SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
Download to read offline
KONSEP
MANA JEMEN BENCANA
O L E H :
Y U D I T R I G U N A
SITUASI KEBENCANAAN DI
INDONESIA
• Indonesia merupakan negara kepulauan yang berada di daerah rawan bencana,
karena faktor geografi, geologi (lempeng tektonik) dan demografi.
✓Terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik, yaitu: lempeng Euroasia,
Australia, Pasifik, dan Filipina
✓130 gunung api aktif di Indonesia yang terbagi dalam Tipe A,Tipe B, dan Tipe C
✓> 5.000 sungai besar dan kecil yang 30% di antaranya melewati kawasan padat
penduduk dan berpotensi terjadinya banjir, banjir bandang dan tanah longsor pada
saat musim penghujan
• Intensitas bencana semakin meningkat dan kompleks, ditangani secara
multisektor secara bersama, terpadu dan terkoordinasi.
• Semakin kompleksnya bencana dan kedaruratan, perlu menekankan upaya
penanggulangan bencana secara sistematik (disaster management system).
VOLCANOES IN INDONESIA
BENCANA?
BENCANA adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat
yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau non-alam maupun
faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak
psikologis. (UU 24/2007)
Bencana alam → diakibatkan peristiwa alam (antara lain
gempabumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin
topan, dan tanah longsor)
Bencana non-alam → diakibatkan peristiwa nonalam (antara
lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan
wabah penyakit).
Bencana sosial → diakibatkan peristiwa yang diakibatkan oleh
manusia (konflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas
masyarakat, dan teror).
Geologi
› Gempabumi, tsunami, longsor / gerakan
tanah, letusan gunung api
Hidro-meteorologi
› Banjir, topan, banjir bandang, kekeringan,
rob / air laut pasang
Biologi
› Epidemi, penyakit tanaman, hewan
Teknologi
› Kecelakaan transportasi,
kegagalan industri
Lingkungan
› Kebakaran, kebakaran hutan,
(hapus penggundulan hutan),
pencemaran, abrasi
Sosial
› Konflik, terorisme
Pengelompokan jenis bencana:
Bahaya
Kerentanan
Resiko
Bencana
Pemicu
BENCANA
BENCANA (DISASTER) MERUPAKAN FUNGSI
DARI BAHAYA, KERENTANAN, DAN
KEMAMPUAN SUATU DAERAH.
H xV / C
R =
R = Risiko
H (azard) = Bahaya
V (ulnerability) = kerentanan
C (capacity) = kemampuan
BAHAYA (HAZARD)
• Suatu kondisi, secara alamiah maupun karena ulah
manusia, yang berpotensi menimbulkan kerusakan atau
kerugian dan kehilangan jiwa manusia.
• Bahaya berpotensi menimbulkan bencana, tetapi tidak
semua bahaya selalu menjadi bencana.
KERENTANAN
(VULNERABILITY)
Sekumpulan kondisi dan atau suatu akibat
keadaan (faktor fisik, sosial, ekonomi dan
lingkungan) yang berpengaruh buruk
terhadap upaya-upaya pencegahan dan
penanggulangan bencana.
FAKTOR-FAKTOR KERENTANAN
• Kebijakan: Adanya kebijakan pembangunan yang tidak
mempertimbangkan PRB, tidak ada kebijakan PRB
• Fisik: Prasarana dasar, konstruksi, bangunan
• Ekonomi: Kemiskinan, penghasilan, nutrisi,
• Sosial: Pendidikan,kesehatan, politik, hukum, kelembagaan
• Lingkungan: tanah,air, tanaman, hutan, lautan
BAHAYA DAN
KERENTANAN
• Bahaya merupakan fenomena atau kondisi yang sulit untuk dirubah
atau diperbaiki.
• Kerentanan merupakan situasi/sikap/ perilaku individu/masyarakat
yang relatif dapat dilakukan perubahan.
• Oleh karena itu Pengurangan Risiko Bencana dapat dilakukan
dengan cara memperkecil kerentanan.
Kerentanan
BAHAYA DAN KERENTANAN
Bahaya
Kerentanan
Bahaya
Risiko
Bencana
Risiko = Hazard (bahaya) x Vulnerability (kerentanan)/
Capacity (kemampuan)
PENGURANGAN RISIKO BENCANA
Bahaya Kerentanan
Risiko
Bencana
❑ Konvensional
❑ Ilmu Pengetahuan Alam
❑ IlmuTerapan
❑ Progresif
❑ Ilmu Sosial
❑ Holistik
• Pandangan ini menganggap bencana merupakan takdir.
• Terjadinya bencana merupakan suatu:
– musibah atau kecelakaan;
– tidak dapat diprediksi;
– tidak menentu terjadinya;
– tidak terhindarkan;
– tidak dapat dikendalikan.
• Masyarakat dipandang sebagai ‘korban’ dan ‘penerima bantuan’ dari pihak
luar.
• Pandangan ini menganggap bencana sebagai unsur lingkungan fisik yang
membahayakan kehidupan manusia.
• Sebagai kekuatan alam yang luar biasa.
• Bencana merupakan proses geofisik, geologi dan hidrometeorologi.
• Pandangan ini menganggap semua bencana adalah peristiwa alamiah, tidak
memperhitungkan manusia sebagai penyebab bencana.
Pandangan ini melihat bencana didasarkan pada besarnya ketahanan
atau tingkat kerusakan akibat bencana.
Pandangan ini dilatar-belakangi oleh ilmu-ilmu teknik sipil
bangunan/konstruksi.
Pengkajian bencana lebih ditujukan pada upaya untuk meningkatkan
kekuatan fisik struktur bangunan untuk memperkecil kerusakan.
• Pandangan ini menganggap bencana sebagai bagian yang biasa dan
selalu terjadi dalam pembangunan.
• Bencana sebagai masalah yang tidak pernah berhenti dalam
proses pembangunan.
• Peran pemerintah dan masyarakat dalam manajemen bencana
adalah mengenali bencana itu sendiri.
Pandangan ini memfokuskan pada bagaimana tanggapan dan
kesiapan masyarakat menghadapi bahaya.
Bahaya adalah fenomena alam, akan tetapi bencana bukanlah alami.
Besarnya bencana tergantung pada perbedaan tingkat kerentanan
masyarakat menghadapi bahaya atau ancaman bencana.
• Pendekatan ini menekankan pada bahaya dan kerentanan, serta
kemampuan masyarakat dalam menghadapi bahaya dan risiko.
• Gejala alam dapat menjadi bahaya, jika mengancam manusia dan
harta benda.
• Bahaya akan berubah menjadi bencana, jika bertemu dengan
kerentanan dan ketidakmampuan masyarakat
MANAJEMEN BENCANA
• suatu proses dinamis, berlanjut dan terpadu untuk meningkatkan kualitas
langkah-langkah yang berhubungan dengan observasi dan analisis bencana serta
pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, peringatan dini, penanganan darurat,
rehabilitasi dan rekonstruksi bencana.
• Proses dinamis tentang bekerjanya fungsi-fungsi manajemen bencana seperti
planning, organizing, actuating, dan controlling
• Manajemen bencana menurut (University British Columbia) ialah proses
pembentukan atau penetapan tujuan bersama dan nilai bersama (common
value) untuk mendorong pihak-pihak yang terlibat (partisipan) untuk menyusun
rencana dan menghadapi baik bencana potensial maupun aktual
TUJUAN MANAJEMEN BENCANA
• Mencegah dan membatasi jumlah korban manusia serta kerusakan harta benda dan lingkungan
hidup
• Menghilangkan kesengsaraan dan kesulitan dalam kehidupan dan penghidupan korban
• Mengembalikan korban bencana dari daerah penampungan/ pengungsian ke daerah asal bila
memungkinkan atau merelokasi ke daerah baru yang layak huni dan aman
• Mengembalikan fungsi fasilitas umum utama, seperti komunikasi/ transportasi, air minum, listrik,
dan telepon
• Mengembalikan kehidupan ekonomi dan sosial daerah yang terkena bencana
• Mengurangi kerusakan dan kerugian lebih lanjut
• Meletakkan dasar-dasar yang diperlukan guna pelaksanaan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi
dalam konteks pembangunan
SISTEM PENANGGULANGAN BENCANA
• Sistem penanggulangan bencana merupakan suatu kerangka konseptual yang saling terintegrasi
dengan beberapa aspek, yaitu: kerangka legislasi (regulation), perencanaan (planning),
kelembagaan (institutional), pendanaan (budjeting), pengembangan kapasitas (capacity building)
dan penyelenggaraan penanggulangan bencana (disaster management implementation)
SISTEM PENANGGULANGAN BENCANA
Cycle of disaster
Early Warning
Preparedness
Reconstruction
Prevention
Mitigation Losses and
Needs
Assessment
Rehabilitation
Relief
First Medical
Responder
Search and
Rescue
Disaster
Adapted from Asia Disaster Preparedness Center
MANAJEMEN BENCANA
MANAJEMEN RESIKO
BENCANA
MANAJEMEN
KEDARURATAN
MANAJEMEN PEMULIHAN
PENCEGAHAN DAN
MITIGASI
KESIAPSIAGAAN
PRA BENCANA SAAT BENCANA PASCA BENCANA
Pra
Bencana
Pasca
Bencana
Tanggap Darurat
PENCEGAHAN & MITIGASI
PENCEGAHAN PASIF
• Penyusunan peraturan perundang-undangan
• Pembuatan peta rawan bencana dan pemetaan masalah.
• Pembuatan pedoman/standar/prosedur
• Pembuatan brosur/leaflet/poster
• Penelitian / pengkajian karakteristik bencana
• Pengkajian / analisis risiko bencana
• Internalisasi PB dalam muatan lokal pendidikan
• Pembentukan organisasi atau satuan gugus tugas bencana
• Perkuatan unit-unit sosial dalam masyarakat, seperti forum
• Pengarus-utamaan PB dalam perencanaan pembangunan
PENCEGAHAN & MITIGASI
PENCEGAHAN AKTIF
• Pembuatan dan penempatan tanda-tanda peringatan, bahaya, larangan memasuki daerah rawan
bencana dsb.
• Pengawasan terhadap pelaksanaan berbagai peraturan tentang penataan ruang, ijin mendirikan
bangunan (IMB), dan peraturan lain yang berkaitan dengan pencegahan bencana.
• Pelatihan dasar kebencanaan bagi aparat dan masyarakat.
• Pemindahan penduduk dari daerah yang rawan bencana ke daerah yang lebih aman.
• Penyuluhan dan peningkatan kewaspadaan masyarakat.
• Perencanaan daerah penampungan sementara dan jalur-jalur evakuasi jika terjadi bencana.
• Pembuatan bangunan struktur yang berfungsi untuk mencegah, mengamankan dan mengurangi
dampak yang ditimbulkan oleh bencana, seperti: tanggul, dam, penahan erosi pantai, bangunan tahan
gempa dan sejenisnya.
KESIAPSIAGAAN
Tujuan: Mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana guna menghindari jatuhnya korban jiwa,
kerugian harta benda dan berubahnya tata kehidupan masyarakat.
• Pengaktifan pos-pos siaga bencana.
• Pelatihan siaga / simulasi / gladi / teknis bagi.
• Inventarisasi sumber daya pendukung kedaruratan
• Penyiapan dukungan dan mobilisasi sumber daya/logistik.
• Penyiapan sistem informasi dan komunikasi yang cepat dan terpadu.
• Penyiapan dan pemasangan instrumen sistem peringatan dini (early warning)
• Penyusunan rencana kontinjensi (contingency plan)
• Mobilisasi sumber daya (personil dan prasarana/sarana peralatan)
TANGGAP DARURAT
Tujuan: untuk menyelamatkan nyawa dan mencegah kecacatan
Kegiatan:
• Pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan, kerugian, dan
sumber daya;
• Penentuan status keadaan darurat bencana;
• Penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana;
• Pemenuhan kebutuhan dasar;
• Perlindungan terhadap kelompok rentan; dan
• Pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vital.
PEMULIHAN (REHABILITASI &
REKONSTRUKSI)
• Rehabilitasi: mengembalikan kondisi daerah yang terkena bencana yang serba tidak menentu ke
kondisi normal yang lebih baik.
• Rekonstruksi: membangun kembali sarana dan prasarana yang rusak akibat bencana secara lebih
baik dan sempurna
• Kegiatan:
1) Perbaikan lingkungan dan sanitasi
2) Perbaikan fasilitas pelayanan kesehatan
3) Pemulihan psiko‐sosial
4) Peningkatan fungsi pelayanan kesehatan
 Bantuan Darurat
 Mitigasi
 Pembangunan
 Pengurangan Risiko
Paradigma Penanggulangan Bencana
❑ Difokuskan pada saat kejadian bencana
melalui pemberian bantuan darurat (relief)
berupa: pangan, penampungan, kesehatan.
❑ Tujuan utama penanganan adalah untuk
meringankan penderitaan korban, kerusakan
ketika terjadi bencana dan segera
mempercepat pemulihan (recovery).
Difokuskan pada pengenalan daerah
rawan ancaman bencana dan pola
perilaku individu / masyarakat yang
rentan terhadap bencana.
Tujuan utama memitigasi terhadap
ancaman bencana dilakukan secara
pembuatan struktur bangunan,
sedangkan mitigasi terhadap pola
perilaku yang rentan melalui relokasi
permukiman, peraturan-peraturan
bangunan dan penataan ruang.
Difokuskan pada faktor-faktor penyebab dan proses
terjadinya kerentanan masyarakat terhadap bencana.
Tujuan utama untuk peningkatan kemampuan
masyarakat di berbagai aspek non-struktural (misalnya
pengentasan kemiskinan, peningkatan kualitas hidup,
pemilikan lahan, akses terhadap modal, inovasi
teknologi)
Difokuskan pada analisis risiko
bencana, ancaman, kerentanan
dan kemampuan masyarakat.
Tujuan utama untuk
meningkatkan kemampuan
untuk mengelola dan
mengurangi risiko, dan juga
mengurangi terjadinya bencana,
dilakukan bersama oleh semua
parapihak (stakeholder) dengan
pemberdayaan masyarakat.
Pandangan
Konvensional
Pandangan
Ilmu Peng. Alam
Pandangan
Ilmu Peng. Terapan
Pandangan
Progresif
Pandangan
Holistik Penguranga
n Risiko
Pembangun
an
Mitigasi
Relief /
Bantuan
Pandangan
Ilmu Peng. Sosial
1. Bukan hanya tanggap darurat tetapi juga
keseluruhan manajemen risiko & pembangunan.
2. Perlindungan sebagai bagian hak asasi dan
bukan semata kewajiban pemerintah.
3. Dengan demokratisasi dan otonomi daerah
PB menjadi tanggungjawab Pemda &
masyarakat.
4. PB bukan hanya tanggungjawab pemerintah
tetapi juga urusan bersama masyarakat.
DAMPAK THD KESEHATAN
Korban Massal
•Luka
•Kecacatan
•Kematian
Pengungsian
•Kesakitan
•Kematian
•Kurang Gizi
•SAB & Lingk. (-)
•Yankes lumpuh
•dll
Bencana
Rusaknya Sarana
dan Prasarana Kes.
•Gedung (RS/Pusk/Pustu) rusak
•Alkes, Transport, Alkom rusak/hilang
•Stock obat rusak/hilang, dll
DAMPAK BENCANA → KRISIS KESEHATAN
❑Lumpuhnya pelayanan
kesehatan
❑Korban mati
❑Korban luka
❑Pengungsi
❑Masalah gizi
❑Masalah ketersediaan air
bersih
❑Masalah sanitasi
lingkungan
❑Penyakit menular,
❑Gangguan kejiwaan
❑Gangguan pelayanan
kesehatan reproduksi
1. UU no. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
2. PP no. 21 Tahun 2008 tentang Rencana Penanggulanagn
Bencana
3. Perpres no. 83 Tahun 2005 tentang Badan Koordinasi
Penannggulangan Bencana Nasional → Perpres No. 3 Tahun
2007
4. Perpres no. 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional
Penanggulangan Bencana
5. Kepmenkes No. 145 2007 tentang Pedoman Penanggulangan
Bencana Bidang Kesehatan
1. Lebih menitikberatkan kepada upaya sebelum terjadi krisis
kesehatan dengan tetap melaksanakan upaya saat dan pasca
krisis kesehatan
2. Pemerataan kemampuan sumber daya penanggulangan krisis
kesehatan
3. Peningkatan keterpaduan melalui jejaring lintas program,
lintas sektor dan masyarakat
4. Peningkatan peran regional dalam penanggulangan krisis
kesehatan
5. Penyediaan informasi krisis kesehatan yang cepat, tepat dan
akurat
TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to Konsep Manajemen Bencana.pdf

1. PENGANTAR KEPERAWATAN BENCANA.pptx
1. PENGANTAR KEPERAWATAN BENCANA.pptx1. PENGANTAR KEPERAWATAN BENCANA.pptx
1. PENGANTAR KEPERAWATAN BENCANA.pptxPuskesmasmusuk1
 
MANAJEMEN_PENANGGULANGAN_BENCANA.ppt
MANAJEMEN_PENANGGULANGAN_BENCANA.pptMANAJEMEN_PENANGGULANGAN_BENCANA.ppt
MANAJEMEN_PENANGGULANGAN_BENCANA.pptDi Prihantony
 
001. pengantar Bencana.ppt
001. pengantar Bencana.ppt001. pengantar Bencana.ppt
001. pengantar Bencana.pptssuser1a1319
 
Fidel undp dishubkomintel1
Fidel undp dishubkomintel1Fidel undp dishubkomintel1
Fidel undp dishubkomintel1awakmila
 
Questionnaires needs assessment pacc members
Questionnaires needs assessment pacc membersQuestionnaires needs assessment pacc members
Questionnaires needs assessment pacc membersawakmila
 
Pengertian-Mitigasi-Bencana.pptx
Pengertian-Mitigasi-Bencana.pptxPengertian-Mitigasi-Bencana.pptx
Pengertian-Mitigasi-Bencana.pptxkamal722626
 
PENANGGULANGAN_BENCANA.pptx
PENANGGULANGAN_BENCANA.pptxPENANGGULANGAN_BENCANA.pptx
PENANGGULANGAN_BENCANA.pptxBANGSAICHANNEL
 
244871618 makalah-bencana-geologi
244871618 makalah-bencana-geologi244871618 makalah-bencana-geologi
244871618 makalah-bencana-geologiArdisAgustin
 
01. KONSEP DASAR MANAJEMEN BENCANA YN (1).pptx
01. KONSEP DASAR MANAJEMEN BENCANA YN (1).pptx01. KONSEP DASAR MANAJEMEN BENCANA YN (1).pptx
01. KONSEP DASAR MANAJEMEN BENCANA YN (1).pptxDonnySetiawan26
 
Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana
Partisipasi Masyarakat dan Antispasi BencanaPartisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana
Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencanamusniumar
 
PENGANTAR KEPERAWATAN DISASTER.ppt
PENGANTAR KEPERAWATAN DISASTER.pptPENGANTAR KEPERAWATAN DISASTER.ppt
PENGANTAR KEPERAWATAN DISASTER.pptalik_septian
 
Musni Umar, Ph.D: Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana
Musni Umar, Ph.D: Partisipasi Masyarakat dan Antispasi BencanaMusni Umar, Ph.D: Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana
Musni Umar, Ph.D: Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencanamusniumar
 
PPT-UEU-Fisioterapi-Disaster-Pertemuan-4.ppt
PPT-UEU-Fisioterapi-Disaster-Pertemuan-4.pptPPT-UEU-Fisioterapi-Disaster-Pertemuan-4.ppt
PPT-UEU-Fisioterapi-Disaster-Pertemuan-4.pptmaulidahusna1
 

Similar to Konsep Manajemen Bencana.pdf (20)

Mitigasi Bencana.pdf
Mitigasi Bencana.pdfMitigasi Bencana.pdf
Mitigasi Bencana.pdf
 
1. PENGANTAR KEPERAWATAN BENCANA.pptx
1. PENGANTAR KEPERAWATAN BENCANA.pptx1. PENGANTAR KEPERAWATAN BENCANA.pptx
1. PENGANTAR KEPERAWATAN BENCANA.pptx
 
MANAJEMEN_PENANGGULANGAN_BENCANA.ppt
MANAJEMEN_PENANGGULANGAN_BENCANA.pptMANAJEMEN_PENANGGULANGAN_BENCANA.ppt
MANAJEMEN_PENANGGULANGAN_BENCANA.ppt
 
001. pengantar Bencana.ppt
001. pengantar Bencana.ppt001. pengantar Bencana.ppt
001. pengantar Bencana.ppt
 
Fidel undp dishubkomintel1
Fidel undp dishubkomintel1Fidel undp dishubkomintel1
Fidel undp dishubkomintel1
 
MITIGASI BENCANA.pptx
MITIGASI BENCANA.pptxMITIGASI BENCANA.pptx
MITIGASI BENCANA.pptx
 
Questionnaires needs assessment pacc members
Questionnaires needs assessment pacc membersQuestionnaires needs assessment pacc members
Questionnaires needs assessment pacc members
 
Matrik sda 03
Matrik sda 03Matrik sda 03
Matrik sda 03
 
Pengertian-Mitigasi-Bencana.pptx
Pengertian-Mitigasi-Bencana.pptxPengertian-Mitigasi-Bencana.pptx
Pengertian-Mitigasi-Bencana.pptx
 
PENANGGULANGAN_BENCANA.pptx
PENANGGULANGAN_BENCANA.pptxPENANGGULANGAN_BENCANA.pptx
PENANGGULANGAN_BENCANA.pptx
 
244871618 makalah-bencana-geologi
244871618 makalah-bencana-geologi244871618 makalah-bencana-geologi
244871618 makalah-bencana-geologi
 
01. KONSEP DASAR MANAJEMEN BENCANA YN (1).pptx
01. KONSEP DASAR MANAJEMEN BENCANA YN (1).pptx01. KONSEP DASAR MANAJEMEN BENCANA YN (1).pptx
01. KONSEP DASAR MANAJEMEN BENCANA YN (1).pptx
 
MANAJEMEN PB .pptx
MANAJEMEN PB .pptxMANAJEMEN PB .pptx
MANAJEMEN PB .pptx
 
Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana
Partisipasi Masyarakat dan Antispasi BencanaPartisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana
Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana
 
PENGANTAR KEPERAWATAN DISASTER.ppt
PENGANTAR KEPERAWATAN DISASTER.pptPENGANTAR KEPERAWATAN DISASTER.ppt
PENGANTAR KEPERAWATAN DISASTER.ppt
 
Musni Umar, Ph.D: Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana
Musni Umar, Ph.D: Partisipasi Masyarakat dan Antispasi BencanaMusni Umar, Ph.D: Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana
Musni Umar, Ph.D: Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana
 
Definisi bencana
Definisi bencanaDefinisi bencana
Definisi bencana
 
Definisi bencana
Definisi bencanaDefinisi bencana
Definisi bencana
 
PPT-UEU-Fisioterapi-Disaster-Pertemuan-4.ppt
PPT-UEU-Fisioterapi-Disaster-Pertemuan-4.pptPPT-UEU-Fisioterapi-Disaster-Pertemuan-4.ppt
PPT-UEU-Fisioterapi-Disaster-Pertemuan-4.ppt
 
Nj kapita selekta pb
Nj kapita selekta pbNj kapita selekta pb
Nj kapita selekta pb
 

More from 3guna

Penyakit Kardiovaskuler.pdf
Penyakit Kardiovaskuler.pdfPenyakit Kardiovaskuler.pdf
Penyakit Kardiovaskuler.pdf3guna
 
DIARE.pdf
DIARE.pdfDIARE.pdf
DIARE.pdf3guna
 
Patologi Infeksi.pdf
Patologi Infeksi.pdfPatologi Infeksi.pdf
Patologi Infeksi.pdf3guna
 
Patologi GI Tract.pdf
Patologi GI Tract.pdfPatologi GI Tract.pdf
Patologi GI Tract.pdf3guna
 
Aspek Legal dalam KGD.pdf
Aspek Legal dalam KGD.pdfAspek Legal dalam KGD.pdf
Aspek Legal dalam KGD.pdf3guna
 
Anatomi Fisiologi Sel dan Jaringan
Anatomi Fisiologi Sel dan JaringanAnatomi Fisiologi Sel dan Jaringan
Anatomi Fisiologi Sel dan Jaringan3guna
 

More from 3guna (6)

Penyakit Kardiovaskuler.pdf
Penyakit Kardiovaskuler.pdfPenyakit Kardiovaskuler.pdf
Penyakit Kardiovaskuler.pdf
 
DIARE.pdf
DIARE.pdfDIARE.pdf
DIARE.pdf
 
Patologi Infeksi.pdf
Patologi Infeksi.pdfPatologi Infeksi.pdf
Patologi Infeksi.pdf
 
Patologi GI Tract.pdf
Patologi GI Tract.pdfPatologi GI Tract.pdf
Patologi GI Tract.pdf
 
Aspek Legal dalam KGD.pdf
Aspek Legal dalam KGD.pdfAspek Legal dalam KGD.pdf
Aspek Legal dalam KGD.pdf
 
Anatomi Fisiologi Sel dan Jaringan
Anatomi Fisiologi Sel dan JaringanAnatomi Fisiologi Sel dan Jaringan
Anatomi Fisiologi Sel dan Jaringan
 

Recently uploaded

PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxSagitaDarmasari1
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxPPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxputripermatasarilubi
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.pptTrifenaFebriantisitu
 
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruhPPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruhuntung untung edi purwanto
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxunityfarmasis
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 

Recently uploaded (14)

PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxPPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
 
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruhPPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 

Konsep Manajemen Bencana.pdf

  • 1. KONSEP MANA JEMEN BENCANA O L E H : Y U D I T R I G U N A
  • 2. SITUASI KEBENCANAAN DI INDONESIA • Indonesia merupakan negara kepulauan yang berada di daerah rawan bencana, karena faktor geografi, geologi (lempeng tektonik) dan demografi. ✓Terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik, yaitu: lempeng Euroasia, Australia, Pasifik, dan Filipina ✓130 gunung api aktif di Indonesia yang terbagi dalam Tipe A,Tipe B, dan Tipe C ✓> 5.000 sungai besar dan kecil yang 30% di antaranya melewati kawasan padat penduduk dan berpotensi terjadinya banjir, banjir bandang dan tanah longsor pada saat musim penghujan • Intensitas bencana semakin meningkat dan kompleks, ditangani secara multisektor secara bersama, terpadu dan terkoordinasi. • Semakin kompleksnya bencana dan kedaruratan, perlu menekankan upaya penanggulangan bencana secara sistematik (disaster management system).
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8. BENCANA? BENCANA adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau non-alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. (UU 24/2007)
  • 9. Bencana alam → diakibatkan peristiwa alam (antara lain gempabumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor) Bencana non-alam → diakibatkan peristiwa nonalam (antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit). Bencana sosial → diakibatkan peristiwa yang diakibatkan oleh manusia (konflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan teror).
  • 10. Geologi › Gempabumi, tsunami, longsor / gerakan tanah, letusan gunung api Hidro-meteorologi › Banjir, topan, banjir bandang, kekeringan, rob / air laut pasang Biologi › Epidemi, penyakit tanaman, hewan Teknologi › Kecelakaan transportasi, kegagalan industri Lingkungan › Kebakaran, kebakaran hutan, (hapus penggundulan hutan), pencemaran, abrasi Sosial › Konflik, terorisme Pengelompokan jenis bencana:
  • 11.
  • 13. BENCANA (DISASTER) MERUPAKAN FUNGSI DARI BAHAYA, KERENTANAN, DAN KEMAMPUAN SUATU DAERAH. H xV / C R = R = Risiko H (azard) = Bahaya V (ulnerability) = kerentanan C (capacity) = kemampuan
  • 14. BAHAYA (HAZARD) • Suatu kondisi, secara alamiah maupun karena ulah manusia, yang berpotensi menimbulkan kerusakan atau kerugian dan kehilangan jiwa manusia. • Bahaya berpotensi menimbulkan bencana, tetapi tidak semua bahaya selalu menjadi bencana.
  • 15. KERENTANAN (VULNERABILITY) Sekumpulan kondisi dan atau suatu akibat keadaan (faktor fisik, sosial, ekonomi dan lingkungan) yang berpengaruh buruk terhadap upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan bencana.
  • 16. FAKTOR-FAKTOR KERENTANAN • Kebijakan: Adanya kebijakan pembangunan yang tidak mempertimbangkan PRB, tidak ada kebijakan PRB • Fisik: Prasarana dasar, konstruksi, bangunan • Ekonomi: Kemiskinan, penghasilan, nutrisi, • Sosial: Pendidikan,kesehatan, politik, hukum, kelembagaan • Lingkungan: tanah,air, tanaman, hutan, lautan
  • 17. BAHAYA DAN KERENTANAN • Bahaya merupakan fenomena atau kondisi yang sulit untuk dirubah atau diperbaiki. • Kerentanan merupakan situasi/sikap/ perilaku individu/masyarakat yang relatif dapat dilakukan perubahan. • Oleh karena itu Pengurangan Risiko Bencana dapat dilakukan dengan cara memperkecil kerentanan.
  • 19. Kerentanan Bahaya Risiko Bencana Risiko = Hazard (bahaya) x Vulnerability (kerentanan)/ Capacity (kemampuan)
  • 20. PENGURANGAN RISIKO BENCANA Bahaya Kerentanan Risiko Bencana
  • 21. ❑ Konvensional ❑ Ilmu Pengetahuan Alam ❑ IlmuTerapan ❑ Progresif ❑ Ilmu Sosial ❑ Holistik
  • 22. • Pandangan ini menganggap bencana merupakan takdir. • Terjadinya bencana merupakan suatu: – musibah atau kecelakaan; – tidak dapat diprediksi; – tidak menentu terjadinya; – tidak terhindarkan; – tidak dapat dikendalikan. • Masyarakat dipandang sebagai ‘korban’ dan ‘penerima bantuan’ dari pihak luar.
  • 23. • Pandangan ini menganggap bencana sebagai unsur lingkungan fisik yang membahayakan kehidupan manusia. • Sebagai kekuatan alam yang luar biasa. • Bencana merupakan proses geofisik, geologi dan hidrometeorologi. • Pandangan ini menganggap semua bencana adalah peristiwa alamiah, tidak memperhitungkan manusia sebagai penyebab bencana.
  • 24. Pandangan ini melihat bencana didasarkan pada besarnya ketahanan atau tingkat kerusakan akibat bencana. Pandangan ini dilatar-belakangi oleh ilmu-ilmu teknik sipil bangunan/konstruksi. Pengkajian bencana lebih ditujukan pada upaya untuk meningkatkan kekuatan fisik struktur bangunan untuk memperkecil kerusakan.
  • 25. • Pandangan ini menganggap bencana sebagai bagian yang biasa dan selalu terjadi dalam pembangunan. • Bencana sebagai masalah yang tidak pernah berhenti dalam proses pembangunan. • Peran pemerintah dan masyarakat dalam manajemen bencana adalah mengenali bencana itu sendiri.
  • 26. Pandangan ini memfokuskan pada bagaimana tanggapan dan kesiapan masyarakat menghadapi bahaya. Bahaya adalah fenomena alam, akan tetapi bencana bukanlah alami. Besarnya bencana tergantung pada perbedaan tingkat kerentanan masyarakat menghadapi bahaya atau ancaman bencana.
  • 27. • Pendekatan ini menekankan pada bahaya dan kerentanan, serta kemampuan masyarakat dalam menghadapi bahaya dan risiko. • Gejala alam dapat menjadi bahaya, jika mengancam manusia dan harta benda. • Bahaya akan berubah menjadi bencana, jika bertemu dengan kerentanan dan ketidakmampuan masyarakat
  • 28. MANAJEMEN BENCANA • suatu proses dinamis, berlanjut dan terpadu untuk meningkatkan kualitas langkah-langkah yang berhubungan dengan observasi dan analisis bencana serta pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, peringatan dini, penanganan darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi bencana. • Proses dinamis tentang bekerjanya fungsi-fungsi manajemen bencana seperti planning, organizing, actuating, dan controlling • Manajemen bencana menurut (University British Columbia) ialah proses pembentukan atau penetapan tujuan bersama dan nilai bersama (common value) untuk mendorong pihak-pihak yang terlibat (partisipan) untuk menyusun rencana dan menghadapi baik bencana potensial maupun aktual
  • 29. TUJUAN MANAJEMEN BENCANA • Mencegah dan membatasi jumlah korban manusia serta kerusakan harta benda dan lingkungan hidup • Menghilangkan kesengsaraan dan kesulitan dalam kehidupan dan penghidupan korban • Mengembalikan korban bencana dari daerah penampungan/ pengungsian ke daerah asal bila memungkinkan atau merelokasi ke daerah baru yang layak huni dan aman • Mengembalikan fungsi fasilitas umum utama, seperti komunikasi/ transportasi, air minum, listrik, dan telepon • Mengembalikan kehidupan ekonomi dan sosial daerah yang terkena bencana • Mengurangi kerusakan dan kerugian lebih lanjut • Meletakkan dasar-dasar yang diperlukan guna pelaksanaan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi dalam konteks pembangunan
  • 30. SISTEM PENANGGULANGAN BENCANA • Sistem penanggulangan bencana merupakan suatu kerangka konseptual yang saling terintegrasi dengan beberapa aspek, yaitu: kerangka legislasi (regulation), perencanaan (planning), kelembagaan (institutional), pendanaan (budjeting), pengembangan kapasitas (capacity building) dan penyelenggaraan penanggulangan bencana (disaster management implementation)
  • 32. Cycle of disaster Early Warning Preparedness Reconstruction Prevention Mitigation Losses and Needs Assessment Rehabilitation Relief First Medical Responder Search and Rescue Disaster Adapted from Asia Disaster Preparedness Center
  • 33. MANAJEMEN BENCANA MANAJEMEN RESIKO BENCANA MANAJEMEN KEDARURATAN MANAJEMEN PEMULIHAN PENCEGAHAN DAN MITIGASI KESIAPSIAGAAN PRA BENCANA SAAT BENCANA PASCA BENCANA
  • 35. PENCEGAHAN & MITIGASI PENCEGAHAN PASIF • Penyusunan peraturan perundang-undangan • Pembuatan peta rawan bencana dan pemetaan masalah. • Pembuatan pedoman/standar/prosedur • Pembuatan brosur/leaflet/poster • Penelitian / pengkajian karakteristik bencana • Pengkajian / analisis risiko bencana • Internalisasi PB dalam muatan lokal pendidikan • Pembentukan organisasi atau satuan gugus tugas bencana • Perkuatan unit-unit sosial dalam masyarakat, seperti forum • Pengarus-utamaan PB dalam perencanaan pembangunan
  • 36. PENCEGAHAN & MITIGASI PENCEGAHAN AKTIF • Pembuatan dan penempatan tanda-tanda peringatan, bahaya, larangan memasuki daerah rawan bencana dsb. • Pengawasan terhadap pelaksanaan berbagai peraturan tentang penataan ruang, ijin mendirikan bangunan (IMB), dan peraturan lain yang berkaitan dengan pencegahan bencana. • Pelatihan dasar kebencanaan bagi aparat dan masyarakat. • Pemindahan penduduk dari daerah yang rawan bencana ke daerah yang lebih aman. • Penyuluhan dan peningkatan kewaspadaan masyarakat. • Perencanaan daerah penampungan sementara dan jalur-jalur evakuasi jika terjadi bencana. • Pembuatan bangunan struktur yang berfungsi untuk mencegah, mengamankan dan mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh bencana, seperti: tanggul, dam, penahan erosi pantai, bangunan tahan gempa dan sejenisnya.
  • 37. KESIAPSIAGAAN Tujuan: Mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana guna menghindari jatuhnya korban jiwa, kerugian harta benda dan berubahnya tata kehidupan masyarakat. • Pengaktifan pos-pos siaga bencana. • Pelatihan siaga / simulasi / gladi / teknis bagi. • Inventarisasi sumber daya pendukung kedaruratan • Penyiapan dukungan dan mobilisasi sumber daya/logistik. • Penyiapan sistem informasi dan komunikasi yang cepat dan terpadu. • Penyiapan dan pemasangan instrumen sistem peringatan dini (early warning) • Penyusunan rencana kontinjensi (contingency plan) • Mobilisasi sumber daya (personil dan prasarana/sarana peralatan)
  • 38. TANGGAP DARURAT Tujuan: untuk menyelamatkan nyawa dan mencegah kecacatan Kegiatan: • Pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan, kerugian, dan sumber daya; • Penentuan status keadaan darurat bencana; • Penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana; • Pemenuhan kebutuhan dasar; • Perlindungan terhadap kelompok rentan; dan • Pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vital.
  • 39. PEMULIHAN (REHABILITASI & REKONSTRUKSI) • Rehabilitasi: mengembalikan kondisi daerah yang terkena bencana yang serba tidak menentu ke kondisi normal yang lebih baik. • Rekonstruksi: membangun kembali sarana dan prasarana yang rusak akibat bencana secara lebih baik dan sempurna • Kegiatan: 1) Perbaikan lingkungan dan sanitasi 2) Perbaikan fasilitas pelayanan kesehatan 3) Pemulihan psiko‐sosial 4) Peningkatan fungsi pelayanan kesehatan
  • 40.  Bantuan Darurat  Mitigasi  Pembangunan  Pengurangan Risiko Paradigma Penanggulangan Bencana
  • 41. ❑ Difokuskan pada saat kejadian bencana melalui pemberian bantuan darurat (relief) berupa: pangan, penampungan, kesehatan. ❑ Tujuan utama penanganan adalah untuk meringankan penderitaan korban, kerusakan ketika terjadi bencana dan segera mempercepat pemulihan (recovery).
  • 42. Difokuskan pada pengenalan daerah rawan ancaman bencana dan pola perilaku individu / masyarakat yang rentan terhadap bencana. Tujuan utama memitigasi terhadap ancaman bencana dilakukan secara pembuatan struktur bangunan, sedangkan mitigasi terhadap pola perilaku yang rentan melalui relokasi permukiman, peraturan-peraturan bangunan dan penataan ruang.
  • 43. Difokuskan pada faktor-faktor penyebab dan proses terjadinya kerentanan masyarakat terhadap bencana. Tujuan utama untuk peningkatan kemampuan masyarakat di berbagai aspek non-struktural (misalnya pengentasan kemiskinan, peningkatan kualitas hidup, pemilikan lahan, akses terhadap modal, inovasi teknologi)
  • 44. Difokuskan pada analisis risiko bencana, ancaman, kerentanan dan kemampuan masyarakat. Tujuan utama untuk meningkatkan kemampuan untuk mengelola dan mengurangi risiko, dan juga mengurangi terjadinya bencana, dilakukan bersama oleh semua parapihak (stakeholder) dengan pemberdayaan masyarakat.
  • 45. Pandangan Konvensional Pandangan Ilmu Peng. Alam Pandangan Ilmu Peng. Terapan Pandangan Progresif Pandangan Holistik Penguranga n Risiko Pembangun an Mitigasi Relief / Bantuan Pandangan Ilmu Peng. Sosial
  • 46. 1. Bukan hanya tanggap darurat tetapi juga keseluruhan manajemen risiko & pembangunan. 2. Perlindungan sebagai bagian hak asasi dan bukan semata kewajiban pemerintah. 3. Dengan demokratisasi dan otonomi daerah PB menjadi tanggungjawab Pemda & masyarakat. 4. PB bukan hanya tanggungjawab pemerintah tetapi juga urusan bersama masyarakat.
  • 47. DAMPAK THD KESEHATAN Korban Massal •Luka •Kecacatan •Kematian Pengungsian •Kesakitan •Kematian •Kurang Gizi •SAB & Lingk. (-) •Yankes lumpuh •dll Bencana Rusaknya Sarana dan Prasarana Kes. •Gedung (RS/Pusk/Pustu) rusak •Alkes, Transport, Alkom rusak/hilang •Stock obat rusak/hilang, dll
  • 48. DAMPAK BENCANA → KRISIS KESEHATAN ❑Lumpuhnya pelayanan kesehatan ❑Korban mati ❑Korban luka ❑Pengungsi ❑Masalah gizi ❑Masalah ketersediaan air bersih ❑Masalah sanitasi lingkungan ❑Penyakit menular, ❑Gangguan kejiwaan ❑Gangguan pelayanan kesehatan reproduksi
  • 49. 1. UU no. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana 2. PP no. 21 Tahun 2008 tentang Rencana Penanggulanagn Bencana 3. Perpres no. 83 Tahun 2005 tentang Badan Koordinasi Penannggulangan Bencana Nasional → Perpres No. 3 Tahun 2007 4. Perpres no. 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana 5. Kepmenkes No. 145 2007 tentang Pedoman Penanggulangan Bencana Bidang Kesehatan
  • 50. 1. Lebih menitikberatkan kepada upaya sebelum terjadi krisis kesehatan dengan tetap melaksanakan upaya saat dan pasca krisis kesehatan 2. Pemerataan kemampuan sumber daya penanggulangan krisis kesehatan 3. Peningkatan keterpaduan melalui jejaring lintas program, lintas sektor dan masyarakat 4. Peningkatan peran regional dalam penanggulangan krisis kesehatan 5. Penyediaan informasi krisis kesehatan yang cepat, tepat dan akurat