SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Mikrobiologi
Dasar
1
Ika Siti Fatimah, M.Pd
Sejarah dan perkembangan bakteriologi
kesehatan
Toksonomi dan nomenklatur
Morfologi dan struktur flora normal
Hubungan kuman dengan host dan lingkungan
Pokok Bahasan :
2
Penyakit infeksi 
•semakin sering muncul dan semakin sering
sebagai penyebab kematian
•Menjadi pusat perhatian
•Dinyatakan sudah bisa diatasi
(dimusnahkan?) seperti cacar, pest,
campak dll.
•Benarkah???
Situasi saat ini:
3
•penginfeksi baru yang belum dikenal sebelumnya
•Penginfeksi yang sudah sejak lama dikenal muncul
kembali dalam bentuk baru
Sering muncul 
4
Penyebabnya
:
Perubahan cara hidup
Mobilitas
Pola makan manusia modern
Penggunaan metoda pengobatan yang invasif dan terapi
yang agresif
Kelengahan dalam pengontrolan penyakit infeksi
Kemampuan dari penyakit itu sendiri (variasi genetis)
5
penginfeksi sub seluler biologis
Mikroorganisme
Prokariot
Mikroorganisme
Eukariot
Hewan
Prion
(< 5 nm)
Chlamidia
(0,3-1 µm) Yeast
(5-10 µm)
Kapang
Helminthes
Viroid
(< 5 nm)
Ricketsia
(0,3-1 µm)
Arthropoda
Virus
(2-200 nm)
Bakteri
(1-5 µm)
Protozoa
(1-150 µm)
Penyebab penyakit infeksi
6
Objek penginfeksi subselluler
• Partikel protein penginfeksi
• Penyebab penyakit degeneratif DNA
• penyakit Jakob-Creutzfeldt (manusia)
• Scrapie(kambing) dan BSE (sapi)
Prion
• Asam nukleat telanjang dengan BM yang
rendah
• Dikenal menimbulkan penyakit pada tanaman
• Hepatitis D-Agens (manusia)
Viroid
7
Prokariot Eukariot
Struktur Inti Molekul DNA tidak
diselimuti protein
Gabungan DNA dan
protein basa
Lokalisasi
Inti
Ditempat tertentu
tanpa membran inti
Di dalam Nukleus
Lokalisasi
DNA
Nukleoid dan plasmid Inti dan mitochondria
Sitoplasma Tanpa mitochondria
EPR, Ribosom 70S
Mitochondria, EPR,
Ribosom 80S
Dinding sel Kaku, lapisan murein Hanya pada tumbuhan,
glukan, mannan, chitin,
chitosan, selullosa
Pembiakan Tanpa perkawinan
Pembelahan
Tanpa perkawinan &
perkawinan
8
Definisi
• Ilmu tentang makhluk
kecil yang hanya terlihat
dengan mikroskop
• Mikros = kecil
• Bios = hidup
• Logos = kata atau ilmu
Makhluk kecil
tersebut
disebut
Mikroorganisme
Dasarnya
makhluk hidup
terbagi atas 3
golongan
• Tumbuhan
• Hewan
• Protista
Mikrobiologi
Sejarah Mikrobiologi
1632-1723 →
Antoni Van
Leeuwenhoek
Orang pertama
mengetahui
mikroorganisme
Memperkenalkan
mikroskop
Melihat makhluk-
makhluk kecil
1749-1823 →
Edwar Jenner
Infeksi cacar sapi
(cowpox)
Menyusun konsep
vaksinasi
1860 → Louis
Pasteur
Ahli Biokimia &
Fisika
Kebangsaan
perancis
Bakteri tidak
muncul spontan
Melalui
kontaminasi
1876 → Robert
Koch
Kebangsaan
Jerman
Penyebab penyakit
TBC, difteri,
Demam tifoid
kolera & gonorrhoe
Memperkenalkan
pembiakan,
pemulasan dan
hewan percobaan
Awal
perkembangan
dunia mikrobiologi
1929 →
Alexander
Fleming
Penemuan
penicillin
Disusul oleh Florey
& Chain 1940
Memberikan hasil
yang menakjubkan
Perkembangan penemuan Mikroskop
12
Tahapan perkembangan Mikrobiologi
• Tahap kegelapan sebelum 1977
1. Penyakit menular dan tidak menular
2. Disebabkan benda kecil
3. Masih mengenal mistik dan gaib
4. Generatio spontanea
 Tahap penemuan Mikroskop
Penemuan medium untuk pembiakan
1. Penemuan bakteri
2. Penemuan vaksin
3. Perkembangan perlahan-lahan akibat keterbatasan dalam teknik pembuatan
medium dan pembiakan
4. Mikroskop masih sederhana
13
• Tahap perkembangan mikrobiologi
1. Penemuan mikroskop elektron
2. Perkembangan imunologi
3. Diagnosis penyakit dengan reaksi Ag
dan Ab
 Tahap Biomolekuler
 Penemuan DNA sebagai pembawa sifat sel
 Identifikasi yang lebih sensitif dan spesifik
 Ex. M.leprae
14
Postulat Koch (1884)
1. Mikroorganisme ditemukan pada
kasus penyakit
2. Mikroorganisme tersebut harus
tumbuh invitro
3. Biakan dapat diinokulasi pada
binatang
4. Hasil inokulasi dapat diisolasi
ulang pada binatang percobaan
Klasifikasi
1. Bergey’s Manual of
determinative
Bacteriology. 8 th. Ed,
1974
2. Prokariota
3. Eubakteria
4. Archaebacteria
Teori Dasar yang berkembang dalam Mikrobiologi
Cabang Ilmu Mikrobiologi
1.Bakteriologi → bakteri
2.Virologi → Virus
3.Mikologi → Jamur
4.Parasitologi → Parasit
5.Imunologi → Reaksi Ag
(antigen) & Ab (antibiotic)
• tidak menimbulkan penyakit, habitatnya materi organis mati
Saprophyt
• Mikroorganisme yang hidupnya tergantung pada organisme lain (inang)
Parasit
• penghuni alami dari kulit dan mukosa (normal flora)
Kommensalis
• penyebab penyakit
MO patogen
• dapat menyebabkan penyakit pada keadaan imun yang lemah (bukan normal flora)
MO patogen fakultatif
Istilah dasar
16
• tercemar
Kontaminasi
• hadirnya MO pada kulit atau mukosa tanpa masuk ke dalam jaringan,
bisa normal flora, kadang-kadang juga patogen
Kolonisasi
• Masuknya MO ke dalam tubuh, berbiak dan ada reaksi dari tubuh
Infeksi
• Infeksi tanpa gejala klinis
Infeksi Diam
• infeksi yang ditimbulkan oleh MO yang berkolonisasi
Infeksi endogen
• Infeksi dari luar
Infeksi Exogen
17
• kemampuan suatu spesies (penyebab penyakit)
menimbulkan penyakit
Patogenitas
• Ukuran kemampuan menimbulkan penyakit dari suatu
spesies
Virulensi
• waktu antara infeksi dengan munculnya gejala penyakit.
Tergantung pada penyakit, bervariasi tergantung jenis
penyakitnya
Waktu inkubasi
Hubungan Inang dengan parasit
18
Seluruh Komensalis (mikroorganisme yang bersimbiosis komensalisme
dengan inang), yang menempati mikrobiotop tertentu pada tubuh Flora
alami
Hidup tanpa normal flora  mungkin
• (Pada hewan percobaan)
Bukan simbiont (dalam arti yang sempit)
Komensalis ini menguntungkan juga bagi host (positif)
• Stimulasi sistim imun melalui spora dari normal flora
• Pada keadaan imun yang lemah bisa menyebabkan infeksi (negatif)
Normal flora
19
20
Perbandingan kulit yang ada normal flora (a) dan
yang normal flora nya rusak karena
beberapa factor (b)
a
b
• Staphylococcus (+++)
• Corynebacterium, Yeast (++)
Kulit
• Streptococcus, Actinomyces (+++)
Rongga mulut
• Enterobacteriaceae, Clostridium (+++)
• Enterococcus (++)
Spirochaeta Mycoplasma Usus/Pencernaan
• Bacteroidaceae (+++)
• Staphylococcus (++)
Sistim pernafasan bagian. Atas
• Bacteroidaceae (+++)
• Mycoplasma (++
Genitalia
Mikrobiotop :
21
Kuliah Mikrobiologi Akbid
• kemunculan, penyebab dan pencegahan suatu penyakit infeksi pada
penduduk
Epidemologi
• tempat dan waktu
• Kemunculannya
• Epidemis (tempat dan waktu tertentu)
• Pandemis (waktu tertentu, tidak tergantung
tempatnya)
• Endemis (tidak tergantung waktu hanya pada
tempat tertentu)
Penyakit infeksi tergatung:
22
• Melalui bahan makanan
• melalui minuman
• melalui bahan yang terkontaminasi
• melalui vektor
• melalui manusia
Penularan tidak langsung:
• Fekal-oral
• Aerogen (droplet infection)
• Melalui kulit (jarang)
• Diaplazental (melalui plasenta)
• Prenatal (pada proses kelahiran)
Penularan langsung:
• Langsung
• Tidak langsung
Cara penularan penyakit Infeksi
23
Penularan penyakit infeksi
Anthroponose (homolog)
• Dari manusia ditularkan ke manusia
Zoonose (heterolog)
• dari hewan ditularkan ke manusia
• Virus
• Bakteri
• Protozoa
• Helminthes
• Artropoda
Zoonose bisa disebabkan oleh
24
Zoonosa viral
Zoonosa Penyebab Hewan asalnya Penularan oleh
Rabies Rhabdovirus Berbagai jenis hewan Gigitan hewan yang sakit
Meningoencephalitis Flavivirus Binatang liar tungau
Zoonosa bakterial
Zoonosa Penyebab Hewan asalnya Penularan oleh
Brucellosis Brucella sp Sapi, kambing, domba,
babi dll
Kontal dengan jaringan
atau sekret dari hewan
sakit
Borelliosis Borrelia burgdorferi Binatang pengerat, kirang
dan rusa liar
tungau
Pest Yersinia pestis Binatang pengerat Kontang dengan binatang
sakit (gigitan kutu tikus)
Demam Q Coxiella burnetii Kambing, domba dan sapi Debu, susu ataupun
produk susu
Salmonelosis enteritis Salmonella enterica Babi, sapi dan burung Daging, susu dan telur
25
Kuliah Mikrobiologi Akbid
Zoonosa protozoal
Zoonosa Penyebab Hewan asalnya Penularan oleh
Toxoplasmosis Toxoplasma gondii Kucing, domba dan
binatang ternak lainnya
Posnatal, oral , prenatal
ataupun diaplacental
Kriptosporodiosis Cryptosporidium
parvum
Sapi dan binatang
peliharaan
Oral
Zoonosa Artropodal
Zoonosa Penyebab Hewan asalnya Penularan oleh
Pseudoskabies Sarcoptes sp. Anjing, kucing dan hewan
peliharaan
Kontak dengan hewan
sakit
Zoonosa helminthal
Zoonosa Penyebab Hewan asalnya Penularan oleh
Echinokokkosis Echinococcus Anjing dadn rubah Oral (telurnya)
Taeniosis Taenia saginata,
T. solium,
T. Asiatica
Sapi, kerbau
Babi
Babi, sapi, kambing
Oral (telurnya)
26
Kuliah Mikrobiologi Akbid
• Masuk melalui kulit, mulut, hidung, tenggorokan, dan lambung
Penyakit yang penularannya melalui udara (Air Borne Infection)
• (Food and water borne infection) masuk melalui mulut dan
saluran pencernaan.
Penyakit yang penularannya melalui makanan dan minuman
• Masuk melalui luka, gigitan hewan.
Penyakit yang penularannya melalui kulit dan selaput lendir
Cara penularan penyakit dikelompokkan atas 3 golongan berdasarkan
medianya
27
Kuliah Mikrobiologi Akbid
Penyakit yang penularannya melalui udara (Air Borne Infection)
• (Mycobacterium TBC)
TBC
• Corinebacterium diphteria
Dipteri
• Diplococus pneumoniae
Pneumonia
• Small pox (virus)
• Variola major (kematian 10-30%)
• Variola minor (kematian 0,1-0,3% )
cacar
28
Kuliah Mikrobiologi Akbid
• Salmonella thyphi, S. Parathyphi, S. Enteritidis
Penyakit Typhus (Typhoid fever)
• Shigella disentriae
Penyakit disentri basiler
• Vibrio cholerae
Penyakit Kolera
• Butilisima (Clostridium botulinum)
• Staphylococci (Toksin Micrococus)
• Eksotoksin ( Pseudomonas cocovenenans pada tempe bongkrek
Penyakit akibat keracunan makanan
Penyakit yang penularannya melalui makanan dan minuman
29
• Triponema pallidum
Syphilis
• Neisseria gonorhoe
Gonorhoe
• Clostridium tetani (Penyebab kejang otot leher, rahang dan
otak)
Tetanus
• Virus (Melalui gigitan)
Rabies
• Plasmodium vivax, P. Valciparum
Malaria
Penyakit yang penularannya melalui
kulit dan selaput lendir
30
Spesies Mikroba yang sering didapat pada Anatomi Manusia
Kulit
•S. Aureus 5-25%
•S. Epidermidis 80-100%
•Propionebakterium 45-100%
Hidung/Pharinx
•S.aurelis 20-85%
•S.epidermidis 90%
Mulut/Liur
•H. Influenza 25-100%
•Streptococus 100%
•C. Albicans 6-50%
•B.oralis 100%
•Lactobacillus 90%
Usus Halus
•Lactobacillus 20%
•Candida albicans 20-40%
•Enterobacter 20%
•E.coli 20%
31
Usus Besar
• Bacteriodes fragilis 100%
• Bacillus oralis 100%
• Clostridium perferingens 20-60%
• Lactobacillus 60%
• E.coli 100%
• Klebsilla sp 40-80%
• Proteus sp 5-55%
• Enterobacter spp 40-80%
Vagina/Leher rahim
• Clostridium spp 15-30%
• Lactobacillus spp 50-75%
• Bacterioides spp 60-80%
• Enterobacter spp 40%
• C.albicans 30-40%
• Trichomonas vaginalis 10-25%
32
Tumbuhan yang dapat
bersifat bakterisida
dan fungisida :
• Lengkuas : Anti jamur
• Lada hitam : kuman enterik
• Pegagan : Dermotofitosis
dan kuman enterik
• Rimpang jahe : tonsil faringitis
• Bawang putih : dermatofitosis
33
34
Pengelompokkan Bakteri
1. Berdasarkan Morfologi (bentuk tubuh)
• Basil
• Kokkus
• Spiral
• Dll
2. Berdasarkan sifat pewarnaan
• Gram → positif dan Negatif
• Gram positif berwarna ungu tua
• Gram negatif merah muda dengan Fuchsin & merah dengan safranin
3. Berdasarkan sifat tahan asam
4. Berdasarkan aktivitas metabolisme (kebutuhan akan oksigen)
5. Berdasarkan aktivitas metabolisme (Produksi enzim)
BAKTERI
35
1. Berdasarkan Morfologi
36
Differential Stains: Gram Stain
2. Berdasarkan sifat pewarnaan
• Gram → positif dan Negatif
• Gram positif berwarna ungu tua
• Gram negatif merah muda dengan Fuchsin & merah dengan safranin
Color of
Gram +
cells
Color of
Gram –
cells
Primary stain:
Crystal violet
Purple Purple
Mordant:
Iodine
Purple Purple
Decolorizing agent:
Alcohol-acetone
Purple Colorless
Counterstain:
Safranin
Purple Red
Differential Stains: Gram Stain
37
3. Berdasarkan sifat tahan asam
Hanya dipakai untuk identifikasi genus Mycobacterium ( M.tbc & M.leprae )
Differential Stains: Acid-Fast Stain
38
4. Berdasarkan aktivitas metabolisme (kebutuhan akan oksigen)
 Bakteri aerob
 Bakteri anaerob
 Bakteri fakultatif anaerob
5. Berdasarkan aktivitas metabolisme (Produksi enzim)
 Oksidase +/-
 Hemolisin alfa /beta
 Koagulase +/-
39
• Nama kuman terdiri atas Genus dan spesies
• Genus diawali dengan huruf besar
• Spesies diawali dengan huruf kecil
• Bahasa latin ditulis miring atau tegak
• Penulisan tegak harus digarisbawahi baik
nama genus maupun spesies secara
terpisah
Pemberian
nama
Mikroorganisme
• Salmonella typhi
• Stapylococcus aureus
• S.typhi
• Mycobacterium leprae
Penulisan nama
mikroorganisme

More Related Content

Similar to MOBIDASAR

PPT-UEU-Mikrobiologi-Farmasi-Pertemuan-1 (5).pptx
PPT-UEU-Mikrobiologi-Farmasi-Pertemuan-1 (5).pptxPPT-UEU-Mikrobiologi-Farmasi-Pertemuan-1 (5).pptx
PPT-UEU-Mikrobiologi-Farmasi-Pertemuan-1 (5).pptxssuser018360
 
Nota ringkas tingkatan 5 kbsm by cg hazlina binti hashim
Nota ringkas tingkatan 5 kbsm by cg hazlina binti hashimNota ringkas tingkatan 5 kbsm by cg hazlina binti hashim
Nota ringkas tingkatan 5 kbsm by cg hazlina binti hashimHazlina Hashim
 
Cabang Ilmu dan Manfaat Biologi
Cabang Ilmu dan Manfaat Biologi Cabang Ilmu dan Manfaat Biologi
Cabang Ilmu dan Manfaat Biologi Hedwigis Octavia
 
Kebutuhan keselamatan dan keamanan kerja
Kebutuhan keselamatan dan keamanan kerjaKebutuhan keselamatan dan keamanan kerja
Kebutuhan keselamatan dan keamanan kerjaAan Trainstation
 
konsep infeksi di fasilitas kesehatan .pptx
konsep infeksi di fasilitas kesehatan .pptxkonsep infeksi di fasilitas kesehatan .pptx
konsep infeksi di fasilitas kesehatan .pptxRizalGinurul
 
Sejarah perkembangan
Sejarah perkembanganSejarah perkembangan
Sejarah perkembangansitinuy
 
Mikrobiologi 1
Mikrobiologi 1Mikrobiologi 1
Mikrobiologi 1SLIM_FKM
 
Pengertian dan konsep mikrobiologi gizi
Pengertian dan konsep mikrobiologi giziPengertian dan konsep mikrobiologi gizi
Pengertian dan konsep mikrobiologi giziweryaslinda
 
Mikrobiologi farmasi
Mikrobiologi farmasiMikrobiologi farmasi
Mikrobiologi farmasiDokter Tekno
 
3 peran mikroba bhn pangan
3 peran mikroba bhn pangan3 peran mikroba bhn pangan
3 peran mikroba bhn panganNurfadilah381197
 

Similar to MOBIDASAR (20)

PPT-UEU-Mikrobiologi-Farmasi-Pertemuan-1 (5).pptx
PPT-UEU-Mikrobiologi-Farmasi-Pertemuan-1 (5).pptxPPT-UEU-Mikrobiologi-Farmasi-Pertemuan-1 (5).pptx
PPT-UEU-Mikrobiologi-Farmasi-Pertemuan-1 (5).pptx
 
5 topic1
5 topic15 topic1
5 topic1
 
5 topic1
5 topic15 topic1
5 topic1
 
Sc5 topik9
Sc5 topik9Sc5 topik9
Sc5 topik9
 
Bakteri patogen
Bakteri patogenBakteri patogen
Bakteri patogen
 
Nota ringkas tingkatan 5 kbsm by cg hazlina binti hashim
Nota ringkas tingkatan 5 kbsm by cg hazlina binti hashimNota ringkas tingkatan 5 kbsm by cg hazlina binti hashim
Nota ringkas tingkatan 5 kbsm by cg hazlina binti hashim
 
Rkk11
Rkk11Rkk11
Rkk11
 
Cabang Ilmu dan Manfaat Biologi
Cabang Ilmu dan Manfaat Biologi Cabang Ilmu dan Manfaat Biologi
Cabang Ilmu dan Manfaat Biologi
 
Mikro pertemuan 1-pendahuluan[1]
Mikro pertemuan 1-pendahuluan[1]Mikro pertemuan 1-pendahuluan[1]
Mikro pertemuan 1-pendahuluan[1]
 
Kebutuhan keselamatan dan keamanan kerja
Kebutuhan keselamatan dan keamanan kerjaKebutuhan keselamatan dan keamanan kerja
Kebutuhan keselamatan dan keamanan kerja
 
Bab 1 3
Bab 1 3Bab 1 3
Bab 1 3
 
kuliah 1.ppt
kuliah 1.pptkuliah 1.ppt
kuliah 1.ppt
 
konsep infeksi di fasilitas kesehatan .pptx
konsep infeksi di fasilitas kesehatan .pptxkonsep infeksi di fasilitas kesehatan .pptx
konsep infeksi di fasilitas kesehatan .pptx
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
Sejarah perkembangan
Sejarah perkembanganSejarah perkembangan
Sejarah perkembangan
 
Mikrobiologi 1
Mikrobiologi 1Mikrobiologi 1
Mikrobiologi 1
 
Pengertian dan konsep mikrobiologi gizi
Pengertian dan konsep mikrobiologi giziPengertian dan konsep mikrobiologi gizi
Pengertian dan konsep mikrobiologi gizi
 
Mikrobiologi farmasi
Mikrobiologi farmasiMikrobiologi farmasi
Mikrobiologi farmasi
 
Lesson 8.5 part 3
Lesson 8.5 part 3Lesson 8.5 part 3
Lesson 8.5 part 3
 
3 peran mikroba bhn pangan
3 peran mikroba bhn pangan3 peran mikroba bhn pangan
3 peran mikroba bhn pangan
 

Recently uploaded

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 

Recently uploaded (20)

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 

MOBIDASAR

  • 2. Sejarah dan perkembangan bakteriologi kesehatan Toksonomi dan nomenklatur Morfologi dan struktur flora normal Hubungan kuman dengan host dan lingkungan Pokok Bahasan : 2
  • 3. Penyakit infeksi  •semakin sering muncul dan semakin sering sebagai penyebab kematian •Menjadi pusat perhatian •Dinyatakan sudah bisa diatasi (dimusnahkan?) seperti cacar, pest, campak dll. •Benarkah??? Situasi saat ini: 3
  • 4. •penginfeksi baru yang belum dikenal sebelumnya •Penginfeksi yang sudah sejak lama dikenal muncul kembali dalam bentuk baru Sering muncul  4
  • 5. Penyebabnya : Perubahan cara hidup Mobilitas Pola makan manusia modern Penggunaan metoda pengobatan yang invasif dan terapi yang agresif Kelengahan dalam pengontrolan penyakit infeksi Kemampuan dari penyakit itu sendiri (variasi genetis) 5
  • 6. penginfeksi sub seluler biologis Mikroorganisme Prokariot Mikroorganisme Eukariot Hewan Prion (< 5 nm) Chlamidia (0,3-1 µm) Yeast (5-10 µm) Kapang Helminthes Viroid (< 5 nm) Ricketsia (0,3-1 µm) Arthropoda Virus (2-200 nm) Bakteri (1-5 µm) Protozoa (1-150 µm) Penyebab penyakit infeksi 6
  • 7. Objek penginfeksi subselluler • Partikel protein penginfeksi • Penyebab penyakit degeneratif DNA • penyakit Jakob-Creutzfeldt (manusia) • Scrapie(kambing) dan BSE (sapi) Prion • Asam nukleat telanjang dengan BM yang rendah • Dikenal menimbulkan penyakit pada tanaman • Hepatitis D-Agens (manusia) Viroid 7
  • 8. Prokariot Eukariot Struktur Inti Molekul DNA tidak diselimuti protein Gabungan DNA dan protein basa Lokalisasi Inti Ditempat tertentu tanpa membran inti Di dalam Nukleus Lokalisasi DNA Nukleoid dan plasmid Inti dan mitochondria Sitoplasma Tanpa mitochondria EPR, Ribosom 70S Mitochondria, EPR, Ribosom 80S Dinding sel Kaku, lapisan murein Hanya pada tumbuhan, glukan, mannan, chitin, chitosan, selullosa Pembiakan Tanpa perkawinan Pembelahan Tanpa perkawinan & perkawinan 8
  • 9. Definisi • Ilmu tentang makhluk kecil yang hanya terlihat dengan mikroskop • Mikros = kecil • Bios = hidup • Logos = kata atau ilmu Makhluk kecil tersebut disebut Mikroorganisme Dasarnya makhluk hidup terbagi atas 3 golongan • Tumbuhan • Hewan • Protista Mikrobiologi
  • 10. Sejarah Mikrobiologi 1632-1723 → Antoni Van Leeuwenhoek Orang pertama mengetahui mikroorganisme Memperkenalkan mikroskop Melihat makhluk- makhluk kecil 1749-1823 → Edwar Jenner Infeksi cacar sapi (cowpox) Menyusun konsep vaksinasi 1860 → Louis Pasteur Ahli Biokimia & Fisika Kebangsaan perancis Bakteri tidak muncul spontan Melalui kontaminasi 1876 → Robert Koch Kebangsaan Jerman Penyebab penyakit TBC, difteri, Demam tifoid kolera & gonorrhoe Memperkenalkan pembiakan, pemulasan dan hewan percobaan Awal perkembangan dunia mikrobiologi 1929 → Alexander Fleming Penemuan penicillin Disusul oleh Florey & Chain 1940 Memberikan hasil yang menakjubkan
  • 12. 12 Tahapan perkembangan Mikrobiologi • Tahap kegelapan sebelum 1977 1. Penyakit menular dan tidak menular 2. Disebabkan benda kecil 3. Masih mengenal mistik dan gaib 4. Generatio spontanea  Tahap penemuan Mikroskop Penemuan medium untuk pembiakan 1. Penemuan bakteri 2. Penemuan vaksin 3. Perkembangan perlahan-lahan akibat keterbatasan dalam teknik pembuatan medium dan pembiakan 4. Mikroskop masih sederhana
  • 13. 13 • Tahap perkembangan mikrobiologi 1. Penemuan mikroskop elektron 2. Perkembangan imunologi 3. Diagnosis penyakit dengan reaksi Ag dan Ab  Tahap Biomolekuler  Penemuan DNA sebagai pembawa sifat sel  Identifikasi yang lebih sensitif dan spesifik  Ex. M.leprae
  • 14. 14 Postulat Koch (1884) 1. Mikroorganisme ditemukan pada kasus penyakit 2. Mikroorganisme tersebut harus tumbuh invitro 3. Biakan dapat diinokulasi pada binatang 4. Hasil inokulasi dapat diisolasi ulang pada binatang percobaan Klasifikasi 1. Bergey’s Manual of determinative Bacteriology. 8 th. Ed, 1974 2. Prokariota 3. Eubakteria 4. Archaebacteria Teori Dasar yang berkembang dalam Mikrobiologi
  • 15. Cabang Ilmu Mikrobiologi 1.Bakteriologi → bakteri 2.Virologi → Virus 3.Mikologi → Jamur 4.Parasitologi → Parasit 5.Imunologi → Reaksi Ag (antigen) & Ab (antibiotic)
  • 16. • tidak menimbulkan penyakit, habitatnya materi organis mati Saprophyt • Mikroorganisme yang hidupnya tergantung pada organisme lain (inang) Parasit • penghuni alami dari kulit dan mukosa (normal flora) Kommensalis • penyebab penyakit MO patogen • dapat menyebabkan penyakit pada keadaan imun yang lemah (bukan normal flora) MO patogen fakultatif Istilah dasar 16
  • 17. • tercemar Kontaminasi • hadirnya MO pada kulit atau mukosa tanpa masuk ke dalam jaringan, bisa normal flora, kadang-kadang juga patogen Kolonisasi • Masuknya MO ke dalam tubuh, berbiak dan ada reaksi dari tubuh Infeksi • Infeksi tanpa gejala klinis Infeksi Diam • infeksi yang ditimbulkan oleh MO yang berkolonisasi Infeksi endogen • Infeksi dari luar Infeksi Exogen 17
  • 18. • kemampuan suatu spesies (penyebab penyakit) menimbulkan penyakit Patogenitas • Ukuran kemampuan menimbulkan penyakit dari suatu spesies Virulensi • waktu antara infeksi dengan munculnya gejala penyakit. Tergantung pada penyakit, bervariasi tergantung jenis penyakitnya Waktu inkubasi Hubungan Inang dengan parasit 18
  • 19. Seluruh Komensalis (mikroorganisme yang bersimbiosis komensalisme dengan inang), yang menempati mikrobiotop tertentu pada tubuh Flora alami Hidup tanpa normal flora  mungkin • (Pada hewan percobaan) Bukan simbiont (dalam arti yang sempit) Komensalis ini menguntungkan juga bagi host (positif) • Stimulasi sistim imun melalui spora dari normal flora • Pada keadaan imun yang lemah bisa menyebabkan infeksi (negatif) Normal flora 19
  • 20. 20 Perbandingan kulit yang ada normal flora (a) dan yang normal flora nya rusak karena beberapa factor (b) a b
  • 21. • Staphylococcus (+++) • Corynebacterium, Yeast (++) Kulit • Streptococcus, Actinomyces (+++) Rongga mulut • Enterobacteriaceae, Clostridium (+++) • Enterococcus (++) Spirochaeta Mycoplasma Usus/Pencernaan • Bacteroidaceae (+++) • Staphylococcus (++) Sistim pernafasan bagian. Atas • Bacteroidaceae (+++) • Mycoplasma (++ Genitalia Mikrobiotop : 21 Kuliah Mikrobiologi Akbid
  • 22. • kemunculan, penyebab dan pencegahan suatu penyakit infeksi pada penduduk Epidemologi • tempat dan waktu • Kemunculannya • Epidemis (tempat dan waktu tertentu) • Pandemis (waktu tertentu, tidak tergantung tempatnya) • Endemis (tidak tergantung waktu hanya pada tempat tertentu) Penyakit infeksi tergatung: 22
  • 23. • Melalui bahan makanan • melalui minuman • melalui bahan yang terkontaminasi • melalui vektor • melalui manusia Penularan tidak langsung: • Fekal-oral • Aerogen (droplet infection) • Melalui kulit (jarang) • Diaplazental (melalui plasenta) • Prenatal (pada proses kelahiran) Penularan langsung: • Langsung • Tidak langsung Cara penularan penyakit Infeksi 23
  • 24. Penularan penyakit infeksi Anthroponose (homolog) • Dari manusia ditularkan ke manusia Zoonose (heterolog) • dari hewan ditularkan ke manusia • Virus • Bakteri • Protozoa • Helminthes • Artropoda Zoonose bisa disebabkan oleh 24
  • 25. Zoonosa viral Zoonosa Penyebab Hewan asalnya Penularan oleh Rabies Rhabdovirus Berbagai jenis hewan Gigitan hewan yang sakit Meningoencephalitis Flavivirus Binatang liar tungau Zoonosa bakterial Zoonosa Penyebab Hewan asalnya Penularan oleh Brucellosis Brucella sp Sapi, kambing, domba, babi dll Kontal dengan jaringan atau sekret dari hewan sakit Borelliosis Borrelia burgdorferi Binatang pengerat, kirang dan rusa liar tungau Pest Yersinia pestis Binatang pengerat Kontang dengan binatang sakit (gigitan kutu tikus) Demam Q Coxiella burnetii Kambing, domba dan sapi Debu, susu ataupun produk susu Salmonelosis enteritis Salmonella enterica Babi, sapi dan burung Daging, susu dan telur 25 Kuliah Mikrobiologi Akbid
  • 26. Zoonosa protozoal Zoonosa Penyebab Hewan asalnya Penularan oleh Toxoplasmosis Toxoplasma gondii Kucing, domba dan binatang ternak lainnya Posnatal, oral , prenatal ataupun diaplacental Kriptosporodiosis Cryptosporidium parvum Sapi dan binatang peliharaan Oral Zoonosa Artropodal Zoonosa Penyebab Hewan asalnya Penularan oleh Pseudoskabies Sarcoptes sp. Anjing, kucing dan hewan peliharaan Kontak dengan hewan sakit Zoonosa helminthal Zoonosa Penyebab Hewan asalnya Penularan oleh Echinokokkosis Echinococcus Anjing dadn rubah Oral (telurnya) Taeniosis Taenia saginata, T. solium, T. Asiatica Sapi, kerbau Babi Babi, sapi, kambing Oral (telurnya) 26 Kuliah Mikrobiologi Akbid
  • 27. • Masuk melalui kulit, mulut, hidung, tenggorokan, dan lambung Penyakit yang penularannya melalui udara (Air Borne Infection) • (Food and water borne infection) masuk melalui mulut dan saluran pencernaan. Penyakit yang penularannya melalui makanan dan minuman • Masuk melalui luka, gigitan hewan. Penyakit yang penularannya melalui kulit dan selaput lendir Cara penularan penyakit dikelompokkan atas 3 golongan berdasarkan medianya 27 Kuliah Mikrobiologi Akbid
  • 28. Penyakit yang penularannya melalui udara (Air Borne Infection) • (Mycobacterium TBC) TBC • Corinebacterium diphteria Dipteri • Diplococus pneumoniae Pneumonia • Small pox (virus) • Variola major (kematian 10-30%) • Variola minor (kematian 0,1-0,3% ) cacar 28 Kuliah Mikrobiologi Akbid
  • 29. • Salmonella thyphi, S. Parathyphi, S. Enteritidis Penyakit Typhus (Typhoid fever) • Shigella disentriae Penyakit disentri basiler • Vibrio cholerae Penyakit Kolera • Butilisima (Clostridium botulinum) • Staphylococci (Toksin Micrococus) • Eksotoksin ( Pseudomonas cocovenenans pada tempe bongkrek Penyakit akibat keracunan makanan Penyakit yang penularannya melalui makanan dan minuman 29
  • 30. • Triponema pallidum Syphilis • Neisseria gonorhoe Gonorhoe • Clostridium tetani (Penyebab kejang otot leher, rahang dan otak) Tetanus • Virus (Melalui gigitan) Rabies • Plasmodium vivax, P. Valciparum Malaria Penyakit yang penularannya melalui kulit dan selaput lendir 30
  • 31. Spesies Mikroba yang sering didapat pada Anatomi Manusia Kulit •S. Aureus 5-25% •S. Epidermidis 80-100% •Propionebakterium 45-100% Hidung/Pharinx •S.aurelis 20-85% •S.epidermidis 90% Mulut/Liur •H. Influenza 25-100% •Streptococus 100% •C. Albicans 6-50% •B.oralis 100% •Lactobacillus 90% Usus Halus •Lactobacillus 20% •Candida albicans 20-40% •Enterobacter 20% •E.coli 20% 31
  • 32. Usus Besar • Bacteriodes fragilis 100% • Bacillus oralis 100% • Clostridium perferingens 20-60% • Lactobacillus 60% • E.coli 100% • Klebsilla sp 40-80% • Proteus sp 5-55% • Enterobacter spp 40-80% Vagina/Leher rahim • Clostridium spp 15-30% • Lactobacillus spp 50-75% • Bacterioides spp 60-80% • Enterobacter spp 40% • C.albicans 30-40% • Trichomonas vaginalis 10-25% 32
  • 33. Tumbuhan yang dapat bersifat bakterisida dan fungisida : • Lengkuas : Anti jamur • Lada hitam : kuman enterik • Pegagan : Dermotofitosis dan kuman enterik • Rimpang jahe : tonsil faringitis • Bawang putih : dermatofitosis 33
  • 34. 34 Pengelompokkan Bakteri 1. Berdasarkan Morfologi (bentuk tubuh) • Basil • Kokkus • Spiral • Dll 2. Berdasarkan sifat pewarnaan • Gram → positif dan Negatif • Gram positif berwarna ungu tua • Gram negatif merah muda dengan Fuchsin & merah dengan safranin 3. Berdasarkan sifat tahan asam 4. Berdasarkan aktivitas metabolisme (kebutuhan akan oksigen) 5. Berdasarkan aktivitas metabolisme (Produksi enzim) BAKTERI
  • 36. 36 Differential Stains: Gram Stain 2. Berdasarkan sifat pewarnaan • Gram → positif dan Negatif • Gram positif berwarna ungu tua • Gram negatif merah muda dengan Fuchsin & merah dengan safranin Color of Gram + cells Color of Gram – cells Primary stain: Crystal violet Purple Purple Mordant: Iodine Purple Purple Decolorizing agent: Alcohol-acetone Purple Colorless Counterstain: Safranin Purple Red Differential Stains: Gram Stain
  • 37. 37 3. Berdasarkan sifat tahan asam Hanya dipakai untuk identifikasi genus Mycobacterium ( M.tbc & M.leprae ) Differential Stains: Acid-Fast Stain
  • 38. 38 4. Berdasarkan aktivitas metabolisme (kebutuhan akan oksigen)  Bakteri aerob  Bakteri anaerob  Bakteri fakultatif anaerob 5. Berdasarkan aktivitas metabolisme (Produksi enzim)  Oksidase +/-  Hemolisin alfa /beta  Koagulase +/-
  • 39. 39 • Nama kuman terdiri atas Genus dan spesies • Genus diawali dengan huruf besar • Spesies diawali dengan huruf kecil • Bahasa latin ditulis miring atau tegak • Penulisan tegak harus digarisbawahi baik nama genus maupun spesies secara terpisah Pemberian nama Mikroorganisme • Salmonella typhi • Stapylococcus aureus • S.typhi • Mycobacterium leprae Penulisan nama mikroorganisme

Editor's Notes

  1. Penyebabnya 