SlideShare a Scribd company logo
ANTI BAKTERI -
ANTI TBC
ANTI BAKTERI
• Antibiotika : adalah zat yang dihasilkan oleh suatu
mikroba, terutama fungi yang bersifat dapat membasmi
mikroba jenis lain. Banyak antibiotik sekarang dibuat
secara semisintetik dan sintetik
• Bakteriostatik  menghambat pertumbuhan mikroba
• Bakterisid  membunuh mikroba
Mekanisme kerja
• Menghambat sintesa dinding sel mikroba
• Contoh : penisilin, sefalosporin (gol
antibiotika beta laktam), basitrasin, vankomisin,
dan sikloserin
• Efek bakterisid
1
• Merusak membran sitoplasma sel mikroba
• Contoh : polimiksin
• Efek : bakterisid
2
• Menghambat sintesa protein sel mikroba
• Contoh : aminoglikosid yang aktif terhadap
kuman gram negatif (streptomisin, kanamisin,
gentamisin, amikasin, neomisin), linkomisin,
tetrasiklin, dan kloramfenikol
3
Penggolongan antibakteri
berdasarkan struktur kimia
• Contoh : gentamisin, neomisin,
streptomisin, vankomisin
1.
Aminoglikosida
• Contoh: monobaktam, penem,
penisilin, sefalosporin, asam
klavulanat
2. Beta laktam
• Contoh : kloramfenikol, kloramfenikol
Na suksinat
3.
Kloramfenikol
Lanjutan...
• Contoh : doksisiklin, oksitetrasiklin,
tetrasiklin
4. Tetrasiklin
• Contoh : eritromisin, klaritomisin,
azitromisin
5. Makrolida
• Golongan glikopeptida: vankomisin
• Golongan peptida (lokal) :
polimiksin B, basitrasin
6. Polipeptida
Lanjutan....
• Contoh : siprofloksasin,
levofloksasin, ofloksasin,
asam nalidiksat
7. Kuinolon
• Contoh: Nistatin,
amfoterisin
8. Poliena
• Contoh: rifampisin,
novobiosin
9. Antibakteri
lain
Penggolongan
(berdasarkan spektrum)
Spektrum
luas
(broad
spectrum)
• Untuk mengatasi
bakteri gram positif dan
negatif
• Contoh : ampisillin,
amoksisilin, dan
kloramfenikol
Spektrum
sempit
(narrow
spectrum)
• Spesifik terhadap
bakteri gram positif saja
atau negatif saja
• Contoh : streptomisin,
neomisin, basitrasin,
polimiksin B, eritromisin
Antibiotik
• Penisilin dan sefalosporin merupakan kelompok
antibiotik beta laktam, yang merupakan asam organik
(menghambat sintesa dinding sel mikroba)
• Penggolongan:
– Penisilin alam: penisilin G dan penisilin V
– Penisilin oral: penisilin V
– Penisilin depot: Prokain-benzilpenisilin, benzatin-benzilpenisilin,
klemizol-benzilpenisilin
– Penisilin spektrum luas: karboksipenisilin, asilaminopenisilin,
aminopenisilin (amoksisilin, ampisilin)
– Penisilin tahan penisilinase: oksasilin, dikloksasilin, flukloksasilin
Golongan Penisilin
• Hidrolisis cincin beta laktam oleh bakteri beta-laktamase
menghasilkan asam penisiloat yang inaktif
Golongan Penisilin
• Potensi penisilin dinyatakan dalam Unit Internasional
• Untuk penisilin G biasanya digunakan satuan aktifitas
biologik yang dibandingkan dengan suatu standar, dan
dinyatakan dalam Unit Internasional.
• 1 mg natrium penisilin G murni ekuivalen dengan
1667 UI, atau 1UI = 0,6 mcg
• Kecuali amoksisilin, antibiotik golongan penisilin harus
diberikan 1-2 jam sebelum atau sesudah makan (karena
dapat terikat pada protein makanan)
Golongan Penisilin
• Terdapat bentuk kombinasi antara antibiotik golongan
beta laktam dengan inhibitor beta laktamase :
 amoksisilin - asam klavulanat
 Ampisilin - sulbaktam
• Tujuan kombinasi  meningkatkan aktivitas
• Efek samping:
• hipersensitifitas (skin rash, sesak nafas)
• Pada dosis tinggi: neurotoksik, anemia hemolitik
Golongan Sefalosporin
• Sefalosporin serupa dengan penisilin, namun lebih stabil
terhadap bakteri beta laktamase  maka memiliki
aktivitas yang lebih luas dibanding penisilin
Golongan Sefalosporin
1. Sefalosporin generasi pertama  jarang digunakan sebagai
DOC infeksi (sefazolin digunakan untuk profilaksis saat
operasi).
→ Contoh obat: parenteral: sefazolin, sefalotin, sefapirin
oral: sefaleksin, sefadroksil, sefradin
2. Sefalosporin generasi kedua  efektif melawan bakteri
anaerob
– Contoh obat: parenteral: sefuroksim, sefametazol, sefoksitin
oral: sefaklor, sefuroksim asetil, sefprozil, loracarbef
Stabilitas obat golongan ini lebih besar terhadap beta laktamase
3. Sefalosporin generasi ketiga  jangkauan pada bakteri gram
negatif lebih luas dibandingkan generasi kedua & beberapa
mampu menembus BBB. Obat ini digunakan untuk mengatasi
banyak infeksi serius yang resisten dengan antibiotik lain
- Contoh obatnya: parenteral: sefotaksim, seftriakson,
seftazidim, sefoperazon
oral: sefiksim, sefpodoksim proxetil
4. Sefalosporin generasi keempat  efeknya serupa dengan
generasi ketiga
Contoh obatnya: sefepim, sefpirom
Golongan Sefalosporin
• Efek samping : alergi (serupa dengan penisilin) & toksik
(iritasi lokal pada tempat injeksi dan nefrotoksik > 50%
• Sefalosporin generasi III memiliki efek samping alergi,
gangguan darah, neurotoksik
LASA
antibiotik
CefTRIAXone CeFAZoline
Gentamicin Gentian violet
Penicillin PenicillAMINE
Sulfasalazine Sulfadiazine
SulfADIAZINE SulfISOXAZOLE
SOURCE : www.ismp.org
ANTITUBERKULOSIS
ANTITUBERKULOSIS
• Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi menular
yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis
• Dapat menyerang berbagai organ, terutama paru
Ket: jumlah kasus per 100.000 penduduk
ANTITUBERKULOSIS
• Identifikasi adanya TB dewasa
– Pemeriksaan sputum atau dahak secara mikroskopis 
dikatakan positif jika sedikitnya 2 dari 3 spesimen SPS BTA
hasilnya positif
– Tes MANTOUX (injeksi intrakutan) dengan tuberculin, yaitu filtrat
dari pembiakan basil TB. Bila reaksi positif  artinya
penderita pernah atau sedang mengalami infeksi
dengan basil TB
– Rontgen dada
• Pencegahan TB dapat dilakukan dengan vaksinasi (sub
kutan) dengan vaksin BCG (Basil Calmette dan Guerin)
yang memberikan kekebalan selama 3-6 tahun
Mycobacterium Tuberculosis
• Mycobacterium bersifat resisten terhadap kebanyakan
antibiotik (karena mycobacterium pertumbuhannya lambat.
Antibiotik yang umumnya efektif untuk mengatasi bakteri yang
pertumbuhannya cepat menjadi inefektif pada
mycobacterium)
• Sel mikobakteri dapat dorman  sama sekali resisten AB
atau hanya dapat dimatikan secara lambat
• Dinding sel mycobacterium kaya lemak, bersifat impermeabel
terhadap banyak senyawa
• Mycobacterium memiliki kemampuan untuk mengembangkan
pola resistensi  maka perlu terapi kombinasi
• Respon mycobacterium pada terapi cukup lambat  maka
terapi perlu dilakukan selama berbulan-bulan hingga
beberapa tahun
OBAT ANTITUBERKULOSIS
a. Isoniazid (INH)
b. Rifampisin
c. Pirazinamid
d. Etambutol
e. Streptomisin
First line
(drug of choice)
OBAT ANTITUBERKULOSIS
• INH dan rifampisin  paling aktif sebagai
anti TB
• INH + rifampisin  9 bulan terapi TB (95-
98% kasus sembuh)
• INH + rifampisin + pirazinamid 2 bulan awal
 6 bulan terapi TB
• Dalam praktek, terapi dimulai dengan
rejimen 4 obat (INH + Rifampisin +
Pirazinamid + etambutol/streptomisin)
Prinsip Pengobatan TB
Pharmaceutical care TB, (Depkes 2005)
• Menghindari penggunaan monoterapi.
• Pengobatan dilakukan dengan
pengawasan langsung (DOTS = Directly
Observed Treatment Shortcourse)
• Pengobatan TB diberikan dalam 2 tahap,
yaitu tahap intensif dan lanjutan
• Kategori 1:
Penderita baru TB Paru BTA
Positif, Penderita baru TB Paru
BTA negatif Röntgen Positif yang
“sakit berat”, Penderita TB Ekstra
Paru berat
• Kategori 2:
Penderita kambuh, Penderita
gagal, Penderita dengan
pengobatan setelah lalai (after
default).
• Kategori 3:
Penderita baru BTA negatif dan
röntgen positif sakit ringan,
Penderita TB ekstra paru ringan.
Rejimen Pengobatan TB
Pharmaceutical care TB, (Depkes 2005)
Isoniazid
• Merupakan obat yang paling aktif untuk
mengatasi TB
• Mekanisme aksi : menghambat sintesis asam
mikolat, komponen penting pada dinding sel
mycobacterium.
• Efek samping khas : Hepatitis,
neuritis/neuropati perifer ( radang syaraf) 
maka diberikan piridoksin (vit B6) 10 mg sehari.
• Dosis lazim: 5 mg/kg/hari, Dosis dewasa
biasanya 300 mg/hari.
• Sediaan tablet 100 dan 300 mg, sirup 5 mg/mL
Rifampisin
• Basil tuberkulosis cepat menjadi resisten terhadap
rifampisin, maka tidak boleh diberikan sebagai obat
tunggal, tapi digabung dengan obat TB lainnya
• Mekanisme aksi : mengikat sub unit β RNA
polimerase dependen DNA bakteri sehingga
mencegah sintesis RNA bakteri
• Efek samping khas : menyebabkan urin, keringat,
dan air mata menjadi berwarna oranye, ikhterus
kolestatik, kadang hepatitis
• Dosis : dewasa 600 mg sehari diminum 1-2 jam
sesudah makan. Sediaan dalam bentuk kapsul 150
mg, 300 mg dan dalam bentuk sirup 100 mg / 5 ml
Pirazinamid
• Mekanisme aksi : belum diketahui secara pasti,
• Efek samping khas : hepatotoksik, hiperurisemia
• Dosis : 15-30 mg/kg/hari, 50 mg/kg dua kali
seminggu, 25-30 mg/kg ( maksimal 2,5 g) 3 kali
seminggu.
Etambutol
• Mekanisme aksi : etambutol menghambat pembentukan
arabinoglikan, komponen dinding sel bakteri
• Efek samping khas : neuritis retrobulbar ( hilang
ketajaman pengihatan dan buta warna hijau dan merah)
• Etambutol dikontraindikasikan pada anak-anak akibat efek
samping tersebut
• Hampir semua strain M. Tuberculosa sensitif terhadap
etambutol. Etambutol tetap menekan pertumbuhan kuman
tuberkulosa yang telah resisten terhadap INH dan
streptomisin
• Dosis : dosis tunggal 15 mg / kg BB, diberikan sekali
sehari. Sediaan dalam bentuk tablet 250 mg dan 500 mg.
Streptomisin
• Mekanisme kerja: diduga serupa
aminoglikosida lain
• Dosis lazim untuk dewasa: 1 g/hari (15
mg/kg/hari)
• Efek samping: ototoksik, nefrotoksik
Antituberkulosis Fix Dose Combination
• Rejimen dalam bentuk kombinasi
• Tablet berisi 2, 3 atau 4 campuran obat
• Tujuan:
– Mengurangi kesalahan peresepan
– Pemberian lebih mudah
– Penderita tidak bisa memilih jenis obat
tertentu yang akan di telan (sudah kombinasi
tetap)
– Pengelolaan dan biaya lebih murah
OBAT ANTI TB SECOND LINE
• Salah satu obat lini kedua untuk terapi TB adalah PAS
(Para Amino Salisilat)
• PAS merupakan antagonis sintesis folat, jadi obat ini
bekerja dengan menghambat sintesis folat yang penting
untuk metabolisme bakteri
• PAS saat ini jarang sekali digunakan karena obat lain
berefek lebih baik
• Efek samping yang umum terjadi : nyeri lambung, ulkus
peptik
• Dosis : 8 – 12 gram sehari dalam bentuk tablet 0,5
gram, sesudah makan
Obat TB MDR
• Apa yang dimaksud dengan TB MDR ?
• Apakah salah satu pilihan terapinya
adalah Levofloxacin ?
Contoh sediaan obat antiTBC
NO GENERIK BRANDED SEDIAAN POTENSI
1. Isoniazid Inoxin tablet 100, 300, dan 400 mg
2. Isoniazid + vit
B6
INH Ciba tablet 300 mg INH + 10 mg vit
B6
3. Rifampisin Rifamtibi kaplet 450, 600 mg
4. Pirazinamid Corsazinamid tablet 500 mg
5. Etambutol Bacbutol tablet 500 mg
6. Kombinasi Rimstar 4-
FDC (fixed
Drug
Combination)
tablet Rifampisin 150mg, INH
75mg, pirazinamid
400mg, etambutol 275mg

More Related Content

Similar to kuliah 4_ antibakteri dan anti TB.pptx

PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
HenryAdhySantoso
 
Farmakologi : penggolongan antibiotik
Farmakologi : penggolongan antibiotikFarmakologi : penggolongan antibiotik
Farmakologi : penggolongan antibiotik
aantanzilali
 
05tbc1
05tbc105tbc1
05tbc1teput
 
Power point farmakologi klmpk 2
Power point farmakologi klmpk 2Power point farmakologi klmpk 2
Power point farmakologi klmpk 2
Operator Warnet Vast Raha
 
Farmakologi Antibiotik
Farmakologi AntibiotikFarmakologi Antibiotik
Farmakologi Antibiotik
Fina Ratih Wiraputri
 
antibiotika
antibiotikaantibiotika
antibiotika
Tri Rahmadi
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
ssuser1cc42a
 
Antibiotik.ppt
Antibiotik.pptAntibiotik.ppt
Antibiotik.ppt
GerakandanRespon
 
Penggunaan Antibiotik yg bijak indon.ppt
Penggunaan Antibiotik yg bijak indon.pptPenggunaan Antibiotik yg bijak indon.ppt
Penggunaan Antibiotik yg bijak indon.ppt
RifdahAulia3
 
Antibiotik adalah zat yang dihasilkan mikroba
Antibiotik adalah zat yang dihasilkan mikrobaAntibiotik adalah zat yang dihasilkan mikroba
Antibiotik adalah zat yang dihasilkan mikrobaYuli Yati
 
ANTIBIOTIKA.ppt
ANTIBIOTIKA.pptANTIBIOTIKA.ppt
ANTIBIOTIKA.ppt
ArdianRamadhani2
 
Antibiotik tbc-slide
Antibiotik tbc-slideAntibiotik tbc-slide
Antibiotik tbc-slide
Rara Indriani
 
Antibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannyaAntibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannya
ArwinAr
 
Obat obat yang digunakan pada kemoterapi tuberkulosis
Obat obat yang digunakan pada kemoterapi tuberkulosisObat obat yang digunakan pada kemoterapi tuberkulosis
Obat obat yang digunakan pada kemoterapi tuberkulosis
fikri asyura
 
Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat
Cara Pemberian Antibiotik untuk PerawatCara Pemberian Antibiotik untuk Perawat
Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawatarymita
 
1. Penggunaan Antibiotika.pdf
1. Penggunaan Antibiotika.pdf1. Penggunaan Antibiotika.pdf
1. Penggunaan Antibiotika.pdf
aptGandesWinarni
 
Obat antibiotik
Obat antibiotikObat antibiotik
Obat antibiotik
Eko Pradianto
 
Antibiotik
AntibiotikAntibiotik
Antibiotik
Wayne Injajiee
 
Askep Gangguan Patologis Sistem Pernafasan TBC_Nora Gracesara.pdf
Askep Gangguan Patologis Sistem Pernafasan TBC_Nora Gracesara.pdfAskep Gangguan Patologis Sistem Pernafasan TBC_Nora Gracesara.pdf
Askep Gangguan Patologis Sistem Pernafasan TBC_Nora Gracesara.pdf
noragracesara
 

Similar to kuliah 4_ antibakteri dan anti TB.pptx (20)

PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
Farmakologi : penggolongan antibiotik
Farmakologi : penggolongan antibiotikFarmakologi : penggolongan antibiotik
Farmakologi : penggolongan antibiotik
 
05tbc1
05tbc105tbc1
05tbc1
 
Power point farmakologi klmpk 2
Power point farmakologi klmpk 2Power point farmakologi klmpk 2
Power point farmakologi klmpk 2
 
Farmakologi Antibiotik
Farmakologi AntibiotikFarmakologi Antibiotik
Farmakologi Antibiotik
 
Antibiotika
AntibiotikaAntibiotika
Antibiotika
 
antibiotika
antibiotikaantibiotika
antibiotika
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
Antibiotik.ppt
Antibiotik.pptAntibiotik.ppt
Antibiotik.ppt
 
Penggunaan Antibiotik yg bijak indon.ppt
Penggunaan Antibiotik yg bijak indon.pptPenggunaan Antibiotik yg bijak indon.ppt
Penggunaan Antibiotik yg bijak indon.ppt
 
Antibiotik adalah zat yang dihasilkan mikroba
Antibiotik adalah zat yang dihasilkan mikrobaAntibiotik adalah zat yang dihasilkan mikroba
Antibiotik adalah zat yang dihasilkan mikroba
 
ANTIBIOTIKA.ppt
ANTIBIOTIKA.pptANTIBIOTIKA.ppt
ANTIBIOTIKA.ppt
 
Antibiotik tbc-slide
Antibiotik tbc-slideAntibiotik tbc-slide
Antibiotik tbc-slide
 
Antibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannyaAntibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannya
 
Obat obat yang digunakan pada kemoterapi tuberkulosis
Obat obat yang digunakan pada kemoterapi tuberkulosisObat obat yang digunakan pada kemoterapi tuberkulosis
Obat obat yang digunakan pada kemoterapi tuberkulosis
 
Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat
Cara Pemberian Antibiotik untuk PerawatCara Pemberian Antibiotik untuk Perawat
Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat
 
1. Penggunaan Antibiotika.pdf
1. Penggunaan Antibiotika.pdf1. Penggunaan Antibiotika.pdf
1. Penggunaan Antibiotika.pdf
 
Obat antibiotik
Obat antibiotikObat antibiotik
Obat antibiotik
 
Antibiotik
AntibiotikAntibiotik
Antibiotik
 
Askep Gangguan Patologis Sistem Pernafasan TBC_Nora Gracesara.pdf
Askep Gangguan Patologis Sistem Pernafasan TBC_Nora Gracesara.pdfAskep Gangguan Patologis Sistem Pernafasan TBC_Nora Gracesara.pdf
Askep Gangguan Patologis Sistem Pernafasan TBC_Nora Gracesara.pdf
 

Recently uploaded

farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
MFCorp
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
ssusera85899
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 

Recently uploaded (20)

farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 

kuliah 4_ antibakteri dan anti TB.pptx

  • 3. • Antibiotika : adalah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama fungi yang bersifat dapat membasmi mikroba jenis lain. Banyak antibiotik sekarang dibuat secara semisintetik dan sintetik • Bakteriostatik  menghambat pertumbuhan mikroba • Bakterisid  membunuh mikroba
  • 4. Mekanisme kerja • Menghambat sintesa dinding sel mikroba • Contoh : penisilin, sefalosporin (gol antibiotika beta laktam), basitrasin, vankomisin, dan sikloserin • Efek bakterisid 1 • Merusak membran sitoplasma sel mikroba • Contoh : polimiksin • Efek : bakterisid 2 • Menghambat sintesa protein sel mikroba • Contoh : aminoglikosid yang aktif terhadap kuman gram negatif (streptomisin, kanamisin, gentamisin, amikasin, neomisin), linkomisin, tetrasiklin, dan kloramfenikol 3
  • 5. Penggolongan antibakteri berdasarkan struktur kimia • Contoh : gentamisin, neomisin, streptomisin, vankomisin 1. Aminoglikosida • Contoh: monobaktam, penem, penisilin, sefalosporin, asam klavulanat 2. Beta laktam • Contoh : kloramfenikol, kloramfenikol Na suksinat 3. Kloramfenikol
  • 6. Lanjutan... • Contoh : doksisiklin, oksitetrasiklin, tetrasiklin 4. Tetrasiklin • Contoh : eritromisin, klaritomisin, azitromisin 5. Makrolida • Golongan glikopeptida: vankomisin • Golongan peptida (lokal) : polimiksin B, basitrasin 6. Polipeptida
  • 7. Lanjutan.... • Contoh : siprofloksasin, levofloksasin, ofloksasin, asam nalidiksat 7. Kuinolon • Contoh: Nistatin, amfoterisin 8. Poliena • Contoh: rifampisin, novobiosin 9. Antibakteri lain
  • 8. Penggolongan (berdasarkan spektrum) Spektrum luas (broad spectrum) • Untuk mengatasi bakteri gram positif dan negatif • Contoh : ampisillin, amoksisilin, dan kloramfenikol Spektrum sempit (narrow spectrum) • Spesifik terhadap bakteri gram positif saja atau negatif saja • Contoh : streptomisin, neomisin, basitrasin, polimiksin B, eritromisin Antibiotik
  • 9. • Penisilin dan sefalosporin merupakan kelompok antibiotik beta laktam, yang merupakan asam organik (menghambat sintesa dinding sel mikroba) • Penggolongan: – Penisilin alam: penisilin G dan penisilin V – Penisilin oral: penisilin V – Penisilin depot: Prokain-benzilpenisilin, benzatin-benzilpenisilin, klemizol-benzilpenisilin – Penisilin spektrum luas: karboksipenisilin, asilaminopenisilin, aminopenisilin (amoksisilin, ampisilin) – Penisilin tahan penisilinase: oksasilin, dikloksasilin, flukloksasilin
  • 10. Golongan Penisilin • Hidrolisis cincin beta laktam oleh bakteri beta-laktamase menghasilkan asam penisiloat yang inaktif
  • 11. Golongan Penisilin • Potensi penisilin dinyatakan dalam Unit Internasional • Untuk penisilin G biasanya digunakan satuan aktifitas biologik yang dibandingkan dengan suatu standar, dan dinyatakan dalam Unit Internasional. • 1 mg natrium penisilin G murni ekuivalen dengan 1667 UI, atau 1UI = 0,6 mcg • Kecuali amoksisilin, antibiotik golongan penisilin harus diberikan 1-2 jam sebelum atau sesudah makan (karena dapat terikat pada protein makanan)
  • 12. Golongan Penisilin • Terdapat bentuk kombinasi antara antibiotik golongan beta laktam dengan inhibitor beta laktamase :  amoksisilin - asam klavulanat  Ampisilin - sulbaktam • Tujuan kombinasi  meningkatkan aktivitas • Efek samping: • hipersensitifitas (skin rash, sesak nafas) • Pada dosis tinggi: neurotoksik, anemia hemolitik
  • 13. Golongan Sefalosporin • Sefalosporin serupa dengan penisilin, namun lebih stabil terhadap bakteri beta laktamase  maka memiliki aktivitas yang lebih luas dibanding penisilin
  • 14. Golongan Sefalosporin 1. Sefalosporin generasi pertama  jarang digunakan sebagai DOC infeksi (sefazolin digunakan untuk profilaksis saat operasi). → Contoh obat: parenteral: sefazolin, sefalotin, sefapirin oral: sefaleksin, sefadroksil, sefradin 2. Sefalosporin generasi kedua  efektif melawan bakteri anaerob – Contoh obat: parenteral: sefuroksim, sefametazol, sefoksitin oral: sefaklor, sefuroksim asetil, sefprozil, loracarbef Stabilitas obat golongan ini lebih besar terhadap beta laktamase
  • 15. 3. Sefalosporin generasi ketiga  jangkauan pada bakteri gram negatif lebih luas dibandingkan generasi kedua & beberapa mampu menembus BBB. Obat ini digunakan untuk mengatasi banyak infeksi serius yang resisten dengan antibiotik lain - Contoh obatnya: parenteral: sefotaksim, seftriakson, seftazidim, sefoperazon oral: sefiksim, sefpodoksim proxetil 4. Sefalosporin generasi keempat  efeknya serupa dengan generasi ketiga Contoh obatnya: sefepim, sefpirom
  • 16. Golongan Sefalosporin • Efek samping : alergi (serupa dengan penisilin) & toksik (iritasi lokal pada tempat injeksi dan nefrotoksik > 50% • Sefalosporin generasi III memiliki efek samping alergi, gangguan darah, neurotoksik
  • 17.
  • 18.
  • 19.
  • 20. LASA antibiotik CefTRIAXone CeFAZoline Gentamicin Gentian violet Penicillin PenicillAMINE Sulfasalazine Sulfadiazine SulfADIAZINE SulfISOXAZOLE SOURCE : www.ismp.org
  • 22. ANTITUBERKULOSIS • Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis • Dapat menyerang berbagai organ, terutama paru
  • 23. Ket: jumlah kasus per 100.000 penduduk
  • 24. ANTITUBERKULOSIS • Identifikasi adanya TB dewasa – Pemeriksaan sputum atau dahak secara mikroskopis  dikatakan positif jika sedikitnya 2 dari 3 spesimen SPS BTA hasilnya positif – Tes MANTOUX (injeksi intrakutan) dengan tuberculin, yaitu filtrat dari pembiakan basil TB. Bila reaksi positif  artinya penderita pernah atau sedang mengalami infeksi dengan basil TB – Rontgen dada • Pencegahan TB dapat dilakukan dengan vaksinasi (sub kutan) dengan vaksin BCG (Basil Calmette dan Guerin) yang memberikan kekebalan selama 3-6 tahun
  • 25. Mycobacterium Tuberculosis • Mycobacterium bersifat resisten terhadap kebanyakan antibiotik (karena mycobacterium pertumbuhannya lambat. Antibiotik yang umumnya efektif untuk mengatasi bakteri yang pertumbuhannya cepat menjadi inefektif pada mycobacterium) • Sel mikobakteri dapat dorman  sama sekali resisten AB atau hanya dapat dimatikan secara lambat • Dinding sel mycobacterium kaya lemak, bersifat impermeabel terhadap banyak senyawa • Mycobacterium memiliki kemampuan untuk mengembangkan pola resistensi  maka perlu terapi kombinasi • Respon mycobacterium pada terapi cukup lambat  maka terapi perlu dilakukan selama berbulan-bulan hingga beberapa tahun
  • 26. OBAT ANTITUBERKULOSIS a. Isoniazid (INH) b. Rifampisin c. Pirazinamid d. Etambutol e. Streptomisin First line (drug of choice)
  • 27. OBAT ANTITUBERKULOSIS • INH dan rifampisin  paling aktif sebagai anti TB • INH + rifampisin  9 bulan terapi TB (95- 98% kasus sembuh) • INH + rifampisin + pirazinamid 2 bulan awal  6 bulan terapi TB • Dalam praktek, terapi dimulai dengan rejimen 4 obat (INH + Rifampisin + Pirazinamid + etambutol/streptomisin)
  • 28.
  • 29. Prinsip Pengobatan TB Pharmaceutical care TB, (Depkes 2005) • Menghindari penggunaan monoterapi. • Pengobatan dilakukan dengan pengawasan langsung (DOTS = Directly Observed Treatment Shortcourse) • Pengobatan TB diberikan dalam 2 tahap, yaitu tahap intensif dan lanjutan
  • 30. • Kategori 1: Penderita baru TB Paru BTA Positif, Penderita baru TB Paru BTA negatif Röntgen Positif yang “sakit berat”, Penderita TB Ekstra Paru berat • Kategori 2: Penderita kambuh, Penderita gagal, Penderita dengan pengobatan setelah lalai (after default). • Kategori 3: Penderita baru BTA negatif dan röntgen positif sakit ringan, Penderita TB ekstra paru ringan. Rejimen Pengobatan TB Pharmaceutical care TB, (Depkes 2005)
  • 31. Isoniazid • Merupakan obat yang paling aktif untuk mengatasi TB • Mekanisme aksi : menghambat sintesis asam mikolat, komponen penting pada dinding sel mycobacterium. • Efek samping khas : Hepatitis, neuritis/neuropati perifer ( radang syaraf)  maka diberikan piridoksin (vit B6) 10 mg sehari. • Dosis lazim: 5 mg/kg/hari, Dosis dewasa biasanya 300 mg/hari. • Sediaan tablet 100 dan 300 mg, sirup 5 mg/mL
  • 32. Rifampisin • Basil tuberkulosis cepat menjadi resisten terhadap rifampisin, maka tidak boleh diberikan sebagai obat tunggal, tapi digabung dengan obat TB lainnya • Mekanisme aksi : mengikat sub unit β RNA polimerase dependen DNA bakteri sehingga mencegah sintesis RNA bakteri • Efek samping khas : menyebabkan urin, keringat, dan air mata menjadi berwarna oranye, ikhterus kolestatik, kadang hepatitis • Dosis : dewasa 600 mg sehari diminum 1-2 jam sesudah makan. Sediaan dalam bentuk kapsul 150 mg, 300 mg dan dalam bentuk sirup 100 mg / 5 ml
  • 33. Pirazinamid • Mekanisme aksi : belum diketahui secara pasti, • Efek samping khas : hepatotoksik, hiperurisemia • Dosis : 15-30 mg/kg/hari, 50 mg/kg dua kali seminggu, 25-30 mg/kg ( maksimal 2,5 g) 3 kali seminggu.
  • 34. Etambutol • Mekanisme aksi : etambutol menghambat pembentukan arabinoglikan, komponen dinding sel bakteri • Efek samping khas : neuritis retrobulbar ( hilang ketajaman pengihatan dan buta warna hijau dan merah) • Etambutol dikontraindikasikan pada anak-anak akibat efek samping tersebut • Hampir semua strain M. Tuberculosa sensitif terhadap etambutol. Etambutol tetap menekan pertumbuhan kuman tuberkulosa yang telah resisten terhadap INH dan streptomisin • Dosis : dosis tunggal 15 mg / kg BB, diberikan sekali sehari. Sediaan dalam bentuk tablet 250 mg dan 500 mg.
  • 35. Streptomisin • Mekanisme kerja: diduga serupa aminoglikosida lain • Dosis lazim untuk dewasa: 1 g/hari (15 mg/kg/hari) • Efek samping: ototoksik, nefrotoksik
  • 36. Antituberkulosis Fix Dose Combination • Rejimen dalam bentuk kombinasi • Tablet berisi 2, 3 atau 4 campuran obat • Tujuan: – Mengurangi kesalahan peresepan – Pemberian lebih mudah – Penderita tidak bisa memilih jenis obat tertentu yang akan di telan (sudah kombinasi tetap) – Pengelolaan dan biaya lebih murah
  • 37.
  • 38. OBAT ANTI TB SECOND LINE • Salah satu obat lini kedua untuk terapi TB adalah PAS (Para Amino Salisilat) • PAS merupakan antagonis sintesis folat, jadi obat ini bekerja dengan menghambat sintesis folat yang penting untuk metabolisme bakteri • PAS saat ini jarang sekali digunakan karena obat lain berefek lebih baik • Efek samping yang umum terjadi : nyeri lambung, ulkus peptik • Dosis : 8 – 12 gram sehari dalam bentuk tablet 0,5 gram, sesudah makan
  • 39. Obat TB MDR • Apa yang dimaksud dengan TB MDR ? • Apakah salah satu pilihan terapinya adalah Levofloxacin ?
  • 40. Contoh sediaan obat antiTBC NO GENERIK BRANDED SEDIAAN POTENSI 1. Isoniazid Inoxin tablet 100, 300, dan 400 mg 2. Isoniazid + vit B6 INH Ciba tablet 300 mg INH + 10 mg vit B6 3. Rifampisin Rifamtibi kaplet 450, 600 mg 4. Pirazinamid Corsazinamid tablet 500 mg 5. Etambutol Bacbutol tablet 500 mg 6. Kombinasi Rimstar 4- FDC (fixed Drug Combination) tablet Rifampisin 150mg, INH 75mg, pirazinamid 400mg, etambutol 275mg