplet, misal influenza, tbc
Pertahanan Primer Host terhadap Mikroorganisme
• Kulit → dekontaminasi fisik (Kekuatan jaringan epitel), dekontaminasi kimia
(keringat), dekontaminasi biologis (flora normal)
• Mulut → dekontaminasi kimia (Saliva), dekontaminasi biologis (flora Normal)
• Saluran Pencernaan → dekontaminasi kimia (sekresi mukosa, Asam lambung),
dekontaminasi biologis (flora normal), dekontaminasi fisik (Peristaltik)
• Saluran Pernafasan → dekontaminasi fisik (Silia), dekontaminasi kimia (Sekresi
mukosa)
• Saluran Kemih → Dekontaminasi kimia (urine), dekontaminasi fisik (sekresi mukus)
• Conyuntiva Mata → Dekontaminasi fisik (Refleks berkedip), dekontaminasi kimia (air
mata)
• Vagina → dekontaminasi kimia (keasaman & sekresi mukus), dekontaminasi biologis
(flora normal)
Peran Patogen dlm Proses Infeksi
1. Keinvasifan: kemampuan adhesi & penetrasi
2. Virulensi: toksin, enzim dan kemampuan histolitik
3. Dosis Infeksi: dosis yg dpt mengakibatkan infeksi
4. Variablitas: perubahan struktur patogen utk
menghindari imunitas host
Faktor yg Mempengaruhi Perjalanan Infeksi
Saat MO masuk kedalam tubuh berbagai mekanisme pertahanan akan
bekerja:
• Inflamasi pd reaksi lokal akut u/ membatasi penyebaran mo
• Fagositosis
• Respon imunitas
• Reaksi Ab humoral → aglutinasi, opsonisasi, lisis melalui komplemen
• Reaksi seluler → tu pd infeksi virus
• Interferon : sekelompok agen antivirus non spesifik yg dihasilkan oleh sel
host yg terinfeksi
Reaksi Host dengan Mikroorganisme
• Komensalisme → tidak saling menyerang atau
menguntungkan bagi yg satu tanpa menimbulkan cedera
pada yg lain
• Mutualisme → saling menguntungkan
• Parasitisme → menguntungkan bagi yg satu tapi merugikan
bagi yg lain
Fase-fase Penyakit Infeksi
1. Periode Inkubasi --- waktu antara infeksi dan munculnya tanda &
gejala
2. Fase Prodromal --- gejala ringan, non spesifik sbg isyarat
dimulainya penyakit pd umumnya
3. Fase Klinik --- orang yg terinfeksi mengalami tanda & gejala
spesifik penyakit
4. Fase Decline --- Penurunan Gejala
5. Fase Pemulihan --- gejala tidak tampak, jaringan sembuh & tubuh
kembali sehat
Klasifikasi Penyakit Infeksi
Berdasarkan durasi
• Acute --- manifestasi klinik berkembang & berjalan secara cepat
• Kronik ---berkembang lebih lambat & umumnya tidak berat, tetapi menetap
lama , waktu tidak menentu
• Laten --- dikarakteristikan dengan periode tidak ada gejala antara
keterjangkitan penyakit
Berdasarkan Lokasi
• Lokal --- dibatasi pada area tubuh spesifik
• Sistemik --- menginfeksi banyak tubuh dimana parogen terdistribusi secara luas
didalam jaringan
Berdasarkan Waktu
• Primer --- infeksi awal pada orang yg sebelumnya sehat
• Sekunder --- infeksi yg terjadi pd orang yg terinfeksi primer
Mekanisme Kerusakan Jaringan
• Invasi langsung: Sitolisis, nekrosis jaringan, inflamasi
• Kerja Toksin dan Sitokin: shock septik,DIC, dll.
• Immunopathogenesis: Immunosuppressi, detruksi sel T, kompleks
Immun, sitotoksik yg dimediasi oleh antibodi
Perubahan Patofisiologi pada Infeksi
• Demam (Pireksia) → Akibat Exogenous pyrogens (virus) dan
Endogenous pyrogens (Inter Leukin-1, TNF, IL-6, interferon).
• Perubahan Metabolisme
✓ Katabolisme Protein , Glikolisis
✓ Air & Elektrolit → Dehidrasi, Hipokalemia
✓ Gangguan Endokrin → Anabolisme , Hiperkortikosteroidemia
• Perubahan struktur darah: Leukositosis, leukopeni, peningkatan
protein plasma
Jenis Penyakit Infeksi
1. Bakteri
a. Infeksi bakteri non spesifik
✓mengenai banyak tempat
✓dapat menimbulkan peradangan
misal: stafilococcus, streptococcus, koliform gol. Haemofilus B
proteus
b. Infeksi bakteri spesifik
misal: kolera, disentri, demam enteric, gonore, tuberkulosis,
sifilis
2. Virus
✓memerlukan penjamu untuk bereproduksi
✓terdiri dari satu RNA atau DNA yg terkandung dalam selubung
protein: kapsid
✓virus harus berikatan dengan membrane sel penjamu
misal: ensefalitis, demam kuning, rubella, gondongan
3. Mikoplasma
mirip bakteri tetapi lebih kecil dan mengandung peptidoglikan
misal: pneumonia mikoplasma
4. Riketsia
✓memerlukan penjamu untuk bereproduksi secara seksual
✓mengandung DNA dan RNA
✓memiliki dinding petidoglikan
✓ditularkan melalui gigitan kutu
misal: tifus
5. Klamidia
▪ organisme unisel
▪ bereproduksi secara aseksual dalam penjamu dan mengalami siklus
replikasi
misal: infeksi urogenital
6. Jamur
▪ mencakup ragi (yeast)
▪ memiliki intisel dan dinding sel
misal: candidiasis mulut dan vagina, kurap
7. Parasit: protozoa, cacing dan artopoda
GAMBARAN KLINIS PENYAKIT
INFEKSI
Tergantung vector, tempat infeksi dan keadaan kesehatan awaL
penjamu
1. Infeksi oleh virus, bakteri dan mikoplasma sering menimbulkan:
✓ pembesaran kelenjar getah bening (kel. Limpe) regional
✓ demam (biasanya ringan pada virus)
✓ nyeri tubuh
✓ ruam atau erupsi kulit t.u pada infeksi virus
2. Infeksi oleh klamidia
• disertai pengeluaran mukopurulen, gatal dan rasa terbakar
saat berkemih, misal pada servicitis
3. Riketsia
• ruam kulit
• demam menggigil
• mialgia
• pembentukan trombud di organ
4. Infeksi jamus
✓gatal di kulit atau kepala (superficial)
✓ruam atau perubahan warna kuku
✓plak putih pada rongga mulut
✓tanda-tanda pneumonia
5. Infeksi parasit
▪ diare oleh parasit saluran cerna
▪ demam disertai malaria
▪ gatal dan ruam pada infeksi kulit
Faktor yg Mempengaruhi terjadinya Infeksi
• Faktor host: kondisi tubuh yg sehat & nutrisi baik mencegah & membatasi
infeksi
a) Barier fisika: epitel gepeng pd kulit
b) Sekresi: air mata, urin
c) Filtrasi: bulu hidung
d) Musin: pd silia sal nafas
e) Bahan kimia: sekresi asam pd lambung & sal kemih, lisosom,
imunoglobulin A, substansi inhibitor non spesifik seperti urin, keringat,
sebum
• Faktor Mikroorganisme
a) Jml kuman → makin >> kuman, makin mudah mekanisme pertahanan
diserang
b) virulensi
Tindakan Mengurangi Penyebaran
Penyakit
• Vaksin
• Obat Antimikroba
• Kebersihan diri dan
sanitasi baik
• Proteksi melawan
nyamuk
• Karantina

More Related Content

What's hot (20)

Lp tb paru
Lp tb paruLp tb paru
Lp tb paru
 
Rantai Penularan Penyakit
Rantai Penularan PenyakitRantai Penularan Penyakit
Rantai Penularan Penyakit
 
Radang
RadangRadang
Radang
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Makalah tb paru
Makalah tb paruMakalah tb paru
Makalah tb paru
 
Tuberkulosis ppt
Tuberkulosis pptTuberkulosis ppt
Tuberkulosis ppt
 
infeksi oportunistik.ppt
infeksi oportunistik.pptinfeksi oportunistik.ppt
infeksi oportunistik.ppt
 
03 patologi manusia penyakit infeksi
03 patologi manusia   penyakit infeksi03 patologi manusia   penyakit infeksi
03 patologi manusia penyakit infeksi
 
Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)
Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)
Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)
 
Mekanisme nyeri
Mekanisme nyeriMekanisme nyeri
Mekanisme nyeri
 
Farmakologi (prinsip terapeutika) bagian ii
Farmakologi  (prinsip terapeutika) bagian iiFarmakologi  (prinsip terapeutika) bagian ii
Farmakologi (prinsip terapeutika) bagian ii
 
Lp pneumonia
Lp pneumoniaLp pneumonia
Lp pneumonia
 
Dermatitis
Dermatitis Dermatitis
Dermatitis
 
Askep tetanus
Askep tetanusAskep tetanus
Askep tetanus
 
Farmakologi cara pemberian obat
Farmakologi cara pemberian obatFarmakologi cara pemberian obat
Farmakologi cara pemberian obat
 
Inflamasi akut
Inflamasi akutInflamasi akut
Inflamasi akut
 
Penyakit pernafasan (Asma)
Penyakit pernafasan (Asma)Penyakit pernafasan (Asma)
Penyakit pernafasan (Asma)
 
TB Paru dan Gagal Ginjal
TB Paru dan Gagal GinjalTB Paru dan Gagal Ginjal
TB Paru dan Gagal Ginjal
 
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttaAsuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
 
Cedera dan kematian sel
Cedera dan kematian selCedera dan kematian sel
Cedera dan kematian sel
 

Similar to PATOLOGI PENYAKIT INFEKSI

Kebutuhan keselamatan dan keamanan kerja
Kebutuhan keselamatan dan keamanan kerjaKebutuhan keselamatan dan keamanan kerja
Kebutuhan keselamatan dan keamanan kerjaAan Trainstation
 
konsep infeksi di fasilitas kesehatan .pptx
konsep infeksi di fasilitas kesehatan .pptxkonsep infeksi di fasilitas kesehatan .pptx
konsep infeksi di fasilitas kesehatan .pptxRizalGinurul
 
Infeksi nosokomial. bag.8
Infeksi nosokomial. bag.8Infeksi nosokomial. bag.8
Infeksi nosokomial. bag.8tristyanto
 
Pencegahan dan pengendalian infeksi 1
Pencegahan dan pengendalian infeksi 1Pencegahan dan pengendalian infeksi 1
Pencegahan dan pengendalian infeksi 1Aci Lasvi
 
10.faktor2 yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi
10.faktor2 yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi10.faktor2 yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi
10.faktor2 yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksiyemima wau
 
Virologi. bag 1
Virologi.  bag 1Virologi.  bag 1
Virologi. bag 1tristyanto
 
226443010 tugas-makalah-mikrobiologi
226443010 tugas-makalah-mikrobiologi226443010 tugas-makalah-mikrobiologi
226443010 tugas-makalah-mikrobiologiKAMARIAH S.Pd
 
presentation1-senin-besok1.pptx
presentation1-senin-besok1.pptxpresentation1-senin-besok1.pptx
presentation1-senin-besok1.pptxssuserbe54ac
 
Dasar-Dasar Mikrobiologi
Dasar-Dasar Mikrobiologi Dasar-Dasar Mikrobiologi
Dasar-Dasar Mikrobiologi pjj_kemenkes
 
1. KONSEP DASAR MIKROBIOLOGI.pdf
1. KONSEP DASAR MIKROBIOLOGI.pdf1. KONSEP DASAR MIKROBIOLOGI.pdf
1. KONSEP DASAR MIKROBIOLOGI.pdfLULUDURROTULMAGLA
 
Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan
Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw KeperawatanMateri Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan
Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatanyohanes meor
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).pptRezkyMuhRezky
 
Precaution Universal
Precaution UniversalPrecaution Universal
Precaution Universaluci
 
a3bfc3eabaa55ad0b529b8cfa81831d1.pptx
a3bfc3eabaa55ad0b529b8cfa81831d1.pptxa3bfc3eabaa55ad0b529b8cfa81831d1.pptx
a3bfc3eabaa55ad0b529b8cfa81831d1.pptxJundi2019
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).pptAhmadAmirudin11
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).pptAyyu Sari
 
Makalah kesehatan tentang epidemiologi penyakit menular AKPER PEMKAB MUNA
Makalah kesehatan tentang epidemiologi penyakit menular AKPER PEMKAB MUNA Makalah kesehatan tentang epidemiologi penyakit menular AKPER PEMKAB MUNA
Makalah kesehatan tentang epidemiologi penyakit menular AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to PATOLOGI PENYAKIT INFEKSI (20)

Kebutuhan keselamatan dan keamanan kerja
Kebutuhan keselamatan dan keamanan kerjaKebutuhan keselamatan dan keamanan kerja
Kebutuhan keselamatan dan keamanan kerja
 
6 Konsep Mikologi.pdf
6 Konsep Mikologi.pdf6 Konsep Mikologi.pdf
6 Konsep Mikologi.pdf
 
konsep infeksi di fasilitas kesehatan .pptx
konsep infeksi di fasilitas kesehatan .pptxkonsep infeksi di fasilitas kesehatan .pptx
konsep infeksi di fasilitas kesehatan .pptx
 
Infeksi nosokomial. bag.8
Infeksi nosokomial. bag.8Infeksi nosokomial. bag.8
Infeksi nosokomial. bag.8
 
Pencegahan dan pengendalian infeksi 1
Pencegahan dan pengendalian infeksi 1Pencegahan dan pengendalian infeksi 1
Pencegahan dan pengendalian infeksi 1
 
10.faktor2 yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi
10.faktor2 yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi10.faktor2 yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi
10.faktor2 yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi
 
Virologi. bag 1
Virologi.  bag 1Virologi.  bag 1
Virologi. bag 1
 
INFEKSI_NOSOKOMIAL.ppt
INFEKSI_NOSOKOMIAL.pptINFEKSI_NOSOKOMIAL.ppt
INFEKSI_NOSOKOMIAL.ppt
 
226443010 tugas-makalah-mikrobiologi
226443010 tugas-makalah-mikrobiologi226443010 tugas-makalah-mikrobiologi
226443010 tugas-makalah-mikrobiologi
 
presentation1-senin-besok1.pptx
presentation1-senin-besok1.pptxpresentation1-senin-besok1.pptx
presentation1-senin-besok1.pptx
 
Dasar-Dasar Mikrobiologi
Dasar-Dasar Mikrobiologi Dasar-Dasar Mikrobiologi
Dasar-Dasar Mikrobiologi
 
1. KONSEP DASAR MIKROBIOLOGI.pdf
1. KONSEP DASAR MIKROBIOLOGI.pdf1. KONSEP DASAR MIKROBIOLOGI.pdf
1. KONSEP DASAR MIKROBIOLOGI.pdf
 
FLORA NORMAL
FLORA NORMALFLORA NORMAL
FLORA NORMAL
 
Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan
Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw KeperawatanMateri Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan
Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
 
Precaution Universal
Precaution UniversalPrecaution Universal
Precaution Universal
 
a3bfc3eabaa55ad0b529b8cfa81831d1.pptx
a3bfc3eabaa55ad0b529b8cfa81831d1.pptxa3bfc3eabaa55ad0b529b8cfa81831d1.pptx
a3bfc3eabaa55ad0b529b8cfa81831d1.pptx
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
 
Makalah kesehatan tentang epidemiologi penyakit menular AKPER PEMKAB MUNA
Makalah kesehatan tentang epidemiologi penyakit menular AKPER PEMKAB MUNA Makalah kesehatan tentang epidemiologi penyakit menular AKPER PEMKAB MUNA
Makalah kesehatan tentang epidemiologi penyakit menular AKPER PEMKAB MUNA
 

More from 3guna

Penyakit Kardiovaskuler.pdf
Penyakit Kardiovaskuler.pdfPenyakit Kardiovaskuler.pdf
Penyakit Kardiovaskuler.pdf3guna
 
DIARE.pdf
DIARE.pdfDIARE.pdf
DIARE.pdf3guna
 
Patologi GI Tract.pdf
Patologi GI Tract.pdfPatologi GI Tract.pdf
Patologi GI Tract.pdf3guna
 
Aspek Legal dalam KGD.pdf
Aspek Legal dalam KGD.pdfAspek Legal dalam KGD.pdf
Aspek Legal dalam KGD.pdf3guna
 
Konsep Manajemen Bencana.pdf
Konsep Manajemen Bencana.pdfKonsep Manajemen Bencana.pdf
Konsep Manajemen Bencana.pdf3guna
 
Anatomi Fisiologi Sel dan Jaringan
Anatomi Fisiologi Sel dan JaringanAnatomi Fisiologi Sel dan Jaringan
Anatomi Fisiologi Sel dan Jaringan3guna
 

More from 3guna (6)

Penyakit Kardiovaskuler.pdf
Penyakit Kardiovaskuler.pdfPenyakit Kardiovaskuler.pdf
Penyakit Kardiovaskuler.pdf
 
DIARE.pdf
DIARE.pdfDIARE.pdf
DIARE.pdf
 
Patologi GI Tract.pdf
Patologi GI Tract.pdfPatologi GI Tract.pdf
Patologi GI Tract.pdf
 
Aspek Legal dalam KGD.pdf
Aspek Legal dalam KGD.pdfAspek Legal dalam KGD.pdf
Aspek Legal dalam KGD.pdf
 
Konsep Manajemen Bencana.pdf
Konsep Manajemen Bencana.pdfKonsep Manajemen Bencana.pdf
Konsep Manajemen Bencana.pdf
 
Anatomi Fisiologi Sel dan Jaringan
Anatomi Fisiologi Sel dan JaringanAnatomi Fisiologi Sel dan Jaringan
Anatomi Fisiologi Sel dan Jaringan
 

Recently uploaded

obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 

Recently uploaded (20)

obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 

PATOLOGI PENYAKIT INFEKSI

  • 2. Sejarah Penyakit Infeksi • Bakteri ditemukan pd tahun 1975 oleh Antony van Leewenhoek • Pd tahun 1987 Robert Koch menunjukan bahwa penyakit tertentu disebabkan oleh mikroorganisme tertentu • Postulat Koch → 4 kriteria bahwa penyakit spesifik disebabkan oleh mikroorganisme spesifik: ✓Agen spesifik harus berkaitan dengan setiap kasus penyakit ✓Agen harus terisolasi dari host yg berpenyakit dan ditumbuhkan dalam kultur ✓Ketika agen yg dikembangbiakan dlm kultur dimasukan kedalam host yg sehat dan rentan, agen harus mengakibatkan penyakit yg sama ✓Agen yg sama harus diisolasi lagi dari host eksperimen yg terinfeksi
  • 3. Definisi • Penyakit: kondisi patologik bagian tubuh atau jaringan yg dikarakteristikan dengan sekelompok tanda & gejala yg dapat diidentifikasi • Penyakit infeksi: penyakit yg disebabkan oleh agen infeksius seperti bakteri, virus, protozoa, atau fungi yg dapat ditularkan pada org lain. • Infeksi: terjadi ketika agen infeksi yg memasuki tubuh dan mulai bereproduksi yg bisa mengakibatkan penyakit • Patogen: agen infeksius yg menyebabkan penyakit • Host: organisme yg terinfeksi oleh organisme lain • Virulensi: kemampuan relatif agen infeksius mengakibatkan cepat dan beratnya penyakit pada Host
  • 4. Penyebab Infeksi • Prion • Bacteri • Virus • Protozoa • Jamur/Fungi • Helminths (Animals)
  • 5. KELOMPOK PATOGEN & HABITATNYA
  • 6. Bagaimana Agen Infeksius mengakibatkan Infeksi? • Produksi racun, cth toksin dan enzim yg menghancurkan sel dan jaringan • Invasi langsung & destruksi sel host • Menstimulasi respon dari sistem immun host yg mengakibatkan tanda & gejala penyakit
  • 7. Mekanisme Patogenik Penyakit Infeksi 3 tahap rangkaian kejadian infeksi: 1. Pintu masuk (Portal of entry) → Setiap patogen memiliki pintu masuk yg berbeda-beda. Cth: Micobacterium Tuberculosis, Meningococus masuk melalui saluran pernafasan , Shigella masuk melalui saluran digestif 2. Lokalisasi & Penyebaran → Patogen akan menempati organ tertentu & melakukan penyebaran. Cth: virus Mumps pada kelenjar parotis, Hepatitis C pada Hati, Shigella pada usus 3. Saluran Eksresi → Patogen akan dieksresi dari tubuh sebagi sumber penularan infeksi. Cth: Shigella diekresi melalui Feces, Hepatitis A dieksresi melalui Feces, Hepatitis B dieksresi melalui darah
  • 8. Cara Masuk Mikroorganisme Patogen 1. Kontak langsung, misal peny. Kelamin 2. Kontaminasi dan luka, misal infeksi luka dan rabies 3. Inokulasi, misal gigitan serangga (malaria), suntikan (serum hepatitis) 4. Menelan makan dan minuman yg terkontaminasi (Hepatitis A, poliomielits, kolera) 5. Menghirup debu dan droplet, misal influenza, tbc
  • 9. Pertahanan Primer Host terhadap Mikroorganisme • Kulit → dekontaminasi fisik (Kekuatan jaringan epitel), dekontaminasi kimia (keringat), dekontaminasi biologis (flora normal) • Mulut → dekontaminasi kimia (Saliva), dekontaminasi biologis (flora Normal) • Saluran Pencernaan → dekontaminasi kimia (sekresi mukosa, Asam lambung), dekontaminasi biologis (flora normal), dekontaminasi fisik (Peristaltik) • Saluran Pernafasan → dekontaminasi fisik (Silia), dekontaminasi kimia (Sekresi mukosa) • Saluran Kemih → Dekontaminasi kimia (urine), dekontaminasi fisik (sekresi mukus) • Conyuntiva Mata → Dekontaminasi fisik (Refleks berkedip), dekontaminasi kimia (air mata) • Vagina → dekontaminasi kimia (keasaman & sekresi mukus), dekontaminasi biologis (flora normal)
  • 10. Peran Patogen dlm Proses Infeksi 1. Keinvasifan: kemampuan adhesi & penetrasi 2. Virulensi: toksin, enzim dan kemampuan histolitik 3. Dosis Infeksi: dosis yg dpt mengakibatkan infeksi 4. Variablitas: perubahan struktur patogen utk menghindari imunitas host
  • 11. Faktor yg Mempengaruhi Perjalanan Infeksi Saat MO masuk kedalam tubuh berbagai mekanisme pertahanan akan bekerja: • Inflamasi pd reaksi lokal akut u/ membatasi penyebaran mo • Fagositosis • Respon imunitas • Reaksi Ab humoral → aglutinasi, opsonisasi, lisis melalui komplemen • Reaksi seluler → tu pd infeksi virus • Interferon : sekelompok agen antivirus non spesifik yg dihasilkan oleh sel host yg terinfeksi
  • 12. Reaksi Host dengan Mikroorganisme • Komensalisme → tidak saling menyerang atau menguntungkan bagi yg satu tanpa menimbulkan cedera pada yg lain • Mutualisme → saling menguntungkan • Parasitisme → menguntungkan bagi yg satu tapi merugikan bagi yg lain
  • 13. Fase-fase Penyakit Infeksi 1. Periode Inkubasi --- waktu antara infeksi dan munculnya tanda & gejala 2. Fase Prodromal --- gejala ringan, non spesifik sbg isyarat dimulainya penyakit pd umumnya 3. Fase Klinik --- orang yg terinfeksi mengalami tanda & gejala spesifik penyakit 4. Fase Decline --- Penurunan Gejala 5. Fase Pemulihan --- gejala tidak tampak, jaringan sembuh & tubuh kembali sehat
  • 14. Klasifikasi Penyakit Infeksi Berdasarkan durasi • Acute --- manifestasi klinik berkembang & berjalan secara cepat • Kronik ---berkembang lebih lambat & umumnya tidak berat, tetapi menetap lama , waktu tidak menentu • Laten --- dikarakteristikan dengan periode tidak ada gejala antara keterjangkitan penyakit Berdasarkan Lokasi • Lokal --- dibatasi pada area tubuh spesifik • Sistemik --- menginfeksi banyak tubuh dimana parogen terdistribusi secara luas didalam jaringan Berdasarkan Waktu • Primer --- infeksi awal pada orang yg sebelumnya sehat • Sekunder --- infeksi yg terjadi pd orang yg terinfeksi primer
  • 15. Mekanisme Kerusakan Jaringan • Invasi langsung: Sitolisis, nekrosis jaringan, inflamasi • Kerja Toksin dan Sitokin: shock septik,DIC, dll. • Immunopathogenesis: Immunosuppressi, detruksi sel T, kompleks Immun, sitotoksik yg dimediasi oleh antibodi
  • 16. Perubahan Patofisiologi pada Infeksi • Demam (Pireksia) → Akibat Exogenous pyrogens (virus) dan Endogenous pyrogens (Inter Leukin-1, TNF, IL-6, interferon). • Perubahan Metabolisme ✓ Katabolisme Protein , Glikolisis ✓ Air & Elektrolit → Dehidrasi, Hipokalemia ✓ Gangguan Endokrin → Anabolisme , Hiperkortikosteroidemia • Perubahan struktur darah: Leukositosis, leukopeni, peningkatan protein plasma
  • 17. Jenis Penyakit Infeksi 1. Bakteri a. Infeksi bakteri non spesifik ✓mengenai banyak tempat ✓dapat menimbulkan peradangan misal: stafilococcus, streptococcus, koliform gol. Haemofilus B proteus b. Infeksi bakteri spesifik misal: kolera, disentri, demam enteric, gonore, tuberkulosis, sifilis
  • 18. 2. Virus ✓memerlukan penjamu untuk bereproduksi ✓terdiri dari satu RNA atau DNA yg terkandung dalam selubung protein: kapsid ✓virus harus berikatan dengan membrane sel penjamu misal: ensefalitis, demam kuning, rubella, gondongan 3. Mikoplasma mirip bakteri tetapi lebih kecil dan mengandung peptidoglikan misal: pneumonia mikoplasma
  • 19. 4. Riketsia ✓memerlukan penjamu untuk bereproduksi secara seksual ✓mengandung DNA dan RNA ✓memiliki dinding petidoglikan ✓ditularkan melalui gigitan kutu misal: tifus 5. Klamidia ▪ organisme unisel ▪ bereproduksi secara aseksual dalam penjamu dan mengalami siklus replikasi misal: infeksi urogenital
  • 20. 6. Jamur ▪ mencakup ragi (yeast) ▪ memiliki intisel dan dinding sel misal: candidiasis mulut dan vagina, kurap 7. Parasit: protozoa, cacing dan artopoda
  • 21. GAMBARAN KLINIS PENYAKIT INFEKSI Tergantung vector, tempat infeksi dan keadaan kesehatan awaL penjamu 1. Infeksi oleh virus, bakteri dan mikoplasma sering menimbulkan: ✓ pembesaran kelenjar getah bening (kel. Limpe) regional ✓ demam (biasanya ringan pada virus) ✓ nyeri tubuh ✓ ruam atau erupsi kulit t.u pada infeksi virus
  • 22. 2. Infeksi oleh klamidia • disertai pengeluaran mukopurulen, gatal dan rasa terbakar saat berkemih, misal pada servicitis 3. Riketsia • ruam kulit • demam menggigil • mialgia • pembentukan trombud di organ
  • 23. 4. Infeksi jamus ✓gatal di kulit atau kepala (superficial) ✓ruam atau perubahan warna kuku ✓plak putih pada rongga mulut ✓tanda-tanda pneumonia 5. Infeksi parasit ▪ diare oleh parasit saluran cerna ▪ demam disertai malaria ▪ gatal dan ruam pada infeksi kulit
  • 24. Faktor yg Mempengaruhi terjadinya Infeksi • Faktor host: kondisi tubuh yg sehat & nutrisi baik mencegah & membatasi infeksi a) Barier fisika: epitel gepeng pd kulit b) Sekresi: air mata, urin c) Filtrasi: bulu hidung d) Musin: pd silia sal nafas e) Bahan kimia: sekresi asam pd lambung & sal kemih, lisosom, imunoglobulin A, substansi inhibitor non spesifik seperti urin, keringat, sebum • Faktor Mikroorganisme a) Jml kuman → makin >> kuman, makin mudah mekanisme pertahanan diserang b) virulensi
  • 25. Tindakan Mengurangi Penyebaran Penyakit • Vaksin • Obat Antimikroba • Kebersihan diri dan sanitasi baik • Proteksi melawan nyamuk • Karantina