Antibiotik adalah senyawa alami atau sintetik yang menghambat proses infeksi bakteri dengan mengganggu metabolisme, dinding sel, membran, atau sintesis protein bakteri. Ada beberapa golongan utama antibiotik seperti beta-laktam, kuionolon, dan tetrasiklin yang bekerja melalui mekanisme yang berbeda-beda.
Dokumen tersebut membahas tentang antibiotika dan kemoterapeutika. Ia menjelaskan definisi, jenis, mekanisme kerja, dan contoh dari berbagai antibiotika seperti penisilin, sefalosporin, makrolid, tetrasiklin, aminoglikosida, dan antituberkulosis. Dokumen tersebut juga membahas tentang resistensi bakteri, efek samping antibiotika, dan faktor-faktor penyebab kegagalan terapi antimikroba.
Dokumen tersebut membahas tentang anti mikroba secara umum, mencakup definisi, jenis, mekanisme kerja, dan efek samping berbagai jenis anti mikroba seperti penisilin, sefalosporin, aminoglikosid, dan antibiotik beta-laktam lainnya.
Antibiotik dapat berinteraksi dengan makanan yang dikonsumsi dan mengurangi penyerapan atau efektivitas antibiotik. Interaksi ini dapat dihindari dengan meminum antibiotik pada waktu perut kosong, menghindari makanan yang mengandung serat, kalsium, vitamin C, atau zat besi, serta menghindari minuman yang mengandung kafein.
Antibiotik adalah senyawa alami atau sintetik yang menghambat proses infeksi bakteri dengan mengganggu metabolisme, dinding sel, membran, atau sintesis protein bakteri. Ada beberapa golongan utama antibiotik seperti beta-laktam, kuionolon, dan tetrasiklin yang bekerja melalui mekanisme yang berbeda-beda.
Dokumen tersebut membahas tentang antibiotika dan kemoterapeutika. Ia menjelaskan definisi, jenis, mekanisme kerja, dan contoh dari berbagai antibiotika seperti penisilin, sefalosporin, makrolid, tetrasiklin, aminoglikosida, dan antituberkulosis. Dokumen tersebut juga membahas tentang resistensi bakteri, efek samping antibiotika, dan faktor-faktor penyebab kegagalan terapi antimikroba.
Dokumen tersebut membahas tentang anti mikroba secara umum, mencakup definisi, jenis, mekanisme kerja, dan efek samping berbagai jenis anti mikroba seperti penisilin, sefalosporin, aminoglikosid, dan antibiotik beta-laktam lainnya.
Antibiotik dapat berinteraksi dengan makanan yang dikonsumsi dan mengurangi penyerapan atau efektivitas antibiotik. Interaksi ini dapat dihindari dengan meminum antibiotik pada waktu perut kosong, menghindari makanan yang mengandung serat, kalsium, vitamin C, atau zat besi, serta menghindari minuman yang mengandung kafein.
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah farmakologi yang membahas obat antibiotik dan anti jamur. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, golongan, mekanisme kerja, dan manfaat dari obat antibiotik dan anti jamur beserta contoh-contoh obatnya.
Dokumen tersebut membahas tentang infeksi bakteri, jenis bakteri, dan antibiotik. Secara singkat, infeksi bakteri terjadi ketika bakteri mampu melewati barrier tubuh dan menembus jaringan. Ada dua jenis bakteri utama yaitu gram positif dan gram negatif, yang berbeda dalam komposisi dinding selnya. Antibiotik digunakan untuk mengobati infeksi bakteri, yang diklasifikasikan berdasarkan struktur kim
1. Dokumen tersebut membahas tentang antibiotik, termasuk pengertian, cara pembuatan, mekanisme kerja, dan golongan-golongan obat antibiotik seperti penisilin, sefalosporin, tetrasiklin, aminoglikosida, kloramfenikol, dan makrolid.
Kemoterapeutika didefinisikan sebagai obat-obat kimiawi yang digunakan untuk memberantas penyakit infeksi akibat mikroorganisme, seperti bakteri, virus, dan protozoa (plasmodium, amuba, trichomonas, dan lain-lain) juga terhadap infeksi oleh cacing.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, fungsi, penggolongan, dan mekanisme kerja berbagai jenis antibiotika. Antibiotika digunakan untuk mengobati infeksi bakteri dan sebagai alat seleksi mutan, dengan cara menekan proses biokimia bakteri atau memutus rantai metabolisme bakteri. Ada berbagai jenis antibiotika yang dikelompokkan berdasarkan spektrum kerja, sifat, dan struktur kimianya.
Antibakteri digunakan untuk membasmi bakteri dan dapat berupa antibiotik yang dihasilkan mikroba atau zat kimia sintetis. Mekanisme kerjanya meliputi gangguan membran, metabolisme, sintesis protein, dan asam nukleat bakteri. Pemberiannya harus mempertimbangkan spektrum, toksisitas, dan resistensi bakteri untuk mendapatkan hasil terapi maksimal.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai antibiotik untuk pengobatan tuberkulosis (TBC), termasuk definisi TBC, obat-obat yang digunakan seperti isoniazid, rifampisin, pirazinamid, etambutol dan streptomisin, serta dosis dan aturan pemberiannya pada dewasa dan anak.
Dokumen tersebut membahas tentang antibiotika, termasuk definisi, penggolongan, mekanisme kerja, dan contoh antibiotika dari berbagai golongan seperti penisilin, sefalosporin, aminoglikosida, dan lainnya. Dokumen ini juga menjelaskan indikasi, efek samping, dan peringatan penggunaan antibiotika.
Obat obat yang digunakan pada kemoterapi tuberkulosisfikri asyura
Dokumen tersebut membahas tentang obat-obat yang digunakan dalam kemoterapi tuberkulosis, yang terdiri dari obat pilihan pertama seperti isoniazid, rifampin, etambutol, dan streptomisin, serta obat pilihan kedua seperti ofloksasin, siprofloksasin, dan etionamid. Dokumen juga menjelaskan mekanisme kerja, dosis, dan efek samping masing-masing obat tersebut.
ANTIBIOTIK
1.1 Penggunaan Antibiotik Secara Rasional
1.2 Golongan Antibiotik dan Mekanisme Kerja
1.3 Prinsip Penggunaan Antibiotik Kombinasi
1.4 Prinsip Penggunaan Antibiotik Menurut Aktivitas
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Antibiotika adalah zat yang dihasilkan mikroba untuk menghambat atau membunuh mikroba lain, dan digunakan untuk mengobati infeksi bakteri pada manusia. Namun, penggunaan antibiotika yang tidak tepat dapat menyebabkan timbulnya resistensi bakteri.
Dokumen tersebut membahas tentang antibiotik, mulai dari penggolongannya berdasarkan kimia dan mekanisme kerja, indikasi, kontraindikasi, efek samping, dan toksisitasnya. Jenis antibiotik dibedakan menurut spesifikasi bakteri targetnya, seperti bakteri Gram positif atau negatif, serta jalur kerjanya seperti menyerang dinding sel, sitoplasma, atau inti sel bakteri. Faktor-faktor yang mempengaru
Askep Gangguan Patologis Sistem Pernafasan TBC_Nora Gracesara.pdfnoragracesara
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai penyakit TBC (tuberkulosis) yang menyerang paru-paru, termasuk penyebab, gejala, pencegahan, dan pengobatannya. Dibahas pula anatomi dan fisiologi sistem pernapasan, diagnosa, komplikasi, serta pengkajian dan diagnosis keperawatan terkait TBC paru-paru.
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah farmakologi yang membahas obat antibiotik dan anti jamur. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, golongan, mekanisme kerja, dan manfaat dari obat antibiotik dan anti jamur beserta contoh-contoh obatnya.
Dokumen tersebut membahas tentang infeksi bakteri, jenis bakteri, dan antibiotik. Secara singkat, infeksi bakteri terjadi ketika bakteri mampu melewati barrier tubuh dan menembus jaringan. Ada dua jenis bakteri utama yaitu gram positif dan gram negatif, yang berbeda dalam komposisi dinding selnya. Antibiotik digunakan untuk mengobati infeksi bakteri, yang diklasifikasikan berdasarkan struktur kim
1. Dokumen tersebut membahas tentang antibiotik, termasuk pengertian, cara pembuatan, mekanisme kerja, dan golongan-golongan obat antibiotik seperti penisilin, sefalosporin, tetrasiklin, aminoglikosida, kloramfenikol, dan makrolid.
Kemoterapeutika didefinisikan sebagai obat-obat kimiawi yang digunakan untuk memberantas penyakit infeksi akibat mikroorganisme, seperti bakteri, virus, dan protozoa (plasmodium, amuba, trichomonas, dan lain-lain) juga terhadap infeksi oleh cacing.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, fungsi, penggolongan, dan mekanisme kerja berbagai jenis antibiotika. Antibiotika digunakan untuk mengobati infeksi bakteri dan sebagai alat seleksi mutan, dengan cara menekan proses biokimia bakteri atau memutus rantai metabolisme bakteri. Ada berbagai jenis antibiotika yang dikelompokkan berdasarkan spektrum kerja, sifat, dan struktur kimianya.
Antibakteri digunakan untuk membasmi bakteri dan dapat berupa antibiotik yang dihasilkan mikroba atau zat kimia sintetis. Mekanisme kerjanya meliputi gangguan membran, metabolisme, sintesis protein, dan asam nukleat bakteri. Pemberiannya harus mempertimbangkan spektrum, toksisitas, dan resistensi bakteri untuk mendapatkan hasil terapi maksimal.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai antibiotik untuk pengobatan tuberkulosis (TBC), termasuk definisi TBC, obat-obat yang digunakan seperti isoniazid, rifampisin, pirazinamid, etambutol dan streptomisin, serta dosis dan aturan pemberiannya pada dewasa dan anak.
Dokumen tersebut membahas tentang antibiotika, termasuk definisi, penggolongan, mekanisme kerja, dan contoh antibiotika dari berbagai golongan seperti penisilin, sefalosporin, aminoglikosida, dan lainnya. Dokumen ini juga menjelaskan indikasi, efek samping, dan peringatan penggunaan antibiotika.
Obat obat yang digunakan pada kemoterapi tuberkulosisfikri asyura
Dokumen tersebut membahas tentang obat-obat yang digunakan dalam kemoterapi tuberkulosis, yang terdiri dari obat pilihan pertama seperti isoniazid, rifampin, etambutol, dan streptomisin, serta obat pilihan kedua seperti ofloksasin, siprofloksasin, dan etionamid. Dokumen juga menjelaskan mekanisme kerja, dosis, dan efek samping masing-masing obat tersebut.
ANTIBIOTIK
1.1 Penggunaan Antibiotik Secara Rasional
1.2 Golongan Antibiotik dan Mekanisme Kerja
1.3 Prinsip Penggunaan Antibiotik Kombinasi
1.4 Prinsip Penggunaan Antibiotik Menurut Aktivitas
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Antibiotika adalah zat yang dihasilkan mikroba untuk menghambat atau membunuh mikroba lain, dan digunakan untuk mengobati infeksi bakteri pada manusia. Namun, penggunaan antibiotika yang tidak tepat dapat menyebabkan timbulnya resistensi bakteri.
Dokumen tersebut membahas tentang antibiotik, mulai dari penggolongannya berdasarkan kimia dan mekanisme kerja, indikasi, kontraindikasi, efek samping, dan toksisitasnya. Jenis antibiotik dibedakan menurut spesifikasi bakteri targetnya, seperti bakteri Gram positif atau negatif, serta jalur kerjanya seperti menyerang dinding sel, sitoplasma, atau inti sel bakteri. Faktor-faktor yang mempengaru
Askep Gangguan Patologis Sistem Pernafasan TBC_Nora Gracesara.pdfnoragracesara
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai penyakit TBC (tuberkulosis) yang menyerang paru-paru, termasuk penyebab, gejala, pencegahan, dan pengobatannya. Dibahas pula anatomi dan fisiologi sistem pernapasan, diagnosa, komplikasi, serta pengkajian dan diagnosis keperawatan terkait TBC paru-paru.
Similar to kuliah 4_ antibakteri dan anti TB.pptx (20)
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
3. • Antibiotika : adalah zat yang dihasilkan oleh suatu
mikroba, terutama fungi yang bersifat dapat membasmi
mikroba jenis lain. Banyak antibiotik sekarang dibuat
secara semisintetik dan sintetik
• Bakteriostatik menghambat pertumbuhan mikroba
• Bakterisid membunuh mikroba
4. Mekanisme kerja
• Menghambat sintesa dinding sel mikroba
• Contoh : penisilin, sefalosporin (gol
antibiotika beta laktam), basitrasin, vankomisin,
dan sikloserin
• Efek bakterisid
1
• Merusak membran sitoplasma sel mikroba
• Contoh : polimiksin
• Efek : bakterisid
2
• Menghambat sintesa protein sel mikroba
• Contoh : aminoglikosid yang aktif terhadap
kuman gram negatif (streptomisin, kanamisin,
gentamisin, amikasin, neomisin), linkomisin,
tetrasiklin, dan kloramfenikol
3
5. Penggolongan antibakteri
berdasarkan struktur kimia
• Contoh : gentamisin, neomisin,
streptomisin, vankomisin
1.
Aminoglikosida
• Contoh: monobaktam, penem,
penisilin, sefalosporin, asam
klavulanat
2. Beta laktam
• Contoh : kloramfenikol, kloramfenikol
Na suksinat
3.
Kloramfenikol
8. Penggolongan
(berdasarkan spektrum)
Spektrum
luas
(broad
spectrum)
• Untuk mengatasi
bakteri gram positif dan
negatif
• Contoh : ampisillin,
amoksisilin, dan
kloramfenikol
Spektrum
sempit
(narrow
spectrum)
• Spesifik terhadap
bakteri gram positif saja
atau negatif saja
• Contoh : streptomisin,
neomisin, basitrasin,
polimiksin B, eritromisin
Antibiotik
9. • Penisilin dan sefalosporin merupakan kelompok
antibiotik beta laktam, yang merupakan asam organik
(menghambat sintesa dinding sel mikroba)
• Penggolongan:
– Penisilin alam: penisilin G dan penisilin V
– Penisilin oral: penisilin V
– Penisilin depot: Prokain-benzilpenisilin, benzatin-benzilpenisilin,
klemizol-benzilpenisilin
– Penisilin spektrum luas: karboksipenisilin, asilaminopenisilin,
aminopenisilin (amoksisilin, ampisilin)
– Penisilin tahan penisilinase: oksasilin, dikloksasilin, flukloksasilin
11. Golongan Penisilin
• Potensi penisilin dinyatakan dalam Unit Internasional
• Untuk penisilin G biasanya digunakan satuan aktifitas
biologik yang dibandingkan dengan suatu standar, dan
dinyatakan dalam Unit Internasional.
• 1 mg natrium penisilin G murni ekuivalen dengan
1667 UI, atau 1UI = 0,6 mcg
• Kecuali amoksisilin, antibiotik golongan penisilin harus
diberikan 1-2 jam sebelum atau sesudah makan (karena
dapat terikat pada protein makanan)
12. Golongan Penisilin
• Terdapat bentuk kombinasi antara antibiotik golongan
beta laktam dengan inhibitor beta laktamase :
amoksisilin - asam klavulanat
Ampisilin - sulbaktam
• Tujuan kombinasi meningkatkan aktivitas
• Efek samping:
• hipersensitifitas (skin rash, sesak nafas)
• Pada dosis tinggi: neurotoksik, anemia hemolitik
13. Golongan Sefalosporin
• Sefalosporin serupa dengan penisilin, namun lebih stabil
terhadap bakteri beta laktamase maka memiliki
aktivitas yang lebih luas dibanding penisilin
14. Golongan Sefalosporin
1. Sefalosporin generasi pertama jarang digunakan sebagai
DOC infeksi (sefazolin digunakan untuk profilaksis saat
operasi).
→ Contoh obat: parenteral: sefazolin, sefalotin, sefapirin
oral: sefaleksin, sefadroksil, sefradin
2. Sefalosporin generasi kedua efektif melawan bakteri
anaerob
– Contoh obat: parenteral: sefuroksim, sefametazol, sefoksitin
oral: sefaklor, sefuroksim asetil, sefprozil, loracarbef
Stabilitas obat golongan ini lebih besar terhadap beta laktamase
15. 3. Sefalosporin generasi ketiga jangkauan pada bakteri gram
negatif lebih luas dibandingkan generasi kedua & beberapa
mampu menembus BBB. Obat ini digunakan untuk mengatasi
banyak infeksi serius yang resisten dengan antibiotik lain
- Contoh obatnya: parenteral: sefotaksim, seftriakson,
seftazidim, sefoperazon
oral: sefiksim, sefpodoksim proxetil
4. Sefalosporin generasi keempat efeknya serupa dengan
generasi ketiga
Contoh obatnya: sefepim, sefpirom
16. Golongan Sefalosporin
• Efek samping : alergi (serupa dengan penisilin) & toksik
(iritasi lokal pada tempat injeksi dan nefrotoksik > 50%
• Sefalosporin generasi III memiliki efek samping alergi,
gangguan darah, neurotoksik
22. ANTITUBERKULOSIS
• Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi menular
yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis
• Dapat menyerang berbagai organ, terutama paru
24. ANTITUBERKULOSIS
• Identifikasi adanya TB dewasa
– Pemeriksaan sputum atau dahak secara mikroskopis
dikatakan positif jika sedikitnya 2 dari 3 spesimen SPS BTA
hasilnya positif
– Tes MANTOUX (injeksi intrakutan) dengan tuberculin, yaitu filtrat
dari pembiakan basil TB. Bila reaksi positif artinya
penderita pernah atau sedang mengalami infeksi
dengan basil TB
– Rontgen dada
• Pencegahan TB dapat dilakukan dengan vaksinasi (sub
kutan) dengan vaksin BCG (Basil Calmette dan Guerin)
yang memberikan kekebalan selama 3-6 tahun
25. Mycobacterium Tuberculosis
• Mycobacterium bersifat resisten terhadap kebanyakan
antibiotik (karena mycobacterium pertumbuhannya lambat.
Antibiotik yang umumnya efektif untuk mengatasi bakteri yang
pertumbuhannya cepat menjadi inefektif pada
mycobacterium)
• Sel mikobakteri dapat dorman sama sekali resisten AB
atau hanya dapat dimatikan secara lambat
• Dinding sel mycobacterium kaya lemak, bersifat impermeabel
terhadap banyak senyawa
• Mycobacterium memiliki kemampuan untuk mengembangkan
pola resistensi maka perlu terapi kombinasi
• Respon mycobacterium pada terapi cukup lambat maka
terapi perlu dilakukan selama berbulan-bulan hingga
beberapa tahun
27. OBAT ANTITUBERKULOSIS
• INH dan rifampisin paling aktif sebagai
anti TB
• INH + rifampisin 9 bulan terapi TB (95-
98% kasus sembuh)
• INH + rifampisin + pirazinamid 2 bulan awal
6 bulan terapi TB
• Dalam praktek, terapi dimulai dengan
rejimen 4 obat (INH + Rifampisin +
Pirazinamid + etambutol/streptomisin)
28.
29. Prinsip Pengobatan TB
Pharmaceutical care TB, (Depkes 2005)
• Menghindari penggunaan monoterapi.
• Pengobatan dilakukan dengan
pengawasan langsung (DOTS = Directly
Observed Treatment Shortcourse)
• Pengobatan TB diberikan dalam 2 tahap,
yaitu tahap intensif dan lanjutan
30. • Kategori 1:
Penderita baru TB Paru BTA
Positif, Penderita baru TB Paru
BTA negatif Röntgen Positif yang
“sakit berat”, Penderita TB Ekstra
Paru berat
• Kategori 2:
Penderita kambuh, Penderita
gagal, Penderita dengan
pengobatan setelah lalai (after
default).
• Kategori 3:
Penderita baru BTA negatif dan
röntgen positif sakit ringan,
Penderita TB ekstra paru ringan.
Rejimen Pengobatan TB
Pharmaceutical care TB, (Depkes 2005)
31. Isoniazid
• Merupakan obat yang paling aktif untuk
mengatasi TB
• Mekanisme aksi : menghambat sintesis asam
mikolat, komponen penting pada dinding sel
mycobacterium.
• Efek samping khas : Hepatitis,
neuritis/neuropati perifer ( radang syaraf)
maka diberikan piridoksin (vit B6) 10 mg sehari.
• Dosis lazim: 5 mg/kg/hari, Dosis dewasa
biasanya 300 mg/hari.
• Sediaan tablet 100 dan 300 mg, sirup 5 mg/mL
32. Rifampisin
• Basil tuberkulosis cepat menjadi resisten terhadap
rifampisin, maka tidak boleh diberikan sebagai obat
tunggal, tapi digabung dengan obat TB lainnya
• Mekanisme aksi : mengikat sub unit β RNA
polimerase dependen DNA bakteri sehingga
mencegah sintesis RNA bakteri
• Efek samping khas : menyebabkan urin, keringat,
dan air mata menjadi berwarna oranye, ikhterus
kolestatik, kadang hepatitis
• Dosis : dewasa 600 mg sehari diminum 1-2 jam
sesudah makan. Sediaan dalam bentuk kapsul 150
mg, 300 mg dan dalam bentuk sirup 100 mg / 5 ml
33. Pirazinamid
• Mekanisme aksi : belum diketahui secara pasti,
• Efek samping khas : hepatotoksik, hiperurisemia
• Dosis : 15-30 mg/kg/hari, 50 mg/kg dua kali
seminggu, 25-30 mg/kg ( maksimal 2,5 g) 3 kali
seminggu.
34. Etambutol
• Mekanisme aksi : etambutol menghambat pembentukan
arabinoglikan, komponen dinding sel bakteri
• Efek samping khas : neuritis retrobulbar ( hilang
ketajaman pengihatan dan buta warna hijau dan merah)
• Etambutol dikontraindikasikan pada anak-anak akibat efek
samping tersebut
• Hampir semua strain M. Tuberculosa sensitif terhadap
etambutol. Etambutol tetap menekan pertumbuhan kuman
tuberkulosa yang telah resisten terhadap INH dan
streptomisin
• Dosis : dosis tunggal 15 mg / kg BB, diberikan sekali
sehari. Sediaan dalam bentuk tablet 250 mg dan 500 mg.
36. Antituberkulosis Fix Dose Combination
• Rejimen dalam bentuk kombinasi
• Tablet berisi 2, 3 atau 4 campuran obat
• Tujuan:
– Mengurangi kesalahan peresepan
– Pemberian lebih mudah
– Penderita tidak bisa memilih jenis obat
tertentu yang akan di telan (sudah kombinasi
tetap)
– Pengelolaan dan biaya lebih murah
37.
38. OBAT ANTI TB SECOND LINE
• Salah satu obat lini kedua untuk terapi TB adalah PAS
(Para Amino Salisilat)
• PAS merupakan antagonis sintesis folat, jadi obat ini
bekerja dengan menghambat sintesis folat yang penting
untuk metabolisme bakteri
• PAS saat ini jarang sekali digunakan karena obat lain
berefek lebih baik
• Efek samping yang umum terjadi : nyeri lambung, ulkus
peptik
• Dosis : 8 – 12 gram sehari dalam bentuk tablet 0,5
gram, sesudah makan
39. Obat TB MDR
• Apa yang dimaksud dengan TB MDR ?
• Apakah salah satu pilihan terapinya
adalah Levofloxacin ?