Antibiotik adalah senyawa alami atau sintetik yang menghambat proses infeksi bakteri dengan mengganggu metabolisme, dinding sel, membran, atau sintesis protein bakteri. Ada beberapa golongan utama antibiotik seperti beta-laktam, kuionolon, dan tetrasiklin yang bekerja melalui mekanisme yang berbeda-beda.
Kemoterapeutika didefinisikan sebagai obat-obat kimiawi yang digunakan untuk memberantas penyakit infeksi akibat mikroorganisme, seperti bakteri, virus, dan protozoa (plasmodium, amuba, trichomonas, dan lain-lain) juga terhadap infeksi oleh cacing.
Dokumen tersebut membahas tentang infeksi pernafasan dan penggunaan antibiotik, termasuk jenis infeksi pernafasan seperti ISPA, AOM, sinusitis, faringitis, bronkitis akut dan kronis. Juga dibahas tentang terapi antibiotik untuk masing-masing jenis infeksi berdasarkan kondisi pasien dan alergi antibiotik.
1. Dokumen tersebut membahas tentang antibiotik, termasuk pengertian, cara pembuatan, mekanisme kerja, dan golongan-golongan obat antibiotik seperti penisilin, sefalosporin, tetrasiklin, aminoglikosida, kloramfenikol, dan makrolid.
Antibiotik dapat berinteraksi dengan makanan yang dikonsumsi dan mengurangi penyerapan atau efektivitas antibiotik. Interaksi ini dapat dihindari dengan meminum antibiotik pada waktu perut kosong, menghindari makanan yang mengandung serat, kalsium, vitamin C, atau zat besi, serta menghindari minuman yang mengandung kafein.
Dokumen tersebut membahas tentang antibiotik amoksisilin, termasuk struktur kimia, indikasi, dosis, interaksi, dan efek sampingnya. Juga membahas tentang antibiotik lain seperti ampisilin dan flukloksasilin."
Antibiotik adalah senyawa alami atau sintetik yang menghambat proses infeksi bakteri dengan mengganggu metabolisme, dinding sel, membran, atau sintesis protein bakteri. Ada beberapa golongan utama antibiotik seperti beta-laktam, kuionolon, dan tetrasiklin yang bekerja melalui mekanisme yang berbeda-beda.
Kemoterapeutika didefinisikan sebagai obat-obat kimiawi yang digunakan untuk memberantas penyakit infeksi akibat mikroorganisme, seperti bakteri, virus, dan protozoa (plasmodium, amuba, trichomonas, dan lain-lain) juga terhadap infeksi oleh cacing.
Dokumen tersebut membahas tentang infeksi pernafasan dan penggunaan antibiotik, termasuk jenis infeksi pernafasan seperti ISPA, AOM, sinusitis, faringitis, bronkitis akut dan kronis. Juga dibahas tentang terapi antibiotik untuk masing-masing jenis infeksi berdasarkan kondisi pasien dan alergi antibiotik.
1. Dokumen tersebut membahas tentang antibiotik, termasuk pengertian, cara pembuatan, mekanisme kerja, dan golongan-golongan obat antibiotik seperti penisilin, sefalosporin, tetrasiklin, aminoglikosida, kloramfenikol, dan makrolid.
Antibiotik dapat berinteraksi dengan makanan yang dikonsumsi dan mengurangi penyerapan atau efektivitas antibiotik. Interaksi ini dapat dihindari dengan meminum antibiotik pada waktu perut kosong, menghindari makanan yang mengandung serat, kalsium, vitamin C, atau zat besi, serta menghindari minuman yang mengandung kafein.
Dokumen tersebut membahas tentang antibiotik amoksisilin, termasuk struktur kimia, indikasi, dosis, interaksi, dan efek sampingnya. Juga membahas tentang antibiotik lain seperti ampisilin dan flukloksasilin."
Dokumen tersebut berisi informasi mengenai beberapa obat, termasuk komposisi, indikasi, kontraindikasi, efek samping, dan dosisnya. Di antaranya adalah obat PANTERA untuk penyakit ulkus dan refluks, AMOXICILLIN untuk infeksi bakteri, dan CENDOXITROL untuk kondisi inflamasi mata.
Dokumen tersebut membahas tentang antibiotika dan kemoterapeutika. Ia menjelaskan definisi, jenis, mekanisme kerja, dan contoh dari berbagai antibiotika seperti penisilin, sefalosporin, makrolid, tetrasiklin, aminoglikosida, dan antituberkulosis. Dokumen tersebut juga membahas tentang resistensi bakteri, efek samping antibiotika, dan faktor-faktor penyebab kegagalan terapi antimikroba.
Dokumen tersebut membahas tentang antibiotik, mulai dari penggolongannya berdasarkan kimia dan mekanisme kerja, indikasi, kontraindikasi, efek samping, dan toksisitasnya. Jenis antibiotik dibedakan menurut spesifikasi bakteri targetnya, seperti bakteri Gram positif atau negatif, serta jalur kerjanya seperti menyerang dinding sel, sitoplasma, atau inti sel bakteri. Faktor-faktor yang mempengaru
Dokumen tersebut membahas tentang infeksi bakteri, jenis bakteri, dan antibiotik. Secara singkat, infeksi bakteri terjadi ketika bakteri mampu melewati barrier tubuh dan menembus jaringan. Ada dua jenis bakteri utama yaitu gram positif dan gram negatif, yang berbeda dalam komposisi dinding selnya. Antibiotik digunakan untuk mengobati infeksi bakteri, yang diklasifikasikan berdasarkan struktur kim
Askep Gangguan Patologis Sistem Pernafasan TBC_Nora Gracesara.pdfnoragracesara
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai penyakit TBC (tuberkulosis) yang menyerang paru-paru, termasuk penyebab, gejala, pencegahan, dan pengobatannya. Dibahas pula anatomi dan fisiologi sistem pernapasan, diagnosa, komplikasi, serta pengkajian dan diagnosis keperawatan terkait TBC paru-paru.
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah farmakologi yang membahas obat antibiotik dan anti jamur. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, golongan, mekanisme kerja, dan manfaat dari obat antibiotik dan anti jamur beserta contoh-contoh obatnya.
Dokumen tersebut membahas tentang obat sistem pencernaan yang bekerja pada sistem gastrointestinal, termasuk klasifikasi obat sistem pencernaan, pengobatan ulkus peptikum, mekanisme kerja berbagai golongan obat untuk pengobatan ulkus seperti antasida, antagonis H2, penghambat pompa proton, analog prostaglandin, sukralfat, dan khelat bismut, serta pengobatan gangguan lain seperti anti emetik dan antidiare.
Obat obat yang digunakan pada kemoterapi tuberkulosisfikri asyura
Dokumen tersebut membahas tentang obat-obat yang digunakan dalam kemoterapi tuberkulosis, yang terdiri dari obat pilihan pertama seperti isoniazid, rifampin, etambutol, dan streptomisin, serta obat pilihan kedua seperti ofloksasin, siprofloksasin, dan etionamid. Dokumen juga menjelaskan mekanisme kerja, dosis, dan efek samping masing-masing obat tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang anti mikroba secara umum, mencakup definisi, jenis, mekanisme kerja, dan efek samping berbagai jenis anti mikroba seperti penisilin, sefalosporin, aminoglikosid, dan antibiotik beta-laktam lainnya.
Dokumen tersebut berisi informasi mengenai beberapa obat, termasuk komposisi, indikasi, kontraindikasi, efek samping, dan dosisnya. Di antaranya adalah obat PANTERA untuk penyakit ulkus dan refluks, AMOXICILLIN untuk infeksi bakteri, dan CENDOXITROL untuk kondisi inflamasi mata.
Dokumen tersebut membahas tentang antibiotika dan kemoterapeutika. Ia menjelaskan definisi, jenis, mekanisme kerja, dan contoh dari berbagai antibiotika seperti penisilin, sefalosporin, makrolid, tetrasiklin, aminoglikosida, dan antituberkulosis. Dokumen tersebut juga membahas tentang resistensi bakteri, efek samping antibiotika, dan faktor-faktor penyebab kegagalan terapi antimikroba.
Dokumen tersebut membahas tentang antibiotik, mulai dari penggolongannya berdasarkan kimia dan mekanisme kerja, indikasi, kontraindikasi, efek samping, dan toksisitasnya. Jenis antibiotik dibedakan menurut spesifikasi bakteri targetnya, seperti bakteri Gram positif atau negatif, serta jalur kerjanya seperti menyerang dinding sel, sitoplasma, atau inti sel bakteri. Faktor-faktor yang mempengaru
Dokumen tersebut membahas tentang infeksi bakteri, jenis bakteri, dan antibiotik. Secara singkat, infeksi bakteri terjadi ketika bakteri mampu melewati barrier tubuh dan menembus jaringan. Ada dua jenis bakteri utama yaitu gram positif dan gram negatif, yang berbeda dalam komposisi dinding selnya. Antibiotik digunakan untuk mengobati infeksi bakteri, yang diklasifikasikan berdasarkan struktur kim
Askep Gangguan Patologis Sistem Pernafasan TBC_Nora Gracesara.pdfnoragracesara
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai penyakit TBC (tuberkulosis) yang menyerang paru-paru, termasuk penyebab, gejala, pencegahan, dan pengobatannya. Dibahas pula anatomi dan fisiologi sistem pernapasan, diagnosa, komplikasi, serta pengkajian dan diagnosis keperawatan terkait TBC paru-paru.
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah farmakologi yang membahas obat antibiotik dan anti jamur. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, golongan, mekanisme kerja, dan manfaat dari obat antibiotik dan anti jamur beserta contoh-contoh obatnya.
Dokumen tersebut membahas tentang obat sistem pencernaan yang bekerja pada sistem gastrointestinal, termasuk klasifikasi obat sistem pencernaan, pengobatan ulkus peptikum, mekanisme kerja berbagai golongan obat untuk pengobatan ulkus seperti antasida, antagonis H2, penghambat pompa proton, analog prostaglandin, sukralfat, dan khelat bismut, serta pengobatan gangguan lain seperti anti emetik dan antidiare.
Obat obat yang digunakan pada kemoterapi tuberkulosisfikri asyura
Dokumen tersebut membahas tentang obat-obat yang digunakan dalam kemoterapi tuberkulosis, yang terdiri dari obat pilihan pertama seperti isoniazid, rifampin, etambutol, dan streptomisin, serta obat pilihan kedua seperti ofloksasin, siprofloksasin, dan etionamid. Dokumen juga menjelaskan mekanisme kerja, dosis, dan efek samping masing-masing obat tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang anti mikroba secara umum, mencakup definisi, jenis, mekanisme kerja, dan efek samping berbagai jenis anti mikroba seperti penisilin, sefalosporin, aminoglikosid, dan antibiotik beta-laktam lainnya.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
2. PengertianAntibiotik
Antibiotik adalah segolongan senyawa, baik alami
maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau
menghentikan suatu proses biokimia
dalam organisme , khususnya
di
dalam
prosesinfeksi oleh bakteri.
Prinsip Dasar Penggunaan Antibiotika Rasional
1. Tepat indikasi
2. Tepat penderita
3. Tepat pemilihan jenis antibiotika
4. Tepat dosis
5. Efek samping minima
6. Bila di perlukan : Kombinasi yang tepat
7. Ekonomik
3. Mekanisme kerja antibiotika
1. Antibiotika yang menghambat metabolisme sel kuman
Contoh : Sulfonamid , Trimetophrim
2. Antibiotik yang menghambat sintesis dinding sel
kuman Contoh : Penicillin , Sefalosporin
3. Antibiotik yang mengganggu keutuhanmembran sel
kuman
Contoh : Polimiksin
4. Antibiotik yang menghambat sintesa protein sel
kuman Contoh : Aminoglikosid , Makrolid ,
Tetrasiklin,Kloramfenikol
5. Antibiotik yang menghambat sintesa asam nuleat kuman
Contoh : Rifampisin , Kuinolon
4. Golongan Antibiotika
1. Beta Lactam
Antibiotik golongan β-lactam merupakan obat anti mikrobial
yang sangatlah berguna dan sangat sering diresepkan
yang memiliki persamaan struktur dan mekanisme kerja,
yaitu menghambat sintesis peptidoglycan pada dinding
bakteri.
5. Resistensi bakteri terhadap obat-obat antibiotik
golongan β-Lactam terus meningkat secara
memprihatinkan. Mekanisme resistensi itu tak
hanya melalui produksi enzim β-Lactamase
yang dapat merusak antibiotik golongan β-
Lactam, tetapi juga melalui perubahan pada
Penicillin-binding protein (PBP) dan
pengurangan masuknya ataupun peningkatan
keluarnya dengan mekanisme efflux.
6. a. PENICILLIN
Struktur dasar penicillin adalah suatu inti yang terdiri
dari cincin thiazolidine, cincin β-Lactam dan sebuah
rantai sisi (side chain). Mekanisme Kerja Penicillin
seperti obat β-lactam lainnya, bekerja dengan cara
menghambat sintesis peptidoglycan pada dinding sel
bakteri, khususnya pada proses transpeptidasi yang
berguna untuk menstabilkan ikatan pada
Peptidoglycan (dinding bakteri).
7. Klasifikasi dan Penggolongan
1. Natural penicillins: penicillin G dan Penicillin
2.Penicillinase resistant penicillins: methicillin, dan
isoxazolyl penicillins
3. Aminopenicillins: ampicillin dan amoxicillin
4. Carboxypenicillins: carbenicillin dan ticarcillin
5.Acyl ureidopenicillins: azlocillin, mezlocillin, dan
piperacillin
8. Farmakokinetik
Dicloxacillin, ampicillin, dan amoxicillin stabil pada
suasana asam dan memiliki penyerapan yang relatif
baik dengan konsentrasi dalam serum mencapai 4 –
8 mcg/ml setelah pemberian dosis oral 500 mg.
Absorpsi sebagian besar penicillin yang diberikan
secara oral dipengaruhi oleh makanan sehingga
sebaiknya diberikan 1 – 2 jam setelah makan.
9. Sediaan yang dipasarkan
1. Penilsilin G
2. Prokain penisilin
3. Benzatin penisilin
monostearat adalah
4. Penisilin almumunium
penisilin yang dilarutkan dalam minyak dan
diberikan 1 minggu sekali.
5. Ampisilin merupakan penisilin berspetrum luasy
ang dpaat diberikan per os dan injeksi dengan 2
gram.
ampisilin
6. Amoksisilin hampir sama dengan
diberikan dengan dosis 1,5 gram.
7. Oksasilin dan kloksasilin
10. Efek Samping
1. reaksi hipersensitifitas (reaksi alergi).
pmeberian penicillin dosis tinggi
2. Pada pasien dengan gangguan fungsi
akan
ginjal,
dapat
menyebabkan kejang.
3. Pemberian penicillin secara oral dalam dosis
tinggi dapat menyebabkan gangguan saluran
pencernaan, terutama mual, muntah dan diare.
Ampicillin dihubungkan dengan kejadian
pseudomembran colitis.
11. b. Fenoksimetilpenisilin
Indikasi obat:
• Penisilin Oral, penggunaan terapi: Infeksi
pneumokokus dan Meningokokus, Gonore, Lues,
Lyme-Borreliosis, infeksi anaerob; pneumonia,
arthritis, meningitis dan otitis media yang
disebabkan Streptokokus, serta sinusitis.
Kontra Indikasi:
• Penisilin oral, kontra indikasi: alergi penisilin.
12. Efek Samping
• Penisilin Oral: reaksi alergi dari pembentukan
eritema ringan hingga syok anafilatik dan untuk
mencegah perkembangan alergi, pengunaan topical
dilarang
Kontra Indikasi:
• Penisilin spectrum luas terhadap kuman gram
negative yang sulit dibasmi, kontraindikasi: alergi
penisilin.
Farmakodinamik
• Mekanisme kerja: penghambatan sintesis dinding
sel pada tahap terakhir melalui inaktivitas D-alanin-
transpeptidase.
13. • Pada Kehamilan dan masa menyusui
• Sikap ketat untuk indkasi pada trimester ke-1
karena Mezlosillin dapat menembus sawar
plasenta.
Obat merek Amoksisilin, Golongan Penisilin
• Indikasi:
• strain bakteri yang peka infeksi kulit dan jaringan
lunak: staphylococcus bukan penghasil penisilinase,
streptococcus, S. pneumonia. E. coli
14. Kontra Indikasi:
Obat merek Amoksisilin, Golongan Penisilin. Kontra
Indikasi: hipersensitif terhadap hipersensitivitas,
pasien dengan riwayat alergi terhadap penisilin.
Dosis:
• Dewasa dan anak-anak dengan Berat Badan lebih
dari 20 kg 250-500 mg tiap 8 jam.
• Anak-anak dengan Berat Bayi lahir kurang dari 20
kg: sehari 20-40 mg/kg/ BB dalam dosis bagi tiap
8 jam.
• Untuk penderita dengan gangguan ginjal perlu
dilakukan pengurangan dosis.
• Dosis sebaiknya diberikan sesudah makan.
15. Efek Samping
• Reaksi kepekaan seperti erythematosus
maculopapular, rash, urtikaria, serum sickness.
• Reaksi kepekaan yang serius dengan fatal adalah
anafilaksis terutama terjadi pada penderita yang
hipersensitif pada peniseilin.
• Gangguan saluran pencernaan seperti mual,
muntah dan diare
• Reaksi hematologic (biasanya bersifat reversible).
16. BETA LACTAM INHIBITOR (PENGHAMBAT BETA
LACTAMASE)
β-Lactamase inhibitor adalah derivat dari asam
clavulanat dan derivat dari penicillanic acid sulfone
dan biasa disebut pula “β-Lactam compounds”.
Memiliki aktivitas antibakteri yang lemah tetapi
merupakan inhibitor yang potent bagi Amber class
A β-Lactamase dan dapat melindungi hydrolyzable
penicillin dari inaktivasi oleh enzim tersebut.
18. b. Sulbactam
Farmakologi
Sulbactam diekskresikan melalui ginjal dengan
"urinary recovery rate” sebesar 70 – 80 %. Ekskresi
bilier minimal. Waktu paruh tak banyak berubah
kecuali jika cratinine clearance berkurang hingga
menjadi 30 mL/min. Waktu paruh menjadi 9,2 jam
pada creatinine clearance 5 – 15 mL/min. Penetrasi
melalui meningen yang mengalami inflamasi adalah
rendah.
19. Efek Samping
Hasil uji klinis menunjukan bahwa kombinasi
sulbactam dengan ampicillin tidak memiliki efek
terhadap sistem hematologi, ginjal, hati ataupun
sistem saraf pusat. Diare bukanlah suatu persoalan
setelah pemberian secara intra vena. Terkadang
terjadi peningkatan nilai transaminase.
Contoh lain inhibitor beta lactam adalah Tazobactam,
CEPHALOSPORINS, MRSA Active Cephalosporins,
CARBAPENEM, dan MONOBACTAM
20. 2. Kuinolon
Obat ini mempunyai daya antibakteri yang baik terhadap kuman
gram negatif, tetapi eliminasinya melalui urin berlangsung
terlalu cepat sehingga sulit dicapai kadar pengobatan dalam
darah.Karena itu penggunaan obat Kuinolon lama ini terbatas
sebagai antiseptik saluran kemih saja.
21. Mekanisme Kerja
• Pada saat perkembang biakkan kuman ada
yang namanya replikasi dan transkripsi dimana
terjadi pemisahan double helix dari DNA
kuman menjadi 2 utas DNA. Pemisahan ini
akan selalu menyebabkan puntiran berlebihan
pada double helix DNA sebelum titik pisah.
22. Hambatan mekanik ini dapat diatasi kuman dengan
bantuan enzim DNA girase. Peranan antibiotika
golongan Kuinolon menghambat kerja enzim DNA
girase pada kuman dan bersifat bakterisidal,
sehingga kuman mati.
Efek Samping dan Interaksi Obat
• Efek samping pada susunan syaraf pusat umumnya
bersifat ringan berupa sakit kepala, vertigo, dan
insomnia.
23. • Efek samping yang lebih berat dari Kuinolon seperti
psikotik, halusinasi, depresi dan kejang jarang
terjadi. Penderita berusia lanjut, khususnya dengan
arteriosklerosis atau epilepsi, lebih cenderung
mengalami efek samping ini.
• Enoksasin menghambat metabolisme Teofilin dan
dapat menyebabkan peningkatan kadar Teofilin.
Penggunaan Klinik
• Infeksi saluran kemih :
• Seperti Prostatitis, Uretritis, Servisitis dan
Pielonfritis.
• Infeksi saluran cerna :
• Seperti demam Tifoid dan Paratifoid
24. Bentuk Sediaan
Spirofloksasin
• Antibiotika Kuinolon ini tersedia dalam bentuk
tablet dengan kandungan Spirofloksasin 250 mg,
500 mg, 750 mg bahkan ada yang 1.000 mg. Juga
tersedia dalam bentuk infus dengan kandungan
Spirofloksasin 200 mg/100 ml.
Ofloksasin
• Antibiotika Kuinolon ini tersedia dalam bentuk
tablet dengan kandungan Ofloksasin 200 mg dan
500 mg. Juga tersedia dalam bentuk infus dengan
kandungan Ofloksasin 200 mg/100 ml.
25. 3. Tetrasiklin
Antibiotik
ditemukan
golongan
adalah
tetrasiklin
klortetrasiklin
yang
yang
oleh Streptomyces aureofaciens.
pertama
dihasilkan
Kemudian
ditemukan oksitetrasiklin dari Streptomyces
rimosus. Tetrasiklin sendiri dibuat secara
semisintetik dari klortetrasiklin, tetapi juga dapat
diperoleh dari spesies Streptomyces lain.
Sifat kimiawi tetrasiklin
Tetrasiklin merupakan basa yang sukar larut dalam air,
tetapi bentuk garam natrium atau garam HCl-nya
mudah larut.
26. dalam kedokteran
Kegunaan Tetrasiklin
• Kegunaan klinis tetrasiklin
hewan yaitu:
Tetrasiklin digunakan untuk mengatasi berbagai
infeksi yang disebabkan oleh kuman gram positif
maupun gram negatif, terutama pada penyakit
saluran pernafasan, perkencingan, leptospirosis.
mengatasi penyakit-penyakit seperti metritis,
pneumonia, mastitis, enteritis, leptospirosis,
shipping fever, listeriosis, anaplasmosis, penyakit
jembrana dan antraks.
27. Mekanisme Kerja Tetrasiklin
menghambat sintesis protein. Hal ini dilakukan
dengan cara mengikat unit ribosoma sel kuman 30
S sehingga t-RNA tidak menempel pada ribosom
yang mengakibatkan tidak terbentuknya amino
asetil RNA.
Farmakokinetik
Sekitar 30-80% tetrasiklin diserap dalam
saluran cerna. Doksisiklin dan minosiklin diserap
lebih dari 90%. Absorpsi sebagian besar
berlangsung di lambung dan usus halus.
28. Sintesa Tetrasiklin
• Struktur molekul senyawa-senyawa tetrasiklin
bukanlah tergolong sederhana, oleh karena itu
sintesa tetrasiklin melibatkan berbagai jenis reaksi
organik. Kesulitan utama dalam mensintesa molekul
tetrasiklin yaitu terletak pada cincin A. Hal ini
dikarenakan pada setiap atom karbon dari cincin ini
mengandung sedikitnya satu subtituen.
Efek samping Tetrasiklin
1. Perusakan warna pada gigi
2. Merapuhkan gigi dan melubangi gigi
3. Gangguan pencernaan
29. Tetrasiklin, Rolitetrasilin, Doksisiklin, Minosiklin
Indikasi
1) Antibiotik spectrum luas pilihan kedua;
2) Bronkitis kronis, infeksi pulmonal karena
mikoplasma, infeksi saluran empedu dan banyak
infeksi lainnya, untuk terapeutik lain yang
diindikasi primer;
3) obat pilihan ke-1 pada infeksi langka seperti kolera
atau pes.
30. • Kontra indikasi tetrasiklin:
Hipersenitivitas terhadap tetrasiklin, kehamilan dan
masa menyusui, gangguan fungsi ginjal yang berat
(tidak berlaku untuk Doksisiklin dan Minosiklin),
gangguan fungsi hati, anak-anak berusia di bawah 8
parenteral pada Miastenia
tahun, penggunaan
gravis (karena kadar Mg yang tinggi pada
sediaannya).
31. Efek Samping
Efek samping (±5-10%): efek gastroinstestinal,
gangguan fungsi hati (fatty liver), dermatosis
fotoalergik, eksantema, perlambatan
pembekuan darah (pembentukan kompleks
dengan Ca 2+?). gangguan fungsi ginjal karena
hasil peruraian, kerusakan gigi, superinfeksi
oleh jamur dan bakteri.
32. Obat merek Doxacin, golongan Tetrasiklin
Indikasi
infeksi saluran nafas bawah termasuk pneumonia
disebabkan H. influenza, Klebsiella sp, S.
Pneumoniae; pneumonia disebabkan Mycosplasma
pneumonia, bronchitis dan sinus kronis, ISK
disebabkan fleksibella sp, Enterobacter.
Kontra Indikasi
Obat merek Doxacin, golongan Tetrasiklin. Kontra
Indikasi: hipersensitif, hamil, menyusui dan anak
kurang dari 8 tahun.
33. Kalau Ada Waktu, Silahkan Kunjungi
Samsung Galaxy S7 Specification, review, and price
http://www.gamgadget.com/2016/04/samsung-galaxy-s7.html
5 Positive Think You Will Get It If You Do Swimming
http://chemicalhealth.blogspot.co.id/2016/04/5-postive-think-swimming.html
Samsung galaxy s7 spesifikasi, review, dan harga
http://www.ndroidtek.web.id/2016/04/samsung-galaxu-s7-spesifikasi-harga.html
5 Manfaat Yang Kamu Rasakan Dari Berenang (Wajib Kamu Tahu)
http://www.pavivore.web.id/2016/04/5-manfaat-berenang.html